lap.xantin
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Lap.xantin
1/23
http://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html
NOV
19
ANais!s "aNt!n n #ar#it$ra%
BAB IPENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Analisis kimia kuantitatif dapat diartikan sebagai metode analisis prosedur
kimia kuantitatif terhadap bahan-bahan yang dipakai dalam bidang farmasi terutama
dalam penentuan kadar dan mutu dari obat-obatan dan senyawa-senyawa kimia
yang tercantum dalam farmakope dan buku-buku resmi lainnya.
Obat-obatan di pasaran sampai ke tangan konsumen dalam waktu yang
cukup lama. Dalam waktu tersebut, tidak menutup kemungkinan kadar zat aktif
dalam sediaan telah mengalami penurunan. Untuk itulah perlu adanya penentuan
kadar senyawa aktif dalam sampel, sehingga dapat menjamin bagwa kadar obat
yang ada dalam sediaan itu memang sesuai dengan persyaratan kadar seperti
dalam monografinya masing-masing
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
engetahui dan memahami penentuan kadar golongan !antin dan barbituarat
dalam suatu sediaan dengan menggunakan metode tertentu.
I.2.2 Tujuan Percobaan
enetapkan kadar fenobarbital dalam sediaan injeksi dengan menggunakan
metode argentometri dan kofein dalam sediaan tablet "odre!# dengan
menggunakan metode iodometri
http://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.htmlhttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.htmlhttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.htmlhttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.htmlhttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.htmlhttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.htmlhttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.htmlhttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html -
7/21/2019 Lap.xantin
2/23
I.2.2 Prns! Percobaan
$. %dentifikasi sampel dengan pemeriksaan organoleptis yang meliputi warna, bau,
rasa, bentuk, dan kelarutan yang dilanjutkan dengan uji reaksi kimia dengan
pereaksi tertentu berdasarkan tebentuknya gas, perubahan warna, atau endapan
&. penetapan kadar fenobarbital dengan menggunakan metode argentometri dimana
sampel dititrasi dengan menggunakan larutan baku perak nitrat dimana titik akhir
titrasi ditandai dengan terbentuknya kompleks perak barbiturat yang sukar larut
'. penetapan kadar kofein dengan menggunakan metode iodometri dimana sampel
dititrasi dengan menggunakan larutan baku (atrium tiosulfat dan menggunakan
indikator kanji dimana titik akhir titrasi ditandai dengan warna biru yang ada pada
larutan sampel menghilang.
BAB II
TIN"AUAN PU#TA$A
II.1 Teor U%u%
Deri)at !antin terdiri dari kofein. *eofilin dan teobromin ialah alkaloid yang
terdapat dalam tumbuhan. +ejak dahulu ekstrak tumbuh-tumbuhan ini digunakan
sebagai minuman. ofein terdapat dalam kopi yang didapat dari biji offea Arabica.
*eh, dari daun *hean sinensis, mengandung kofein dan teofilin. ocoa, yang didapat
dari biji *heobroma cacao mengandung kofeing dan teobromin. enelitian
membuktikan bahwa kofein berefek stimulasi. %nilah daya tarik minuman yang
mengandung kofein. emudian ternyata belum ada senyawa sintetik yang
mempunyai keunggulan terapi seperti senyawa alam. etiganya merupakan deri)at
!antin yang mengandung gugus metal. /antin sendiri ialah dioksipurin yang
mempunyai struktur mirip dengan asam urat. ofein ialah $,',0-trimetil!antin 1 teofilin
ialah $,'-dimetil!antin 1 dan teobromin ialah ',0-dimetil!antin.
-
7/21/2019 Lap.xantin
3/23
*eofilin, kofein dan teobromin mempunyai efek farmakologi yang sama yang
bermanfaat secara klinis. Obat-obat ini menyebabkan relaksasi otot polos, terutama
otot polos bronkus, merangsang ++, otot jantung, dan meningkatkan dieresis,
teobromin tidak bermanfaat secara klinis karena efek farmakologinya rendah.
/antin merangsang ++, menimbulkan dieresis, merangsang otot jantung,
dan merelaksasi otot polos tertama bronkus.
/antin merupakan alkaloid yang bersifat basa lemah 1 biasanya diberikan
dalam bentuk garam rangkap. Untuk pemberian oral dapat diberikan dalam bentuk
basa bebeas atau bentuk garam, sedangkan untuk pemberian parenteral perlu
sediaan dalam bentuk garam.
ofein, disebut juga tein, merupakan ristal putih yang larut dalam air dengan
perbandingan $234. *eofilin berbentuk ristal putih, pahit dan sedikit larut dalam air.
