laporan fo kelompok 7 kelas a perpipaan 2014
TRANSCRIPT
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 1/17
2014
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 2/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7
1. Eric Nugroho Prasetyo (4210100062)
2. Juniono Raharjo (4210100073)
3.
Ervinda Setyo Putranto (4211100020)
4. Anggara Tio Kurniawan (4211100052)
5. Agus Suhartoko (4211100059)
6. Putri Dyah Setyorini (4211100095)
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2014
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 3/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
FUEL OIL SYSTEM
Bahan bakar merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah mesin. Pada kapal, sistem
pengaliran bahan bakar tidak sesimpel pada kendaraan darat. Ada beberapa tahap yang harus
dilewati sampai akhirnya bahan bakar dapat digunakan oleh main engine. Prosesnya mencakup
bagaimana bahan bakar dialirkan dari tangki penampung (storage tank) hingga digunakan oleh
mesin penggerak utama. Bahan bakar dari bunker (storage tank) dipompakan melalui pompa
pemindah (transfer) bahan bakar ke settling tank guna proses pengendapan selama 24 jam
sebelum dipergunakan oleh mesin. Dari settling tank dengan menggunakan feed pump bahan
bakar dipindahkan ke tangki service. Dari tangki service inilah bahan bakar selanjutnya
dipergunakan oleh mesin. Jika menggunakan jenis bahan bakar Marine Diesel Oil atau yang
lebih baik, tidak perlu disediakan settling tank. Bahan bakar dari storage tank langsungdipompakan menuju service/day tank. Volume tangki service disesuaikan dengan kebutuhan
mesin untuk operasional selama 8 – 12 jam.
JENIS JENIS BAHAN BAKAR
High Speed Diesel
Bahan bakar solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi mentah bahan
bakar ini berwarna kuning coklat yang jernih. Penggunaan solar pada umumnya adalah untuk
bahan bakar pada semua jenis mesin Diesel dengan putaran tinggi (di atas 1000 rpm). Minyak
solar ini biasa disebut juga Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel
Marine Diesel Oil
Merupakan jenis bahan bakar minyak. MDO Merupakan campuran bahan bakar minyak gasoil
dan HFO. Memiliki viskositas rendah sampai 12 cSt sehingga tidak perlu dipanaskan jika
digunakan pada motor bakar dalam. Disebut juga sebagai minyak diesel. Memiliki kandungan
sulfur yang rendah. Digunakan pada Medium Speed Diesel Engine.
Heavy Fuel Oil
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 4/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
Minyak Bakar jenis ini bukan merupakan produk hasil destilasi tetapi hasil dari jenis residu
yang berwarna hitam. Minyak jenis ini memiliki tingkat kekentalan yang tinggi dibandingkan
minyak diesel. Pemakaian BBM jenis ini umumnya untuk pembakaran langsung pada industri
besar dan digunakan sebagai bahan bakar untuk steam power station dan beberapa penggunaan
yang dari segi ekonomi lebih murah dengan penggunaan minyak bakar. Jenis : HFO 180 cSt,
MFO 380 cSt. Diketahui bahwa HFO memiliki viskositas yang jauh lebih besar dari bahan
bakar jenis lain. Untuk low speed diesel
Perbandingan Jenis Bahan Bakar
PARAMETER HSD MDO HFO
Viskositas 2,0 Mm2/sec
(min) pada 40°C
3,5 secs (min) pada
1/100°F
700 Cst (max) pada
50°C
Titik Nyala Min 60°C Min 65°C Min 66°C
Titik Tuang 18°C 20°C 30°C
Kandungan Sulfur Max 0,35 %m/m 1,5 %wt 1,5 %mass
Kandungan Sedimen 0,01 %m/m 0,02 %wt 0,1 %mass
Kandungan Air Ma 500 mm/Kg 0,25 %vol Ma 0,5 %vol
Parameter HSD MDO HFO
Stroke Rendah Rendah Tinggi
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 5/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
RPM Tinggi Tinggi Rendah
Tekanan Rendah Tinggi Tinggi
Temperature Rendah Rendah Tinggi
Komponen HSD MDO HFO Remark
Storage √ √ √ 60 m3 tiap tangki (max)
Heater x O √
Transfer Pump √ √ √ 2 buah
Settling Tank x O √
2 tank, capacity @ for 24h
FO Feed Pump x O √ 2 buah
Preheater x x √
Purifier O O √ 2 buah
Daily Tank √ √ √ 2 buah @8 jam
Supply Pump O √ √ 2 buah
Circulating Pump x x √ 2 buah
Final Heater x O √
Final Filter √ √ √
Viscositymeter O O √
De – Aerating Tank x O √
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 6/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
Thermal Oil Boiler x O √
HFO system
MDO dan HSD system
TRANSFER SYSTEM
Merupakan sistem yang menghubungkan bahan bakar dari storage tank ke tangki selanjutnya.
