ppok seminar

Upload: jarot-basuki

Post on 21-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    1/44

    LAPORAN SEMINAR

    ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PPOK

    Di Ruang Anyelir RS Soediran MS Wonogiri

    Disusun oleh

    !AGUS NURRAKHMAD NIM SN "#$%%&

    !ASUKI NIM SN "#$%%'

    DWI (ULIANTO NIM SN "#$%"%

    SRI SULARTI NIM SN "#$%))

    SUNARNI NIM SN "#$%#%

    PROGRAM STUDI S*" KEPERAWATAN

    STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

    TAHUN AKADEMIK $%"#+$%"&

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    2/44

    ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PPOK

    Di Ruang Anyelir RS Soediran MS Wonogiri

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Saat ini konsumsi rokok terus meningkat di seluruh dunia kondisi

    ini terutama terjadi di negara - negara dengan pendapatan rendah dan

    menengah. Data adan kesehatan dunia !orld Health "rganisation

    #!H"$ dari seluruh perokok di dunia% &'( #)%*+ mil,ar orang$ erada di

    negara erkemang. Akiatn,a ean pen,akit dan kematian ,ang

    erhuungan dengan konsumsi rokok meningkat di negara erkemang#!H"% **$. Di an,ak negara erkemang% rokok merupakan satu -

    satun,a pen,ea kematian ,ang seenarn,a dapat dihindari #Helmia%

    ***$. Depkes /I #**'$ melaporkan ah0a penduduk Indonesia hampir

    1*( telah mulai merokok di usia anak - anak dan remaja. 2ondisi ini

    men,eakan mereka akan sulit erhenti merokok dan memuat mereka

    mempun,ai risiko ,ang tinggi mendapatkan pen,akit ,ang erhuungan

    dengan rokok pada usia pertengahan. Bila seseorang merokok maka diaakan menghirup leih dari '*** unsur kimia era3un #!H"% **$%

    unsure - unsur ini dapat meningkatkan risiko pen,akit kanker% pen,akit

    paru ostruksi kronis #PP"2$% kardio4askuler% pen,akit pada mulut dan

    gangguan reproduksi #Sa4it5 et al.% **$

    Pen,akit Paru "struksi 2ronik #PP"2$ merupakan masalah

    kesehatan ,ang esar di dunia luas dengan pre4alensi% dan ia,a ,ang

    tinggi. Pen,akit ini telah menjadi enam esar pen,ea kematian dan ke-) pen,ea angka kesakitan di seluruh dunia #Suradi% **1$. Di Amerika

    Serikat% PP"2 mengenai leih dari ) juta orang% leih dari %6 juta orang

    Italia% leih dari 7* juta di seluruh dunia dan men,eakan %1' juta

    kematian pada tahun *** #Surata% **6$. Di Indonesia% PP"2

    menempati urutan kelima seagai pen,akit pen,ea kematian #Suradi%

    **1$% dan diperkirakan akan menduduki peringkat ke-7 pada tahun **

    mendatang #Surata% **$. Permasalahan dari PP"2 kean,akan

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    3/44

    diakiatkan sulitn,a mendeteksi pasien dengan pen,akit ,ang eronset

    lamat% iasan,a di atas umur 6* tahun% diikuti dengan progresi ,ang

    lamat #8angunnegoro% **)$.

    Pen,akit Paru "struksi 2ronik ,ang iasa diseut seagai PP"2

    merupakan pen,akit kronik ,ang ditandai dengan keteratasan aliran udara

    didalam saluran napas ,ang tidak sepenuhn,a re4ersiel. 9angguan ,ang

    ersi:at progresi: ini diseakan karena terjadin,a in:lamasi kronik akiat

    pajanan partikel atau gas era3un ,ang terjadi dalam kurun 0aktu ,ang

    3ukup lama dengan gejala utama sesak na:as% atuk dan produksi sputum

    #PDPI% **$. Sehingga PP"2 erkorelasi dengan jumlah total partikel

    ,ang telah dihirup oleh seseorang selama hidupn,a #9"LD% **1$.Dian,ak negara% polusi udara akiat keakaran hutan dan ahan akar

    iomasa ,ang lain juga dapat meningkatkan resiko terjadin,a PP"2. A

    kan tetapi merokok merupakan :aktor risiko utama dalam men,eakan

    perkemangan dan peningkatan PP"2 #9"LD% **1; 8annino dan

    2athr,n% **$

    Akhir - akhir ini pen,akit ini semakin menarik untuk dii3arakan

    oleh karena pre4alensi dan angka mortalitasn,a ,ang terus meningkat#/i,anto% **$. Berdasarkan :akta - :akta terseut di atas% maka

    disusunlah Laporan Asuhan 2epera0atan Pen,akit Paru "struksi 2ronis

    #PP"2$.

    B.

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    4/44

    selama 7 ulan% dalam jangka 0aktu tahun erturut-turut #"4edo::%

    **$.Pen,akit paru otrukti: klinik #PP"2$ merupakan suatu istilah

    ,ang sering digunakan untuk kelompok pen,akit paru ,ang erlansunglama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara

    seagai gamaran :ato:isiologi utaman,a. Bronkitis kronik% empisema

    paru dan asma ronkial mementuk kesatuan ,ang diseut PP"2%

    huungan etiologi sekuensial antara rongkitis kronik dan empisema tetapi

    tampakn,a tidak ada huungan antara kedua pen,akit itu dengan asma%

    huungan ini n,ata sekali dengan etiologi% patogenesis dan pengoatan

    ,ang akan dierikan. #Siia dan !ilson% **7@1&'$PP"2 adalah suatu istilah ,ang sering digunakan untuk

    sekelompok pen,akit paru-paru ,ang erlangsung lama dan ditandai

    dengan ostruksi aliran udara seagai gamaran pato:isiologi utaman,a.

