penaksiran kadar blok pada bahan galian

Upload: indrawijaya

Post on 11-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    1/27

    i

    PERHITUNGAN KADAR BLOK DAN KADAR TOTAL

    PADA BAHAN GALIAN

    KARYA TULIS ILMIAH

    Oleh:

    INDRAWIJAYA

    NIM : 1209055011

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MULAWARMAN

    SAMARINDA

    2015

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    2/27

    ii

    PERHITUNGAN KADAR BLOK DAN KADAR TOTAL

    BAHAN GALIAN

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan sebagai tugas mata kuliah pemodelan dan evaluasi tambang

    Pada Program Studi Strata 1 Teknik Pertambangan,

    Fakultas Teknik,Universitas Mulawarman

    Oleh:

    INDRAWIJAYA

    NIM : 1209055011

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MULAWARMAN

    SAMARINDA

    2015

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    3/27

    iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunianya,sehingga penulis dapat

    menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah mengenai PENAKSIRAN KADAR BLOK

    DAN TOTAL PADA BAHAN GALIAN (MINERAL DAN BATUBARA).Penulisan

    karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat di dalam menyelesaikan jenjang

    pendidikan S1 Program Studi Teknik Pertambangan,Fakultas Teknik,Universitas

    Mulawarman.

    Adapun di dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis mencoba menganalisis dan

    menggabungkan berbagai data baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, yang

    didapatkan melalui studi literatur baik melalui media cetak seperti buku pelajaran ,

    skripsi, maupun dari media online seperti ebook,Jurnal dan artikel ilmiah lainnya yang

    terkait,

    Pada kesempatan ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu , yang

    turut memberikan bantuan ,dan arahan sehingga karya tulis ilmiah tentang penaksiran

    kadar blok dan titik pada bahan galian (mineral dan batubara) ini dapat terselesaikan

    tepat pada waktunya

    Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

    penyempurnaan karya tulis ilmiah ini,dan akhir kata semoga karya tulis ini dapat

    memberikan manfaat bagi semua pihak termasuk penulis.

    Samarinda, 20 Oktober 2015

    Penulis

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    4/27

    iv

    DAFTAR ISI

    halaman

    Cover .................................................................................................................... i

    Halaman Judul ..................................................................................................... ii

    Kata Pengantar ...................................................................................................... iii

    Daftar Isi ............................................................................................................... iv

    Daftar Gambar ...................................................................................................... v

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang ............................................................................................... 1

    1.2 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 2

    1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 2

    1.4

    Sistematika Penulisan ................................................................................... 3

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Bahan Galian .................................................................................................. 4

    2.2 Eksplorasi ...................................................................................................... 4

    2.3 Cadangan ....................................................................................................... 6

    2.4 Sumberdaya dan cadangan ............................................................................ 7

    2.5 Perhitungan kadar blok dan kadar total .................................................. 14

    2.5.1 Metode Cross Section ........................................................................... 14

    2.5.2 Metode Triangular Grouping ................................................................ 17

    2.5.3 Metode Poligon ..................................................................................... 19

    2.5.4 Metode Isoline ...................................................................................... 20

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    5/27

    v

    DAFTAR GAMBAR

    halaman

    Gambar 2.1 Sketsa metode prismoida ................................................................ 14

    Gambar 2.2 Sketsa rumus Prismoida .................................................................... 12

    Gambar 2.3 Sketsa Metode Kerucut Terpancung ................................................. 15

    Gambar 2.4 Rumus Metode Kerucut Terpancung ................................................ 16

    Gambar 2.2 Sketsa dan rumus Perhitungan Mean Area ....................................... 16

    Gambar 2.3 Sketsa Triangular Grouping .............................................................. 18

    Gambar 2.4 Sketsa Metode Poligon ..................................................................... 19

    Gambar 2.4 Sketsa Metode Isoline ....................................................................... 21