"arbiturat selama beberapa saat telah digunakan secara ekstensif sebagai
hipnotik dan sedatif. (amun sekarang kecuali untuk beberapa penggunaan yang
spesifik, barbiturat telah banyak digantikan oleh benzodiazepine yang lebih aman.
+ecara kimia, barbiturat merupakan deri)at asam barbiturat. Asam barbiturat
5&,3,4-trioksoheksahidropirirmidin6 merupakan hasil reaksi kondensasi antara urea
dengan asam malonat.Asam barbiturat sendiri tidak menyebabkan depresi ++, efek hipnotik dan
sedatif serta efek lainnya ditimbulkan bila pada posisi 7 ada gugusan alkil atau aril.
"arbiturat bekerja pada seluruh ++, walaupun pada setiap tempat tidak
sama kuatnya. Dosis nonanestesi teruatama menekan respons pasca sinaps.
enghambatan hanya terjadi pada sinaps 8A"A-nergik. 9alaupun demikian efek
yang terjadi mungkin tidak semuanya melalui 8A"A sebagai mediator.
"arbiturat memperlihatkan beberapa efek yang berbeda pada eksitasi daninhibisi transmisi sinaptik. apasitas barbiturat membantu kerja 8A"A sebagian
menyerupai kerja benzodiazepine, namun pada dosis yang lebih tinggi bersifat
sebagai aganis 8A"A-nergik, sehingga pada dosis tinggi barbiturat dapat
menimbulkan depresi ++ yang berat. 5$6.
+enyawa !antin merupakan basa lemah dengan pb antara $' sampai $3.
*eofilin dan teobromin merupakan asam lemah dengan pa :,4 dan ;,;. ofein tidak
bersifat asam karena tidak mempunyai atom hydrogen yang dapat dilepaskansehingga kofein merupakan basa yang sangat lemah dan garamnya mudah terurai
-
7/21/2019 Lap.xantin
4/23
oleh air, karenanya kofein dapat disari dari larutan asam atau basa 5lebih mudah dari
larutan basa6 dengan kloroform. *etapi kofein mudah terurai oleh basa kuat,
sehingga larutan dalam basa harus segera disari.
+enyawa barbiturat yang pada posisi 7,7- tersubstitusi merupakan asam berbasa
dua karena atom hydrogen pada atom nitrogen dapat terionisasi. Asam ini
mempunyai nilai pa$lebih kurang : dan pa&lebih kurang $&. 5&6
"arbital-barbital semuanya bersifat lipofil, sukar larut dalam air tetapi mudah
larut dalam pelarut-pelarut non polar seperti minyak, kloroform dan sebagainya. +ifat
lipofil ini dimiliki oleh kebnyakan obat yang mamapu menekan ++. Denagn
meningkatnya sifat lipofil ini, misalnya dengan mengganti atom oksigen pada atom
& menjadi atom belerang, mak efeknya dan lama kerjanya dipercepat, dan
seringkali daya hipnotiknya diperkuat pula.
enggolongan barbiturat disesuaikan dengan lama kerjanya, yaitu2
$. "arbiturat kerja panjang
ontohnya2 alkalimetri
-
7/21/2019 Lap.xantin
5/23
=eaksi pembentukan kompleks
=eaksi pengendapan
=eaksi oksidasi-reduksi. 536
%stilah analisis titrimetri mengacu pada analisis kimia kuantitatif yang dilakukan
dengan menetapkan )olume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan
tepat, yang diperlukan untuk beraksi secara kuantitatif dengan larutan dari zat yang
akan ditetapkan 576.
*eobromin dan teofilin dengan perak nitrat membentuk endapan dalam
suasana basa. +ementara itu, kofein tidak bereaksi dengan perak karena tidak
mempunyai atom hydrogen yang dapat dilepas. Dalam suasana basa, barbiturat
dengan perak nitrat membentuk garam yang tak larut. 5&6
*itrasi pengendapan didasarkan atas terjadinya penendapan kuantitatif, yang
dilakukan dengan penambahan larutan pengukur yang diketahui kadarnya pada
larutan senyawa yang hendak ditentukan, titik akhir titrasi tercapai bila semua bagian
titran sudah membentuk endapan, 546
etode argentometri disebut juga dengan metode pengendapan karena
pada argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relati)e tidak larut atau
endapan. +ebagai indikator, dapat digunakan kalium kromat yang menghasilkanwarna merah dengan adanya kelebihan ion Ag?. 506
Metode&%etode dala% Ttras Argento%etr
1. Metode Mo'r
etode ini dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromide
dalam suasana netral dengan larutan baku perak nitrat dengan penambahan larutan
kalium kromat sebagai indikator. ada permulaan titrasi akan terjadi endapan perak
klorida dan setelah tercapai titik eki)alen, makan penambahan sedikit perak nitratakan bereaksi dengan kromat denan membentuk endapan perak nitrat akan beraksi
dengan kromat dengan membentuk endapan perak kromat yang berwarna merah.
