perawatan dan pengujian peralatan listrik2

Upload: fauzan-rahman-haq

Post on 25-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    1/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 1

    Bab I

    PENDAHULUAN

    1. Umum.

    Pengotoran pada peralatan-peralatan listrik merupakan kondisi yang normal terjadi,dan prosesnya sendiri dimulai sesaat sejak peralatan dipasang, adanya perubahanbeban atau rangkaian yang dibuat tanpa koordinasi terhadap seluruh perencanaandapat menyebabkan setting yang tidak tepat pada peralatan pengaman ataupunterjadi kesalahan trip pada peralatan.

    Oleh karena itu, adanya EPMT (Electric Predictive Maintenance & Testing Program)adalah untuk mempertahankan kehandalan kerja peralatan dan mengoreksi kalauterjadi kesalahan-kesalahan.

    Dengan adanya EMPT, kerusakan-kerusakan yang potensial yang dapatmenyebabkan kegagalan sistem atau terhentinya pelayananan dapat dihindarkan.

    Untuk mendukung keberhasilan operasi peralatan listrik, sangat panting menutupperawatan yang efektif disertai program pengujian.

    2. Fungsi& Program EMPT

    Maintenance & Testing secara baik dan benar terhadap peralatan listrik perlu

    dilakukan adalah bertujuan untuk :a. Mengurangi kecelakaan.

    b. Mengurangi shut down yang tidak terencana.

    c. Memperpanjang umur operasi atau Mean Time Between Failure (MTBF)peralatan.

    Sedangkan dari sisi manajemen, tindakan maintenance adalah seperti halnyakebijakan asuransi yaitu tidak adanya direct pay back terhadap biaya yangdikeluarkan. Namun sangat diyakini bahwa tindakan maintenance yang baik dapatmencapai/mendukung sasaran yang diinginkan oleh pihak manajemen diyakinikontinuitas produksi dan efisiensi yang tinggi.

    Keuntungan lain dari EPMT adalah :

    a. Direct Benefit :

    Pengurangan biaya perbaikan.

    Mereduksi down time peralatan.

    Peningkatan keamanan personil/pekerja.

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    2/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 2

    Peningkatan produktifitas kerja.

    Peningkatan moral dan etos kerja

    Pengurangan inefisiensi.

    b. Indirect Benefit :

    Meningkatkan moral personil/pekerja.

    Meningkatkan produktifitas dan etos kerja.

    Mengurangi inefisiensi.

    Program EPMT adalah meliputi :

    a. Inspeksi rutin.

    b. Pengujian (testing).c. Perbaikan.

    d. Operasi dan pelayanan.

    Untuk mendukung keberhasilan program EPMT tersebut diatas diperlukan 5 aktifitas,yaitu :

    a. Responsibilities.

    b. Inspection.

    c. Scheduling.

    d. Work Order.

    e. Record Keeping.

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    3/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 3

    Bab II

    INSPEKSI DAN PERAWATAN

    1. Perencanaan.

    Alasan dasar bagi kegiatan pemeriksaan dan perawatan peralatan listrik adalahuntuk mencegah terjadinya pemutusan pelayanan yang diakibatkan oleh kerusakanperalatan tersebut.

    Suatu program pemeriksaan dan pemeliharaan harus dikelola sehingga semuaperalatan memperoleh jaminan untuk periode waktu tertentu.

    Kegiatan pemeriksaan dan perawatan yang baik dan benar, harus dimulai daridokumen perencanaan, tindakan sampai dengan penyimpanan hasil pada suatulembar pada masing-masing peralatan (Hystory Card).

    Perencanaan yang baik biasanya sudah berbasis pada masalah ekonomi, ataudengan kata lain harus mengikut sertakan faktor kerugian biaya produksi danefisiensi kerja. Jika motor penggerak vital untuk berjalannya produksi, perawatanadalah bagian yang diutamakan dan harus dilakukan, tetapi tergantung juga padaukuran fisik, nilai dan kompleksitas motor, pendekatan yang lain bisa diambif sebagaipertimbangan. Sebagai contoh untuk motor induksi berukuran kecil yang harganyamurah, mungkin solusi terbaik yang harus dilakukan adalah mengadakan suku

    cadang yang mungkin bisa disediakan seperti bearing dan pembentuk kumparankecil, jika digunakan, merupakan Iangkah yang bijaksana.

    Jika motor kecil dengan keistimewaan khusus, seperti bearing dengan suhu tinggiuntuk beroperasi pada lingkungan yang suhunya tinggi, perawatan yang intensif perluditentukan khususnya pada bearing. Motor-motor yang dipakai untuk aplikasi nonkritis dalam kondisi Iingkungan yang kering, bersih dan suhunya normal hanyamembutuhkan perawatan minimal dengan pelumasan sesuai jadwal yang telahdisarankan oleh pabrik. Belitan motor AC dan armature DC (motor) yangmenggunakan komutator atau cincin kolektor harus mempunyal jadwal penggantiansikat.

