lamporan csl kelompok
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
1/18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak individual maupun kolektif yang realisasinya
harus dijamin oleh negara. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36
ahun !""# tentang Kesehatan menyebutkan bah$a kesehatan merupakan hak
asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di$ujudkan
sesuai dengan %ita-%ita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
&an%asila dan Undang-Undang 'asar Negara Republik Indonesia ahun (#)*.
'erajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat ter$ujud apabila
diberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.&asal ) Undang-
undang Republik Indonesia Nomor )) ahun !""# tentang Rumah +akit
menyebutkan bah$a Rumah +akit mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan se%ara paripurna.
&elayanan kesehatan berbeda dengan berbagai pelayanan lainnya. ,asil
pelayanan kesehatan tidaklah pernah bersifat pasti. &elayanan kesehatan yang
sama yang diberikan kepada dua orang pasien yang sama dapat saja
memberikan hasil yang berbeda. 'engan karakteristik yang seperti ini maka
pada pelayanan kesehatan yang dijanjikan bukanlah hasilnya melainkan
upaya yang dilakukan yang dalam hal ini kesesuaian dengan standar yang
telah ditetapkan.
ayaknya hubungan antar manusia maka didalam hubungan pelayanankesehatan selalu terdapat keuntungan dan kerugian yang timbul pada saat
pelaksanaan dari pelayanan tersebut. &ola ketergantungan inilah yang sering
menimbulkan pergesekan antara pemberi pelayanan kesehatan dan pasien
yang sering berujung pada persengketaan. +engketa yang terjadi antara
pemakai jasa kesehatan sebagai konsumen yang dirugikan dengan dokter
maupun dengan pihak Rumah +akit membutuhkan alternatif penyelesaian
1
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
2/18
bagi pihak-pihak yang bersengketa untuk mendapatkan keadilan dan kepastian
hukum.
+e%ara etik dokter diharapkan untuk memberikan yang terbaik untuk
pasien. /pabila dalam suatu kasus ditemukan unsur kelalaian dari pihak
dokter maka dokter tersebut harus mempertanggungja$abkan perbuatannya
itu. 0egitu pula dari pihak pasien mereka tidak bisa langsung menuntut
apabila terjadi hal hal diluar dugaan karena harus ada bukti bukti yang
menunjukkan adanya kelalaian. 1leh karena itu untuk memperoleh
persetujuan dari pasien dan untuk menghindari adanya salah satu pihak yang
dirugikan dokter $ajib memberi penjelasan yang sejelas jelasnya agar pasien
dapat mempertimbangkan apa yang akan terjadi terhadap dirinya serta
memberi persetujuan atas tindakan medik yang akan dilakukan..
Ikh$al diperlukannya persetujuan pasien adalah karena tindakan medik
hasilnya penuh ketidakpastian serta tidak dapat diperhitungkan se%ara
matematik karena dipengaruhi faktor-faktor lain diluar kekuasaan dokter
seperti virulensi penyakit daya tahan tubuh pasien stadium penyakit respon
individual faktor genetik kualitas obat kepatuhan pasien dalam mengikuti
prosedur dan nasihat dokter dan lain-lain. +elain itu tindakan medik
mengandung risiko atau bahkan tindakan medik tertentu selalu diikuti oleh
akibat yang tidak menyenangkan. Risiko baik maupun buruk yang
menanggung adalah pasien. /tas dasar itulah maka persetujuan pasien bagi
setiap tindakan medik mutlak diperlukan ke%uali pasien dalam kondisi
emergensi. 2engingat pasien biasanya datang dalam keadaan yang tidak
sehat diharapkan dokter tidak memberikan informasi yang dapat
mempengaruhi keputusan pasien karena dalam keadaan tersebut pikiran
pasien mudah terpengaruh. +elain itu dokter juga harus dapat menyesuaikan
diri dengan tingkat pendidikan pasien agar pasien bisa mengerti dan
memahami isi pembi%araan.
'engan pemahaman yang relatif minimal masyarakat a$am sulit
membedakan antara risiko medik dengan malpraktek. Ke%enderungan
masyarakat lebih melihat hasil pengobatan dan pera$atan padahal hasil dari
pengobatan dan pera$atan tidak dapat diprediksi se%ara pasti. &etugas
2
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
3/18
kesehatan dalam praktiknya hanya boleh memberi jaminan bah$a proses akan
dilakukan dengan sebaik mungkin dan sama sekali tidak boleh menjanjikan
hasil.
