jurnal taman sos

Upload: ali-hanafi

Post on 07-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    1/18

    JURNAL SEMINAR

    KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    Dosen PembimbingDr. Ir. Titien Woro Murtini, MSA

    Arnis Rochma Harani, ST, MT

    Oleh :DWIKO NUGRAHA 21020111130048RISSA FAHRIYAN NOOR 21020111130071DIAJUKAN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SEMINAR

    Jurusan Arsitektur Fakultas TeknikUniversitas Diponegoro Semarang

    2014

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    2/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK 1

    KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIKOleh: Dwiko Nugraha, Rissa Fahriyan Noor, Dr. Ir. Titien Woro Murtini, MSA, Arnis Rochma Harani, ST, MT

    Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, UNDIP

    AbstrakTaman adalah sebuah ruang publik yang penting bagi manusia, karena didalamnya terjadi

    interaksi sosial yang membangun kedekatan serta rasa kemanusiaan untuk manusia manusia

    didalamnya. Sebuah taman haruslah mempunyai komponen komponen tertentu yang

    mengakomodasi kebutuhan, kondisi, dan keinginan penggunanya.

    Dalam kajian ini difokuskan pada menganalisa komponen-komponen tersebut pada

    Taman SOS Banyumanik. Taman ini dipilih karena taman ini tergolong baru di daerahnya, maka

    taman ini dianalisis agar diketahui bagaimana taman ini mengakomodasi penggunanya, sehingga

    tulisan ini akan bisa dipakai kembali sebagai bahan evaluasi untuk taman-taman yang kedepannya

    akan dibangun.

    Kata Kunci: Taman, Kajian Desain.

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    3/18

    PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANGTaman adalah sebuah ruang

    terbuka yang disediakan untuk

    keperluan rekreasional. Terdapat

    2 jenis taman yaitu taman aktif

    dan pasif yang biasa digunakan

    untuk keperluan rekreasi manusia

    atau melindungi kehidupan liar

    atau habitat alami. Taman pada

    umumnya berisikan bebatuan,

    tanah, air, flora, fauna, dan

    rumput, namun ada juga benda-

    benda yang dibuat oleh manusia,

    seperti sarana bermain.

    Desain/rancangan taman

    dipengaruhi oleh fungsi, jenis

    audiensnya, juga oleh fitur alam

    yang tersedia. Sebuah taman

    yang diperuntukkan kepada anak-

    anak dapat berisi sarana bermain,taman yang diperuntukkan

    kepada orang dewasa dapat

    berisikan tanaman lansekap

    dekoratif, dan ruang untuk

    berjalan (pada umumnya

    bebatuan). Fitur-fitur spesifik

    seperti jalan untuk sepeda dapat

    diadakan untuk aktivitas-aktivitas

    tertentu.Taman memiliki banyak

    fungsi, antara lain sebagai wadah

    interaksi sosial warga sekitar,

    sebagai ruang terbuka hijau, dan

    sebagai sarana aktivitas fisik

    manusia. Taman sebagai wadah

    interaksi sosial berarti

    memaksimalkan fungsi taman itu

    sendiri sebagai ruang untuk

    bertemu bagi orang-orang yang

    sedang mengisi waktu luang

    mereka untuk saling berjumpa di

    luar kesibukan aktivitas sehari-

    hari. Kemudian taman sebagai

    ruang terbuka hijau dapat berartitaman sebagai objek penyegar

    dari keruhnya suasana perkotaan

    dan juga sebagai pemenuhan

    kebutuhan kota akan daerah

    resapan air. Terakhir, taman

    sebagai sarana aktivitas fisik

    manusia dapat diartikan sebagai

    sebuah tempat yang mampu

    memenuhi kebutuhan

    penggunanya akan kegiatan-

    kegiatan yang menunjang

    kesehatan jasmani.

    Taman SOS adalah sebuah

    taman yang baru dibangun di

    daerah Banyumanik, Semarang.

    Sebagai sebuah taman yang baru

    dibangun, apakah fungsi-fungsi

    bagian di dalamnya sudah sesuai

    ataukah terjadi penyimpanganfungsi dari bagian taman tersebut.

    Kajian yang dilakukan akan

    dibatasi pada pengamatan desain

    eksisting taman, dan fungsinya

    melalui kegiatan penggunanya

    yang akan diamati selama waktu

    yang dibutuhkan untuk

    mengetahui kekurangan desain

    dari sebuah taman baru tersebut.

