pengaruh terapi seft untuk menurunkan intesitas merokok
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
1/147
PENGARUH TER
FREEDOM
INTE
DI
PRO
SEKO
PISPIRITUAL EFT (SPIRITUAL E
TECHNIQUE) UNTUK MENURUN
NSITAS KEINGINAN MEROKOK
ILAYAH KERJA PUSKESMAS
SANGURARA TAHUN 2015
SKRIPSI
OLEH
MOH.RAMLI
NIM. 201301179
RAM STUDI S1 KEPERAWATAN
LAH TINGGI ILMU KESEHATANWIDYANUSANTARA
PALU
2015
OTIONAL
AN
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
2/147
PENGARUH T
FREEDOM TE
KEIN
Diajukan Sebagai P
Program Stud
PRO
SEKO
ii
RAPISPIRITUAL EFT (SPIRITUAL EMO
HNIQUE) UNTUK MENURUNKAN INTE
INAN MEROKOKDIWILAYAH KERJAPUSKESMAS SANGURARA
TAHUN 2015
SKRIPSI
ersyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperaw
i Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Keseh
Widya Nusantara Palu
OLEH
MOH.RAMLI
NIM. 201301179
RAM STUDI S1 KEPERAWATAN
LAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYANUSANTARA
PALU
2015
IONAL
SITAS
atan Pada
atan
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
3/147
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH TERAPISPIRITUAL EFT (SPIRITUAL EMOTIONALFREEDOM TECHNIQUE) UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS
KEINGINAN MEROKOK DIWILAYAH KERJA
PUSKESMAS SANGURARA
TAHUN 2015
SKRIPSI
Disusun Oleh :
MOH.RAMLI
NIM. 201301179
Skripisi ini Telah Disetujui
Untuk Diseminarkan
Tanggal, 28 Agustus 2015
Pembimbing I
Pesta C. Sitohang, Dipl,Mw.,SKM. M.Kes
NIDN. 09161225601
Pembimbing II
Evi Setyawati, SKM. M.Kes
NIDN. 0902058910
Mengetahui
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu
DR. Tigor H Situmorang, MH.,M.Kes
NIDN. 1906105601
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
4/147
iv
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH TERAPISPIRITUAL EFT (SPIRITUAL EMOTIONALFREEDOM TECHNIQUE) UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS
KEINGINAN MEROKOK DIWILAYAH KERJA
PUSKESMAS SANGURARA
TAHUN 2015
SKRIPSI
Disusun Oleh :
MOH.RAMLI
NIM. 201301179
Skripisi ini Telah Di Ujikan
Tanggal, 29 Agustus 2015
Penguji I
DR. Tigor H Situmorang, MH.,M.Kes
NIDN. 1906105601 (..........................................)
Penguji II
Pesta C. Sitohang, Dipl,Mw.,SKM. M.Kes
NIDN. 09161225601 (..........................................)
Penguji II
Evi Setyawati, SKM. M.Kes
NIDN. 0902058910 (..........................................)
Mengetahui
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu
DR. Tigor H Situmorang, MH.,M.Kes
NIDN. 1906105601
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
5/147
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Moh. Ramli
NIM : 201301179
Judul Penelitian : Pengaruh Terapi Spiritual EFT (Spiritual Emotional
Freedom Technique) untuk Menurunkan Intensitas
Keinginan Merokok di wilayah kerja Puskesmas
Sangurara Tahun 2015
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penelitian ini merupakan hasil karya sendiri dan
benar keasliannya. Serta ditambah dengan literatur dan penelitian-penelitian
sebelumnya di daerah lain Apabila ternyata di kemudian hari penelitian ini
merupakan hasil plagiat atau penjiplakan atas karya orang lain, maka saya bersedia
bertanggung jawab sekaligus menerima sanksi.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaaan sadar dan tidak dipaksakan.
Peneliti
Moh. Ramli
Nim :201301179
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
6/147
vi
Pengaruh TerapiSpiritual EFT(Spiritual Emotional Freedom Technique)
Untuk Menurunkan Intensitas Keinginan Merokok di wilayah kerja
Puskesmas Sangurara Tahun 2015Moh.Ramli1)
,Corry P.Sitohang2)
,Evi Setyawati3)
INTISARI
Perilaku merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dankemudian menghisapnya dan menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan
asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya. Terapi Spiritual EFT
(Emotional Freedom Technique) salah satu varian dari satu cabang ilmu baru yaituenergy psychology. Spiritual EFT merupakan penggabungan antara spiritual powerdan energy psychology. Efek dari penggabungan antara spiritual dan energy
psychology ini dinamakan amplifiying effect (efek pelipat gandaan). Penelitian inibertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Therapy Spiritual Emotional
Freedom Technique (SEFT) terhadap Penurunan Intensitas Merokok
Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan the onegroup pretestposttest design, yang dilakukan pada bulan Juli akhir sampai denganAgustus 2015, dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang, dengan metode
pengambilan data melalui kuisioner/angket, dan intervesi terapi SEFT
Hasil penelitian ini menggunakan analisis uji Wilcoxon Signed Rank Test
menunjukkan adanya pengaruh penurunan Intensitas keinginan merokok padaresponden setelah di lakukan terapi SEFT secara signifikan hali ini berdasarkan hasil
analisis dengan uji Wilcoxon yaitu Z yang didapat sebesar -3.330a
dengan p value
(Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,001 di mana kurang dari batas kritis penelitian 0,05sehingga keputusan hipotesis adalah menerima H1 atau yang berarti terdapat
perbedaan bermakna antara kelompok pretest dan posttest.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antaraintervensi terapi SEFT terhadap penurunan intensitas keinginan merokok. Bahwa
metode terapi SEFT bisa dan dapat di gunakan sebagai salah satu terapi untuk
mengurangi intensitas keinginan merokok bahkan untuk berhenti merokok secara
permanen.
Kata Kunci : Intensitas Keingian Merokok , SEFT (Spiritual Emotional Freedom
Technique)Daftar Pustaka : 25 ( 2000 -2014
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
7/147
vii
The Effect of Spiritual EFT(Emotional Freedom Technique ) Therapy
to Reduce the Intensity desire of smoking in the work area
Puskesmas Sangurara 2015Moh.Ramli1)
,Corry P.Sitohang2)
,Evi Setyawati3)
ABSTRACT
Smoking behavior is an activity or activities of cigarette burn and then suck andblow out and can cause smoke that can be inhaled by people around him. Spiritual
Terapy EFT (Emotional Freedom Technique) one of the variants of a new science
branch that is psychology energy. Spiritual EFT represent merger among power
spiritual and of energy psychology. Effect of merger among and spiritual of energythis psychology is named by effect amplifiying (collapsible duplicate effect). This
research aim to know how Influence Of Therapy Spiritual Emotional FreedomTechnique ( SEFT) To degrade Behavior SmokeThe design of this research is a quasi his experiments with the approach of the
one group pretest-posttest design, who conducted in july the end of august up to 2015
with the total sample as many as 15 people with the methods the withdrawal of datavia kuisioner, / poll and intervesi seft therapy
This research result using analysis wilcoxon signed the rank test shows that
there is the influence of decrease in intensity desire smoking among respondents after
do. seft therapy significantly. is based on the analysis with the z wilcoxon that isobtained by -3.330a with p value ( asymp .A sig 2 tailed ) as much as 0,001 whereas
less critical of the limit research decision 0.05 so that the hypothesis is received h1 or
which means there is a difference between the meaningful pretest and posttest.The conclusion of this research is that there are significant influence
intervention therapy between SEFT to a decrease in the desire smoking. That method
therapy SEFT can and can be used as one therapy for lessen the intensity of smokingeven desire to quit smoking permanently.
Keyword : Intesitas wish to smoke, SEFT ((Spiritual Emotional Freedom
Technique)
References : 25 (20002014)
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
8/147
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbilalamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah Subhanahuwataala yang telah memberikan nikmat kesehatan dan
kesempatan serta semua nikmat yang tak terhingga kepada semua hamba-Nya
sampai detik ini. Shalawat dan salam terkirim kepada junjungan kita Baginda
Rasulullah Shallallahu alaihiwassalam, kepada keluarga, para sahabat, para wali
allah hingga kepada kita sekalian. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
penulis yang berjudul Pengaruh Terapi Spiritual EFT (SEFT) untuk Menurunkan
Intensitas Keinginan Merokok.
Selanjutnya, Skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan semua pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1) Ibu Pesta Corry Sitohang, Dipl,Mw., SKM. M.Kes, selaku Ketua Yayasan Stikes
Widya Nusantara Palu, juga sebagai Dosen Pembimbing I
2) DR. Tigor H Situmorang, MH.,M.Kes, selaku Ketua Stikes Widya Nusantara
Palu, juga sebagai Penguji I.
3) drg. Emma Sukamawati, M.Si.,M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota
Palu, yang memberikan izin penulis untuk melanjutkan pendidikan.
4) drg. Akmal Eddy Madda, selaku Kepala UPTD Urusan Puskesmas
Sangurara/Duyu, yang merupakan atasan langsung penulis yang telah
memberikan semangat untuk melanjutkan studi
5) Ibu Evi Setyawati, SKM. M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah
bersusah payah membimbing penulis
6) Keluarga : Khususnya Istri tercinta (Amaliah Yasin), terima kasih atas doa dandukungannya Ummi, serta putra-putra kami (Moh.Rizqan, Ar.Royyan, dan
Abdurrochman), kalian adalah bukti adanya Abi, atas nama Cinta, Keberanian
dan Harapan, Terima kasih Ummi.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
9/147
ix
7) Orang Tua dan Suadariku : Terima kasih atas warisan yang terhingga nilainya
yang kalian berikan kepada anakda, Nasihat yang baik dengan perkataan yang
baik untuk anakda selama ini. Terima juga dukungan yang adik-adik ku berikan
pada saya, motivasi kalian sungguh berarti buat kakak.
8) Rekan-rekan mahasiswa khususnya Non Reguler yang bersama berjuang hingga
akhir, kalian adalah yang terhebat.
Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal jariah yang akan mendapat
balasan yang lebih baik dari Allah Subhanahuwataala. Selanjutnya peneliti
mengharapkan masukan, kritikan demi perbaikan sehingga skripsi ini bisa digunakan
sebagai acuan guna pengembangan Ilmu Keperawatan sebagai salah satu intervensi
mandiri perawat yang inovatif.
Palu, Agustus 2015
Peneliti
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
10/147
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....
LEMBAR PERSETUJUAN .........