+engketa yang terjadi antara pasien dan sarana pelayanan kesehatan
dokter hampir selalu dia$ali oleh komunikasi yang buruk dan kurangnya rasa
per%aya di antara keduanya. Kesalahpahaman sema%am ini seringkali berujung
pada gugatan malpraktek. Untuk men%egah hal tersebut pasien maupun sarana
pelayanan kesehatandokter harus saling terbuka dan mau menerima masukan
agar pengobatan dapat dilaksanakan dengan baik. Komunikasi yang baik
antara pasien dengan sarana pelayanan kesehatandokter bermuara kepada
kedua belah pihak saling mengerti hak dan ke$ajibannya.
/gar kasus seperti diatas tidak terjadi masing-masing pihak harus
mengerti apa yang menjadi hak dan ke$ajibannya dalam pengobatan. ,al ini
telah diatur dalam pasal *"-*3 UU nomer !# tahun !"") tentang &raktik
Kedokteran. &asien sebaiknya mengerti bah$a haknya adalah mendapat
penjelasan se%ara lengkap mengenai penyakit pemeriksaan pengobatan efek
samping risiko komplikasi sampai alternatif pengobatannya. &asien juga
berhak untuk menolak pemeriksaanpengobatan dan meminta pendapat dokter
lain. +elain itu pen%atatan tentang perjalanan penyakit pasien yang di tulis
dalam rekam medis adalah milik pasien sehingga berhak untuk meminta
salinannya untuk kebutuhan rujukan.
&asien memiliki ke$ajiban untuk memberikan informasi selengkap-
lengkapnya mematuhi nasihatanjuran pengobatan mematuhi peraturan yang
ada di sarana pelayanan kesehatan dan membayar semua biaya pelayanan
kesehatan yang telah diberikan. +edangkan sarana pelayanan kesehatandokter
$ajib untuk memberikan pelayanan sesuai standar dan kebutuhan medis
pasien merujuk ke tempat yang lebih mampu jika tidak sanggup menangani
pasien serta membuat dan merahasiakan rekam medis.
'engan semakin berkembangnya dunia kesehatan di Indonesia rekam
medis mempunyai peranan tidak kalah pentingnya dalam menunjang
pelaksanaan +istem Kesehatan Nasional 4+KN5. Rekam medis adalah berkas
berisi %atatan dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas pemeriksaan
3
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
4/18
pengobatan tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk ra$at
jalan ra$at inap baik dikelola pemerintah maupun s$asta. +etiap sarana
kesehatan $ajib membuat rekam medis dibuat oleh dokter dan atau tenaga
kesehatan lain yang terkait harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien
menerima pelayanan dan harus dibubuhi tandatangan oleh yang memberikan
pelayanan.
Rekam medis sangat penting selain untuk diagnosis pengobatan juga
untuk evaluasi pelayanan kesehatan peningkatan efisiensi kerja melalui
penurunan mortalitas dan motilitas serta pera$atan penderita yang lebih
sempurna. 'isamping itu rekam medis selalu menjadi obyek pertama yang
dilihat ketika terjadi permasalahan akibat pemberian pelayanan kesehatan dan
sengketa medis di rumah sakit. Untuk itu rekam medis harus berisi informasi
lengkap perihal proses pelayanan medis di masa lalu masa kini dan perkiraan
terjadi di masa yang akan datang.
