jr psikiatri isnawan
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
1/21
Journal Reading
Kadar Brain-derived neurotrophic factor
(BDNF) serum
pada depresi paska stroke
Oleh :
Isnawan Widyayanto
Moderator :dr. Innawati Jusup, Sp.KJ
Diajukan untuk memenuhi persyaratan stase di Bagian PsikiatriFakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi
Semarang
PPDS I IL! P"N#$KI% S$&$F
F$K!L%$S K"D'K%"&$N !NI"&SI%$S DIP'N"'&'
&S!P D&. K$&I$DI S"$&$N
*+-
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
2/21
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
3/21
Kadar Brain-derived neurotrophic factor(BDNF) serum
pada depresi paska stroke
$strak
Latar Be/akan0 : Depresi merupakan gangguan mood yang sering
dijumpai dan mengenai sekitar sepertiga pasien stroke serta dihubungkan
dengan keluaran yang lebih buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menentukan apakah terdapat hubungan antara kadar Brain-derived
neurotrophi !ator(BDNF) serum dan depresi paska stroke (post-stroke
depression !"D)
etode : Dua ratus enam belas pasien stroke iskemik yang masuk
rumah sakit dalam kurun #aktu $% jam setelah onset stroke dipilih se&ara
onseutivedan diikuti ' bulan kemudian. Berdasarkan gejalagejalanya
diagnosis depresi dibuat menurut kriteria D"M*+ terhadap pasien paska
stroke pada hari ke,-. !emeriksaan enymelinked immunosorbent assay
(/0*"1) digunakan untuk mengukur kadar serum BDNF pada saat masuk
rumah sakit. 1nalisis multi2ariat dengan menggunakan &ara logistik
regresi.
1asi/ : !ada penelitian ini 3, pasien ($4'5) didiagnosis memiliki
depresi mayor setelah ' bulan. !asien dengan depresi mayor
menunjukkan kadar serum BDNF yang lebih rendah 67.8 (3.9,.%) 2s. 8'.4
(8-.%89.3)ng ml ! ; -.---8< pada saat masuk rumah sakit. !ada
analisis multi2ariat serum BDNF merupakan prediktor independen untuk
post-stroke depressionsetelah ' bulan 6odds ratio (O=): -.4,(-.4$-.74)
! > -.--'
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
4/21
mengkonrmasi hubungan ini yang mungkin membuka jalan usulan
pilihan terapi baru.
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
5/21
. Penda2u/uan
Depresi sangat umum di kalangan penderita stroke yang
mempengaruhi sekitar sepertiga dari penderita stroke (0indCn dkk. $--4).
!asien dengan depresi mengalami keluaran terkait stroke yang burukdalam bentuk &a&at ungsional yang lebih besar dan mortalitas yang lebih
tinggi (/llis dkk. $-8-) dan akhirnya dengan hasil rehabilitasi yang
buruk. !engenalan a#al gejala depresi dan pendahuluan pengobatan
armakologis dapat menghantarkan hasil ungsional yang lebih baik
(Ea2oreo dkk. $--,) sehingga menjadikan pen&egahan dan pengelolaan
depresi paska stroke sebagai area penting penelitian.
Neurotrophin merupakan kelas penting dari molekul pensinyalan diotak yang bertanggung ja#ab untuk penargetan akson pertumbuhan
neuron pematangan sinaps selama perkembangan dan plastisitas
sinaptik (1utry dan Monteggia. $-8$). Brain-derived neurotrophi !ator
(BDNF) adalah neurotrophin yang dikaitkan dengan kelangsungan hidup
neuron dalam sirkuit otak (Molendijk dkk. $-88). "elain pentingnya dalam
proses pembelajaran penelitian mengungkapkan keterlibatan BDNF
dalam ungsi kogniti serta perilaku terkait mood (1utry dan Monteggia.$-8$).
"atu studi menemukan bah#a beberapa polimorsme gen BDNF
dapat menjadi aktor yang berkontribusi dalam patogenesis gangguan
bipolar ("ears dkk. $-88) dan beberapa studi melaporkan bah#a kadar
BDNF berkurang pada pasien dengan skiorenia (reen dkk. $-88). Bukti
terbaru mendukung Ghipotesis neurotrophin pada depresiG dalam hal
prediksinya bah#a BDNF terlibat dalam depresi (Talia dkk. $-8-).Beberapa studi menunjukkan penurunan kadar BDNF pada pasien depresi
dan pemulihan kadar BDNF setelah pengobatan antidepresan (aal dkk
$-8$@. Ehou dkk $-88.).
