makalah osiloskop_kelompok 6

Upload: dzulfatuh

Post on 19-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    1/25

    i

    MAKALAH

    OSILOSKOP

    OLEH

    KELOMPOK 6

    MUHAMMAD SYAFRILLAH ZAM D41114006

    ASNOVITA SARI DUHRI D41114016

    DZUL FATUH APRIANTO D41114025

    MUH. ALFIAN AMIN D41114301

    JORDY APRILLIANZA BUDIANG D41114308

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    2015

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    2/25

    ii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    senantiasa memberikan kita berbagai nikmat, sehingga saat ini kita masih diberi

    kesempatan untuk terus menuntut ilmu dan mengembangkan wawasan kita.

    Semoga kita dapat mensyukuri segala nikmat yang di berikan-Nya dan

    menjadikannya sarana untuk selalu beribadah kepada-Nya.

    Makalah Osiloskop ini disusun untuk memenuhi tugas dan nilai ujian

    final Mata Kuliah Pengukuran Listrik.

    Hambatan atau kesulitan yang penulis lewati sampai terwujudnya makalah

    ini tidaklah sedikit. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan,

    sarana, dan waktu yang penulis miliki. Hambatan tersebut dapat penulis lewati

    berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

    mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak

    dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat pada

    waktunya.

    Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada

    umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam

    pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima

    saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan.

    Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

    Makassar, 26 November 2015

    Penulis

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    3/25

    iii

    DAFTAR ISI

    SAMPUL ................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. .iii

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

    1.1Latar Belakang ............................................................................. 1

    1.2Rumusan Masalah ........................................................................ 1

    1.3

    Tujuan ........................................................................................... 21.4Manfaat ......................................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3

    2.1Pengertian Osiloskop ................................................................... 3

    2.2Fungsi Osiloskop .......................................................................... 7

    2.3Prinsip Kerja Osiloskop ............................................................... 8

    2.4Penggunaan Osiloskop ................................................................. 11

    BAB III PENUTUP .................................................................................. 20

    3.1Kesimpulan ................................................................................... 20

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 22

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    4/25

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Proses pengukuran dalam ilmu elektro merupakan salah satu prosedur standar

    yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran

    yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol

    maupun hasil yang diinginkan oleh seorang user.

    Salah satu alat ukur yang tidak kalah penting untuk diketahui yaitu osiloskop.

    Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik.

    Dengan mengunakan osiloskop kita dapat mengetahui besaran-besaran pada siyal

    listrik seperti tegangan, frekuensi, periode dan bentuk sinyal dari objek yang

    diukur. Oleh sebab itu osiloskop mesti diketahui karena dengan memngunakan

    osiloskop dapat lebih memudahkan kita dalam mengukur banyak besaran

    sekaligus. Selain itu dengan osiloskop kita juga dapat membedakan gelombang

    AC dan gelombang DC, serta dapat juga melihat atau mendeteksi gangguan-

    gangguan dalam sistim transmisi atau penyaluran seperti gangguan noise.

    Oleh karena osiloskop sangat penting untuk diketahui dan dipelajari,

    terkhususnya untuk mahasiswa elektro, maka pada kesempanan ini kami membuat

    makalah mengenai osiloskop beserta penjelasannya dan prinsip kerjanya.

    1.2.Rumusan Masalah

    1.

    Apa yang dimaksud dengan Osiloskop?

    2. Apakah fungsi-fungsi Osiloskop?

    3. Apa jenis-jenis Osiloskop?

    4.

    Bagaimana prinsip kerja Osiloskop?

    5. Bagaimana cara menggunakan Osiloskop?

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    5/25

    2

    1.3.Tujuan

    1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Osiloskop.

    2.

    Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari Osiloskop.

    3.

    Untuk mengetahui jenis-jenis Osiloskop.

    4. Untuk mengetahui prinsip kerja Osiloskop.

    5.

    Untuk mengetahui cara menggunakan Osiloskop.

    1.4.Manfaat

    Dari materi yang akan di bahas dalam makalah ini diharapkan agar setelah

    membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa itu Osiloskop,

    mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari sebuah Osiloskop, serta dapat

    memanfaatkannya dalam mengamati berbagai peristiwa yang berhubungan

    dengan gelombang dalam kehidupan sehari-hari.

