makalah myasthenia gravis kel.6 s1a

Upload: ginta

Post on 21-Feb-2018

316 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    1/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Miastenia gravis merupakan penyakit kelemahan otot yang parah.

    Penyakit ini merupakan penyakit neuromuscular yang merupakan gabungan

    antara cepatnya terjadi kelelahan otot-otot volunter dan lambatnya pemulihan.

    Pada masa lampau kematian akibat dari penyakit ini bisa mencapai 90%, tetapi

    setelah ditemukannya obat-obatan dan tersedianya unit-unit perawatan pernaasan,

    maka sejak itulah jumlah kematian akibat penyakit ini bisa dikurangi.

    !indrom klinis ini ditemukan pertama kali pada tahun "#00, dan pada

    akhir tahun "$00 Miastenia gravis dibedakan dari kelemahan otot akibat paralisis

    burbar. Pada tahun "90 seorang dokter yang menderita penyakit Miastenia gravis

    merasa lebih baik setelah minum obat eidrin yang sebenarnya obat ini ditujukan

    untuk mengatasi kram menstruasi. &an pada tahun "9'( seorang dokter dari

    )nggris bernama Mary *alker melihat adanya gejala-gejala yang serupa antara

    Miastenia gravis dengan keracunan kurare.

    Mary *alker menggunakan antagonis kurare yaitu isiotigmin untuk

    mengobati Miastenia gravis dan ternyata ada kemajuan nyata dalam penyembuhan

    penyakit ini. Miastenia gravis banyak timbul pada usia 0 tahun, perbandingan

    antara wanita dan pria yang menderita penyakit ini adalah '+". ingkatan usia

    yang kedua yang paling sering terserang penyakit ini adalah pria dewasa yang

    lebih tua.

    ematian dari penyakit Miastenia gravis biasanya disebabkan oleh

    insuisiensi pernaasan, tetapi dapat dilakukannya perbaikan dalam perawatan

    intensi untuk pertahanan sehingga komplikasi yang timbul dapat ditangani

    dengan lebih baik. Penyembuhan dapat terjadi pada "0 % hingga 0 % pasien

    dengan melakukan timektomi elekti pada pasien-pasien tertentu dan yang paling

    cocok dengan jalan penyembuhan seperti ini adalah golongan wanita muda, yaitu

    1

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    2/42

    pada usia awitan. sia awitan dari miastenia gravis adalah 0-'0 tahun untuk

    wanita dan (0-#0 untuk pria.

    1.2 RUMUSAN MASALAH

    ". /pa yang dimaksud dengan Miastenia ravis1

    . /pa saja klasiikasi penyakit Miastenia ravis1

    '. /pa penyebab dari Miastenia ravis1

    (. 2agaimana patoisiologi penyakit Miastenia ravis1

    3. /pa saja tanda dan gejala Miastenia ravis1

    #. 2agaimana diagnosis dari penyakit Miastenia ravis1

    4. /pa saja komplikasi yang timbul dari penyakit Miastenia ravis1

    $. 2agaimana pencegahan penyakit Miastenia ravis1

    9. 2agaimana penetalaksanaan penyakit Miastenia ravis1

    "0. 2agaimana penyelesaian kasus penyakit Miastenia ravis dengan metoda!5/P1

    1.3 TUJUAN

    ". Mengetahui deinisi penyakit Miastenia gravis.

    . Mengetahui lasiikasi penyakit Miastenia gravis.

    '. Mengetahui penyebab6etiologi penyakit Miestenia ravis.

    (. Mengetahui patogenesis6patoisiologi penyakit Miastenia gravis.

    3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit Miastenia gravis.

    #. Mengetahui &iagnosis dari penyakit Miatenia ravis.

    4. Mengetahui komplikasi yang bisa ditimbulkan oleh penyakit Miastenia

    gravis.

    $. Mengetahui pencegahan penyakit Miastenia gravis.

    9. Mengetahui penatalaksanaan penyakit Miastenia gravis.

    "0. Mengetahui cara penyelesaian kasus Miastenia ravis dengan metoda

    !5/P.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 DEFINISI MYASTHENIA GRAVIS

    2

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    3/42

    Myasthenia ravis 7M8 adalah penyakit autoimun kronis dari transmisi

    neuromuskular yang menghasilkan kelemahan otot. )stilah Myasthe!a adalah

    bahasa atin untuk kelemahan otot, dan G"a#!s untuk berat atau serius.

    Myasthenia ravis termasuk salah satu jenis penyakit autoimun. Menurut

    kamus kedokteran, penyakit autoimun itu sendiri adalah suatu jenis penyakit

    dimana antibodi menyerang jaringan-jaringannya sendiri. Myasthenia ravis

    dapat menyerang otot apa saja, tapi yang paling umum terserang adalah otot yang

    mengontrol gerakan mata, kelopak mata, mengunyah, menelan, batuk dan ekspresi

    wajah. 2ahu, pinggul, leher, otot yg mengontrol gerakan badan serta otot yang

    membantu pernaasan juga dapat terserang.

    Myastenia gravis merupakan gangguan yang mempengaruhi trasmisi

    neuromuskuler pada otot tubuh yang kerjanya dibawah kesadaran seseorang

    7volunteer8. arakteristik yang muncul berupa kelemahan yang berlebihan dan

    umumnya terjadi kelelahan pada otot-otot volunter dan hal itu dipengaruhi oleh

    ungsi sara cranial 72runner and !uddarth 008.

    Myasthenia gravis adalah gangguan neuromuskuler yang mempengaruhi

    transmisi impuls pada otot-otot volunter tubuh 7!andra M. :eina 008.

    ;ealth

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    4/42

    2.1.1 ANAT$MI% FISI$L$GIS% DAN BI$KIMIA NEUROMUSCULAR

    JUNCTION

    iap-tiap serat sara secara normal bercabang beberapa kali danmerangsang tiga hingga beberapa ratus serat otot rangka. jung-ujung sara

    membuat suatu sambungan yang disebut neuromuscular junctionatau sambungan

    neuromuskular.

    2agian terminal dari sara motorik melebar pada bagian akhirnya yang

    disebut terminal bulb, yang terbentang diantara celah-celah yang terdapat di

    sepanjang serat sara. Membran presinaptik 7membran sara8, membran post

    sinaptik 7membran otot8, dan celah sinaps merupakan bagian-bagian pembentuk

    neuromuscular junction.

    Ga&'a" 1./natomi suatuNeuromuscular Junction

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    5/42

    erminal presinaptik mengandung vesikel yang didalamnya berisi

    asetilkolin 7/im kolin asetiltranserase yang mengkatalisasi reaksi

    berikut ini+

    /setil-o/ ? olin @ /setilkolin ? o/

    . /setilkolin kemudian disatukan ke dalam partikel kecil terikat-membran

    yang disebut vesikel sinap dan disimpan di dalam vesikel ini.

    '. Pelepasan asetilkolin dari vesikel ke dalam celah sinaps merupakan tahap

    berikutnya. Peristiwa ini terjadi melalui eksositosis yang melibatkan usi

    vesikel dengan membran presinaptik. &alam keadaan istirahat, kuanta

    tunggal 7sekitar "0.000 molekul transmitter yang mungkin sesuai dengan

    isi satu vesikel sinaps8 akan dilepaskan secara spontan sehingga

    menghasilkan potensial endplate miniature yang kecil. alau sebuah akhir

    5

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    6/42

    sara mengalami depolarisasi akibat transmisi sebuah impuls sara, proses

    ini akan membuka saluran

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    7/42

    masing-masing satu protein beta, delta, dan gamma. Melekatnya

    asetilkolin memungkinkan natrium dapat bergerak secara mudah melewati

    saluran tersebut, sehingga akan terjadi depolarisasi parsial dari membran

    post sinaptik. Peristiwa ini akan menyebabkan suatu perubahan potensial

    setempat pada membran serat otot yang disebut excitatory postsynaptic

    potential7potensial lempeng akhir8. /pabila pembukaan gerbang natrium

    telah mencukupi, maka akan terjadi suatu potensial aksi pada membran

    otot yang selanjutnya menyebabkan kontraksi otot.

    Ga&'a" 2. BisiologiNeuromuscular Junction

    2eberapa siat dari reseptor asetilkolin di neuromuscular junction adalah

    sebagai berikut+

    7

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    8/42

    Merupakan reseptor nikotinik 7nikotin adalah agonis terhadap reseptor8

    Merupakan glikoprotein bermembran dengan berat molekul sekitar 43

    k&a.

