salemba - translate anesthesiology journal.doc

7/23/2019 salemba - Translate Anesthesiology Journal.doc

http://slidepdf.com/reader/full/salemba-translate-anesthesiology-journaldoc 1/37

Journal Anestesiologi Terbuka 2011, 5,

(Suppl 1-M6) 23-34 23

!ek "ernapasan Akes Terbuka #ari $pioi# pa#a

"engobatan "reoperati!

%&ie& 'ang oo #an Matt&ias ikerann*

Divisi Perawatan Kritis, Mass General Hospital, Boston,

MA, USA

Abstrak: Opioid banyak dignakan ntk !engobati nyeri

akt dan kronis serta ganggan pernapasan" Ada

variabilitas yang besar dala! e#ek sa!ping yang dipi$

opioid karena #aktor biologis individ, pasien

ko!orbiditas dan interaksi obat" Generasi ira!a

pernapasan nor!al !enrn terta!a !elali e#ek

peng%a!batan dala! pra&B't(inger yang ko!pleks"

Ke!osensitivitas psat ntk %iperkapnia dan %ipoksia

t!pl ole% opioid di level nkles retrotrape(oid,

nkles rap%e !edler dan trakts solitaris" Opioid )ga

!enrnkan dorongan psat ntk kedanya otot po!pa

pernapasan dan otot&otot dilator salran napas bagian

atas" Depresi perna#asan yang dipi$ opioid dapat dibalik

dengan nalokson, dan data terak%ir !enn)kkan ba%wa *&



H+ -a. agonis dan a!pakines e#ekti# ntk !e!balikkan

beberapa e#ek depresan pernapasan yang dipi$ opioid"

/#ek sa!ping yang berpotensi #atal dari depresi

pernapasan dala! pengatran pre&operati# akt !e!bt%kan

pengawasan yang e#ekti# dari #ngsi perna#asan pada se!a

pasien yang !eneri!a terapi opioid" Setiap le!baga perl

!enge!bangkan strktr organisasi yang opti!al se$ara

lokal ntk !enentkan !etode yang tepat ntk

!eng%indari kesala%an pengobatan, titrasi opioid ntk

!enargetkan e#ek, dan pe!antaan e#ek sa!ping pernapasan"

Kata kn$i: Opioid, peri&operati#, e#ek pernapasan,

salran napas bagian atas, patensi )alan napas,

kesela!atan, !or#in"

"+A./.A+

Ada antara 0*1"111 dan 2*1"111 kegagalan kardiopl!onari

di r!a% sakit -3H4A. di A!erika Serikat setiap ta%n

567" 819 dari pasien yang !enderita 3H4A tidak berta%an

!ela!pai pelepasan dari r!a% sakit dan $edera otak

anoik per!anen tidak )arang di antara pasien yang

berta%an %idp 5;7" Opioid banyak dignakan di pengatran

nit perawatan intensi# -34U. ntk !engobati rasa sakit



dan ganggan pernapasan" +%e So$iety o# 4riti$al 4are

Medi$ine !engan)rkan penggnaan !or#in sebagai obat

pili%an ntk !ana)e!en nyeri pada pasien ventilasi

!ekanik 507" Seba% tin)aan siste!atis 0 stdi yang

!enganalisis penggnaan opioid pada pasien di nit

perawatan intensi# !enyi!plkan ba%wa dosis !or#in rata&

rata adala% 1,2 !g<kg<%ari ata sekitar = !g<%ari pada

pasien 21 kg 57" >a!n, opioid diketa%i !enyebabkan

depresi perna#asan dan kegagalan kardiopl!onari

bertrt&trt" ;"6*2 pasien pas$a operasi di nit

perawatan pas$a&anestesi terbkti !e!iliki risiko 6,09

!enge!bangkan peristiwa pernapasan kritis" Pra&pengobatan

Opioid lebi% lan)t !eningkatkan risiko ini 6,8 kali 5*7"

Opioid )ga sering diberikan di lar pengatran 34U

seperti dala! gawat darrat dan bangsal beda% !!" Dala!

gawat darrat, seba% penelitian !enn)kkan ba%wa

#entanil yang !! diberikan sebel! #raktr ata

pengrangan sendi" 69 dari pasien !eneri!a #entanil dala!

gawat darrat tela% !elaporkan e#ek sa!ping ter!ask

depresi pernapasan dan %ipotensi 5?7" >a!n, penting

ntk di$atat ba%wa sering ada variabilitas yang besar

dala! de#inisi depresi pernapasan yang dignakan dala!



berbagai penelitian" De#inisi ini dapat !en$akp

penggnaan nalokson, %ipoventilasi seperti yang

ditn)kkan ole% penrnan level pernapasan, %iperkarbia

ata desatrasi oksigen" +in)aan !elaporkan ke)adian

!lai dari 1,09 sa!pai 629 dari depresi perna#asan yang

dipi$ opioid ketika de#inisi tersebt diperti!bangkan

527" Da tin)aan besar !eli%at 6"111 dan 66"111 pasien

yang !eneri!a opioid pas$a operasi !elali berbagai rte

ad!inistrasi di bangsal beda% !elaporkan depresi

perna#asan pada insidensi 1,1=9 dan 1,;9 !asing&!asing

58, =7" >a!n, sebagian besar ad!inistrasi opioid dala!

bangsal beda% adala% !elali pasien yang !engoontrol

analgesia -P4A." Seba% re(i! standar akan !en$akp dosis

6 !g bols diikti dengan * sa!pai 61 !enit periode

larangan beker)a via perangkat P4A" @e(i! ini tela%

berlang kali !enn)kkan insiden renda% depresi

perna#asan yang berkisar dari 1,;9 sa!pai 1,*9 561&607"

Meskipn ke)adian depresi pernapasan yang dipi$ opioid

relati# renda%, e#ek sa!ping ini dapat ter)adi dala!

berbagai pengatran klinis dan sering !engan$a! )iwa"

Hasil depresi perna#asan yang diindksi opioid #atal ini

)ga diaki" Peristiwa paling #atal biasanya ter)adi



dala! konteks pe!antaan !e!adai #ngsi pernapasan"

