makalah proses aging

Upload: juraganmega

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    1/22

    MAKALAH

    AGING PROSES

    Oleh :

    INDRA KUSUMA JAUHARI

    NIM.1002MK089

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAMZAR

    MAMBEN LOMBOK TIMUR

    2014

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    2/22

    ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

    serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Tugas ini yang

    alhamdulillah tepat pada waktunya.

    Saya menyadari bahwa Tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

    dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi

    kesempurnaanTugas ini.

    Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

    serta dalam penyusunanTugas ini dari awal sampai akhir.

    Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

    Mamben 1 Oktober 2014

    http://aadesanjaya.blogspot.com/http://aadesanjaya.blogspot.com/http://aadesanjaya.blogspot.com/http://aadesanjaya.blogspot.com/http://aadesanjaya.blogspot.com/http://aadesanjaya.blogspot.com/http://aadesanjaya.blogspot.com/http://aadesanjaya.blogspot.com/
  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    3/22

    iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL DEPAN ............................................................... i

    KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1A. Latar Belakang .............................................................................. 1

    B.

    Tujuan ........................................................................................... 1

    C. Rumusan Masalah ......................................................................... 1

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 2A. Aging ............................................................................................ 2

    B.

    Definisi Aging ............................................................................... 2

    C.

    Mekanisme Pada Aging ................................................................ 2D. Teori-Teori Proses Menua ............................................................ 4

    E. Aspek Psikologis Akibat Lanjut Usia ........................................... 7

    F. Keperibadian, Intelegensia, Dan Sikap ......................................... 7

    G. Batasan Tua Atau Lanjut Usia ...................................................... 8

    H. Kondisi Fisiologis Dan Patologis Pada Lanjut Usia ..................... 9

    I.

    Terjadinya Penuaan Dini Pada Sebagian Manusia ....................... 14

    J. Fakta Ilmiah Tentang Kulit .......................................................... 14

    K.

    Proses Penuaan Kulit .................................................................... 14

    L. Usaha Pencegahan Penuaan Dini .................................................. 15

    BAB III PENUTUP ................................................................................... 18A. Kesimpulan ................................................................................... 18

    B. Saran ............................................................................................. 18

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 19

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    4/22

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Proses menua, adalah wajar dan terjadi pada semua manusia yang hidup. Tidak

    ada yang dapat lolos dan menghindarinya. Selama ia tidak sakit ataupun meninggal

    pada usia muda. Secara wajar proses ini akan berlangsung, tidak ada satupun manusia

    yang dapat awet muda, ataupun lebih sakral lagi dengan hidup abadi.

    Menjadi tua, dengan pasti akan diikuti oleh perubahan fisik dan psikis. Faktor

    lingkungan, personal, kehilangan pasangan, ditinggal anak, tidak sekuat ketika muda

    dan penyakit menjadi hal yang paling ditakuti lansia. Sehingga, melakukan persiapan

    ataupun mengetahui hal apa yang akan terjadi di usia tua menjadi suatu yang sangatharus diketahui oleh seorang manusia menjelang usia tuanya. Termasuk perawat,

    yang memberikan asuhan keperawatan pada semua manusia dan usia.

    Penyakit, tidak hanya menjadi masalah bagi lansia. Selain karena faktor fisik

    yang mulai lemah, bahkan kehilangan sel-sel nya yang semakin berkurang setiap hari.

    Maka pasti waktu-waktu ini akan selalu dekat dengan yang namanya sakit atau

    penyakit.

    B. Tujuan

    1. Tujuan Umum

    Berdasarkan latar belakang di atas, urgensi bagi seorang perawat untuk

    mengetahui keadaan fisik ataupun psikososial pada usia lansia, dan bagaimana

    terjadinya proses penuaan. Sebagai suatu fase yang pasti akan dilewati oleh

    setiap manusia.

    2. Tujuan Khusus

    a. Mengetahui bagaimana proses menua terjadi pada manusia

    b. Mengetahui Penyakit apa saja yang dapat timbul pada masa tua atau lansia

    c. Mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa tentang proses penuaan.

    d.

    Memenuhi tugas pembuatan makalah pada mata ajar patologi

    C. Rumusan Masalah

    1.

    Bagaimana kondisi fisik dan psikis dewasa akhir dan lansia?

    2. Bagaimana proses penuaan dapat terjadi pada seorang manusia?

    3. Penyakit apa saja yang rentan terjadi pada manusia pada saat lansia sebagai

    bagian dari proses penuaan?

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    5/22

    2

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Aging

    Aging atau penuaan bukan hanya proses menjadi tua. Penuaan adalah apa yang

    membuat tua tidak sebaik baru dan ketika laju kegagalan meningkat bersamaan

    dengan peningkatan usia, orang menjadi sakit, lemah, dan kadang sekarat (Gavrilov,

    2004). Aging atau penuaan secara praktis dapat dilihat sebagai suatu penurunan fungsi

    biologik dari usia kronologik. Aging tidak dapat dihindarkan dan berjalan dengan

    kecepatan berbeda, tergantung dari susunan genetik seseorang, lingkungan dan gaya

    hidup, sehingga aging dapat terjadi lebih dini atau lambat tergantung kesehatan

    masing-masing individu (Fowler, 2003).B. Definisi Aging

    Definisi aging menurut A4M (American Academy of Anti-Aging Medicine)

    adalah kelemahan dan kegagalan fisik-mental yang berhubungan dengan aging normal

    disebabkan oleh disfungsi fisiologik, dalam banyak kasus dapat diubah dengan

    intervensi kedokteran yang tepat (Klatz, 2003).

