kif osis

7
7/23/2019 Kif Osis http://slidepdf.com/reader/full/kif-osis 1/7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho W, 2012 11)! "ada #aman modern seperti sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di  berbagai bidang kehidupan manusia! $aik dalam bidang ekonomi, politik,  pendidikan, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi dan tidak ketinggalan  juga perkembangan pada bidang kesehatan! %ehat menurut W&' adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial yang merupakan aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan yang merupakan aspek negatif! ("urnaan, 200)! "erkembangan teknologi dan pendidikan pada sekolah*sekolah yang terus  bergerak maju semakin menuntun sisa untuk aktif, dimana sering kali keaktifan ini dapat berakibat buruk terhadap terjadinya kesalahan pada tubuh yang dapat menimbulkan cidera pada jaringan lunak, tulang, maupun saraf! +ejadian yang  banyak terjadi pada usia anak sekolah antara % sampai %M" ialah kebiasaan membaa tas yang mereka pakai saat pergi ke sekolah, yang dapat mengakibatkan gangguan cedera yang terjadi akibat kesalahan pemakaian tas, dan hal itu dapat menyebabkan deformitas pada tulang belakang seperti skoliosis, lordosis, dan kifosis! $erdasarkan kejadian di esa Ngumpakdalem +ecamatan ander +abupaten $ojonegoro penulis mendapatkan fenomena baha ada seorang lansia yang selalu timbul keinginan kencing yang sangat mendesak, tetapi sebelum sampai kamar mandi celananya sudah basah oleh air kencing, dan berdasarkan keterangan keluarganya lansia tersebut selalu menggunakan pempers! +ifosis adalah penyimpangan postur dalam bidang sagital yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu terjadi secara kongenital, faktor sikap tubuh yang salah  pada saat bekerja dan berolahraga, serta akibat dari kesalahan tubuh saat  beraktifitas seperti duduk, berdiri dengan tubuh membungkuk dalam aktu lama dan statis! "emakaian tas ransel beban berat dalam jangka aktu lama juga bisa menyebabkan tubuh condong ke depan atau kifosis (Macagno and '-$rien, 200.)! "ada orang muda sudut kifosis normal berkisar antara 10/ dan 2/! Nilai sudut ini  berariasi disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi patologis (Macagno and '-$rien, 200.)! "ostur kifosis ditandai dengan peningkatan kura torakal, protraksi skapula, dan disertai forard head position! $erpotensi menyebabkan nyeri karena stress pada ligament longitudinal posterior, kelelahan otot erector spine dan rhomboid, thoracic outlet syndrome, dan upper crossed 1

Upload: arik-kristiawan

Post on 17-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kif Osis

7/23/2019 Kif Osis

http://slidepdf.com/reader/full/kif-osis 1/7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menua atau menjadi tua adalah proses menghilangnya secara perlahan

kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan

mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan

terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita

(Nugroho W, 2012 11)!

"ada #aman modern seperti sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di

 berbagai bidang kehidupan manusia! $aik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi dan tidak ketinggalan

 juga perkembangan pada bidang kesehatan! %ehat menurut W&' adalah suatu

keadaan sehat jasmani, rohani, dan sosial yang merupakan aspek positif dan tidak 

hanya bebas dari penyakit serta kecacatan yang merupakan aspek negatif!

("urnaan, 200)!

"erkembangan teknologi dan pendidikan pada sekolah*sekolah yang terus

 bergerak maju semakin menuntun sisa untuk aktif, dimana sering kali keaktifan

ini dapat berakibat buruk terhadap terjadinya kesalahan pada tubuh yang dapat

menimbulkan cidera pada jaringan lunak, tulang, maupun saraf! +ejadian yang

 banyak terjadi pada usia anak sekolah antara % sampai %M" ialah kebiasaan

membaa tas yang mereka pakai saat pergi ke sekolah, yang dapat

mengakibatkan gangguan cedera yang terjadi akibat kesalahan pemakaian tas, dan

hal itu dapat menyebabkan deformitas pada tulang belakang seperti skoliosis,

lordosis, dan kifosis!

