ringkasan psikiatri

69
7/23/2019 ringkasan psikiatri http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 1/69 PENGANTAR PSIKIATRI A. Definisi Psikiatri adalah ilmu yang mempelajari gejala gangguan jiwa. Ada 2 hal yang dipelajari dalam psikopatologi, yaitu : Jenis gangguan jiwa; Proses terjadinya gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah suatu jenis gangguan yang memperlihatkan gejala klinik yang  bermakna, bisa berupa sindrom psikologi atau sindrom prilaku yang menimbulkan  penderitaan pada orang yang bersangkutan dan menyebabkan orang tersebut mengalami gangguan dalam menjalankan fungsi dalam bekerja, sosial dan perawatan diri (sehari hari!. Adapun " komponen dalam gangguan jiwa: Adanya gejala klinik yang bermakna; #enimbulkan penderitaan; #enimbulkan gangguan fungsi. B. Pemeriksaan Status Mental (imingan !r. Ten!r" Se#ta$ S#.K% (K&& $. %esadaran &entukan tingkat kesadaran pasien. a. 'ompos mentisJernih %esadaran optimal pada orang yang sehat.  b. )omnolen %esadaran mulai menurun namun pasien masih dapat dibangunkan dengan mudah dan memberi jawaban. *. )oporstupor %esadaran menurun namun pasien masih dapat dibangunkan dengan rangsangan kuat (rangsang nyeri!, setelah itu pasien tertidur lagi. Adapun respons sangat minimal semisal masih dapat mengikuti perintah yang singkat dan masih terlihat gerakan spontan. d. %oma +erajat penurunan kesadaran paling berat. espon terhadap rangsangan yang kuat negatif. e. Apatis -angguan kualitas kesadaran yang ditandai dengan sikap tak a*uh terhadap lingkungan. f. 'onfusional state (%esadaran berkabut! -angguan kualitas kesadaran yang *iri utamanya adalah disorientasi disertai oleh kebingungan dan gangguan arus fikir. Pasien tersebut tampak binggung jika diberikan pertanyaan.

Upload: ranty-femilya-utami

Post on 18-Feb-2018

303 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 1/69

PENGANTAR PSIKIATRI

A. Definisi

Psikiatri adalah ilmu yang mempelajari gejala gangguan jiwa. Ada 2 hal yang dipelajari

dalam psikopatologi, yaitu :

• Jenis gangguan jiwa;

• Proses terjadinya gangguan jiwa.

Gangguan jiwa  adalah suatu jenis gangguan yang memperlihatkan gejala klinik yang

 bermakna, bisa berupa sindrom psikologi atau sindrom prilaku yang menimbulkan

 penderitaan pada orang yang bersangkutan dan menyebabkan orang tersebut mengalami

gangguan dalam menjalankan fungsi dalam bekerja, sosial dan perawatan diri (sehari

hari!.

Adapun " komponen dalam gangguan jiwa:

• Adanya gejala klinik yang bermakna;

• #enimbulkan penderitaan;

• #enimbulkan gangguan fungsi.

B. Pemeriksaan Status Mental (imingan !r. Ten!r" Se#ta$ S#.K% (K&&

$. %esadaran

&entukan tingkat kesadaran pasien.

a. 'ompos mentisJernih

%esadaran optimal pada orang yang sehat. b. )omnolen

%esadaran mulai menurun namun pasien masih dapat dibangunkan dengan mudah

dan memberi jawaban.

*. )oporstupor 

%esadaran menurun namun pasien masih dapat dibangunkan dengan rangsangan

kuat (rangsang nyeri!, setelah itu pasien tertidur lagi. Adapun respons sangat

minimal semisal masih dapat mengikuti perintah yang singkat dan masih terlihat

gerakan spontan.

d. %oma

+erajat penurunan kesadaran paling berat. espon terhadap rangsangan yang kuat

negatif.

e. Apatis

-angguan kualitas kesadaran yang ditandai dengan sikap tak a*uh terhadap

lingkungan.

f. 'onfusional state (%esadaran berkabut!

-angguan kualitas kesadaran yang *iri utamanya adalah disorientasi disertai oleh

kebingungan dan gangguan arus fikir. Pasien tersebut tampak binggung jika

diberikan pertanyaan.

Page 2: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 2/69

g. +elirium

-angguan kualitas kesadaran yang gejala utamanya adalah gaduh gelisah disertai

oleh disorentasi gangguan arus fikir, ilusi dan halusinasi (umumnya halusinasi

 penglihatan!. &erkadang untuk menenangkan sementara dengan diikat.

h. +ream like state (%esadaran bermimpi!-angguan kualitas kesadaran yang terjadi pada serangan epilepsi psikomotor. Pasien

tidak menyadari apa yang dilakukannya walaupun tanpak seperti melakukan

aktiitas normal.

Perlu dibedakan dengan tidur berjalan (sleep walking! yang akan sadar bila diberi

 perangsangan (dibangunkan!, sedangkan pada kesadaran ini, pasien tidak berespon

terhadap rangsangan.

i. &wilight state

-angguan kualitas kesadaran yang disertai halusinasi. /mumnya terjadi pada

gangguan otak organik. Pasien seperti berada dalam keadaan separuh sadar, respon

terhadap lingkungan terbatas, perilaku impulsif (kabur, gebrak meja, tinju!, emosi

labil dan tidak terduga.

2. )ikap

&erbagi atas:

%ooperatif 0ersahabat 0erminat #erendahkan

&idak kooperatif Penuh perhatian +efensif 0ingung

0erbelitbelit Apatis 1atihati 0er*anda

 b : /mumnya yang digunakan (kooperatifnonkooperatif!.

". Penampilan#endeskripsikan pasien mulai dari postur, *ara berpakaian, kerapihan, *ara berdandan

dll. 'ontoh : )eorang lakilaki, rambut tersisir rapih, berpakaian kuning dll!.

3. Pembi*araan

+eskripsikan *ara bi*ara pasien apakah spontantidak, jelastidak, lan*artidak,

kualitas kurang*ukupbaik, kuantitas sedikit*ukupbanyak (logore!, amplitudo

ke*ilsedangkeras dll.

4. )uasana perasaana. #ood

)uasana perasaan yang berlangsung lama.

5uforia +epresi 6ritable 5kspansif  

+isforia 0erputusasa 'emas #arah

%osong 0ersalah %etakutan 0ingung

#eningkat #enurun 0iasa 1ipomanik  

Penilaian lainnya:

• 5utimia : suasana perasaan normal, luas dan serasi

• 1ipotimia : suasana perasaan diwarnai dengan sedih, murung, hilang semangat.

• 1ipertimia : suasana perasaan diwarnai dengan semangat dan bergairah dalam

aktiitas.

Page 3: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 3/69

• +isforia : suasana perasaan yang tidak menyenangkan (jenuh, jengkel, bosan!.

• 5uforia : suasana perasaan gembira dan sejahtera berlebihan.

• 5kstasia : suasana perasaan bergairah yang meluapluap (umumnya terjadi

 pada pasien pengguna 7at psikostimulansia!.

• Anhedonia : suasana perasaan yang kehilangan minat, kesenangan terhadap

 berbagai aktiitas.

• %osong : suasana perasaan yang emosinya sangat dangkaltidak ada terhadap

kehidupan sekitar (umumnya pada ski7ofrenia kronis!.

• 8abil : suasana perasaan yang berubahubah yang mun*ul bergantian dan

tidak terduga (umumnya pada gangguan psikosis akut!.

• 6ritable : suasana perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, mudah marah.

 b. Afek 

)uasana perasaan yang berlangsung saat ini.

• 8uas : ekspresi yang luas, beragam.

• )empit : ekspresi yang terbatas dan kurang berariasi.

• &umpul : ekspresi yang tampak dari tatapan kosong, irama suara monoton,

dan bahasa tubuh kurang.

• +atar : afek terberat. 5kpresi wajah datar, tatapan kosong, sikap tubuh kaku,

  gerakan minimal, irama suara seperti robot.

*. %eserasian afek 

• Appropiate (serasi antara ekpresi dengan suasana yang dihayati!

• 6nappropiate (tidak serasi antara ekpresi dengan suasana yang dihayati!

9. Persepsi (melibatkan sistem sensorikpan*a indera!

a. +epersonalisasi

Perasaan subjektif patologis dengan gambaran seseorang mengalamimerasakan diri

sendiri (tubuhnya! sebagai tidak nyatakhayal (asing, tidak dikenali!

 b. +erealisasi

Perasaan subjektif dimana lingkungan menjadi asing, tidak nyata.

*. 6lusi

Persepsi yang kelirumenyimpang dari stimulus yang nyataada.

d. 1alusinasi

Persepsitanggapan yang palsu tanpa ada stimulus, menghayati gejalagejala yang

dikhayalkan menjadi nyata.

• 1alusinasi auditorikpendengaran

#endengar bunyibunyi tapi tidak ada apa apa (tidak ada sumber suara!.• 1alusinasi isualpenglihatan

#elihat objek tertentu namun sebenarnya tidak ada. 'ontoh: ada bayangan orang,

*ahaya kilat, hewan.

• 1alusinasi olfaktoripen*iuman

#en*ium bau tertentu tapi sebenarnya tidak ada.

• 1alusinasi penge*apan

• 1alusunasi taktilperabaan

#erasa ada yang menjalarmerayap dibawah kulit (formikasi!. #erasa anggota

tubuh teramputasi (phantom libs!.

• 1alusinasi somatik 

Page 4: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 4/69

#erasa ada sesuatu gangguan yang terjadi dalam tubuh padahal tidak ada apa

apa, *ontohnya : tumor, dll.

• 1alusinasi liliput

. Pikirana. Proses pikir 

• Pikiran melompat (flight of idea!

-angguan arus pikiran dimana pikirannnya dapat *epat beralih dari topik satu ke

topik lainnya (pendengar masih bisa mengerti!. 'iri*irinya biasanya berbi*ara

*epat, banyak bi*ara, bnyak gagasanren*ana yang kelihatanya sangat *emerlang

tapi tidak realistis. 0iasanya penderita ini disebut manik.

• Pikiran melambat (though reterdatium!

-angguan arus pikiran dimana pikirannya menjadi lambat. 0iasanya terjadi pada

 pasien depresi berat. 'iri*irinya biasanya, bi*ara pelan dan lambat.• Pikiran terhalang (thought bloking!

-angguan arus pikiran tibatiba terhenti, kemudian saat pembi*araan disambung

kembali namun dengan tema yang berbeda.

• Perseerasi

-angguan arus pikiran dimana jika ditanya, dia akan menjawab berulang ulang

terhadap pertanyaan walau sudah berganti pertanyaan namun jawabanya tetap

sama seperti pertanyaan yang pertama. 0iasanya terjadi pada pasien ski7ofrenia.

• erbigerisi

-angguan berbi*ara dimana pasien mengulang katakata yang sama tapi tidak ada

yang hubungan dengan apa yang ditanyakan.

• 6nkoherensi

-angguan arus pikiran dimana tidak ada asosiasi (tidak dapat dimengerti! atau

tidak sambung antar katakata yang dibi*arakan.

• Asosiasi longgar 

-angguan arus pikir dengan ideide yang berpindah dari satu subjek ke subjek 

lain yang tidak berhubungan sama sekali.

• )irkumstansial

Pembi*araan yang mutarmutar tidak langsung ke point yang diharapkan.

• &angensial

%etidakmampuan untuk men*apai tujuan se*ara langsung dan pada akhirnya

tidak men*apai point yang diharapkan.

/mumnya *ara berbi*ara berhubungan dengan proses pikir. Adapun gangguan

 berbi*ara yang ada berupa:

• -agap

-anggguan bi*ara dimana bi*ara terputusputus karena pengulangan katakata,

 biasanya karena orang itu ingin menyampaikan banyak ide dalam waktu sangat

Page 5: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 5/69

terbatas sehingga pembi*araannnya terputus, bisa dimulai anak usia 3 tahun. Pada

sebagian kasus menghilang pada masa dewasa, ada sampai dewasa.

• #utisma

-angguan bi*ara berupa tidak mau bi*ara sama sekali. )alah satu yang termasuk 

mutisma adalah mutisma selektif (hanya mau bi*ara dengan orang tertentu tetapi

tidak mau bi*ara dengan yang lainnya!.

•  eologisma

)alah satu gangguan dimana pasien men*iptakan katakata baru. %ata kata itu

tidak ada dalam kamus atau bahasa seharihari.

• <ord salad

&erjadi pen*ampuradukan bahasa seharihari sehingga tidak ada pengartian.

 b. 6si Pikir 

• #iskin ide

#enghasilkan sedikit informasi dikarenakan ketidakjelasan.• <ahamdelusi

-angguan pada suatu keyakinan yang salah tapi diper*aya sebagai suatu

kebenaran, tidak bisa digoyahkan dan tidak sesuai latar belakang yang

 bersangkutan. -ejala ini sering terjadi pada gangguan jiwa.

%omponen waham ada " yaitu :

%eyakinan yang salah;

&idak bisa digoyahkan;

&idak sesuai dengan kenyataan.

Jenisjenis waham:

a! <aham bi7arre (patognomonis untuk diagnosis )ki7ofrenia 1ebefrenik!

%eyakinan yang keliru, mustahil dan aneh. 'ontoh: makhluk luar angkasa

menanamkan elektroda di otak.

 b! <aham sistematik 

%eyakinan yang kelirukeyakinan yang tergabung dalam satu temakejadian.

'ontoh: dikejarkejar polisi atau mafia.

*! <aham nihilistik 

%eyakinan yang keliru bahwa diri dan lingkungannya atau dunia tidak ada atau

menuju kiamat.

d! <aham somatik 

%eyakinan yang keliru melibatkan fungsi tubuh. 'ontoh: yakin otaknya

meleleh.

e! <aham paranoid

<aham kebesaran (mega lomania!

#erasa dirinya mempunyai keistimewaan, orang yang sangat kuat, sangat

 berkuasa atau sangat besar padahal tidak mempunyai posisi apaapa.

<aham kejaran (persekutorik!

Page 6: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 6/69

#erasa yakin ada orangorang (sering dirupakan dalam bentuk komplotan!

yang bermaksud jahat terhadap dirinya. 'ontohnya: keluarga bersamasama

 berkomplot untuk merugikan, merusak, men*ederai atau menghan*urkan

dirinya, merasa ada orang lain menyukai dirinya.

<aham rujukan (referen*e!

#erasa tingkah laku orang lain memfitnah, membahayakan atau menjahati

dirinya.

<aham dikendalikan

%eyakinan yang keliru bahwa keinginan, pikiran atau perasaannya

dikendalikan oleh kekuatan dari luar. &ermasuk:

o &hought insertion

#erasa pikirannya dimasukan oleh orang lainkekuatan lain.

o &hought withdrawal

#erasa pikirannya disedotditarik oleh orang lainkekuatan lain.o &hought broad*asting

#erasa pikirannya dapat diketahui oleh orang lain.

o &hought *ontrol

#erasa pikirannya dikendalikan oleh orang lainkekuatan lain.

f! <aham *emburu

&anpa alasan yang jelas menuduh pasangannya tidak setia (selingkuh! tanpa

suatu alasan yang jelas sehingga ia berusaha mengintimidasi pasangannya

untuk mengaku bahwa pasangannya selingkuh atau sudah tidak setia lagi dan

terkadang menggunakan kekerasan.

g! <aham erotomania

#erasa dirinya telah melakukan hubungan seksual dengan seseorang (bila di

 buku /6, definisi erotomania adalah merasa orang lain menyukai dirinya!.

h! <aham dosa

#erasa melakukan dosa besar dan tidak dapat diampuni.

• =bsesi

-angguan suatu isi pikir yang mendesak, berulangulang dan berada di luar 

kemauan pasien. =bsesi diri biasanya mendorong untuk melakukan tindakan

tertentu. 'iri*iri obsesi: sulit membuat keputusan, berhatihati dan menginginkan

kesempurnaan.

• %ompulsi

&indakan yang berulangulang karena adanya suatu dorongan. 'ontoh: seseorang

yang tidur ia akan sering terbangun karena didalam pikiran >pintu belum dikun*i?

akibatnya gelisah dan timbul dorongan untuk menge*ek pintu, jika tidak 

dilakukan penge*ekan akan mengakibatkan ketegangan.

•@obia

Page 7: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 7/69

%etakutan yang persisten, irasional, berlebihan yang selalu berhubungan dengan

stimulus yang mengakibatkan keinginan yang memaksa untuk menghindari

stimulus tersebut.

