jr psikiatri isnawan

Upload: isnawan-widyayanto

Post on 21-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    1/21

    Journal Reading

    Kadar Brain-derived neurotrophic factor

    (BDNF) serum

    pada depresi paska stroke

    Oleh :

    Isnawan Widyayanto

    Moderator :dr. Innawati Jusup, Sp.KJ

    Diajukan untuk memenuhi persyaratan stase di Bagian PsikiatriFakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi

    Semarang

    PPDS I IL! P"N#$KI% S$&$F

    F$K!L%$S K"D'K%"&$N !NI"&SI%$S DIP'N"'&'

    &S!P D&. K$&I$DI S"$&$N

    *+-

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    2/21

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    3/21

    Kadar Brain-derived neurotrophic factor(BDNF) serum

    pada depresi paska stroke

    $strak

    Latar Be/akan0 : Depresi merupakan gangguan mood yang sering

    dijumpai dan mengenai sekitar sepertiga pasien stroke serta dihubungkan

    dengan keluaran yang lebih buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk

    menentukan apakah terdapat hubungan antara kadar Brain-derived

    neurotrophi !ator(BDNF) serum dan depresi paska stroke (post-stroke

    depression !"D)

    etode : Dua ratus enam belas pasien stroke iskemik yang masuk

    rumah sakit dalam kurun #aktu $% jam setelah onset stroke dipilih se&ara

    onseutivedan diikuti ' bulan kemudian. Berdasarkan gejalagejalanya

    diagnosis depresi dibuat menurut kriteria D"M*+ terhadap pasien paska

    stroke pada hari ke,-. !emeriksaan enymelinked immunosorbent assay

    (/0*"1) digunakan untuk mengukur kadar serum BDNF pada saat masuk

    rumah sakit. 1nalisis multi2ariat dengan menggunakan &ara logistik

    regresi.

    1asi/ : !ada penelitian ini 3, pasien ($4'5) didiagnosis memiliki

    depresi mayor setelah ' bulan. !asien dengan depresi mayor

    menunjukkan kadar serum BDNF yang lebih rendah 67.8 (3.9,.%) 2s. 8'.4

    (8-.%89.3)ng ml ! ; -.---8< pada saat masuk rumah sakit. !ada

    analisis multi2ariat serum BDNF merupakan prediktor independen untuk

    post-stroke depressionsetelah ' bulan 6odds ratio (O=): -.4,(-.4$-.74)

    ! > -.--'

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    4/21

    mengkonrmasi hubungan ini yang mungkin membuka jalan usulan

    pilihan terapi baru.

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    5/21

    . Penda2u/uan

    Depresi sangat umum di kalangan penderita stroke yang

    mempengaruhi sekitar sepertiga dari penderita stroke (0indCn dkk. $--4).

    !asien dengan depresi mengalami keluaran terkait stroke yang burukdalam bentuk &a&at ungsional yang lebih besar dan mortalitas yang lebih

    tinggi (/llis dkk. $-8-) dan akhirnya dengan hasil rehabilitasi yang

    buruk. !engenalan a#al gejala depresi dan pendahuluan pengobatan

    armakologis dapat menghantarkan hasil ungsional yang lebih baik

    (Ea2oreo dkk. $--,) sehingga menjadikan pen&egahan dan pengelolaan

    depresi paska stroke sebagai area penting penelitian.

    Neurotrophin merupakan kelas penting dari molekul pensinyalan diotak yang bertanggung ja#ab untuk penargetan akson pertumbuhan

    neuron pematangan sinaps selama perkembangan dan plastisitas

    sinaptik (1utry dan Monteggia. $-8$). Brain-derived neurotrophi !ator

    (BDNF) adalah neurotrophin yang dikaitkan dengan kelangsungan hidup

    neuron dalam sirkuit otak (Molendijk dkk. $-88). "elain pentingnya dalam

    proses pembelajaran penelitian mengungkapkan keterlibatan BDNF

    dalam ungsi kogniti serta perilaku terkait mood (1utry dan Monteggia.$-8$).

    "atu studi menemukan bah#a beberapa polimorsme gen BDNF

    dapat menjadi aktor yang berkontribusi dalam patogenesis gangguan

    bipolar ("ears dkk. $-88) dan beberapa studi melaporkan bah#a kadar

    BDNF berkurang pada pasien dengan skiorenia (reen dkk. $-88). Bukti

    terbaru mendukung Ghipotesis neurotrophin pada depresiG dalam hal

    prediksinya bah#a BDNF terlibat dalam depresi (Talia dkk. $-8-).Beberapa studi menunjukkan penurunan kadar BDNF pada pasien depresi

    dan pemulihan kadar BDNF setelah pengobatan antidepresan (aal dkk

    $-8$@. Ehou dkk $-88.).