    #Pri3e !ilson % **6$. 8enurut ?arpenito #)+++$ PP"2 atau leih

    dikenal dengan PP"8 merupakan suatu kumpulan pen,akit paru ,ang

    men,eakan ostruksi jalur napas% termasuk ron3hitis% empisema%

    ronkiestaksis% dan asma.

    Pen,akit Paru "struksi 2ronik #PP"2$ atau ?hroni3 ObstructivePulmonary Disease #?"PD$ merupakan suatu istilah ,ang sering

    digunakan untuk sekelompok pen,akit paru-paru ,ang erlangsung lama

    dan di tandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara seagai

    gamaran pato:isiologi utaman,a. 2etiga pen,akit ,ang mementuk satu

    kesatuan ,ang dikenal ?P"D adalah asma ronkhial% ronkhitis kronis dan

    em:isema paru. Pen,akit ini sering di seut dengan chronic Air flow

    Limitation #?AL$ dan chronic obstructive Lung Disease # Somantri%**&@'+$.

    Dari eerapa pendapat di atas% dapat disimpulkan ah0a ?"PD>

    PP"8>PP"2 merupakan suatu kumpulan pen,akit paru menahun ditandai

    dengan kondisi ire4ersiel ,ang erkaitan dengan dispnoe saat akti4itas

    dan penurunan aliran masuk dan keluar udara paru-paru.8enurut Alsaga:: 8ukt, #**$% ?"PD dapat diklasi:ikasikan

    seagai erikut@

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    5/44

    ). Asma Bronkhial@ dikarakteristikan oleh konstruksi ,ang dapat pulih

    dari otot halusronkhial% hipersekresi mukoid% dan in:lamasi% 3ua3a

    dingin% latihan% oat% kimia dan in:eksi.

    . Bronkitis kronis@ ditandai dengan atuk-atuk hampir setiap haridisertai pengeluarandahak sekurang-kurangn,a 7 ulan erturut-turut

    dalam satu tahun% dan paling sedikitselama tahun. 9ejala ini perlu

    diedakan dari tuerkulosis paru% ronkiektasis% tumor paru% dan asma

    ronkial.7. Em:isema@ suatu peruahan anatomis paru-paru ,ang ditandai dengan

    melearn,ase3ara anormal saluran udara seelah distal ronkus

    terminal% disertai kerusakandinding al4eolus

    B. Etiologi

    aktor-:aktor ,ang dapat meningkatkan resiko mun3uln,a ?"PD

    #8ansjoer% )+++$ adalah @

    ). 2eiasaan merokok8enurut uku report o: the !H" eCpert 3omitte on smoking 3ontrol%

    rokok adalah pen,ea utama timuln,a ?"PD. Se3ara psikologis

    rokok erhuungan langsung dengan hiper:lasia kelenjar mukaos

    ronkus dan metaplasia skuamulus epitel saluran pernapasan. =ugadapat men,eakan ronkokonstriksi akut. 8enurut ?ro:ton

    Douglas merokok menimulkan pula inhiisi akti4ias sel ramat getar%

    makro:age al4eolar dan sur:aktan.a. /i0a,at perokok @

    )$ Perokok akti:$ Perokok pasi:7$ Bekas perokok

    . Derajat erat merokok

    #Indeks Brinkman jumlah rata-rata atang rokok > hari C lamamerokok> th$)$ /ingan @ *-**$ Sedang @ ** **7$ Berat @ F **

    . Polusi udaraPolusi 5at-5at kimia ,ang dapat men,eakan ron3hitis adalah 5at

    pereduksi seperti "% 5at-5at pengoksidasi seperti N"% h,dro3aron%

    aldehid% dan o5on.a. Polusi di dalam ruangan @ asap rokok% asap kompor

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    6/44

    . Polusi di luar ruangan @ gas uang kendaraan ermotor% deu

    jalanan3. Polusi tempat kerja #ahan kimia% 5at iritasi% gas era3un$

    7. /i0a,at in:eksi saluran na:as.In:eksi saluran pernapasan agian atas pada seorang penerita

    ron3hitis kronis hampir selalu men,eakan in:eksi paru ertamah.

    Ekserasi ron3hitis kronis disangka paling serin dia0ali dengan

    in:eksi 4irus% ,ang kemudian men,eakan in:eksi sekunder oleh

    akteri.'. Bersi:at genetik ,aitu de:isiensi -) antitripsin

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    7/44

    Perkemangan gejala-gejala ,ang merupakan 3irri-3iri dari PP"2

    adalah mal:ungsi kronis pada s,stem pernapasan ,ang mani:estasin,a

    ditandai dengan atuk-atuk dan produksi dahak khususn,a ,ang terjadi di

    saat pagi hari. Na:as pendek sedang ,ang erkemang menjadi na:as

    pendek akut. Batuk dan produksi dahak #pada atuk ,ang dialami

    perokok$ memuruk menjadi atuk persisten ,ang disertai dengan

    produksi dahak ,ang semakin an,ak. Biasan,a% pasien akan mengalami

    in:eksi pernapasan dan kehilangan erat adan ,ang 3ukup drastis. Pasien

    mudah sekali merasa lelah dan se3ara :isik an,ak ,ang tidak mampu

    melakukan kegiatan sehari-hari. Selain itu% pasien PP"2 an,ak ,ang

    mengalami penurunan erat adan ,ang drasti3 seagai akiat hilangn,ana:su makan karena produksi dahak ,ang melimpah% penurunan da,a

    kekuatan tuuh% kehilangan selera makan% penurunan kemampuan

    pen3ernaan sekunder karena tidak 3ukup oksigen sel dalam s,stem

    gastrointestinal. Pasien PP"2% leih memutuhkan an,ak kalori karena

    leih an,ak mengeluarkan tenaga melakukan pernapasan.