ara yang mudah untuk membuat larutan netral dari larutan yang asa adalah
dengan menambahkan aO'atau (a@O'secara berlebihan. Untuk larutan yang
alkalis, diasamkan dulu dengan asam asetat kemudian ditambah sedikit berlebihan
aO'. 506
-
7/21/2019 Lap.xantin
6/23
enentuan ini menggunakan kalium kromat sebagai indikator. Dalam larutan
asam, endapan perak kromat tidak terjadi dan dalam larutan alkali perak akan
mengendap sebagai perak hidroksida atau perak oksida. 546
*itrasi ini harus dilakukan dalam lingkungan netral atau alkali lemah dengan
p@ 4,7-;. @rO3-adalah asam lemah, akibatnya konsentrasi ion kromat berkurang
sehingga hasil kelarutan dari perak kromat tidak dapat dilampaui. Dalam lingkungan
alkali yang lebih kuat dapat terjadi endapan AgO@. 536
2.
Metode (ol'ard
erak dapat ditetapkan secara teliti dalam suasana asam dengan larutan
baku kalium atau aonium tiosianat. elebihan tiosianat dapat ditetapkan secara jelas
dengan garam besi 5%%%6 nitrat atau besi 5%%%6 amonium sulfat sebagai indikator yang
membentuk warna merah dari kompleks besi 5%%%6 tiosianat dlam lingkungan asam
nitrat ,7-$,7 (. titrasi ini harus dilakukan dalam suasana asam, sebab ion besi 5%%%6
akan diendapkan menjadi
-
7/21/2019 Lap.xantin
7/23
Dengan persyaratan tertentu, penambahan indikator tak diperlukan, karena
adanya kekeruhan yang disebabkan penambahan beberapa tetes adalah satu
larutan pada yang lain menandakan titik akhir belum tercapai. *itrasi dilanjutkan
sampai tidak ada kekeruahan lagi. 536
,. Metode Budde
enurut "udde turunan asam barbiturat yang tersubsitusi 7,7 dapat
ditentukan secara argentometri, juga senyawa yang atom nitrogennya tersubstisusi
lebih lanjut. Asam barbiturat atau garmnya dititrasi dengan larutan perak nitrat ,$ (
dalam larutan yang mengandung alkali karbonat. ula-mula akan terbentuk polimer
kompleks barbiturat-perak yang larut dengan perbandingan $2$. ada titik akhir
titrasi kelebihan sedikit ion perak mengakibatkan terbentuknya kompleks perak-
barbiturat polimer yang sukar larut dengan perbandingan $2& dan merupakan akhir
titrasi. 546
*itrasi-titrasi redoks berdasarkan pada perpindahan elektron antara titran dengan
analit. Benis titrasi ini biasanya menggunakan potensiometri untuk mendeteksi titik
akhir, meskipun demikian penggunaan indikator yang dapat berubah warnanya
dengan adanya kelebihan titran juga sering digunakan. 536
*itrasi yang melibatkan iodium dapat dilakukan dengan & cara yaitu titrasilangsung 5iodimetri6 dan titrasi tidak langsung 5iodometri6. 506
Dasar lebih dipilinya cara ini adalah disebabkan perbandingan stokiometri
yang sederhana, pelaksanaan praktis tanpa masalah, juga mudah jika dibandingkan
dengan serimetri. Dipilihnya metode ini sebagai titrasi redoks juga tercermin lebih
luas dalam farmakope. egunaan banyak dari metode ini didasarkan pada kerja
oksidasi iod dan sebaliknya kerja reduksi iodida. Bika suatu senyawa dioksidasi oleh
iod, maka iod sendiri tereduksi menjadi iodida. Dalam larutan asam iodida bekerjamereduksi oksidator kuat dan iodidanya sendiri dioksidasi menjadi iod. Oleh karena
itu reaksi iodometri-iodimetri adalah suatu proses redoks. 546
1. Iod%etr
%odimetri adalah analisa titirimetri untuk zat-zat reduktor seperti natrium
tiosulfat, arsenat dengan menggunakan larutan iodi baku secara langsung. 536
%odium akan mengoksidasi senyawa-senyawa yang mempunyai potensial
reduksi yang lebih kecil dibanding iodium. Citamin mempunyai potensial reduksi
-
7/21/2019 Lap.xantin
8/23
yang lebih kecil daripada iodium sehingga dapat dilakukan titrasi langsung dengan
iodium. 506
2. Iodo%etr
%odometri adalah analisa titrimetri secara tidak langsung untuk zat-zat
oksidator seperti garam-garam besi 5%%%6, tembaga 5%%%6 dimana zat-zat oksidator ini
direduksi lebih dulu dengan kalium iodida, dan iodine yang dihasilkan dalam jumlah
yang setara ditentukan kembali dengan larutan natrium tiosulfat baku. 536
%odometri merupakan titrasi tidak langsung dan digunakan untuk menetapkan
senyawa-senyawa yang mempunyai potensial oksidasi yang lebih besar daripada
sistem iodium-iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat oksidator. 506
II.2 Uraan Ba'an
1.