$erdasarkan kejadian di esa Ngumpakdalem +ecamatan ander +abupaten

$ojonegoro penulis mendapatkan fenomena baha ada seorang lansia yang selalu

timbul keinginan kencing yang sangat mendesak, tetapi sebelum sampai kamar 

mandi celananya sudah basah oleh air kencing, dan berdasarkan keterangan

keluarganya lansia tersebut selalu menggunakan pempers!

+ifosis adalah penyimpangan postur dalam bidang sagital yang dapat disebabkanoleh beberapa faktor yaitu terjadi secara kongenital, faktor sikap tubuh yang salah

 pada saat bekerja dan berolahraga, serta akibat dari kesalahan tubuh saat

 beraktifitas seperti duduk, berdiri dengan tubuh membungkuk dalam aktu lama

dan statis! "emakaian tas ransel beban berat dalam jangka aktu lama juga bisa

menyebabkan tubuh condong ke depan atau kifosis (Macagno and '-$rien, 200.)!

"ada orang muda sudut kifosis normal berkisar antara 10/ dan 2/! Nilai sudut ini

 berariasi disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi patologis

(Macagno and '-$rien, 200.)! "ostur kifosis ditandai dengan peningkatan kura

torakal, protraksi skapula, dan disertai forard head position! $erpotensi

menyebabkan nyeri karena stress pada ligament longitudinal posterior, kelelahan

otot erector spine dan rhomboid, thoracic outlet syndrome, dan upper crossed

1

Page 2: Kif Osis

7/23/2019 Kif Osis

http://slidepdf.com/reader/full/kif-osis 2/7

syndrome! %elain itu postur kifosis menyebabkan ketidakseimbangan otot,

ketegangan otot dada depan (otot intercostalis), otot*otot anggota gerak atas yang

 berorigo pada thorak, (pectoralis mayor dan minor, latissimus dorsi, dan serratusanterior), otot serikal dan kepala yang berhubungan pada skapula (leator 

skapula dan upper trape#ius), dan otot region serikal, penguluran dan kelemahan

erector spine dan otot retraksi scapula (rhomboid dan upper dan loer trape#ius)

(+isner and olby, 2003)!

"ada postur kifosis dijumpai diskus mengalami pemipihan pada bagian entral

dan pelebaran pada bagian dorsal, akibatnya nucleus terdorong dan terjebak pada

 bagian dorsal, sehingga gerka ektensi terkunci! dan terjadi kontraktur pada posisi

tersebut, serta membuat iritasi pada ligament longitudinal posterior! %elain itu

 pada kapsul ligament akan terjadi pemanjangan pada satu sisi dan pada sisi lain

kapsul ligament terjadi pemendekan sehingga memungkinkan terjadi tightness

 pada kapsul ligament tersebut! 4erdapat 5 tipe deformitas kifosis yaitu 1)lokalisasi, berlebihannya angulasi posterior yang disebut gibbous atau hump back,

2) doager-s hump, yang disebabkan oleh osteoporosis paska menopause pada

anita, 6) pengurangan inklinasi pelis 20/ dengan lumbal flat, dan 5)

 pengurangan inklinasi pelis 20/ dengan torakolumbal atau kifosis torakal (round

 back)! %edangkan secara umum dikenal tiga jenis kifosis 1) kifosis congenital

(kelainan baaan sejak dirahim), 2) kifosis postural banyak ditemui pada remaja

 putri, 6) %cheuermann-s khyposis yang banyak terjadi di usia belasan tahun

terutama pada remaja pria yang terlalu kurus (&ertling and M!+essler, 200.)!

