laporan awal praktikum pengujian material.doc

Upload: alfian-imaduddin

Post on 10-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    1/22

    Laporan Awal

    Praktikum Pengujian Material

    Pengujian Tarik

    Nama : Alfian Imaduddin

    NPM : 110606997

    !elompok :

    La"oratorium Metalurgi #I$ik

    %epartemen Metalurgi dan Material #T&I

    '01

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    2/22

    M(%&L 1

    P)N*&+IAN TA,I!

    1-Tujuan Praktikum

    2. Untuk membandingkan kekuatan maksimum beberapa

    jenis logam (besi tuang, baja, tembaga dan alumunium)

    3. Untuk membandingkan titik-titik luluh (yield)logam-logam

    tersebut.

    4. Untuk membandingkan tingkat keuletan logam-logam

    tersebut melalui % elongasi dan % pengurangan luas.

    5. Untuk membandingkan fenomena necking pada logam-

    logam tersebut

    . Untuk membandingkan modulus elastisitas dari logam-

    logam tersebut

    !. Untuk membuat, membandingkan serta menganalisis

    kur"a tegangan regangan, baik kur"a reka#asa ataupun

    kur"a #ang sesungguhn#a dari beberapa jenis logam.

    $. Untuk membandingkan tampilah perpatahan (fractografi)

    logam-logam tersebut dan menganalisan#a berdasarkan

    sifat-sifat mekanis #ang telah diapai

    '-%a$ar Teori

    &erobaan tarik ini dilakukan untuk menentukan respon

    material dari suatu konstruksi, komponen atau rakitan

    fabrikasi pada saat dikenakan beban atau deformasi dari luar.

    (ga#a-ga#a #ang diberikan dari luar, #ang dapat

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    3/22

    men#ebabkan suatu material mengalami perubahan struktur,

    #ang terjadi dalam kisi kristal material tersebut). 'alam hal

    ini akan ditentukan seberapa jauh perilaku inheren (sifat #ang

    lebih merupakan ketergantungan atas fenomena atomik

    maupun mikroskopik dan bukan dipengaruhi bentuk dan

    ukuran benda uji) dari material terhadap pembebanan

    tersebut. &rinsip pengujian ini #aitu sampel atau benda uji

    dengan ukuran dan bentuk tertentu diberi beban aksial #ang

    bertambah besar seara kontin#u pada kedua ujung

    speimen tarik hingga putus, bersamaan dengan itu

    dilakukan pengamatan mengenai perubahan panjang #ang

    dialami benda uji.

    'ata #ang didapat berupa perubahan panjang dan

    perubahan beban #ang selanjutn#a ditampilkan dalam bentuk

    grafik tegangan-regangan (stress-strain ur"e), sebagaimana

    ditunjukkan oleh gambar .. egangan diartikan sebagai

    besarn#a beban #ang diterima material (&) per satuan luas

    penampang (*). *tau persamaan matematisn#a sebagai

    berikut+ & *

    /ebagai akibat dari tegangan pada permukaan material

    maka material akan merespon beban tersebut dalam bentuk

    pertambahan panjang. 0ila pertambahan panjang material

    (1l) dibagi panjang material mula-mula (lo) maka akan

    didapatkan nilai regangan atau elongasi atau strain(). *tau

    persamaan matematisn#a adalah 1l lo

    '- 1 Perilaku Mekanik Material

    Pengujian tarik (tensile test) merupakan salah satu pengujian yang

    paling banyak dilakukan karena mampu memberikan informasi yang

    representatif dari sifat mekanik material. Selain itu, metode uji tarik ini

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    4/22

    berlangsung dengan cepat dan terstandarisasi dengan baik sehingga dapat

    menghasilkan hasil yang akurat. Sampel atau benda uji dengan bentuk

    dan ukuran tertentu ditarik dengan beban kontinyu (sampai patah).

    Selama pembebanan tersebut, sampel juga diukur pertambahan

    panjangnya. Data yang didapat berupa perubahan panjang dan perubahan

    beban. Data tersebut harus dinormalkan dari pengaruh geometri spesimen

    dengan mengonversikannya menjadi tegangan dan regangan yang

    selanjutnya ditampilkan dalam bentuk grafik tegangan-regangan.

