manajemen ziswaf studi kasus di rumah zakat_revgab

Upload: maulana-hamzah

Post on 26-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    1/35

    1

    BAB I: Pendahuluan

    A. Pengertian dan Manfaat Zakat

    A.1. Pengertian Zakat

    Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan apabila telah memenuhi syarat syarat

    yang telah ditentukan oleh agama, dan disalurkan kepada orangorang yang telah

    ditentukan pula, yaitu delapan golongan yang berhak menerima zakat sebagaimana yang

    tercantum dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 60 :

    Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang

    miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk budak, orang-

    orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,

    sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha

    Bijaksana .

    Zakat dalam bahasa Arab mempunyai beberapa makna :

    Pertama, zakat bermakna At-Thohuru, yang artinya membersihkan atau mensucikan.

    Makna ini menegaskan bahwa orang yang selalu menunaikan zakat karena Allah dan

    bukan karena ingin dipuji manusia, Allah akan membersihkan dan mensucikan baik hartanya

    maupun jiwanya. Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 103:

    Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan

    mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu

    ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

    Kedua, zakat bermakna Al-Barakatu, yang artinya berkah. Makna ini menegaskan

    bahwa orang yang selalu membayar zakat, hartanya akan selalu dilimpahkan keberkahan

    oleh Allah SWT, kemudian keberkahan harta ini akan berdampak kepada keberkahan hidup.

    Keberkahan ini lahir karena harta yang kita gunakan adalah harta yang suci dan bersih,

    sebab harta kita telah dibersihkan dari kotoran dengan menunaikan zakat yang hakekatnya

    zakat itu sendiri berfungsi untuk membersihkan dan mensucikan harta.

    Ketiga, zakat bermakna An-Numuw, yang artinya tumbuh dan berkembang. Makna

    ini menegaskan bahwa orang yang selalu menunaikan zakat, hartanya (dengan izin Allah)akan selalu terus tumbuh dan berkembang. Hal ini disebabkan oleh kesucian dan

    keberkahan harta yang telah ditunaikan kewajiban zakatnya. Tentu kita tidak pernah

    mendengar orang yang selalu menunaikan zakat dengan ikhlas karena Allah, kemudian

    banyak mengalami masalah dalam harta dan usahanya, baik itu kebangkrutan, kehancuran,

    kerugian usaha, dan lain sebagainya. Tentu kita tidak pernah mendengar hal seperti itu,

    yang ada bahkan sebaliknya.

    A.2. Muzakki dan Mustahik Zakat

    Perintah membayar zakat diwajibkan kepada setiap umat Islam yang mampumemenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari secara layak. Bagi muslim yang tidak mampu

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    2/35

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    3/35

    3

    kecukupan kepada mustahiq dengan cara menghilangkan/ memperkecil penyebab

    kemiskinan.

    c. Zakat sebagai pilar amal bersama (jamai) antara kelompok aghniya yang

    berkecukupan dengan para mujahid yang waktunya sepenuhnya untuk berjuang di

    jalan Allah sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk berusaha bagi

    kepentingan nafkah diri dan keluarganya.

    d. Zakat merupakan salah satu bentuk konkrit jaminan sosial yang disyariatkan oleh

    ajaran Islam bagi para mustahiq.

    e. Zakat merupakan salah satu sumber dana pembangunan sarana dan prasarana

    yang harus dimiliki umat Islam, seperti sarana pendidikan, kesehatan, sosial-

    ekonomi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia muslim.

    f. Zakat dapat memasyarakatkan etika bisnis yang benar. Hal ini karena zakat berarti

    mengeluarkan bagian dari hak orang lain dari harta yang diusahakan dengan baik

    dan benar.

    g. Zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Melalui zakat,terjadi transfer kekayaan dari muzakki yang memiliki kelebihan harta kepada

    mustahiq yang kekurangan harta.

    h. Dorongan ajaran Islam yang begitu kuat untuk berzakat, berinfaq, dan bershadaqah

    menunjukkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk bekerja dan berusaha agar

    mampu memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya, serta berlomba- lomba

    menjadi muzakki dan munfik.

    B. Manajemen Lembaga Zakat

    B.1. Konsep Penghimpunan Dana

    Dalam kamus Inggris-Indonesia fundraising diartikan sebagai pengumpulan dana

    atau penghimpunan dana, sedangkan dalam kamus besar Indonesia, yang dimaksud

    dengan pengumpulan dana atau penghimpunan dana adalah proses, cara, perbuatan

    mengumpulkan, penghimpun, penyerahan.2

    Penghimpunan dana (fundraising) dapat diartikan sebagai kegiatan menghimpun

    dana dan sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi,

    perusahaan ataupun pemerintah) yang akan digunakan untuk membiayai program kegiatan

    operasional lembaga yang ada pada akhirnya adalah untuk mencapai misi dan tujuan darilembaga tersebut.3 Fundraising (penghimpunan dana) dapat pula diartikan sebagai proses

    mempengaruhi masyarakat baik perseorangan sebagai individu atau perwakilan masyarakat

    maupun lembaga agar menyalurkan dananya kepada sebuah organisasi.4

    Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi penghimpunan

    dana (fundraising) adalah rencana sebuah proses mempengaruhi masyarakat atau calon

    donator agar mau melakukan amal kebajikan dalam bentuk penyerahan dana atau sumber

    daya lainnya yang bernilai, untuk disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

    Proses mempengaruhi disini yaitu meliputi kegiatan memberitahukan, mengingatkan,

    mendorong, membujuk, merayu. Dalam kerangka fundraising, Rumah Zakat terusmelakukan edukasi, sosialisasi, promosi, dan transfer informasi sehingga menciptakan

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    4/35

    4

    kesadaran dan kebutuhan kepada calon donator, untuk melakukan kegiatan program atau

    yang berhubungan dengan pengelolaan kerja Rumah Zakat.

    B.1.1. Tujuan Penghimpunan Dana (Fundraising)

    Adapun tujuan fundraising menurut Juwaini adalah sebagai berikut:

    a. Tujuan menghimpun dana adalah sebagai tujuan yang paling mendasar. Tujuan inilah

    yang paling pertama dan utama dalam pengelolaan lembaga dan ini pula yang

    menyebabkan mengapa dalam pengelolaan fundraising harus dilakukan.

    b. Tujuan kedua adalah menambah calon donator atau menambah populasi donator.

    Lembaga yang melakukan fundraising harus terus menambah jumlah donaturnya.

    c. Meningkatkan atau membangun citra lembaga, bahwa aktifitas fundraising yang

    dilakukan oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), baik secara langsung

    maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap citra lembaga.

    d. Menghimpun relasi dan pendukung, kadangkala ada seseorang atau sekelompok orang

    yang telah berinteraksi dengan aktifitas fundraising yang dilakukan oleh sebuahorganisasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Mereka punya kesan positif dan

    bersimpati terhadap lembaga tersebut. Akan tetapi, pada saat itu mereka tidak

    mempunyai kemampuan untuk memberikan sesuatu kepada lembaga tersebut karena

    ketidakmampuan mereka. Kelompok seperti ini kemudian menjadi simpatisan dan

    pendukung lembaga meskipun tidak menjadi donatur. Kelompok seperti ini harus

    diperhitungkan dalam aktifitas fundraising, meskipun mereka tidak mempunyai donasi,

    mereka akan berusaha melakukan dan berbuat apa saja untuk mendukung lembaga

    dan akan fanatik terhadap lembaga. Dengan adanya kelompok ini, sebuah lembaga

    telah memiliki jaringan informal yang sangat menguntungkan dalam aktifitasfundraising.

    e. Tujuan kelima yaitu meningkatkan kepuasan donatur, tujuan ini merupakan tujuan yang

    tertinggi dan bernilai jangka panjang, meskipun dalam pelaksanaan kegiatan secara

    teknis dilakukan sehari-hari. Mengapa kepuasan donatur itu penting? Karena kepuasan

    donatur akan berpengaruh terhadap nilai donasi yang akan diberikan kepada lembaga.

    Mereka akan mendonasikan dananya kepada lembaga secara berulang-ulang, bahkan

    menginformasikan kepuasannya terhadap lembaga secara positif kepada orang lain.

    Dengan demikian, secara otomatis kegiatan fundraising juga harus bertujuan untuk

    memuaskan donatur. 5

    B.1.2. Strategi Penghimpunan Dana Zakat

    Pendekatan strategi pada hakekatnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

    Memusatkan perhatian pada kekuatan atau power

    Memusatkan pada analisa dinamik, gerak dan analisa aksi

    Memusatkan pada tujuan yang ingin dicapai serta gerak untuk mencapai tujuan

    tersebut.

    Memperhatikan faktor waktu dan lingkungan.

    Berusaha menemukan masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa yang ditafsirkan

    bedasarkan konsep, kemudian mengadakan analisa mengenai kemungkinan-

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    5/35

    5

    kemungkinan dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam rangka menuju tujuan

    itu sendiri.

    Selain perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengevaluasian untuk

    lebih mengoptimalkan strategi penghimpunan dana, maka sebelumnya perlu mengetahui

    unsur-unsur dalam kegiatan fundraising, yaitu:a. Analisis kebutuhan

    Kepercayaan dan pelayanan yang berkualitas merupakan kebutuhan donatur dan

    muzakki yang harus dipenuhi oleh Rumah Zakat yang berisi tentang kesesuaian dengan

    syariah, laporan dan pertanggungjawaban yang dibutuhkan oleh donatur dan muzakki.

    b. Segmentasi

    Segmentasi dalam pengelolaan zakat yang dimaksud adalah donatur dan muzakki,

    yang berperan sebagai upaya fundraising dalam mempermudah Rumah Zakat untuk

    menentukan langkah-langkah kebijakan strategi yang akan datang.

    c. Identifikasi profil donatur

    Profil calon donatur difungsikan untuk mengetahui lebih awal identitas calon donatur

    itu sendiri, berfungsi dalam membantu menentukan target dan sasaran.

    d. Positioning

    Positioning sering dijelaskan sebagai strategi untuk memenangkan dan menguasai

    benak donatur dan masyarakat umum melalui produk-produk yang ditawarkan. Dengan kata

    lain positioning juga diartikan sebagai upaya untuk membangun dan mendapatkan

    kepercayaan dari para donatur dan masyarakat umum.

    e. Produk

    Produk ini mengacu kepada peruntukan program yang dilakukan. Jumlah donasi

    atau aset yang disumbangkan dimaksudkan berapa jumlah donasi atau aset yang

    didonasikan sesuai dengan program apa yang dikembangkan oleh Rumah Zakat.

    f. Promosi

    Promosi dari Rumah Zakat kepada calon donatur digunakan untuk

    menginformasikan kepada donatur mengenai produk atau program yang ditawarkan.