"erbedaan antara kifosis postural dan penyakit %cheuermann ditentukan dengan

 pemeriksaan klinis dan radiografi! "enderita dengan penyakit %cheuermann tidak 

dapat memperbaiki kifosis pada posisi berdiri atau tengkurap, hiperektensi! $ila

dipandang dari samping pada posisi fleksi ke depan, penderita biasanya akan

menunjukkan pembengkakan yang mendadak pada daerah toraks tengah sampai

 baah! "enderita dengan kifosis postural menunjukkan kontur lentur halus,

simetri! 4as ransel sangat diminati oleh anak sekolah! i amerika serikat, sekitar 5

 juta anak menggunakan tas punggung untuk membaa barang barang kebutuhan

mereka ($auer, 2003)! i salah satu kota di 7ndonesia, jumlah pengguna tas

 punggung mencapai 33,89 (n:253)! $anyaknya peminat yang menggunakan tas

ransel disebabkan karena tas ini lebih praktis dan memiliki daya tamping lebih

 besar! 4as ransel, meskipun banyak diminati tetapi dapat menyebabkan masalah

kesehatan apabila penggunaannya tidak tepat, salah satunya bias menyebabkan perubahan pada postur! $erdasarkan hasil penelitian %heir*Neiss et al (2006), dari

112. anak usia 12*1 tahun yang menggunakan tas ransel ada sekitar 35,59 yang

mengeluh nyeri punggung disertai keterbatasan fungsi aktiitas fisik! &al ini

dikarenakan beban tas ransel yang terlalu berat dapat memberikan tekanan pada

 bagian disc tulang belakang yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang*tulang

 belakang sehingga merangsang saraf nyeri dan menimbulkan nyeri ;merican

hiropractic ;ssociation (;;) menyebutkan penggunaan tas ransel yang aman

harus memenuhi beberapa kriteria agar tidak terjadi punggung yang aman harus

memenuhi beberapa kriteria agar tidak terjadi perubahan postur seperti kifosis,

 posisi baah tas tidak boleh lebih dari 5 inch dari garis pinggang atau kira*kira

melebihi pelis, beban yang dibaa beratnya tidak boleh bertumpu pada salah

2

Page 3: Kif Osis

7/23/2019 Kif Osis

http://slidepdf.com/reader/full/kif-osis 3/7

satu sisi, tali tas ransel memiliki lapisan atau bantalan, dilengkapi oleh aist belt,

dan ukuran tas punggung sesuai dengan ukuran tubuh (;;, 2005)! $atas berat

 beban tas punggung yang masih diperbolehkan untuk dibaa yaitu tidak lebih dari109*19 berat badan! $erat tas ransel yang terlalu berat dapat mengkibatkan

anak membungkuk ke depan untuk menopang berat dipunggung dan

mempertahankan keseimbangan sehingga timbul ketegangan di area punggung!

(<rimmer et al, 2002)! ;pabila posisi ini dipertahankan dalam jangka aktu

tertentu, maka anak dapat mengalami pegal atau ketidaknyamanan diarea

 punggung! %elain itu, posisi tersebut dapat meningkatkan risiko perubahan postur 

tubuh yaitu kifosis! %elain berat beban tas, posisi baah tas juga berpengaruh , tas

ransel yang bergantung terlalu rendah dapat meningkatkan beban yang ditopang

 bahu sehingga menyebabkan anak akan condong kearah depan ketika berjalan

sehingga menimbulkan ketegangan otot (;;, 2005)!

$erat rata*rata tas sekolah memiliki jangkauan antara 5,3 kg dan 8,6 kg, bebanrelatif dibaa oleh anak*anak sekolah dinyatakan sebagai persentase berat badan

(9 $W) ini merupakan kisaran antara 109 dan 229 $W, beban relatie yang

dibaa anak ke sekolah (dinyatakan sebagai9 $W) telah dipertimbangkan dalam

studi ergonomis sebagai salah satu faktor penyebab pada masalah muskuloskeletal

antara lain kelompok usia! %ebuah tas sekolah batas berat 109 sampai 19 dari

 berat badan telah disarankan sebagai beban maksimum untuk sisa sekolah!

=adi membaa tas sekolah yang berat dapat mempengaruhi sistem

muskuloskeletal anak*anak dan cenderung menimbulkan masalah yang berbeda

seperti perubahan di kepala > leher dan postur tulang belakang dan meningkatkan

tingkat aktifitas pada otot leher dan trunk! (ianat 7man et al, 2011)!