. @ungsi kognitif 

Bang termasuk dalam fungsi kognitif adalah:a. #emori

• #emori segera (immidiate memory!

6ngatan atas peristiwa yang baru saja terjadi (beberapa detik sampai menit!.

• #emori jangka pendekbaru

6ngatan atas peristiwa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

• #emori jangka menengah

6ngatan atas peristiwa yang terjadi dalam beberapa bulan yang lalu.

• #emori jangka panjang

6ngatan atas peristiwa yang terjadi dalam beberapa tahun yang lalusudah lamaterjadi.

 b. %onsentrasiperhatian

• +istraktibilitas

-angguan perhatian dimana pasien tidak mampu mempertahankan perhatian,

sangat mudah teralihkan dengan stimulus yang terjadi disekitarnya.

• 6nattention

-angguan perhatian dimana pasien sama sekali tidak bisa memberikan perhatian.

• %ewaspadaan berlebih (hyperigilan*e!

Pemusatan perhatian yang berlebihan terhadap stimulus eksternal dan internal

sehingga pasien tampak sangat tegang.

*. =rientasi

• Personalorang

%emampuan untuk mengenali orangorang yang sudah dikenalnya.

• &empatruangspatial

%emampuan untuk mengenali tempat dimana ia berada.

• <aktu

%emampuan untuk mengenali waktu dimana ia berada.

C. &ilikan diriinsight

Pemahaman pasien terhadap penyakitnya (diagnosis, etiologi, faktorfaktor terkait

 penyakitnya, konsekuensi dari penyakitnya dll!.

%lasifikasinya:

a. +erajat $

Penyangkalan total terhadap penyakitnya.

 b. +erajat 2

Ambialensi (kadang menerimakadang menyangkal! terhadap penyakitnya.

*. +erajat "

#enyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya.

d. +erajat 3

#enyadari bahwa dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami penyebab

 penyakitnya.

Page 8: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 8/69

e. +erajat 4

#enyadari penyakitnya dan faktorfaktor yang berhubungan dengan penyakitnya

namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya.

f. +erajat 9

#enyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motiasi untuk men*apai

 perbaikan.

Pemeriksaan Status Mental (imingan !r. Ten!r" Se#ta$ S#.K% (K&&

A S E P S P I K I

$. kesAdaran

2. Sikap

". pEnampilan

3. Pembi*araan

4. Suasana perasaana. #ood

 b. Afek 

*. %eserasian afek 

9. Persepsi (melibatkan sistem sensorikpan*a indera!

. pIkiran

a. Proses pikir 

 b. 6si Pikir 

. fungsi K ognitif 

a. #emori

 b. %onsentrasiperhatian

*. =rientasi

C. tilikan diriInsight

-angguan motorik, dibagi menjadi :

a. Stu#'r katat'nik 

&erjadi penurunan gerak motorik yang sangat berat bahkan bisa sampai pasien tidak bisa

 bergerak sama sekali, kaku seperti patung. )ering dijumpai pada ski7ofrenia katatonik.

 b. ur'r katat'nik)agitasi #sik'm't'rik 

%eadaan gaduh motorik tak bertujuan, tanpa motif yang jelas dan tanpa dipengaruhi oleh

stimulus dari luar. +apat dijumpai pada ski7ofrenia katatonik dan sering silih berganti

dengan gejala stupor katatonik.

*. Katale#si

Page 9: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 9/69

-angguan motorik dimana orang yang bersangkutan mempertahankan posisi tubuh

tertentu se*ara kaku dan tidak bisa diubah dalam waktu yang lama (bisa berjamjam!.

)alah satu gejala yang bisa ditemukan pada ski7ofrenia katatonik.

!. leksiilitas serea

-angguan motorik dimana seseorang yang bersangkutan mempertahankan posisi tubuh

tertentu tapi dibuatkandiberikandiatur oleh orang lain, seperti lilin mainan.

e. Bra!ikinensia)Retar!asi #sik'm't'rik 

)uatu gangguan dimana terjadi penurunan gerak motorik se*ara kuantitas, gerakan

menjadi lambat. 'ontohnya : Pada pasien depresi berat, parkinsonismepenyakit

 parkinson.

f. Akinesia

)uatu gangguan motorik yang sangat terbatas, pada keadaan berat menyerupai stupor pada

ski7ofren katatonik.

g. Stere'ti#i-angguan motorik dimana yang bersangkutan terjadi gerakan berulangulang yang tidak 

 bertujuan atau berhubungan.

 

SKI+,RENIA

A. Definisi

)uatu gangguan jiwa yang berat yang ditandai oleh gangguan proses berfikir, gangguan

 persepsi, gangguan emosi dan gangguan perilaku.

/ntuk menentukan apakah seseorang itu menderita gangguan ski7ofrenia ada kriteriadiagnostik yang harus dipenuhi:

1. 1arus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas. 0iasanya ada 2 gejala atau

lebih jika gejala tersebut kurang jelas, diantaranya adalah :

a. &hought insertion, &hought withdrawl, &hought broad*asting, &hought e*ho

(Pikiran menggema dalam otaknya!.

 b. <aham dikendalikan, <aham dipengaruhi, <aham pasif.

*. 1alusinasi pendengaran.

d. <aham menetap lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan

mustahil. 'ontohnya : #ampu mengendalikan *ua*a.

Page 10: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 10/69

2. Atau paling sedikit 2 gejala di bawah ini yang harus selalu ada se*ara jelas, diantaranya

adalah :

a. 1alusinasi yang menetap dari pan*a indra apa saja, apabila disertai baik oleh waham

yang mengambang maupun yang setengah berbentuk kandung efektif yang jelas.

 b. Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang berakibat inkoherensi

atau pembi*araan yang tidak relean atau logisma.

*. Prilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu atau

fleksibelitas serea.

d. -ejalagejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bi*ara jarang, dan respon

emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya mengakibatkan penarikan

diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial tetapi harus jelas bahwa

semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau obat psikotropik.

e. Adanya gejalagejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu $ bulan atau lebih.

f. 1arus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan

dari beberapa aspek prilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup

tidak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri dan penarikan

diri se*ara sosial.

B. %enis-jenis Sk''frenia

/. Ski'frenia #aran'i! (isi #ikiran "ang #aling terganggu&

%riteria diagnostiknya, diantaranya adalah :a. #emenuhi kriteria umum diagnostik ski7ofrenia dan sebagai tambahan adanya

halusinasi dan atau waham yang menonjol, halusinasi tersebut berupa suarasuara

yang mengan*am pasien atau memberi perintah atau suara tanpa bentuk misalnya,

 bunyi pluit atau bunyi tawa, bisa juga halusinasi pembauan atau penge*apan atau

 bersifat seksual.

 b. <aham dapat berupa waham apa saja tetapi yang paling khas ialah waham

dikendalikan, waham dipengaruhi, waham pasif atau waham kejaran.

*. -angguan afektif dorongan kehendak serta gejala katatonik tidak menonjol.0. Ski'frenia 1erefrenik (#r'ses #ikir)arus #ikir)i*aran"a "ang #aling terganggu&

%riteria diagnostiknya, diantaranya adalah :

a. #emenuhi kriteria umum diagnosis ski7ofrenia

 b. +iagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau

dewasa muda (konsep awal mula biasanya $424 tahun!

*. %epribadian premordit atau sebelum sakit biasanya menunjukan *iri pemalu dan

senang menyendiri.

d. /ntuk diagnosis hebrefenia yang menyakitkan umumnya diperlukan pengamatan

kontinyu selama 2" bulan untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini

 benarbenar bertahan diantaranya adalah :

Page 11: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 11/69

• Prilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan. Ada

ke*endrungan untuk selalu menyendiri dengan prilaku menunjukan tidak adanya

tujuan dan perasaannya hampa.

• Afek pasien dangkal dan tidak wajar atau tidak serasi, sering disertai oleh

*ekikikan atau perasaan puas diri, senyum sendiri, tertawa menyeringai dan kata

kata yang diulang.

• Proses fikir mengalami disorganisasi, pembi*araan tak menentu dan inkoheren.

e. -angguan afektif dan dorongan kehendak serta gangguan proses pikir umumnya

menonjol, halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol

(waham bi7arre merupakan patonomonisnya!. +orongan kehendak yang bertujuan

ditinggalkan sehingga perilaku penderita memperlihatkan *iri khas yaitu prilaku

tanpa tujuan, adanya suatu preokulasi yang dangkal dan dibuatbuat terhadap agama,filsafat dan tema abstrak lainnya makin mempersukar orang memahami jalan pikiran

 pasien.

2. Ski'frenia katat'nik (gerak m't'rikn"a "ang #aling terganggu&

%riteria diagnostiknya diantaranya adalah :

a. #emenuhi kriteria umum diagnosa ski7oftenia

 b. )atu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya:

• )tupor (amat berkurangnya respon atau reaksi terhadap lingkungan dan amat

 berkurangnya gerakan aktiitas spontan atau mutisme!

-aduh gelisah (tampak peningkatan aktiitas motorik yang tidak bertujuan yangtidak dipengaruhi stimulus eksternal!

• #enampilkan posisi tubuh tertentu (se*ara sukarela! mengambil dan

mempertahankan posisi tubuh tertentu yang aneh

•  egatifisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua

 perintah atau upaya untuk menggerakan kearah yang berlawanan!

• igiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya

menggerakan dirinya!

• @leksibilitas sarea (mempertahankan anggota gerak dalam posisi yang dapat

dibentuk dari luar!

• -ejalagejala lain seperti, kepatuhan se*ara otomatis terhadap perintah dan

 pengulangan katakata atau kalimat

3. Ski'frenia tak terin*i (ti!ak isa !ig'l'ngkan kemana-mana&

%riteria diagnostiknya, diantaranya adalah :

a. #emenuhi kriteria umum untuk diagnostik ski7ofrenia

 b. &idak memenuhi kriteria untuk diagnostik ski7ofrenia paranoid, hebrefrenik, atau

katatonik 

*. &idak memenuhi kriteria untuk sko7ofernia residual.

4. De#resi #as*a ski'frenia%riteria diagnostiknya, diantaranya adalah :

Page 12: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 12/69

+iagnostik harus ditegakkan hanya jika :

a. Pasien telah menderita ski7ofrenia selama $2 bulan terakhir 

 b. 0eberapa gejala ski7ofrenia masih tetap ada tetapi tidak lagi mendominasi gambaran

klinisnya

*. -ejalagejala depresi menonjol dan memenuhi kriteria episode depresif dan telah

ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu.

5. Ski'frenia resi!ual (kurang i*ara$ kurang ergerak$ wa1am "ang men'nj'l&

%riteria diagnostik harus memenuhi diantaranya adalah :

a. -ejala negatif dari ski7ofrenia menonjol misalnya, perlambatan psikomotorik,

aktiitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif,

kemiskinan dalam kuantitas isi pembi*araan, komunikasi non erbal yang buruk 

misalnya, ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, perawatan diri dan kinerja

sosial yang buruk.

 b. )edikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang

memenuhi kriteria diagnostik ske7ofrenia

*. )edikitnya sudah melampaui kurun waktu $ tahun dimana intensitas dan frekuensi

gejala yang nyata seperti, waham dan halusinasi yang sangat berkurang dan telah

timbul sindrom negatif dari ski7ofrenia

d. &idak terdapat demensia atau gangguan otak organik atau depresi kronis yang dapat

menjelaskan disabilitas negatif tersebut.

6. Ski'frenia sim#leks

+iagnosis sko7ofrenia simpleks sulit dibuat se*ara meyakinkan karena tergantung pada

 pemantapan perkembangan yang berjalan perlahan dari gejala negatif yang khas dari

gejala sko7ofrenia residual tanpa didahului riwayat halusinasi, waham, atau

 manifestasi lain dari episode psikotik. -angguan ini kurang jelas gejala psikotiknya di

 banding ski7ofrenia lainnya.

Page 13: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 13/69

SKI+,AEKTI

'iri D *iri diagnostik untuk ski7oafektif, terdapatnya atau adanya ski7ofrenia dan gejala

gangguan afektif samasama menonjol pada saat yang bersamaan atau dalam beberapa hari

yang satu sessudah yang lain. &etapi masih dalam satu episode penyakit yang sama.

+iagnostik ini tidak ditegakan untuk pasien yang menampilkan gejala ski7ofrenia dan

gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berdeda.

GANGG7AN 8A9AM

%riteria diagnostik untuk gangguan waham, diantaranya adalah :

$. <aham merupakan satusatunya *iri yang khas atau gejala yang paling men*olok, waham

tersebut harus sudah ada sedikitnya " bulan lamanya.

2. -ejalagejala depresi mungkin saja terjadi se*ara intermiten, dengan syarat bahwa waham

tersebut menetap pada saat tidak terdapat gangguan afektif ini.

". &idak boleh ada bukti tentang adanya penyakit otak 

3. &idak ada halusinasi pendengaran atau hanya kadangkadang saja ada dan bersifat

sementara.

GANGG7AN PSIK,TIK AK7T DAN SEMENTARA

%riteria diagnostik unuk gangguan psikotik akut dan sementara, diantaranya adalah :

$. %onsep yang akut dimana dalam waktu 2 minggu atau kurang, gejalagejala psikotik 

menjadi nyata dan menganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari

hari.

2. Adanya gejalagejala yang khas yaitu beraneka ragam dan berubah dengan *epat

". 0isa didahului oleh penyebab tertentu tetapi bisa juga tanpa penyebab tertentu.

Page 14: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 14/69

GANGG7AN M,,D)S7ASANA 9ATI

%elainana fundamental dari kelompok ini ialah perubahan suasana hati biasanya kearah

depresi atau kearah relasi.

1. #ania tanpa gejala psikotik 

%riteria diagnostik diantranya adalah :

a. 5pisode harus berlangsung sekurangkurangnya satu minggu dan *ukup berat sehingga

mengganggu seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktiitas sosial yang biasa

dilakukan.

 b. Perubahan mood harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga aktiitas

 berlebihan, per*epatan dan kebanyakan bi*ara, kebutuhan tidur yang berkurang, ideidekebesaran dan terlalu optimis.

2. #ania dengan gejala psikotik 

%riteria diagnostiknya diantaranya adalah :

6deide kebesaran dapat berkembang menjadi waham kebesaran dan ke*urigaan

 berkembang menjadi waham kejaran.

". 5pisode depresi

%riteria diagnostiknya diantaranya adalah :

a. -ejala utama pada episode depresi ialah: mood yang depresif, kehilangan minat dan

kegembiraan, kekurangan energi yang menyebabkan rasa mudah lelah dan menurunnya

aktiitas.

 b. -ejala lainnya: konsentrasi berkurang, keper*ayaan diri berkurang, rasa bersalah dan

rasa tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimis, pikiranpikiran

untuk membahayakan diri atau bunuh diri, tidur kebanyakan atau sedikit, nafsu makan

 bisa berkurang atau sebaliknya bisa meningkat.

GANGG7AN PADA EPIS,DE DEPRESI RINGAN

%riteria diagnostik untuk gangguan pada episode depresi ringan, diantaranya adalah:

a. )ekurangkurangnya harus ada 2 dari gejala utama seperti diatas

 b. +itambah sekurangkurangnya 2 gejala lainnya

*. 0erlangsung sekurangkurangnya 2 minggu

d. 1anya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukan.

GANGG7AN PADA EPIS,DE DEPRESI SEDANG

Page 15: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 15/69

%riteria diagnostik untuk gangguan pada episode depresi sedang, diantaranya adalah:

a. )ekurangkurangnya harus ada 2 gejala utama

 b. +itambah sekurangkurangnya " atau 3 dari gejala lainnya

*. 0erlangsung paling sedikit 2 minggu

d. #enghadapi kesulitan nyata untuk melakukan pekerjaan, kegiatan sosial dan rumah

tangga.

GANGG7AN PADA EPIS,DE DEPRESI BERAT

/. Tan#a gejala #sik'tik %riteria diagnostiknya diantaranya adalah :

a. 1arus ada " gejala utama depresi

 b. +itambah sekurangkurangnya 3 gejala lainnya

*. Paling sedikit berlangsung 2 minggu, akan tetapi jika gejala sangat berat diagnosa dapat

ditegakkan walaupun gejala kurang dari 2 minggu.

d. Pasien sama sekali tidak mampu menjalankan pekerjaan, kegiatan sosial dan urusan

rumah tangga, ke*uali pada taraf yang sangat terbatas.

