lapjag 14 juni 2015
DESCRIPTION
lapjag 14 juni 2015TRANSCRIPT
LAPORAN JAGAMinggu, 14 Juni 2015
TIM JAGA
Konsulen Jaga: dr. Siti Handayani, SpBP-RE (KKF)Tim Jaga : dr. Dana-dr. Jeko-dr. Medhan-dr. Suma-dr. Bobby-dr. Rojus-dr. Cherry-dr.
Raka-dr. Fira-dr. Rex-dr. Frans/dr. Pras-dr. Mufida-dr. Indri-dr. Lewa/dr. Demy-dr.Ridho-dr. Doli-dr. Fajrin/dr. Fina-dr. Faisal/dr.Aset
Jenis Tindakan Pasien
Operasi 4
Rawat inap 0
Rawat Jalan 11
Jumlah 15
Paraf Konsulen
Pasien Operasi PertamaTn. Eko Waluyo, 46 th, 405-21-68
Diagnosis pra bedah: Crush injury ekstremitas atas kanan Partial Traumatic amputation setinggi phalang distal digiti 2 manus
sinistraDiagnosis pasca bedah:
Crush injury ekstremitas atas kanan Closed fracture of Left ankle Partial Traumatic amputation setinggi phalang distal digiti 2 manus
sinistra
Hal yang mendukung :AnamnesisKU: luka terbuka dan nyeri pada lengan kanan, nyeri pada tangan kiri dan pergelangan kaki kiri sejak 16 jam SMRS.RPS: pasien terjatuh dari motor 16 jam SMRS. Awalnya pasien mengendarai motor membonceng istri, di turunan jalan kehilangan keseimbangan lalu mengerem, membentur mobil di depannya, lalu jatuh ke arah kanan. Saat jatuh pasien ditabrak oleh truk container dari kanan belakang. Saat kejadian motor pasien kecepatan pelan, memakai helm half face, mual -, muntah – pingsan – sakit kepala hebat – diplopia -. Kemudian dirujuk ke RSCM atas permintaan pasien.RPD: Pemeriksaan Fisik
Primary survey :A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 117/80, N 110x per menit, sat 98%, s : afebrisD : GCS 15
Secondary survey:Status lokalis (right upper extremity)Look: Open Wound (+) dasar soft tissue, bone expose, tampak otot-otot berwarna kehitaman, perdarahan aktif ada, edema distal adaFeel: nyeri VAS 4,pulsasi a. radialis sulit dievaluasi, a. ulnaris sulit dievaluasi, saturasi sulit dinilai, sensorik hipoestesiMovement: ROM Elbow tidak ada, wrist tidak adaStatus lokalis (Left hand)Look: tampak VL pada phalang distal digiti 2, terjahit dengan silk tampak warna kebiruan. Pada saat jahitan dibuka tampak terdapat kulit intak pada sisi ulnar sepanjang 1 cm, dengan bone exposedFeel: ujung distal teraba dingain, CRT tidak ada, saturasi digiti 2: tidak terbaca, saturasi digiti 1: 96%, digiti 3: 96%, digiti 4: 98 %, digiti 5: 95%. Sensibilitas distal digiti 2: tidak ada. Sensibilitas digiti 1,3-5: baikMovement: digiti flexi PIP joint, DIP, dan MCP baikStatus lokalis (left ankle)Look: edema ada, open wound tidak ada, deformitas rotasional adaFeel: nyeri tekan vas 3-4, pulsasi dorsalis pedis +2, sensorik distal normal, CRT <2”
Move: ROM ada terbatas karena nyeri
Mangled Extremity Severity Score: - Skeletal / soft tissue injury: very high energy injury – 4- Ischaemia: cool, paralyzed, insensate limb – 3 - Shock: No – 0- Age: 30-50 – 1
TOTAL : 8
Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 11.1/31.7/21430/257000PT/APTT 1x/1,1xUr/Cr / 33/1,15SGOT/PT 54/40E 140/3.56/104GDS 182Sikap:
- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro eksplorasi luka - Toleransi operasi IPD dan anestesi- Konsul plastik untuk manus sinistra debridement dengan tumescent dan
jahit primer, heparinisasi pasca op ts ortopedi, debridement dan external fixation serta joint spanning
Temuan intra op:1. Nilai viabilitas jaringan, jaringan dinilai tidak vital, otot telah berwarna
kehitaman,kontraksi tidak ada, konsistensi lunak.2. Diputuskan untuk dilakukan amputasi setinggi trans humeral dengan
mempertimbangkan daerah paling distal yang masih vital3. Dilakukan design fish mouth dan insisi sesuai desain4. Insisi diperdalam lapis demi lapis5. Kompartemen otot anterior dan posterior di potong dengan cauter6. Indentifikasi arteri brachialis, dilakukan ligasi7. Identifikasi nervus radialis, ulnaris dan mediana dilakukan pemotongan
seproksimal mungkin
Anamnesis
KU:luka terbuka dan nyeri pada lengan kanan, nyeri pada tangan kiri dan pergelangan kaki kiri sejak 16 jam SMRS.