*enobarbtal-/
(ama resmi 2 henobarbitalum
(ama lain 2 " 2 $&@$&(&O'> &'&,&3
2 @ablur atau serbuk hablur, putih tidak berbau, rasa agak pahit2 +angat sukar larut dalam air, larut dalam etanol 5;76, dalam eter , dalam larutan
alkali hidroksida dan dalam larutan alkali karbonat
yimpanan 2 Dalam wadah tertutup baik
en adar 2 $;, - &$,
unaan 2 +ebagai sampel
1. Natru% $arbonat -/(ama =esmi 2 (atrii arbonas
(ama Eain 2 (atrium arbonat
=>" 2 (a&O'.@&O > $&3,
emerian 2 @ablur tidak berwarna atau sebuk hablur putih
2 udah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih
enyimpanan 2 Dalam wadah tertutup baik
2. Ar sulng -/
-
7/21/2019 Lap.xantin
9/23
(ama resmi 2 AFua destillata
(ama lain 2 AFuades, air suling
=>" 2 @&O>$:,&
2 airan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
2 Dalam wadah tertutup baik
2 +ebagai pelarut
).
AgN0)-/
(ama =esmi 2 Argenti (itras
(ama Eain 2 erak nitrat
=>" 2 Ag(O'> $4;,:0
2 hablur transparan atau serbuk hablur berwarna putih 1 tidak berbau 1 menjadi gelap
jika kena cahaya
2 sangat mudah larut dalam air 1 larut dalam etanol 5;7 6
an 2 Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
+. $oen -/
(ama =esmi 2 offeinum(ama Eain 2 ofein
=>" 2 :@$(3O&> $;3,$;
2 +erbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat, biasanya menggumpal putih 1 tidak
berbau 1 rasa pahit
2 Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol 5;76 1 mudah larut dalam kloroform
1 sukar larut dalam eter
ersen adar 2 ;:, - $$,enyimpanan 2 Dalam wadah tertutup rapat
1. Iodu% -/
(ama =esmi 2 %odum
(ama Eain 2 %odum
=>" 2 % > $&4,;$
2 keping atau butir, berat, mengkilat, seperti logam 1 hitam kelabu 1 bau khas
-
7/21/2019 Lap.xantin
10/23
2 larut dalam lebih kurang ' bagian air, dalam $' bagian etanol 5;7 6 . dalam
lebih kurang : bagian gliserol dan dalam lebih kurang 0 bagian karbondisulfida
1 larut dalam kloroform dan dalam karbontetraklorida
enyimpanan 2 Dalam wadah tertutup rapat
2. Asa% $lorda -/
(ama =esmi 2 Acidum @ydrochloridum
(ama Eain 2 Asam lorida
2 @l >'4,34
2 cairan, tidak berwarna, berasap, bau merangsang. Bika diencerkan dengan &
bagian air, asap dan bau hilang
enyimpanan 2 Dalam wadah tertutup rapat
). A%lu% -/
(ama resmi 2 Amilum solani
2 ati kentang
2 +erbuk halus, putih, tidak berbau
2 raktis tidak larut dalam air dan dalam etanol ;7 an 2 Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
2 +ebagai indikator
+. (atrium *iosulfat 5:6
(ama =esmi 2 (atrii *hiosulfas
(ama Eain 2 (atrium *iosulfat
=>" 2 (a&+&O'.@&O > &3:,$02 @ablur besar tidak berwarna atau serbuk hablur kasar. Dalam udara lembab
meleleh basah 1 dalam hampa udara pada suhu di atas ''G merapuh
2 Earut dalam ,7 bagian air 1 praktis tidak larut dalam etanol 5;76
enyimpanan 2 Dalam wadah tertutup rapat
egunaan 2 +ebagai titran
II. ) Prosedur $erja1. Teoln
-
7/21/2019 Lap.xantin
11/23
- Ditimbang seksama &7 mg, larutkan dalam $ mE air. *ambahkan & mE perak
nitrat ,$ (, kocok. *itrasi dengan (aO@ ,$ ( menggunakan indikator merah fenil.