    Mengandung lima subunit + ala, beta, delta dan gamma.

    &ua molekul asetilkolin harus berikatan untuk membuka saluran ion, yang

    memungkinkan aliran baik :a?maupun ?.

    2isa berikatan dengan erat pada subunit dan dapat digunakan untuk

    melabel reseptor atau sebagai suatu ligand berainitas untuk

    memurnikannya.

    /utoantibodi terhadap reseptor termasuk penyebab miastenia gravis.

    2.2 KLASIFIKASI MYASTHENIA GRAVIS

    ntuk menentukan prognosis dan pengobatannya, penderita miastenia

    gravis dibagi atas ( golongan yaitu antara lain +

    olongan ) + Miastenia 5kular

    Pada kelompok ini terdapat gangguan pada satu atau beberapa otot okular

    yang menyebabkan timbulnya gejala ptosis dan diplopia, seringkali ptosis

    unilateral. 2entuk ini biasanya ringan akan tetapi seringkali resisten terhadap

    pengobatan.

    olongan )) + Miastenia bentuk umum yang ringan

    imbulnya gejala perlahan-lahan dimulai dengan gejala okular yang

    kemudian menyebar mengenai wajah, anggota badan dan otot-otot bulbar. 5tot-

    otot respirasi biasanya tidak terkena. Perkembangan ke arah golongan ))) dapat

    terjadi dalam dua tahun pertama dari timbulnya penyakit miastenia gravis.

    8

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    9/42

    olongan ))) + Miastenia bentuk umum yang berat

    Pada kasus ini timbulnya gejala biasanya cepat, dimulai dari gangguan

    otot okular, anggota badan dan kemudian otot pernaasan. asus-kasus yang

    mempunyai reaksi yang buruk terhadap terapi antikolinesterase berada dalam

    keadaan bahaya dan akan berkembang menjadi krisis miastenia.

    olongan )C + risis miastenia

    adang-kadang terdapat keadaan yang berkembang menjadi kelemahan

    otot yang menyeluruh disertai dengan paralisis otot-otot pernaasan. ;al ini

    merupakan keadaan darurat medik. risis miastenia dapat terjadi pada penderita

    golongan ))) yang kebal terhadap obat-obat antikolinesterase yang pada saat yang

    sama menderita ineksi lain. eadaan lain yang berkembang menjadi kelumpuhan

    otot-otot pernaasan adalah disebabkan oleh banyaknya dosis pengobatan dengan

    antikolinesterase yang disebut krisis kolinergik. /da beberapa aktor yang

    mempengaruhi perjalanan penyakit ini, penderita akan bertambah lemah pada

    waktu menderita demam, pada golongan ))) biasanya akan terjadi krisis miasteniapada waktu adanya ineksi saluran naas bagian atas, pada kebanyakan wanita

    akan terjadi peningkatan kelemahan pada saat menstruasi".

    Menurut Myasthenia Gravis Foundation of America 7MB/8, miastenia

    gravis dapat diklasiikasikan sebagai berikut +

    elas subkelas ejala

    ) /danya kelemahan otot-otot okular, kelemahan pada saat

    menutup mata, dan kekuatan otot-otot lain normal.

    )) erdapat kelemahan otot okular yang semakin parah, serta

    adanya kelemahan ringan pada otot-otot lain selain otot

    okular.

    9

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    10/42

    ))a Mempengaruhi otot-otot aksial, anggota tubuh, atau keduanya.

    Duga terdapat kelemahan otot-otot oroaringeal yang ringan

    ))b Mempengaruhi otot-otot oroaringeal, otot pernapasan atau

    keduanya. elemahan pada otot-otot anggota tubuh dan otot-

    otot aksial lebih ringan dibandingkan klas ))a.

    ))) erdapat kelemahan yang berat pada otot-otot okular.

    !edangkan otot-otot lain selain otot-otot okular mengalami

    kelemahan tingkat sedang.

    )))a Mempengaruhi otot-otot anggota tubuh, otot-otot aksial, atau

    keduanya secara predominan. erdapat kelemahan otot

    oroaringeal yang ringan.

    )))b Mempengaruhi otot oroaringeal, otot-otot pernapasan, atau

    keduanya secara predominan. erdapat kelemahan otot-otot

    anggota tubuh, otot-otot aksial, atau keduanya dalam derajat

    ringan.

    )C 5tot-otot lain selain otot-otot okular mengalami kelemahan

    dalam derajat yang berat, sedangkan otot-otot okular

    mengalami kelemahan dalam berbagai derajat

    )Ca !ecara predominan mempengaruhi otot-otot anggota tubuh

    dan atau otot-otot aksial. 5tot oroaringeal mengalami

    kelemahan dalam derajat ringan.

    )Cb Mempengaruhi otot oroaringeal, otot-otot pernapasan atau

    keduanya secara predominan. !elain itu juga terdapat

    kelemahan pada otot-otot anggota tubuh, otot-otot aksial, atau

    keduanya dengan derajat ringan. Penderita menggunakan

    feeding tubetanpa dilakukan intubasi.

    C Penderita terintubasi, dengan atau tanpa ventilasi mekanik.

    10

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    11/42

    2iasanya gejala-gejala miastenia gravis sepeti ptosis dan strabismus tidak

    akan tampak pada waktu pagi hari. &i waktu sore hari atau dalam cuaca panas,

    gejala-gejala itu akan tampak lebih jelas. Pada pemeriksaan, tonus otot tampaknya

    agak menurun.Miastenia gravis juga dapat dikelompokkan secara lebih sederhana

    seperti dibawah ini +

    a. Miastenia gravis dengan ptosis atau diplopia ringan.

    b. Miastenia gravis dengan ptosis, diplopi, dan kelemahan otot-otot untuk

    untuk mengunyah, menelan, dan berbicara. 5tot-otot anggota tubuhpun

    dapat ikut menjadi lemah. Pernapasan tidak terganggu.

    c. Miastenia ravis yang berlangsung secara cepat dengan kelemahan otot-otot

    okulobulbar. Pernapasan tidak terganggu. Penderita dapat meninggal dunia.

    Penderita terintubasi, dengan atau tanpa ventilasi mekanik.

    Millichap dan &odge membagi Miastenia gravis pada anak dalam ' tipe

    7Andang hamrin dan P. :ara, "9$#8 +

    ". :eonatal transient Miastenia gravis

    ipe ini terdapat pada "0-0% bayi baru lahir dari ibu-ibu yang menderita

    Miastenia gravis. 2eratnya gejala tidak berkaitan dengan beratnya penyakit pada

    ibu. !egera atau beberapa jam setelah lahir, bayi menjadi lemah, nabgis dan

    gerakan berkurang, tidak dapat mengisap, sukar menelan, pernapasan melemah.

    ejala ini berlangsung tidak lebih dari " 2ulan dan bayi berangsur-angsur kembali

    normal karena masuknya anti-/

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    12/42

    ipe ini timbul pada umur tahun sampai remaja. eluhan dan gejala

    sama seperti pada orang dewasa dan gejala pertama biasanya diplopia dan ptosis

    atau gejala ; seperti gangguan mengunyah, menelan atau suara sengau.

    2.3 ETI$L$GI MYASTHENIA GRAVIS

    Myasthenia ravis disebabkan oleh adanya antibodi yang merintangi,

    merubah bahkan merusak penerimaan >at asetilkolin, sehingga hal ini

    menghalangi terjadinya kerja otot. /ntibodi ini dihasilkan oleh sistem imun tubuh

    sendiri. )tulah sebabnya Myasthenia ravis dimasukkan dalam golongan penyakit

    autoimun.Myasthe!a G"a#!s F)*+at!) ), A&e"!-amenjelaskan penyebab dari

    penyakit ini sebagai berikut +

    5tot-otot dari seluruh tubuh dikontrol oleh impul syara yang timbul

    dalam otak. )mpul-impul syara ini berjalan turun melewati syara-syara menuju

    tempat dimana syara-syara bertemu dengan serabut otot. !erabut syara tidak

    benar-benar berhubungan dengan serabut otot. /da tempat atau jarak antara

    keduanya, tempat ini disebut persimpangan neuromuskular.

    etika impul syara yang berasal dari otak sampai pada syara bagian

    akhir, syara bagian akhir ini mengeluarkan bahan kimia yang disebut asetilkolin.