0aporan menyatakan BDNF dapat mele#ati sa#ar darahotak dan
bah#a kadar BDNF dalam otak dan serum mengalami perubahan serupa
selama proses pematangan dan penuaan pada tikus menunjukkan bah#a
kadar BDNF serum dapat menggambarkan kadar BDNF dalam otak
(Hashimoto $-8-). !ikula dkk. ($-8') menemukan bah#a kadar BDNF
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
6/21
serum yang lebih rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian
stroke T*1 dan kadar BDNF serum yang lebih tinggi juga dikaitkan
dengan berkurangnya hiperintensitas substansia alba dan memori 2isual
yang lebih baik. ?im dkk. ($--7) melaporkan bah#a polimorsme2al99met BDNF dapat mengubah hubungan antara stroke dengan depresi.
Dengan demikian peran BDNF pada pasien dengan stroke dan depresi
menarik minat untuk diteliti. Dalam penelitian besar kohort ?im dkk.
($-8$) menemukan bukti bah#a serotonin dan polimorsme BDNF serta
interaksi gengen antara sistem tersebut sebagai aktor yang di&urigai
untuk depresi pada $ minggu paska stroke. Menariknya penelitian masih
jarang yang mempelajari kadar BDNF serum pada pasien Aina dengan
depresi paska stroke (!"D). "atu studi melaporkan bah#a konsentrasi
serum BDNF menurun pada pasien !"D Aina dan BDNF dapat memainkan
peran penting dalam patogenesis !"D. Namun hanya ,' pasien yang
dilibatkan (Ehou dkk. $-88). Oleh karena itu tujuan kami adalah untuk
menentukan apakah terdapat hubungan antara serum BDNF dan !"D
dalam studi kohort yang besar.
*. etode
*.. Popu/asi pene/itian
Dua ratus sembilan puluh lima pasien dengan serangan pertama
stroke iskemik akut yang dira#at di rumah sakit dalam $% jam pertama
dari onset stroke se&ara prospekti dimasukkan dalam penelitian ini.
!asien dengan perdarahan subara&hnoid atau intrakranial penurunan
kesadaran aphasia atau dysarthria parah gangguan ji#a penyakit ineksi
menular atau inIamasi yang parah dan harapan hidup ; ' bulandieksklusikan dari penelitian. "eratus enam puluh dari $,3 pasien (3%$5)
adalah lakilaki dengan usia ratarata 97, J 88' tahun. Tujuh puluh
sembilan pasien tidak die2aluasi pada ' bulan kemudian ('7 pasien
meninggal 8$ menolak untuk !ollo"-up 8- pasien memiliki kesulitan
untuk di diba#a ke rumah sakit dan 8, pasien lost to !ollo"-up)@ $89
pasien yang tersisa yang 2alid untuk dianalisis.
#n!ormed onsentdiperoleh setelah diberikan inormasi 2erbal dantertulis kepada peserta atau kerabat terdekat. !ersetujuan etika diberikan
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
7/21
oleh ?omite /tika !enelitian Medis di =umah "akit Kin Liao ni2ersitas
?edokteran Militer ?etiga.
*.*. ariae/ k/inik
!ada pemeriksaan a#al ($aseline) usia jenis kelamin indeks massa
tubuh dan ri#ayat aktor risiko diperoleh. "ubtipe stroke diklasikasikan
menurut kriteria TO1"T (Trial o O= 8-84$ in 1&ute "troke Treatment)
(1dams dkk. 8,,'). !emeriksaan darah rutin dan biokimia AT s&an M=*
otak dilakukan pada semua pasien saat masuk. M=* dengan di%usion
"eighted imaging (D*) tersedia pada beberapa pasien. +olume inark
dihitung dengan menggunakan rumus -3 a b & ("ims et al. $--,).
?eparahan stroke die2aluasi oleh spesialis sara terlatih denganmenggunakan N*H"" saat masuk (Brott et al. 8,7,). ?eluaran ungsional
die2aluasi dengan modi&ed Rankin Sale (m=") pada ' bulan (Bonita
8,77). Hasil ungsional yang baik didenisikan sebagai skor m=" - sampai
$ poin sedangkan hasil ungsional yang buruk itu didenisikan sebagai
skor m=" dari ' sampai 9 poin.
*.3. Peni/aian psiko/o0i
!enilaian depresi dilakukan oleh spesialis sara psikiater yang tidak
mengetahui jenis ukuran dan lokasi stroke pada saat ' bulan setelah
onset stroke. =i#ayat penyakit keji#aan dan depresi tingkat pendidikan
dan orang yang hidup dengan pasien ter&atat pada saat masuk rumah
sakit. !asien harus menyelesaikan 'amilton Rating Sale untuk Depresi
(H1MD) pada ' bulan !ollo"-up (Hamilton. 8,9-). ?linis depresi
didiagnosis menurut kriteria D"M***= menggunakan algoritma yang
didasarkan pada #a#an&ara psikiatri dan pemeriksaan neuropsikiatri.
