referat mata kel 3 (4).docx

20
7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 1/20  BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Trauma mata merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan pada mata yang sering ditemukan pada unit gawat darurat rumah sakit, maupun puskesmas di kota kota kecil. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat bahkan sampai kebutaan atau kehilangan mata 1 . Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di laboratorium, industri, pekerjaan yang memakai bahan kimia,  pertanian dan perang yang menggunakan bahan kimia di abad modern. Trauma kimia sangat mengkhawatirkan karena berkemampuan untuk menyerang berbagai macam struktur ocular dan berpotensi menyebabkan kebutaan. 2 Keparahan luka yang timbul tergantung dari zat penyebabnya, berapa lama zat tersebut berkontak dengan mata dan bagaimana penanganannya. Kerusakan biasa terjadi terbatas pada segmen depan mata termasuk konjungtiva, kornea dan kadang mengenai struktur internal seperti lensa. !etiap trauma kimia pada mata memerlukan tindakan segera. "rigasi daerah yang terkena merupakan tindakan yang segera harus dilakukan karena dapat memberikan penyulit yang lebih berat. Prognosis tegantung pada sejauh mana bahan kimia itu menembus sampai ke dalam mata. #mumnya berhubungan juga dengan  beratnya trauma kimia pada mata dan struktur adneksa yang muncul I.2 Tujuan Penulisan 1. $pakah de%inisi dari trauma kimia pada mata& 2. 'agaimanakah proses pato%isiologi trauma kimia pada mata& . 'agaimana menentukan diagnosis dari trauma kimia pada mata& (. 'agaimana penatalaksanaan beserta komplikasi dan prognosis dari trauma kimia pada mata&  1

Upload: kurnia-mayura

Post on 13-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 1/20

 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Trauma mata merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan pada mata yang

sering ditemukan pada unit gawat darurat rumah sakit, maupun puskesmas di kota

kota kecil. Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat bahkan sampai

kebutaan atau kehilangan mata1. Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan

yang terjadi di laboratorium, industri, pekerjaan yang memakai bahan kimia,

 pertanian dan perang yang menggunakan bahan kimia di abad modern. Trauma kimia

sangat mengkhawatirkan karena berkemampuan untuk menyerang berbagai macamstruktur ocular dan berpotensi menyebabkan kebutaan.2

Keparahan luka yang timbul tergantung dari zat penyebabnya, berapa lama zat

tersebut berkontak dengan mata dan bagaimana penanganannya. Kerusakan biasa

terjadi terbatas pada segmen depan mata termasuk konjungtiva, kornea dan kadang

mengenai struktur internal seperti lensa.

!etiap trauma kimia pada mata memerlukan tindakan segera. "rigasi daerah

yang terkena merupakan tindakan yang segera harus dilakukan karena dapat

memberikan penyulit yang lebih berat. Prognosis tegantung pada sejauh mana bahan

kimia itu menembus sampai ke dalam mata. #mumnya berhubungan juga dengan

 beratnya trauma kimia pada mata dan struktur adneksa yang muncul

I.2 Tujuan Penulisan

1. $pakah de%inisi dari trauma kimia pada mata&2. 'agaimanakah proses pato%isiologi trauma kimia pada mata&

. 'agaimana menentukan diagnosis dari trauma kimia pada mata&

(. 'agaimana penatalaksanaan beserta komplikasi dan prognosis dari trauma

kimia pada mata&

 

1

Page 2: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 2/20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Definisi

Trauma kimia pada mata merupakan salah satu keadaan kegawat daruratan

o%talmologi karena dapat menyebabkan cedera pada mata, baik ringan, berat bahkan

sampai kehilangan pengelihatan. Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang

mengenai bola mata akibat terpapar bahan kimia baik yang bersi%at asam ataupun

 basa yang dapat merusak struktur bola mata tersebut.1

Trauma kimia diakibatkan oleh zat asam dengan p) * + ataupun zat basa p)

+ yang dapat menyebabkan kerusakan struktur bola mata. Tingkat keparahan trauma

ditentukan dengan jenis, volume, konsentrasi, durasi pajanan dan derajat penetrasi

dari zat kimia tersebut. -ekanisme cedera antara asam dan basa sedikit berbeda.

