laporan kelompok fraktur

Upload: rismaya-novitasari

Post on 13-Feb-2018

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    1/33

    TRIGGER 1

    Ny. Y 65 tahun ,mengeluh kaki kirinya sakit dan tidak bisa digerakkan setelah

    terpeleset di kamar mandi. Terdapat pemendekan kaki kiri,deformitas,edema dan

    kebiruan pada femur 1/3 proksimal. Pasien kemudian dibaa ke rumah sakit setelah

    dibidai oleh anaknya. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan ! ray femur. Pasien

    kemudian dilakukan pemasangan skin traksi dan dipindah ke ruang

    peraatan.Peraat se"ara teratur memantau status neuro#askuler pad kaki yang

    terpasang traksi dan memastikan menggantung dengan bebas.

    Batasan Masalah

    a. $e%nisi &rakturb. 'lasi%kasi &raktur". (tiologi &rakturd. &aktor )esiko &rakture. Pato%siologi &rakturf. *anifestasi 'linis &rakturg. 'omplikasi &rakturh. Pemeriksaan $iagnostiki. Penatalaksanaan farmakologi dan nonfarmakologi

    +. Proses Penyembuhan ,faktor Penghambat dan fa"tor pemi"u penyembuhank. suhan 'eperaatan

    A. DEFINISI FRAKTUR

    &raktur adalah terputusnya kontinuitas +aringan tulang yang umumnya

    disebabkan oleh rudapaksa -*ans+oer et al, 0. edangkan menurut

    2inda uall 4. dalam buku Nursing 4are Plans and $okumentation

    menyebutkan baha &raktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    2/33

    disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat

    diserap oleh tulang.

    &raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai +enis

    dan luasnya. &raktur ter+adi +ika tulang dikenai stress yang lebih besar

    yang diabsorbsinya. &raktur dapt disebabkan oleh pukulan langsung, gaya

    meremuk, gerakan puntir mendadak dan bahkan kontraksi otot ekstrem

    -melter 4 uanne, 0

    &raktur adalah suatu patahan pada kontinuitas tulang. Patahan inimungkin

    tidak lebih dari suatu retakan , suatu pengisuttan atau perimpilan korteks

    -ris udiyanto, 70

    B. KLASIFIKASI FRAKTUR

    *enurut 8ardiyani -17790, fraktur dapat diklasi%kasikan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan tempat (Fraktr hmers! t"#"a! $la%"$la! dan $rr"s

    dst&.

    Fraktr T"#"a 'rks"mal

    &raktur ini disebut +uga bumper fra"ture atau fraktur tibia plateau. &raktur

    tibia proksimal biasanya ter+adi akibat trauma langsung dari arah samping

    lutut dengan kaki yang masih ter%ksasi ke tanah. 4ontohnya pada orang

    yang sedang ber+alan lalu ditabrak mobil dari samping, yang disebut bumper

    fra"ture.

    *anifestasi 'linis :

    2uka pada daerah yang "edera membengkak dan disertai rasa sakit, kadang;

    kadang ditemukan deformitas #arus atau #algus pada lutut.

    Penatalaksanaan

    1. Nonoperatif

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    3/33

    "ukup -= 6 kg0. ementara dilakukan traksi, lutut pasien yang "edera dapat

    digerakkan.

    . >peratif

    pabila ter+adi dislokasi yang "ukup lebar atau permukaan sendi tibia amblas

    lebih dari mm, dilakukan reduksi terbuka dan dipasang %ksasi interna

    dengan buttress plate dan "an"ellous s"re.

    Fraktr Ante#rak"al D"stal

    da empat ma"am fraktur yang khas:

    1. &raktur 4olles

    . &raktur mith

    3. &raktur ?aleai

    @. &raktur *ontegia

    Fraktur Colles

    $eformitas pada fraktur ini berbentuk seperti sendok makan -dinner fork

    deformity0. Pasien ter+atuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh

    beserta lengan berputar ke ke dalam -endorotasi0. Tangan terbuka yang

    ter%ksasi di tanah berputar keluar -eksorotasi/supinasi0.

    *anifestasi 'linis

    ; &raktur meta%sis distal radius dengan +arak AB ,5 "m dari permukaan

    sendi distal radius

    ; $islokasi fragmen distalnya ke arah posterior/dorsal; ubluksasi sendi radioulnar distal; #ulsi prosesus stiloideus ulna.

    Penatalaksanaan

    Pada fraktur 4olles tanpa dislokasi hanya diperlukan imobilisasi dengan

    pemasangan gips sirkular di baah siku selama @ minggu. ila disertai

    dislokasi diperlukan tindakan reposisi tertutup. $ilakukan dorsoCeksi fragmen

    distal, traksi kemudian posisi tangan #olar Ceksi, de#iasi ulna -untuk

    mengoreksi de#iasi radial0 dan diputar ke arah pronasio -untuk mengoreksi

    supinasi0. Dmobilisasi dilakukan selama @ ; 6 minggu.

    Fraktur Smith

    &raktur mith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior -#olar0, karena itu

    sering disebut re#erse 4olles fra"ture. &raktur ini biasa ter+adi pada orang

    muda. Pasien +atuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    4/33

    dalam keadaan #olar Ceksi pada pergelangan tangan dan pronasi. ?aris

    patahan biasanya trans#ersal, kadang;kadang intraartikular.

    *anifestasi 'linis

    Penon+olan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi #olar

    pergelangan, dan de#iasi ke radial -garden spade deformity0.

    Penatalaksanaan

    $ilakukan reposisi dengan posisi tangan diletakkan dalam posisi dorsoCeksi

    ringan, de#iasi ulnar, dan supinasi maksimal -kebalikan posisi 4olles0. 2alu

    diimobilisasi dengan gips di atas siku selama @ ; 6 minggu.