RPS:pasien terjatuh dari motor 16 jam SMRS di jalan Marunda. Awalnya pasien mengendarai motor membonceng istri, di turunan jalan kehilangan keseimbangan lalu mengerem, membentur mobil di depannya,lalu jatuh ke kanan. Saat jatuh pasien ditabrak oleh truk container dari kanan belakang. Saat kejadian motor pasien kecepatan pelan, memakai helm half face, mual -, muntah – pingsan – sakit kepala
hebat – diplopia -. Kemudian dirujuk ke RSCM atas permintaan pasien.RPD:Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), alergi (-), jantung (-)
Pemeriksaan Fisik
Primary survey A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 117/80, N 110x per menit, sat 98%, s : afebrisD : GCS 15
Secondary survey:Mata: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterikThorax: simetris, statis, dinamisJantung: BJ I-II normal, murmur dan gallop tidak adaParu: vesikuler +/+, rhonchi dan wheezing tidak adaAbdomen:I: datarA: bising usus + normalP: nyeri tekan -, defans - P: tymphaniExt. :edema -/-, akral hangat, CRT < 2Status lokalis (right upper extremity)Look: Open Wound (+) dasar soft tissue, bone expose, perdarahan ada, edema distal adaFeel: nyeri VAS 4,pulsasi a. radialis sulit dievaluasi, a. ulnaris sulit dievaluasi, saturasi sulit dinilai, sensorik hipoestesiMovement: ROM Elbow tidak ada, wrist tidak adaStatus lokalis (Left hand)Look: tampak VL pada phalang distal digiti 2, terjahit dengan silk tampak warna kebiruan. Pada saat jahitan dibuka tampak terdapat kulit intak pada sisi ulnar sepanjang 1 cm, dengan bone exposedFeel: ujung distal teraba dingain, CRT tidak ada, saturasi digiti 2: tidak terbaca, saturasi digiti 1: 96%, digiti 3: 96%, digiti 4: 98 %, digiti 5: 95%. Sensibilitas distal digiti 2: tidak ada. Sensibilitas digiti 1,3-5: baikMovement: digiti flexi PIP joint, DIP, dan MCP baikStatus lokalis (left ankle)Look: edema ada, open wound tidak ada, deformitas rotasional adaFeel: nyeri tekan vas 3-4, pulsasi dorsalis pedis +2, sensorik distal normal, CRT <2”Move: ROM ada terbatas karena nyeri
Mangled Extremity Severity Score: - Skeletal / soft tissue injury: very high energy injury – 4- Ischaemia: cool, paralyzed, insensate limb – 3 - Shock: No – 0- Age: 30-50 – 1
TOTAL : 8
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 11.1/31.7/21430/257000PT/APTT 1x/1,1xUr/Cr / 33/1,15SGOT/PT 54/40E 140/3.56/104GDS 182
Rontgen thoraks AP: fibroinfiltrat lapang atas kedua paru, suspek TB paru. Tidak tampak fraktur pada tulang dinding dadaRontgen Schedel AP-Lat: suspek fraktur dinding posterior orbita Rontgen Cervical AP-Lat: tidak tampak pada corpus vertebrae cervical yang tervisualisasiRontgen Humerus dextra proyeksi AP-Lateral: Fraktur kominutif cum contracticum pada epimetafisis distal dan condylus medial os humerus kanan, fraktur kominutif intraartikular dengan avulse pada prosesus olecranon os ulna kananRontgen ankle kiri AP-Lat: Fraktur oblik komplit cum contractionum 1/3 distal diafisis os fibula kiri, Fraktur linier komplit intraartikular maleolus medial disertai dislokasi sendi ankle ke medialRontgen vertebrae torakal AP: tidak tampak tanda tanda fraktur corpus vertebrae torakal yang tervisualisasi pada proyeksi APRontgen vertebrae lumbosacral AP: tidak tampak fraktur corpus vertebrae lumbosacral yang tervisualisasi pada proyeksi APRontgen antebrachii dextra proyeksi AP-Lateral: Fraktur kominutif intraartikular dengan avulse pada procesus olecranon os ulna kanan, fraktur kominutif cum contractionum pada epimetafisis distal dan condylus medial os humerus kanan, Soft tissue dengan emfisema subkutis jaringan lunak region antebrachii kananRontgen Cubiti dextra AP-Lat: Fraktur kominutif cum contractionum pada epimetafisis distal dan condylus medial os humerus