0. Ter!a#at gejala #sik'tik 

%rikteria diagnostiknya diantaranya adalah :

%rikterianya sama dengan depresi berat tanpa gejala psikotik namun, ditambah dengan

waham, halusinasi atau stupor depresi. <aham biasanya melibatkan ide tentang dosa,

kemiskinan dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu, halusinasi pendengaran

 biasanya terdenagr seperti suara menghina.

GANGGG7AN AEKTI BIP,:AR 

-angguan ini pada waktu tertentu bisa terjadi peningkatan afek disertai penambahan energi

dan aktiitas sementara. Pada waktu lain terjadi penurunan afek disertai pengurangan energi

dan akiitas, biasanya didahului oleh episode manik yang berlangsung antara 2 minggu

sampai 4 bulan kemudian berganti dengan episode depresi yang berlangsung sekitar 9 bulan,

diantara 2 episode itu manik dan depresi biasanya ada penyembuhan sempurna.

Ma*am-ma*am gangguan afektif i#'lar$ !iantaran"a a!ala1 ;

a. Gangguan afektif i#'lar 1i#'manik 

Page 16: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 16/69

%riteria diagnosanya adalah :

• #emenuhi kriteria hipomanik 

• Pada masa lalu ada sekurangkurangnya satu episode manik atau depresi

. Gangguan afektif i#'lar !engan gejala erat tan#a gejala #sik'tik %riteria diagnosanya ialah:

• 5pisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi berat

• 1arus ada sekurangkurangnya satu episode hipomanik atau manik di masa lalu.

PSIK,TR,PIK 

Psik'tr'#ik   adalah obat yang mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku. Ada 3

kelompok besar yaitu:

• Anti psikosis

• Anti depresan

• Anti mania

• Anti *emas

1. Anti #sik'sis, dibagi menjadi :a. G'l'ngan ti#ikal, dibagi menjadi :

• en'tiain$ *ontohnya adalah 'hlorproma7in. 5fek farmakologi dari *hlorproma7in

meliputi efek pada susunan saraf pusat, sistem otonom, dan sistem endokrin. =bat

ini umumnya digunakan dirumah sakit jiwa. Pada susunan saraf pusat

*hlorpromia7in menimbulkan efek sedatif yang disertai oleh sikap a*uh tak a*uh

terhadap rangsangan dan lingkungan. Pada pemakaian lama, dapat timbul toleransi

terhadap efek sedatif, berbeda dengan barbiturat, *hlorproma7in tidak dapat

men*egah timbulnya konersi akibat rangsangan listrik maupun rangsangan oleh

obat. )emua derifat fenoti7in, mempengaruhi ganglia basal sehingga menimbulkan

gejala parkinson. 'hlorproma7in dapat mengurangi atau men*egah muntah yang

disebabkan rangsangan pada 'hemoreseptor &rigger Eone ('&E! pada dosis

 berlebihan semua diriat fenotia7in dapat menyebabkan gejala ekstra piramidal,

yang terutama terlihat adalah:

Gejala akut;

Akatisia

Page 17: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 17/69

#erupakan bentuk yang paling sering dari sindrom ekstrapiramidal yang

diinduksi oleh obat antipsikotik. #anifestasi klinis berupa perasaan subjektif 

kegelisahan (restlessness! yang panjang, dengan gerakan yang gelisah, umumnya

kaki yang tidak bisa tenang. Penderita dengan akatisia berat tidak mampu untuk 

duduk tenang, perasaannya menjadi *emas atau iritable. Akatisia terkadang sulit

dinilai dan sering salah diagnosis dengan ansietas atau agitasi dari pasien

 psikotik, yang disebabkan dosis antipsikotik yang kurang.

Parkinsonism

&AP (&remor, agiditas, brAdikinesia, Postural instability!

+istonia

+istonia adalah kontraksi otot yang singkat atau lama, biasanya menyebabkan

gerakan atau postur yang abnormal, termasuk krisis okulorigik, prostrusi

lidah, trismus, tortikolis, distonia laringfaring, dan postur distonik pada anggota

gerak dan batang tubuh.

-ejala distonia berupa gerakan distonik yang disebabkan oleh kontraksi atau

spasme otot, onset yang tibatiba dan terus menerus, hingga terjadi kontraksi otot

yang tidak terkontrol. =tot yang paling sering mengalami spasme adalah otot

leher (torti*olis dan retro*olis!, otot rahang (trismus,  gaping, grimacing !, lidah

( protrusion, memuntir! atau spasme pada seluruh otot tubuh (opistotonus!. Pada

mata terjadi krisis okulogirik. +istonia glosofaringeal yang menyebabkan

disartria, disfagia, kesulitan bernapas, hingga sianosis. +istonia laring dapat

menyebabkan asfiksia dan kematian.

%riteria diagnostik dan riset untuk distonia akut akibat neuroleptik menurut

+)# 6 adalah sebagai berikut :

Posisi abnormal atau spasme otot kepala, leher, anggota gerak, atau batang tubuh

yang berkembang dalam beberapa hari setelah memulai atau menaikkan dosis

medikasi neuroleptik (atau setelah menurunkan medikasi yang digunakan untuk 

mengobati gejala ekstrapiramidal!.

A. )atu (atau lebih! tanda atau gejala berikut yang berkembang berhubungan

dengan medikasi neuroleptik :

$! Posisi abnormal kepala dan leher dalam hubungannya dengan tubuh

(misalnya tortikolis!

2! )pasme otot rahang (trismus, menganga, seringai!

Page 18: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 18/69

"! -angguan menelan (disfagia!, bi*ara, atau bernafas (spasme laringfaring,

disfonia!

3! Penebalan atau bi*ara *adel karena lidah hipertonik atau membesar 

(disartria, makroglosia!

4! Penonjolan lidah atau disfungsi lidah

9! #ata deiasi ke atas, ke bawah, ke arah samping (krisis okulorigik!

! Posisi abnormal anggota gerak distal atau batang tubuh.

0. &anda atau gejala dalam kriteria A berkembang dalam tujuh hari setelah

memulai atau dengan *epat menaikkan dosis medikasi neuroleptik, atau

menurunkan medikasi yang digunakan untuk mengobati (atau men*egah!

gejala ekstrapiramidal akut (misalnya obat antikolinergik!.

'. -ejala dalam kriteria A tidak diterangkan lebih baik oleh gangguan mental

(misalnya gejala katatonik pada ski7ofrenia!. &andatanda bahwa gejala lebih

 baik diterangkan oleh gangguan mental dapat berupa berikut : gejala

mendahului pemaparan dengan medikasi neuroleptik atau tidak sesuai dengan

 pola interensi farmakologis (misalnya tidak ada perbaikan setelah

menurunkan neuroleptik atau pemberian antikolinergik!.

+. -ejala dalam kriteria A bukan karena 7at nonneuroleptik atau kondisi

neurologis atau medis umum. &andatanda bahwa gejala adalah karena kondisi

medis umum dapat berupa berikut : gejala mendahului pemaparan dengan

medikasi neuroleptik, terdapat tanda neurologis fokal yang tidak dapat

diterangkan, atau gejala berkembang tanpa adanya perubahan medikasi.

)edangkan sindromsindrom neuroletik maligna jarang terjadi, gejala yang bisa

timbul setelah pengobatan berbulanbulan atau bertahuntahun ialah tremor.

'hlorproma7in mempunyai efek samping terhadap sistem reproduksi pada wanitadapat terjadi amenore (tidak haid!, galaktore, sedangkan pada lakilaki terjadi

 penurunan libido, dan ginekomasti (buah dada membesar!, pada sistem

kardioaskuler *hlorproma7in dapat terjadi hipotensi ortostatik dan peningkatan

denyut nadi, efek ini diperkirakan karena efek otonom dari *hlorproma7in.

%ebanyakan antipsikosis diabsorbsi sempurna disaluran pen*ernaan, sebagian

diantaranya mengalami metabolisme. 'hlorproma7in tersedia dalam bentuk tablet

dengan dosis 24 mg dan $FF mg, selain itu juga terdapat dalam bentuk larutan

injeksi dengan dosis 24mgml.

Page 19: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 19/69

• A!a#un g'l'ngan lain "aitu ; 9al'#eri!'l, pada susunan saraf pusat haloperidol

 bersifat menenangkan dan menyebabkan tidur pada orang yang mengalami eksitasi,

efek sedatif 1aloperidol kurang kuat dibanding 'hlorproma7in, pada saraf otonom

efek 1aloperidol lebih lemah dibanding antinikotik lain namun demikian1aloperidol dapat menyebabkan padangan kabur. Pada sistem kardioaskuler 

1aloperidol dapat menyebabkan hipotensi tetapi tidak sehebat 'hlorproma7in.

1aloperidol lebih sering menimbulkan gejala ekstrapiramidal terutama pada pasien

yang berusia muda, pengobatan dengan 1aloperidol harus dimulai dengan hatihati,

sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil. 6ndikasi utama 'hlorproma7in dan

1aloperidol adalah untuk pengobatan psikosis.

 b. G'l'gangan ati#ikal, dibagi menjadi :

• Kl'a#in, merupakan anti psikotik pertama dengan potensi yang kuat, disebut apikal

karena obat ini hampir tidak mempunyai efek ekstrapiramidal, %lo7apin efektif 

untuk mengatasi gejalagejala ski7osif dan ski7ofrenia, baik gejala positif maupum

negatif efek %lo7apin sudah terlihat dalam waktu 2 minggu, diikuti perbaikan se*ara

 bertahap, pada mingguminggu berikutnya, obat ini hanya digunakan untuk 

 pengobatan pasien yang resisten terhadap obat lain, obat ini hanya *o*ok pada

 pasien yang mengalami gejala ekstrapiramidal yang berat oleh pemberian anti

 psikosis berlebihan namun karena %lo7apin dapat menimbulkan agranulositosis(kadar leukosit menurun! maka pemakaiannya hanya pada pasien yang resisten

terhadap obat lainya, pasien yang diberi %lo7apin harus dipantau jumlah leukositnya

setiap minggu, %lo7apin tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 24 mg dan $FF

mg.

• Ris#eri!'n, indikasi pemakaian untuk ski7ofrenia baik untuk gejala positif maupun

negatif disamping itu juga digunakan untuk gangguan bipolar dan depresi barat yang

disertai dengan psikosis. 5fek samping yang diuraikan adalah somnolen, mual,

muntah, peningkatan berat badan, hiperprolaktinemik dan gejala ekstrapiramidal.

5fek samping ekstrakpiramidal umumnya lebih ringan dibanding anti psikosis

tipikal. isperidon dengan dosis $" mg, juga terdapat dalam larutan injeksi dengan

dosis 4F mgml.

• ,laa#in, indikasi utama =la7apin ialah untuk pengobatan ski7ofrenia dan juga

digunakan untuk anti mania meskipun strukturnya mirip dengan %lo7apin, =la7apin

tidak mengakibatkan agranulasitosis. 5fek samping yang sering dilaporkan adalah

 peningkatan berat badan, hiperglikemi dan hiperlipidemi. =la7apin tersedia dalam

Page 20: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 20/69

 bentuk larutan dengan dosis 4 mg dan $F mg, juga tersedian larutan untuk injeksi $F

mg. 5kstra piramidal ada pada otak dibagian ganglia basal.

PSIK,ARMAKA

Diawakan 'le1 Eka <ania$ S.Ke!

!r. Ten!r" Se#ta$ S#.K% (K&

A. Definisi

Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja se*ara selektif pada )istem

)araf Pusat ())P! dan mempunyai efek utama terhadap aktiitas mental dan perilaku,digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap taraf kualitas hidup

 pasien.

=bat psikotropik dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya: antipsikosis, anti

depresi, antimania, antiansietas, antiinsomnia, antipanik, dan anti obsesifkompulsif.

Pembagian lainnya dari obat psikotropik antara lain:  transquilizer, neuroleptic,

antidepressants dan psikomimetika.

Perubahan dan kemajuan besar dalam farmakoterapi psikosis telah dimulai dengan

introduksi dari klorpromazin pada tahun $C42, disusul dengan dengan alkaloida Rauwolfia

 Reserpin  ($C43! yang pada saat itu sudah beberapa tahun digunakan sebagai obat

Page 21: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 21/69

hipertensi. )ekitar $C4 obatobat antidepresi pertama mulai digunakan, yaitu obat

tuberkolosa yaitu iproniazida dan imipramin. Pada waktu itu juga telah diperkembangkan

tranGuilli7ertranGuilli7er modern, yakni meprobamat dan senyawasenyawa

 ben7odia7epine (dia7epam,dan sebagainya!. )emua obat ini lalu disusul dengan banyak 

turunannya dan psikofarmaka yang lainnya.

=batobat baru ini tidak hanya lebih efektif dari obatobat sebelunya, melainkan sangat

merubah dan mempermudah perawatan penderitapenderita di rumah sakit gangguan jiwa.

#ereka menjadi lebih terbuka dengan para perawat dan terapinya, selain itu waktu

 perawatan dirumah sakit juga dapat diperpendek, karena para penderita gangguan jiwa

dapat diobati se*ara ambulan (poliklinis, dirumahnya sendiri!. amun demikian

 psikofarmaka ternyata tidak dapat mengantikan terapi sho*k se*ara keseluruhan, antara

lain ele*trosho*k pada keadaankeadaan depresi tertentu.

B. ,at=,at Psik'tr'#ika

Psikofarmaka dapat digolongkan dalam tiga kelompok besar, yaitu:

1. =batobat yang menekan fungsifungsi psikis tertentu pada ))P ()istem )araf Pusat!

yang terdiri atas:

a. Neur'le#tika

=bat ini bekerja se*ara antipsikotis dan sedatif. +igunakan pada berma*amma*am

 psikosis (s*hi7ophrenia, mania, dll!. =bat ini disebut juga >major tranGuilli7er?.

. Tran>uiliers (ataraktikaanksiolitika!

&ranGuillus berasal dari bahasa latin yang berarti tenang. =bat ini bekerja se*ra

sedatif, merelaksasi otot dan antikonulsif. +igunakan pada keadaankeadaan

neurotis (gelisah, takut, stess!. =bat ini disebut juga >minor transGuilli7ers?2. =batobat yang menstimulir fungsifungsi psikis tertentu pada ))P ()istem )araf Pusat!

a. Anti!e#resi?a

+ahulu obat ini dipe*ah lagi menjadi:

• &himoleptika, yang berkhasiat melawan melan*holia, dan memperbaiki suasana

 jiwa;

• &himeretika, yang berkhasiat menghilangkan inaktiitas fisik dan mental yang

menyertai depresi tanpa memperbaiki suasana jiwa.. Psik'stimulansia

Page 22: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 22/69

=bat ini berkhasiat mempertinggi inisiatif, kewaspadaan serta prestasi fisik dan

mental, rasa lelah dan ngantuk ditanguhkan. )uasana jiwa dipengaruhi silih berganti,

seringkali terjadi euphoria (rasa nyaman!, tak jarang juga dapat menimbulkan

dysforia (rasa tidak nyaman! bahkan depresi. =leh karena itu obat ini tidak layak 

digunakan sebagai antidepresan. Bang termasuk dalam kelompok ini adalah

amfetamin, metilfenidat, fenkamfamin, dan juga kofein.

". =batobat yang menga*aukan fungsifungsi mental tertentu.

a. Psik'!isle#tika

=bat ini mengandung 7at7at halusinogen, yang menimbulkan keadaan desintegrasi

dengan gejalagejala yang mirip psikosis halusinasi, pikiranpikiran dan impian

impian khayal, dan sebagainya. Bang termasuk obat ini adalah 8)+, fensiklidin

(1=-, P'P!.

Mekanisme Kerja

)emua obat psikofarmaka bersifat lipofil dan mudah masuk dalam '') ('airan

)erebro )pinal! dimana mereka melakukan kegiatannya se*ara langsung terhadap

sarafsaraf otak. #ekanisme kerjanya pada taraf biokimia belum diketahui se*ara

 pasti, tetapi terdapat petunjukpetunjuk kuat bahwa mekanisme ini berhubungan erat

dengan kadar neurotransmitter diotak atau antar keseimbanganya. )eperti diketahui

neurotransmitter atau neurohormon adalah 7at yang menyebabakan penerusan

implus (rangasangan listrik! dari sutu neuron (aHon! melalui sinaps ke neuron yang

lain (dendrite atau saraf postsinaptik!.

 eurohormon terpenting dari sistem adrenergi* di otak adalah 7at7at monoamin

noradrenalin (A!, serotonin (41& I 5 Hidroksitriptamin! dan dopamine (+A!,

yang menentukan kegiatan otak dengan antar keseimbanganya. Eat7at ini

khususnya terdapat dalam gelembunggelembung ke*il diujungujung aHon,

 berdekatan dengan sinaps. )etelah implus listrik masuk kedalam aHon gelembung

 persendian melepaskan neurohormonnya. )ebagaian besar daripadanya segera

diserap kembali se*ara aktif oleh gelembunggelembug tersebut (reuptake!, sisanya

melangkai sinaps dan men*apai reseptorreseptor di ujung dendrite seberang.

