kemandirian jurnal agribisnis vol. 3 no. 1, april 2011

Upload: ppsumpar

Post on 11-Feb-2018

299 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    1/91

    VoI. 3 No. 1o April 20ll ISSN 2085 - 6482t- lI

    KLMANDIKIANJUKNAL AGKIbISNIS

    Program Studi AProgram PascUniversitas Muhammadi

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    2/91

    \-oL 3 No. 1, April 2011 ISSN 208s *6482

    KIMANDIKIANJUKNALAGKIbI.5NIsPenanggung JawabDirektur program pascasar.l anaUniversitas Muhammadiyah pareparePemimpin RedaksiDrs. H. A. M. Arafah Madjid, SE, M.Si

    Dewan Redaksi. Prof. Dr. H. Muhammad Siri Dangnga, MSo Dr. Ali Musa pasaribu, MSo Dr. Ir. Zulkifli Syamsir, MMDrs. M. Nasir Maidin; MA. Yuniarti, S?, M.Sio Irmayani, Sp, M.SiAbd. Munir, S.pt., MpStaf Administrasi & Sirkulasi. Asrinan, S.pd

    o Ilham, S.pd. M.pdo usman, S.K.MStaf Keuangan. Herwin Rezma, SEr Sumadin, S. pd.I

    program Studi A$ibisnisProgram PascasarjanaUniversitas Muhammadiyah parepareAlamat Redaksi,penerbitJalan Jenderal Ahmad yani Km 6, parepare Sulawesi SelatanTlp. Qa2D 227s7 Fax (0421 ) 2ss}4e-rnail : pslumpar@yahoo. compenerbit. IIMpAR press

    KLMANDIKIAN menrpakan Jurnal Agribisnis pertama kali terbit Agustus 2009,menyajikan hasil penelitian dan artikel dalam bentuk ulasan. Jurnal ini diterbitkan setahuntiga kali: April. Agustus, dan Desember

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    3/91

    Vol. 3 No. L, April2011 rssN 208s - 6482

    KLMATNDIKIANJUKNALAGKIbISNISDAFTAR- ISI1. ANALISIS SENSITI\'ITAS PENGEMBANGBIAKAN SAPI POTONG DANEFEKTIVITAS PROGRAM KREDIT USAHAPEMBIBITAN SAPI (KUPS)DI PT BERDIKARI L]NITED LI\ESTOCK

    Sen.sitivitlt Analysi,r cf Beef Cattle Breeding and Ef;fectiviQ of Bussines L-.redit CattleBreeding Program (BCCB) in PT. Berdikari United Livestock{-)!sL' R4::t:!4 P:tcbrt:t! Pt.gtl, .:l:t!!toh i,.4a4e, /\4tt!trt*:!!1t.tr! .4r:;ry4 ......., .2. ANALISIS TINGKAT PENERAPAN DA}I MA}IFAAT TEKNOLOGI PETANISEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) PADI(Oryza sativaL.) DI KECAMATAN PITU RIAWA KABLTPATEN SIDRAPAnalysi,t l,evels of Technology, Inplementation and Benefits of Formers Field SchoolIntegrated Crop Management (sl-ptt) on Rice (oryza sativa l.) ht Pitu Ricwa:! t t b - I) ! q !,. ! c I . :l ! d q t r e * s R cpV o tt g D ! q ! t' ! c tOleh: Wahidah, Kqhar Mustari, Azis Ambar t6-26:J PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KELAYAKAN USAiJATAXI SAMBTNGSAMPING KAKAO DI KECAN4ATA}I I.EMBANG KABLIPATEN PINR,{NGSLILAWESI SELATANDevelopment oJ"l'echnologt and Side DeJi GraJting Peasibility Stu$t on l.'arming Cocoaa ! ! . g !! ; h {!:t g !' ! r r or g ! ?,t g*t r|-' .,l a t r Ih \ t r ! c,t',: stOleh: Nursatt, Masnama Tadjo, Ali Musa Pqsaribu 27-354. KAJIAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALIJI PENGEX,{BANCANMINA PADI DI DE.SA SEREANG, KECAMATAN N,IAzuTRNGNGAI,KABL]PATEN SIDRAPSttrdy on lncreased Income oJ' .Farmers Development through Mina Padi in Sereang.ruhdi,,t!rict, .tt4or!!etgtgne !)j.strirt .lt4l*tr?ng !?o7,itong lIegenqt,Oleh: Erlugct*-ati, SutinaMade, Yunarti . 36-495. ANALISIS PERAT\ KELEN,{BAGAAN DALAM PENGEMBANGAN AGRIBISNISBERAS KEPALA DI KABLIPATEN SIDENRENG RAPPANGAnalysis of Instittrtionctls on Manctgemenl of Agribusines.s Specialiht Rice ol SidenrengRappang District

    5i-]-?2') ! c h ; ^! y t !q i ! n ft ,\.,1 1 1 h or." ::t nr! .,t r ! !') l* gr gc. .4 r di ^! v r! !! : t6. ANALISIS DISTR]BUSI PEMASARAN BERAS DI KOTAPAREPAREDi.vtribulion Attalysis of Rice iv'Iurketirtg irt Pcu'epare CilyOlelt: Mrrlincr Muitt, hlkiJli Siamslr, Yttnarti ?3-85

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    4/91

    KATA PENGANTAR,.r-;Jt,:rsjlalrlpr

    Assalamu'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Syukur Alhamdulillah karni panja&an kehadirat Allah Swt. karena atas rahmatdan taufik-Nya jualah, sehingga penerbitan jurnal ini dapat diwujudkan.KLMANDIKIAN merupakan Jurnal Agribisnis pertama kali terbit Agustus 2009,menyajikan hasil penelitian dan artikel daiarn bentuk ulasan. Jurnal ini diterbitkansetahun tiga kali: April, Agusfus, dan Desember.

    Karni dari Dewan Redaksi mengucapkan terirna kasih dan menyarnpaikanpenghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi atasterbitnya jurnal ini, dengan disertai harapan semoga berldia meluangkan waktunyaunfuk bersarna-sarna rnembin4 mengembangk* ** memikirkan kelangsungan jumatini ke depan.

    Disadari ba}wa jurnal ini rnasih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kamimengharapkan saran dan kritikan yang bersifat konstruktif dari semua pilrak, dan insyaAllah kami dengan senang hati menerimanya.

    Demikianlah pengantar kami pada Penerbitan KLMANDIKIAN, Volume 3l.Jo. 1, April 2011, semoga Allah Swt. tetap memberi rahmat, taufik dan inayah-Nya.Amien.

    Wabillahit Taufik Walhidayah

    Pemimpin Redaksi

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    5/91

    ANALISTS SENSMTVITAS PENGEMBANGBIAKAN SAPI POTONG DA}{EF'EKTIVITAS PROGRAM KREDM USAHA PEMBIBITAN SAPI OruPS)DI PT. BERDIKARI UNITED LIVESTOCKsensitivitv '4n"'- '{!;;{:;';;z:;;;';:rrri:#;:;'7,:{:;r,#';,Credit Cartte Breedins

    Basuki Rachmat Pasau, Sutinah Made, Muhammad ArsyadAbstrak

    Program Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) merupakan upaya pemerintah untukmeningkatkanpopulasi dan bibit sapi terkait progrqm sv,asembada daging 2014- Fluhuasi hargainput-output merupakan salah satufenomena ekanomi sapi potong dan menjadi alasan meng&pqpengembangbiakan sapi potong di PT. Berdifuiri United Livestock harus diuji kembali. Penelitianini bertujuan untuk: (l) menganalisk secaru finansial kelayakan pengembangbiakan sapi potang,(2) rnenganalisis sensitivitas pengembangbiakan sapi potong terkait fluhuasi harga input-output,dan (3) menganalisis efehivitas Program Kredit Usaha Pemhibitan Sapi (KUPS) terhadapproduksi dan pendapatan. Penelitian dilakukan di PT. Berdikori United. Pengumpulan datctmelalui laporan keuangan dan wawancara dengan Analisis data menggunakan: (l)analisis finansial Q{Py, IRR, Net BC Ratio), (2) analisis sensitivitas, (3) analisis deslaiptifkualitatif dengan indifufior ketepatan walau, jumlah dan reqlisasi KUPS" Hasil penelitianmenunjukkan balrv,: (l) pengembangbiakari sapi potong di PT. Berdikari United Livestock layakdikembangkan yaitu NPIr Rp. 638.465.410, Net BC R.atio 1,35 dan IRR 25,48%, A)pengembangbiqkan sopi potong sensitdpositdpada penurunan penerimuan 20% fun negatif padapenurunan penerimaan 3%o, sensitif positif pada kenaikan biaya produksi 29% dan negatif Wdakenaikan biaya produksi 3'k, dan sensitif positif pada penwunan penerimaan dan kenaikan bioyaproduksi 1% dan negatif pada Wnurunan penerimaan dan kenaikan biaya produki 2%, (3)Program Kredit Usaha Pembibitan Sopi (KUPS) tidak efeldif terhadop produksi dan pendapatankarena teknis manaiemen pemeliharaan dan mqkanan ternak meruyalahi standar baku tatakeloloperusahaan sapi potong yang baik yaitu kapasitas kandang terlalu padat dan volume pemberianpakan ternak hanya 53,794 dari kebutuhan sapi sehingga .sapi stress dan mengalami malruttrisi-Kinerja PT. Berdikari United Livestock sdngat sensitif terhadop penurunan penerimaon dankenaikan biaya produksi dan disarankan agar manajemen perusahaan berupaya meningkatkanproduldivitas usaha.Kuta kunci: Sensitivitas, efektivitas, sapi polong, dan KUPS

    AbstroctBussines Credit Cattle Breeding Program (BCCB) represen! governmental effort to increaserelevant calf and population is self sulficiency Jlesh pragram 2014. Price Jluctuation of input-output represent one of the economic problem of beef cattle and become reoson wlry beef cattlebreeding in PT. Berdikari United Livestock have lo test again. This research aim to: (I) toanalysing byJinansial elegibility ofbeefcattle breeding, (2) sensitivity ofanalysing ofbeefcattlebreeding related effect of price Jluctuation of input-output, and (3) elfectivity analising of BussinesCredit Cottle Breeding Program (BCCB) to production and earnings. Collecting date pass.financial statement (cash./low) and interviev, with employees. Research dane by in PT. BerdikariUnited Livestoclc Date analysis using: (l) financial of analysis ( NPy, IRR, Net BC Ratio), (2)sensitivity of analysis, (3) descriptive qualitatif of analysis i,ith Indicatcr accuracy of time,amaunt of and realization of BCCB. Result of research indicate that; (l) beef cattle breeding inPT. Berdikori United Livestock developed competent that is NPV of Rp. 6j8.465.410, Net BCRatio of 1.35, and IRR of 25,48%, (2) beef cattle breeding qf positive sensitive at degradation afacceptance of 2% and negative ot degradation of acceptance of 3%,, and positive sensitive atdegradation of acceptance and increase of production cost of l% (happened at the same {ime)Analisis Sensitivitas Pengembangbiakan Sapi Potong Dan Efektivitas ProgramKredit Usaha Pembibitan Sapi (K[IPS) di PT. Berdikari United Livestock(Basuki Rachmat Pasau, Sutinah Made, Muhammad Arsyad) 1-15

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    6/91

    and negative at degradation ofacceptance ond increase afproduclion cost of2ok, (3) BussinesCredit Cattle Breeding Program (BCCB) is ineffective to production and earnings. It is because istechnical of conservancy monqgement and livestock food do not suitable to/lre;passit?g standqrdof good cotporote Sovernance that is cage capacities too solid and giving of livestick food ofonly 53,7% frotn requirement of cattle causing stress and experience of malnitrition.Performance of PT. tserdikari United Livestor:k is very sensitive to deg.adation of acceprance andincrease of production cost and suggested that by company mandgement in improvingproductivily.Keywords: Sensitivity, ffiaivity, beef cattle, and BCCB

