bab 6 bahan galian c

Upload: andre-casper

Post on 23-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    1/31

    bab 6 bahan galian

    BAB 6

    BAHAN GALIAN

    6.1. Umum

    Selama melakukan pemetaan geologi di daerah penelitian, selain melakukan

    pengukuran dan pengamatan terhadap aspek stratigrafi, struktur geologi maupun

    geomorfologi, telah dilakukan pula pengamatan terhadap beberapa aspek geologi

    terpakai berupa potensi serta sebaran endapan bahan galian. Sebagian besar

    wilayah penelitian memiliki sumberdaya dengan jumlah dan luas sebaran yang

    cukup beragam. Beberapa diantaranya tersebar di wilayah yang belum dapat

    dijangkau dengan mudah, namun yang letaknya dekat dan mudah dijangkau serta

    bernilai ekonomis telah dimanfaatkan secara tradisional dengan peralatan

    seadanya, di beberapa tempat dijumpai pula endapan bahan galian tersebut telah

    diusahakan dengan sistim penambangan yang lebih maju menggunakan alat gali

    dan alat angkut mekanis.

    Pada bagian geologi terpakai ini, bahan galian yang dimaksud di sini adalah

    bahan galian yang secara umum sudah popular dan banyak dimanfaatkan di

    sekitar lokasi penelitian untuk kebutuhan pembangunan konstruksi, dalam arti

    bahan galian tersebut secara langsung telah dimanfaatkan oleh masyarakat di

    sekitar daerah penelitian. Selain itu, keberadaan endapan mineral logam yang

    banyak tersebar di daerah penelitian juga menjadi bagian dari informasi yang akan

    dibahas di sini, namun pembahasannya dibatasi hanya pada genesa secara teoritis,

    letak dan perkiran luas sebaran endapan mineral tersebut di lapangan.

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    126

    126

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    2/31

    bab 6 bahan galian

    6.2. Pengertian dan Klasifikasi

    Pengertian bahan galian menurut Sudarno, 1!", adalah segala unsur kimia,

    material, dan segala macam batuan, yang merupakan endapan alam, baik yang

    berbentuk padat, cair maupun gas. Sedangkan menurut #ndang$#ndang %omor

    11 &ahun 16' &entang (etentuan$ketentuan Pokok Pertambangan Bab 1 pasal 2

    )point a* adalah unsur$unsur kimia, mineral$mineral, bijih$bijih dan segala macam

    batuan termasuk batu$batu mulia yang merupakan endapan alam.

    Penggolongan bahan galian di +ndonesia sesuai dengan #ndang$#ndang

    tersebut di atas, menyatakan bahwa bahan galian dibagi atas tiga golongan yaitu

    a. Bahan galian strategis )-olongan * adalah bahan galian yang

    strategis terhadap pertahanan dan perekonomian %egara.

    b. Bahan galian /ital )-olongan B* adalah bahan galian yang dapat

    menjamin hajat hidup orang banyak.

    c. Bahan galian non strategis dan non /ital )-olongan 0* adalah

    bahan galian yang tidak langsung mempengaruhi hajat hidup orang banyak

    baik sifat maupun jumlahnya.

    Pada pembahasan selanjutnya, bahan galian yang dimaksud disini adalah

    bahan galian -olongan 0 dan secara khusus penggolongan ini ditinjau dari segi

    kegunaannya, terutama merupakan bahan industri dan bahan bangunan.

    Sedangkan endapan mineral logam yang telah disebutkan di atas didasarkan pada

    keterdapatannya di alam )genesa*.

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    12'

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    3/31

    bab 6 bahan galian

    6.3. Potensi dan searan

    Berdasarkan hasil pemetaan kondisi geologi di daerah penelitian secara lokal

    dan kompilasi peta menunjukan bahwa bahan galian -olongan 0 tersebar luas

    hampir di seluruh wilayah dan kandungan logam di beberapa tempat. engan

    mengabaikan nilai ekonomis, maka bahan galian yang dijumpai pada daerah

    penelitian terdiri atas

    1. 3ndapan tanah lateritik

    2. 4ematit residual

    5. 3ndapan logam emas sekunder

    . Batugamping

    7. 8aterial urugan, dan

    6. 3ndapan pasir batu )sirtu*

    6.5.1. 3ndapan tanahlateritik

    &anah laterit adalah bahan galian yang masuk dalam kelompok mineral

    industri logam walaupun kenampakannya di alam tidak dalam bentuk atau

    menyerupai kenampakan layaknya mineral logam pada umumnya. 3ndapan ini

    dapat digolongkan sebagai mineral industri logam karena hasil ekstraksi dari

    endapan yang umumnya berbentuk tanah hasil lapukan ini adalah nikel )%i* yang

    sampai saat ini masih menjadi komoditas yang paling utama dalam

    pengembangan industri logam.