    Fraktur Galeazzi

    &raktur ?aleai merupakan fraktur radius distal disertai dislokasi sendi

    radius ulna distal. aat pasien +atuh dengan tangan terbuka yang menahan

    badan, ter+adi pula rotasi lengan baah dalam posisi pronasi aktu menahan

    berat badan yang memberi gaya supinasi.

    *anifestasi 'linis

    Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke dorsal. Pada

    pergelangan tangan dapat diraba ton+olan u+ung distal ulna.

    Penatalaksanaan

    $ilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral

    untuk dislokasi radius ulna distal, de#iasi ulnar, dan Ceksi.

    Fraktur Montegia

    &raktur *ontegia merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna disertai

    dislokasi sendi radius ulna proksimal. Ter+adi karena trauma langsung.

    *anifestasi 'linis

    Terdapat tipe yaitu tipe ekstensi -lebih sering0 dan tipe Ceksi. Pada tipe

    ekstensi gaya yang ter+adi mendorong ulna ke arah hiperekstensi dan

    pronasi. edangkan pada tipe Ceksi, gaya mendorong dari depan ke arah

    Ceksi yang menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi ke posterior.

    Pemeriksaan Penun+ang

    Pemeriksaan radiologis dilakukan untuk menentukan ada/tidaknya dislokasi.

    2ihat kesegarisan antara kondilus medialis, kaput radius, dan pertengahan

    radius.

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    5/33

    Penatalaksanaan

    $ilakukan reposisi tertutup. sisten memegang lengan atas, penolong

    melakukan tarikan lengan baah ke distal, kemudian diputar ke arah supinasi

    penuh. etelah itu, dengan +ari kepala radius di"oba ditekan ke tempat

    semula. Dmobilisasi gips sirkuler dilakukan di atas siku dengan posisi siku

    Ceksi 7E dan posisi lengan baah supinasi penuh. ila gagal, dilakukan

    reposisi terbuka dengan pemasangan %ksasi interna -plate;s"re0.

    ) Fraktr Sternm

    &raktur sternum ter+adi sebagai akibat trauma yang sangat keras. iasanya

    fraktur ini disertai dengan kontusio +antung.

    *anifestasi 'linis

    $idapatkan keluhan nyeri aktu bernapas, pernapasan dangkal, dan "epat.

    *ungkin terdapat deformitas pada tempat hubungan antara manubrium

    sternum dengan korpus sternum. Pada auskultasi tentukan ada atau tidaknya

    aritmia atau bising +antung untuk mengetahui adanya kontusio +antung.

    Penatalaksanaan

    $engan pemberian analgetik dan %sioterapi. ila diperlukan, dapat dengan

    anestesi setempat in%ltrasi atau blok.

    Flail Chest

    Trauma han"ur pada sternum atau iga dapat berakibat ter+adinya pemisahan

    total dari suatu bagian dinding dada, sehingga dinding dada tersebut bersifat

    lebih mobil. Pada setiap gerakan respirasi, maka fragmen yang mobil

    tersebut akan terhisap ke arah dalam. Pengembangan normal rongga pleura

    tidak dapat lagi berlangsung, sehingga pertukaran gas respiratorik yang

    efektif sangat terbatas.

    *anifestasi 'linis

    iasanya karena ada pembengkakan +aringan lunak di sekitar dan

    terbatasnya gerak pengembangan dinding dada, deformitas, dan gerakan

    paradoksal, Cail "hest yang ada akan tertutupi. Pada mulanya, penderita

    mampu mengadakan kompensasi terhadap pengurangan "adangan

    respirasinya. Namun bila ter+adi penimbunan sekret;sekret dan penurunan

    daya pengembangan paru;paru akan ter+adi anoksia berat, hiperkapnea, dan

    akhirnya kolaps.

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    6/33

    Penatalaksanaan

    Tindakan stabilisasi yang bersifat sementara terhadap dinding dada akan

    sangat menulong penderita, yaitu dengan menggunakan tol;"lip tra"tion

    atau dengan menyatukan fragmen;fragmen yang terpisah dengan

    pembedahan. Takipnea, hipoksia, dan hiperkarbia merupakan indikasi untuk

    intubasi endotrakeal dan #entilasi dengan tekanan positip.

    Fraktr *mers

    $ibagi men+adi:

    1. &raktur suprakondilar humerus

    . &raktur interkondilar humerus

    3. &raktur batang humerus

    @. &raktur kolum humerus

    Fraktur Suprakondilar Humerus

    erdasarkan mekanisme ter+adinya fraktur:

    a. Tipe ekstensi. Trauma ter+adi ketika siku dalam posisi hiperekstensi, lengan

    baah dalam posisi supinasi. 8al ini akan menyebabkan fraktur pada

    suprakondilar, fragmen distal humerus akan mengalami dislokasi ke anterior

    dari fragmen proksimalnya.

    b. Tipe Ceksi. Trauma ter+adi ketika posisi siku dalam Ceksi, sedang lengan

    baah dalam posisi pronasi. 8al ini menyebabkan fragmen distal humerus

    mengalami dislokasi ke posterior dari fragmen proksimalnya.

    pabila ter+adi penekanan pada arteri brakialis, dapat ter+adi komplikasi yang

    disebut dengan iskemia Folkmanns. Timbulnya sakit, denyut arteri radialis

    yang berkurang, pu"at, rasa kesemutan, dan kelumpuhan merupakan tanda;

    tanda klinis adanya iskemia ini

    -Dngat 5P: Pain, Pallor, Pulselessness, PuGyness, Paralyses0.

    *anifestasi 'linis

    Pada tipe ekstensi posisi siku dalam posisi ekstensi. Pada tipe Ceksi posisi

    siku dalam posisi Ceksi -semiCeksi0.

