laporan outbound pio ellenoor tasya

Upload: ellenoortasya8

Post on 13-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Korelasi antara teori-teori PIO dengan masing-masing rountdown acara

TRANSCRIPT

LAPORAN OUTBOUND

LAPORAN OUTBOUNDEllenoor Tasya46113210009Motivation Outbound Psychology dilaksanakan di Sukabumi pada hari jumat, 11-13 April 2014. Sebelum berangkat, dilakukan pembagian kelompok dan kemudian diminta untuk melakukan pemilihan ketua kelompok. Setelah itu, seluruh anggota diminta untuk membuat nama dan yel-yel kelompok.Pembagian kelompok dapat dikorelasikan dengan materi yang sudah saya pelajari yaitu mengenai Organisasi dan kelompok kerja. Robbins (1988:71) mengatakan bahwa two or more individuals, interacting and interdependent, who came together to archieve particular objective yang artinya kelompok terdiri dari dua atau lebih orang, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung, yang datang bersama-sama untuk mencapai sasaran tertentu.Sedangkan pemilihan ketua kelompok dapat dikorelasikan dengan materi mengenai seleksi dan penempatan. Seleksi adalah suatu rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak seorang calon untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil pada pekerjaannya. Jadi, setiap anggota kelompok diseleksi oleh anggota kelompok lainnya dan kemudian seseorang yang cocok akan dipilih dan ditempatkan menjadi seorang ketua kelompok.

Kegiatan paling pertama adalah rafting. Kegiatan ini juga dapat dikorelasikan dengan organisasi dan kelompok kerja (teamwork) karena dalam kegiatan ini ada seorang pemimpin (pemandu) untuk memberikan aba-aba kepada anggota yang berada didalam perahu untuk mendayung, masuk ke dalam perahu, dan memegang tali, serta berhenti mendayung.Sebelum kegiatan rafting dimulai, seluruh kelompok dari semua sekoci diberikan pengarahan terlebih dahulu. Hal ini dapat dikorelasikan dengan materi mengenai pelatihan dan pengembangan. Pelatihan menurut Sikula adalah proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu. Yang dalam kegiatan ini tujuannya adalah melewati arus sepanjang 13km dengan tetap selamat bersama-sama.Dibutuhkan kerjasama antar anggota kelompok dan pemandu untuk mengendalikan perahu agar tidak terbalik atau terbawa arus. Pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah supaya kita dapat memahami tugas kerja masing-masing anggota, menjadi pendengar yang baik untuk dapat mendengar arahan dari pemandu dan tetap berkonsentrasi karena bila tidak mendengarkan dengan baik apalagi bengong akan jatih dari sekoci seperti saya, kerjasama serta interaksi yang baik antar anggota kelompok, dan saling tolong menolong saat salah satu anggota terjatuh dari perahu seperti misalnya pada saat saya terjatuh anggota lainnya yang berada di dekat saya berusaha mengangkat saya untuk masuk ke dalam sekoci lagi, serta selalu siaga dan mendengarkan petunjuk pemandu.

Kegiatan berikutnya yaitu people to people. Dalam kegiatan ini seluruh anggota peserta outbond membuat lingkaran besar dan dipandu oleh Fasilitator yang memegang satu buah bola sepak plastik dan trainer yang memegang data nama-nama para anggota. Jadi, trainer akan menunjuk satu orang secara acak dan menyebutkan namanya lalu orang tersebut diberikan bola dan kemudian ia diminta untuk melemparkan bola tersebut kepada orang lain yang namanya disebutkan. Misalnya: ketika trainer meminta saya untuk melemparkan bola tersebut kepada kak Baim, apabila saya salah memberikan bola tersebut atau bukan ke Kak Baim maka saya harus dihukum.Pada games ini dapat dikaitkan dengan teori budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi. Budaya merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan dimasa depan melalui komitmen bersama karyawan untuk memenuhi nilai-nilai bagi kepuasan pelayanan pelanggan. Budaya bersifat strategis yang menentukan bagaimana nilai-nilai, sikap dan perilaku untuk mencapai sasaran perusahaan sehingga berdampak signifikan terhadap kinerja ekonomis perusahaan dalam jangka panjang.Sikap ramah dan saling menghargai sesama walaupun kita berbeda usia dan pekerjaan mencermikan budaya yang wajib kita jalankan selama kita berada dalam acara Motivation Outbound Phychology maupun setelah acara ini kita tetap harus saling menjaga kebersamaan dan komunikasi yang baik.Manfaat games ini adalah untuk mempersatukan yang segala perbedaan (perbedaan kelas, usia, pekerjaan dan karakter) menjadi kebersamaan yang baik dan lebih mengenal satu sama lain.