    Pada motor-motor AC yang besar, dengan ukuran 500 HP atau yang lebih besar danmotor DC 300 HP atau yang lebih besar, jadwal perawatan minimum harusdidasarkan pada rekomendasi pabrik. Jadwal perawatan yang disarankan untukmesin-mesin besar ditunjukkan pada Lampiran 1. Jadwal ini dapat diatur untukdisesuaikan dengan instalasi bagian-bagian yang mengalami perbaikan. Rekamandata sangat panting sebagai petunjuk dan harus menunjukkan saat perhatian yangkurang atau lebih dibutuhkan untuk item tertentu.

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    4/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 4

    Tindakan Inspeksi dan Perawatan.

    Untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien, program maintenance (perawatan)harus mencakup beberapa aktifitas :

    a. Preventive maintenance & testing, meliputi : Inspection. Cleaning. Adjustment Testing.

    Kegiatan-kegiatan diatas mengarah kepada prediksi perbaikan atau pergantianperalatan, dimana kemungkinan terjadinya unschedule down time dapatdihindarkan.

    b. Repair.

    Pemikiran yang harus dikembangkan adalah bahwa perbaikan peralatan ataupenggantian komponen termasuk dalam predictive maintenance, yaitu perbaikanyang dilakukan sebelum peralatan mengalami kerusakan yang mengganggu ataubahkan menghentikan proses produksi.

    Demikian juga dengan ketersediaan komponen harus terjamin dan para teknisiharus terlatih, sehingga tidak akan mengganggu kelancaran proses produksi.

    c. Analysis of Failure.

    Adanya kegagalan (failure) pada peralatan harus dianalisis sedemikian rupa,

    sehingga penyebab kegagalan dapat diketahui dengan benar.Dengan mengetahui penyebab kegagalan, maka perbaikan yang dilakukan dapatmencegah kerusakan-kerusakan yang sama pada masa mendatang.

    Tindakan inspeksi dan perawatan hendaknya mencakup pula pemeriksaan visualterhadap semua area yang mudah mengalami kerusakan atau degradasi,pemeriksaan tegangan suplai dan akhirnya dilakukan perawatan.

    Berikut ini adalah beberapa petunjuk umum tentang perawatan/pemeliharaan yangdapat diterapkan pada motor dan generator, mengingat peralatan listrik ini palingbanyak digunakan dan sebagai penunjang utama pada proses produksi didalamsuatu industri.

    1) Motor dan Generator Arus Searah.Rekomendasi berikut ini diberikan untuk motor arus searah dan juga dapatditerapkan pada motor induksi.

    Kebersihan.

    Salah satu penyebab utama tidak berfungsinya dan terkadang kerusakan pada

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    5/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 5

    peralatan mesin DC dan motor induksi adalah karena adanya kotoran, baikakumulasi debu dari hari ke hari atau kontaminasi pertikel dari sekitar mesinseperti debu bahan kimia, minyak atau debu bahan logam. Hal ini menimbulkanunjuk kerja peralatan tidak dapat berfungsi secara baik sesuai persyaratan,timbulnya busur api dan selanjutnya bisa terbakar.

    Pada semua peralatan listrik bahan konduktor listrik dibuat terpisah dengankomponen mekanik dengan suatu bahan kimia yang dikenal dengan "bahanisolasi". Isolasi digunakan pada koil untuk memisahkan koil dengan intinya.Isolasi juga digunakan pada komutator untuk memisahkan komutator, pada talisikat untuk memisahkan dengan rangka. Dalam ini isolasi dapat bersifat nonkonduktor jika bersih dan kering.

    Akumulasi debu dan kotoran tidak hanya menyumbang terjadinya kegagalanisolasi namun juga menyebabkan meningkatnya suhu karena adanyapembatasan/pengurangan ventilasi udara, dan halangan pemancaran panas daribelitan ke rangka.

    Jangkar (Armature).

    Armature adalah jantungnya motor DC. Arus dari saluran luar mengalir melalularmature ini. Jika mesin mengalami beban lebih, armature lah komponen yangpertama kali mengalami ancaman. Jika kita memberikan perhatian yang cukupuntuk pemeriksaan yang dilakukan secara periodik, maka akan meminimalkankemungkinan terjadinya masalah saat mesin dioperasikan pada rating normalnya.

    Jika armature dipindahkan dari rangka untuk tujuan perawatan maupunperbaikan, beberapa hal dibawah ini harus diamati agar armature tidak rusak.

    Dalam seluruh langkah yang dilakukan, harus diberikan perlindungan terhadapkomutator dan bantalan poros.