Terdapatnya gejala anhedonia dan suasana hati depresi merupakan hal
penting untuk diagnosis.
*.4. %es /aoratorium
Darah 2ena puasa dikumpulkan dari semua pasien dalam tabung
vautainerdan dengan &epat disentriugasi untuk menghindari glikolisis.
"ampel serum disimpan pada suhu 7-o
A sampai saatnya diukur.?onsentrasi biomarker diukur di laboratorium pusat oleh petugas
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
8/21
laboratorium yang tidak mengetahui data keluaran klinis dan temuan
neuroimaging. ?adar serum BDNF diukur dengan sand"ih/0*"1
menggunakan kit komersial sesuai dengan instruksi pabrik (DuoSet()#S*
Development R + D Systems, #n., US*). Batas deteksi terrendah adalah89 ng ml dan rentang pengukuran adalah 893- ng ml. #ntra-assay
oeient o! variation6A+< dan inter-assay berturutturut adalah '3
975 dan %%5 435.
*.-. $na/isis statistik
Hasil dinyatakan berupa persentase untuk 2ariabel kategorik dan
berupa rerata(standar de2iasi "D) atau median (kisaran interkuartil *L=)
untuk 2ariabel numerik tergantung pada normalitas distribusi. Tes "hapiroilk digunakan untuk uji distribusi normal. !roporsi dibandingkan dengan
menggunakan uji AhisPuare. !erbandingan dua kelompok yang distribusi
datanya tidak normal dilakukan dengan menggunakan uji Mannhitney
dan uji t-testtidak berpasangan t"o-tailedStudent0sdigunakan untuk
2ariabel numeri& yang terdistribusi normal. ?orelasi =ank "pearman
digunakan untuk korelasi bi2ariat. Hubungan antara tingkat keparahan
depresi yang die2aluasi dengan skala H1MD dan kadar serum BDNF jugadinilai dengan menggunakan analisis regresi logistik dengan penyesuaian
multi2ariat untuk kemungkinan 2ariabel peran&u misalnya usia jenis
kelamin indeks massa tubuh sindrom stroke etiologi stroke skor N*H""
2olume inark aktor risiko 2askular dan ri#ayat depresi. !engaruh kadar
BDNF serum terhadap !"D dilakukan dengan analisis regresi logistik biner
yang memungkinkan dilakukan penyesuaian untuk aktor peran&u di atas.
Hasilnya dinyatakan sebagai adjusted odds ratios (O=) dengan ,35on&dene intervals (A*). ?ur2a Reeiver 1perating 1harateristi (=OA)
digunakan untuk menge2aluasi keakuratan serum BDNF untuk
memprediksi !"D. *rea Under urve (1A) dihitung untuk mengukur
keakuratan tes. "emua analisis statistik dilakukan dengan "!"" untuk
indo#s 2ersi 8,.- ("!"" *n& Ahi&ago *0 "1). "ignikansi statistik
didenisikan sebagai ! ; --3.
3. 1asi/
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
9/21
3.. Karakteristik suyek pene/itian
"tudi kohort terdiri dari $,3 pasien pada $aseline(saat masuk ="
karena stroke). !ada saat !ollo"-up' bulan berikutnya menyisakan $89
pasien yang dimasukkan dalam penelitian ini. "ejumlah $89 pasien iniserupa dalam hal karakteristik $aseline 6umur (!>-9'$) jenis kelamin
(!>-7-') N*H"" (!>-93%) dan berat (!>-4$')< dibandingkan dengan
keseluruhan kohort. Dalam subyek penelitian %375 adalah #anita dan
usia ratarata adalah 993 J 8-$ tahun. Median (kuartil) skor N*H"" pada
saat masuk adalah 9 ('8$) dan #aktu median dari pengenalan gejala
sampai masuk ke rumah sakit adalah %7 jam (*L= $%43). Qumlah pasien
yang mendapat terapi tissue plasminogen ativator (t!1) adalah
93('-85).
3.*. %emuan utama
"embilan puluh empat pasien (%'35) menunjukkan depresi (mayor
dan minor) pada ' bulan setelah masuk rumah sakit dan pada 3, pasien
($4'5) diklasikasikan sebagai depresi mayor. ?arakteristik dasar dari
$89 pasien stroke dibedakan dengan depresi atau tidak depresi
ditunjukkan dalam %ae/ . !asien dengan depresi usianya lebih tua danlebih sering pada #anita hidup dengan keturunannya menjanda lebih
parah klinis stroke saat masuk rumah sakit kadar serum HsA=! lebih
tinggi dan kadar serum BDNF yang lebih rendah. Tidak terdapat hubungan
yang ditemukan antara subtipe etiologi atau 2olume inark dan mun&ulnya
depresi. Demikian pula jika depresi ringan dimasukkan didapatkan
kesimpulan yang sama.