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    6/25

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1.Pengertian Osiloskop

    Osiloskop merupakan alat ukur, dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang

    diukur, tergambar pada layar tabung sinar katoda (cathode ray tube). Osiloskop

    adalah alat untuk memperkuat, mengukur dan secara visual meneliti sinyal listrik,

    terutama sinyal yang berubah dengan cepat. Sinyal ditampilkan pada layar CRT.1

    Osiloskop selanjutnya disebut CRO (cathode ray oscilloscope) adalah

    instrumen laboratorium yang sangat bermanfaat untuk pengukuran, analisa

    bentuk-bentuk gelombang, dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian

    listrik/elektronik. Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik X-Y yang

    sangat cepat berupa tampilan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau

    terhadap waktu. Tampilan tersebut adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak di

    permukaan layar sebagai respon terhadap tegangan-tegangan masukan.2

    Osiloskop adalah alat ukur yang mana dapat menunjukan kepada kita

    bentuk dari sinyal listrik dengan `menunjukan grafik dari tegangan terhadap

    waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan

    lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu, sebuah graticule setiap 1 cm

    grid membuat kita dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada

    layar.3

    1Doughlas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima 2(Jakarta: Erlangga, 2001)

    2

    Sapto Widodo, Dasar dan Pengukuran Listrik3Ahmad Rioma Pratama, Osiloskop, 2013

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    7/25

    4

    Fungsi masing-masing bagian, yaituu:

    No. Bagian-Bagian Osiloskop Fungsi

    1. Volt atau div Untuk mengeluarkan tegangan AC,

    mengatur berapa nilai tegangan yang

    diwakili oleh satu div di layar.

    2. CH1 (Input X) Untuk memasukkan sinyal atau gelombang

    yang diukur atau

    pembacaan posisi horizontal,

    Terminal masukan pada saat pengukuran

    pada CH 1 juga digunakan untuk kalibrasi.

    Jika signal yang diukur menggunakan CH 1,

    maka posisi switch pada CH 1 dan berkas

    yang nampak pada layar hanya ada satu.

    3. AC-DC Untuk memilih besaran yang diukur,Mengatur fungsi kapasitor kopling di

    terminal masukan

    osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka

    pada terminal masukan diberi kapasitor

    kopling sehingga hanya melewatkan

    komponen AC dari sinyal masukan. Namun

    jika tombol diletakkan pada posisi DC maka

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    8/25

    5

    sinyal akan terukur dengan komponen DC-

    nya dikutsertakan. Posisi AC = Untuk

    megukur AC, objek ukur DC tidak bisa

    diukur melalui posisi ini, karena signal DC

    akan terblokir oleh kapasitor. Posisi DC =

    Untuk mengukur tegangan DC dan

    masukan-masukan yang lain.

    4. Ground Untuk memilih besaran yang diukur.

    Digunakan untuk melihat letak posisi ground

    di layar.

    5. Posisi Y Untuk mengatur posisi garis atau tampilan

    dilayar atas bawah.

    Untuk menyeimbangkan DC vertikal guna

    pemakaian channel 1 atau (Y).

    Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar

    diam pada saat variabel diputar.

    6. Variabel Untuk kalibrasi osiloskop.

    7. Selektor pilih Untuk memilih channel yang diperlukan

    untuk pengukuran.

    8. Layar Menampilkan bentuk gelombang

    9. Inten Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada

    layar Osiloskop. Diputar ke kiri untuk

    memperlemah sinar dan diputar ke kanan

    untuk memperterang.

    10. Rotatin Mengatur posisi garis pada layar,

    Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di

    layar.

    11. Fokus Menajamkan garis pada layer untuk

    mendapatkan gambar yang lebih jelas,

    digunakan untuk mengatur fokus.

    12. Position X Mengatur posisi garis atau tampilan kiri

    dan kanan.

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    9/25

    6

    Mengatur posisi normal sumbu X (ketika

    sinyal masukannya nol).

    Menyetel ke kiri dan ke kanan berkas

    gambar (posisi arah horizontal).

    Switch pelipat sweep dengan menarik knop,

    bentuk gelombang dilipatgandakan 5 kali ke

    arah kiri dan ke arah kanan usahakan cahaya

    seruncing mungkin.

