laporan topik 2 biotanah

Upload: anton-aritonang

Post on 22-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    1/23

    A. Judul:

    B. Latar Belakang

    Tanah merupakan aset yang di dalamnya mengandung berbagai macam

    organisme, mulai dari mikrofauna hingga makrofauna. Keberadaan organisme tersebut

    tidak dipungkiri membentuk sebuah interaksi tersendiri dengan tanaman yang tumbuhpada tanah tersebut. Interaksi dapat berupa simbiosis mutualisme, komensalisme, dan

    hingga parasitisme.Lingkungan tanah merupakan lingkungan yang terdiri dari

    lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Kedua lingkungan ini

    menghasilkan suatu wilayah yang dapat dijadikan sebagai habitat bagi

    beberapa jenis makhluk hidup, salah satunya adalah makrofauna tanah.

    Tanah dapat didenisikan sebagai medium alami untuk pertumbuhan

    tanaman yang tersusun atas mineral, bahan organik, dan organismehidup. Kegiatan biologis seperti pertumbuhan akar dan metabolisme

    mikroba dalam tanah berperan dalam membentuk tekstur dan

    kesuburannya (Rahmawaty, 2!".Kacang tanah adalah salah satu contoh model tanaman yang bersimbiosis

    mutualisme dengan bakteri Rhizobium terkait pemenuhan N2 bebas kacang tanah.

    Konsekuensinya, tanaman kacang tanah akan membentuk bintil akar (nodul) sebagai

    lingkungan bagiRizhobium.

    Selain bakteri, cacing uga secara tidak langsung berpengaruh terhadap tanamandengan mendekomposisi sisa!sisa daun agar mudah di

    Tanah merupakan suatu bagian dari ekosistem terrestrial yang di

    dalamnya dihuni oleh banyak organisme yang disebut sebagai

    biodi#ersitas tanah. $iodi#ersitas tanah merupakan di#ersitas alpha yang

    sangat berperan dalam mempertahankan sekaligus meningkatkan fungsi

    tanah untuk menopan kehidupan di dalam dan di atasnya (%ag#ar, &''".C. Tujuan

    ". mampu mengobser#asi makrofauna tanah dengan metode pitfal trap $ hand

    collection.

    2. %ampu menghitung kelimpahan makrofauna tanah khususnya cacing tanah dan

    serangga tanah.

    &. %ampu menganalisis hubungan faktor lingkungan dengan keberadaan enis cacing

    tanah dan serangga tanah

    D. Dasar Teori

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    2/23

    'rganisme tanah dafon berarti organisme yang hidup di dalam tanah, terdiri atas

    flora dan fauna tanah. kandungan organisme tanah berkisar antara "!"* dari total

    berat bahan organik kering. +lora tanah meliputi bakteri, actinomicetes, fungi, algae dan

    lichens. Sedangkan fauna tanah berdasarkan ukurannya, fauna tanah dibedakan atas

    makrofauna ( " cm yaitu cacing tanah), mesofauna ("** -m " cm yaitu antropoda),

    dan mikrofauna (/ "** -m yaitu proto0oa dan nematoda) (Sutanto 2**1).

    'rganisme tanah atau disebut uga biota tanah merupakan semua makhluk hidup,

    baik hean (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari siklus

    hidupnya berada dalam sistem tanah. +auna tanah merupakan salah satu makhluk hidup

    heterotrof yang hidupnya tergantung dari tersedianya makhluk hidup produsen utama di

    dalam tanah (3ichards, "456).

    Sebuah klasifikasi umum mengkelaskan ukuran fauna tanah berdasarkan panang

    tubuhnya7 mikrofauna, mesofauna, makrofauna dan megafauna. Klasifikasi ini mencakup

    rentang ukuran dari yang terkecil sampai terbesar. 8ebar tubuh fauna itu berhubungan

    dengan mikrohabitatnya (9oleman et al., 2**6).