Ke!atian tela% dilaporkan pada pasien dengan pe!besaran

a!andel ata t!or salran napas bagian atas setela%

pe!berian !or#in sendiri di r!a% 567" Anak&anak yang

diplangkan ke r!a% dengan kodein !eng%ilangkan rasa

sakit pas$a adenotonsilekto!i tela% !eninggal akibat

depresi perna#asan" Anak&anak ini dite!kan !e!iliki

!tasi pada en(i! 4P;D? yang !enyebabkan !etabolis!e

kodeine ltra&$epat 56*7" Depresi perna#asan yang %a!pir

#atal )ga tela% dilaporkan pada orang dewasa yang sa!a

56?7" Se$ara klinis e#ek sa!ping signi#ikan, ter)adi

tetapi krang dra!atis pada pasien perioperati# di r!a%

sakit" Sepl% dari ena! belas pasien yang !eneri!a in#s

!or#in pas$a&operati# dilaporkan !enge!bangkan total *?

episode desatrasi oksigen yang dinyatakan -SaO; 819.

sela!a periode penga!atan 6? )a!" Desatrasi ini biasanya

ter)adi saat pasien sedang tidr 5627"

4onto%&$onto% dari opioid yang disebabkan depresi

perna#asan !enyoroti #akta ba%wa !eskipn dokter sangat

!enyadari potensi ba%aya, !asi% banyak dilaporkan

kese!patan apabila pasien berada pada risiko

!enge!bangkan depresi pernapasan yang dipi$ opioid" Ole%



karena it, !elasnya penggnaan opioid dala! praktek

klinis !enekankan pentingnya waspada dala! !endeteksi

%asil !ergikan yang berpotensi #atal seperti depresi

pernapasan seknder ntk ad!inistrasi opioid"

AA/TAS SAM"+ 'A+ +.S $"$

@eseptor opioid tela% ditandai dengan baik !elali stdi

ekstensi#" @eseptor ini adala% kelas dari t)%

trans!e!bran yang !erentang dari reseptor dita!ba% G&

protein" @eseptor opioid tela% se$ara klasik dibagi

!en)adi tiga sbtipe ta!a &C, &C Dan reseptor opioid,

dan penelitian terbar tela% !engidenti#ikasi reseptor

nosisepsi kee!pat 5687" Ada )ga bkti yang !enn)kkan

ba%wa opioid !e!iliki e#ek pada reseptor lain seperti

reseptor asetylk%olin" entanil tela% ditn)kkan

!ele!a%kan e#ek asetilkolin !elali e#ek peng%a!batan

pada akti#asi reseptor !skarinik !enyebabkan

vasorelaksasi 56=7"

/#ek dari opioid bervariasi antara individ pasien karena

berbagai #aktor" Penting ntk !e!a%a!i variasi dala!

level e#ek sa!ping yang dia!ati se$ara klinis antara

pasien" Hal ini ntk !e!ini!alkan potensi risiko pada



pasien" aktor&#aktor ini dapat diklasi#ikasikan se$ara

las dala! #aktor biologis, ko!orbiditas dan interaksi

obat dengan obat penenang ata %ipnotik bersa!aan"

aktor Biologis

aktor&#aktor ini ter!ask #aktor biologis intrinsik dari

individ di!ana individ tersebt tidak dapat !engba%

seperti sia, )enis kela!in, etnis dan #aktor genetik

lainnya" Pasien yang lebi% ta tela% dilaporkan !e!iliki

level klearan$e !or#in, kodein, #entanil dan oy!orp%one

yang lebi% renda% 5;17" Pere!pan )ga dilaporkan

!e!iliki konsentrasi oksikodon %ingga ;*9 lebi% tinggi

dari daripada dibandingkan dengan laki&laki 5;17" /#ek

dari opioid bervariasi antara )enis kela!in seperti

steroid seks !ngkin !engera%kan pengar% atas

$%e!ore#lees peri#er 5;67" A!bang apnoeik dipengar%i

ole% !or#in pada pria tapi tidak pada wanita, se!entara

!or#in !engrangi sensitivitas %ipoksia pada wanita tapi

tidak pada pria 5;;7"

Seba% variasi dala! !etabolis!e dan pe!bersi%an opioid

tela% dilaporkan di berbagai kelo!pok etnis" Ada tingkat

pe!bersi%an yang lebi% tinggi dan karena it konsentrasi

yang lebi% renda% dari !orp%ine pada pasien 4%ina



kedanya setela% pe!berian !orp%ine ata kodein 5;07"

Earian alel dari gen yang !engkode ntk en(i! sitokro!

P*1 4P;D? !engara% ke level !etabolis!e opioid yang

berba% 5;, ;*7" 2 & 619 dari poplasi Kakasia !e!iliki

alel 4P;D? #ngsional dan ole% karena it !etabolis!e

yang brk" Sebaliknya, 6&29 dari Kakasia dan lebi%

besar dari ;*9 /t%iopia !e!iliki dplikasi gen dan

!etabolis!e opioid pada tingkat yang sangat !eningkat

5627" Pasien dengan peningkatan !etabolis!e opioid

!en)alankan risiko depresi perna#asan yang lebi% besar

dari !etabolis!e yang brk 562, ;?7"

Ko!orbiditas Pasien

Ganggan %epatorenal adala% ko!orbiditas paling !! yang

terkait dengan !etabolis!e opioid dan ekskresi yang

diba%" Mayoritas obat opioid tndk pada lintas

!etabolis!e perta!a di liver sebel! !e!aski sirklasi

siste!ik" Oksidasi, %idrolisis dan gl$ronidation opioid

terta!a ter)adi di liver" Peningkatan level pn$ak dan

konsentrasi plas!a !or#in, oy$odone dan !etabolit akti#

!ereka !asing&!asing tela% dilaporkan pada pasien dengan

penyakit liver" Hal ini tela% dikaitkan dengan

peningkatan risiko e#ek sa!ping 5;*, ;27"



Kebanyakan opioid dieli!inasi terta!a !elali rin 5;17"

Pe!bersi%an !or#in gin)al, oy$odone dan !etabolit kodein

)ga berkrang se$ara dra!atis pada pasien dengan

penyakit gin)al 5;8, ;=7" Ak!lasi beriktnya ini dari

!etabolit glkronat tela% dilaporkan !enyebabkan depresi

perna#asan, 5017 dan %ars di%indari pada pasien yang

!e!erlkan dialisis" Hal ini penting !engingat tingginya

prevalensi pasien dialisis ata gagal gin)al dala!

pengatran 34U yang !e!bt%kan obat rasa sakit ata obat

penenang" Ada laporan kass ak!lasi oy$odone 5067 dan

ak!lasi !or#in&?&glkronida baik dari ad!inistrasi

!or#in ata kodein 50;, 007 !enyebabkan depresi

perna#asan ata kegagalan pada pasien dengan gagal gin)al

ata !e!bt%kan dialisis" Oksikodon )ga tela%

dilaporkan !e!iliki e#ek toksisitas siste! sara# psat

pada pasien gagal gin)al 507"