kanan, fraktur kominutif intraartikular dengan avulsi pada prosesus olecranon os ulna kanan, dislokasi caput radius ke lateral, Soft tissue swelling dengan emfiema subkutis region cubiti kananRontgen Manus bilateral AP-Oblik: Fraktur kominutif os phalangs distal digiti II manus kiri yang melibatkan intraartikular PIP distalRontgen Pelvis AP: tidak tampak fraktur pada tulang-tulang pelvis yang tervisualisasiRontgen Cruris AP-Lat: Fraktur Oblik komplit cum contractionum pada 1/3 distal diafisis os fibula kiri, fraktur linier komplit intraartikular maleolus medial
Diagnosis- Crush Injury ekstremitas atas kanan
Sikap
- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro repair ruptur arteri- Toleransi operasi IPD dan anestesi- Konsul plastik untuk manus sinistra debridement dengan tumescent dan
jahit primer, heparinisasi pasca op ts ortopedi, debridement dan external fixation serta joint spanning
Laporan Operasi
DPJP: dr. Bambang , SpOTOperator: dr. DededAsisten operator: dr. Demy, dr. Ridho, dr. DidinDiagnosis pra bedah:
Crush injury ekstremitas atas kananDiagnosis pasca bedah:
Crush injury ekstremitas atas kanan Closed fracture of left ankle
Tindakan operasi: right trans humeral amputation, closed reduction,immobilization using short leg cast
Uraian Pembedahan1. Pasien supine dalam anestesi umum2. A dan antisepsis daerah lapangan operasi dan sekitar3. Nilai viabilitas jaringan, jaringan dinilai tidak tidak vital4. Diputuskan untuk dilakukan amputasi setinggi trans humeral dengan
mempertimbangkan daerah paling distal yang masih vital5. Dilakukan design dan insisi6. Insisi diperdalam lapis demi lapis7. Kompartemen otot anterior dan posterior di potong dengan cauter8. Indentifikasi arteri brachialis, dilakukan ligasi9. Identifikasi nervus radialis, ulnaris dan mediana dilakukan pemotongan 10. Dilakukan osteotomi transhumeral dengan gigli11. Dilakukan myoplasty antara kompartemen anterior dan posterior12. Luka ditutup lapis demi lapis dengan meninggalkan 1 buah drain13. Luka dibalut dengan elastic verband14. Pada ankle kiri,identifikasi garis fraktur dengan C-arm15. Dilakukan reduksi tertutup pronasi dan adduksi16. Diimobilisasi menggunakan casting17. Operasi selesai
Kondisi saat ini :
Pasien Operasi KeduaNy. Rosita, 37 th, 405-21-67
Diagnosis pra bedah: - Suspek Ruptur Total Arteri Brachialis Dextra
- Open Fracture of Right Distal Humerus Gustillo Anderson IIIB
Diagnosis pasca bedah: - Thrombus arteri brachialis dextra- Open Fracture of Right Distal Humerus Gustillo Anderson IIIB
Hal yang mendukung :AnamnesisKU: : luka terbuka dan nyeri pada lengan kanan sejak 16 jam SMRS.RPS: pasien terjatuh dari motor 16 jam SMRS. Awalnya pasien dibonceng oleh suami, di turunan jalan kehilangan keseimbangan lalu mengerem, membentur mobil di depannya,lalu jatuh ke kanan. Saat jatuh pasien ditabrak oleh truk container dari kanan belakang. Saat kejadian motor pasien kecepatan pelan, memakai helm half face, mual -, muntah – pingsan – sakit kepala hebat – diplopia -, terlindas di tangan kanan dibawa ke RS Koja, diperban dan dibalut tekanRPD: Alergi - Pemeriksaan Fisik
Primary survey :A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 140/80, N 90x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15
Secondary survey:Status lokalis (1/3 distal humerus dekstra)Look: Open Wound (+) dasar soft tissue, bone expose, perdarahan ada, edema distal adaFeel: nyeri VAS 4,pulsasi a. radialis tidak teraba, a. ulnaris tidak teraba, saturasi sulit dinilai, sensorik adaMovement: ROM Elbow terbatas
Mangled Extremity Severity Score: - Skeletal / soft tissue injury: very high energy injury – 4- Ischaemia: absent pulse, paresthesia, diminished CRT – 2 - Shock: No – 0- Age: 30-50 – 1