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    8/44

    mengalami peruahan mood% penurunan konsentrasi dan pelupa. Pada

    tahap lanjut timul 3,anosis

    . Asidosis /espirator,

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    9/44

    Pato:isiologi

    PP"2 dapat terjadi oleh karena terjadin,a ostruksi jalan napas

    ,ang erlangsung ertahun-tahun. Salah satu pe,akit ,ang dapat memi3u

    terjadin,a PP"2 ini adalah asma. Hipersensiti: ,ang terjadi arena ahan-

    ahan allergen men,eakan terjadin,a pen,empitan ronkus ataupun

    ronkiolus akiat ronkospasme% edema mukosa ataupun hipersekresi

    mu3us ,ang kental. 2arena peruahan anatonis terseut men,eakan

    kesulitan saat melakukan ekspirasi dan menghasilkan suara mengi. Apaila

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    10/44

    asma ini terus erlangsung lama% semakin men,emit ronkus atau

    ronkiolus selama ertahun-tahun dapat men,eakan PP"2 terjadi.

    ungsi paru-paru menentukan konsumsi oksigen seseorang% ,akni

    jumlah oksigen ,ang diikat oleh darah dalam paru-paru untuk digunakan

    tuuh. 2onsumsi oksigen sangat erat huungann,a dengan arus darah ke

    paru-paru. Berkurangn,a :ungsi paru-paru diseakan oleh erkurangn,a

    :ungsi s,stem respirasi seperti :ungsi 4entilasi paru.

    aktor-:aktor risiko terseut seperti rokok dan polusi udara

    men,eakan pemesaran kelenjar-kelenjar ,ang mensekresi lendir dan

    sel golet akan meningkat jumlahn,a% serta :ungsi silia menurun

    men,eakan terjadin,a peningkatan produksi lendir ,ang dihasilkan%akan mendatangkan proses in:lamasi ronkus dan juga menimulkan

    kerusakan pada dinding ronkiolus terminalis. Akiat dari kerusakan akan

    terjadi ostruksi ronkus k3il #ronkiolus terminalis$% ,ang mengalami

    penutupan atau ostruksi a0al :ase ekspirasi. Udara ,ang mudah masuk ke

    al4eoli pada saat inspirasi% pada saat ekspirasi an,ak terjeak dalam

    al4eolus dan terjadilah penumpukan udara. Hal ini ,ang men,eakan

    keluhan sesak napas dengan segala akiatn,a. Adan,a ostruksi pada a0aekspirasi akan menimulkan kesulitan ekspirasi dan menimulkan

    pemanjangan :ase ekspirasi. ungsi paru@ 4entilasi% distriusi gas% di:usi

    gas% maupun per:usi darah akan mengalami gangguan #Brannon% et al%

    )++7$

    . Pemeriksaan Penunjang

    ). Pengukuran ungsi ParuPengukuran :ungsi paru seperti kapasitas inspirasi menurun% 4olume

    residu meningkat pada em:esema% ron3hitis dan asma. Analisa gas darah

    Pa ?" menurun % P?" meningkat% sering menurun pada asma.

    Nilai pH normal% asidosis% alkalosis respiratorik ringan sekunder7. Pemeriksaan Laoratorium

    Pemeriksaan laoratorium tampak dari hemogloin #H$ dan

    hematokrit #Ht$ meningkat pada polisitemia sekunder% jumlah darah

    meningkat% eosino:il dan total Ig E serum meningkat% elektrolit

    menurut karene pemakaian oat diureti3

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    11/44

    '. Pemeriksaan SputumPemeriksaan gram kuman atau kultur adan,a in:eksi 3ampuran.

    2uman pathogen ,ang iasa ditemukan adalah Streptococcus

    pneumonia, Hemophylus influenza, danMoraella catarrhalis6. Pemeriksaan /adiologi S leih dari ) dan ) rasio />S kurang dari

    ). Sering terdapat /BBB inkomplet

    9. Penatalaksanaan #8edis dan 2epera0atan$

    Penatalaksanaan PP"2 adalah seagai erikut@

    ). 8eniadakan :aktor etiologi>presipitasi% misaln,a segera menghentikan

    merokok% menghindari polusi udara

    . hari% Augmentin #amoksilin dan

    asam kla4ulanat$ dapat dierikan jika kuman pen,ea in:eksin,a

    adalah H. In:luen5a dan B. ?a3arhalis ,ang memproduksi B.

    Laktamase. Pemeriam antiiotik seperti kotrimaksasol%

    amoksisilin% atau doksisiklin pada pasien ,ang mengalami

    eksaserasi akut terukti memper3epat pen,emuhan dan

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    12/44

    memantu memper3epat kenaikan peak :lo0 rate. Namun han,a

    dalam 1-)* hari selama periode eksaserasi. Bila terdapat in:eksi

    sekunder atau tanda-tanda pneumonia% maka dianjurkan antiiotik

    ,ang kuat

    .