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    6/27

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Mineral dan batubara atau yang secara umum dikenal sebagai bahan galian merupakan

    kekayaan alam tak terbarukan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki

    peranan penting didalam memenuhi hajat hidup orang banyak dan oleh karenanya

    pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara untuk memberi nilai tambah secara nyata

    bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan

    rakyat secara berkeadilan. kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara yang

    merupakan kegiatan usaha pertambangan di luar panas bumi, minyak dan gas bumi serta

    air tanah serta mempunyai peranan penting dalam memberikan nilai tambah secara

    nyata kepada pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan daerah secara

    berkelanjutan

    Secara teoritis mineral didefinisikan sebagai Senyawa anorganik yang terbentuk di

    alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau

    gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu sedangan

    batubara didefinisikan sebagai Endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk

    secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan.Pada dasarnya mineral dan batubara

    memiliki persamaan yang paling umum yaitu sama-sama memiliki maanfaat bagi

    kemaslahatan umat manusia, dan oleh karenanya, pengambilan dan penggunaannya,

    harus berdasar pada konsepsi sains dan teknologi serta berdasarkan asumsi-asumsi

    ilmiah sehingga, di dalam prosesnya nanti segala kemungkinan kesalahan dan kerugian

    yang dapat timbul kedepannya bisa dihindari ataupun dikurangi, berdasarkan

    pencegahan-pencegaan yang bersifat ilmiah.

    Salah satu tahapan yang sangat penting di dalam proses atau kegiatan pertambangan

    adalah ekplorasi.proses ekplorasi sesungguhnya memiliki hubungan yang erat dengan

    keadaan dan prilaku suatu endapan bahan galian,yaitu proses untuk mengetahui

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    7/27

    2

    bagaimana suatu endapan terbentuk (terakumulasi),bagaimana penyebaran dan bentuk

    (geometri) endapan tersebut di alam, berapa banyak endapan tersebut yang dapat

    diambil,serta bagaimana tingkat (nilai) keekonomian endapan tersebut. Di dalam

    kegiatan ekplorasi ada tiga fokus penting yang akan menjadi objek kajian secara detail

    yaitu penaksiran kadar titik, perhitungan kadar blok ,dan perhitungan kadar total,

    sehingga nantinya data tersebut akan dijadikan salah satu dasar di dalam melakukan

    pemodelan bahan galian.

    Oleh karena itu atas dasar pertimbangan sebelumnya , maka dianggap sangat penting

    untuk dilakukannya kajian yang bersifat ilmiah walaupun hanya bersifat study literature, untuk memberikan pemahaman dasar atas konsep dasar penaksiran kadar blok dan

    kadar total pada suatu bahan galian, sehingga ambiguitas antara penaksiran kadar titik

    dengan perhitungan kadar blok serta perhitungan kadar total suatu bahan galian dapat

    dibedakan secara benar dan lebih jelas. Sehingga nantinya data-data yang dihasilkan di

    dalam penaksiran kadar titik bersifat valid dan siap untuk diteruskan pada tahap

    berikutnya, sampai pada tahap pemodelan dan evaluasinya.

    1.3 Tujuan Umum Penulisan Karya Ilmiah

    Adapun tujuan dari dilakukannya penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui

    dan memahami secara lebih rinci atau detail terkait dengan perhitungan kadar blok

    serta kadar total sebagai bagian dari kegiatan eksplorasi suatu bahan galian.

    1.4 Batasan Masalah

    Batasan masalah di dalam penulisan karya ilmiah ini adalah :

    1. Study penerapan konsep perhitungan kadar blok serta kadar total padabahan

    galian

    2. Objek study hanya dalam ruang lingkup mineral dan batubara (bahan galian) di

    luar panas bumi,minyak,gas bumi dan air tanah.

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    8/27

    3

    1.4 Sistematika penulisan

    Penulisan karya ilmiah ini menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari :

    1. Bab I pendahuluan

    Pada bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,perumusan

    masalah,tujuan,batasan masalah,serta sistematika penulisan

    2. Bab II :Landasan Teori

    Pada bab ini terdapat terdapat konsep dan prinsip dasar yang diperlukan untuk

    memecahkan masalah di dalam penulisan karya ilmiah ini, dan untuk

    merumuskan hipotesis apabila memang diperlukan.Berbentuk uraian

    kualitati,model matematis, dan atau persamaan yang langsung berkaitan dengan

    permasalahan yang akan dibahas pada karya ilmiah ini.

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    9/27

    4

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Bahan Galian

    Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-

    Ketentuan Pokok Pertambangan, bahan galian adalah unsur-unsur kimia, mineral-

    mineral, bijih-bijih, dan segala macam batuan yang merupakan endapan-endapan alam.