%ae/ . ?arakteristik dasar pasien stroke dengan depresi dan tanpa depresi
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
10/21
Hasil penelitian menunjukkan bah#a rerata kadar BDNF serum
adalah 8$.% (*L= 74833) ngml. ?adar BDNF serum se&ara signikan
menurun pada pasien !"D pada saat masuk rumah sakit dibandingkan
dengan pasien stroke tanpa depresi 67.8 (*L= 3.9,.%) ngml 2s 8'4 (*L=
8-%893) ngml P; ----8 -$88) dan usia (P> -'$9).
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
11/21
. . ?adar BDNF serum pada kelompok pasien stroke dengan depresi dan tanpa depresi.Mannhitney test. "emua data berdasarkan nilai median dan interPuartile ranges
(*L=). (a) !asien depresi adalah depresi mayor@ (b) !asien dengan depresi minorjuga dimasukkan.
. *. ?orelasi antara kadar BDNF serum dan prediktor lainnya. (a) ?orelasi antara kadarBDNF serum dan skor (N*H"")@ (b) ?orelasi antara kadar BDNF serum dan skor H1MD.
Berdasarkan kur2a =OA nilai ut-o%optimal kadar BDNF serum saat
masuk rumah sakit yang diprediksi akan berkembang menjadi depresi
pada ' bulan adalah 8-$ ngml yang menghasilkan sensiti2itas dan
spesisitas tertinggi 6berturutturut 7-'5 dan 7875@ area under urve
(1A) > -73% ,35 A*: -4,8-,84@ P ; -.---8 --8' ---7< dan skor N*H"" saat masuk 61A -99 (-3%-44) P>
---4
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
12/21
sakit se&ara independen terkait dengan depresi (O= -4,@ ,35 A* -4$
-74 P> ---') setelah penyesuaian untuk 2ariabel usia jenis
kelamin hidup menjanda hidup dengan keturunan N*H"" saat masuk
rumah sakit kadar H"A=! dan HAR serum. 0ihat %ae/ *. ?adar BDNFserum ; 8-$ ngml se&ara independen terkait dengan depresi paska
stroke (O= 883@ ,35 A* 39$'% P ; ----8) setelah penyesuaian
terhadap 2ariabel di atas.
. 3. ?ur2a Reeiver 1perating harateristi (=OA) digunakan untuk menilai akurasikadar BDNF serum untuk memprediksi !"D. (a) !asien depresi adalah depresi mayor@(b) !asien dengan depresi minor juga dimasukkan.
%ae/ *.*djustedO= depresi untuk kadar BDNF pada pasien stroke
%ae/ 3.*djustedO= depresi (depresi minor dimasukkan) untuk kadar BDNF pada pasien
stroke
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
13/21
"ekali lagi jika depresi ringan dimasukkan didapatkan hasil yang
sama. Berdasarkan kur2a =OA nilai uto% optimal adalah 883 ngml
yang menghasilkan sensiti2itas dan spesisitas tertinggi 6berturutturut
4'$5 dan 4-45 area under urve(1A) > -.47- ,35 A*: -484-7%'@P ; -.---8
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
14/21
terkait dengan insiden !"D pada tahap akut stroke (O= > $7,,$@ ,35 A*
7-8% 8-%7,8@ p ; ---8 setelah penyesuaian 2ariabel). Dengan
demikian dapat membuka jalan untuk usulan pilihan terapi baru pada
pasien dengan stroke iskemik. "ebagai tambahan hasil kami jugamenunjukkan korelasi negati signikan antara skor H1MD tingkat
keparahan gejala depresi dan kadar BDNF serum. Beberapa studi
menunjukkan korelasi negati antara kadar BDNF dan keparahan gejala
depresi ("himiu dkk. $--').