    13. Sweep time/div Digunakan untuk mengatur waktu periode

    (T) dan Frekwensi (f), mengatur berapa nilai

    waktu yang diwakili oleh satu div di layar.

    Putar akelar untuk memilih besarnya

    tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT,

    ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia

    dari 0,01 v/div s.d 20V/div.

    Yaitu untuk memilih skala besaran waktu

    dari suatu priode atau pun square trap Cm

    (div) sekitar 19 tingkat besaran yang tersedia

    terdiri dari 0,5 s/d 0,5

    second.pengoperasian X-Y

    Didapatkan dengan memutar penuh kearah

    jarum jam. Perpindahan Chop-ALT-TVV-

    TVH. secara otomatis. Pembacaan kalibrasi

    sweep time/div juga dengan cara variabel

    diputar penuh searah jarum jam.14. Mode Untuk memilih mode yang ada.

    15. Variabel Untuk kalibrasi waktu periode dan

    frekwensi. Untuk mengontrol sensitifitas

    arah vertical pada CH 1 (Y) pada putaran

    maksimal searah jarum jam (CAL) gunanya

    untuk mengkalibrasi apakah Tegangan 1 volt

    tepat 1 cm pada skala layar CRT.

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    10/25

    7

    Digunakan untuk menyetel sweeptime

    pada posisi putaran maksimum arah jarum

    jam. (CAL) tiap tingkat dari 19 posisi dalam

    keadaan terkalibrasi .

    16. Level Menghentikan gerak tampilan layar.

    17. Exi Trigger Untuk trigger dari luar.

    18. Power Untuk menghidupkan osiloskop.

    19. Cal 0,5 Vp-p Kalibrasi awal.

    20. Ground Digunakan untuk meletakan posisi ground di

    layar, ground osiloskop yang dihubungkan

    dengan ground yang diukur.

    21. CH2 (input Y) Untuk memasukkan sinyal atau gelombang

    yang diukur atau pembacaan vertikal.

    Jika sinyal yang diukur menggunakan CH 2,

    maka posisi switch pada CH 2 dan berkas

    yang nampak pada layar hanya satu.

    2.2.Fungsi Osiloskop

    Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran

    yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat

    bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat

    mengetahui berapa frekuensi, periode, dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit

    penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal

    keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:

    Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.

    Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.

    Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.

    Membedakan arus AC dengan arus DC.

    Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap

    waktu.

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    11/25

    8

    Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol.

    Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan

    berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis

    melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan

    disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili

    sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk

    menyesuaikan tampilan di layar.

    Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk

    melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal

    masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.

    Ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar

    monitor osiloskop, yaitu:

    Gelombang sinusoidal

    Gelombang blok

    Gelombang gigi gergaji

    Gelombang segitiga

    Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua

    perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah berpengalaman dalam

    hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik

    yg mengeluarkan alat itu. Cara menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus

    sebagai berikut ; F = 1/T, dimana F = frekuensi dan T = waktu. Untuk

    menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal

    akibatnya.4

    2.3.Prinsip Kerja Osiloskop

    2.3.1. Osiloskop Analog

    Pada dasarnya sebuah osiloskop analog bekerja dengan menerapkan sinyal

    tegangan yang diukur secara langsunng diberikan pada sumbu vertikal dari berkas

    elektron yang berpindah dari kiri melintasi layar osiloskop biasanya tabung

    4Sapto Widodo, Dasar dan Pengukuran Listrik

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    12/25

    9

    sinar katoda. Disisi sebaliknya dari layar diberlakukan dengan perpendaran pospor

    yang menyala dimana saja berkas elektron membenturnya. Sinyal tegangan

    membelokkan berkas ke atas dan turun berpindah secara proporsional

    sebagaimana perindahan secara hrisontal, pelacakan bentuk gelombang pada

    layar. Lebih sering berkas membentur lokasi layar tertentu, semakin terang

    nyalanya.

    CRT membatasi cakupan frekuensi yang dapat diperagakan dengan osiloskop

    analog. Pada frekuensi yang sangat rendah, sinyal muncul sebagai titik terang

    bergerak lambat yang sulit membedakan sebagai ciri bentuk gelombang. Pada

    frekuensi tinggi kecepatan penulisan CRT terbatas. Bila frekuensi sinyal melbihi

    kecepatan menulis CRT, peraga menjadi sangat samar untuk dilihat. Osiloskop

    analog tercepat dapat memperagakan frekuensi sampai sekitar 1 GHz.