    (") %ikrofauna, memiliki rentang ukuran tubuh 2* :m sampai 2** :m. ;anya ada satu

    kelompok pada kategori ini, yaitu

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    3/23

    baha perubahan tata guna lahan, seperti perubahan dari lahan hutan menadi pertanian,

    dapat mempengaruhi keanekaragaman makrofauna tanah. ;al ini diduga karena bahan

    organik yang dihasilkan oleh hutan lebih beragam daripada lahan pertanian tanaman

    semusim. Tanah pertanian yang keberadaannya terbatas, seringkali digunakan secara terus

    menerus tanpa memperhatikan pemeliharaanya, dan tidak memberi kesempatan pada

    tanah untuk memperbaharui diri secara alami, atau dipulihkan kembali kesuburannya

    sehingga dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah.

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    4/23

    tumbuhan dan bakteria, yang hidupnya tergantung dari tersedianya makhluk hidup

    produsen utama di dalam tanah (Cani 2*"2).

    Nodul akar

    Bakteri 3hi0omamerupakan mikroba yang mampu mengikat nitrogen bebas yangberada di udara menadi ammonia (N;&) yang akan diubah menadi asam amino yang

    selanutnya menadi senyaa nitrogen yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan

    berkembang, sedangkan 3hi0omasendiri memperoleh karbohidrat sebagai sumber energi

    dari tanaman inang (

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    5/23

    dengan amur ini memberikan mampaat yang sangat baik bagi tanah dan tanaman inang

    yang merupakan tempat amur menadi dua yaitu 7 ". ndomikori0a adalah amur yang

    hifanya dapat menembus akar sampai akar korteks.ndomikori0a penting untuk beberapa

    enis tanaman polongan karena dapat merangsang pertumbuhan bintil akar. 2.

    ktomikori0a adalah amur yang hiau nya sampai pada bagian epidermis akar

    pertumbuhan atau tidak sampai kedalaman korteks akar (

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    6/23

    Bakteri!bakteri yang menimbulkan bintil pasa tanaman 8eguminose, yaitu bakteri

    bintil, dikelompokkan dalam genus 3hi0obium. Batang!batang Hram!negatif ini yang

    hidup bebas dalam tanah, tumbuh secara anaerob ketat dengan senyaa organic sebagai

    nutrein. Bakteri!bakteri ini amat cepat memperbanyak diri, tumbuh menadi sel dengan

    bentuk tidak teratur dengan #olume "*!"2 kali lipat dari 3hi0obium yang dapat bebas,

    dan akhirnya terletak dalam sitoplasma sel!sel tumbuh!tumbuhan sebagai sel!sel

    indi#idual ( Somaatmada, 2**6).

    %engingat besarnya peranan bakteri 3hi0oma,maka keberadaan bakteri tersebut

    perlu dikonser#asidan diisolasi dalam bentuk koleksi kultur. Koleksikultur bakteri

    memberikan aminan baha bakteriyang telah didiskripsikan tersimpan dengan aman

    danbaik, sehingga tersedia setiap saat untuk keperluangenerasi sekarang dan masa

    mendatang. @ntukselanutnya isolat!isolat bakteri dari daerah tersebutyang akan

    digunakan kembali di kaasan ini sehinggamempunyai peluang keberhasilan yang lebih

    tinggi daripada penggunaan inokulasi yang berasal dari lokasilain (=nas, 2**G).

    Proses Pembentukan Bintil Akar

    Teradinya bintil akar diaali oleh interaksi antara tanaman dan bakteriRhizobia.

    =kar tanaman mengeluarkan sinyal yang akan mengaktifkan ekspresi gen dari bakteri

    yang berperan pada nodulasi. Setelah adanya sinyal tadi, bakteri (Rhizobia) akan

    mensintesis sinyal yang menginduksi pembentukan meristem nodul dan memungkinkan

    bakteri untuk masuk ke dalam meristem tersebut melalui proses infeksi. Sinyal)sinyal

    kimia yang di sintesis oleh bakteri itu pada dasarnya merupakan asam amino

    termodifikasi (homoserin lakton) yang membaa subtituen rantai asil yang ber#ariasi

    yang disebut asil homoserin lakton (=;8). %elalui pendeteksian dan reaksi terhadap

    senyaa)senyaa kimia tersebut sel)sel tanaman secara indi#idu dapat merasakan berapa

    banyak sel yang mengelilingi mereka".