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    13/44

    H. ASUHAN 2EPE/A!A anak

    # BBL/% in:eksi na:as erulang% lingkungan asap rokok$$ Batuk eruang dengan> tanpa dahak 1$ Sesak dengan > tanpa un,i mengi

    . Pola 9ordon

    )$ Pola Persepsi dan Pemeliharaan 2esehatan$ Pola Nutrisi>8etaolik 7$ Pola Eliminasi'$ Pola Akti:itas dan Latihan6$ Sesak na:as ila akti4itas erat$ Pola Istirahat

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    14/44

    . Intoleransi akti4itas erhuungan dengan ketidakseimangan

    antara suplai dengan keutuhan oksigen3. Peruahan nutrisi kurang dari keutuhan tuuh erhuungan

    dengan dispnea% kelemahan% e:ek samping oat% produksi sputumdan anoreksia% mual% muntah

    7. Pere3anaan 2epera0atan #tujuan% 3riteria hasil% dan tindakan

    kepera0atan menggunakan pendekatan N"? dan NI?$

    NO DIAGNOSA

    KEPERAWATAN

    NO, NI,

    ). Bersihan jalan napas

    tidak e:ekti:

    erhuungan

    dengan

    ronkokonstriksi%

    peningkatan

    produksi sputum%atuk tidak e:ekti:%

    kelelahan>

    erkurangn,a

    tenaga dan in:eksi

    ronkopulmonal.

    NO,

    ). /espirator, status @

    4entilation. /espirator, status @ Air0a,

    paten3,7. Aspiration ?ontrol

    Setelah dilakukan tindakan

    kepera0atan selama

    KK..pasien menunjukkan

    kee:ekti:an jalan na:as

    2riteria Hasil@

    ). 8endemonstrasikan atuk

    e:ekti: dan suara napas

    ,ang ersih% tidak ada

    sianosis dan dispneu

    NI,

    Air-ay Su./ion

    ). Pastikan keutuhan oral >

    tra3heal su3tioning.. Berikan " KKl>mnt%

    metodeKKK7. Anjurkan pasien untuk istirahat

    dan napas dalam setelah kateter

    dikeluarkan dari nasotrakheal

    Air-ay Manage0en

    ). Posisikan pasien untuk

    memaksimalkan 4entilasi. Lakukan :isioterapi dada jika

    perlu7. 2eluarkan sekret dengan atuk

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    15/44

    #mampu mengeluarkan

    sputum% mampu ernapas

    dengan mudah% tidak ada

    pursed lips$.. 8enunjukkan jalan napas

    ,ang paten #klien tidak

    merasa ter3ekik% irama

    napas% :rekuensi

    pernapasan dalam rentang

    normal% tidak ada suara

    napas anormal$.7. 8ampu mengidenti:ikasi

    dan men3egah :a3tor ,ang

    dapat menghamat jalan

    napas.

    atau su3tion'. Auskultasi suara na:as% 3atat

    adan,a suara tamahan6. Berikan ronkodilator ila

    perlu. 8onitor status hemodinamik1. Berikan pelema udara 2assa

    asah Na?l Lema&. Atur intake untuk 3airan

    mengoptimalkan

    keseimangan.+. 8onitor respirasi dan status "

    )*. =elaskan pada pasien dankeluarga tentang penggunaan

    peralatan @ "% Su3tion%

    Inhalasi.

    . Intoleransi akti4itas

    erhuungan

    dengan

    ketidakseimanganantara suplai dengan

    keutuhan oksigen

    NO,

    ). Energ, 3onser4ation. Sel: 3are@ ADLs7. istirahat pasien1. 2olaorasikan dengan

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    16/44

    6. Le4el kelemahan. Energ, psikomotor1. Status kardiopulmonar,

    adekuat&. Sirkulasi status aik+. Status respirasi @

    pertukaran gas dan

    4entilasi adekuat

    meren3anakan progran terapi

    ,ang tepat.&. Bantu klien untuk

    mengidenti:ikasi akti4itas,ang mampu dilakukan.

    +. Bantu untuk memilih akti4itas

    konsisten ,ang sesuai dengan

    kemampuan :isik% psikologi

    dan so3ial)*. Bantu untuk mengidenti:ikasi

    dan mendapatkan sumer

    ,ang diperlukan untukakti4itas ,ang diinginkan.

    )). Bantu untuk mendpatkan alat

    antuan akti4itas seperti kursi

    roda% krek.). Bantu untuk mengidenti:ikasi

    akti4itas ,ang disukai.)7. Bantu klien untuk memuat

    jad0al latihan di0aktu luang)'. Bantu pasien> keluarga untuk

    mengidenti:ikasi kekurangan

    dalam erakti4itas)6. Sediakan penguatan positi:

    agi ,ang akti: erakti4itas). Bantu pasien untuk

    mengemangkan moti4asi diri

    dan penguatan)1. 8onitor respon :isik% emosi%

    sosial dan spiritual

    7. Peruahan nutrisi

    kurang dari

    keutuhan tuuh

    erhuungan

    dengan dispnea%

    NO,

    ). Nutrisi status@ :ood and

    :luid intake. Nutrisi status@ Adeuan3,

    o: nutrient7. Nutrisi status@ nutrient

    NI,

    Nutrition 8anagemen

    ). 2aji adan,a alergi makana. 2olaorasi dengan ahli gi5i

    untuk menentukan jumlah kalori

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    17/44

    kelemahan% e:ek

    samping oat%

    produksi sputum

    dan anoreksia% mual%

    muntah.

    intake'. !eight 3ontrol

    2riteria Hasil@

    ). Adan,a peningkatan eratadan sesuai dengan tujuan

    . Berat adan ideal sesuai

    dengan tinggi adan7. 8ampu mengidenti:ikasi

    keutuhan nutrisi'.