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    13/25

    10

    Bila sinyal dihubungkan rangkaian probe osiloskop, tegangan sinyal berjalan

    melalui probe ke sistem vertikal dari osiloskop. Selanjutnya sinyal berjalan

    langsung ke pelat pembelok vertikal dari CRT. Tegangan yang diberikan pada

    pelat pembelok menyebabkan perpendaran pada titik yang bergerak melintasi

    layar. Nyala titik dibuat oleh berkas elektron yang membentur pospor luminansi di

    dalam CRT.Tegangan positip menyebabkan titik berpindah ke atas sementara

    tegangan negatip menyebabkan titik bergerak ke bawah.5

    2.3.2. Osiloskop Digital

    Pada CRO digital menyediakan informasi sinyal secara digital disamping

    peragaan CRT sebagaimana CRO analog. Pada dasarnya CRO digital terdiri dari

    CRO laboratorium konvensional berkecepatan tinggi ditambah dengan rangkaian

    pencacah elektronik yang keduanya berada dalam satu kotak kemasan. Rangkaian

    kedua unit dihubungkan dengan memakai sebuah pengontrol peragaan logic,

    memungkinkan pengukuran pada kecepatan dan ketelitian tinggi. CRO penunjuk

    angka pembacaan,. kenaikan waktu (rise time), amplitudo dan beda waktu,

    bergantung pada posisi alat control seperti TIME/DIV, AMPLTUDE/DIV dan

    PROGRAM dengan hasil relatip lebih akurat.

    Pada saat probe osiloskop digital diberi masukan, pengaturan amplitudo

    sinyal pada sistem vertikal seperti osiloskop analog. Selanjutnya sinyal analog

    diubah ke dalam bentuk digital dengan rangkaian analog-to-digital converter

    (ADC). Dalam sistem akuisi sinyal sampel pada titik waktu diskrit, diubah dalam

    harga digital disebut sample point. Sampel clock sistem digital menentukan

    seberapa sering ADC mengambil sampel. Kecepatan clock ticks disebut sample

    rate dan diukur dalam banyak sampel yang diambil dalam satuan detik (jumlah

    sample/detik).

    Hasil dari ADC disimpan dalam memori sebagai titik-titik bentuk gelombang.

    Mungkin lebih dari satu titik sampel dibuat satu titik bentuk gelombang. Titik-titik

    bentuk gelombang secara bersama-sama membentuk rekaman bentuk gelombang.

    Jumlah titik bentuk gelombang yang digunakan untuk membentuk rekaman

    5Ilham Ari Elbaith Zaeni,Alat-Alat Ukur Listrik, 2013

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    14/25

    11

    disebut record length. Sistem trigger menentukan kapan perekaman sinyal dimulai

    dan diakhiri. Peragaan menerima rekaman titik-titik bentuk gelombang setelah

    disimpan dalam memori. Kemampuan osiloskop tegantung pada pemroses

    pengambilan titik. Pada dasarnya osiloskop digital serupa dengan osiloskop

    analog, pada saat pengukuran memerlukan pengaturan vertikal, horisontal, dan

    trigger.6

    2.4.Penggunaan Osiloskop

    Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu

    disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Langkah awal

    pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di layar adalah

    garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu disetel adalah

    fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan menggunakan

    tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan

    pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan

    yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe

    dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka

    akan muncul tegangan persegi pada layar. Jika yang dijadikan acuan adalah

    tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak vertikal mewakili

    tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak

    dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1

    ms) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Jika masih belum tepat maka

    perlu disetel dengan potensio yang terdapat di tengah-tengah knob pengganti

    Volt/div dan time/div. Atau kalau pada gambar osiloskop diatas berupa potensio

    dengan label "var".

    Pada saat menggunakan osiloskop juga perlu diperhatikan beberapa hal

    sebagai berikut:

    6Sri Waluyanti,Alat Ukur dan Teknik Pengukuran, 2008

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    15/25

    12

    Memastikan alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan (digroundkan),

    disamping untuk kemanan, hal ini juga untuk mengurangi suara dari

    frekuensi radio atau jala-jala.

