lapjag 14 juni 2015

24
LAPORAN JAGA Minggu, 14 Juni 2015 TIM JAGA Konsulen Jaga: dr. Siti Handayani, SpBP-RE (KKF) Tim Jaga : dr. Dana-dr. Jeko-dr. Medhan-dr. Suma-dr. Bobby-dr. Rojus-dr. Cherry-dr. Raka-dr. Fira-dr. Rex- dr. Frans/dr. Pras-dr. Mufida-dr. Indri-dr. Lewa/dr. Demy-dr.Ridho-dr. Doli-dr. Fajrin/dr. Fina-dr. Faisal/dr.Aset Jenis Tindakan Pasien Operasi 4 Rawat inap 0 Rawat Jalan 11 Jumlah 15 Paraf Konsulen

Upload: bloodsphere

Post on 06-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

lapjag 14 juni 2015

TRANSCRIPT

Page 1: Lapjag 14 Juni 2015

LAPORAN JAGAMinggu, 14 Juni 2015

TIM JAGA

Konsulen Jaga: dr. Siti Handayani, SpBP-RE (KKF)Tim Jaga : dr. Dana-dr. Jeko-dr. Medhan-dr. Suma-dr. Bobby-dr. Rojus-dr. Cherry-dr.

Raka-dr. Fira-dr. Rex-dr. Frans/dr. Pras-dr. Mufida-dr. Indri-dr. Lewa/dr. Demy-dr.Ridho-dr. Doli-dr. Fajrin/dr. Fina-dr. Faisal/dr.Aset

Jenis Tindakan Pasien

Operasi 4

Rawat inap 0

Rawat Jalan 11

Jumlah 15

Paraf Konsulen

Page 2: Lapjag 14 Juni 2015

Pasien Operasi PertamaTn. Eko Waluyo, 46 th, 405-21-68

Diagnosis pra bedah: Crush injury ekstremitas atas kanan Partial Traumatic amputation setinggi phalang distal digiti 2 manus

sinistraDiagnosis pasca bedah:

Crush injury ekstremitas atas kanan Closed fracture of Left ankle Partial Traumatic amputation setinggi phalang distal digiti 2 manus

sinistra

Hal yang mendukung :AnamnesisKU: luka terbuka dan nyeri pada lengan kanan, nyeri pada tangan kiri dan pergelangan kaki kiri sejak 16 jam SMRS.RPS: pasien terjatuh dari motor 16 jam SMRS. Awalnya pasien mengendarai motor membonceng istri, di turunan jalan kehilangan keseimbangan lalu mengerem, membentur mobil di depannya, lalu jatuh ke arah kanan. Saat jatuh pasien ditabrak oleh truk container dari kanan belakang. Saat kejadian motor pasien kecepatan pelan, memakai helm half face, mual -, muntah – pingsan – sakit kepala hebat – diplopia -. Kemudian dirujuk ke RSCM atas permintaan pasien.RPD: Pemeriksaan Fisik

Primary survey :A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 117/80, N 110x per menit, sat 98%, s : afebrisD : GCS 15

Secondary survey:Status lokalis (right upper extremity)Look: Open Wound (+) dasar soft tissue, bone expose, tampak otot-otot berwarna kehitaman, perdarahan aktif ada, edema distal adaFeel: nyeri VAS 4,pulsasi a. radialis sulit dievaluasi, a. ulnaris sulit dievaluasi, saturasi sulit dinilai, sensorik hipoestesiMovement: ROM Elbow tidak ada, wrist tidak adaStatus lokalis (Left hand)Look: tampak VL pada phalang distal digiti 2, terjahit dengan silk tampak warna kebiruan. Pada saat jahitan dibuka tampak terdapat kulit intak pada sisi ulnar sepanjang 1 cm, dengan bone exposedFeel: ujung distal teraba dingain, CRT tidak ada, saturasi digiti 2: tidak terbaca, saturasi digiti 1: 96%, digiti 3: 96%, digiti 4: 98 %, digiti 5: 95%. Sensibilitas distal digiti 2: tidak ada. Sensibilitas digiti 1,3-5: baikMovement: digiti flexi PIP joint, DIP, dan MCP baikStatus lokalis (left ankle)Look: edema ada, open wound tidak ada, deformitas rotasional adaFeel: nyeri tekan vas 3-4, pulsasi dorsalis pedis +2, sensorik distal normal, CRT <2”