    Penatalaksanaan

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    7/33

    ila pembengkakan tak hebat, dapat di"oba reposisi dalam narkosis umum.

    etelah tereposisi, posisi siku dibuat Ceksi se"ara perlahan;lahan. ?erakan

    Ceksi diteruskan sampai arteri radialis mulai tak teraba. 'emudian siku

    diekstensikan sedikit untuk memastikan arteri radialis teraba lagi. $alam

    posisi Ceksi maksimal ini dilakukan

    imobilisasi dengan gips spalk -foreslab0. Pas"areposisi harus +uga diperiksa

    denyut arteri radialis untuk menghindarkan ter+adi komplikasi iskemia

    Folksmann.

    Fraktur Interkondilar Humerus

    Pada fraktur ini bentuk garis patah yang ter+adi berupa bentuk huruf T atau Y

    *anifestasi 'linis

    $i daerah siku tampak +elas pembengkakan, kubiti #arus atau kubiti #algus.

    Penatalaksanaan

    Permukaan sendi harus dikembalikan se"ara anatomis. ila hanya

    konser#atif, biasanya akan timbul kekakuan sendi -ankilosis0.

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    8/33

    Penatalaksanaan

    Pada fraktur impaksi tidak diperlukan reposisi, lengan yang "edera "ukup

    diistirahatkan dengan memakai gendongan -sling0 selama 3 minggu. ila

    disertai dislokasi abduksi, dilakukan reposisi dan diimobilisasi dengan gips

    spi"a, posisi lengan dalam abduksi posisi o#erhead.

    Fraktr I+a

    *erupakan "edera toraks terbanyak, dan komplikasi yang sering ter+adi

    akibat luka tembus. &raktur iga bisa disebabkan pukulan, kontusio, atau

    penggilasan.

    *anifestasi 'linis:

    Terlihat gerak pernapasan penderita yang terbatas dan sangat nyeri pada sisi

    dada yang terkena trauma, apalagi bila disuruh bernapas dalam.

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    9/33

    da tiga ma"am fraktur yang khas:

    1. aseball %nger -*allet %nger0

    . oHer fra"ture -street %ghterIs fra"ture0

    3. &raktur ennet

    Baseball Finger

    aseball %nger -*allet %nger0 merupakan fraktur dari basis falang distal pada

    insersio dari tendon ekstensor.

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    10/33

    perlu reposisi terbuka dengan kaat 'irs"hner atau dilakukan reposisi

    tertutup di baah 4 arm dan diikuti dengan asi dengan memakai ire

    -per"utaneus pinning0.

    Fraktr Kmpres" Tlan+ Belakan+

    iasanya merupakan fraktur kompresi karena trauma indirek dari atas dan

    dari baah. $apat menimbulkan fraktur stabil atau tidak stabil.

    *anifestasi 'linis

    Pada daerah fraktur biasanya didapatkan rasa sakit bila digerakkan dan

    adanya spasme otot para#ertebra. ila kepala ditekan ke baah terasa nyeri.

    Perlu diperiksa keadaan neurologis serta kemampuan miksi dan defekasi.

    Penatalaksanaan

    1. ila sederhana -stabil atau tak ada ge+ala neurologik0:

    a. Dstirahat di tempat tidur, telentang dengan dasar keras dan posisi miring ke

    kiri dan ke kanan untuk men"egah dekubitus -5 pillo nursing0 selama

    minggu.

    b. ila sakit, diberikan analgetik.

    ". Pada fraktur yang stabil, kalau tak merasa sakit lagi setelah minggu latih

    otot;otot punggung dalam 1 ; minggu. $ilan+utkan dengan mobilisasiJ

    bela+ar duduk, +alan, memakai bra"e, dan bila tak ada apa;apa pasien dapat

    pulang. Pada fraktur yang tidak stabil ditunggu lebih lama 3 ; @ minggu.

    . ila dengan kelainan neurologik:

    'elainan neurologik dapat timbul karena edema, hematomieli, kompresi dari

    fraktur, dan karena luksasi tulang belakang. 'elainan dapat komplit atau

    inkomplit. 'alau pada obser#asi keadaan neurologis memburuk, segera

    dilakukan operasi dekompresi, misalnya tindakan laminektomi dan %ksasi

    tulang belakang. Pada fraktur tulang belakang dengan de%sit neurologis,

    indikasi tindakan operatif adalah untuk stabilisasi fraktur, untuk rehabilitasi

    dini -duduk, berdiri, dan ber+alan0. Pada fraktur tulang belakang dengan

    de%sit neurologis yang dilakukan tindakan konser#atif -tanpa operasi0,

    setelah 6 minggu atau fraktur kuat, dilakukan mobilisasi duduk/berdiri

    dengan menggunakan eHternal support seperti gips ohler, gips korset, +aket

    *iner#a, tergantung dari tempat fraktur. Pemasangan gips korset harus

    meliputi manubrium sterni, sim%sis, daerah fraktur, dan di baah u+ung

    skapula.

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    11/33

    Fraktr Krr"s

    &raktur kruris merupakan akibat terbanyak dari ke"elakaan lalu lintas.

    *anifestasi 'linis

    ?e+ala yang tampak adanya deformitas angulasi atau endo/eksorotasi.

    $aerah yang patah tampak bengkak, +uga ditemukan nyeri gerak dan nyeri

    tekan.

    ,. Berdasarkan las dan +ar"s -raktr terd"r" dar"

    a0 &raktur komplit -garis patah melalui seluruh penampang tulang atau

    melalui kedua korteks tulang0.

    b0 &raktur tidak komplit -bila garis patah tidak melalui seluruh garis

    penampang tulang0. &raktru Dnkomplit, bila garis patah tidak melalui

    seluruh penampang tulang seperti:

    ; 8air 2ine &raktur -patah retidak rambut0; u"kle atau Torus &raktur, bila ter+adi lipatan dari satu korteks dengan

    kompresi tulang spongiosa di baahnya.; ?reen ti"k &raktur, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks

    lainnya yang ter+adi pada tulang pan+ang

    /. Berdasarkan #entk dan 0mlah +ar"s patah

    a. &raktur kominit -garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan0.

    b. &raktur segmental -garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan0.