    Di dalam Pasal 1 angka 2 Rancangan Undang-Undang Pertambangan Umum

    disebutkan pengertian bahan galian. Menurut RUU ini, bahan galian adalah aneka

    ragam unsur kimia, mineral, kumpulan mineral, batuan, bijih, termasuk batu bara,

    gambut, bitumen padat, panas bumi, dan mineral radio aktif yang terjad secara alami

    dan mempunyai nilai ekonomis.

    Unsur-unsur kimia adalah benda-benda yang tidak dapat dibagi melalui proses kimia.

    Mineral-mineral adalah benda padat homogen yang bersifat takorganis yang berbentuksecara alami dan mempunyai komposisi tertentu serta jumlahnya sangat banyak. Bijih-

    bijih, yaitu batuan-batuan yang yang mengandung mineral yang cukup berguna untuk

    diolah menjadi barang ekonomis. Batu-batu mulia merupakan logam yang sangat tinggi

    harganya. Endapan-endapan alam adalah bahan-bahan bumi seperti pasir, kerikil, dan

    lain-lain.

    Sukandarrumidi juga mengemukakan pengertian bahan galian. Ia berpendapat,

    bahwa bahan galian adalah bahan yang dijumpai di dalam, baik berupa unsur kimia,

    mineral, bijih, ataupun segala macam batuan.

    Dalam pengertian ini, bahan galian diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu bahan

    galian yang berbentuk padat, bahan galian yang berbentuk cair, dan bahan galian yang

    berbentuk gas.Yang termasuk bahan galian berbentuk padat adalah emas, perak, batu

    gamping, lempung, dan lain-lain. Bahan galian yang berbentuk cair adalah minyak

    bumi, yodium, dan lain-lain. Bahan galian yang berbentuk gas adalah gas alam.

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    10/27

    5

    2.1.1 Penggolongan Bahan Galian

    Secara umum penggolongan bahan galian dapat didasarkan atas dua penggolongan

    utama yaitu:

    A. Berdasarkan uu no 11 tahun 1967

    Penggolongan bahan galian menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 1967

    tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, dibagi menjadi 3 (tiga)

    golongan, yaitu:

    a.

    Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian golongan strategis. Yang

    dimaksud strategis adalah strategis bagi pertahanan/keamanan negara

    atau bagi perekonomian negara;

    b. Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital, adalah bahan galian

    yang dapat menjamin hajat hidup orang banyak;

    c. Bahan galian C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan

    B.

    Bahan galian apa saja yang termasuk ke dalam masing-masing golongan

    tersebut diatur berdasarkan ketentuan pengelompokan lebih rinci, dalam

    Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980, yaitu:

    a.

    Bahan galian golongan A atau bahan galian strategis, terdiri

    dari:

    Minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, dan gas alam;

    Bitumen padat, aspal; Antrasit, batu bara, batu bara muda;

    Uranium, radium, thorium, dan bahan-bahan radio

    aktif lainnya;

    Nikel, kobalt;

    Timah.

    b.

    Bahan galian golongan B atau bahan galian vital, terdiri dari:

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    11/27

    6

    Besi, mangan, molibdenum, khrom, walfran,

    vanadium, titanium;

    Bauksit, tembaga, timbal, seng;

    Emas, platina, perak, air raksa, intan;

    Arsen, antimon, bismut;

    Yttrium, rhutenium, crium, dan logam-logam langka

    lainnya;

    Berrillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;

    Kriolit, flouspar, barit;

    Yodium, brom, khlor, belerang.

    c.

    Bahan galian golongan C atau bahan galian industri, terdiri

    dari:

    Nitrat, phosphate, garam batu;

    Asbes, talk, mike, grafit, magnesit;

    Yarosit, leusit, tawas (alam), oker;

    Batu permata, batu setengah permata;

    Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite;

    Batu apung, teras, obsidian, perlit, tanah diatome;

    Marmer, batu tulis;

    Batu kapor, dolomit, kalsit;

    Granit, andesit, basal, trakkit, tanah liat, dan pasir.