    Interaksi secara simbiosis teradi karena adanya pertukaran sinyal antara

    tumbuhan dan bakteri (Rhizobia). tanaman mensekresikan senyaa)senyaa fla#onoid

    yang gugus fenolnya bersama dengan Nod? (protein penggerak) dari bakteri

    menginduksi ekspresi dari gen pembentukan nodul dariRhizobia (nod, nol, noe). Sebagai

    hasilnya,Rhizobia memproduksiNod factors. InduksiNod factors direspon oleh tanaman

    (yang salah satunya) dengan pembentukan nodul.

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    7/23

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    8/23

    makanan yang berbeda, dapat memperlihatkan periode cacing yang berbeda. 9acing

    tanah yang diberi tambahan makanan berupa kotoran domba, periode cacing muda

    mencapai 4*!"1* hari sedangkan pemberian makanan tambahan berupa kotoran sapi

    periode cacing muda dicapai pada "1*!2"*

    Bentuk cacing tanah yang deasaa ditandai dengan adanya gelang (Klitellum)

    pada tubuhnya dan lubang kelamin antan dan betina. perkainan. Selama 5!"* hari setelah

    perkainan, seekor cacing deasa akan menghasilkan satu kokon. Kokon berbentuk

    lonong dan berukuran sekitar ">& besar kepala korek api. (Budiarti, "44&). 9acing muda

    akan keluar dari selubung kokon setelah embrio dalam kokon berkembang selama 2!&

    minggu. 9acing muda yang baru lahir belum mempunyai Klitellum (Kotpal et al, "4G")

    dan setiap kokon akan menghasilkanrata rata 6 ekor cacing cacing muda (Budiarti, "44&)

    =lat reproduksi pada cacing tanah terdiri dari alat reproduksi antan yang terdiri

    dari testes, kantung testes, spermiducal funnels, #esikula seminalis, #as deferen, kelenar

    prostat. =lat reproduksi pada cacing betina terdiri dari sepasang o#arium, o#iduk dan

    spermateca. =lat!alat reproduksi tersebut mirip dengan yang dimiliki oleh hean

    #ertebrata. Namun sampai saat ini belum diketahui secara pasti adanya suatu hormon

    eksogen yang mempunyai pengaruh terhadap proses reproduksi dari Lumbricus maupun

    enis cacing lainnya.

    Kamemoto et al ("4FF) yang dikutip oleh ;egner ("4FG) menemukan adanya sel

    neurosekretoris yang diduga berfungsi menghasilkan hormon, terdapat pada otak cacing

    Lumbricus. Neuro sekretoris ini berfungsi sebagai pengatur keseimbangan kadar garam

    dan air dalam tubuh. %enurut ;aris ("442), neurosekretoris berfungsi merangsang gamet

    dan karakteristik seJ.

    E. Alat dan Bahan

    =lat dan bahan dalam praktikum ini adalah

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    9/23

    . Langkah kerja

    ". 'bser#asi %ikroorganisme Tanah dengan %etode Slide 9ontact $

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    10/23

    Tiga lokasi pengamatan ditentukan denga tiga enis tegakan yang berbeda.

    Selanutnya melakukan penentuan titik sampling di setiap lokasi dengan dibuat alur

    transek di setiap lokasi. Titik!titik sampling dibuat di setiap alur transek tersebut

    dengan arak antar titik sampling " m dengan umlah titik per lokasi adalah 1 titik.

    b Pengambilan contoh serasah9ontoh seresah yang diambil sebaiknya konsisten dalam setiap sampling, dengan

    ukuran sampel yang dicuplik adalah "* M "* cm atau dengan takaran *,1 liter lalu

    dimasukkan dalam kantong kain.

    c Pengambilan contoh tanah

    9ontoh tanah yang gembur dengan bor atau cetok diambil. Sampel tanah diambil

    sedalam *,1 cm, 1!"* cm dan "*!"1 cm. Cika menggukan bor, menggambil sampel

    tanah dengan ukuran "* cm M "* cm sedalam 1 cm pada setiap lapisan tanah, atau

    dengan takaran #olume *,1 liter setiap sampel lalu memasukkan dalam kantong kain.d Pengambilan sam&el dengan metode &it'all (&erangka& jebak)Botol am atau gelas air mineral yang telah diisi air deteren atau alcohol 5*