Kepemilikan rekam medis sering menjadi perdebatan di kalangan
kesehatan karena dokter beranggapan bah$a mereka ber$enang penuh
terhadap pasiennya akan tetapi petugas rekam medis bersikeras
mempertahankan berkas rekam medis di lingkungan kerjanya. 'i lain pihak
pasien sering memaksa untuk memba$a atau memba%a berkas yang memuat
ri$ayat penyakitnya. 'alam &ermenkes No. !6#2enkes&erIII!"" tentang
Rekam 2edis pasal (! ayat 4(5 menyatakan bah$a berkas rekam medis milik
sarana pelayanan kesehatan sementaraayat 4!5 menyatakan bah$a isi rekam
medis merupakan milik pasien. ,al ini mengandung arti bah$a pasien berhak
tahu tentang isi rekam medis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
5/18
A. PENGERTIAN
1. Informed Consent/Persetuu!n T"nd!#!n
Istilah ini berasal dari bahasa latin concensio, consentio kemudian
dalam bahas Inggris menjadi consent7 yang berarti persetujuan ijin
menyetujui member ijin 4persetujuan $e$enang5 kepada seseorang untuk
melakukan sesuatu. 48u$andi !""65. Informed consent atau persetujuan
tindakan kedokteran adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan se%ara lengkap mengenai
tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap
pasien. 4&ermenkes Nomor !#"!""59adi informed consent adalah atau persetujuan tindakan kedokteran
adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah
mendapat penjelasan se%ara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien.
2anfaat Informed :onsent; 48u$andi !""65
!. &romosi dari hak otonomi perorangan
$. &roteksi dari pasien dan subjek
%. 2en%egah penipuan atau paksaan
d. Rangsangan kepada profesi medis intropeksi terhadap diri sediri 4self
se%runity5
e. &romosi dari keputusan
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
6/18
&enjelasan pasal )6 ayat 4(5 Undang-Undang nomor !# tahun !"")
tentang &raktik Kedokteran dan &ermenkes No. !6# tahun !"" tentang
Rekam 2edis menyatakan bah$a rekam medis adalah berkas yang berisikan
%atatan dan dokumen tentang identitas pasien pemeriksaan pengobatan
tindak dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
ujuan diadakannya rekam medis menurut &ermenkes No. !6# tahun
!"" pasal (3 ayat 4(5 adalah bah$a rekam medis dapat
dimanfaatkandigunakan sebagaipemeliharaan kesehatan dan pengobatan
pasien alat bukti dalam proses penegakan hukum disiplin kedokteran
penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi bagi profesi kedokteran
keperluan pendidikan dan penelitian dasar pembiayaan biaya pelayanan
kesehatan data statisti% kesehatan.
+elain itu kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek antara
lain;
a. /spek administrasi; Rekam medis mempunyai arti administrasi karena
isinya menyangkut tindakan berdasarkan $e$enang > tanggung ja$ab
bagi tenaga kesehatan.
b. /spek medis; Rekam medis mempunyai nilai medis karena %atatan
tersebut dipakai sebagai dasar meren%anakan pengobatan > pera$atan
yang akan diberikan
%. /spek hukum; Rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
keadilan dalam usaha menegakkan hukum serta bukti untuk menegakkan
keadilan.
d. /spek keuangan; Rekam medis dapat menjadi bahan untuk menetapkan
pembayaran biaya pelayanan kesehatan.e. /spek penelitian; Rekam medis mempunyai nilai penelitian karena
mengandung data atau informasi sebagai aspek penelitian >
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
f. /spek pendidikan; Rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena
menyangkut data informasi tentang perkembangan kronologis pelayanan
medik terhadap pasien yang dapat dipelajari.
6
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
7/18
g. /spek dokumentasi; Rekam medis mempunyai nilai dekumentasi karena
merupakan sumber yang harus didokumentasikan yang dipakai sebagai
bahan pertanggungja$aban > laporan.
(. Sen)#et! 'ed"#
+engketa medik di rumah sakit merupakan pertentangan antara dokter
R+ di satu pihak dan pasien sebagai pihak lain dapat berupa pelanggaran
kode etik kedokteran pelanggaran hak orang lain 4perdata5 maupun
pelanggaran kepentingan masyarakat 4pidana5. 4/gus &ur$adianto !""(5.
+engketa medik di rumah sakit dapat ber$ujud pengaduan dapat disertai atau
tanpa malapraktik. /%apkali sengketa medik dipi%u oleh modus operandipenga%ara maupun persaingan antar dokterrumah sakit.
0eberapa peristi$a 4kejadian5 di rumah sakit yang bersifat negatif dan
berpotensi menimbulkan kerugian pada rumah sakit dapat berasal dari;
pengaduan langsung berita pada mass media tulisan pada pikiran pemba%a
hasil evaluasi internal baik oleh pimpinan rumah sakit atau Komite 2edik.