    B. Berdasarkan UU No.4 Tahun 2009

    UU No, 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, sesungguhnya

    tidak secara tegas mengatur secara khusus tentang pembagian golongan bahan

    galian sebagaimana dalam UU No. 11 Tahun 1967. Penggolongan bahan galian

    diatur bedasarkan pada kelompok usaha pertambangan, sesuai Pasal 4, yaitu:

    a. Usaha pertambangan dikelompokkan atas :

    i. Pertambangan mineral

    ii.

    Pertambangan batubara

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    12/27

    7

    b. Pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf (a)

    digolongkan atas :

    i.

    Pertambangan mineral radioaktif

    ii. Pertambangan mineral logam

    iii.

    Pertambangan mineral bukan logam

    iv. Pertambangan batuan

    2.2 Eksplorasi

    Filosofi eksplorasi mempunyai hubungan ynag erat dengan keadaan dan perilaku suatuendapan bahan galian ,yaitu proses untuk mengetahui bagaimana suatu endapan

    terbentuk atau terakumulasi,bagaimana penyebarannya dan bentuk geometrinya , berapa

    banyak endapan tersebut yang dapat diambil ,serta bagaimana nilai keekonomian

    endapan tersebut.

    Sukandarrumidi (1995) berargumen bahwa batubara adalah batuan sedimen klastik yang

    penyebarannya tidak merata.Penyebaran dan pengendapan batubara yang mempunyai

    nilai ekonomis sangat dipengaruhi oleh keadaan geologi daerah yang

    bersangkutan.Besarnya sumberdaya dan keadaan geologi dari daerah tersebut akan

    sangat mempengaruhi besarnya produksi yang akan dicapai serta berapa besar investasi

    yang diperlukan . maka dari itu di dalam penerapannya maka kegiatan ekplorasi sangat

    diperlukan sebagai bagian dari tahapan awal di dalam rangkaian kegiatan

    pertambangan.keberhasilan ekplorasi sangat menentukan di dalam proses ekploitaisi

    Haldar (2012) ekplorasi merupakan urutan lengkap kegiatan yang mana kegiatan

    tersebut berkisar antara pencarian terhadap prospek baru (renonnaissance) dan evaluasi

    hak milik untuk ekonomi penambangan . ini juga termasuk dari penambahan dari

    cadangan mineral tambahan di dambang dan seluruh area penambangan .ada berbagai

    teknik eksplorasi yang menjadi acuan selama berabad-abad.ekplorasi terdiri dari satu

    atau kombinasi banyak teknik,hal ini semua bergantung atas ketersediaan infrastruktur

    ,dana,ukuran,kompleksitas cadangan, harga mineral dan pajak.

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    13/27

    8

    Di dalam rangkaian kegiatan ekplorasi khususnya batubara dilakukan langkah-langkah

    sebagai berikut:

    1.

    Tahapan penyelidikan

    a. Penyelidikan umum

    Penyeldikan umum diawali dengan studi pustaka atau disebut juga

    dengan desk studi.studi ini mengenai keadaan geologi regional,tektonik

    dan yang berkaitan dengan paleogeographic setting suatu daerah

    penyelidikan.

    Maksud dari penyelidikan umum adalah untuk memperoleh informasi

    dan menentukan batasan luas daerah.setelah itu selesai dilakukanpenelitian lapangan dengan tujuan pengecekan lapangan hasil studi

    pustaka.dalam penelitian lapangan diusahakan pula mencari

    kemungkinan adanya singkapan batubara,mengambil contoh batuan dan

    contoh batubaranya.

    b. Penyelidikan pendahuluan

    Pelksanaan ekplorasi pendahuluan dilakukan dengan memetakan daerah

    penyelidikan ,baik dengan pemetaan topografi maupun dengan foto

    udara dengan tujuan mendapatkan peta yang benar dan baik sebagai

    dasar penyelidikan selanjutnya.

    Tahap berikutnya melakukan pemetaan geologi dengan menggunakan

    peta permukaan dan foto udara dimaksudkan untuk melakukan

    interpretasi keadaan singkpan,struktur,kedudukan stratigrafi dari

    batubara. Untuk mengetahui kedudukan stratigrafi lapisan batubara

    dilakukan pemboran dangkal ataupun pemboran dalam di beberapa

    tempat.tjuannya untuk mendapatkan data tentang ketebalan dan

    kedudukan formasi lapisan batubara.dengan melakukan korelasi terlebih

    dahulu dari titik pemboran dapat diketahui arah dan bentuk penyebaran

    lapisan batubara.disamping itu diperoleh pula data pendahuluan tentang

    kualitas batubara.