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    4/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    METODE PENELITIAN

    Pendekatan PenelitianPenelitian ini

    menggunakan pendekatan kuantitatif,

    yaitu pendekatan penelitian ilmiah

    yang sistematis terhadap bagian-

    bagian dan fenomena serta

    hubungan-hubungannya. Tujuan

    penelitian kuantitatif adalah

    mengembangkan dan menggunakan

    model-model matematis, teori-teori

    dan/atau hipotesis yang berkaitan

    dengan fenomena alam. Proses

    pengukuran adalah bagian yang

    sentral dalam penelitian kuantitatif

    karena hal ini memberikan hubungan

    yang fundamental antara

    pengamatan empiris dan ekspresi

    matematis dari hubungan-hubungan

    kuantitatif (John W. Creswell, 2003).

    Penelitian dilakukan dalam kondisi

    yang alamiah, objek yang

    berkembang apa adanya, tidak

    dimanipulasi oleh peneliti, dan

    kehadiran peneliti tidak begitu

    memengaruhi dinamika pada objektersebut.

    Metode yang DigunakanMetode penelitian yang

    digunakan adalah metode survei,

    yaitu dengan mengadakan

    pengumpulan data. Terdapat 2

    (dua) kategori dalam

    pengumpulan data yang akan

    diperoleh, yaitu :

    Data Primera.

    Observasi LapanganMelakukan pengamatan

    terhadap objek secara

    langsung sebagai bahan

    pertimbangan yang

    dianggap relevan dengan

    topik yang diangkat untuk

    seminar.

    b. Membagikan KuisionerMembagikan Kuisioner

    kepada para pengguna

    taman SOS dengan berisikan

    pertanyaan pertanyaan yang

    relevan tentang perilaku

    pengguna dan kaitannya

    terhadap desain taman SOS

    serta diminta pula pendapat

    pengguna terkait desain

    taman SOS.

    Data Sekundera. Studi pustaka/studi literatur

    atau analisis.

    Dilakukan untuk

    mendapatkan data data

    sekunder dengan cara

    mempelajari berbagai

    pustaka yang berkaitan

    dengan topik yang diambil

    sebagai tinjauan dalammenyusun seminar.

    b. Browsing internet.Melakukan pengamatan

    terhadap obyek secara tidak

    langsung melalui internet

    terhadap obyek serupa yang

    tidak dapat dijangkau

    langsung yang kemudian

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    5/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    digunakan sebagai bahan

    pertimbangan yang

    dianggap relevan dengan

    topik seminar.

    Alasan Pemilihan Ruang LingkupPenelitian

    Taman SOS Banyumanik

    merupakan sebuah taman baru di

    Banyumanik, maka itu diperlukan

    studi untuk mempelajari desain dan

    tata ruangnya melalui pola kegiatandari pengguna taman tersebut untuk

    mengetahui kekurangan dari desain

    sebuah taman yang tergolong baru

    Tahapan Penelitian1. Tahapan persiapan

    a. Mendefinisimasalah yang

    akan ditelitib.Mengkaji literatur

    dan membuat

    batasan-batasan

    penelitianc. Identifikasi

    variabel-variabel

    penelitiand.Menentukan

    populasi dan

    sampel

    penelitiane. Menyusun

    kuisioner

    2. Tahap pengumpulandata

    Mengumpulkan

    data kuantitatif

    penelitian dengan

    menyebar kuisioner

    kepada responden

    3. Tahap analisisMenganalisis data

    kuantitatif yang

    terkumpul kemudian

    mengkajinya secara

    deskriptif dengan kajian

    pustaka yang ada.

    4. Tahap penaikankesimpulan

    a. Menyimpulkanpenelitian

    berdasarkan hasil

    analisis yang

    telah dikaji

    b.Menulis laporanpenelitian

    Variabel PenelitianVariabel terdiri dari dua

    jenis, yaitu variabel bebas dan terikat.

    Variabel bebas adalah variabel

    penelitian yang memengaruhi

    variabel terikat, sedangkan variabel

    terikat adalah variabel yangdipengaruhi oleh variabel bebas.

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    6/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    Dalam penelitian ini, yang

    menjadi variabel bebas adalah desain

    dan tata ruang Taman SOS

    Banyumanik, dan yang menjadi

    variabel terikat adalah perilaku

    pengguna Taman SOS Banyumanik.

    Teknik Pengumpulan DataDalam pelaksanaan

    penelitian, peneliti mengumpulkan

    data kuantitatif. Data kuantitatif

    dengan menyebarkan kuisioner.