    ". &raktur *ultipel - garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang

    berlainan tempatnya, misalnya fraktur humerus, fraktur femur dan

    sebagainya0.

    Penampikan fraktur dapat sangat ber#ariasi tetapi untuk alasan yang praktis ,

    dibagi men+adi beberapa kelompok, yaitu:

    . Berdasarkan s"-at -raktr (lka 2an+ d"t"m#lkan0.

    10 &aktur Tertutup -4losed0, bila tidak terdapat hubungan antara

    fragmen tulang dengan dunia luar, disebut +uga fraktur bersih -karenakulit masih utuh0 tanpa komplikasi.

    0 &raktur Terbuka ->pen/4ompound0, bila terdapat hubungan antara

    hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya

    perlukaan kulit.

    3.Berdasarkan #entk +ar"s patah dan h##n+ann2a den+an

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    12/33

    mekan"sme trama.

    1. &raktur Trans#ersal: fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan

    merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.

    . &raktur >blik: fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut

    terhadap sumbu tulang dan meruakan akibat trauma angulasi+uga.

    3. &raktur piral: fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral

    yang disebabkan trauma rotasi.

    @. &raktur 'ompresi: fraktur yang ter+adi karena trauma aksial Ceksi

    yang mendorong tulang ke arah permukaan lain.

    5. &raktur #ulsi: fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau

    traksi otot pada insersinya pada tulang.

    4.Berdasarkan per+eseran -ra+men tlan+.

    1). &raktur Undisplaced -tidak bergeser0: garis patah lengkap ttetapi

    kedua fragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.

    2). &raktur $ispla"ed -bergeser0: ter+adi pergeseran fragmen tulang yang

    +uga disebut lokasi fragmen, terbagi atas:

    a) $islokasi ad longitudinam "um "ontra"tionum -pergeseran searah

    sumbu dan o#erlapping0.

    b) $islokasi ad aHim -pergeseran yang membentuk sudut0.

    c) $islokasi ad latus -pergeseran dimana kedua fragmen saling

    men+auh0.

    a.erdasarkan posisi frakur

    ebatang tulang terbagi men+adi tiga bagian :

    1. 1/3 proksimal

    . 1/3 medial

    3. 1/3 distal

    b.&raktur Patologis: fraktur yang diakibatkan karena proses patologis

    tulang.

    Pada fraktur tertutup ada klasi%kasi tersendiri yang berdasarkan

    keadaan +aringan lunak sekitar trauma, yaitu:

    a. Tingkat : fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa "eddera +aringan

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    13/33

    lunak sekitarnya.

    b. Tingkat 1: fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan

    +aringan subkutan.

    c. Tingkat : fraktur yang lebih berat dengan kontusio +aringan lunak

    bagian dalam dan pembengkakan.

    d. Tingkat 3: "edera berat dengan kerusakan +aringan lunak yang nyata

    ddan an"aman sindroma kompartement -)as+ad, 90.

    5. ETI6L6GI FRAKTUR

    *enurut uku aku Pato%siologi (liabeth .4orin penyebab fraktur adalah

    sebagai berikut :

    .Trauma; Trauma langsung : trauma yang menyebabkan fraktur pada titik

    ter+adinya trauma. ering bersifat terbuka dengan garis patah

    melintang atau miring. *isalnya saat seseorang tertabrak mobil pada

    tungkai atas maka di tempat trauma tersebut ter+adi fraktur.; Trauma tidak langsung : trauma yang menyebabkan fraktur di tempat

    yang +auh dari titik ter+adinya trauma. 8al ini disebabkan karena tulang

    yang mengalami trauma memiliki hantaran #ektor yang lemah pada

    kekerasan. eperti +atuh dengan telapak tangan sebagai penyangga,

    dimana telapak tangan yang mengalami trauma namun lokasi fraktur

    bisa pada lengan atas.; Trauma akibat tarikan otot : trauma yang dapat menyebabkan dislokasi

    dan patah tulang. 4ontohnya fraktur pada patella dan olekranon

    karena kontraksi biseps dan trisep se"ara mendadak. tress'elelahan atau stress : ter+adi pada orang K orang yang melakukan

    akti#itas berulang K ulang pada satu daerah tulang misalnya

    pebulutangkis dan pelari.

    Patologis'elemahan tulang : tekanan yang normal dapat menyebaban fraktur pada

    tulang yang lemah. iasanya akibat infeksi dan penyakit metabolisme

    seperti osteoporosis, osteomyelitis, dan tumor pada tulang.

    D. FAKT6R RESIK6 FRAKTUR

    a. Faktr r"s"k 2an+ t"dak dapat d"md"7kas"

    Faktr Dem+ra7

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    14/33

    1.

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    15/33

    tulangbelakang, risiko mengalami patah tulang pergelangan tngan sebanyak 1;

    kali, tulang belakng @;17 kali, tulang panggul ;3 kali. Pada orang yang

    pernah mengalami patah tulang pergelangan tangan akan berisiko mengalami

    patah tulang pergelangan tangan 3;@ kali, patah tulang belakang ;L kali,

    patah tulang panggul 1; kali. Pada orang yang pernah patah tulang panggul,

    akan berisiko mengalami patah tulang belakang ;3 kali dan patah tulang

    panggul 1; kali -Tandra, 70.

    Faktr hrmnal

    Usia Menopause atau gangguan hormon estrogen

    *enopause pada anita timbul pada usia sekitar 5 tahun, hormon estrogen

    anita akan turun ;3 tahun sebelum menopause timbul dan terus

    berlangsung sampai3;@ tahun setelah menopause -Tandra, 7:370. Manita

    menopause mengalami kekurangan estrogen, sehingga sangat berisiko

    ter+adinya patah tulang. )isiko patah tulang sangat bergantung pada kekuatan

    tulang. 'ekuatan tulang ditentukan oleh massa, kandungan mineral dan

    mikroarsitektur tulang. 'ekurangan estrogen sangat berperan terhadap

    patogenesis hilangnya massa tulang.