5:6
$ mE (aO@ ,$ ( setara dengan $:,& *eofilin
- *itrasi. Earutan zat dalam dimetil formaldehid dititrasi dengan ,$ ( (aO@ 5$>$
mol6, indikator tiolftalein 5;6
- *itrasi. ' mg zat dilarutkan dalam ',7 mE asam formiat lalu ditambahkan 7 mE
anhidrat asetat, sesudah ditetesi &-' tetes larutan, dititrasi dengan ,$ ( asam
perklorat 5$>$ mmol6 sampai warna ungu kelabu. 5;6
- Earutkan ,$7 g dalam $ mE air, tambahkan & mE ,& perak nitrat dan kocok.
*ambahkan $ mE bromthymol biru. *itrasi dengan (aO@ ,$
$ mE (aO@ ,$ ( setara dengan $:,& *eofilin 5$6
-
+ebanyak kurang lebih &7 mg teofilin yang ditimbang seksama, ditambah 7 mE air
dan : mE ammonia encer. Earutan dihangatkan perlahan-lahan di atas penangas air
sehingga larut sempurna. Earutan selanjutnya ditambah & mE perak nitrat ,$ ( dan
dicampur. emanasan di atas penangas air dilanjutkan selama $7 menit. Earutan
didinginkan lalu disaring melalui krus penyaring dengan penghisapan. Earutan dicuci
tiga kali, tiap kali dengan $ mE air. umpulan filtrate dan air cucian diasamkandengan asam nitrat pekat. Earutan selanjutnya ditambah & mE besi 5%%%6 amonium
sulfat : dan dititrasi dengan amonium tiosianat ,$ (.
*iap mE perak nitrat ,$ ( setara dengan $:,& teofilin. 5&6
2. $oen
- Eakukan penetapan kadar menurut cara % yang tertera pada titrasi bebas air
menggunakan $ mg yang ditimbang. Earutkan dalam 3 mE anhidrat asetat ,panaskan, dinginkan, tambahkan : mE benzene . 5:6
$ mE asam perklorat ,$ ( setara dengan $;,3& mg ofein
- ofein dititrasi, larutan zat dalam anhidrat asetat dititrasi dengan ,7 ( asam
perklorat timbul warna kuning 5$>$ mmol6. %ndikator ungu ristal 5;6
-
*itrasi. ' mg zat dilarutkan dalam ',7 mE asam formiat lalu ditambahkan 7 mE
anhidrat asetat. +etelah diberi &-' tetes larutan sudan %C, larutan dititrasi dengan ,$
( asam perklorat 5$>$ mmol6 sampai warna kembali menjadi ungu kelabu. 5;6
-
7/21/2019 Lap.xantin
12/23
- *imbang seksama kurang lebih $0 mg, larutkan dalam 7 mE asam asetat glasial ,
hangatkan jika perlu. Dinginkan kurang lebih $ mE anhidrida asetat dan & mE
toluene . *itrasi dengan asam perklorat ,$ (, tetapkan secara potensiometrik. 5$$6
$ mE asam perklorat setara denga $;,3& mg :@$(3O&
- +ejumlah sampel yang setara dengan kurang lebih 7 mg kofein ditimbang
seksama lalu dilarutkan dalam air secukupnya. Earutan diencerkan dengan air
sampai $ mE, jika perlu disaring. +ebanyak 7, mE larutan dipipet dan dimasukkan
ke dalam Hrlenmeyer bertutup kaca, ditambah $ mE larutan iodat-iodida ,$ ( dan
7 mE asam klorida ',7 , lalu ditutup segera dan digojog. Earutan didiamkan selam
& menit 5terlindung dari cahaya6 pada suhu &G. larutan dipindahkan ke dalam
tabung sentrifugal dan dipusingkan selama ' sampai 7 menit dengan putaran &
putaran permenit. ada $, mE larutan yang jernih dititrasi dengan natrium tiosianat
,$ ( menggunakan indikator larutan kanji. adar kafein ditetapkan dengan kur)a
antara )olume natrium tiosianat terhadap satu seri larutan baku kafein. 5&6
- +ejumlah sampel yang setara dengan lebih kurang & mg ditimbang seksama,
dilarutkan dalam $ mE anhidrida adam asetat dan & mE benzene. Earutan dititrasi
secara potensiometri dengan asam perklorat ,$ (. 5&6
*iap mE asam perklorat ,$ ( setara dengan $;,3& mg kofein-
Earutkan ,$0 g dengan pemanasan dalam 7 mE asam asetat anhidrta. "iarkan
hingga dingin, dan tambahkan dengan $ mE asetat anhidrat dan & mE toluene.
*itrasi dengan ,$ asam perklorat dan tentukan titik akhirnya secar potensiometri.