    PENDAIIULUANDalam pembangunan secarakeseluruhan, sub sektor petemakan tidaklahdapat dipandang sebelah mata karena subsektor petemakan mampu memberikanperan yang strategis sebagai penyedia bahanpangan dan sandang asal temak, mendorongpertumbtrhan industri dan menunjangperkembangan perekonomian pedesaan(ekonomi kerakyatan) dalam upayapengentasan kemiskinan dan peningkatanpendapatan dan kesejahteraan masyarakat.' Pada masa krisis, sektor pertanianterbukti lebih tangguh bertahan dan mampupulih lebih cepat dibanding dengan sektorlain, sehingga berperan sebagai psnyanggapembangunan nasional. Peran tersebutterutama dalam penyediaan kebuiuhanpangan pokok, perolehan devisa, penyedialapangan kerju, dan penanggulangankemiskinan.Sebuah tantangan besar pada subselctor peternakan, khususnya petemakansapi potong yaitu masih kurangnya populasisapi potong dari populasi ideal yaitudiperkirakan kurang 10,7 yo atau sekitar1.180.000 ekor atau Indonesia hingga saatini masih terus mengalami kekur.,ngandagrng sapi 135.000 ton atau 35% d:atlkebutuhan 385.000 ton per tahun.Kredit Usaha Pembibitan SapiG(UPS) adalah merupakan satu terobosanpemerintah untuk meningkatkan pupulasidan bibit sapi terkait target swasembada

    daging 2014. Kredit ini merupakan kreditpermodalan dari pemerintah yangmemberikan subsidi sehingga bunga kredithanya 5% per tahun dengan masapengembalian kredit selama 6 (enam) tahundan program ini menargetkan pengadaansapi bibit sebanyak 200.000 (dua ratus ribu)ekor per tahun atau 1.000.000 (satu juta)

    ekor sampai dengan tahun 2014 (DirektoratJenderal Petemakan, 2009).PT. Berdikari United Livestockmerupakan salah satu anak perusahaan P'f.Berdikari fPersero) dan merupakan satu-satunya perusahaan Badan Usaha MilikNegara (Buf\,fl{) yang bergerak dibidangusaha petemakan khususnya pembibitansapi potong. Perusahaan ini telah mendapatkepercayaan pertama dari pemeriatah untukmemanfaatkan kredit permodalan denganskim bunga rendah dari pemerintah danmerupakan uji coba impor sapi BrahmanDara Bunting dari Australia sebanyak 3000ekor yang dipelihara dengan polapemeliharaan Intensif (Intensif BreedingSystem). Dengan pola pemeliharaan secaralntensif yang menjadi pilihan manajemenperusahaan, maka tingkat produktivitas sapiimpor ini sangat ditentukan olehkesanggupan manajemen dalammenyediakan segala bentuk kebutuhantemak secara konlinlu yaitu suasana dalamkandang yang nyaman dan pakan ternakcukup volume dan kualitas dari kebutuhanternak untuk hidup dan produksi. Cukupberesiko dan sensitif terhadap produktivitastemak jika kebutuhan sapi tersebut tidakdipenuhi dengan baik. Sapi-sapi yang secaragenetis baik akan memberikan produksiyang baik pula, akan tetapi jika makananyang diberikan sehari-hari tidak memadaibaik dari segi jumlah maupun mutu makasangat mempengaruhi kebunrhan hiduppokok dan produksi, dan kekurangan pakanakan dicukupi dengan mengorbankanpersediaan zat-zat makanan yang tersimpandalam jalingan tubuh ternak tersebut (Wello,1986). Selama ini usaha pengembangbiakanternak sapi potong di Bila River Ranch PT.Berdikari United Livestock tetap eksiskarena sistem ranch-nya dengan polapemeliharaan secara ekstensif yaitu ternak

    KLMANDIKIAN Vol.3 No. 1, April2011

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    7/91

    sapi dilepas secara bebas sepanjang tahun dipadang rumput penggembalaan dan dalamwaktu tertentu sapi digiring masuk kandangpenanganan (cattle yard) sebagai kontrolterhadap kesehatan ternak yang dipelihara.Estimasi braya (input) dan hargaproduksi (output) sering tidak pasti atauterjadinya fluktuasi harga input dan hargaoutput. Hal id menjadi satu alasan mengapakegiatan usaha harus diuji kembali(Girtingger, 1986). Sejalan dengan yangdikemukakan oleh Pasaribu, A.lvI. dkk.(2004) bahwa dalam menganalisa konsepanalisis maka perlu dibuatperhitungan kembali dengan beberapaskenario sesuai dengan asumsi yang telahditetapkan.Program Kredit Usaha PembibitanSapi (KUPS) dari Pemerintah diharapkan6sldampak baik terhadap pengembanganpopulasi sapi secara umum dan pelaku usahakhususny4 sehingga usahapengembangbiakan sapi potong di PT.Berdikari United Livestock perlu diujikembali yaitu melalui analisis finansial dananalisis sensitivitas serta efektivitas KrcditUsaha Pembibitan Sapi (KUPS) terhadapproduksi dan pendapatan PT. BerdikariUnited Livestock.Dalam penelitian ini, diadakanpembatasan masalah yaitu:l. Apakah seoara finansialpengembangbiakan sapi potong di PT.

    Berdikari United Livestock layakdikembangkan?2. Bagaimana sensitivitaspengembangbiakan sapi potong di PT.Berdikari United Livestock terkaitdengan flukhrasi harga input - output?3. Bagaimana efektivitas Kredit UsahaPembibitan Sapi (KUPS) terhadapproduksi dan pendapatan PT. BerdikariUnited Livestock?Tujuan penelitian yang ingin dicapai

    adalah untuk:l. Menganalisis secara hnansial kelayakanpengembangbiakan sapi potong di PT.Berdikari United Livestock.2. Menganalisis sensitivitaspengembangbiakan sapi potong akibatperubahan harga input dan output di PT.Berdikari United Livestock.3. Menganalisis efektivitas Program KreditUsaha Pembibitan Sapi (KUPS) terhadap

    produksi dan pendapatan PT. BerdikariUnited Livestock.METODE PENELITIAN

    A. Waktu dan TempatPenelitian dilaksanakan selama 4(empat) bulan di PT. Berdikari UnitedLivestock Kecamatan Pitu RiaseKabupaten Sidenreng Rappang.B. Pengumpulan dataObjek penelitian ini adalah UnitUsaha Pengembangbiakan Sapi Potongdi padang rumput penggembalaan

    @reeding UP I) PT. Berdikari UnitedLivestock l0 tahun terakhir dan SapiKTIPS (Breeding UP II) yang dipeliharadengan pola pemeliharaan secaraintensif-Ada 2 (dua) cara rurtuk mengumpulkandata yaitu:1. Laporan Laba Rugi (Cash Flow)perusahaan diperoleh dari PT.Berdikari United Livestock, untukanalisis finansial dan analisis

    sensitivitas.2. Wawancma dengan karyawan PT.Berdikari United Livestoclg untukefektivitas Kredit Usaha PembibitanSapi (KUPS).

    C. Analisis DataUntuk mencapai tujuan I (satu)penelitian ini, dilakukan analisisfinansial kelayakan usaha menurutKasmir dan Jakfar Q0AT" diantaranya:1" Analisis Net Prqsent Vatue (NPV)Analisis ini digunakan untukmengetahui apakah suatu kegiatan

    usaha layak dilaksanakan atau tidakdengan cara mengumngkan ankraPresent Value (nilai saat ini) danaliran kas bersih operasioal.Formulanya adalah sebagaiberikut:nNPV : I NBi(l+i)"I=1dimdna:NB : Net Benefit (benefit - cost)i: discount factorn: Tahun (waktu)Jika NPV positif kegiatanusaha dikatakan layak untuk

    Analisis Sensitivitas Pengembangbiakan Sapi Potong Dan Efektivitas ProgramKredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) di PT. Berdikari United Livestock(Basuki Rachmat Pasau, Sutinah Made, Muhammad Arsyad) 1-15

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    8/91

    dikerjakaa sedangkan NPV negatifdikatakan tidak layak untukdikerjakan, jika nilainya adalah nolberarti usaha dalam keadaan Impasatau Break Event Point (BEP).2. Analisis fnternal Rate of Return(rRR) Analisis ini digunakan untukmenentukan apakah suatu kegiatanusaha dianggap layak untukdikerjakan atau tidak layak untukdikerjakan denganmembandingkan IRR dengan tingkatkeuntwrgan yang diharapkan, denganfomulasi sebagai berikut:

    NPVIIRR:ir+ x (i2_ir)(NPVr -NPV2)ir : adalah tingkat discount rate yangmenghasilkan NPV1. o*iz: adalah tingkat discount rate yang' menghasilkanNPV2Suatu ruaha dikatakan layak untukdikerjakan apabila nilai IRR lebihbesar dari nilai bunga yang telahditetapkan atau yang diterima.

    3. Analisis Net Benefit Cost Ratio(Net B/C)Analisis ini digunakan untukmenentukan apakah kegiatan usahadapat diterima atau tidak dapatdan merupakanperbandingan antara net benefit yangtelah di discount positif (+) dengannet benefit cost yang telah didiscount negatif, dengan formulasisebagai berikut:nI NBi (+)I:INet B/C =

    NBi (-)Jikan nilai Net B/C lebih besardari I (satu) berarti kegiatan usahaitu layak untuk dikerjakan dan jikalebih kecil dari I (satu) berarti tidaklayak untuk dikerjakan-

    Untuk mencapai tujuan 2(dua) yaitu dari hasit analisis secarafinansial, selanjutnya dilak-ukananalisis sensitivitas yaitu pada tingkatberapa persen (%) suatu kegiatanusaha sensitif positif atau layakdikerjakan, dan sensitif negatif ataukegiatan usaha tidak layakdikerjakan.tlntuk mencapai tujuan 3(tiga), dilakukan analisa deskriftifkualitatif terhadap hasil wawancaradengan karyawan PT. BerdikariUnited Livestock.

    D. Definisi Operasionall. Pengembangbiakan temak(Breeding) adalah merupakan salahsatu unit usaha yang dimiliki pT.Berdikari United Livestock untukmengembangbiakan sapi induk dandara yang dipelihara dengan tujuanmemproduksi anak sapi baik untuksapi bibit maupun sapi bakalan.Kapasitas produksinya disesuaikandengan kemampuan sumber dayayang dimiliki.2. Sapi Potong adalah tipe sapi yangdikembangbiakan dengan f,rjuanuntuk memproduksi daging.3. Sapi Brahman adalah jenis ataubangsa sapi yang dipelihara/dikembangbiakan di PT. BerdikariUnited Livestock. Sapi iniberadaptasi cukup baik didaerahSulawesi Selatan khususnya dan diIndonesia pada umumnya.4" Kredit Usaha Pembibitan Sapi(KUPS) adalah kre.lit yang diberikanBank Pelaksanr. kepada pelaku usahapembibitan sapi dan memperolehsubsidi bunga dari Pemeritah.5. Analisis Finansial adalah penilaianyang dilakukan untuk menentukansatuan rupiah terhadap aspek-aspekyang dianggap layak dari keputusan

    yang dibuat dalam tahapan analisisusaha.6. Apalisis Net Presenr Value (NpV)adalah analisis yang digunakan untukmengetahui apakah suatu kegiatanusaha layak dilaksanakan atau tidakdengan cara mengurangkan antaraPresent Value (nilai saat ini) danaliran kas bersih operasional. Jika

    nII:I

    KLMANDIKIAN Vol. 3 No. 1, April201l

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    9/91

    NPV positif kegiatan usaha dikatakanlayak, jika NPV negatif dikatakankegiatan usaha tidak layak.7. Analisis Net Benefit Cost Ratio (NetB/C) adalah merupakanperbanciingan antara jumiah I.IPVpositif dengan jumlah NPV negatifatau beberapa kali benefit yangdiperoleh dengan cost yangdikeluarkan.Internal Rate of Return (IRR) adalahanalisis yang digunakan untukmenentukan apakah suatu kegiatanusaha dianggap layak atau tidaklayak dengan cara membandingkanIRR dengan tingkat ker-mtungan yangdiharapkan.Analisis sensitivitas adalah analisayang digunakan untuk mengetahuikondisi usaha apabila terjadipengaruh dari dalam atau diluar

    us:rha seperti produksiproduksi meningkat biayahargaproduk yang turun dipasar. Menelitikembali suatu analisa rurtuk dapatmelihat pengaruh-pengaruh yangakan terjadi akibat keadaan yangberubah-ubah (Gittinger, I 986).l0.Efektivitas adalah pelaksanaankegiatan usaha secara teknismernenuhi syamt atau denganindikator ketepatan waktu, kuantitasdan kualitas, serta efisien secaraekonomis.ll.Konsentrat adalah pakan penguatatau bahan makanan temak yangmengandung kadar energi danprotein tinggi serta serat kasarnyarendah.12.Ransum adalahbeberapa bahandalam sekali

    campuran darimakanan ternakpemberian

    turur!atau

    8.

    9.

    HASIL DAN PEMBAIIASANLaporan Keuangan (Cash Flow') PT. Berdikari United Livestock1. Penerimaan PT. Berdikari United Livestock

    Penerimaan PT. Berdikari UnitedLivestock l0 (sepuluh) tahun terakhir sepertitertera pada tabel 3, berasal dari 2 sumberyaitu: 1) penerimaan dari hasil penjualantemak dan limbah dan 2) penerimaan daripendapatan lain-lain yaitu hasil penjualanaktiva, ja-sa giro, perdagangan makanantemak, aneka ternak, cadangan piutang ragu-ragu dan hasil usaha diversifrkasi.Penerimaan dari hasil penjualan temak dan

    Tabel l. Penerimaan PT. Berdikari United Livestock tahun 2001 -2011

    pupuk organik mencapai 98,A4o/o dari totalpenerimaan perusahaan sedang pendapatanlain-lain hanya 1.96%.

    t2. Pengeluaran PT. Berdikari UnitedLivestockPengeluaran PT. Berdikari UnitedLivestock dibagi dalam 4 (empat) kelompokbiaya yaitu biaya investasi, biaya produksi,biaya usaha dan biaya lain-lain. Kebiiakan

    Tahun Penerimaan TotaIenjualan Pendapatan Lain2001 5.063.441.500 41.203.404 5.104.6M.9042002 7.764.488.000 74.770.435 7.839.258.4352003 9.257.565.s50 30.379.809 9.287.945.3592A04 7.399.098.350 342.198.482 7.741.296.8322005 0 I 81 .896.500 n2.s04.411 0.294.400.9112006 3.434.421.050 86.128.805 3.520.s49.8552oo7 2.630.997.000 127.694.641 2.758.691.6412008 3.669.360.500 238.179.93s 3.907.540.4352409 6.301.989.200 265.379.587 6.567.368.7872010 7.857.945.000 147.483.950 8.605.428.950.Iumlah 103.561.202.650 2.065.923.460 105.627-126.1 l0

    Sumber Data: PT. Berdikari United Livestock (201 l)