LEMBAR PENGESAHAN ..........
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .
INTISARI ....................................
Abstrack.........................................
KATA PENGANTAR ..................
DAFTAR ISI .....
DAFTAR TABEL DAN SKEMA
DAFTAR GAMBAR.....
DAFTAR LAMPIRAN .
BAB I PENDAHULUAN ..
A. Latar Belakang ...
B. Rumusan Masalah .
C. Tujuan Penelitian ...
D. Manfaat Penelitian .
E. Keaslian Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...
A. Perilaku Merokok ...
1) Pengertian Perilaku Merokok
2) Tahap Menjadi Perokok..
3) Tipe tipe Perokok
4) Faktorfactor yang Mempengaruhi Perilaku
Merokok.
Halamanii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
xiii
xiv
xv
1
1
6
6
7
8
11
11
11
13
15
17
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
11/147
xi
5) Dampak Merokok ..
a) Dampak bagi Kesehatan .
b) Dampak bagi Psikologi ...
6) Tempat Merokok
a) Merokok di tempat-tempat umum atau ruang
public ..
b) Merokok di tempat-tempat yang besifat pribadi
7) Aspek-aspek Perilaku Merokok .
B. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
1) Sejarah SEFT
2) Definisi SEFT ...
3) Perbedaan SEFT dan EFT
4) Sains dibalik SEFT ..
5) Mengapa SEFT Efektif .
6) Metode SEFT
7) Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian ... ..
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ...
B. Tempat dan Waktu Penelitian .
C. Populasi dan Sampel ...
D. Teknik Pengambilan Sampel ..
E. Variabel Penelitian dan Definsis Operaional ..
F. Alat Ukur dan Cara Pengumpulan Data .
G. Pengolahan dan Analisis Data .
20
20
21
22
22
23
23
27
27
30
31
33
36
41
59
61
61
63
63
64
65
67
69
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
12/147
xii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..........
a) Analisis Univariat ..
b) Analisis Bivariat ....
B. Pembahasan
a) Interpretasi dan diskusi hasil penelitian
b) Keterbatasan Penelitian
c) Implikasi Penelitian
BAB V PENUTUP ...
a) Kesimpulan ...........................................
b) Saran .............................
Daftar Pustaka
Lampiran
71
71
71
74
78
78
89
90
92
92
92
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
13/147
xiii
DAFTAR
TABEL DAN SKEMA
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan EFT dan SEFT . 32
Skema 2.1 Kerangka Konsep Teori 59
Skema 3.1 Kerangka kerja penelitian . 62
Tabel 3.1 Definisi Operasional . 65
Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan umur/usia 71
Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin .. 72
Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan 72
Tabel 4.4 Distribusi Responden dengan Intensitas keinginan
untuk merokok.. 73
Tabel 4.5 Distribusi Responden berdasarkan Intensitas keingian
merokok sebelum dan sesudah terapi SEFT (n=15) 73
Tabel 4.6 Uji normalitas intensitas keinginan merokok sebelum
terapi SEFTdan data pengaruh sesudah terapi SEFT
terhadap penurunan intensitas merokok(n=15) .. 75
Tabel 4.7 Deskripsi statistik Pengaruh Terapi SEFT Untuk
Menurunkan Intensitas perilaku merorok
75
Tabel 4.8 Tabel Wilcoxon Signed Ranks Test .. 76
Tabel 4.9 Tabel Wilcoxon Signed Ranks Test/Test Statistik 77
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
14/147
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tititk-titk Meridian Akupuntur 35
Gmabar 2.2 Titik-titk Tapping SEFT .. 58
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
15/147
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Penjelasan Penelitian
Lampiran 2 Prosedur Terapi SEFT
Lampiran 3 Permohonan izin penelitian
Lampiran 4 Surat keterangan telah melaksanakan penelitian
Lampiran 5 Daftar riwayat hidup
Lampiran 6 Data
Lampiran 7 Dokumentasi
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
16/147
xvi
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
17/147
i
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
18/147
1
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Para ahli kesehatan menyatakan bahwa merokok merupakan perilaku
yang berbahaya, merokok sama dengan mencari mati. Meski semua orang
tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Perilaku merokok saat ini
merupakan kebiasaan yang sangat wajar dipandang oleh anggota masyarakat
Indonesia. Perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan
perilaku yang masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, kantor, angkutan umum
maupun di jalan-jalan. Hampir setiap saat dapat disaksikan dan dijumpai orang
yang sedang merokok., bahkan dilingkungan pendidikan, khususnya kampus
yang seharusnya bebas dari asap rokok. Perilaku merokok dilihat dari berbagai
sudut pandang sangat merugikan, baik untuk diri sendiri maupun orang
disekelilingnya.
Dilihat dari segi kesehatan, pengaruh bahan-bahan kimia yang dikandung
rokok seperti nikotin, CO (karbonmonoksida) dan tarakan memacu kerja dari
susunan syaraf pusat dan susunana syaraf simpatis sehingga mengakibatkan
tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat, menstimulasi
kanker dan berbagai penyakit lain (Komalasari & Helmi, 2000). Beberapa
berdasarkan Center for the Advancement of health (Wulandari, 2007), contoh
penyakit yang disebabkan oleh kandungan di dalam rokok yaitu kanker paru-
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
19/147
2
paru, bronkitis, penyakit-penyakit kardiovaskular, berat badan lahir rendah,
dan keterbelakangan. Bahkan pada bungkus rokok pun terdapat seruan bahwa
merokok dapat merugikan kesehatan dan dikatakan bahwa merokok dapat
menyebabkan kanker, impotensi, jantung, gangguan kehamilan dan janin. Hal
ini menunjukkan betapa rokok memiliki resiko yang sangat tinggi bagi
kesehatan.
Dilihat dari sisi ekonomi, merokok pada dasarnya membakar uang
apalagi jika hal tersebut dilakukan remaja yang belum mempunyai
penghasilan sendiri. Safarino menyatakan bahwa merokok menimbulkan
dampak negatif bagi perokok pasif. Resiko yang ditanggung perokok pasif
lebih berbahaya daripada perokok aktif karena daya tahan terhadap zat-zat
yang berbahaya sangat rendah (Komalasari & Helmi, 2000).
Keinginan merokok diindikasikan meningkat di usia muda, terutama
pada populasi 5-19 tahun. Prevalensi merokok tinggi diantara usia 15-19 tahun
(Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jendral Departemen Kesehatan RI,
2008).
Rerata batang rokok yang dihisap perhari penduduk umur 10
tahun di Indonesia adalah 12,3 batang (setara satu bungkus). Jumlah
rerata batang rokok terbanyak yang dihisap ditemukan di Bangka Belitung
(18 batang). Proporsi terbanyak perokok aktif setiap hari pada umur 30-34
tahun sebesar 33,4 persen, pada laki-laki lebih banyak di bandingkan perokok
perempuan (47,5% banding 1,1%). Berdasarkan jenis pekerjaan,
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
20/147
3
petani/nelayan/buruh adalah perokok aktif setiap hari yang mempunyai
proporsi terbesar (44,5%) dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya. Proporsi
perokok setiap hari tampak cenderung menurun pada kuintil indeks
kepemilikan yang lebih tinggi. Proporsi penduduk umur 15 tahun yang
merokok dan mengunyah tembakau cenderung meningkat menurut Riskesdas
2010 (34,7%) dan Riskesdas 2013 (36,3%). Proporsi tertinggi pada tahun
2013 adalah Nusa Tenggara Timur (55,6%).
Dibandingkan dengan penelitian Global Adults Tobacco Survey
(GATS) pada penduduk kelompok umur 15 tahun, proporsi perokok laki-
laki 67,0 persen dan pada Riskesdas 2013 sebesar 64,9 persen, sedangkan
pada perempuan menurut GATS adalah 2,7 persen dan 2,1 persen menurut
Riskesdas 2013. Proporsi mengunyah tembakau menurut GATS 2011 pada
laki-laki 1,5 persen dan perempuan 2,7 persen, sementara Riskesdas 2013
menunjukkan proporsi laki-laki 3,9 persen dan 4,8 persen pada perempuan.
Menurut Bustan (1997) merokok dimulai sejak umur kurang dari 10
tahun atau lebih dari 10 tahun. Semakin awal seseorang merokok makin sulit
untuk berhenti merokok. Rokok juga punya dose-response effect, artinya
semakin muda usia merokok, akan semakin besar pengaruhnya. Apabila
perilaku merokok dimulai sejak usia remaja, merokok dapat berhubungan
dengan tingkat arterosclerosis. Risiko kematian bertambah sehubungan
dengan banyaknya merokok dan umur awal merokok yang lebih dini ( Smet,
Bart, 1994). Merokok sebatang setiap hari akan meningkatkan tekanan sistolik
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
21/147
4
1025 mmHg dan menambah detak jantung 520 kali per menit (Sitepoe, M.,
1997). Dampak rokok akan terasa setelah 10-20 tahun pasca digunakan.
Terdapat dua metode yang umum digunakan untuk mengurangi perilaku
merokok, yaitu metode perubahan perilaku yang didasarkan pada berbagai
teori behavioral dan metode obat-obatan. Kedua metode tersebut kurang
banyak berkembang di masyarakat karena biasanya membutuhkan waktu yang
lama dan kurang melibatkan sisi afeksi pada para perokok. Hal ini
mengakibatkan motivasi dan keinginan untuk berhenti merokok tidak tumbuh
dengan sendirinya dan cenderung tidak bertahan lama.
Salah satu teknik terapi yang kemungkinan dapat membantu untuk
mengurangi kebiasaan merokok adalah Spiritual EFT (Spiritual Emotional
Freedom Technique). Spiritual EFTadalah salah satu varian dari satu cabang
ilmu baru yaitu energy psychology. Spiritual EFTmerupakan penggabungan
antara spiritual powerdan energy psychology. Efek dari penggabungan antara
spiritual dan energy psychology ini dinamakan amplifiying effect(efek pelipat
gandaan) (Zainuddin, 2009).
Untuk menghentikan kebiasaan merokok, hipnotis digunakan karena
mampu merubah perilaku orang secara setengah sadar tetapi sukarela. Artinya,
jika pada saat trance dia diberi intervensi oleh penghipnotis bahwa merokok
itu buruk dan dia harus berhenti, maka pada saat dia sadar kembali, besar
kemungkinan dia akan berhenti, sekalipun dia tidak tahu siapa yang
menyuruhnya berhenti merokok. (Efektifitas Spritual Emotion Freedom
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
22/147
5
(SEFT) untuk Menurunkan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa. Laila
Komariah, 2012).