    Pada akhir program ini apabila sekiranya daerah tersebut memiliki nilai

    ekonomi yang potensial maka akan diperoleh data sebagai berikut

    1.

    Hasil perhitungan cadangan sampai tingkat indikatif

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    14/27

    9

    2. Perkiraaan tentang kaualitas

    3.

    Interpretasi tentang geometrid an struktur endapan

    4.

    Laporan tentang sumber cadangan secara lengkap untuk

    studi pemasaran dan finansial

    Disamping itu sudah dapat ditentukan pula:

    1. Keadaan geologi endapan batuabara dan perkiraan

    struktur bawah permukaan

    2.

    Alternative cara penambangan baik secara tambang

    terbuka atau tambang dalam.

    c.

    Penyelidikan detailPada tingkat ini kegitan ekplorasi lebih terpusat pada kegiatan pemboran

    yang bertujuan untuk lebih mengetahui bentuk geometri endapan

    batubara,kualitas dari lapisan batubara dan kemungkinan adanya

    anomaly geologi yang mungkin akan menimbulkan kesulitan dalam

    proses penambangan yang akan dilaksanakan.apabila diperlukan dapat

    pula dilakukan penyelidikan geofsika dengan tujuan untuk mengetahui

    secara rinci keadaaan geologi bawah permukaan yang meliputi keadaan

    stratigrafi dan struktur geologi yang tidak terekam dari kegiatan

    pemboran.pengumpulan dan pendokumentasian semua data yang telah

    diperoleh berikut peta yang telah dibuat serta rencana penmabangan akan

    dipergunakan sebagai dasar dan rencana kerja aktifitas penambangan

    yang akan dating.pada akhir kegiatan program ini akan dihasilkan hal-hal

    sebagai berikut :

    Perhitungan cadangan sampai tingkat yang dapat diambil

    recoverable reserve,sedang ketepatan perkiraan

    perhitungan batubara yang dapat perhitungan sudah

    mendekati 20%

    Data lengkap mengenai kualitas baik secara statistic dan

    varasi yang terdapat secara regional data yang

    menyangkut batuan ikutan

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    15/27

    10

    Data tentang penggunaan batubara dan laporan tentang

    hasil tes pembakaran baik dalam skala lab maupun dalam

    skala komersial di sector industry

    Data yang menyangkut tentang pencucian batubara

    (washability test).

    Bilamana data yang telah dikumpulkan tersebut dan pada kenyataan

    sudah komprehensif maka berarti pengembangan sumber cadangan

    batubara tersebut telah memperoleh prioritas yang tinggi untuk dapat

    diajukan ke tinggkat yang lebih lanjut.tingkat selanjunya akan dilakukanpengumpulan data mengenai penambangan dan masalah yang

    menyangkut bidang yang bersifat engineering seperti masalah

    geoteknik,hidrologi dan perencanaan proses pencucian, hal yang

    menyangkut pengangkutan dan penimbunan batubara

    Semua data tersebut dikomplikasi dan dijadikan bahan untuk membuat

    studi kelayakan pengembangan endapan batubara tersebut kea rah

    pembukaan tambang

    Pekerjaan ekplorasi akan tetap dilakukan terus selama masa umur

    tambang tersebut berjalan.pekerjaan ekplorasi ini dikenal sebagi

    komersial ekploration program,menyangkut pula pekerjaan pemboran

    produksi yang bertujuan untuk lebih meningkatkan ketelitian cadangan

    yang dapat diambil sampai pada tingkat 5%.

    2.3 Sumberdaya Mineral Dan Cadangan (Mineral Resources And Reserves)

    Pengklasifikasian bahan galian mineral dapat dijabarkan sesuai dengan SNI13-4726-

    1998 tentang sumberdaya mineral dan cadangan

    1)

    Sumberdaya mineral dibedakan atas:

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    16/27

    11

    Sumber Daya Mineral Hipotetik (Hypothetical Mineral Resource) adalah

    sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan

    perkiraan pada tahap Survai Tinjau.

    Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource) adalah sumber daya

    mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap

    Prospeksi

    Sumber Daya Mineral Terunjuk (Indicated Mineral Resource) adalah sumber

    daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap

    Eksplorasi Umum.