    Pada proses pengujian tarik dimensi dan geometri dari spesimen

    harus sesuai dengan standard pengujian yang ada. al ini dikarenakan

    untuk mendapatkan hasil yang cukup valid dari pengujian tarik tersebut.

    Standarisasi dimensi dan geometri dari spesimen mutlak diperlukan

    untuk memberikan suatu acuan dalam mengarakterisasikan sifat mekanik

    material melalui pengujian tarik. Dengan adanya standarisasi dimensi dan

    geometri ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kapasitas

    pembebanan oleh mesin pengujian tarik sehingga diharapkan pengujian

    dapat dilakukan dalam !aktu yang cepat dengan pembebanan yang

    sesuai dan dapat diperoleh data yang cukup valid dan representatif.

    Dengan data yang valid ini, kita dapat membandingkan hasil uji tarik

    termasuk berbagai sifat mekaniknya dengan peneliti dari negara manapun

    karena menggunakan standard yang sama untuk uji tarik, yaitu "S#$

    %&.

    Pengujian tarik ini dilakukan pada sampel yang telah di bentuk

    sedemikian rupa sesuai standard yang ditentukan yang diberi nama dog

    bone shape, dimana panjang bagian tengah specimen memiliki luaspenampang lebih kecil dibandingkan kedua ujungnya. al ini

    dimaksudkan agar patahan yang terjadi berada di sekitar daerah tersebut.

    Daerah tersebut dinamakan gauge length, yaitu daerah bagian tengah

    Gambar 2. 'entuk sampel uji tarik

    untuk pelat (kiri) dan rod(kanan)

    Gambar 1. Skema pengujian tarik

    suatu material

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    5/22

    specimen dimana elongasi yang terjadi diukur dengan menggunakan alat

    extensometer.

    Pengujian tarik yang akan dilakukan di aboraturium $etalurgi

    isik Departemen #eknik $etalurgi dan $aterial menggunakan alat

    universal testing machine(Sulvopuser Shimad*u). Dari hasil pengujian

    tarik yang telah dilakukan, diperoleh data berupa grafik perbandingan

    beban aplikasi (applied load) dengan pertambahan panjang (elongation)

    dari spesimen uji tarik hingga pada titik perpatahan.

    Data yang diukur secara manual adalah diameter sampel dan

    panjang gauge (gauge length) pada daerah dog bone.. Dari diameter

    sampel (d), kita dapat menghitung luas penampang (") dari sampel uji

    tarik. Sementara data yang direkam oleh mesin uji tarik adalah beban (P)

    yang diberikan dan pertambahan panjang (l+) yang terbaca oleh

    extensometer. Data-data ini lalu diubah menjadi tegangan dan regangan

    dengan rumus

    A

    F=

    -

    -+

    - l

    ll

    l

    l =

    =

    Dimana nilai

    dan

    Gambar diatas:. rafik tegangan /regangan dari sebuah benda uji dari baja

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    6/22

    0 #egangan (stress) (Pascal)

    aya pembebanan (1e!ton)

    " uas penampang (m2)

    3 4egangan (strain)

    5l %longasi 6 pertambahan panjang

    l Panjang spesimen a!al sebelum pembebanan (m)

    l+ Panjang spesimen saat pembebanan (m)

    Pengujian tarik yang dilakukan pada suatu material padatan (logam

    dan non-logam) dapat memberikan keterangan yang relatif lengkap

    mengenai perilaku material tersebut terhadap pembebanan mekanik.

    7nformasi penting yang dapat diperoleh antara lain

    a-.ata$ Propor$ionalita$ (Proportionality limit)

    0atas proporsionalitas merupakan daerah batas

    dimana tegangan dan regangan mempun#ai hubungan

    proporsionalitas satu dengan lainn#a. /etiap

    penambahan tegangan akan diikuti dengan penambahan

    regangan seara proporsional dalam hubungan linear

    emudian, kita bandingkan dengan hubungan # m

    di mana # me6akili tegangan me6akili regangan dan

    m me6akili slope kemiringan dari modulus kekakuan).

    itik & pada gambar di ba6ah ini menunjukkan batas

    proporsionalitas dari kur"a tegangan-regangan.