+esalahan sikap tubuh yaitu kifosis torakal akan mengganggu kesehatan yang

menyebabkan nyeri akibat stress mekanik pada tulang belakang,

ketidakseimbangan otot, upper crosses syndrome, stress pada ligament,

keterbatasan gerak torakal, gangguan pernapasan, sindroma miofascial ("aterson,

2008)!

engan demikian kifosis merupakan suatu kondisi yang berpengaruh buruk pada

tulang belakang seseorang jika tidak segera ditangani! "enanganan dan

 pemeriksaan kifosis diperlukan kemampuan dan keahlian sehingga penanganan

dan pemeriksaan yang dilakukan benar dan dapat mengurangi derajat kifosis

tersebut! 4erutama bagi fisioterapi yang lebih fokus memberikan pelayanan

kesehatan dalam masalah kemampuan gerak dan fungsi! %eperti yang tercantumdalam +?"M?N+?% N'!13>M?N+?%>%+>@7>200 tentang standar pelayanan

fisioterapi di sarana kesehatan! ABisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan

yang ditujukan kepada indiidu dan atau kelompok untuk mengembangkan,

memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan

dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan

(fisik,elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasiC (%unarto,

2008)!

"enegakkan diagnosa fisioterapi kifosis dilakukan standar pemeriksaan postur 

menggunakan plum line atau bandul! "lum line merupakan alat pemeriksaan

standar pada postur yang meakili garis ertical tubuh dengan prinsip kerja

 berdasarkan hokum graitasi! "lum line digunakan dalam keilmuan sebagai garis

6

Page 4: Kif Osis

7/23/2019 Kif Osis

http://slidepdf.com/reader/full/kif-osis 4/7

yang meakili alignment tubuh untuk melihat apakah postur tubuh mengalami

deiasi! (+endall et al, 200)!

%etelah dilakukan pemeriksaan menggunakan plum line kemudian dilakukan pungukuran besarnya kura kifosis torakal menggunakan  Flexible ruler untuk 

mengetahui besarnya nilai kura kifosis! iagnosa sedini mungkin setidaknya

dapat memberikan informasi kepada penderita kifosis dan penanganannya

sesegera mungkin guna menghindari deformitas yang lebih parah sehingga kifosis

dengan derajat kura yang lebih besar dapat dihindari! 'leh karena hal itulah

obserasi dalam penelitian skripsi ini adalah anak*anak sekolah menengah

 pertama dengan Mengadakan surei di sekolah tersebut, penulis mengamati

kebiasaan anak*anak dalam pemakaian tas yang dipakai saat ke sekolah!

"roses penuaan merupakan akumulasi secara progesif dari berbagai

 perubahan fisiologis organ tubuh yang berlangsung seiring berjalannya aktu,

menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahantubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh, selain

itu proses penuaan akan meningkatkan kemungkinan terserang penyakit bahkan

kematian (;#i#ah DM, 2011 3)! Meningkatnya jumlah usia lanjut tidak terlepas

dari faktor keberhasilan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang

ditandai dengan meningkatnya usia harapan hidup! Meskipun banyak orang usia

lanjut dalam kesehatan yang baik, namun tetap merupakan kelompok yang

rentan terhadap penyakit karena terjadinya perubahan struktur dan fungsi tubuh

akibat proses degeneratif (Naai E, 2008 8)!  "erubahan*perubahan yang

terjadi pada lansia dapat memberikan dampak kepada kemampuan lansia dalam

melakukan aktifitas sehari*hari> Activity aily Diings (;Ds)! ;Ds adalah

fungsi dan aktiitas indiidu yang normalnya dilakukan tanpa bantuan orang lain!

+egiatan ;Ds berdasarkan +at# 7ndeks meliputi mandi, berpakaian, pergi ke

toilet, berpindah, kontinensia dan makan (=oko Wijono, 2003)! "eran keluarga

sangat diperlukan untuk membantu, dan mengontrol lansia sehingga dapat

mengubah perilaku lansia (%upartini, F, 2005 2)! "eran yang dapat dijalankan

keluarga adalah dengan memberikan kasih sayang, rasa aman dan memberikan

 perhatian diantara anggota keluarga (lansia) (Nasrul ?ffendy, 188 6)! Namun

 berdasarkan fenomena di esa Margomulyo peran keluarga dalam peraatan

lansia masih sangat kurang, karena sebagian besar keluarga yang mempunyai

lansia kurang memperhatikan kebutuhan pada aktiitas kehidupan sehari*hari

terutama dalam hal mandi, berpakian, pergi kekamar mandi, berpindah,$;+>$;$ dan kebutuhan makan lansia!