    Sumber Daya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource) adalah sumber

    daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap

    Eksplorasi Rinci.

    2)

    Cadangan

    Cadangan Terkira (Probable Reserve) adalah sumber daya mineral terunjuk dan

    sebagian sumberdaya mineral terukur yang tingkat keyakinan geologinya masih

    lebih rendah, yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang

    terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomik Cadangan Terbukti (Proved Recerve) adalah sumber daya mineral terukur yang

    berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi,

    sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomik.

    3) Dasar klasifikasi

    Tingkat keyakinan geologi

    i) Survey tinjau

    ii)

    Prospeksiiii)Ekplorasi umum

    iv)Ekplorasi rinci

    Pengkajian layak tambang

    i) Pengkajian layak tambang meliputi faktor-faktor ekonomi, penambangan,

    pemasaran, lingkungan, sosial, dan hukum/ perundang-undangan. Untuk

    endapan mineral bijih, metalurgi juga merupakan faktor pengkajian layak

    tambang.

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    17/27

    12

    ii) Pengkajian layak tambang akan menentukan apakah sumber daya mineral

    akan berubah menjadi cadangan atau tidak

    iii)

    Berdasarkan pengkajian ini, bagian sumber daya mineral yang layak

    tambang berubah statusnya menjadi cadangan sedangkan yang belum layak

    tambang tetap menjadi sumber daya mineral.

    2.4 Sumberdaya Dan Cadangan Batubara

    Pengklasifikasian batubara dapat dijabarkan sesuai dengan SNI 5015 2011 ,dan seperti

    halnya mineral pengklasifikasian sumberdaya dan cadangan batubara berdasar atas

    tingkat keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi.

    A.

    Defenisi sumberdaya batubara

    Bagian dari endapan batubara dalam bentuk dan kualitas tertentu serta

    mempunyai prospek beralasan yang memungkinkan untuk ditambanga secara

    ekonomis.lokasi,kualitas,kuantitas karakteristik geologi dan kemenerusan dari

    lapisan batubara yang telah diketahui diperkirakan atau di interpretasikan dari

    bukti geologi tertentu.sumberdaya batubara dibagi sesuai dengan tingkat

    kepercayaan geologi ke dalam kategori tereka terunjuk dan terukur

    Sumberdaya batubara tereka

    bagian dari total estimasi sumberdaya batubara yang kualitas dan

    kuantitasnya hanya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang

    rendah. Titik Informasi yang mungkin didukung oleh data pendukung

    tidak cukup untuk membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau

    kualitasnya. Estimasi dari kategori kepercayaan ini dapat berubah secara

    berarti dengan eksplorasi lanjut.

    Sumberdaya batubara terunjuk

    bagian dari total sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya

    dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang masuk akal,

    didasarkan pada informasi yang didapatkan dari titik-titik pengamatan

    yang mungkin didukung oleh data pendukung. Titik Informasi yang ada

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    18/27

    13

    cukup untuk menginterpretasikan kemenerusan lapisan batubara, tetapi

    tidak cukup untuk

    membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau kualitasnya

    Sumberdaya batubara terukur

    bagian dari total sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya

    dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan tinggi, didasarkan pada

    informasi yang didapat dari titik-titik pengamatan yang diperkuat

    dengan data-data pendukung. Titik-titik pengamatan jaraknya cukup

    berdekatan untuk membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau

    kualitasnya Sumberdaya batubara terkira

    bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk yang dapat ditambang secara

    ekonomis setelah faktorfaktor penyesuai terkait diterapkan, dapat juga

    sebagai bagian dari sumberdaya batubara terukur yang dapat ditambang

    secara ekonomis, tetapi ada ketidakpastian pada salah satu atau semua

    faktor penyesuai yang terkait diterapkan.

    B. Defenisi cadangan batubara

    Cadangan batubara terkira

    bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk yang dapat ditambang secara

    ekonomis setelah faktorfaktor penyesuai terkait diterapkan, dapat juga

    sebagai bagian dari sumberdaya batubara terukur yang dapat ditambang

    secara ekonomis, tetapi ada ketidakpastian pada salah satu atau semua

    faktor penyesuai yang terkait diterapkan.