+oeraryo 'arsono 4!""35 dalam ,artini menyebutkan bah$a alur
penyelesaian sengketa medik di rumah sakit adalah;
!. 0edakan antara masalah etik dan hukum 4hukum pidana hukum perdata
dan hukum administratif5
$. :ek semua peraturan yang terkait termasuk Kode ?tik Kedokteran Kode
?tik Rumah +akit
%. /nalisa kasus dalam %ase revie$
d. entukan @posisi7 dokter < pasien
erdapat dua %ara penyelesaian sengketa medik yaitu melalui 9alur
hokum yang terdiri dari ,ukum &idana dan &erdata dan melalui 9alur ?tika
&rofesi Kedokteran Indonesia yaitu dengan 2K?K dan &3?K. &utusan dari
pengadilan perdata berupa ganti rugi putusan pengadilan pidana ditentukan
oleh pasal undang-undang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan
sedangkan saksi menurut ?tika &rofesi Kedokteran Indonesia hanya berupa
sanksi administratif saja yaitu berupa surat peringatan skorsi sementara dari
keanggotaan peme%atan keanggotaan atau pen%abutan ijin praktek.
&enyelesaian sengketa medik melalui 9alur ?tika &rofesi Kedokteran
Indonesia kurang disenangi oleh pasien dan keluarganya karena putusan yang
7
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
8/18
dikeluarkan tidak berhubungan langsung dengan kerugian yang diderita
sedangkan penyelesaian dengan jalur hukum dihindari oleh dokter karena
penyelesaiannya yang bersifat terbuka dapat
men%emarkan nama baik dokter yang bersangkutan. 4,alim !""65.
B. DASAR HUKU'
1. Informed Con%ent
!. UU N" 36 ahun !""# entang Kesehatan &asal *6
1* +etiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh
tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah
menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut
se%ara lengkap
&* ,ak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada ayat 4(5
tidak berlaku pada;
a. &enderita penyakit yang penyakitnya dapat se%ara
%epat menular ke dalam masyarakat yang lebih luas
b. Keadaan seseorang yang tidak sadarkan diriA atau
%. 8angguan mental berat
35 Ketentuan mengenai hak menerima atau menolak sebagaimana
dimaksud pada ayat 4(5 diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 32: Setiap
pasien mempunyai hak:
(5 2endapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata %ara tindakan
medis tujuan tindakan medis alternatif tindakan risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatanA
!5 2emberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanyaA
%. &ernyataan I'I entang Informed :onsent
(5 2anusia de$asa dan sehat rohaniah berhak sepenuhnya menentukan
apa yang hendak dilakukan terhadap tubuhnya.
!5 'okter tidak berhak melakukan tindakan medis yang bertentangan
dengan kemauan pasien $alaupun untuk kepentingan pasien itu
sendiri. 1leh karena itu semua tindakan medis 4diagnostik terapeutik
8
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
9/18
maupun paliatif5 memerlukan BInformed :onsentB se%ara lisan
maupun tertulis.
35 +etiap tindakan medis yang mengandung risiko %ukup besar
mengharuskan adanya persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh
pasien setelah sebelumnya pasien itu memperoleh informasi yang
adekuat tentang perlunya tindakan medis yang bersangkutan serta
risiko yang berkaitan dengannya 4 BInformed :onsentB 5.
)5 Untuk tindakan yang tidak termasuk dalam butir 3 hanya dibutuhkan
persetujuan lisan atau sikap diam.
*5 Informasi tentang tindakan medis harus diberikan kepada pasien baik
diminta oleh pasien maupun tidak. 2enahan informasi tidak boleh
ke%uali bila dokter menilai bah$a informasi tersebut dapat merugikan
kepentingan kesehatan pasien. 'alam hal ini dokter dapat
memberikan informasi itu kepada keluarga terdekat. 'alam
memberikan informasi kepada keluarga terdekat pasien kehadiran
seorang pera$at paramedik lain sebagai saksi adalah penting.
65 Isi informasi men%akup keuntungan dan kerugian tindakan medis
yang diren%anakan baik diagnostik terapeutik maupun paliatif.