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    18/44

    kadar Ht+. 8onitor mual dan muntah)*. 8onitor pu3at% kemerahan% dan

    kekeringan jaringan

    konjungti4a)). 8onitor intake nuntrisi).?atat adan,a edema%

    hiperemik% hipertonik papila

    lidah dan 3a4itas oral)7. ?atat jika lidah er0arna

    magenta% s3arlet

    '. E4aluasi 2epera0atan

    Hasil ,ang Diharapkan

    a. 8enunjukkan peraikan pertukaran gas dengan menggunakan

    ronkodilator dan terapi oksigen sesuai ,ang diresepkan.)$

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    19/44

    )$ 8engikuti program regimen pengoatan ,ang diharuskan$ Berhenti merokok7$ 8empertahankan tingkat akti4itas ,ang dapat diterima

    h. Beas dari komplikasi

    )$ 8enunjukkan tidak adan,a ukti-ukti gagal atau insu:isiensiperna:asan

    $ 8empertahankan gas darah ,ang sesuai7$

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    20/44

    a. 2eluhan Utama

    Sesak napas.

    . /i0a,at Pen,akit Sekarang

    Sejak tanggal )& =uni *)6 tia tia sesak napas% atuk atuk

    tanpa darah

    3. /i0a,at Pen,akit Dahulu

    Pasien seelumn,a pada ulan maret juga mengalami sesak napas%

    atuk dan pilek% tapi 3ukup eroat ke dokter dan semuh.

    d. /i0a,at 2esehatan 2eluarga

    9enogram @

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    21/44

    BB seelum sakit @ '6 kg

    BB saat sakit @ '6 kg

    %'+

    )&%*1 #under0eight$

    $ Biokimia

    H )6%6 8g>dl #normal$

    3$ ?linis

    /amut lurus @ tidak kusam dan tidak mudah di3aut8ata @ Palpera tidak ada oedema% 2onjungti4a

    tidak anemis% S3lera 0arna putih% tidak ada

    ikterik

    2ulit @

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    22/44

    rekuensi ) kali per hari ) kali per hari2onsistensi Lunak Lunak !arna 2uning 2uningPenggunaa

    pen3ahar

    #laktasi:$

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    23/44

    8akan>minum O8andi O/"8 O

    e. Pola Istirahat

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    24/44

    '$ Peran diri@

    klien mengatakan saat ini dirin,a erperan seagai seorang

    kepala keluarga

    6$ Identitas diri@

    klien adalah seorang pria% usia 66 tahun dan mempun,ai ' anak

    h. Pola Huungan peran

    2lien mengatakan huungan dengan orang lain atau keluarga

    erjalan dengan aik. 2lien kooperati: terhadap tindaknan

    kepera0atan maupun medis ,ang dierikan oleh pera0at ataupun

    dokter.

    i. Pola seksualitas reproduksi

    2lien mengatakan sudah mempun,ai ' anak.

    j. Pola mekanisme koping

    2lien mengatakan mempun,ai keiasaan ermus,a0arah untuk

    men,elesaikan masalah

    k. Pola nilai dan ke,akinan

    2lien mengatakan eragama Islam dan selalu menjalankan sholat 60aktu. Dia selalu erdoa agar sakitn,a saat ini 3epat semuh dan

    hal ini merupakan 3oaan dari Allah S!< ,ang dierikan kepada

    klien.

    '. PE8E/I2SAAN ISI2

    a. 2eadaan> Penampilan Umum

    )$ 2esadaran @ ?ompos 8entis$ menit

    #$ Irama @ /eguler

    #7$ 2ekuatan @ ?ukup

    3$ Perna:asan

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    25/44

    #)$ rekuensi @ 6 kali>menit

    #$ Irama @ /eguler

    d$ Suhu @ 7%& *

    . 2epala

    )$ Bentuk kepala @ messo 3ephal

    $ 2ulit kepala @ ersih% tidak ada lesi

    7$ /amut @ lurus% tidak mudah di3aut

    3. 8uka

    )$ 8ata@

    a$ Palpera @ tidak ada oedema

    $ 2onjungti4a @ tak tampak anemis3$ S3lera @ 0arna putih% tidak ada ikterik

    d$ Pupil @ isokhor

    e$ Diameter pupil ki>ka @ mm

    :$ /e:lek terhadap 3aha,a@ re:lek normal

    g$ Penggunaan alat Bantu penglihatan @ tidak menggunakan

    alat antu

    $ Hidung @ tidak ada polip% tidak ada de4iasi septal7$ 8ulut @ Stomatitis tidak ada% tonsil tidak memesar%

    pharing tenang

    '$

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    26/44

    Auskultasi@ terdapat 0hee5ing >% ron3hi k >% suara

    4esi3uler>

    $ =antung @

    Inspeksi @ i3tus 3ordis tak tampak

    Palpasi @ i3tus 3ordis tak teraa

    Perkusi @ tak ada pelearan atas jantung

    Auskultasi@ un,i jantung murni% irama reguler

    :. Adomen

    Inspeksi @ datar% tidak ada sikatrik

    Palpasi @ supel% tidak ada n,eri tekan

    Perkusi @ t,mpaniAuskultasi @ ising usus & C> menit

    g. 9enetalia

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    27/44

    =am

    Pemerik-

    saan

    Nor-

    malan hasil

    Satu>

    *=uni

    *)6

    /ontgen

    thoraC

    Laorat

    darah

    ?or@ ?ardiomegali

    Pulmo@Bronkhopneumoni

    AL@ 1%)