    Promosi ini juga untuk meyakinkan kepada mereka untuk bersimpati dan mendukungterhadap kegiatan yang dilaksanakan.

    g. Maintenance

    Maintenance adalah upaya Rumah Zakat untuk senantiasa menjalin hubungan

    dengan donatur dan muzakki, tidak ada maksud lain yang diharapkan dalam menjalin

    hubungan kecuali adanya loyalitas dalam rangka meningkatkan perkembangan Rumah

    Zakat.

    B.2. Tata Kelola Dana Zakat

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    6/35

    6

    Zakat wajib dikelola dengan baik oleh sekelompok orang yang berilmu dan

    berdedikasi tinggi. Kewajiban mengelola zakat adalah fardu kifayah yang berarti jika tidak

    ada sebagian ummat yang mengelola zakat maka seluruh ummat akan menanggung dosa

    kelalaian perintah Allah swt.

    Kewajiban kifayah pengelolaan zakat ini dapat kita ambil dari surat at-Taubah: 60yang berbicara tentang mustahik zakat. Ayat itu menyebut adanya saham zakat untuk

    amilin/pengelola zakat yang berarti mereka harus bekerja dalam dunia zakat secara

    maksimal sehingga berhak atas saham amilin tersebut. Di sisi lain asnaf penerima zakat

    yang lain sulit untuk mendapatkan hak mereka secara memadai jika zakat tidak dikelola

    dengan baik oleh ummat islam.

    Kewajiban mengelola zakat ini juga bisa kita lihat dari pengelolaan zakat yang

    berkesinambungan mulai dari zaman nabi Muhammad saw, zaman para khulafaurrasyidin

    hingga ke khilafahan islam setelahnya yang berumur lebih dari 1.400 tahun. Ini berarti

    ummat Islam dan ulamanya bersepakat akan kewajiban mengelola zakat oleh ummatumumnya dan oleh Negara/pemerintah khususnya.

    Kesepakatan ulama Islam akan kewajiban pengelolaan zakat ini adalah ijma yang kuat.

    B.2.1. Sejarah Pengelolaan Zakat

    --.

    Artinya: Imran bin Husain pernah diangkat untuk mengurus/mengelola harta zakat dan ia

    menceritakan bahwa kami menarik zakat dari pengalaman kami menarik zakat pada zamannabi Muhamad saw begitu juga kami menyalurkannya.(HR.Bukhari no 1883)

    Inti dari kisah tersebut adalah bahwa semua pengelola zakat pasca zaman nabi

    Muhammad saw selalu berusaha menyesuaikan kerja pengelolaan zakat mereka seperti

    pengelolaan di masa nabi Muhammad saw.

    Dengan demikian wajarlah dan sudah seharusnya kita selalu mengevaluasi kinerja

    pengelolaan zakat kita agar selalu sesuai dengan pengelolaan zakat di zaman nabi saw

    walaupun tidak harus kaku dan selalu khawatir dalam berijtihad dalam hal-hal yang multi

    tafsir atau tidak ada teksnya sama sekali.

    B.2.2. Standarisasi Pengelolaan Profesional

    Adapun standarisasi kesesuaian dengan syariat dalam pengelolaan zakat menurut

    saya dapat disimpulkan dalam beberapa poin saja.

    1. Memahami konsep zakat secara utuh.

    Zakat adalah syariat islam yang memiliki konsep dan pola fikir yang utuh dan

    terintegrasi. Zakat adalah kewajiban dengan periode pengeluaran (haul) yang berbeda-beda

    dan tarif (kadar) yang berbeda-beda pula. Pengeluaran wajib itu sangat tergantung dengan

    nisab (batas minimal kekayaan). Maka mereka yang tidak memiliki nisab berarti tidak

    memiliki beban pengeluaran zakat.

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    7/35

    7

    Di sisi lain wadah distribusi juga merupakan konsep yang utuh dimana kebutuhan

    sosial dan penyebab kesenjangan social juga telah tercakup di dalam delapan asnaf pada

    surat at-Taubah: 60.

    Di sisi yang lain lagi para individu yang mendapat amanah kelola zakat sangat terikat

    dengan ketentuan seperti keharaman menerima tips dari muzaki saat bertugas sehinggadapat menjamin kredibelitas para amilin zakat tersebut.

    Untuk poin inilah lembaga zakat harus selalu di dampingi oleh seorang atau

    beberapa orang yang memiliki kapasitas ilmu fiqh secara mendalam untuk mengawasi dan

    mengarahkan amil zakat untuk tetap sesuai syariat pada sebuah lembaga amil zakat.

    2. Memahami manajemen keuangan dengan baik.

    Mengurus zakat adalah mengurus keuangan. Mengurus keuangan adalah pekerjaan

    yang sensitif dan penuh tantangan. Mengurus keuangan butuh ketelitian, dan kejelasan

    tentang sumber dan pengeluaran, juga butuh kekuatan iman agar tetap amanah. Dalamdunia modern ilmu yang berkonsentrasi dalam mengelola keuangan public adalah

    management keuangan atau sejenisnya maka lembaga pengelola zakat perlu merekrut

    tenaga yang ahli dalam manajemen keuangan.

    Dengan kebesaran Allah swt dewasa ini telah diciptakan sebuah ilmu yang lebih

    konsen dengan keuangan zakat, yaitu AKUNTANSI ZAKAT. Dengan ilmu tersebut

    seseorang akan dapat mengelola keuangan zakat secara lebih akuntabel dan transparan.

    3. Memahami fiqh prioritas.

    Membedakan yang baik dan yang buruk adalah standar tamyiz yang menjadi syarat

    dalam transaksi. Seorang anak yang berumur tujuh tahun dipercaya telah mumayyiz.

    Namun membedakan dua hal yang baik sehingga mengetahui yang lebih baik diantara

    keduanya adalah hal yang belum tentu dimiliki oleh setiap orang.

    Keahlian memprioritaskan sesuatu urusan dari yang urusan yang lain tidaklah

    didapat dengan banyaknya usia seseorang namun akan dimiliki oleh seseorang jika ia rajin

    membaca ilmu pengetahuan dan berusaha mempraktekkan untuk mengambil kebijakan

    dengan ilmu yang telah di dapatnya.

    Fiqh prioritas sangatlah dibutuhkan dalam pengelolaan harta zakat yang dititipkan

    oleh para muzakki sehingga harta zakat menjadi sangat efektif dalam mencapai tujuan zakatyang disyariatkan oleh Allah swt. Mustahik zakat ada delapan golongan dan itu

    membutuhkan fiqh prioritas dalam pengalokasian harta zakat kepada mereka.

    Contoh, membina lima orang miskin hingga mereka dapat mandiri dan tidak miskin

    lagi lebih prioritas dari pada sekedar memberikan sembako kepada lima puluh orang miskin.

    Karena hal itu tidak akan mengeluarkan mereka dari kemiskinan bahkan tekesan

    memanjakan orang miskin. Karena tujuan zakat adalah mengangkat si miskin menjadi

    mandiri lalu mengangkat mereka menjadi muzakki. Walau demikian kedua program dapat

    dijalankan. Terbatasnya harta zakat yang terkumpul dan tidak terbatasnya mustahik zakat di

    nusantara ini membuat amil zakat membuat skala prioritas.4. Memiliki akhlaq Islam.

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    8/35

    8

    Mengelola zakat adalah berinteraksi dengan Allah swt dan sekaligus berinteraksi

    dengan manusia. Pengelola zakat hendaknya menyadari akan hal tersebut di atas.

    Pengelola zakat wajib berakhlak/bermental dengan akhlaq dan mental yang diajarkan oleh

    islam. Mereka harus ikhlas, jujur, tawadhu dan lainnya dari akhlaq yang diajarkan oleh

    Islam.

    Tanpa akhlaq Islam pengelola zakat akan menjelma menjadi perusak syariat yang

    memancing musuh islam untuk mendapatkan celah dan kesempatan dalam mencela dan

    mencerca ajaran dan syariat Islam itu sendiri.

    Jika mengurus masjid yang tidak becus akan mencederai keagungan Islam, jika

    shalat berjamaah yang berantakan mencederai kebesaran islam maka pastilah mengelola

    zakat tanpa akhlaq Islam yang mendarah daging akan mencoreng moreng syariat Islam.

    Fitnah akan menerpa syariat zakat dan lembaga zakatnya jika ada oknum pengelola

    zakat yang terlihat tidak berakhlaq islami dan kepercayaan masyarakat untuk menitipkan

    zakat mereka kepada amil zakat pastinya akan anjlok. Akibatnya zakat tidak pernahmencapai tujuannya. Ini musibah besar.

    5. Siap bekerja dengan baik.

    Bekerja di dunia zakat tidak bias paruh waktu (part time). Pekerjaan zakat sangatlah

    banyak, tujuannya sangat mulia, dan problematikanya tak pernah usai. Maka suka atau tidak

    zakat harus dikelola full time bahkan melebihi jam kerja kebanyakan perusahaan yang

    hanya seharian tanpa malamnya. Mengurus zakat di lakukan siang dan malam, tanggung

    jawabnya melekat sepanjang hari dan malamnya.

    Di timur tengah lembaga zakat tidak hanya ada di lingkup dalam negri, tetapi jugamembuka perwakilan di beberapa Negara muslim yang banyak mustahiknya. Contoh: bulan

    sabit merah adalah lembaga kemanusiaan dan zakat Uni Emirat Arab yang memiliki

    perwakilan di berbagai negara temasuk Indonesia. Juga Qatar charity adalah lembaga

    perwakilan dari amil zakat yang ada di Doha Qatar.

    B.2.3. Sekilas Tentang Pengelolaan Zakat di Indonesia

    Berbicara tentang pengelolaan zakat, peran pemerintah dan masyarakat tentang

    pelaksanaan dan pengelolaan zakat ada baiknya kita melihat sejarah bagaimana

    pengelolaan zakat di jaman Rasullulah S.A.W sebagai benchmarking untuk pengelolaan

    zakat di jaman sekarang. Ketika rasullullah S.A.W mengutus Muadz bin Jabal menjadi Qadli

    di yaman, Rasullulah S.A.W memberikan wejangan dan arahan kepadanya untuk

    menyampaikan kepada ahli kitab, beberapa hal termasuk agar menyampaikan kewajiban

    zakat dengan ucapan:

    Sampaikan bahwa Allah telah mewajibkan zakat kepada harta benda mereka, yang

    dipungut dari orang orang kaya dan diberikan kepada orang orang miskin di antara

    mereka (H.Bukhari),

    Hadist ini menunjukan bahwa urgensi bagi orang orang yang sudah masuk dalam

    syarat zakat untuk mengeluarkan sebagian hasil harta benda mereka untuk disalurkankepada orang orang miskin. Selain itu, ada perkataan dari Abu Bakar As-Shidiq terkait

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    9/35

    9

    dengan pengelolaan zakat, yaitu : Demi Allah, sungguh aku akan memerangi orang yang

    memisahkan sholat dan zakat. Zakat itu adalah kewajiban bagi orang orang yang

    mempunyai harta (H.R Tirmidzi dan Nasai). Dalam hal ini, di jaman Rasullulah S.A.W

    pengelolaan zakat merupakan urgensi yang sangat penting dalam kehidupan

    bermasyarakat.

