kel 1 komunikasi keperawatan ua
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Kel 1 Komunikasi Keperawatan ua
1/10
KOMUNIKASI KEPERAWATAN
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalamhubungan antar
manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan
metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989. !ntuk itu perawat memerlukan kemampuan
khusus dan kepedulian so"ial yang men"akup ketrampilan intelektual, tehni"al dan interpersonal
yang ter"ermin dalam perilaku #"aring$ atau kasih saying % "inta (&ohnson, 1989 dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi se"ara terapeutik tidak saja akan
mudah menjalin hubungan rasa per"aya dengan klien, men"egah terjadinya masalah legal,
memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan "itra profesi
keperawatan serta "itra rumah sakit (A"hir 'ani, tetapi yang paling penting adalah
mengamalkan ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap sesama manusia.
alam tulisan ini akan dibahas tentang pengertian komunikasi termasuk #therapeuti" use of self$
dan #helping relationship$ untuk praktek keperawatan, sikap dan tehnik serta dimensi hubungan
dari komunikasi terapeutik.
PENGERTIAN KOMUNIKASI
-
7/25/2019 Kel 1 Komunikasi Keperawatan ua
2/10
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan indi)idu
untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. *enurut Potter dan Perry (199+,
komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik. *akalah inidifokuskan pada komunikasi interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal adalah
interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok ke"il, terutama dalam
keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan penyelesaian masalah,berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal. *enurut Potter dan Perry
(199+, wansburg (199-, ilagyi (198/, dan 0appen (199 ada tiga jenis komunikasi yaitu
)erbal, tertulisa dan non2)erbal yang dimanifestasikan se"ara terapeutik.
JENIS KOMUNIKASI
A. KOMUNIKASI VERBAL
&enis komunikasi yang paling laim digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit
adalah pertukaran informasi se"ara )erbal terutama pembi"araan dengan tatap muka.
Komunikasi )erbal biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Katakata adalah alat atau simbol yang
dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional, ataumenguraikan obyek, obser)asi dan ingatan. ering juga untuk menyampaikan arti yang
tersembunyi, dan menguji minat seseorang. Keuntungan komunikasi )erbal dalam tatap mukayaitu memungkinkan tiap indi)idu untuk berespon se"ara langsung. Komunikasi 3erbal yang
efektif harus4
1. Jelas dan ringkasKomunikasi yang efektif harus sederhana, pendek dan langsung. *akin sediki kata2kata
yang digunakan makin ke"il kemungkinan terjadinya keran"uan. Kejelasan dapat di"apai
dengan berbi"ara se"ara lambat dan mengu"apkannya dengan jelas. Penggunaan "ontoh
bisa membuat penjelasan lebih mudah untuk dipahami. !lang bagian yang penting daripesan yang disampaikan. Penerimaan pesan perlu mengetahui apa, mengapa, bagaimana,
kapan, siapa dan dimana. 5ingkas, dengan menggunakan kata2kata yang
mengekspresikan ide se"ara sederhana. 6ontoh4 #Katakan pada saya dimana rasa nyerianda$ lebih baik daripada #saya ingin anda menguraikan kepada saya bagian yang anda
rasakan tidak enak.$
2. Perbendaharaan KataKomunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata
dan u"apan. 7anyak istilah teknis yang digunakan dalam keperawatan dan kedokteran,
dan jika ini digunakan oleh perawat, klien dapat menjadi bingung dan tidak mampu
mengikuti petunjuk atau mempelajari informasi penting. !"apkan pesan dengan istilahyang dimengerti klien. aripada mengatakan #uduk, sementara saya akan
mengauskultasi paru2paru anda$ akan lebih baik jika dikatakan #uduklah sementara
saya mendengarkan paru2paru anda$.3. Arti denotatif dan konotatif
Arti denotatif memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan,
sedangkan arti konotatif merupakan pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam suatukata. Kata serius dipahami klien sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi
perawat akan menggunakan kata kritis untuk menjelaskan keadaan yang mendekati
kematian. Ketika berkomunikasi dengan klien, perawat harus hati2hati memilih kata2kata
-
7/25/2019 Kel 1 Komunikasi Keperawatan ua
3/10
sehingga tidak mudah untuk disalah tafsirkan, terutama sangat penting ketika
menjelaskan tujuan terapi, terapi dan kondisi klien.