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada laboratorium, industry, pekerjaan yang

memakai bahan kimia, pekerjaan pertanian dan peperangan yang menggunakan bahan

kimia serta paparan bahan kimia dari alat alat rumah tangga. !etiap trauma kimia

 pada mata memerlukan tindakan segera. "rigasi daerah yang terkena trauma kimia

merupakan tindakan yang harus segera dilaksanakan.2

II.2 Ei!e"i#l#gi

'erdasarkan data / tahun 2000 sekitar 1 juta orang di $merika !erikat

mengalami gangguan pengelihatan akibat trauma. + dari kelompok tersebut buta

 pada satu mata, dan sekitar 0.000 menderita cedera serius yang mengancam

 pengelihatan setiap tahunnya. !etiap hari lebih dari 2000 pekerja di $merika !erikat

menerima pengobatan medis akibat trauma mata pada saat bekerja. 3ebih dari

400.000 kasus trauma mata yang berhubungan dengan pekerjaan terjadi setiap

tahunnya.(,

/ibandingkan dengan wanita, laki5laki memiliki rasio terkena trauma mata (

kali lebih besar. /ari data 6)7 tahun 1884 trauma okular akibat berakibat kebutaan

unilateral sebanyak 18juta orang, 2,juta mengalami penurunan visus bilateral dan

1,9juta mengalami kebutaan bilateral akibat cedera mata. !ebagian besar :4(;

2

Page 3: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 3/20

merupaka trauma kimia. <asio %rekuensi bervariasi trauma asam = basa antara 1=1

sampai 1=(. !ecara internasional 40 dari trauma kimiawi dikarenaka oleh pajanan

karena pekerjaan. -enurut #nited !tates >ye "njury <egistry %rekuensi di $merika

!erikat mencapai 19 dan meningkat di lokasi kerja dibandingkan dengan di rumah.

3ebih banyak pada laki5laki :8; dengan umur rata rata 1 tahun.(

II.$ Eti#l#gi

!ubstansi kimia yang biasa menyebabkan trauma pada mata biasa

digolongkan dalam dua kelompok 9 =

1. $lkali ? basa'ahan alkali yang biasa menyebabkan trauma kimia adalah=

a. $monia :@);, zat ini biasa ditemukan pada bahan pembersih rumah tangga,zat pendingin dan pupuk.

 b. @a7), sering ditemukan pada pembersih pipa.

c. Potassium )ydroAide :K7);, seperti caustic potash.

d. -agnesium )ydroAide :-g:7);2; seperti pada kembang api.e. 3ime :a:7);2;, seperti pada perekat, mortar, semen dan kapur.

2. $cid?asam

'ahan asam yang menyebabkan trauma adalah =

a. !ul%uric acid :)2!7(; pada aki mobil dan bahan pembersih industry. b. !ul%urous acid :)2!7; pada pengawet sayur dan buah.

c. )ydro%luoric acid :)B; e%ek sama dengan trauma basa, ditemukan pada

 pembersih karat, pengkilat aluminuium dan penggosok kaca.d. $cetic acid :)77); pada cuka.

e. )ydrochloric acid :)l; 154 zat pembersih.

II.% Pat#fisi#l#gi

Tingkat keparahan pada trauma kimia pada mata tergantung pada +=1. p), volume dan konsentrasi larutan.

2. lama kontak dan luas permukaan yang terkena.

. kemampuan memasuki jaringan mata.(. /erajat perlukaam stem cell limbus.

'erdasarkan jenis zat penyebab trauma, pato%isiologi trauma kimia dapat dijelaskan

sebagai berikut

1. Trauma $sam

3

Page 4: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 4/20

$sam dipisahkan dalam dua mekanisme yaitu ion hydrogen dan anion dalam

kornea. -olekul hydrogen merusak permukaan okular dengan mengubah p),

sementara anion merusak dengan cara denaturasi protein, presipitasi dan koagulasi.

Koagulasi protein umumnya mencegah penetrasi yang lebih lanjut dari zat asam dan

menyebabkan tampilan ground glass dari stroma corneal yang mengikuti trauma

akibat asam. !ehingga trauma pada mata yang disebabkan oleh zat kimia asam

cenderung lebih ringan daripada trauma yang diakibatkan oleh zat kimia basa.1

$sam hidro%lorida adalah salah satu pengecualian. $sam lemah ini secara

cepat melewati membrane sel, seperti alkali. "on %luoride dilepaskan kedalam sel dan

memungkinkan menghambat enzim glikolitik dan bergabung dengan kalsium dan

magnesium membentuk insoluble compleAes. @yeri local yang ekstrim bias terjadi

sebagai hasil dari immobilisasi ion kalsium yang berujung pada stimulasi sara% 

dengan pemindahan ion potassium. Bluorinosis akut bisa terjadi ketika ion %luoride

memasuki system sirkulasi dan memberikan gambaran gejala pada jantung,

 perna%asan, C" track dan neurologic.1

'ahan kimia asam yang mengenai jaringan akan mengadakan denaturasi dan

 presipitasi dengan jaringan protein di sektiranya, karena adanya daya bu%%er dar 

 jaringan terhadap bahan asam serta adanya presipitasi protein maka kerusakannya

cenderung terlokalisir. 'ahan asam yang mengenai kornea jugan mengadakan

 presipitasi sehingga terjadi koagulasi, kadang D kadang seluruh epitel kornea terlepas.