&ibanya neurohormon menstimulasi reseptor untuk melepaskan suatu impuls kedua,

yang mengakibatkan >lon*atnya? impuls asli melalui sinaps. 5n7im #A= ( Mono

 Amin Oksidase! yang juga terdapat diujungujung neuron, berfungsi menguraikan

Page 23: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 23/69

monoamin sesudah pekerjaannya selesai. eurotransmitter asetilkolin dari sistem

kolinergik tidak direspon kemabali,melainkan langsung diuraikan oleh kolinesterase.

&eori monoamin menyebutkan bahwa terganggunya keseimbangan antara masing

masing neurohormon tersebut dari sistem adrenergi* memperihatkan hubungan erat

dengan penyakitpenyakit jiwa. &etapi juga neurotransmitterneurotransmitter dari

sistimsistim yang lain memegang peran yang lain dalam hal ini, misalnya

asetilkolin dan endorfinendorfin (morfin endrogen!. +engan demikian pada depresi

endogen (keadaan murung dan sendu yang hebat! seringkali ditemukan kekurangan

 A dan 41& disinapssinaps penting dari ))P, sedangkan pada keadaan mania

(suatu keadaan hiperaktif dan gembira! justru terdapat berlebihan akan hormon

hormon tersebut.

K'minasi

 euroleptika dan antidepresia tidak dapat dikombinasi dengan andrenergika

(andrenalin, efedrin, wekamin! karena mengakibatkan penimbunan A dengan efek 

hipertensi dan aritmia. 0egitupula kombinasi dengan semua obat penekan ))P,

misalnya hipnotika, antihistaminika atau al*ohol. /ntuk obatobat hipertensi dengan

kerja sentral, misalnya klonidin, sebaiknya juga dikurangi. %ombinasi dari

neuroleptika dengan antidepresia hanya diperbolehkan pada pasienpasien depresif 

dengan gejalagejala agitasi, kegelisahan dan rasa takut. %ombinasi dari

 ben7odia7epine dengan neuroleptika atau antidepresia biass bermanfaat.

Pentakaran

5fek dari psikofarmaka memperlihatkan ariasi indiidual yang besar sekali,

sedangkan antara kadar darah dan efek terapi umumnya tidak ada hubunganya

langsung. #aka terapi biasanya dimulai dengan dosis rendah yang setiap 3 hari

dinaikkan dengan berangsurangsur sampai efek yang diinginkan ter*apai atau

terjadi gejalagejala ekstrapiramida. 5fek optimal kebanyakan baru ter*apai setelah

2" minggu (waktu latensi!. =rangorang yang sudah berusia tua sangat peka

terhadap obatobat ini dan umumnya dosis separuhnya sudah men*ukupinya.

0erhubung plasmat$2  pada umumnya agak panjang, antara $44F jam, maka

 pentakaran satu kali sehari sebelum tidur la7imnya men*ukupi. Jika perlu dapat

Page 24: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 24/69

ditambah dengan dosis yang rendah pada esok harinya. %euntungan dari penakaran

sebagai singledose adalah kurang dirasakanya efekefek samping tidak enak dan

dipermudahnya tidur berkat efek sedatiehipnotiknya. Penggunaan tablettablet

longa*ting (retard, dupleH dan sebagainya! dalam hal ini tidak bermanfaat.

 

,at Anti-Psik'sis

Antipsikosis disebut juga neuroleptic, dahulu dinamakan major transquilizer . )alah satunya

adalah 'hlorproma7ine ('PE!, yang diperkenalkan pertama kali tahun $C4$ sebagai

 premedikasi dalam anastesi akibat efeknya yang membuat relaksasi tingkat kewaspadaan

seseorang. 'PE segera di*obakan pada penderita ski7ofrenia dan ternyata berefek 

mengurangi delusi dan halusinasi tanpa efek sedatif yang berlebihan.

Pada umumnya obat antipsikosia dipakai terhadap:

• )indrom otak organik yang akut dan menahun, misalnya pada delirium;

• )ki7ofrenia, psikosis manikdepresf jenis mania, parafrennia inolusi dan psikosis reaktif 

(ke*uali terhadap psikosis depresi reaktif!. -angguan nonpsikiatrik, misalnya

hiperemesis, alergi dan untuk potensiasi suatu analgetikum.

Page 25: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 25/69

a. Pengg'l'ngan 'at anti-#sik'sis

Page 26: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 26/69

'atatan saat bimbingan dengan !r. Ten!r" Se#ta$ S#.K% (K&:

Page 27: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 27/69

• 0ila gejala positif ada antipsikotik tipikal

• 0ila gejala positif dan negatif ada serta ingin mempertahankan fungsi kognitif

antipsikotik atipikal

• 0ila ditemukan hi**up*egukan, ti*, dan tourret dapat diberikan haloperidol dosis ke*il.

• &riheHylpenidil (&1P! salah satu obat kolinergik yang diindikasikan bila ditemukan 5Htra

Piramidal )indrom. )elain itu dapat diberikan +ipenhidramin.

• &rifluopera7in ()tela7in! paling aman pada ibu hamil.

• @luphena7ine de*onoate (#ode*ate!  preparat lepas lambat dan efek umumnya terjadi

dalam " minggu.

• uetiapine ()eroGuel! bisa digunakan untuk pasien bipolar 

• 'lo7apine digunakan pada pasien psikosis refrakter.

• isperidon paling aman untuk pasien geriatri dan anak.

. Mekanisme kerja

#ekanisme kerja obat anti-#sik'sis ti#ikal  adalah meml'ka!e  Dopamine #a!a

rese#t'r #as*a-sina#tik neur'n  di otak, khususnya di sistem limbik dan  sistem

ekstrapiramidal ( dopamine D2 receptor antagonist  .)edangkan obat  anti-#sik'sis "ang aru (ati#ikal&  disamping berafinitas terhadap

>D'#amine  D0 Re*e#t'rs?, juga terhadap >Ser't'nine 4 9T Re*e#t'rs? ( Serotonine

dopamine antagonist !.

*. In!ikasi

Pada semua jenis psikosa dimana gejala sasaran adalah sindrom psikosis. )indrom

 psikosis dapat terjadi pada sindrom psikosis fungsional (ski7ofrenia, psikosis paranoid,

 psikosis afektif, psikosis reaktif singkat, dll! dan sindrom psikosis organik (sindrom

delirium, demensia, intoksikasi alkohol, dll!.

0utirbutir diagnosis sindrom psikosis antara lain:

• 1endaya berat dalam kemampuan daya menilai realitas (reality testing ability!,

 bermanifestasi dalam gejala: kesadaran diri (awareness! yang terganggu, daya nilai

norma sosial ( judgement ! terganggu, dan daya tilikan (insig!t ! terganggu.

• 1endaya berat dalam fungsifungsi mental, bermanifestasi dalam gejala positif:

gangguan asosiasi pikiran (inkoherensi!, isi pikiran yang tidak wajar (waham!,

Page 28: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 28/69

gangguan persepsi (halusinasi!, gangguan perasaan (tidak sesuai dengan situasi!,

 perilaku yang aneh atau tidak terkendali (disorganized !,

dan gejala negatif: gangguan perasaan (afek tumpul, respons emosi minimal!, gangguan

hubungan sosial (menarik diri, pasif, apatis!, gangguan proses pikir (lambat,

terhambat!, isi pikiran yang stereotip dan tidak ada inisiatif, perilaku yang sangat

terbatas dan *enderung menyendiri (abulia!.

• 1endaya berat dalam fungsi kehidupan seharihari, bermanifestasi dalam gejala: tidak 

mampu bekerja, menjalin hubungan sosial dan melakukan kegiatan rutin

!. Interaksi ,at

• Antipsikosis diberikan bersama antipsikosis lain memiliki potensiasi efek samping obat

dan tidak ada bukti lebih efektif (tidak ada efek sinergis antara 2 obat antipsikosis!.

• Antipsikosis diberikan bersama antidepresan trisiklik akan memberikan peningkatan

efek samping antikolinergik.

• Antipsikosis diberikan bersama antianHietas akan meningkatkan efek sedasi,

 bermanfaat untuk kasus dengan gejala dan gaduh gelisah yang sangat hebat (acute

adjuncti"e t!erap#!

• Antipsikosis diberikan bersama  $lectro %on"ulsi"e &!erap#  (5'&!, dianjurkan tidak 

memberikan obat antipsikosis pada pagi hari sebelum dilakukan 5'& karena memiliki

angka mortalitas yang tinggi.

• Antipsikosis diberikan bersama antikonulsan memiliki ambang konulsi yang

menurun, kemungkinan serangan kejang meningkat, oleh karena itu dosis

antikonulsan harus lebih besar (dose'related !. Bang paling minimal menurunkan

ambang kejang adalah obat antipsikosis haloperidol.

• Antipsikosis diberikan bersama antasida memberikan efektifitas obat antipsikosis yang

menurun disebabkan gangguan absorpsi.

e. K'ntra In!ikasi

• Penyakit hati (hepatotoksik!

• Penyakit darah (hematotoksik!

• 5pilepsi (menurunkan ambang kejang!

• %elainan jantung (menghambat irama jantung!

• @ebris yang tinggal (thermoregulator di ))P!

• %etergantungan alkohol (penekanan ))P meningkat!

• Penyakit ))P (Parkinson, tumor otak, dll!

• -angguan kesadaran disebabkan >')depressant? (kesadaran makin memburuk!

f. Efek sam#ing

Page 29: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 29/69

&ergantung pada sensitiitas dan keadaan tubuh pasien, terdapat banyak ma*am efek 

samping yang mungkin timbul karena obat psikotropik, terutama karena obat anti psikosis.

5fek samping obat antipsikosis dapat berupa:

• )edasi dan inhibisi psikomotor (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja

 psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun!.

• -angguan otonomik (hipotensi, antikolinergikparasimpatolitik: mulut kering, kesulitan

miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur, &6= meningkat, gangguan irama

 jantung!.

• -angguan ekstrapiramidal (distonia akut, akatisia, sindrom parkinson: tremor,

 bradikinesia, rigiditas!.

• -angguan endokrin (amenorrhoe, gyne*omastia!, metabolik (jaundi*e!, hematologik 

(agranulositosis!, biasanya untuk pemakian jangka panjang.

• Jenis atipikal (terutama isperidon! dapat mengakibatkan peningkatan nafsu makan.

Page 30: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 30/69

RISPERID,N

/ mg$ 0 mg$ 2 mg

<ara kerja 'at;

 Risperidone termasuk antipsikotik turunan enziso)azole.  Risperidone merupakan antagonis

monoaminergik selektif dengan afinitas tinggi terhadap reseptor serotonergik 41&2 dan

dopaminergik +2.  Risperidone  berikatan dengan reseptor K$adrenergik. isperione tidak 

memiliki afinitas terhadap reseptor kolinergik.

#eskipun risperidone merupakan antagonis +2 kuat, dimana dapat memperbaiki gejala

 positif ski7ofrenia, hal tersebut menyebabkan berkurangnya depresi aktiitas motorik dan

induksi katalepsi dibanding neuroleptik klasik. Antagonisme serotonin dan dopamin sentral

yang seimbang dapat mengurangi ke*enderungan timbulnya efek samping ekstrapiramidal,

dia memperluas aktiitas terapeutik terhadap gejala negatif dan afektif dari ski7ofrenia.

 

armak'kinetik;

 Risperidone diabsorpsi sempurna setelah pemberian oral, konsentrasi plasma pun*ak di*apai

setelah $2 jam. Absorpsi risperidone tidak dipengaruhi oleh makanan. 1idroksilasi

merupakan jalur metabolisme terpenting yang mengubah risperidone menjadi *'!idro)#l'

risperidone yang aktif.

<aktu paruh eliminasi dari fraksi antipsikotik yang aktif adalah 23 jam. )tudi risperidone

dosis tunggal menunjukkan konsentrasi 7at aktif dalam plasma yang lebih tinggi dan

eliminasi yang lebih lambat pada lanjut usia dan pada pasien dengan gangguan ginjal.

%onsentrasi plasma tetap normal pada pasien dengan gangguan fungsi hati.

 

In!ikasi;

&erapi pada ski7ofrenia akut dan kronik serta pada kondisi psikosis yang lain, dengan gejala

gejala tambahan gejala #'sitif   (halusinasi, wahamdelusi, gangguan pola pikir, ke*urigaan

Page 31: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 31/69

dan rasa permusuhan! dan atau dengan gejala negatif  yang terlihat nyata (lunted affect ,

menarik diri dari lingkungan sosial dan emosional, sulit berbi*ara!. Juga mengurangi gejala

afektif  (depresi, perasaan bersalah dan *emas! yang berhubungan dengan ski7ofrenia.

K'ntrain!ikasi : 1ipersensitif terhadap risperidone.

 

D'sis

D'sis umum

1ari ke$ : 2 mghari, $2 H sehari

1ari ke2 : 3 mghari, $2 H sehari (titrasi lebih rendah dilakukan pada beberapa pasien!1ari ke" : 9 mghari, $2 H sehari

+osis umum 29 mghari

+osis di atas $F mghari tidak lebih efektif dari dosis yang lebih rendah dan bahkan mungkin

dapat meningkatkan gejala ekstrapiramidal. +osis di atas $F mghari dapat digunakan hanya

 pada pasien tertentu dimana manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding dengan risikonya.

+osis di atas $9 mghari belum diealuasi keamanannya sehingga tidak boleh digunakan.

Penggunaan #a!a #en!erita geriatrik$ juga #en!erita gangguan fungsi ginjal !an 1ati;

+osis awal: F,4 mg, 2 H sehari

+osis dapat disesuaikan se*ara indiidual dengan penambahan F,4 mg, 2 H sehari (hingga

men*apai $2 mg, 2 H sehari!

 

Peringatan !an Per1atian

• Anakanak usia L$4 tahun tidak dianjurkan.

+apat menyebabkan hipotensi ortostatik, terutama pada pemberian awal.  Risperidonediberikan se*ara hatihati pada penderita kardioaskular. Pengurangan dosis harus

dipertimbangkan bila terjadi hipotensi.

• Penggunaan dosis di atas 4 mg, 2H sehari tidak lebih efektif dari dosis yang lebih rendah

dan bahkan mungkin dapat meningkatkan gejala ekstrapiramidal. Jangan melebihi dosis

yang dianjurkan. 0ila diperlukan efek sedasi yang lebih, pemberian obat seperti

 ben7odia7epin lebih baik dibanding menaikkan dosis risperidone.

• =bat antagonis reseptor dopamin berhubungan dengan induksi tardi"e d#skinesia, ditandai

dengan pergerakan berulang yang tidak terkendali, terutama pada lidah danatau wajah.

Page 32: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 32/69

+ilaporkan bahwa mun*ulnya gejala ekstrapiramidal merupakan faktor risiko terjadinya

tardi"e d#skinesia. Jika tanda dan gejala tardi"e d#skinesia mun*ul, pertimbangkan untuk 

menghentikan penggunaan semua obat antipsikotik.

• Pemberian risperidone  pada pasien Parkinson se*ara teori dapat menyebabkan penyakit

memburuk.

• 1atihati penggunaan pada pasien epilepsi.

• Pasien diberitahu bahwa berat badannya dapat meningkat.

•  Risperidone dapat mengganggu aktiitas yang memerlukan konsentrasi mental, pasien

disarankan tidak menyetir atau menjalankan mesin hingga diketahui kerentanan

indiidualnya.

• Pemberian pada wanita hamil dan menyusui jika keuntungannya lebih besar dari risiko.

• Penggunaan risperidone  dapat menimbulkan  +euroleptic Malignant #ndrome (#)!

yang manifestasi klinisnya adalah: 1iperpireksia, rigiditas otot, perubahan status mental

dan gangguan denyut nadi, tekanan darah, aritmia, takikardia dan diaforesis. #anifestasi

lainnya dapat berupa: peningkatan kreatinin fosfatase, mioglobinemia, serta gagal ginjal

akut. 0ila timbul gejala #), hentikan segera penggunaan.