TOTAL : 7
Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 11.7/34/23080/202000PT/APTT 1x/0,9xUr/Cr / 20/0.8SGOT/PT 54/40
E 140/3.56/102GDS 270Sikap:
- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro eksplorasi luka - Toleransi operasi IPD dan anestesi
Temuan intra op:1. Eksplorasi luka, didapatkan thrombosis arteri brachialis dekstra, 2. operasi dilanjutkan oleh TS orthopaedi pemasangan eksternal fiksasi3. DIlakukan pengambilan graft vena safena magna dari regio femur sinistra4. Setelah selesai dilakukan eksternal fiksasi,dilakukan trombektomi pada a.
brachialis dextra ke arah distal dan proksimal aliran lancar5. Tampak bagian a. brachialis dekstra yang nekrotik6. Dilakukan eksisi a. brachialis dekstra yang nekrotik7. Dilakukan anstomosis end to end arteri brachialis dekstra dengan graft vena
safena magna dengan jahitan menggunakan prolene 6.0 tapper
Anamnesis
KU:Luka terbuka di lengan bawah kanan sejak 16 jam SMRS
RPS:pasien terjatuh dari motor 16 jam SMRS di jalan Marunda. Awalnya pasien dibonceng oleh suami, di turunan jalan kehilangan keseimbangan lalu mengerem, membentur mobil di depannya,lalu jatuh ke kanan. Saat jatuh pasien ditabrak oleh truk container dari kanan belakang. Saat kejadian motor pasien kecepatan pelan, memakai helm half face, mual -, muntah – pingsan – sakit kepala hebat – diplopia -, terlindas di tangan kanan dibawa ke RS Koja, diperban dan dibalut tekanRPD:Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), alergi (-), jantung (-)
Pemeriksaan Fisik
Primary survey :A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 140/80, N 90x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15
Secondary survey:Mata: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterikThorax: simetris, statis, dinamisJantung: BJ I-II normal, murmur dan gallop tidak adaParu: vesikuler +/+, rhonchi dan wheezing tidak adaAbdomen:
I: datarA: bising usus + normalP: nyeri tekan -, defans - P: tymphaniExt. :edema -/-, akral hangat, CRT < 2Status lokalis (1/3 distal humerus dekstra)Look: Open Wound (+) dasar soft tissue, bone expose, perdarahan ada, edema distal adaFeel: nyeri VAS 4,pulsasi a. radialis tidak teraba, a. ulnaris tidak teraba, saturasi sulit dinilai, sensorik adaMovement: ROM Elbow terbatas
Mangled Extremity Severity Score: - Skeletal / soft tissue injury: very high energy injury – 4- Ischaemia: absent pulse, paresthesia, diminished CRT – 2 - Shock: No – 0- Age: 30-50 – 1
TOTAL : 7Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 11.7/34/23080/202000PT/APTT 1x/0,9xUr/Cr / 20/0.8SGOT/PT 54/40E 140/3.56/102 GDS 270
Rontgen Humerus dan Cubiti Dekstra: tidak ada ekspertisi (dari Koja)Rontgen Ankle Joint AP lateral, mortise: Suspek Fraktur inkomplit aspek medioplantar os calcaneus kanan disertai soft tissue swelling
Diagnosis
- Suspek Ruptur Total Arteri Brachialis Dextra
- Open Fracture of Right Distal Humerus Gustillo Anderson IIIB
Sikap
- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro eksplorasi luka- Toleransi operasi IPD dan anestesi
Laporan Operasi
DPJP: dr. Suhartono, SpB(K)VOperator: dr. Krisna, SpBAsisten operator: dr. Dana/ dr. JekoDiagnosis pra bedah: Suspek Ruptur Total Arteri Brachialis DextraDiagnosis pasca bedah: Thrombus Arteri Brachialis Dekstra
Tindakan operasi: Bypass graft vena safena magna
Uraian Pembedahan1. Pasien telentang di meja operasi dalam anastesi umum.2. A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya.3. Eksplorasi luka, didapatkan thrombosis arteri brachialis dekstra, 4. operasi dilanjutkan oleh TS orthopaedi pemasangan eksternal fiksasi5. DIlakukan pengambilan graft vena safena magna dari regio femur sinistra6. Setelah selesai dilakukan eksternal fiksasi,dilakukan trombektomi pada a.