    Websters New World Dictionary mendefinisikan aging sebagai proses menjadi

    tua atau menunjukkan tanda-tanda menjadi tua. Kenyataannya aging dapat dibagi

    menjadi dua konsep yang berbeda, yaitu : usia kronologis dan usia biologis. Pada saat

    merayakan hari ulang tahun (merayakan usia kronologis), kadang benar bahwa

    penampilan sistem tubuh seseorang, dari fungsi mental hingga penampilan seksual

    sampai kekuatan fisik, lebih baik atau lebih buruk dari yang diperkirakan jika

    dibandingkan dengan orang yang seusianya (ini adalah contoh usia biologis)

    (Goldman dan Klatz, 2007; Pangkahila, 2007).

    C. Mekanisme Pada Aging

    Proses penuaan ditandai penurunan energi seluler yang menurunkan

    kemampuan sel untuk memperbaiki diri. Terjadi dua fenomena, yaitu penurunan

    fisiologik (kehilangan fungsi tubuh dan sistem organnya) dan peningkatan penyakit

    (Fowler, 2003).

    Menurut Fowler (2003), aging adalah suatu penyakit dengan karakteristik yang

    terbagi menjadi 3 fase yaitu :

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    6/22

    3

    1. Fase Subklinik (usia 25-35 tahun)

    Kebanyakan hormon mulai menurun : testosteron, growth hormone (GH),

    dan estrogen. Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan DNA mulai

    mempengaruhi tubuh, seperti diet yang buruk, stress, polusi, paparan berlebihan

    radiasi ultraviolet dari matahari. Kerusakan ini biasanya tidak tampak dari luar.

    Individu akan tampak dan merasa normal tanpa tanda dan gejala dari aging atau

    penyakit. Bahkan, pada umumnya rentang usia ini dianggap usia muda dan normal.

    2. Fase Transisi (usia 35-45 tahun)

    Selama tahap ini kadar hormon menurun sampai 25 persen. Kehilangan

    massa otot yang mengakibatkan kehilangan kekuatan dan energi serta komposisi

    lemak tubuh yang meninggi. Keadaan ini menyebabkan resistensi insulin,

    meningkatnya resiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan obesitas. Pada tahap

    ini mulai mncul gejala klinis, seperti penurunan ketajaman penglihatan-

    pendengaran, rambut putih mulai tumbuh, elastisitan dan pigmentasi kulit menurun,

    dorongan seksual dan bangkitan seksual menurun. Tergantung dari gaya hidup,

    radikal bebas merusak sel dengan cepat sehingga individu mulai merasa dan

    tampak tua. Radikal bebas mulai mempengaruhi ekspresi gen, yang menjadi

    penyebab dari banyak penyakit aging, termasuk kanker, arthritis, kehilangan daya

    ingat, penyakit arteri koronaria dan diabetes.

    3. Fase Klinik (usia 45 tahun keatas)

    Orang mengalami penurunan hormon yang berlanjut, termasuk DHEA

    (dehydroepiandrosterone), melatonin, GH, testosteron, estrogen, dan hormon tiroid.

    Terdapat juga kehilangan kemampuan penyerapan nutrisi, vitamin, dan mineral

    sehingga terjadi penurunan densitas tulang, kehilangan massa otot sekitar 1

    kilogram setiap 3 tahun, peningkatan lemak tubuh dan berat badan. Di antara usia

    40 tahun dan 70 tahun, seorang pria kemungkinan dapat kehilangan 20 pon ototnya,

    yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk membakar 800-1.000 kalori perhari.

    Penyakit kronis menjadi sangat jelas terlihat, akibat sistem organ yang mengalami

    kegagalan.

    Ketidakmampuan menjadi faktor utama untuk menikmati tahun emas dan

    seringkali adanya ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sederhana dalam

    kehidupan sehari-harinya. Prevalensi penyakit kronis akan meningkat secara

    dramatic sebagai akibat peningkatan usia (Fowler, 2007).

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    7/22

    4

    D. Teori-Teori Proses Menua

    1. Teori Biologi

    a. Teori Seluler

    Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu dan

    kebanyakan sel-sel tubuh diprogram untuk membelah 50 kali.Jika sebuah

    sel pada lansia dilepas dari tubuh dan dibiakkan di laboratorium, lalu

    diobservasi, jumlah sel yang akan membelah akan terlihat sedikit. (Spence &

    Masson dalam Waton, 1992). Hal ini akan memberikan beberapa pengertian

    terhadap proses penuaan biologis dan menunjukkan bahwa pembelahan sel

    lebih lanjut mungkin terjadi untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan,

    sesuai dengan berkurangnya umur.