    &anah laterit adalah endapan yang menjadi sumber utama nikel yang

    ditambang di permukaan. i sekitar daerah penelitian, endapan ini umumnya

    tidak memiliki 9onasi laterit yang seragam, terkadang dijumpai 9ona limonit yang

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    12!

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    4/31

    bab 6 bahan galian

    langsung berhubungan dengan 9ona batuan dasar, namun setempat dijumpai

    9onasi dari endapan ini dalam pola yang hampir ideal yang secara /ertikal dimulai

    dari limonit, saprolit kemudian batuan dasar. &anah laterit ini dijumpai secara fisik

    pada 9ona limonit berwarna merah kecoklatan, setempat merah kehitaman, pada

    formasi geotit kaya akan limonit, hematit, geotit berukuran bongkah$kerikil,

    massif, menampakkan habit granular dan material pasir hingga lempung, di

    bagian bawah formasi geotit berwarna coklat hingga merah kekuningan dengan

    dominasi material lempung hingga !7 :, semakin mendekati 9ona saprolit,

    tampak warna berubah lebih kekuningan. Pada 9ona saprolit menunjukan warna

    hijau kekuningan hingga kelabu, tekstur lebih kasar dengan komposisi material

    serabut dan pipih dari mineral garnierite, serpentin )krisotil* lebih dominan

    dengan kadar air yang lebih tinggi. Semakin mendekati batuan dasar tampak

    warna berubah semakin cerah, namun terkadang didominasi warna hijau

    kehitaman hingga abu$abu kehijauan, bagian ini terkadang hanya berupa bongkah$

    bongkah batuan dasar yang telah lapuk, namun setempat masih dijumpai tubuh

    batuan yang menampakkan kondisi segar.

    3ndapan tanah lateritik yang dijumpai di daerah penelitian adalah tanah

    sebagai hasil pelapukan batuan dari kelompok asosiasi batuan ultrabasa peridotit$

    dunit serpentinisasi yang berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui telah

    mengalami pengayaan material oksida besi dan silika$silika %i. ijumpai di

    sekitar perbukitan ;aena )Perumnas ++ hingga Buper*, setempat di sekitar

    perbukitan

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    5/31

    bab 6 bahan galian

    struktural denudasional. ari kenampakan di lapangan, terlihat endapan ini

    membentuk cebakan$cebakan yang kontinyu mengikuti pola sebaran batuan

    induknya, formasi secara /ertikal membentuk lapisan$lapisan yang mudah

    dibedakan dan menunjukan proses pelarutan yang dikontrol oleh aliran air tanah

    yang bertanggung jawab terhadap distribusi ukuran partikel mineral maupun

    material penyusunnya yang sistimatis sehingga dapat dikatakan sebagai endapan

    lateritik residual. =ika dilihat dari asosiasi batuan induknya dan proses eksogen

    sebagai faktor pembentuknya dapat dikatakan endapan ini adalah weathering

    dunites and peridotite-Ni rich iron oxide.

    ;alaupun model dan pola endapan ini sangat jelas terlihat di lapangan,

    namun ketebalan yang ber/ariasi serta kedalaman batuan dasar dari endapan ini

    tidak dapat diukur untuk memperoleh ketebalan rata$rata endapan ini. 4al ini

    disebabkan karena satuan batuan yang membentuk endapan ini adalah satuan

    batuan yang tertua di daerah penelitian sehingga tanah hasil lapukannya sangat

    tebal, disamping itu di beberapa tempat ketebalan 9ona limonit ada yang mencapai

    lebih dari ! meter bahkan lebih dalam lagi maka sumberdaya endapan ini tidak

    dapat dikalkulasi. %amun dari pengamatan pada wilayah$wilayah yang telah

    mengalami lateritisasi, diperoleh luas rata$rata endapan ini di permukaan adalah

    sekitar 2,5'' km>.