• Penggunaan risperidone juga dapat menimbulkan hiperprolaktinemia (karena risperidone

dapat meningkatkan kadar prolaktin sehingga kemungkinan efek karsinogenitasnya

meningkat!.

• Penggunaan risperidone pada penderita geriatrik serta penderita gangguan fungsi hati dan

ginjal: +osis awal dan dosis tambahan perlu dikurangi sampai separuh dosis normal.

 

Efek Sam#ing

• Bang umum terjadi: insomnia, agitasi, rasa *emas, sakit kepala.

• 5fek samping lain: somnolen, kelelahan, pusing, konsentrasi terganggu, konstipasi,

dispepsia, mualmuntah, nyeri abdominal, gangguan penglihatan, priapismus, disfungsi

ereksi, disfungsi ejakulasi, disfungsi orgasme, inkontinensia urin, rinitis, ruam dan reaksi

alergi lain.

• 0eberapa kasus gejala ekstrapiramidal mungkin terjadi (namun insiden dan keparahannya

 jauh lebih ringan bila dibandingkan dengan haloperidol!, seperti: tremor, rigiditas,

hipersaliasi, bradikinesia, akat!isia, distonia akut. Jika bersifat akut, gejala ini biasanya

ringan dan akan hilang dengan pengurangan dosis danatau dengan pemberian obat

antiparkinson bila diperlukan.

Page 33: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 33/69

• )eperti neuroleptik lainnya, dapat terjadi neuroleptic malignant s#ndrome (namun jarang!,

ditandai dengan hipertermia, rigiditas otot, ketidakstabilan otonom, kesadaran berubah dan

kenaikan kadar 'P%, dilaporkan pernah terjadi. 0ila hal ini terjadi, penggunaan obat

antipsikotik termasuk risperidone harus dihentikan.

• %adangkadang terjadi ort!ostatic dizziness, hipotensi termasuk ortostatik, takikardia

termasuk takikardia reflek dan hipertensi.

•  Risperidone dapat menyebabkan kenaikan konsentrasi prolaktin plasma yang bersifat

dose'dependent , dapat berupa galactorr!oea, g#naecomastia, gangguan siklus menstruasi

dan amenorr!oea.

• %enaikan berat badan, edema dan peningkatan kadar en7im hati kadangkadang terjadi.

• )edikit penurunan jumlah neutrofil dan trombosit pernah terjadi.

• Pernah dilaporkan namun jarang terjadi, pada pasien ski7ofrenik: intoksikasi air dengan

hiponatraemia, disebabkan oleh polidipsia atau sindrom gangguan sekresi hormon

antidiuretik (A+1!; tardi"e d#skinesia, tidak teraturnya suhu tubuh dan terjadinya

serangan.

 

Interaksi ,at

• 1atihati pada penggunaan kombinasi dengan obatobat yang bekerja pada ))P dan

alkohol.

•  Risperidone mempunyai efek antagonis dengan leodopa atau agonis dopamin lainnya.

• %arbama7epin dapat menurunkan kadar plasma risperidone.

• %lozapine dapat menurunkan bersihan risperidone.

• @luoksetin dapat meningkatkan konsentrasi plasma dari fraksi antipsikotik (risperidone

dan *'!#dro)#'risperidone! dengan meningkatkan konsentrasi risperidone.

 

Page 34: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 34/69

9A:,PERID,:

@$4 mg$ /$4 mg !an 4 mg

Merk Dagang

1aloperidol , +ores, -ootil, 1aldol, 1alona*e, 8odomer, )erena*e, )eradol, uile7, /psikis

Aksi Dan armak'l'gi klinis;

1aloperidol adalah butyrophenone antipsikotik turunan dengan sifatsifat yang telah

dianggap sangat efektif dalam pengelolaan hiperaktiitas, gelisah, dan mania.

1aloperidol adalah neurolepti* yang efektif dan juga memiliki sifat Antimuntah, tetapi

memiliki ke*enderungan untuk memprookasi ditandai efek ekstrapiramidal dan relatif lemah

adrenolyti* alfaproperti. 6ni juga menunjukkan anoreHiant hipotermia dan efek dan mungkin

terjadi tindakan barbiturates, anestesi umum, dan obatobatan depresan ))P lain.

In!ikasi Dan Penggunaan Klinis;

#anajemen dari manifestasi psikosis akut dan kronis, termasuk ski7ofrenia dan manik. 6ni

mungkin juga nilai dalam pengelolaan perilaku agresif dan gelisah pada pasien dengan

sindrom otak kronis dan keterbelakangan mental dan dalam mengendalikan gejala -illes de

la &ouretteMs syndrome.

K'ntra In!ikasi;Pada keadaan koma dan dalam kehadiran depresi ))P karena alkohol atau obat depresan

lainnya. 1al ini juga kontraindikasi pada pasien dengan depresi berat, penyakit kejang

sebelumnya, lesi ganglia basal, dan dalam sindrom Parkinson, ke*uali dalam kasus

dyskinesias akibat pengobatan leodopa. &idak boleh digunakan pada pasien yang diketahui

sensitif terhadap obat, atau pikun dengan Parkinson yang sudah ada.

Anakanak: %eamanan dan efektiitas pada anakanak belum ditetapkan, karena itu,

haloperidol adalah kontraindikasi pada kelompok usia ini.

Page 35: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 35/69

Ke1amilan !an :aktasi;

1aloperidol tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam anomali janin dalam studi

 populasi yang besar. &ua atau lemah pasien yang menerima obat harus diamati dengan hati

hati untuk kelesuan dan penurunan sensasi rasa haus karena hambatan utama yang dapat

menyebabkan dehidrasi dan berkurangnya entilasi paruparu dan bisa mengakibatkan

komplikasi, seperti terminal bronkopneumonia.

1aloperidol dapat memperpanjang aksi hipnotis barbiturates dan mungkin menambah

 pengaruh dari alkohol dan obatobatan depresan ))P lainnya seperti obat bius dan narkotika

disarankan untuk dilakukan penyesuaian dalam dosis.

Interaksi ,at;

1aloperidol dilaporkan dapat mengganggu sifat antikoagulan phenindione dalam kasus yang

terisolasi, dan kemungkinan harus diingat efek yang serupa terjadi ketika haloperidol

digunakan dengan antikoagulan lain.

Efek SSP lain;

6nsomnia, reaksi depresif adalah efek yang umum ditemui. #engantuk, kelesuan, pingsan dan

katalepsia, kebingungan, kegelisahan, agitasi, gelisah, euforia, ertigo, kejang grand mal, dan

eksaserbasi gejala psikotik, termasuk halusinasi, juga telah dilaporkan.

,?er!'sis;

Bang paling umum terjadi adalah $! reaksi ekstrapiramidal berat, 2! hipotensi postural, atau

"! sedasi.

D'sis !an A!ministrasi;

,ral;

$. )ki7ofrenia dan psikosis lain, mania, terapi tambahan jangka pendek untuk agitasi psikomotor, eksitasi, perilaku kekerasan atau impulsif yang berbahaya:

• +osis awal $,4" mg, 2" kali sehari

• atau "4 mg, 2" kali sehari pada kasus berat atau resisten.

2. Pada ski7ofrenia resisten

• sampai $FF mg (jarang sampai $2F mg! per hari mungkin diperlukan.

• )esuaikan dengan respons, dosis pemeliharaan efektif serendah mungkin (sampai

serendah 4$4 mghari!.• 8A)6A (atau debil! dosis awal setengah dosis dewasa.

Page 36: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 36/69

Anak; dosis awal 244F m*gkg bbhari dalam 2 dosis terbagi, maksimal $F mg.

Pa!a kasus *egukan "ang sulit !i'ati;

• $,4 mg, " kali sehari. )esuaikan dengan respons.

• Pada anak tidak dianjurkan.

Pasien lanjut usia atau lema1; 

• +osis rendah yang direkomendasikan pada pasien tersebut karena mereka mungkin lebih

sensitif terhadap obat tersebut.

• Awalnya, dosis harian berkisar F,4$,4 mg (F,24F,4 mg, 2 atau " kali sehari! harus

digunakan.

• Atas penyesuaian dosis ini harus dilakukan se*ara bertahap; maksimum dan pemeliharaan

harus dosis indiidual dan biasanya lebih rendah dalam jenis pasien.

Page 37: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 37/69

K:,RPR,MA+IN

04 mg !an /@@ mg

Mekanisme Kerja ,at;

'hlorproma7ine merupakan obat antipsikotik turunan phenotia7ine. #ekanisme kerjanya

se*ara pasti tidak diketahui. Prinsip efek farmakologinya adalah sebagai psikotropik dan ia

 juga mempunyai efek sedatif dan antiemetik. 'hlorproma7ine bekerja pada taraf susunan

saraf pusat, terutama pada tingkat subkortikal maupun pada berbagai sistem organ.

'hlorproma7ine mempunyai efek anti-a!renergik kuat dan antik'linergik #erifer lema1,

serta efek penghambatan ganglion yang relatif lemah. 6a juga mempunyai efek antihistamin

dan antiserotonin lemah.

In!ikasi;

Psikosis, neurosis, gangguan susunan saraf pusat yang membutuhkan sedasi, anestesi,

 premedikasi, mengontrol hipotensi, induksi hipotermia, antiemetik, ski7ofrenia, gangguan

ski7oafektif, psikosis akut, sindroma paranoid N stadium mania akut.

K'ntrain!ikasi ;

Jaundi*e, kelainan fungsi hati, koma, pasien dengan pemakaian obat penekan susunan syaraf 

 pusat, juga depresi sumsum tulang.

+osis: $4F9FF mghari

Anakanak : sehari 23 mgkg berat badan, dalam dosis terbagi tiap 9 jam.

Peringatan !an Per1atian;

• =bat ini dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal.

• 1atihati pada pasien yang hipersensitif.

• +apat melemahkan mentalfisik, abilitas.

Page 38: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 38/69

• Penggunaan pada wanita hamil belum diketahui dengan pasti, digunakan hanya bila perlu.

• Pemakaian bersama alkohol, menyebabkan efek aditif.

• 1atihati pada penderita dengan kelainan fungsi hati.

1atihati diberikan pada pasien lanjut usia.

Efek Sam#ing ;

• -ejala idiosinkrasi yang dapat timbul berupa ikterus, dermatitis dan leukopenia. eaksi ini

disertai oleh adanya eosinophilia dalam darah perifer.

• %lorproma7in 1'l dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal serupa dengan yang terlihat

 pada Parkinsonisme, orthostati* hypotension sering terlihat pada penderita yang

mempunyai sistem asomotor labil.

• +apat juga berupa hipotermia, kadangkadang takikardia atau mulut dan tenggorokan

kering,mengantuk, konstipasi dan retensi urin.

Page 39: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 39/69

TRI:7,PERA+IN (STE:A+IN&

/ mg !an 4 mg

In!ikasi;

-angguan mental N emosi ringan, kondisi, neurotikpsikosomatis, ansietas, mual N muntah,

ski7ofrenia, psikosis.

K'ntra In!ikasi;

%eadaan koma atau obat yg menginduksi depresi ))P, diskrasia darah, depresi sumsum

tulang, penyakit hati.

Efek Sam#ing;

#engantuk, pusing, reaksi kulit, mulut kering, penglihatan kabur, amenore, laktasi, otot

lemas, gejala ekstrapiramidal pada pemakaian dosis tinggi, diskinesia tardie (penggunaan

lama, dosis tinggi!. Jarang, kolestatik jaundi*e, diskrasia darah.

Page 40: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 40/69

TRI9EKSIPENIDI:

0 mg

<ara Kerja ,at;

&riheksifenidil adalah antikolinergik yang mempunyai efek sentral lebih kuat daripada

 perifer, sehingga banyak digunakan untuk terapi penyakit parkinson. )enyawa ini bekerja

dengan menghambat pelepasan asetil kolin endogen dan eksogen. 5fek sentral terhadap

susunan saraf pusat akan merangsang pada dosis rendah dan mendepresi pada dosis toksik.

In!ikasi; Parkinson, gangguan ekstrapiramidal yg disebabkan obat ))P.

K'ntrain!ikasi;

1ipersensitifas terhadap triheksifenidil atau komponen lain dalam sediaan, glaukoma sudut

tertutup, obstrusksi duodenal atau pylori*, peptik ul*er, obstruksi saluran urin, a*halasia;

myastenia grais.

Peringatan !an Per1atian ;

Penyakit jantung, hati N ginjal, hipertensi, glaukoma, pria dewasa dengan kemungkinan

hipetrofi prostat.

Efek Sam#ing;

#ulut kering, penglihatan kabur, pusing, *emas, konstipasi, retensi urin, takikardi, dilatasi

 pupil, &6= meningkat, sakit kepala.

D'sis;

• Parkinson idiopatik:

Page 41: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 41/69

+osis awal $ mg (hari pertama!, kemudian ditingkatkan menjadi 2 mg, 2" H sehari selama

"4 hari atau sampai ter*apai dosis terapi;

• Pas*a ensefalitis: $2$4 mghari;

•Parkinson karena obat (gangguan ekstrapiramidal!: +osis harian total 4$4mghr, padaawal terapi dianjurkan $ mgdosis.

• Pasien O 94 thn perlu dosis lebih ke*il.

,at Anti-De#resi

)inonim antidepresan adalah thimoleptika atau psikik energi7er. /mumnya yang digunakan

sekarang adalah dalam golongan trisiklik (misalnya imipramin, amitriptilin, dothiepin dan

lofepramin!.

a. Pengg'l'ngan ,at Anti De#resan

 o. -olongan =bat generik =bat Paten )ediaan +osis Anjuran

$. &risiklik 

(&'A!

Amitriptilin 1'l 8imbritol

&rilin

&ablet 24 mg 4$4F mghari

6mipramin 1'l &ofranil &ablet 24 mg 4$4F mghari

2. ))6 )entralin 1'l Eoloft &ablet 4F mg 4F$4F mghari

@luoHamin 8uoH &ablet 4F mg 4F$FF mghari

@luoHetin Pro7a* %apsul 2F mg,

%aplet 2F mg

2F3F mghari

ParoHetin )eroHat &ablet 2F mg 2F3F mghari

". #A=6 #o*lobemide #aneriH &ab $4F mg "FF9FF mghari

3. Atypi*al #ianserin &olon &ablet $F, "F mg "F9F mghari

&ra7odon 1'l &ra7one &ab 4F mg, $FF

mg

4$4F mghari

dosis terbagi#aprotilin 1'l 8udiomil &ab $F, 24, 4F,4$4F mghari

Page 42: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 42/69

8udios

&ilsan

4 mg dosis terbagi

. Mekanisme Kerja

#ekanisme kerja obat Antidepresi adalah:• #enghambat ?reuptake aminergi* neurotransmitter?

• #enghambat penghan*uran oleh en7im ?#onoamine =Hidase? )ehingga terjadi

 peningkatan jumlah ?aminergi* neurotransmitter? pada sinap neuron di ))P

*. In!ikasi

+igunakan untuk sindrom depresi. 0utirbutir diagnosti* )indrom +epresi:

• )elama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami:

o Afek depresi

o 1ilang minat dan rasa senang

o %urang tenaga hingga mudah lelah dan kendur kegiatan

• %eadaan diatas disertai gejalagejala:

o Penurunan konsentrasi pikiran dan perhatian

o Pengurangan rasa harga diri dan per*aya diri

o Pikiran perihal dosa dan diri tidak berguna lagi

o Pandangan suram dan pesimis terhadap masa depan

o -agasan atau tindakan men*ederai diribunuh diri

o -angguan tidur 

o Pengurangan nafsu makan

o %adang berguna juga juga pada penderita ansietas fobia, obsesifkompulsif, dan

men*egah kekambuhan depresi.

!. Interaksi ,at

• &risiklik 1aloperidolfenotia7in akan #engurangi ke*epatan ekspresi dari trisiklik 

(kadar plasma meningkat!. &erjadi potensiasi efek antikolinergik.

• ))6&'A #A=6 dapat menyebabkan )erotonin #alignant )yndrome dengan gejala

 berupa gastrointestinal distress (mual, muntah, diare!, agitasi (mudah marah, ganas!,

restlessness (gelisah!, gerakan kedutan otot, dan lainlain.

• #A=6 obatobatan simpatomimetik (misalnya fenilpropalamin, pseudoefedrin pada

obat fluasma, noradrenalin pada anestesi lokal, deriate amfetamin, idopa! dapat

menyebabkan efek potensiasi yang dapat menjurus ke krisis hipertensi (a*ute

 paroHysmal hypertension!, dimana ada resiko terjadinya serangan stroke.