4. Selaan dan kesempatan berbicaraKe"epatan dan tempo bi"ara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi
)erbal. elaan yang lama dan pengalihan yang "epat pada pokok pembi"araan lain
mungkin akan menimbulkan kesan bahwa perawat sedang menyembunyikan sesuatuterhadap klien. Perawat sebaiknya tidak berbi"ara dengan "epat sehingga kata2kata tidak
jelas. elaan perlu digunakan untuk menekankan pada hal tertentu, memberi waktu
kepada pendengar untuk mendengarkan dan memahami arti kata. elaan yang tepat dapatdilakukan denganmemikirkan apa yang akan dikatakan sebelum mengu"apkannya,
menyimak isyarat non)erbal dari pendengar yang mungkin menunjukkan. Perawat juga
bisa menanyakan kepada pendengar apakah ia berbi"ara terlalu lambat atau terlalu "epat
dan perlu untuk diulang.5. Wakt dan rele!ansi
aktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan. 7ila klien sedang menangis
kesakitan, tidak waktunya untuk menjelaskan resiko operasi. Kendatipun pesan
diu"apkan se"ara jelas dan singkat, tetapi waktu tidak tepat dapat menghalangipenerimaan pesan se"ara akurat. leh karena itu, perawat harus peka terhadap ketepatan
waktu untuk berkomunikasi. 7egitu pula komunikasi )erbal akan lebih bermakna jikapesan yang disampaikan berkaitan dengan minat dan kebutuhan klien.
". #mor
ugan (1989 mengatakan bahwa tertawa membantu pengurangi ketegangan dan rasasakit yang disebabkan oleh stres, dan meningkatkan keberhasilan perawat dalam
memberikan dukungan emosional terhadap klien. ulli)an dan eane (1988 melaporkan
bahwa humor merangsang produksi "ate"holamines dan hormon yang menimbulkan
perasaan sehat, meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas,memfasilitasi relaksasi pernapasan dan menggunakan humor untuk menutupi rasa takut
dan tidak enak atau menutupi ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan klien.
B. KOMUNIKASI NON-VERBAL
Komunikasi non2)erbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan katakata. *erupakan "ara
yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Perawat perlumenyadari pesan )erbal dan non2)erbal yang disampaikan klien mulai dari saat pengkajian
sampai e)aluasi asuhan keperawatan, karena isyarat non2)erbal menambah arti terhadap pesan
)erbal. Perawat yang mendektesi suatu kondisi dan menentukan kebutuhan asuhan keperawatan.
Komunikasi non2)erbal teramati pada41. $etakomnikasi
Komunikasi tidak hanya tergantung pada pesan tetapi juga pada hubungan antara
pembi"ara dengan lawan bi"aranya. *etakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isipembi"araan dan sifat hubungan antara yang berbi"ara, yaitu pesan di dalam pesan yang
menyampaikan sikap dan perasaan pengirim terhadap pendengar. 6ontoh4 tersenyum
ketika sedang marah.2. Penampilan Personal
Penampilan seseorang merupakan salah satu hal pertama yang diperhatikan selama
komunikasi interpersonal. Kesan pertama timbul dalam :- detik sampai / menit pertama.
elapan puluh empat persen dari kesan terhadap seserang berdasarkan penampilannya
-
7/25/2019 Kel 1 Komunikasi Keperawatan ua
4/10
(;alli As"osi, 199- dalam Potter dan Perry, 199+. 7entuk fisik, "ara berpakaian dan
berhias menunjukkan kepribadian, status sosial, pekrjaan, agama, budaya dan konsep diri.