brachialis dextra kea rah distal dan proksimal aliran lancer7. Tampak bagian a. brachialis dekstra yang nekrotik8. Dilakukan eksisi a. brachialis dekstra yang nekrotik9. Dilakukan anstomosis end to end arteri brachialis dekstra dengan graft vena
safena magna dengan jahitan menggunakan prolene 6.0 tapper10. Dilakukan deaerasi sebelum jahitan terakhir11. Luka operasi ditutup lapis demi lapis12. Operasi selesai13. Dilakukan evaluasi arteri radialis dekstra & a. ulnaris dekstra dengan USG Doppler
trifasik
Laporan Operasi OrthopaediDPJP: dr.Bambang, SpOT (K)Operator: dr. DededAsisten operator: dr. Demy, RidhoDiagnosis pra bedah: Open Fracture distal shaft humerus dextraDiagnosis pasca bedah Open Fracture distal shaft humerus dextra
Tindakan operasi: Exteranl Fixation
Uraian Operasi:1. Melanjutkan operasi TS Bedah VAskuler2. Identifikasi fraktur pada distal shaft humerus dekstra secara avu, dilakukan
pemasangan 5 inch screw 4.3 pada distal fracture site sebanyak 2 buah3. Dilakukan pemasangam 5 inch screw 4.3 pada proksimal humerus sebanyak 2
buah dan dikonfirmasi dengan C-Arm4. Dilakukan identifikasi ..5. Operasi dilanjutkan TS bedah vaskuler
Follup tgl 15/6:S: nyeri di tangan kanan (+),O: status lokalis regio antebrachii dekstraLook: edema +
Feel: nyeri tekan (+) VAS 6-7, tegang, a. Radialis ++, a. Ulnaris ++ Movement: terbatasA: Compartment syndrome P: Fasciotomi cito
DPJP: dr.Suhartono, SpB (K)VOperator: dr. DanaAsisten operator: dr. OksiDiagnosis pra bedah: Compartment syndrome antebrachii dextraDiagnosis pasca bedah: Compartment syndrome antebrachii dextra
Tindakan operasi: Fasciotomi
Uraian Operasi:1. Pasien telentang dalam general anestesi2. A dan antisepsis3. Insisi lazy S dari ujung distal luka operasi terdahulu sampai palmar menembus
kutis, subkutis,fascia4. Identifikasi otot baik5. Dilakukan irigasi 1 L NaCl 0,9%6. Luka Operasi ditutup dengan kassa dan elastik verband7. Operasi selesai
Pasien Operasi 3Tn.Wahyu Handika/25 tahun/405-21-55
Diagnosis pra bedah: peritonitis umum e.c perforasi viscus e.c luka tusuk tembus abdomenDiagnosis pasca bedah: Perforasi jejunum ec luka tusuk tembus abdomen
Hal yang mendukung:Anamnesis: pasien menusuk perutnya dengan pisau dapur sebanyak 4 kali dan nyeri 3 hari SMRS. pasien mengeluh nyeri seluruh perut,. Mual + muntah +, BAK +, BAB -, kembung +, kentut -
Pemeriksaan Fisik:Primary survey :A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 120/80, N 80x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15
Secondary survey:Mata: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterikThorax: simetris, statis, dinamisJantung: BJ I-II normal, murmur dan gallop tidak adaParu: vesikuler +/+, rhonchi dan wheezing tidak adaAbdomen:
I : Datar, tampak luka terjahit 4 buah di sekitar umbilikus P: defans (+), nyeri seluruh lapang perut, P: Timpani, pekak hepar menghilangA: BU menurun
Pemeriksaan Penunjang:Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 16.5/47/12600/261000PT/APTT 1,1x/1,2xUr/Cr / 60/1.6SGOT/PT 17/20E 137/4.2/100 GDS 142Rontgen Thoraks PA: Pneumoperitoneum, kelainan cor pulmo tidak adaRontgen Abdomen 3 posisi: pneumoperitoneumFAST: tidak ada cairan bebas di fossa splenorenal, hepatorenal, paravesica