    ;alaupun logam nikel sudah awam di masyarakat, namun endapan tanah

    laterit sebagai penghasil nikel tersebut belum cukup dikenal secara luas oleh

    masyarakat. i dalam dunia industri logam pada umumnya, nikel adalah

    komoditas utama dan secara komersil lebih popular dan digunakan hampir di

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    15"

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    6/31

    bab 6 bahan galian

    setiap perlengkapan yang dibutuhkan manusia sehari$hari, terutama dalam

    pengembangan industriiron and ferro alloy metals. Beberapa hasil atau manfaat

    dari industri tersebut yang menggunakan nikel ini disamping sebagai bahan

    pelapis pada baja stainless adalah baterai kering, lampu pijar, kabel tegangan

    tinggi hingga pada peralatan elektronik dan rumah tangga serta perangkat olah

    raga seperti tongkat pemukul golf.

    ?oto 6.1. (enampakan lapangan bahan galian tanah laterit di daerah 3ntrop yangmenunjukan indikasi sebagai model endapan residual dengan distribusi material yangsistimatis. ?oto diambil di daerah 3ntrop )=aya sri* pada stasiun 6, ifoto menghadaprelatif ke baratlaut

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    151

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    7/31

    bab 6 bahan galian

    ?oto 6.2. (enampakan lapangan bahan galian tanah laterit di daerah Perbukitan ;aena)Buper* yang menunjukan ciri sebagai endapan yang telah mengalami pengayaan oksida

    besi dengan kesan oksidasi yang nyata. ?oto diambil di daerah Buper ;aena pada stasiun61, ifoto menghadap relatif ke timur

    ?oto 6.5. (enampakan lapangan sebaran lateral bahan galian tanah laterit di daerahPerbukitan ;aena )Buper* yang menunjukan ciri sebagai tanah yang miskin bahanorganik yang dapat dilihat dari /egetasi yang jarang dan homogen. ?oto diambil didaerah Buper ;aena pada stasiun 61, ifoto menghadap relatif ke timurlaut

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    152

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    8/31

    bab 6 bahan galian

    6.5.2. 4ematit residual

    4ematit adalah mineral logam yang masuk dalam kelompok mineral industri

    yang oleh karena sifat fisik logam yang berasal dari hasil ekstraksi mineral ini erat

    hubungannya dengan perkembangan dunia industri sehingga dapat digolongkan

    kedalam bahan galian strategis.

    4ematit adalah salah satu mineral yang menjadi sumber logam besi )?e*

    Berdasarkan pengamatan di daerah penelitian menunjukan sifat fisik berwarna

    hitam hingga agak kemerahan, bentuk kristal tidak teratur, habit massif hingga

    granular, goresan hitam, kilap logam, belahan tidak ada, pecahan choncoidal,

    kekerasan 7,7$6 skala 8oh@s dengan berat jenis ,'$,!. 4ematit pada umumnya

    dikenal sebagai mineral oksida besi karena merupakan logam persenyawaan yang

    terutama terdiri dari unsur ?e dan A2 dan unsur$unsur logam lain yang dapat

    bersenyawa dengan kedua unsur utama tersebut sehingga mineral ini banyak

    dijumpai di alam dengan komposisi kimia yang ber/ariasi yang kadang$kadang

    unsur yang bersenyawa tersebut dapat mempengaruhi dan menggantikan unsur

    besi dalam mineral hematit. (omposisi kimia mineral hematit biasanya ditulis

    ?e2A5.

    4ematit biasanya hadir sebagai mineral pengiring di dalam kelompok batuan

    ultrabasa )peridotit* dan sering dijumpai di alam berasosiasi dengan kromit

    )8g?e2*)0r.l.?e5*2A., dengan persentasi yang dominan daripada kromit.

    (arena persentasinya yang dominan maka jika menemukan sedikit saja sebaran

    kromit di suatu daerah ultrabasa, kemungkinan besar akan menemukan juga

    mineral hematit dalam jumlah yang lebih besar lagi bahkan bisa mencapai 6" :$

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    155

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    9/31

    bab 6 bahan galian

    '" : lebih luas dari luasan sebaran kromit. tau sebaliknya, jika kehadiran

    mineral hematit lebih dominan maka kemungkinan akan dijumpai sedikit saja

    kromit atau tidak sama sekali. (ehadiran mineral hematit adalah ciri umum dari

    pada suatu daerah kompleks ofiolit. +ndikasi unsur hematit sebagai proses oksidasi

    lapukan batuan beku ultrabasa berbentuk nodul di permukaan atau dengan kata

    lain endapan mineral inisyngenetic.