    Menurut Teten Kustiawan, Mantan Direktur Pelaksana BAZNAS periode 20082011

    Pengelolaan zakat memiliki karakteristik khusus yang tidak sama dengan karakteristik

    pengelolaan dana investasi atau dana sosial. Karakteristik pengelolaan zakat melekat

    antara lain pada nilai dasar dan pengelolaan dana zakat itu sendiri. Nilai dasar pengelolaan

    zakat setidaknya mencakup penegakan rukun Islam, pelaksanaan ibadah, eksistensi peran

    negara, dan perantara muzaki dan mustahiq. Pengelolaan zakat harus didasari oleh nilai

    penegakan rukun Islam.

    Penunaian zakat bukan karena seorang aghniya memiliki jiwa sosial atau kepedulian

    terhadap sesama. Penunaian zakat berarti menegakkan rukun Islam yang berartimenegakkan Dienul Islam dan tidak menunaikannya berarti menghilangkan salah satu rukun

    Islam yang berarti menghancurkan Dienul Islam. Karena itu setiap muslim yang benar

    aqidahnya setuju dengan kebijakan Khalifah Abu Bakar Ashiddiq r.a. yang memerangi orang

    yang tidak mau bayar zakat. Adapun bahwa penunaian zakat dapat menumbuhkan jiwa

    sosial dan kepedulian adalah diantara hikmah diwajibkannya zakat. Pengelolaan zakat

    harus didasari oleh nilai pelaksanaan ibadah. Pelaksanaan ibadah akan sah apabila

    memenuhi syarat dan rukunnya. Demikian juga dalam mengelola zakat. Diantara syarat

    seseorang boleh mengelola zakat adalah apabila ada pendelegasian dari negara. Negara

    Kesatuan Republik Indonesia bukan negara Islam. Namun, melalui UU Pengelolaan Zakat

    telah mengatur bagaimana pengelolaan zakat di Negara kita.

    Pengelolaan zakat harus didasari oleh nilai keberadaan peran negara. Ketika negara

    sudah layak dan mampu, maka pengelolaan zakat semestinya hanya dilakukan oleh negara.

    perjalanan pengelolaan zakat sejak pada masa Rasulullah saw sampai sekarang

    menggambarkan begitu terang benderang tentang peran negara ini. Saat ini UU

    Pengelolaan Zakat yang baru menyatakan bahwa pengelolaan zakat dilakukan oleh

    lembagalembaga zakat nasional, UU RI No.23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.

    Pengelolaan zakat harus didasari juga oleh nilai nilaim bahwa amil adalah

    perantara muzaki dengan mustahik. Fokus utama para pengelola zakat adalah bagaimanaagar para aghniya yang menunaikan zakat semakin banyak dan yang menunaikan melalui

    amil semakin tinggi serta mustahik mendapatkan haknya dengan terhormat dan

    memperoleh manfaat untuk hidup lebih baik dari haknya tersebut. Walaupun amil adalah

    salah satu mustahiq, namun tidak elok dan menjadi salah apabila fokus para pengelola

    zakat adalah kepada kenyamanan diri dan lembaganya.

    Selain titik sumber daya diatas, karakteristik pengelolaan zakat juga melekat pada

    dana zakat itu sendiri, baik dari sisi sumbernya, cara memperolehnya, peruntukannya,

    maupun pe-nyerahannya. Sudah menjadi pemahaman umum bahwa harta dan hasil usaha

    yang wajib dikeluarkan zakat harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Diantara syarat-syarat tersebut adalah halal, milik penuh, berkembang (namaa), sampai nishab, bebas dari

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    10/35

    10

    hutang, dan haul. Syarat selengkap ini tidak berlaku pada harta yang diinfaqkan, dihibahkan,

    donasi kepedulian, atau donasi kemanusiaan. Selain dalam syarat-syarat sumbernya, dana

    zakat juga berbeda dengan dana lainnya dalam cara memperolehnya. Zakat seharusnya

    diambil (dipaksa) bukan dihimpun berdasarkan sukarela dari pemberi dan pada saat

    diterima amil wajib mendoakan muzaki. Inilah pemahaman yang ada pada para pengelola

    zakat dalam membaca ayat 103 dari Al-Quran Surah Attaubah. Hal ini menguatkan bahwa

    untuk zakat peran negara tidak boleh dinafikan karena hanya negara yang berhak

    memaksa.

    Karakteristik pengelolaan zakat melekat juga dalam peruntukan dana zakat. Ayat Al-

    quran tentang peruntukan zakat (QS Attaubah: 60) lebih panjang dibanding Ayat Al-

    Quran mengenai perintah mengambil zakat (QS Attaubah: 103). Golongan penerima

    zakat (mustahiq) sudah ditetapkan langsung oleh Allah swt, yakni orang-orang fakir, orang-

    orang miskin, amil, muallaf, riqob, ghorimin, fi sabilillah, dan ibnu sabil. Tidak boleh zakat

    diberikan kepada orang atau pihak di luar delapan golongan tersebut. Hal ini tidak berlaku

    untuk dana non zakat. Karakteristik pengelolaan zakat juga melekat dalam penyerahan

    dana zakat. Penyerahan dana zakat kepada mustahiq pada dasarnya harus disertai

    perpindahan status kepemilikan. Setiap mustahiq yang menerima dana zakat seharusnya

    tidak mendapat beban sebagai debitor atas dana zakat yang diterimanya. Dalam praktik

    pengelolaan zakat, sering ketentuan ini sulit diterapkan jika disinkronkan dengan misi zakat

    yang bertujuan memberdayakan mustahiq atau yang dikenal dengan zakat produktif. Namun

    demikian, bukan berarti karakteristik ini harus dilupakan apalagi dihilangkan. Disinilah

    tantangan menarik bagi para pengelola zakat untuk membuktikan bahwa mereka layak

    menyandang gelar amil sebagaimana yang diabadikan dalam Al-Quran

    Di Indonesia, satu hal yang mempunyai urgensitas yang tinggi adalah komitmen

    pemerintah dan masyarakat untuk pengelolaan zakat. Semua ulama sepakat bahwa

    keterlibatan pemerintah dan lembaga zakat dalam menata pengelolaan zakat merupakan

    kewajiban ketata negaraan yang baik, dan merupakan cerminan dari kehidupan yang

    menjunjung tinggi nilainilai syariah, Contohnya yusuf al-Qordhowi mengemukakan bahwa

    sebabsebab pemerintah dan lembaga zakat untuk mengelola zakat, antara lain :

    a. Jaminan terlaksananya syariat, karena akan banyak yang acuh dan mangkir

    apabila tidak dikelola dan diawasi secara ketat dan baik.

    b. Pemerataan penduduk dan mengurangi kesenjangan social.

    c. Memelihara nama baik dan derajat para mustahik.

    d. Sektor zakat tidak terbatas individu, namun juga umum dan faktor pemerintah

    yang berperan.

    Terdapat beberapa bidangbidang pengelolaan zakat, antara lain :

    a. Bidang pendidikan, dana zis diarahkan dalam peningkatan kualitas sumberdaya

    manusia melalui kemudahan akses pendidikan, pembinaan yang terpadu dan

    pengembangan potensi anak baik di dalam ataupun di luar ruang sehingga membentuk

    SDM yang mandiri dan berkualitas. Contoh program pengelolaan zis adalah sekolah gratis

    bagi yatim piatu dan dhuafa, pemberian beasiswa asuh untuk kaum dhuafa, pengembanganpotensi anak dan remaja, dll.

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    11/35

    11

    b. Bidang kesehatan, dana zis diarahkan memberikan pelayanan kesehatan kepada

    masyarakat terutama kepada kesehatan ibu dan anak. Diantara program yang dilakukan

    adalah pemberian makanan tambahan gratis dan bergizi, khitanan massal, penanggulangan

    bencana, search and rescue, dll

    c. Bidang pengembangan ekonomi umat, dana zis diarahkan memberikan programpemberdayaan masyarakat miskin di bidang ekonomi sehingga tercipta kemandirian dan

    peningkatan kesejahteraan. Salah satu contohnya pemberian Program Pemberdayaan dan

    Pendampingan Usaha, pendampingan usaha lokal dengan pengembangan usaha mikro

    kecil dan menengah, dll.

    d. Bidang pengembangan masyarakat dan pemuda, dana zis diarahkan memberikan

    program peningkatan peran pemuda melalui pengembangan karakter, pengetahuan dan

    keahlian. Program: pengembangan dan peningkatan kapasitas pemuda, mengenali potensi

    diri, motivasi, kewirausahaan, keahlian khusus, pembinaan akhlak, dll.

    B.3. Metode Pendistribusian Zakat

    Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal

    dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi

    metode bisa berarti cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi metode

    pendistribusian zakat dapat diartikan sebagai cara penyaluran zakat kepada para kelompok

    yang berhak menerima zakat.

    Seperti sudah disebutkan, sasaran (masarif)zakat sudah ditentukan dalam Surah at-

    Taubah, yaitu delapan golongan. Yang pertama dan yang kedua, fakir dan miskin. Merekaitulah yang pertama diberi saham harta zakat oleh Allah. Ini menunjukkan, bahwa sasaran

    pertama zakat ialah hendak menghapuskan kemiskinan dan kemelaratan dalam masyarakat

    Islam.

    Berdasarkan Fatwa Simposium Yayasan Zakat Internasional II, tentang Zakat

    Kontemporer yang diselenggarakan di Kuwait pada tanggal 11 Dzulqadah 1409 H,

    bertepatan dengan 4/6/1989 M menjelaskan pada dasarnya penyaluran zakat dilakukan

    kepada mustahiqdi tempat pemungutannya sendiri, kemudian baru ditransfer ke luar daerah

    pemungutan bila masih terdapat kelebihan, kecuali dalam masa-masa paceklik dan bencana

    yang dapat ditransfer sesuai urutan prioritas yang paling membutuhkan, sama halnyadengan pendapat Imam al-Mawardi.

    Para ulama berbeda pendapat dalam pembagiannya apakah sudah sah apabila

    diserahkan kepada salah satu atau beberapa mustahiq saja sedangkan ulama yang lain

    berpendapat bahwa zakat itu mesti dibagi secara merata di antara mustahiq yang delapan.

    Ulama madzhab Syafii berpendapat: Wajib mengeluarkan zakat (fitrah dan maal)

    kepada delapan kelompok, berdasarkan ayat tersebut. Ayat tersebut menyandarkan semua

    zakat kepada delapan kelompok dengan memakai huruf lam yang berarti

    memiliki/memilikkan. Dan Allah juga menghubungkan antara satu kelompok dengan lainnya

    dengan menggunakan huruf wawu athaf yang berarti syirkah (bersama-sama). Hal itu

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    12/35

    12

    menunjukkan bahwa semua bentuk zakat dimiliki oleh semua kelompok dengan hak yang

    sama.