    /setilkolin berjalan menyeberangi jarak yang ada diantara serabut syara dan

    serabut otot 7persimpangan neuromukcular8 menuju serabut otot dimana banyak

    diikat oleh reseptor asetilkolin. 5tot menutup atau mengkerut ketika reseptor

    telah digiatkan oleh asetilkolin. Pada Myasthenia ravis, ada sebanyak $0 %

    penurunan pada angka reseptor asetilkolin. Penurunan ini disebabkan oleh

    antibodi yang menghancurkan dan merintangi reseptor asetilkolin./ntibodi adalah protein yang memainkan peranan penting dalam sistem

    imun. 2iasanya antibodi secara langsung menolak protein-protein asing yang

    disebut antigen yang menyerang tubuh. Protein-protein ini termasuk juga bakteri

    dan virus. /ntibodi menolong tubuh untuk melindungi dirinya dari protein-protein

    asing ini. ntuk alasan yang tidak dimengerti, sistem imun pada orang dengan

    Myasthenia ravis membuat antibodi melawan reseptor pada persimpangan

    12

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    13/42

    neuromuscular. /ntibodi tidak normal dapat ditemukan dalam darah pada banyak

    orang-orang dengan Myasthenia ravis. /ntibodi menghancurkan reseptor

    dengan lebih cepat dibanding tubuh bisa menggantikan mereka lagi. elemahan

    otot terjadi ketika asetilkolin tidak dapat menggerakkan reseptor pada

    persimpangan neuromuskular.

    !elain penjelasan mengenai penyebab Myasthenia ravis, terdapat juga

    penjelasan mengenai kemungkinan adanya peranan kelenjar thymus dalam

    penyakit ini. elenjar thymus yang terletak di daerah dada atas di bawah tulang

    dada, memainkan peranan penting dalam mengembangkan system imun pada

    awal kehidupan. !el-sel ini membentuk bagian dari system normal imun tubuh.

    elenjar ini sedikit besar pada saat bayi, tumbuh secara berangsur-angsur sampaimasa pubertas, dan kemudian menjadi mengecil dan digantikan dengan

    pertumbuhan bersama usia.

    Pada orang-orang dewasa dengan Myasthenia ravis, kelenjar thymus

    tidak normal. )ni mengandung beberapa kelompok dari indikasi sel imun dari

    lymphoid hyperplasia. ondisi ini umumnya hanya ditemukan pada limpa dan

    tunas getah bening pada saat reaksi akti imun. 2eberapa orang dengan

    Myasthenia ravis menghasilkan thymoma atau tumor pada kelenjar thymus.

    mumnya tumor ini jinak, tapi bisa menjadi berbahaya. ;ubungan antara kelenjar

    thymus dan Myasthenia ravis masih belum sepenuhnya dimengerti. Para

    ilmuwan percaya bahwa kelenjar thymus mungkin memberikan instruksi yang

    salah mengenai produksi antibodi reseptor asetilkolin sehingga malah menyerang

    transmisi neuromuskular.

    2. PAT$FISI$L$GI MYASTHENIA GRAVIS

    13

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    14/42

    S/e&a 1.Patoisiologi penyakit Myasthenia ravis

    elemahan pada otot-otot pada miastenia gravis dan meningkatnya

    kelemahan otot pada saat melakukan kegiatan isik adalah disebabkan oleh

    penurunan jumlah reseptor asetilkolin pada neuromuscular junction. Pada orang

    normal waktu untuk kegiatan isik adalah lebih lama dibandingkan waktu yang

    dibutuhkan untuk pemulihan kekuatan otot atau istirahat, sebaliknya pada

    miastenia gravis justru waktu yang dibutuhkan untuk istirahat adalah lebih lama

    dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan isik.

    Mekanisme imunogenik memegang peranan yang sangat penting pada

    patoisiologi miastenia gravis. 5bservasi klinik yang mendukung hal ini

    mencakup timbulnya kelainan autoimun yang terkait dengan pasien yang

    14

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    15/42

    menderita miastenia gravis, misalnya autoimun tiroiditis, sistemik lupus

    eritematosus, arthritis rheumatoid, dan lain-lain. !ejak tahun "9#0, telah

    didemonstrasikan bagaimana autoantibodi pada serum penderita miastenia gravis

    secara langsung melawan konstituen pada otot. ;al inilah yang memegang

    peranan penting pada melemahnya otot penderita dengan miastenia gravis. idak

    diragukan lagi, bahwa antibodi pada reseptor nikotinik asetilkolin merupakan

    penyebab utama kelemahan otot pasien dengan miastenia gravis. /utoantibodi

    terhadap asetilkolin reseptor 7anti-/

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    16/42

    Penyakit miastenia gravis biasanya mulai tampak pada umur 0-(0 tahun.

    ejala utama pada penyakit ini adalah timbulnya kelemahan otot bila otot tersebut

    digunakan terus menerus. 5tot mata yang sering terkena sehingga timbul ptosis

    dan strabismus. !elain itu juga dapat timbul kelemahan pada otot masseter,

    sehingga mulut penderita sukar untuk menutup. !elain itu juga dapat pula timbul

    kelemahan aring, lidah, palatum molle dan laring sehingga timbulnya kesukaran

    untuk menelan dan kesukaran untuk bicara. Parese dari palatum molle akan

    menimbulkan suara sengau, selain itu bicaranya juga menjadi kurang jelas.

    2iasanya gejala-gejala miastenia gravis seperti ptosis dan strabismus akan tampak

    dengan jelas pada sore hari dan pada cuaca panas, pada pemeriksaan tonus otot

    tampak agak menurun.

    ejala klinis Myasthenia ravis antara lain +

    elemahan pada otot ekstraokular atau ptosis. Ptosis yang merupakan

    salah satu gejala kelumpuhan nervus okulomotorius, seing menjadi

    keluhan utama penderita miastenia gravis. *alupun pada miastenia gravis

    otot levator palpebra jelas lumpuh, namun ada kalanya otot-otot okular

    masih bergerak normal. etapi pada tahap lanjut kelumpuhan otot okular

    kedua belah sisi akan melengkapi ptosis miastenia gravis. elemahan otot

    bulbar juga sering terjadi, diikuti dengan kelemahan pada leksi dan

    ekstensi kepala.

    Ga&'a" 3.Penderita Miastenia ravis yang mengalami kelemahan otot

    esktraokular 7ptosis8.

    16

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    17/42

    elemahan otot penderita semakin lama akan semakin memburuk.

    elemahan tersebut akan menyebar mulai dari otot ocular, otot wajah, otot

    leher, hingga ke otot ekstremitas.

    !ewaktu-waktu dapat pula timbul kelemahan dari otot masseter sehingga

    mulut penderita sukar untuk ditutup. !elain itu dapat pula timbul kelemahan dari

    otot aring, lidah, pallatum molle, dan laring sehingga timbullah kesukaran

    menelan dan berbicara. Paresis dari pallatum molle akan menimbulkan suara

    sengau. !elain itu bila penderita minum air, mungkin air itu dapat keluar dari

    hidungnya.

    Menurut Dea"t&et ), Heath a+ H*&a Se"#!-esUSA, tanda dan

    gejala dari Myasthenia ravis, yaitu +

    satu atau kedua kelopak mata layu.

    penglihatan kabur atau ganda.

    sulit untuk berjalan.

    kelemahan di lengan, tangan, jari, kaki dan leher.

    perubahan ekspresi wajah.

    kesulitan dalam menelan.

    kesulitan dalam berbicara. sesak napas 7marasa seperti kekurangan udara8.

    !etiap orang memiliki berbagai tingkat kelemahan otot. imbulnya

    gangguan dapat terjadi secara tiba-tiba. &an biasanya, gejala tidak langsung

    diakui sebagai Myasthenia ravis. 2eberapa obat dapat memicu atau

    memperburuk Myasthenia ravis.

    2.4 DIAGN$SIS MYASTHENIA GRAVIS

    17

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    18/42

    ntuk penegakan diagnosis miastenia gravis, dapat dilakukan pemeriksaan

    sebagai berikut +

    ". Penderita ditugaskan untuk menghitung dengan suara yang keras. ama

    kelamaan akan terdengar bahwa suaranya bertambah lemah dan menjadi

    kurang terang. Penderita menjadi anartris dan aonis.