    Analisis Sensitivitas Pengembangbiakan Sapi Potong Dan Efektivitas ProgramKredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) di PT. Berdikari United Livestock(Basuki Rachmat Pasau, Sutinah Made, Muhammad Arsyad) t-i5

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    10/91

    atas pengelompokan biaya ini dilakukansebagai alat kontrol terhadap biaya yangakan dikeluarkan oleh perusahan denganpertimbangan bahwa pada usaha pelernakanbiaya produksi (terutama pakan temak)berkisar antara 7Ao/o - 75Vo, da"n sisanyaadalah biaya lain-lain. Biaya investasidiperlukan sebagai pendukung untukkelancaran kegiatan operasional perusahaanmisalnya sapi (dara" induk, pejantan), CattleYmd, pagar, bangunan, kandang, pri$aranajalan dan kendaraan operasional. BiayaInvestasi disusutkan setiap tahunberdasarkan harga perolehan dan umurekonomisnya yaitu temak sapi disusutkanselarna 8 tahun dari nilai perolehan,bangunan dan kandang 5% dari nilaiperolehan, kandang dan perlengkapaa l1Yodari nilai buku, mesin-mesin dan kendaraan25% dari nilai buku. Persediaan sapipengembangbiakan dinilai berdasarkanbiaya eksploitasi ranch dan biaya tersebutdialokasikan sebagai harga pokok temakanak lahir yang naik clasVstatus. Biaya

    produksi adalah biaya yang berkaitanIangsung dengan kegiatan produksi sehinggabiaya yang terjadi dimasukkan dalam hargapokok produksi GIPP) seperri hargaperolehan temak, biaya pemeliharaanternak, gaji pegawai langs',ng dan nilaikematian temak. Biaya usaha adalah biayayang tidak berkaitan langsung dengankegiatan produksi seperti biaya pegawai,biaya kantor, biaya umurq biaya pemasarandan biaya psnyusutan aktiva. Sedang yangtermasuk biaya lainJain adalah biayaadministrasi bank, biaya kekurangan stock(pos luarbiasa) dan beban lainlain.Biaya produksi merupakankomponen biaya terbesar dalam usahapengembangbiakan sapi di PI. BerdikariUnited Livestock yutu 70,4o/o dari totalbiaya perusahaan, biaya usriha23,2Yo. biayainvestasi 5,3% dan biaya lain-lain 1,1Yo-Pengeluaran PT. Berdikari United Livestockdalam l0 (sepuluh) tahun terakhir terteradalam Tabel 2.

    Tabel 2. Pengeluaran PT. Berdikari United Livestock tahun 2001 -2010Tahun Pengeluaran (biava)lnvestasilProduksilUsahall-ain-tain Total (Rp)2000 2.s12.035 2.512.035-2001 451.658 2.983.352 t.272.493 4.43t 4.711.9342002 368.385 5.001.347 1.s33.792 6.903.s242003 119.987 5.987.237 2.513.804 72.256 8.693.2842004 187.843 4.985.t29 2.305.847 48.223 7.527.4422005 364.699 7.t67.609 1.953.078 41.160 9.526.5462006 516.613 9.600.343 2.588.353 126.857 12.832.2262007 129.932 8.923.271 2.312.300 t02.66r r1.468.1642008 9.932.179 2.719.238 s65.640 13.217.A572009 299.718 la_174.748 3.986.8s1 127.A63 14.588.3802010 275.846 4.958.707 1.192.372 22.449 7.049.974Jumlah 5.266.776 69.713.922 22.978.128 l.tt0.74l 99-069-s66Sumber Data: PT. Berdikari United Livestock (2011)

    Analisis FinansialData tabel 3 dan 4 dianalisis secara Finansial untuk mengetahui usaha yang dilakukanlayak untuk dikembangkan atau tidak layak. Ada 3(tiga) jenis Aaalisis kelayakan investasi yangdigunakan untuk mengetahui sejauh mana usaha pengembangbiakan sapi potong PT. BerdikariUnited Livestock dapat memberikan manfaat (benefit), baik dilihat dari finansial benefit maupunsosial benefit yaitu Net Present Value (NPV), Inlemal Rate of Return (IRR), dan Net Benefit CostRatio (Net B/C). Hasil analisis secara finansial atas laporan keuangan (cash flow) PT. BerdikariUnited Livestock tertera pada Tabel 3.

    KLMANDIKIAN Vol. 3 No. 1, April 2011

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    11/91

    No Hasil AnalisisI NPV (Rp) 638.465.4102 Net BC Ratio I 353 rRR f/,) --T zs,4sSumber: Hasil Pengolahan Data (2011)

    Tabel 3. Hasil Analisis Finansial dariUnited Livestock. Laporan Keuangan (cash flo*) PT. Berdikari

    Tabel 5 menunjukkan bahwa usahapengembangbiakan sapi potong di PT.Berdikari United Livestock layak untukdikembangkan karena nilai NPV positif atauRp. 638.465.410, Net BC Ratio diatas I atau1,35, dan IRR lebih besar dari suku bungayang berlaku 18% yaitu 25,48Yo. PT.Berdikari United Livestock dalam sepuluhtahun terakhir, realitasnya dapatmemberikan keuntungan (Benefit) Rp.6.597.558.530,- dan keuntungan bersih (NetBenefit) sebesar Rp. 4.750.242.142,- (litiatlampiran 2).Analisis SensitMtasAnalisis sensitivitas kelayakan usahaperlu dilakukan untuk mengetahui tingkatsensitivitas terhadap perubahan harg4 baikbiaya produksi maupun harga jual produk,hal ini disebabkan karena proyeksipenerimaan dan pengeluaran didasarkan

    Sumber: Hasil Pengolahan Data (2011)Tabel 4 menunjukkan bahwa jikapenerimaan turun sampai 27o, uraka usahapengembangbiakan sapi potong masih layakturfuk dikembangkan karena nilai NPVmasih positif yaitu Rp. 190.150.367, IRRlebih besar dari suku bunga yang berlakuyaitu 19.38% dan Net BC Ratio l,ll ataudiatas 1. Tetapi jika penerimaan turunsampai 3olo, maka usaha pengemtangbiakansapi potong tersebut tidak layak untukdikembangkan karena NPV negatif yaitu(Rp. rc8.726.328), IRR berada dibawahsuku bunga yang berlaku yaitu 13.58%, danNet BC Ratio 0,94 atau berada dibawah 1.Penrurunan penerimaan dapatdiantisipasi melalui: 1) perbaikan

    pada azumsi yang memiliki ketidakpastian.Analisis sensitivitas dilakukau pada 3 (tiga)kondisi atau skenario perubahan yaitu 1)penurunan penerimaan, 2) keaaikan biayaproduksi dan 3) penurunan penerimaan dankenaikan biaya produksi. Ketiga skenariotersebut dijelaskan sebagai berikut:1. Penurunan PenerimanPada kondisi ini terjadi penurunanpenerimaan, sementara biaya investasi

    dan biaya produksi tetap- Penurunanpenerimaan dapat terjadi jika harga jualmengalami penumnan ataupunpnurunan volume penjualan. Pada saatterjadi pemrmnan penerimaan, usahapengembangbiakan sapi potong di PTBerdikari United Livestock menjadisensitif terhadap pnurunm penerimaanpada kisaran 2o/o - 3o/o. Hasil analisissensitivitas akibat pemrrunan penerirnaantertera pada Tabel 4-

    manajemen pemeliharaan temak yaituperkawinan ternak terprogram dengan baik,penyapihan anak tepat waktu" terkontrolnutrisi dan makanan temak (volume,kualitas) terutama pada programpembesaran/ atau penggemukan anak sapi.Demikian juga pada usaha pupuk organik,yang perlu diperhatikan adalah manajemenproduksi dan pemasaran pupuk organik,sehingga produktivitas usaha PT. BerdikariUnited Livestock dapat meningkat, 2)efisiensi teknis produksi yaitu melaluiperbaikan manajemen pakan ternak yaitusubtitusi pakan, pakan murah berlcualitasdan menghindari penggunaan bahan bakupakan seperti bungkil kedelai karena

    Tabel 4. Hasil Analisis Sensitivitas Akibat Pemrunan PenerimaanNo Analisis Perubahan20h 3o/"I NPV fRo) 190.150.367 (r08.726.328\2 Net BC Ratio I.t r 0,94J IRR (%) 19.38 13.58

    Analisis Sensitivitas Pengembangbiakan Sapi Potong Dan Efektivitas ProgramKredit Usaha Pembibitan Sapi (KIIPS) di PT. Berdikari United Livestock@asuki Rachmat Pasaq Sutinah Made, Muhammad Arsyad) 1-15

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    12/91

    harganya mahal, persaingan dengankebutuhan pangan dan ternak monogastriksehingga tidak bisa dijamin kontinyuitasnya.Gaplek adalah salah satu hasii ikutansingkong banyak digunakan diperusahaanini terutama pada sapi programpenggemukan, namun realitasnya bahanbaku pakan id berpengaruh negatifterhadap produktivitas ternak yaitu Rata-Rata Fertambahan Berat Badan (MBB)jantan betina pff hari dan Prosentasekarkas/daging. RPBB sapi lokal adalah 0,56kg, turun l2,5Yo dibanding dengan 2 (dua)tahun sebelumya 0,64 kg, sedang ProsentaseDaging adalah 37Yo,turun dibanding dengantahun sebelumya yaitu sebesar 4l% (Ilasilpengamatan Litbang PT. Berdikari UnitedLivestock pada tanggal laporan 15 Mei2010, ditanggapi dingin oleh DirekhrUtarna PT. Berdikari United Livestock) dansaat sekarang ini (per 31 Juli 201 1)Prosentase Daging turun lagi dan berkisarariwa 33Yo - 35%. RPBB sapi bakalanimpor dari 382 ekor yang dihitungproduktivitasnya dan didapatkan RPBB perekor per hari hanya 0,56 kg dan jikadibanding dengan usaha yang sama, sepertidi PT . Kariyana Gita Utama, Cicuruk JawaBarat RPBB sapi bakalan impor RPBBmencapai 1,4 kg per ekor per hari denganprosentase daging 43% - 45%. Pada kondisiseperti ini PT. BULI dalam realitasnyasangat kesulitan memasarkan produksinyakarena daya saing produk yang sangatrendah dan sering dikomplein pedagangpemotong sebagai mitra perusahaan karenaprosentase daging dibawah standar sapigemukan (a0%) dan kualitas daging rendah(tidak padat. pucat- tidak berlemart).

    Sumber: Hasil Pengolahan Data (2011)Tabel 5 menunjukkan bahwakenaikan biaya produksi sampai 2%mengindikasikan usaha pengembangbiakansapi potong tersebut masih layak untukdikembangkan karena nilai NPV masihpositif yaitu Rp. 239.569.712, IRR lebihbesar dari suku bunga yang berlaku yaitu

    Produksi pupuk organik ditentukan olehorderlpermintaan pup-uk organik, yaitupupuk organik granul dari proyek-proyekpemerintah dan pupuk kompos dariperusahaan pupuk seperti PT. Pupuk Kaltimdan PT. Petrokimia. Kerjasama denganperusahaan pupuk PT. Pupuk Kaltim telahterjalin dengan 6uiL 5slama 3 (tiga) tahunyaitu dari tahun 2007 - 2010, namunkerjasama ini tidak berlanjut tahun 2011 inikarena PT. Berdikari United Livestock kalahbersaing dengan pengusaha kompos yanglain dalam tender yang dilakuk-an oleh PT.Pupuk Kaltim. Manajernen PT. BerdikariUnited Liveslock perlu melihat kembalipenyebab kekalahan itu dan berupayamemperbaiki kekurangan yang ada. Haruslebih aktif dan lebih giat lagi mencaripeluang-peluang kerjasama operasional danpemasarao tanpa mengabaikan kualitasproduk agar kegiatan proses produksi padausaha pupuk organik ini berjalan denganbaik.2. Kenaikan Biaya ProduksiPada kondisi ini terjadipeningkatan biaya produksi, sedangkanbiaya investasi dan penjualan dianggaptetap. Kenaikan biaya produksi dapatterjadi jika harga bahan baku, atau bahanunhrli kegiatan produksi yang mengalamipeningkatan harga/jurnlah. Pada saat

    terjadi peningkatan biaya produksi usahapengembangbiakan sapi potong di PTBerdikari United Livestock menjadisensitif terhadap peningkatan biayaproduksi pada kisaran 2o/, - 3Yo. Hasilanalisis sensitivitas akibat peningkata,.biaya produksi tertera pada Tabel 1,.