    ?oto 6.6. (enampakan morfologi mineral dari bongkah hematit yang memperlihatkantekstur choncoidal dan . ?oto diambil di daerah #ncen ;aena, stasiun '.

    i daerah penelitian, sebaran hematit dijumpai setempat$setempat pada

    daerah yang disusun oleh batuan ultrabasa dari kelompok harsburgit, dunit dan

    serpentinisasi dunit, yang juga sebarannya setempat$setempat dan tidak luas

    sehingga sebaran endapan mineral hematit ini tergantung dari luasan batuan

    induknya. Sebaran mineral ini dijumpai di daerah perbukitan ;aena )Buper*,

    setempat di perbukitan

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    10/31

    bab 6 bahan galian

    );alikota dan =aya sri* yang umumnya merupakan perbukitan bergelombang

    struktural denudasional. &ampak membentuk cebakan$cebakan atau endapan

    dengan bentuk lensa yang polanya tidak beraturan mengikuti pola sebaran batuan

    induknya, setempat membentuk pod dan sack-form sehingga dapat dikatakan

    sebagai cebakan podiform. Selain podiform, endapan ini juga dijumpai dalam

    bentuk tabular atau lapisan yang tidak kontinyu atau diseminasi dengan pola

    distribusi yang tidak sistimatis. Biasanya dijumpai di lapangan terkonsentrasi di

    puncak$puncak bukit yang reliefnya hampir landai, kadang juga terdapat sebagai

    transported materialsdi lereng$lereng atau lembah antar bukit yang mungkin

    merupakan hasil dari aktifitas air permukaan. Aleh sebab bentuk dan sebaran yang

    demikian, maka sangat sulit untuk mengkalkulasi sumberdaya endapan mineral

    ini, namun secara kasar berdasarkan kenampakan lateral di permukaan, diperoleh

    luasan sebaran ini sekitar 1,67' km> .

    +stilah hematit belum popular di masyarakat sekitar daerah penelitian

    ataupun masyarakat pada umumnya dalam arti yang lebih luas. Biasanya jika

    ditemukan, hematit ini hanya disebut sebagai bijih besi. %amun dalam dunia

    industri metalurgi maupun industri rekayasa logam, hematit telah banyak

    digunakan sebagai bahan baku atau hasil ekstraksi dari hematit ini biasanya

    digunakan sebagai bahan campuran baja, dan peralatan yang berbahan dasar besi.

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    157

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    11/31

    bab 6 bahan galian

    ?oto 6.'. (enampakan sebaran cebakan podiform hematit secara lateral di permukaan di

    daerah perbukitan ;aena )Buper*. ?oto diambil pada stasiun 61, menghadap relatif ketenggara.

    6.5.5. 3ndapan emas sekunder

    3mas (gold) merupakan mineral logam yang umumnya dikenal sebagai

    logam yang bernilai tinggi secara komersil sehingga sering disebut mineral

    berharga. 3mas bukan saja sebagai logam perhiasan yang bernilai tinggi, namun

    saat ini dalam pengembangan teknologi, unsur logam ini telah banyak digunakan,

    maka berdasarkan sifat komoditas dapat dikategorikan sebagai mineral industri.

    Berdasarkan sifat fisik mineral dan komposisi kimianya, emas digolongkan dalam

    kelompokprecious metals.Berdasarkan manfaat dan kegunaannya yang beragam

    yang dapat mempengaruhi perkembangan di berbagai segi kehidupan, terutama

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    156

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    12/31

    bab 6 bahan galian

    segi ekonomi, maka unsur logam ini digolongkan sebagai bahan galian golongan

    B.