Untuk kapal berbahan bakar HFO, tangki selajutnya merupakan settling tank, untuk dilakukan
pengendapan. Untuk yang berbahan bakar adalah service/day tank. Kapal kapal niaga, terutama
yang berukuran besar dengan mesin utamanya berupa low speed diesel engine biasanya
membawa dua jenis minyak bahan bakar, MDO dan HFO. Jika terjadi endapan pada saluran
bahan bakar maka dibersihkan dengan marine diesel oil. Selain itu, dengan adanya marine
StorageTank
TransferSystem
SettlingTank
FeedSystem
Service/DayTank
SupplySystem
MainEngine
CirculatingSystem
StorageTank
TransferSystem
Service/DayTank
SupplySystem
MainEngine
CirculatingSystem
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 7/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
diesel oil, proses pemanasan dan starting mesin menjadi lebih cepat. Saat kapal sudah stabil,
barulah digunakan HFO selama pelayaran. Komponen dalam transfer system diantaranya.
Storage tank
Storage tank dari sistem bahan bakar berada di deck terbawah dan harus terisolasi dari
ruang – ruang lainnya. (BKI volume 3, section 11.G.1.1). Sebuah manhole yang
disediakan di bagian atas setiap tangki untuk akses masuk untuk pembersihan dan
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 8/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
perbaikan. Dalam fuel oil system mayoritas material bahan penyusun dari baja atau
material besi lain, namun stain less steel juga dapat digunakan. Komponen plastik dan
gelas tidak boleh digunakan untuk sistem bahan bakar (BKI vol 3 section 11.G.3.6).
Tangki bahan bakar harus dipisahkan dengan cofferdam terhadap tangki-tangki yang
lain. (BKI volume 3, section 10.b.2.1.3). Vol storage tank = HFO Volume + 20%
because of Construction
Kebutuhan volume HFO = (P x SFOC x t x x 10^-6) / HFO density
1. P = daya engine (kW)
2. SFOC = specific fuel oil consumption (g/kWh)
3.
t = lama tempuh pelayaran (jam)
Pompa
Memindahkan fluida (bahan bakar) dari storage tank tangki selanjutnya. Pompa
diletakkan di tanktop. Pompa transfer, feed, booster harus direncanakan untuk
kebutuhan temperatur operasi pada kondisi medium (BKI volume 3, section 11.G.4.1).
Pompa transfer harus disediakan sedangkan untuk pompa service yang lain dapat
digunakan sebagai pompa cadangan yang sesuai dengan pompa transfer bahan bakar
(BKI section 11.G.4.2). Jenis yang disarankan adalah displacement pump. Q pump =
Tot Head = Hz + Hp + Tot Head loss
Pipa
Menyalurkan bahan bakar dari storage ke settling tank. Bahan dari baja, utk HFO perlu
insulasi. Pipa bahan bakar tidak boleh melawati tangki yang berisi feed water, air
minum, pelumas dan oil thermal (BKI volume 3 section 11.G.3.1). Q = A.v.
Perhitungan ketebalan pipa:
So = (da . Pc)/(20. σ)
S = So + Allowance
S = So + c + t + b
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 9/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
So = calculated thickness [mm]
Da = outside diameter [mm]
Pc = design pressure [bar]
Σ = max permissible design stress [mm]
C = Allowance for corrosion [mm]
T = Allowance for manufacturing tolerance [mm]
B = Allowance for bending [mm]
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 10/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 11/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
Heater
Heater
Untuk pengoperasian dengan HFO harus dipasang sistem pemanas (volume 3, section
11. G.8.1). Suhu dijaga antara 5 – 10
⁰ C di atas suhu tuang. (“ Marine Engineering ” Roy
L. Harrington). Heater diletakkan di sekitar suction pompa. Menggunakan energi panas
dari heater yang bersumber pada listrik atau steam heater yang bersumber dari boiler.
P = ṁ x c x ΔT
1. P = daya heater yang dibutuhkan (kW)
2. ṁ = laju aliran massa
3.
C = kalor jenis bahan bakar
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 12/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
4. ΔT = perubahan suhu bahan bakar yang diinginkan (celcius)
FEED SYSTEM
Merupakan sistem yang mengalirkan bahan bakar dari settling tank menuju daily tank.