'ahan asam tidak menyebabkan hilangnya bahan proteoglikan di kornea. 'ila trauma

diakibatkan asam keras maka reaksinya mirip degan trauma basa.+

'ila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi koagulasi protein

epitel kornea yang mengakibatan kekeruhan pada kornea, sehingga bila konsentrasi

tidak tinggi maka tidak akan bersi%at destrukti% sepert trauma alkali. 'iasanya

kerusakan hanya pada bagian super%icial saja. Koagulasi protein ini terbatas pada

daerah kontak bahan asam dengan jaringan. Koagulasi protein ini dapat mengenai

 jaringan lebih dalam.+

4

Page 5: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 5/20

Cambar 1. Trauma pada mata akibat bahan kimia asam

2. Trauma 'asaTrauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena bahan D 

 bahan basa memiiki dua si%at yaitu hidro%ilik dan lipo%ilik dimana dapat terjadi secara

cepat untuk penetrasi sel membrane dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai

ke retina. Trauma basa akan memberikan iritasi ringan pada mata apabila dilihat dari

luar. @amun, apabila dilihat pada bagian dalam mata, trauma basa ini mengakibatkan

suatu kegawatdaruratan. 'asa akan menembus kornea, kamera okuli anterior sampai

retina dengan cepat, sehingga berakhir dengan kebutaan. Pada trauma basa akan

terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea. 'ahan kimia basa bersi%at koagulasi

sel dan terjadi proses sa%oni%ikasi disertai dengan dehidrasi.1

'ahan alkali atau basa akan mengakibatkan pecah atau rusaknya sel jaringan.

Pada p) yang tinggi alkali akan mengakibatkan sa%oni%ikasi disertai disosiasi asam

lemak membrane sel. $kibat sa%oni%ikasi membrane sel akan mempermudah penetrasi

lebih lanjut zat alkali. -ukopolisakarida jaringan oleh basa akan menghilang dan

terjadi penggumpalan sel kornea atau keratosis. !erat kolagen kornea akan bengkak 

dan stroma kornea akan mati. $kibat edema kornea akan terdapat serbukan sel

 polimor%onuklear ke dalam stroma kornea. !erukan sel ini cenderung disetai dengan

 pembentukan pembuluh darah baru atau neovaskularisasi. $kibat membrane sel basal

epitel kornea rusak akan memudahkan epitel diatasnya lepas. !el epitel yang baru

terbentuk akan berhubungan dengan stroma dibawahnya melalui plasminogen

activator. 'ersamaan dengan dilepaskan plasminogen activator, dilepas juga

kolagenase yang akan merusak kornea. $kibatnya akan terjadi gangguan

 penyembuhan epitel yang berkelanjutan dengan ulkus kornea dan dapat terjadi

5

Page 6: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 6/20

 per%orasi kornea. Kolagenase ini mulai dibentuk 8 jam sesudah trauma dan

 puncaknya terdapat pada hari ke 12 D 21. 'iasanya ulkus pada kornea mulai terbentuk 

2 minggu setelah trauma kimia. Pembentukan ulkus berhenti hanya bila terjadi

epitelisasi lengkap atau vaskularisasi telah menutup dataran depan kornea. 'ila alkali

sudah masuk ke dalam bilik mata depan maka akan terjadi gangguan %ungi badan

siliar. airan mata susunannya akan berubah, yaitu terdapat kadar glukosa dan

askorbat yang berkurang. Kedua unsure ini memegang peranan penting ke dalam

 pembentukan jaringan kornea.1

Cambar 2. Trauma pada mata akibat bahan kimia basa

Cambar . Cambaran Ecooked %ish eyeF akibat trauma bahan kimia basa

II.& Diagn#sis

/iagnosis pada trauma mata dapat ditegakkan melalui gejala klinis,

anamnesis, pemeriksaan %isik dan pemeriksaan penunjang. @amun hal ini bukanlah

hal yang mutlak dilakukan karena trauma kimia pada mata merupakan kasus gawat

darurat sehingga hanya diperlukan anamnesa singkat.

II.&.1 'ejala klinis

Terdapat gejala klinis utama yang muncul pada trauma kimia yaitu,

mata merah, epi%ora, ble%arospasme, mata kabur dan nyeri berat. Trauma

akibat bahan yang bersi%at asam biasanya dapat segera terjadi penurunan

6

Page 7: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 7/20

 penglihatan akibat nekrosis super%isial kornea. !edangkan pada trauma basa,

kehilangan penglihatan sering bermani%estasi beberapa hari sesudah kejadian.