Kegiatan berikutnya adalah refleksi bersama yaitu kegiatan memijit punggung teman sebelah kita dengan kode dan aba-aba yang diberikan oleh pemandu. Seperti misalnya, saat pemandu mengatakan hujan lebat maka kita harus mengepal kedua tangan kami dan memukul secara pelan ke punggung teman kita. Atau juga saat pemandu mengatakan hukjan rintik-rintik maka kami harus memukul punggung teman sebelah kami dengan jari-jari. Disini kami belajar bahwa kami harus mendengar instruksi dengan baik agar pekerjaan yang kami lakukan sesuai dengan hasil yang diinginkan.

Games berikutnya adalah Rantai Sarung. Pada games ini kami membentuk barisan sesuai kelompok dengan menggandeng tangan teman dibelakangnya dan tidak boleh terputus sampai sarung tersebut sampai pada orang baris terakhir.Games ini dapat dikorelasikan dengan materi mengenai kepemimpinan. Bennis mengatakan bahwa pemimpin do the right things. Pemimpin dalam barisan adalah orang yang berdiri di paling depan dan menginstrusikan bagaimana cara agar sarung tersebut berjalan sampai ke belakang. Orang yang paling depan tersebut harus melakukan hal yang benar karena diikuti oleh orang-orang dibelakangnya.Tujuan games ini adalah membangun kepercayaan diri peserta agar dapat melakukan tugasnya dengan baik, memperhatikan cara kerja pemimpin, memotivasi peserta unutk bersaing dengan standar pribadi dan orang lain, membangun kerja sama kelompok, dan memahami peilaku kepemimpinan yang efektif.

Games selanjutnya adalah Pipa Bola. Dalam games ini, tiap kelompok dibagi menjadi dua yaitu cloter pertama dan cloter kedua. Masing-masing kelompok membuat satu baris jalur yang dibatasi oleh dua tali ravia disebelah kiri dan kanan sebagai batas dan tidak boleh tersentuh.Cara bermainnya adalah: masing-masing peserta memegang satu potongan karton yang menyerupai pipa dengan bentuk yang berbeda beda. Dengan potongan pipa tersebut setiap anggota harus mengalirkan bola sampai pada garis finish tanpa menys\entuh batas tali rafia tersebut, dan bola tersebut tidak boleh berhenti terlalu lama. Jika ada yang melanggar aturan maka satu kelompok tersebut wajib mengulang dari awal lagi.Games ini dapat dikorelasikan dengan materi kelompok kerja (teamwork). Sama seperti rafting dan pembagian kelompok tadi, para anggota harus melakukan sesuatu untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Tujuan games ini adalah untuk dapat melatih ketelatenan dan kerjasama tim untuk cepat sampai ke garis finish. Manfaat dari games ini adalah memacu kita untuk lebih bersabar, berhati-hati dan mengkomunikasikan dengan baik terhadap sesama anggota kelompok agar bola tersebut tidak terjatuh dan kaki kami tidak menyentuh batas tali rafia.

Setelah itu, kami diminta untuk berkumpul dengan sesama anggota kelompok dan juga dengan mentor masing-masing kelompok untuk mengevaluasi mengenai apa saja yang kami dapat dari serangkaian permainan yang sudah dilewati bersama.Pada malam ini masing-masing angkatan mulai dari kelas Reguluer sampai PKK menunjukan kreasi seni setiap angkatannya yang masing-masing angkatan harus menunjukkan dua performance. Angkatan saya menunjukkan kreasi yell angkatan dan juga berjoget Morena bersama. Acara malam kreasi kami ditemani dengan api unggun yang indah ditambah kehangatan suasana kebersamaan para mahasiswa dan dosen serta beberapa karyawan marketing Universitas Mercu Buana serta ikan bakar, jagung bakar, dan lain-lain. Kemudian, kami diberi kesempatan untuk bertukar kado kepada siapapun. Setelah itu kami kembali ke kamar maupun tenda kami masing-masing untuk beristirahat.

Pada hari terakhir, pagi harinya dimulai dengan senam dan kemudian dilanjutkan dengan games pemanasan, yaitu games Berkumpul dengan Gaya sesuai Aba-aba. Jadi, sebelum diberikan aba-aba seluruh peserta harus berputar sambil menyanyikan lagu-lagu. Dan secara tiba-tiba, fasilitator akan menyebutkan sejumlah angka dan gaya tertentu. Misalnya: fasilitator meminta setiap kelompok terdiri dari empat orang dengan lima kaki. Maka dalam satu kelompok hanya boleh ada empat orang dan ada tiga orang yang berdiri dengan satu kaki dan ada satu orang berdiri dengan dua kaki.Games ini dapat dikorelasikan dengan materi mengenai penimbangan karya. Penimbangan karya adalah proses penilaian dari ciri-ciri kepribadian, perilaku kerja, dan hasil kerja seseorang yang dianggap menunjang unjuk-kerjanya yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan tentang tindakan-tindakan terhadapnya di bidang ketenagakerjaan. Seorang fasilitator, mentor, dan juga penanggung jawab akan melihat kelompok-kelompok tersebut sudah mampu dan benar atau tidak dalam membentuk yang diperintahkan.