Page 3: Lapjag 14 Juni 2015

Move: ROM ada terbatas karena nyeri

Mangled Extremity Severity Score: - Skeletal / soft tissue injury: very high energy injury – 4- Ischaemia: cool, paralyzed, insensate limb – 3 - Shock: No – 0- Age: 30-50 – 1

TOTAL : 8

Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 11.1/31.7/21430/257000PT/APTT 1x/1,1xUr/Cr / 33/1,15SGOT/PT 54/40E 140/3.56/104GDS 182Sikap:

- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro eksplorasi luka - Toleransi operasi IPD dan anestesi- Konsul plastik untuk manus sinistra debridement dengan tumescent dan

jahit primer, heparinisasi pasca op ts ortopedi, debridement dan external fixation serta joint spanning

Temuan intra op:1. Nilai viabilitas jaringan, jaringan dinilai tidak vital, otot telah berwarna

kehitaman,kontraksi tidak ada, konsistensi lunak.2. Diputuskan untuk dilakukan amputasi setinggi trans humeral dengan

mempertimbangkan daerah paling distal yang masih vital3. Dilakukan design fish mouth dan insisi sesuai desain4. Insisi diperdalam lapis demi lapis5. Kompartemen otot anterior dan posterior di potong dengan cauter6. Indentifikasi arteri brachialis, dilakukan ligasi7. Identifikasi nervus radialis, ulnaris dan mediana dilakukan pemotongan

seproksimal mungkin

Anamnesis

KU:luka terbuka dan nyeri pada lengan kanan, nyeri pada tangan kiri dan pergelangan kaki kiri sejak 16 jam SMRS.

RPS:pasien terjatuh dari motor 16 jam SMRS di jalan Marunda. Awalnya pasien mengendarai motor membonceng istri, di turunan jalan kehilangan keseimbangan lalu mengerem, membentur mobil di depannya,lalu jatuh ke kanan. Saat jatuh pasien ditabrak oleh truk container dari kanan belakang. Saat kejadian motor pasien kecepatan pelan, memakai helm half face, mual -, muntah – pingsan – sakit kepala

Page 4: Lapjag 14 Juni 2015

hebat – diplopia -. Kemudian dirujuk ke RSCM atas permintaan pasien.RPD:Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), alergi (-), jantung (-)

Pemeriksaan Fisik

Primary survey A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 117/80, N 110x per menit, sat 98%, s : afebrisD : GCS 15

Secondary survey:Mata: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterikThorax: simetris, statis, dinamisJantung: BJ I-II normal, murmur dan gallop tidak adaParu: vesikuler +/+, rhonchi dan wheezing tidak adaAbdomen:I: datarA: bising usus + normalP: nyeri tekan -, defans - P: tymphaniExt. :edema -/-, akral hangat, CRT < 2Status lokalis (right upper extremity)Look: Open Wound (+) dasar soft tissue, bone expose, perdarahan ada, edema distal adaFeel: nyeri VAS 4,pulsasi a. radialis sulit dievaluasi, a. ulnaris sulit dievaluasi, saturasi sulit dinilai, sensorik hipoestesiMovement: ROM Elbow tidak ada, wrist tidak adaStatus lokalis (Left hand)Look: tampak VL pada phalang distal digiti 2, terjahit dengan silk tampak warna kebiruan. Pada saat jahitan dibuka tampak terdapat kulit intak pada sisi ulnar sepanjang 1 cm, dengan bone exposedFeel: ujung distal teraba dingain, CRT tidak ada, saturasi digiti 2: tidak terbaca, saturasi digiti 1: 96%, digiti 3: 96%, digiti 4: 98 %, digiti 5: 95%. Sensibilitas distal digiti 2: tidak ada. Sensibilitas digiti 1,3-5: baikMovement: digiti flexi PIP joint, DIP, dan MCP baikStatus lokalis (left ankle)Look: edema ada, open wound tidak ada, deformitas rotasional adaFeel: nyeri tekan vas 3-4, pulsasi dorsalis pedis +2, sensorik distal normal, CRT <2”Move: ROM ada terbatas karena nyeri

Mangled Extremity Severity Score: - Skeletal / soft tissue injury: very high energy injury – 4- Ischaemia: cool, paralyzed, insensate limb – 3 - Shock: No – 0- Age: 30-50 – 1

TOTAL : 8

Pemeriksaan Penunjang

Page 5: Lapjag 14 Juni 2015

Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 11.1/31.7/21430/257000PT/APTT 1x/1,1xUr/Cr / 33/1,15SGOT/PT 54/40E 140/3.56/104GDS 182