    H@ )6%6

    H3t@ '%+

    Am

    C) gr

    C )6

    mg

    C ) amp

    Neuli5er>

    & jam

    ?airan parenteral

    Bronkhodilator

    Antiiotik

    2ortikosteroid

    Antagonis reseptor

    H

    Bronkhodilator

    /esusitasi 3airan

    melearkan

    ronkhus

    8emunuh

    mikroa

    8elokalisir

    peradangan

    8enghamat

    sekresi asam

    lamung

    melearkan

    ronkhus

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    28/44

    ANALISA DATA

    Nama @ menit% tampak

    retraksi interkosta% terdengar

    0hee5ing dan ron3hi asah di

    lous kanan dan kiri

    Bersihan

    jalan

    napas

    tidak

    e:ekti:.

    Bronkokons

    triksi%

    peningkatan

    produksi

    sputum% dan

    in:eksi

    ronkopulm

    onal Senin>

    =uni *)6

    DS @

    Pasien mengatakan untuk

    erjalan dada terasa ampeg%

    sehingga selama sakit pasien

    leih sering eraring di

    tempat tidur

    D" @

    //@ 6 C> menit% tampak

    retraksi interkosta% terdengar

    0hee5ing dan ron3hi asah di

    lous kanan dan kiri

    Intoleransi

    akti4itas

    2etidaksei

    mangan

    antara

    suplai

    dengan

    keutuhan

    oksigen

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    29/44

    7 Senin>

    =uni *)6

    DS @

    Pasien men,atakan saat tidur

    malam sering terangun

    karena dada terasa ampeg%

    angun tidur adan tidak

    terasa segar.

    D" @

    Pasien tidur malam ' jam

    #pukul 7.**-*7.**$% pasien

    tidak isa tidur siang

    9angguan

    pola tidur

    /estrain

    :isik #sesak

    napas$

    !1 DIA9N"SA 2EPE/A!A

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    30/44

    ,1 REN,ANA KEPERAWATAN

    Nama @

    =uni *)6

    ) NO,

    ). /espirator, status @ 4entilation. /espirator, status @ Air0a,

    paten3,7. Aspiration ?ontrol

    Setelah dilakukan tindakan

    kepera0atan selama )C' jam

    pasien menunjukkan kee:ekti:an

    jalan na:as

    2riteria Hasil@

    ). 8endemonstrasikan atuk

    e:ekti: dan suara napas ,ang

    ersih% tidak ada dispneu

    NI,

    Air-ay Su./ion

    ). Pastikan keutuhan oral > tra3heal su3tioning.. Berikan " 7 lt>menit7. Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam

    Air-ay Manage0en

    ). Posisikan pasien untuk memaksimalkan 4entilasi. Lakukan :isioterapi dada jika perlu7. 2eluarkan sekret dengan atuk e::ekti:'. Auskultasi suara na:as% 3atat adan,a suara tamahan

    6. Berikan ronkodilator sesuai program. 8onitor status hemodinamik1. Atur intake 3airan untuk mengoptimalkan

    keseimangan.&. 8onitor respirasi dan status "+. =elaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    31/44

    #mampu mengeluarkan sputum%

    mampu ernapas dengan

    mudah% tidak ada pursed lips$.. 8enunjukkan jalan napas ,ang

    paten #klien tidak merasa

    ampeg% :rekuensi pernapasan

    dalam rentang normal% tidak ada

    suara napas anormal$.7. 8ampu mengidenti:ikasi dan

    men3egah :aktor ,ang dapat

    menghamat jalan napas.

    peralatan @ "% Inhalasi #neuli5er$.

    Senin>

    =uni *)6

    NO,

    ). Energ, 3onser4ation. Sel: 3are@ ADLs7.

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    32/44

    :isik tanpa disertai peningkatan

    tekanan darah% nadi% dan //. 8ampu melakukan akti4itas

    sehari-hari #ADLs$ se3ara

    mandiri

    7. 2eseimangan akti4itas danistirahat

    '. 8ampu erpindah dengan atau

    tanpa antuan alat6. Le4el kelemahan. Energ, psikomotor1. Status kardiopulmonar, adekuat&. Sirkulasi status aik+. Status respirasi @ pertukaran gas

    dan 4entilasi adekuat

    dalam meren3anakan progran terapi ,ang tepat.. Bantu klien untuk mengidenti:ikasi akti4itas ,ang

    mampu dilakukan.1. Bantu untuk memilih akti4itas konsisten ,ang sesuai

    dengan kemampuan :isik% psikologi dan so3ial

    &. Bantu untuk mengidenti:ikasi dan mendapatkansumer ,ang diperlukan untuk akti4itas ,ang

    diinginkan.+. Bantu pasien> keluarga untuk mengidenti:ikasi

    kekurangan dalam erakti4itas)*. Sediakan penguatan positi: ila mampu akti:

    erakti4itas)). Bantu pasien untuk mengemangkan moti4asi diri dan

    penguatan). 8onitor respon :isik% emosi% sosial dan spiritual

    Senin>

    =uni *)6

    7 Setelah dilakukan asuhan

    kepera0atan% diharapkan@a. =umlah jam tidur dalam atas

    normal -& jam> hari

    . Pola tidur% k0alitas dalam atas

    normal

    Determinasi e:ek e:ek medikasi terhadap pola tidur

    =elaskan pentingn,a tidur ,ang adekuat asilitas untuk mempertahankan akti:itas seelum tidur