    Untuk bagian fakir setengah bagiannya diberikan kepada mereka yang berperang di

    jalan Allah, setengah bagiannya lagi diberikan kepada fakir yang tidak ikut serta dalam

    perang seperti mereka yang menderita sakit lumpuh dan orang yang tidak bisa ikutberperang berdasarkan alasan syari. Bagian miskin, setengah diberikan kepada mereka

    yang menderita sakit dan tidak bisa berusaha, setengahnya lagi kepada mereka yang

    meminta-minta dan meminta makanan.

    Bagian amil zakat dilihat dari usahanya dan prestasinya dalam memungut zakat

    secara amanah dan iffah. Kemudian diberikan bagian zakat sesuai dengan tugas yang telah

    dijalankannya, dan sesuai dengan usahanya di dalam pengumpulan zakat, ataupun

    sejumlah yang diberikan oleh imam, berpedoman atas kerja yang dilakukan olehnya, atau

    sebesar biaya pulang pergi selama mengurusnya. Menurut, Imam al-Mawardi, Allah Taala

    menentukan gaji mereka berasal dari uang zakat , agar tidak ada lagi selain zakat yangdiambil dari para muzakki (pembayar zakat). Jatah mereka diberikan kepada mereka dan

    besarnya sesuai gaji orang-orang selevel dengan mereka. Jika jatah mereka lebih banyak

    daripada orang-orang yang selevel dengan mereka, kelebihannya diberikan kepada

    penerima zakat yang lain. Jika jatah mereka lebih sedikit daripada gaji orang-orang yang

    selevel dengan mereka, kekurangannya diambilkan dari uang zakat menurut salah satu

    pendapat atau diambilkan dari bait al-maal(kas negara) menurut pendapat yang lain.

    Jatah keempat diberikan kepada orang-orang yang hatinya telah takluk. Mereka ada

    empat kelompok, jika seorang Muslim berada di salah satu dari keempat kelompok tersebut,

    ia boleh diberi zakat.Jatah kelima diberikan kepada para budak. Menurut Imam Syafii dan Abu Hanifah,

    jatah budak diberikan kepada budak mukatib (budak dalam masa pembebasan dengan

    membayar sejumlah uang kepada tuannya). Mereka diberi sejumlah uang untuk

    membebaskan dirinya dari tuannya. Imam Malik berkata, Zakat untuk jatah budak

    digunakan untuk membebaskan budak.

    Besar zakat yang diberikan kepada gharim (kelompok yang memiliki hutang) ialah

    sejumlah hutangnya asalkan untuk kebaikan dan bukan berlebih-lebihan, bahkan untuk

    kebutuhan yang sangat mendesak.

    Jatah ketujuh diberikan untuk fi sabilillah. Mereka adalah para tentara. Mereka diberi

    uang zakat sebesar yang mereka butuhkan dalam jihad mereka. Jika mereka berada di

    daerah perbatasan dengan musuh, mereka diberi jatah untuk keberangkatan mereka dan

    biaya domisili sebisa mungkin. Jika setelah berjihad mereka pulang, mereka diberi zakat

    untuk biaya keberangkatan dan kepulangan mereka.

    Sedang besar zakat yang diberikan kepada ibnu sabil (orang yang sedang dalam

    perjalanan) ialah sejumlah biaya yang dapat dipakai untuk pulang ke kampung halamannya.

    Zakat tidak boleh diberikan kepada orang kafir, kepada sanak kerabat Rasulullah

    saw dari Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib, kepada budak mudabbar. Suami juga tidakboleh memberikan zakatnya kepada istrinya, dan juga seseorang tidak boleh memberikan

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    13/35

    13

    zakatnya kepada orang-orang yang wajib ia tanggung nafkahnya, misalnya ayahnya atau

    anak, karena mereka tidak memiliki hak atas zakat tersebut, kecuali jika keduanya termasuk

    orang yang berhutang. Zakat juga diharamkan bagi orang kaya dengan ada pengecualian,

    sesuai sabda Rasulullah saw berikut:

    Tidak dihalalkan zakat bagi orang kaya, kecuali lima golongan, yaitu: yang menjadi amil;yang membeli harta dengan uangnya sendiri; yang mempunyai hutang; yang berperang di

    jalan Allah; atau orang miskin yang menerima zakat lantas menghadiahkannya kepada

    orang kaya. (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Hakim)

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    14/35

    14

    BAB II : Studi Kasus di Rumah Zakat

    A. Profil Rumah Zakat

    A.1. Sejarah Rumah ZakatRumah Zakat Indonesia adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang

    memfokuskan pada pengelolaan zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf secara profesional

    dengan menitikberatkan program pendidikan, kesehatan, pembinaan komunitas dan

    pemberdayaanekonomi sebagai penyaluran program unggulan.

    Memulai kiprahnya sejak Mei 1998 di Bandung, lembaga yang awalnya bernama

    Dompet Sosial Ummul Quro(DSUQ) ini,dan mengalami perubahan nama menjadi Rumah

    Zakat tanpa indonesia di belakanngya,semakin menguatkan eksistensinya sebagai lembaga

    amil zakat. Legalitas untuk melakukan ekspansi semakin kuat ketika lembaga ini telah

    mendapat sertifikasi pengukuhan sebagai lembaga amil zakat nasional berdasarkan SKMenteri Agama RI No. 157 pada tanggal 18 Maret 2003. Perkembangan cabang pun

    tumbuh secara cepat. Hingga awal 2006, Rumah Zakat Indonesia yang dipelopori oleh

    Ustadz Abu Syauqi dan tim, telah memiliki kantor pusat di Bandung dan 28 titik kantor

    pelayanan di 12propinsi utama di Indonesia.

    Semangat membumikan nilai spritualitas menjadi kesalehan sosial membingkai

    gerak lembaga ini sebagai mediator antara nilai kepentingan muzakki dan mustahiq. Antara

    yang memberi dan menerima, antara para aghniya (orang kaya) dan mereka yang dhuafa

    sehingga kesenjangan sosial bisa semakin dikurangi jaraknya. Krisis global 2009 banyak

    diprediksikan mulai pulih pada tahun ini, namun tantangan sosial dan ekonomi tak lebihmudah dihadapi. Rumah Zakat Indonesia menyikapi hal ini dengan melakukan rangkaian

    adaptasi dan perubahan menuju organisasi berskala global.

    5 April 2010, resmi diluncurkanlah brand baru RUMAH ZAKAT menggantikan brand

    sebelumnya RUMAH ZAKAT INDONESIA. Dengan mengusung tiga brand value baru :

    Trusted, Progressive dan Humanitarian, organisasi ini menajamkan karakter menuju World

    Class Socio-Religious Non Governance Organization (NGO).

    Pada bulan September 2013 Rumah Zakat mengubah diri menjadi RZ. Perubahan ini

    bukan hanya terjadi pada logo yang akan diaplikasikan pada berbagai perangkat, tapi juga

    pada budaya kerja para amil agar dapat bergerak lebih cepat, gesit, tapi menghasilkan karya

    yang besar dalam upaya pemberdayaan.

    A.2. Sejarah Logo

    Rumah Zakat berbeda dengan lembaga amil zakat yang

    lainnya. Dengan misi untuk membangun kemandirian dan

    pelayanan masyarakat, Rumah Zakat kini ada pada tingkat

    yang lebih tinggi; yakni sebagai organisasi sosial keagamaan yang berkelas

    internasional. Dengan menanamkan tiga nilai organisasi baru; trusted, progressive, danhumanitarian, serta mengusung positioning baru; yakni Sharing Confidence.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_swadaya_masyarakathttps://id.wikipedia.org/wiki/Zakathttps://id.wikipedia.org/wiki/Infaqhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shodaqoh&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Wakafhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttps://id.wikipedia.org/wiki/1998https://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menteri_Agama_RI&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/18_Marethttps://id.wikipedia.org/wiki/2003https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ustadz_Abu_Syauqi&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Propinsihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spritualitas&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spritualitas&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Propinsihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ustadz_Abu_Syauqi&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/2003https://id.wikipedia.org/wiki/18_Marethttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menteri_Agama_RI&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttps://id.wikipedia.org/wiki/1998https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Wakafhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shodaqoh&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Infaqhttps://id.wikipedia.org/wiki/Zakathttps://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_swadaya_masyarakat
  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    15/35

    15

    Makna dari brand positioning Sharing Confidence dari Rumah Zakat adalah Rumah Zakat

    keyakinan kuat untuk berbagi dan menciptakan masyarakat global madani yang lebih baik,

    dengan menjadi organisasi terdepan di kawasan ini yang menjamin program efektif dan

    berkesinambungan dalam memberdayakan masyarakat untuk mencapai kehidupan yang

    lebih baik.

    Secara singkat, Rumah Zakat yakin bahwa dengan saling berbagi, akan tercapai

    sebuah masyarakat yang lebih baik. Seiring dengan perubahan tersebut, identitas Rumah

    Zakat pun mengalami sebuah perubahan. Identitas ini mengambil inspirasi dari perjalanan

    panjang Rumah Zakat sebagai organisasi kemanusiaan yang membangun kemandirian dan

    pelayanan masyarakat.

    Secara keseluruhan desain menggambarkan organisasi yang berkomitmen untuk

    terus memberi dan berbagi kepada masyarakat. Rumah dengan pintunya menjadi

    perlambangan sebuah organisasi yang terbuka dan memberi kebaikan dari dan untuk

    masyarakat. Bentuk rumah yang tampak seperti tanda panah mengarah ke atasmelambangkan pergerakan organisasi Rumah Zakat yang progresif dan terus membangun

    kemandirian masyarakat. Sementara hati menandakan cinta kasih yang menjadi landasan

    bagi Rumah Zakat dalam menjalankan aktivitas kemanusiaan dan pemberdayaan.

    A.3. Legal Formal Rumah Zakat

    RZ adalah Lembaga Amil Zakat Nasional yang telah memiliki legitimasi melalui

    aspek legal formal sebagai berikut:

    Akta Notaris : DR. Wiratni Ahmadi, SH No. 31 Tgl. 12 Juli 2001 SK Menkeh : Y.A. 7/37/22

    Lembaga Amil Zakat Daerah (LAZDA) : 451.12/Kep.478-Yansos/2002

    Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) : Kep. Menag No 157 Thn. 2003

    Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) : 42 tahun 2007 (revisi)

    Direktorat Sosial Politik : 280/LK-YAYAS/2000

    Departemen Agama : W.i/I/BA/.03.2/4386/2000

    Izin Domisili : 19/DM/VIII/2001

    NPWP : 02.083.957.7-424.000

    Keputusan Menkumham RI No. C-1490. HT.01.02.TH 2006 Tercatat pada Lembaran Berita Negara RI Tgl 22-08-2008 No. 68

    Perubahan Akta Yayasan No. 02 Tanggal 21 Desember 2011

    A.4. Visi Misi dan Budaya Perusahaan

    1. Visi dan Misi

    Sebagai Lembaga zakat nasional yang memiliki sejarah panjang, RumahZakt perlu

    menentukan visi dan misi yang tepat untuk menjaga keberlangsungannya. Selain itu fungsi

    brand value juga ditetapkan agar rumah zakat memliki positioning di hati masyarakat.Visi

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    16/35

    16

    Lembaga filantropi internasional berbasis pemberdayaan yang profesional

    Misi

    1. Berperan aktif dalam membangun jaringan filantropi internasional

    2. Memfasilitasi kemandirian masyarakat

    3. Mengoptimalkan seluruh aspek sumber daya melalui keunggulan insane

    2. Brand Value

    1. Trusted: Menjalankan usaha dengan profesional, transparan dan terpercaya.

    2. Progressive: Senantiasa berani melakukan inovasi dan edukasi untuk memperoleh

    manfaat yang lebih.