Rontgen thoraks AP: fibroinfiltrat lapang atas kedua paru, suspek TB paru. Tidak tampak fraktur pada tulang dinding dadaRontgen Schedel AP-Lat: suspek fraktur dinding posterior orbita Rontgen Cervical AP-Lat: tidak tampak pada corpus vertebrae cervical yang tervisualisasiRontgen Humerus dextra proyeksi AP-Lateral: Fraktur kominutif cum contracticum pada epimetafisis distal dan condylus medial os humerus kanan, fraktur kominutif intraartikular dengan avulse pada prosesus olecranon os ulna kananRontgen ankle kiri AP-Lat: Fraktur oblik komplit cum contractionum 1/3 distal diafisis os fibula kiri, Fraktur linier komplit intraartikular maleolus medial disertai dislokasi sendi ankle ke medialRontgen vertebrae torakal AP: tidak tampak tanda tanda fraktur corpus vertebrae torakal yang tervisualisasi pada proyeksi APRontgen vertebrae lumbosacral AP: tidak tampak fraktur corpus vertebrae lumbosacral yang tervisualisasi pada proyeksi APRontgen antebrachii dextra proyeksi AP-Lateral: Fraktur kominutif intraartikular dengan avulse pada procesus olecranon os ulna kanan, fraktur kominutif cum contractionum pada epimetafisis distal dan condylus medial os humerus kanan, Soft tissue dengan emfisema subkutis jaringan lunak region antebrachii kananRontgen Cubiti dextra AP-Lat: Fraktur kominutif cum contractionum pada epimetafisis distal dan condylus medial os humerus kanan, fraktur kominutif intraartikular dengan avulsi pada prosesus olecranon os ulna kanan, dislokasi caput radius ke lateral, Soft tissue swelling dengan emfiema subkutis region cubiti kananRontgen Manus bilateral AP-Oblik: Fraktur kominutif os phalangs distal digiti II manus kiri yang melibatkan intraartikular PIP distalRontgen Pelvis AP: tidak tampak fraktur pada tulang-tulang pelvis yang tervisualisasiRontgen Cruris AP-Lat: Fraktur Oblik komplit cum contractionum pada 1/3 distal diafisis os fibula kiri, fraktur linier komplit intraartikular maleolus medial

Diagnosis- Crush Injury ekstremitas atas kanan

Sikap

- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro repair ruptur arteri- Toleransi operasi IPD dan anestesi- Konsul plastik untuk manus sinistra debridement dengan tumescent dan

Page 6: Lapjag 14 Juni 2015

jahit primer, heparinisasi pasca op ts ortopedi, debridement dan external fixation serta joint spanning

Laporan Operasi

DPJP: dr. Bambang , SpOTOperator: dr. DededAsisten operator: dr. Demy, dr. Ridho, dr. DidinDiagnosis pra bedah:

Crush injury ekstremitas atas kananDiagnosis pasca bedah:

Crush injury ekstremitas atas kanan Closed fracture of left ankle

Tindakan operasi: right trans humeral amputation, closed reduction,immobilization using short leg cast

Uraian Pembedahan1. Pasien supine dalam anestesi umum2. A dan antisepsis daerah lapangan operasi dan sekitar3. Nilai viabilitas jaringan, jaringan dinilai tidak tidak vital4. Diputuskan untuk dilakukan amputasi setinggi trans humeral dengan

mempertimbangkan daerah paling distal yang masih vital5. Dilakukan design dan insisi6. Insisi diperdalam lapis demi lapis7. Kompartemen otot anterior dan posterior di potong dengan cauter8. Indentifikasi arteri brachialis, dilakukan ligasi9. Identifikasi nervus radialis, ulnaris dan mediana dilakukan pemotongan 10. Dilakukan osteotomi transhumeral dengan gigli11. Dilakukan myoplasty antara kompartemen anterior dan posterior12. Luka ditutup lapis demi lapis dengan meninggalkan 1 buah drain13. Luka dibalut dengan elastic verband14. Pada ankle kiri,identifikasi garis fraktur dengan C-arm15. Dilakukan reduksi tertutup pronasi dan adduksi16. Diimobilisasi menggunakan casting17. Operasi selesai

Kondisi saat ini :

Page 7: Lapjag 14 Juni 2015

Pasien Operasi KeduaNy. Rosita, 37 th, 405-21-67

Diagnosis pra bedah: - Suspek Ruptur Total Arteri Brachialis Dextra

- Open Fracture of Right Distal Humerus Gustillo Anderson IIIB

Diagnosis pasca bedah: - Thrombus arteri brachialis dextra- Open Fracture of Right Distal Humerus Gustillo Anderson IIIB