    20,79Yo,'dao Net BC Ratio 1,13 atau beradadiatas 1. Tetapi jika biaya produksi naiksampai 3o/o, maka usaha pengembangbiakansapi potong di PT Berdikari UnitedLivestock tidak layak untuk dikembangkankarena nilai NPV negatif yaitu (Rp.57.607.582), IRR 14,7% atau berada

    Tabel 5. Hasil Analisis Sensitivitas Akibat Kenaikan Biava Produksivt SINo Analisis Perubahan2o/" 3o/"NPV (Ro) 239.569.712 (s7 .607.582)2 Net BC Ratio 1.13 0,97, IRR (%) 2A_19 14.74

    KLMANDIKIAN Vol. 3 No. 1, April 2011

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    13/91

    dibawah suku bunga yang berlaku l8%, danNetBC ratio0,97 ataudibawah l.Kenaikaa biaya produksi pTBerdikari United Livestock disebabkan olehkarena: l) produktivitas ternak di kandangpembesaran/penggemukan anak sapi masihrendah berakibat pada lama peliharabertambah panjang, kenaikan harga bahanbaku pakan temak, jual paksa dan nilaikematian sapi. Rata-rata pertambahan beratbadan (MBB) per ekor per hari yangdicapai tergolong masih rendah jikudibanding dengan usaha yang sejenis karenakontinluitas pakan tidak cukup baik darisegi kuantitas maupun dari segi kualitaspakan sehingga produktivitas ternakmengalami penurunan dibanding dengan 2(dua) tahun sebelumnya (telah dijelaskanpada pembahasan penunman penerimaan).Prestasi ternak masih dapat ditingkatkanmelalui perbaikan manajemen pakan ternakdan penanganan temak (he.dingmanagemen) di kandang, dan 2)Produktivitas pupuk organik masih sangatkurang/rendah karena manajemenproduksinya tergantulg pesanan terutamapupuk organik gmnul karena terkait denganprogam pemerintah, sehingga produksisampai dengan bulan Juli 2011 yang dicapaibaru 29Yo dari target RKAP, sedangkanproyeksi laba kotor dari pupuk organikadalah 6,9 Milyar atau 40o/o dari proyeksilaba kotor 17,5 Milyar RKAP 20lt pT.

    Berdikari United Livestock. Kondisi iniberakibat pada hilangnya kesempatan ataupeluang untuk memperoleh keunhrngarr daripupuk organik. PT. Berdikari Group(Persero) merupakan induk perusahaan P].Tabel 6. Hasil Analisis Sd,rsitivitasBiaya Produksi

    Berdikari United Livestock sekaligussebagai salah satu pemegang pSO (publikService Order) Pupuk Organik di Indonesia,telah menjadi harapan pemasaran usahaproduksi pupuk organik perusahaan ini.Namun dalam realitasnya jatah yangdiberikan kepada PT. Berdikari UnitedLivestock hanya sebagian kecil dari jurdahkuota yang ada di Sulawesi Selatan. PT.Berdikari Unitd Livestock perlu kembalimemperlihatkan jati dirinya sebagaiprodusen pertama pupuk kompos diSulawesi Selatan dan memiliki kebijakantersendiri te*ait dengan produksi kotoranhewan (KOHE) dan pemasaran pupukkompos. Renungkan kembali keberhasilanyang pe.mah dicapai dan hindariketergantungan kepada pihak lain, karenaakan berdampak kurang baik terhadapproses kedewasaan manajemen danperusahaan secara keseluruhan.3. Penurunan Penerimaan dan KenaikanBiaya Produksi

    Pada kondisi ini terjadi penurunanpenerimaan sekaligus terjadipeningkakn biaya produksi pada saatyang, bersamaan dengan prosentase yangsama Pada saat terjadi penurunanpenjualan dan peningkatan biayaoperasional, usaha pengembangbiakansapi di PT. Berdikari United Livestockmenjadi sensitif pada kisaran l% - 2%.Hasil analisis sensitivitas akibatpenurunan penjualan dan peningkatanbiaya produksi dapat dilihar pada Tabel 6berikut lnl.Akibat Penurunan Penerimaan dan Kenaikan

    Sumber: Hasil Pengolahan Data (2011)Tabel 6 menr.urjukkan bahwa jikapenerimaan turu.n dan biaya produksi naikmasing-masing l,A, maka usahapengembangbiakan sapi potong di PTBerdikari United Livestock masih layakuntuk dikembangkan karena nilai NPV

    tmasih positif yaitu Rp. 239.805.775, IRR20,19% atau lebih besar dari suku bungayang berlakq dan Net BC ratio 1,13 ataudiatas 1. Tetapi jika penurunan penerimaandan kenaikan biaya produksi adalah 2o/o,maka usaha pengembangtriakan sapi potong

    No Analisis Perubahanl"/" 2"4NPV (Rp) n9.gAs.775 (3s8. r 83.678)2 Net BC Ratio 1.13 0,80J IRR (%) 20.19 6.94

    Analisis Sensitivitas Pengembangbiakan sapi Potong Dan Efektivitas programKredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) di PT. Berdikari United Livestock@asuki Rachmat Pasau, Sutinah Made, Muhammad Arsyad) 1-15

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    14/91

    tersebut tidak layak untuk dikernbangkankarena nilai NPV negatif yaitu (Rp.358.183.678), IRR 6,94% atau beradadibawah suku bunga yang berlakq dan NetBC ratio 0,80 atau dibawah l.Penurunan penerimaan daa kenaikanbiaya produksi terjadi secara bersamaanjika:l) produkktivitas usaha (temak danpupuk organik) turun sehingga berdampakpada turunnya penerimaan, dan 2) Terjadikenaikan harga bahan baku pak-an ternakdan pupuk organik,jual paksa dan kematiantemak tinggi, dan kenaikan biayapendukung lainnya sehingga harga pokokproduksi (HPP) meningkat. Percobaan-percobaan yang dilakukan sepanjang tahun2010 yang tidak dikordinasikan denganLitbang, penggunaan bahan baku pakanseperti bungkil kedelai (harga sangat mahaldan tidak dijamin kontinyutasnya) dangaplek (kandungan posfor hanya 0,04% danmenurunkan kualitas daging, hasilpengamatan litbang tanggal 15 Mei 2010dan Kajian Teknis ManajemenPemeliharaan Temak dan Makanan Ternaktanggal 23 Maret 201 l) dalam konsentratsapi fattenig selama ini dan tidakdirekomendasikan pemakaiannya olehlitbang, hal ini tidak sedikit memberikankerugian kepada perusahaan. Sistem danmekanisme kerja yang sangat lemah sepertiini tidak bisa dibenarkan karena akanmerusak suasana kerja, kordinasi (teamwork) yang telah dibangun oleh pendahulu-pendahulu perusahaan.Penurunan penerimaan bisadiantisipasi dengan upaya peningkatanproduktivitas usaha yaitu 1) melaluiperbaikan manajemen reproduksi danpemeliharaan ternak yaitu perkawinanterprogram dengan baik, manajemen pakan,penanganan ternak, manajemen pakantemak dan manajemen kesehatan ternak,peningkatan produksi dan pemasaran pupukorganik, dan 2) melalui efisiensi teknisproduksi yaitu konsisten dengan bahan bakupakan berkualitas seperti pollard (belum adapemalsuan), program pakan murah denganrnemanfaatkan limbah industri hasilpertanian seperti tumpi jagung dari pabrikperontokan/pengeringan jagung PT. JapfaComfeed Indonesia Tbk. di KatrupatenSidrap dan onggok dari limbah pabriktapioka PT. E. farm Bisnis Indonesia diKabupaten Enrekang. Tumpi jagung dengan

    ta{rpa perlakuan dapat menggantikankonsentrar komersial hingga 75% danonggok pemanfaatannya dapat mencapai75% dalam konsentrat murah/komersial-Perlu juga dilakukan pengembangan hijauanmakanan teraak taik melalui InprovePasture maupun penanaman rumput potongunggul seperti Rumput Gajah (punnicetumPurpureum) dan Rumput Taiwan (TaiwanGrass) karena pengembangan sapi potongdidaerah potensial hijauan pakan ternakberkualitas memungkinkan penggunaankonsentrat dapat ditekan serendah mungkin,bahkan dapat ditiadakan sehingga hal inidapat menurunkan biaya produksi(Mariyono dan Romjali, E-,2007).Analisis Efektivitas Kredit UsahaPembibitan Sapi (KUPS)

    Analisis Efektivitas suatu kegiatanusaha perlu dilakukan untuk mengetahuisampai seberapa jauh tercapainya suatutujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Haltersebut sesuai dengan pengertian efektivitasmenurut Asri, M. (1987) yang menjelaskanbahwa efektivitas adalah suatu ukuran yangmenyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai, dimanamakin besar persentase target yang dicapaimakin tinggi efektivitasnya.Berdasarkan pengertian tersebut,maka ana-lisis efektivitas pada Kredit UsahaPembibitan Sapi (KUPS) di pT BerdikariUnited Livestock dengan melakukanpengamatan pada 3 (tiga) hal yaitu kuantitasfiumlah sapi KUPS), kualitas (realisasiKUPS) dan waktu (kesiapan menerima sapiKLIPS). Data mengenai kuantitas dan waktudiperoleh dari dafle. pertanyaan melaluikuisiner atau respunden, sedang datakualitas (realisasi KUPS) diperoleh daribagian Administrasi dan Keuangan.

    10 KLMANDIKIAN Vol. 3 No. 1, April 2011

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    15/91

    No Uraian Ors) Perssn (%)Sudah teoat iumlah 2 5.42 Tidak teoat iumlah- seharusnva : 35 94,6a. 2000-2500 ekor 2 5-7b. 1000 - 1500 ekor 30 85,7c. 500 - 1000 ekor ) 8,8Jumlah (l+2) 17 100

    l. KuantitasHasil arralisis data dari segi kuantitas tertera pada Tabel 7 berikut ini:Tabel 7. Efektifitas Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) di PT. Berdikari IrnitedLivestock dari iKuantitas

    Tabel 7 menunjukkan bahwa dart 37orang responden yang terpilih, sebanyak 35orang atau 94,60/o merryatakan bahw-a tidaktepat dari segi jumlah sapi yang masuk diPT Berdikari United Livestock melaluipendanaan Kredit Usaha Pembibitan Sapi(KUPS) dan hanya 2 orang atau 5,4o/o yangmenyatakan sudah tepat jumlah. Hal ini 'menunjukkan bahwa KUPS tidak efektifsecara kuantitas penambahan sapi caloninduk yang memanfaatkan dana pinjamandengan subsidi pemerintah di PT. BerdikariUnited Livestock. Tabel 9 jugamenunjukkan bahwa dari 35 oftmgresponden yang menyatakan tidak tepatjumlah, 30 orang diantaranya atau 85,lYomengkritisi bahwa seharusnya penambahansapi betina calon induk dilakukan antara1000 ekor dengan 1500 ekor dengan alasanbahwa secara realitas produktifitas sapitersebut sangat rendah yaitu angka kelahiranrendah, angka kematian danjual paksa sertakelainan reproduksi sangat tinggi (ihatTabel 1 1. Realisasi Produlsi KLIPS),sebagai akibal dari kondisi sapi selalu dalamkeadaan stress karena kapasitas kandangintensif/padang rumput penggembalaanterlalu padat (over capacity) dan tidaktercapainya realisasi pemberian pakan atauhanya 53,7Yo bahan kering (BK) pakantematri baik dikandang pemeliharaanmaupun dilapangan penggembalaan,sehingga sapi impor mulai dari awalkedatangan sampai dengan pengamtrilandata penelitian selalu mengalamikekurangan pakan sehingga sapi tersebutmengalami kondisi kurus karena malnutrisidan berakibat pada tingginya angkakematian sapi (214%) dan jual paksa(488%).

    Berdasarkan pada kondisi tersebut,kepada manajemen PT- Berdikari UnitedLivestock disarankan bahwa untukpenambahan sapi betina calon induk padamasil yiulg akan datang, Nff dilakukansecara bertahap yang disesuaikankemampuan sumber daya dengan tuj,mu l)untuk menghindari kemungkinan terjadinyaresiko pemeliharaan pada ternak yang dapatberakibat pada kerugian perusahaan sepertiyang terjadi pada saat sekarang ini sehgaiakibat dari kurangnya kesiapan menerimakedatangan sapi KUPS, dan 2) untukmengukur tingkat kemampuan sumber dayayang dimiliki oleh perusahaan baik sumberdaya lahan (SDL) maupun sumber dayamanusia (SDIO. Perencanaan yang baik danpersiapan yang matang adalah hal utamayang harus diperhatikan dan hal ini sangatmenentukan suksesnya suatu kebijakanmanajemen.1. WaktuTabel 8 menunjukkan bahwa dari 37orang responden vang terpililL sebanyak25 orang responden atau 67,6%menyatakan bahwa tidak tepat dari segiwaktu sapi yang masuk di PT. BerdikariUnited Livestock melalui pendanaanKredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)dan hanya 12 orang atau 32,4oh yangmenyatakan sudah tepat waktu. I{al ini

    menunjukkan bahwa Kredit UsahaPembibitan Sapi (KUPS) tidak efektifdari segi rvaktu terhadap penambahancalon induk sapi yang melalui pendanaanbunga subsidi pemerintah di PT.Berdikari United Livestock. Tabel 10juga menunjukkan bahwa dari 25 orangresponden yang menyatakan tidak tepatwaktq 13 orang diantaranya atau 56Yt.Analisis Sensitivitas Pengembangbiakan Sapi Potong Dan Efektivitas ProgramKredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) di PT. Berdikari United Livestock(Basuki Rachmal Pasau. Sutinah Made, Muhammad Arsyad) 1-15

    11

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    16/91

    Tabel 8. Efektivitas Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUpS) di pT. tserdikari unitedLivestock dari sesi Wakiu

    mengkritisi bahwa seharusnya penambahansapi betina calon induk dilakukan pada awaltahun 2011 dengan alasan bahwa pada awaltahun 20ll kemampuan memberikan(Suplay) pakan temak terutarna hijauanmakanan ternak dapat diketahui, fasilitaskandang dan lapangan penggembalaandalam kondisi siap digunakan.Berdasar pada kondisi tersebulkepada manajemen pT. Berdikari UnitedLivestock disarankan untuk penambahansapi betina calon induk pada masa yangakan datang, dilakukan pada saat kesiapansudah baik dan pakern temak telah dikuasaiterutama hijauan makan ternak, kandangatau lapangan penggembalaan dan sarana-sarana yang mendukung pemeliharaan sapiimpor tersebut harus selalu dalam keadaansiap untuk digunakan.

