li anmal blok 15 a
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 LI ANMAL BLOK 15 A
1/8
Analisis Masalah
1.1 Apa hubungan sakit epigastric dengan keadaan yang tidak sadarkan diri?4 51.2 Apa hubungan proyeksi penjalaran rasa sakit dengan tempat yang bermasalah
pada jantung?5 6
1.3 Apa intrepretasi dan mekanisme dari pemeriksaan fisik?
a. uffle heart sound 4 5
!nfark transmuraldinding nekrotik yang tipis pecah perdarahan masif ke dalam kantong
perikardium yang relatif tidak elastis dan tidak berkembangkantong perikardium terisi darah
menekan jantungsaat auskultasi terdengar muffle heart sounds
b. inimal basal rales 5 6"onchi basah# suara berisik dan terputus akibat aliran udara yang mele$ati cairan.
"ales belum terdengar apabila transudasi terjadi di dalam rongga interstitial bukan ke
dalam al%eoli. Apabila transudasi ke dalam al%eoli# rales terdengar mula&mula pada basal
paru yang kemudian menyeluruh 'meluas(.
!skemia pada jantung dapat mengakibatkan berkurangnya kontraktilitas jantung
dan darah menjadi terbendung di atrium kiri. )ama kelamaan akan terjadi kongesti di %ena
pulmonalis. *ekanan intra%askuler %ena pulmonalis yang semakin tinggi menyebabkan
cairan terdorong keluar dan terjadilah edema paru. +dema paru menyebabkan pasien
sering merasa sesak napas saat berakti%itas ringan dan berbaring sebagai kompensasi
akibat lumen bronkus dan al%eolus mengecil yang menyebabkan pertukaran gasterganggu. ,ada edema paru# al%eolus yang tergenang cairan transudasi yang
menimbulkan suara ronki basah basal halus saat auskultasi.
2. Apa -iagnosis kerja pada kasus?4 5*+!
3. /agaimana epidemiologi pada kasus?5 6
-
7/25/2019 LI ANMAL BLOK 15 A
2/8
Penyakit jantung koroner dan stroke di Amerika Serikat adalah 71% dari seluruh
penyakit CVS dengan penyakit jantung koroner sendiri 53% diantaranya, sehingga
seara jelas dapat kita simpulkan adalah suatu masalah kesehatan masayarakat
seara umum!1,"#$ ata di &ndonesia dalam 'e'erapa dasa(arsa terakhir di $
rumah sakit umum pusat di &ndonesia dilaporkan 'ah(a pre)elensi penyakit jantung
koroner telah menggeser penyakit jantung reumatik se'agai penyakit jantung yang
paling 'anyak ditemukan! *eenderungan terse'ut juga terlihat di negara#negara
Asia +enggara serta Arika, i Singapura dan Malaysia, kematian penyakit jantung
koroner meningkat dari yang tadinya tidak 'ermakna menjadi sekurangnya 1-%
dari semua kematian!
Ade Indah Permata Sari
-
7/25/2019 LI ANMAL BLOK 15 A
3/8
0411181419037
Alpha
Penyakit Jantung Koroner
,enyakit jantung koroner adalah penyakit jantung iskemik yang timbul akibat
penyempitan pada arteri koronaria# yang dapat disebabkan antara lain oleh aterosklerosis# emboli
koronaria# kelainan jaringan ikat misalnya lupus eritematosus. Aterosklerosis merupakan
penyebab terbanyak '00(.
Faktor!aktor re"iko PJK
aktor&faktor resiko penyakit jantung koroner dikenal sejak lama berupa
1. ipertensi
2. olesterol darah
3. erokok
4. -iet5. sia
6. e7
8. urang latihan
9. eturunan
#tiologi
Adanya aterosklerosis koroner dimana terjadi kelainan pada intima bermula berupa
bercak fibrosa 'fibrous pla:ue( dan selanjutnya terjadi ulserasi# pendarahan# kalsifikasi
dan trombosis. ,erjalanan dalam kejadian aterosklerosis tidak hanya disebabkan oleh
faktor tunggal# akan tetapi diberati juga banyak faktor lain seperti hipertensi# kadar lipid#rokok# kadar gula darah yang abnormal.