Sejumlah penelitian telah membuktikan keefektifan metode tersebut
untuk membantu mengurangi ketergantungan seseorang terhadap aktivitas
merokok. Di antaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Laila Komariah
(2012). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Laila Komariah
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) efektif untuk menurunkan
perilaku merokok pada mahasiswa. Mahasiswa yang diberikan SEFT
mengalami penurunan skala perilaku merokok dibandingkan mahasiswa
yang tidak diberikan SEFT. Hasil observasi menunjukkan bahwa subjek
yang mengalami penurunan perilaku merokok setelah diberikan SEFT
adalah subjek yang terlihat sungguh-sungguh dan terlihat konsentrasi
ketika melakukan SEFT dan mempunyai keinginan besar untuk berhenti
merokok. Berdasarkan wawancara, subjek menceritakan bahwa setelah
diberikan SEFT, rokok menjadi terasa pahit di lidah dan tidak ada
keinginan dalam diri subjek untuk merokok lagi. ( Laila Komariah, 2012).
Dan ada juga penelitian yang menggangap metode terapi SEFT tidak
efektif di terapkan kepada pekerja home industry dikarenakan 1) waktu
terapi terlalu pendek yaitu 1 minggu, sehingga responden kurang
memahami cara terapinya, 2) kurangnya motivasi yang diberikan kepada
responden untuk menghentikan kebiasaan merokoknya, dan 3) responden
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
23/147
6
belum mempunyai minat yang kuat untuk menghentikan kebiasaan
merokok. (Retno Rusdjijati* dan Riana Mashar 2014).
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Pengaruh Therapy Spiritual EFT (Emotional
Freedom Technique) Untuk Menurunkan Intensitas Keinginan Merokok.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang di atas
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Bagaimana
Pengaruh Therapy Spiritual EFT (Emotional Freedom Technique) Untuk
Menurunkan Intensitas Keinginan merokok.
C. Tujuan penelitian
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Therapy Spiritual EFT
(Emotional Freedom Technique) Terhadap Keinginan Intensitas
Merokok.
B. Tujuan Khusus
1. Teridentifikasi karakteristik Perokok ( Umur,Jenis Kelamin,
Pekerjaan, dan Perilaku ) sebelum dilakukan terapi Spiritual EFT
2. Intensitas Perokok sebelum dilakukan terapi Spiritual EFT
3. Intensitas Perokok sesudah dilakukan terapi Spiritual EFT
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
24/147
7
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pemahaman
peneliti tentang Pengaruh Therapy Spiritual Emotional Freedom
Technique (SEFT) Untuk Menurunkan Intensitas Keinginan Merokok.
2) Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan dan data tentang Pengaruh Therapy Spiritual Emotional
Freedom Technique (SEFT) Untuk menurunkan Perilaku Merokok.
sehingga dapat digunakan sebagai metode terapi pada klinik upaya
berhenti merokok di Puskesmas Sangurara
3) Bagi Responden
Sebagai langkah guna meminimalisasi perilaku merokok
4) Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi, dokumentasi dalam
pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya yang diharapkan jauh
lebih baik dan dapat bermanfaat bagi siapa saja.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
25/147
8
C. Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah benar dilakukan oleh peneliti,
hal ini didasarkan peneliti belum pernah membaca atau mendengar tentang
penelitian yang serupa yang dilakukan di Sulawesi Tengah atau pun di Kota
Palu namun, penelitian ini pernah dilakukan di luar Sulawesi Tengah dengan
Judul yang hamper sama, diantaranya adalah
1. Efektivitas Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
Untuk Menurunkan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa yang
dilakukan oleh Laila Komariah, dosen Fakultas Psikologi, Universitas
Ahmad Dahlan, tahun 2012. Dimana hasilnya adalah SEFT efektif
untuk menurunkan perilaku merokok pada mahasiswa. Hal
tersebut terlihat dari hasil uji Mann-Whitney gain score pretest dan
posttest skala perilaku merokok pada Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol yang menyebutkan bahwa taraf signifikansi
yang diperoleh dari data (U) sebesar 0,00 dengan kaidah uji beda
= 5% (0,05). Berdasarkan hasil tersebut, nilai U lebih sedikit
daripada nilai = 0,05 (U
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
26/147
9
Wilcolxon pada Kelompok Eksperimen bahwa taraf signifikansi
yang diperoleh data (T) sebesar 0,025 dengan kaidah uji beda =
5% (0,05). Berdasarkan hasil tersebut, nilai T lebih sedikit daripada
nilai = 0,05 (T0,05) yang berarti tidak ada
perbedaan skor skala perilaku merokok yang signifikan antara
skor skala perilaku merokok pada pretest dan posttest pada
Kelompok Kontrol.
2. Model Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)
untuk Mengatasi Gangguan Fobia Spesifik yang dilakukan oleh
Zainul Anwar, S. Psi, M. Psi (Ketua peneliti) dan Siska Triana
Niagara (Anggota peneliti) Staf Direktorat Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Muhammadiyah
Malang, Pada Bulan Juli Tahun 2011. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom
Technique) mampu menurunkan ketakutan yang berlebihan secara
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
27/147
10
signifikan pada penderita gangguan fobia spesifik. Penurunan
level kecemasan atau ketakutan berdasarkan SUDS (Subjective
Units Disturbance Scale) selama pemberian terapi dan terdapat
perubahan reaksi fisiologis dan respon pada perilaku subyek
3. Efektivitas Metode SEFTguna Meminimalisasi Kebiasaan Merokok
di Kalangan Pekerja Home Industry. Penelitian ini dilakukan oleh
Retno Rusdjijati, dan Riana Mashar, (2014), Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik dan PAUD FKIP Univ. Muhammadiyah Magelang ,
Jurnal. Dimana hasilnya adalah metode terapi SEFT tidak efektif di
terapkan kepada pekerja home industry dikarenakan 1) waktu terapi
terlalu pendek yaitu 1 minggu, sehingga responden kurang
memahami cara terapinya, 2) kurangnya motivasi yang diberikan
kepada responden untuk menghentikan kebiasaan merokoknya,
dan 3) responden belum mempunyai minat yang kuat untuk
menghentikan kebiasaan merokok.
Dari penelitian diatas sangat jelas terlihat bahwa judul penelitian yang
diambil oleh peneliti saat ini tidaklah sama, walaupun modalitas terapi yang
digunakan adalah sama yaitu Spiritual Emotional Freedom Tehnique (SEFT),
namun sangat berbeda pada kelompok sasaran, tujuan, tempat penelitian serta
waktu penelitian dilakukan dan yang paling mendasar adalah belum ada
penelitian yang sama baik judul maupun modalitas terapi yang di teliti saat ini
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
28/147
11
pernah dilakukan di Sulawesi Tengah, sehingga bisa dikatakan ini adalah
yang pertama kali.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
29/147
12
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
30/147
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Merokok
1) Pengertian Perilaku Merokok
Kegiatan merokok sudah di kenal sejak zaman dulu. Pada awalnya
kebanyakan orang menghisap tembakau dengan menggunakan pipa.
Masyarakat Timur (Eastern Societies) menggunakan air untuk mengurangi
asap tembakau sebelum diinhalasi. Pada tahun 1840-an barulah dikenal
rokok, tetapi belum memiliki dampak dalam pemasaran tembakau.
Mendekati tahun 1881 mulai terjadi produksi rokok secara besar-besaran
dengan bantuan mesin. Melalui reklame, rokok menjadi terkenal dan pada
tahun 1920 sudah tersebar ke seluruh dunia. Maka merokok saat ini
merupakan suatu kebiasaan yang dapat dilakukan di manapun, kapanpun
dan mampu memberikan kenikmatan bagi si perokok. Bila telah kecanduan,
sangatlah susah untuk menghentikan kebiasaan merokok (Perwitasari,2006).
Pada hakekatnya merokok adalah menghisap rokok, sedangkan rokok
adalah gulungan tembakau yang dibungkus oleh daun nipah atau kertas
(Poerwadarminta, 1983). Sedangkan menurut Aritonang (dalam Perwitasari,
2006) merokok adalah perilaku yang komplek, karena merupakan hasil
interaksi dari aspek kognitif, kondisi psikologis, dan keadaan fisiologis.
Perilaku sendiri adalah setiap tindakan manusia yang dapat dilihat
(Kartono, 2003). Sedangkan pengertian perilaku dalam arti luas adalah
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
31/147
12
mencakup segala sesuatu yang dilakukan atau dialami seseorang. Dalam
pengertian sempit, perilaku dapat dirumuskan hanya mencakup reaksi yang
dapat diamati secara umum atau objektif (Chaplin, 2002).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999) Perilaku adalah
tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan,
sedangkan menurut Ensiklopedi Amerika , perilaku diartikan sebagai suatu
reaksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya (dalam
Notoatmodjo,2003). Perilaku dalam panangan biologis adalah merupakan
suatu kegiatanatau aktivitas organism yang bersangkutan. Jadi perilaku pada
hakekatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri (dalam
Notoatmodjo,2003). Sedangkan Walgito (2002) mendifinisikan perilaku
atau aktivitas aktivitas individu dalam pengertian luas, yaitu perilaku
yang Nampak ( overt behavior) dan perilaku yang tidak nampak ( inner
behavior ) demikian pula aktivitas aktivitas tersebut disamping motorik
juga termasuk aktivitas emosional dan kognitif.
Sebagaimana diketahui perilaku atau aktivitas yang ada pada individu
atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari
stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan, baik stimulus
eksternal maupun stimulus internal. Namun sebagian besar dari perilaku
organisme merupakan respon terhadap stimulus eksrternal (Walgito, 2002).
Dengan demikian dapat diartikan bahwa perilaku dalam penilitian ini adalah
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
32/147
13
reaksi indvidu yang diwujudkan dengan tindakan atau aktivitas terhadap
suatu rangsangan tertentu. Dalam hal ini rangsangan tersebut adalah Rokok.
Perilaku merokok seseorang secara keseluruhan dapat dilihat dari
jumlah rokok yang dihisapnya. Seberapa banyak seseorang merokok dapat
diketahui melalui intensitasnya, dimana menurut Kartono (2003) intensitas
adalah besar atau kekuatan untuk suatu tingkah laku. Maka perilaku
merokok seseorang dapat dikatakan tinggi maupun rendah yang dapat
diketahui dariintensitas merokoknya yaitu banyaknya seseorang dalam
merokok. Menurut Sitepoe (2000), merokok adalah membakar tembakau
yang kemudian dihisap asapnya, baik dengan menggunakan rokok ataupun
pipa.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan
kemudian menghisapnya dan menghembuskannya keluar dan dapat
menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya.