    2. Realisasi Produksi dan pendapatanPT. Berdikari United Livestock

    Tidak tercapainya efektivitas dariproduksi karena teknis panajemenpemeliharaan temak dan makanan ternak

    Tabel 9. Efeklivitas Kredit Usaha pernbibitanBerdikari United Livestock

    a. ProduksiRealisasi produksi pT.Berdikari United Livestock per 31Juli 2011 terterapadaTabel 9Tabel 9 menunjukkan bahwaKredit Usaha pembibitan Sapi(KUPS) pada usahapengembangbiakan sapi potong diPT. Berdikari United Livestockefektivitasnya dibawah I (satu) atauUnhrk temak sapi efektivitasnyahanya 0,4 (40%) dan pupuk organik0,12 (12%). Hal ini menunjukkanbahwa Kredit Usaha pembibitan Sapi(KUPS) tidak efektif pada produksisapi potong di PT. Berdikari UnitedLivestock. Sesuai dengan pendapatMunandar, M. (1984 yangmenyatakan bahwa jika output aktualberbanding output yang ditargetkankurang dari I (satu), maka efektivitastidak tercapai.

    Sapi (KUPS) dari segi produksi pT.

    tidak sesuai dengan standar baku tatakelolaperusahaan petemakan sapi potong yangbaik (Good Corporate Govemance). Sejak

    SudahTepat WaktuTidak Tepat Waktu,a Awal tahun 201 Ib. Pertengahan Tahun 201 Ic. AkhirTahun20ll

    No- Uraian Satuan Target/Toleransi Realisasi Efektivitasa b c d e Fe/dA Ternak:

    01 Melahirkan Ekor 2763 1 890 4,702 Resiko Jual Paksa Ekor 76 (371\ @.9)03 Jual Normal Ekor 4042 1676 0,404 Kematian Ekor 194 (415) (2.105 Kelainan Reproduksi Ekor 60 Q27a) (21,2)Jumlah (1+2+3+4) Ekor 7075 2780 014B Pupuk Orsanik:0l Kompos danGranul Ton Kg 18.000, 2200 0,12Jumlah Ton Ks 18.000 2200 o.t2

    KLMANDIKIAN Vol. 3 No. 1, April20112

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    17/91

    awal kedatangan impor, sapi selalu dalamkeadaan tidak nyaman (shess) karenakapasitas kandang terlalu padat (overcapacity) pada 2 - 3 bulan pertama danpakan temak yang diberikan sejak awalpemeliharaan sampai bulan Juli 20ll(waktu terakhir pengambilan datapenelitian) adalah tidak pernah cukup darikebutuhan sapi baik volume pakan(terpenuhi hanya 53,7o/o Bahan Kering)maupun kualitaVmutu rendah pakan penguatsehingga kondisi sapi terus menurun danmengalami malnutrisi yang berakibat padatingginya kelainan reproduksi sepertiProlapsus, Anak lahir tidak normal,rendahnya tingkat kelahiran terutama sapiimpor bunting KUPS yaitu hanya 59% daritarget melahirkan 95%), an$akematian danjual paksa sapi sangat tinggi (lihat Tabel

    Tabel 9 dan Tabel 10 adalahmerupakan dampak dari penambahan sapibetina btmting dari Australia yang tidakmelalui perencana;rn yang baik terutamaderi segi ketepatan u'aktu dan jumlah sapiyang harus diimpor. Sapi impor, terutamasapi betina (dara) bunting memiliki tingkatresiko adaptasi tinggi (high adaptation risk)sehingga hal ini sangat diperlukan kesiapanyang terukur dengan baik yaitukandangAapangan penggembalaan, pakantemak dan sarana yang mendukung kegiatanpemeliharaan sapi impor tersebul. Usahapeternakan sapi potong adalah spesifikdaiam pengelolaan, diperlukan keikhlasandan ketulusan hati,jujur danjauhi spekulatifserta memiliki rasa kasih Myang pada sapi.Usaha ini sangat sensitif jika terjadiperubahan terhadap lingkungan sehinggaoperasional usaha ini harus betul-betulpokus dan terukur, karena salah satu bagian

    ll). Hd ini benar dengan apa yangdikemukakan oleh Sugeug (2001) bahwasalah satu faktor yang menentukansu&sesnya usaha petrnakan sapi potongadalah pemberian makanan yang baik dancukup dari segi kuantitas maupun cukup darisegi kualitas.b. PendapatanTabel l0 menunjukkan bahwaefektivitas Kredit Usaha Pembibitan Sapi(KUPS) di PT. Berdikari UnitedLivestock yaitu pendapatan hanya 0,38dan Laba/Rugi minus 0,84. Hal inimenunjukkan bahwa Kredit UsahaPembibitan Sapi (KUPS) tidak efektifterhadap pendapatan dan keuntunganPT. Berdikari United Livestock.

    usaha ini tidak jalan dengan baik, makakondisi perusahaan akan mengalamiketidakseimbaagan pendapatan dan biayayang pada akhirnya berdampak pada kinerjaperusahaan terutarna pada produksi danpendapatan perusahaanKESIMPT'LAN

    Dari hasil analisis finansial dananalisis sensitivias pengembangbiakan sapipotong serta anaiisis efektivitas KreditUsaha Pembibitan Sapi (Kt PS) dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Pengergtrangbiakan sapi potong di PT.Berdikari United Livestock layak untukdikembangkan karena NPY positif yaituRp. 638.465.410, Net BC Ratio diatas1,35 dan IRR diatas suku bunga yangberlaku 25,48Yo.

    Tabel 10. Efektivitas Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) dari segi Pendapatan PT.Berdikari United Li vestock per 3 I Julr 20I I (dalam nNo Uraian Tarset (Ro) Realisasi (Rn) Efektifitas

    a b c d rd/cI Pendapatan 39.368.150 14"798.953 0,382 Harea Pokok Usaha 30.334.s79 15.346.593 0,50') Laba (Rupi) Kotor 9.033.570 (547.639\ 0,064 Biava Usaha 2.365.277 2.211.093. 0.935 I-aba (Rusi) Usaha 6.668.292 (2.758.732\ (0-416 Pendapatan & Beban 229;750 (120.217\ (0,s2)- Biava Bunsa 1.760.710 t_442.972 0.828 Laba (Rusi) 5.137332 (4321.9231 (0,84)

    Sumber Data: PT. Berdikari United Livestock

    Analisis Sensitivitas Pengembangbiakan Sapi Potong Dzur Efektivitas ProgramKredit Usaha Pembibitan Sapi (KtiPS) di PT. Berdikari United Livestock(Basuki Rachmat Pasarl Sutinah Made, Muhammad Anyad) 1-15

    13

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    18/91

    2. Pengembangbiakan sapi potong di PT.Berdikari United Livestock sensitifpositif terhadap penurunan penerimaan29'o dan sensitif negatif pada pemrunanpenerimaan 370, sensitif positif terhadapkenaikan biaya produksi ZYo dan sensitifnegatif pada kenaikan biaya produksi3olr, sensitif positif terhadap pemrrunanpenerimaan dan kenaikan biaya produksilo/o dan sensitif negatif pada pemrrunanpenerimaan dan kenaikan biaya produksi.to IL /O-3. Program Kredit Usaha Pembibitan Sapi(KUPS) tidak efektif terhadap produksidan pendapatan karena teknismanajemen pemeliharaan dan makanantemak menyalahi standar baku tatakelolaperusahaan petemakan sapi potong yangbaik yaitu kapasitas kandang terlalupadat dan volume pemberian pakanternak hanya 53,7Yo dari kebutuhan sapisehingga sapi stress dan mengalamimalnutrisi.

    DAT"TAR PUSTAKAAsri, M., 1988. Pengambilan KeputusanManajerial. Universitas Terbuka.

    Penerbit Karunika, Jakarta-Bessant, B.T.W., 2005. Analisis UsahaPeternakan Sapi Perah Rakyatdalam Kaitannya KeseiahleraanPeternak di Bogor. Institut

    Pertanian Bogor, Bogor.Cahyono, 2004. Usaha Beternak AyamBures Petehlr. Analisa Beten.akUsaha Intensif Ayam Kar:,pung.CV. Aneka" Yogyakarta.Darmono, 2004. Tata Laksana SapiKereman. Kanisius, Yogyakarta.Direktorat Jenderal Petemakan DepartemenDirektorat Jenderal Pertanian,2409. Pedoman PeleksanaqnKredit usaha Pembibitan Sapi.Direktorat Jenderal PetemakanDepartemen Pertanian, PenerbitTristar Kreasi, Jakarta 2009

    Downey, W.D. dan Erickson, S.P., 1992.Manajemen Agribisnis. Erlangga,Jakada.Gettinger, J.P., 1986. Arnlisa EkonomiProyek Proyek Pet'tqnian.

    Universitas Indonesia Press.JakartaHomby, A.S., 1999. Mord AdvancedLearner"s Dictionory or CurrentEnglish. Sixth Edition. OxfordUniversity Press. Dan MemilihPola Pertanian.Ibrahim, Y., 2003. Studi Kelayakan Bisnis.Rineka Cipta, Jakarta.Kasmir dan Jakfar, 2A07. Study Kelayakan

    Bisnis- Edisi Kedua. KencanaPrenada Media Group, JakartaKhotimah, K., Sutawi AS., Maleha danEvita S.H., 2002. Evaluosi Proyekdan Perencqnaan Usaha. PenerbitGhalia Indonesia dengan IIMM

    Press. Jakarta.Kuncoro, S.H., 2001. Faktor-Falctor YangMempengaruhi PengtmbilanKeputusan Petani Dan MemilihPola Pertanian. Program PascaSarjana IPB, Bogor.Manullang, M., 20A2. Pengantar Agribisnis.Gajah Mada University Press,Yogyakarta.Mariyono dan Romjali,8., 200'7. PetunjukTelois Telorclogi Inovasi PakanMuroh Unluk Pembibitan SapiPotong. Pusat Penelitian danPengembangan Peternakan, BadanPeletian dan PengembanganPertanian Departemen Pertanian,Bogor.Murtidjo, 8.A.,2005. Beternak Sapi Potong..Kanisius, Yogyakarta.Mubyarto, 1977. Pengantar EkonomiPertanian. Lembaga Penelitian danPenerangan Ekonomi dan Sosial.Universitas Gajah Mada

    t4 KLMANDIKIAN Vol. 3 No. 1, April 2011

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    19/91

    Mnnandar, M., 1987. Manajemen Proyek.Universitas Terbuka. PenerbitKarunikq Jakarta.Pane, I., 1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi.PT. Gramedia Pustaka Utamq

    Jakarta.Pasaribu A.M., dkk-, 2044.Perencanaandan Evaluasi ProyekPerikanan. Penerbit HasanuddinUniversity Press. Makassar.Rahardi, F., 1993. Agribisnis Peternakan.

    Penebar Swadaya, JakartaRahardi, F. dan Hartono, R., 2003.Agribisnis Peternqkan. PenebarSwadaya" Jakarta-

    Rahmadayani, 2004- Analisis KelayakanUsaho Ternak Sapi Perah di DesaPujon Lor Kecamatan PujonKabupaten Malang. UniversitasGunadarma, Malang.

    Rasyall M., 1996. BeternakAyam Pedaging.Edisi Revisi. Penebar Swadaya,Jakarta.

    2001. Manaiemen Peternqk/tnAyam Petelur. Penebar Swadaya,Jakarta

    2003. Beternak AyamPenebar Swadaya.ampung-Jakarta.

    Setiadi, B. 2001. Beternak Sapi Daging danMasalahnya. Aneka 'ilmu,Semarang.

    Siregar, S. B. 2005. Penggemukan Sapi.Penebar Swadaya" Jakarta-

    Soekartawi, 1995. Analisis Ussha Tani.Indonesia University Press, Jakarta.

    A. Suhario, John I. Dillon, J.Brian Hardaker, J.8., 1986. IlmuUsaha Tani dan Penelitian UntukPengembangan Ussha Kecil.Indonesia University Press, Jakarta.

    Sudrajat S. dan Pambudy, R., 2003. PeduliPeternak Rahyaf. Penerbit YayasanAgrindo, Jakarta.Sugeng, B-, 2003. Sapi Potong- PenebarSwadayq Jakarta.Sukardono, 2009. Ekonomi AgribisnisPelernakan Teori dan Aplikasinya.Akademika Pressindo, Jakarta.Suryana, A-, 2000. Harapan dan TanlangcnBagt Sehor Peternofum dalamMeningkotkan Ketohanqn PanganNasrcnal. Prosiding Seminar

    Peternakan dan Veterineer, Jakarta.Swastha" B. dan Sukotjo, J., 1977.Pengantar Bisnis Modern,Pengantar Ekonomi PerusahaanModern Liberfy, Yogyakarta.

    2007. Manajemen Penjualan.Badan Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Cradjah MadqYogyakarta-Wello, 8., 1986. Produksi Sopi Potong I.Lembaga Penerbitan Universitas

    Hasanuddin, Uj ung Pandang.Wirashasmita, R.A.R., Maman K.S., RonalH.S., dan Brenggan M, 1999.

    Kaaus Lengkap Ekanomi. Penerbit,Pionir Jaya Bandung.Zulfaji, E.M. dan R.A. Senj4 2001.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.

    Penerbit Difa Publisher, Jakarta.