Sikap: Puasa Pasang NGT alirkan Pasang kateter (target urin 0,5-1 cc/kg/jam) IVFD SIO, site marking Antibiotik Analgetik Toleransi operasi IPD dan Anestesi Pro Laparotomi, repair perforasi viscus, kemungkinan reseksi anastomosis
Temuan intra Operasi: Ketika peritoneum dibuka keluar gas dan sucus entericus 20 cc serta tampak
fibrin-fibrin dan adhesi pada ileum Dilakukan adhesiolysis usus tampak cairan succus entericus 50 cc tampak
perforasi pada jejunum 70 cm anal dari lig. Treitz Diputuskan melakukan penjahitan primer perforasi tersebut
Anamnesis
Keluhan utama: pasien menusuk perutnya dengan pisau dapur sebanyak 4 kali dan nyeri 3 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien lalu dibawa ke RS Thamrin 3 hari SMRS,dilakukan hecting luka lalu difoto rontgen dan diberi suntikan anti tetanus lalu dipulangkan. Malamnya pasien mengeluh nyeri seluruh perut, pasien dirontgen ulang lalu dirujuk ke rscm. Mual + muntah + 1x sebelum MRS.sejak kejadian, makan + bubur, BAK +, BAB -, kembung +, kentut +.
Riwayat Penyakit Dahulu:DM (-), Jantung (-), Hipertensi (-)
Pemeriksaan Fisik
Primary survey :A : clearB : spontan 18x/mntC : TD 120/80, N 80x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15
Kepala : deformitas (-)Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik Thorax: Cor: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo:
I : Gerakan dada simetrisP: Fremitus kiri = kananP: Sonor kiri = kananA: Vesikuler kiri = kanan, ronkhi -/- wheezing -/-
Abdomen:I : Datar, tampak luka terjahit 4 buah di sekitar umbilikus P: defans (+), nyeri seluruh lapang perut, P: Timpani, pekak hepar menghilangA: BU menurun
Extremitas :akral hangat, CRT <2RT: TSA baik, mukosa licin, ampula tidak kolaps, massa tidak ada, nyeri tekan tidak ada.Sarung tangan: feses ada, darah tidak ada.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 16.5/47/12600/261000PT/APTT 1,1x/1,2xUr/Cr / 60/1.6SGOT/PT 17/20E 137/4.2/100 GDS 142
Rontgen Thoraks PA: Pneumoperitoneum, kelainan cor pulmo tidak adaRontgen Abdomen 3 posisi: pneumoperitoneumFAST: tidak ada cairan bebas di fossa splenorenal, hepatorenal, paravesica
Diagnosis
peritonitis umum e.c perforasi viscus e.c luka tusuk tembus abdomen
Sikap
Puasa Pasang NGT alirkan Pasang kateter (target urin 0,5-1 cc/kg/jam) IVFD SIO, site marking Antibiotik Analgetik Toleransi operasi IPD dan Anestesi Pro Laparotomi, repair perforasi viscus, kemungkinan reseksi anastomosis
Laporan Operasi
DPJP: dr. Yarman SpB(K)BDOperator: dr. JekoAsisten operator: dr MedhanDiagnosis pra bedah: Peritonitis umum e.c perforasi viscus e.c luka tusuk abdomenDiagnosis pasca bedah: perforasi jejunum e.c luka tusuk tembus abdomenTindakan operasi: Laparotomi jahit primer perforasiUraian Pembedahan
Pasien supine diatas meja operasi dalam general anestesi A dan antisepsis lapangan operasi dan sekitarnya Insisi mediana 3 jari supra umbilical hingga 3 jari infra umbilical menembus
kutis, subkutis, linea alba hingga peritoneum Ketika peritoneum dibuka keluar gas dan sucus entericus 20 cc serta tampak
fibrin-fibrin dan adhesi pada ileum Dilakukan adhesiolysis usus tampak cairan succus entericus 50 cc tampak