Informasi biasanya diberikan se%ara lisan tetapi dapat pula se%ara
tertulis 4berkaitan dengan informasi BInformed :onsentB5. Informasi
harus diberikan se%ara jujur dan benar terke%uali bila dokter menilai
bah$a hal ini dapat merugikan kepentingan pasien. 'alam hal ini
dokter dapat memberikan informasi yang benar itu kepada keluarga
terdekat pasien.
=5 'alam hal tindakan bedah 4operasi5 dan tindakan invasif lainnya
informasi harus diberikan oleh dokter yang bersangkutan sendiri.
Untuk tindakan yang bukan bedah 4operasi5 dan tindakan invasif
informasi dapat diberikan oleh pera$at atau dokter lain
sepengetahuan atau dengan petunjuk dokter yang mera$at.
5 &erluasan operasi yang dapat diduga sebelum tindakan dilakukan
tidak boleh dilakukan tanpa informasi sebelumnya kepada keluarga
yang terdekat atau yang menunggu. &erluasan yang tidak dapat
diduga sebelum tindakan dilakukan boleh dilaksanakan tanpa
9
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
10/18
informasi sebelumnya bila perluasan operasi tersebut perlu untuk
menyelamatkan nya$a pasien pada $aktu itu
#5 Informed consent diberikan oleh pasien de$asa yang berada dalam
keadaan sehat rohaniah
("5Untuk orang de$asa yang berada diba$ah pengampuan Informed
consent diberikan oleh orangtua kurator $ali. Untuk yang diba$ah
umur dan tidak mempunyai orangtua$ali. BInformed :onsentB
diberikan oleh keluarga terdekat
((5 'alam hal pasien tidak sadarpingsan serta tidak didampingi oleh
yang tersebut dalam butir (" dan yang dinyatakan se%ara medis
berada dalam keadaan ga$at danatau darurat yang memerlukan
tindakan medis segera untuk kepentingan pasien tidak diperlukan
Informed consent dari siapapun dan ini menjadi tanggung ja$ab
dokter.
(!5 'alam pemberian persetujuan berdasarkan informasi untuk tindakan
medis di R+ Klinik maka R+ Klinik yang bersangkutan ikut
bertanggung ja$ab.
d. UU RI No. !# ahun !"") entang &raktik Kedokteran &asal )*
(5 +etiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan
oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat
persetujuan.
!5 &ersetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4(5 diberikan setelah
pasien mendapat penjelasan se%ara lengkap.
35 &enjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat 4!5 sekurang-kurangnya
men%akup;
a. 'iagnosis dan tata %ara tindakan medis
b. ujuan tindakan medis yang dilakukanA%. /lternative tindakan laindari risikonyaA
d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadiA dan
e. &rognosis terhadap tindakan yang dilakukan
)5 &ersetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat 4!5 dapat diberikan baik
se%ara tertulis maupun lisan.
*5 +etiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang mengandung
risiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan tertulis yang
ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan
10
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
11/18
65 Ketentuan mengenai tata %ara persetujuan tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi sebagaimana dimaksud pada ayat 4(5 ayat 4!5 ayat
435 ayat 4)5 dan ayat 4*5 diatur dengan &eraturan 2enteri.
e. &ermenkes No.!#"2enkes&erIII!"" tentang &ersetujuan indakan
Kedokteran.
(5 &asal ! ayat 4(5 menyatakan bah$a ; semua tindakan kedokteran yang
akan dilakukan terhadap pasien harus mendapat persetujuan.
!5 &asal = ayat 4(5 menyatakan bah$a ; penjelasan tentang tindakan
kedokteran harus diberikan langsung kepada pasien dan atau keluarga
terdekat baik diminta maupun tidak diminta.35 &asal = ayat 435 menyatakan bah$a; penjelasan tentang tindakan
kedokteran dimaksud pada ayat 4(5 sekurang-kurangnya men%akup ;
a5 'iagnosis dan tata %ara tindakan kedokteran
b5 ujuan tindakan kedokteran yang dilakukan
%5 /lternatif tindakan lain dan resikonya
d5 Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
e5 &rognosis terhadap tindakan yang dilakukan
f5 &rakiraan pembiayaan
)5 &asal (3 ayat 4(5 menyatakan bah$a; persetujuan diberikan olehpasien yang kompeten atau keluarga terdekat.
f. K1'?R+I 4Kode ?tik R+ Indonesia5 tentang Ke$ajiban Rumah +akit
erhadap &asien.