    #erdoa% erd5ikir$

    ?iptakan lingkungan ,ang n,aman

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    33/44

    3. Perasaan segar sesudah tidur

    atau istirahat

    d. 8ampu mengidenti:ikasikan

    hal hal ,ang meningkatkan

    tidur

    Diskusikan tentang tehnik tidur pasien

    Instruksikan kepada keluarga untuk memonitor tidur

    pasien

    D1 IMPLEMENTASI

    Nama @

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    34/44

    Senin>

    =uni *)6

    Pkl. )'.'6

    Pkl. ).**

    Pkl. )1.**

    )

    8elakukan :isioterapi dada 8engeluarkan sekret dengan atuk e::ekti: Auskultasi suara na:as 8engatur posisi semi :lo0er

    8engoser4asi adan,a pematasan klien

    dalam melakukan akti4itas. 8emantu klien untuk mengidenti:ikasi

    akti4itas ,ang mampu dilakukan. 8emantu untuk memilih akti4itas konsisten

    ,ang sesuai dengan kemampuan :isik%

    psikologi dan so3ial 8en,ediakan penguatan positi: ila mampu

    akti: erakti4itas

    8emonitor nutrisi dan sumer energi ,ang

    adekuat 8engukur tanda tanda 4ital

    8emerikan inhalasi entolin dan liCotid

    S@

    Pasien men,atakan merasa leih longgar untuk

    ernapas

    "@

    2eluar dahak 3ukup an,ak !hee5ing >

    S@

    Pasien mengatakan tidak lampias jika BA2

    dengan pispot> urinal% oleh karena itu akan

    ke kamar mandi se3ara mandiri 0alaupun

    untuk jalan dada terasa ampeg

    2eluarga men,atakan selalu memantu

    pasien jika ke kamar mandi

    "@ -

    S@ -

    "@ Pasien menghaiskan porsi makan

    S@ -

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    35/44

    Pkl. )&.7*

    Pkl. )+.**

    Pkl. *.7*

    )

    7

    )

    7

    8emasang 3airan in:us /l aminophilin )

    amp

    Determinasi e:ek e:ek medikasi terhadap

    pola tidur =elaskan pentingn,a tidur ,ang adekuat 8enganjurkan pasien untuk mempertahankan

    akti:itas seelum tidur #erdoa% erd5ikir$ 8en3iptakan lingkungan ,ang n,aman dengan

    mengingatkan penunggu pasien #keluarga agar

    tidak erisik$ Instruksikan kepada keluarga untuk memonitor

    tidur pasien

    8emerikan injeksi ranitidin ) amp 8emerikan injeksi LapiCim ) gr 8emerikan injeksi 8eth,l predison ) amp

    8emoti4asi pasien untuk melakukan atuk

    "@ +*% N@ +% S@ 7%& o?% //@ 'C>

    menit

    S@ Pasien men,atakan merasa leih lega untuk

    ernapas"@

    //@ C> menit

    /etraksi interkosta erkurang

    S@ -

    "@?airan menetes lan3ar #)* tetes> menit$

    S@ Pasien men,atakan paham dengan penjelasan

    petugas

    "@ 2eluarga men,atakan akan menga0asi tidurpasien

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    36/44

    Pkl. 7.**

    Selasa>

    7 =uni *)6

    Pkl. )'.'6

    Pkl. ).**

    )

    )

    e::ekti: 8engatur posisi semi :lo0er

    8emantu untuk memilih akti4itas konsisten

    ,ang sesuai dengan kemampuan :isik%

    psikologi dan so3ial 8en,ediakan penguatan positi: ila mampu

    akti: erakti4itas

    8emonitor nutrisi dan sumer energi ,ang

    adekuat 8engukur tanda tanda 4ital

    8emerikan inhalasi entolin dan liCotid

    8emasang 3airan in:us /l aminophilin )

    S@ Pasien mengatakan tangan terasa kemengsaat oat dimasukkan

    "@ "at masuk dengan lan3ar

    S@

    Pasien men,atakan akan melaksanakan

    anjuran petugas

    Pasien men,atakan sesak napas telah

    erkurang daripada kemarin

    "@ //@ * C> menit% 0hee5ing >% tak tampak

    retraksi interkosta

    S@

    Pasien mengatakan saat erjalan ke kamar

    mandi kadang terasa ampeg

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    37/44

    Pkl. )1.**

    Pkl. )+.**

    Pkl. )+.7*

    )

    7

    )

    amp

    8enganjurkan pasien untuk mempertahankan

    akti:itas seelum tidur #erdoa% erd5ikir$ 8en3iptakan lingkungan ,ang n,aman dengan

    mengingatkan penunggu pasien #keluarga agar

    tidak erisik$ Instruksikan kepada keluarga untuk memonitor

    tidur pasien

    8emerikan injeksi ranitidin ) amp 8emerikan injeksi LapiCim ) gr 8emerikan injeksi 8eth,l predison ) amp

    8emoti4asi pasien untuk melakukan atuk

    e::ekti: 8enganjurkan pasien untuk menghindari

    alergen

    8emantu untuk memilih akti4itas konsisten

    "@ //@ * C> menit% 0hee5ing >% tak tampak

    retraksi interkosta

    S@ -

    "@ Pasien menghaiskan porsi makanS@ -

    "@ 16% N@ )**% S@ 7% o?% //@ *C>

    menit

    S@ Pasien men,atakan merasa leih lega untuk

    ernapas

    "@

    //@ )+ C> menit

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    38/44

    Pkl. *.7*

    Pkl. 7.**

    /au>

    ' =uni *)6

    Pkl. )'.'6

    7

    )