&asil %ensus "enduduk tahun 2010, 7ndonesia saat ini termasuk ke dalam

lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni

1,1 juta jia atau 8,.9 dari jumlah penduduk! $erdasarkan proyeksi $appenas,

 jumlah penduduk lansia .0 tahun atau lebih diperkirakan akan meningkat dari

1,1 juta (2010) menjadi 28,1 juta (2020) dan 6. juta (202) (ep+es G7, 2012)!

$erdasarkan hasil penelitian Fip Giyani pada tahun 2008 tentang peran keluarga

terhadap lansia dengan ketergantungan  di Madiun menunjukkan peran keluarga

dalam peraatan lansia dalam memenuhi kebutuhan mandi terdapat 29 berperan

 baik, memenuhi kebutuhan berpakaian terdapat .9 berperan baik, memenuhi

kebutuhan pergi ke toilet terdapat .09 berperan baik, memenuhi kebutuhan

5

Page 5: Kif Osis

7/23/2019 Kif Osis

http://slidepdf.com/reader/full/kif-osis 5/7

 berpindah terdapat 29 berperan baik, memenuhi kebutuhan kontinensia terdapat

559 berperan baik, memenuhi kebutuhan makan terdapat .09 berperan baik!

 i +abupaten $ojonegoro pada tahun 2011, jumlah usia lanjut (lebih dari.0 tahun) sebanyak 128!281 orang dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan

sebanyak !63 atau .,659 dengan rincian laki*laki .8,1.9 dan perempuan

.3,.09! i +ecamatan $alen pada tahun 2012 dari 30!. orang penduduk 

+ecamatan $alen, jumlah usia lanjut (lebih dari .0 tahun) sebanyak 3!261 orang

(10,29) dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 6!2.5 atau

5,159 dengan rincian laki*laki 5.,219 dan perempuan 55,109! i esa

Margomulyo pada tahun 2012 jumlah penduduknya sebanyak 2.36 orang, jumlah

usia lanjut (lebih dari .0 tahun) sebanyak 3 orang (21,8.9) dan yang

mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 152 atau 25,29 (Daporan $ulanan

+egiatan +esehatan Esia Danjut esa Margomulyo, tahun 2012)!

%ecara biologis makin tua usia seseorang maka semakin banyak fungsiorgan tubuh yang mengalami perubahan berupa penurunan atau bahkan tidak 

 berfungsi sama sekali! Menurun atau hilangnya fungsi tersebut akan berpengaruh

langsung terhadap kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari*hari (Fuliani,

2006)! "enurunan aktifitas yang terjadi pada lansia tersebut memberikan dampak 

yang buruk pada lansia! %alah satu contohnya adalah lansia sering mengalami

keluhan mengompol atau inkontenensia urin (7E) karena adanya gangguan

kemampuan atau ketidakmampuan menunda berkemih tatkala timbul sensasi

keinginan untuk berkemih (;ndra, 2003)!  &al itulah yang menyebabkan bau

 pesing pada lansia! =ika peran yang dilakukan keluarga dalam meraat lansia

kurang maka akan berdampak terhadap kondisi psikologis dan fisik! ampak 

terhadap psikologis lansia yaitu lansia akan merasa menjadi beban bagi keluarga

dan selalu merasa tidak berguna! %edangkan dampak terhadap fisik lansia yaitu

kebutuhan dasar lansia tidak terpenuhi, lansia akan semakin lemah dan akan

terjadi ketergantungan yang lebih berat (=oko Wijono, 2003)! %elain itu dampak 

dari penurunan aktifitas (imobilitas) tersebut adalah timbulnya berbagai penyakit,

ketergantungan kepada orang lain, tingginya biaya peraatan kesehatan,

rendahnya kualitas hidup dan kematian (Mangoenprasodjo, 2005 3)!