    ditanam setinggi kurang lebih gelas tersebut. Cika menggunakan alcohol 5*,

    meneteskan gliserin & tetes untuk mencegah alcohol menguap. %enanam botol

    sampai mulut botol setinggi permukaan tanah. Botol dibiarkan selama 26 am lalu

    diperiksa dan diambil fauna tanah yang terlah terebak di dalamnya. Botol sampel

    yang telah diisi alcohol 5* atau formalin 6 disimpan untuk kemudian

    mengamatinya di laboratorium

    e Pengukuran 'actor lingkungan

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    11/23

    yang mengapung dengan menggunakan kuas dikumpulkan. 8alu diamati dengan

    bantuan kaca pembesar, mikroskop binokuler maupun kamera mikroskop.&. 'bser#asi %akrofauna (9acing $ Serangga Tanah) dengan %etode

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    12/23

    beberapa saat dan mengangkatnya kembali 2) dicelupkan beberapa saat kedalam

    alcohol 1*, mengangkatnya kembali setelah cacing tidak bergerak lagi dan &)

    membius dengan alcohol 1, ditambahkan seumlah alcohol tiap "* menit secara

    periodik sampai cacing seluruhnya mengendur dan tidak merespon terhadap sentuhan

    maupun penambahan alcohol. Kemudian cacing diletakkan dalam nampan,

    diluruskan dan kemudian direndam dalam formaldehida 6. %enutup rapat dan

    menghindarkan dari binatang maupun manusia dan disimpan di tempat dengan

    #entilasi baik. 9acing disimpan dalam alcohol G* yang telah diberi label kertas

    yang resisten alcohol.

    d Pengambilan contoh tanah dan &engukuran 'aktor 'isik dan kimia-i

    Suhu udara, suhu tanah dan kelembapan udara, intensitas cahaya, kadar organic

    tanah, ketebalan seresah, enis #egetasi dominan serta cuaca diukur.

    . Tabulasi data

    #elom&ok /

    indikator #acang tanah #acang &anjang

    Cumlah akar 2" akar sekunder

    "1 akar terinfeksi

    1 akar sekunder

    " akar terinfeksi

    Cumlah nodul 62 4

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    13/23

    Cumlah nodul "24 4

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    14/23

    6 Kumba

    ng

    & *,25 !

    ",&"

    *,&1

    1 Semut

    kecil

    & *,& !

    ",2*

    *,&F

    F 8aba!laba

    " *," !2,&*

    *,2&

    5 Semut

    hitam

    besar

    & *,& !

    ",2*

    *,&F 6 *,*F !2,G" *,"5

    G Cangkri

    k

    " *," !

    2,&*

    *,2&

    4 Semut

    hitam

    kecil

    1F *,4 !*,"* *,*4

    No Seresah ;utan Tanah 8ab

    I II III I II III

    / 0 blatodea 0 lar*a

    cacing

    / lar*a

    kecoa

    0 semut

    kecil

    3 3

    2 &

    hymenoptera

    6 lar#a

    kecoa

    ! ! ! !

    & " collembola ! ! ! ! !

    6 " lar#a ! ! ! ! !

    Biores&irasi

    8okasi Eolume ;98

    ;utan " *,1 ml;utan 2 *,1 ml

    Kebun " *,G ml

    Kebun 2 *,5 ml

    Seresah " *,6 ml

    Seresah 2 ",1 ml

    ambar mikori%a

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    15/23

    +. Pembahasan

    ;asil praktikum menunukkan & macam kondisi nodul kacang tanah dan kacang

    panang pada lokasi yang berbeda. Cumlah akar terbanyak adalah pada lokasi & yaitu

    dengan umlah akar sekunder kacang tanah sebanyak &F dan akar sekunder kacang

    panang 2*. Keduanya memiliki umlah akar terinfeksi oleh rhi0obium sebanyak 24 dan

    &. Cumlah akar sekunder paling sedikit adalah pada lokasi ", kacang tanah memiliki akar

    sekunder 2" dan akar terinfeksi "1, sedangkan kacang panang akar sekunder sebanyak 1

    dan yang terinfeksi ada ". %enurut praktikan hal ini dipengaruhi oleh keberadaan 0at hara

    pada masing!masing tempat, terutama kadar N2(nitrogen) yang masuk. %enurut Bardgett

