ppt mineralisasi di indonesia

7/23/2019 Ppt Mineralisasi Di Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/ppt-mineralisasi-di-indonesia 1/18

Mineralisasi di IndonesiaHubungan Busur Magmatik dan Asosiasi Mineralisasi Emas dan Tembaga

di Indonesia



Pendahuluan

Mineralisasi emas di Indonesia terbentuk pada busur andesiterjadi dalam rentang Cretaceous hingga Pliosen (3 -20 My

terutama pada usia !eogen"Pada masa tersebut lempeng # lempeng yang menyusun Inmulai mengalami pertemuan dan membentuk $onasi tertentuakti%"&etiap busur dicirikan oleh mineralisasi spesi'k yang menubaha dasar busur berhubungan dengan tumbukan a

perubahan dalam polaritas tektonik dan tingkat erosi"



Proses Tektonik Regional pada SistemBusur di Indonesia

Pembentukan ophiolite, tumbukan, dan perubahan busur

Busur magmatik

Lantai busur

Pemekaran busur belakang

Kompleks daerah metamo



- Pembentukan ophiolite, tumbukan, dan perubahan busur

Pembentukan ophiolit terjadi karena pengangkatan kerak samudera sebagai

hasil pemekaran lantai samudra, naik ke atas kerak benua yang pasif dan

dipengaruhi juga aktivitas intrusi andesitk pada kerak yang ditumpangi !e"ara

tektonik, ophiolit yang terbentuk mendorong terjadinya pembentukan patahan

pada busur belakang sehingga mengakibatkan perubahan subduksi pada ke arah

baru Pada kerak benua yang ditumpangi terjadi pemekaran sehingga terbentuk

"ekungan di busur belakang #leh karena lempeng terus bergerak, pemekaran

dan subduksi terjadi bersamaan sehingga potensi "ebakan endapan mineral

terbentuk tinggi karena aktivitas tersebut yang langsung berhubungan dengan

magma !etting tektonik seperti ini terjadi pada daerah tektonik !unda Banda

yang menghubungkan $imor, %etar dan !umba



- Busur magmatik

$ipe busur magmatik di Indonesia terbagi atas mafik dan andesitik Batuan mafik

volkanik kebanyakan berada pada daerah bekas laut, yang didominasi basalt ataubalastik & andesite dan generasinya 'kan tetapi dominasi busur magmatik

Indonesia berupa busur andesiti" yang banyak ditemukan di sekitar daerahperairan dangkal (ominasi rhyolit yang membatasi dan menyusun lantai benua

Intrusi andesitik ini mengidikasikan bah)a terjadi stress lemah yangmengakibatkan tarikan sepanjang busur dan mungkin berhubungan dengan

mundurnya palung di daerah subduksi lempeng samudera



Lantai busur

Kebanyakan mineralisasi di daerah busur di Indonesia yang terekspos berupa batuan vulkanik Lantai

busur kebanyakan tersusun atas batuan metamorfik *greenstone, phyllite, mi"a s"hist, gneiss+ dan

ophiolit Kerak busur kepulauan lebih tipis dibandingkan dengan daerah kerak benua

Pemekaran busur belakang

Pemekaran busur belakang terbentuk di busur belakang selama subduksi juga terjadi pada kerak

samudera yang mengalami perubahan arah subduksi 'kibatnya terbentuk "ekungan pada daerah busur

belakang

Kompleks daerah metamorfik

ipotesis yang dimungkinkan untuk menjelaskan kompleks daerah metamorfik adalah adanya asosiasi

dengan patahan bersudut rendah yang merupakan jalur dari metamorfik Papua ugini Pemanjangan

kerak terregional yang berasosiasi dengan pemindahan akibat patahan menyediakan mekanisme yang

memungkinkan pemendekan busur al ini dapat dilihat terbentuk pada daerah subduksi pada busur

yang sangat berkaitan dengan aktivitas mineralisasi



Busur Magmatik Indonesia

!ebagai daerah pertemuan tiga lempeng aktif, Indonesia juga memiliki daerahbusur kepulauan yang menyebar sepanjangan )ilayah timur & selatan

Indonesia Pergerakan lempeng & lempeng se"ara aktif pada masa neogenmenyusun Indonesia menjadi beberapa jalur aktif busur magmatik

Indonesia memiliki . jalur utama busur magmatik dan beberapa busur minor



Busur Magmatik Indonesia

Busur Sumatra-Meratus (Pertengahan dan Akhir Cretaeous!

(aerah busur ini melingkupi daerah !undaland sepanjang sumatera bagian barat

dan selatan Kalimantan !aat terekspos, busur tidak termineralisasi dengan baik,karena perluasan akibat pengangkatan dan erosi selama masa tertiary (aerah

mineralisasi ini hanya menyumbang /0 dari sumber daya emas dan sangat sedikittembaga Indonesia Pada daerah !umatera, mineralisasi dibatasi oleh besi, dan

skarn base metal, juga kombinasi emas-perak dan emas-tembaga pada rasio

rendah (i daerah Kalimantan, emas yang ada diikuti kuarsa dan vein, veinletskarbonat kuarsa akibat pembentukan se"ara epithermal



Busur Sunda-Banda (#eogen!