 @amun sebenarnya kerusakan yang terjadi pada trauma basa lebih berat

dibanding trauma asam

-ani%estasi %isik umum dari cedera kimia untuk mata meliputi=G Penurunan ketajaman visual

Hisual ketajaman awal dapat menurun karena kerusakan epitel

kornea, kabut, lakrimasi meningkat, atau ketidaknyamanan. /alam

kimia moderat5untuk5sensasi terbakar parah terlihat segera setelah

cedera, kabut kornea mungkin minimal pada presentasi dengan visi

yang baik, tetapi dapat meningkat secara signi%ikan dengan waktu,

sangat menurunkan penglihatan.

G Peningkatan T"7Peningkatan T"7 secara tiba5tiba bisa disebabkan oleh de%ormasi

dan pemendekan kolagen, sehingga mempersempit ruang anterior.

Peningkatan T"7 yang lama secara mendadak berkaitan dengan

tingkat peradangan segmen anterior.

G 7edema konjungtiva'erbagai derajat hiperemis konjungtiva dan pembengkakan adalah

hal yang memungkinkan, dan bahkan cedera kimia ringan dapat

menimbulkan respon konjungtiva berlebihan.

G Partikel dalam konjungtiva %orniks

lebih sering ditemukan dengan cedera partikulat, seperti plester.

Iika tidak dikeluarkan, partikel5partikel sisa dapat ber%ungsi

menjadi reservoir untuk pelepasan kimia lanjutan dan cedera.

Partikel5partikel ini harus dikeluarkan sebelum penyembuhan

 permukaan mata dimulai.

G "skemia Perilimbal

Tingkat iskemia limbal :pemucatan; mungkin adalah indikator 

 prognosis yang paling penting untuk penyembuhan kornea masa

depan karena sel5sel induk limbal bertanggung jawab atas

repopulasi epitel kornea. !ecara umum, semakin besar tingkat

kepucatan , semakin buruk prognosisnya. @amun, adanya sel5sel

7

Page 8: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 8/20

induk perilimbal yang utuh tidak menjamin penyembuhan epitel

normal.

G /e%ek kornea epitel

Kerusakan epitel kornea dapat berkisar dari keratitis epitel

 pungtata :K>P; di%us ringan dengan de%ek epitel lengkap. /e%ek 

epitel lengkap tidak dapat dilakukan dengan pewarna %luorescein

secepat pada abrasi kornea rutin, sehingga mungkin akan

terlewatkan. Iika diduga de%ek epitel namun tidak ditemukan pada

evaluasi awal, mata harus diperiksa ulang setelah beberapa menit.

3uasnya de%ek harus dicatat sehingga dapat disimpan untuk 

rencana pengobatan pada kunjungan berikutnya.

G Kabut stromaKabut dapat berkisar dari kornea jernih :kelas 0; ke kekeruhan

lengkap :kelas ; tanpa melihat ke dalam ruang anterior.

G Per%orasi kornea

Iarang terjadi pada penderita, lebih cenderung terjadi setelah

 paparan awal :dari hari sampai minggu; pada cedera mata berat

yang memiliki kemampuan penyembuhan yang buruk.

G <eaksi in%lamasi bilik anterior )al ini dapat bervariasi dengan melihat sel dan %lare pada reaksi

%ibrinoid yang kuat ruang anterior. !ecara umum, hal ini lebih

sering terjadi dengan cedera alkali karena penetrasi yang lebih

dalam

G Kerusakan adneAal ? parut-irip dengan cedera kimia pada daerah kulit lainnya, hal ini dapat

mengakibatkan masalah paparan berat jika jaringan parut

menghambat penutupan kelopak mata, karena itu, menunjukkan

 permukaan mata yang sudah rusak.

II.&.2 Ana"nesis#mumnya, pasien datang dengan keluhan ada cairan atau gas yang

mengenai mata, pada anamnesa perlu diketahui9 =a. Kapan terjadi kecelakaan dan lamanya zat kimia penyebab berkontak 

dengan mata. b. Ienis zat kimia penyebab, nama dagang dan tipe produknya

8

Page 9: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 9/20

c. Tindakan awal membersihkan mata dengan apa dibersikand. $pa yang sedang dilakukan saat kejadian

e. Penggunaan alat pelindung diri seperti googles

II.&.$ Pe"eriksaan fisik Pemeriksaan yang seksama sebaiknya ditunda sampai mata yang terkena zat

kimia sudah terigasi dengan air dan p) permukaan bola mata sudah netral. 7bat

anestesi topikal atau lokal sangat membantu agar pasien tenang, lebih nyaman dan

kooperati% sebelum dilakukan pemeriksaan. !etelah dilakukan irigasi, pemeriksaan

dilakukan dengan perhatian khusus untuk memeriksa kejernihan dan keutuhan

kornea, derajat iskemik limbus, tekanan intra okular, konjungtivalisasi pada kornea,

neovaskularisasi, peradangan kronik dan de%ek epitel yang menetap dan berulang.