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    7/22

    Gambar diatas:Kurva tegangan-regangan dari sebuah

    benda uji terbuat baja ulet

    "-.ata$ )la$ti$ /Elastic Limit

    0atas elastis adalah daerah dimana bahan akan

    kembali kepada panjang semula bila tegangan luar

    dihilangkan. 'aerah proporsionalitas merupakan bagian

    dari batas elastis. 0ila beban terus diberikan tegangan

    maka batas elastis pada akhim#a akan terlampaui

    sehingga sample tidak kembali seperti ukuran semula

    (daerah plastis). 0atas elastis merupakan titik dimana

    tegangan #ang diberikan akan men#ebabkan terjadin#a

    deformasi plastis untuk pertama kalin#a. eban#akan

    material teknik mempun#ai batas elastis #ang hampir

    berhimpitan dengan batas proporsionalitasn#a.

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    8/22

    &ada kur"a stress-strain diatas, daerah elastis adalah

    daerah 78 dan daerah plastis adalah daerah 89

    - Titik Lulu2 (Yield Point) dan !ekuatan Lulu2

    (Yield Strength)

    itik luluh adalah batas dimana sebuah material akan

    terus mengalami deformasi tanpa adan#a penambahan

    beban. egangan (stress) #ang mengakibatkan bahan

    menunjukkan mekanisme luluh ini disebut tegangan

    luluh (yield stress). &ada gambar kur"a tegangan-

    regangan di, titik : merupakan titik luluh.

    ;ejala luluh umumn#a han#a ditunjukkan oleh

    logam-logam ulet dengan struktur kristal 099 dan

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    9/22

    0aja berkekuatan tinggi dan besi tuang #ang getas

    pada umumn#a tidak memperlihatkan batas luluh #ang

    jelas. Untuk menentukan kekuatan luluh material seperti

    ini maka digunakan suatu metode #ang dikenal dengan

    metode offset. 'engan metode ini kekuatan luluh

    ditentukan sebagai tegangan dimana bahan

    memperlihatkan batas pen#impangande"iasi tertentu

    dari keadaan proporsionalitas tegangan dan regangan.

    &ada gambar diba6ah ini, garis offset 7> ditarik paralel

    dengan 7&, sehingga perpotongan >? dan kur"a

    tegangan regangan memberikan titik : sebagai

    kekuatan luluh. Umumn#a garis offset 7> diambil @, A

    @,2% dari regangan total dimulai dari titik 7.

    ekuatan luluh merupakan suatu gambarankemampuan bahan menahan deformasi permanen bila

    digunakan dalam penggunaan struktural #ang

    melibatkan pembebanan mekanik seperti tarik, tekan

    bending atau puntiran. 'i sisi lain, batas luluh ini harus

    diapai maupun dile6ati bila bahan dipakai dalam

    proses manufaktur produk-produk logam seperti proses

    rolling, drawing, stretching dan sebagain#a. 'apat

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    10/22

    dikatakan bah6a titik luluh adalah suatu tingkat

    tegangan #ang+

    - tidak boleh dile6ati dalam penggunaan struktural (in

    service)

    - harus dile6ati dalam proses manufaktur logam

    (forming process)

    d-!ekuatan Tarik Mak$imum (Ultimate Tensile

    Strength)

    U/ merupakan tegangan maksmum #ang dapat

    ditanggung oleh material sebelum tejadin#a perpatahan

    (fracture). Bilai kekuatan tarik maksimum tarik dapat

    ditentukan dari beban maksimum (

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    11/22

    e-!ekuatan Putu$ (Breaking Strength)

    ekuatan putus ditentukan dengan membagi beban

    pada saat benda uji putus (breaking) dengan tuas

    penampang a6al (!"). Untuk bahan #ang bersifat ulet

    pada saat beban maksimum D terlampaui dan bahan

    terus terdeformasi hingga titik putus 0 maka terjadi

    mekanisme peniutan (necking) sebagai akibat adan#a

    suatu deformasi #ang terlokalisasi.