    0aporan menyatakan BDNF dapat mele#ati sa#ar darahotak dan

    bah#a kadar BDNF dalam otak dan serum mengalami perubahan serupa

    selama proses pematangan dan penuaan pada tikus menunjukkan bah#a

    kadar BDNF serum dapat menggambarkan kadar BDNF dalam otak

    (Hashimoto $-8-). !ikula dkk. ($-8') menemukan bah#a kadar BDNF

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    6/21

    serum yang lebih rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian

    stroke T*1 dan kadar BDNF serum yang lebih tinggi juga dikaitkan

    dengan berkurangnya hiperintensitas substansia alba dan memori 2isual

    yang lebih baik. ?im dkk. ($--7) melaporkan bah#a polimorsme2al99met BDNF dapat mengubah hubungan antara stroke dengan depresi.

    Dengan demikian peran BDNF pada pasien dengan stroke dan depresi

    menarik minat untuk diteliti. Dalam penelitian besar kohort ?im dkk.

    ($-8$) menemukan bukti bah#a serotonin dan polimorsme BDNF serta

    interaksi gengen antara sistem tersebut sebagai aktor yang di&urigai

    untuk depresi pada $ minggu paska stroke. Menariknya penelitian masih

    jarang yang mempelajari kadar BDNF serum pada pasien Aina dengan

    depresi paska stroke (!"D). "atu studi melaporkan bah#a konsentrasi

    serum BDNF menurun pada pasien !"D Aina dan BDNF dapat memainkan

    peran penting dalam patogenesis !"D. Namun hanya ,' pasien yang

    dilibatkan (Ehou dkk. $-88). Oleh karena itu tujuan kami adalah untuk

    menentukan apakah terdapat hubungan antara serum BDNF dan !"D

    dalam studi kohort yang besar.

    *. etode

    *.. Popu/asi pene/itian

    Dua ratus sembilan puluh lima pasien dengan serangan pertama

    stroke iskemik akut yang dira#at di rumah sakit dalam $% jam pertama

    dari onset stroke se&ara prospekti dimasukkan dalam penelitian ini.

    !asien dengan perdarahan subara&hnoid atau intrakranial penurunan

    kesadaran aphasia atau dysarthria parah gangguan ji#a penyakit ineksi

    menular atau inIamasi yang parah dan harapan hidup ; ' bulandieksklusikan dari penelitian. "eratus enam puluh dari $,3 pasien (3%$5)

    adalah lakilaki dengan usia ratarata 97, J 88' tahun. Tujuh puluh

    sembilan pasien tidak die2aluasi pada ' bulan kemudian ('7 pasien

    meninggal 8$ menolak untuk !ollo"-up 8- pasien memiliki kesulitan

    untuk di diba#a ke rumah sakit dan 8, pasien lost to !ollo"-up)@ $89

    pasien yang tersisa yang 2alid untuk dianalisis.

    #n!ormed onsentdiperoleh setelah diberikan inormasi 2erbal dantertulis kepada peserta atau kerabat terdekat. !ersetujuan etika diberikan

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    7/21

    oleh ?omite /tika !enelitian Medis di =umah "akit Kin Liao ni2ersitas

    ?edokteran Militer ?etiga.

    *.*. ariae/ k/inik

    !ada pemeriksaan a#al ($aseline) usia jenis kelamin indeks massa

    tubuh dan ri#ayat aktor risiko diperoleh. "ubtipe stroke diklasikasikan

    menurut kriteria TO1"T (Trial o O= 8-84$ in 1&ute "troke Treatment)

    (1dams dkk. 8,,'). !emeriksaan darah rutin dan biokimia AT s&an M=*

    otak dilakukan pada semua pasien saat masuk. M=* dengan di%usion

    "eighted imaging (D*) tersedia pada beberapa pasien. +olume inark

    dihitung dengan menggunakan rumus -3 a b & ("ims et al. $--,).

    ?eparahan stroke die2aluasi oleh spesialis sara terlatih denganmenggunakan N*H"" saat masuk (Brott et al. 8,7,). ?eluaran ungsional

    die2aluasi dengan modi&ed Rankin Sale (m=") pada ' bulan (Bonita

    8,77). Hasil ungsional yang baik didenisikan sebagai skor m=" - sampai

    $ poin sedangkan hasil ungsional yang buruk itu didenisikan sebagai

    skor m=" dari ' sampai 9 poin.

    *.3. Peni/aian psiko/o0i

    !enilaian depresi dilakukan oleh spesialis sara psikiater yang tidak

    mengetahui jenis ukuran dan lokasi stroke pada saat ' bulan setelah

    onset stroke. =i#ayat penyakit keji#aan dan depresi tingkat pendidikan

    dan orang yang hidup dengan pasien ter&atat pada saat masuk rumah

    sakit. !asien harus menyelesaikan 'amilton Rating Sale untuk Depresi

    (H1MD) pada ' bulan !ollo"-up (Hamilton. 8,9-). ?linis depresi

    didiagnosis menurut kriteria D"M***= menggunakan algoritma yang

    didasarkan pada #a#an&ara psikiatri dan pemeriksaan neuropsikiatri.