    #.Faktr r"s"k 2an+ dapat d"md"7kas"

    Faktr Meta#l"k

    1. erat badan -ody *ass Dndeks/*D rendah0

    Patah tulang lebih banyak ditemukan pada orang berpostur tubuh yang lebih

    pendek dan ke"il. Pada orang bertubuh ke"il atau kurus, pun"ak massa tulang

    tidak akan tinggi dibandingkan pada mereka yang bertubuh besar

    . Penyakit

    Pada orang yang menderita diabetes mellitus atau ken"ing manis lebih mudah

    mengalami tulang keropos. Dnsulin merangsang pengambilan asam amino ke

    sel tulang sehingga meningkatkan pembentukan kolagen tulang, sehingga

    kekurangan insulin akan mengurangi pembentukan kolagen. 'ontrol gula yang

    buruk +uga akan memperberat metabolisme #itamin $. Pada penyakit tiroid

    atau gondok, kadar hormon tiroid tinggi atau berlebihan, sehingga

    menyebabkan penurunan massa tulang, begitu pula pada hipotiroid yang

    diberi pengobatan hormon tiroksin. eberapa penyakit seperti penyakit hati

    yang kronis, gagal gin+al kronis serta radang kronis pada usus besar +uga

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    16/33

    mudah mengakibatkan tulang keropos. eberapa kanker tertentu dikaitkan

    dengan timbulnya kerapuhan tulang misalnya kanker sumsum tulang.

    Faktr Ga2a *"dp

    1. *erokok

    eberapa penelitian menun+ukkan baha merokok bisa menurunkan estrogen

    dan memper"epat menopause. Penyerapan kalsium di usus orang yang biasa

    merokok men+adi terganggu padahal kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan

    tulang.

    . 'onsumsi lkohol

    'ebiasaan mengkonsumsi alkohol +angka lama bisa menurunkan massa

    tulang. ila minum alkohol pada masa kanak kanak dan rema+a,

    pertumbuhan tulang akan terhambat, sehingga mengakibatan tulang keropos

    di kemudian hari. *inuman yang mengandung alkohol, kafein dan soda

    berpotensi mengurangi penyerapan kalsium ke dalam tubuh -'emenkes, ).D,

    90.

    3. >lahraga

    >lahraga adalah gerakan tubuh yang berirama dan teratur untuk

    memperbaiki dan meningkatkan kebugaran. >rang yang tidak bergerak lama,

    tidak ada rangsangan gra#itasi bumi atau tekanan mekanik lain, akan

    membuat banyak mineral tulang hilang dan menyebabkan tulang men+adi

    keropos. 'urangnya olahraga dan latihan se"ara teratur, menimbulkan efek

    negati#e yang menghambat proses pemadatan massa tulang dan kekuatan

    tulang. Namun olahraga yang sangat berlebih -maraton, atlit0 pada usia

    muda,terutama anak perempuan yang telah haid, akan menyebabkan

    haidnya terhenti, karena kekurangan estrogen, sehingga penyerapan kalsium

    berkurang dengan segala akibatnya -'emenkes ).D, 90.

    @. kti#itas %sik

    kti#itas %sik adalah semua gerakan otot bergaris yang membakar energi

    tubuh. 'urang gerak badan akan mengurangi kepadatan tulang, kekuatan

    dan kebugaran, +uga akan membuat kalsium keluar semakin meningkat

    melalui urin yang akan menyebabkan tulang men+adi keropos. Pada usia

    lan+ut, kurang gerak badan menyebabkan lemahnya otot dan meningkatkan

    risiko +atuh dan patah tulang.

    5. Pemakaian hormon steroid dan obat lain

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    17/33

    >bat;obatan yang mengandung steroid bisa memper"epat kerapuhan tulang

    seperti prednison, prednisolon, atau kortison, termasuk +amu atau obat

    tradisional yang biasanya mengandung steroid yang diberikan pada penyakit

    rematik, asma, radang usus, atau beberapa penyakit kanker. >bat lambung

    bila dikonsumsi dalam +angka lama +uga menyebabkan tulang keropos -Tandra,

    70.

    Faktr d"et

    1. supan kalsium dan #itamin $ rendah

    'alsium dan #itamin $ adalah mineral penting dalam pertumbuhan tulang.

    Fitamin berperan dalam penyerapan kalsium di usus, +ika kalsium dalam

    darah berkurang maka kalsium dalam tulang akan dikeluarkan ke dalam darah

    sehingga tulang men+adi "epat keropos.

    . supan kafein dan fosfat berlebihan

    $iet yang kaya akan fosfor misalnya diet tinggi protein atau banyak minum

    minuman bersoda menurunkan kalsium tulang. Dni disebabkan oleh fosfor

    yang mengikat kalsium dan membaa kalsium keluar dari tulang. Pola makan

    yang banyak mengandung protein, garam dan kafein akan meningkatkan

    risiko tulang keropos -Tandra, 70.

    Stress

    tress meningkatkan hormon stress yaitu kortisol yang dilepaskan oleh

    kelen+ar adrenal. 'ortisol yang tinggi meningkatkan pelepasan kalsium dari

    tulang ke dalam peredaran darah dan menyebabkan tulang men+adi rapuh

    dan keropos. 8ormon kortisol sendiri akan menekan pembentukan hormon

    $8( dan progesteron, +uga menekan kiner+a hormon tiroid yang penting

    dalam metabolisme tulang -Tandra, 70.