(5 &asal ("
Rumah sakit harus memberikan penjelasan apa yang diderita pasien
dan tindakan apa yang hendak dilakukan.
!5 &asal ((
Rumah sakit harus meminta persetujuan pasien 4informed consent5
sebelum melakukan tindakan medik.
&. Re#!m 'ed"#
1* UU RI Nomor 36 tentang Kesehatan &asal *=;
4(5 +etiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang
telah dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan.
4!5 Ketentuan mengenai hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi
sebagaimana dimaksud pada ayat 4(5 tidak berlaku dalam hal;
a. &erintah undang-undangA
b. &erintah pengadilanA
%. ICin yang bersangkutanA
11
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
12/18
d. Kepentingan masyarakatA atau
e. Kepentingan orang tersebut.
!5 UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 29 ayat (1)
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban:
a. menyelenggarakan rekam medis;
35 &ermenkes No.!6#2enkes&erIII!"" tentang Rekam medis
(5 &asal (! ayat 4!5 menyatakan bah$a; isi rekam medis merupakan
milik pasien.
!5 &asal (3 ayat 4(5 huruf a menyatakan bah$a; pemanfaatan rekam
medis dapat dipakai sebagai ; pemeliharaan kesehatan dan
pengobatan pasien.
)5 UU RI No. !# ahun !"") entang &raktik Kedokteran &asal )6 ayat
4(5 +etiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik
kedokteran $ajib membuat rekam medis.
*5 &ermenkes No.!#"2enkes&erIII!"" tentang &ersetujuan indakan
Kedokteran &asal #;
(5 &enjelasan sebagaimana dimaksud dalam &asal harus diberikan
se%ara lengkap dengan bahasa yang mudah dimengerti atau %ara
lain yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman.
!5 &enjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat 4(5 di%atat dan
didokumentasikan dalam berkas rekam medis oleh dokter atau
dokter gigi yang memberikan penjelasan dengan men%antumkan
tanggal $aktu nama dan tanda tangan pemberi penjelasan dan
penerima penjelasan.
C. PED+'AN PERSETUJUAN TINDAKAN 'EDIK ,IN-+R'ENT
C+NSENT*
1. U'U'a. 0ah$a masalah kesehatan seseorang 4pasien5 adalah tanggung ja$ab
seseorang 4pasien5 itu sendiri. 'engan demikian sepanjang keadaan
kesehatan tersebut tidak sampai mengganggu orang lain maka ketulusan
untuk mengobati atau tidaknya masalah kesehatan yang dimaksud
sepenuhnya terpulang dan menjadi tanggung ja$ab yang bersangkutan.
b. 0ah$a tindakan kedokteran yang dilakukan oleh dokter untuk
meningkatkan atau memulihkan kesehatan seseorang 4pasien5 hanya
merupakan suatu upaya yang tidak $ajib diterima oleh seseorang 4pasien5
12
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
13/18
yang bersangkutan. Karena sesungguhnya dalam pelayanan kedokteran
tidak seorangpun yang dapat memasukkan hasil akhir dan
diselenggarakan oleh pelayanan kedokteran medis 4un%ertainly result5
dank arena itu tidak etis sifatnya jika penerimaannya dipaksakan. 9ika
seseorang karena satu dan lain hal tidak dapat dan atau tidak bersedia
menerima tindakan kedoktena yang dita$arkan maka sepanjang
penolakan tersebut tidak sampai membahayakan orang lain harus
dihormati.