    Terdapatnya gejala anhedonia dan suasana hati depresi merupakan hal

    penting untuk diagnosis.

    *.4. %es /aoratorium

    Darah 2ena puasa dikumpulkan dari semua pasien dalam tabung

    vautainerdan dengan &epat disentriugasi untuk menghindari glikolisis.

    "ampel serum disimpan pada suhu 7-o

    A sampai saatnya diukur.?onsentrasi biomarker diukur di laboratorium pusat oleh petugas

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    8/21

    laboratorium yang tidak mengetahui data keluaran klinis dan temuan

    neuroimaging. ?adar serum BDNF diukur dengan sand"ih/0*"1

    menggunakan kit komersial sesuai dengan instruksi pabrik (DuoSet()#S*

    Development R + D Systems, #n., US*). Batas deteksi terrendah adalah89 ng ml dan rentang pengukuran adalah 893- ng ml. #ntra-assay

    oeient o! variation6A+< dan inter-assay berturutturut adalah '3

    975 dan %%5 435.

    *.-. $na/isis statistik

    Hasil dinyatakan berupa persentase untuk 2ariabel kategorik dan

    berupa rerata(standar de2iasi "D) atau median (kisaran interkuartil *L=)

    untuk 2ariabel numerik tergantung pada normalitas distribusi. Tes "hapiroilk digunakan untuk uji distribusi normal. !roporsi dibandingkan dengan

    menggunakan uji AhisPuare. !erbandingan dua kelompok yang distribusi

    datanya tidak normal dilakukan dengan menggunakan uji Mannhitney

    dan uji t-testtidak berpasangan t"o-tailedStudent0sdigunakan untuk

    2ariabel numeri& yang terdistribusi normal. ?orelasi =ank "pearman

    digunakan untuk korelasi bi2ariat. Hubungan antara tingkat keparahan

    depresi yang die2aluasi dengan skala H1MD dan kadar serum BDNF jugadinilai dengan menggunakan analisis regresi logistik dengan penyesuaian

    multi2ariat untuk kemungkinan 2ariabel peran&u misalnya usia jenis

    kelamin indeks massa tubuh sindrom stroke etiologi stroke skor N*H""

    2olume inark aktor risiko 2askular dan ri#ayat depresi. !engaruh kadar

    BDNF serum terhadap !"D dilakukan dengan analisis regresi logistik biner

    yang memungkinkan dilakukan penyesuaian untuk aktor peran&u di atas.

    Hasilnya dinyatakan sebagai adjusted odds ratios (O=) dengan ,35on&dene intervals (A*). ?ur2a Reeiver 1perating 1harateristi (=OA)

    digunakan untuk menge2aluasi keakuratan serum BDNF untuk

    memprediksi !"D. *rea Under urve (1A) dihitung untuk mengukur

    keakuratan tes. "emua analisis statistik dilakukan dengan "!"" untuk

    indo#s 2ersi 8,.- ("!"" *n& Ahi&ago *0 "1). "ignikansi statistik

    didenisikan sebagai ! ; --3.

    3. 1asi/

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    9/21

    3.. Karakteristik suyek pene/itian

    "tudi kohort terdiri dari $,3 pasien pada $aseline(saat masuk ="

    karena stroke). !ada saat !ollo"-up' bulan berikutnya menyisakan $89

    pasien yang dimasukkan dalam penelitian ini. "ejumlah $89 pasien iniserupa dalam hal karakteristik $aseline 6umur (!>-9'$) jenis kelamin

    (!>-7-') N*H"" (!>-93%) dan berat (!>-4$')< dibandingkan dengan

    keseluruhan kohort. Dalam subyek penelitian %375 adalah #anita dan

    usia ratarata adalah 993 J 8-$ tahun. Median (kuartil) skor N*H"" pada

    saat masuk adalah 9 ('8$) dan #aktu median dari pengenalan gejala

    sampai masuk ke rumah sakit adalah %7 jam (*L= $%43). Qumlah pasien

    yang mendapat terapi tissue plasminogen ativator (t!1) adalah

    93('-85).

    3.*. %emuan utama

    "embilan puluh empat pasien (%'35) menunjukkan depresi (mayor

    dan minor) pada ' bulan setelah masuk rumah sakit dan pada 3, pasien

    ($4'5) diklasikasikan sebagai depresi mayor. ?arakteristik dasar dari

    $89 pasien stroke dibedakan dengan depresi atau tidak depresi

    ditunjukkan dalam %ae/ . !asien dengan depresi usianya lebih tua danlebih sering pada #anita hidup dengan keturunannya menjanda lebih

    parah klinis stroke saat masuk rumah sakit kadar serum HsA=! lebih

    tinggi dan kadar serum BDNF yang lebih rendah. Tidak terdapat hubungan

    yang ditemukan antara subtipe etiologi atau 2olume inark dan mun&ulnya

    depresi. Demikian pula jika depresi ringan dimasukkan didapatkan

    kesimpulan yang sama.