    . Penderita ditugaskan untuk mengedipkan matanya secara terus-menerus.

    ama kelamaan akan timbul ptosis. !etelah suara penderita menjadi parau

    atau tampak ada ptosis, maka penderita disuruh beristirahat.. emudian

    tampak bahwa suaranya akan kembali baik dan ptosis juga tidak tampak

    lagi.

    ntuk memastikan diagnosis miastenia gravis, dapat dilakukan beberapa

    tes antara lain +

    ". ji ensilon 7edrophonium chloride

    ntuk uji tensilon, disuntikkan mg tensilon secara intravena, bila tidak

    terdapat reaksi maka disuntikkan lagi sebanyak $ mg tensilon secara intravena.

    !egera sesudah tensilon disuntikkan hendaknya diperhatikan otot-otot yang lemah

    seperti misalnya kelopak mata yang memperlihatkan ptosis. 2ila kelemahan itu

    benar disebabkan oleh miastenia gravis, maka ptosis itu akan segera lenyap. Pada

    uiji ini kelopak mata yang lemah harus diperhatikan dengan sangat seksama,

    karena eektivitas tensilon sangat singkat.

    . ji Prostigmin 7neostigmin8

    Pada tes ini disuntikkan ' cc atau ",3 mg prostigmin merhylsulat secara

    intramuskular 7bila perlu, diberikan pula atropin G atau H mg8. 2ila kelemahan

    itu benar disebabkan oleh miastenia gravis maka gejala-gejala seperti misalnya

    ptosis, strabismus atau kelemahan lain tidak lama kemudian akan lenyap.

    '. ji inin

    18

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    19/42

    &iberikan ' tablet kinina masing-masing 00 mg. ' jam kemudian

    diberikan ' tablet lagi 7masing-masing 00 mg per tablet8. 2ila kelemahan itu

    benar disebabkan oleh miastenia gravis, maka gejala seperti ptosis, strabismus,

    dan lain-lain akan bertambah berat. ntuk uji ini, sebaiknya disiapkan juga injeksi

    prostigmin, agar gejala-gejala miastenik tidak bertambah berat.

    Pemeriksaan Penunjang untuk &iagnosis Pasti

    a. Pe&e"!/saa La')"at)"!*&

    /nti-asetilkolin reseptor antibodi

    ;asil dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu

    miastenia gravis, dimana terdapat hasil yang postiti pada 4(% pasien. $0% dari

    penderita miastenia gravis generalisata dan 30% dari penderita dengan miastenia

    okular murni menunjukkan hasil tes anti-asetilkolin reseptor antibodi yang positi.

    Pada pasien thymomatanpa miastenia gravis sering kali terjadifalse positive anti!

    A"h# antibody. =ata-rata titer antibody pada pemeriksaan anti-asetilkolin reseptor

    antibody, yang dilakukan oleh idall, di sampaikan pada tabel berikut

    (

    +

    Ta'e 1. Prevalensi dan iter /nti-/

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    20/42

    lasiikasi + = I remission, ) I ocular only, ) )/ I mild generali$ed, ))2 I

    moderate generali$ed, ))) I acute severe, )C I chronic severe%

    Pada tabel ini menunjukkan bahwa titer antibodi lebih tinggi pada

    penderita miastenia gravis dalam kondisi yang parah, walaupun titer tersebut tidak

    dapat digunakan untuk memprediksikan derajat penyakit miastenia gravis.

    Antistriated muscle &anti!'M antibody

    Merupakan salah satu tes yang penting pada penderita miastenia gravis.

    es ini menunjukkan hasil positi pada sekitar $(% pasien yang menderita

    thymomadalam usia kurang dari (0 tahun. Pada pasien tanpa thymoma dengan

    usia lebih dari (0 tahun, anti-!M /b dapat menunjukkan hasil positi.

    Anti!muscle!specific (inase &Mu') antibodies.

    ;ampir 30% penderita miastenia gravis yang menunjukkan hasil anti-

    /

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    21/42

    '. I&a5!5

    "hest x!ray7oto roentgen thorak8

    &apat dilakukan dalam posisi anteroposterior dan lateral. Pada roentgen

    thorak, thymoma dapat diidentiikasi sebagai suatu massa pada bagian anterior

    mediastinum.

    - ;asil roentgen yang negati belum tentu dapat menyingkirkan adanya

    thymoma ukuran kecil, sehingga terkadang perlu dilakukan chest "t!scan

    untuk mengidentiikasi thymoma pada semua kasus miastenia gravis,

    terutama pada penderita dengan usia tua.

    - M=) pada otak dan orbita sebaiknya tidak digunakan sebagai pemeriksaan

    rutin. M=) dapat digunakan apabila diagnosis miastenia gravis tidak dapat

    ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang lainnya dan untuk mencari

    penyebab deisit pada sara otak.

    -. Pe+e/ata Ee/t")+!a5)st!/

    Pendekatan elektrodiagnostik dapat memperlihatkan deek pada transmisi

    neuromuscular melalui teknik +

    #epetitive Nerve 'timulation7=:!8

    Pada penderita miastenia gravis terdapat penurunan jumlah reseptor

    asetilkolin, sehingga pada =:! tidak terdapat adanya suatu potensial aksi.

    'ingle!fiber *lectromyography7!BAM8

    Menggunakan jarum single!fiber, yang memiliki permukaan kecil untuk

    merekam serat otot penderita. !BAM dapat mendeteksi suatujitter 7variabilitas

    pada interval interpotensial diantara atau lebih serat otot tunggal pada motor unit

    yang sama8 dan suatufiber density 7jumlah potensial aksi dari serat otot tunggal

    21

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    22/42

    yang dapat direkam oleh jarum perekam8. !BAM mendeteksi adanya deek

    transmisi pada neuromuscular fiber berupa peningkatan jitter dan fiber density

    yang normal.

    &iagnosis 2anding

    2eberapa diagnosis banding untuk menegakkan diagnosis miastenia

    gravis, antara lain+

    /danya ptosis atau strabismus dapat juga disebabkan oleh lesi nervus )))

    pada beberapa penyakit elain miastenia gravis, antara lain +

    o Meningitis basalis 7tuberkulosa atau luetika8

    o )niltrasi karsinoma anaplastik dari nasoaring

    o /neurisma di sirkulus arteriosus *illisii

    o Paralisis pasca diteri

    o Pseudoptosis pada trachoma

    /pabila terdapat suatu diplopia yang transient maka kemungkinan adanya

    suatu sklerosis multipleks.

    !indrom Aaton-ambert 7+ambert!*aton Myasthenic 'yndrome8

    Penyakit ini dikarakteristikkan dengan adanya kelemahan dan kelelahanpada otot anggota tubuh bagian proksimal dan disertai dengan keJemahan relati

    pada otot-otot ekstraokular dan bulbar. Pada AM!, terjadi peningkatan tenaga

    pada detik-detik awal suatu kontraksi volunter, terjadi hiporeleksia, mulut kering,

    dan sering kali dihubungkan dengan suatu karsinoma terutama oat cell carcinoma

    pada paru.

    22

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    23/42

    AM pada AM! sangat berbeda dengan AM pada miastenia gravis.

    &eek pada transmisi neuromuscular terjadi pada rekuensi renah 7;>8 tetapi

    akan terjadi ahmbatan stimulasi pada rekuensi yang tinggi 7(0 ;>8. elainan

    pada miastenia gravis terjadi pada membran postsinaptik sedangkan kelainan pada

    AM! terjadi pada membran pre sinaptik, dimana pelepasan asetilkolin tidak

    berjalan dengan normal, sehingga jumlah asetilkolin yang akhirnya sampai ke

    membran postdinaptik tidak mencukupi untuk menimbulkan depolarisasi.

    2.6 K$MPLIKASI MYASTHENIA GRAVIS

    /pabila otot pernaasan melemah, maka akan terjadi gagal pernaasan

    akut.

    omplikasi lainnya adalah kesulitan menelan 7dysphagia8.

    Baktor-aktor yang dapat memicu komplikasi pada pasien termasuk

    riwayat penyakit sebelumnya 7misal, ineksi virus pada pernapasan8, pasca

    operasi, pemakaian kortikosteroid yang ditappering secara cepat, aktivitas

    berlebih 7terutama pada cuaca yang panas8, kehamilan, dan stress emosional.