Hal yang mendukung :AnamnesisKU: : luka terbuka dan nyeri pada lengan kanan sejak 16 jam SMRS.RPS: pasien terjatuh dari motor 16 jam SMRS. Awalnya pasien dibonceng oleh suami, di turunan jalan kehilangan keseimbangan lalu mengerem, membentur mobil di depannya,lalu jatuh ke kanan. Saat jatuh pasien ditabrak oleh truk container dari kanan belakang. Saat kejadian motor pasien kecepatan pelan, memakai helm half face, mual -, muntah – pingsan – sakit kepala hebat – diplopia -, terlindas di tangan kanan dibawa ke RS Koja, diperban dan dibalut tekanRPD: Alergi - Pemeriksaan Fisik

Primary survey :A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 140/80, N 90x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15

Secondary survey:Status lokalis (1/3 distal humerus dekstra)Look: Open Wound (+) dasar soft tissue, bone expose, perdarahan ada, edema distal adaFeel: nyeri VAS 4,pulsasi a. radialis tidak teraba, a. ulnaris tidak teraba, saturasi sulit dinilai, sensorik adaMovement: ROM Elbow terbatas

Mangled Extremity Severity Score: - Skeletal / soft tissue injury: very high energy injury – 4- Ischaemia: absent pulse, paresthesia, diminished CRT – 2 - Shock: No – 0- Age: 30-50 – 1

TOTAL : 7

Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 11.7/34/23080/202000PT/APTT 1x/0,9xUr/Cr / 20/0.8SGOT/PT 54/40

Page 8: Lapjag 14 Juni 2015

E 140/3.56/102GDS 270Sikap:

- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro eksplorasi luka - Toleransi operasi IPD dan anestesi

Temuan intra op:1. Eksplorasi luka, didapatkan thrombosis arteri brachialis dekstra, 2. operasi dilanjutkan oleh TS orthopaedi pemasangan eksternal fiksasi3. DIlakukan pengambilan graft vena safena magna dari regio femur sinistra4. Setelah selesai dilakukan eksternal fiksasi,dilakukan trombektomi pada a.

brachialis dextra ke arah distal dan proksimal aliran lancar5. Tampak bagian a. brachialis dekstra yang nekrotik6. Dilakukan eksisi a. brachialis dekstra yang nekrotik7. Dilakukan anstomosis end to end arteri brachialis dekstra dengan graft vena

safena magna dengan jahitan menggunakan prolene 6.0 tapper

Anamnesis

KU:Luka terbuka di lengan bawah kanan sejak 16 jam SMRS

RPS:pasien terjatuh dari motor 16 jam SMRS di jalan Marunda. Awalnya pasien dibonceng oleh suami, di turunan jalan kehilangan keseimbangan lalu mengerem, membentur mobil di depannya,lalu jatuh ke kanan. Saat jatuh pasien ditabrak oleh truk container dari kanan belakang. Saat kejadian motor pasien kecepatan pelan, memakai helm half face, mual -, muntah – pingsan – sakit kepala hebat – diplopia -, terlindas di tangan kanan dibawa ke RS Koja, diperban dan dibalut tekanRPD:Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), alergi (-), jantung (-)

Pemeriksaan Fisik

Primary survey :A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 140/80, N 90x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15

Secondary survey:Mata: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterikThorax: simetris, statis, dinamisJantung: BJ I-II normal, murmur dan gallop tidak adaParu: vesikuler +/+, rhonchi dan wheezing tidak adaAbdomen:

Page 9: Lapjag 14 Juni 2015

I: datarA: bising usus + normalP: nyeri tekan -, defans - P: tymphaniExt. :edema -/-, akral hangat, CRT < 2Status lokalis (1/3 distal humerus dekstra)Look: Open Wound (+) dasar soft tissue, bone expose, perdarahan ada, edema distal adaFeel: nyeri VAS 4,pulsasi a. radialis tidak teraba, a. ulnaris tidak teraba, saturasi sulit dinilai, sensorik adaMovement: ROM Elbow terbatas

Mangled Extremity Severity Score: - Skeletal / soft tissue injury: very high energy injury – 4- Ischaemia: absent pulse, paresthesia, diminished CRT – 2 - Shock: No – 0- Age: 30-50 – 1