    Pada beberapa sistem, seperti sistem saraf, sistem muskuloskeletal dan

    jantung, sel pada jaringan dan organ dalam sistem itu tidak dapat diganti jika

    sel tersebut dibuang karena rusak atau mati. Oleh karena itu, sistem tersebut

    beresiko mengalami proses penuaan dan mempunyai kemampuan yang

    sedikit atau tidak sama sekali untuk tumbuh dan memperbaiki diri. Ternyata

    sepanjang kehidupan ini, sel pada sistem ditubuh kita cenderung mangalami

    kerusakan dan akhirnya sel akan mati, dengan konsekuensi yang buruk

    karena sistem sel tidak dapat diganti.

    b. Teori Genetik Clock

    Menurut teori ini menua telah diprogram secara genetik untuk species-

    species tertentu. Tiap species mempunyai didalam nuclei (inti selnya) suatu

    jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan

    menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak berputar, jadi

    menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia,

    meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir yang

    katastrofal.

    Konsep genetik clock didukung oleh kenyataan bahwa ini merupakan

    cara menerangkan mengapa pada beberapa species terlihat adanya perbedaan

    harapan hidup yang nyata. (misalnya manusia; 116 tahun, beruang; 47 tahun,

    kucing 40 tahun, anjing 27 tahun, sapi 20 tahun)

    Secara teoritis dapat dimungkinkan memutar jam ini lagi meski hanya

    untuk beberapa waktu dengan pangaruh-pengaruh dari luar, berupa

    peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit atau tindakan-tindakan tertentu.

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    8/22

    5

    Usia harapan hidup tertinggi di dunia terdapat dijepang yaitu pria76

    tahun dan wanita 82 tahun (WHO, 1995)

    Pengontrolan genetik umur rupanya dikontrol dalam tingkat seluler,

    mengenai hal ini Hayflck (1980) melakukan penelitian melalaui kultur sel ini

    vitro yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara kamampuan membelah

    sel dalam kultur dengan umur spesies.

    Untuk membuktikan apakan yang mengontrol replikasi tersebut

    nukleus atau sitoplasma, maka dilakukan trasplantasi silang dari nukleus.

    Dari hasil penelitian tersebut jelas bahwa nukleuslah yang menentukan

    jumla replikasi, kemudian menua, dan mati, bukan sitoplasmanya (Suhana,

    1994)

    c. Sintesis Protein (Kolagen Dan Elastin)

    Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada

    lansia. Proses kehilangan elastisitas ini dihubungkan dengan adanya

    perubahan kimia pada komponen perotein dalam jaringan tersebut. Pada

    lansia beberapa protein (kolagen dan kartilago, dan elastin pada kulit) dibuat

    oleh tubuh dengan bentuk dan struktrur yang berbeda dari protein yang lebih

    muda. Contohnya banyak kolagen pada kartilago dan elastin pada klulit yang

    kehilangan fleksibilitasnya serta menjadi lebih tebal, seiring dengan

    bertambahnya usia. (Tortora & anagnostakos, 1990) hal ini dapat lebih

    mudah dihubungkan dengan perubahan permukaan kulit yang kehilangan

    elastisitasnya dan cenderung berkerut, juga terjadinya penurunan mobilitas

    dan kecepatan pada sistem muskuloskeletal.

    d. Keracunan Oksigen

    Teori tentang adanya sejumlah penurunan kemampuan sel didalam

    tubuh untuk mempertahankan diri dari oksigen yang mengandung zat racun

    dengan kadar yang tinggi, tanpa mekanisme pertahan diri tertentu.

    Ketidak mampuan mempertahankan diri dari toksik tersebut membuat

    struktur membran sel mangalami perubahan dari rigid, serta terjadi kesalahan

    genetik. (Tortora & anagnostakos, 1990)

    Membran sel tersebut merupakan alat untuk memfasilitasi sel dalam

    berkomunikasi dengan lingkungannya yang juga mengontrol proses

    pengambilan nutrien dengan proses ekskresi zat toksik didalam tubuh. Fungsi

    komponen protein pada membran sel yang sangat penting bagi proses diatas,

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    9/22

    6

    dipengaruhi oleh rigiditas membran tersebut. Konsekuensi dari kesalahan

    genetik adalah adanya penurunan reproduksi sel oleh mitosis yang

    mengakibatkan jumlah sel anak di semua jaringan dan organ berkurang. Hal

    ini akan menyebabkan peningkatan kerusakan sistem tubuh.

    e. Sistem Imun

    Kemampuan sistem imun mengalami kemunduran pada masa penuaan.

    Walaupun demikian, kemunduran kamampuan sistem yang terdiri dari sistem

    limfatik dan khususnya sel darah putih, juga merupakan faktor yang

    berkontribusi dalam proses penuaan.

    Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi, dapat

    menyebabkan berkurangnya kamampuan sistem imun tubuh mengenali

    dirinya sendiri (self recognition). Jika mutasi somatik menyebabkan

    terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka hal ini akan dapat

    menyebabkan sistem imun tubuh menganggap sel yang megalami perubahan

    tersebut sebagi sel asing dan menghancurkannya. Perubahan inilah yang

    menjadi dasar terjadinya peristiwa autoimun (Goldstein, 1989)

    Hasilnya dapat pula berupa reaksi antigen antibody yang luas

    mengenai jaringan-jaringan beraneka ragam, efek menua jadi akan

    menyebabkan reaksi histoinkomtabilitas pada banyak jaringan.

    Salah satu bukti yang ditemukan ialah bertambahnya prevalensi auto

    antibodi bermacam-macam pada orang lanjut usia (Brocklehurst, 1987)

    Disisi lain sistem imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami

    penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap sel kanker menjadi

    menurun, sehingga sel kanker leluasa membelah-belah. Inilah yang

    menyebabkan kanker yang meningkat sesuai dengan meningkatnya umur

    (Suhana, 1994)

    Teori atau kombinasi teori apapun untuk penuaan biologis dan hasil

    akhir penuaan, dalam pengertian biologis yang murni adalah benar. Terdapat

    perubahan yang progresif dalam kemampuan tubuh untuk merespons secara

    adaptif (homeostatis), untuk beradaptasi terhadap stres biologis. Macam-

    macam stres dapat mencakup dehidrasi, hipotermi, dan proses penyakit.

    (kronik dan akut)

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    10/22

    7

    2. Teori Psikologis

    a. Teori Pelepasan

    Teori pelepasan memberikan pandangan bahwa penyesuaian diri lansia

    merupakan suatu proses yang secara berangsur-angsur sengaja dilakukan oleh

    mereka, untuk melepaskan diri dari masyarakat.

    b. Teori Aktivitas

    Teori aktivitas berpandangan bahwa walaupun lansia pasti terbebas

    dari aktivitas, tetapi mereka secara bertahap mengisi waktu luangnya dengan

    melakukan aktivitas lain sebagai kompensasi dan penyusuauian.

    E. Aspek Psikologis Akibat Lanjut Usia

    Aspek psikologis pada lansia tidak dapat berlangsung tampak. Salah satu

    pengertian yang umum tentang lansia adalah bahwa mereka mempunyai kemampuan

    memori dan kecerdasan mental yang kurang.

    Penelitian tentang kemampuan aspek kognitif dan kemampuan memori pada

    lansia dalam kelompok dan kemampuan mereka untuk memcahkan masalah, ternyata

    tidak mendukung gambaran diatas. Adalah benar bahwa banyak lansia mempunyai

    cara berbeda dalam memecahkan masalah, bahkan mereka dapat melakukannya

    dengan baik walaupun kondisinya menurun. Akan tetapi, juga terdapat bukti bahwa

    lansia mengalami kemunduran mental yang substansil atau luas.

    F. Keperibadian, Intelegensia, Dan Sikap

    Meskipon sulit untuk mendefenisikan dan mengukur keperibadian, namun

    upaya ini tetap dilakukan untuk mengubah sedikit pemikiran tentang lansia. Walaupun

    mengalami kontroversi, tes intelegensia dengan jelas memperlihatkan adanya

    penurunan kecerdasan pada lansia (Cockburn & Smith, 1991). Hal ini tidak

    diungkapkan secara signifikan dan bahkan mungkin tidak berpengaruh secara nyata

    terhadap kehidupan lansia. Sikapnya tentu berbeda dengan sering bertentangan dengan

    sikap generasi yang lebih muda. Semua kelompok lansia sering kali mempertahankan

    sikap yang kuat, sehingga sikapnya lebih stabil dan sedikit sulit untuk berubah. Satu

    hal pada lansia yang diketahui sedikit berbeda dari orang yang lebih muda yaitu sikap

    mereka terhadap kematian. Hal ini menunjukkan bahwa lansia cenderung tidak terlalu

    takut terhadap konsep dan realitas kematian. Hal ini mungkin merupakan suatu

    gambaran adaptif pada penuaan.

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    11/22

    8

    G. Batasan Tua Atau Lanjut Usia

    Beberapa pendapat mengenai batasan umur lansia.

    1. Menu ru t Organisasi Kesehatan Duni a (WHO)

    Lanjut usia meliputi:

    a. Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.

    b.

    Lanjut usia (elderly) = antara 60 dan 74 tahun

    c. Lanjut usia tua (old) = antara 75 dan 90 tahun

    d. Usia sangat tua (very old) = diatas 90 tahun

    2. Menur ut Prof. Dr . Ny. Sumiati Ahmad Mohammad

    Membagi periodisasi biologis perkembangan manusia sebagai berikut:

    a. 0-1 tahun = masa bayi

    b.

    1-6 tahun = masa prasekolah

    c. 6-10 tahun = masa sekolah

    d. 10-20 tahun = masa pubertas

    e.

    40-65 tahun = masa setengah umur (prasenium)

    f. 65 tahun keatas = masa lanjut usia ( senium)

    3. Menu ru t Dr a. Ny. Jos Masdani (Psikol og Ui )

    Lanut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Kedewasaan dapat dibagi

    menjadi empat bagian

    a. Fase iuventus, antara 25 sampai 40 tahun

    b.

