laporan konseling lintas budaya
TRANSCRIPT
7/23/2019 Laporan Konseling Lintas Budaya
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-konseling-lintas-budaya 1/11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekolah merupakan tempat untuk menuntut ilmu bagi semua warga Negara
termasuk di dalamnya siswa yang notabene adalah generasi penerus bangsa.
Pendidikan di Indonesia, yang merupakan negara multikultural kerap menjumpai
fenomena dari segi pendidik dengan terdidik adalah berbeda secara budaya, dan
perbedaan ini juga tidak jarang menimbulkan beragam permasalahan. Berkaitan
dengan layanan bimbingan dan konseling di sekolah pun tidak lepas dari permasalahan budaya, baik itu persamaan maupun perbedaan budaya antara konselor
dengan siswa di sekolah. Dari adanya hal tersebut, dari pihak konselor diharuskan
menguasai wawasan budaya guna menghadapi siswasiswi yang berbeda budaya.
Perbedaan dan persamaan budaya merupakan sesuatu hal yang umum terjadi
dalam pendidikan, namun hal tersebut perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan
adanya konflik antar budaya di sekolah. !onselor perlu menerapkan ethic dan emic
dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu titik pandang dalam
mempelajari budaya dari luar maupun dari dalam sistem budaya tersebut "Segall,
#$$% dalam Dayakisni, &%%'(&#). *al tersebut ditujukan agar tidak terjadi adanya
enkapsulasi budaya maupun bias budaya dalam pelaksanaan layanan B! di sekolah.
!onseling lintas budaya atau konseling multicultural adalah hubungan
konseling di mana dua atau lebih peserta berbeda berkenaan dengan latar belakang
budaya, nilainilai dan gaya hidup atau lifestyle "Sue dkk, #$+& dalam Dayakisni,
&%%'--). Berdasarkan pendapat Sue dimaknai bahwa esensi dari konseling lintas
budaya dalam setting sekolah adalah agar pemberian bantuan yang bersifat psikologis
dari konselor yang merupakan bagian dari pendidikan dapat terlaksana tanpa adanya
hambatan yang berasal dari perbedaan budaya. Di mana perbedaaan budaya tersebut
dapat menyebabkan suatu perbedaan nilainilai dan gaya hidup yang akan
menghambat proses dari konseling lintas budaya dalam setting sekolah.
B. Rumusan masalah
1
7/23/2019 Laporan Konseling Lintas Budaya
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-konseling-lintas-budaya 2/11
2
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan
rumusan masalah /Bagaimana pelaksanaan konseling lintas budaya di S0P Negeri ##
Semarang12.
C. Tujuan dan manfaat
3ujuan dan manfaat dari dilaksanakannya obser4asi !onseling lintas Budaya
adalah untuk mengetahui pelaksanaan konseling lintas budaya di S0P Negeri ##
Semarang dan dapat memberikan masukan mengenai pelaksanaan konseling lintas
budaya dalam setting sekolah.
BAB II
TEUAN DAN ANALI!I!
7/23/2019 Laporan Konseling Lintas Budaya
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-konseling-lintas-budaya 3/11
3
A. Temuan
Berdasarkan wawancara yang dilaksanakan dengan subjek inter4iewee
!oordinator 5uru B! di S0PN ## Semarang yaitu Ibu 3ri Suwarni, S. Pd., diuraikan
hasil wawancara dan pembahasan hasil wawancara yang didasari pada rumusan
masalah dalam Bab # yaitu mengenai pelaksanaan konseling lintas budaya di S0PN
## Semarang. 6da pun hasil wawancara yaitu sebagai berikut(#. 7atar belakang dan karakteristik budaya di S0PN ## Semarang
Siswasiswi di S0P Negeri ## Semarang berasal dari daerah Semarang,
7uar !ota Semarang dan 7uar Pulau 8awa. Siswa yang berasal dari daerah luar
kota yaitu seperti !abupaten 8epara dan !udus, sedangkan untuk luar pulau 8awa
berasal dari Pulau !alimantan di mana siswasiswa dari luar 8awa tersebut adalah
atletatlet pelajar yang menetap di 6srama Pelatnas 59: 8atidiri Semarang.