    Memastikan probe dalam keadaan baik.

    Kalibrasi tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di

    osiloskop.

    Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol

    Volt/Div pada posisi tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup

    besar, gunakan skala Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan

    besarnya tegangan masukan, gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal)

    pada probe atau skala Volt/Div dipasang pada posisi paling besar.

    Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal

    masukan.

    Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran

    yang stabil.

    Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.

    Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.

    Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik.

    Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana

    sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di

    bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertical (Y) merepresentasikan

    tegangan V, pada sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t.

    Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10

    kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah

    tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    16/25

    13

    Osiloskop 'Dual Trace' dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada

    saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada

    dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.

    Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu

    vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan

    besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan

    osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam

    pengukuran.7

    2.4.1. Pengukuran Sinyal Tegangan

    Pengukuran Sinyal Tegangan DC

    Tahanan R1 dan R2 berfungsi sebagai pembagitegangan. Ground osiloskop

    dihubung kan ke negatipcatu daya DC. Probe kanal-1 dihubungkan

    ujungsambungan R1 dengan R2. Tegangan searah diukurpada mode DC.

    Misalnya:

    7Sapto Widodo, Dasar dan Pengukuran Listrik

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    17/25

    14

    VDC = 5V/div. 3div = 15 V

    Bentuk tegangan DC merupakan garis tebal lurus padalayar CRT. Tegangan

    terukur diukur dari garis nol kegaris horizontal DC.

    Mengukur Tegangan AC, periode T, dan frekuensi F

    Trafo digunakan untuk mengisolasi antara listrikyang diukur dengan listrik

    pada osiloskop.

    Jika menggunakan listrik PLN maka frekuensinya50 Hz.

    Misalnya:

    Vp = 2V/div 3 div = 6 V

    Vrms = 6 / V2= 4,2 V

    T = 2ms/div 10 div = 20 ms

    f = 1/T = 1/20ms = 50 Hz

    Tegangan AC berbentuk sinusoida dengan tinggiU dan lebar periodenya T.

    Besarnya tegangan 6 V danperiodenya 20 milidetik dan frekuensinya 50 Hz.

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    18/25

    15

    2.4.2. Pengukuran Arus

    Mengukur Sinyal Arus Listrik AC

    Pada dasarnya osiloskop hanya mengukurtegangan. Untuk mengukur arus

    dilakukan secaratidak langsung dengan R = 1W untuk mengukur drop tegangan.

    Misalnya:

    Vp = 50 mV/div 3div = 150 mV = 0,15 V

    Vrms = 0,15 / V2 = 0,1 V

    I = Vrms/R = 0,1V / 1 = 0,1 A

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    19/25

    16

    Bentuk sinyal arus yang melaluiresistor R adalah sinusoida menyerupai tegangan.

    Pada beban resistor sinyal tegangan dan sinyal arus akan sephasa.8

    2.4.3. Pengukuran Beda Phasa

    Mengukur Beda Fasa Tegangan dengan Arus Listrik AC

    Beda phasa dapat diukur dengan rangkaian C1 danR1. Tegangan U1

    menampakkan tegangan catu darigenerator AC. Tegangan U2 dibagi dengan nilai

    resistor R1 representasi dari arus listrik AC. Pergeseranphasa U1 dengan U2

    sebesar Dx.

    Misalnya: = x 360/XT

    = 2 div 360/8div = 90

    8Sapto Widodo, Dasar dan Pengukuran Listrik

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    20/25

    17

    Tampilan sinyal sinusoida tegangan U1 (tegangan catudaya) dan tegangan U2

    (jika dibagi

    dengan R1,representasi dari arus AC).

    Pergeseran phasa antara tegangan dan arussebesar =900

    Metode Lissajous

    Dua sinyal dapat diukur beda phasanya dengan memanfaatkan input

    vertikal(kanal Y) dan horizontal (kanal-X). Dengan menggunakan osiloskop dua

    kanal dapatditampilkan beda phasa yang dikenal dengan metode Lissajous.