    F. MANIFESTASI KLINIS FRAKTUR

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    18/33

    a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang

    diimobilisasi, hematoma, dan edemab. $eformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah". Ter+adi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang

    melekat diatas dan dibaah tempat fraktur

    d. 'repitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnyae. Pembengkakan dan perubahan arna lokal pada kulit

    2eis -60 menyampaikan manifestasi klinik fraktur adalah sebagai

    berikut:

    a0 Nyeri

    Nyeri dirasakan langsung setelah ter+adi trauma. 8al ini dikarenakan

    adanya spasme otot, tekanan dari patahan tulang atau kerusakan

    +aringan sekitarnya.b0 engkak/edama

    (dema mun"ul lebih "epat dikarenakan "airan serosa yang terlokalisir

    pada daerah fraktur dan eHtra#asi daerah di +aringan sekitarnya."0 *emar/ekimosis

    *erupakan perubahan arna kulit sebagai akibat dari eHtra#asi daerah

    di +aringan sekitarnya.d0 pame otot

    *erupakan kontraksi otot in#olunter yang ter+adu disekitar fraktur.e0 Penurunan sensasi

    Ter+adi karena kerusakan syaraf, terkenanya syaraf karena edema.f0 ?angguan fungsi

    Ter+adi karena ketidakstabilan tulang yang frkatur, nyeri atau spasme

    otot. Paralysis dapat ter+adi karena kerusakan syaraf.g0 *obilitas abnormal

    dalah pergerakan yang ter+adi pada bagian;bagian yang pada kondisi

    normalnya tidak ter+adi pergerakan. Dni ter+adi pada fraktur tulang

    pan+ang.h0 'repitasi

    *erupakan rasa gemeretak yang ter+adi +ika bagian;bagaian tulang

    digerakkan.i0 $eformitas

    bnormalnya posisi dari tulang sebagai hasil dari ke"elakaan atau

    trauma dan pergerakan otot yang mendorong fragmen tulang ke posisi

    abnormal, akan menyebabkan tulang kehilangan bentuk normalnya.

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    19/33

    +0 ho"k hipo#olemik

    ho"k ter+adi sebagai kompensasi +ika ter+adi perdarahan hebat.

    G. K6M'LIKASI FRAKTUR

    10'omplikasi al

    a. 'erusakan rteri

    Pe"ahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya

    nadi, 4)T menurun, "yanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan

    dingin pada ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi

    splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan

    pembedahan.

    b. 'ompartement yndrom

    'ompartement yndrom merupakan komplikasi serius yang ter+adi

    karena ter+ebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam

    +aringan parut. Dni disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang

    menekan otot, saraf, dan pembuluh darah. elain itu karena tekanan

    dari luar seperti gips dan embebatan yang terlalu kuat.

    ". &at (mbolism yndrom

    &at (mbolism yndrom -&(0 adalah komplikasi serius yang sering

    ter+adi pada kasus fraktur tulang pan+ang. &( ter+adi karena sel;sel

    lemak yang dihasilkan bone marro kuning masuk ke aliran darah dan

    menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai

    dengan gangguan pernafasan, ta"hykardi, hypertensi, ta"hypnea,

    demam.

    d. Dnfeksi

    ystem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada +aringan. Pada

    trauma orthopedi" infeksi dimulai pada kulit -super%"ial0 dan masuk ke

    dalam. Dni biasanya ter+adi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa +uga

    karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan

    plat.

    e. #askuler Nekrosis

    #askuler Nekrosis -FN0 ter+adi karena aliran darah ke tulang rusak

    atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan diaali

    dengan adanya FolkmanIs Ds"hemia.

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    20/33

    f. ho"k

    ho"k ter+adi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya

    permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi.

    Dni biasanya ter+adi pada fraktur.

    0 'omplikasi $alam Maktu 2ama

    a. $elayed

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    21/33

    f. (nim;enim otot seperti laktat dehidrogenase -2$8;50, aspartat amini

    transfererasi -T0, aldolase meningkat pada tahap penyembuhan

    tulang

    P(*()D'N )$D>2>?D

    &oto polos dan 4T s"an

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    22/33

    dan rotasfanatomis.

    )eduksi tertutup, traksi, atau reduksi terbuka dapat dilakukan untuk

    mereduksi fraktur. *etode tertentu yang dipilih bergantung sifat

    fraktur, namun prinsip yang mendasarinya tetap, sama. iasanya

    dokter melakukan reduksi fraktur sesegera mungkin untuk

    men"egah +aringan lunak kehilaugan elastisitasnya akibat in%ltrasi

    karena edema dan perdarahan. Pada kebanyakan kasus, roduksi

    fraktur men+adi semakin sulit bila "edera sudah mulai mengalami

    penyembuhan.

    ebelum reduksi dan imobilisasi fraktur, pasien harus dipersiapkan

    untuk men+alani prosedurJ harus diperoleh iin untuk melakukan

    prosedur, dan analgetika diberikan sesuai ketentuan. *ungkin perlu

    dilakukan anastesia. (kstremitas yang akan dimanipulasi harus

    ditangani dengan lembut untuk men"egah kerusakan lebih lan+ut

    !eduksi tertutup. Pada kebanyakan kasus, reduksi tertutup

    dilakukan dengan mengembalikan fragmen tulang keposisinya

    -u+ung;u+ungnya saling berhubungan0 dengan manipulasi dan traksi

    manual.

    (kstremitas dipertahankan dalam posisi yang diinginkan, sementara

    gips, biadi dan alat lain dipasang oleh dokter. lat immobilisasi akan

    men+aga reduksi dan menstabilkan ekstremitas untuk penyembuhan

    tulang. inar;H harus dilakukan untuk mengetahui apakah fragmen

    tulang telah dalam kese+a+aran yang benar.

    "raksi. Traksi dapat digunakan untuk mendapatkan efek reduksi dan

    imoblisasi. eratnya traksi disesuaikan dengan spasme otot yang

    ter+adi. inar;H digunakan untuk memantau reduksi fraktur dan

    aproksimasi fragmen tulang. 'etika tulang sembuh, akan terlihat

    pembentukan kalus pada sinar;H. 'etika kalus telah kuat dapat

    dipasang gips atau bidai untuk melan+utkan imobilisasi.