perforasi pada jejunum 70 cm anal dari lig. Treitz Diputuskan melakukan penjahitan primer perforasi tersebut Rongga abdomen dicuci dengan saline steril hinga bersih Luka operasi ditutup lapis demi lapis Operasi selesai
Jumlah perdarahan 30 cc
Komplikasi operasi: tidak adaKonsultasi intraoperasi: tidak ada
Instruksi Pasca Bedah Awasi TNSP dan produksi drain Puasa Alirkan NGT IVFD RL: D5 2:2/24 jam Analgetik Antibiotik Cek Darah perifer lengkap dan albumin pasca operasi
Follow Up
Pasien Operasi KeempatTn. Taufan, 38 th, 405-21-99
Diagnosis pra bedah: - Ruptur Total Arteri Ulnaris Sinistra
- Contracted wound on flexor xone V left forearm with suspected ulnar nerve rupture and total rupture of FDS and FDP digiti IV-V
Diagnosis pasca bedah: Ruptur total a. ulnaris, Ruptur N.ulnarisRuptur tendon FDS & FDP digiti II-IV, FCR, FCU, and PL
Hal yang mendukung :AnamnesisKU: nyeri pada lengan kiri bawah sejak 2 jam SMRSRPS, saat itu pasien sedang berkelahi dengan istrinya. Pasien memukul lemari kaca dengan tangan kiri dan terkena pecahan kaca di lengan bawah kiri, dengan darah mengalir terus menerus dari luka. Pasien dibawa ke RS di Manggarai, lalu dirujuk RSCM karena tidak ada dokter bedahRPD: Alergi - Pemeriksaan Fisik
Primary survey :A : clearB : spontan 20x/mntC : TD 120/80, N 80x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15
Secondary survey:Status lokalis (1/3 distal humerus dekstra)Look: tampak luka sayat di daerah vulnus antebrachii ukuran 4x3 cm, dasar otot dan tendon, darah rembes, pulsatilFeel: nyeri VAS 4, CRT <2”, hipestesia at ulnar area of right hand, a.ulnaris absent Movement: ROM flexi DIP-PIP digiti IV-V 00
Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 15.5/44/8460/335000PT/APTT 1x/1.1xUr/Cr / 17/1,07SGOT/PT 13/30E 143/4/108GDS 114
Rontgen Thorax AP: tidak ada kelainan radiologis jantung-paru, tidak tampak fraktur tulang dinding dadaRontgen Antebrachii kiri proyeksi AP-Lat: tidak tampak gambaran fraktur pada os radius dan os ulna kiri
Sikap:- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro eksplorasi luka - Toleransi operasi IPD dan anestesi
Temuan intra op: Identifikasi arteri ulnaris rupture total Dibebaskan dari jaringan sekitar, refreshing tepi Anastomosis end-to-end A. ulnaris dengan prolene 7-0 continuous Pulsasi a. ulnaris teraba ++ Identifikas , didapatkan rutur total pada FDS - FDP jari 2-4, FCU, FCR, PL Dilakukan repair FDS 4 dan 3, dilakukan repair tendon FCU dan FCU
dengan prolen 4.0 dan 5.0 dilakukan repair nervus medianus dan Nervus ulnaris dengan teknik epineuroraphy prolen 7,0
Dilakukan repair pada nervus ulnaris dengan prolene 8-0 Dilakukan repair pada tendon FDS, FDP jari 2,3,4 FCU, FCR, dan PL dengan
prolene 4.0Anamnesis
KU:Luka terbuka dan nyeri pada lengan kiri bawah sejak 2 jam SMRS akibat tertusuk kaca
RPS:Nyeri pada lengan kiri bawah sejak 2 jam SMRS, saat itu pasien sedang berkelahi dengan istrinya. Pasien memukul lemari kaca dengan tangan kiri dan terkena pecahan kaca di lengan bawah kiri, dengan darah mengalir terus menerus dari luka. Pasien dibawa ke RS di Manggarai, lalu dirujuk RSCM karena tidak ada dokter bedahRPD:Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), alergi (-), jantung (-)