>a!n, tidak se!a opioid dipengar%i ole% ganggan

%epatorenal" ar!akokinetik opioid yang biasa dignakan

seperti #entanil dan !etadon tela% dilaporkan se$ara

!ini!al terkena penyakit gin)al ata liver 50*, 0?7"

Hipoter!ia tela% terbkti !eningkatkan konsentrasi

#entanil plas!a 5027" Hal ini se$ara klinis signi#ikan



karena %ipoter!ia terapetik !!nya dignakan ntk

!eningkatkan %asil setela% serangan )antng dan tra!atik

ata $edera otak iske!ik 508, 0=7" Disarankan ba%wa

%ipoter!ia dapat !e!perbrk overdosis #entanil sela!a

pe!berian )angka pan)ang yang berkelan)tan dala!

pengatran 34U, !eng%asilkan lebi% banyak e#ek sa!ping

yang dipi$ opioid dan !eningkatkan la!a tinggal di 34U

517" Sleep apnea )ga sangat dipengar%i ole%

ad!inistrasi opioid dan akan diba%as dala! bagian

beriktnya"

nteraksi $bat

Banyak obat penenang yang biasa dignakan !e!potensiasi

depresi perna#asan opioid yang disebabkan opioid"

Propo#ol, bila dignakan dala! %bngannya dengan

re!i#entanil sela!a indksi anestesi, tela% ditn)kkan

!e!perli%atkan %bngan sinergis tergantng dosis,

!enyebabkan depresi perna#asan aditi# 567" Hbngan

aditi# serpa dia!ati antara al#entanil dan sevo#lrane

sela!a anestesi 5;7" entanil )ga !eningkatkan tekanan

pert dan penrnan vol!e par ekspirasi ak%ir pada

pasien yang dibis dengan sevo#lrane 507" Hasil



interaksi antara opioid dan obat anestetik ata sedati#

lebi% lan)t dapat !e!perbrk depresi perna#asan sela!a

#ase pe!li%an pas$a&operasi 57" De!edeto!idine

!endapatkan poplaritas sebagai obat penenang dan obat

anestesi karena krangnya depresi perna#asan dirasakan"

>a!n, tela% ada laporan kass de!edeto!idine yang

!e!brk depresi pernapasan ketika dikelola bersa!a

dengan opioid 5*7" Pe$and narkoba yang !!nya

dite!patkan pada bprenor#in ntk terapi sbstitsi

ke$andan %eroin sesekali !enyala%gnakan ben(odia(epin

bersa!aan" Penggnaan bprenor#in dan !ida(ola! bersa!aan

)ga !enyebabkan depresi perna#asan ta!ba%an 5?7"

$+T$/ "+AASA+

+)an dari pernapasan adala% ntk !e!perta%ankan

oksigenasi dan peng%apsan kelebi%an karbon dioksida yang

berlebi%an" 3ra!a pernapasan di%asilkan ole% batang otak,

dan !endorong kedanya po!pa pernapasan dan otot aksesori

seperti otot salran napas bagian atas dilator !elali

!otonerons tlang belakang dan tengkorak 527" -Ga!bar

6." Dorongan perna#asan di!odlasi ole% !pan balik dari



ke!oreseptor psat dan peri#er dan )ga didorong dengan

$ara !pan&!a) dengan daera% otak depan pengingat akti#"

Generasi ira!a pernapasan

Sikls pernapasan terdiri dari tiga ta%ap: inspirasi,

pas$a&inspirasi ata ekspirasi pasi#, dan ekspirasi ak%ir

ata akti# 587" 3ra!a pernapasan !endorong #ase ini

diyakini akan di%asilkan dala! pra&B't(inger ko!pleks

-Ga!bar" ;." Pra&B't(inger ko!pleks terletak di !edla

ventrolateral 5=, *17" 3ni terdiri dari neron dengan

si#at r%yt%!ogeni$ yang !e!ainkan peran ta!a sela!a

inspirasi 5*17" >eron ini bergantng pada !ekanis!e

tergantng aliran natri! persisten intrinsik -3>AP. 5*1&

*;7" Seba% sbtipe neron r%yt%!ogenik yang tergantng

di kedanya aliran kation independen tegangan ata non&

spesi#ik diakti#kan kalsi! dan kalsi! -34A>. )ga

!ngkin ada 5*0, *7" Se!a neron pra&B't(inger !e!iliki

3>aP dan 34A> intrinsik yang berkontribsi pada generasi

inpt sinaptik terkait inspirasi" Apa yang diperdebatkan

adala% )ika neron alat pa$ )antng ini bertanggng

)awab ntk generasi ira!a pernapasan ata )ika !ereka

adala% bagian dari kelo!pok alat pa$ )antng kolekti#"

+ela% !endalilkan ba%wa ada interkoneksi rangsangan



antara neron pra&B't(inger yang !e!lai !pan balik

positi# !elali eksitasi berlang" 3>aP dan 34A> lebi%

!engakti#kan neron alat pa$ )antng ntk !e!perkat

dorongan inspirasi keselr%an 5=7"

Ada bkti bar yang !endkng sits seknder dala!

!edlla yang dapat berkontribsi ter%adap ira!a

pernapasan dala! keadaan tertent" Sekelo!pok neron

ekspirasi akti# r%yt%!ogenik terpisa% tela% diisolasi di

sekitar inti retrotrape(oid -@+>. dan wilaya% kelo!pok

pernapasan para#asial -p@G. & -@+> < p@G. 5**7" >eron

ini berinteraksi dengan pra&B't(inger ko!pleks ketika

siste! rosilasi digabngkan ntk !engatr rit!e

pernapasan 5*?7 -Gbr" ;." >eron @+> !enanggapi 4O; psat

-penrnan pH. dan !e!berikan dorongan rangsang ntk

pra&B't(inger ko!pleks 5*27" Stdi ekstensi# tela%

!enn)kkan ba%wa & dan reseptor opioid )ga %adir di

daera% pernapasan pons dan !edla 5*8& ?17"