2) Tahap Menjadi Perokok
Merokok tidak terjadi dalam sekali waktu karena ada proses yang
dilalui, antara lain: periode eksperimen awal (mencoba-coba), tekanan
teman sebaya dan akhirnya mengembangkan sikap mengenai seperti apa
seorang perokok (Taylor,2009). Ada 4 tahapan yang merupakan proses
menjadi perokok (Ogden, 2000) antara lain:
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
33/147
14
1. Tahap I dan II :Initiation danMaintenance
Tahap initiation dan maintenance cukup sulit dibedakan. Initiation
merupakan tahap awal atau pertama kali individu merokok sedangkan
maintenance merupakan tahap dimana individu kembali merokok.
Charlton (Ogden, 2000) mengatakan bahwa merokok biasanya
dimulai sebelum usia 19 tahun dan individu yang mulai merokok pada
usia dewasa jumlahnya sangat kecil. Faktor kognitif berperan besar
ketika individu mulai merokok, antara lain: menghubungkan perilaku
merokok dengan kesenangan, kebahagiaan, keberanian, kesetia-
kawanan dan percaya diri. Faktor lainnya adalah memiliki orang-tua
perokok, tekanan teman sebaya untuk merokok, menjadi pemimpin
dalam kegiatan sosial dan tidak adanya kebijakan sekolah terhadap
perilaku merokok.
2. Tahap III: Cessation
Merupakan suatu proses dimana perokok pada akhirnya berhenti
merokok. Tahap cessation terbagi 4, yaitu: precontemplation (belum
ada keinginan berhenti merokok), contemplation (ada pemikiran
berhenti merokok), action (ada usaha untuk berubah), maintenance
(tidak merokok selama beberapa waktu). Tahapan tersebut bersifat
dinamis karena seseorang yang berada di tahap contemplation dapat
kembali ke tahapprecontemplation.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
34/147
15
3. Tahap IV :Relapse
Individu yang berhasil berhenti merokok tidak menjadi jaminan
bahwa ia tidak akan kembali menjadi perokok. Marlatt dan Gordon
(dalam Ogden,2000) membedakan antara lapse dengan relapse.Lapse
adalah kembali merokok dalam jumlah kecil sedangkan relapse adalah
kembali merokok dalam jumlah besar. Ada beberapa situasi yang
mempengaruhipre-lapseyaitu high risk situation, coping behaviordan
positive-negative outcomeexpectancies.
Saat individu dihadapkan dengan high risk situation maka individu
akan melakukan strategi coping behavior berupa perilaku atau kognitif.
Bentuk perilaku misalnya menjauhi situasi atau melakukan perilaku
pengganti (makan permen karet) sedangkan bentuk kognitif adalah
mengingat alasan berhenti merokok. Positive outcome expectancies
(misalnya merokok mengurangi kecemasan) dan negative outcome
expectancies (misalnya merokok membuatnya sakit) dipengaruhi
pengalaman individu. No lapse berhasil dilakukan jika individu memiliki
strategi coping dan negativeoutcome expectancies serta peningkatan self
efficacy yang mempengaruhi individu tetap bertahan untuk tidak merokok.
Namun, jika individu tidak memiliki strategi coping dan memiliki positive
outcome expectancies serta self efficacy yang rendah maka individu akan
mengalami lapse (kembali merokok dalam jumlah kecil).
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
35/147
16
3) Tipetipe Perokok
Menurut Mutadin (dalam www.e-psikologi.com) tipe-tipe perokok yaitu:
a) Perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih dari 31
batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi.
b) Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang
waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6 - 30 menit.
c) Perokok sedang menghabiskan rokok 11 21 batang dengan selang
waktu 31-60 menit setelah bangun pagi.
d) Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang
waktu 60 menit dari bangun pagi.
Tipe perokok (Sitepoe dalam Perwitasari, 2006) yaitu :
a) Perokok ringan, merokok 1-10 batang sehari.
b) Perokok sedang, merokok 11-20 batang sehari.
c) Perokok berat, merokok lebih dari 24 batang sehari.
Tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory (Tomkins
dikutip Mutadin dalam www.e-psikologi.com) adalah:
a) Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Menurut Green
tiga sub tipe ini adalah:
1) Pleasure relaxation, adalah perilaku merokok untuk menambah atau
meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok
setelah minum kopi atau makan.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
36/147
17
2) Stimulation to pick them up adalah perilaku merokok yang dilakukan
sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
3) Pleasure of handling the cigarette adalah kenikmatan yang diperoleh
dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok
pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau
sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa
menit saja. Atau perokok lebih senang berlama-lama untuk memainkan
rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia nyalakan dengan api.
b) Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif, misalnya
bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat.
Perilaku merokok yang adiktif (psychological addiction) adalah
perilaku dengan menambahkan dosis rokok yang digunakan setiap saat
setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang.
c) Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka
menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan
perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi
kebiasaannya rutin atau tanpa dipikirkan dan tanpa disadari.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan tipe perokok
dapat dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan intensitas merokok yang
dilihat dari banyaknya jumlah rokok yang dihisap dalam satu hari dan
berdasarkan keadaan yang dialami perokok.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
37/147
18
4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok
Perilaku merokok merupakan perilaku yang berbahaya, namun masih
banyak orang yang melakukannya termasuk wanita. Menurut Levy (dalam
Nasution, 2007) setiap individu mempunyai kebiasaan merokok yang
berbeda dan biasanya disesuaikan dengan tujuan mereka merokok. Lewin
(dalam Komasari dan Helmi, 2000) perilaku merokok merupakan fungsi
dari lingkungan dan individu. Artinya perilaku merokok selain disebabkan
faktor-faktor dari dalam diri juga disebabkan oleh faktor lingkungan.
Mutadin (dalam Aula, 2010) mengemukakan alasan seseorang
merokok, diantaranya:
a) Pengaruh orang tua
Menurut Baer dan Corado, individu perokok adalah individu yang
berasal dari keluarga tidak bahagia, dimana orang tua tidak
memperhatikan anak-anaknya dibandingkan dengan individu yang
berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia. Perilaku
merokok lebih banyak didapati pada individu yang tinggal dengan
satu orang tua (Single Parent). Individu berperilaku merokok apabila
ibu mereka merokok dibandingkan ayah mereka yang merokok. Hal
ini terlihat pada wanita
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
38/147
19
b) Pengaruh teman
Berbagai fakta mengungkapkan semakin banyak individu merokok
maka semakin banyak teman-teman individu itu yang merokok,
begitu pula sebaliknya.
c) Faktor kepribadian
Individu mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin
melepaskan dari rasa sakit atau kebosanan.
d) Pengaruh iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan
gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour
membuat seseorang sering kali terpicu untuk mengikuti perilaku
yang ada di iklan tersebut.
Pendapat lain dikemukakan oleh Hansen (dalam Nasution, 2007)
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok, yaitu :
a) Faktor Biologis
Banyak penelitian menunjukkan bahwa nikotin dalam rokok
merupakan salah satu bahan kimia yang berperan penting pada
ketergantungan merokok. Pendapat ini didukung Aditama (1992)
yang mengatakan nikotin dalam darah perokok cukup tinggi.
b) Faktor Psikologis
Merokok dapat bermakna untuk meningkatkan konsentrasi,
menghalau rasa kantuk, mengakrabkan suasana sehingga timbul
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
39/147
20
rasa persaudaraan, juga dapat memberikan kesan modern dan
berwibawa, sehingga bagi individu yang sering bergaul dengan
orang lain, perilaku merokok sulit dihindari.
c) Faktor Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial berpengaruh terhadapsikap, kepercayaan, dan
perhatian individu pada perokok. Seseorang berperilaku merokok
dengan memperhatikan lingkungan sosialnya.
d) Faktor Demografis
Faktor ini meliputi umur dan jenis kelamin. Orang yang merokok
pada usia dewasa semakin banyak (Smet, 1994) akan tetapi
pengaruh jenis kelamin zaman sekarang sudah tidak terlalu
berperan karena baik pria maupun wanita sekarang sudah merokok.
e) Faktor SosialKultural
Kebiasaan budaya, kelas sosial, tingkat pendidikan, dna gengsi
pekerjaan akan mempengaruhi perilaku merokok pada individu
(Smet, 1994).
f) Faktor SosialPolitik
Menambahkan kesadaran umum berakibat pada langkah-langkah
politik yang bersifat melindungi bagi orang-orang yang tidak
merokok dan usaha melancarkan kampanye-kampanye promosi
kesehatan untuk mengurangi perilaku merokok. Merokok menjadi
masalah yang bertambah besar bagi negara-negara berkembang
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
40/147
21
termasuk Indonesia (Smet, 1994). Berdasarkan uraian di atas maka
dapat diambil kesimpulan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi
seseorang untuk merokok yaitu faktor dari dalam diri individu dan
juga dari lingkungan
5) Dampak Merokok
a) Dampak Bagi Kesehatan
Menurut studi prospektif yang dilakukan Rosenman timbulnya
penyakit jantung koroner lebih tinggi 50 % bagi individu yang merokok
kira-kira 12batang sehari dan 200 % bagi individu yang merokok lebih
dari 12 batang sehari(Sarafino dalam Perwitasari, 2006). Merokok
memiliki efek sinergis pada faktor beresiko kesehatan lainnya, yaitu
memperluas dampak faktor resiko lainnya yang berkenaan dengan
kesehatan (Dembroski & Mac Dougal dalam Shelly, 1995). Nikotin
menghasilkan efek rangsang pada sistem jantung pada orang yang
memiliki kerusakan jantung maupun yang tidak memiliki kerusakan
jantung. Kematian mendadak pada perokok, dapat diakibatkan dari
kurang baiknya aliran darah karena pembuluh darah yang berkerut dan
terhalangi pada detak jantung yang dihasilkan oleh naiknya sirkulasi
catecholamine (Benowitz dalam Shelly, 1995). Nikotin dapat juga
menyebabkan kekejangan pembuluh arteri (vasopasm) pada orang yang
menderita penyakit atherosclerotic (Pomerlau dalam Shelly, 1995).
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
41/147
22
Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung koroner karena
ketika seseorang merokok denyut jantungnya semakin cepat, sedangkan
pemasokan zat asam yang diperlukan oleh jantung kurang dari normal.