    Analisis Sensitivitas Pengembangbiakan Sapi Potong Dan Efektivitas PrograrnIftedit Usaha Pembibitan Sapi (KIIPS) di PT. Berdikari United Livestock(Basuki Rachmat Pasau, Sutinah Made, Muhammad Arsyad) 1-15

    l5

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    20/91

    ANALISIS TINGKAT PENERAPAN DAN MANFAAT TEKNOLOGI PETAMSEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ( SL.PTT )PADI (Oryzn sativa L.)DI KECAMATAI\ PITU RIAWIKABUPATEN SIDRAPAnalysis Levels of Technologt Implementtation and Benefits of Farmers Field School

    Integrated crop Management 6r-pt0 on Rice (oryzi satiia t.) In pitu RiawaSub-District Sidenreng Rappang Districr\Mahidah, Kahar Mustari, Azis Ambar

    AbstrqkDi Kabupaten Sidenreng Rappang, khususnya di Kecamatan Pitu Ricwa, tiga tahun terakhir telahdilaksanakan suatu Program Pemerintai Pusat (Kementerian pertanian) yang diharapkanmompu mendorong peningkatan produksi dan produhivitas pertanianyairu SL-pTT. Oleh fuirenaitu peneliti mencoba melaksanskan penelitian tentqng^ penerapan telmologi SL-pTT danmanfaatnya di tingkqt petani. Penelitian ini bertuiuan uniuk: t) Minganalisis tingkor penerapantelonlogi petani sL-PTT_pada usahatani padi (oryza satti t1 di Kecamatan pitu RiowqKabupaten sidenreng Rappang. 2)Mengana-rk f"td*-yoao, yorg mempengaruhi tingkatp-eneropan teknologi petani SL-PTT pada usahqtani paai \oryzo- rotiw L) di iecamatan pituRiqwa Kabupaten Sidenreng Rappang.3) Menganaiisis ii"gk t penerapan tefurologi SL-yTTterhadap tingkat pendapatan petani di Kecamatan Pitu Riq;a Kobupot"o sidenreng Rappang.Data diperoleh dari 65 orang petani SL-PTT sebagai responden dengan metode sampel secarasengaia (purporsifl- Data diolah dan dianalisis dengan metode persentase dan aialisis jalur(analisis path ). Hasil penelitian menuniuklutn bahwitingkat p"riropon teknologi SL-pTT baikteknologi dasar maupan teknologi pilihan belum iaksimat. u*ur, tingtt prnaidilron,tqnggungqn keluarga, pengalaman berusahatani status lqhan, tidak berpengarri terniarp fingkatpenerapan teknologi ke.cuali luos lahan berpengaruh terhadap tingkot penerapan tebtotogi SL-PTT' Penerapan teknologi dasar dan tetmo[og pilihan tidak Lerpingaruh teriadop penrn[karanpendapatan petani.

    Kata kunci : Penerapan dan manfaat telmologi, SL_pTT padiAbstract

    In Sidenreng Rappang District, especially in Pitu Ria-vya Sub-District, the last rhere years havebeen implemented a program of the Central Government (Ministry of agriculrure) oreixpected roencourage agricultural production and productivity of the Sl-pi-f.- Th;re/ore, i"r"*rnlr, *y tocany oul research on the application of SL-PTT technologr and its br,tLfirc arform tevet. ntxresearch aim to: 1) Analize the level offarmer adoprion o7{t-rrl on rice (oryzi sativa L.) in rhePittt Riawa Sub-District Sidenreng Rappang District. 2). Analye rhe faitors that iifiuencefarmers' adoption rote of sL-prr on'iirrlo,yru sativa L.) ii the pitu Riawa sub-DisnictSidenreng Rappang District. 3). Analize the levil o-f technolig,, implemenmrion SL-pTT on lheincome level of farmers in Pitu Riawo Sub-Disrrict Sidenrilg noppong Disrrict. Data wereobtained from 65 farmers SL-PTT as respondents with q delibeit, *ntlroi of sample (purporsij.Data were processed and .analized by the percentage method and path analysis. The resultsshou'ed that the level of technolog,implemeitarion SL-PTT both basic technolaggt of choice is notmadmized Age, educational level, family hal,f, experience fa4mers and land iatus, dependents,andfarming experience had no effect on the level of technolog; implementation. Except land widehyd ffict on the level of technologt implementation sl-PTT-Zppiication of basic teihnalogt andlhe technologt of choice has no elfect in increasinS;farmers, iicome.Keywords: Technolog,, implementation and benefits of farmers, SL-pTT on rice

    i, April 2011

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    21/91

    PENDAHULUANKetahanan pangan nasional adalahsalah satu tujuan utama pembangunan

    pertanian. Masalah-masalahmultidimensional yang dihadapi untukmemenuhi permintaan komoditas pangansangat beragam dalam hal ini, pemerintahberusaha untuk terus meningkatkan produksipangan melalui berbagai inovasi teknologi,termasuk penerapan sejumlah programusahatani padi. Sebagai bahan pangan pokokbagi masyarakat Indonesi4 beras harusselalu tersedi4 dapat diperoleh denganmudah dan dengan harga yang terjangkau.Produksi beras sudah seharusnyaditingkatkan untuk mempertahankanstoklcadangan pangan nasional ditengahancaman dampak negatif karena perubahaniklim global. Dalam kaitan ini, ProgramPeningkatan Ketahanan Panganberkelanjutan harus tetap menjadi prioritasutama dengan tujuan untuk mengurangiketergaltungan terhadap impor,memperbaiki pendapatan petani(yang lemah dalam banyak aspek) dan untukmeningkatkan stabilitas sosial ekonomi danpolitik dalam negeri.Komoditi tanaman pangan memilikiperanan pokok sebagai pemenuh kebutuhanpangan, pakan dan industri dalam negeriyang setiap tahunnya cenderung meningkatseiring dengan pertambahan jumlahpenduduk dan berkembangnya industripangan dan pakaru sehingga dari sisiketahanan pangan nasional fungsinyamenjadi amat penting dan strategis.Komoditi padi berperan sebagai pemenuhkebutuhan pokok karbohidrat masyarakat,sedangkan jagung dan kedelai terutamauntuk memenuhi kebutuhan bahan bakuindustri pangan olahan dan pakan.Dalam upaya meningkatkanproduktivitas, produksi dan penCapatanpetani tanaman pangan terutama padi,diperlukan dukungan inovasi teknologi daninovasi kelembagaan. Ditinjau dari potensisumberdaya yang dimiliki, KabupatenSidenreng Rappang sebenamya mampuberswasembada beras dan bahkan mampumenjadi pemasok di pasar nasional. Unhrkmewujudkan hal lersebut diperlukanberbagai dukungan, baik teknologi daninvestasi maupun kebij akan.

    Menyadari ha! ini, pemerintah telahmelakukan program pengembangan melaluiSekolah Lapang Pengelolaan TanamanTerpadu (SL-PTT) bagi para petani dalmrrangka mewujudkan visi kabupaten sebagaipertanian berbasis agribisnis (Aaonira200e). SL-PTT merupakan SekolahLapangan bagi petani dalam menerapkanberbagai teknologi usahatani melalui inputproduksi yang efisien menurut spesifiklokasi sehingga mampu menghasilkanproduktivitas tirrgg, untuk menunjangpeningkatan produksi dan kesejahteraanpetani. SL-PTT merupakan upaya untukmeningkatkan hasil panen dan pendapatanpetani melalui penerapan teknologi yangsesuai dengan kondisi petani dan lingkungansetempat. Penerapan SL-PT-I berpedomankepada pemahaman petani terhadap masalahyang dihadapi petani serta identifikasipeluang pengembangan yang mungkindilakukan.Melalui penerapan SL-PTT petaniakan mampu mengelola sumberdaya yangtersedia" secara terpadu dalam melakukanbudidaya dilahan usahataninya berdasartankondisi spesifik lokasi sehingga petanimenjadi lebih terampil serta mampumengembangkan usahataninya dalam rangkapeningkatan produksi padi. Secara teknisada enirn komponen teknologi dasar(varietas, benih bermutr:, bahan organik,pengafuran populasi taoam, pernupukanberdasarkan kebutuhan, dan pengendalianOPT) dan enam komponen teknologi pilihan(pengolahan tanah sempumE bibit muda,tanam 1-3 bibit per rumpun, pengairansecara efektif, penviangan dengan landakserta panen tepat waktu). Sasaran yang ingindicapai pada program ini adalahmengembangkan tanaman panga[ terutamapadi di Kabupaten Sidenreng Rappangmelalui pengelolaan secara terpadu yangdapat mengakibatkan kehilangan hasil yangtidak diinginkan tidak terjadi. Di KabupatenSidenreng Rappang program SL-PTT telahberlangsung sejak tahun 2008 di I IKecarnatan dengan tingkat ketrerhasilan30y, produktivitas. Pada tahun 2009program SL-PTT dilanjutkan yang tersebarpada l l (sebelas) kecamatan dengan hasil65,46% produktivitas. Peningkatanproduktivitas tersebut tentunya didukungoleh tingkat penerapan komponen teknologi

    Analisis Tingkat Penerapan dan Manfaat Teknologi Petani Sekolah LapangPengelolaan Tanaman Terpadu ( SL-PTI )Padi {Oryza sativaL.)di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap(Wahidah, Kahar Mustari, Azis Ambar) t6-26

    t7

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    22/91

    SL-PTT meskipun belum maksimal. Dalamupaya prcepatan adopsi pendekatan SL-PTT padi ini diharapkan terjadi prosespembelajaran ditingkat petani sehingga adamanfaat yang dirasakan dengan menerapkankomponen teknologi dasar dan komponenteknologi pilihan secara keseluruhan danberkesinambungan.Berdasarkan uraian sebelumnyqmaka peneliti mencoba melakukanpenelitian dengan judul "Analisis TingkatPenerapan dan Manfaat Teknologi PetaniSekolah Lapang Pengelolaan TanamanTerpadu (SL-PTT) pada Usahatani Padi(Oryza sativa L.) di Kecamatan Pitu RiawaKabupaten Sidenreng Rappang"Berdasarkan latar belakang, makadirumuskan masalah dalam penelitian inisebagai berikut:1. Bagaimana penerapan teknologi petaniSL-PTT pada usahatani padi diKecamatan Pitu Riawa Kabupaten

    Sidenreng Rappang?2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhitingkat penerapan teknologi petani SL-PTT pada usahatani padi di KecamatanPitu Riawa Kabupaten SidenrengRappang?3. Apakah tingkat penerapan teknologi SL-PTT berpengaruh terhadap tingkatpendapatan petani pada usahatani padi diKecamatan Pitu Riawa KabupatenSidenreng Rappang?Tujuan penelitian ini adalah:l. Menganalisis tingkat penerapanteknologi petani SL-Pfi pada usahatanipadi di Kecamatan Pitu RiawaKabupaten Sidenreng Rappang.,. Menganalisis faktor-faktor yangmempengaruhi tingkat penerapanteknologi petani SL-PTT pada usahatanipadi di Kecamatan Pitu fuawaKabupaten Sidenreng Rappang.3. Menganalisis pengaruh tingkatpnetrpan teknologi SL-PTT terhadaptingkat pendapatan petani di KecamatanPitu Riawa Kabupaten SidenrengRappang.

    METODE PENELITIANA- Lokasi dan WaktuPenelitian ini akan dilaksanakandi Kecamatan Pitu Riawa denganpertimbangan bahwa pada lokasi initelah dilakukan binaan melalui progmm

    SL-PTT pada beberapa kelompok tanidalam pengembangan usahatani padiselarna 3 tahun terakhir. Penelitian iniberlangsung selama 3 (tiga) bulan.

    B. Desain PenelitianPenelitian ini adalah penelitiansuryey yang bertujuan untuk mengkajidan menganalisis keberadaan teoriempirit dari hubunsan variabel-variabelyang diformulasikan dalam hipotesis.Sifal penelitiannya adalah pengujianhipotesis yaitu menganalisis penerapanteknologi, faktor-faktor yangmempengaruhi tingkat penerapanteknologi dan tingkat pendapatan petani.

    C. Definisi Operasional1. Komponen teknologi SL-PTTadalah suatu paket teknologi yangrnendasar dari berbagai perakitankomponen teknologi yang diadopsioleh petani berdasarkan spesifiklokasi. Komponen teknologi tersebutmeliputi Vmietas Uoggul Banr, benihunggul, penggunaan bahan organik,pnggunaan pupuk sesuai kebuhrhan,pengaturan populasi tanaman,pengendalian OPT, Pengolahantanah, bibit muda, tanam l-3 bibit permmpun, pengairan secara efeL:tif,penyiangan, panen tepat waktu.

    2. Petani adalah seseofimg atausekelompok orang yang melakukan'usahatani unhrk memenuhikebutuhan keluarganya Petani dalampenelitian ini petani yangmelaksanakan dan memperolehpendapatan dari usahatani padi padakegiatan SL-PTTtersebut.3. Petani Padi SI-PTT adalah orangyang melaksanakan usahatani padidengan program SL-PTT4. SI-PTT adalah suatu tempatpendidikan non formal bagi petaniuntuk meningkatkan pengetahuandan keterampilan dalam mengenalipotensi, men)'usun rencana usahatani,rnengatasi permasalahan, mengambilkeputusan dan menerapkan teknologiyang sesuai dengan kondisisumberdaya setempat secara sinergisdan berwarvasan lingkungansehingga usahataninya menjadi

    l8 KLMANDIKIAN Vol. 3 No. 1, April20i1

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    23/91

    efisien, berproduktivitas tinggi danberkelanjutan.5. Laboratorium LapanC GL) adalahLokasi usahatani sebagai mediabelajar dalam penerapan komponenteknologi.