    %ae/ . ?arakteristik dasar pasien stroke dengan depresi dan tanpa depresi

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    10/21

    Hasil penelitian menunjukkan bah#a rerata kadar BDNF serum

    adalah 8$.% (*L= 74833) ngml. ?adar BDNF serum se&ara signikan

    menurun pada pasien !"D pada saat masuk rumah sakit dibandingkan

    dengan pasien stroke tanpa depresi 67.8 (*L= 3.9,.%) ngml 2s 8'4 (*L=

    8-%893) ngml P; ----8 -$88) dan usia (P> -'$9).

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    11/21

    . . ?adar BDNF serum pada kelompok pasien stroke dengan depresi dan tanpa depresi.Mannhitney test. "emua data berdasarkan nilai median dan interPuartile ranges

    (*L=). (a) !asien depresi adalah depresi mayor@ (b) !asien dengan depresi minorjuga dimasukkan.

    . *. ?orelasi antara kadar BDNF serum dan prediktor lainnya. (a) ?orelasi antara kadarBDNF serum dan skor (N*H"")@ (b) ?orelasi antara kadar BDNF serum dan skor H1MD.

    Berdasarkan kur2a =OA nilai ut-o%optimal kadar BDNF serum saat

    masuk rumah sakit yang diprediksi akan berkembang menjadi depresi

    pada ' bulan adalah 8-$ ngml yang menghasilkan sensiti2itas dan

    spesisitas tertinggi 6berturutturut 7-'5 dan 7875@ area under urve

    (1A) > -73% ,35 A*: -4,8-,84@ P ; -.---8 --8' ---7< dan skor N*H"" saat masuk 61A -99 (-3%-44) P>

    ---4

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    12/21

    sakit se&ara independen terkait dengan depresi (O= -4,@ ,35 A* -4$

    -74 P> ---') setelah penyesuaian untuk 2ariabel usia jenis

    kelamin hidup menjanda hidup dengan keturunan N*H"" saat masuk

    rumah sakit kadar H"A=! dan HAR serum. 0ihat %ae/ *. ?adar BDNFserum ; 8-$ ngml se&ara independen terkait dengan depresi paska

    stroke (O= 883@ ,35 A* 39$'% P ; ----8) setelah penyesuaian

    terhadap 2ariabel di atas.

    . 3. ?ur2a Reeiver 1perating harateristi (=OA) digunakan untuk menilai akurasikadar BDNF serum untuk memprediksi !"D. (a) !asien depresi adalah depresi mayor@(b) !asien dengan depresi minor juga dimasukkan.

    %ae/ *.*djustedO= depresi untuk kadar BDNF pada pasien stroke

    %ae/ 3.*djustedO= depresi (depresi minor dimasukkan) untuk kadar BDNF pada pasien

    stroke

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    13/21

    "ekali lagi jika depresi ringan dimasukkan didapatkan hasil yang

    sama. Berdasarkan kur2a =OA nilai uto% optimal adalah 883 ngml

    yang menghasilkan sensiti2itas dan spesisitas tertinggi 6berturutturut

    4'$5 dan 4-45 area under urve(1A) > -.47- ,35 A*: -484-7%'@P ; -.---8

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    14/21

    terkait dengan insiden !"D pada tahap akut stroke (O= > $7,,$@ ,35 A*

    7-8% 8-%7,8@ p ; ---8 setelah penyesuaian 2ariabel). Dengan

    demikian dapat membuka jalan untuk usulan pilihan terapi baru pada

    pasien dengan stroke iskemik. "ebagai tambahan hasil kami jugamenunjukkan korelasi negati signikan antara skor H1MD tingkat

    keparahan gejala depresi dan kadar BDNF serum. Beberapa studi

    menunjukkan korelasi negati antara kadar BDNF dan keparahan gejala

    depresi ("himiu dkk. $--').