Pemeriksaan penunjang dalam kasus trauma kimia mata adalah pemeriksaan

 p) bola mata secara berkala dengan kertas lakmus. "rigasi pada mata harus dilakukan

sampai tercapai p) normal. Pemeriksaan bagian anterior mata dengan lup atau slit

lamp bertujuan untuk mengetahui lokasi luka. Pemeriksaan o%talmoskopi direk dan

indirek juga dapat dilakukan. !elain itu dapat pula dilakukan pemeriksaan tonometri

untuk mengetahui tekanan intraokular.

Cambar ( :kiri; Cambaran pada trauma asam= Cround glass appearance

Cambar :kanan; Cambar menunjukkan koagulasi protein yang berlaku pada

mata akibat trauma asam, dan menimbulkan kekeruhan pada kornea, dimana

yang nantinya akan cenderung untuk masuk ke bilik depan mata dan bisa

menimbulkan katarak.

II.&.% Pe"eriksaan Penunjang

9

Page 10: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 10/20

Pemeriksaan penunjang dalam kasus trauma kimia adalah pemeriksaan

 p) bola mata secara berkala dengan kertas lakmus. "rigasi pada mata harus

dilakukan sampai tercapai p) normal. Pemeriksaan dengan menggunakan

%louresein juga dapat dilakukan untuk mengetahui kerusakan epitel kornea.4

II.( Diagn#sis Ban!ing

'eberapa penyakit yang menjadi diagnosis banding trauma kimia pada mata,

terutama yang disebabkan oleh basa atau alkali antara lain konjungtivitis,

keratokonjungtivitis, ulkus kornea dan lain lain.1

II.) Klasifikasi

-enurut  American Academy of Ophtalmology  stadium trauma kimia pada

 bola mata dapat diklasi%ikasikan sebagai berikut=

'ra!e Peru*a+an a!a K#rnea Peru*a+an a!a

K#njungti,a

Pr#gn#sis

Pengli+atan

" Kerusakan hanya pada

lapisan epitel

Khemosis :J;

"skhemik :5;

'aik 

"" Kornea keruh tetapi iris

masih jelas terlihat

Kongesti :J;

Khemosis :J;

"skhemik kurang dari 1?

limbal konjungtiva

'aik 

""" Kehilangan lapisan epitel

secara menyeluruh, sroama

keruh dan iris tidak dapat

dinilai

"skemik 1? sampai dengan

limbal konjungtiva

Tidak dapat

dinilai

"H 7pak, iris dan pupil tidak  dapat dilihat

"skemik dan nekrosis leih dari limbal konjungtiva

'uruk

10

Page 11: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 11/20

Cambar Klasi%ikasi Trauma Kimia, :a; derajat 1, :b; derajat 2, :c; derajat , :d; derajat (

II.- Penatalaksanaan

Trauma kimia merupakan trauma mata yang membutuhkan tatalaksana

sesegera mungkin. Tujuan utama dari terapi adalah menekan in%lamasi, nyeri,

dan risiko in%lamasi. Tatalaksana emergensi yang diberikan yaitu=

1. "rigasi mata, sebaiknya menggunakan larutan !alin atau <inger laktat

selama minimal 0 menit. Iika hanya tersedia air non steril, maka air tersebut

dapat digunakan. 3arutan asam tidak boleh digunakan untuk menetralisasi

trauma basa. !pekulum kelopak mata dan anestetik topikal dapat digunakan

sebelum dilakukan irigasi. Tarik kelopak mata bawah dan eversi kelopak mata

atas untuk dapat mengirigasi %ornices.

2. 3ima sampai sepuluh menit setelah irigasi dihentikan, ukurlah p)

dengan menggunakan kertas lakmus. "rigasi diteruskan hingga mencapai p)

netral :p)L+.0;

. Iika p) masih tetap tinggi, konjungtiva %ornices di swab  dengan

menggunakan moistened cotton-tipped applicator atau glass rod . Penggunaan

11

Page 12: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 12/20

 Desmarres eyelid retractor  dapat membantu dalam pembersihan partikel dari

%orniA dalam.