Patogene"i"
ekitar 0; dihasilkan oleh adanya gangguan atau rupturnya pada plak aterosklerosis
dengan diikuti agregasi platelet dan pembentukan trombus intrakoroner. ,enyebab lainnya dapat
berupa sindrom %askulitis# emboli koroner 'dapat disebabkan oleh endokarditis atau katup
jantung buatan(# anomali arteri koroner kongenital# aneurisma# trauma# spasme arteri koroner
berat# peningkatan %iskositas darah 'polisitemia %era# trombositosis(# diseksi arteri koroner
spontan# dan peningkatan kebutuhan yang besar akan oksigen untuk miokard.
Adanya trombus pada daerah yang mengalami penyempitan karena plak dapat
menyebabkan terjadinya sumbatan berat hingga total pada arteri koroner.
-
7/25/2019 LI ANMAL BLOK 15 A
4/8
,enyakit jantung koroner terjadi bila ada timbunan ',)A( yang mengandung
lipoprotein# kolesterol# sisa&sisa jaringan dan terbentuknya kalsium pada intima# atau permukana
bagian dalam pembuluh darah. ,lak ini membuat intima menjadi kasar# jaringan akan berkurang
oksigen dan at gii sehingga menimbulkan infark# penyakit jantung koroner menunjukkan
gejala gii terjadi infark miokard atau bila terjadi iskemia miokard seperti angina pectoris.
olesterol serum diba$a oleh beberapa lipoprotein yang diklasifikasikan menurut densitasnya.
)ipoprotein dalam urutan densitas yang meningkat adalah kilomikron. B)-) 'Bery )o$ -ensity
)ipoprotein(. )-) 'lo$ -ensity )ipoprotein( dan -) 'igh -ensity )ipoprotein( memba$a
hampir seluruh kolesterol dan merupakan yang paling aterojenik. -) menurunkan resiko
penyakit jantung ke hati# tempat kolesterol di metabolisme dan di ekskresikan. Crang de$asa
dapat diklasifikasikan sebagai beresiko penyakit jantung koroner berdasarkan jumlah total dan
kadar kolesterol )-)&nya 'oore# 1008(.
$u%ungan &"ia terhadap Ke'adian Penyakit Jantung Koroner
mur merupakan faktor risiko ,@ dimana penambahan usia akan meningkatkan risiko
terjadinya ,@. emakin tua umur maka semakin besar kemungkinan timbulnya karat yang
menempel di dinding dan menyebabkan mengganggu aliran air yang mele$atinya.
$u%ungan Kole"terol (otal terhadap Ke'adian Penyakit Jantung Koroner
adar kolesterol yang tinggi dapat mengendap di dalam pembuluh arteri yang
menyebabkan penyempitan dan pengerasan yang dikenal sebagai atherosklerosis atau plak.
Akibat meningginya beban kerja jantung dan hipertrofi# maka kebutuhan jantung akan darah
'oksigen( meningkat dan menyebabkan terjadinya ,@.
$u%ungan Kadar (rigli"erida terhadap Ke'adian Penyakit Jantung Koroner)
*rigliserida dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah. @ika kolesterol dalam
darah tinggi dapat menyebabkan terjadinya atherosklerosis. ,enelitian para ahli menegaskan
bah$a peningkatan kadar trigliserida dalam darah merupakan salah satu faktor risiko dari ,@
$u%ungan $iperten"i terhadap Ke'adian Penyakit Jantung Koroner
*ekanan darah yang tinggi secara terus menerus menyebabkan kerusakan sistem
pembuluh darah arteri dengan perlahan&lahan. Arteri tersebut mengalami pengerasan yang
disebabkan oleh endapan lemak pada dinding# sehingga menyempitkan lumen yang terdapat di
dalam pembuluh darah yang akan membuat aliran darah menjadi terhalang. @ika pembuluh arteri
koroner terkena maka menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner.
$u%ungan *ia%ete" +elitu" terhadap Ke'adian Penyakit Jantung Koroner
-
7/25/2019 LI ANMAL BLOK 15 A
5/8
Cbesitas berhubungan dengan terjadinya atherogenic dislipidemia# hipertensi#
hiperinsulinemia# gangguan metabolism glukosa#dan inflamasi yang menimbulkan risiko
terjadinya diabetes dan penyakit >B
+ani!e"ta"i Klinik SKA Patogene"i"
A=
Stratifiasi !isio dengan TIMI Score
,ada saat melakukan diagnosis kasus sindrom koroneri akut# prognosis pasien juga perlu
dipertimbangkan. aat ini# salah satu sistem skoring yang sering digunakan adalah *!! core
'*hrombolysis in yocardial !nfarction '*!!(. kor *!! berbeda antara kasus *+! '*&
ele%ation myocardial infarction( dengan kasus =*+! 'non *&ele%ation myocardial
infarction(.