    3. Humanitarian: Memfasilitasi segala upaya humanitarian dengan tulus secara

    universal kepada seluruh umat manusia.

    3. Budaya Kerja

    RZ (Rumah Zakat) menerapkan 5 standar Budaya Kerja bagi seluruh karyawannya

    sebagai bentuk profesionalitas dan tanggung jawab lembaga terhadap Masyarakat. Kelima

    Budaya Kerja tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Sinergis

    2. Inspiratif

    3. Amanah

    4. Profesional

    5. Pejuang Peradaban

    Kelima budaya ini diterpkan oleh semua karyawan Rumah Zakat dalam bentuk salamyang dibudayakan dikantor untuk selalu digunakan. Bentuk salamnya dapat dilihat dari

    gambar dibawah ini:

    Gambar 2: Salam Budaya Kerja Rumah Zakat

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    17/35

    17

    Gambar 3. Transformasi Rumah Zakat (1998 - 2014)

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    18/35

    18

    B. Manajemen Zakat

    B.1. Manajemen Penghimpunan (Funding)

    Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari penghimpunan dana (fundraising),

    Rumah Zakat telah melakukan suatu strategi dan pendekatan yang dianggap tepat serta

    menentukan arahan yang benar demi keberlanjutan lagkah berikutnya. Karena Rumah

    Zakat telah menyadari bahwa tanpa strategi yang kuat dalam menjalankan penghimpunan

    dana maka perolehan dana tidak akan maksimal.

    Berikut adalah strategi fundraising yang dilakukan oleh Rumah Zakat:

    1. Visiting Counter

    Mengunjungi kantor Rumah Zakat terdekat, tersebar di 52* jaringan kantor dari Aceh hingga

    Jayapura. Di kantor kami Anda dapat berdonasi secara tunai maupun non tunai.

    2. Jemput Donasi

    Menghubungi kantor Rumah Zakat terdekat, atau SMS centre 0815 7300, 1555 Call centre

    0804 100 1000, email: [email protected]

    3. PayPal

    Dengan metode online purchase, PayPal menjadi salah satu pilihan kemudahan bagi

    muzakki melalui Klik www.rumahzakat.org/paypal.html untuk berbagi secara online.

    4. Donasi Via Blackberry

    Berdonasi melalui RZ lewat Blackberry dengan mendownload aplikasi zakat dihttp://rumahzakat.petanidihital.com/

    5. Donasi Via ATM

    Berdonasi melalui menu donasi yang ada di beberapa ATM Bank seperti Mandiri, BNI, BNI

    Syariah, BRI Syariah, Permata, Permata Syariah, OCBC NISP, BJB Syariah, dan CIMB

    Niaga.

    6. Transfer Antar Rekening

    Berdonasi bisa dilakukan secara mudah dengan melakukan transfer donasi ke nomor

    rekening donasi nasional Rumah Zakat. Dan kemudian melakukan konfirmasi ke contactcentre.

    7. Recurring Via Kartu Kredit

    Mengetik Nomor Kartu #Batas Masa Berlaku#Jenis Program#Jumlah Donasi kirim ke SMS

    centre di nomor 0815 7300 1555 atau email ke [email protected]. Customer

    Relation Rumah Zakat akan menindaklanjuti data muzakki.

    8. Donasi Via Kantor Pos

    Mengunjungi 4500 jaringan kantor pos di seluruh Indonesia untuk menunaikan Zakat, Infak,

    shadaqah serta donasi lainnya ke Rumah Zakat.

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    19/35

    19

    9. Belanja Sambil Donasi

    Muzakki dapat berdonasi di beberapa pusat perbelanjaan yang bekerjasama dengan Rumah

    Zakat, antara lain LOTTE Mart, Gramedia, SBMart, Toko Buku Tiga Serangkai (TISERA),

    dan SKYE Mobile Money.

    10.Donasi Online

    Dengan mengakses laman resmiwww.rumahzakat.org,Muzakki dapat langsung membayar

    ZIS dan donasi lainnya secara online dengan menggunakan Mandiri ClickPay, ipay88 dan

    lainnya.

    Dengan beragamnya metode dan cara penghimpunan dana yang dilakukan

    merupakan salah satu strategi pemasaran penghimpunan dana yang dilakukan Rumah

    Zakat yang menyadari keinginan dan kebutuhan serta kemudahan dalam menghimpun dana

    ZIS melalui promosi, distribusi, dan memberi pelayanan kepada muzakki agar muzakki

    merasa ingin menyalurkan hartanya melalui Rumah Zakat.Gambar 4: Grafik Perbandingan Total Donatur dan Dana Zakat Terkumpul (2010-2013)

    B.2.1. Penghimpunan Donasi

    RZ adalah lembaga swadaya masyarakat yang memfokuskan pada pengelolaanzakat, infaq, shodaqoh dan wakaf secara profesional dengan menitikberatkan pada program

    pendidikan, kesehatan, pembinaan komunitas dan pemberdayaan ekonomi sebagai

    penyaluran program unggulan.

    Melalui bangunan kepercayaan dari masyarakat, pada tahun 2013 RZ diamanahkan

    untuk mengelola dana ZISWAF sebesar Rp186.570.489.158,- Penghimpunan donasi ini

    meningkat jika dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah Rp177,810,761,563,- atau

    mengalami peningkatan sebesar 5%. RZ menerima titipan donasi untuk zakat, infaq,

    shadaqah dan wakaf. Jenis donasi terbesar yang diterima pada tahun 2013 yaitu zakat

    dengan komposisi sebesar 42% dari total dana yang diperoleh. Kemudian disusul oleh

    http://www.rumahzakat.org/http://www.rumahzakat.org/http://www.rumahzakat.org/http://www.rumahzakat.org/
  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    20/35

    20

    penerimaan pada pos dana infaq/sedekah tidak terikat yang mencapai 17% dari total dana

    dan dana qurban yang mencapai 11% dari total penerimaan.

    Berikut penghimpunan donasi dalam 5 tahun terakhir dan komposisi per pos dana

    penerimaan donasi RZ pada tahun 2013:

    Gambar 5: Grafik Komposisi Penerima Dana Per Pos Zakat

    B.2.2. Segmen Donatur

    Adanya peningkatan pada jumlah penghimpunan donasi merupakan bagian dari

    kepercayaan donator dan masyarakat. Hal ini terlihat dari jumlah donatur yang semakin

    meningkat dari tahun ke tahunnya. Lembaga membagi segmen donatur kedalam 2 jenis,

    yaitu donatur retail (perseorangan) dan donatur corporate (perusahaan).

    Berdasarkan segmennya, jumlah donatur retail sangat mendominasi dengan

    komposisi 99% dibandingkan dengan donatur corporate. Pencapaian ini sejalan dengan

    peran Rumah Zakat sebagai lembaga yang turut serta melakukan sosialiasi perintah

    kewajiban berzakat yang merupakan kewajiban yang diturunkan untuk

    individu/perseorangan dan ajakan untuk menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan

    melalui gerakan berbagi kepada sesama.

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    21/35

    21

    Gambar 6: Segmentasi Donatur

    B.2. Manajemen Pengelolaan Zakat.

    B.2.1. Program Pengelolaan Zakat

    Dalam islam, pemberantasan, pemberantasan kemiskinan dan pemberdayaan

    ekonomi masyarakat dalam salah satu rukunnya adalah Zakat, oleh karena itu diperlukan

    pengelola zakat yang amanah, transparan, dan professional. Salah satu dari sekian

    banyak organisasi yang mengelola zakat secara efektif, efisien, dan transparan adalah

    Rumah Zakat (RZ). Untuk memaksimalkan pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat,

    maka RZ mendirikan unit unit layanan sebagai sentra optimalisasi seperti 4 sekolah juara, 5

    rumah bersalin gratis, 13 layanan bersalin gratis, 17 lembaga mikro keuangan syariah

    (LKMS), dan 2 youth development centre (YDC)

    Sebagai lembaga zakat nasional, RZ selalu berkomitmen meningkatkan standar

    pengelolaannya, terutama yang berkaitan dengan transparansi, akuntabilitas dan

    pertanggungjawaban. Untuk itu RZ berkomitmen untuk terus memperbaiki penerapan tata

    kelola lembaga yang baik demi keberlangsungan kegiatan operasi dalam jangka panjang.

    Pengelolaan zakat di RZ didukung oleh sumber daya alam yang berkualitas dengan struktur

    organisasi yang sistematis. Dalam hal pengelolaan zakat, RZ mempercayakan program

    program pengelolaan zakat di RZ ada dibawah koordinasi Chief Program Officer (CPO),

    yaitu Ibu Heny Widiastuti. RZ, dalam pengelolaan zakatnya berkontribusi pada 4 bidang

    program unggulan dalam pengelolaan zakat, yaitu Senyum Juara (Pendidikan), Senyum

    Sehat (kesehatan), Senyum mandiri (ekonomi), dan Senyum lestari (lingkungan). RZ

    sebagai mitra zakat terpercaya dalam berbagi berupaya untuk menyalurkan dan

    menjembatani setiap sinergi secara sistematis dan tepat sasaran sehinngga menjadi bagiangaya baru dari masyarakat dan menjadikan hidup lebih bermakna. Pengelolaan zakat dalam

    RZ harus disalurkan ke dalam bidangbidang yang konsituen terhadap penerimaan zakat,

    tidak disalurkan kepada ke sembarang mustakhik. Pengelolaan zakat di RZ sangat

    profesional yang dibuktikan dengan adanya program program yang dibentuk dan tepat

    sasaran, adapun program pengelolaan zakat pada RZ antara lain:

    a. Senyum Juara, yang terdiri dari 5 program pengelolaan zakat, yaitu Bantuan

    Pendidikan, Beasiswa ceria, Mobil juara, Sekolah juara, dan Beasiswa juara.

    b. Senyum sehat, yang terdiri dari 6 program pengelolaan zakat, yaitu mobil klinik

    keliling, layanan bersalin gratis, ambulance gratis, khitanan masal, klinik pratamaRBG, dan bantuan kesehatan.

    c. Senyum mandiri, yang terdiri dari 2 program pengelolaan zakat, yaitu bantuan

    ekonomi dan kampung mandiri pangan

    d. Senyum lestari, yang terdiri dari 8 program pengelolaan zakat kampung perubahan,

    waterwell, bantuan air bersih, kampungku hijau, berbagi buka puasa, bingkisan

    keluarga jompo dan pra sejahtera, kado lebaran anak yatim, dan syiar quran

    Selain pengelolaan zakat, RZ juga melakukan pengelolaan terhadap daging kurban

    yang disampaikan oleh donatur untuk kurban di hari raya Idul Adha. Superqurban

    merupakan program optimalisasi pelaksanaan Ibadah qurban dengan mengolah danmengemas daging qurban menjadi kornet. Keunggulan dari program ini antara lain, sesuai

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    22/35

    22

    syariah, kesehatan terjamin, korne tahan lama hingga 3 tahun, menjangkau seluruh pelosok

    Indonesia, praktis, memberdayakan petani lokal, dan solusi efektif untuk bantu korban

    bencana.