    Cadangan batubara terbukti

    bagian yang dapat ditambang secara ekonomis dari sumberdaya batubara

    terukur setelah faktor-faktor penyesuai yang terkait diterapkan.

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    19/27

    14

    2.5.Metode Metode Perhi tungan Di Dalam Mengestimasi Kadar Blok Dan Kadar

    Total Pada Duatu Endapan Bahan Galian

    Pada dasarnya sebenarnya banyak penelitian yang telah dilakukan untuk

    mengembangkan metode perhitungan sumberdaya atau cadangan.penelitian-penelitian

    tersebut dilakukan untuk menghilangkan dan mengkompensasi beberapa kelemahan

    dari metode perhitungan sumberdaya atau cadangan yang telah ada.

    Dan adapun beberapa metodenya

    2.5.1 Metode cross section

    Metode cross section merupakan salah satu dari beberapa metode di dalam menghitung

    kadar suatu blok pada endapan batubara maupun cebakan mineral .Penampang

    melintang disusun dari kombinasi antara peta garis singkapan (cropline) batubara

    dengan data pemboran (log bor). Penampang melintang per seam disusun dengan

    melakukan interpolasi antar data lapisan (seam) pada setiap titik bor yang berdekatan.

    Garis penampang melintang sebaiknya selalu diusahakan tegak lurus jurus garis

    singkapan batubara.

    Gambar 2.1 Sketsa Perhitungan Volume Rumus Prismoida

    Paper geosains, estimasi cadangan batukapur dengan metode cross section

    dibandingkan dengan metode kontur, Ardno Erwin Unhas

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    20/27

    15

    Gambar 2.2 rumus Prismoida

    Paper geosains, estimasi cadangan batukapur dengan metode cross section

    dibandingkan dengan metode kontur, Ardno Erwin Unhas

    Gambar 2.3 sketsa perhitugan volume rumus kerucut terpancung

    Paper geosains, estimasi cadangan batukapur dengan metode cross section

    dibandingkan dengan metode kontur, Ardno Erwin Unhas

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    21/27

    16

    Gambar 2.4 Rumus perhitugan volume rumus kerucut terpancung

    Paper geosains, estimasi cadangan batukapur dengan metode cross section

    dibandingkan dengan metode kontur, Ardno Erwin Unhas

    ambar 2.5 sketsa & Rumus perhitugan volume mean area

    Paper geosains, estimasi cadangan batukapur dengan metode cross section

    dibandingkan dengan metode kontur, Ardno Erwin Unhas

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    22/27

    17

    Penampang seam berguna untuk memudahkan perhitungan sumberdaya sekaligus

    cadangan batubara salah satunya dengan menggunakan rumus mean area. Data tersebut

    juga dapat digunakan untuk menghitung cadangan tertambang dengan memasukkan

    asumsi sudut lereng ke dalamnya. Umumnya Dengan menggunakan metode kalkulasi

    yang lebih sederhan , perhitungan cadangan perblock dan totalnya dapat di uraikan

    seperti berikut

    Untuk perhitungan kadar tiap blok masing-masing, maka diperlukan:

    Luas penampang A-B dst (LAB)

    Kadar rata-rata penampang A-B dst (GAB)

    Sehingga :

    G blok 1 (AB-CD) =

    Untuk perhitungan kadar total, maka yang diperlukan adalah :

    1. Jarak section

    2.

    Volume tiap blok

    a. V blok 1 =

    3. Volume blok total

    a. V total = V blok 1 + V blok 2+.......+ V blok n

    Sehingga kadar total :

    2.5.2 Metode tr iangular Grouping

    metode ini pada dasarnya dilakukan dengan konsep dasar menjadikan titik yang

    diketahui menjadi titik sudut suatu prisma segitiga.prisma segitiga diperoleh dengan

    cara menghubungkan titik-titik yang diketahui tanpa berpotongan .Pada cara ini setiap

    blok dibentuk oleh 3(tiga) titik bor terdekat sedemikian hingga secara tigadimensi blok

    tersebut berbentuk prisma terpancung dengan sisi prisma adalah kedalaman ketigatitik

    bor tersebut.Titik 1, 2, 3 akan merupakan penentu besarnya cadangan, jika pembobotan

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    23/27

    18

    pada titik-titik tersebut sama setiap perhitungan blok (titik 1 akan dipakai 6 kali). Jika

    harga titik-titik 1, 2 dan3 tersebut besar, maka hasil perhitungan akan membesar (

    over estimate), demikian pula sebaliknya ( under estimate).