    Fase vertilitas, antara 40 sampai 50 tahun

    c. Fase prasenium, antara 55 sampai 65 tahun

    d. Fase senium, 65 tahun hingga tutup usia

    4. Menu rut Prof. Dr . Koesmanto Setyonegoro

    Pengelompokan lanjut usia sebagai berikut;

    a.

    Usia dewasa muda (elderly adulhood), 18 atau 29-25 tahun.

    b.

    Usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas, 25-60 tahun atau 65 tahun

    c. Lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 tahun atau 70 tahun

    70-75 tahun (yaoung old)

    75-80 tahun (old)

    Lebih dari 80 (very old)

    5. Menurut UU No. 4 Tahun 1965

    Dalam pasal 1 dinyatakan sebagai berikut: seorang dapat dikatakan sebagai jompo

    atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    12/22

    9

    mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya

    sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. (sekarang tidak relevan lagi)

    6. Menurut UU No. 13/Th.1998 tentang kesejahteraan lanjut usia yang

    berbunyi sebagai berikut;

    BAB 1 Pasal 1 Ayat 2 yang berbunyi:

    Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun keatas.

    7. Birren and Jenner (1997) membedakan usia menjadi tiga;

    a. Usia biologis;

    Yang menunjuk kepada jangka waktu seseorang sejak lahirnya berada dalam

    keadaan hidup dan mati

    b. Usia psikologis

    Yang menunjuk pada kemampuan seseorang untuk mengadakan

    penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang dihadapinya.

    c. Usia social

    Yang menunjuk kepada peran-peran yang diharapkan atau diberikan

    masyarakat kepada seseorang sebungan dengan usianya.

    H. Kondisi Fisiologis Dan Patologis Pada Lanjut Usia

    Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lanjut Usia

    1.

    Perubahan-Perubahan Fisik

    a. Sel

    1)

    Lebih sedikit jumlahnya

    2) Lebih besar ukurannya

    3) Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler

    4)

    Menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah, dan hati.

    5) Jumlah sel otak menurun.

    6)

    Terganggunya mekanisme perbaikan sel

    7)

    Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-10%

    b. Sistem persarafan

    1) Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel otaknya dalam

    setiap harinya)

    2) Cepatnyan menurun hubungan persarafan

    3) Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.

    4)

    Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan, hilangnya

    pendengaran, mengecilnya saraf pencium dan perasa, lebih sensitif

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    13/22

    10

    terhadap perubahan suhu dengan rendahnya dengan ketahanan terhadap

    dingin.

    5)

    Kurang sensitif terhadap sentuhan

    c. Sistem Pendengaran

    1) Presbiakusis (gangguan pada pendengaran). Hilangnya kemampuan (daya)

    pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-

    nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50%

    terjadi pada usia diatas 60 tahun

    2) Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.

    3) Terjadi pengumpulan serumen dapat mengeras karena menginkatnya

    keratin.

    4)

    Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami

    ketegangan jiwa/stres.

    d. Sistem Penglihatan

    1)

    Sfingter pupil timbul skelerosis dan hilangnya tespon terhadap sinar.

    2) Kornea lebih berbentuk sferis (bola)

    3) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, jelas

    menyebabkan gangguan penglihatan.

    4)

    Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap

    kegelapan lebih lambat, dan susah melihat dalam cahaya gelap

    5)

    Hilangny daya akomodasi

    6) Menurunnya lapangan pandang; berkurang luas pandangannya.

    7) Berkurangnya daya membedakan warna biru atau hijau pada skala.

    e.

    Sistem Kardiovaskuler

    1) Elastisitas dinding aorta menurun

    2)

    Katup jantung menebal dan menjadi kaku

    3)

    Kemampuan jantung untuk memompa menurun 1% setiap tahun sesudah

    berumut 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan

    volumenya.

    4) Kehilangan elatisitas pembuluh darah; kurang efektifitas pembuluh darah

    perifer untuk oksigenisasi, perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke

    berdiri) bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg

    (menyebabkan pusing mendadak)

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    14/22

    11

    5) Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari

    pembuluh darah perifer; sistolis normal 170 mmHg, diastolis normal 90

    mmHg.

    f. Sistem Pengtaturan Temperatur Tubuh

    Pada sistem pengaturan suhu, hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu

    termostat, yaitu menetapkan suatu suhu tertntu, kemunduran terjadi sebagai

    faktor yang mempengaruhinya. Yang sering ditemui antara lain;

    1) Temperatur tubuh menurun (hipotermia) secara fisiologik 35oini akibat

    metabolisme yang menurun

    2) Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang

    banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot.

    g.

    Sistem Respirasi

    1) Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku

    2) Menurunnya aktivitas dari silia

    3)

    Paru-paru kehilangan aktivitas; kapasitas residu meningkat, menarik nafas

    menjadi berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman

    bernafas menurun

    4)

    Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang

    5)

    O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg.