!elanjutnya, tatalaksana untuk trauma kimia derajat ringan hingga sedang

meliputi= +

1. Bornices di swab dengan menggunakan moistened cotton-tipped 

applicator atau glass rod  untuk membersihkan partikel, konjungtiva dan

kornea yang nekrosis yang mungkin masih mengandung bahan kimia.

Partikel kalsium hidroksida lebih mudah dibersihkan dengan

menambahkan >/T$.

2. !iklopegik :!copolamin 0,2M $tropin 1; dapat diberikan untuk mencegah spasme silier dan memiliki e%ek menstabilisasi permeabilitas

 pembuluh darah dan mengurangi in%lamasi.

. $ntibiotik topikal spektrum luas sebagai pro%ilaksis untuk in%eksi.

:tobramisin, gentamisin, cipro%loAacin, nor%loAacin, basitrasin,

eritromisin;

(. $nalgesik oral, seperti acetamino%en dapat diberikan untuk mengatasi

nyeri.

. Iika terjadi peningkatan tekanan intraokular 0 mm)g dapat diberikan

$cetazolamid :(A20 mg atau 2A00 mg ,oral;, beta  blocker :Timolol

0, atau 3evobunolol 0,;.

9. /apat diberikan air mata arti%isial :jika tidak dilakukan pressure patch;.

Tatalaksana untuk trauma kimia derajat berat setelah dilakukan irigasi,

meliputi= +

1. <ujuk ke rumah sakit untuk dilakukan monitor secara intensi% mengenai

tekanan intraokular dan penyembuhan kornea.

2. /ebridement jaringan nekrotik yang mengandung bahan asing. !iklopegik :!copolamin 0,2M $tropin 1; diberikan 5( kali sehari.

(. $ntibiotik topikal :Trimetoprim?polymiAin5Polytrim ( kali sehariM

eritromisin 25( kali sehari;

12

Page 13: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 13/20

. !teroid topikal : Prednisolon acetate 1M deAametasone 0,1 (58 kali

 per hari;. !teroid dapat mengurangi in%lamasi dan in%iltrasi netro%il yang

menghambat reepitelisasi. )anya boleh digunakan selama +510 hari

 pertama karena jika lebih lama dapat menghambat sintesis kolagen dan

migrasi %ibroblas sehingga proses penyembuhan terhambat, selain itu

 juga meningkatkan risiko untuk terjadinya lisis kornea :keratolisis;.

/apat diganti dengan non-steroid anti inflammatory agent .

9. -edikasi antiglaukoma jika terjadi peningkatan tekanan intraokular.

Peningkatan T"7 bisa terjadi sebagai komplikasi lanjut akibat blokade

 jaringan trabekulum oleh debris in%lamasi.+. /iberikan pressure patch di setelah diberikan tetes atau salep mata.

4. /apat diberikan air mata arti%isial.

!elain pengobatan tersebut diatas, pemberian obat5obatan lain juga

 berman%aat dalam menurunkan proses in%lamasi, meningkatkan regenerasi

epitel dan mencegah ulserasi kornea. 7bat tambahan yang biasa diberikan=(

• $sam askorbat = ber%ungsi untuk meningkatkan produksi kolagen,

diberikan secara topikal dan sistemik. 'eberapa riset menunjukkan

 pemberian topikal asam askorbat 10 terbukti dapat menekan per%orasi

kornea. $kan tetapi, tatalaksana ini baru digunakan pada tahap

eksperimental :asam askorbat topikal 10 , setiap 2 jam dan sistemik (A 2

g per hari;.

• $sam sitrat = merupakan inhibitor kuat terhadap aktivitas neutro%il.

Pemberian topikal 10 setiap 2 jam selama 10 hari.

• Tetrasiklin = membantu menghambat proses kolagenase, menghambat

neutro%il dan mengurangi ulserasi. 'iasanya pemberian secara topikal dan

sistemik :doksisiklin 2 A 100 mg;( 

• #ntuk tatalaksana trauma oleh asam hidro%luorat, medikasi yang optimum

masih belum dilakukan. 'eberapa studi menggunakan 1 calcium

gluconate sebagai media irigasi atau untuk tetes mata. 'ahan D bahan

mengandung -agnesium juga digunakan pada kasus ini. !ayangnya,

13

Page 14: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 14/20

masih sedikit penelitian yang mendukung e%ekti%itas terapi D terapi

tersebut. "rigasi mengunakan magnesium klorida terbukti tidak bersi%at

toksik terhadap mata. >%ek positi% dari terapi ini dilaporkan masih dapat

ditemukan walaupun pada pemberian 2( jam setelah cedera, dimana

medikasi lainnya sudah tidak berguna. 'eberapa penulis

merekomendasikan penggunaan sebagai tetes mata setiap 2 D jam atas

 pertimbangan irigasi dapat mengiritasi mata dan menimbulkan ulserasi

kornea. 