%. 0ah$a hasi dari kedokteran akan lebih berdaya guna dan berhasil guna
apabila terjalin kerjasama yang baik antara dokter dan pasien karena
dokter dan pasien dapat saling mengisi dan melengkapi. 'alam rangka
menjalin kerja sama yang baik ini perlu diadakan ketentuan yang
mengatur menolak hak pribadinya dilanggar setelah dia mendapat
informasi sehubungan dengan pelayanan kedokteran yang akan diberikan
kepadanya.
d. Informed %onsent terdiri dari kata informed yang berarti telah men%apai
informasi dan %onsent berarti persetujuan 4iCin5. Dang dimaksud dengan
informed %onsent dalam profesi kedokteran adalah pernyataan setuju
4%onsent5 atau iCin dari seseorang 4pasien5 yang diberikan dengan bebas
rasional tanpa paksaan 4voluntary5 tentang tindakan kedokteran yang
akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi %ukup
tentang tindakan kedokteran yang dimaksud.
e. 0ah$a untuk mengatur keserasian keharmonisanm dan ketertiban
hubungan dokter dan pasien melalui pemberian informed %onsent harus
ada pedoman sebagai a%uan bagi pemilik dan pengelola rumah sakit.
&. DASAR
+ebagai dasar dikeluarkannya edaran ini adalah ketentuan dalam bidang
kesehatan terutama yang menyangkut informed %onsent yaitu ;
a. Undang-undang nomor 3! tahun (##! tentang kesehatan.
b. &eraturan pemerintah nomor 3! tahun (##6 tentang tenaga kesehatan.
%. &eraturan menteri kesehatan RI nomor (*#2enkes+K&?R(((#
tentang rumah sakit.
13
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
14/18
d. &eraturan menteri kesehatan RI nomor =)#2enkes&erIE(##
tentang rekam medis atau medi%al re%ord.
e. &eraturan menteri kesehatan RI nomor **2enkes&erIE(## tentang
persetujuan tindakan medis.
f. Keputusan menteri kesehatan RI nomor )62enkes+KFI(##6 tentang
berlakunya standar pelayanan rumah sakit dan standar pelayanan medis
di rumah sakit.
14
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
15/18
BAB III
PE'BAHASAN
&raktik kedokteran merupakan suatu praktik penuh risiko. indakan medik
diagnostik maupun terapetik tidak pernah lepas dari kemungkinan %edera syok
sampai meninggal. +elain itu pada umumnya hasil suatu pengobatan tidak dapat
diramalkan se%ara pasti.
&eningkatan taraf pendidikan sosial-ekonomi pengaruh media massa dan
alat-alat komunikasi tampaknya ikut berperan dalam ikut merubah paradigma
masyarakat tentang pelayanan kesehatan ke arah menjadi lebih kritis dan mulai
menyadari hak-haknya dan menuntut fasilitas kesehatan untuk melaksanakan
ke$ajibannya. &ada era sebelum tahun #"-an kita nyaris tidak pernah mendengar
adanya kasus malpraktek yang digugat atau diba$a pengadilan oleh korban dalam
hal ini pasien sementara di era a$al abad ke-!( ini hal tersebut sudah tidak
berlaku lagi yang ditandai dengan maraknya kasus malpraktek antara dokter
dengan pasien yang digugat atau diklaim dan menuntut penyelesaian baik se%ara
pidana maupun perdata.
+engketa 2edik di Rumah +akit merupakan pertentangan antara dokter R+
di satu pihak dan pasien sebagai pihak lain yang dapat berupa pelanggaran kode
etik kedokteran pelanggaran hak orang lain 4perdata5 maupun pelanggaran
kepentingan masyarakat 4pidana5. +engketa medik di rumah sakit dapat ber$ujud
pengaduan dapat disertai atau tanpa malapraktik.
/lur &enyelesaian +engketa 2edik di Rumah +akit adalah dengan %ara
membedakan antara masalah etik dan hukum 4hukum pidana hukum perdata dan
hukum administratif5 menge%ek semua peraturan yang terkait 4termasuk Kode
?tik Kedokteran dan Kode ?tik Rumah +akit5 menganalisa kasus dalam case
review serta menentukan @posisi7 dokter < pasien.