!re2alensi !"D ber2ariasi dari #aktu ke #aktu dengan pun&ak yang
jelas '9 bulan setelah stroke dengan kisaran ,'%5 selama kurun #aktu
ini dan kemudian menurun men&apai sekitar 3-5 dari angka a#al pada
satu tahun (hyte dan Mulsant. $--$). Dalam penelitian kami kami
menemukan bah#a $4'5 pasien stroke diklasikasikan sebagai depresi
mayor pada ' bulan sedangkan pre2alensi depresi dilaporkan berkisar
antara 849$$5 di antara pasien stroke Aina (Ehang dkk $-8-@. Tang
dkk . $--%@ Aheng dkk $-8%). "elain itu konsentrasi BDNF sirkulasi yang
rendah diamati pula pada pasien dengan penyakit arteri koroner Diabetes
mellitus tipe $ sindrom metabolik stroke dan kurangnya akti2itas sik
(1utry dan Monteggia $-8$@ !ikula dkk $-8'). "esuai dengan hasil
tersebut dalam penelitian kami kami menemukan kadar BDNF serum
rendah pada pasien stroke dan pasien depresi. Depresi telah banyak
didokumentasikan dapat mengurangi ekspresi BDNF baik pada studi
he#an maupun studi klinis (aal et al. $-8$).
"uatu studi metaanalisis menunjukkan bukti kuat bah#a kadar
BDNF lebih rendah pada subyek depresi dibandingkan subyek kontrol
yang sehat (P; 9.7 8-7) dan bah#a kadar BDNF se&ara signikan (P>
---') meningkat setelah pengobatan antidepresan ("en dkk. $--7).
"tudi Metaanalisis lainnya sama menunjukkan bah#a kadar BDNF
meningkat se&ara signikan setelah pengobatan antidepresan (ukuran
eek: -9$) dan bah#a terdapat korelasi yang signikan (P> --$) antara
perubahan kadar BDNF dan perubahan skor depresi (Brunoni dkk. $--7).
Beberapa bukti menunjukkan bah#a ekspresi BDNF mungkin target hilir
berbagai pengobatan antidepresan@ Oleh karena itu BDNF mungkin
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
15/21
menjadi target yang penting untuk pemulihan terapi depresi dan mungkin
juga memberikan perlindungan terhadap kerusakan sara yang
disebabkan oleh stres (Hashimoto. $-8-).
Hubungan antara BDNF dan stroke masih tidak sepenuhnyadipahami. Terdapat bukti eksperimental bah#a sel neuron dan glial
bertindak sebagai sumber endogen BDNF setelah proses iskemik otak dan
&edera otak lainnya ("andhoer dkk. $--,). Disungsi pensinyalan BDNF
oleh pembuluh darah otak oleh karena itu dapat berkontribusi terhadap
gangguan unit neuro2askular sehingga menurunkan respon jaringan
terhadap &edera 2askular (uo dkk. $--7). "ebuah molekul ke&il mirip
BDNF (0M$$1%) bila diberikan segera setelah stroke iskemik pada tikus
de#asa dapat meningkatkan neurogenesis dan memperbaiki pemulihan
motorik ungsional (Han dkk. $-8$). Oleh karena itu BDNF dapat
mengurangi risiko stroke melalui eek neurotropik atau eek 2askularnya
(!ikula dkk. $-8').
Banyak etiologi !"D yang diusulkan tetapi sepertinya tidak mungkin
bah#a hipotesis tunggal manapun dapat menjelaskan apa yang
tampaknya heterogen. Besar kemungkinan interaksi kompleks antara
hormon neurotransmiter dan aktor lingkungan terlibat. Dalam penelitian
kami satu temuan bah#a penurunan kadar BDNF mungkin penting dalam
patosiologi depresi. "alah satu hipotesis mungkin penurunan kadar BDNF
mungkin men&erminkan kerentanan genetik pada pasien dengan depresi.
Dua penelitian menggunakan tikus dengan penghapusan (delesi) genetik
dari gen BDNF menunjukkan bah#a BDNF memainkan peran penting
dalam dierensiasi neuronal dan kelangsungan hidup (/rnors dkk 8,,%@.
Qones dkk. 8,,%). Monteggia dkk. ($--4) juga menunjukkan bah#a tikus
yang dikondisikan tidak produksi BDNF menampilkan peningkatan
perilaku seperti depresi pada saat dipaksa berenang dan tes preerensi
sukrosa menunjukkan bah#a produksi BDNF yang rendah dapat memi&u
gangguan depresi. !enjelasan lain yang mungkin adalah bah#a stress
yang menginduksi penurunan BDNF mungkin menyebabkan kerusakan
neuronal yang pada gilirannya akan menyebabkan kerentanan biologis
yang didapat. "tres yang dapat memi&u dan memperburuk depresi
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
16/21
menyebabkan atro dan kematian neuronal terutama di hippo&us
("himiu dkk. $--') membuat kemungkinan bah#a stress yang
menginduksi perubahan hippo&us mungkin menjadi hal pokok
terhadap perkembangan depresi pada indi2idu yang rentan se&ara genetik(=ajko#ska $---). Tingkatan pada !"D mungkin men&erminkan
runtuhnya sistem adaptasi stres dan kegagalan melindungi otak dari stres
yang menginduksi degenerasi neuronal. ?etiga BDNF telah terbukti
memiliki eek antidepresan pada he#an model depresi (Hashimoto.