5$6
$ mE asam perklorat ,$ setara dengan $;,3& mg :@$(3O&
). Teobro%n
- *itrasi larut zat dalam anhidrat asetat atau benzol 572$6 dititrasi dengan ,7 ( asamperklorat 5$>& mmol6, indikator sudan %%% sampai timbul warna ungu kelabu. 5;6
- Earutkan ,$7 g dalam $&7 mE air mendidih, dinginkan hingga suhu 7-4G dan
tambahkan &7 mE ,$ perak nitrat. 8unakan larutan fenolftalein sebagai indikator.
*itarasi dengan ,$ (aO@ hingga warna. 5$6
$ mE (aO@ ,$ setara dengan $:,& 0@:(3O&
- +ejumlah sampel yang setara dengan kurang lebih 7 mg teobromin ditimbang
secara seksama lalu ditambah $&7 mE air, larutan ditambah $ mE larutan merahfenol ,$ dalam alcohol dan 3 mE asam sulfat $ (. Bika perlu larutan ditambah
-
7/21/2019 Lap.xantin
13/23
asam lagi sampai larutan sedikit asam, yang dapat dilihat larutannya berwarna
kuning. Earutan didihkan $-$7 menit lalu didinginkan. Earutan ditambah (aO@ $ (
sampai berwarna merah kebiruan. 5&6
+. *enobarbtal
- Eebih kuran 7 mg yang ditimbang seksama, larutkan dalam 3 mE etanol 5;76
dan &7 mE air. *itrasi dengan (aO@ ,$ ( menggunakan indikator timolftalein.
Eakukan titrasi blanko
- *iap mE (aO@ ,$ ( setara dengan &',&& fenobarbital
- Earutakan ,$ g dalam 7 mE pyridine, tambahkan ,7 mE timolftalein dan $ mE
perak nitrat. *itrasi dengan ,$ ethanolic sodium hydro!ide sampai warna biru
muncul. Eakukan titrasi blanko. 5$6
$ mE ,$ ethanolic sodium hydroksida setara dengan $$,4$ mg $&($&(&O'
- +ejumlah sampel setara dengan kurang lebih 7 mg ditimbang seksama dilarutkan
dalam & mE dimetil formamida. Earutan dititrasi dengan litium metoksida ,$ (
menggunakan indikator timolftalein atau secara potensiometri. Dilakukan titrasi
blanko. 5&6
- +ejumlah sampel yang setara dengan lebih kurang & mg barbiturate ditimbangseksama dan dilarutkan dalam ' mE natrium karbonat '. Earutan dititrasi dengan
perak nitrat ,$ ( sampai terjadi kekeruhan tetap yang pertama. *itik akhir lebih baik
jika dilihat dengan latar belakang berwarna hitam. 5&6
*iap mE perak nitrat ,$ ( setara dengan $>$ berat molekul barbiturate.
BAB IIIMET0DE $E"A
III.1 Alat dan Ba'an
III.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan antara lain 2 baskom, botol semprot, buret,
Hrlenmeyer, gelas ukur, pipet skla, pipet tetes, plat tetes, statif dan klem, sendok
tanduk, dan timbangan analititk.
-
7/21/2019 Lap.xantin
14/23
III.1.2 Ba'an
"ahan-bahan yang digunakan antara lain 2 air suling, aluminium foil, (a &O',
larutan baku %od, larutan baku natrium tiosulfat, larutan baku Ag(O', indikator kanji,
@l encer, pereaksi mure!id, zwikker, rou!, dan parri, serta sampel sediaan tablet
"odre!#dan sediaan injeksi fenobarbital.
III.2 3ara $erja
$.