    !eduksi "erbuka# Pada fraktur tertentu memerlukan reduksi terbuka.

    $engan pendekatan bedah, fragmen tulang direduksi. lat %ksasi

    interna dalam bentuk pin, kaat, sekrup, plat paku, atau batangan

    logam digunakan untuk mempertahankan fragmen tulang dalam

    posisnya sampai penyembuhan tulang yang solid ter+adi. lat ini

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    23/33

    dapat diletakkan di sisi tulang atau langsung ke rongga sumsum

    tulang, alat tersebut men+aga aproksimasi dan %ksasi yang kuat bagi

    fragmen tulang.

    30 )etensi/Dmmobilisasi

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    24/33

    'EMERIKSAAN N6NFARMAK6L6GI

    *enurut buku 'lien gangguan istem *us"ulos"eletal oleh uratun

    dkk penatalaksanaan non farmakologi adalah sebagai berikut :

    1. *eninggikan bagian yang sakit untuk mengontrol pembengkakan.

    . Dstirahat, men"egah "edera tambahan ,dan memper"epat

    penyembuhan.

    3. Pemberian kompres dingin selama ;3 menit .elama @;@9 +am

    pertama setelah "edera dapat menimbulkan #asokonstriksi yang

    akan mengurangi perdarahan ,edema dan ketidaknyamanan.

    @. Pemasangan balut tekan elastis dapat mengontrol perdarahan

    ,mengurangi edema, dan menyokong +aringan yang "edera.

    5. tatus Neuro#askuler ekstremitas yang "edera dipantau sesering

    mungin

    6. Pembedahan +ika ada robekab serabut otot dan terputusnya

    ligament

    L. Dmbilisasi dengan gips

    9. 2atihan aktif dan pasif prgresif boleh dimulai dalam 3;5 hari .prain

    berat mungkin perlu diimobilisasi 1;3 minggu sebelum latihan

    perlindungan dimulai. 2atihan aal yang berlebihan dalam per+alanan

    terapi dapat memperlama penyembuhan.train dan prain

    memerlukan beberapa minggu sampai beberapa bulan untuk

    sembuh.Pembidain diperlukan untuk men"egah "edera ulang.

    7. &isiotherapy

    lat untuk mobilisasi men"akup eHer"ise, )>* pasif dan aktif

    ; )>* pasif untuk men"egah kontraktur pada sendi dan

    mempertahankan )>* normal pada sendi; )>* aktif untuk meningkatkan kekuatan otot

    8. 'R6SES 'EN9EMBU*AN BESERTA FAKT6R 9ANG MENG*AMBAT DAN

    MEM'ER5E'AT 'EN9EMBU*AN FRATUR 'rses 'en2em#han Fraktr1. Proses 8ematom

    *erupakan proses ter+adinya pengeluaran darah hingga terbentuk

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    25/33

    hematom -bekuan darah 0 pada daerah ter+adinya fraktur tsb, dan

    yang mengelilingi bagian dasar fragmen.8ematom merupakan bekuna

    darah kemudian berubah men+adi bekuan semi padat.. Proses Proliferasi

    Pada proses ini ,ter+adi perubahan pertumbuhan pembuluh darah

    men+adi padat dan ter+adi perbaikan aliran pembuluh darah.3. Proses Pembentukan 4allus

    Pada orang deasa proses pembentukan "allus ter+adi antara 6;9

    minggu, sedangkan pada anak;anak minggu. 4allus merupakan

    proses pembentukan tulang baru,dimana "allus dapat terbentuk di luar

    tulang-subperiosteal "allus0 dan di dalam tulang -endosteal

    "allus0.Proses perbaikan tulang ter+adi sedemikian rupa,sehingga

    trabekula yang terbentuk dengan tidak teratur oleh tulang imatur

    untuk sementara bersatu dengan u+ung;u+ung tulang yang patahsehingga terbentu suatu "allus tulang.

    @. Proses konsolidasi-penggabungan0Perkembangan "allus se"ara terus menerus dan ter+adi pemadatan

    tulang sebelum ter+adi fraktur, konsolidasi terbentu antara 6;1

    minggu-ossi%"asi0 dan antara 1;6 minggu -matur0. Tahap ini disebut

    dengan penggabungan atau penggabungan se"ara terus;menerus.

    5. Proses )emodelingProses remodeling merupakan tahapan terakhir dalam penyembuhan

    tulang ,dan proses pengembalian bentuk seperti semula.Proses

    ter+adinya remodeling antara 1; tahun setelah ter+adinya "allus dan

    konsolidasi.

    Faktr:-aktr 'em"$ prses pen2em#han -raktr

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    26/33

    &raktur tanpa dislokasi, periosteumnya intake, maka lama penyembuhannya

    dua kali lebih "epat daripada yang mengalami dislokasi.*akin besar dislokasi

    maka semakin lama penyembuhannya. liran darah ke fragmen tulang

    ila aliran tulang mendapatkan aliran darah yang baik, maka penyembuhan

    lebih "epat dan tanpa komplikasi.ila ter+adi gangguan berkurangnya aliran

    darah atau kerusakan +aringan lunak yang berat ,maka proses penyembuhan

    men+adi lama atau terhenti. Nutrisi yang baik

    Dmobilisasi

    2atihan otot2atihan otot dilakukan untuk men"egah atro% otot,men"egah kekakuan,

    memperlan"ar peredaran darah sehingga memper"epat penyembuhan. Faktr 2an+ men+ham#at prses pen2em#han

    Trauma berulang 'ehilangan massa atau kondensitas tulang

    Dmmobilisasi yang tidak memadai

    )ongga atau adanya +aringan diantara fragmen tulang

    Dnfeksi

    )adiasi atau nekrosis tulang

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    27/33

    )iayat 'esehatan Terdahulu;

    )iayat 'esehatan 'eluarga;