    (2**1) rute utama N untuk bisa masuk ke dalam tanah leat tanaman legume adalah

    melalui pemecahan sampah yang masuk (input) yang diperkaya dengan N. Oarea (2*"")

    menambahkan baha aplikasi kompos dapat meningkatkan p; tanah dan mampu

    meningkatkan kandungan unsur hara tersedia dalam tanah. ;al utama yang lainnya

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    16/23

    terkait pemasukan N dalah melalui ladang N pada akar itu sendiri. Korelasi penelasan

    yang kedua ini terkait dengan umlah akar yang terbentuk saat perkembangan tanaman itu

    sendiri, sehingga akan memperkaya umlah potensi pengikatan N pada akar.

    Korelasi antara umlah akar dengan bertambahnya pengikatan N dapat dielaskan

    dengan terbentuknya nodul pada akar. ?ata menunukkan baha semakin banyak akar

    maka nodul yang terbentuk semakin banyak, yaitu pada kacang tanah dan kacang panang

    pada lokasi & yang masing!masing memilik umlah nodul sebanyak 4F dan "1. Namun,

    tidak selalu semakin banyak bintil akar akan selalu meningkat akti#itas en0im nitrogenase

    Rhizobium dalam mengikat N. =kti#itas nitrogenase dipengaruhi oleh ketersediaan air

    di media tanam, ureida (King dan

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    17/23

    ;asil praktikum menunukkan baha pada hutan " dan hutan 2 memiliki nilai

    titrasi yang sama yaitu #olume *,1 ml. ?i sisi lain, kebun " dan kebun 2 memiliki rata!

    rata titrasi 5,1 ml. Seresah " dan seresah 2 memiliki rata!rata #olume titrasi yang paling

    tinggi yaitu *,G1 ml. ?ata tersebut menunukkan baha bagian seresah terdapat

    biorespirasi yang tinggi dengan penanda #olume larutan titrasi yang tinggi. Kemampuan

    ini kemungkinan karena adanya kemudahan organisme tanah untuk membentuk pori

    tanah, sehingga teradi arus oksigen ke dalam tanah yang dapat dimanfaatkan oleh

    organisme tanah terutama mikroba yang bersifat aerob. 3espirasi pada tanah sensitif

    terhadap #aribel biotik dan abiotik (Bain, 2**1). ;al itu termasuk tipe #egetasi, suplai

    substrat, temperatur tanah, kelembaban tanah, kandungan oksigen tanah, kulitas litter

    (rasio karbon7 nitrogen), densitas tanah, tekstur tanah dan p; (8uo $ Ohou 2**F). fek

    pembatas dari #ariasi faktor adalah iklim dan tipe #egetasi ('hashi et al. 2**G).

    3eaksi kimia yang berlangsung dalam biorespirasi adalah 7

    K29'& L ;9l K9l L K;9'&

    3eaksi tersebut menunukkan adanya pengikatan antara hidrogen dengan K29'& menadi

    senyaa yang lebih kompleks.

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    18/23

    Tanah dari hutan dan dari seresah diperoleh umlah 9'2 yang paling banyak

    dikarenakan tanahnya mengandung banyak bahan organic dan 0at makanan sebagai

    sumber karbon dan sumber energi bagi mikroorganisme tanah. Kondisi lingkungannya

    pun cocok untuk tempat tinggal mikroorganisme karena tanahnya tertutupi serasah

    sehingga terlindungi dari panas matahari. %ikroorganisme tersebut akan tumbuh di

    baah serasah yang nantinya akan membantu dalam penghancuran serasah, penyedia

    unsur hara untuk metabolisme serta pertumbuhan tanaman.

    ;asil analisis indeks keanekaragaman menunukkan pada daerah hutan nilai

    indeks keanekaragaman (;P) paling tinggi adalah kecoa, nyamuk, dan kumbang yang

    mencapai nilai *,&1, sedangkan semut adalah terendah yaitu *,2". Keempat organisme

    tersebut termasuk ke dalam kelompok makrofauna, karena memiliki ukuran tubuh *,2

    mikron. ?aerah kebun organisme yang ditemukan adalah nyamuk, kecoa, semut kecil,

    laba!laba, semut besar hitam, dan angkrik. Nilai indeks keanekaragaman tertinggi adalah

    semut kecil dan semut hitam besar yaitu *,&F, sedangkan indeks keanekaragam terendah

    adalah angkrik, kecoa, dan nyamuk yang mencapai *,2&. Indeks keanekaragaman pada

    praktikum ini tergolong rendah karena ;P/".