• #A=6 senyawa yang mengandung tyramine (keju, anggu, dll! dapat menyebabkan

krisis hipertensi dengan resiko serangan stroke pada pasien usia lanjut.

Page 43: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 43/69

• =bat antidepresi depresan ') (misalnya morfin, be7odia7apin, al*ohol, dan lain

lain! akan menyebabkan potensiasi efek sedasi dan penekanan terhadap pusat napas

risiko timbulnya >respiratory failure?.

e. K'ntra In!ikasi

• Penyakit jantung koroner, #'6, khususnya pada usia lanjut

• -laukoma, retensi urin, hipertrofi prostat, gangguan fungsi hati, epilepsi

• Pada penggunaan obat 8ithium, kelainan fungsi jantung, ginjal dan kelenjar thyroid

• <anita hamil dan menyusui tidak dianjurkan menggunaan &'A, resiko teratogenik 

 besar (khususnya trismester $! dan &'A dieksresikan melalui A)6

f. Efek Sam#ing

5fek samping obat antidepresan terbagi atas: ($! efek antikolinergik: mulut kering, mata

kabur, konstipasi, &6= meningkat, retensi urin, hipotensi postural, dll; (2! efek susunan

saraf pusat: pusing, kelelahan, bingung, tremor, kejang,dll; ("! kardioaskuler: hipotensi,

takikardia sinus, aritmia, konduksi atrioentrikuler terganggu; (3! hematologis: depresi

summsum tulang, leukopenia, agranulositosis, anemia hemolitik, trombositopenia; dan (4!

lainlain: hipoatau hipertermia, gangguan pernapasan, gangguan linido, keluhan

gastrointestinal, gangguan fungsi hepar.

Jika pemberian telah men*apai dosis toksik timbul atropine toHi* syndrome dengan gejala

eksitasi ))P, hiperpireksia, hipertensi, konulsi, delirium, *onfusion dan disorientasi.

&indakan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya:

• -astri* laage.

• +ia7epam $F mg 6# untuk mengatasi konulsi.

• Postigmin F,4$ mg 6# untuk mengatasi efek antikolinergik, dapat diulangi setiap "F

3F menit hingga gejala mereda.

• #onitoring 5%-

Page 44: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 44/69

SETRA:INE

4@ mg

Mekanisme kerja;

)ertraline adalah penghambat ambilan (uptake! serotonin (41&! yang poten dan spesifik,

yang se*ara in itro mempunyai efek potensiasi 41& pada binatang. &erdapat efek yang

sangat lemah pada norepinephrine N dopamine neural reuptake. Pada dosis yang dianjurkan,

sertraline menghalangi ambilan serotonin sampai ke dalam trombosit.

+alam uji yang dilakukan pada sukarelawan sehat, sertraline tidak menunjukkan efek sedasi

(kantuk! ataupun mempengaruhi fungsi psikomotor. )ebagai inhibitor dari ambilan 41&,

sertraline tidak mempengaruhi aktiitas katekolaminergik, dan tidak mempunyai afinitas

terhadap reseptor muskarinik (kolinergik!, serotonergik, dopaminergik, adrenergik,

histaminergik, -A0A, ataupun reseptor ben7odia7epin.

Pada binatang, pemberian sertraline dalam jangka waktu lama berhubungan dengan

 penurunan regulasi reseptor norepinephrine pada otak se*ara klinis dibandingkan

antidepresan lainnya. +ibandingkan dengan antidepresan trisiklik, tidak terlihat efek 

kenaikan berat badan, beberapa pasien mengalami penurunan berat badan pada

 pemakaian sertraline. )ertraline tidak memperlihatkan efek ketergantungan fisik atau psikis.

armak'kinetik :

Pada pemberian dosis tunggal antara 4F2FF mg, maka didapatkan kadar pun*ak plasma 3,4

,3 jam setelah pemberian peroral. <aktu paruh plasma berkisar antara

29 jam. 6katan protein plasma adalah CQ.

)ertraline mengalami metabolisme pertama di hati. 1asil dari metabolismenya adalah

desmethylsertraline yang mempunyai efek klinis minimal. Pada pemeriksaan se*ara

radioaktif dari 3F34 Q pemberian didapatkan sisa dari metabolisme dapat ditemukan dalam

urine dan feses (termasuk $2$3 Q )ertraline dalam bentuk utuh! setelah C hari pemberian.

In!ikasi;

+iindikasikan untuk mengobati gejala depresi dengan atau tanpa riwayat mania.

K'ntrain!ikasi

Page 45: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 45/69

• Pasien yang hipersensitif terhadap sertraline;

• Penggunaan bersama dengan #A=inhibitor;

• Pada wanita hamil: belum ada studi kelayakan penggunaan sertraline pada wanita hamil.

0ila harus digunakan, harus mempertimbangkan risiko dan manfaatnya;

• Pada ibu menyusui: hanya terdapat sedikit data mengenai kadar sertraline dalam air susu

ibu.

Efek sam#ing

• Pada umumnya adalah anoreksia, mual, diare, dispepsia, tremor, sakit kepala, insomnia,

kantuk, berkeringat, mulut kering, disfungsi seksual (ejakulasi lambat pada pria!;

Jarang terjadi: hipertensi, hipotensi, takikardia, ataksia, koordinasi abnormal,hiperaesthesi, migren, disfagia, artralgia, emosi labil, dismenorea, bronkospasme,

dispnea, disuria, udem perifer;

• Pernah dilaporkan (sekitar F, Q! terjadi peningkatan asimptomatik kadar transaminase

()-=&, )-P&! serum;

• %eadaan abnormalkejadian efek samping biasanya timbul dalam waktu $ C minggu

 pengobatan dan dapat hilang bila pengobatan dengan sertraline dihentikan;

0eberapa kasus hiponatremia pernah dilaporkan dan menjadi reersibel setelah pengobatan dengan sertraline dihentikan;

• 0eberapa kasus yang diduga berhubungan dengan sindrom sekresi hormon antidiuretik 

 pernah dilaporkan pada penderita usia lanjut, penderita yang menggunakan diuretik atau

sejenisnya.

Peringatan !an #er1atian

• Aktiasi maniahipomania: selama uji prapemasaran, hipomania atau mania dapat terjadi

 pada F,3Q pasien yang diberikan sertraline;

• Penurunan berat badan dapat terjadi pada sebagian ke*il pasien yang diberikan sertraline;

• %ejang : pemberian sertraline pada penderita yang mempunyai riwayat kejang harus

diawasi dengan baik;

• %e*enderungan bunuh diri: pemberian )ertraline pada pasien yang mempunyai

ke*enderungan untuk bunuh diri harus diawasi dengan ketat;

Penggunaan pada pasien dengan riwayat penyakit tertentu:

Page 46: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 46/69

o -angguan hati: pemberian harus dilakukan dengan hatihati dan dalam dosis rendah

karena )ertraline dimetabolisme di hati;

o -angguan ginjal: pada pasien dengan gangguan ginjal ringan sampai berat harus

diawasi pemberiannya;o &erapi elektrokonulsif: belum ada data yang mendukung mengenai hubungan antara

terapi elektrokonulsif dengan pemberian sertraline;

o 1atihati pemberian sertraline pada pasien yang mengemudikan kendaraan atau

menjalankan mesin;

o Pemberian sertraline bersama alkohol pada pasien depresi sangat tidak dianjurkan.

• 0ila pengobatan dihentikan dengan tibatiba maka akan timbul gejala withdrawal, seperti

sakit kepala, berkeringat, mual, insomnia, tremor.

Interaksi 'at

• -olongan #A=6nhibitor: sindrom neuroleptik maligna, hipertermia, rigiditas, miokloni,

 perubahan status mental, irritabilitas bahkan pada keadaan yang ekstrem dapat

mengakibatkan delirium dan koma. Pemberian antara sertraline dengan penghambat #A=

harus dengan interal $3 hari;

• =bat yang terikat pada protein plasma (seperti warfarin, digoHin! dapat menimbulkan efek 

samping sertraline;

• )imetidin : terdapat peningkatan A/', 'maH, &$2 sertraline;

• =batobat yang bekerja di susunan saraf pusat (seperti dia7epam! akan mempengaruhi

farmakokinetik sertraline;

• )ertraline tidak mempunyai interaksi pada pemberian bersama glibenklamid, digoHin,

lithium, dan obatobat yang dimetabolisme di sitokrom P34F (seperti *arbama7epine,

terfenadin!.

,?er!'sis

)ertraline mempunyai rentang keamanan yang lebar. 0elum pernah dilaporkan keadaan yang

serius pada pemberian )ertraline sampai dosis 9 gram. &idak ada penanganan khusus pada

keadaan oerdosis dari )ertraline. Bang perlu diperhatikan pada kejadian oerdosis adalah

keadaan umum, tanda ital dan diusahakan dengan pemberian karbon aktif, kumbah

lambung.

D'sis !an *ara #emerian

Page 47: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 47/69

• +osis terapi adalah 4F mghari;

• 0ila respons terhadap dosis 4F mg kurang adekuat, dosis dapat ditingkatkan sampai 2FF

mghari;

• =nset dari efek terapi mulai terlihat dalam waktu hari dan efektiitas menyeluruh dapat

terlihat selama 23 minggu pengobatan;

• +osis pemeliharaan sebaiknya pada dosis efektif terendah, dengan penyesuaian dosis

 berikutnya tergantung dari respons terapi;

• Pemberian pada usia lanjut: dapat diberikan sesuai dosis dewasa, tidak dibutuhkan

 perhatian tambahan;

• Pemberian pada anakanak : tidak direkomendasikan karena keamanan dan efektiitas

sertraline pada anakanak belum terbukti;

• Pemberian pada gangguan hati dan ginjal: lihat peringatan dan perhatian.

Page 48: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 48/69

:7,KSETIN

Ka#sul /@ mg !an 0@ mg

Talet 0@ mg

armak'l'gi

+iabsorbsi baik, ikatan protein F4Q, metabolisme di hati menjadi norfluoksetin yang

aktiitasnya sebanding dengan fluoksetin, &$

2 eliminasi $" hari, penyakit kronik: 39 hari,sirosis: ,9 hari; metabolit: C," hari. 8amanya &$2 memperlama reaksi yang tidak diinginkan

walau obat sudah dihentikan. &maks 9 jam, ekskresi melalui urin.

Stailitas Pen"im#anan

)impan di suhu ruang, $4"FR'.

K'ntra In!ikasi

1ipersensitif terhadap fluoksetin atau komponenkomponen lain formulasi, Pasien pengguna

inhibitor #A=, tioridasin, mesoridasin.

Efek Ssam#ing

O$FQ:

• ))P: insomnia, sakit kepala, *emas, nerous, somnolens;

• 5ndokrin N metabolik: penurunan libido;

)aluran *erna: mual, diare, anoreksia, Herostomia;

• )arafotot: lemah, tremor;

• Pernafasan: faringitis, menguap.

$$FQ:

• %: asodilatasi, demam, sakit dada, hemorhage, hipertensi, palpitasi;

• ))P: pusing, mimpi aneh, berfikir abnormal, agitasi, amnesia, menggigil, emosi labil,

gangguan tidur;

• %ulit: rash, pruritis;

Page 49: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 49/69

• 5ndokrin N metabolik: abnormal ejakulasi, impoten;

• )aluran *erna: dispepsia, konstipasi, flatulens, muntah, berat badan turun, selera makan

meningkat;

• -enitourinari: sering berkemih;

• #ata: penglihatan abnormal;

• &elinga: berdenging, sinusitis, gejala seperti flu.

Interaksi ,at

6nhibitor #A= non selektif ( fenel7in, isokarboksid! atau inhibitor #A= lainnya (line7olid!

sebaiknya tidak diberikan dengan fluoksetin karena menimbulkan reaksi yang fatal. &unggu 4

minggu sesudah penghentian fluoksetin sebelum mulai dengan inhibitor #A= atau 2 minggu

setelah penghentian inhibitor #A= sebelum mulai dengan fluoksetin. %ombinasi dengan

selegilin menimbulkan mania, hipertensi atau sindroma seretonin. @luoksetin dapat

menghambat metabolisme tioridasin atau mesoridasin sehingga dapat mengakibatkan resiko

 perpanjangan interal & yang bisa menimbulkan aritmia fatal. &unggu sampai 4 minggu

setelah penghentian fluoksetin sebelum mulai dengan tioridasin. @luoksetin dapat

meningkatkan efek aminofilin, beta bloker tertentu, dekstrometorfan, dia7epam, fluoksamin,

lidokain, meksiletin, paroksetin, fenitoin, propranolol, risperidon, ritonafir, teofilin, tioridasin,

antidepresan trisiklik, trifluoperasin.

%ombinasi fluoksetin dengan ))6 dan amfetamin, buspiron, meperidin, nefa7odon,

antagonis serotonin, (sumatripan!, simpatomimetik, ritonair, tramadol mungkin akan

meningkatkan resiko sindroma serotonin. %ombinasi dengan sumatripan dan antagonis

serotonin lainnya dapat menimbulkan toksisitas, lemah, hiperrefleksia, dan inkoordinasi.

%ombinasi dengan litium akan menimbulkan resiko neurotoksik dan peningkatan serum

litium. %ombinasi dengan diuretik kuat (bemetanid, furosemid dan torsemid! akan

meningkatkan resiko hiponatremia. %ombinasi dengan warfarin dapat meningkatkan respons.Pemberian bersama )A6+ dan obat yang mempengaruhi pembekuan darah dapat

meningkatkan resiko perdarahan, monitor. 5fek fluoksetin dapat ditingkatkan oleh

klorproma7in, delairdin, fluoksetin, mikona7ol, paroksetin, pergolid, kuinidin, kuinin,

ritonair, ropinirol, sulfonamid, )A6+, dan inhibitor 'BP2'C atau 2+9 lainnya. ;5fek 

fuoksetin dapat menurun bila dikombinasi dengan karbamasepin, fenobarbital, fenotoin,

rifampin, dan induktor 'BP2+9 lainnnya. @luoksetin dapat menurunkan efek kodein,

hidrokodon, oksikodon, tramadol. )iproheptadin dapat menghambat efek serotonin reuptake

inhibitor. 8itium akan dapat diturunkan efeknya oleh fluoksetin.

Page 50: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 50/69

Pengaru1 Ke1amilan

@aktor risiko: +i*urigai bersifat teratogenik. 5fek non teragenik yang dilaporkan mun*ul

 pada pemberian di trimester 666 adalah : distres pernafasan, sianosis, apnu, kejang, temperatur 

tubuh tidak stabil, sulit minummenyusu, muntah, hipoglikemi, hipohipertoni, hiperrefleksia,

gelisah, menangis, tremor. 1indari pemberian bila terpaksa diberikan, turunkan perlahan

sampai kemudian dihentikan pada trimester 666.

Pengaru1 Men"usui

#asuk ke dalam A)6, tidak dianjurkan.

Peringatan

eaksi berat akibat penggunaan dengan inhibitor #A=: sindroma serotonin (hipertermia,otot kaku, agitasi, tidak stabil! aritmia entrikel yang dapat menimbulkan torsade de pointes

dan kematian bila dikombinasi dengan tioridasin. @luoksetin dikaitkan se*ara nyata dengan

timbulnya rash dan alergi termasuk askulitis, sindroma seperti lupus, laringospasme, reaksi

anafilaktik, penyakit inflamasi pulmonal. +apat menimbulkan maniahipomania pada pasien

 bipolar, hindari penggunaan monoterapi. %egagalan kognitif dan gangguan motorik yang

timbul harus diwaspadai pada pengemudi atau operator mesin. %emungkinan mun*ulnya

keinginan bunuh diri harus diwaspadai. <aspadai kejang dan kerusakan otak. Penggunaan

 pada pasien yang gagal ginjal atau hati tidak berfungsi serta pada orang tua. <aspadai

 penggunaan kombinasi dengan antikoagulan. %arena panjangnya waktu paruh, waspadai

tetap berlangsungnya reaksi yang tidak diinginkan walau terapi sudah dihentikan. <aspadai

gejala putus obat yang tibatiba: gelisah, agitasi, bingung, insomnia, hipomania. 1entikan

 penggunaan bertahap. <aspadai gangguan fungsi seks akibat penggunaan.