    2.7 PEN8EGAHAN MYASTHENIA GRAVIS

    ". Pencegahan Primer

    Pencegahan primer merupakan suatu bentuk pencegahan yang dilakukan

    pada saat individu belum menderita sakit. 2entuk upaya yang dilakukan yaitu

    dengan cara promosi kesehatan atau penyuluhan degan cara memberikan

    pengetahuan bagaimana penanggulangan dari penyakit Miastenia gravis yang

    dapat dilakukan denganJ

    a. Memberi pengetahuan untuk tidak mengkonsumsi minuman beralkohol,

    khususnya apabila minuman keras tersebut dicampur dengan air soda yang

    mengandung kuinin. uinin ini merupakan suatu obat yang memudahkan

    terjadinya kelemahan otot.

    b. Menjaga kondisi untuk tidak kelelahan dalam melakukan pekerjaan dan

    menjaga kondisi untuk tidak stres. arena kebanyakan pasienpasien

    23

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    24/42

    Miastenia gravis ini terjadi pada saat mereka dalam kondisi yang lelah dan

    tegang.

    . Pencegahan !ekunder

    Pencegahan ini ditujukan pada individu yang sudah mulai sakit dan

    menunjukkan adanya tanda dan gejala. Pada tahap ini yang dapat dilakukan

    adalah dengan cara pengobatan antara lain dengan mempengaruhi proses

    imunologik pada tubuh individu, yang bisa dilaksanakan denganJ imektomi,

    ortikosteroid, )munosupresi yang biasanya menggunakan />athioprine.

    '. Pencegahan ersierPencegahan tersier 7rehabilitasi8, pada bentuk pencegahan ini

    mengusahakan agar penyakit yang di derita tidak menjadi hambatan bagi individu

    serta tidak terjadi komplikasi pada individu. Kang dapat dilakukan denganJ

    a. Mencegah untuk tidak terjadinya penyakit ineksi pada pernaasan.

    b. arena hal ini dapat memperburuk kelemahan otot yang diderita oleh

    individu.

    c. )stirahat yang cukup

    d. Pada Miastenia gravis dengan ptosis, yaitu dapat diberikan kacamata khusus

    yang dilengkapi dengan pengait kelopak mata.

    e. Mengontrol pasien Miastenia gravis untuk tidak minum obat-obat

    antikolinesterase secara berlebihan.

    5bat-obat yang dapat memperburuk 7eLacerbate8 gejala Myasthenia

    ravis +

    a. At!'!)t!/7aminoglycosides, ciproloLacin, erythromycin, ampicillin8.

    b. A5e e5ha&'at "eset)" 'etaa+"ee"5!/ ata* 'eta')/e"

    7propanolol6)nderal, oLprenolol8.c. calcium channel blockers .

    d. ing and depolari>ing neuromuscular-blocking agents.

    j. Phenothia>ines.

    k. Nuinine.

    24

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    25/42

    l. imolol.

    m. riheLyphenidyl 7antikolinergik8.

    n. Cerapamil.

    2.9 PENATALAKSANAAN MYASTHENIA GRAVIS

    Pada pasien dengan Miastenia gravis harus belajar dalam batasan yang

    ditetapkan oleh penyakit yang mereka derita ini. Mereka memerlukan tidur selam

    "0 jam agar dapat bangun dalam keadaan segar, dan perlu menyelingi kerja

    dengan istirahat. !elain itu mereka juga harus menghindari actor-aktor pencetus

    dan harus minum obat tepat pada waktunya. 7!ilvia /. Price, orain M. *ilson.

    "993.8

    *alaupun belum ada penelitian tentang strategi pengobatan yang pasti,

    tetapi Miastenia gravis merupakan kelainan neurologik yang paling dapat diobati.

    /ntikolinesterase 7asetilkolinesterase inhibitor8 dan terapi imunomudulasi

    merupakan penatalaksanaan utama pada miastenia gravis.

    /ntikolinesterase biasanya digunakan pada miastenia gravis yang ringan.

    !edangkan pada pasien dengn miastenia gravis generalisata, perlu dilakukan

    terapi imunomudulasi yang rutin.

    erapi imunosupresi dan imunomodulasi yang dikombinasikan dengan

    pemberian antibiotik dan penunjang ventilasi, mampu menghambat terjadinya

    mortalitas dan menurunkan morbiditas pada penderita miastenia gravis.

    Pengobatan ini dapat digolongkan menjadi terapi yang dapat memulihkan

    kekuatan otot secara cepat dan terbukti memiliki onset lebih lambat tetapi

    memiliki eek yang lebih lama sehingga dapat mencegah terjadinya kekambuhan.

    7Andang hamrin dan P. :ara, "9$#8

    !ecara garis besar, pengobatan Miastenia gravis berdasarkan '

    Prinsip, yaitu +

    1. Me&e5a"*h! t"as&!s! e*")&*s/*e" :

    a. )stirahat

    &engan istirahat, banyaknya /

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    26/42

    b.Memblokir pemecahan /ch

    &engan anti kolinesterase, seperti prostigmin, piridostigmin, edroponium

    atau ambenonium diberikan sesuai toleransi penderita, biasanya dimulai dosis

    kecil sampai dicapai dosis optimal. Pada bayi dapat dimulai dengan dosis "0 mg

    piridostigmin per os dan pada anak besar '0 mg , kelebihan dosis dapat

    menyebabkan krisis kolinergik.

    A-ety-h)!este"ase !h!'!t)"s

    Pilihan Pengobatan pertama untuk terapi simtomatis.

    ebanyakan pasien menggunakan Pyridostigmine bromide.

    /cetylcholinesterase inhibitor eekti untuk peningkatan

    neurotransmitter 7acetylcholine8 yang terdapat pada :euro Muskular

    Dunction 7:MD8.

    &osis optimal pyridostigmine bervariasi terhadap setiap pasien.

    mum + pasien mengawali dosis '0 mg 7setengah tablet8 setiap ( O # jam

    .

    Pengobatan medis dengan obat anti(olenesterase adalah terapi terpilih

    untuk menetralkan gejala M. :eostigmin menon-aktikan atau merusak

    kolinesterase sehingga asetilkolin tidak cepat rusak. Aeknya adalah pemulihan

    aktivitas otot mendekati normal, paling tidak $0% hingga 90% dari kekuatan atau

    daya tahan otot sebelumnya. !elain neostigmin 7Prostigmin8, piridostigmin

    7Mestinon8, dan ambenonium 7Mytelase8, digunakan juga analog sintetik lain dari

    obat awal yang digunakan yaitu iiotigmin 7Aserine8. Aek samping dalam traktus

    ) yang tidak disenangi 7kejang perut, diare8 disebut efe( samping mus(arini(.

    Pasien harus menyadari bahwa gejala-gejala ini menandakan sudah terlalu

    banyak obat yang diminum setiap hari sehingga dosis selanjutnya harus

    diturunkan untuk mencegah terjadinya krisis kolinergik.neostigmin paling

    cenderung menyebabkan eek muskarinik, maka awalnya dapat diterangkan pada

    pasien untuk berhati-hati terhadap eek samping yang nyata. Piridostigmin

    tersedia dalam bentuk yang berjangka waktu dan sering digunakan sebelum tidur

    26

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    27/42

    sehingga pasien dapat tidur sepanjang malam tanpa harus bangun untuk minum

    obat.

    2. Me&e5a"*h! ")ses !&*))5!/

    a. imektomi

    ujuan neurologi utama dari hymectomi 7bedah toraks mayor untuk

    mengangkat kelenjar timus8 ini adalah tercapainya perbaikan signiikan dari

    kelemahan pasien, mengurangi dosis obat yang harus dikonsumsi pasien, serta

    idealnya adalah kesembuhan yang permanen dari pasien. imektomi dianjurkan

    pada M tanpa timoma yang telah berlangsung '-3 tahun. &engan timektomi,

    setelah ' tahun 3% penderita akan mengalami remisi klinik dan

    (0-30% mengalami perbaikan.

    !ekitar "3% penderita M memiliki tumor atau hiperplasi kelenjar timur

    yang disebut timoma. imus terlibat dalam perkembangan sistem imun sehingga

    pengangkatan kelenjar bersiat kurati bagi beberapa pasien. eputusan untuk

    melakukan timektomi dibuat berdasarkan pasien tersebut, karena keuntungan

    timektomi dalam mengurangi gejala tidak sebesar pada pasien usia tua atau yang

    telah menderita M lebih dari 3 tahun. !ekitar '0% penderita M timoma yang

    menjalani timektomi pada akhirnya mengalami remisi bebas-pengobatan. ima

    puluh persen yanng lain mengalami perbaikan nyata.

    b. ortikosteroid

    &iberikan prednison dosis tunggal atau alternating untuk mencegah eek

    samping. &imulai dengan dosis kecil, dinaikkan perlahan-lahan sampai dicapai

    dosis yang diinginkan. erja kortikosteroid untuk mencegah kerusakan jaringan

    oleh pengaruh imunologik atau bekerja langsung pada transmisi neromuskuler.!teroid herapi

    ebanyakan pasien dengan Miastenia gravis yang menggunakan therapy

    steroid mempunyai keuntungan terapi.