+eluarga menjadi pusat utama karena keluarga mampu memperhatikan

segi*segi kehidupan lanjut usia (lansia) yang mengalami kemunduran fungsi dari

 berbagai aspek merupakan salah satu anggota keluarga yang memerlukan

 peraatan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya! %elain itu keluarga juga sebagai pemberi asuhan informal dalam melaksanakan fungsi memberikan peraatan

 pada lansia melibatkan seluruh aspek yaitu fisik, psikologis, emosional, sosial dan

finansial (Briedman, 2006)!  %ehingga penyuluhan atau pendidikan kesehatan

sangat penting diberikan pada lansia dan keluarga! engan adanya pendidikan

kesehatan yang diberikan sehingga keluarga tahu perannya dalam memberikan

 peraatan lansia dan lansia sendiri dalam menjalani masa tua sehingga lansia

akan merasa nyaman dalam menjalani kehidupan di hari tuanya dan tetap

melakukan kegiatan alaupun hanya dilakukan di rumah dengan keadaan fisik 

yang mengalami kemunduran (Gahayu %, 2008)! 

Page 6: Kif Osis

7/23/2019 Kif Osis

http://slidepdf.com/reader/full/kif-osis 6/7

$erdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat

masalah ini dalam membuat laporan studi kasus dengan judul A;suhan

keperaatan lansia hidup mandiri dengan kifosis di esa Ngumpakdalem+ecamatan ander +abupaten $ojonegoro tahun 201.C!

1.2 Rumusan Masalah

+arena keterbatasan di dalam berbagai hal, maka ruang lingkup

 pembahasan dibatasi pada satu keluarga yang mempunyai lansia dengan

inkontinesia urine  saja tentang A$agaimana keperaatan lansia hidup mandiri

dengan kifosis di esa Ngumpakdalem +ecamatan ander +abupaten

$ojonegoro tahun 201.HC

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan UmumMelakukan asuhan keperaatan lansia hidup mandiri dengan kifosis di

esa Ngumpakdalem +ecamatan ander +abupaten $ojonegoro tahun 201.!

1.3.2 Tujuan husus

1! Melakukan pengkajian pada lansia hidup mandiri dengan kifosis di esa

 Ngumpakdalem +ecamatan ander +abupaten $ojonegoro tahun 201.!

2! Merumuskan diagnosa keperaatan pada lansia hidup mandiri dengan kifosis

di esa Ngumpakdalem +ecamatan ander +abupaten $ojonegoro tahun

201.!

6! Menyusun rencana asuhan keperaatan pada lansia hidup mandiri dengan

kifosis di esa Ngumpakdalem +ecamatan ander +abupaten $ojonegoro

tahun 201.!

5! Melakukan implementasi pada lansia hidup mandiri dengan kifosis di esa

 Ngumpakdalem +ecamatan ander +abupaten $ojonegoro tahun 201.!

! Melakukan ealuasi pada lansia hidup mandiri dengan kifosis di esa

 Ngumpakdalem +ecamatan ander +abupaten $ojonegoro tahun 201.!

1.! Man"aat Penelitian

1.!.1 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman tentang penelitian dan menambah

aasan tentang penyakit urogenital, gangguan perkemihan serta cara peraatan

 pada lansia yang mengalami inkontinensia urine  sehingga peneliti mampu

menerapkan asuhan keperaatan keluarga!

1.!.2 Bagi #nstituti Pen$i$ikan

.

Page 7: Kif Osis

7/23/2019 Kif Osis

http://slidepdf.com/reader/full/kif-osis 7/7

%ebagai acuan dan pertimbangan dalam usaha peningkatan kualitas dan

mutu pendidikan serta sebagai referensi untuk meningkatkan proses belajar pada

mahasisa!

1.!.3 Bagi Lansia

Entuk menambah pengetahuan bagi pasien, pola hidup sehat dan

menggunakan koping adaptif saat terjadi inkontinensia urine!

1.!.! Bagi Pera%at

Entuk menambah pengetahuan bagi peraat tentang memberikan asuhan

keperaatan bagi lansia yang mengalami inkontinensia urine!

1.!.& Man"aat Bagi Peneliti lain

"enelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar bagi peneliti yang lain!

3