Mekanisme Aksi

#enghambat reuptake serotonin di ))P, tidak menghambat atau hambatan minimal terhadap

reuptake norepinefrin dan dopamin. &idak berikatan dengan reseptor alfa adrenergik,

histamin dan kholinergik.

Page 51: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 51/69

,at Anti-Mania

=bat anti mania mempunyai beberapa sinonim antara lain mood modulators, mood stabili7ers

dan antimanik. +alam membi*arakan obat antimania yang menjadi a*uan adalah litium

karbonat.

a. Pengg'l'ngan ,at Anti Mania

Pada mania akut diberikan haloperidol 6# atau tablet litium karbonat. Pada gangguan

afektif bipolar dengan serangan episodik mania depresi diberi litiumkarbonat sebagai obat

 profilaks. +apat mengurangi frekwensi, berat dan lamanya suatu kekambuahan. 0ila

 penggunaan obat litium karbonat tidak memungkinkaan dapat

digunakan karbame7in. =bat ini terbukti ampuh meredakan sindroma mania akut dan

 profilaks srerangan sindroma mania pada gangguan afektif bipolar.

Pada ganguan afektif unipolar, pen*egahan kekambuhan dapat juga dengan obat

antidepresi ))6 yang lebih ampuh daripada litium karonat. +osis awal harus lebih rendah

 pada pasien usia lanjut atau pasien gangguan fisik yang mempengaruhifungsi ginjal.

Pengukuran serum dilakukan dengan mengambil sampeel darah pagihari, yaitu sebelum

makan obat dan sekitar $2 jam setelah dosis petang.

. Mekanisme Kerja

8ithium 'arbonate merupakan obat pilihan utama untuk meredakan )indrom mania akut

atau profilaksis terhadap serangan )indrom mania yang kambuhan pada gangguan afektif 

Page 52: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 52/69

 bipolar. 5fek antimania dari 8ithium disebabkan kemampuannya mengurangi ?dopamine

receptor supersensiti"it#?, meningkatnya ?c!olinergic'muscarinic acti"it#?, dan

menghambat ?c#clic AM-  (adenosine monop!osp!ate! dan p!osp!oinositides?.

*. In!ikasi

-ejala sasaran: )indrom mania. 0utirbutir diagnostik terdiri dari:

• +alam jangka waktu paling sedikit satu minggu hampir setiap hari terdapat keadaan

afek (mood, suasana perasaan! yang meningkat, ekspresif dan iritabel.

• %eadaan tersebut paling sedikit 3 gejala berikut:

o Peningkatan aktiitas (ditempat kerja, dalam hubungan sosial atau seksual!, atau

ketidaktenangan fisik;

o 8ebih banyak bi*ara dari la7imnya ataun adanya dorongan untuk bi*ara terus

menerus;

o 8ompat gagasan (flight of ideas! atau penghayatan subjektif bahwa pikirannya

sedang berlomba;

o asa harga diri yang melambung (grandiositas, yang dapat bertaraf sampai

wahamdelusi!;

o 0erkurangnya kebutuhan tidur;

o #udah teralih perhatian, yaitu perhatiannya terlalu *epat tertarik kepada stimulus

luar yang tidak penting;o %eterlibatan berlebihan dalam aktiitasaktiitas yang mengandung kemungkinan

resiko tinggi dengan akibat yang merugikan apabila tidak diperhitungkan se*ara

 bijaksana.

!. Interaksi ,at

• 8ithium diuretik &hia7ide dapat meningkatkan konsentrasi serum lithium sebanyak 

4FQ sehingga resiko intoksikasi menjadi besar. Jadi dosis 8ithium harus dikurangi 4FQ

agar tidak terjadi intoksikasi. )edangkan loop diuretik seperti furosemide kurangmempengaruhi konsentrasi lithium.

• A'5 inhibitor 8ithium dapat meningkatkan konsentrasi serum lithium sehingga

menimbulkan gejala intoksikasi.

• 1aloperidol 8ithium menyebabkan efek neurotoksis bertambah (diskinesia, ataksia!,

tetapi efek neurotoksis tidak tampak pada penggunaan kombinasi litium dengan

haloperidol dosis rendah (kurang dari 2F mhh!. %eadaan yang sam untuk 8ithium

'arbama7epine.

 )A6+ 8ithium dapat meningkatkan konsentrasi serum lithium sehingga resikointoksikasi menjadi besar.

Page 53: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 53/69

e. K'ntra In!ikasi

<anita hamil karena bersifat teratogenik. 8ithium dapat melalui plasenta dan masuk 

 peredaran darah janin, khususnya mempengaruhi kelenjar tiroid.

f. Efek Sam#ing

• 5fek samping 8ithium berhubungan erat dengan dosis dan kondisi fisik pasien.

• -ejala efek samping pada pengobatan jangka lama: mulut kering, haus, gastrointestinal

distress (mual, muntah, diare, feses lunak!, kelemahan otot, poliuria, tremor halus (fine

tremor, lebih nyata pada pasien usia lanjut dan penggunaan bersamaan dengan

neuroleptika dan antidepresan! &idak ada efek sedasi dan gangguan akstrapiramidal.

• 5fek samping lain : hipotiroidisme, peningkatan berat badan, perubahan fungsi tiroid,

edema pada tungkai metali* taste, leukositosis, gangguan daya ingat dan kosentrasi

 pikiran.

• -ejala intoksikasi:

o -ejala dini : muntah, diare, tremor kasar, mengantuk, kosentrasi pikiran menurun,

 bi*ara sulit, pengu*apan kata tidak jelas, berjalan tidak stabil;

o +engan semakin beratnya intoksikasi terdapat gejala: kesadaran menurun, oliguria,

kejangkejang;

o Penting sekali pengawasan kadar lithium dalam darah.

• @aktor predisposisi terjadinya intoksikasi lithium :

o +emam (berkeringat berlebihan!;o +iet rendah garam;

o +iare dan muntahmuntah;

o +iet untuk menurunkan berat badan;

o Pemakaian bersama diuretik, antireumatik, obat anti inflamasi nonsteroid.

• &indakan mengatasi intoksikasi lithium :

o #engurangi faktor predisposisi;

o +iuresis paksa dengan garam fisiologis a'l diberikan se*ara 6 sebanyak $F ml.

• &indakan pen*egahan intoksikasi lithium dengan edukasi tentang faktor predisposisi,

minum se*ukupnya, bila berkeringat dan diuresis banyak harus diimbangi denganminum lebih banyak, mengenali gejala dan intoksikasi dan kontrol rutin.

,KARBAMA+EPIN (PR,:EPSI&

Talet 2@@ mg

Ka#let 5@@ mg

Page 54: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 54/69

In!ikasi;

Pengobatan kejang primer umum N parsial tonik klonik dengan atau tanpa generalisasi

sekunder.

Per1atian;

Pasien dengan disfungsi ginjal, hati, atau jantung. 8ansia.

Efek Sam#ing;

8elah. Pusing, mengantuk, sakit kepala dan ataksia.

D'sis;

Dewasa:

Awal "FF mghari. 5fek terapeutik: antara 9FF$2FF mghari. Pemeliharaan: CFF"FFF

mghari.

Anak ;

O 4 tahun Awal $F mgkg berat badanhari, lalu ditingkatkan se*ara bertahap. Pemeliharaan:

"F mgkg berat badanhari.

,at Anti-Anietas

=bat antiansietas mempunyai beberapa sinonim, antara lain psikoleptik, transGuili7er minor 

dan anksioliktik. =bat anti*emas, juga dikenal sebagai obat penenang, ada obat yang

Page 55: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 55/69

meredakan ke*emasan dengan memperlambat sistem saraf pusat. obat antike*emasan yang

 paling banyak jenis obat resep untuk ke*emasan. #ereka juga ditetapkan sebagai pil tidur dan

relaksan otot. 0en7odia7epines adalah kelas yang paling umum dari obat antike*emasan.

#ereka termasuk: SanaH (alpra7olam!, %lonopin (*lona7epam!, alium (dia7epam! , Atian

(lora7epam!.

a. Pengg'l'ngan ,at Anti Anietas

. Mekanisme Kerja

)indrom ansietas disebabkan hiperaktiitasndari sistem limbik yang terdiri dari

dopaminergi*, nonadrenergi*, seretonnergi* neuron yang dikendalikan oleh -A0Aergi*

yang merupakan suatu inhibitory neurotransmitter. =bat antiansietas ben7odia7epine yang

 bereaksi dengan reseptornya yang akan menginfor*e the inhibitory a*tion of -A0Aneuron, sehingga hiperaktiitas tersebut mereda.

*. In!ikasi

• -ejala sasaran: )indom AnHietas. 0utir diagnostik terdiri dari: adanya perasaan *emas

atau khawatir yang tidak realistik terhadap 2 atau lebih hal yang dipersepsi sebagai

an*aman, perasaan ini menyebabkan indiidu tidak mampu istirahat dengan tenang.

)indrom anHietas dapat terjadi pada:

Page 56: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 56/69

• Psikis: -angguan anHietas umum, gangguan panik, gangguan fobik, gangguan obsesif 

kompulsif =rganik: 1ipertiroid, pheo*hromo*ytosis

• )ituasional: -angguan penyesuaian anHietas, gangguan *emas perpisahan

• Penyerta: -angguan jiwa ansietas (ski7ofrenia, gg.paranoid, dll!, Penyakit fisik

ansietas (stroke,#'6, kanker, dll!

!. Interaksi ,at

• 0en7odia7epine ') depressants (fenobarbital, alkohol, obat anti psikosis, anti

depresi, opiate! memiliki potensiasi efek sedasi dan penekanan pusat nafas, resiko

timbulnya >respiratory failure?.

• 0en7odia7epine ') stimultan (amfetamin, kafein, appetite suppressants! akan

memiliki antagonism efek anti ansietas, sehingga efek ben7odia7epine menurun

• 0en7odia7epine neuroleptika memiliki manfaat efek klinis dari ben7odia7epine

mengurangi kebutuhan dosis neuroleptika, sehingga risiko efek samping neuroleptik 

 berkurang.

e. K'ntra In!ikasi

Pasien dengan hipersensitif terhadap ben7odia7epin, glaukoma, miastenia grais,

insufisiensi paru kronik, penyakit ginjal dan penyakit hati kronik. Pada pasien usia lanjut

dan anak dapat terjadi reaksi yang berlawanan (paradoHal rea*tion! berupa kegelisahan,

iritabilitas, disinhibisi, spasitas otot meningkat dan gangguan tidur. 5fek teratogenik 

(khususnya pada trismester 6! berkaitan dengan obat golongan ben7odia7epine yang dapat

melewati plasenta dan mempengaruhi janin.

f. Efek Sam#ing

5fek samping untuk golongan anHietas, khususnya ben7odia7epine, adalah: ($! reaksi yang

la7im: kelelahan, mengantuk, ataksia;(2! reaksi yang jarang terjadi: konstipasi,

inkontinensia, retensia urin, mata kabur, disartria, nausea, mulut kering, tremor, ruam

kulit; ("! efek paradoksikal: kebingungan, depresi, nyeri kepala, perubahan libido, ertitgo

gangguan memori, dll.

Potensi menimbulkan ketergantungan obat disebabkan oleh efek obat yang masih dapat

dipertahankan setelah dosis terakhir, berlangsung sangat singkat. Penghentian obat se*ara

mendadak akan menimbulkan gejala putus obat (rebound phenomena! dimana pasien

menjadi iritabel, bingung, gelisah, insomnia, tremor, palpitasi, keringat dingin, konulsi

dan lainlain. /ntuk mengurangi resiko ketergantungan obat, maksimum lama pemberian

selama " bulan ($FF hari! dalam rentang dosis terapeutik.

 b (dr. &endry )epta, )p.%J (%!!:

Page 57: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 57/69

• Alpra7olam memiliki efek sedatif yang kuat dan merupakan obat lepas lambat;

A:PRA+,:AM

@$04 mg$ @$4 mg !an / mg

Nama Merek 

SanaH S, AlganaH, Alpra7olam =-0 +eHa, Ali7, AtaraH, 'almlet, @epraH, @riHitas,

)oHietas, Eypra7

Mekanisme Kerja

0erikatan dengan reseptor ben7odiasepin pada saraf post sinap -A0A di beberapa tempat di

))P, termasuk sistem limbik dan formattio retikuler. Peningkatan efek inhibisi -A0A

Page 58: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 58/69

menimbulkan peningkatan permiabilitas terhadap ion klorida yang menyebabkan terjadinya

hiperpolarisasi dan stabilisasi.

 

Kegunaan

%egunaan obat ini terutama untuk AntianHietas dan anti panik. Pada saat keadaan *emas dan

 panik terjadi penurunan sensitiitas terhadap reseptor 41&$A, 41&2A2', meningkatnya

sensitiitas disc!arge dari reseptor adrenergi* pada saraf pusat, terutama reseptor alfa2

katekolamin, meningkatnya aktiitas lo*us *oereleus yang mengakibatkan teraktiasinya

aksis hipotalamuspituitariadrenal (biasanya berespons abnormal terhadap klonidin pada

 pasien dengan panic disorder !, meningkatnya aktiitas metaboli* sehingga terjadi

 peningkatan laktat (biasanya sodium laktat yang kemudian diubah menjadi '=2

(hiperseansitiitas batang otak terhadap '=2!, menurunnya sensitiitas reseptor -A0AA

sehingga menyebabkan efek eksitatorik melalui amigdala dari thalamus melalui nu*leus

intraamygdaloid *ir*uitries, model neuroanatomik memprediksikan panic attack  dimediasi

oleh fear network   pada otak yang melibatkan amygdale, hypothalamus, dan pusat batang

otak.

)ehingga, terapi yang diberikan pada ke*emasan yaitu anHiolitik atau antianHietas yang

 bekerja pada reseptor -A0A dengan memperkuat aksi inhibitor -A0Aergi* neuron

sehingga hiperaktiitas mereda.

Interaksi

Dengan ,at :ain;

Antifungi golongan a7ol, siprofloksasin, klaritromisin, diklofenak, doksisiklin, eritromisin,

isoniasid, nikardipin, propofol, protease inhibitor, kuinidin, erapamil meningkatkan efek 

alpra7olam. %ontraindikasi dengan itrakena7ol dan ketokena7ol. #enguatkan efek depresi

))P analgetik narkotik, etanol, barbiturat, antidepresan siklik, antihistamin, hipnotiksedatif.

Alpra7olam dapat meningkatkan efek amfetamin, beta bloker tertentu, dekstrometorfan,

fluoksetin, lidokain, paroksetin, risperidon, ritonair, antidepresan trisiklik dan substrat

'BP2+9 lainnya. Alpra7olam meningkatkan konsentrasi plasma imipramin dan desipiramin.

Aminoglutetimid, karbamasepin, nafsilin, neirapin, fenobarbital, fenitoin menurunkan efek 

alpra7olam.

Dengan Makanan;

#erokok menurunkan konsentrasi alpra7olam sampai 4F Q. Jus grapefruit meningkatkan

konsentrasi alpra7olam. #akanan tinggi lemak, 2 jam sebelum pemberian bentuk lepas

Page 59: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 59/69

terkendali dapat memperpanjang 'maks sampai 24 Q. )edangkan pemberian segera sesudah

makan akan menurunkan &maks, bila makanan diberikan OI$ jam sesudah pemberian obat &

maks akan meningkat "F Q.

Inf'rmasi Penting

• Jangan gunakan obat ini jika anda memiliki alergi terhadap alpra7olam atau

 ben7odia7epines lain seperti *hlordia7epoHide (8ibrium!, *lora7epate (&ranHene!,

dia7epam (alium!, lora7epam (Atian!, atau oHa7epam ()eraH!. =bat ini dapat

menyebabkan *a*at bawaan terhadap janin. Jangan gunakan alpra7olam jika anda hamil.

• )ebelum menggunakan alpra7olam beritahukan kepada dokter anda jika anda memiliki

masalah pernafasan, glaukoma, penyakit ginjal dan hati, atau depresi dan pernah menjadi

 pe*andu obat dan alkohol.

• Jangan meminum alkohol bersamaan dengan alpra7olam. =bat ini dapat meningkatkan

efek alkohol. =bat ini hanya digunakan berdasarkan resep dokter. Jangan berbagi

alpra7olam dengan orang lain, khususnya pada orang yang pernah oerdosis atau

ke*anduan obat. )impan obat ini di tempat aman yang tidak dapat ditemukan orang lain.