    !teroid mempunyai potensial untuk mengurangi titer /c;-/b pada

    pasien dengan Miastenia gravis.

    27

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    28/42

    &osis Prednison + " mg 6kgbb6hari.

    Aek pengendalian M jangka panjang menyebabkan pasien memiliki dua

    pilihan terapi dasar. Pilihan pertama adalah obat imunosupresi, yang semuanya

    memiliki indeks terapi rendah 7rasio dosis toksik terhadap dosis terapi8. erapi

    kortikoteroid menyebabkan perbaikan klinis pada banyak pasien, walaupun

    banyak eek samping serius terjadi akibat penggunaan jangka panjang. 2eberapa

    pasien berespons baik terhadap regimen kombinasi antara kortikosteroid dan

    piridostigmin. />atioprin 7yaitu suatu obat imunosupresi8 telah digunakan dan

    memiliki hasil yang baikJ eek sampingnya ringan jika dibandingkan dengan

    akibat kortikosteroid, dan terutama terdiri dari gangguan ), peningkatan en>im

    hati, dan leukoponia.

    c. )munosupresi

    Kaitu dengan menggunakan />athioprine,

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    29/42

    diberikan penegak leher. Duga dianjurkan untuk menghindari panas matahari,

    mandi sauna, makanan yang merangsang, menekan emosi dan jangan minum

    obat-obatan yang mengganggu transmisi neuromuskuler seperti 2-blocker, derivat

    kinine, phenintoin, ben>odia>epin, antibiotika seperti aminoglikosida, tetrasiklin

    dan d-penisilamin.

    Bet*/ Peataa/saaa La!ya :

    1. Te"a! Ja5/a Pe+e/ *t*/ Ite"#es! Kea+aa A/*t

    "."lasma *xchange7PA8

    &asar terapi dengan PA adalah pemindahan anti-asetilkolin secara eekti.

    =espon dari terapi ini adalah menurunnya titer antibodi. PA paling eekti

    digunakan pada situasi dimana terapi jangka pendek yang menguntungkan

    menjadi prioritas. erapi ini digunakan pada pasien yang akan memasuki atau

    sedang mengalami masa krisis. PA dapat memaksimalkan tenaga pasien yang akan

    menjalani thymektomi atau pasien yang kesulitan menjalani periode

    postoperative. 2elum ada regimen standar untuk terapi ini, tetapi banyak pusat

    kesehatan yang mengganti sekitar satu volume plasma tiap kali terapi untuk 3 atau

    # kali terapi setiap hari. /lbumin 73%8 dengan larutan salin yang

    disuplementasikan dengan kalsium dan natrium dapat digunakan untuk

    replacement. Aek PA akan muncul pada ( jam pertama dan dapat bertahan

    hingga lebih dari "0 minggu. Aek samping utama dari terapi PA adalah terjadinya

    pergeseran cairan selama pertukaran berlangsung. erjadi retensi kalsium,

    magnesium, dan natrium yang dpat menimbulkan terjadinya hipotensi.

    rombositopenia dan perubahan pada berbagai aktor pembekuan darah dapatterjadi pada terapi PA berulang. etapi hal itu bukan merupakan suatu keadaan

    yang dapat dihubungkan dengan terjadinya perdarahan, dan pemberian fresh!

    fro$en plasmatidak diperlukan

    29

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    30/42

    Pertukaran plasma mungkin eekti dalam krisis miastenia karena mampu

    memindahkan antibodi ke reseptor asetilkolin, tetapi tidak bermanaat dalam

    penanganan penyakit kronik.

    ".-ntravenous -mmunoglobulin7)C)8

    Produk tertentu dimana 99% merupakan )g adalah complement!

    activating aggregates yang relati aman untuk diberikan secara intravena.

    Mekanisme kerja dari )C) belum diketahui secara pasti, tetapi )C) diperkirakan

    mampu memodulasi respon imun. =eduksi dari titer antibodi tidak dapat

    dibuktikan secara klinis, karena pada sebagian besar pasien tidak terdapat

    penurunan dari titer antibodi. Aek dari terapi dengan )C) dapat muncul sekitar

    '-( hari setelah memulai terapi. )C) diindikasikan pada pasien yang juga

    menggunakan terapi PA, karena kedua terapi ini memiliki onset yang cepat

    dengan durasi yang hanya beberapa minggu. etapi berdasarkan pengalaman dan

    beberapa data, tidak terdapat respon yang sama antara terapi PA dengan )C),

    sehingga banyak pusat kesehatan yang tidak menggunakan )C) sebagai terapi

    awal untuk pasien dalam kondisi krisis. &osis standar )C) adalah (00

    mg6kgbb6hari pada 3 hari pertama, dilanjutkan " gram6kgbb6hari selama hari.

    )C) dilaporkan memiliki keuntungan klinis berupa penurunan level anti-

    asetilkolin reseptor yang dimulai sejak "0 hingga "3 hari sejak dilakukan

    pemasangan inus. Aek samping dari terapi dengan menggunakan )C) adalah

    nyeri kepala yang hebat, serta rasa mual selama pemasangan inus, sehingga

    tetesan inus menjadi lebih lambat.Fluli(e symdromeseperti demam, menggigil,

    mual, muntah, sakit kepala, dan malaise dapat terjadi pada ( jam pertama.

    ".'-ntravenous Methylprednisolone 7)CMp8

    )CMp diberikan dengan dosis gram dalam waktu " jam. 2ila tidak ada

    respon, maka pemberian dapat diulangi 3 hari kemudian. Dika respon masih juga

    tidak ada, maka pemberian dapat diulangi 3 hari kemudian. !ekitar "0 dari "3

    pasien menunjukkan respon terhadap )CMp pada terapi kedua, sedangkan

    30

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    31/42

    pasien lainnya menunjukkan respon pada terapi ketiga. Aek maksimal tercapai

    dalam waktu sekitar " minggu setelah terapi. Penggunaan )CMp pada keadaan

    krisis akan dipertimbangkan apabila terpai lain gagal atau tidak dapat digunakan.

    2. Pe5)'ata Fa"&a/))5! Ja5/a Pa;a5

    ." ortikosteroid

    ortikosteroid adalah terapi yang paling lama digunakan dan paling murah

    untuk pengobatan miastenia gravis. =espon terhadap pengobatan kortikosteroid

    mulai tampak dalam waktu -' minggu setelah inisiasi terapi. &urasi kerja

    kortikosteroid dapat berlangsung hingga "$ bulan, dengan rata-rata selama '

    bulan. ortikosteroid memiliki eek yang kompleks terhadap sistem imun dan

    eek terapi yang pasti terhadap miastenia gravis masih belum diketahui.

    oortikosteroid diperkirakan memiliki eek pada aktivasi sel helper dan pada

    ase prolierasi dari sel 2. !el serta antigen!presenting cell yang teraktivasi

    diperkirakan memiliki peran yang menguntungkan dalam memposisikan

    kortikosteroid di tempat kelainan imun pada miastenia gravis. Pasien yang

    berespon terhadap kortikosteroid akan mengalami penurunan dari titer

    antibodinya. ortikosteroid diindikasikan pada penderita dengan gejala klinis

    yang sangat mengganggu, yang tidak dapat di kontrol dengan antikolinesterase.

    &osis maksimal penggunaan kortikosteroid adalah #0 mg6hari kemudian

    dilakukan tapering pada pemberiannya. Pada penggunaan dengan dosis diatas '0

    mg setiap harinya, aka timbul eek samping berupa osteoporosis, diabetes, dan

    komplikasi obesitas serta hipertensi.

    . />athioprine

    />athioprine biasanya digunakan pada pasien miastenia gravis yang secara

    relati terkontrol tetapi menggunakan kortikosteroid dengan dosis tinggi.