    Peneliti menyebar

    kuisioner sesuai dengan masalah

    penelitian, dengan berdasarkan pada

    variabel, indikator, dan tolak ukur

    penelitian. Kuisioner menghimpun

    data sebanyak dan sevalid mungkin

    (Bungin, 2005:97). Dalam

    menghimpun data tersebut,

    digunakan kuisioner yang stimulusnya

    berupa pertanyaan langsung yang

    mengungkap atribut yang ingin

    diukur (terbuka). Dalam hal ini, subjek

    yang diukur memahami

    pertanyaannya.

    Sampel/RespondenMenurut Bungin dalam

    bukunya yang berjudul Metode

    Penelitian Kuantitatif, bahwa sampel

    yang diperlukan untuk penelitian

    sekurang-kurangnya adalah 30

    responden.

    Waktu Penelitian

    Pelaksanaan penelitian

    dilaksanakan sejak tanggal 28 Maret

    sampai dengan 2 Mei 2014.

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    7/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    DATA TAMAN SOS BANYUMANIKAlamat Lokasi dan Denah TamanJalan Durian Raya Banyumanik

    Denah Taman SOS Banyumanik

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    8/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    Elemen-elemen Taman SOSBanyumanik

    Lampu Taman

    Paving Block

    Park Square

    Pilar dan Lampu Tembak

    Lapangan Sepak Bola

    Kamar Mandi

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    9/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    Ruang Parkir

    Lapangan Voli

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    10/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    BAB VANALISA DATA

    Usia Responden

    Pengguna taman SOS Banyumanik

    ini memiliki variasi usia yang

    beragam. Sebenarnya ada pengguna

    yang berusia di bawah 10 tahun,

    akan tetapi saat pengambilan data

    tidak kami ikut sertakan.

    dari hasil survey tersebut dapat

    dilihat bahwa kebanyakan pengguna

    taman berusia antara 10-20 tahun,

    jika mengambil dari bentuk taman

    yang sesuai dengan teori kriteria

    ruang, yaitu adanya bentuk yang

    megah, struktur yang naik turun,

    bidang datar yang menyudut,

    bentuk-bentuk diagonal, maka dapat

    dianalisa bahwa apa yang dibutuhkan

    dari pengguna taman yang paling

    banyak berentang usia 10-20 tahun

    adalah sebuah bentuk yang megah,

    struktur yang naik-turun dan bidang

    datar yang menyudut.

    5.1.Pekerjaan Responden

    Jika dilihat dari data yang telah

    dikumpulkan melalui kuisioner,

    kebanyakan pengguna taman adalah

    mahasiswa, lalu diikuti oleh pegawai

    swasta, pegawai negeri, lain-lain dan

    siswa.

    Mahasiswa merupakan pelajar

    yang berkegiatan belajar di kampus dan

    tempat tinggalnya. Jika dikaitkan denganteori criteria ruang, yaitu ruang

    istirahat, maka dapat dianalisa bahwa

    pengguna taman yang sebagian besar

    adalah mahasiswa membutuhkan taman

    yang memiliki kriteria ruang istirahat.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Di

    Bawah

    10

    Tahun

    10-20

    Tahun

    21-30

    Tahun

    31-40

    Tahun

    Di Atas

    40

    Tahun

    Usia Responden

    Usia

    Respo

    nden

    0

    5

    10

    1520

    25

    30 Pekerjaan Responden

    Pekerjaan

    Responden

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    11/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    5.2.Tempat Tinggal Responden

    Diagram hasil pengumpulan data

    melalui kuisioner memperlihatkan bahwa

    responden yang mengunjungi Taman

    SOS 60% (18 responden) merupakan

    penduduk yang tinggal di Kecamatan

    Banyumanik, 30% (9 responden)

    penduduk yang tinggal di Kecamatan

    Tembalang, dan 10% (3 orang) tinggal di

    selain kedua kecamatan tersebut.

    Menurut kajian pustaka, Taman

    tingkat kecamatan adalah taman yang

    melayani satu sampai dua ratus keluarga,

    memerlukan area yang lebih luas lagi

    dengan kelengkapan bermain untuk

    anak-anak, taman rekreasi, dan taman

    hijau.

    Pada kenyataannya pengunjung

    taman ini tidak hanya penduduk yang

    bertempat tinggal di Kecamatan

    Banyumanik, tapi juga Kecamatan

    Tembalang dan lain-lain. Sedangkan

    menurut klasifikasi taman berdasarkan

    tingkat radius pelayanannya, tingkat

    taman setelah taman kecamatan adalah

    taman skala kota.