    6. Pengelolaan Tanaman Terpadu(PTT) adalah suatu pendekataninovatif dan dinamis dalam upayameningkatkan produksi danpendapatan petani melalui perakitankomponen teknologi socarapartisipatif bersama petani.7. Produksi adalah hasil yang dicapaidalam melakukan aktivitas bercocoktanam atau berusahatani.8. Pendapatan ff) adalah j"o,iuhpenghasilan kotor yang diperolehpetani responden setelah menggarapsawahnya selama safu tahun.9. Pendapatan bersih/keuntunganadalah nilai penerimaan setelahdikurangi dengan biaya total yangdikeluarkan selama proses produksiyang dinyatalian dalam rupiah.Tingkat pendidikan, hras lahan,pengalaman benxahatani,tanggungan keluarga" status lahandan umur petani.l0.Umur (X1) adalah salah satu faktoryang berkorelasi denganpengambilan keputusan dalampererapan teknologi di setiapkegiatan usahatani.I l. Tingkat Pendidikan (Xr) adalahsuatu proses alamiah yang harusterjadi pada manusia. Pendidikanpetani merupakan prosespembelajaran yang dilalui oleh petanibaik pendidikan formal maupun nonformal.l2.Tanggungan Keluarga 0(3) adalahJumlah keluarga yang menjaditanggungan petani responden sebagaitenaga kerja dalam kegrtanusahataninya

    l3.Luas Lahan Qfu) uk-uran areal yangditanami padi yang dinyatakan dalamhektar.

    14. Pengalaman Berusahatani (Xs)adalah lamanya seseocrng dalammelakukan kegiatan usahataninya.

    15. Status lahan Qfu) adalah merupakanfaktor yang ikut menentukan kualitas

    dan kuantitas produksi yang ingindicapai.16. Inovasi adalah gagasan atau ide yang

    dianggap bar.r bagi seseormg.17. Partisipasi adalah tingkat keterlibatanpetani dalam melakukan pengujian

    terhadap inovasi yang diterimaD. Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian iniadalah petani yang bergabung pada 25kelompok tani yang berada dalamwilayah penelitian, masing-masingkelompok tani beranggotakan 25-35petani, selanjuhrya dipilih secara sengaja65 petani. Sampel ini dipilih l0% dari650 Populasi, maka terpilih sampelsebagai resp,onden pada setiap kelompoktani, sehingga ditetapkan total jumlahsampel adalah sebanyak 65 petani(Sugiono,20M).

    E. Jenis dan Sumber DataJenis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data primer dansekunder.l Data primer adalah data yangberkaitan dengan kegiatan usahataniyang diperoleh secara langsung dariresponden melalui daftar pertanyaandan wawancara.2. Data sekunder adalah data yangbersumber dari buku-buku, arsip-arsip, dokumen-dokumen, data sertalaporan yang dapat diperoleh dariinstansi terkait atau lembaga-lembagaterkait.

    F. TeknikPengumpulan Data1. Kuisioner, pengumpulan data yangdilakukan dengan jalan mengedarkanatau menanyakan langsung kepadaresponden dengan menggunakandaftar pertanyaan.2. Wawancara, teknik ini r{imaksudkanagar data yang terkumpul diharapkandapat melengkapi data yang tidaksempat dipertanyakan dalamkuisioner,3. ObServasi, teknik ini dilakukandengan terjun langsung ke lokasipenelitian untuk melakukanpngamatan mengenai berbagaifenomena yang tampak secaraobyektif.

    Analisis Tingkat Penerapan dan Manfaat Teknologi Petani Sekolah LapangPengelolaan Tanaman Terpadu ( SL-PTT )Padi {Oryza sativaL.)di Kecamatan Pitu fuawa Kabupaten Sidrap(Wahidah, Kahar Mustari, Azis Ambar) t6-26

    l9

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    24/91

    -G. TeknikAnalisis DataUntuk menganalisis data

    berdasarkan rumusatr masalah penelitianmaka digunakan metode persentase danmetode analisis path (analisis jalur)dengan menggunakan sistem programkompuier program SPSS 17.00 forwindows-Metode persentase digunakanuntuk menjawab rumusan masalah yangpertama dengan rumus sebagai berikut:P:F/nX1007"Dimana:P : persentase yang dicariF : frekuensin : jumlah respondenSedangkan analisis pathdigunakan untuk menjawab masalahkedua dan ketiga dengan rumus analisisPath (analisis jalur) adalah sebagaiberikut:Y = pyr, Xr + pyxz Xz + pyxr Xr + pYx.r)L + pyxs X5 + pyx6 )k + er

    HASIL DAN PEMBAIIASANIdentitas Responden Petani SI-PTTIdentitas petani responden pelaksanaSL-PTT di Kecamatan Pitu Riawa meliputiluas lahan garapu\ pengalamanberusahatani, luas lahan, status lahan. Untuklebih jelasnya identitas responden tersebutdapat diuraikan sebagai berukut:1. Luas Lahan GarapanLahan adalah merupakan salahsatu faktor produksi yang sangatberpengaruh terhadap peningkatanproduksi. Semakin luas lahan makaproduksi yang dihasilkan akan lebihbesar. Selain luas laharL penentupeningkatan produksi akan dipengaruhipula tingkat kesubutan tanah, penerapanteknologi serta iklim.

    Untuk lebih jelasnya luasg;uapan responden dapat dilihatTabel I berikutlahanpadaini:

    Tabel I Distribusi luas lahan garapan yang digunakan petani SL-PTTdi Kecamatan Pitu RiawaLuas LahanGarapan (Ha) Frekuensi(0 Persentase(%)0,50-1,00 (Rendah )1,10-1,99 ( Sedang )2,004,00 (Tinggi)

    3226

    149,240,0

    10,8Jumlah 1005Sumber: Data Primer setelah diolah, 201I

    Berdasarkan Tabel 1memrnjukkan bahwa kepemilikan lahankategori rendah yaitu 0,50-1,00 hamenempati urutan tertinggi yartu 32orang petani responden atau 49,2Yo,kategori sedang 1,10-1,99 Ha yaitu 26orang petani responden atau 40,002 dankategori tinggi 2,00-4,00 Ha yaitu 7orang atau 10,870. Luas lahan garapanmempengaruhi cara berproduksi sorangpetani responden. Selanjutnya luas lahangarapan dapat menyebabkan respondenlebih memungkinkan untukmemaksimalkan tingkat produksisekaligus dapat meningkatkan kualitasproduksi usahataninya. Froduksi suatukomoditi tidak dijamin dari luas atausempitnya lahan namun yang menjaminadalah produktivitas,

    2. PengalamanBerusahataniPengalaman berusahatani jr.gumerupalian salah satu faktor utama bagipenentu sumberdaya manusia yangmempengaruhi tingkat pengelolaanusahatani. Dimana sernaliin lama orangbekerja pada suatu bidangnya makasemakin tinggi pengalaman kerja dalambidang yang ditekuninya. Hal inipunmernpengaruhi tingkat keberhasilansuatr usahatani sebab dari pengalamanyang dimilikinya maka seseorangresponden dapat menentukan langkahatau tindakan selanjr.rtnya, agar dapatmemperoleh pendapatan usahatani yanglebih besar. Untuk mengetahuipengalaman berusahatani respondendilokasi penelitian dapat dilihai padaTabel 2 berikut ini.20 KLMANDIKIAN Vol. 3 No. 1, April2011

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    25/91

    Tabel 2 Distribusi Pengalaman Berusahatani Responden Petani SL-PTTdi Kecamatan Pitu RiawaNo Pengalaman

    Berusahatani (Thn) Frekuensi(0 Persentase(%)1. 1-10 (Reudah)2. 1l-29 ( Sedang)3. 2l keatas ( Tingg )

    302807

    46,143,1

    10,8Junlah 1005Sumber: Data Primer setelah diolatL 201 I

    Berdasarkan Tabcl 2menunjukkan bahwa pengalamanberusahatani petani responden cukupbervariasi. Mayoritas petani respondentelah berpengalaman selama 1-10 tahunadalah 30 orang atau 45,1Yo,1 l-20 tahunadalah 28 orang atau 10,8o/o dan 21 tahunkeatas adalah 7 orang atau 10,8%.Berdasarkan pengalaman berusahataniresponden diatas diharapkan adapeningkatan dalam hal penerapanteknologi khususnya komponenieknologi SL-PTT sehingga produksidapat dilingka&an.

    3. Status LahanStatus kepemilikan lahan dimanalahan dengan status pemilik biasanyalebih memotivasi responden yangberusahatani dengan baik dan

    respondenptm mempunyai kebebasanuntuk mengambil keputusan dalammemilih jenis komoditas yang potensialrmtuk ditanami, sementara respondendengan status penggarap mereka harusmemusyawarahkan terlebih dahuludengan pemiliknya dan tidak dapatmengambil kepurusan sendiri apa yangakan dilakukan untuk usahataninya.Status lahan .lan petani jugasangat mempengaruhi produksi danproduktivitas lahan dimana petanisebagai pernilik dapat juga sebagaipenggarap, sementara itu ada juga petaniresponden hanya menggunakan lahansewa untuk diga.ap dan ada pula hanyasebagai penggarap. Untuk lebih jelasnyastatus lahan petani responden dapatdilihat pada Tabel 3 berikut ini.

    Tabel 3 Distribusi status lahan garapan yang digunakan petani SL-PTTdi Kecamatan Pitu RiawaStatus LahanPetani Responden

    Frekuensi(0 Persentase(%)MitikSewaGarapan

    4418f

    67,727,74,6

    JumIah 1005Sumber: Data Primer setelah diolah. 2011

    Berdasarkan Tabel 3menunjukkan bahwa status lahan petaniresponden untuk lahan milik adalah 44orang alau 67,7%, lahan sewa yaitu 18orang atau 27,7o/o dan lahan ga.rapanyaitu 3 orang atau 4,6%. Status lahanmilik tersebut diatas digarap oleh petaniitu sendiri sebagai pemilik lahansehingga petani responden dapatmenerapkan pola usahatani sesuai

    dengan keinginannya Sedangkan lahansewa dan lahan garapan dikelola petanipenggamp sehingga dalarn mengelolausahatatrinya mengikuri apa yangdianjurkan oleh pemilik lahzrn.

    Diskripsi Usahatani RespondenPengelolaan usahatani adalahkemampuan responden menentukan,mengorganisir dan mengkoordinasikanAnalisis Tingkal Penerapan dan Manfaat Teknologi Petani Sekolah LapangPengelolaan Tanaman Terpadu ( SL-PTT )Padi (Oryza sativaL.)di Kecamatan Pitu fuawa Kabupaten Sidrap(Wahidah, Kahar Mustari, Azis Ambar) t6-26

    21

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    26/91

    faktor-faktor yang dikuasai sebaik_baiknyad1n .memberikan produksi pertani;sebagarmaDa yang diharapkan, ukuran darikeberhasilan pengelola;rr itu adalanproduktivitas dari usahanya (Suratiyah,240q.1. Analisis faktor-faktor yangmempengaruhi tingkat pencrepankomponen teknotogi petani SI-PTT

    ' Besamya pengaruh faktor umur,pendidikan, tanggungan keluarga, luasIahan. pengalaman berusahatani, sertastafus lahan secara bersama-sama adalahsebesar 17,9%, sedangkan sisanyadipengaruhi oleh faktor lain yang tidaktermasuk dalam penelitian ini.Berdasarkan dari hasil perhitungan halini menunjukkan bahwa keenani faktortersebut pengaruhnya terhadap

    pada usahatani padi di KecamatanPitu RiawaUntuk melihat pengaruh faktorumur, pendidikan, tanggrmgan keluarga,status dan luas lahan garap;,pengalaman berusahatani - ,""-ugabungan dalam mempengaruhi tingkatry:Tpu" komponen teknologi petaniSL-Pft dapat dilihar pada Tabel 4.sebagai berikut:

    p1T*p* komponen teknologi SL _PTT sangat kecil.Namun demikian pengaruhkeenam faktor tersebut tetap sangatd i butuhkan dalam pengelotaan usahatin i.Selain nilai R pengaruh keenam faktor91tl penerapan komponen teknologiSL-PTT dapat pula dilihat berdasarkindari nilai signifikans pada Tabel 5 Anovasebagai berikut:

    Model Summary

    Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of theEstimate1 .423" .179 .094 .372a-

    Tabel 4 Tabel Moder Summary pengaruh Faktor umur, pendidikan, Tanggungan Keluarga,Status petani dan Lahaq Luas Lahan Garapan, pengalaman Berusahatani petaniResponden di Kecamatan pitu Riawa

    a. Predictors: (Constant), SLahan Garapan, pengalaman Usahatani, It*; psrgni.