Secara mayoritas siswa S0PN ## Semarang berasal dari daerah Semarang dan
secara minoritas berasal dari luar kota Semarang dan luar 8awa.
Dilihat dari segi status ekonomi, !oordinator B! S0PN ## Semarang
menjelaskan bahwa dominan siswasiswi di sekolah tersebut berasal dari status
ekonomi kelas menengah ke bawah. !emudian untuk guru B! di S0PN ##
Semarang itu sendiri kesemuanya adalah perempuan yang berjumlah sebanyak '
orang yaitu & orang merupakan warga Semarang asli, # orang berasal dari
!abupaten Purworejo dan # orang berasal dari !ota ;ogyakarta.&. 0asalahmasalah siswa yang terjadi di S0PN ## Semarang
0asalahmasalah yang terjadi di S0PN ## Semarang adalah hal yang
beragam. Disampaikan oleh !oordinator B! di sekolah tersebut bahwa untuk
masalah yang berkaitan dengan belajar, pada umumnya hampir semua siswa
memiliki permasalahan yang sama, namun untuk masalah yang berkaitan dengan
pribadi masingmasing siswa memiliki masalah yang berbedabeda.
6da pun masalahmasalah sosial yang dialami oleh siswa S0PN ##
Semarang lebih pada masalah penyesuaian diri, masalah tersebut banyak terjadi
terutama pada siswa yang berasal dari luar !ota Semarang dan luar 8awa
dikarenakan kesulitan budaya dan bahasa, yang menyebabkan kecenderungan
7/23/2019 Laporan Konseling Lintas Budaya
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-konseling-lintas-budaya 4/11
4
pendiam saat berada di kelas. 0asalah yang kerap terjadi pada siswasiswa yang
berasal dari luar kota Semarang seperti halnya merasa tidak betah berada jauh dari
orang tuanya, sehingga menyebabkan siswasiswa tersebut sering pulang ke
daerahnya dan hal tersebut memberikan dampak pada akademik mereka.
3erkait dengan pergaulan antar siswa, tidak semua siswa yang berasal dari
wilayah Semarang "siswa asli Semarang) ini menguasai pergaulan yang ada di
sekolah, intensitas pergaulan di sekolah ini tergantung pada indi4idu masing
masing dan fenomena pergaulan di S0PN ## Semarang adalah standar dan tidak
ada pergaulan antar siswa yang bersifat menonjol.Di S0PN ## Semarang hingga saat ini belum terjadi adanya konflik di
kalangan siswa yang disebabkan oleh persoalan asal daerah atau budaya. 3erkait
perkelahian atau pun konflik lain antara siswa yang berasal dari kota Semarang
dengan siswa dari luar Semarang belum pernah terjadi, namun untuk konflik
antara kakak kelas dengan adik kelas pernah terjadi, tetapi bukan disebabkan
karena status sosial atau budaya melainkan dikarenakan permasalahan tertentu.
<orak pergaulan antara murid kelas # sampai dengan kelas - pada
dasarnya berbedabeda. =ntuk kelas >II dalam hal ini terjadi /klik2 atau geng
antar siswa yang berasal dari # sekolah dasar "SD) yang sama, kemudian ketika
menginjak di kelas >III semua siswa sudah dapat membaur dengan siswasiswa
lain yang berbeda sekolah asalnya, begitupun juga ketika sudah menginjak kelas
I? siswasiswi sudah semakin membaur seiring dengan rentang waktu
pembelajaran. !husus siswa yang berasal dari luar 8awa cenderung lebih lama
menyesuaikan diri dalam hal pergaulan antar siswa, hal tersebut dikarenakan
siswa yang berasal dari luar 8awa kurang cenderung pendiam ketika bersama
dengan temanteman yang merupakan siswa asli Semarang.