    &ada bahan ulet, kekuatan putus lebih keil dari

    kekuatan maksimum. 'an pada bahan getas kekuatan

    putus sama dengan kekuatan maksimumn#a.

    f- !euletan (#$ctility)

    euletan merupakan sifat #ang menggambarkan

    kemampuan logam menahan deformasi hingga tejadin#a

    perpatahan. /ifat keuletan suatu material dapat kita amati

    salah satu aran#a dengan melihat luas daerah di ba6ah

    kur"a stress-strain, seperti +

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    12/22

    0isa dilihat dari kur"a, bah6a semakin luas daerah di

    ba6ah kur"a maka akan semakin ulet sifat material

    tersebut. begitu juga sebalikn#a jika semakin uram kur"a

    dan semakin keil luas daerah di ba6ah kur"a maka

    sifatn#a adalah getas.

    /ifat ini harus dimiliki oleh material #ang ingin dibentuk

    melalui proses rolling, bending, strething, dra6ing,

    hammering, utting, dan lain-lain. /eara umum dilakukan

    dengan tujuan sebagai +

    - Denunjukkan sejauh mana sebuah struktur dapat

    berdeformasi plastis sebelum patah

    - Denentukan derajat deformasi #ang diiEinkan selama

    fabrikasi &engujian tarik memberikan dua metode

    pengukuran keuletan bahan #aitu +

    -

    Persentase perpan%angan (Elongation) :

    'imana, Lf panjang akhir benda uji

    L panjang a6al benda uji

    %@@4F

    )F(F(%)

    o

    of

    =

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    13/22

    Persentase red$ksi penampang (!rea

    &ed$ction) :

    'iukur sebagai pengurangan luas penampang

    setelah perpatahan terhadap luas penampang

    a6aln#a.

    'imana,!f luas penampang akhir

    ! luas penampang a6al

    g- Modulu$ ela$ti$ita$ /modulu$ 3oung

    *dalah ukuran kekakuan suatu material, semakin

    besar harga modulus ini semakin keil regangan elastis

    #ang terjadi, atau semakin kaku. Dodulus kekakuan

    dihitung gradien dari batas proporsional kur"a

    tegangan-regangan+

    Cika dilihat dari persamaan tersbut maka kita akan

    mendapatkan rumus G #ang melambangkan modulus

    elastisitas, merupakan /tress dan .

    erlihat bah6a Bilai Dodulus Glastisitas berbanding

    terbalik terhadap Glongasi (), semakin keil

    perpanjangan #ang terjadi maka semaki besar Dodulus

    Glastisitasn#a. 'engan begitu maka sifat materialn#a

    adalah aku. Cadi untuk menari material #ang Ulet

    (@@4*

    *-*8%

    o

    fo=

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    14/22

    maka #ang diari adalah material #ang memiliki

    Dodulus Glastisitas rendah.

    Dakin besar modulus elastisitas maka makin keil

    regangan elasti #ang dihasilkan akibat pemberian

    tegangan- Dodulus elastisitas ditentukan oleh ga#a

    ikatan antar atom arena ga#a ini tidak dapat diubah

    tanpa terjadin#a suatu perubahan sifat #ang sangat

    mendasar pada material maka modulus elastisitas

    merupakan suatu sifat dari material #ang tidak mudah

    diubah.