Perawat yang memperhatikan penampilan dirinya dapat menimbulkan "itra diri danprofesional yang positif. Penampilan fisik perawat mempengaruhi persepsi klien terhadap
pelayanan%asuhan keperawatan yang diterima, karena tiap klien mempunyai "itra
bagaimana seharusnya penampilan seorang perawat. alaupun penampilan tidaksepenuhnya men"erminkan kemampuan perawat, tetapi mungkin akan lebih sulit bagi
perawat untuk membina rasa per"aya terhadap klien jika perawat tidak memenuhi "itra
klien.3. %ntonasi &'ada Sara(
kspresi wajah sering
digunakan sebagai dasar penting dalam menentukan pendapat interpesonal. Kontak matasangat penting dalam komunikasi interpersonal. rang yang mempertahankan kontak
mata selama pembi"araan diekspresikan sebagai orang yang dapat diper"aya, dan
memungkinkan untuk menjadi pengamat yang baik. Perawat sebaiknya tidak memandangke bawah ketika sedang berbi"ara dengan klien, oleh karena itu ketika berbi"ara
sebaiknya duduk sehingga perawat tidak tampak dominan jika kontak mata dengan klien
dilakukan dalam keadaan sejajar.
5. Sikap tbh dan langkahikap tubuh dan langkah menggambarkan sikap? emos, konsep diri dan keadaan fisik.
Perawat dapat mengumpilkan informasi yang bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh
dan langkah klien. ;angkah dapat dipengaruhi oleh faktor fisik seperti rasa sakit, obat,atau fraktur.
". Senthan
Kasih sayang, dudkungan emosional, dan perhatian disampaikan melalui sentuhan.entuhan merupakan bagian yang penting dalam hubungan perawat2klien, namun harus
mnemperhatikan norma sosial. Ketika membrikan asuhan keperawatan, perawat
menyentuh klien, seperti ketika memandikan, melakukan pemeriksaan fisik, atau
membantu memakaikan pakaian. Perlu disadari bahwa keadaan sakit membuat klientergantung kepada perawat untuk melakukan kontak interpersonal sehingga sulit untuk
menghindarkan sentuhan. 7radley @ >dinburg (198: dan ilson @ Kneisl (199:
menyatakan bahwa walaupun sentuhan banyak bermanfaat ketika membantu klien, tetapiperlu diperhatikan apakah penggunaan sentuhan dapat dimengerti dan diterima oleh
klien, sehingga harus dilakukan dengan kepekaan dan hati2hati.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK SEBAGAI TANGGUNG JAWAB MORAL PERAWAT
Perawat harus memiliki tanggung jawab moral yang tinggi yang didasari atas sikap peduli dan
penuh kasih sayang, serta perasaan ingin membantu orang lain untuk tumbuh dan berkembang.
Addalati (198+, 7u"aille (199 dan Amsyari (199 menambahkan bahwa sebagai seorang
-
7/25/2019 Kel 1 Komunikasi Keperawatan ua
5/10
beragama, perawat tidak dapat bersikap tidak perduli terhadap ornag lain adalah seseorang
pendosa yang memntingkan dirinya sendiri. elanjutnya PasBuali @ Arnold (1989 dan atson
(199 menyatakan bahwa #human "are$ terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, danmenjaga%mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain men"ari arti dalam sakit,
penderitaan, dan keberadaanya4 membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan
pengendalian diri, #esungguhnya setiap orang diajarkan oleh Allah untuk menolong sesamayang memrlukan bantuan$. Perilaku menolong sesama ini perlu dilatih dan dibiasakan, sehingga
akhirnya menjadi bagian dari kepribadian.
TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
0iap klien tidak sama oleh karena itu diperlukan penerapan tehnik berkomunikasi yang berbeda
pula. 0ehnik komunikasi berikut ini, treutama penggunaan referensi dari hi)es (199/, tuart @
undeen (19- dan ilson @ Kneisl (19:-, yaitu41. *endengarkan dengan penuh perhatian
7erusaha mendengarkan klien menyampaikan pesan non2)erbal bahwa perawat perhatian
terhadap kebutuhan dan masalah klien. *endengarkan dengan penuh perhatian
merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan )erbal dan non2)erbal yang sedangdikomunikasikan. Ketrampilan mendengarkan sepenuh perhatian adalah dengan4
a. Pandang klien ketika sedang bi"arab. Pertahankan kontak mata yang meman"arkan keinginan untuk mendengarkan.
". ikap tubuh yang menunjukkan perhatian dengan tidak menyilangkan kaki atau tangan.
d. =indarkan gerakan yang tidak perlu.e. Anggukan kepala jika klien membi"arakan hal penting atau memerlukan umpan balik.
f. 6ondongkan tubuh ke arah lawan bi"ara.
:. *enunjukkan penerimaan
*enerima tidak berarti menyetujui. *enerima berarti bersedia untuk mendengarkanorang lain tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju. 0entu saja sebagai perawat kita
tidak harus menerima semua prilaku klien. Perawat sebaiknya menghindarkan ekspresi
wajah dan gerakan tubuh yang menunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan keningatau menggelengkan kepala seakan tidak per"aya. 7erikut ini menunjukkan sikap perawat
yang menggelengkan kepala seakan tidak per"aya. 7erikut ini menunjukkan sikap
perawat yanga. *endengarkan tanpa memutuskan pembi"araan.
b. *emberikan umpan balik )erbal yang menapakkan pengertian.
". *emastikan bahwa isyarat non2)erbal "o"ok dengan komunikasi )erbal.
d. *enghindarkan untuk berdebat, mengekspresikan keraguan, atau men"oba untukmengubah pikiran klien.
Perawat dapat menganggukan kepalanya atau berkata #ya$, #saya mengikuti apa yang
anda u"apkan.$ ("o"ok 198+. *enanyakan pertanyaan yang berkaitan.
0ujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai
klien. Paling baik jika pertanyaan dikaitkan dengan topik yang dibi"arakan dan gunakankata2kata dalam konteks sosial budaya klien. elama pengkajian ajukan pertanyaan
se"ara berurutan.
/. *engulang u"apan klien dengan menggunakan kata2kata sendiri.
-
7/25/2019 Kel 1 Komunikasi Keperawatan ua
6/10
engan mengulang kembali u"apan klien, perawat memberikan umpan balik sehingga
klien mengetahui bahwa pesannya dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut.
-
7/25/2019 Kel 1 Komunikasi Keperawatan ua
7/10
11. *emberikan penghargaan
*emberi salam pada klien dengan menyebut namanya, menunjukkan kesadaran tentang
perubahan yang terjadi menghargai klien sebagai manusia seutuhnya yang mempunyaihak dan tanggung jawab atas dirinya sendiri sebagai indi)idu. Penghargaan tersebut
jangan sampai menjadi beban baginya, dalam arti kata jangan sampai klien berusaha
keras dan melakukan segalanya demi mendapatkan pujian atau persetujuan atasperbuatannya. an tidak pula dimaksudkan untuk menyatakan bahwa ini #bagus$ dan
yang sebaliknya #buruk$. Perlu mengatakan #Apabila klien men"apai sesuatu yang nyata,
maka perawat dapat mengatakan demikian.$ 6ontoh4 2 #elamat pagi Ebu ri.$ Atau#Assalmualaikum$ 2 #aya perhatikan Ebu sudah menyisir rambut ibu$. alam ajaran
Eslam, memberi salam dan penghargaan menggambarkan akhlah terpuji, karena berarti
mendoakan orang lain memperoleh rahmat dari Allah 0. alam menunjukkan betapa
perawat peduli terhadap orang lain dengan bersikap ramah dan akrab.1:. *enawarkan diri
Klien mungkin belum siap untuk berkomunikasi se"ara )erbal dengan orang lain atau
klien tidak mampu untuk membuat dirinya dimengerti. eringkali perawat hanya
menawarkan kehadirannya, rasa tertarik, tehnik komunikasi ini harus dilakukan tanpapamrih. 6ontoh4 2 #aya ingin anda merasa tenang dan nyaman$
1+. *emberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembi"araan.*emberi kesempatan pada klien untuk berinisiatif dalam memilih topi" pembi"araan.