TOTAL : 7Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 11.7/34/23080/202000PT/APTT 1x/0,9xUr/Cr / 20/0.8SGOT/PT 54/40E 140/3.56/102 GDS 270

Rontgen Humerus dan Cubiti Dekstra: tidak ada ekspertisi (dari Koja)Rontgen Ankle Joint AP lateral, mortise: Suspek Fraktur inkomplit aspek medioplantar os calcaneus kanan disertai soft tissue swelling

Diagnosis

- Suspek Ruptur Total Arteri Brachialis Dextra

- Open Fracture of Right Distal Humerus Gustillo Anderson IIIB

Sikap

- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro eksplorasi luka- Toleransi operasi IPD dan anestesi

Laporan Operasi

Page 10: Lapjag 14 Juni 2015

DPJP: dr. Suhartono, SpB(K)VOperator: dr. Krisna, SpBAsisten operator: dr. Dana/ dr. JekoDiagnosis pra bedah: Suspek Ruptur Total Arteri Brachialis DextraDiagnosis pasca bedah: Thrombus Arteri Brachialis Dekstra

Tindakan operasi: Bypass graft vena safena magna

Uraian Pembedahan1. Pasien telentang di meja operasi dalam anastesi umum.2. A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya.3. Eksplorasi luka, didapatkan thrombosis arteri brachialis dekstra, 4. operasi dilanjutkan oleh TS orthopaedi pemasangan eksternal fiksasi5. DIlakukan pengambilan graft vena safena magna dari regio femur sinistra6. Setelah selesai dilakukan eksternal fiksasi,dilakukan trombektomi pada a.

brachialis dextra kea rah distal dan proksimal aliran lancer7. Tampak bagian a. brachialis dekstra yang nekrotik8. Dilakukan eksisi a. brachialis dekstra yang nekrotik9. Dilakukan anstomosis end to end arteri brachialis dekstra dengan graft vena

safena magna dengan jahitan menggunakan prolene 6.0 tapper10. Dilakukan deaerasi sebelum jahitan terakhir11. Luka operasi ditutup lapis demi lapis12. Operasi selesai13. Dilakukan evaluasi arteri radialis dekstra & a. ulnaris dekstra dengan USG Doppler

trifasik

Laporan Operasi OrthopaediDPJP: dr.Bambang, SpOT (K)Operator: dr. DededAsisten operator: dr. Demy, RidhoDiagnosis pra bedah: Open Fracture distal shaft humerus dextraDiagnosis pasca bedah Open Fracture distal shaft humerus dextra

Tindakan operasi: Exteranl Fixation

Uraian Operasi:1. Melanjutkan operasi TS Bedah VAskuler2. Identifikasi fraktur pada distal shaft humerus dekstra secara avu, dilakukan

pemasangan 5 inch screw 4.3 pada distal fracture site sebanyak 2 buah3. Dilakukan pemasangam 5 inch screw 4.3 pada proksimal humerus sebanyak 2

buah dan dikonfirmasi dengan C-Arm4. Dilakukan identifikasi ..5. Operasi dilanjutkan TS bedah vaskuler

Follup tgl 15/6:S: nyeri di tangan kanan (+),O: status lokalis regio antebrachii dekstraLook: edema +

Page 11: Lapjag 14 Juni 2015

Feel: nyeri tekan (+) VAS 6-7, tegang, a. Radialis ++, a. Ulnaris ++ Movement: terbatasA: Compartment syndrome P: Fasciotomi cito

DPJP: dr.Suhartono, SpB (K)VOperator: dr. DanaAsisten operator: dr. OksiDiagnosis pra bedah: Compartment syndrome antebrachii dextraDiagnosis pasca bedah: Compartment syndrome antebrachii dextra

Tindakan operasi: Fasciotomi

Uraian Operasi:1. Pasien telentang dalam general anestesi2. A dan antisepsis3. Insisi lazy S dari ujung distal luka operasi terdahulu sampai palmar menembus

kutis, subkutis,fascia4. Identifikasi otot baik5. Dilakukan irigasi 1 L NaCl 0,9%6. Luka Operasi ditutup dengan kassa dan elastik verband7. Operasi selesai

Page 12: Lapjag 14 Juni 2015

Pasien Operasi 3Tn.Wahyu Handika/25 tahun/405-21-55

Diagnosis pra bedah: peritonitis umum e.c perforasi viscus e.c luka tusuk tembus abdomenDiagnosis pasca bedah: Perforasi jejunum ec luka tusuk tembus abdomen