    Sesuai dengan laporan dari CEO RZ, Bp. Nur Efendi, RZ dipercaya masyarakat

    untuk mengelola dana titipan Zakat, Infaq, dan Shadaqah sebesar 186 Milyar rupiah,sementara untuk zakat itu sendiri memiliki kontribusi sebesar 42% atau senilai 77 milyar

    rupiah. Dana yang terkumpul ini merupakan kontribusi lebih dari 180 ribu donatur, baik itu

    perseorangan atau lembaga. Dari sisi penerima, penerima dana zakat dari RZ sebanyak

    lebih dari 2 juta orang mustahik. Dana zakat ini dirasakan dari berbagai program yang

    diselenggarakan di seluruh wilayah binaan dan sasaran program RZ, antara lain dibidang

    kesehatan, pendidikan, sosial ekonomi masyarakat, serta kepemudaan dan lingkungan.

    Dengan adanya potensi zakat sebesar 217 trilyun (riset dari Laznas dan FEM IPB), melalui

    pengelolaan dana zakat dapat berkontribusi untuk pembangunan madani ekonomi Indonesia

    dan membangun kesejahteraan bangsa.

    Secara umum program pengelolaanzakat di Rumah Zakat dibagi menjadi 2 yaitu, program

    rutin dan Program Musimam

    B.2.1.1. Program Rutin

    a. Program Senyum Sehat

    Sepenuh hati melayani hingga ke pelosok negeri agar masyarakat kurang mampu dapat

    mengakses kesehatan secara gratis.

    a. Klinik RBG: Program pengadaan fasilitas kesehatan gratis berupa klinik pratama

    rawat inap. Berfungsi untuk memberikan layanan kesehatan tingkat dasar bagi

    masyarakat kurang mampu dengan mengkhususkan pelayanan pada bidang

    kebidanan.

    b. Khitanan Massal: Program layanan khitan bagi masyarakat yang membutuhkan.

    c. Ambulance Gratis: Program pengadaan fasilitas ambulance yang memberikan

    layanan pengantaran pasien atau jenazah secara gratis bagi masyarakat yang

    membutuhkan.

    d. Mobil Klinik Keliling: Program pelayanan kesehatan menggunakan armada khusus

    yang bergerak melayani masyarakat di daerah binaan secara mobile sesuai dengan

    prioritas kebutuhan kesehatan di masing-masing daerah, melalui pendekatan secarapromotif, preventif, dan kuratif

    e. Layanan Bersalin Gratis (LBG): Program layanan kesehatan bagi ibu hamil meliputi

    pemeriksaan USG dan persalinan. Program ini dapat dilakukan dalam faslititas klinik

    yang dikelola RZ, maupun kerjasama dengan bidan praktek yang berada di sekitar

    wilayah binaan RZ.

    f. Bantuan Kesehatan: Merupakan bantuan langsung untuk program kesehatan

    dengan peruntukan kegiatan: Bantuan Langsung Biaya Kesehatan, Siaga Sehat dan

    Siaga Gizi Balita Siaga Posyandu

    g. Operasi Katarak Gratis

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    23/35

    23

    b. Senyum Mandiri

    Bertransformasi menjadi mandiri untuk kembali memandirikan merupakan sebuah

    rangkaian proses dari pemberdayaan masyarakat. Anda dapat menjadi bagian di

    dalamnya untuk membangun peradaban yang lebih baik.

    a. Bantuan Ekonomi: Merupakan bantuan langsung untuk progam ekonomi denganperuntukan kegiatan: Bantuan Wirausaha, Balai Bina Mandiri dan Pelatihan Skill

    Produktif

    b. Kampung Mandiri Pangan: Merupakan program pengembangan peternakan

    terintegrasi dengan pertanian, dan didukung perbaikan infrastruktur untuk

    meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat desa.

    c. Kampung Perubahan: Merupakan program yang dirancang untuk mendukung

    pengembangan infrastruktur wilayah binaan RZ, melalui kegiatan: Sarasehan warga,

    Ruang Terbuka Hijau, Balai Pertemuan Warga, Sumur Resapan, Pengecatan Mural

    dan Perbaikan Jalan Gang (Paving Block)d. Gaduh Domba dan Sapi

    Breeding Domba

    Fattening Domba

    Fattening Sapi

    c. Senyum Lestari

    Berkontribusi dalam melestarikan lingkungan hidup sebagai salah satu warisan untuk masa

    depan, serta meringankan beban sesama umat manusia yang berada dalam kesukaran.

    Water Well: Program pengadaan sarana air bersih dan sanitasi publik di wilayahbinaan RZ sebagai penunjang implementasi perilaku hidup bersih di tempat tinggal

    warganya.

    Kampung Berseri (Bersih, Sehat dan Asri): Program pelestarian lingkungan berbasis

    pemberdayaan komunitas/rumah tangga, dengan alternatif aplikasi program sebagai

    berikut:

    Upgrading kompetensi skill kader lingkungan di tengah masyarakat

    Pelatihan pengolahan sampah berbasis masyarakat

    Subsidi infrastruktur yang berorientasikelestarian lingkungan

    Bantuan sarana kebersihan warga

    M-Net (Masjid Internet)

    Urban Farming

    Masjidku Merdu

    KPRS (Kavling Pembangunan Rumah di Surga)

    d. Senyum Juara

    Mengiringi generasi penerus bangsa menggapai cita dan mimpinya melalui pendidikan

    berkualitas di Indonesia.

    Beasiswa Ceria: Program pemberian beasiswa disertai kegiatan pembinaan berkala

    untuk siswa SD, SMP, SMU dan Mahasiswa dari keluarga kurang mampu dan atau

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    24/35

    24

    berprestasi. Komitmen donasi Beasiswa Ceria untuk setiap anak asuh adalah

    minimal 1 tahun

    Sekolah Juara: Program pendirian sekolah untuk memberikan pendidikan gratis dan

    berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan.Aktivitas sekolah dirancanga sesuai

    dengan standar pemerintah dan pendekatan pembelajaran dengan konsep

    multipleintelligences sehingga memungkinkan para siswa untuk menggali beragam

    potensi agar menjadi insan mandiri dengan mental juara, yang menjadi pondasi long

    life motivation.

    Beasiswa Juara: Program pemberian beasiswa untuk siswa Sekolah Juara binaan

    RZ.

    Gizi Sang Juara

    Mobil Juara: Program pengadaan media pembelajaran berupa kendaraan mobil yang

    didesain untuk mobile dan bisa menghadirkan nuansa pembelajaran yang atraktif,

    terdiri dari buku, audio visual serta komputer yang terhubung ke internet

    B.2.1.2. Program Musiman

    a. Program Senyum Romadhan

    Berkah Buka Puasa (BBP): Paket makanan lengkap untukberbuka puasa yang

    didistibusikandiwilayah ICD dan Non ICD yang terdiri darimember pemberdayaan

    rumah zakat dan/ atau masyarakat yang membutuhkan secara umum.

    Kado Lebaran Yatim: Paket Kado berisi pakaian muslim/muslimah, susu, kue kaleng,

    sirup,serta tas. Diperuntukan bagi anak yatim dan kurang mampu.

    Bingkisan KEluarga Jompo dan Pra Sejahtera: Bingkisan berupa sarung, mukena,

    minyak goreng, kue kaleng, sejadah, beras, dan sarden untuk keluarga jompo dantidak mampu.

    Wakaf Quran: Paket pendistribusian Alquran dan Iqro yang menjangkau berbagai

    wilayah di Indonesia, dari Aceh hingga Jayapura.

    Hadiah Lebaran Penjaga Masjid

    b. Program SUPERQURBAN

    Superqurban adalah program optimalisasi pelaksanaan ibadah qurban sesuai syariat

    dengan mengolah dan mengemas daging qurban menjadi kornet.

    Keunggulan:

    1. Sesuai syariah

    2. Kesehatan terjamin

    3. Kornet tahan lama hingga 3 tahun

    4. Aksi distribusi dilakukan sepanjang tahun

    5. Menjangkau pelosok Indonesia

    6. Praktis

    7. Memberdayakan petani lokal

    8. Solusi efektif bantu korban bencana

    c. SIaga Bencana

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    25/35

    25

    Merupakan program penanganan bencana dengan beberapa kegiatan diantaranya

    mendirikan posko sebagai sentra penyaluran bantuan bagi korban bencana, dapur umum

    dan traumatic healing. Selama tahun 2013, RZ telah menyalurkan 144.490 paket bantuan

    untuk korban bencana. Dalam aksi kemanusiaan, atas partisipasi donatur, RZ menyalurkan

    kornet Superqurban yang bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan masya rakat di

    daerah minus, rawan pangan dan bencana khususnya untuk kebutuhan pengadaan pangan.

    B.2.2. BIG SMILE dan Model MDGs

    BIG SMILE Indonesia adalah sebuah gerakan pengibaran semangat optimisme

    bangsa melalui rangkaian gempita aksi senyum pemberdayaan untuk Indonesia yang lebih

    membahagiakan. BIG; Berbagi Itu Gaya. RZ sebagai mitra Anda dalam berbagi berupaya

    menjembatani setiap sinergi dilakukan secara menyenangkan sehingga menjadi bagian

    gaya hidup baru yang lebih bermakna. Tujuan gerakan ini adalah membangkitkan partisipasi

    masyarakat untuk dapat memberdayakan potensi diri dan lingkungannya secara mandiri.

    Empat rumpun program pemberdayaan yang dikembangkan RZ antara lain Senyum Sehat,

    Senyum Juara, Senyum Mandiri, dan Senyum Lestari. Semua program diimplementasikan

    melalui pemberdayaan berbasis wilayah terpadu atau Integrated Community Development

    (ICD). Pendekatan inilah yang menjadi konsep pemberdayaan RZ sehingga selaras dengan

    Tujuan Pembangunan Millenium atau Millenium Development Goals (MDGs).