7iarkan klien yang merasa ragu2ragu dan tidak pasti tentang perannanya dalam interakasi
ini perawat dapat menstimulasinya untuk mengambil inisiatif dan merasakan bahwa iadiharapkan untuk membuka pembi"araan. 6ontoh4 2 # Adakah sesuatu yang ingin anda
bi"arakanF$ 2 # Apakah yang sedang saudara pikirkanF$ 2 # arimana anda ingin mulai
pembi"araan iniF$
1/. *enganjurkan untuk meneruskan pembi"araan0ehnik ini menganjurkan klien untuk mengarahkan hampir seluruh pembi"araan yang
mengindikasikan bahwa klien sedang mengikuti apa yang sedang dibi"arakan dan tertarik
dengan apa yang akan dibi"arakan selanjutnya. Perawat lebih berusaha untukmenafsirkan dari pada mengarahkan diskusi%pembi"araan 6ontoh4 2 #C..teruskanC..G$ 2
#C..dan kemudianC.F 2 # 6eritakan kepada saya tentang ituC.$
1. *enempatkan kejadian se"ara teratur akan menolong perawat dan klien untuk melihatnyadalam suatu perspektif. Kelanjutan dari suatu kejadian se"ara teratur akan menolong
perawat dan klien untuk melihatnya dalam suatu perspektif. Kelanjutan dari suatu
kejadian se"ara teratur akan menolong perawat dan klien untuk melihat kejadian
berikutnya sebagai akibat kejadian yang pertama. Pesawat akan dapat menentukan polakesukaran interpersonal dan memberikan data tentang pengalaman yang memuaskan dan
berarti bagi klien dalam memenuhi kebutuhannya. 6ontoh4 2 #Apakah yang terjadi
sebelum dan sesudahnya$. 2 #Kapan kejadian tersebut terjadi$.1D. *enganjurkan klien unutk menguraikan persepsinya
Apabila perawat ingin mengerti klien, maka ia harus melihat segala sesungguhnya dari
perspektif klien. Klien harus merasa bebas untuk menguraikan persepsinya kepadaperawat. Ketika men"eritakan pengalamannya, perawat harus waspada akan timbulnya
gejala ansietas. 6ontoh4 2 #6arikan kepada saya bagaimana perasaan saudara ketika akan
dioperasi$ 2 #Apa yang sedang terjadi$.
-
7/25/2019 Kel 1 Komunikasi Keperawatan ua
8/10
1. 5efleksi
#5efleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan perasaanya
sebagai bagian dari dirinya sendiri. Apabila klien bertanya apa yang harus ia pikirkan dankerjakan atau rasakan maka perawat dapat menjawab4 #7agaimana menurutmuF$ atau
#7agaimana perasaanmuF$. engan demikian perawat mengindikasikan bahwa pendapat
klien adalah berharga dan klien mempunyai hak untuk mampu melakukan hal tersebut,maka iapun akan berpikir bahwa dirinya adalah manusia yang mempunyai kapasitas dan
kemampuan sebagai indi)idu yang terintegrasi dan bukan sebagai bagian dari orang lain.