enetapan kadar fenobarbital
- Disiapkan alat dan bahan
- Dipipet $ mE sediaan injeksi fenobarbital 5setara $ mg fenobarbital6
- Ditambahkan dengan $7 mE (a&O'
- Dititrasi dengan menggunakan larutan baku Ag(O'
-
Dicatat )olume titrasinya
2. Penentuan kadar koen
- Disiapkan alat dan bahan
- Dilarutkan sampel kofein 5setara $ mg6 dengan @l encer sebanyak 7 mE dan
dimasukkan kedalam Hrlenmeyer bersumbat kaca-
Ditambahkan dengan $7 mE larutan baku %&
- Didiamkan ditempat gelap kurang lebih $7 menit
- Dititrasi dengan (atrium *iosulfat hingga berwarna kuning, kemudian ditambahkan
indikator kanji hingga berwarna biru
- Dititrasi kembali dengan (atrium *iosulfat hingga warna biru yang ada pada larutan
hilang
- Dicatat )olume titrasinya
-
7/21/2019 Lap.xantin
15/23
BAB I(
HA#IL PEN4AMATAN
I(.1 Tabel
(o +ampel C.titrasi
5mE6
(.titrasi
5(6
etode "+*
5mg6
adar
$ Euminal
ofein
,;
C$ 2 $7
C& 2$0,$
,;4
($2,$$3
(&2,;:
Argentometr
i
%odometri
$
$
&,4
-,;&
& Euminal
*eofilin
C$ 2 &
C& 2 $4
C$ 2 &3
C& 2 07
($2,:3
:
(&2,$
7
($2,$$3
(&2,;:
"romometri
%odometri
7
$
4$,;&
&$&,7'
' ofein
*eofilin
C$2 $7
C&2$:,7
,0
($2,$$3
(&2,;:
,:3:
%odometri $
0$
-0,4&$
$7,4
3 *eofilin
ofein
,7
$:,&
,:3:
,;:
Alkalimetri
%odimetri
3','
$
':$,$0
'3,&&7 ofein
Euminal
$0,4
&$,4
,$$3
,$$7
%odimetri
"romometri
$
$
;3,'
&00,$
4 Euminal
*eofilin
$,0
,3
,;4
,:3:
C&2 ,:3
(
Argentometr
i
Alkalimetri
&'
3','
&7,&:4
':7,34
Data Uj $ualtat
+ampel +enyawa +ampel +enyawa
H4 *eobromin I$ *eobromin, *eofilin
H0 *eofilin, kofein I& *eobromin, ofein
H: ofein I' *eobromin, ofein,*eofilin
H; *eobromin, teofilin I3 *eofilin
H$ *eobromin, ofein I7 *eobromin
-
7/21/2019 Lap.xantin
16/23
-
7/21/2019 Lap.xantin
17/23
basa pada pelarut bebas air. @asil metode *"A terhadap turunan purin tidak
memuaskan.
"arbital semuanya bersifat lipofil, sukar larut dalam air tetapi mudah larut
dalam pelarut-pelarut non polar, seperti minyak, kloroform, dan sebagainya.
+ecara kimia, barbiturat merupakan deri)ate asam barbiturat. Asam barbiturat
merupakan hasil reaksi kondensasi antara urea dengan asam malonat.
etode penetapan kadar barbiturat dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain meode aside-alkalimetri, argentometri, dan bromometri utnuk gugus tidak
jenuh. +emua barbiturat dapat ditetapkan sebagai asam berbasa satu. *itrasi dalam
air dihindari karena sifat keasaman barbiturat yang lemah dan kelarutannya dalam
air yang kecil. Oleh karena itu, titrasi dilakukan dengan pelarut campuran airm
alcohol. Dalam suasana basa, barbiturat dengan perak nitrat membentuk garam
yang tak larut. =eaksi yang terjadi tergantung suasana larutannya. "eberapa
barbiturat mempunyai substituent pada kedukukan 7 yang merupakan gugus yang
tidak jenuh. 8ugus ini dapat dititrasi kuantitatif dengan metode bromometri.
ada percobaan ini, digunakan sampel fenobarbital dari sediaan injeksi
luminal dan kofein dari sediaan tablet bodre!. Untuk sampel fenobarbital digunakan
metode argentometri 5"udde6 dalam analisis penetapan kadar, sedangkan sampelkofein menggunakan metode iodometri dalam analisis penetapan kadar.
Untuk penetapan kadar luminal atau fenobarbital, pertama-tama, sampel
dipipet sebanyak $ mE 5$ mE setara dengan $ mg fenobarbital6, kemudian
dimasukkan ke dalam Hrlenmeyer. Ealu, sampel ditambahkan dengan (a&O' .
selanjutnya, dititrasi dengan menggunakan larutan baku Ag(O',;7 ( dengan
)olume titrasi ,; mE. ula-mula, pada waktu dititrasi akan terbentuk polimer
kompleks barbiturat perak nitrat yang larut dengan perbandingan $2$. ada titik akhirtitrasi, kelebihan sedikit ion perak mengakibatkan terbentuknya kompleks perak-
barbiturat polimer yang sukar larut dengan perbandingan $2& dan merupakan akhir
titrasi.
Dalam penetapan kadar luminal atau fenobarbital dengan menggunakan
metode argentometri 5budde6, tidak digunakan indikator. @al ini karena, penentuan
titik akhir titrasi ditandai dengan kekeruhan. enambahan (atrium karbonat untuk
membuat suasana menjadi alkali atau basa.