    )

    ,ang sesuai dengan kemampuan :isik%

    psikologi dan so3ial 8enganjurkan pasien untuk melakukan

    akti:itas> latihan sesuai toleransi

    8enganjurkan pasien untuk mempertahankanakti:itas seelum tidur #erdoa% erd5ikir$

    S@

    Pasien men,atakan paham dengan

    penjelasan petugas

    Pasien mengatakan semalam tidur pukul

    .** s>d *'.**% terangun 7 kali"@2eluarga men,atakan akan menga0asi tidur

    pasien

    S@ Pasien mengatakan tangan terasa kemeng

    saat oat dimasukkan

    "@ "at masuk dengan lan3ar

    S@

    Pasien men,atakan sudah tidak sesak napas dan

    di rumah akan melaksanakan anjuran petugas

    "@ //@ )+ C> menit% tak tampak retraksi

    interkosta.

    Dr. En, P% Sp.Paru@ pasien oleh pulang

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    39/44

    7

    S@

    Pasien men,atakan untuk erjalan sudah tidak

    terasa ampeg dan di rumah akan melaksanakan

    anjuran petugas

    "@ -

    S@

    Pasien men,atakan semalam sudah tidur

    n,en,ak antara pukul .** s> d *'.7*

    "@ -

    E1 E:ALUASI

    Nama @ menit% 0hee5ing >% tak tampak retraksi interkosta

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    40/44

    7

    )

    Pkl. )6.**

    Pkl. ).**

    Pkl. *.'6

    /au>

    ' =uni *)6

    Pkl. )6.**

    A@ 8asalah teratasi seagian

    P@ Lanjutkan inter4ensi

    S@ Pasien mengatakan saat erjalan ke kamar mandi kadang terasa ampeg

    "@ //@ * C> menit% 0hee5ing >% tak tampak retraksi interkostaA @ 8asalah teratasi seagian

    P @ Lanjutkan inter4ensi

    S@ Pasien mengatakan semalam tidur pukul .** s>d *'.**% terangun 7 kali

    "@ //@ * C> menit% 0hee5ing >% tak tampak retraksi interkosta

    A @ 8asalah teratasi seagian

    P @ Lanjutkan inter4ensi

    S@ Pasien men,atakan sesak napas telah erkurang

    "@

    //@ )+ C> menit% tak tampak retraksi interkosta.

    Dr. En, P/% Sp.Paru@ pasien oleh pulang

    A@ 8asalah teratasi

    P@ Hentikan inter4ensi

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    41/44

    7

    Pkl. )6.**

    Pkl. )6.**

    S@ Pasien mengatakan untuk erjalan dada sudah tidak terasa ampeg

    "@ //@ )+ C> menit% tak tampak retraksi interkosta

    A@ 8asalah teratasi

    P@ Hentikan inter4ensi

    S@ Pasien men,atakan semalam sudah tidur n,en,ak antara pukul .** s> d *'.7*

    "@ -

    A @ 8asalah teratasi

    P @ Hentikan inter4ensi

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    42/44

    I. PE8BAHASAN

    Pada asuhan kepera0atan dengan klien PP"2> ?"PD ini terdapat

    eerapa peredaan antara tinjauan teori dengan pengelolaan kasus aktual.

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    43/44

    A. 2esimpulan

    Diperlukan penanganan ,ang komprehansi: pada penderita Pen,akit Paru

    "struksi 8enahun ,aitu@

    ). 8emperaiki kemampuan penderita mengatasi gejala tidak han,a pada

    :ase akut% tetapi juga :ase kronik.

    . 8emperaiki kemampuan penderita dalam melaksanakan akti4itas

    harian.

    7. 8engurangi laju progresi4itas pen,akit apaila pen,akitn,a dapat

    dideteksi leih a0al.

    B. Saran

    Setelah melakukan asuhan kepera0atan pada klien PP"2% pen,usunmen,arankan@

    ). 2epada /S Soediran 8S diharapkan men,usun pedoman latihan :isik

    agi penderita PP"2 di rumah untuk meningkatkan kemampuan dan

    toleransi :isik penderita PP"2

    . 2epada penderita PP"2 diharapkan menghindari :aktor :aktor

    pen3etus terjadin,a kekamuhan% serta melakukan latihan :isik sesuai

    toleransi tuuh.

    DA

  • 7/24/2019 PPOK Seminar

    44/44

    Price, Sylvia.,& Wilson, Lorraine. 2001. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-

    Proses Penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran !".

    Smelt5er, Su#anne "., et all. 200$. Brunner Suddarths Textbook of Medical-Surgical Nursing. 11t%ed. P%iladel%ia: Liincott Willia's & Wilkins

    !ilkinson% =.8. Ahern% N. /.. *))!u"u Sa"u Diagnosa #eperawatan $%isi &'=akarta@ E9?.

    NANDA% *)6%Diagnosis #eperawatan (A(DA ) Definisi %an #lasifi"asi'

    Per%i'unan (okter Paru )ndonesia. 200*. Penyakit Paru +bstrukti, Kronik

    -PP+KPedo'an (ia/nosis dan Penatalaksanaan di )ndonesia. -+nline

    %tt:.klikdi.co'konsensuskonsensusokok.d (iaksesada tan//al 23 Juni 2014

    http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-ppok/ppok.pdfhttp://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-ppok/ppok.pdf