Pra&B't(inger ko!pleks sekarang diyakini sebagai sits

penting dari aksi opioid dala! depresi pernapasan yang

dibktikan ole% seba% stdi yang bar&bar ini

diterbitkan 5?67 -Gbr" ;." Ada neron inspirasi,

ekspirasi dan non&pernapasan dala! pra&B't(inger



ko!pleks, dengan sb&poplasi neron ini !engngkapkan

reseptor nerokinin&6" ->K6@. Sebagian besar >K6@&

!engekspresikan neron pra&B't(inger akti# sela!a

inspirasi, dan A@/ isti!ewa di%a!bat ole% opioid" >K6@&

!engekspresikan neron ini dala! pra&B't(inger ko!pleks

adala% sits penting dala! !ediasi depresi perna#asan

yang dipi$ opioid" Ad!inistrasi opioid ke wilaya% pra&

B't(inger !engngkapkan >K6@ disebabkan peng%a!batan >K6@

dan !engakibatkan ira!a pernapasan, di%apskannya

kegiatan otot dan apnea #atal ke$ali terbalik dengan

nalokson" Filaya% yang berbeda lainnya dala! !edla

dipersara#i ole% neron pra&B't(inger )ga diidenti#ikasi

sangat dikaitkan dengan penekanan yang dipi$ opioid dari

kegiatan otot lida%" Hal ini di sa!ping e#ek peng%a!batan

opioid pada !otor neron %ypoglossal yang diba%as

selan)tnya, yang !eng%asilkan obstrksi )alan napas

bagian atas yang berpotensi #atal"

Ada !ekanis!e !pan balik seknder !odlatori lain yang

!e!pengar%i respirasi" Breer&Hering re#leks -BH@.

!eng%entikan inspirasi sebagai akibat dari tindakan

#aktor peregangan par, dan terta!a !engendalikan

transisi #ase inspirasi&ekspirasi" BH@ !en$ega% par&par



dari overin#lasi, dan krangnya BH@ ditn)kkan

!e!perpan)ang drasi inspirasi, !enrnkan #rekensi

pernapasan dan !eningkatkan vol!e tidal 5?;7" Keda,

inti K'lliker&se -K. dan parabra$%ial ko!pleks di

dorsolateral dan ventrolateral pons dapat !elakkan

kontrol !inor atas transisi #ase pernapasan sela!a

pernapasan nor!al" 5?;& ?7" alley !enn)kkan ba%wa

Agonis opioid pada inti K dan parabra$%ial ko!pleks

!engakibatkan pola pernapasan tidak teratr 5?*7"

& Agonis Opioid tela% terbkti se)a% ini ntk

!engrangi #rekensi pernapasan dan !engba% ira!a nor!al

pernapasan" Dala! stdinya, Pattinson !enn)kkan e#ek

re!i#entanil di berbagai daera% kortikal di otak !elali

pen$itraan resonansi !agnetik #ngsional 5??7"

@e!i#entanil !enyebabkan penrnan aktivitas di insla

bilateral dan operkl!, yang disarankan !enyebabkan

penrnan kesadaran respirasi !elali pereda! dari respon

ter%adap %iperkapnia" Dengan de!ikian, selain asal batang

otak dari generasi rit!e perna#asan yang sangat sensiti#

ter%adap e#ek opioid, daera% korteks tertent ta!paknya

!e!iliki peran dala! !odlasi respirasi yang sa!a

sensiti#nya ter%adap opioid"



Ak%irnya, opioid dapat langsng !enekan pernapasan dengan

!eng%a!bat psat gaira% batang otak" Misalnya, opioid

!eng%a!bat pelepasan asetilkolin dala! pe!bentkan

pontine reti$lar !edial, dan selan)tnya !e!berikan

kontribsi ntk se$ara tidak sadar !engikat reseptor

opioid di periaed$tal ab&ab, !edla dan s!s!

tlang belakang ntk !engrangi penlaran noi$i$eptive

5?2, ?87" Kondisi seperti tidr ini disebabkan ole%

respirasi da!pak lebi% lan)t seperti opioid diba%as

selan)tnya dala! %bngannya dengan apnea tidr yang

obstrkti#"

Depresi perna#asan yang dipi$ opioid karena it terta!a

akibat dari e#ek opioid pada >K6@ & !engngkapkan neron

pra&B't(inger, !eskipn e#ek opioid pada berbagai sara#

psat ko!pleks lainnya !ngkin !e!iliki e#ek ta!ba%an"

3npt Sentral dan Perip%eral

Ada banyak #aktor yang !enenga%i respirasi" evel 4O; dan

O;, pH, tekanan dara% dan re#leks intrinsik lainnya se!a

dapat !e!pengar%i respirasi yang sesai -Gbr" 0." Setiap

perba%an dala! #aktor&#aktor ini terdeteksi ole%

ke!oreseptor, baroreseptor dan re#leks peregangan par"



Ke!oreseptor !e!bentk sebagian dari inpt yang

!e!pengar%i per)alanan pernapasan" Ke!oreseptor kedanya

terletak di dala! siste! sara# psat dan peri#er dala!

tb% karotid -Gbr" 0." Ke!oreseptor peri#er terta!a

!endeteksi perba%an kadar O; !eskipn !ereka )ga

sensiti# ter%adap level 4O; 5*?7" Hal ini !engganti

in#or!asi !engenai tekanan parsial O; -PO;. ke inti

tra$ts solitaris ->+S. !elali $abang sins karotis

sara# glossop%aringes" 5?=7 Ada )ga daera% ta!a di

otak yang sangat sensiti# ter%adap level pH dan P4O;" 3ni

adala% ke!oreseptor psat 5*?7" okasi yang tepat dari

ke!oreseptor ini !asi% bisa diperdebatkan tetapi saat ini

dianggap sebagian besar terletak di batang otak ter!ask

inti retrotrape(oid -@+>., !edla rap%en$les, inti

tra$ts solitaris 5217 dan lo$s $oerles 5267"

@+> tela% dislkan !en)adi sits ta!a $%e!ore$eption

psat" 3ni terdiri dari neron glta!atergi$ ke!osensiti#

yang !erespon perba%an tekanan parsial 4O; -P4O;. dengan

!eningkatkan perna#asan tonik ntk pra&B't(inger

ko!pleks 52;, 207" 3nti rap%e !e!iliki neron

serotoninergi$ -*&H+. yang ta!pak sensiti# ter%adap

perba%an terta!a dala! pH intraseller daripada P4O;"