    2- Modulu$ kelentingan (mod$l$s o' resilience)

    De6akili kemampuan material untuk men#erap

    energi dari luar tanpa terjadin#a kerusakan. Daterial ini

    memiliki kekuatan luluh #ang tinggi serta nilai modulus

    elastisitas #ang rendah seperti ampuran (allo#) #ang

    akan digunakan pada pengaplikasian pegas. Bilai

    modulus dapat diperoleh dari luas segitiga #ang

    dibentuk oleh area elasti diagram tegangan-regangan.

    i.

    j- Modulu$ !etanggu2an (od$l$s o' To$ghness)

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    15/22

    Dodulus ketangguhan (modulus of toughness) adalah

    kemampuan material dalam mengabsorbsi atau

    men#erap energi hingga terjadin"a perpatahan. /eara

    kuantitatif dapat ditentukan dari luas area keseluruhan

    di ba6ah kur"a tegangan-regangan hasil pengujian tarik

    seperti pada gambar di ba6ah ini+

    k-!ur4a Tegangan5,egangan ,ekaa$a dan

    e$unggu2na

    ur"a tegangan-regangan reka#asa didasarkan atas

    dimensi a6al (luas area dan panjang) dari benda uji,

    sementara untuk mendapatkan kur"a tegangan-

    regangan sesungguhn#a diperlukan luas area dan

    panjang aktual pada saat pembebanan setiap saat

    terukur. &erbedaan keduan#a tidak signifikan pada

    regangan #ang keil, namun menjadi signifikan pada

    rentang terjadin#a pengerasan regangan (strain

    hardening), #aitu setelah titik luluh terlampaui. /eara

    khusus perbedaan menjadi demikian besar di dalam

    daerah neking. &ada kur"a tegangan-regangan

    reka#asa, dapat diketahui bah6a benda uji seara

    aktual mampu menahan turunn#a beban karena luas

    area a6al *o bernilai konstan pada saat penghitungan

    tegangan &*o. /ementara pada kur"a tegangan-

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    16/22

    regangan sesungguhn#a luas area aktual adalah selalu

    turun hingga terjadin#a perpatahan dari benda uji

    mampu menahan peningkatan tegangan karena

    &*.

    &erhitungan nilai tegangan sesungguhn#a (true

    stress) adalah sebagai berikut+

    l-i

    trueA

    F=

    true + egangan sesungguhn#a (true stress)

    < + ;a#a pembebanan

    *i + Fuas penampang aktual spesimen

    &erhitungan nilai regangan sesungguhn#a (true

    strain) adalah sebagai berikut+

    m-

    =

    -

    +ln

    l

    l

    true

    true +8egangan sesungguhn#a (true strain)

    li +&anjang aktual spesimen saat pembebanan

    berlangsung

    l@ +&anjang a6al spesimen sebelum pembebanan

    berlangsung

    Hubungan antara tegangan reka#asa dan tegangan

    sesungguhn#a adalah sebagai berikut+

    )+( engengtrue +=

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    17/22

    /ementara hubungan antara regangan reka#asa dan

    regangan sesungguhn#a adalah sebagai berikut+

    )+ln( engtrue +=

    '-' !arakteri$tik Perpata2an Material

    /ampel hasil pengujian tarik dapat menunjukkan

    beberapa tampilan perpatahan seperti ditunjukkan oleh

    ;ambar di ba6ah ini +

    (a) (b)

    eterangan+ (a) 'ari kiri ke kanan perpatahan sangat

    ulet, medium, dan getas

    (b) iri model perpatahan material ulet,

    anan getas

    &engamatan kedua tampilan perpatahan ulet dan getas

    dapat dilakukan baik dengan mata telanjang maupun

    dengan bantuan stereoscan macroscope. &engamatan

    lebih detil dimungkinkan dengan penggunaan /GD

    ("canning #lectron $icroscope).

    Daterial dikatakan ulet bila material tersebut mengalami

    deformasi elastis dan plastis sebelum akhirn#a putus.

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    18/22

    /edangkan material getas tidak mengalami deformasi

    elastis sebelum mengalami putus.

    a- Perpata2an &let

    &erpatahan ulet memiliki iri-iri sebagai berikut.

    . &ermukaan patahan berserabut (fibrous) dan gelap

    (dull).

    2. &ada umumn#a patahan membentuk up dan one.

    3. 8etakperpatahan intergranular.

    4. erdapat IneckingJ (peniutan) pada sampel hasil

    pengujian tarik.

    &erpatahan ulet umumn#a lebih disukai karena bahan

    ulet umumn#a lebih tangguh dan memberikan peringatan

    lebih dahulu sebelum terjadi kerusakan.