    Taman skala kota sendiri memiliki

    klasifikasi seperti area terbuka yang

    dibutuhkan berkisar 10% luas kota,

    dilengkapi dengan tempat bermain serta

    area terbuka/penghijauan lainnya. Bisa

    juga diklasifikasikan sebagai taman kota

    (center park).

    Jadi, menurut kami klasifikasi taman

    ini sendiri masih kurang jelas apakah

    merupakan taman kecamatan yang

    memang khusus untuk kecamatan

    banyumanik atau taman skala kota yang

    merupakan pusat untuk beberapa

    kecamatan lain

    5.3.Alasan Mengunjungi Taman SOS

    Berdasarkan data yang telah

    dikumpulkan dan disusun dalam

    diagram, dapat dilihat bahwa faktorterbanyak dari alasan responden

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Kecamatan

    Banyumanik

    Kecamatan

    Tembalang

    Lain-lain

    Tempat Tinggal

    Responden

    Tempat

    Tinggal

    Respon

    den

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30Alasan Responden

    Mengunjungi Taman

    SOS BanyumanikAlasan

    Respond

    en

    Mengunj

    ungi

    Taman

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    12/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    mengunjungi Taman SOS adalah

    50% untuk bersantai, 12,5% untuk

    bermain, 12,5% untuk rekreasi.

    `menurut studi literatur, taman aktif

    adalah taman yang dapat

    dimanfaatkan secara langsung oleh

    para penghuni perumahan. Aktivitas

    dapat dilakukan di dalam taman ini.

    Taman ini biasanya dilengkapi

    dengan fasilitas penunjang seperti

    tempat duduk, area bermain, dan

    sarana rekreasi.

    Jika melihat alasan dari responden

    yang datang ke taman ini, dapat

    dilihat bahwa taman ini telah

    memenuhi syarat sebagai taman aktif,

    serta diperlukan sebuah ruang atau

    tempat bersantai sehingga

    kebutuhan penggunanya dapat

    terpenuhi

    5.4.Kegiatan Responden

    Diagram hasil pengumpulan data

    melalui kuisioner memperlihatkan

    bahwa responden yang mengunjungi

    Taman SOS paling banyak melakukan

    kegiatan bermain (35%), kemudian

    bersantai (33%), membeli makanan

    (14%), berjalan-jalan (9%), lalu disusul

    dengan presentase 9% untuk

    berbelanja

    Jika dikaji melalui teori fungsi

    taman sebagai taman aktif, kegiatan

    yang dilakukan sudah memenuhi

    syarat untuk memenuhi fungsi taman

    ini dengan benar serta diperlukan

    sebuah sarana bermain untuk

    penggunanya.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30Kegiatan Responden di Taman

    SOS Banyumanik

    Kegiatan

    Responde

    n di

    Taman

    SOS

    Banyum

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    13/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    5.5.Kenyamanan Pengunjung di TamanSOS

    Berdasarkan data yang telah

    dikumpulkan dan disusun dalam

    diagram, dapat dilihat bahwa 60%

    pengunjung merasa nyaman dengan

    desain Taman SOS, sedangkan

    sisanya 40% merasa tidak nyaman.

    Menurut teori tentang kenyamanan,

    kenyamanan di sini adalah

    kenyamanan untuk tinggal atau rasakenyamanan untuk tinggal atau

    beraktivitas di suatu kawasan/objek

    (Darmawan, 2003). Kenyamanan

    adalah segala sesuatu yang

    memperlihatkan penggunaan ruang

    secara harmonis, baik dari segi

    bentuk, tekstur, warna, aroma, suara,

    bunyi, cahaya, atau lainnya.Hubungan harmonis yang dimaksud

    adalah keteraturan, dinamis, dan

    keragaman yang saling mendukung

    terhadap penciptaan ruang bagi

    manusia. Sehingga mempunyai nilai

    keseluruhan yang mengandung

    keindahan (J.O. Simond, 1997,

    Lanscape Architecture). Kenyamanan

    dapat pula dikatakan sebagai

    kenikmatan atau kepuasan manusia

    dalam melaksanakan kegiatannya.