,ada kasus =&*+!# sebelumnya kita perlu perhatikan tanda dan gejala berupa nyeri
dada iskemi pada saat istirahat dalam 24 jam terakhir# dengan disertai bukti penyakit jantung
koroner 'dapat berupa de%iasi segmen * atau peningkatan penanda enim jantung(. -alam
menentukan skor *!! untuk kasus =&*+!# informasi yang perlu digali adalah sebagai
berikut.
1. sia EF65 tahun
2. 3 atau lebih faktor resiko penyakit jantung koroner
3. "i$ayat penyakit jantung koroner sebelumnya serta diketahui terdapat stenosis E5;
4. ,enggunaan aspirin dalam 8 hari terakhir
5. Angina berat dalam 24 jam terakhir
6. ,eningkatan penanda enim jantung
-
7/25/2019 LI ANMAL BLOK 15 A
6/8
8. -e%iasi segmen * E;#5 mm
asing&masing kriteria mendapatkan 1 poin.
aitan kor *!! tersebut dengan kematian dalam 2 minggu# resiko kematian akibat infark
miokard# terjadinya miokard infark adalah sebagai berikut
;&1 point 3&5
2 poin 3&9
3 poin 5&13
4 poin 8&2;
5 poin 12&26
6&8 poin 10&41
ementara itu# untuk skoring *!! pada kasus *+!# kriteria sedikit berbeda# yaitu
'sebelumnya pertimbangkan tanda dan gejala berikut nyeri dada lebih dari 3; menit# * ele%asi#
onset kurang dari 6 jam(.
1. -# ri$ayat hipertensi atau ri$ayat angina '1 poin(
2. *ekanan darah sistolik kurang dari 1;; mmg '3 poin(
3. -enyut nadi E 1;; /, '2 poin(
4. elas illip !!&!B '2 poin(
5. /erat badan kurang dari 68 kg '1 poin(
6. * ele%asi pada lead anterior atau terdapat )/// '1 poin(
8. Gaktu onset hingga penatalaksanaan lebih dari 4 jam '1 poin(
ditambah dengan kriteria usia
1. usia lebih dari atau sama dengan 85 tahun '3 poin(
2. 65&84 tahun '2 poin(
3. kurang dari 65 '; poin(kor ini memberikan informasi prediksi kematian dalam 3; hari sesudah terjadi infark miokard
sebagai berikut.
; poin ;#9
1 poin 1#6
2 poin 2#2
3 poin 4#4
4 poin 8#3
5 poin 12
6 poin 16
8 poin 23
9 poin 28
0&14 poin 36
,emeriksaan +< 12 sandapan umumnya pada !A terdapat gambaran iskemia# injuri
dan nekrosis yang timbul menurut urutan tertentu sesuai dengan perubahan&perubahan pada
miokard yang disebut e%olusi +
-
7/25/2019 LI ANMAL BLOK 15 A
7/8
3. ase infark lama
*erdiri dari
a( H patologis# bisa H atau Hr
b( * yang kembali iso&elektrik
c( * bisa normal atau negatif.
*imbulnya kelainan&kelainan +< pada !A bisa terlambat# sehingga untuk
menyingkirkan diagnosis !A membutuhkan +< serial. ase e%olusi yang terjadi bisa sangat
ber%ariasi# bisa beberapa jam hingga 2 minggu. elama e%olusi atau sesudahnya# gelombang H
bisa hilang sehingga disebut infark miokard non&H.
-
7/25/2019 LI ANMAL BLOK 15 A
8/8
& terapi trombolitik bila $aktu mulai nyeri dada sampai terapi K 12 jam# usia K 85 tahun dantidak ada kontraindikasi.
& angioplasti koroner ',*>A( primer bila fasilitas alat dan tenaga memungkinkan. ,*>A primer
sebagai terapi alternatif trombolitik atau bila syok kardiogenik atau bila ada kontraindikasi terapitrombolitik
b. /ila sangat mencurigai ada iskemia 'depresi segmen *# insersi *(# diberi terapi anti iskemia#
maka segera dira$at di !>>L dan
c. +< normal atau nondiagnostik# maka pemantauan dilanjutkan di