Games selanjutnya adalah Merangkak Mengumpulkan Bola. Dalam games ini, kami diperintahkan untuk mengumpulkan bola sebanyak-banyaknya yang memencar kesegala arah sepanjang lintasan yang sudah disediakan bagi masing-masing kelompok dengan cara merangkak diatas lumpur. Semakin banyak bola yang dkumpulkan, maka semakin besar juga peluang untuk menang.Peraturannya adalah masing-masing anggota dalam setiap kelompok hanya diberi satu kali kesempatan berjalan merangkak dan mengumpulkan bola dan ketika sudah merangkak, badan kita tidak boleh menyentuh tali rafia yang dijadikan sebagai batas yang sudah ditentukan.Games ini dapat dikorelasikan dengan materi mengenai motivasi kerja. Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ketercapainya tujuan tertentu. Bila motivasi kerja rendah, maka unjuk-kerjanya akan rendah pula meskipun kemampuannya ada dan baik, serta peluangya pun tersedia.Motivasi kerja seseorang ada yang bercorak proaktif maupun reaktif. Motivasi kerja proaktif maksudnya orang akan berusaha untuk meingkatkan kemampuan-kemampuannya sesuai dengan yang dituntut oleh pekerjaannya dan akan berusaha untuk mencari, menemukan atau menciptakan peluang dimana ia dapat menggunakan kemampuan-kemampuannya untuk dapat berunjuk-kerja yang tinggi. Sedangkan motivasi kerja reaktif cenderung menunggu upaya atau tawaran dari lingkungannya. Games ini mengajarkan kami agar dapat berusaha sendiri bagaimana bersusah payah untuk mengerjakan sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud dengan baik dan maximal.

Games berikutnya adalah games Masuk ke Dalam Potongan Bambu. Dalam games ini, kami diperintahkan untuk membuat beberapa bentuk dengan menyusun potongan bambu yang tersedia lalu tiap kelompok harus masuk ke dalam susunan bambu tersebutk dan tidak boleh keluar dari batas yang sudah dibuat. Kemudian, pemandu memberi aba-aba lagi untuk megurangi beberapa potongan bambu dan masing-masing kelompok harus membuat beberapa potongan itu menjadi sesuatu bentuk yang tertutup dan para anggota kelompok harus masuk kedalamnya.Tujuan dari games ini adalah untuk melatih kami agar dapat bekerjasama dengan rekan kerja dan juga pemimpin agar mendapatkan suatu hasil serta visi misi berjalan dengan baik.Sedikitnya perhatian pemandu terhadap setiap kelompok sehingga beberapa kelompok yang sudah menyusun atau membentuk pyramid agar dapat masuk ke dalam susunan bambu sudah terlanjur jatuh karena tidak kuat untuk menahan banyak orang sedangkan penilaian berjalan cukup lama.

Dan games penutup adalah games Oper Tepung. Cara bermainnya adalah setiap kelompok harus duduk dan membuat barisan ke belakang. Masing-masing anggota diberikan semacam piring plastik untuk mengoper tepung dari orang yang berada dibarisan paling depan sampai orang yang berada dibarisan terakhir.Dalam game ini masing-masing anggota harus mengusahakan agar tepung tidak tumpah dan sampai dibarisan terakhir dengan volume yang tetap banyak.Cara mengopernya adalah dengan menuangkan tepung dengan tempat yang sudah diberikan melewati atas kepala tanpa menoleh kebelakang.Games ini dapat dikorelasikan dengan materi mengenai kepemimpinan yang merupakan upaya seseorang yang mempengaruhi kelompok orang untuk bersamasama mencapai sebuah tujuan.

KESIMPULANDari seluruh rangkaian kegiatan yang sudah dilalui di Chirokee Sukabumi, terdapat teori-teori dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi yang meliputi pelatihan dan pengembangan, kelompok kerja dan organisasi, motivasi, kepemimpinan, penilaian kerja, serta pengembangan dan budaya organisasi yang dapat diterapkan dikegiatan berikutnya dalam perkuliahan dan juga dalam pekerjaan ataupun kegiatan sehari-hari.Dengan adanya kegiatan Motivation Outbound Psychology dengan tema The Winner Never Give Up ini, tali silahturahmi dan kekompakan antara sesama mahasiswa dan dosen dapat tetap erat. Kegiatan ini juga memperkuat kebersamaan para mahasiswa-mahasiswi psikologi Universitas Mercu Buana Bekasi.

ReferensiMunandar, A. S. (2008). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI-Press.