    !re2alensi !"D ber2ariasi dari #aktu ke #aktu dengan pun&ak yang

    jelas '9 bulan setelah stroke dengan kisaran ,'%5 selama kurun #aktu

    ini dan kemudian menurun men&apai sekitar 3-5 dari angka a#al pada

    satu tahun (hyte dan Mulsant. $--$). Dalam penelitian kami kami

    menemukan bah#a $4'5 pasien stroke diklasikasikan sebagai depresi

    mayor pada ' bulan sedangkan pre2alensi depresi dilaporkan berkisar

    antara 849$$5 di antara pasien stroke Aina (Ehang dkk $-8-@. Tang

    dkk . $--%@ Aheng dkk $-8%). "elain itu konsentrasi BDNF sirkulasi yang

    rendah diamati pula pada pasien dengan penyakit arteri koroner Diabetes

    mellitus tipe $ sindrom metabolik stroke dan kurangnya akti2itas sik

    (1utry dan Monteggia $-8$@ !ikula dkk $-8'). "esuai dengan hasil

    tersebut dalam penelitian kami kami menemukan kadar BDNF serum

    rendah pada pasien stroke dan pasien depresi. Depresi telah banyak

    didokumentasikan dapat mengurangi ekspresi BDNF baik pada studi

    he#an maupun studi klinis (aal et al. $-8$).

    "uatu studi metaanalisis menunjukkan bukti kuat bah#a kadar

    BDNF lebih rendah pada subyek depresi dibandingkan subyek kontrol

    yang sehat (P; 9.7 8-7) dan bah#a kadar BDNF se&ara signikan (P>

    ---') meningkat setelah pengobatan antidepresan ("en dkk. $--7).

    "tudi Metaanalisis lainnya sama menunjukkan bah#a kadar BDNF

    meningkat se&ara signikan setelah pengobatan antidepresan (ukuran

    eek: -9$) dan bah#a terdapat korelasi yang signikan (P> --$) antara

    perubahan kadar BDNF dan perubahan skor depresi (Brunoni dkk. $--7).

    Beberapa bukti menunjukkan bah#a ekspresi BDNF mungkin target hilir

    berbagai pengobatan antidepresan@ Oleh karena itu BDNF mungkin

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    15/21

    menjadi target yang penting untuk pemulihan terapi depresi dan mungkin

    juga memberikan perlindungan terhadap kerusakan sara yang

    disebabkan oleh stres (Hashimoto. $-8-).

    Hubungan antara BDNF dan stroke masih tidak sepenuhnyadipahami. Terdapat bukti eksperimental bah#a sel neuron dan glial

    bertindak sebagai sumber endogen BDNF setelah proses iskemik otak dan

    &edera otak lainnya ("andhoer dkk. $--,). Disungsi pensinyalan BDNF

    oleh pembuluh darah otak oleh karena itu dapat berkontribusi terhadap

    gangguan unit neuro2askular sehingga menurunkan respon jaringan

    terhadap &edera 2askular (uo dkk. $--7). "ebuah molekul ke&il mirip

    BDNF (0M$$1%) bila diberikan segera setelah stroke iskemik pada tikus

    de#asa dapat meningkatkan neurogenesis dan memperbaiki pemulihan

    motorik ungsional (Han dkk. $-8$). Oleh karena itu BDNF dapat

    mengurangi risiko stroke melalui eek neurotropik atau eek 2askularnya

    (!ikula dkk. $-8').

    Banyak etiologi !"D yang diusulkan tetapi sepertinya tidak mungkin

    bah#a hipotesis tunggal manapun dapat menjelaskan apa yang

    tampaknya heterogen. Besar kemungkinan interaksi kompleks antara

    hormon neurotransmiter dan aktor lingkungan terlibat. Dalam penelitian

    kami satu temuan bah#a penurunan kadar BDNF mungkin penting dalam

    patosiologi depresi. "alah satu hipotesis mungkin penurunan kadar BDNF

    mungkin men&erminkan kerentanan genetik pada pasien dengan depresi.

    Dua penelitian menggunakan tikus dengan penghapusan (delesi) genetik

    dari gen BDNF menunjukkan bah#a BDNF memainkan peran penting

    dalam dierensiasi neuronal dan kelangsungan hidup (/rnors dkk 8,,%@.

    Qones dkk. 8,,%). Monteggia dkk. ($--4) juga menunjukkan bah#a tikus

    yang dikondisikan tidak produksi BDNF menampilkan peningkatan

    perilaku seperti depresi pada saat dipaksa berenang dan tes preerensi

    sukrosa menunjukkan bah#a produksi BDNF yang rendah dapat memi&u

    gangguan depresi. !enjelasan lain yang mungkin adalah bah#a stress

    yang menginduksi penurunan BDNF mungkin menyebabkan kerusakan

    neuronal yang pada gilirannya akan menyebabkan kerentanan biologis

    yang didapat. "tres yang dapat memi&u dan memperburuk depresi

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    16/21

    menyebabkan atro dan kematian neuronal terutama di hippo&ampus

    ("himiu dkk. $--') membuat kemungkinan bah#a stress yang

    menginduksi perubahan hippo&ampus mungkin menjadi hal pokok

    terhadap perkembangan depresi pada indi2idu yang rentan se&ara genetik(=ajko#ska $---). Tingkatan pada !"D mungkin men&erminkan

    runtuhnya sistem adaptasi stres dan kegagalan melindungi otak dari stres

    yang menginduksi degenerasi neuronal. ?etiga BDNF telah terbukti

    memiliki eek antidepresan pada he#an model depresi (Hashimoto.