-. *ambatan dalam konseling lintas budayaDalam kegiatan belajar dan mengajar seharihari di sekolah, tidak terdapat
siswa yang menggunakan bahasa atau pun istilahistilah dari daerahnya "bukan
daerah Semarang), namun siswa yang berasal dari luar daerah lebih menggunakan
bahasa yang umum "bahasa Indonesia) dan cenderung mengalami kontaminasi
7/23/2019 Laporan Konseling Lintas Budaya
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-konseling-lintas-budaya 5/11
5
bahasa dengan lebih mengikuti bahasa daerah Semarang. Selain bahasa, di
sekolah ini tidak terdapat perilaku atau pun prasangka negatif dan juga stereotype
stereotype yang beredar antara siswa dari daerah atau kelas tertentu kepada siswa
dari daerah lain yang berbeda budaya.
Peraturan atau tata tertib di S0PN ## Semarang hingga saat ini belum ada
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa secara signifikan, hal tersebut
dikarenakan peraturan di S0PN ## Semarang bersifat umum dan tidak
memandang kultur. 6danya pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh siswa,
bukan karena disebabkan oleh faktor budaya melainkan disebabkan dari faktor
intern atau dari diri indi4idu "siswa) sendiri.Dalam menjalankan tugas Bimbingan dan konseling atau tugas yang
berkaitan dengan profesi helper pada siswa yang berbeda secara budaya, terdapat
hambatanhambatan yang ditemui oleh konselor S0PN ## Semarang, antara lain
sebagai berikut(a. =ntuk menjalin komunikasi dengan orang tua siswa yang berbeda secara
budaya konselor tidak bisa melakukan tatap muka atau bertemu secara
langsung sehingga berkesulitan memperoleh informasi mengenai siswa.
b. =ntuk menjalin komunikasi dengan orang tua siswa yang berasal dari luar
kota, dengan melalui 4ia telepon dan dengan menghubungi pihak walinya saja
"nenek@saudara terdekat di Semarang).
c. =ntuk siswa yang berasal dari luar 8awa apabila terdapat masalah di sekolah,
konselor hanya melakukan upaya komunikasi dengan menghubungi pihak
Pelatih mereka, namun juga tetap berusaha menghubungi pihak orang tua
siswa melalui telepon.'. Penerapan konseling lintas budaya dalam setting sekolah
0emiliki peserta didik yang beraneka ragam budaya, dalam hal ini
menjadikan konselor untuk memberikan materi layanan informasi baik bidang
pribadi maupun sosial yang berkaitan dengan keberagaman etnis di sekolah pada
siswa secara klasikal. !onselor memandang keberagaman etnis siswasiswi yang
terdapat di sekolah yaitu sebagai latar belakang dari asal usul siswasiswi mereka,
tetapi keberagaman etnis tidak mempengaruhi proses pendidikan atau pun proses
7/23/2019 Laporan Konseling Lintas Budaya
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-konseling-lintas-budaya 6/11
6
pemberian bantuan yang bersifat psikologis, karena semua siswa baik yang satu
budaya atau pun berbeda budaya memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam
konteks pendidikan dan perkembangan.
!eberagaman etnis siswa mempunyai pengaruh dalam mata pelajaran
bahasa 8awa, hal ini dikarenakan siswa yang berasal dari luar 8awa sebelumnya
tidak memahami bahasa 8awa yang menjadi budaya dari temantemannya ketika
di sekolah. *al tersebut menjadikan kendala atau kesulitan belajar bagi siswa
yang berasal dari luar 8awa. Pendekatan yang digunakan oleh konselor S0P
Negeri ## Semarang dalam menghadapi perkelahian atau pun konflik lain antar
siswa adalah dengan memanggil siswasiswa tersebut yang bersangkutan untuk kemudian melakukan layanan mediasi. Dalam hal tujuan dari pemberian layanan
B! yaitu perubahan perilaku dan pengambilan keputusan, konselor tidak
memaksakan siswa untuk mengikuti kebiasaankebiasaan yang dilakukan oleh
pihak konselor, karena penyelesaian masalah atau upaya kuratif yang diberikan
hanya dengan memberikan layananlayanan bimbingan dan konseling pada siswa,
sedangkan untuk perubahan dan keputusan ada di tangan siswa itu sendiri.=paya pre4entif yang dilakukan oleh pihak konselor agar tidak terjadi
permasalahan kelintasbudayaan antar siswa di sekolah yaitu dengan cara(a. 0engadakan layanan bimbingan klasikal dengan memberikan informasi
yang menyangkut masalah kelintasbudayaan atau crossculture yang dapat
menimbulkan adanya kesenjangan budaya atau konflik antar siswa b. Dari segi hubungan dengan orang tua siswa, konselor berupaya untuk
memiliki datadata terkait nomor telepon orang tua siswa sehingga terjalin
komunikasi antara konselor dengan orang tua siswa, bilamana di sekolah
siswa mempunyai masalahmasalah yang berkaitan dengan pribadi, sosial,
belajar maupun karir.