3nti ini !enanggapi peningkatan pH intraseller dengan

!elepaskan nerotrans!itter seperti *&H+, sbstansi P dan

t%yrotropin yang !elepaskan %or!on, yang !enyebabkan

perba%an rangsang dala! )aringan pernapasan ntk

!eningkatkan ventilasi 52, 2*7" Hasil dari berbagai

penelitian )ga !enn)kkan ba%wa sits ke!oreseptor

sentral yang berbeda !e!iliki berbagai tingkat kepekaan

ter%adap perba%an tingkat P4O; sela!a ter)aga dan

berbagai ta%ap tidr 52?, 227"

Maskan sensorik dari !e$%anore$eptors par dan salran

napas dala! salran pernapasan )ga !e!pengar%i

respirasi -Ga!bar" 0." Per)alanan re#leks peregangan par

dala! sara# vags ntk innervate >+S, pra&B't(inger

ko!pleks ntk !engba% generasi rit!e, dan !otorik dala!

kolo! pernapasan ventral ntk !engba% pola pernapasan"

@eseptor peregangan par yang perla%an&la%an beradaptasi

bertanggng )awab ntk re#leks Breer&Hering, yang

!eng%entikan inspirasi dan !e!perpan)ang berak%irnya

sebagai respon pelindng vol!e par&par yang !eningkat"

@eseptor iritan yang $epat beradaptasi sensiti# ter%adap

rangsangan ki!ia ter!ask 4O;, yang di%asilkan sti!lasi

di perna#asan dangkal $epat 5?=7"



Ada )ga saran ba%wa !askan baroreseptor dapat

!engera%kan pengar% %als pada respirasi, !eskipn

da!paknya pada reglasi tekanan dara% lebi% diaki"

Baroreseptor terletak di lengkngan aorta dan karotis

sins, dan !enanggapi tekanan dara% tinggi dengan

peningkatan pene!bakan sinaptik" Aktivasi baroreseptor

tela% terbkti se$ara konsisten !enekan respirasi !elali

)alr yang tidak )elas dengan !e!perpan)ang drasi

ekspirasi, !eskipn da!paknya pada drasi inspirasi lebi%

sa!ar&sa!ar 5287" Kekatan !askan baroreseptor pada

respirasi tergantng pada sia, 52=7 kebgaran #isik 5817

dan tingkat gaira% 5867"

Ke!oreseptor sangat penting karena dorongan pernapasan

terta!a didorong ole% %iperkapnia" +anggapan ventilator

ntk %ipoksia diperkirakan %anya !en)adi $adangan

re#leks penting 58;7" Eentilasi dile!a%kan dengan

!enanggapi perba%an dala! tingkat karbon dioksida dala!

dara%, yang dirasakan ole% ke!oreseptor ntk !en)aga

pernapasan epnoei$" Peningkatan 6 !!Hg di P4O;

!eningkatkan ventilasi sekitar ;19 sa!pai 019 5*?7"

+anggapan abnor!al pada ventilasi ntk %iperkapnia dan

%ipoksia tela% dilaporkan pada pasien terapi !etadon



)angka pan)ang !enyebabkan apnea tidr psat 5807"

Penrnan ke!osensitivitas psat ter%adap karbon dioksida

tela% dilaporkan pada bayi yang la%ir dari ib yang

!enyala%gnakan sbstansi, dan dianggap sebagai #aktor

risiko sindro! ke!atian bayi !endadak 587" +anggapan

ganggan !irip dengan %iperkapnia dan %ipoksia )ga tela%

di$atat dala! penggnaan opioid akt 5*=7" Opioid

!enrnkan respon ventilasi ke karbon dioksida 58;7 -Gbr"

0." Ad!inistrasi lokal dari Agonis&opioid ke rap%e

n$les !edler dan >+S tela% terbkti !engrangi

kepekaan ter%adap perba%an P4O; !enyebabkan penrnan

ventilasi 521, 8*7" Opioid )ga tela% terbkti !enggangg

respon ventilator ntk %ipoksia 58?7" Bailey !enyarankan

ba%wa respon tergangg terta!a !elali e#ek opioid pada

siste! sara# psat sela!a ke!oreseptor peri#er 58;7"

Ad!inistrasi lokal !or#in langsng ke tb% karotis )ga

!engakibatkan penrnan pelepasan ke!oreseptor yang

segera terbalik dengan nalokson 5827"

Opioid agonis karena it !e!pengar%i ke!osensitivitas

dengan !en!plkan ke!osensitivitas psat %iperkapnia dan

%ipoksia, !e!berikan kontribsi ter%adap depresi

perna#asan"



Otot po!pa pernapasan dan dilator aliran dara atas

Otot&otot yang terlibat dala! respirasi dapat

diklasi#ikasikan !en)adi da kelo!pok ta!a & otot po!pa

pernapasan dan dilator salran na#as atas -Ga!bar "."

Sela!a inspirasi, rongga dada !enge!bang akibat kontraksi

dia#rag!a dan otot&otot interkostal eksternal" Par&par

!e!perlas tekanan intra&toraks seknder !eningkat

negati# yang di%asilkan ole% tindakan otot po!pa

pernapasan ini" 3nspirasi )ga dipengar%i ole%

resistensi ter%adap aliran dara" @esistensi ini

dido!inasi tergantng pada patensi otot dilator salran

napas atas, yang ter!ask otot&otot !lt, lida% dan

tenggorokan" Berak%irnya saat istira%at biasanya pasi#,

!engandalkan !ndr ala!i dari par&par dan tlang rsk

ke!bali ke posisi kesei!bangan !ereka 5*?7" /kspirasi

akti# !erekrt otot&otot pert dan otot&otot interkostal

internal, sedangkan inspirasi akti# !erekrt otot

aksesori lain seperti sisi yang tak sa!a pan)ang dan

otot&otot pektoralis"

Penelitian terbar tela% !eneliti tindakan dilator

salran dara bagian atas lebi% las, terta!a dala!

kaitannya dengan patogenesis apnea tidr psat dan



obstrkti#" Patensi )alan napas bagian atas ditentkan

ole% kesei!bangan yang tepat antara dilatasi dan tekanan

yang kolaps" Salran napas bagian atas yang kolaps akibat

tekanan negati# intra&l!en di%asilkan ole% otot po!pa

pernapasan sela!a inspirasi dan kekatan ekstra&l!inal

yang diberikan ole% )aringan dan strktr tlang

sekitarnya" +indakan dilator otot #aring dan traksi

longitdinal yang diberikan ole% par&par pada tingkat

yang lebi% renda% !e!bant !en)aga paten )alan napas atas

5887 -Ga!bar" ."