6ontoh4 K4 #Apakah menurutmu saya harus mengatakannya kepada dokterF$ P4 #Apakahmenurut anda, anda harus mengatakannyaF$ K4 #uami saya sudah lama tidak datang
mengunjungi saya, bahwa tidak menelpon saya, kalau dia datang saya tidak ingin
berbi"ara dengannya. P4 #Eni menyebabkan anda marah$.
Dimensi tindaan
imensi ini termasuk konfrontasi, kesegaran, pengungkapan diri perawat, katarsis emosional,
dan bermain peran (tuart dan undeen, 199, h.:+. imensi ini harus diimplementasikandalam konteks kehangatan, penerimaan, dan pengertian yang dibentuk oleh dimensi responsif.
1. KonfrontasiPengekspresian perawat terhadap perbedaan pada perilaku klien yang bermanfaatn untuk
memperluas kesadaran diri klien. 6arkhoff (dikutip oleh tuart dan undeen, 1998, h./1
mengidentifikasi tiga kategori konfrontasi yaitu4a. Ketidak sesuaian antara konsep diri klien (ekspresi klien tentang dirinya dan ideal diri
("ita2"ita%keinginan klien
b. Ketidak sesuaian antara ekspresi non )erbal dan perilaku klien
". Ketidak sesuaian antara pengalaman klien dan perawatKonfrontasi seharusnya dilakukan se"ara asertif bukan agresif%marah. leh karena itu
sebelum melakukan konfrontasi perawat perlu mengkaji antara lain4 tingkat hubungan
saling per"aya dengan klien, waktu yang tepat, tingkat ke"emasan dan kekuatan kopingklien. Konfrontasi sangat berguna untuk klien yang telah mempunyai kesadaran diri
tetapi perilakunya belum berubah.
:. Kesegeraan0erjadi jika interaksi perawat2klien difokuskan pada dan digunakan untuk mempelajari
fungsi klien dalam hubungan interpersonal lainnya. Perawat harus sensitif terhadap
perasaan klien dan berkeinginan membantu dengan segera.
+. Keterbukaan perawat0ampak ketika perawat meberikan informasi tentang diri, ide, nilai, perasaan dan
sikapnya sendiri untuk memfasilitasi kerjasama, proses belajar, katarsis, atau dukungan
klien. *elalui penelitian yang dilakukan oleh &ohnson (dikutip oleh tuart dan undeen,198, h.1+/ ditemukan bahwa peningkatan keterbukaan antara perawat2klien
menurunkan tingkat ke"emasan perawat klien
/. Katarsis emosionalKlien didorong untuk membi"arakan hal2hal yang sangat mengganggunya untuk
mendapatkan efek terapeutik. alam hal ini perawat harus dapat mengkaji kesiapan klien
untuk mendiskusikan maslahnya. &ika klien mengalami kesulitan mengekspresikan
-
7/25/2019 Kel 1 Komunikasi Keperawatan ua
9/10
perasaanya, perawat dapat membantu dengan mengekspresikan perasaannya jika berada
pada situasi klien.
. 7ermain peran*embangkitkan situasi tertentu untuk meningkatkan penghayatan klien kedalam
hubungan antara manusia dan memperdalam kemampuannya untuk melihat situasi dari
sudut pandang lain? juga memperkenankan klien untuk men"obakan situasi yang barudalam lingkungan yang aman.
-
7/25/2019 Kel 1 Komunikasi Keperawatan ua
10/10
KESIMPULAN
Kemampuan menerapkan tehnik komunikasi terapeutik memrlukan latihan dan kepekaan serta
ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam kemampuan tetapi dalam dimensi
nilai, waktu dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui
dampak terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan bagi perawat. Komunikasi juga akan
memberikan dampak terapeutik bila dalam penggunaanya diperhatikan sikap dan tehnik
komunikasi terapeutik. =al lain yang "ukup penting diperhatikan adalah dimensi hubungan.
imensi ini merupakan fa"tor penunjang yang sangat berpengaruh dalam mengembangkan
kemampuan berhubungan terapeutik.