    RZ melalui optimalisasi zakat,infak, shadaqah, serta sumber filantropi lainnya

    mengajak masyarakat untuk bergabung dalam gerakan BIG SMILE Indonesia yang

    merupakan lanjutan dari merangkai Senyum Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 2010- sekarang melalui program program pemberdayaan terpadu. Tujuan dari gerakan ini adalah

    membangkitkan partisipasi masyarakat untuk dapat memberdayakan potensi diri dan

    lingkungannya secara mandiri. Empat rumpun program pemberdayaan yang dikembangkan

    RZ antara lain Senyum Sehat, Senyum Juara, Senyum Mandiri, dan Senyum Lestari.

    Semua program diimplementasikan melalui pemberdayaan berbasis wilayah terpadu atau

    Integrated Community Development (ICD). Pendekatan inilah yang menjadi konsep

    pemberdayaan RZ sehingga selaras dengan Tujuan Pembangunan Millenium atau

    Millenium Development Goals (MDGs).

    Tabel 1: Rincian Model Pendekatan Pemberdayaan Berbasi MDGs

    Kategori

    MDGs

    MDGs Target MDGs

    2015

    Program Rumpun

    Senyum

    Output Program

    Nutrisi

    Menanggulangi

    Kemiskinan

    dan Kelaparan

    Prevalensi

    balita dengan

    berat badan

    rendah/

    kekurangan gizi

    Senyum

    Juara

    Senyum

    Juara

    1. Anak Juara

    Memiliki gizi

    yang ideal

    2. Peningkatan

    Ketertarikan

    anak terhadapmakanan bergizi

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    26/35

    26

    dibanding

    makan tidak

    bergizi

    3. Peningkatan

    pengetahuan

    anak tentang

    PHBS

    Proporsi

    penduduk

    dengan asupan

    kalori dibawah

    tingkat

    konsumsi

    minimum

    Super

    qurban

    Senyum

    Sehat

    1. Kualitas Gizi

    Makanan Baik

    2. Kuantitas

    Sebaran Kornet

    3. Tepat Sasaran

    (Daerah GIzi

    Rendah danBencana)

    Pendidikan

    Mencapai

    Pendidikan

    Untuk Semua

    Angka

    Partisipasi

    Murni Sekolah

    DAsar

    Sekolah

    Juara

    Senyum

    Juara

    1. Terbantunya

    anak yang

    kurang mampu

    untuk

    mengenyam

    bangku sekolah

    2. Akses dan

    Fasilitas

    pendidikan

    terpadu yang

    sustainable,

    gratis dan

    berkualitas

    3. Siswa Juara

    mampu bersaing

    dengan anak

    sekolahunggulan lainnya

    4. Siswa juara lulus

    90% dalam Ujian

    Nasional

    BEasiswa

    Juara

    Senyum

    Juara

    1. Merringankan

    Beban Keuarga

    Kurang MAmpu

    2. Memeberikan

    Motivasi dalam

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    27/35

    27

    Semangat

    menyelesaikan

    Wajib Belajar

    3. Meningkat Nilai

    akademik

    Mustahik

    4. Penerima

    Manfaat Lulus

    90%

    Kesehatan

    Ibu dan

    Anak

    Mengurangi

    Kematian

    anak, bayi dan

    Ibu

    1. MEnurunkan

    tingkat

    kematian

    ibu, bayi dan

    balitadiwilayah

    binaan

    2. Kelahiran di

    Bantu

    tenaga

    terlatih

    diwilayah

    binaan

    Klinik

    RBG

    Senyum

    Sehat

    1. Pelayanan Klinik

    RBG yang

    Memuaskan

    2. Ibu melahiran

    selamat di RBG3. Bayi lahir

    selamat di RBG

    4. Penerapan Pola

    Hiudp bersih dan

    sehat

    dilingkungan

    Mustahik

    Air bersih

    dan

    Sanitasi

    Menurunkan

    hingga

    separuhnya

    proporsi

    penduduk

    tanpa akses

    terhadap

    sumber air

    minum yng

    berkelanjutanserta fasilitas

    sanitasi desa

    Proporsi rumah

    tangga dengan

    akses

    berkelanjutan

    terhadap air

    minum dan

    sanitasi layak,

    perkotaan dan

    pedesaan

    Water

    Well

    Senyum

    Lestari

    1. Pembangunan

    Sarana

    penyediaan air

    bersih yang

    bersifat

    sustainable

    2. Penerima

    Manfaat

    MErasakan

    Kemudahandalam

    mengakses air

    bersis

    3. Penerapan

    indicator PHBS

    (penggunaan air

    bersih dan

    Jamban Sehat)

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    28/35

    28

    B.2.3. Manajemen Sumber Daya InsaniPada tahun 2013, jumlah amil terbanyak berkedudukan di head office sebanyak 121

    amil, disusul oleh kantor non Regional dengan 80 amil dan kantor wilayah Regional Jawa

    Barat dengan 44 orang amil.

    Gambar 7: Grafik SDI berdasakan Tingkat Pendidikan

    Dari jumlah amil RZ tahun 2013, sebanyak 48% memiliki latar belakang pendidikan S1,

    disusul dengan jenjang SMU dan Diploma.

    B.2.3.1. Pelaksanaan Tata Kelola

    Dewan Pengurus RZ adalah professional yang dipilih melalui Rapat Tahunan

    Yayasan. Direksi terdiri lima anggota, satu diantaranya sebagai ketua yayasan, semua

    dipilih oleh Dewan Pengawas, Ketua Yayasan dan Anggota.

    Dewan Syariah RZ berfungsi mengawasi kebijakan yang dibuat oleh direksi. Dalam

    mengambi tindakan tertentu, direksi perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari

    Dewan Syariah. Semua pengambilan keputusan harus didasarkan pada kaedah syariat

    Islam yang merupakan landasan untuk penerapan tata kelola lembaga zakat. Selama 2013,

    Direksi RZ telah melakukan pertemuan dengan Dewan Syariah.

    Direksi RZ mengadakan rapat pekanan untuk membahas kinerja operasional,

    kebijakankebijakan baru termasuk perubahan terhadap kebijakan yang berlaku dan

    permasalahan penting lainnya dalam upaya mencapai tujuan lembaga.

    Selama 2013, telah terlaksana 34 kali pertemuan dengan tingkat rata-rata kehadirandireksi dalam rapat tsb sebanyak 91% dari total pelaksanaan rapat. Untuk meningkatkan

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    29/35

    29

    kompetensi, Direksi secara berkala mengikuti seminar, konferensi, lokakarya yang diadakan

    oleh internal dan institusi eksternal.

    B.2.3.2. Pengembangan Amil

    RZ telah mengembangkan sistem Manajemen Sumber Daya Manusia berbasiskompetensi dalam merencanakan, merekrut dan menyeleksi SDM.Dalam perencanaan

    program pelatihan dan pengembangan tahun 2013, RZ menetapkan target keikutsertaan

    amil dalam pelatihan yaitu 24 jam dalam 1 tahun atau 3 kali dalam 1 tahun jika

    menggunakan jam kerja. Dari total 429 amil, jumlah amil yang telah mencapai target

    pelatihannya sejumlah 208 amil atau 48%.

    B.2.3.3. Sumber Daya Relawan

    Selain atas kontribusi 429 orang amil yang bergabung, pencapaian kinerja 2013 juga

    atas kontribusi seluruh pihak yang memberikan dukungan kepada lembaga, termasuk

    diantaranya 1.571 orang relawan yang tersebar di 33 kota di seluruh Indonesia.

    B.2.3.4. Whistleblowing System

    WBS merupakan salah satu alat manajemen yang digunakan untuk membantu

    penegakan etika bisnis dan etika kerja di RZ. Lembaga telah membangun WBS berbasis

    web, sehingga memungkinkan setiap orang untuk membuat dan menyampaikan laporan

    pelanggaran kecurangan (fraud) dan bentuk pelanggaran etika lembaga lainnya yang terjadi.

    Untuk mendorong setiap orang mau dan berani melaporkan suatu pelanggaran,

    lembaga menetapkan kebijakan untuk menjaga kerahasian identitas pelapor dan tetap

    menerima dan menindaklanjuti laporan anonim serta kebijakan untuk memberikan

    perlindungan bagi pelapor dari tindakan balasan terlapor. Penanganan informasi pengaduan

    melalui WBS akan ditindaklanjuti 1x24 jam oleh tim Audit Internal.

    B.2.4. Inovasi Layanan Lainnya

    Lembaga meyakini bahwa dalam pencapaian misi membangun jaringan filantropi

    internasional diperlukan sebuah usaha kreatif namun efektif dan efisien. Ditengah

    perkembangan teknologi yang begitu pesat, lembaga mengambil kesempatan tersebut

    sebagai sebuah peluang untuk strategi pemasaran zakat. Pada tahun 2013, beragaminovasi layanan yang telah dirintis sejak tahun sebelumnya mulai diperkuat. Seperti

    pembayaran melalui menu di ATM, mobile banking, internet banking,kartu kredit, paypal,

    dan e-payment. Masyarakat juga dipermudah melalui aplikasi Rumah Zakat yang telah

    tersedia di platform Android dan Blackberry.

    Selain itu, tahun 2013 ini kami meluncurkan aplikasi JAMAL (BelanJA dan

    BeraMAL). Aplikasi gratis ini dapat dipasang di ponsel pintar berbasis Android dan

    BlackBerry. JAMAL merupakan cobrand dari Skye Mobile Money. Karena tergolong

    transaksi dengan uang elektronik, sumber pendanaan donatur dalam aplikasi ini dapat

    berasal dari voucher top up, internet banking, transfer melalui ATM. Pembayaran donasimenjadi lebih mudah karena adanya lonjakan pada pengguna smartphone.

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    30/35

    30

    Dalam pengembangan layanan offline, selain kerjasama yang telah berjalan seperti

    dengan Lotte Mart, Gramedia, SB Mart, Rumah Makan Bebek Kaleo, dan Rumah Makan

    Bumbu Desa. Kami memberikan kemudahan donasi melalui kerjasama dengan 4.500

    jaringan kantor pos yang terdapat di seluruh pelosok negeri. Serta produk ICard (Infaq Card)

    salah satu produk inovatif dari hasil sinergi Rumah Zakat bersama dengan Asuransi Adira

    Syariah yang dibuat dengan tujuan untuk kepedulian akan indahnya berbagi khususnya

    berinfaq. Layanan ini dapat diakses di 161 kantor cabang Danamon Syariah dan 178 kantor

    cabang pembantu. Jumlah ini, bisa melayani nasabah Danamon Syariah dari Sumatera

    Utara hingga Nusa Tenggara Barat.

    B.3. Manajemen Penyaluran

    Sebagai tangan panjang dari proses penyaluran dan pengawasan distribusi dana

    zakat maka dibentuklah program ICD yang lebih dekat dengan masyarakat binaan dan

    membawahi beberap wilayah mustahik tertentu.

    B.3.1. ICD (Integrated Community Development)

    ICD (Integrated Community Develompent) merupakan program unggulan yang

    dikembangkan oleh Rumah Zakat yang merupakan pusat pemberdayaan masyarakat

    berbasis kecamatan/kelurahan. Setiap ICD didampingi oleh seorang MRO (Mustahiq

    Relation Officer) yang berfungsi sebagai penggerak, pendamping, fasilitator, dan

    dinamisator. Setiap MRO yang tinggal disebuah komunitas mengelola 100 250 keluarga.