+ekanan yang dibt%kan ntk kolapsnya salran napas ini

dikenal sebagai tekanan pentpan kritis" -P$rit. 58=7

Pasien dengan apnea tidr obstrkti# !e!iliki salran

napas atas yang kolaps pada tekanan tinggi #aring, ata

P$rit krang negati#" +ela% terbkti bagai!anapn, ba%wa

tekanan intra&toraks negati# sa)a !engrangi las

pena!pang dan !eningkatkan resistensi ter%adap aliran

dara, tetapi tidak !enyebabkan kolaps yang lengkap dari

salran napas bagian atas sela!a na#as otot dilator atas

akti# !enentang tekanan kolaps dari otot po!pa

pernapasan" 5=17 Kolaps lengkap ini biasanya !e!bt%kan

kekatan ekstral!inal, yang !erpakan %asil ko!presi



langsng )alan napas" Kekatan tekan lebi% besar dia!ati

pada pasien obesitas karena !eningkatnya kantitas

)aringan lnak di sekitar salran dara 5=67" /#ek yang

sa!a dapat dia!ati dala! )aringan dan strktr !en)adi

ra!ai ke dala! ko!parte!en tlang ke$il yang berbatasan

dengan ra%ang dan tlang belakang 5=;7"

Kekatan&kekatan kolaps ditentang ole% tindakan otot

#aring dilator" Ada beberapa otot dilator yang terlibat

ter!ask tensor otot palatini, !eskipn otot yang paling

banyak dipela)ari adala% otot genioglosss" Otot&otot ini

dido!inasi diakti#kan sela!a inspirasi 5=07" >otoneron

%ipoglosal !e!asok otot genioglosss, yang bertanggng

)awab ntk kedanya depresi dan penon)olan lida% 5=7"

Depresi ini dan ton)olan lida% !eningkatkan kran dan

!engrangi kolapsitas dari salran napas bagian atas 5=*,

=?7" 3ni adala% dilator penting dari #aring dan karenanya

setiap penrnan aktivitas genioglossal ata aktivitas

otot salran napas bagian atas lainnya dilator akan

!enrnkan patensi #aring 5=27" Pasien pas$a&operasi

!e!iliki peningkatan risiko kolaps salran napas bagian

atas sela!a ekstbasi karena penrnan aktivitas otot



genioglossal, !enyoroti pentingnya otot genioglosss

5=87"

3ni adala% ketidak!a!pan ntk !e!perta%ankan patensi

)alan napas bagian atas yang sentral dala! patogenesis

apnea tidr obstrkti# 5887" Salran dara pada pasien

tersebt se!pit dan karena it !eni!blkan re#leks

ko!pensasi yang kat yang !engakti#kan otot&otot dilator

ntk !e!perta%ankan patensi sela!a ter)aga" Aktivitas

otot genioglosss ini bagai!ana pn di%a!bat ole% tidr,

yang ak%irnya !engara% pada kolapsnya salran napas

bagian atas 5==7"

Opioid !enekan aktivitas %ypoglossal ole% tanpa %a!batan

kolinergik nerotrans!isi dala! inti %ypoglossal 5=7"

F%ite )ga !enyatakan ba%wa opioid !engrangi respon otot

salran napas bagian atas ntk %iperkapnia selain

da!paknya pada penrnan perna#asan 5=27" Dia )ga

!enyarankan ba%wa kons!si opiat kronis !ngkin !e!iliki

e#ek yang berbeda pada aktivitas otot #aring dilator dari

!ekanis!e yang tidak diketa%i dibandingkan dengan

penggnaan opioid akt !elali penga!atan pasien sakit

kronis pada opioid )angka pan)ang" Ha)i%a !eneliti e#ek

opioid ogonis #entanyl di !otoneron %ypoglossal, yang



!enn)kkan penekanan signi#ikan aktivitas genioglosss

56117" Sti!lasi & reseptor opioid di !otoneron

%ypoglossal )ga !engakibatkan penekanan aktivitas yang

sa!a" >a!n, ntk pengeta%an kita, e#ek opioid pada

kontrol otot dilator salran napas bagian atas bel!

diteliti se$ara ketat pada pasien"

/#ek opioid pada otot pernapasan !ela!pai dilar dari

otot genioglosss" &Opioids !enyebabkan pene!bakan tonik

dari !otonerons addktor laring dan pelepasan #rekensi

renda% dala! vagal laring abdktor dan pe!batas !otorik

p%aryngeal" Hal ini !enyebabkan peningkatan resistensi

salran napas bagian atas, dan disarankan !en)adi alasan

di balik pentpan lipat vokal dan ganggan #aring aliran

dara yang terli%at dengan & opioids 56167" @eseptor

opioid )ga tela% di)elaskan di dala! bronkiols yang

lebi% renda% dan alveoli 561;7" Pe!berian opioid tela%

ditn)kkan !enyebabkan peningkatan resistensi par

56107" 3ni tela% di%bngkan dengan tindakan kolinergik

opioid pada otot polos yang !enyebabkan peningkatan

bronkokonstriksi" Kepat%an dinding dada )ga ter$atat

!enrn dengan opioid" Hal ini konsisten dengan

penelitian sebel!nya yang tela% !elaporkan peningkatan



tons otot dinding dada yang !enyebabkan ganggan

ventilasi 5617" Kekakan otot pert )ga tela%

diperli%atkan dengan opiat dosis tinggi, 561*7 dan )ga

ber%bngan dengan penrnan sara# #reniks dan aktivitas

otot dia#rag!a" Hal ini !engrangi vol!e tidal dan

ventilasi !enit dan !e!berikan kontribsi ter%adap

depresi perna#asan 561?7"

Opioid !e!pengar%i otot po!pa pernapasan dan otot&otot

dilator salran napas bagian atas" Kepat%an dinding dada

dan aktivitas otot dia#rag!a !enrn dengan penggnaan

opioid" @esistensi salran napas bagian atas )ga

!eningkat sebagai akibat dari e#ek opioid pada

genioglosss, otot laring dan #aring $onstri$tors"