-
7/21/2019 Lap.xantin
18/23
+edangkan untuk penetapan kadar kofein. +ampel kofein yang setara dengan
$ mg dilarutkan dengan @l encer sebanyak 7 mE. kemudian ditambahkan larutan
baku %& sebanyak $7 mE lalu diamkan $7 menit di tempat gelap. +elanjutnya
ditambahkan indikator kanji lalu dititrasi dengan menggunakan larutan baku (a
tiosulfat ,;: (. *itik akhir titrasi ditandai dengan warna biru yang ada pada larutan
sampel menghilang.
*itrasi dengan natrium tiosulfat hanya boleh dilaksanakan dalam larutan asam
atau hampir netral. Dalam larutan alkali, bahkan dalam larutan yang mengandung
hidrogen karbonat akan terjadi disproporsionasi iod menjadi hipoiodit dan iodida.
@ipoiodit yang terjadi akan mengoksidasi tiosulfat menjadi sulfat. Badi, penambahan
@l untuk membuat suasana menjadi asam. Earutan kanji ditambahkan sebagai
indikator yang akan memberikan warna biru pada larutan sampel sebelum dititrasi
dan warna biru pun akan menghilang setelah sampel dititrasi dengan natrium
tiosulfat
@asil penetapan kadar yang didapatkan pada sampel fenobarbital adalah
&,43 . Dan untuk kofein, persen kadar yang diperoleh adalah -,;& . @al ini
tidak sesuai dengan persyaratan persen kadar yang terdapat dalam literature
-
7/21/2019 Lap.xantin
19/23
Adapun faktor kesalahan yang mungkin terjadi pada percobaan ini antara
lain 2 reagen atau pereaksi yangkurang baik kualitasnya, serta larutan baku yang
kurang murni, alat-alat laboratorium yang digunakan kurang bersih, kesalahan dalam
prosedur preparasi, human of error, serta mengambil reagen atau larutan baku yang
tidak kuantitatif. +elain itu, pada waktu penempatan sampel di tempat gelap,
waktunya kurang lama sehingga sampel belum berubah warna menjadi kuning
sepenuhnya dan sudah terlanjur dititrasi.
BAB (IPENUTUP
(I. $es%!ulan
Dari hasil percobaan diperoleh persen kadar kofein yaitu -,;& sedangkan
persen kadar untuk fenobarbital yaitu &,4 . @asil ini tidak sesuai dengan
persentase kadar pada literature 5
-
7/21/2019 Lap.xantin
20/23
DA*TA PU#TA$A
$. 8aniswarna, +ulistia 8. $;;7. Farmakologi dan TerapiEdisi IV. Bakarta 2 Uni)ersitas%ndonesia. $'3, $'7, &&4, &&0, &'$
&. +udjadi. &:.Analisis Kuantitatif Obat. Kogyakarta 2 8adjah ada Uni)ersity ress.$74, $70, $7;, $4, $4;, $0, $04, $00, $0:
'. *adjuddin, (aid. &$. enuntun raktikum Analisa
-
7/21/2019 Lap.xantin
21/23
agic &oor ,i)n) n
*an%as
#log ini b)risi laporan-laporan
dari A+A O+& 3rOm
,!4N4 n s)gaa hal t)ntang
*AN%A,555 adA 6u7a N)w,
,4p$ta+ 8o+)A n )pAn7.....
4NO !t i;;;555
8lasi'
8artu ipat
a6alah
oai'
#ilah ,isi
upli'an
http://magicdoorwow.blogspot.com/http://magicdoorwow.blogspot.com/http://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=classichttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=flipcardhttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=magazinehttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=mosaichttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=sidebarhttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=snapshothttp://magicdoorwow.blogspot.com/http://magicdoorwow.blogspot.com/http://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=classichttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=flipcardhttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=magazinehttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=mosaichttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=sidebarhttp://magicdoorwow.blogspot.com/2011/11/analisis-xantin-n-barbiturat.html?view=snapshot -
7/21/2019 Lap.xantin
22/23
8ronologis
Terkini
Tanggal
Label
Penulis
oNaisAoNaisA
No( 19th$g$g
No( 19th!n %h4 Nig% ,'!n %h4 Nig% ,'
No( 19th
On4 ,otOn4 ,ot
No( 19th%o 7i+%o 7i+
No( 19th! a %h) #)s%! a %h) #)s%
No( 19tharOn7 aa8!arOn7 aa8!
No( 19th
a+u%aN #a8ua+u%aN #a8u
No( 19thANais!s "aNt!n n #ar#it$ra%ANais!s "aNt!n n #ar#it$ra%
No( 19thAnai,i, An%i#iOt!'Anai,i, An%i#iOt!'
No( 19th&)p+)s!; a+'iNsoN; ,a'!t ')aa; !nson!a; n N
-
7/21/2019 Lap.xantin
23/23
)muat%)mplat) &