$-8-). Telah dilaporkan bah#a pemaksaan berenang dapat menurunkan
m=N1 BDNF pada daerah tertentu (A18 A1' dan girus dentatus) dari
hippo&us dan bah#a kombinasi dari akti2itas sik dan pengobatan
antidepresan meningkatkan kadar m=N1 BDNF hippo&al jauh di atas
nilai a#al serta meningkatkan #aktu berenang pada he#an model (=usso
Neustadt dkk. $--8). !ensinyalan BDNF tampaknya men&ukupi untuk
eek antidepresan seperti inus langsung BDNF ke daerah mesen&ephalon
atau hippo&us menginduksi respon perilaku yang serupa dengan yang
dihasilkan oleh antidepresan (=antamaki dkk. $--9).
!enelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan. ?eterbatasan utama
penelitian ini adalah bah#a kami tidak mampu memeriksa aktor risiko
episode depresi termasuk kurangnya dukungan sosial kemiskinan
kekerasan keluarga dan peningkatan stres kehidupan. "elain itu subyek
penelitian hanya sedikit dan tidak dipilih se&ara a&ak. !enelitian ini
dilakukan hanya dalam satu klinik. Oleh karena itu temuan kami mungkin
tidak bisa digeneralisasikan untuk pasien stroke Aina lainnya. !enelitian
lebih lanjut diperlukan. ?etiga kadar BDNF serum hanya diukur pada ase
akut stroke pada pasien dan karenanya penelitian ini tidak menghasilkan
data mengenai kapan dan berapa lama biomarker berubah pada pasien
ini. ?eempat penilaian depresi dibuat hanya sekali pada ' bulan !ollo"
up sedangkan N*H"" digunakan hanya pada tahap akut. "elain itu pasien
stroke lebih parah yang meninggal sebelum ' bulan !ollo" up tidak
dimasukkan dalam penelitian. Beberapa pasien yang meninggal dan
mengalami depresi mungkin dikeluarkan. Terakhir status depresi mungkin
dipengaruhi oleh tingkat keparahan stroke itu sendiri. "&hSbit dkk. ($--4)
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
17/21
menemukan bah#a BDNF mungkin memiliki eek negati pada perjalanan
dan prognosis stroke. Namun dalam studi ini tingkat keparahan stroke
tidak die2aluasi pada ' bulan.
Terlepas dari keterbatasan ini temuantemuan dari studi ini tetappenting dan menunjukkan bah#a kadar BDNF serum saat masuk rumah
sakit se&ara signikan menurun dan hal ini memberi kesan bah#a
perubahan ini mungkin berpartisipasi dalam patosiologi gejala depresi
pada pasien stroke. ?adar BDNF serum saat masuk dapat dilihat sebagai
salah satu markerbiologis yang kuat dari risiko mun&ulnya depresi paska
stroke mayor pada ' bulan. !enelitian lebih lanjut diperlukan untuk
mengkonrmasi hubungan ini. Brunoni dkk. ($--7) menemukan bah#a
kadar BDNF meningkat se&ara signikan setelah pengobatan
antidepresan dan menyarankan penerapan kadar BDNF sebagai
perangkat antidepresi yang esien dan baru untuk mengobati depresi
pada pasien dengan stroke iskemik. Di masa datang uji klinis dengan
BDNF harus digalakkan.
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
18/21
Da5tar Pustaka
1dams H.!. Bendien B.H. ?appelle 0.Q. Biller Q. 0o2e B.B. ordon
D.0. Marsh /. 8,,'. Alassi&ation o subtype o a&ute is&hemi& stroke.Denitions or use in a multi&enter &lini&al trial. TO1"T. Trial o Org 8-84$
in 1&ute "troke Treatment. "troke $% (8) '3%8.
1utry 1./. Monteggia 0.M. $-8$. Brainderi2ed neurotrophi& a&tor and
neuropsy&hiatri& disorders. !harma&ol. =e2. 9% ($) $'7$37.
Brott T. Marler Q.=. Olinger A.!. 1dams H.!. Tomsi&k T. Barsan ..
alker M. 8,7,. Measurements o a&ute &erebral inar&tion: lesion sie
by &omputed tomography. "troke $- (4) 748743.Bonita = Beaglehole = 8,77. Modi&ation o rankin s&ale: re&o2ery o
motor un&tion ater stroke. "troke 8, 8%,483--.