    Armature tidak diperbolehkan untuk digelindingkan diatas Iantai untukmenghindari kerusakan koil dan pembalutnya.

    Jika armature diangkat den ditahan, bila memungkinkan hanya dengan porosnya.Jika terpaksa gunakan belt (ban) yang dipasang dibawah inti.

    Bobot armature tidak boleh bertumpu pada komutator atau ujung koil.

    Pemeriksaan berkala, pemvernisan dan pengasapan akan memperpanjang usiabelitan. Baji (slot) yang telah kendor harus diganti sebelum upaya pemvernisanatau pengasapan.

    Komutasi.

    Beberapa masalah umum yang biasanya terjadi pada komutator danpenyebabnya :

    Batang komutator yang tinggi biasanya menimbulkan loncatan api (sparking),kebisingan operasi dan mematahkan sikat. Penyebab biasanya longgarnya

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    6/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 6

    komutator, pemotongan sikat yang tidak sempurna atau hubungan singkatlistrik.

    Galur/goresan pada permukaan komutator menyebabkan permukaan kasarsehingga loncatan api tidak rata. Penyebab kerusakan ini adalah :

    Pencemaran udara.

    Minyak pada komutator.

    Kelembaban rendah.

    Sikat terlalu kasar.

    Penggoresan dan terbakarnya batang komutator akan mengakibatkankomutator kasar sehingga menimbulkan bunga api dan flash over.

    Terjadinya kebakaran komutator ini karena :- Mesin dioperasikan tidak pada titik netral.- Komutator kotor.- Tekanan pegas yang terlalu kuat.- Mesin menanggung beban lebih.

    Komutasi yang selektif dapat pula terjadi pada mesin dengan lebih dari satusikat pada sebuah papan. Hal ini terjadi karena resistansi pada suatu sikatlebih tinggi dari sikat yang lain yang disebabkan karena tekanan pegas yanglebih tinggi, jalannya sikat bergoyang, sikat dengan pengurangan permukaankontak yang Iebih kecil cenderung akan membawa arus yang lebih besar.

    Bagian terbuka pada daerah depan isolasi biasanya merupakan tempatberkumpulnya kotoran, minyak, uap embun yang dapat menyebabkan flashover dan kegagalan isolasi ke tanah.

    Belitan Medan (Field Winding).

    Pemeriksaan terhadap kemungkinan terjadinya pentanahan pada belitan medan,dapat dilakukan pengujian dengan trafo tegangan tinggi. Bila rangkaian bebasdari tanah dan yang diduga adalah adanya medan shunt yang terhubung singkatmaka perlu dilakukan pengukuran resistansi koil, kemudian dibandingkan denganresistansi koil yang kondisinya baik. Pemeriksaan untuk perbandingan inihendaknya dilakukan pada saat belitan pada suhu operasi normalnya. Hal inikarena koil medan shunt akan menunjukkan nilai resistansi yang benar jika diujipada suhu rendah tetapi pada suhu tinggi {panas) atau mendekati suhu operasi,

    resistansinya rendah. Hal ini disebabkan karena isolasi yang kurang baik antarlilitan yang berdekatan dan hubungan singkat mungkin saja terjadi sehinggasampai meluas karena meningkatnya suhu. Jika resistansi koil dengan nilaisesuai dengan koil yang baik tidak diperoleh, perbandingan bisa dilakukandengan jembatan Wheatstone atau Voltameter yang biasanya memberikanindikasi adanya resistansi medan shunt. Jika baik jembatan maupun ammetertidak tersedia, pemeriksaan kondisi koil dapat dilakukan dengan menghubungkan

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    7/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 7

    semua koil shunt secara seri dengan sumber luar yang tegangannya konstan danmengukur drop tegangan pada masing-masing koil.

    Penyebab umum dari kerusakan pada koil medan shunt adalah pemanasan lebihyang disebabkan oleh beberapa hal berikut :

    Pengoperasian mesin pada kecepatan rendah, sehingga mencegahpertukaran udara yang baik.

    Tegangan eksitasi terlalu tinggi.

    Pembebanan Iebih pada mesin.

    Suhu lingkungan yang tinggi.

    Unjuk kerja yang jelek ditandai dengan komutasi yang jelek, kecepatan yang tidaktepat dan pemanasan Iebih.

    2) Motor lnduksi.

    Ada 2 jenis konstruksi motor induksi yaitu rotor sangkar tupai dan rotor lilit.Desain antara keduanya sama, perbedaan terutama hanya pada desain rotor.Pada motor sangkar tupai tidak ada hubungan tambahan (sekunder) dari luar,sementara sebagian besar rotor lilit memiliki belitan tiga fase yang terhubungdengan resistan variabel melalui ring kolektor.