    ;ambar di ba6ah ini merupakan ilustrasi skematis

    terjadin#a perpatahan ulet pada suatu spesimen #ang

    diberikan pembebanan tarik+

    ahapan terjadin#a perpatahan ulet pada sampel uji

    tarik+

    (a) &en#empitan a6al

    (b) &embentukan rongga-rongga keil (a"it#)

    () &en#atuan rongga-rongga membentuk suatu retakan

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    19/22

    (d) &erambatan retak

    (e) &erpatahan geser akhir pada sudut 45@.

    &erpatahan #ang memiliki mekanisme seperti gambar diatas biasan#a memiliki patahan up dan one, karena

    salah satu patahann#a berbentuk up dan patahan lainn#a

    berbentuk one.

    0erikut tampilan foto /GD pada perpatahan dutile +

    ;ambar diatas merupakan tampilan permukaan

    patahan dari suatu sample #ang ditandai dengan lubang-

    lubang dimple sebagai suatu hasil proses pen#atuanrongga-rongga keil (a"it#) selama pembebanan

    berlangsung.

    ".Perpata2an *eta$

    &erpatahan getas memiliki iri-iri sebagai berikut +

    . idak ada atau sedikit sekali deformasi plastis #ang

    terjadi pada material.

    2. 8etak atau perpatahan merambat sepanjang bidang-

    bidang kristalin membelah atom-atom material.

    3. &ada material lunak dengan butir kasar maka dapat

    dilihat pola-pola #ang dinamakan he"rons or fan-like

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    20/22

    pattern #ang berkembang keluar dari daerah a6al

    kegagalan.

    4. Daterial keras dengan butir halus tidak memiliki pola-

    pola #ang mudah dibedakan.

    5. Daterial amorphous memiliki permukaan patahan #ang

    beraha#a dan mulus.

    9ontoh perpatahan getas dari suatu benda uji berbentuk

    pelat diberikan oleh gambar berikut ini +

    ;ambar diatas merupakan gambar perpatahan getas

    pada dua sample logam.

    '- tandar &ji Tarik

    /tandar pengujian arik pada material logam atau

    metalik terantum pada 2 standar *merika dan Cepang,

    #aitu +

    */D + ATM )8

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    21/22

    C=/ ++I ''1

    -Metodologi Penelitian

    -1- Alat dan .a2an

    . %niversal testing machine, /er"opulser /himadEu

    kapasitas 3@ ton

    2. &aliperdan atau micrometer

    3. /pidol permanen atau penggores (cutter)

    '. "tereoscan macroscope

    5. /ampel uji tarik (besi tuang, baja, tembaga danalumunium)

    -'#low ;2art Pro$e$ Pengujian

    Pasang sampel pada grip

    mesin Shimadzu

    $ulai penarikan,

    perhatikan mekanisme

    yang terjadi

    #andai pada grafik titik

    9#S danfracturepoint

    epaskan sampel dari

    mesin dan ukur panjang

    dan diameter akhir

    $engamati karakteristik

    perpatahan, sketsa

    Pengujian

    selesai

    itung formulasi sesuai

    nilai-nilai yang ditentukan

    9langi pengujian untuk

    material lain yang berbeda

    Selesai

    $ulai

    $engukur dimensi sampel

    Sketsa sampel, catat

    ukurannya

    #andaigaugelength

    dengan spidol

  • 7/22/2019 Laporan Awal Praktikum pengujian material.doc

    22/22

    %aftar Pu$taka

    . *merian /oiet# for Detals, !"$ $etals andbook ol. *,

    $echanical testing and #valuation,Detals &ark 7hio, K$!.

    2. *merian /oiet# for Detals, !"$ $etals andbook ol. +,

    ractography,Detals &ark 7hio, K$!.

    3. 9allister, ?illiam '. $aterials "cience and #ngineering !n

    ntroduction ourth #dition. he D;ra6-Hill 9ompanies+ Be6

    :ork, B:, 2@@!.

    4. Faboratorium Detalurgi