    Gambar 2.4 Rumus perhitugan volume rumus kerucut terpancung

    Untuk perhitungan kadar tiap blok masing-masing, maka diperlukan:

    Tebal rata-rata ore 1 blok (t)

    Kadar rata-rata ore 1 blok (G)

    Luas blok (L)

    Sehingga B tot (kandungan bijih total):

    B 1 =

    = ( luas blok x tebal rata-rata ore) x G

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    24/27

    19

    Untuk kadar totalnya, tinggal di tambahkan B 1 + B 2+......+ B n

    Cadangan endapan diperoleh dengan menjumlahkan seluruh tonase tiap blok,

    sedangkan kadar rata-ratanya dihitung memakai pembobotan tonase

    2.5.3 Metode Poli gon

    Metode poligon merupakan metode penaksiran yang konvensional. Metode ini umum

    diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri

    sederhana. metode poligon juga dikenal sebagai bagian dari metode penampang

    horizontal, dimana sebenarnya metode poligon ini adalah contoh penerapan dari atura

    nearest point.

    Gambar 2.7 Sketsa Metode Poligon

    Metode Poligon adalah suatu metode perhitungan dengan konsep dasar yang

    menyatakan bahwa seluruh karakteristik endapan suatu daerah diwakili oleh suatu titik

    tertentu.Jarak titik bor di dalam poligon sama dengan jarak batas poligon ke titik bor

    terdekat.dimana di dalam poligon nilai kadar diasumsikan konstan sama dengan kadar

    pada titik bor dalam poligon (hustrulid & kutcha ,1995).

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    25/27

    20

    Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai conto yang berada

    ditengah-tengah poligon sehingga metode ini sering disebut metode poligon daerah

    pengaruh (area of influence).Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara

    dua titik sampel dengan satu garis sumbu. Poligon dibangun dari titik-titik pada garis

    hubung dengan jarak batas terhadap pusat poligon yang selalu sama dengan jarak batas

    pusat poligon disebelahnya. Di dalam poligon, kadar diasumsikan konstan dan sama

    dengan kadar pada lubang bor di dalamnya. Dalam kerangka model blok, dikenal jenis

    penaksiran poligon dengan jarak titik terdekat (rule of nearest point), yaitu nilai hasil

    penaksiran hanya dipengaruhi oleh nilai sampel yang terdekat.

    Untuk perhitungan kadar tiap blok masing-masing, maka diperlukan:

    Luas blok n

    Ketebalan ore

    Kadar ore

    Sehingga kadar blok 1 :

    = volume x kadar

    = ( luas x ketebalan) x kadar

    Jadi untuk kadar totalnya, kacar tiap blok ditambahkan semuanya

    2.5.4 Metode I soli ne

    metode isoline merupakan bagian dari metode penampang horizontal, dimana metode

    ini menggunakan prinsip dasar isoline dimana kurva yang menghubungkan titik-titik

    yang memiliki nilai kuantitatif sama .metode ini digunakan dengan asumsi nilai yang

    berada diantara 2 buah titik kontinue dan mengalami perubahan secara gradual diamana

    volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat di dalam

    batas kontur kemudian menggunakan prosedur umum dikenal

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    26/27

    21

    Gambar 2.8 Sketsa Metode Isoline

    Paper geosains, estimasi cadangan batukapur dengan metode cross section

    dibandingkan dengan metode kontur, Ardno Erwin Unhas

  • 7/23/2019 Penaksiran Kadar Blok Pada Bahan Galian

    27/27

    DAFTAR PUSTAKA

    Ardno ,Erdwin. Paper Geosains estimasi cadangan batukapur dengan metode cross

    section dibandingkan dengan metode konturUniversitas Hasanuddin :Teknik

    Pertambangan

    Balfas,Muhammad Dahlan.2015.Geologi Untuk Pertambangan

    Umum.Yogyakarta:Graha Ilmu.

    Sukandarrumidi.1995.Batubara dan Gambut.Yogyakarta:Gadja Mada University Press

    Sukandarrumidi.1998.Bahan Galian Industri. Yogyakarta:Gadja Mada University Press