    Pemeriksaan &isik8ead To Toe(Htremitas : 'aki 'iri

    Pemendekan$eformitas(dema'ebiruan pada femur proHimal

    Neurosensori :$eformitas dan Pemendekan

    Pemeriksaan Penun+ang :!;)ay &emur

    'esimpulan :'lien di diagnosa *engalami &rakrur &emur

    ANALISA DATA

    N9ERI AKUT

    $ata (tiologi $iagnosa 'eperaatan

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    28/33

    $s : Ny Y mengeluh kaki

    kirinya sakit sakit dan

    tidak dapat digerakkan

    $o : pemendekan kaki

    kiri ,(dema, deformitas

    dan kebiruan pada femur

    1/3 proksimal

    Ter+atuh dari kamar mandi

    &raktur diskontinuitas

    tulang pergeseran

    tulangNyeri akut

    Nyeri kut

    *AMBATAN M6BILITAS FISIK

    $ata (tiologi $iagnosa 'eperaatan

    $s : Ny Y mengeluh kaki

    kirinya sakit sakit dan

    tidak dapat digerakkan

    $o : pemendekan kaki

    kiri ,(dema, deformitas

    dan kebiruan pada femur

    1/3 proksimal

    Ter+atuh dari kamar mandi

    &raktur kerusakan

    pada fragmen tulang

    deformitas

    pergerakan tulang

    ekstremitas terganggu

    hambatan mobilitas %sik

    8ambatan mobilitas %sik

    RESIK6 DISFUNGSI NEUR6

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    29/33

    DS Ny Y mengeluh kaki

    kirinya sakit sakit dan

    tidak dapat digerakkan.

    $> : pemendekan kaki

    kiri,edema,deformitas dan

    kebiruan pada femur1/3

    proksimal

    fraktur diskontinuitas

    tulang

    deformitas

    penekanan pembuluh

    darah edema

    sirkulasi tidak normal

    kebiruan resiko

    disfungsi neuro#askuler

    )esiko disfungsi

    neuro#askuler perifer

    REN5ANA 'ERA;ATAN

    N9ERI AKUT

    N2er" Akt

    Tu+uan : etelah dilakukan tindakan keperaatan 1 H @ +am tingkat kenyamanan

    klien terkontrol, tingkat nyeri terkontrol dan nyeri dapat berkurang

    'riteria 8asil :

    'lien menyatakan nyeri berkurang

    Tampak rileks, mampu berpartisipasi dalam akti#itas/tidur/istirahat dengan

    tepat

    'lien mampu mengon troll nyeri -tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan

    teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri

    Dnter#ensi :

    1. 2akukan pengka+ian pada nyeri terhadap lokasi, karakteristik,durasi,

    frekuensi, kualitas, intensitas, dan fa"tor pemi"u nyeri

    . >bser#asi reaksi non#erbal dari ketidak nyamanan.

    3. ?unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri

    klien sebelumnya

    @. +arkan mana+emen nyeri pada klien

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    30/33

    5. +arkan pada klien penggunaan teknik non farmakolohi dalam mengurangi

    nyeri seperti relaksasi hypnosis dan terapi musi".

    6. 4iptakan suasana yang tenang

    L. 4ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,

    pen"ahayaan dan kebisingan

    9. 'ontrol penerimaan pasien tentang mana+emen nyeri

    7. 'olaborasi : pemberian analgetik

    *AMBATAN M6BILITAS FISIK

    Tu+uan : etelah dilakukan tindakan keperaatan 1 H @ +am pmobilitas %sik pasien

    meningkatt dengan

    'riteria 8asil :

    ; Pasien dapat *eningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang

    mungkin

    ; Pasien dapat *empertahankan posisi fungsinal

    ; Pasien dapat *eningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit

    ; Pasien dapat *enun+ukkan tehnik mampu melakukan akti#itas

    Dnter#ensi :

    1. 'a+i kemampuan pasien dalam mobilisasi

    . Dnstruksikan klien/bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang

    sakit dan tak sakit

    3. elaskan pandangan dan keterbatasan dalam akti#itas

    @. erikan dorongan ada pasien untuk melakukan ' -kti#itas 'ehidupan

    ehari K hari0 dalam lngkup keterbatasan dan beri bantuan sesuai kebutuhan

    5.

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    31/33

    6. )u+uk pada %sioterapi untuk menentukan latihan %sik

    RESIK6 DISFUNGSI NEUR6

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    32/33

    7. Pantau dengan "ermat terapi panas atau dingin

    1.'olaborasi dengan %sioterapis untuk program latihan

    DAFTAR 'USTAKA

    2estari,Pu+i.1.tudi 2iteratur: erbagai faktor yang berpengaruh ter+adap

    ke+adian patah tulang pada usia lan+ut (le"troni"

    FersionQ.from:http://faktorresikofraktur.pdf.diakses tanggal 13 $esember 1 Pukul

    16. MD

    (thel, loane. 3.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. akarta: Penerbit (?4.

    *ans+oer, arief, dkk. . Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. akarta:

    *edia (s"ulapius.

    )as+ad, 4hairuddin. 9. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. akarta: Yarsif

    Maatampone.

    )eksoprod+o, oelarto. 5. Ilmu Bedah. akarta: &akultas 'edokteran perasi Pemasangan

    >)(& pada &raktur 4ruris epertiga $istal $ekstra.

    http://etd.eprints.ums.a".id/196//155L.pdf. $iakses pada 1 $esember

    1.

    *uttaSin, rif. 9. suhan 'eperaatan 'lien ?angguan istem *uskuloskeletal.

    akarta : (?4.

    Pear"e, (#elyn. 6. natomi dan &isiologi

  • 7/23/2019 Laporan Kelompok FRAKTUR

    33/33

    uratun dkk.6.'lien ?angguan istem *us"uloskeletal.akarta.Penerbit uku

    'edokteran (?4.

    4orin .(.9. uku aku Pato%siologi . akarta. Penerbit uku 'edokteran (?4.