    Penyaluran Rumah Zakat dilakukan melalui program program dalam bidang pendidikan,

    kesehatan, kepemudaan (kerelawanan) serta bidang ekonomi. Tujuan dari ICD adalah:1. Membantu mustahiq untuk survive di tengah kekurangan materi yang dimilikinya.

    2. Terpantaunya perkembangan kesejahteraan mustahiq selama dalam pengawasan

    ICD

    3. Tersadarkannya masyarakat terhadap tanggung jawab lokal untuk mengentaskan

    kemiskinan di wilayahnya (ICD).

    4. Terentaskannya mustahiq dari garis kemiskinan sehingga berubah kesejahteraannya

    pada level muzakki.

    ICD adalah proses pemberdayaan melalui program yang terintegrasi sesuai dengan

    karakteristik wilayah dan waktu tertentu.Tujuan ICD: Menciptakan perbaikan secara terukur berdasarkan permasalahan masyarakat

    yang terjadi di suatu wilayah.

    B.3.2. Member Relationship Officer (MRO)

    Dalam setiap wilayah pemberdayaan, RZ memiliki pendamping warga binaan yaitu

    MRO. Adapun fungsi MRO antara lain:

    Pendamping

    Pemberdaya Surveyor Pemberdayaan

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    31/35

    31

    Penggerak Lingkungan

    Advokat Masyarakat

    Waktu

    Periode tahapan implementasi: maksimal 3 (tiga) tahun

    Periode evaluasi: 6 (enam) bulan

    Wilayah

    Wilayah ICD adalah sebuah wilayah administratif setingkat Desa yang diimplementasikan

    program tertentu menuju pada perbaikan atas permasalahan kesehatan, pendidikan,

    ekonomi dan lingkungan tertentu

    B.3.3. Infrastuktur Pemberdayaan

    RZ berupaya untuk dapat melengkapi dan memperbaiki infrastuktur pemberdayaan

    di seluruh kota di Indonesia.Agar manfaat dari dana filantrophi itu sendiri dapat menjadisolusi bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya kami mengajak kepada

    seluruh pihak untuk berkontribusi dalam program kebaikan ini melalui rangkaian program

    BIG smile Indonesia. Hingga akhir 2013, sebaran infrastruktur program telah hadir di 43

    kota.

    Ikut berperan aktif dalam pemberdayaan diantaranya adalah ikut memfasilitasi

    kemandirian masyarakat itu sendiri. Selama 15 tahun RZ telah membangun infrastuktur

    pemberdayaan sebagai implementasi program-program yang digulirkan. Keberadaan sarana

    tersebut merupakan kontribusi donatur dan seluruh pihak yang telah ikut bekerjasama

    dengan RZ.Tabel 2: Infrastruktur Pemberdayaan

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    32/35

    32

    B.3.4. Alokasi Dana ZakatDonasi yang diterima RZ disalurkan dalam empat rumpun program pemberdayaan

    yaitu Senyum Juara, Senyum Mandiri, Senyum Sehat dan Senyum Lestari. Berikut distribusi

    donasi yang disalurkan Rumah Zakat selama tahun 2013:

    Gambar 8: Persentase Distribusi Zakat Berdasarkan Objek Zakat

    B.3.5. Penerima Layanan Manfaat Program

    Selama 15 tahun melayani masyarakat, RZ telah memberikan pelayanan

    kepada 6.268.460 penerima layanan manfaat (PLM). Pada tahun 2013 sendiri,

    sebanyak 2.375.692 PLM telah terlayani. Besarnya meningkat 61% dibandingkan

    tahun 2012. Peningkatan ini tidak lepas karena dukungan para donatur dan jugamasyarakat melalui donasi yang dititipkan

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    33/35

    33

    Tabel 3: Jumlah PLM (2003-2013)

    Besarnya jumlah PLM pada setiap program bergantung pada jumlah kontribusi dana

    yang masuk untuk program tersebut. PLM terbanyak pada tahun 2013 adalah program

    Senyum Sehat, disusul dengan PLM program Senyum Juara, Senyum Lestari dan Senyum

    Mandiri.

    Gambar 9: Grafik Komposisi PLM empat rumpun senyum RZ (2009-2013)

    B.3.6.Sinergi Rumah Zakat dan Korporat Dalam Penyaluran Dana CSR

    Penyaluran dana CSR dilakukan diwilayah binaan Rumah Zakat atau yang dikenal

    dengan sebutan ICD (Integrated Community Development) melalui berbagai program

    pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Diantara programnya adalah SD juara diCakung Jatim yang merupakan kerjasama CSR dengan PT Pelindo II dan beasiswa 1000

    anak yatim hasi kerjasama dengan OIC (Organization Islamic Conference), selain itu ada

    juga penyediaan Armada Sehat Keluarga (AMARA) HAsil kerja sama Indosat, PGN dan

    Peruri. Dan Pelatihan besserta suntikan modal bagi mustahik produktif hasil kerja sama

    dengan Bank BJB, PLN dan Majlis Talim Telkomsel.

    C. Penutup

    C.1. KesimpulanZakat merupakan salah satu rukun Islam, yang merupakan ibadah maaiyah dan

    memiliki dimensi social yang nyata. Di Era Rasullulah SAW dan khulafaurrasyidin,

    pengelolaan zakat sudah bagus dari sisi perhimpunan namun belum mempunyai teknologi

    dan manajemen pengelolaan yang memadai dari sisi pengelolaan dan pendistribusiannya.

    Dalam era modern dewasa sekarang, pengelolaan zakat secara profesional, sangat

    diperlukan. Membuat Lembaga Zakat merupakan salah satu langkah dalam manajemen

    pengelolaan zakat yang baik dan profesional. Dalam Lembaga Zakat, manajemen tata

    kelola zakat tidak hanya dari sisi perhimpunannya saja yang bagus, tapi mulai dari sisi

    perhimpunan, sisi pengelolaan, dan sisi pendistribusian. Lembaga Zakat juga meluncurkanprogramprogram yang dapat meningkatkan kesejejahteraan dan pemberdayaan umat.

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    34/35

    34

    Rumah Zakat merupakan salah satu lembaga zakat yang mempunyai tata kelola

    zakat yang profesional, kompeten, transparan, dan kredibel. Melalui perhimpunan dana

    dana zakat masyarakat yang bekerja sama dengan institusi keuangan dalam hal

    penghimpunan terutama donator individu dan menawarkan pengelolaan dana CSR untuk

    donator korporat, lalu disalurkan melalui program program yang produktif yang pro

    kerakyatan dalam rangka pemberdayaan umat. Hal itu terlihat nyata melalui taglinenya BIG

    Smile yang menjadikan zakat sebagai gaya hidup dan Model MDGs nya dalam pemetaan

    calon mustahik dan manfaat yang didapat serta model ICD (Integrated Community

    Development) yang menjadikan Rumah zakat lebih dekat dengan masyarakat, yang kian

    dilengkapi dengan peran MRO (member Relation Officer) yang melakukan fungsi

    pengawasan dan pendampingan sehingga manfaat yang didapatkan mustahik bisa terukur,

    tepat sasaran dan bisa selalu dievaluasi untuk program selanjutnya

    C.2. Saran

    Bagi penelitian dan kajian ke depannya, agar dapat ditambahkan kajian terkaitdengan komparasi antara Rumah Zakat dan lembaga zakat yang lain. Terutama dalam

    inovasi program. Selain itu, dalam laporan kami belum melihat pembagian zakat

    berdasarkan 8 asnaf, hanya langsung dibuat prosentase berdasarkan program. Alangkah

    baiknya bila dalam pemetaan calon mustahik, dipetakan berdasarkan 8 asnaf terlebih

    dahulu, baru kemudian dibuat program apa yang tepat untuk masing-masing asnaf.

    Referensi

    Abidah, Atik, 2011. Zakat Filantropi Dalam Islam, Ponorogo: Stain Po Press.

    Abu Ubaid Al-Qasim, Kitabu Al-Amwal, diterjemahkan oleh Setiawan Budi Utomo, (Jakarta:

    Gema Insani, 2009), h. 696

    Ahmad Juwaini, 2005. Panduan Direct Mail untuk Fundraising. Jakarta: Piramedia.

    Al Qardhawi, Yusuf, Fiqhuz-zakah Bairut: Darul-Irsyad.

    Ali Moestopo, 1978. Strategi Kebudayaan, Jakarta: CSIS

    Annual Report Rumah Zakat 2013

    April Purwanto, 2009. Manajemen Fundraising bagi Organisasi Pengelola Zakat,Yogyakarta: Sukses.

    Ash-Shiddieqy, Hasby, 1976. Pedoman Zakat Jakarta: Bulan Bintang.

    Daud Ali, Muhammad, 1988. System Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf Jakarta:

    Universitas Indonesia Press.

    Depdiknas, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

    Didin Hafidhuddin, 2002. Zakat dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani Press

    Hadi Permono, Sjechul, Formula Zakat Menuju Kesejahteraan Sosial Surabaya: CV. Aulia.

    T.th

  • 7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB

    35/35

    Hadi Permono, Sjechul, 1992. Pemerintah RI sebagai Pengelola Zakat, Jakarta: Pustaka

    Firdaus.

    Hendra Sutisna, 2006. Fundraising Database. Jakarta: Piramedia.

    Profil Rumah Zakat 2013

    UU RI No.23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.

    Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Jakarta: PT. Pustaka Litera AntarNusa,1996), h. 510

    Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Zakat Dalam Dunia Modern, op.cit, h. 142

    Imam al-Mawardi, al-Ahkam al-Sulthaniyyah, diterjemahkan oleh Fadli Bahri, Lc. dengan

    judul Hukum-hukum Penyelenggaraan Negara dalam Syariat Islam,(Jakarta: Darul

    Falah, 2007), h. 219

    https://ahmadbisyri.wordpress.com/2011/09/20/pengelolaan-zakat-sesuai-syariat-islam/

    http://vistanisti-meblog.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode.html?m=1.

    http://muhammadmaryono.wordpress.com/2012/03/02/hukum-mengeluarkan-hasil-zakat-ke-

    negara-lain/.

    http://rumahzakat.org

    http://vistanisti-meblog.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode.html?m=1http://muhammadmaryono.wordpress.com/2012/03/02/hukum-mengeluarkan-hasil-zakat-ke-negara-lain/http://muhammadmaryono.wordpress.com/2012/03/02/hukum-mengeluarkan-hasil-zakat-ke-negara-lain/http://muhammadmaryono.wordpress.com/2012/03/02/hukum-mengeluarkan-hasil-zakat-ke-negara-lain/http://muhammadmaryono.wordpress.com/2012/03/02/hukum-mengeluarkan-hasil-zakat-ke-negara-lain/http://vistanisti-meblog.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode.html?m=1