• "njeksi subkonjungtival kalsium glukonat dan kalsium klorida tidak 

direkomendasikan karena terbukti tidak berman%aat dalam terapi.

•Terapi bedah dini penting untuk revaskularisasi limbus, restorasi populasisel limbus dan membentuk %ornises. !edangkan terapi bedah lanjutan

meliputi gra%t konjungtiva atau membran mukosa, koreksi de%ormitas

kelopak mata, keratoplasti, serta keratoprostheses.(

Tindakan pembedahan yang dilakukan=

Pe"*e!a+an Segera si%atnya segera dibutuhkan untuk 

revaskularisasi limbus,  mengembalikan populasi sel limbus dan

mengembalikan kedudukan %orniks. Prosedur berikut dapat digunakan

untuk pembedahan=

• Pengembangan kapsul Tenon dan penjahitan limbus bertujuan untuk 

mengembalikan vaskularisasi limbus juga mencegah perkembangan

ulkus kornea.

• Transplantasi stem sel limbus dari mata pasien yang lain :autograft)

atau dar donor :allograft)  bertujuan untuk mengembalikan epitel

kornea menjadi normal.

• Cra%t membran amnion untuk membantu epitelisasi dan menekan

%ibrosis

Pe"*e!a+an Lanjut pada tahap lanjut dapat menggunakan metode

 berikut=

• Pemisahan bagian5bagian yang menyatu pada kasus conjungtival 

14

Page 15: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 15/20

bands dan simble%aron.

• Pemasangan gra%t membran mukosa atau konjungtiva.

• Koreksi apabila terdapat de%ormitas pada kelopak mata.

• Keratoplasti dapat ditunda sampai 9 bulan. -akin lama makin baik,

hal ini untuk memaksimalkan resolusi dari proses in%lamasi.• Keratoprosthesis bisa dilakukan pada kerusakan mata yang sangat

 berat dikarenakan hasil dari gra%t konvensional sangat buruk.

7bat5obatan yang dapat diberikan, antara lain=

1. Ster#i!

'ertujuan untuk mengurangi in%lamasi dan in%iltrasi neuto%il. @amun

 pemberian steroid  dapat menghambat penyembuhan stroma dengan

menurunkan sintesis kolagen dan menghambat migrasi %ibroblas. #ntuk itu

steroid hanya diberikan secara inisial dan di tappering off  setelah +510 hari.

/eAametason 0,1 >/ dan Prednisolon 0,1 >/ diberikan setiap 2 jam. 'ila

diperlukan dapat diberikan Prednisolon "H 05200 mg

2. Sikl#legik

#ntuk mengistirahatkan iris, mencegah iritis dan sinekia posterior.

$tropin 1 >/ atau !copolamin 0,2 diberikan 2 kali sehari.

$. Asa" ask#r*at

#ntuk mengembalikan keadaan jaringan scorbutik dan meningkatkan

 penyembuhan  luka dengan membantu pembentukan kolagen matur oleh

%ibroblas kornea. @atrium askorbat 10 topikal diberikan setiap 2 jam. #ntuk 

dosis sitemik dapat diberikan sampai dosis 2 gr.

%. Beta *l#ker/kar*#nik an+i!rase in+i*it#r

#ntuk menurunkan tekanan intra okular dan  mengurangi resiko

terjadinya glaukoma sekunder. /iberikan secara oral asetazolamid :diamoA;

00 mg.

&. Anti*i#tik

Pro%ilaksis untuk mencegah in%eksi oleh kuman oportunis. Tetrasiklin

e%ekti% untuk   menghambat kolagenase, menghambat akti%itas netro%il dan

15

Page 16: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 16/20

mengurangi pembentukan ulkus. /apat diberikan bersamaan antara topikal

dan sistemik :doksisiklin 100 mg;.

II. 0 K#"ikasi

Komplikasi dari trauma mata juga

 bergantung pada berat ringannya trauma, dan

 jenis trauma yang terjadi. Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus trauma basa pada

mata antara lain=

1. !imble%aron, adalah gejala gerak mata terganggu, diplopia, lago%talmus,

sehingga kornea dan penglihatan terganggu.

2. Kornea keruh, edema, neovaskuler 

. !indroma mata kering, adalah suatu gangguan pada permukaan mata

yangditandai dengan ketidakstabilan produksi dan %ungsi dari lapisan air mata.