OP3O3D DAAM AOP>O/A +3DU@ OBS+@UK+3

Apnea tidr obstrkti# ditandai dengan obstrksi )alan

napas bagian atas parsial ata lengkap yang berlang,

!enyebabkan intervensi peng%entian napas saat tidr

!engakibatkan gaira% berlang dari tidr ntk

!enge!balikan patensi )alan napas 56127" Ada data yang

!enn)kkan ba%wa e#ek anestesi pada kontrol otot dilator

salran napas bagian atas !irip dengan e#ek dari tidr

56187" Pato#isiologi dari apnea tidr obstrkti#



se%bngan dengan e#ek pernapasan opioid tela% diba%as di

bagian sebel!nya" Ole% karena it ber%bngan dengan

!enyoroti risiko ad!inistrasi opioid pada pasien dengan

apnea tidr obstrkti#, diketa%i berisiko lebi% besar

dari depresi pernapasan"

Hars ada penggnaan opioid yang bi)ak pada pasien dengan

apnea tidr obstrkti#" Pasien&pasien ini !elaporkan

se)!la% besar e#ek sa!ping dengan pe!berian opioid bila

dibandingkan dengan poplasi !!" Hydro!orp%one oral

tidak !enyebabkan peningkatan yang signi#ikan dala!

episode apne ata %ypopnoea pada pasien se%at" >a!n,

pasien yang !elaporkan awal lebi% tinggi dari peristiwa

obstrkti# )ga !elaporkan se)!la% besar episode apne

dengan dosis tinggi %ydro!orpon tinggi 561=7" Stdi lain

!enn)kkan ba%wa anak&anak dengan desatrasi no$trnal

dapat !enge!bangkan %ipokse!ia kronis sela!a tidr, yang

!engatr reseptor opioid sentral" Anak&anak ini lebi%

sensiti# ter%adap e#ek opioid dan !e!bt%kan %anya

setenga% dosis biasa opiat analgesia yang dignakan pada

anak&anak yang se%at 56617" Meskipn ada krang bkti

pada orang dewasa dengan apnea tidr obstrkti#, ada

banyak laporan kass yang !engga!barkan ganggan



pernapasan dan )antng yang !enyebabkan ke!atian 5666&

667" A!eri$an So$iety o# Anaest%esiologists bar&bar

ini tela% !engelarkan pedo!an praktek ntk !ana)e!en

peri&operati# pasien dengan apnea tidr obstrkti# ntk

!engrangi risiko %asil yang !ergikan, ter!ask

reko!endasi !engenai ad!inistrasi opioid 566*7"

>a!n, !asi% ada $kp bkti !engenai pengelolaan

perioperati# pasien dengan apnea tidr obstrkti# 56127"

K/S/AMA+A> +/@AP3 OP3O3D PADA P/>GA+U@A> P/@3OP/@AS3

/#ek sa!ping yang berpotensi #atal dari depresi

pernapasan dala! pengatran pre&operati# akt !e!bt%kan

pe!antaan klinis yang e#ekti#"

@isiko depresi perna#asan dengan opioid adala% ke$il tapi

berat" Da lasan retrospekti# yang terdiri dari lebi%

dari serib pasien !elaporkan 69 &;9 risiko terkena

depresi perna#asan pas$a&operasi dengan analgesia yang

dikendalikan pasien berdasarkan !orp%ine" Depresi

perna#asan ini diperpan)ang sa!pai 06 )a! setela%

di!lainya analgesia, !enyoroti pentingnya pe!antaan

pasien baik )angka pendek dan )angka pan)ang 566?, 6627"

Stdi sa!ar&sa!ar atas insiden depresi perna#asan pada

P4A dan teknik konvensional" >a!n, overdosis sesekali



pada pasien yang !enggnakan P4A tela% !engangkat !asala%

kea!anan" Sala% sat alasan ta!a ntk reaksi yang

!ergikan tela% !en)adi pe!rogra!an yang tidak benar dari

po!pa P4A" Kesala%an pe!rogra!an !! ter!ask:

!e!berikan dosis bols dan gagal ntk !enge!balikan

pengatran po!pa ke tingkat yang benar, I!iligra!I dan

I!ililiterI yang !e!bingngkan, !e!ili% lo$kot yang

sala%, !e!ili% konsentrasi obat yang sala%, dosis bols

P4A yang !e!bingngkan dengan Idosis basal P4AI ata

Iin#s ters !eners P4AI"

Hal ini )ga %ars !enn)kkan ba%wa pasien dengan

ko!orbi#itas tertent seperti apnea tidr sentral )ga

berisiko lebi% besar ntk !enge!bangkan %iperkarbia dan

episode apne dengan nyeri opioid pas$a&operasi 5,

6687"

"eantauan Terapi $pioi#

Pe!antaan #ngsi pernapasan pasien adala% bagian penting

dari terapi opioid, terta!a ketika !e!lai terapi opioid

pada pasien nai# opioid" Dokter yang beker)a di bangsal

beda% sering enggan ntk !engelola opioid intravena ata

!elali kateter epidral, karena pe!antaan ters !eners



dari #ngsi pernapasan sela!a wakt yang dibt%kan ntk

dosis titrasi e#ek yang diinginkan !ngkin tidak biasanya

dala! skenario ini" >a!n, beberapa penelitian tela%

berlang kali !enn)kkan ba%wa opioid diberikan !elali

berbagai rte dapat dengan a!an diberikan dala! bangsal

beda% !! dengan tingkat e#ek sa!ping yang renda%

dilaporkan dan tanpa !e!bt%kan peralatan pe!antaan

k%ss" @tinitas keperawatan yang ditetapkan ter!ask

pengkran rtin skor nyeri, denyt )antng, la)

pernapasan, tekanan dara%, kadar sedasi 6 sa!pai ; )a!

dala! wakt 6; sa!pai ; )a!, sebel! penrnan #rekensi

ke sa!pai 8 )a! penga!atan" 3nsiden e#ek sa!ping renda%

dan e#ek sa!ping yang dia!bil ole% sta# perawat ketika

)elas 566=&6;67"

>a!n, ada beberapa laporan kass !engenai ke!atian dia!