Brunoni 1.=. 0opes M. Fregni F. $--7. 1 systemati& re2ie# and meta
analysis o &lini&al studies on major depression and BDNF le2els:
impli&ations or the role o neuroplasti&ity in depression. *nt. Q.
Neuropsy&hopharma&ol. 88 889,887-.
Aheng ".R. Ehao R.D. 0i Q. et al. $-8%. !lasma le2els o glutamateduring stroke is asso&iated #ith de2elopment o poststroke depression.
!sy&honeuroendo&rinology %4 8$98'3.
/llis A. Ehao R. /gede 0./. $-8-. Depression and in&reased risk o
death in adults #ith stroke. Q. !sy&hosom. =es. 97 3%3338.
/rnors !. 0ee ?.F. Qaenis&h =. 8,,%. Mi&e la&king brainderi2ed
neurotrophi& a&tor de2elop #ith sensory de&its. Nature '97 8%483-.
aal M. Motta 0.". iener A.D. Fernandes Q.A. Lue2edo 0.. Qansen
?. Oses Q.!. $-8$. Brainderi2ed neurotrophi& a&tor in postpartum
depressi2e mothers. Neuro&hem. =es. '4 (') 37'374.
reen M.Q. Matheson ".0. "hepherd 1. ei&kert A.". Aarr +.Q. $-88.
Brain deri2ed neurotrophi& a&tor le2els in s&hiophrenia: a systemati&
re2ie# #ith metaanalysis. Mole&ular psy&hiatry 89 (,) ,9-,4$.
uo ". ?im .Q. 0ok Q. 0ee ".=. Besan&on /. 0uo B.H. 0o /.H. $--7.
Neuroprote&tion 2ia matritrophi& &oupling bet#een &erebral endothelial
&ells and neurons. !ro&. Natl. 1&ad. "&i. 8-3 ($8) 437$4374.
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
19/21
Hamilton M. 8,9-. 1 rating s&ale or depression. Q. Neurol. Neurosurg.
!sy&hiatry $' (8) 399$.
Han Q. !ollak Q. Rang T. "iddiPui M.=. Doyle ?.!. Tara2osh0ahn ?.
Bu&k#alter M.". $-8$. Delayed administration o a small mole&uletropomyosinrelated kinase B ligand promotes re&o2ery ater hypoi&
is&hemi& stroke. "troke %' (4) 8,878,$%.
Hashimoto ?. $-8-. BrainUderi2ed neurotrophi& a&tor as a biomarker or
mood disorders: an histori&al o2er2ie# and uture dire&tions. !sy&hiatry
Alin. Neuros&i. 9% (%) '%8'34.
Qones ?.=. FariVas *. Ba&kus A. =ei&hardt 0.F. 8,,%. Targeted
disruption o the BDNF gene perturbs brain and sensory neuron
de2elopment but not motor neuron de2elopment. Aell 49 (9) ,7,,,,.
?im Q.M. "te#art =. Bae ?.R. ?im ".. ?ang H.Q. "hin *.". Roon Q.".
$-8$. "erotonergi& and BDNF genes and risk o depression ater stroke. Q.
1We&t. Disord. 8'9 (') 7''7%-.
?im Q.M. "te#art =. ?im ".. Rang ".Q. "hin *.". ?im R.H. Roon Q.".
$--7. BDNF genotype potentially modiying the asso&iation bet#een
in&ident stroke and depression. Neurobiol. 1ging $, (3) 47,4,$.
0indCn T. Blomstrand A. "koog *. $--4. Depressi2e disorders ater $-
months in elderly stroke patients a &ase&ontrol study. "troke '7 (9)
879-879'.
Molendijk M.0. Bus B.1. "pinho2en !. !ennin B.. ?enis .
!ri&kaerts Q. /linga B.M. $-88. "erum le2els o brainderi2ed
neurotrophi& a&tor in major depressi2e disorder: statetrait issues &lini&al
eatures and pharma&ologi&al treatment. Mol. !sy&hiatry 89 (88) 8-77
8-,3.
Monteggia 0.M. 0uikart B. Barrot M. Theobold D. Malko2ska *. Ne ".
Nestler /.Q. $--4. Brainderi2ed neurotrophi& a&tor &onditional kno&kouts
sho# gender diWeren&es in depressionrelated beha2iors. Biol. !sy&hiatry
98 ($) 8748,4.
!ikula 1. Beiser 1.". Ahen T.A. !reis ".=. +orgias D. DeAarli A.
"eshadri ". $-8'. "erum brainderi2ed neurotrophi& a&tor and 2as&ular
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
20/21
endothelial gro#th a&tor le2els are asso&iated #ith risk o stroke and
2as&ular brain injury ramingham study. "troke %% (8-) $497$443.