Merokok dapat memicu terjadinya trombosis koroner atau serangan
jantung karena bekuan darah yang menutup salah satu pembuluh darah
utama yang memasok jantung, hal ini disebabkan oleh nikotin yang
mengganggu irama jantung yang teratur dan membuat darah dalam tubuh
menjadi lengket. Asap rokok ketika merokok dapat menyebabkan
bronkitis (Amstrong, 1992).
b) Dampak Bagi Psikologis
Merokok juga dapat menimbulkan dampak psikologis yaitu
memperoleh perasaan positif seperti rasa santai, rasa senang, atau sebagai
penambah semangat, mengurangi perasaan yang negatif seperti rasa
cemas atau rasa tegang, Sebagai obat dari ketergantungannya secara
psikologis yang mengatur keadaan emosional, baik yang positif maupun
yang negatif (Sarafino, 1990). Seseorang merokok karena ketagihan
nikotin dan tanpa nikotin hidupnyat terasa hampa. Mereka menjadi
terbiasa untuk merokok agar dapat merasa santai dan mereka
menikmatinya sewaktu merokok. Perilaku merokok telah menjadi bagian
dari perilaku sosial mereka, secara tidak langsung tanpa merokok mereka
akan terasa hampa sehingga menimbulkan gangguan terhadap konsep diri
dimana perilaku merokok ini erat skli kaitannya dengan kemampuan dan
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
42/147
23
penampilan fisik, peranan keluarga, kelompok teman sebaya, serta
peranan harga diri (Rapport (dalam Partusuwido dkk,1979), Mereka
yang pemalu perlu mengambil tindakan tertentu untuk menutupi perasaan
malunya di hadapan orang lain dengan merokok (Amstrong, 1992).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, merokok berdampak pada
kesehatan dan psikologis seseorang. Merokok bagi kesehatan dapat
menyebabkan kanker paru-paru, bronkitis, penyakit jantung, sedangkan
dampak psikologis merokok dapat menyebabkan ketergantungan secara
psikis.
6) Tempat Merokok
Menurut Mu`tadin (2002) tempat merokok juga mencerminkan pola
perilaku perokok. Berdasarkan tempat dimana seseorang menghisap rokok,
maka dapat digolongkan atas :
1) Merokok di tempat-tempat umum atau ruang publik Kelompok
homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol mereka
menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih menghargai
orang lain, karena itu mereka menempatkan diri di smooking area.
2) Kelompok yang heterogen (merokok di tengah orang-orang lain
yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dan lain-
lain). Mereka yang berani merokok ditempat tersebut, tergolong
sebagai orang yang tidak berperasaan, kurang etis dan tidak
mempunyai tata krama. Bertindak kurang terpuji dan kurang sopan,
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
43/147
24
dan secara tersamar mereka tega menyebar racun kepada orang
lain yang tidak bersalah.
a. Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi.
1) Di kantor atau di kamar tidur pribadi. Mereka yang memilih tempat-
tempat seperti ini sebagai tempat merokok digolongkan kepada
individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa
gelisah yang mencekam.
2) Di toilet. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang
suka berfantasi.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tempat
merokok dibedakan menjadi dua yaitu merokok di tempat umum dan tempat
pribadi.
7) Aspek-sapek Perilaku Merokok
Menurut Kumalasari (dalam Triyono,2004) ada empat prediktor dalam
mengukur perilaku merokok seseorang, yaitu :
a. Aktivitas merokok adalah seberapa sering individu melakukan
aktivitas yang berhubungan dengan perilaku merokoknya (menghisap
asap rokok, merasakan dan menikmatinya).
b. Tempat merokok adalah dimana individu melakukan aktivitas
merokoknya (rumah, sekolah, jalan, dan lain-lain).
c. Waktu merokok adalah kapan (pada momen-momen apa saja)
individu melakukan aktivitas merokoknya.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
44/147
25
d. Fungsi merokok, yaitu seberapa penting aktivitas merokok bagi diri si
perokok dalam kehidupannya sehari-hari dan maknamerokok itu
sendiri bagi individu yang bersangkutan.
Menurut Rasmiyati (dalam Triyono, 2004) aspek-aspek perilaku merokok
antara lain :
a. Aktivitas individu yang berhubungan dengan perilaku merokoknya,
diukur melalui intensitas merokok, tempat merokok, waktu merokok
dan fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari.
b. Sikap permisif orangtua terhadap perilaku merokok yaitu bagaimana
penerimaan keluarga terhadap perilaku merokok.
c. Lingkungan teman sebaya, yatu sejauh mana individu mempunyai
teman sebaya yang merokok dan memiliki penerimaan positif
terhadap perilaku merokok
d. Kepuasan psikologis, yaitu efek yang diperoleh dari merokok yang
berupa keyakinan dan perasaan yang menyenangkan.
Senada dengan pendapat diatas, menurut Aritonang (dalam Nasution,
2007) perilaku merokok memiliki beberapa aspek sebagai berikut :
a. Fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari
Erickson mengatakan bahwa merokok berkaitan dengan masa
mencari jati diri pada diri remaja. Silvans & Tomkins mengatakan
bahwa fungsi merokok ditunjukkan dengan perasaan yang dialami
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
45/147
26
si perokok, seperti perasaan yang positif maupun perasaan
negatif.
b. Intensitas merokok
Smet mengklasifikasikan perokok berdasarkan banyaknya rokok
yang dihisap, yaitu :
1) Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok
dalam sehari.
2) Perokok sedang yang menghisap 514 batang rokok dalam
sehari.
3) Perokok ringan yang menghisap 1 4 batang rokok dalam
sehari.
c. Tempat merokok
Menurut Mu`tadin tipe perokok berdasarkan tempat ada dua
yaitu :
1) Merokok di tempat-tempat umum/ruang publik.
2) Merokok di tempat-tempat pribadi
d. Waktu merokok
Menurut Presty individu yang merokok dipengaruhi oleh
keadaan yang dialaminya pada saat itu, misalnya ketika sedang
berkumpul dengan teman, cuaca yang dingin, setelah dimarahi
orangtua, dll.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
46/147
27
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek
perilaku merokok dalam penelitian ini yaitu :
a. Fungsi merokok menyatakan perasaaan yang dialami
perokok seperti perasaan positif. Hal ini merupakan
gabungan dari pendapat Kumalasari, Rasmiyati dan
Aritonang.
b. Intensitas merokok yaitu seberapa banyak seseorang
menghisap rokok. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasmiyati
dan Aritonang.
c. Tempat merokok, yaitu dimana saja individu melakukan
aktivitas merokoknya. Ini merupakan pendapat Kumalasari
dan Aritonang.
d. Waktu
Merokok yaitu kapan saja individu melakukan aktivitas
merokoknya. Keempat aspek tersebut merupakan gabungan
antara pendapat Kumalasari, Rasmiyati dan Aritonang,.
namun saya lebih menitikberatkan pada pendapat Aritonang
karena aspek-aspeknya lebih tepat untuk pengukuran skala
psikologinya.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
47/147
28
A. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
1) SejarahSpiritual EFT
Metode Spiritual EFT merupakan sebuah pengembangan dan
penyempurnaan dari beberapa metode terapi sebelumnya. Teknik ini
berdasarkan prinsip prinsip yang sama dengan akupuntur, akupresur,
applied kinesiology, Tought Fields Therapy (TFT) danEmotional Freedom
Technique (EFT) (Zainuddin, 2009;Thayib, 2010).
Pada tahun 1991, Erika dan Helmut Simon menemukan mayat yang
masih utuh terendam dalam glacier (sungai dengan suhu di bawah titik
beku) di daerah sekitar perbatasan Austria dan Italia. Di tubuh mayat
tersebut terdapat tatto yang menandai titik-titik utama meridian tubuh.
Setelah di uji dengan carbon dating test, mayat ini diduga berumur 5300
tahun. Para ahli akupuntur modern berpendapat bahwa titik-titik
akupuntur yang ditandai dengan tatto di tubuh mayat tersebut tentu dibuat
oleh seorang ahli akupuntur kuno yang sangat kompeten, mengingat
ketepatan dan kompleksitasnya. Karena itu mereka berkesimpulan bahwa
ilmu akupuntur telah berkembang jauh sebelumnya, mungkin sekitar 5500
tahun yang lalu (Zainuddin, 2009).
Di Cina terdapat dua buku tertua yang membahas tentang adanya
sistem energi tubuh (life energy). Buku tersebut adalah buku Yi Jing yang
ditulis oleh Fu Xi pada tahun 2852 SM (di Barat dkenal dengan The I
Ching Book of Changes) dan buku Huang Ni Dei Jing (The Yellow
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
48/147
29
Emperors Classic on Internal Medicine) yang ditulis oleh Kaisar Kuning
yang memerintah Cina pada abad 26 SM (26962597 SM). Umur Kaisar
Kuning yang mencapai 100 tahun diduga berkaitan dengan pengetahuan
dan praktek yang ia lakukan berhubungan dengan energy medicine.
Akupuntur dan akupresur merangsang energi tubuh yang berhubungan
langsung dengan sumber rasa sakit (gangguan fisik). Dengan
menancapnya jarum atau menekan ke beberapa titik yang terkadang
terletakjauh dari rasa sakit, maka hasilnya rasa sakit akan hilang
(Zainuddin, 2009).
Pada tahun 1964, Dr. George Goodheart, seorang ahli chiropractic
(terapi pijat pada tulang belakang untuk menyembuhkan berbagai penyakit
fisik) meneliti tentang hubungan antara kekuatan otot, organ dan kelenjar
tubuh dengan energy meridian. Metode yang digunakannya sebagai
Applied Kinesiology ini mendiagnosa penyakit pasien dengan cara
menyentuh beberapa bagian otot tubuh. Asumsinya adalah penyakit di
bagian dalam tubuh seperti jantung, paru-paru, liver, dsb berdampak pada
melemahkan otot tertntu. Dengan merasakan otot tertentu mana yang
lemah maka dapat menentukan organ tubuh mana yang sakit (Zainuddin,
2009; Thayib, 2010).