Hal yang mendukung:Anamnesis: pasien menusuk perutnya dengan pisau dapur sebanyak 4 kali dan nyeri 3 hari SMRS. pasien mengeluh nyeri seluruh perut,. Mual + muntah +, BAK +, BAB -, kembung +, kentut -

Pemeriksaan Fisik:Primary survey :A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 120/80, N 80x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15

Secondary survey:Mata: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterikThorax: simetris, statis, dinamisJantung: BJ I-II normal, murmur dan gallop tidak adaParu: vesikuler +/+, rhonchi dan wheezing tidak adaAbdomen:

I : Datar, tampak luka terjahit 4 buah di sekitar umbilikus P: defans (+), nyeri seluruh lapang perut, P: Timpani, pekak hepar menghilangA: BU menurun

Pemeriksaan Penunjang:Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 16.5/47/12600/261000PT/APTT 1,1x/1,2xUr/Cr / 60/1.6SGOT/PT 17/20E 137/4.2/100 GDS 142Rontgen Thoraks PA: Pneumoperitoneum, kelainan cor pulmo tidak adaRontgen Abdomen 3 posisi: pneumoperitoneumFAST: tidak ada cairan bebas di fossa splenorenal, hepatorenal, paravesica

Sikap: Puasa Pasang NGT alirkan Pasang kateter (target urin 0,5-1 cc/kg/jam) IVFD SIO, site marking Antibiotik Analgetik Toleransi operasi IPD dan Anestesi Pro Laparotomi, repair perforasi viscus, kemungkinan reseksi anastomosis

Page 13: Lapjag 14 Juni 2015

Temuan intra Operasi: Ketika peritoneum dibuka keluar gas dan sucus entericus 20 cc serta tampak

fibrin-fibrin dan adhesi pada ileum Dilakukan adhesiolysis usus tampak cairan succus entericus 50 cc tampak

perforasi pada jejunum 70 cm anal dari lig. Treitz Diputuskan melakukan penjahitan primer perforasi tersebut

Anamnesis

Keluhan utama: pasien menusuk perutnya dengan pisau dapur sebanyak 4 kali dan nyeri 3 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien lalu dibawa ke RS Thamrin 3 hari SMRS,dilakukan hecting luka lalu difoto rontgen dan diberi suntikan anti tetanus lalu dipulangkan. Malamnya pasien mengeluh nyeri seluruh perut, pasien dirontgen ulang lalu dirujuk ke rscm. Mual + muntah + 1x sebelum MRS.sejak kejadian, makan + bubur, BAK +, BAB -, kembung +, kentut +.

Riwayat Penyakit Dahulu:DM (-), Jantung (-), Hipertensi (-)

Pemeriksaan Fisik

Primary survey :A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 120/80, N 80x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15

Kepala : deformitas (-)Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik Thorax: Cor: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo:

I : Gerakan dada simetrisP: Fremitus kiri = kananP: Sonor kiri = kananA: Vesikuler kiri = kanan, ronkhi -/- wheezing -/-

Abdomen:I : Datar, tampak luka terjahit 4 buah di sekitar umbilikus P: defans (+), nyeri seluruh lapang perut, P: Timpani, pekak hepar menghilangA: BU menurun

Extremitas :akral hangat, CRT <2RT: TSA baik, mukosa licin, ampula tidak kolaps, massa tidak ada, nyeri tekan tidak ada.Sarung tangan: feses ada, darah tidak ada.

Pemeriksaan Penunjang

Page 14: Lapjag 14 Juni 2015

Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 16.5/47/12600/261000PT/APTT 1,1x/1,2xUr/Cr / 60/1.6SGOT/PT 17/20E 137/4.2/100 GDS 142

Rontgen Thoraks PA: Pneumoperitoneum, kelainan cor pulmo tidak adaRontgen Abdomen 3 posisi: pneumoperitoneumFAST: tidak ada cairan bebas di fossa splenorenal, hepatorenal, paravesica

Diagnosis

peritonitis umum e.c perforasi viscus e.c luka tusuk tembus abdomen

Sikap

Puasa Pasang NGT alirkan Pasang kateter (target urin 0,5-1 cc/kg/jam) IVFD SIO, site marking Antibiotik Analgetik Toleransi operasi IPD dan Anestesi Pro Laparotomi, repair perforasi viscus, kemungkinan reseksi anastomosis