Pemeriksaan Fisik
Primary survey :A : clearB : spontan 20x/mntC : TD 120/80, N 80x per menit, sat 99%, s : afebrisD : GCS 15
Secondary survey:Mata: konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterikThorax: simetris, statis, dinamisJantung: BJ I-II normal, murmur dan gallop tidak adaParu: vesikuler +/+, rhonchi dan wheezing tidak adaAbdomen:I: datarA: bising usus + normal
P: nyeri tekan -, defans - P: tymphaniExt. :edema -/-, akral hangat, CRT < 2Status lokalis (1/3 distal humerus dekstra)Look: tampak luka sayat di daerah vulnus antebrachii ukuran 4x3 cm, dasar otot dan tendon, darah rembes adaFeel: nyeri VAS 4, CRT <2”, hipestesia at ulnar area of right hand, a.ulnaris absent Movement: ROM flexi DIP-PIP digiti IV-V 00
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium 13/06/2015 di RSCM:DPL 15.5/44/8460/335000PT/APTT 1x/1.1xUr/Cr / 17/1,07SGOT/PT 13/30E 143/4/108GDS 114
Rontgen Thorax AP: tidak ada kelainan radiologis jantung-paru, tidak tampak fraktur tulang dinding dadaRontgen Antebrachii kiri proyeksi AP-Lat: tidak tampak gambaran fraktur pada os radius dan os ulna kiri
Diagnosis
- Ruptur Total Arteri Ulnaris Sinistra
- Contracted wound on flexor xone V left forearm with suspected ulnar nerve rupture and total rupture of FDS and FDP digiti IV-V
Sikap
- ATS 1500 iu- TT 250 iu- Antibiotik- Analgetik- Pro repair ruptur arteri- Toleransi operasi IPD dan anestesi
Laporan Operasi
DPJP: dr. Dedy, SpB(K)VOperator: dr. Krisna SpBAsisten operator: dr. JekoDiagnosis pra bedah: Ruptur Arteri ulnaris sinistra + ruptur tendon-tendon flexorDiagnosis pasca bedah: Ruptur total arteri ulnaris sinistra + Ruptur tendon flexor Tindakan operasi: Repair rupture arteri ulnaris
Uraian Pembedahan1. Pasien supine dengan general anestesi2. A dan antisepsis3. Identifikasi arteri ulnaris rupture total4. Dibebaskan dari jaringan sekitar, refreshing tepi5. Anastomosis end-to-end A. ulnaris dengan prolene 7-0 continuous6. Pulsasi a. ulnaris teraba ++7. Operasi dilanjutkan ts Ortopedi untuk rupture tendon
DPJP: dr.Wahyu Widodo, SpOTOperator: dr. DededAsisten operator: dr. Demy/ dr. RidhoDiagnosis pra bedah : Lacerated wound in left flexor zone V with suspect rupture artery and ulnar nerve, Ruptur tendon FDS & FDP III-VDiagnosis pasca bedah: Lacerated wound in left flexor zone V with total rupture artery and ulnar nerve, Ruptur tendon FDS & FDP digiti II-IV, FCR, FCU, and PLTindakan operasi: Repair tendon FDS, FDP digiti 2-4, FCU, FCR dan PLRepair nervus ulnaris
Uraian Pembedahan1. Melanjutkan operasi TS bedah vaskular2. Identifikasi arteri ulnaris yang telah direpair3. Identifikas , didapatkan rutur total pada FDS - FDP jari 2-4, FCU, FCR, PL 4. Dilakukan repair FDS 4 dan 3, dilakukan repair tendon FCU dan FCU dengan
prolen 4.0 dan 5.0 dilakukan repair nervus medianus dan Nervus ulnaris dengan teknik epineuroraphy prolen 7,0
5. Dilakukan repair pada nervus ulnaris dengan prolene 8-06. Dilakukan repair pada tendon FDS, FDP jari 2,3,4 FCU, FCR, dan PL dengan
prolene 4.07. Luka operasi ditutup lapis demi lapis8. Operasi selesai
Jumlah perdarahan 100 cc, konsultasi intra operatif tidak ada.
Kondisi saat ini :