    3mas adalah mineral logam dengan komposisi utamanya adalah u. Secara

    teoritis, emas memiliki sifat khusus berdasarkan asosiasi komposisi elemen

    penyusunnya, salah satu sifat khususnya adalah hanya dapat bersenyawa dan

    berasosiasi dengan jenis mineral logam tertentu selain dapat berdiri sendiri

    sebagai unsur native. Aleh sebab itu mineral logam ini disebut sebagai logam

    mulia, dan termasuk golongan +B dalam sistim periodik unsur 8endeleye/. 3mas

    tidak pernah dijumpai dalam komposisi 1"" : u walaupun dalam bentuk native

    gold,biasanya masih mengandung unsur$unsur lain yang sering disebut sebagai

    mineral pengotor, sehingga kadar kemurnian emas biasa disebut carat. 3mas

    dengan kadar 24 caratberarti sebanding dengan sekitar ! : kandungan unsur

    u.

    Pembentukan endapan mineral emas secara umum melalui banyak proses,

    diantaranya secara primer melalui kegiatan magmatisme yaitu melalui proses

    hidrotermal sehingga terbentuk mekanisme endapan primer segregasi, diseminasi,

    cumulates (gravity separation), pegmatit, stockworkdan /ein. 3ndapan$endapan

    mineral atau bahan galian yang mengandung emas yang terbentuk melalui hasil

    proses weathering, inorganic sedimentation dan organic sedimentation

    membentuk endapan plaser, residual,supergene enrichment, e/aporasipresipitasi

    disebut sebagai endapan sekunder yang biasanya berasal dari endapan primer

    yang telah mengalami proses$proses eksogen. 3ndapan logam emas di alam

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    15'

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    13/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    14/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    15/31

    bab 6 bahan galian

    ?oto 6.. oarse grainedamfibolit teralterasi urat pirit )py*, kalkopirit )cpy*, galena)ga* dan mineral$mineral oksida )oD* sebagai indikasi endapan emas di daerahpenelitian pada awalnya terbentuk secara primer melalui proses metamorfisme.0onto diambil pada stasiun 121 sungai Sborgonyie, (otaraja.

    ;ilayah$wilayah dijumpai adanya endapan emas ini diantaranya yang sudah

    ditambang adalah di sekitar perbukitan ;aena )Buper* yang berada di bagian

    barat$baratdaya daerah penelitian dan di sekitar 3ntrop dan Polimak )rdipura*

    yang terletak di bagian utara$timurlaut daerah penelitian. Selain itu, dijumpai pula

    adanya indikasi keterdapatan endapan mineral ini di beberapa lokasi, diantaranya

    di bagian hulu dan bagian tengah sungai Sborgonyie, bagian hulu sungai Eenaung

    dan bagian hulu sungai Cemok. Pada lokasi$lokasi endapan ini yang sudah

    ditambang, umumnya merupakan pertambangan rakyat dengan metode

    pembukaan lubang$lubang mengikuti 9ona$9ona mineralisasi yang dijumpai, ada

    pula yang melakukan penggalian di sepanjang aliran sungai. &eknik pemisahan

    material umumnya dengan metode panned concentrated atau la9im disebut

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    1"

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    16/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    17/31

    bab 6 bahan galian

    lubang tersebut !$1" meter. 4al ini tentu sangat berisiko, apalagi dari pengamatan

    di lapangan, lubang$lubang ini tidak ditunjang dengan teknik penyanggaan

    dinding sehingga sangat mudah mengalami longsor. ari segi lain, litologi sumber

    andapan ini adalah satuan batuan bancuh yang pada umumnya tidak kompak dan

    mudah terlepas sehingga menambah risiko terjadinyasu!sidencesecara setempat

    yang dipicu oleh aktifitas penggalian.

    ?oto 6.11. Nugget gold yang ditambang di daerah 3ntrop$Polimak sebagai ciriendapan emas di daerah penelitian adalah sekunder dan berasal dari residu lapukan

    batuan induk. ifoto pada stasiun 6, menghadap relatif ke utara.

    6.5.. Batugamping

    Batugamping merupakan bahan galian industri dan bahan bangunan yang

    sangat awam di masyarakat yang biasanya dikenal dengan istilah batukarang atau

    batukapur. i sekitar daerah penelitian, endapan ini digunakan sebagai bahan

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    12

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    18/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    19/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    20/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    21/31

    bab 6 bahan galian

    lebat, membentuk jajaran perbukitan yang membentang relatif baratdaya$timurlaut

    meliputi daerah Perumnas +++

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    22/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    23/31

    bab 6 bahan galian

    dengan air hujan akan menimbulkan dampak terhadap berkurangnya umur

    bangunan atau konstruksi.