Laporan Operasi

DPJP: dr. Yarman SpB(K)BDOperator: dr. JekoAsisten operator: dr MedhanDiagnosis pra bedah: Peritonitis umum e.c perforasi viscus e.c luka tusuk abdomenDiagnosis pasca bedah: perforasi jejunum e.c luka tusuk tembus abdomenTindakan operasi: Laparotomi jahit primer perforasiUraian Pembedahan

Pasien supine diatas meja operasi dalam general anestesi A dan antisepsis lapangan operasi dan sekitarnya Insisi mediana 3 jari supra umbilical hingga 3 jari infra umbilical menembus

kutis, subkutis, linea alba hingga peritoneum Ketika peritoneum dibuka keluar gas dan sucus entericus 20 cc serta tampak

fibrin-fibrin dan adhesi pada ileum Dilakukan adhesiolysis usus tampak cairan succus entericus 50 cc tampak

perforasi pada jejunum 70 cm anal dari lig. Treitz Diputuskan melakukan penjahitan primer perforasi tersebut Rongga abdomen dicuci dengan saline steril hinga bersih Luka operasi ditutup lapis demi lapis Operasi selesai

Jumlah perdarahan 30 cc

Page 15: Lapjag 14 Juni 2015

Komplikasi operasi: tidak adaKonsultasi intraoperasi: tidak ada

Instruksi Pasca Bedah Awasi TNSP dan produksi drain Puasa Alirkan NGT IVFD RL: D5 2:2/24 jam Analgetik Antibiotik Cek Darah perifer lengkap dan albumin pasca operasi

Follow Up

Page 16: Lapjag 14 Juni 2015

Pasien Operasi KeempatTn. Taufan, 38 th, 405-21-99

Diagnosis pra bedah: - Ruptur Total Arteri Ulnaris Sinistra

- Contracted wound on flexor xone V left forearm with suspected ulnar nerve rupture and total rupture of FDS and FDP digiti IV-V

Diagnosis pasca bedah: Ruptur total a. ulnaris, Ruptur N.ulnarisRuptur tendon FDS & FDP digiti II-IV, FCR, FCU, and PL

Hal yang mendukung :AnamnesisKU: nyeri pada lengan kiri bawah sejak 2 jam SMRSRPS, saat itu pasien sedang berkelahi dengan istrinya. Pasien memukul lemari kaca dengan tangan kiri dan terkena pecahan kaca di lengan bawah kiri, dengan darah mengalir terus menerus dari luka. Pasien dibawa ke RS di Manggarai, lalu dirujuk RSCM karena tidak ada dokter bedahRPD: Alergi - Pemeriksaan Fisik

Primary survey :A : clearB : spontan 20x/mntC : TD 120/80, N 80x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15

Secondary survey:Status lokalis (1/3 distal humerus dekstra)Look: tampak luka sayat di daerah vulnus antebrachii ukuran 4x3 cm, dasar otot dan tendon, darah rembes, pulsatilFeel: nyeri VAS 4, CRT <2”, hipestesia at ulnar area of right hand, a.ulnaris absent Movement: ROM flexi DIP-PIP digiti IV-V 00

Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 15.5/44/8460/335000PT/APTT 1x/1.1xUr/Cr / 17/1,07SGOT/PT 13/30E 143/4/108GDS 114

Rontgen Thorax AP: tidak ada kelainan radiologis jantung-paru, tidak tampak fraktur tulang dinding dadaRontgen Antebrachii kiri proyeksi AP-Lat: tidak tampak gambaran fraktur pada os radius dan os ulna kiri

Page 17: Lapjag 14 Juni 2015

Sikap:- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro eksplorasi luka - Toleransi operasi IPD dan anestesi

Temuan intra op: Identifikasi arteri ulnaris rupture total Dibebaskan dari jaringan sekitar, refreshing tepi Anastomosis end-to-end A. ulnaris dengan prolene 7-0 continuous Pulsasi a. ulnaris teraba ++ Identifikas , didapatkan rutur total pada FDS - FDP jari 2-4, FCU, FCR, PL Dilakukan repair FDS 4 dan 3, dilakukan repair tendon FCU dan FCU

dengan prolen 4.0 dan 5.0 dilakukan repair nervus medianus dan Nervus ulnaris dengan teknik epineuroraphy prolen 7,0

Dilakukan repair pada nervus ulnaris dengan prolene 8-0 Dilakukan repair pada tendon FDS, FDP jari 2,3,4 FCU, FCR, dan PL dengan

prolene 4.0Anamnesis

KU:Luka terbuka dan nyeri pada lengan kiri bawah sejak 2 jam SMRS akibat tertusuk kaca