    Selama ini motor induksi khususnya jenis sangkar tupai memiliki efisiensi yangtinggi dimana masa kerja tanpa pemutusan dapat diperpanjang denganmemberikan perhatian yang sistematis. Pada dasarnya pemeliharaan motor

    induksi sangkar tupai adalah berkisar tentang stator dan bantalannya. Dalamkeadaan normal motor tidak memerlukan perhatian khusus, kecuali kali ada bautyang kendor/kurang kuat.

    Untuk jenis rotor lilit, konstruksi yang berkaitan dengan sikat memerlukanperawatan tambahan. Belitan stator pada motor induksi berbeda-beda tergantungukuran rangka stator.

    Karena usia mesin sangat tergantung pada isolasinya, perhatian yang benarmengenai isolasi ini akan sangat membantu memperpanjang usia pelayananmesin. Pemeliharaan isolasi lilitan sangat terkait dengan bagaimana menjagaagar mesin tetap bersih dan kering, penyediaan ventilasi yang cukup danpengoperasian mesin pada ratingnya.

    Belitan Stator.

    Pemeriksaan secara berkala pada belitan stator dapat mencegah kerugiankarena adanya pemutusan pelayanan, dengan memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil sebelum menjadi kerusakan yang Iebih besar/serius. Suhuoperasi hendaknya selalu diperiksa pada waktu-waktu tertentu.

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    8/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 8

    Pada mesin-mesin besar yang beroperasi dengan lingkungan yang baik,pemeriksaan ventilasi udara perlu dilakukan pemeriksaan secara lengkap sekalidalam setahun. Dengan kata lain jika kondisi lingkungan operasi tidak baik,memerlukan pemeriksaan Iebih sering lagi.

    Indikasi paling baik mengenai keadaan isolasi adalah dengan merekam resistansiisolasi yang dilakukan secara berkala pada saat mesin panas. Penurunanresistansi pada isolasi menunjukkan mesin sudah mendekati kerusakan/tembustegangan, yang hal ini bisa dihindari dengan melokalisir penyebab dan segeradiperbaiki.

    Belitan Rotor Lilit

    Belitan rotor dari motor induksi rotor lilit memiliki beberapa jenis sesuai denganstatomya, dan perhatian serta pemeliharaan yang sama juga diberlakukan atas

    mereka. Namun demikian, rotor membutuhkan perhatian tambahan karenamerupakan elemen yang berputar.

    Kebanyakan rotor lilit memiliki belitan 3 fase dan rentan terhadap gangguan satufase dan rangkaian terbuka. Gejala yang pertama dari gangguan ini adalah torsiberkurang, kecepatan turun dan terjadi suara bising, serta kegagalan untukmengangkat beban. Tempat pertama untuk memeriksa terhadap adanyarangkaian sekunder yang terbuka adalah pada resistan dan rangkaian rotor yangberada diluar rotor. Dengan rnenghubung singkat pada rangkaian rotor pada slipring dan kemudian mengoperasikan motor, biasanya akan menunjukkan bahwamasalah ada pada rangkaian kontrol atau pada rotornya sendiri. Adanyapentanahan pada rangkaian kontrol tidak akan mempengaruhi unjuk kerja motorkecuali kalau ada kombinasi dengan pentanahan yang lain maka akan

    menyebabkan gangguan hubungan singkat. Hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan pada rotor secara listrik. Gejalanya adalah pengurangan torsi, timbulgetaran yang berlebihan pada motor, serta bunga api. Pengujian terhadapadanya gangguan hubungan singkat ini dapat dilakukan dengan mega ohmmeter500 V.

    Metode lain yang dapat digunakan untuk memeriksa hubungan singkat padarangkaian belitan rotor adalah dengan mengangkat sikat dari cincin kolektor danbelitan stator diberi catu daya, bila lilitan stator babas dari hubungan singkat, makarotor cenderung tidak berputar. Jika timbul torsi sehingga motor berputar, makaperlu dibuka dan diuji terhadap gangguan hubungan singkat.

    Slip Ring (Cincin Sikat).

    Cincin sikat pada rotor lilit memerlukan perhatian khusus. Konsentrasi debu padacincin harus selalu dibersihkan pada waktu-waktu tertentu untuk menghindarikekasaran permukaan karena akan berpengaruh pada sikat. Permukaan cincinyang tidak rata/kasar perlu diperbaiki sesegera mungkin sebelum timbul bunga api

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    9/21

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    10/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 10

    embun adalah musuh yang paling tidak kentara pada mesin listrik. isolasi harusdijaga agar tetap kering. Jenis-jenis isolasi modern memiliki sifat tahan embun danmembutuhkan perlakuan pernis yang lebih jarang.