    Tabel 5 Tabel Model Anova pengaruh Faktor umur pendidikan, Tangg'ngan Keluargqstatus Iahan Garapan. Luas lahan Garapan, pengaraman Berusahatani petaniResponden di Kecamatan pitu RiawaANOVAb

    r. Predictors: (Constant), Stutl: I+*lahan garapan, Pengalaman Usahatani, Umur petanib. Dependent Variable: Aspek Tekni, ,Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa nilai signifikan lebih besar dari 0,05 artinya Hoiterima daa Hl ditolak,0,0ql0,05, dengan demikian J"d;irtr"p"rkan bahwa tidak adapengaruh yang linear keenam faktor tersebuiterhadap p"n*.up* i.t "i"gi sl_prr.Sedangkan secara parsial keenam faktor texebut dalam mempengaruhi penerapanteknologi SL-PTT dapat dilihat pada Taber 5 coeefficien* ."u"gui u".i[rt,

    Vlodel Sum ofSquares df Mean Square F Sig.I RegressionResidualTotal

    1.7488.0069.754

    658M

    .291

    .1382.110 .066

    a. Predi

    22 KLMANDIK]At\ Vol. 3 No. 1, April 2011

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    27/91

    Tabei 6 Tabel Model Coefficients Pengaruh Faktor Umur, Pendidikan, TanggunganKeluarga" Luas Lahan, Pengalaman berusahatani, serta Status Petani respondendi Kecamatan Pitu Riawa

    Berdasarkan Tabel 6menunjukkan bahwa lrras lahan garapanberpengaruh terhadap tingkat penerapanteknologi yang diterapkan petaniresponden hal ini sesuai yangdikemukakan oleh Soekatawi ( 2005),bahwa luas tidaknya lahan garapan akanmempengaruhi produksi dan pendapatan,kemudian faktor lain seperti tingkatpendidikan, pengalaman trerusahatani,umur petani, tanggungan keluarga , sertastatus lahan tidak berpengaruh terhadaptingkat penerapan teknologi petaniresponden.Analisis Penerapan KomponenTeknologi SL-PTT terhadap TingkatPendapatan Petani.Peranan teknologi pada setrapkegiatan usahatani sangat menentukantingkat produksi dan produktivitas yangingin dicapai.Penerapan teknologi tersebutyang biasa dikenal dengan aspek teknisdalam mengelola usahatani harus terpadudan menyelumh artinya secarakeseluruhan teknologi tersebut harusditerapkan secara maksimal. Aspekteknis usahatani harus pula di dukungoleh aspek sosial ekonomi dan aspekkelembagaan.Aspek sosial ekonomi meliputiadat istiadat yang berkaitan denganpengelolaan usahatani, partisipasi petaniresponden sfia keluarganya dalam

    pelaksanaan kegiatan SL-PTT, tingkatpengetahuan dan pemaharnan petaniresponden tentang kegiafan SL-PTT dankeuntungan yang diperoleh setelahmenj adi pserta SL-PTT.Sedangkan Aspk kelembagaanmeliputi keaktifan petani dalammelaksanakan kegiatan rutin dikelompoktminya dan keikutsertaannyadi organisasi lainnya.Pengaruh penerapan komponenteknologi SL-PTT terhadap tingkatpendapatan petani yang didukung olehaspek sosial ekonomi dan aspekkelembagaan secara bersafiur-samaterlihat seperti pada Tabel 7 modelSummary sebagai berikut:

    Coefficients"

    ModelUnstandardizedCoefficients StandardizedCoeflicients

    t Sig.Std. Error BetaI (Constant){Jmur PetaniPendidikanTanggungan keluargaLuas Lahan GarapanPengalaman UsatrataniStatus lahan gampan

    2.688-.096-.1 l8-.034.207.120.057

    .282

    .089

    .064

    .082

    .071

    .078

    .082

    .151

    .249

    .452

    .360

    .206

    .084

    9.s33-1.082-1.83 I-.4202.8971.524.697

    .000

    .284

    .072

    .676

    .005

    .133

    .489a. Dependent Variable: Aspek Teknis

    Analisis Tingkat Penerapan dan Manfaat Teknologi Petani Sekolah LapangPengelolaan Tanaman Terpadu ( SL-PTT )Padi {Oryza .sotitaL.)di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap(Wahidah. Kahar Mustari, Azis Ambar) l6-26

    /.3

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    28/91

    Model Summary

    Modei R R Square Adjusted R SquareStd. Error ofthe

    EstimateI .l6i' .026 .422 .458a. Predictors: (Constant), Aspek Teknis, Aspek Sosek, Aspek Kelembagaan.

    Tabel 7 Tabel Model Summary Pengaruh Aspek teknis, Aspek kelembagaan,dan Aspek Sosek terhadap tingkat pendapatan petani SL-PTTdi Kecamatan Pitu Ria.*a.

    Besarnya pengaruh aspek teknis,aspek keiembagaan, dan aspek soseksecara bersama-sama adalah sebesarA,26%. Berdasarkan Tabel 8menunjukkan bahwa ketiga aspektersebut pengaruhnya terhadap tingkatpendapatan petani sangat kecil. Namundemikian pengaruh ketiga aspek tersebut

    Berdasarkan Tabel 8, menunjukkaa bahwa aspekaspek kelembagaan tidak memberikan pengaruh yangpetari dengan tingkat kepercayaan 957o.

    tetap sangat dibutuhkan dalampengelolaan usahatani. Selain nilai Rpengaruh ketiga aspek dalam penerapankomponen teknologi SL-PTT terhadaptingkat pendapatan petani dapat puladilihat berdasarkan dari nilai signifikanpada Tabel 8 Anova sebagai berikut:

    teknis, aspek sosial ekonomi, dannyata terhadap tingkat pendapatan

    Tabel 8 Tabel Model Anova Pengaruh Aspek Teknis, Aspek Kelembagaan,dan Aspek Sosek Terhadap Tingkat Pendapatan Petani di Kecamatan Pitu RiawaANOVAb

    VIodel Sum ofSquares df Mean Square F Sig.I RegressionResidualTotal

    342796138

    t213

    J6r64

    .1 14

    .210.54 .654

    a. Predictors: (Constant), Aspek Teknis, Aspek Sosek, Aspek Kelembagaanb. Dependent Variable: Tingkat Pendapatan

    Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih besar dari 0,05 artinyaHo diterima dan Hl ditolak, 0,65 > 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak adapengaruh yang linear ketiga aspek tersebut terhadap tingkat pendapatan petani SL-PTT.Sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh aspek teknis, aspek sosial ekonomi dan aspekkelembagaan terhadap tingkar pendapatan petani dapat dilihat pada Tabel 8 coefficientssebagai berikut:Talel 8. Tabel Coefficients Pengaruh Aspek Teknis, Aspek Sosek, dan Aspek Kelembagaanterhadap tingkat Pendapatan Petani Responden di Kecamatan Pitu Riawa.Coefficients"

    \4odel

    UnstandardizedCoefficients StandardizedCoefficientst sie.Std. Error Beta

    I (Constant)Aspek KelembagaanAspek SosekAspek Teknis

    2.034-.013.121.167

    .667

    .086

    .162

    .149

    -.020.096.144

    3.M9-.152.749

    l.l l6

    .003

    .880

    .457

    .269a. Dependent Variable: Tingkat Pendapatan

    24 KLMANDIKIAN Vol. 3 No. 1, April 2011

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    29/91

    KESIMPI.]LANBerdasarkan hasii penelitian dan

    wawancara dengan petani responden sebagaipelalar usahatani Sekolah LapangPengelolaan Tanaman Terpadu diKecamatan Pitu Riawa, maka dapatdisimpulkan hal-hal sebagai berikut:1. Tingkat penerapan komponen teknologiSL-PTT baik teknologi dasar ilutuprmteknologi pilihan belum maksimal.2. Faktor Umur, iingkat Pendidikan,tanggungan keluarga pengalaman

    6e1gssha1ani, serta status lahan tidakberpengaruh tehadap tingkat penerapankomponen tekonologi SL-PTT baikteknologi dasar maupun teknologipilihan. Sedangkan luas lahanberpengaruh terhadap tingkat penerapanteknologi SL-PTT.3. Penerapan komponen teknologi dasardan teknologi pilihan tidak berpengaruhterhadap tingkat pendapatan petaniresponden pelaksana SL-PTT diKecamatan Pitu Riawa.

    DAtr'TARPUSTAKAAnonim, 1981. Pengelolaan Tqnaman

    Terpadu- Balai Penelitian TanamanPadi, Sukamandi Jawa Barat.1997. Bercocok Tanam Padi.Badan Pengendali Bimas, Jakarta

    2009. Kabupaten SidenrengRappang dalam Angka "Tahun2 J09. S idrap-Sularvesi Selatan.

    2009. Petuniuk TefutisPengelolaan SL-PTT. DePartemenpertanian Direktorat Ketahananpangan, Jakrta.

    Tingkat Prodului, ProduldivitasPadi, Palawiia dan TanamanPerkebunan. Dinas Pertanian danPerkebunan Kabupaten SidenrengRappang Bidang Tanaman Pangan.Sidrap.

    2011. Petunjuk TelmisPenanggulangan Bencanq Alam

    Puso. Kemeterian PertanianJakada.

    Burhanuddin, 20A3. Analisis PerbondinganTingkat Pendapatan UsahataniPadi dengan Usahatani Jagungpada Lahan Sowah KecamatanMattirosompe Kabupaten Pinrong.Skripsi Fakultas Pertanian,Peteroakan dan Perikanan.UniversitasParepare.

    Muhammadiyah

    Firdaus, Muhammad., 2008. ManajemenAgribisnis. Penerbit PT. BumiAksara" Jakafla.Hermanto F, 1995. Ilmu Usahatani.

    Penebar Swadaya JakartaKlreriyah, 2005. Pengoruh TingkatPemahaman dan PenerapanTefutologi Korcervasi terhadoPPendopatan Usshalani LahonKering Di Kecamatan WattangPulu Kabupaten SidenrengRappang. Skripsi FakultasPertanian, Petemakan danPerikanan. Universitas

    Muhammadiyah Parepare.Kheriyah, 2009. Analisis PeranKelembagaan dalom Perencanaan

    Pengembangan Agribisnis diKabupalen Sidenreng Rappang.Tesis Program PascasarjanaUniversitasParepare.

    Muhammadiyah

    Mahira 2006. Tinjauan Harga DasarGabah dan Pendapatan Petani diKecam

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    30/91

    Nurhapsa, 2009. Analisis l-aldor-FaldorProduksi Usahatani padi(Oryza Sativa 'u) di KotqPqrePare. Tesis ProgramPascasarjaua UniversitasMuhammadiyah Parepare.

    Nuraini, 2011. Prospek PengembanganPertanian Organik BerbasisPendekotan Agribisnis diKabupaten Sidenreng Rappang-Tesis Program PascasarjanaUniversitas MuhammadivahParepare.

    l.lurul Huda, 20ll. Anqlisis PelaksanaanProgram Peningkotan BerasNasional di Desa Sipodeceng,Kecamatan Barqnti, KabupatenSidenreng Rappang. Tesis ProgramPascasarjana UniversitasMuhammadiyah Parepare.

    Soeharjo dan Patong, 1986. Sendi-Sendi. Pokok Usahatani. LP3ESUniversitas Hasanuddin. Makassar-Soekartawi, 1986. Ilmu Usahotani danPenelitian untuk Pengembangan

    P etani Kecil. Universitas Indonesia.Jakarta.

    Soekartawi, 2005. Agribisnis Teori danAplikasinya. Cetakan Ke Delapan,Penerbit PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta

    Sugiyono, 2004. Statistik untuk Penelitian.Alpa Beta. Bandung.Sunarto dan Riduan. 2009. PengantarStatistika. Anggota IKAPI JawaBarat.Suratiyah, Ken., 2006. Ilmu [Jsahetani.Penebar Swadaya. Jaka-rta.Sutina Made, dkk, 2003. AnalisisKelembagaan Ekonomi yangDibutuhkan Masyarakot Nelayan diPropinsi Sulu*-esi Selatan. HasilPenelitian Kerjasama antaraBalitbangda dengan LembagaPenelitian Unhas.

    Tadjo M2009. Pengembangon KedelaiMelalui Pendekatan Agribisnis.Disertasi . Universitas Hasanuddin.Titien Sutarly dkk, 2005. Persepsi PetaniTerhadop Benih Padi Unggul Di

    Sulowesi Selatan. BalitbangdaPropinsi Sulawesi Selatan.

    26 KLMANDIKIAN Vol. 3 No. 1, April 2011

  • 7/22/2019 Kemandirian Jurnal Agribisnis Vol. 3 No. 1, April 2011

    31/91

    PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DA}t KELAYAKAN USAIIATANISAMBUNG SAMPING KAKAO DI KECAMATAN LEMBANGKASUPATEN PINRANG SUI.AWESI SELATANDevelopment of Technologt and Side Defi Grafiing Peasibility Study onFarming Cocoa at Lembang Pinrang Regency South Sulawesi

    Nursan, Masnama Tadjo, AIi Musa PasaribuAbstrak

    Rendahnya produktifitas kakoo di Kabupaten Pinrang sebessr 0,694 ton/ ha udalah sudtumasalah yang dihadapi oleh Pemerintah Doerah Kabupaten Pinrang pada tahun 201 1. Untukmemecahkan masalah tersebut Kabupaten Pinrang berupaya melql,a*an rehabilitasi tqnamankakao yang telah tua/ rusalc, dengan- jolan upqya penerapan telmologi sambung samping (side deftgrafting). Metode penelitian dilakukan dengan survei dengan tujuan untuk mengetahui strotegipengembanagan kakao dengan teknalogi sambung samping dan kriteria vqriabel kelayakanfinancial : NPY, Net B/C ratio dqn IRR. Jumlah responden petoni dilakukan sebanyak 120 sampelberadq di Lokasi kecamatan lembang- Data yang dikumpulkon adslah data primer dengon sistentwqwqncara dengan dengan alot bantu kuesioner, sedangkan data sekunder dapat diperoleh dariinstansi yang terkait yeknik analisis menggunakan SWOT dan lsiteria kelayokan financial. Hssilpenelitian menunjukkan bahwo strategi pengembangan usoha tani kakoo Snenghx -Opportunities: Weakness - Opportunities