B. Anal"s"s has"l
!onseling lintas budaya adalah Ahubungan konseling di mana dua atau lebih
peserta berbeda berkenaan dengan latar belakang budaya, nilainilai dan gaya hidup
atau lifestyle "Sue dkk, #$+& dalam Dayakisni, &%%'--). Di S0PN ## Semarang,
7/23/2019 Laporan Konseling Lintas Budaya
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-konseling-lintas-budaya 7/11
7
terdapat konselor dengan konseli "siswa) yang berbeda secara budaya baik itu latar
belakang budaya, status sosial ekonomi dan juga gaya hidup. Di S0PN ## Semarang
latar belakang budaya antara siswa dengan konselor adalah berbeda, di mana dari segi
siswa terdapat tiga tempat asal yaitu dari siswa asli Semarang, siswa dari luar kota
seperti 8epara dan !udus, serta siswa dari luar 8awa, di mana siswasiswa dari luar
8awa ini adalah atletatlet pelajar yang berasal dari !alimantan. !emudian untuk
konselor terdapat & orang yang berasal dari Semarang "warga asli Semarang) dan &
orang berasal dari luar !ota yaitu !ota ;ogyakarta dan Purworejo.
Dilihat dari segi status ekonomi, dominan siswasiswi di S0PN ## Semarang
berasal dari kelas ekonomi menengah ke bawah. *al ini merupakan indikator adanya perbedaan budaya ditinjau dari kondisi staus sosial dan ekonomi. Berkaitan dengan
hal asalusul tempat tinggal dan status sosial ekonomi ini, menandakan bahwa di
S0P Negeri ## Semarang terdapat perbedaan budaya antara konselor dengan siswa,
dan hal tersebut menunjukkan adanya pelaksanaan konseling lintas budaya di S0P
Negeri ## Semarang.
0asalah sosial seperti penyesuaian diri, banyak terjadi pada siswa yang
berasal dari luar !ota Semarang dan luar 8awa dikarenakan adanya perbedaan budaya
dan bahasa daerah. *al ini tidak menyebabkan hambatan dalam proses bimbingan
dan konseling tetapi lebih berdampak kemandirian dan riwayat akademik siswa di
mana siswa yang berasal dari luar kota Semarang merasa tidak betah berada jauh dari
orangtua, sehingga menyebabkan siswasiswa tersebut sering pulang ke daerah
asalnya dan hal tersebut memberikan dampak pada nilainilai akademik mereka
akibat dari tertinggal pelajaran.Di S0PN ## Semarang siswa yang berasal dari wilayah Semarang tidak
sepenuhnya menjadi Apenguasa pergaulan antar siswa yang ada di sekolah, intensitas
pergaulan di S0PN ## Semarang adalah standar dan tidak ada pergaulan antar siswa
yang bersifat menonjol. Di S0PN ## Semarang juga tidak terjadi adanya konflik di
kalangan siswa yang disebabkan oleh persoalan asal daerah atau budaya. =ntuk
konflik antara kakak kelas dengan adik kelas pernah terjadi, tetapi bukan disebabkan
karena status sosial ataupun budaya melainkan dikarenakan masalah tertentu. *al
7/23/2019 Laporan Konseling Lintas Budaya
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-konseling-lintas-budaya 8/11
8
tersebut menunjukkan perbedaan budaya tidak menjadikan permasalahn atau pemicu
konflik antar siswa.