    Suatu kondisi yang sering mempercepat kerusakan adalah gerakan koil yangdisebabkan oleh getaran saat operasi mesin. Setelah isolasi kering, kemudianisolasi ini kehilangan kelenturannya. Tekanan mekanis yang disebabkan olehpengasutan seperti halnya tekanan saat terkena beban, seringkali dapatmenimbulkan hubungan singkat pada koil dan kemungkinan juga kegagalan darikoil ke tanah yang biasanya terjadi pada titik dimana koil meninggalkan slot.Perawatan dan pemvernisan yang dilakukan dengan mengisi ruang terbuka akibatmengeringnya isolasi akan secara efektif melindungi belitan dari embun.

    Pembersihan.

    Beberapa mesin menerima akumulasi bahan-bahan seperti debu semen, talek dankertas, yang meskipun tidak membahayakan tetapi akan menghalangi ventilasiudara. Mesin kemudian beroperasi dengan suhu yang lebih tinggi dari padakeadaan normal sehingga usia isolasi menjadi lebih pendek. Bahan-bahan jenis inikadang-kadang dapat dihilangkan dengan meniupkan udara yang bebas uapembun.

    Jenis bahan yang paling membahayakan mesin adalah karbon hitam, debu logamdan bahan-bahan sejenis lain yang tidak hanya berpengaruh pada ventilasi tapijuga membentuk lapisan konduktif pada isolasinya sehingga memperbesarkemungkinan gagal isolasi.

    Adalah sangat penting untuk membersihkan dengan sempurna permukaan yang

    akan dipernis. Tanpa menghilangkan semua kotoran yang konduktif dan pelumas,maka pemberian pernis tidak akan sepenuhnya efektif. Juga setelah pemberianvernis, bagian yang bocor isolasinya akan sulit ditutupi dan dihilangkan.

    Beberapa langkah berikut berkaitan dengan pembersihan yang benar :

    Hilangkan semua kotoran pada permukaan koil dan bagian mekaniknya.Saluran ventilasi udara harus bersih, sebagai alternatif gunakan kompresorudara dengan tekanan kurang dari 50 psi. Tekanan yang lebih dari itu dapatmembahayakan belitan. Jangan gunakan udara jika debu dari mesinmembahayakan peralatan yang kritis disekitamya.

    Sebanyak mungkin hilangkan semua minyak, pelumas dan kotoran yangmenempel dengan kain kering, kemudian bersihkan lagi dengan kain yangsudah diolesi cairan pelarut (cairan pembersih).

    lsolasi silikon juga dapat dibersihkan dengan metode yang sama dengansistem isolasi lainnya. Jika digunakan cairan pembersih, pakailah yang sesuaidengan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya.

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    11/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 11

    Pengeringan

    Peralatan-peralatan belitan yang sudah dibersihkan dan divernis tadi selanjutnyadiovenkan yang bersuhu 115C (239F - 257F) selama 6 - 12 jam sampairesistansi isolasi menjadi konstan. Jika digunakan vacum, waktu pengeringan bisadikurangi.

    Pemvernisan.

    Pemilihan vernis tergantung pada kondisi operasi dimana motor digunakan danjuga kondisi Iingkungan (lembab, korosif, bahan kimia, abrasi) hendaknyadijadikan bahan pertimbangan. Pernis harus cocok dengan sistem isolasi yangdigunakan. Jika tidak cocok hal ini akan tidak melekat dan tidak akan memberikanperlindungan yang dibutuhkan

    3. Gangguan & Trouble Shooting

    1) Gangguan Pada Motor Listrik.

    Jenis gangguan dapat dibedakan dari sifatnya, yaitu :

    a. Mekanis, meliputi : Pores. Bantalan (Bearing) Celah udara (air gap) antara stator dan rotor. Gear motor (transmisi days). Beban.

    b. Elektris, meliputi : Sistem Catu Daya (Power Supply). Sistem Kontrol/Kendali motor.

    Kendali pengasutan (starting).

    Kendali kecepatan.

    Kendali pembalikan putaran.

    Kendali pengereman.

    Motor :

    Belitan. Sikat dan komutator.

    Sambungan terminal.

    Efek pembebanan (siklus kerja).

    Sedangkan macam gangguan yang sering terjadi pada motor antara lain :

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    12/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 12

    a. Tidak dapat mengasut (start) tanpa terdengar bunyi.

    b. Tidak dapat mengasut (start) tetapi terdengar bunyi.

    c. Dapat beroperasi tetapi bersuara.

    d. Beroperasi tanpa beban tetapi putaran rendah.

    e. Putaran mendadak turun dan temperatur naik.

    Tindakan apa yang harus diambil untuk mengatasi atau mengantisipasigangguan adalah terlebih dahulu perlu mengetahui kemungkinan sebab-sebab gangguan.