    6) CO2 pada arteri tidak berganti

    7)

    Kemampuan untuk batuk berkurang

    8) Kemampuan pegas, dinding, dada, dan kekuatan otot pernapasan akan

    menurun seiring degan bertambahnya usia.

    h.

    Sistem Gastrointestinal

    1) Kehilangan gigi; penyebab utama adalah Periodental disease yang bisa

    terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang

    buruk dan gizi yang buruk.

    2) Indera pengecap menurun; adanya iritasi yang kronis, dari selaput lendir,

    atropi indera pengecap (80%), hilangnya sensitifitas dari saraf pengecap

    di lidah terutama rasa tentang rasa asin, asam, dan pahit.

    3) Eofagus melebar

    4) Lambung, rasa lapar menurun (sensitifitas lapar menurun), asam labung

    menurun, waktu mengosongkan menurun.

    5) Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    15/22

    12

    6) Fungsi absobsi melemah (daya absobsi terganggu)

    7) Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan,

    berkurangnya aliran darah.

    i. Sistem Reproduksi

    1) Menciutnya ovari dan uterus

    2)

    Atrofi payudara

    3) Pada lakI-laki testis masih dapat memproduksi spermatosoa, meskipun

    adanya penurunan secara beransur-ansur

    a) Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun (asal kondisi

    keksehatan baik), yaitu;

    Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia

    Hubungan seksual secara teratur membantu mempertahankan

    kemampuan seksual

    Tidak perlu cemas karena merupakan perubahan alami

    b)

    Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi

    menjadi berkurang, reaksi sifatnya menjadi alkali, dan terjadi

    perubahan-perubahan warna.

    j.

    Sistem Genito Urinaria

    1)

    Ginjal, merupaan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh,

    melalui urine darah yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan unit

    terkecil dari ginjal yang disebut nefron (tepatnya di glumerulus, kemudia

    mengecil dan nefron menjadi atrofi. Aliran darah ke ginjal menurun

    sampai 50%. Fungsi tubulus berkurang akibatnya; kurang kemapuan

    mengkonsentrasi urine, berat jenis urine menurun, proten uria.

    2) Vesika urinaria (kandung kemih); otot-ototnya menjadi lemah,

    kapasitasnya menurun sampai 200ml atau menyebabkan frekuensi buang

    air kecil meningkat. Vesika urinari susah dikosongkan sehingga

    meningkatkan retensi urine.

    3) Pembesaran prostat kurang lebih 75% dialami oleh pria usia di atas 65

    tahun

    4) Atrofi vulva

    k. Sistem Endokrin

    1)

    Produksi hampir semua hormon menurun

    2) Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    16/22

    13

    3) Pituitari; hormon pertumbuhan ada tetapi lebih rendah tetapi rendah dan

    hanya dalam pembuluh darah, berkurangnya produksi dari ACTH, TSH,

    FSH, LH.

    4) Menurunnya aktifitas tiroid, BMR menurun.

    l. Sistem Kulit

    1)

    Kulit mengerut atau keriput akibat kahilangan jaringan lemak

    2) Kulit kasar dan bersisik,

    3) Mekanisme proteksi kulit menurun

    Produksi serum menurun

    Gangguan pigmentasi kulit

    4) Kulit kepala dan rambut menipis

    5)

    Kelenjar keringat berkurang jumlahnya

    m. Sistem Muskuloskeletal

    1)Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh

    2)

    Kifosis

    3)Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek

    4)Persendian membesar dan menjadi pendek

    5)

    Tendon mengerut dan mengalami skelrosis

    n.

    Perubahan mental

    Faktor yang mempengaruhi perubahan mental

    1)

    Perubahan fisik, organ perasa

    2)Kesehatan umum

    3)Tingkat pendidikan

    4)

    Keturunan

    5)Lingkungan

    a)

    Momory: jangka panjang (berhari-hari yang lalu) mencakup beberapa

    perubahan. Kenangan jangka pendek (0-10 menit) kenangan buruk

    b) Intelegency; tidak berubah dengan informasi matematik dan perkataan

    verbal.

    c) Berkurangnya keterampilan psikomotor.

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    17/22

    14

    I. Terjadinya Penuaan Dini Pada Sebagian Manusia

    Penuaan dini adalah proses dari penuaan kulit yang lebih cepat dari seharusnya.

    Banyak orang yang mulai melihat timbulnya kerutan kulit wajah pada usia yang relatif

    muda, bahkan pada usia awal 20-an. Hal ini biasanya disebabkan berbagai faktor baik

    internal maupun eksternal.

    Faktor internal ini biasanya disebabkan oleh adanya gangguan dari dalam

    tubuh. Misalnya sakit yang berkepanjangan, serta kurangnya asupan gizi. Sedangkan

    faktor eksternal bisa terjadi karena sinar matahari, polusi, asap rokok, makanan yang

    tidak sehat dan lain sebagainya.

    J. Fakta Ilmiah Tentang Kulit

    1. Pada usia muda, kulit baru akan muncul ke lapisan epidermis setiap 28 30 hari.

    Dengan bertambahnya usia, proses regenerasi berkurang secara cepat. Dan setelah

    usia di atas 50 tahun prosesnya menjadi sekitar 37 hari.