    (Albert Rutlege, Anatomy of Park)

    aspek kenyamanan merupakan

    kriteria yang lebih menekankan aspek

    kualitatif di lapangan yang

    merupakan bagian dari teori kriteria

    tak terukur. Dalam hal ini, beberapa

    hal yang dapat menjadi acuan yang

    mempengaruhi kenyamanan

    pengguna Taman SOS adalah

    compatible, access, sense, dan

    comfortability.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Nyaman Tidak Nyaman

    Tingkat KenyamananResponden

    Tingkat

    Kenyam

    anan

    Respon

    den

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    14/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    5.6.Jumlah dan Peletakan TempatSampah

    Berdasarkan data yang telah

    dikumpulkan dan disusun dalam

    diagram, dapat dilihat bahwa

    responden yang merasa bahwa

    penempatan tempat sampah sudah

    baik dan yang merasa tempat

    sampah masih kurang memiliki suara

    yang seimbang. Akan tetapi tempat

    sampah perlu ditambah lagi untuk

    memberi solusi bagi 50% suara yang

    merasa bahwa jumlah dan peletakan

    tempat sampah masih belum baik.

    Maka dari itu, berdasarkan data di

    atas diperlukan fasilitas tempat

    sampah yang mencukupi kebutuhan

    dari pengguna taman.

    5.7.Jumlah Pohon dan Tanaman

    Berdasarkan data yang telah

    dikumpulkan dan disusun dalam

    diagram, dapat dilihat bahwa

    responden yang merasa bahwa

    jumlah pohon dan tanaman yang ada

    di taman ini masih kurang banyak.

    Alasan pengunjung yangmenganggap bahwa pohon dan

    tanaman di taman ini masih kurang

    banyak adalah karena pohon yang

    belum cukup tinggi dan belum bisa

    meneduhkan para pengunjung

    taman terhadap terik sinar matahari.

    Maka Diperlukan tanaman yang

    berukuran sedang sampai besaruntuk menjadi peneduh dari taman

    tersebut.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Sudah Baik Belum Baik

    Jumlah dan Peletakan

    Tempat Sampah

    Jumlah

    dan

    Peletak

    an

    tempat

    Sampah

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Sudah Cukup Belum Cukup

    Jumlah Pohon dan

    TanamanJumlah

    Pohon

    dan

    Tanama

    n

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    15/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    5.8.Zona Penyerapan Air Hujan

    Berdasarkan data yang telah

    dikumpulkan dan disusun dalam

    diagram, dapat dilihat bahwa

    responden yang merasa bahwa zona

    penyerapan air hujan sudah cukup

    baik. Akan tetapi masih ada juga

    yang merasa bahwa zona resapan air

    hujan masih kurang, karena ketika

    hujan masih dapat terlihat beberapa

    genangan air di sekitar area parkir.

    5.9.Waktu Kunjungan Responden

    Diagram hasil pengumpulan data

    melalui kuisioner memperlihatkan

    bahwa responden paling sering

    mengunjungi Taman SOS pada pukul

    14.00-18.00 (66%), lalu pada pukul

    18.00-22.00 sebanyak 20% dan pada

    pukul 06.00-10.00 sebanyak 14%.

    Penggolongan ini dapat

    dikonversikan kembali menjadi waktu

    pagi, siang, sore, malam, dan larut

    malam hingga dini hari.

    Jika data ini dikaitkan dengan

    konversi penggolongan di atas, dapat

    diketahui bahwa pengunjung Taman

    SOS Banyumanik Semarang

    cenderung mengunjungi taman pada

    bagian hari pagi 14%, sore 66%, dan

    malam 20%. Pengunjung tidak ada

    yang mengunjungi Taman SOS pada

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Baik Cukup Kurang

    Zona Penyerapan Air

    Hujan

    Zona

    Penyera

    pan Air

    Hujan

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30Waktu Kunjungan

    Responden

    Waktu

    Kunjun

    gan

    Respon

    den

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    16/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    siang hari ataupun larut malam

    hingga dini hari.

    Fakta dan data ini dapat dikaitkan

    langsung pula dengan desain Taman

    SOS yang tidak memiliki penaungan

    dalam ruang-ruangnya sehingga

    para pengguna cenderung

    menghindari waktu dimana matahari

    sedang terik, yaitu siang hari (10.00-

    14.00).

    Dari data tersebut dapat dianalisa

    bahwa pengunjung banyak

    mengunjungi taman pada waktu

    14.00-18.00, maka kebutuhan yang

    diperlukan oleh taman tersebut

    adalah desain yang teduh dan dapat

    menaungi penggunanya, karena

    pada pukul 14.00-18.00 merupakan

    waktu-waktu ketika matahari sedang

    berada di posisi tepat di tengah hari

    sampai terbenam, yang

    menghasilkan kondisi cuaca yang

    panas.