Prinsip applies kinesiology ditindaklanjuti lebih jauh oleh seorang
psikiater pakar pengobatan holistik, Dr. John Diamond. Ian
memperkenalkan cabang baru psikologi yaitu Energy Psycology, yang
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
49/147
30
mengabungkan prisnsip pengobatann timur dengan psikologi. Dalam
energy psychology menggunakan sistem energi tubuh unutk
mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku. Teori ini yang menjadi
pondasi bagi lahirnya Tought Fields Therapy (TFT) yang dipelopori oleh
Dr. Roger Callahan (Zainuddin, 2009; Thayib, 2009).\
Metode TFT memanfaatkan sistim energi tubuh dan melakukan
ketukan (tapping) pada titik-titik tertentu. Sebelum terapi dilakukan, harus
didiagnosa terlebih dahulu jenis penyakit dan di mana titik yang harus
diketuk. Titik yang diketuk berbeda-beda, disesuaikan dengan
penyakitnya. Namun dirasakan sulit bagi orang awam untuk mempelaajari
teknik ini. Untuk menguasainya diperlukan training-training yang tidak
mudah dan tidak murah (hingga USD 100.000,-) (Zainuddin, 2009;
Thayib, 2010).
Selama beberapa tahun sejak tahun 1991, Gary Craig, seorang murid
Dr. Callahan dan insinyur lulusan Standford University telah berhasil
menyederhanakan algoritma TFTini. Dari sinilah lahir istilah Emotional
Freedom Technique (EFT). Prosesnya dibuat universal agar bisa
diterapkan untuk semua permasalahan mental, emosional dan fisik. Jika
pada TFT menggunakan urutan titik meridian yang kompleks dan
aplikasinya berbeda-beda sesuai dengan jenis penyakitnya, maka pada
EFT hanya mengetuk seluruh titik meridian untuk setiap masalah,
sehingga selalu dapat menggunakan titik yang tepat. Dengan demikian
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
50/147
31
EFTlebih mudah untuk dipelajari, dapat digunakan oleh semua orang dan
dengan protokol yang sama digunakan untuk semua masalah. Bahkan oleh
Steve Wells, seorang psikolog klinis dari Australia, EFT dikembangkan
lebih jauh lagi. Tidak hanya digunakan untuk penyembuhan saja, tetapi
diperluas kegunannya untuk meningkatkan prestasi (peak performance)
(Zainduddin, 2009; Thayib 2010).
Di Indonesia, Ahmad Faiz Zainuddin mengembangkan apa yang
dinamainya dengan Spirirtual EFT (selanjutnya disebut SEFT) sejak
tanggal 17 Desember 2005. Ia belajar langsung EFTdari Steve Wells dan
Gary Craig. SEFT merupakan pengembangan dari EFT, yang
menggabungkan antara spiritualitas (melalui doa, keiklasan dan
kepasrahan) dan energy psychology untuk mengatasi berbagai macam
masalah fisik, emosi serta untuk meningkatkan performa kerja. Latar
belakang masyarakat Indonesia yang agamis, sudah menjadi sesuatu yang
taken for granted bahwa doa sangat penting untuk penyembuhan,
bahkan untuk pemecahan segala maslah hidup. Hal ini didukung oleh
penelitian Larry Dossey, MD, Seorang dokter ahli penyakit dalam yang
melakukan penelitian ektensif tentang efek doa dan spiritualitas memiliki
kekuatan yang sama besar dengan pengobatan dan pembedahan
(Zainuddin, 2009).
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
51/147
32
2) DefinisiSpiritual EFT
Spiritual EFT merupakan teknik penggabungan dari sistem energi
tubuh (energy medicine) dan terapi spiritual dengan menggunakan metode
tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh. Spiritual EFT bekerja
dengan prinsip yang kurang lebih sama dengan akupuntur dan akupresur.
Ketiganya berusaha merangsang titik-titik kunci pada sepanajang 12 jalur
energi (energy meridian) tubuh. Bedanya dibandingkan metode akupuntur
dan akupresur adalah teknik Spiritual EFTmenggunakan unsur spiritual,
cara yang digunakan lebih aman, lebih mudah, lebih cepat dan lebih
sederhana, karena Spiritual EFT hanya menggunakan ketukan ringan
(tapping) (Zainuddin, 2009; Thayib, 2010; Saputra, 2012).
Sebagian besar penyakit ternyata berasal dari gangguan emosi atau
psikologis. Contohnya, ketika seseorang stres, ada yang mengalami diare,
ada yang perutnya mulas dan beban pikiran yang menyebabkan seseorang
terserang penyakit lambung (maag). Dalam dunia kedokteran istilahnya
adalah psikosomatis, yaitu gangguan emosi yang menyebabkan penyakit.
Dengan metode Spiritual EFT membuat diri penderita bisa menerima
persoalan yang mengganggu stabilitas emosinya. Ketika penderita tersebut
bisa berdamai dengan situasi yang mengganggu emosinya, maka penyakit
penyakit fisik akan hilang dengan sendirinya (Saputra, 2012).
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
52/147
33
3) PerbedaanSpiritual EFTdanEFT
Hampir 90% isi Spiritual EFT adalah EFT, dalam hal ini yang
dimaksud adalah titik titiknya. Perlu diketahui bahwa semua teknik
energy psychology yang memakai tapping, mulai dari TFT-nya Roger
Callahan, EFT-nya Gary Craig, PET-nya (Provocative Energy
Technique) Steve Walls dan David Lake menggunakan titik-titiktapping
yang sama. Sejak 5000 tahun yang lalu titik-titik tersebut sudah digunakan
oleh akupuntur, moxa dan akrupresur dan sebagainya. Proses yang
dilakukan sambil men-tapping itulah yang membedakanEFT, TFT, PET
dengan Spiritual EFT(Zainuddin, 2009). Berikut ini perbedaannya :
Tabel 2.1 PerbedaanEFTdanSEFT
EFT Spiritual EFT
BasicPhilosopy
Self centerd
Asumsi kesembuhan berasal
dari diri sendiri, begitu
individu bisa menerima
dirinya sendiri
God centered
Asumsi kesembuhan berasal
dari Tuhan YME, begitu
individu bisa iklas dan pasrah
Eventhough I have Set-Up
pain... I deeply profound and
accept my self
Walaupun saya sakit ini...
saya terima diri sendiri
sepenuhnya..
Ya Allah... walaupun saya
sakit ini... saya iklas
menerima sakit saya ini, saya
pasrahkan kesembuhannya
pada-MU..
Sikap Saat
Tapping
EFT dilakukan dalam
suasana santai, karena
fokusnya pada diri sendiri
SEFT dilakukan dengan
penuh keyakinan bahwa
kesembuhan datangnya dari
Tuhan YME, kekhusukkan,
keiklasan, kepasrahan dan
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
53/147
34
rasa syukur
EFT dengan menyebut Tune
In masalahnya.Sakit kepala ini, rasa pedih
ini, dan seterusnya...
SEFTtidak terlalu fokus pada
detail masalahnya, cukupmelakukan tiga hal secara
bersamaan :
1. Rasakan sakitnya,
2. Fokuskan pikiran ke
tempat sakit,
3. Iklaskan dan pasrahkan
kesembuhan sakit itu
kepada Tuhan YME.
Tapping
EFTmenggunakan 7 atau 14titik
SEFT menambahkan titiknyahingga 18 titik
Unsur
Spiritualitas
Tidak ada 90% penekanan pada unsur
spiritualitas
Neuorologic Lingustic
Programming (NLP)
Behavioral Therapy
Psikoanalisa
EMDRSugesty & Affirmasi
Visualzation
Gesalt Therapy
Energy Therapy
Semua teknik dalam EFT,
ditamba:
Logotherapy
Sedona Method
Eriksonian HypnosisProvokkative Therapy
Trancendental Relaxation &
Meditation
Powerful Prayer
Loving-Kindness Therapy
Sumber : Zainuddin, 2011
4)Sains dibalikSpritual EFT (SEFT)
Seperti telah dibahas di bab awal bahwa SEFT adalah salah satu
varian dari cabang ilmu baru yang dinamakan Energy Psychology, karena
itu untuk menjelasakan secara ilmiah tentang SEFT kita perlu mengetahui
apa ituEnergy Psychology. Selain itu, karena SEFTadalah penggabungan
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
54/147
35
antara Spiritual Power dan Energy Psychology, maka kita juga perlu
membahas secara ilmiah bagaimana peran spiritual dalam penyembuhan.
Energy Psychlogy adalah seperangkat prinsip dan teknik
memanfaatkan system energy tubuh untuk memperbaiki kondisi pikiran,
emosi dan perilaku (Dr.David Freinstein). Walaupun embrionya yang
berupa prinsip-prinsip Energy Healing telah diterapkan oleh para dokter
tiongkok kuno lebih dari 5000 tahun yang lalu, tetapI Energy Psychology
baru dikenal luas sejak penemuan Dr.Roger Callahan di tahun 1980-an.
Saat ituEnergy Psychology masih menjadi barang mewah yang hanya bisa
dipelajari oleh terapis berkantong tebal.
Baru pada pertengahan tahun 1990-an Energy Psychology yang
diwakili oleh Gary Craig dengan EFT-nya (Gary Craig disebut sebagai
the Ambassador of Energy Psychology) bisa menjadi konsumsi orang awa,
dan digunakan secara luas di Amerika dan Eropa. Kombinasi kekuatan
Energy Psychology dengan Spiritual Poweratau SEFT baru diperkenalkan
oleh founder metode ini pada tahun 2005 di Indonesia
Menurut Dr.David Freinstein dan Dr.Fred Gallo dalam
penjelasannya mengenai Energy Psychology bahwa Ketidakseimbangan
kimia dalam tubuh ikut berperan dalam menimbulkan berbagai gangguan
emosi seperti depresi, stress, dan cemas ( itulah sebabnya para psikiater
memberikan obat anti depresan untuk penderita depresi dan para pecandu
narkoba mengkonsumsi ecstacy untuk menimbulkan rasa flay= bahagia.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
55/147
36
Neuropsychologist yang radikalbahkan berkesimpulan bahwa perasaan,
baik negative maupun positif bisa kita rekayasa dengan cairan kimia).
Masih menurut mereka telah banyak bukti ilimiah yang menunjukkan
bahwa gangguan energy tubuh ternyatajuga berpengaruh besar dalam
menimbulakn gangguan emosi. Dan bahwa intervensi pada system energy
tubuh dapat mengubah kondisi kimiawi otak yang selanjutnya akan
mengubah kondisi emosi kita. Hal ini sejalan dengan teori Einstein yang
mengatakan bahwa setiap atom dalam tiap benda mengadung energy
(E=M.C2). Para ahli akupuntur menyebutnya sebagai Chi. Energi Chi
sangat penting peranannya dalam kesehatan kita. Ia mengalir di sepanjang
12 jalur energi yang disebut energy meridian. Dimana jika aliran energy
ini terganggu maka akan berdampak pada timbulnya gangguan emosi dan
penyakit fisik.