RPS:Nyeri pada lengan kiri bawah sejak 2 jam SMRS, saat itu pasien sedang berkelahi dengan istrinya. Pasien memukul lemari kaca dengan tangan kiri dan terkena pecahan kaca di lengan bawah kiri, dengan darah mengalir terus menerus dari luka. Pasien dibawa ke RS di Manggarai, lalu dirujuk RSCM karena tidak ada dokter bedahRPD:Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), alergi (-), jantung (-)

Pemeriksaan Fisik

Primary survey :A : clearB : spontan 20x/mntC : TD 120/80, N 80x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15

Secondary survey:Mata: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterikThorax: simetris, statis, dinamisJantung: BJ I-II normal, murmur dan gallop tidak adaParu: vesikuler +/+, rhonchi dan wheezing tidak adaAbdomen:I: datarA: bising usus + normal

Page 18: Lapjag 14 Juni 2015

P: nyeri tekan -, defans - P: tymphaniExt. :edema -/-, akral hangat, CRT < 2Status lokalis (1/3 distal humerus dekstra)Look: tampak luka sayat di daerah vulnus antebrachii ukuran 4x3 cm, dasar otot dan tendon, darah rembes adaFeel: nyeri VAS 4, CRT <2”, hipestesia at ulnar area of right hand, a.ulnaris absent Movement: ROM flexi DIP-PIP digiti IV-V 00

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 15.5/44/8460/335000PT/APTT 1x/1.1xUr/Cr / 17/1,07SGOT/PT 13/30E 143/4/108GDS 114

Rontgen Thorax AP: tidak ada kelainan radiologis jantung-paru, tidak tampak fraktur tulang dinding dadaRontgen Antebrachii kiri proyeksi AP-Lat: tidak tampak gambaran fraktur pada os radius dan os ulna kiri

Diagnosis

- Ruptur Total Arteri Ulnaris Sinistra

- Contracted wound on flexor xone V left forearm with suspected ulnar nerve rupture and total rupture of FDS and FDP digiti IV-V

Sikap

- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro repair ruptur arteri- Toleransi operasi IPD dan anestesi

Laporan Operasi

DPJP: dr. Dedy, SpB(K)VOperator: dr. Krisna SpBAsisten operator: dr. JekoDiagnosis pra bedah: Ruptur Arteri ulnaris sinistra + ruptur tendon-tendon flexorDiagnosis pasca bedah: Ruptur total arteri ulnaris sinistra + Ruptur tendon flexor Tindakan operasi: Repair rupture arteri ulnaris

Page 19: Lapjag 14 Juni 2015

Uraian Pembedahan1. Pasien supine dengan general anestesi2. A dan antisepsis3. Identifikasi arteri ulnaris rupture total4. Dibebaskan dari jaringan sekitar, refreshing tepi5. Anastomosis end-to-end A. ulnaris dengan prolene 7-0 continuous6. Pulsasi a. ulnaris teraba ++7. Operasi dilanjutkan ts Ortopedi untuk rupture tendon

DPJP: dr.Wahyu Widodo, SpOTOperator: dr. DededAsisten operator: dr. Demy/ dr. RidhoDiagnosis pra bedah : Lacerated wound in left flexor zone V with suspect rupture artery and ulnar nerve, Ruptur tendon FDS & FDP III-VDiagnosis pasca bedah: Lacerated wound in left flexor zone V with total rupture artery and ulnar nerve, Ruptur tendon FDS & FDP digiti II-IV, FCR, FCU, and PLTindakan operasi: Repair tendon FDS, FDP digiti 2-4, FCU, FCR dan PLRepair nervus ulnaris

Uraian Pembedahan1. Melanjutkan operasi TS bedah vaskular2. Identifikasi arteri ulnaris yang telah direpair3. Identifikas , didapatkan rutur total pada FDS - FDP jari 2-4, FCU, FCR, PL 4. Dilakukan repair FDS 4 dan 3, dilakukan repair tendon FCU dan FCU dengan

prolen 4.0 dan 5.0 dilakukan repair nervus medianus dan Nervus ulnaris dengan teknik epineuroraphy prolen 7,0

5. Dilakukan repair pada nervus ulnaris dengan prolene 8-06. Dilakukan repair pada tendon FDS, FDP jari 2,3,4 FCU, FCR, dan PL dengan

prolene 4.07. Luka operasi ditutup lapis demi lapis8. Operasi selesai

Jumlah perdarahan 100 cc, konsultasi intra operatif tidak ada.

Kondisi saat ini :