    Gangguan terjadi kemungkinannya adalah karena :

    a. Pemilihan motor kurang tepat untuk melayani jenis beban dan aspek

    lingkungannya.b. Pemilihan kendali motor tidak tepat untuk motor dimaksud.

    c. Kerusakan atau ketidak sesuaian instalasi.

    d. Kurangnya pengawasan dan atau perawatan motor baik selamaberoperasi atau tidak.

    2) Gangguan Pada Generator.

    Macam gangguan yang sering terjadi pada generator adalah

    a. Tidak menghasilkan tegangan.

    b. Menghasilkan tegangan terlalu rendah.

    c. Menghasilkan tegangan terlalu tinggi.

    d. Menghasilkan tegangan tidak stabil.

    e. Gangguan tersebut diatas dapat terjadi pada generator saat tidak terbebanatau berbeban, baik yang beroperasi secara otomatis maupun manual.

    3) Trouble Shooting Generator.

    Tindakan yang diambil untuk mengatasi gangguan pada generator dapat dilihatpada prosedur dibawah ini :

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    13/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 13

    BENTUK KEJADIAN PENYEBAB TINDAKAN

    1. Tidak ada tegangan /tegangan tak sesuairated

    2. Ada tegangan tapiterlalu rendah / terlalutinggi

    3. Generator mengalamipanas lebih (over healting)

    4. Panas lebih padabearing

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    14/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 14

    Bab-III

    PENGUJIAN

    Pengujian peralatan listrik dilakukan baik sebelum dipasang maupun setelah dipasangdilapangan.

    Pengujian sebelum dipasang adalah dilakukan oleh pembuat/pabrik sebelum peralatanmeninggalkan pabrik dan biasanya disebut factory test.

    Sedangkan pengujian setelah dipasang dilapangan atau biasanya disebut field testadalah dilakukan untuk mengecek apakah peralatan sudah lengkap, apakah adakerusakan, apakah perlu adanya penggantian komponen/peralatan dan apakah telah

    bekerja dengan baik pada waktu sebelum atau selama diberi energi/power supply.

    Pengujian (testing) peralatan listrik dapat dibedakan atas :

    Jenis (type of test).

    Metoda (type of testing methods).

    1) Jenis Pengujian

    Jenis pengujian dapat diklasifikasikan atas :

    a. Acceptance Test.

    Acceptance test disebut juga dengan proof test dan dikerjakan terhadap peralatanbaru, biasanya setelah di install atau setelah pengisian tenaga

    Test ini biasanya dilakukan mencapai 80% dari nilai test tegangan pengujianpabrik (factory test). Acceptance untuk menentukan :

    Apakah peralatan memenuhi sesuai spesifikasi.

    Untuk menetapkan tanda-tanda (ketentuan) pada test berikutnya.

    Untuk meyakinkan bahwa peralatan telah di install tanpa ada kerusakan.

    Membuktikan apakah peralatan-peralatan elektrik memenuhi sesuai designyang diperlukan.

    b. Routine Maintenance.

    Test ini dilaksanakan secara reguler pada interval waktu tertentu sesuai masakerja. Pada routine test ini sebaiknya semua didata pada saat sebelum pengujiandan setelah pengujian.

    Pada test ini dapat dibagi atas :

    As-Found Test :

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    15/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 15

    Test ini dilaksanakan terhadap peralatan elektrik setelah bekerja dandikeluarkannya perawatan, tetapi sebelum perawatan dilakukan terhadapnya.

    As-Left Test :

    Test ini diselenggarakan setelah perawatan dilakukan dan sebelum pengisianenergi terhadap peralatan elektrik. Test ini akan menunjukkan kemajuanadanya perbaikan.

    c. Special Maintenance Test

    Test ini dilaksanakan untuk mengetahui keadaan peralatan setelah mengalamisuatu kondisi yang buruk, yang dikhawatirkan akan mengganggu karakteristiksuatu peralatan Sebagai contoh adalah adanya gangguan pemutusan pada circuitbreaker, yang memerlukan adanya inspeksi, perawatan dan test sebelum circuitbreaker dioperasikan kembali.

    2) Metoda Pengujian.

    Pengujian terhadap peralatan listrik adalah meliputi pemeriksaan sistem isolasi, sifat-sifat kelistrikan dan faktor-faktor lain yang terkait dengan seluruh operasi peralatan.Oleh karena itu pengujian peralatan-peralatan listrik dapat dibagi atas :

    a. Solid Insulating Testing.

    b. Protective Device Testing.

    c. Insulating Liquid Testing.

    d. Circuit Breaker Time Travel Analysis.

    e. Grounding Electrode Resistance Testing.

    f. Fault Gas Analysis Testing.

    g. Infrared Inspection.

    2.a. Solid Insulation Testing.