    6.5.7. 8aterial urugan

    Bahan galian ini disebut demikian berdasarkan pemanfaatannya secara

    umum. Pada dasarnya bahan galian ini merupakan bongkah$bongkah batuan yang

    berasal dari blok$blok atau tubuh batuan yang terdeformasi dan terombak

    sehingga tidak massif serta tidak terkonsolidasi dengan baik lagi. Secara umum

    dimanfaatkan langsung oleh masyarakat sebagai bahan timbunan dan batuan

    pengisi pada beton fondasi bangunan. apat digolongkan sebagai bahan galian

    -olongan 0 karena manfaat dan fungsinya yang secara langsung tersebut.

    8aterial urugan di daerah penelitian dan sekitarnya umumnya berupa

    blok$blok batuan basa$ultrabasa yang terdeformasi, memiliki banyak retakan,

    tergerus hingga tampak remuk dan hancur dan mudah terlepas dalam bentuk

    bongkah$bongkah hingga material berukuran pasir sehingga memudahkan proses

    penambangannya baik yang menggunakan metode penambangan sederhana

    maupun dengan peralatan mekanis.

    Bahan galian ini merupakan batuan yang berasal dari satuan batuan

    serpentinit dan satuan batuan bancuh yang juga didalamnya terdapat litologi

    serpentinit, bongkah malihan dan bongkah$bongkah batuan beku basa.

    (eberadaannya di daerah penelitian sebagai hasil dari pengangkatan secara

    tektonik. (ebanyakan dari material ini yang telah ditambang adalah batuan yang

    berkomposisi peridotit, yang di lapangan dijumpai berwarna hijau keabuan hingga

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    1!

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    24/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    25/31

    bab 6 bahan galian

    Sumberdaya endapan bahan galian urugan ini sebenarnya dapat dikalkulasi

    dengan metode perhitungan yang sederhana. %amun karena endapan ini berasal

    dari satuan batuan tertua seperti serpentinit yang kemudian telah terdeformasi

    menjadi satuan bancuh, dimana bagian bawah dari litologi pembentuk endapan ini

    tidak dapat dipastikan kedalamannya, Selain itu, sebagian besar wilayah yang

    tersusun oleh batuan ini adalah wilayah pemukiman dan hutan lindung. &uarry-

    %uarry yang banyak dijumpai di daerah penelitian dan sekitarnya juga tidak

    memiliki batas areal kegiatan penambangan yang jelas untuk dapat dijadikan

    patokan untuk menentukan luasan sebaran yang dapat digunakan untuk

    menghitung besar sumberdayanya, karena selain memiliki ijin penambangan dari

    lembaga yang berwenang, perusahaan$perusahaan yang melakukan penambangan

    tersebut pada dasarnya lebih tergantung pada kontrak penambangan yang tidak

    terbatas baik waktu dan luas wilayah dengan masyarakat pemilik hak ulayat

    dimana bahan galian tersebut berada.

    Bahan galian material urugan bersumber dari batuan peridotit yang

    kandungan mineralnya tidak resisten terhadap pelapukan, walaupun demikian

    material ini direkomendasi menggantikan material lain yang lebih resisten atau

    tahan terhadap proses eksogenik mengingat di sekitar daerah penelitian tidak

    dijumpai sumber batuan lain yang lebih baik. isamping itu, perlu diinformasikan

    kondisi struktur dan tektonik yang sangat berpengaruh terhadap batuan sumber

    bahan galian ini, maka dalam melakukan perencanaan maupun kegiatan

    penambangan, harus dikontrol dengan sistim pembukaan tambang yang aman,

    geologi daerah abepura-entrop dan sekitarnyamikhel daserona

    17"

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    26/31

    bab 6 bahan galian

    misalnya dengan menerapkan sistim penggalian berjenjang atau !enches karena

    kondisi batuan yang tidak kompak dan mudah longsor.

    ?oto 6.1. (enampakan lapangan bahan galian material urugan di %uarryP&. ?lorariadikencana, Padang Bulan bepura. Salah satuside hill type %uarrydi daerah penelitian.ifoto pada stasiun "5 menghadap relatif ke baratlaut.

    ?oto 6.17. kti/itas penambangan material urugan dari litologi satuan batuan bancuhdi daerah

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    27/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    28/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    29/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    30/31

  • 7/24/2019 BAB 6 BAHAN GALIAN C

    31/31