    2. Lapisan dermis kulit adalah lapisan kulit yang bertanggung jawab terhadap sifat

    elastisitas, dan kehalusan kulit. Berfungsi mensuplai makanan untuk lapisan

    epidermis, dan sebagai fondasi bagi kolagen serta serat elastin.

    3. Vitamin C merangsang dan meningkatkan produksi kolagen kulit dengan cara

    meningkatkan kemampuan perkembangbiakan sel fibroblast tua dermis.

    Kolagen adalah komponen utama lapisan kulit dermis (bagian bawah

    epidermis) yang dibuat oleh sel fibroblast. Pada dasarnya kolagen adalah senyawa

    protein rantai panjang yang tersusun lagi atas asam amino alanin, arginin, lisin, glisin,

    prolin, serta hiroksiproline. Sebelum menjadi kolagen, terlebih dahulu terbentuk pro

    kolagen. Bilamana produksi kolagen menurun seiring dengan bertambahnya usia,

    dampaknya adalah meningkatnya proses kulit kering serta sifat elastisitasnya.

    Lapisan dermis inilah yang bertanggung jawab akan sifat elastisitas dan kehalusan

    kulit (skin smoothness) yang merupakan kunci utama untuk disebut awet muda serta

    memiliki kulit indah (beautiful skin).

    K. Proses Penuaan Kulit

    Penuaan kulit pada dasarnya terbagi atas 2 proses besar, yaitu penuaan

    kronologi (chronological aging) dan 'photo aging'. Penuaan kronologi ditunjukkan dari

    adanya perubahan struktur, dan fungsi serta metabolik kulit seiring berlanjutnya usia.

    Proses ini termasuk, kulit menjadi kering dan tipis; munculnya kerutan halus, adanya

    pigmentasi kulit (age spot).

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    18/22

    15

    Sedangkan proses 'photo aging' adalah proses yang menyangkut berkurangnya

    kolagen serta serat elastin kulit akibat dari paparan sinar UV matahari. Paparan sinar

    sinar UV yang berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan kulit akibat munculnya

    enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Enzim ini selanjutnya

    memecahkan kolagen serta jaringan penghubung di bawah kulit dermis.

    Sehingga dari pengetahuan kita mengenai fakta dan proses penuaan kulit yang

    merupakan penyebab penuaan dini, kita perlu melakukan tindakan yang tepat untuk

    menangani penuaan dini. Salah satu tindakan yang tepat untuk menangani penuaan

    dini adalah memakai produk antiaging yang tepat.

    SerC, serum vitamin C adalah produk perawatan kulit yang tepat, berguna

    memperlambat proses penuaan dini dan menyamarkan keriput (atau kerutan) kulit

    wajah.

    L. Usaha Pencegahan Penuaan Dini

    Pencegahan proses menua dapat dilakukan untuk proses menua ekstrinsik, pada

    usia menjelang 40 tahun, dan bila perlu lebih awal, dengan melakukan berbagai cara,

    antara lain :

    1. Mencegah atau menghindari faktor yang menyebabkan kekeringan kulit serta

    mempertahankan kelembaban kulit. Untuk itu perlu melakukan pemeliharaan dan

    perawatan kulit dengan kosmetik yang sesuai kondisi kulit dan lingkungan

    pemakai, seperti :

    a.

    Pembersih, pilih pembersih dengan bahan dasar minyak (cleansing cream, cold

    cream) dan hindari terlalu sering memakai sabun/detergen,

    b. Pelembab, digunakan siang atau malam hari terutama untuk lingkungan dengan

    kelembaban rendah, ruangan ber-AC dan sebagainya.

    c. Pelindung, gunakan krim tabir surya (sunscreen cream) dan foundation cream

    untuk mencegah kekeringan kulit karena sinar matahari, terutama didaerah

    tropis

    d. Kosmetika rias, dipilih yang banyak mengandung unsure lemak/ bentuk krim.

    2. Mencegah proses menua karena kekurangan gizi terutama protein dan vitamin.

    Untuk itu perlu mengatur diit, pemberian vitamin, mineral yang cukup, seperti:

    a. Diet rendah karbohidrat, rendah lemak jenuh dan menghindari bahan bahan

    tambahan pada makanan (food additive) yang berbahaya, serta tinggi protein.

    b.

    Vitamin dan bahan lain yang bekerja sebagai anti oksidan, bahan yang dapat

    menghambat toksisitas dari radikal bebas, seperti vitamin e (tocoferol), vit.c

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    19/22

    16

    (ascorbic acid), carotene dan glutathione. Perlindungan antioksidan paling

    efektif dalam melawan kerusakan akibat sinar surya adalah dengan kombinasi

    beberapa antioksidan yang tampaknya menunjukkan efek sinergis (wilkinson,

    2001). Tokotrienol merupakan salah satu bentuk vitamin e, bila dibanding

    tokoferol, yaitu vitamin e lain yang telah lama dikenal, mempunyai aktivitas

    antioksidan 40-60 kali lebih besar dan efek anti tumor yang luar biasa. Selain itu

    tokotrienol mempunyai derajat spesifitas yang tinggi untuk kulit, hampir 15 kali

    atau lebih (wilkinson, 2001). Vitamin lain seperti vitamin a, b1, b2, b5, b6 serta

    mineral, zat besi, zink, selenium dan lainnya harus diberikan cukup agar dapat

    menghambat proses ikatan silang yaitu proses yang menyebabkan jaringan

    kolagen menjadi kaku dan tidal lentur sehingga mencegah terjadinya keriput.