    Isolasi peralatan tegangan tinggi yang berupa padat, cair, gas atau vacuum harusmampu menahan tegangan pada beda potensial tertentu yang tidakmenyebabkan adanya aliran arus antar elektrode. Adanya aliran arus berartiterjadi kebocoran di elektrik yang akan menyebabkan hubungan singkat. Padategangan tinggi hubungan singkat biasanya didahului oleh adanya flash over. Bila

    terjadi hubungan singkat atau flash over, maka peralatan akan mengalamikerusakan. Untuk pengujian biasanya menggunakan potensial tinggi dandideteksi adanya arus bocor yang melaluinya. Adanya arus bocor tertentu dapatdijadikan indikator apakah pada isolasi terjadi pengotoran atau kualitasnya telahmenurun.

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    16/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 16

    Pengetesan isolasi dapat dilaksanakan baik dengan tegangan berikut :

    Direct Current (DC) Voltage.

    Alternating Current (AC) Voltage.

    Testing dengan 2 jenis tegangan ini dapat dikatagorikan dengan non destructivetesting (pengujian tidak merusak) dan destructive testing (pengujian merusak).Non destructive testing dilakukan tidak sampai merusak dan hanya dengantegangan yang lebih rendah, sedangkan pada destructive testing adalahpengujian yang menyebabkan isolasi peralatan tegangan tinggi mengalamikegagalan atau kerusakan.

    Testing dengan tegangan tinggi AC hanya ada 2 alternatif, yaitu istilahnya Godan No Go. Yaitu tegangan dinaikkan sampai pada suatu level tertentu, bila tidakterjadi kegagalan berarti isolasi dalam keadaan baik dan dapat dipakai,

    sebaliknya bila isolasi gagal pada waktu tegangan dinaikkan, maka isolasitersebut jelek dan tidak dapat dipakai untuk isolasi pada level tertentu. Jaditesting dengan tegangan tinggi Acc hanya menunjukkan isolasi baik atau bagustetapi tidak dapat memprediksi masa kerja atau umur isolasi.

    Berbeda halnya bila ditest dengan tegangan tinggi AC, pengujian dengantegangan tinggi DC akan memberikan konfirmasi tambahan tentang kualitasisolasi, sehingga dapat diprediksi kurun waktu pemakaian, rugi-rugi daya yangdapat timbul. Sebagal contoh dengan testing DC, arus bocor pada tegangan leveltertentu dapat diukur untuk kondisi baru dan kondisi setelah pemakaian.

    2.a.1. Pengujian isolasi Dengan Tegangan Tinggi DC.

    Sewaktu tegangan tinggi DC dipakai untuk pengujian isolasi padat, makaarus listrik mengalir melalul Isolasi tersebut. Arus-arus tersebut adalah

    Capacitance Charging Current.

    Dialektric Absorbtion Current.

    Surface Leakage Current.

    Partial Discharge Current (corona).

    Volumetric Leakage Current.

    Untuk mengetes kualitas suatu isolator dengan tegangan tinggi DC, 2pengujian dapat dilakukan dengan aplikasi tegangan tersebut, yaitu :

    Insulation Resistance Testing.

    High Potential Voltage Testing.

    Insulation Resistance Testing.

    Test diiaksanakan dengan sumber tegangan 100 sampai 5000 V.Instrument yang dipergunakan adalah megaohmmeter. Jadi seluruh isolasimotor, bushing, dll dinyatakan dalam megaohm.

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    17/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 17

    Pada gambar berikut ditunjukkan contoh peralatan megaohm. Kualitasisolasi peralatan elektrik ditentukan oleh tingginya megaohm. Nilai isolasibervariable dan tergantung pada suhu, temperatur, kelembaban dan faktor-faktor lingkungan lainnya.

    Gambar 1. Electronic Megaohmmeter, 2500 volt(Courtsy of Hipotronic, Inc, Brewster, NY)

    Seluruh pembacaan pada megaohmmeter harus diacu pada keadaanstandard, baik temperatur, kelembaban dan kelas peralatan yang di test.Pengukuran resistance isolasi dapat dilengkapi dengan 5 metode umumpengujian yaitu :

    Short time reading.

    Time resistance reading {dielectric absorbtion ratio test).

    Step voltage reading

    Dialectric absorbtion reading.

    Polarization index.

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    18/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 18

    2.a.2. Alternating Current Voltage Testing of Solid Insulator.

    Beberapa test dapat dilakukan terhadap isolator pada (solid insulation)dengan tegangan tinggi AC guna mengevaluasi kondisi isolasi.Pengujiannya meliputi :

    High Potential Testing.

    High potential testing biasanya dikenal dengan ac hi-pot test, adalahmemberikan tegangan tinggi diatas normal kerja peralatan elektrikselama waktu singkat, 1 menit. Karena bervariasinya tegangan kerjasistem, maka direkomendasikan untuk mengikuti tegangan yangdiperkenankan pada peralatan sesuai standar pabrik yangmengeluarkan.