Busur ini merupakan busur terpanjang di Indonesia, dari !umatera 1tara hingga Mineralisasi yang terjadi dibagi menjadi dua bentuk, yaitu berbentuk sistem ur

sulfidasi rendah di bagian barat busur dan porfiri emas-tembaga dan massive srepla"ement bodies serta sto"k)orks di timur al ini terjadi karena perbedaan

menyusun daerah magmatik sepanjang busur (aerah bagian barat "enderung terbendan stabil sehingga memungkinkan bentukannya adalah intrusi dangkal andesitik pada

(aerah timur merupakan daerah progresif lempeng dan aktif bergerak membentuk yang menjadi tempat pembentukan intrusi besar berupa badan bijih seperti porfiri



Busur Aeh (#eogen!

Busur '"eh berada pada palung di utara !umatra yang tidak panjang Busur ini berkdengan dataran !unda Palung di sekitar busur menjadi daerah subduksi antara kerak

pemekaran dari "ekungan Mergui yang menekan pada lantai lempeng !umatera badaerah busur ini, mineralisasi yang terjadi berupa porfiri tembaga-molybdenum dan

sulfidasi tinggi



Busur $alimantan Tengah (pertengahan Tertiar% dan #eogen!

Busur ini selama bertahun-tahun diperkirakan dari kehadiran kondisi sisa erosi #ligo"ene hingga a)al Miosen yang sifatnya andesitik hingga tra"hy-andesitik di d

ativitas vulkanik Kebanyakan dari yang ditemukan berasosiasi dengan emas Mineraliperalihan epitermal ke porfiri (i bagian barat, mineralisasi berasosiasi dengan batu

dan intrusi dioritik



Busur Sula&esi-Timur Mindanao (#eogen!

Pada busur ini, aktivitas magmatik "enderung berada pada daerah ba)ah laut danoleh batuan sedimen sebagai akumulasi kegiatan tektonik aktif di daerah ini (om

adalah aktivitas lempeng aktif yang membentuk lengan & lengan kepulauan !ula)emineralisasi yang terjadi meliputi porfiri emas-tembaga, endapan sulfidasi tinggi, se

gold , dan urat sulfidasi rendah



Busur Halmahera (#eogen!

(aerah busur almahera terdiri dari hasil intrusi andesitik yang berusia eogen, terbatuan vulkanik Pada daerah barat busur ini juga dipotong oleh sesar !orong selama

terjadi subduksi di Laut Mollu"a Busur almahera belum dieksplorasi dan dimungkiterbentuk mineralisasi berupa porfiri tembaga-emas



Busur Tengah Irian 'a%a (#eogen!

(aerah busur tengah Irian 3aya memanjang dari kepala burung hingga Papua

berkaitan dengan pergerakan sabuk e) 4uinea, sebuah 2ona sabuk metamorfik danophiolit Busur diikuti juga dengan subduksi di selatan dan diikuti penumbu

vulkanisme yang mengikuti adalah bersifat andesitik Busur tengah Irian 3aya terbent

aktif Pasifik (eformasi yang terus terjadi mengakibatkan pembentukan deposit padapasif yang terbentuk sebelumnya dengan dasar berupa batugamping jalur e) 4uineyang terjadi berupa porfiri yang kaya akan emas, badan bijih skarn



Bentuk utama MineralisasiEmas dan Tembaga di Indonesia

&ecara umum bentuk mineralisasi emas dan tembaga di berupa *"Por'ri2"+ndapan ephitermal sul'dasi tinggi3"+ndapan ephitermal sul'dasi rendah,"Mineralisasi u-g-Cu . base metals

/"&karn6.Sediment Hosted



Berdasarkan aktivitas tektonik yang terjadi di sepanjang busur magmatik, daerah

Indonesia didominasi oleh bentukan porfiri dan skarn, serta sebagian ke"il endapa

sulfidasi tinggi dan sediment hosted (aerah barat Indonesia memiliki mineralis

berupa endapan epitermal sulfidasi rendah yang terjadi di daerah paparan !und

dangkal 'ktivitas busur magmatik dan bentuk mineralisasi memiliki hubungan yang

identifikasi perbedaan antara lingkungan tektonik selama pembentukan porfiri eskarn dan deposit sulfidasi tinggi Pembentukan mineralisasi 'u-'g-5u 6 base me

lingkungan submarine dangkal saat larutan sulfida yang hasilnya juga menghasilka

sulfidasi tinggi di sekitar sub-aerial batuan vulkanik, dan daerah lantai samudera



$ontrol Regional terhadap Mineralisasi

Mineralisasi endapan 'u-'g-5u 6 base metals dipengaruhi oleh kontrol

regional terhadap kondisi tektonik yang ada Kontrol yang terjadi dibagi

menjadi hubungannya mineralisasi dengan busur magmatik, asal kerak dan

umur busur, serta berhubungan syn-mineralization regional

$erhadap hubungan dengan busur magmatik, deposit di Indonesia

berhubungan dengan busur magmatik andesitik yang terbentuk selama dan

se"ara "epat dalam aktivitas magma Ini menunjukkan bah)a mineralisasi

yang terjadi berkaitan dengan subduksi lantai samudera (eposit epithermalIndonesia terbentuk di sepanjang busur benua yang merupakan busur

kepulauan yang bergabung dengan !undaland selama masa mineralisasi

karena penebalan kerak dan pemanjangan intensif Porfiri emas terjadi baik

pada kondisi busur kepulauan dan benua



$erima kasih

ppt mineralisasi di indonesia

Documents