Siswa yang berasal dari luar kota Semarang maupun dari luar 8awa tidak
menggunakan bahasa atau istilahistilah yang berasal dari daerahnya, namun siswa
siswa tersebut lebih menggunakan bahasa yang umum "Indonesia) dan cenderung
mengalami kontaminasi bahasa dengan lebih mengikuti bahasa daerah Semarang.
Selain bahasa, di S0PN ## Semarang tidak terdapat perilaku atau pun prasangka
negatif antara siswa dari daerah atau kelas tertentu kepada siswa dari daerah lain.
Begitupun juga dengan peraturan atau tata tertib di S0PN ## Semarang, hingga saat
ini belum ada pelanggaran yang dilakukan oleh siswa secara signifikan, hal tersebutdikarenakan peraturan di S0PN ## Semarang bersifat umum dan tidak memandang
kultur. 6danya pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh siswa, bukan karena
disebabkan oleh faktor budaya melainkan dari faktor indi4idu.
Berdasarkan penjelasan dari temuan yang diperoleh mengenai latar belakang
budaya, status sosial ekonomi maupun masalahmasalah yang terjadi pada siswa
seperti kurang dapat menyesuaikan diri dan juga sering pulang ke keluarga mereka di
tempat tinggal asal ini menunjukkan adanya culture shock atau stress akulturatif yaitu
Aketika seseorang tidak mengenal kebiasaankebiasaan sosial dari kultur baru atau
jika ia mengenalnya maka ia tidak dapat atau tidak bersedia menampilkan perilaku
yang sesuai dengan aturanaturan itu "Bochner, #$C% dalam Dayakisni, &%%'( -$).
Culture shock ini dapat menyebabkan siswa yang berasal dari luar kota Semarang
atau luar 8awa kurang dapat menyesuaikan diri dan hal ini dapat memicu
perkembangan pribadi dan sosial yang terhambat pada diri mereka.Dalam menjalankan tugas ke B!an atau yang berkaitan dengan profesi
helper pada siswa yang berbeda secara budaya, konselor mengalami hambatan untuk
menjalin komunikasi dengan orang tua siswa yang berasal dari luar kota atau pun luar
8awa. !onselor tidak dapat melakukan tatap muka secara langsung dengan orang tua
siswa sehingga berkesulitan memperoleh informasi terkait siswa dari orang tua
mereka. !emudian untuk menjalin komunikasi dengan orang tua siswa yang berasal
dari luar kota, konselor melakukan komunikasi melalui 4ia telepon atau dengan
7/23/2019 Laporan Konseling Lintas Budaya
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-konseling-lintas-budaya 9/11
9
menghubungi pihak walinya saja "nenek@saudara terdekat di Semarang). Sedangkan
untuk siswa yang berasal dari luar kota apabila terdapat masalah di sekolah, konselor
melakukan upaya komunikasi dengan menghubungi pihak Pelatih mereka, dengan
tanpa mengesampingkan komunikasi pada orang tua siswa melalui telepon.
0emiliki peserta didik yang beraneka ragam budaya dalam hal ini menjadikan
konselor untuk memberikan materi layanan informasi baik bidang pribadi maupun
sosial yang berkaitan dengan keberagaman etnis di sekolah pada siswa secara
klasikal. !onselor memandang keberagaman etnis siswasiswi di sekolah yaitu
sebagai latar belakang dari asal usul siswasiswi mereka, tetapi keberagaman etnis
tidak mempengaruhi proses pendidikan atau pun proses pemberian bantuan yang bersifat psikologis, karena semua siswa baik yang satu budaya atau pun berbeda
budaya adalah memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam konteks pendidikan.
0enghadapi perkelahian atau pun konflik lain yang terjadi antar siswa di
sekolah, konselor S0P Negeri ## Semarang melakukan upaya dengan layanan
mediasi. Dalam hal tujuan dari pemberian layanan B! yaitu perubahan perilaku dan
pengambilan keputusan, konselor tidak memaksakan siswa untuk mengikuti
kebiasaankebiasaan yang dilakukan oleh pihak konselor, hal tersebut menunjukkan
bahwa konselor tidak menerapkan enkapsulasi budaya, yaitu Asuatu perilaku tidak
mengindahkan 4ariasi budaya di antara klien, dan dogmatiEing suatu teknik yang
berorientasi pada proses konseling "Frenn, #$+ dalam Dayakisni, &%%'(-').