    5.10.Kondisi Tempat Parkir

    Berdasarkan data yang telah

    dihimpun dan dibuat diagram,ditunjukkan bahwa 90% dari para

    pengunjung tidak

    mempermasalahkan ataupun merasa

    nyaman terhadap area parkir yang

    telah disediakan, sedangkan 10%

    menganggap tempat parkir yang

    telah disediakan itu nyaman untuk

    digunakan.Dari data ini dapat dikaitkan

    kepada teori tentang circulation and

    parking, dan disimpulkan bahwa area

    parkir yang tersedia di Taman SOS

    Banyumanik telah memenuhi

    persyaratan karena pengguna tidak

    mempermasalahkan rancangan

    tempat parkir yang ada

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Nyaman Biasa Saja Kurang

    Nyaman

    Kenyamanan Tempat Parkir

    menurut Responden

    Kenyama

    nan

    Tempat

    Parkir

    menurut

    Respond

    en

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    17/18

    [TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP]| KAJIAN DESAIN TAMAN SOS BANYUMANIK

    5.11.Urgensi Fasilitas Kantin

    Berdasarkan data yang dihimpun dandibuat diagram, dapat dilihat bahwa 40%

    pengunjung menginginkan adanya

    kantin dalam Taman SOS Banyumanik,

    60% pengunjung tidak memerlukan

    fasilitas kantin.

    Dari data tersebut, dapat dianalisa bahwa

    pada sebuah desain taman yang masih

    baru ini, pengunjung tidak memerlukan

    fasilitas kantin. Maka dari itu harus ada

    perijinan dan system yang baik sehingga

    pedagang makanan dan minuman dapat

    saling memberi manfaat kepada

    pengunjung tanpa harus mendirikan

    sebuah kantin.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    Diperlukan Tidak Diperlukan

    Urgensi Fasilitas Kantin

    menurut Responden

    Urgensi

    Fasilitas

    Kantin

    menurut

    Respond

    en

  • 7/21/2019 Jurnal Taman Sos

    18/18

    |

    KESIMPULANKesimpulan yang dapat ditarik dari

    kajian ini adalah desain Taman SOS

    Banyumanik ini antara lain :

    - pengguna taman yang palingbanyak berentang usia 10-20

    tahun membutuhkan sebuah

    bentuk yang megah, struktur

    yang naik-turun dan bidang datar

    yang menyudut.

    - pengguna taman yang sebagianbesar adalah mahasiswa

    membutuhkan taman yang

    memiliki kriteria ruang istirahat.

    - Sebagai taman aktif diperlukansebuah ruang atau tempat

    bersantai sehingga kebutuhan

    penggunanya dapat terpenuhi

    - Sebagai taman aktif diperlukansebuah sarana bermain untuk

    penggunanya.

    - Taman harus memenuhi syaratdan criteria dari teori

    kenyamanan, yaitu compatible,

    access, sense, dan comfortability.

    - diperlukan fasilitas tempatsampah yang mencukupi

    kebutuhan dari pengguna taman.

    - Diperlukan tanaman yangberukuran sedang sampai besar

    untuk menjadi peneduh dari

    taman tersebut.

    - Diperlukan perijinan dan systemyang baik sehingga pedagang

    makanan dan minuman dapat

    saling memberi manfaat kepada

    pengunjung tanpa harus

    mendirikan sebuah kantin.

    Beberapa poin di atas merupakan hasil

    yang dapat ditarik dari analisa terhadap

    data dari hasil survey terhadap 30

    responden pengguna taman. Dari analisa

    tersebut kami dapat :

    - mengetahui peran desain sebuahtaman terhadap pengguna di

    dalamnya cukup berkaitan, karena

    pengguna akan menyesuaikan diri

    terhadap desain dan desain akan

    dirancang untuk memenuhi

    kebutuhan dari penggunanya.

    - Mengetahui kekurangan padasebuah desain taman yang masih

    tergolong baru, yaitu memiliki

    beebrapa kendala seperti poin-

    poin yang telah dihasilkan dari

    analisa di atas.

    - Menjadikan kekurangan-kekurangan tersebut sebagai

    tolak ukur pembangunan sebuah

    taman yang baru, karena dengan

    mengetahui kekurang-

    kekurangan tersebut, kami dapat

    mengantisipasi agar kesalahan

    yang sama tidak terulang kembalisaat membuat desain taman yang

    baru.