Ketentuan mengenai pipa sama dengan transfer system.
Pompa
Untuk memindahkan bahan bakar dari settling tank ke tangki harian (daily/service
tank). Pompa feed system diletakkan di platform. Jenis pompa yang digunakan adalah
tipe screw atau gear pump dg Q dan H yg memenuhi. Total Head = Hz + Hp + Tot
Head-loss
Separator
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 13/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
Sebagai pemurni fluida (purifier) dan pembersih (clarifier). Sebaiknya diletakkan
setingkat dengan settling tank. Q = f (BHP) merujuk pada project guide, biasanya 0.2
lt/BHP-h. Untuk penggunaan filter secara bersamaan antara bahan bakar dan minyak
pelumas pada supply system maka harus ada pemisah (pengontrol) agar bahan bakar
dan minyak pelumas tidak tercampur (BKI section 11.G.7.2).
Service Tank
Berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke main engine selama beroperasi. Mempunyai
kapasitas 8 -12 jam dengan minimal terdapat 2 buah. Dilengkapi dengan heatar tank
agar viskositas HFO tetap terjaga. Vol = f (sfoc, BHP, wkt) + allowance. Settling tank
dan daily tank harus dilengkapi dengan system drain. Settling tank didesain dapat
menampung hingga suhu bahan bakar mencapai 60⁰ C flash point. Jika daily tank
mengalami kelebihan volume maka bahan bakar dikembalikan ke settling tank (BKI
volume 3, section 11.G.8.2.1)
SUPPLY SYSTEM
Merupakan sistem yang mengalirkan bahan bakar dari service tank menuju main engine.
Ketentuan mengenai pipa sama dengan transfer system.
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 14/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
Pompa
Untuk menyalurkan bahan bakar dari service tank menuju main engine. Q and Vflow-
> Ref to the above. Tot Head = Hz + Hp + Tot Head-loss
Hz = elevation (circulation pump – service tk)
Hp= delivery pressure (ref to proj guide ~ 4 bar)
H loss tot = H friction + H loss accessories
Diletakkan di tanktop. Type yang digunakan displacement pump
Service Tank
Volume service tank = V. service tank + 20% (kelonggaran karena
konstriksi)Kebutuhan service tank= (P x SFOC x t x 10−6) / F.O. density.
P = daya engine (kW)
SFOC = specific fuel oil consumption (g/kWh)
t = waktu dari tangki panuh sampai kosong, 8-12 (jam)
Pipa
Q = referensi ke project guide + toleransi 0% - 15% to cover back-flushing of
filter
Valiran = referensi ke project guide (umumnya : 0,6 m/s untuk HFO and 1,0 m/s
untuk MDO). =
√ 4
.
CIRCULATING SYSTEM
Merupakan sistem yang mengalirkan bahan bakar yang tidak terbakar dari main engine kembali
ke daily tank dan juga dari venting box/mixing tank/deaerating tank ke main engine. Pada
setiap engine, setiap bahan bakar yang dipompakan oleh supply pump ke main engine, pasti
ada yang kembali. Bahan bakar tersebut disirkulasikan, yang berbentuk uap diarahkan ke
service tank. Yang masih berbentuk fluida panas, dialirkan kembali ke main engine.
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 15/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
Pompa
Meneruskan bahan bakar dari supply pump dan juga dari venting box ke main
engine. Pompa diletakkan di tanktop. Disarankan menggunakan screw atau gear
pump Q dan Valiran disesuakan dengan perhitungan-perhitungan di atas.
Heater
Untuk menyesuaikan viskositas FO agar sesuai dengan sesuai dengantemperatur yang direkomendasikan. Tin = 100oC dan Tout = 150oC
Full Flow Filter
Filter terakhir sebelum bahan bakar masuk ke M/E. Berupa type duplex atau
automatic filter.
Venting Box / Mixing Tank / Deaerating Tank
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 16/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014
Memisahkan uap dan minyak akibat penurunan tekanan bahan bakar. Uap
dialirkan ke service tank dan minyak dialirkan ke suction circulating pump.
Dipasang pada M/E.
Contoh Fuel Oil System engine dengan bahan bakar MDO
7/23/2019 Laporan FO Kelompok 7 Kelas a Perpipaan 2014
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-fo-kelompok-7-kelas-a-perpipaan-2014 17/17
Sistem Perpipaan: Fuel Oil System
Kelompok 7 | 2014