!onselor memberikan upaya kuratif pada siswa hanya dengan memberikan layanan
layanan bimbingan dan konseling, sedangkan untuk perubahan "change) dan
pengambilan keputusan ada di tangan siswa itu sendiri.=paya pre4entif yang dilakukan oleh pihak konselor agar tidak terjadi
permasalahan kelintasbudayaan antar siswa di sekolah yaitu dengan cara(
a. 0engadakan layanan bimbingan klasikal dengan memberikan informasi yang
menyangkut masalah kelintasbudayaan atau crossculture yang dapat
menimbulkan adanya kesenjangan budaya atau konflik antar siswa b. Dari segi hubungan dengan orang tua siswa, konselor berupaya untuk
memiliki datadata terkait nomor telepon orang tua siswa sehingga terjalin
7/23/2019 Laporan Konseling Lintas Budaya
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-konseling-lintas-budaya 10/11
10
komunikasi antara konselor dengan orang tua siswa, bilamana di sekolah
siswa mempunyai masalahmasalah yang berkaitan dengan pribadi, sosial,
belajar maupun karir.
Pemahaman yang dimiliki dan upaya pre4entif yang dilakukan oleh konselor
ini merupakan suatu bentuk dari adanya sensi4itas terhadap perbedaan budaya.
!onselor di S0PN ## Semarang mempunyai kriteria konselor lintas budaya yang
efektif, disebutkan Pedersen "#$+&) dalam 5ladding "&%##(#%-) karakteristik
konselor yang efektif adalah Amemiliki pengetahuan akan cara pandang klien yang
berbeda budaya dan peka terhadap pribadi indi4idu yang berbeda budaya. *al
tersebut ditunjukkan oleh konselor S0PN ## Semarang dengan memandang latar
belakang budaya siswa yang berbedabeda sebagai asalusul siswa saja dan konselor
tetap menomorsatukan kesetaraan hak pada semua siswa di sekolah baik mereka yang
satu budaya maupun berbeda budaya dengan konselor.
BAB III
PENUTUP
A. #es"m$ulan
S0P Negeri ## Semarang mempunyai keberagaman budaya ditinjau dari segi
latar belakang daerah dan status sosial ekonomi siswa. *al tersebut turut
menyebabkan hambatan baik bagi pihak siswa maupun konselor dalam hal
penyesuaian "adjusted ) di sekolah. Sejalan dengan keragaman etnis di sekolah,
konselor tidak melakukan enkapsulasi budaya pada siswa yang berbeda secara
budaya. !onselor memberikan layananlayanan bimbingan dan konseling yang
berkaitan dengan keberagaman budaya pada siswa sebagai upaya pre4entif untuk
mencegah terjadinya konflik antar budaya pada siswa.
B. !aran
7/23/2019 Laporan Konseling Lintas Budaya
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-konseling-lintas-budaya 11/11
11
Berdasarkan temuan dan analisis yang diperoleh, dalam hal ini disampaikan
saran bagi !onselor di S0P Negeri ## Semarang dalam pelaksanaan konseling lintas
budaya, yaitu sebagai berikut(
#. !onselor dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling yang dapat
meningkatkan penyesuaian diri " self adjusted ) siswa yang berasal dari luar
8awa ketika di sekolah, agar siswa tersebut dapat sepenuhnya berkembang
secara pribadi dan sosial dan siswa tersebut terhindar dari adanya culture
shock atau stress akulturatif.
&. !onselor dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling yang dapat
meningkatkan kemandirian siswa yang kerap pulang ke daerahnya karena
tinggal berjauhan dengan orang tua, agar siswa tersebut tidak lagi
meninggalkan pelajaran yang dapat berdampak pada riwayat akademik siswa.
DA%TAR PU!TA#A
Dayakisni, 3ri G ;uniardi, Salis. &%%C. Psikologi Lintas Budaya. 0alang( =00
Press.
5ladding, Samuel 3. &%##. Konseling (Profesi yang Menyeluruh). 8akarta( Indeks.