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    21/25

    18

    Beda phasa 0 atau 360

    Dua sinyal yang berbeda, dalam hal ini sinyal inputdan sinyal output jika

    dipadukan akan menghasilkan konfigurasi bentuk yang sama sekali

    berbeda.Sinyal input dimasukkan ke kanal Y (vertikal) dansinyal output

    dimasukkan ke kanal X (horizontal)berbeda 0, dipadukan akan menghasilkan

    sinyalpaduan berupa garis lurus yang membentuksudut 45.

    Output Beda phasa 90 atau 270

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    22/25

    19

    Sinyal vertikal berupa sinyal sinusoida. Sinyal horizontal yang berbeda phasa

    90 atau270 dimasukkan. Hasil paduan yang tampil pada layar CRT adalah garis

    bulat.9

    9Muhammad Khosyiin, Osiloskop

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    23/25

    20

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    1. Osiloskop merupakan alat ukur, dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang

    diukur, tergambar pada layar tabung sinar katoda (cathode ray tube).

    Osiloskop selanjutnya disebut CRO (cathode ray oscilloscope) adalah

    instrumen laboratorium yang sangat bermanfaat untuk pengukuran, analisa

    bentuk-bentuk gelombang, dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian

    listrik/elektronik. Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik X-Y yang

    sangat cepat berupa tampilan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau

    terhadap waktu. Tampilan tersebut adalah sebuah bintik cahaya yang

    bergerak di permukaan layar sebagai respon terhadap tegangan-tegangan

    masukan.

    2. Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran

    yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk

    melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita

    dapat mengetahui berapa frekuensi, periode, dan tegangan dari sinyal.

    Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal

    masukan dan sinyal keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya,

    yaitu:

    Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.

    Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.

    Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.

    Membedakan arus AC dengan arus DC.

    Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap

    waktu.

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    24/25

    21

    3. Osiloskop Analog

    Pada dasarnya sebuah osiloskop analog bekerja dengan menerapkan sinyal

    tegangan yang diukur secara langsunng diberikan pada sumbu vertikal dari

    berkas elektron yang berpindah dari kiri melintasi layar osiloskop biasanya

    tabung sinar katoda.

    Osiloskop Digital

    Pada CRO digital menyediakan informasi sinyal secara digital disamping

    peragaan CRT sebagaimana CRO analog. Pada dasarnya CRO digital terdiri

    dari CRO laboratorium konvensional berkecepatan tinggi ditambah dengan

    rangkaian pencacah elektronik yang keduanya berada dalam satu kotak

    kemasan. Rangkaian kedua unit dihubungkan dengan memakai sebuah

    pengontrol peragaan logic, memungkinkan pengukuran pada kecepatan dan

    ketelitian tinggi. CRO penunjuk angka pembacaan,. kenaikan waktu (rise

    time), amplitudo dan beda waktu, bergantung pada posisi alat control seperti

    TIME/DIV, AMPLTUDE/DIV dan PROGRAM dengan hasil relatif lebih

    akurat.

  • 7/23/2019 Makalah Osiloskop_Kelompok 6

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    Cooper, William D. 1994.Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran Edisi

    Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

    Giancoli, Douglas C. 2008.Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

    Tooley, Michael. 2002 .Prinsip dan Aplikasi Rangkaian Elektronika Edisi Kedua.

    Jakarta ; Penerbit Erlangga.

    http://elektronikaelektronika.blogspot.com/2007/06/ bagian-bagian-osiloskop.html

    diakses pada tanggal 17 Novermber 2015 Pukul 17.09

    http://www.quantum-mobile.com/artikel/penggunaan-alat-ukur/63-cara-kerja-

    osciloscope-.htmldiakses pada tanggal 19 November 2015 Pukul 20.32

    http://www.quantum-mobile.com/artikel/penggunaan-alat-ukur/63-cara-kerja-osciloscope-.htmlhttp://www.quantum-mobile.com/artikel/penggunaan-alat-ukur/63-cara-kerja-osciloscope-.htmlhttp://www.quantum-mobile.com/artikel/penggunaan-alat-ukur/63-cara-kerja-osciloscope-.htmlhttp://www.quantum-mobile.com/artikel/penggunaan-alat-ukur/63-cara-kerja-osciloscope-.htmlhttp://www.quantum-mobile.com/artikel/penggunaan-alat-ukur/63-cara-kerja-osciloscope-.html