    Bahan lain yang dapat diguanakan untuk mencegah proses menua, antara lain:

    c. Ubiquinon atau koenzim Q-10,

    d. Melatonin, adalah antioksidan yang sangat potensial.

    e.

    Procyanadins dan cathecins, ada dalam berbagai macam tanaman seperti biji

    anggur, teh hijau, apel hijau dan sumber lain, mempunyai substansi anti tumor

    yang dihubungkan dengan efek antioksidan kuat. Apel hijau mentah telah diteliti

    sebagai anti mutagen, menghambat pelepasan histamin dan menyerap sinar

    UVB atau fungsi penyaring.

    f. Ekstrak jamur, ekstrak polisakarida dari Ganoderma lucidum melindungi DNA

    dari pengaruh sinar UVR dan mempunyai efek anti tumor serta meningkat

    sistem kekebalan tubuh

    g. Asam organik: Alpha hydroxyl acids (AHAs), Beta hydroxyl acids (BHAs)

    pada konsentrasi 5-10% digunakan untuk mengurangi kerutan, membuat kulit

    menjadi lebih kesat, memudarkan dan mengurangi hiperpigmentasi

    h.

    Tretinoin (trans-asam retinoin), penelitian Fisher dkk menunbjukkan bahwa

    perawatan kulit dengan tretinoin sebelum terpapar UVR menghambat induksi

    MMP (matrix metalloproteinase), suatu enzim yang dikenal berperan pada

    kerusakan kolagen dalam proses photaging.

    3. Mencegah proses menua kulit dini akibat paparan sinar surya, dengan cara:

    a. Menghindari paparan terutama saat matahari mencapai titik kulminasi dimana

    energi sinar UVB dipermukaan bumi mencapai puncak, antara jam 10.00- 15.00

    b.

    Perlindungan secara fisik seperti memakai topi lebar, payung, pakaian lengan

    panjang dsb. Perlindungan ini sifatnya terbatas karena SS dapat menghambur.

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    20/22

    17

    c. Memakai tabir surya (sunscreen) yang mengandung bahan yang mampu

    menyerap, menghamburkan dan memantulkan energi SS terutama didaerah

    tubuh yang sering terpapar. Kekuatan suatu tabir surya diukur dari besarnya

    daya pelindung tabir surya tersebut dengan satuan SPF (sun protective faktor)

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    21/22

    18

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Proses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis, sosial dan psikologik. Teori-

    teori biologik sosial dan fungsional telah ditemukan untuk menjelaskan dan

    mendukung berbagai definisi mengenai proses menua.

    Dan pendekatan multi disiplin mengenai teori penuaan, perawat harus memiliki

    kemampuan untuk mensintesa berbagai teori tersebut dan menerapkannya secara total

    pada lingkungan perawatan klien usia lanjut termasuk aspek fisik, mental/emosional

    dan aspek-aspek sosial. Dengan demikian pendekatan eklektik akan menghasilkan

    dasar yang baik saat merencanakan suatu asuhan keperawatan berkualitas pada klienlansia.

    B. Saran

    Masa tua adalah sesuatu yang akan dan harus dihadapi oleh setiap manusia,

    untuk menjalani proses kehidupan mereka. Tidak ada satupun orang yang dapat

    menghindarinya dan berusaha agar tetap dapat terlihat awet muda.

    Berbagai proses harus dilewati, namun beberapa orang ada yang dapat melalui

    prosesnya dengan baik, namun ada pula yang tidak cukup lancar. Ditinjau dari

    berbagai aspek dan sudut pandang, dari segi fisik dan kejiwaan.

    Maka, perawat yang melakukan tindakan asuhan keperawatan pada berbagai

    tingkatan usia harus dan wajib tahu bagaimana konidisi fisiologis pasiennya.

    Termasuk pada usia lanjut. Semoga makalah ini dapat menjadi salah satu referensinya.

    Baik sebagai acuan dalam pembelajaran, ataupun sebagai pedoman dalam tindakan

    asuhan keperawatan pada klien usia lanjut

  • 7/21/2019 Makalah Proses Aging

    22/22

    19

    DAFTAR PUSTAKA

    Pringgoutumo, dkk. 2002. Buku Ajar Patologi 1 (umum), Edisi 1. Jakarta. Sagung

    Seto.

    Sutisna Hilawan (1992), Patologi, Jakarta, Bagian Patologi Anatomi FKUI.

    Gunawan S, Nardho, Dr, MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Dep

    Kes R.I.