    />athioprine dapat dikonversi menjadi merkaptopurin, suatu analog dari purin

    yang memiliki eek terhadap penghambatan sintesis nukleotida pada &:/ dan

    =:/. />athioprine diberikan secara oral dengan dosis pemeliharaan -'

    31

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    32/42

    mg6kgbb6hari. Pasien diberikan dosis awal sebesar 3-30 mg6hari hingga dosis

    optimal tercapai. />athioprine merupakan obat yang secara relati dapat

    ditoleransi dengan baik oleh tubuh dan secara umum memiliki eek samping yang

    lebih sedikit dibandingkan dengan obat imunosupresi lainnya. =espon

    />athioprine sangant lambat, dengan respon maksimal didapatkan dalam "-'#

    bulan. ekambuhan dilaporkan terjadi pada sekitar 30% kasus, kecuali

    penggunaannya juga dikombinasikan dengan obat imunomodulasi yang lain.

    .'

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    33/42

    3.1 Thymectomy (Surgical Care)

    .hymectomy telah digunakan untuk mengobati pasien dengan miastenia

    gravis sejak tahun "9(0 dan untuk pengobatan thymoma denga atau tanpa

    miastenia gravis sejak awal tahun "900. elah banyak dilakukan penelitian

    tentang hubungan antara kelenjar timus dengan kejadian miastenia gravis.

    erminal center hiperplasia timus dianggap sebagai penyebab yang mungkin

    bertanggungjawab terhadap kejadian miastenia gravis. Penelitian terbaru

    menyebutkan bahwa terdapat aktor lain sehingga timus kemungkinan

    berpengaruh terhadap perkembangan dan inisiasi imunologi pada miastenia

    gravis. ujuan neurologi utama dari hymectomi ini adalah tercapainya perbaikan

    signiikan dari kelemahan pasien, mengurangi dosis obat yang harus dikonsumsi

    pasien, serta idealnya adalah kesembuhan yang permanen dari pasien. 2anyak ahli

    sara memiliki pengalaman meyakinkan bahwa thymektomi memiliki peranan

    yang penting untuk terapi miastenia gravis, walaupun kentungannya bervariasi,

    sulit untuk dijelaskan dan masih tidak dapat dibuktikan oleh standar yangseksama. !ecara umum, kebanyakan pasien mulai mengalami perbaikan dalam

    waktu satu tahun setelah thymektomi dan tidak sedikit yang menunjukkan remisi

    yang permanen 7tidak ada lagi kelemahan serta obat-obatan8. 2eberapa ahli

    percaya besarnya angka remisi setelah pembedahan adalah antara 0-(0%

    tergantung dari jenis thymektomi yang dilakukan. /hli lainnya percaya bahwa

    remisi yang tergantung dari semakin banyaknya prosedur ekstensi adalah antara

    (0-#0% lima hingga sepuluh tahu setelah pembedahan.

    . Pey*!t

    /da penyulit yang penting yaitu +

    ". risis olinergik

    33

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    34/42

    &apat terjadi bila kolinesterase dihambat secara berlebihan oleh obat-obat

    antikolinesterase. ejala kolinergik antara lain bingung, pucat, berkeringat

    dan pupil miosis akan menyertai kelemahan otot yang progresi, terdapat

    deteriorasi yang bersiat temporer.

    !uatu krisis kolinergik timbul bila terjadi over dosis dari obat-obat

    antikolinesterase, sehingga timbul depolarisasi blok Pada neuro-muscular

    junction yang pada akhirnya akan menimbulkan kelemahan pada otot.

    &apat diketahui dengan anamnesa yang di peroleh yaitu bahwa penderita

    sedang menggunakan obat-obat antikolinesterase, gejala gangguan

    pernaasan timbul "3-(3 menit setelah minum obat-obat antikolinesterase,

    setelah penderita merasa kelemahan yang bertambah pada otot dan

    penderita meminum obat lagi lalu keadaan semakin memburuk.

    &itemukan miosis, hiperhidrosis, hipersalivasi, terasa sdingin pada badan

    bila diraba dan kesadaran sopor dan conused. ntuk menolong pernaasan

    yang cepat dan dangkal secepatnya dipasang endotrakeal tube dan diberika

    pula pernaasan buatan atau dipasang respirator dengan tekanan positi.

    . risis Miastenia

    erjadi akibat terapi yang tidak adekuat dan adanya deteriorasi, terutama

    terjadi pada keadaan pascabedah, partus, ineksi atau dengan

    mempergunakan obat-obat yang memperberat keadaan miastenia. 2ila

    ragu-ragu dapat digunakan endoronium. erdapat perbaikan yang bersiat

    sempurna. Penderita miastenia gravis yang menderita krisis miastenik bila

    kelemahan otot-otot penderita terus meluas sampai pula mengenai otot-

    otot pernaasan. eadaan demikian dapat timbul apabila penderita terlalulelah atau mendapat penyakit ineksi lain. !uatu krisis miastenik dapat

    pula timbul bial seorang penderita telah diberikan obat-obat seperti kinin,

    luminal, dia>epam, neomisin, sulas magnesium. Penderita dengan krisis

    miastenik dapat diberikan prostigmin "- mgr 7-( mgr8 secara i.m.

    34

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    35/42

    erapi penyulit pada krisis kolinergik, obat-obat antikolinesterase dihentikan

    sementara dan dimulai dengan dosis yang lebih kecil bila keadaan menjadi stabil.

    !egera diberikan atropin ",3 mg intravena dan diberikan ",3 mg intramuskular

    setiap jam sampai keringat berhenti dan pupil midriasis lebih dari ' mm. Pada

    krisis miastenia diberikan neostigmin "-,3 mg intramuskular. Ptosis yang

    merupakan salah satu gejala kelumpuhan nervus okulomotorius sering menjadi

    keluhan utama penderita miastenia gravis. *alaupun otot levator palpebra jelas

    lumpuh pada miastenia gravis, otot-otot okular adakalanya masih bisa bergerak

    normal, tetapi pada tahap lanjut kelumpuhan otot okuler kedua belah sisi akan

    melengkapi ptosis. Ptosis miastenia gravis yang ringan dapat diperjelas dengan

    test /artenberg, dengan test tersebut pasien di suruh menatapkan kedua matanya

    pada sesuatu yang berada sedikit lebih tinggi dari matanya. Pada ptosis miastenik,

    kedua kelopak mata atas akan lebih tinggi dari matanya dan akan menurun "-

    menit setelah menjalani test tersebut. !etelah bekerja secara bertenaga ptosis akan

    timbul dengan jelas. Mula timbulnya dengan ptosis 790%8 unilateral atau bilateral.

    !etelah beberapa minggu sampai bulan ptosis dapat dilengkapi dengan diplopia

    7paralisis okuler8 dan suara sengau 7paralisis palatum mole8. elumpuhan-

    kelumpuhan bulbar itu timbul setiap hari menjelang sore. etapi lama kelamaan

    kelumpuhan bulbar dapat bangkit juga pada pagi hari sehingga boleh dikatakan

    sepanjang hari orang sakit tidak bebas dari kesulitan penglihatan 7karena diplopia

    dan ptosis8 dan kesulitan menelan6mengunyah. Penderita berkunjung ke dokter

    untuk pengobatan karena diplopia yang sangat mengganggu. elemahan otot non

    bulbar baru dijumpai pada tahap yang sudah lanjut sekali. Kang pertama terkena

    adalah otot-otot leher, sehingga kepala harus ditegakkan dengan tangan, kemudian

    otot-otot anggota gerak berikut otot-otot interkostal. /tropi otot dapat ditemukanpada permulaan, tetapi selanjutnya tidak lebih memburuk lagi.

    2.1< PENYELESAIAN KASUS MYASTHENIA GRAVIS

    8ASE :

    35

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    36/42

    Mr.Dones, a reguler costumer in your shop,hands you over a prescription.

    ;e has some diiculty with signing the back o the prescription as he canQt ocus

    properly due to his eyelids drooping, and his hand is a bit shaky. ;e recently took

    early retirement rom his job as an oice clerk as he was getting eLtreme atigue

    in all muscles, especially ater a long day at work. he atigue improved ater

    having a rest. ;e had spoken to you a ew months ago about the atigue and

    thought that it may be due to stress or poor diet, as he had been working very long

    hours to complete a contract time. ;e bought some multivitamins with ginseng.

    2ut this tiredness did not improve eLcept when he had a ew days holiday.