Ilmu fisika modern telah membuktikan adanya system energy tubuh
ini. Pada tahun 1960, Dr. Willian A. Tiller, seorang professor ketua
jurusan material science di Stanford University tertarik untuk meneliti
ralitas system energy tubuh pada manusia, dengan menggunakan metode
standart ilmu fisika modern, ia mengembangkan alat yang dinamakanIIED
(Intention Imprinted Elektronic Device) untuk mengukur gelombang
energy yang ditimbulkan oleh intense (pikiran dan kemauan) manusia.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
56/147
37
5) MengapaSpiritual EFT (SEFT) Efektif
Efektifitas Spritual EFT sebagai metode terapi tidak lepas dari keterlibatan
15 teknik-teknik atau metode terapi lain diantaranya adalah berikut
penjelannya :
1. NLP (Neuro-Lingustic Programming)
Pada saat kita melakukan Set-Up, kita telah melakukan
proses reframing dan anchoring yang biasa dilakukan di NLP
Pada saat melakukan Tapping, itu berarti orang tersebut
sedang melakukan proses beraking the pattern.
Gambar 2.1
TitikTitik Meridian
Akupuntur
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
57/147
38
Demikian pula hanya ketika kita melakukan The 9 gamut
procedure kita sedang merusak sub modality kita atas masalah
yang dihadapi.
2. Systemic Desenstization
Pada saat kita melakukan tapping pada orang yang mengidap
fobia, trauma, kecemasan dan berbagai masalah psikologi
lainnya maka kita sekaligus melakukan proses Systemic
desenzation pada klirn tersebut.
Kita membuat klien yang awalnya sensitif, menjadi tidak
sensitif lagi
3. Psychoanalisis
Ketika kita berusaha menemukan akar masalah (finding the
core issue) dari keluhan fisik ataupun emosi dari klien,
sebenarnya kita sedang menggunakan teknik psikoanalisis.
psikoanalisis berasumsi bahwa apapun yang kita rasakan saat
ini adalah berakar dari segala hal yang kita alami di masa lalu.
4. Logostherapy
Dengan keikhlasan, kepasrahan dan rasa syukur pada saat
melukan SEFT, kita telah memberikan makna spiritual atas
penderitaan yang kita rasakan
Kenyataan, sikap ikhlas, pasrah dan rasa syukur tersebut sering
kali menyembuhkan kita.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
58/147
39
5. EMDR
Pada bagian akhir proses SEFTing, kita melakukan beberapa
gerakan mata (nine gamut procedure). Kemampuan kita
melakukan kendali atas gerakan mata ini berpengaruh pada
kemampuan kita mengendalikan emosi kita.
Proses SEFTing selain berfungsi untuk melepaskan hambatan-
hambatan emosi, juga melatih kita untuk memiliki kendali
penuh atas kondisi emosi kita.
6. Sedona Method (ReleasingTechique)
Sikap ikhlas dan pasrah yang dilatih terus menerus akan
menghasilkan kemampuan menerima dan melepaskan
segalanya dengan nyaman dan bahagia.
Dalam Sedona Method, proses ini di sebut letting go. Satu
kondisi yang akan mempercepat proses penyembuhan, baik
luka fisik maupun luka emosi.
7. EriksonianHypnosis
Dalam proses SEFTing, kita menggunakan hipnosis diri ringan
atau mild hypnosis dalam bentuk sugesti diri dan affitmasi
dengan menggunakan pilihan kata yang memiliki efek hipnosis
(hypnosis word)
Proses tersebut banyak digunakan dalam meotde hypnosis
aliran eriksonian.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
59/147
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
60/147
41
11. Relaxation & Medation
Pada saat memunculkan rasa khusu, ikhlas, dan pasrah dalam
proses SEFTing, sesungguhnya kita juga sedang menggunakan
teknik ini termasuk ketika ketika Deep SEFT.
Dalam kondisi seperti ini, penyembuhan akan cenderung
berjalan lebih cepat.
Dalam SEFT kita menggunakan simple meditation, dengan
begitu efek SEFT akan terasa lebih efektif.
12. Gestalt Therapy
Teknik ini menekankan kepada kita agar pengalaman negative
dimasa lalu, misalnya trauma, dihadirkan kembali pada saat ini
(here-and-now)
Pada saat kita sudah bisa Tune In dengan kondisi tersebut,
proses Tapping dilakukan untuk menghilangkan trauma.
13. Energy Psychology
Proses tapping yang dilakukan pada acupoints di sepanjang
jalur energy meridian akan menetralisir gangguan system
energy tubuh.
Menstimulasi acupoints ini diterapkan juga dalam
akupuntur,TFT, EFT dan puluhan teknik energy terapi lain.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
61/147
42
14. Powerful Prayer
Kondisi yang sangat dianjurkan dalam proses tapping adalah
saat indvidu diminta khusyu, ikhlas, dan pasrah seta bersyukur.
Kondisi diatas sangat mendukung proses pemulihan kondisi
individu baik secara fisik maupun emosi.
15. Loving-Kindnes Therapy
Prof. Decher Keltner dari University California Barkley dalam
bukunya, Born to be Good, menjelaskan berbagai penelitian
ilimiah yang menyimpulkan bahwa cinta kasih dan kebaikan
hati akan menyembuhkan kita dan menyembuhkan orang yang
kita kasihi.
Saat melakukan SEFTing, energy cinta kasih dan kebaikan
hati sang SEFTer akan membantu kesembuhan kliennya.
Sumber : Zainuddin, 2011
6) MetodeSpiritual EFT
Spiritual EFTmemandang jika aliran energi tubuh terganggu karena
dipicu kenangan masa lalu atau trauma yang tersimpan dalam alam bawah
sadar, maka emosi seseorang akan menjadi kacau. Mulai dari yang ringan,
seperti bad mood, malas, tidak termotivasi melakukan sesuatu, hingga
yang berat, seperti Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), depresi,
phobia, kecemasan berlebihan dan stres emosional berkepanjangan.
Sebenarnya semua ini penyebabnya sederhana, yakni terganggunya sistim
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
62/147
43
energi tubuh. Karena itu solusinya juga sederhana, menetralisir kembali
gangguan energi itu dengan metode Spiritual EFT (Zainuddin, 2009;
Saputra, 2012).
Zainuddin (2009) menjelaskan teknik teknik yang mendasari
Spiritual EFTadalah sebagai berikut :
a. Emotional Freedom Technique (EFT)
Hainsworth (2008) mengatakan bahwa EFT diperkenalkan pada
tahun 1995 oleh Gary Craig. EFT adalah metode sederhana yang
menekankan fokus pada masalah dalam diri individu disertai dengan
menekan secara lembut pada titik akupuntur (tapping) di wajah , tubuh
bagian atas dan tangan. EFT dapat membantu berbagai masalah emosi
dan fisik, diantaranya adalah fobia, gangguan fisik dan seksual, stress
dan kecemasan, trauma, alergi, sakit kepala, migrain, kecanduan,
kepercayaan diri, dan insomnia.
Hainsworth (2008) menjelaskan bahwa banyak saluran energi yang
berjalan dalam tubuh seseorang. Energi tersebut sangat penting
perannya bagi kesehatan seseorang. Energi tersebut mengalir dalam 12
jalur energi yang disebut energy meridian. Jika aliran energi ini
terhambat atau kacau maka timbullah gangguan emosi atau penyakit
fisik.
Proses penyembuhan dalam EFT tidak perlu mengungkap
peristiwa atau emosi masa lalu. Individu hanya perlu menekankan apa
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
63/147
44
yang dialami pada saat ini dan mengikuti penyebab timbulnya perasaan
negatif tersebut. Individu tidak harus mengalami kembali emosi lama,
hanya perlu fokus untuk menyembuhkan emosi-emosi negatif tersebut
(Hainsworth, 2008).
Adapun langkah langkah yang dilakukan dalam EFT adalah
sebagai berikut :
1) Estimate Severity
Hainsworth (2008) mengatakan bahwa ada baiknya terlebih dahulu
subjek menentukan nilai seberapa tinggi intensitas emosi / rasa
sakit yang dialami sekarang dengan menggunakan skala 0-10 (0 =
tidak terasa, 10 = intensitas maksimum). Nilai subjektif tersebut (0-
10) yang menjadi tolok ukur kemajuan setelah SEFTditerapkan.
2) The Set Up
Hainsworth (2008) mengatakan bahwa semua individu memiliki
aspek bawah sadar yang tidak siap untuk menyembuhkan karena
menganggap jauh lebih aman dengan keadaan dirinya yang
sekarang. The set up dirancang untuk membantu individu agar siap
untuk sembuh. Cara melakukan set up adalah dengan mengucapkan
kalimat set up seperti Meskipun saya ingin merokok ketika
minum kopi padahal saya juga ingin berhenti merokok, saya benar
benar menerima dan mencintai diri saya sendir . Kalimat
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
64/147
45
tersebut diucapkan sebanyak tiga kali sambil menekan pada titik
karate chop yaitu pada samping telapak tangan (Hainsworth, 2008).
3) Tapping
Pada bagian tapping yang dilakukan adalah dengan menekan atau
mengetuk 5-7 kali ketukan pada titik-titik di bagian tubuh tertentu
sambil mengucapkan permasalahan yang sedang dialami subjek.
Adapun titik-titik tersebut adalah pada bagian top of head (bagian
atas kepala), end of eyebrow (titik permulaan alis mata), side of eye
(titik permulaan alis mata), under eye (2 cm di bawah mata), under
nose (di bawah hidung), chin (antara dagu dan bagian bawah bibir),
collarbone (pada ujung tempat bertemu tulang dada dan tulang
rusuk pertama), under arm,
(untuk laki-laki terletak di bawah ketiak sejajar dengan putting susu
dan wanita terletak di perbatasan antara tulang dada dan bagian
bawah payudara), gamut(di bagian antara perpanjangan tulang jari
manis dan tulang jari kelingking), karate point(di samping telapak
tangan) (Hainsworth, 2008).
Hainsworth (2008) juga menjelaskan bahwa ketika subjek menekan
pada titik-titik tertentu dalam tubuh yang telah disebutkan di atas,
sadarilah bahwa setiap kenangan atau emosi atau pikiran atau
perasaan dalam tubuh yang muncul ke permukaan akan menuntun
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
65/147
46
subjek pada permasalahan atau apa yang harus diucapkan pada
putaran tapping selanjutnya.