Rekam medis danInformed consent sangatlah berperan dalam penyelesaian
sengketa medik di rumah sakit. Gungsi rekam medis sebagai alat bukti dalam
15
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
16/18
proses penegakan hukum disiplin kedokteran penegakan etika kedokteran dan
kedokteran gigi membantu penyelesaian sengketa medik dengan ikut menentukan
apakah berdasarkan %atatan tenaga kesehatan yang terdapat dalam rekam medis di
sana terdapat kelalaian kesengajaan ketidakmampuan atau kesalahan dalam
prosedur tindakan yang dilakukan. ,al ini merupakan hal yang esensial sekali
karena perikatan yang terjadi antara rumah sakit dengan pasien adalah perikatan
yang sifatnya ikhtiar sehingga jika ada kerugian yang diakibatkan oleh pelayanan
atau tindakan tenaga kesehatan di rumah sakit maka rekam medis akan menjadi
rujukan pertama karena disana ter%atat semua pelayanan dan tindakan yang
diterima oleh pasien.
+alah satu dokumen yang dibuka pertama kali ketika terjadi sengketa medik
adalah lembar informed consent atau lembar persetujuan tindakan tindakan
kedokteran. 'ari lembar informed consent akan dilihat apakah sebelum tindakan
sudah diberikan penjelasan sekurang-kurangnya men%akup diagnosis dan tata %ara
tindakan medis tujuan tindakan medis yang dilakukan alternative tindakan lain
dari risikonya risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan. 'ari lembar informed consent juga akan
terlihat apakah pasien sudah memberikan persetujuan untuk dilakukan tindakan
baik se%ara tertulis maupun lisan.
16
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
17/18
BAB I
PENUTUPAN
A. Kes"mu0!n
Rekam medis sangatlah berperan dalam penyelesaian sengketa medik di
rumah sakit karena rekam medis akan menjadi rujukan pertama jika terjadi
sengketa medik dikarenakan pada rekam medik ter%atat semua pelayanan dan
tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan diterima oleh pasien.
&erikatan yang terjadi antara rumah sakit dengan pasien adalah perikatan yang
sifatnya ikhtiar sehingga jika ada sengketa medik karena kerugian yang
diakibatkan oleh pelayanan atau tindakan tenaga kesehatan di rumah sakit maka
rekam medis akan menjadi rujukan pertama karena disana ter%atat semua
pelayanan dan tindakan yang diterima oleh pasien.
Informed consentakan memperlihatkan apakah sebelum tindakan sudah
diberikan penjelasan serta akan diketahui apakah pasien sudah memberikan
persetujuan untuk dilakukan tindakan baik se%ara tertulis maupun lisan. &eran
Informed consent dalamsengketa medik adalah sebagai jendela untuk melihat
salah satu prosedur yang harus dile$ati ketika akan dilakukan tindakan
kedokteran.
B. S!r!n
1. akukan pen%atatan dalam rekam medik se%ara benar dan jelas. ulis apa
yang dikerjakan dan kerjakan apa yang ditulis.
&. Upayakan orang yang menandatangani informed consent adalah orang-
orang terdekat dengan pasien sehingga akan terhindar dari masalah jika
ada hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
LA'PIRAN
17
-
7/24/2019 Lamporan CSL Kelompok
18/18
DA-TAR PUSTAKA
1. /gus &ur$adianto. op.%it. !""( Keputusan 'irektur 9enderal &elayanan
2edik Nomor; ,K.""."6.!.3.=3" tahun (##*
&. ,alim /. Rid$an &enyelesaian +engketa 2edik /ntara 'okter dan
&asien 2elalui 9alur ,ukum dan 9alur ?tika &rofesi Kedokteran Indonesia
4Kasus 9osua +itumorang5A Gakultas ,ukum Unika /tma 9ayaA 9akarta
!""6
(. 8u$andi Informed :onsent > Informed Refusal )th edition 0alai
&enerbit GkUI 9akarta !""6
. ampiran +K0 I'I Nomor 3(#&0/.
2. &ermenkes Nomor !6#2enkes&erIII!"" tentang Rekam medis
3. &ermenkes Nomor !#"2enkes&erIII!"" tentang &ersetujuan indakan
Kedokteran
4. +oeraryo 'arsono; &erlindungan ,ukum bagi 'okter 4makalah
disampaikan pada ,U R+U& 'r. +oeradji irtonegoro Klaten !""35
5. &?'12/N ?N/N8 IN'/K/N 2?'IK 4INFORMENT CONSENT5
18
http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=52&pbit=%22Fakultas+Hukum+Unika+Atma+Jaya%22http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=52&pbit=%22Fakultas+Hukum+Unika+Atma+Jaya%22