    $-8-). Telah dilaporkan bah#a pemaksaan berenang dapat menurunkan

    m=N1 BDNF pada daerah tertentu (A18 A1' dan girus dentatus) dari

    hippo&ampus dan bah#a kombinasi dari akti2itas sik dan pengobatan

    antidepresan meningkatkan kadar m=N1 BDNF hippo&ampal jauh di atas

    nilai a#al serta meningkatkan #aktu berenang pada he#an model (=usso

    Neustadt dkk. $--8). !ensinyalan BDNF tampaknya men&ukupi untuk

    eek antidepresan seperti inus langsung BDNF ke daerah mesen&ephalon

    atau hippo&ampus menginduksi respon perilaku yang serupa dengan yang

    dihasilkan oleh antidepresan (=antamaki dkk. $--9).

    !enelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan. ?eterbatasan utama

    penelitian ini adalah bah#a kami tidak mampu memeriksa aktor risiko

    episode depresi termasuk kurangnya dukungan sosial kemiskinan

    kekerasan keluarga dan peningkatan stres kehidupan. "elain itu subyek

    penelitian hanya sedikit dan tidak dipilih se&ara a&ak. !enelitian ini

    dilakukan hanya dalam satu klinik. Oleh karena itu temuan kami mungkin

    tidak bisa digeneralisasikan untuk pasien stroke Aina lainnya. !enelitian

    lebih lanjut diperlukan. ?etiga kadar BDNF serum hanya diukur pada ase

    akut stroke pada pasien dan karenanya penelitian ini tidak menghasilkan

    data mengenai kapan dan berapa lama biomarker berubah pada pasien

    ini. ?eempat penilaian depresi dibuat hanya sekali pada ' bulan !ollo"

    up sedangkan N*H"" digunakan hanya pada tahap akut. "elain itu pasien

    stroke lebih parah yang meninggal sebelum ' bulan !ollo" up tidak

    dimasukkan dalam penelitian. Beberapa pasien yang meninggal dan

    mengalami depresi mungkin dikeluarkan. Terakhir status depresi mungkin

    dipengaruhi oleh tingkat keparahan stroke itu sendiri. "&hSbit dkk. ($--4)

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    17/21

    menemukan bah#a BDNF mungkin memiliki eek negati pada perjalanan

    dan prognosis stroke. Namun dalam studi ini tingkat keparahan stroke

    tidak die2aluasi pada ' bulan.

    Terlepas dari keterbatasan ini temuantemuan dari studi ini tetappenting dan menunjukkan bah#a kadar BDNF serum saat masuk rumah

    sakit se&ara signikan menurun dan hal ini memberi kesan bah#a

    perubahan ini mungkin berpartisipasi dalam patosiologi gejala depresi

    pada pasien stroke. ?adar BDNF serum saat masuk dapat dilihat sebagai

    salah satu markerbiologis yang kuat dari risiko mun&ulnya depresi paska

    stroke mayor pada ' bulan. !enelitian lebih lanjut diperlukan untuk

    mengkonrmasi hubungan ini. Brunoni dkk. ($--7) menemukan bah#a

    kadar BDNF meningkat se&ara signikan setelah pengobatan

    antidepresan dan menyarankan penerapan kadar BDNF sebagai

    perangkat antidepresi yang esien dan baru untuk mengobati depresi

    pada pasien dengan stroke iskemik. Di masa datang uji klinis dengan

    BDNF harus digalakkan.

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    18/21

    Da5tar Pustaka

    1dams H.!. Bendien B.H. ?appelle 0.Q. Biller Q. 0o2e B.B. ordon

    D.0. Marsh /. 8,,'. Alassi&ation o subtype o a&ute is&hemi& stroke.Denitions or use in a multi&enter &lini&al trial. TO1"T. Trial o Org 8-84$

    in 1&ute "troke Treatment. "troke $% (8) '3%8.

    1utry 1./. Monteggia 0.M. $-8$. Brainderi2ed neurotrophi& a&tor and

    neuropsy&hiatri& disorders. !harma&ol. =e2. 9% ($) $'7$37.

    Brott T. Marler Q.=. Olinger A.!. 1dams H.!. Tomsi&k T. Barsan ..

    alker M. 8,7,. Measurements o a&ute &erebral inar&tion: lesion sie

    by &omputed tomography. "troke $- (4) 748743.Bonita = Beaglehole = 8,77. Modi&ation o rankin s&ale: re&o2ery o

    motor un&tion ater stroke. "troke 8, 8%,483--.