    Insulation Power Factor.

    Insulation power factor adalah komponen penting dalam menentukankualitas isolasi bagi transformer, circuit breaker, mesin-mesin berputar,cable, regulator dan isolasi-isolasi cair lainnya. Beberapa perhatianyang harus dilakukan dalam pengetesan power factor yaitu :

    Peralatan yang akan ditest harus terisolasi dari sisa-sisa sistem.

    Testing harus dilakukan pada suhu diatas 32F dan denganhumidity relative yang rendah.

    Peralatan test harus mampu menghasilkan gelombang sinur 50atau 60-Hz dan tegangan sekurang-kurangnya 2500 volt. Teganganminimum pengujian harus tidak kurang dari 500 V pada semua

    kasus.

    Evaluasi data-data test harus berbasis pada standar industri.

    2.b. Insulating Liquid Testing.

    Pengujian isolasi minyak ditujukan untuk isolasi minyak Trafo, CB, dll, yang telahbekerja untuk kurun waktu tertentu. Penurunan isolasi minyak disebabkan adanyapengotoran dan kontaminasi.

    2.c Circuit Breaker Time Travel Analysis.

    Circuit breaker time travel analysis test dilakukan untuk menentukan apakahoperasi mekanik CB sempuma. Test ini selalu dilakukan untuk CB teganganmedium dan CB tegangan tinggi. Tujuannya untuk mengetahui posisi kontakbreaker dan hubungan waktu. Hal ini sangat perlu untuk mengetahui kecepatanpenutupan dan pembukaan CB guna mengatasi busur. Breaker operating timeakan sangat perlu untuk mengevaluasi kondisi mekanis komponen-komponenbreaker, seperti mekanisme penutupan, pegas dan shock breaker.

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    19/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 19

    2.d. Grounding Electrode Resistans Testing.

    Integritas sistem pentanahan sangat penting pada sistem tenaga listrik, denganalasan :

    Untuk mempertahankan tegangan referensi (ground) bagi peralatan dankemanan personil.

    Memberikan titik pelepasan adanya gelombang surya berjalan karena petir.

    Mencegah timbulnya tegangan tinggi yang tidak perlu karena adanya induksipada sistem tenaga.

    2.e. Fault Gas Analysis Testing

    Fault gas analysis testing dapat memberikan informasi tentang adanya gangguanpada isolasi minyak trafo dengan mendeteksi adanya uapan gas. Uapan gas

    minyak timbul karena suhu tinggi yang disebabkan timbulnya busur api di dalamtrafo. Gas dideteksi dalam tabung nitrogen yang terdapat pada trafo.

    3) Test Program Guide

    Informasi dan criteria teknis tentang pengujian dapat diperoleh dari standar-standartest :

    ICEA (Insulated Cable Engineering Association)

    NFPA (National Fire Protection Association)

    IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)

    NEMA (National Electrical Manufacturer Association)

    Dll.

    Standard tegangan system dan pedoman jenis pengujian pada peralatan kelistrikandapat dilihat pada table berikut :

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    20/21

    DAN

    SISTEM PERAWATAN

    PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 20

  • 7/25/2019 Perawatan Dan Pengujian Peralatan Listrik2

    21/21

    SISTEM PERAWATAN

    DAN PENGUJIAN PERALATAN LISTRIK

    | 21

    Data pengujian pada peralatan kelistrikan atau pengukuran tahanan isolasi khususnyadapat digunakan untuk melayani atau dipakai sebagai acuan dalam menentukanbentuk tindakan lanjutan terhadap peralatan yaitu perawatan, perbaikan atau yanglain. Tindakan yang mungkin terhadap data :

    Simpan untuk persiapan inspeksi berikutnya.

    Simpang untuk pelaksanaan perbaikan, bila perlu.

    Musnahkan setelah perbaikan selesai dan sekiranya tidak diperlukan lagi.

    Beberapa faktor yang digunakan sebagai pertimbangan untuk menilai tahanan(resistansi) isolasi

    baik atau buruk adalah :

    Nilai minimum resistansi isolasi yang dapat diterima yaitu sebesar 1 Mper kV

    ditambah 1 M.

    Informasi dari pabrik terhadap peralatan yang sesuai.

    Perbandingan dengan data saat pemasangan/konstruksi atau saat ujipenerimaan.

    Perbandingan dengan data beberapa unit semisal/sejenis.

    Hal-hal yang mempengaruhi pembacaan data :

    Kontaminasi, meliputi debu, berbagai cairan, asam dan garam.

    Kontaminasi pada sambungan sehingga gagal sambung (bad - contact).

    Kondisi temperatur ruangan.

    Sedangkan kriteria nilai uji terima yang merupakan nilai minimal yang harus dipenuhisuatu peralatan listrik dapat dilihat pada tabel berikut.