4) Conntinuation
Pada tahap conntinuation individu memperkirakan kembali berapa
tinggi intensitas emosi / rasa sakit yang dialami. Jika sudah turun
namun belum nol maka melakukan langkah-langkah EFT kembali
mulai langkah pertama hingga ketiga. Akan tetapi, kalimat yang
diucapkan ketika melakukan set up disesuaikan menjadi seperti
contoh berikut ini : Meskipun saya masih ingin merokok ketika
minum kopi, padahal saya juga ingin berhenti merokok, saya
benar-benar mencintai dan menerima diri saya sendiri".
Individu juga dipastikan untuk memasukkan setiap kenangan,
pikiran, emosi atau perasaan dalam tubuhnya yang muncul saat
melakukanEFTberikutnya (Hainsworth, 2008).
5) Nine Gamut Prosedure
Hainsworth (2008) mengatakan bahwa nine gamut procedure
adalah proses keseluruhan dari sembilan bagian dari bentuk
panjang EFT yang pada awalnya diajarkan namun tidak banyak
digunakan pada saat sekarang. Tetapi proses ini bisa sangat kuat
dalam menghilangkan semua link dalam otak seseorang untuk
menghilangkan peristiwa traumatis. Hainsworth (2008) juga
mengatakan bahwa beberapa praktisi percaya bahwa melakukan
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
66/147
47
proses ini sangat penting untuk menghilangkan trauma.Hainsworth
(2008) mengatakan 9 langkah yang dilakukan dalam nine gamut
procedure sambil menekan pada titik gamut dan tuning adalah
menutup mata, membuka mata, mata digerakkan dengan kuat ke
kanan bawah, mata digerakkan dengan kuat ke kiri bawah,
memutar bola mata searah jarum jam, memutar bola mata
berlawanan arah jarum jam, bergumam dengan selama 3 detik,
menghitung 1,2,3,4,5 kemudian diakhiri dengan bergumam lagi
selama 3 detik (Zainuddin, 2009; Thayib, 2010; Saputra, 2012).
b. Self Hypnotherapy (Ericksonian)
Sarafino (1990) menyebutkan bahwa hypnosis merupakan salah satu
teknik yang sudah digunakan sudah digunakan beberapa dokter sejak
lama untuk menghilangkan rasa sakit (analgesik) dalam pembedahan.
Ketika dalam kondisis terhipnosis perhatian seseorang terhadap dirinya
(termasuk tubuh) berkurang, bahkan hilang sama sekali. Masih menurut
Sarafino (1990) menjelaskan bahwa meditasi dapat dipandang sebagai
suatu bentuk self hypnosis karena pada saat meditasi seseorang
dipuatkan pada objek meditasi (benda, napas, mantra / doa) sehigga
semakin lama seseorang semakin tidak merasakan rangsangan yang ada
di sekitarnya, termasuk rangsang sakit. Zainuddin (2009) mengatakan
bahwa dalam SEFT yang digunakan adalah ericksonian hypnotherapy.
Subjek menghipnosis diri sendiri untuk menghapus program-program
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
67/147
48
bawah sadar yang menjadi akar penyebab dari emosi negatif yang
dialami.
c. Meditation and Relaxation
Smith (Subandi, 2003) mengatakan bahwa istilah meditasi mengacu
pada sekelompok latihan untuk membatasi pikiran dan perhatian.
Sementara itu, Walsh (Subandi, 2003) mengungkapkan bahwa meditasi
merupakan teknik atau metode latihan yang digunakan untuk melatih
perhatian supaya dapat meningkatkan taraf kesadaran yang selanjutnya
dapat dapat membawa proses-proses mental dapat terkontrol secara
sadar. Zainuddin (2009) mengatakan bahwa walapun terdapat berbagai
jenis dan pendapat mengenai meditasi, tapi jenis meditasi yang paling
banyak dipraktikan adalah yang membawa subjek pada kondisi tenang
dan relaks, merasakan nafas, menyadari kehadiran Tuhan dalam diri,
serta mengarahkan untuk kembali pada diri sejati (fitrah). Saat
melakukan SEFT, subjek dianjurkan melakukannya dalam kondisi
meditative (yakin, khsyuk, ikhlas, pasrah, dan syukur). Jika demikian,
efekSEFTakan terasa lebih efektif.
d. Provocative Therapy
Farrelly (2002) mengatakan bahwa bahasa terpai konvensional yang
penggunaannya tidak hanya menekankan pada kehebatan kata kata
yang disampaikan kapada klien tetapi lebih menekankan pada
kemampuan terapissupaya klien mampu memeriksa kembali asumsinya
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
68/147
49
sendiri terhadap permasalahan yang di hadapinya dan menjadikannya
sebagai sesuatu yang dapat menyembuhkan dan membuatnya berubah.
e. Logotherapy
Southwick dkk. (2006) mengatakan bahwa secara bahasa logotherapy
adalah penyembuhan melalui makna.Logotherapy adalah psikoterapi
yang memusatkan pada kebermaknaan yang berasal dari filsafat
eksistensial dan didasarkan pada pengalaman hidup penggagas
psikoterapi tersebut yaitu Viktor Frankl.
f. Powerfull Prayer
Barth (2004) menyatakan bahwa terdapat bukti ilmiah yang mengatakan
bahwa doa dan spiritualitas berpengaruh terhadap kesehatan.
Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian Koenig (2004) yang
menyatakan bahwa ada hubungan antara agama, spiritualitas, dan
kesehatan baik mental maupun fisik. Zainuddin (2009) menjelaskan
bahwa dalam SEFT, 90% menekankan pada unsur spiritualitas. Subjek
dibawa pada keyakinan bahwa kesembuhan berasal dari Tuhan
sehingga subjek dapat ikhlas dan pasrah terhadap masalah ataupun sakit
yang sedang dialaminya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa teknik yang mendasari SEFTadalah seluruh teknik yang terdapat
dalam EFT, ditambahkan dengan Logotherapy, Self Hypnosis
(Ericsonian), Transcendental Relaxation & Meditation, Sedona
Methode, Provocative Therapy, dan Powerfull Prayer.
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
69/147
50
Zainuddin (2009) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan ketika melakukan SEFTagar hasilnya efektif :
a. Testing
Sebelum menerapkan SEFT, terlebih dahulu subjek menentukan
nilai seberapa tinggi intensitas emosi/rasa sakit yang dialami
sekarang dengan menggunakan skala 0-10 (0 = tidak terasa, 10 =
intensitas maksimum). Nilai subjektif tersebut (0-10) yang menjadi
tolok ukur kemajuan setelah SEFT diterapkan.
b. Aspects
Ketika melakukan SEFT, subjek dibantu untuk memikirkan dan
membayangkan masalah yang dialaminya. Memikirkan dan
membayangkan aspek yang membuat subjek ingin merokok, sudah
dapat menimbulkan gangguan energi yang hampir sama ketika
subjek sedang merokok. Efektivitas SEFTyang diterapkan pada saat
membayangkan aspek tersebut cenderung bertahan
c. Be Spesific
Semakin spesifik mengenali akar masalah dari gangguan emosi,
pikiran, dan perilaku yang dialami maka semakin efektif hasilnya.
Berikut ini adalah uraian tentang bagaimana melakukan SEFT untuk
membebaskan aliran energi di tubuh yang dengannya akan
membebaskan emosi dari berbagai kondisi negatif (Zainuddin, 2009;
Thayib, 2010; Saputra, 2012) :
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
70/147
51
a. The SetUp
The Se-Up bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh
terarahkan dengan tepat.Langkah ini dilakukan unuk menetralisir
psychological reversal atau perlawanan psikologis (biasanya berupa
pikiran negative spontan atau keyakinan bawah sadar negatif, seperti
kesulitan untuk melepaskan diri dari kecanduan merokok).Cara
menetralisir psychological reversal tersebut adalah dengan
melakukan the set-up words. Dalam bahasa religius, the set-up words
adalah doa kepasrahan kepada Allah SWT. Contoh the set-up words
adalah Ya Allah walaupun saya ingin sekali merokok padahal saya
ingin bisa berhenti merokok.,saya ikhlas menerima masalah saya ini.
Saya pasrahkan padamu kesembuhan saya dari kecanduan rokok.
b. The Tune In
Cara melakukan tune-in adalah dengan memikirkan sesuatu atau
peristiwa spesifik tertentu yang dapat membangktkan emosi negatif
yang akan dihilangkan atau situasi dimana seseorang sangat ingin
merokok. Tujuannya adalah untuk secara spesifik menetralisir emosi
negatif atau sakit fisik yang dirasakan. Untuk membantu terjadinya
tune-in adalah dengan terus memikirkan sesuatu yang
membangkitkan respon emosi negatif tersebut sekaligus mengulang-
ngulang kata pengingat yang mewakili emosi yang dirasakan. Dalam
hal ini, kata pengingatnya adalah kecanduan rokok. Cara lain untuk
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
71/147
52
melakukan tune-in adalah dengan mengganti kata pengingatnya
dengan kalimat saya ikhlas, saya pasrah pada-Mu ya Allah. Tune-
in tetap dilakukan sampai semua teknik SEFT dilakukan hingga
akhir.
c. The Tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik
titik tertentu di tubuh sambil terus Tune In. Titik titik ini adalah
titik titik kunci dari The Major Energy Meridians, yang jika kita
ketuk beberapa kali akan berdampak pada netralisirnya gangguan
emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Tapping menyebabkan aliran
tubuh berjalan dengan normaal dan seimbang kemabali (Zainuddin,
2009).Titik titik yang akan diberikan ketukan ringan berada di
bagian kepala, daerah dada dan tangan.
a) Titik tapping pada bagian kepala
1. CR (Crown) yaitu titik di bagian atas kepala (ubun ubun)
dalam akupuntur disebut dengan titik Baihul atau disebut
Hundred Meeting Point, berada dalam Governing Vesel
meridian, Fungsi utamanya adalah: Untuk mengatasi sakit
kepala, vertigo, Tinitus, Opstruksi hidung, Aphasia karena
apoleksia, Koma, Gangguan jiwa, Prolakpus rectum dan
uterus
-
7/23/2019 Pengaruh Terapi Seft Untuk Menurunkan Intesitas Merokok
72/147
53
2. EB (Eye Brow) yaitu titik permulaan alis mata dekat pangkal
hidung, dalam akupuntur disebut titik Cuanzhu, atau disebut
dengan Gathered Bamboo point, berada dalam bladder
meridian fungsi utamanya adalah : Untuk mengatasi sakit
kepala, penglihatan kabur, nyeri di daerah supraorbital,