    Brunoni 1.=. 0opes M. Fregni F. $--7. 1 systemati& re2ie# and meta

    analysis o &lini&al studies on major depression and BDNF le2els:

    impli&ations or the role o neuroplasti&ity in depression. *nt. Q.

    Neuropsy&hopharma&ol. 88 889,887-.

    Aheng ".R. Ehao R.D. 0i Q. et al. $-8%. !lasma le2els o glutamateduring stroke is asso&iated #ith de2elopment o poststroke depression.

    !sy&honeuroendo&rinology %4 8$98'3.

    /llis A. Ehao R. /gede 0./. $-8-. Depression and in&reased risk o

    death in adults #ith stroke. Q. !sy&hosom. =es. 97 3%3338.

    /rnors !. 0ee ?.F. Qaenis&h =. 8,,%. Mi&e la&king brainderi2ed

    neurotrophi& a&tor de2elop #ith sensory de&its. Nature '97 8%483-.

    aal M. Motta 0.". iener A.D. Fernandes Q.A. Lue2edo 0.. Qansen

    ?. Oses Q.!. $-8$. Brainderi2ed neurotrophi& a&tor in postpartum

    depressi2e mothers. Neuro&hem. =es. '4 (') 37'374.

    reen M.Q. Matheson ".0. "hepherd 1. ei&kert A.". Aarr +.Q. $-88.

    Brain deri2ed neurotrophi& a&tor le2els in s&hiophrenia: a systemati&

    re2ie# #ith metaanalysis. Mole&ular psy&hiatry 89 (,) ,9-,4$.

    uo ". ?im .Q. 0ok Q. 0ee ".=. Besan&on /. 0uo B.H. 0o /.H. $--7.

    Neuroprote&tion 2ia matritrophi& &oupling bet#een &erebral endothelial

    &ells and neurons. !ro&. Natl. 1&ad. "&i. 8-3 ($8) 437$4374.

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    19/21

    Hamilton M. 8,9-. 1 rating s&ale or depression. Q. Neurol. Neurosurg.

    !sy&hiatry $' (8) 399$.

    Han Q. !ollak Q. Rang T. "iddiPui M.=. Doyle ?.!. Tara2osh0ahn ?.

    Bu&k#alter M.". $-8$. Delayed administration o a small mole&uletropomyosinrelated kinase B ligand promotes re&o2ery ater hypoi&

    is&hemi& stroke. "troke %' (4) 8,878,$%.

    Hashimoto ?. $-8-. BrainUderi2ed neurotrophi& a&tor as a biomarker or

    mood disorders: an histori&al o2er2ie# and uture dire&tions. !sy&hiatry

    Alin. Neuros&i. 9% (%) '%8'34.

    Qones ?.=. FariVas *. Ba&kus A. =ei&hardt 0.F. 8,,%. Targeted

    disruption o the BDNF gene perturbs brain and sensory neuron

    de2elopment but not motor neuron de2elopment. Aell 49 (9) ,7,,,,.

    ?im Q.M. "te#art =. Bae ?.R. ?im ".. ?ang H.Q. "hin *.". Roon Q.".

    $-8$. "erotonergi& and BDNF genes and risk o depression ater stroke. Q.

    1We&t. Disord. 8'9 (') 7''7%-.

    ?im Q.M. "te#art =. ?im ".. Rang ".Q. "hin *.". ?im R.H. Roon Q.".

    $--7. BDNF genotype potentially modiying the asso&iation bet#een

    in&ident stroke and depression. Neurobiol. 1ging $, (3) 47,4,$.

    0indCn T. Blomstrand A. "koog *. $--4. Depressi2e disorders ater $-

    months in elderly stroke patients a &ase&ontrol study. "troke '7 (9)

    879-879'.

    Molendijk M.0. Bus B.1. "pinho2en !. !ennin B.. ?enis .

    !ri&kaerts Q. /linga B.M. $-88. "erum le2els o brainderi2ed

    neurotrophi& a&tor in major depressi2e disorder: statetrait issues &lini&al

    eatures and pharma&ologi&al treatment. Mol. !sy&hiatry 89 (88) 8-77

    8-,3.

    Monteggia 0.M. 0uikart B. Barrot M. Theobold D. Malko2ska *. Ne ".

    Nestler /.Q. $--4. Brainderi2ed neurotrophi& a&tor &onditional kno&kouts

    sho# gender diWeren&es in depressionrelated beha2iors. Biol. !sy&hiatry

    98 ($) 8748,4.

    !ikula 1. Beiser 1.". Ahen T.A. !reis ".=. +orgias D. DeAarli A.

    "eshadri ". $-8'. "erum brainderi2ed neurotrophi& a&tor and 2as&ular

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    20/21

    endothelial gro#th a&tor le2els are asso&iated #ith risk o stroke and

    2as&ular brain injury ramingham study. "troke %% (8-) $497$443.