Efek Sam#ing

Jika kita menggunakan alpra7olam kita menjadi sulit lepas dari obat ini karena memang

memiliki potensi ketergantungan yang besar jika dipakai lebih dari dua minggu saja. )ulit

lepas ini juga disebabkan karena efek putus 7at obat ini sangat tidak nyaman, ada yang

langsung tibatiba stop dan merasakan ke*emasan yang lebih parah daripada sebelumnya.

#aka dari itu penggunaan obat ini harus hatihati dan kalau bisa sesuai dengan indikasi saja.

0elakangan karena potensi ketergantungan, toleransi (makin besar pake makin lama! dan

reaksi putus 7at, obat ini sudah tidak menjadi pilihan pertama lagi sebagai obat anti*emas di

Amerika )erikat, di sana lebih *enderung menggunakan Antidepresan gol ))6 seperti

)ertraline, @luoHetine, ParoHetine (PaHil!.

)elain itu 5)= yang ditimbulkan ))P : depresi, mengantuk, disartria (gangguan berbi*ara!,

lelah, sakit kepala, hiperresponsif, kepala terasa ringan, gangguan ingatan, sedasi;

#etabolismeendokrin : penurunan libido, gangguan menstruasi; )aluran *erna : peningkatan

atau penurunan selera makan, penurunan saliasi, penurunanpeningkatan berat badan, mulut

kering (Herostomia!.

Page 60: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 60/69

,at Anti-Ins'mnia

)inonimnya adalah hipnotik, somnifa*ient, atau hipnotika. =bat a*uannya adalah

fenobarbital.

a. Pengg'l'ngan ,at Anti Ins'mnia

Page 61: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 61/69

Mekanisme Kerja

=bat antiinsomnia bekerja pada reseptor 0E$ di susunan saraf pusat yang berperan dalam

memperantarai proses tidur.

. In!ikasi

-ejala sasaran: )indrom insomnia. 0utirbutir diagnostik terdiri dari:

• #embutuhkan waktu O T jam untuk tertidur atau tidur kembali setelah bangun

sehingga siklus tidur tidak utuh dan menimbulkan keluhan gangguan kesehatan

• 1endaya dalm kehidupan fungsi seharihari

*. Interaksi ,at

• =bat anti insomnia ') +epressants (alkohol dll! dapat menyebabkan potensial efek 

supresi ))P yang dapat menyebabkan oersedation dan respiratory failure.

• =bat gol. 0en7odia7epine tidak mengindu*e hepati* mi*rosomal en7ymnes atau

 produ*e protein binding displa*ement sehingga jarang menimbulkan interkasi obat ataudengan kondisi medik tertentu.

• =erdosis jarang menimbulkan kematian tetapi bila disertai alkohol atau ')

depressants lain, resiko kematian menjadi meningkat.

!. K'ntra In!ikasi

• )leep apnoe syndrome

• 'ongestie heart failure

• 'hroni* respiratory disease

• <anita hamil dan menyusui: 0en7odia7epine menimbulkan efek teratogenik.

e. Efek Sam#ing

• )upresi ))P pada saat tidur 

•  Reound -!enomen

• Penggunaan lama obat anti insomnia gol. 0en7odia7epine dapat meyebabkan

disinhibiting efe*t yang menyebabkan perilaku penyerangan dan ganas

Page 62: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 62/69

,at Anti-,sesif-K'm#ulsif 

+alam membi*arakan obat anti obsesi kompulsi yang menjadi a*uan adalah klomipramin.

=bat anti obsesi kompulsi dapat digolongkan menjadi:

• =bat anti obsesi kompulsi trisiklik, *ontoh klomipramin.

• =bat anti obsesi kompulsi ))6, *ontoh sertralin, paroksin, fluoHamine, fluoHetine,

*italopram

a. Pengg'l'ngan ,at Anti ,sesif-K'm#ulsif 

Page 63: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 63/69

. Mekanisme Kerja

)indrom =bsesif kom pulsif berkaitan dengan hipersensitiitas dari serotonergi*

ree*eptors di ))P. #ekanisme kerja obat anti obsesif kompulsif adalah sebagai serotonin

reuptake blo*kers (menghambat reuptake neurotransmitter serotonin! sehingga

hipersensitiitas tersebut berkurang.

*. In!ikasi

-ejala sasaran: )indrom =bsesif kompulsif. 0utirbutir diagnostik terdiri dari:

)elama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami gejalagejala obsesif 

kompilsif yang memiliki *iri*iri:

• +iketahuidisadari sebagai pikiran, bayangan atau impuls dari diri indiidu sendiri

• Pikiran, bayangan atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak 

menyenangkan.

• #elaksanakan tindakan sesuai pikiran, bayangan atau impuls tersebutdi atas bukan

merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari

ketegangan atau anHietas!

• )edikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang masih tidak berhasil dilawan dielakan,

meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.

!. Interaksi ,at

• 'lomipramine 1aloperidolPhenotia7ine dapat mengurangi ke*epatan ekskresi dari

'lomipramine, sehingga kadar dalam plasma meningkat, sebagai akibatnya terjadi

 potensiasi efek samping antikolinergik.

• =bat anti obsesif kompulsif &risiklik ))6 ') +epressants (alkohol, opioida,dll!

menyebabkan potensiasi efek sedasi dan penekanan terhadap pusat pernapasan.• =bat anti obsesif kompulsif &risiklik ))6 =bat simpatomimetik (derifat amfetamin!

dapat membahayakan kondisi jantung.

• =bat anti obsesif kompulsif &risiklik ))6 #A=6, tidak boleh diberikan bersamaan,

dapat terjadi ?)erotonin #alignant )yndrome?

• Pemberian bersama obat anti obsesif kompulsif ))6 dan &risklik, umumnya

meningkatkan kadar &risiklik dalam plasma sehingga mudah terjadi gejala oerdosis

(intoksikasi trisiklik!.

e. K'ntra In!ikasi

Page 64: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 64/69

• )angat tidak dianjurkan penggunaan obat anti obsesif kompulsif pada wanita hamil dan

menyusui

• )angat hatihati pada penderita usia lanjut atau penderita dengan penyakit organik yang

sulit menerima efek samping obat (penyakit jantung, pembesaran prostat,

glaukoma,dll!.

f. Efek Sam#ing

5fek samping obat anti obsesif kompulsif, sama seperti obat antidepresi &risiklik, dapat

 berupa:

• 5fek antihistaminergik (sedasi, mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja

 psikomotor menurun, dll!;

• 5fek antikolinergik (mulut kering, keluhan lambung, retensi urin, penglihatan kabut,

konstipasi, dll!;• 5fek antiadrenergik alfa (perubahan 5%-, hipotensi ortostatik!;

• 5fek neurotoksis (tremor halus, kejangepileptik,agitasi, insomnia!.

5fek samping yang tidak berat (tergantung daya toleransi dari penderita!, umumnya dapat

ditoleransi oleh penderita dan akan menghilang dalam waktu sekitar " minggu bila tetap

diberikan dalam dosis yang sama.

Pada keadaan oerdosis dapat terjadi intoksikasi trisiklik dengan gejala: eksitasi ))P,

hipertensi, hiperpireksia, konulsi, toHi* *onfusion state (*onfusion, delirium,

disorientasi!.

Page 65: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 65/69

,at Anti-Panik 

+alam membi*arakan antipanik yang menjadi obat a*uan adalah imipramin.

a. Pengg'l'ngan ,at Anti Panik 

. Mekanisme Kerja

Page 66: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 66/69

)indrom panik berkaitan dengan hipersensitiitas dari serotoni* reseptor di ))P.

#ekanisme kerja obat antipanik adalah menghambat reuptake serotonin pada *elah

sinaptik antar neuron.

*. In!ikasi

-ejala sasaran: )indrom panik. 0utirbutir diagnostik terdiri dari:

• )elama paling sedikit satu bulan, mengalami beberapa kali serangan anHietas berat

yang memiliki *iri*iri sebagai berikut:

o )erangan anHietas tersebut terjadi pada keadaankeadaan sebenarnya se*ara objektif 

tidak ada bahaya

o )erangan anHietas tersebut tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang

dapat diduga sebelumnya.

o &erdapat keadaan yang relatif bebas dari gejalagejala anHietas pada periode diantara

seranganserangan panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga

komplikasi >anHietas antisipatorik?, yaitu anHietas yang terjadi setelah

membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi!.

• -ejalagejala tersebut dapat terjadi dengan atau tanpa Agorafobia (anHietas yang terjadi

dalam hubungannya dengan tempat atau situasi: banyak orangkeramaian, tempat

umum, bepergian keluar rumah dan bepergian sendiri!.

!. Interaksi ,at• =bat anti panik &risiklik (6mipramine*lomipramine! 1aloperidolPhenotia7ine dapat

mengurangi ke*epatan ekskresi dari &risiklik, sehingga kadar dalam plasma meningkat,

sebagai akibatnya dapat terjadi potensiasi efek samping antikolinergik.

• =bat anti panik &risiklik ') +epressant dapat menyebabkan potensiasi efek sedasi

dan penekanan terhadap pusat pernapasan.

• =bat anti panik &risiklik))6 =bat simpatomimetik (deriat amfetamin! dapat

membahayakan kondisi jantung.

=bat anti panik &risiklik))6 #A=6, tidak boleh diberikan bersamaan, dapat terjadi?)erotonin #alignant )yndrome?

• Pemberian bersama obat anti panik ))6 dan &risklik, umumnya meningkatkan kadar 

&risiklik dalam plasma sehingga mudah terjadi gejala oerdosis (intoksikasi trisiklik!.

e. K'ntra In!ikasi; <anita hamil dan menyusui tidak dianjurkan menggunakan obat anti

 panik.

f. Efek Sam#ing5fek samping obat anti panik golongan &risiklik, dapat berupa:

Page 67: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 67/69

• 5fek antihistaminergik (sedasi, mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja

 psikomotor menurun, dll!;

• 5fek antikolinergik (mulut kering, keluhan lambung, retensi urin, penglihatan kabut,

konstipasi, dll!;

• 5fek antiadrenergik alfa (perubahan 5%-, hipotensi ortostatik!;

• 5fek neurotoksis (tremor halus, kejangepileptik, agitasi, insomnia!.

 b (dr. &endry )epta, )p.%J (%!:

• Alpra7olam memiliki onset yang *epat, @luoksetin memiliki onset yang lambat;

• )etralin *ukup aman untuk pasien lanjut.

IMIPRAMIN

04 mg

ungsi;

Antidepresi dan anti mania

D'sis;

Anak : oral : 5nuresis : U9 thn: +osis awal : 24 mg menjelang tidur malam, bila tidak tampak 

respon memuaskan setelah satu minggu, tingkatkan dosis 24 mghari, tidak lebih dari 2.4

mgkghari atau 4F mg menjelang tidur malam (umur 9$2 thn! atau 4 mg menjelang tidur 

malam (umur U$2 tahun!.

emaja : +epresi : dosis awal 244F mghari, ditingkatkan bertahap sampai dosis maksimum

$FF mghari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.

+ewasa : +epresi : awat jalan : dosis awal 4 mghari, dapat ditingkatkan se*ara bertahap

hingga $4F mghari. +apat diberikan dalam dosis terbagi atau dosis tunggal menjelang tidur,

dengan dosis maksimum 2FF mghari. Pasien rawat inap : dosis awal $FF$4F mghari, dapat

ditingkatkan se*ara bertahap sampai 2FF mghari. 0ila tidak ada respon setelah 2 minggu,

dosis dapat ditingkatkan 24F"FF mghari. +apat diberikan dalam dosis terbagi atau dosis

tunggal menjelang tidur, dengan dosis maksimum "FF mghari. 8ansia : +epresi : dosis awal

244F mg menjelang tidur malam, dapat ditingkatkan tiap " hari untuk pasien rawat inap dan

tiap minggu untuk pasien rawat jalan sesuai dengan batas toleransi pasien. +osis maksimum

$FF mghari.

armak'l'gi

Antidepresan &ri*y*li*diben7a7epine dengan mekanisme kerja mirip dengan amitriptilin

(menghambat pengambilan kembali noeadrenalin di ))P! memiliki antimuskarinik yangsedang.

Page 68: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 68/69

K'ntra In!ikasi

1ipersensitifitas imipramine (dapat terjadi reaksi silang*ross rea*tiity dengan golongan

diben7odia7epine! atau komponen lain dlm formulasi, digunakan bersama #A=6 (dalam $3

hari!, pasien pada fase akut tahap pemulihan A#6, hamil.

Efek Sam#ing

Aritmia, gagal jantung kongesti, perubahan 5%-, blok jantung, hipertensi, #6, hipotensi

ortostatik, palpitasi, stroke, takikardi, ke*emasan, bingung, disorientasi, pusing, mengantuk,

lelah, halusinasi, sakit kepala, hypomania, insomnia, mimpi buruk, psikosis, lemes, bangkitan. alope*ia, gatal, pete*hiae, sensitif dengan *ahaya, purpura, kemerahan pada kulit,

urti*aria, pembesaran payudara, eksresi A)6 berlebih, perkembangan kelenjar susu pada pria

(gyne*omastia!, ;peningkatan atau penurunan gula darah, peningkatan atau penurunan libido,

)6A+1, kram perut, anoreksia, lidah berwarna hitam, konstipasi, diare, gangguan epigastrik,

ileus, mual, radang mukosa mulut, muntah, peningkatanpenurunan berat badan, mulut

kering, impotensi, pembesaran testis, retensi urin, agranulositosis, eusinofilia,

trombositopenia, neuropati perifer, tingling, tremor, lemah, pandangan kabur, gangguan

akomodasi mata, dilatasi pupil, tinitus, keringat berlebih, jatuh, hipersensitiitas (demam

karena obat, udem!.

Interaksi ,at

#enghambat sitrokrom P34F subtipe 'BP$A2, 2'$C, 25$ (lemah!, 2+9 (sedang!.

#eningkatkan efek : bila digunakan dengan #A=6, hipertermia, hipertensi, takikardi,

 bingung, sei7ure, kematian (serotonin syndrome! pernah dilaporkan terjadi. )erotonin

syndrome pernah dilaporkan pada penggunaan bersama ritonair (jarang!. Penggunaan

lithium bersama &'A dapat meningkatkan resiko neurotoksisitas. 6nhibitor 'BP2'$C

(delairdine, flu*ona7ole, fluoHamine, gemfibro7il, isonia7ide, omepra7ole, ti*lopidine!

meningkatkan efek imipramine. 6mipramine meningkatkan efek amfetamine, antikolinergik,

depresan ))P (golongan sedatif, hipnotik atau ethanol!, *hlorpromamide, tola7amide, dan

warfarin. 6nhibitor 'BP2+9 (*hlorproma7ine, delairdine, fluoHetine, mi*ona7ole,

 paroHetine, pergolide, Guinidine, Guinine, ritonair, ropinirole! meningkatkan efek 

imipramine. Phenotia7ine dapat meningkatkan kadar &'A dan &'A dapat meningkatkan

Page 69: ringkasan psikiatri

7/23/2019 ringkasan psikiatri

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-psikiatri 69/69

kadar Phenotia7ine.$ Pressor response pada pemberian ephinephrine, norephinephrine, dan

 phenilephrine dengan rute intraena meningkat pada pasien yg menggunakan &'A .

%ombinasi &'A dengan agonis 0eta atau obat yang memperpanjang &* (meliputi Guinidine,

 pro*ainamide, disopyramide, *isapride, moHifloHa*in! memiliki ke*enderungan menimbulkan

aritmia jantung. #enurunkan efek : 6ndu*er 'BP2'$C (aminogluthetimide, *arbama7epine,

fenitoin, dan rifampi*in! dapat menurunkan efek imipramine. 6mipramine menghambat

respon antihipertensif terhadap bethanidine, *lonidine, debrisoGuin, guanadrel, guanethidine,

guanaben7, dan guanfa*ine. 'holestyramine dan *holestipol mengikat &'A dan mengurangi

absorpsinya, monitoring perubahan respon.

Pengaru1 Men"usui

&idak direkomendasikan untuk digunakan saat menyusui

Bentuk Se!iaan

%apsul : bentuk pamoat, tablet: bentuk 1'8.

Peringatan

+apat meningkatkan keinginan bunuh diri orang dewasa dan perilaku pada anak.

Mekanisme Aksi

)e*ara tradisional diper*aya meningkatkan konsentrasi serotonin dan norpeinephrine pada

synaps dengan menghambat pengambilan kembali oleh presynap. Penambahan reseptor baru

dengan desensitisasi adenyl *y*lase, menurunkan reseptor beta adrenergik dan reseptor 

serotonin