    Mr.Dones had been reerred to neurologist at the local hospital who ran

    some tests and has asked his P the write him a prescription or pyridostigmine

    bromide #0mg tablets with hal a tablet to be token our times daily initially then

    increased up to siL tablets a day i the muscle weakness does not improve. he

    P also prescrible hyoscine butylbromide "0mg tablets, two o which where to be

    token up to our times daily.

    erjemahan asus +

    Mr.Dones, pelanggan tetap di toko /nda, tangan /nda lebih resep. &ia

    memiliki beberapa kesulitan dengan menandatangani belakang resep karena dia

    tidak bisa okus dengan baik karena kelopak matanya terkulai, dan tangannya

    sedikit gemetar. &ia baru-baru ini mengambil pensiun dini dari pekerjaannya

    sebagai petugas kantor karena ia mendapatkan kelelahan ekstrim di semua otot,

    terutama setelah hari yang panjang di tempat kerja. elelahan meningkat setelah

    istirahat. &ia telah berbicara dengan /nda beberapa bulan yang lalu tentang

    kelelahan dan berpikir bahwa mungkin karena stres atau diet yang buruk, karena

    ia telah bekerja sangat panjang jam untuk menyelesaikan waktu kontrak. &ia

    membeli beberapa multivitamin dengan ginseng. api kelelahan ini tidak

    membaik kecuali bila ia memiliki beberapa hari liburan.

    Mr.Dones telah disebut ahli sara di rumah sakit setempat yang berlari

    beberapa tes dan telah meminta P nya menulis dia resep untuk pyridostigmine

    36

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    37/42

    bromida #0 mg tablet dengan setengah tablet menjadi tanda empat kali sehari

    awalnya kemudian meningkat hingga enam tablet yang hari jika kelemahan otot

    tidak membaik. P juga meresepkan hiosin tablet butylbromide "0mg, dua di

    antaranya di mana menjadi tanda sampai empat kali sehari.

    S*';e/

    :ama + Mr.Dones

    mur + -

    Denis kelamin + laki-laki

    =iwayat penyakit + -

    eluhan + penurunan kelopak mata, tangan gemetar, kelelahan otot.

    $';e/

    &ata laboratorium+ -

    Asess&et=Ka;!a

    ". 2erdasarkan keluhan pasien,dan resep yang diberikan, pasien mengalami

    Myasthenia ravis.

    . ntuk terapi awal, Pasien telah menerima terapi pyridostigmine bromide

    #0 mg sebanyak empat kali sehari setengah tablet. Dika keluhan tidak

    berkurang maka dinaikkan menjadi enam kali sehari. &an pasien juga akan

    mendapat terapi hyoscine butylbromide "0mg.

    '. !eharusnya, pasien tidak dibenarkan untuk mendapatkan terapi hyoscine

    butylbromide, karena kontra indikasi dengan keluhan pasien.

    Pa

    a. T*;*a Te"a! :

    menetralkan ejala Myathenia ravis.

    - memperbaiki keadaan isiologis tubuh.

    '. Sasa"a Te"a!

    mencegah pecahnya6lepasnya /setilkolin.

    37

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    38/42

    - )munosupresi

    -. Te"a! Fa"&a/))5!s :

    ". Pasien diberikan terapi /cetylcholinesterase inhibitors, yaitu dengan

    pemberian Pyridostigmine 2romide #0 mg.

    )ndikasi + Myastheneia ravis

    ontra )ndikasi + ;ipersensiti terhadap bromide, obstruksi ) atau salarun

    kemih, dan asma bronchial.

    Aek !amping + gangguan pncernaan, mual, muntah kram perut dan diare,

    peningkatan air liur dan air mata, peningkatan sekresi

    bronchial, peningkatan keringat, kejang otot, otot

    asciculations 7berkedut8, kelemahan otot, !akit kepala

    &osis + De>asa :'0-"0mg6hari, Aa/ 412 tah* : #0mg6hari, ?4 tah*:'0mg6hari. &osis sebaiknya ditingkatkan bertahap sebesar "3-

    '0mg6hari.

    Te"a! : 3< &5 @sete5ah ta'et( set!a 4 ;a& se/a!=ha"!.

    Barmakologi + Pyridostigmine mencegah penguraian acetylcholine pada

    sambungan syara otot. /cetylcholine melintasi jarak

    menuju serat otot yang berada di sambungan syara otot

    dan mengikat reseptor. ontrak otot terjadi ketika

    acetycholine mengaktikan cukup reseptor.

    Pyridostigmine memungkinkan lebih banyak

    acetycholine tetap berada di sambungan syara otot lebih

    lama dari pada biasanya sehingga reseptor bisa

    diaktikan. ebih banyak acetycholine pada sambungan

    syara otot menghasilkan kontraksi otot yang lebih kuat

    dan mengurangi kelemahan M. Pyridostigmine tidak

    menyembuhkan myasthenia ravis tetapi membantu

    mengurangi gejala.

    Perhatian + !angat penting untuk meminum pyridostigmine tepat waktu

    dan sesuai dengan apa yang telah diresepkan. Dika

    terlewatkan satu dosis dalam satu jam dosis yang telah

    diresepkan, pasien harus meminum dosis yang terlewat dan

    38

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    39/42

    melanjutkan dosis yang lain sesuai dengan jadwal. Dika dosis

    terlewatkan lebih dari satu jam, pasien harus segera

    meminum dosis dengan segera dan menunggu antara ' atau (

    jam sebelum mengkonsumsi dosis yang berikutnya. &osis

    yang berikutnya harus diminus sesuai dengan interval yang

    telah diresepkan. !ebagai contoh, jika dosis pyridostigmine

    lewat pada siang hari dan baru di minum pada pukul siang,

    dosis yang selanjutnya akan diminum pada pukul 3 atau #

    sore atau sesuai petunjuk dokter. Dangan pernah mengambil

    dosis dobel untuk mengganti dosis yang telah lewat.

    . )munosupresi&engan pemberian ortikosteroid, yaitu Prednison 3 mg.

    )ndikasi + erapi tambahan pada rematoid artitis untuk pemberian jangka

    pendek pada lupus eritematosus, periartitis nodosa,

    dermatomiositis berat, dan lain-lain.

    ontraindikasi + )neksi Damur !istemik, dan hipersensiti terhadap obat

    ini.

    Aek !amping + sakit perut atau gangguan pencernaan, merasa mual,

    ineksi jamur, mudah merasakan kebingungan, susah

    tidur, berat badan bertambah, kekuatan otot melemah

    dan merasa letih atau lemah, menstruasi tidak teratur.

    &osis + "-( kali sehari.

    Te"a! : /a! seha"! 1 ta'et

    39

    http://www.alodokter.com/gangguan-pencernaanhttp://www.alodokter.com/menstruasihttp://www.alodokter.com/menstruasihttp://www.alodokter.com/menstruasihttp://www.alodokter.com/gangguan-pencernaan
  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    40/42

    +. Te"a! N) Fa"&a/))5!s

    a. )stirahat

    &engan istirahat, banyaknya /

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    41/42

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 KESIMPULAN

    Myasthenia ravis 7M8 adalah penyakit autoimun kronis dari transmisi

    neuromuskular yang menghasilkan kelemahan otot. )stilah Myasthe!a

    adalah bahasa atin untuk kelemahan otot, dan G"a#!s untuk berat atau

    serius.

    Myasthenia ravis disebabkan oleh adanya antibodi yang merintangi,

    merubah bahkan merusak penerimaan >at asetilkolin, sehingga hal ini

    menghalangi terjadinya kerja otot.

    ejala utama pada penyakit ini adalah timbulnya kelemahan otot bila otot

    tersebut digunakan terus menerus. 5tot mata yang sering terkena sehingga

    timbul ptosis dan strabismus. !elain itu juga dapat timbul kelemahan pada

    otot masseter, sehingga mulut penderita sukar untuk menutup. !elain itujuga dapat pula timbul kelemahan aring, lidah, palatum molle dan laring

    sehinggatimbulnya kesukaran untuk menelan dan kesukaran untuk bicara.

    Parese dari palatum molle akan menimbulkan suara sengau, selain itu

    bicaranya juga menjadi kurang jelas. 2iasanya gejala-gejala miastenia

    gravis seperti ptosis dan strabismus akan tampak dengan jelas pada sore hari

    dan pada cuaca panas, pada pemeriksaan tonus otot tampak agak menurun.

    !ecara garis besar, pengobatan Miastenia gravis berdasarkan ' Prinsip,

    yaitu +

    ". Mempengaruhi transmisi neuromuskuler

    . Mempengaruhi proses imunologik

    '. Penyesuaian penderita terhadap kelemahan otot

    41

  • 7/24/2019 Makalah Myasthenia Gravis Kel.6 s1a

    42/42

    DAFTAR PUSTAKA