    =ajko#ska . $---. !ostmortem studies in mood disorders indi&ate

    altered numbers o neurons and glial &ells. Biol. !sy&hiatry %7 (7) 499444.

    =antamSki T. ?nuuttila Q./. Hokkanen M./. AastrCn /. $--9. The

    eWe&ts o a&ute and longterm lithium treatments on trkB neurotrophin

    re&eptor a&ti2ation in the mouse hippo&ampus and anterior &ingulate

    &orte. Neuropharma&ology 3-(%) %$8%$4.

    =ussoNeustadt 1. Ha T. =amire =. ?esslak Q.!. $--8. !hysi&al

    a&ti2ityantidepressant treatment &ombination: impa&t on brainderi2ed

    neurotrophi& a&tor and beha2ior in an animal model. Beha2. Brain =es.

    8$- (8) 74,3.

    "ears A. Markie D. Olds =. Fit&hes 1. $-88. /2iden&e o asso&iations

    bet#een bipolar disorder and the brainUderi2ed neurotrophi& a&tor (BDNF)

    gene. Bipolar Disord. 8' (47) 9'-9'4.

    "andhoer 1. Tatar&yk T. ?ir&hmair =. *glseder B. !aul#eber B.

    !ats&h Q.=. "&hratberger !. $--,. 1re plasma +/F and its soluble

    re&eptor sFlt8 atherogeni& risk a&torsX Arossse&tional data rom the

    "1!H*= study. 1theros&lerosis $-9 (8) $93$9,.

    "&hSbit .=. "teigleder T. Aooper?uhn A.M. "&h#ab ". "ommer A.

    "&hneider 1. ?uhn H.. $--4. *ntra2enous brainderi2ed neurotrophi&

    a&tor enhan&es poststroke sensorimotor re&o2ery and stimulates

    neurogenesis. "troke '7 (4) $893$84$.

    "en ". Duman =. "ana&ora . $--7. "erum brainderi2ed neurotrophi&

    a&tor depression and antidepressant medi&ations: metaanalyses and

    impli&ations. Biol. !sy&hiatry 9% (9) 3$43'$.

    "himiu /. Hashimoto ?. Okamura N. ?oike ?. ?omatsu N. ?umakiri

    A. *yo M. $--'. 1lterations o serum le2els o brainderi2ed neurotrophi&

    a&tor (BDNF) in depressed patients #ith or #ithout antidepressants. Biol.

    !sy&hiatry 3% (8) 4-43.

  • 7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan

    21/21

    "ims Q.=. harai 0.=. "&haeer !.. +angel M. =osenthal /.". 0e2

    M.H. "&h#amm 0.H. $--,. 1BA$ or rapid &lini&al estimate o inar&t

    perusion and mismat&h 2olumes. Neurology 4$ ($%) $8-%$88-.

    Talia D. "tall N. Dar D./. Eangen 1. $-8-. ?no&kdo#n o brainderi2ed neurotrophi& a&tor in spe&i& brain sites pre&ipitates beha2iors

    asso&iated #ith depression and redu&es neurogenesis. Mol. !sy&hiatry 83

    (8) 7-,$.

    Tang .?. Ahan ".". Ahiu H.F. ong ?.". ?#ok T.A. Mok +. ng2ari

    .". $--%. Aan the geriatri& depression s&ale dete&t poststroke

    depression in Ahinese elderlyX Q. 1We&t. Disord. 78 ($) 83'839.

    hyte /.M. Mulsant B.H. $--$. !ost stroke depression: epidemiology

    pathophysiology and biologi&al treatment. Biol. !sy&hiatry 3$ $3'$9%.

    Rang 0. Ehang E. "un D Ku E. Ruan R. Ehang K. 0i 0. $-88. 0o#

    serum BDNF may indi&ate the de2elopment o !"D in patients #ith a&ute

    is&hemi& stroke. *nt. Q. eriatr. !sy&hiatry $9 (3) %,33-$.

    Ea2oreo *. BaYiZ?es +. Bosnar!uretiZ M. Demarin +. $--,. !ost

    stroke depression. 1&ta Alin. Aroat. %7 (') '$,'''.

    Ehang T. ang A. 0iu 0. Ehao K. Kue Q. Ehou R. ang R. $-8-. 1

    prospe&ti2e &ohort study o the in&iden&e and determinants o poststroke

    depression among the mainland Ahinese patients. Neurol. =es. '$ (%)

    '%4'3$.

    Ehou E. 0u T. Ku . Rue K. Ehu . Ma M. 0iu K. $-88. De&reased

    serum brain deri2ed

    neurotrophi& a&tor (BDNF) is asso&iated #ith poststroke depression but

    not #ith BDNF gene +al99Met polymorphism. Alin. Ahem. 0ab. Med. %,

    ($)87387,.