(. Katarak traumatik 

Trauma basa pada permukaan mata sering menyebabkan katarak. Komponen

 basa yang mengenai mata menyebabkan peningkatan p) cairan akuos dan

menurunkan kadar glukosa dan askorbat. )al ini dapat terjadi akut ataupun

 perlahan5lahan. Trauma kimia asam sukar masuk ke bagian dalam mata maka

 jarang terjadi katarak traumatik.

. >ntropion dan phthisis bulbi

16

Page 17: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 17/20

II.1 Pr#gn#sis

Prognosis trauma kimia pada mata sangat ditentukan oleh bahan penyebab

trauma tersebut. /erajat iskemik pada pembuluh darah limbus dan konjungtiva

merupakan salah satu indikator keparahan trauma dan prognosis penyembuhan.

"skemik yang paling luas pada pembuluh darah limbus dan konjungtiva memberikan

 prognosa yang buruk. 'entuk paling berat pada trauma kimia ditunjukkan dengangambaran Ecooked fish eyeF dimana prognosisnya adalah yang paling buruk, dapat

terjadi kebutaan.

'erdasarkan klasi%ikasi  American Academy of Ophtalmology  yang telah

diuraikan pada gejala klinis maka prognosisnya adalah sebagai berikut.

a. Crade 1 dan 2 = prognosis baik 

 b. Crade = prognosis sedang

c. Crade ( = prognosis buruk  

!elain itu menurut klasi%ikasi )ughes, prognosis dapat ditentukan juga

 berdasarkan pemeriksaan %isik yang ditemukan=

<ingan

G Prognosis baik

G Terdapat erosi epitel kornea

G Kekeruhan yang ringan pada korneaG Tidak terdapat iskemia dan nekrosis kornea ataupun konjungtiva

!edang

G Prognosis baik

G Kornea keruh, sehingga sukar melihat iris dan pupil secara terperinciG Terdapat nekrosis dan iskemi ringan pada konjungtiva dan kornea

'erat

G Prognosis buruk

17

Page 18: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 18/20

G $kibat kekeruhan kornea, pupil tidak dapat dilihatG Konjungtiva dan sklera pucat

18

Page 19: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 19/20

BAB III

KESIPULAN

Trauma kimia pada mata dapat berasal ari bahan yang bersi%at asam dengan

 p) * + dan bahan yang bersi%at basa dengan p) +. Trauma basa biasanya

memberikan dampak yang lebih berat daripada trauma asam, karena bahan5bahan

 basa memiliki dampak yang lebih berat daripada trauma asam, karena bahan D bahan

 basa memiliki dua si%at yaitu hidro%ilik dan lipo%ilik dimana dapat masuk secara cepat

untuk penetrasi sel membrane dan masuk ke sudut mata depan, bahkan sampai retina.

!ementara trauma asam akan menimblkan koagulasi protein permukaan, dimana

merupakan suatu barier pelindung sehingga zat asam tidak penetrasi lebih dalam lagi.Penatalaksanaan yang terpenting pada trauma kimia adalah irigasi mata dengan

segera sampai ph mata kembali normal dan diikuti dengan pemberian obat terutama

antibiotic, multivitamin, antiglaukoma dll. !elain itu dilakukan juga upaya promoti% 

dan preventi% kepada pasien. -enurut data statistic 80 kasus trauma dapat dicegah

apabila dalam menjalankan suatu pekerjaan menggunakan perlindungan yang tepat.

19

Page 20: REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

7/23/2019 REFERAT MATA KEL 3 (4).docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-kel-3-4docx 20/20

DA3TA4 PUSTAKA

1. <andleman I'.2009. hemical department o% ophtalology. diakses dari

http=??www.emedicine.com2. "lyas !. 2002 . "lmu penyakit mata edisi ketiga.Iakarta = BK #"

. <andleman I' . hemical eye burns overview. /iakses dari

http=??www.emedicinehealth.com?chemicalNeyeNburnsNarticle5em.html

(. Haughan /C. 2000. 7%talmology umum. Iakarta= 6idya medika

. enter o% /isease contol and prevention. 6ork related eye injuries. /iakses

dari http=??www.cdc.gov?%eature?dsworksplaceeye?

9. Kenneth. 2002. >mergency ophthalmology. <apid treatment guide. 'oston =

medical published division

+. )arvard health publication chemical injury to the eye. /iakses darihttp=??www.myli%etime.com?li%estyle?health?health5a5z?chemical5inury5eye

4. >ye teacher o% $merican %oundation. >ye trauma. /iakses dari

http=??www.ophthobook.com

8. hemical burns. )andbook o% ocular disease management. /iakses dari

http=??www.revoptom.com?handbook?secth.html 

20