=ajko#ska . $---. !ostmortem studies in mood disorders indi&ate
altered numbers o neurons and glial &ells. Biol. !sy&hiatry %7 (7) 499444.
=antamSki T. ?nuuttila Q./. Hokkanen M./. AastrCn /. $--9. The
eWe&ts o a&ute and longterm lithium treatments on trkB neurotrophin
re&eptor a&ti2ation in the mouse hippo&us and anterior &ingulate
&orte. Neuropharma&ology 3-(%) %$8%$4.
=ussoNeustadt 1. Ha T. =amire =. ?esslak Q.!. $--8. !hysi&al
a&ti2ityantidepressant treatment &ombination: impa&t on brainderi2ed
neurotrophi& a&tor and beha2ior in an animal model. Beha2. Brain =es.
8$- (8) 74,3.
"ears A. Markie D. Olds =. Fit&hes 1. $-88. /2iden&e o asso&iations
bet#een bipolar disorder and the brainUderi2ed neurotrophi& a&tor (BDNF)
gene. Bipolar Disord. 8' (47) 9'-9'4.
"andhoer 1. Tatar&yk T. ?ir&hmair =. *glseder B. !aul#eber B.
!ats&h Q.=. "&hratberger !. $--,. 1re plasma +/F and its soluble
re&eptor sFlt8 atherogeni& risk a&torsX Arossse&tional data rom the
"1!H*= study. 1theros&lerosis $-9 (8) $93$9,.
"&hSbit .=. "teigleder T. Aooper?uhn A.M. "&h#ab ". "ommer A.
"&hneider 1. ?uhn H.. $--4. *ntra2enous brainderi2ed neurotrophi&
a&tor enhan&es poststroke sensorimotor re&o2ery and stimulates
neurogenesis. "troke '7 (4) $893$84$.
"en ". Duman =. "ana&ora . $--7. "erum brainderi2ed neurotrophi&
a&tor depression and antidepressant medi&ations: metaanalyses and
impli&ations. Biol. !sy&hiatry 9% (9) 3$43'$.
"himiu /. Hashimoto ?. Okamura N. ?oike ?. ?omatsu N. ?umakiri
A. *yo M. $--'. 1lterations o serum le2els o brainderi2ed neurotrophi&
a&tor (BDNF) in depressed patients #ith or #ithout antidepressants. Biol.
!sy&hiatry 3% (8) 4-43.
-
7/24/2019 JR Psikiatri Isnawan
21/21
"ims Q.=. harai 0.=. "&haeer !.. +angel M. =osenthal /.". 0e2
M.H. "&h#amm 0.H. $--,. 1BA$ or rapid &lini&al estimate o inar&t
perusion and mismat&h 2olumes. Neurology 4$ ($%) $8-%$88-.
Talia D. "tall N. Dar D./. Eangen 1. $-8-. ?no&kdo#n o brainderi2ed neurotrophi& a&tor in spe&i& brain sites pre&ipitates beha2iors
asso&iated #ith depression and redu&es neurogenesis. Mol. !sy&hiatry 83
(8) 7-,$.
Tang .?. Ahan ".". Ahiu H.F. ong ?.". ?#ok T.A. Mok +. ng2ari
.". $--%. Aan the geriatri& depression s&ale dete&t poststroke
depression in Ahinese elderlyX Q. 1We&t. Disord. 78 ($) 83'839.
hyte /.M. Mulsant B.H. $--$. !ost stroke depression: epidemiology
pathophysiology and biologi&al treatment. Biol. !sy&hiatry 3$ $3'$9%.
Rang 0. Ehang E. "un D Ku E. Ruan R. Ehang K. 0i 0. $-88. 0o#
serum BDNF may indi&ate the de2elopment o !"D in patients #ith a&ute
is&hemi& stroke. *nt. Q. eriatr. !sy&hiatry $9 (3) %,33-$.
Ea2oreo *. BaYiZ?es +. Bosnar!uretiZ M. Demarin +. $--,. !ost
stroke depression. 1&ta Alin. Aroat. %7 (') '$,'''.
Ehang T. ang A. 0iu 0. Ehao K. Kue Q. Ehou R. ang R. $-8-. 1
prospe&ti2e &ohort study o the in&iden&e and determinants o poststroke
depression among the mainland Ahinese patients. Neurol. =es. '$ (%)
'%4'3$.
Ehou E. 0u T. Ku . Rue K. Ehu . Ma M. 0iu K. $-88. De&reased
serum brain deri2ed
neurotrophi& a&tor (BDNF) is asso&iated #ith poststroke depression but
not #ith BDNF gene +al99Met polymorphism. Alin. Ahem. 0ab. Med. %,
($)87387,.