    'dum ("44G) dan +achrul (2**G) yang mengatakan baha keanekaragaman

    identik dengan kestabilan suatu ekosistem, yaitu ika keanekaragaman suatu ekosistem

    tinggi, maka kondisi ekosistem tersebut cenderung stabil. Keadaan tersebut akan

    menyebabkan rantai!rantai makanan yang lebih panang danlebih banyak simbiosis dan

    kemungkinan yang lebih besar untuk kendali umpan balik,yang mengurangi goyangan!

    goyangan dan karenanya lebih meningkatkan kemantapan (?aly, $ hrlich, "45G

    Suheriyanto, 2**5)

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    19/23

    Tinggi rendahnya intensitas cahaya matahari dapat disebabkan antara lain oleh

    kerapatan kanopi (komposisi tegakan) dan letak sudut datang sinar matahari. Semakin

    tinggi habitus tanaman pelindung dan semakin lebat (padat dan besar>lebar) tauknya,

    semakin sedikit intensitas cahaya yang dapat berpenetrasi hingga ke permukaan tanah

    (Sitompul, 2**4).

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    20/23

    slide ke dalam tanah akan mengubah keadaan alami dengan terbentuknya permukaan

    yang baru untuk kolonisasi, akan tetapi pengaruhnya sukar die#aluasi.

    ;asil praktikum, cacing yang dipakai adalah cacing tanah. Secara sistematik,

    cacing tanah bertubuh tanpa kerangka yang tersusun oleh segmen!segmen fraksi luar dan

    dalam yang saling berhubungan secara integral, diselaputi oleh epidermis berupa

    kutikula, berpigmen tipis dan setae (;anafiah, 2**1). ;asil pengamatan ketiga kelompok

    kelas Biologi terhadap makrofauna cacing yang berumlah & memiliki karakter yang

    berbeda!beda.

    9acing dari kelompok pertama, posisi klitelum terletak pada segmen ke "&,

    dengan panang tubuh seluruhnya "*," cm, umlah segmen pada tubuh 4G dengan arna

    tubuh coklat kehitaman. Klitelum merupakan struktur granduler>tonolan berupa sadel

    atau annuler pada epidermis yang terkait dengan produksi kokon (sel!sel telur dan o#a).

    @mumnya dicirikan oleh arna yang lebih pucat, lebih gelap, atau berbeda ketimbang

    arna badan atau segmen tubuh. 8etak dan umlah segmen tempat ia berkembang

    tergantung pada speciesnya. %enurut kunci species dalam ;anafiah (2**1), enis cacing

    dari kelompok " adalah speciesPheretima californica(Kinberg). 9irri selanutnya yakni

    arna tubuh cacing, setelah diamati memiliki arna cokelat kemerahan. Aarna

    kemerahan terutama dihasilkan dibagian dada atau perut sedangkan arna kecoklatan

    pada bagian punggung tubuh. Aarna cacing tanah tergantung pada ada tidaknya dan enis

    pigmen yang dimilikinya. Aarna bagian dada dan perut umumnya lebih muda ketimbang

    bagian lainnya, kecuali misalnya pada %egascolesidae yang berpigmen gelap, berarna

    sama.

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    21/23

    4. #esim&ulan

    J. Da'tar &ustaka

    =min, "44&. Cara Budidaya Cacing Tanah. Suara Karya

    =nas, 2**G. Miroba Penambat Nitrogen dan Pelarut !osfat dari Rhizosfer Padi danTanah Ra"a #a"asan PL$ %atu &uta 'etar. Kalimantan Tengah.

    Bain AH, ;utyra8,

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    22/23

    Kotpal, 3. "4G". %odern teJt book of 0oology in#ertebrate. India 7 3astologi

  • 7/24/2019 Laporan Topik 2 Biotanah

    23/23

    Somaatmada, 2**6. Mirobiologi 1mum. Qogyakarta7 Hadah %ada @ni#ersity