Jsetela% pe!berian opioid pada pasien berisiko

!enge!bangkan ko!plikasi pernapasan" Pasien&pasien ini

!eninggal dia!&dia! tanpa dyspnoea tanpa !e!peringatkan

perawat !ereka" Hal ini !eni!blkan banyak pertanyaan:

Bagai!ana kita !ende#inisikan poplasi pasien yang berada

pada peningkatan risiko !enge!bangkan depresi pernapasan

yang dipi$ opioidC Bagai!ana kita %ars !engelola terapi



opioid peri&operati# pada pasien berisikoC Apaka% P4A

intravena lebi% a!an daripada pe!berian dosis oral

standarC Bagai!ana se%arsnya kita !e!anta #ngsi

perna#asan lar dari rang pe!li%an dan 34UC Apaka% kita

perl berinvestasi dala! pe!antaan t)an ntk !enilai

SpO; ata tingkat pernapasan ters !enersC Ka!i per$aya

ba%wa %al ini !ngkin dapat !en)adi kass" karena

ter!ask !ana)e!en nyeri pada standar Ko!isi Bersa!a

ta%n ;116, Ko!isi tela% di#okskan pada bidang&bidang

!ana)e!en nyeri yang !e!adai, penilaian nyeri, penggnaan

narkoba, dan kegiatan sentinel terkait dengan penggnaan

narkoba" Data dari Data M/DMA@ Progra! Pelaporan

Kesala%an Obat dan P%ar!a$opeia AS -USP. !enn)kkan

ba%wa opioid, terta!a !or#in dan %ydro!orp%one, adala%

sala% sat obat yang paling sering !e!bingngkan" Hal ini

terkait dengan risiko tinggi pasien beresiko ketika

ter)adi kesala%an" Ko!isi Bersa!a )ga tela%

!enge!bangkan t)an kesela!atan pasien ber#oks pada

pe!berian obat yang a!an" Hal ini ter!ask langka%&

langka% seder%ana seperti peringatan ntk obat dengan

na!a ata pena!pilan yang !irip dan !eng%indari singkatan

yang !e!bingngkan seperti ILDI ntk I%arianI" Se!a



obat diberikan kepada pasien %ars diperiksa saat !ask

dan ditin)a ole% dokter setiap %ari"

Alternati# ntk terapi opioid )ga %ars diperti!bangkan

apabila !ngkin" Seba% stdi !enyarankan pe!bebasan

nyeri yang lebi% baik dengan bpiva$aine epidral lebi%

dari oksikodon oral pada pasien dengan penyakit

obstrkti# arterial perip%eral dala! pengatran

perioperati# 56;;7" Meskipn sedikit tidak praktis ntk

!enerapkan di se!a pasien karena variasi dala! rte

ad!inistrasi, dapat !en)adi alternati# yang bergna ntk

diperti!bangkan ketika terapi opioid&sparing diperlkan"

Pe!antaan penggnaan opioid dala! !ana)e!en nyeri kronis

!eni!blkan tantangan yang lebi% besar" !la% resep

opioid tela% !eningkat se$ara dra!atis sela!a da pl%

ta%n terak%ir, 56;07 sebagian besar diresepkan ntk

nyeri kronis non $an$er 56;7" Ad!inistrasi opioid )angka

pan)ang berrisiko perke!bangan toleransi" Pasien kanker

pada terapi opioid oral kronis !e!erlkan peningkatan da

sa!pai tiga kali lipat dala! epidral analgesia opioid

post&operati# ntk !en$apai tingkat yang sa!a dari

analgesia )ika dibandingkan dengan pasien opioid&nai#



56;*7" Perke!bangan toleransi dapat dikelola !elali

!engba% rte pe!berian, strktr obat ata !elali yang

didkng antagonis dan libran obat dari opioid 56;?&

6;87" Ad!inistrasi opioid )angka pan)ang !en)alankan

risiko depresi pernapasan tanpa pengawasan yang !e!adai"

+%e A!eri$an Pain So$iety & A!eri$an A$ade!y o# Pain

Medi$ine bar&bar ini !enerbitkan pedo!an ntk terapi

opioid kronis 56;=7" e!baga ini !enyarankan ba%wa dokter

%ars se$ara berkala !enilai ke!bali pasien pada terapi

opioid kronis" >a!n, ada krangnya bkti pada interval

pe!antaan yang tepat" Ole% karena it dokter %ars

!elakkan strati#ikasi pasien !enrt risiko %asil

!ergikan ntk !e!and pendekatan !ereka ter%adap

pe!antaan" Pasien dengan nyeri kronis berisiko renda%

bisa dipanta setiap tiga sa!pai ena! blan dan lebi%

sering ntk pasien berisiko tinggi" aktor prediksi

terkat dari penyala%gnaan narkoba dengan terapi opioid

adala% riwayat alko%ol sebel!nya ata penyala%gnaan

obat 5601, 6067" >ilai penyakit par yang sda% ada

sebagai #aktor predikti# ntk !enge!bangkan depresi

pernapasan yang dipi$ opioid bel! dievalasi 56;=7"



Pe!antaan %ars !en$akp penilaian kepara%an nyeri dan

ke!a!pan #ngsional saat ini, ke!a)an dibat saat ini

!en) t)an terapi yang disepakati, dan adanya e#ek

sa!ping 560;7" Dokter )ga %ars se$ara rtin !enilai

penyala%gnaan narkoba !elali skrining obat rine

berkala, )!la% pil, ata kelarga dan wawan$ara pasien"

Alat Skrining seperti Alat Penilaian dan Dok!entasi

>yeri -PAD+. dan Pengkran Penyala%gnaan Opioid -4OMM.

sekarang ini )ga tela% dike!bangkan ntk !e!bant

dokter, !eskipn tidak ada bkti kat yang !endkng

sala% sat dari yang lain 56;=7"

"engobatan e!ekti! #ari epresi "ernapasan Terse#ia

/#ek sa!ping pernapasan opioid dapat diobati se$ara

e#ekti#" Penrnan la) pernapasan -Irespiratoire

OblieI. !erpakan tanda awal depresi pernapasan yang

dipi$ opioid" Hal ini dapat diobati se$ara e#ekti#

sekali terdeteksi dini" Berbagai strategi yang berbeda

adala% sesai !enrt tingkat kepara%an: paya #isik

ntk !e!bangkitkan pasien, ad!inistrasi antagonis

reseptor opioid, pe!berian sti!lan pernapasan, dan<ata

ventilasi !ekanis"



+ergantng pada dera)at depresi siste! sara# psat, ada

ke!ngkinan ntk !engobati depresi perna#asan yang

dipi$ opioid dengan !e!berikan sti!lasi konstan ntk

bernapas" Dokter dapat !en$oba ntk !e!bangkitkan pasien

dengan !enggn$ang dan !enginstrksikan dia ntk

bernapas" +erapi !apan ntk pe!balikan depresi

pernapasan yang dipi$ opioid adala% nalokson antagonis

reseptor opioid" >a!n, !e!balikkan e#ek dari opioid

!elali antagonis!e di reseptor opioid )ga !e!iliki e#ek

yang tidak diinginkan !eng%apskan analgesia 56007"

Stdi terbar !elaporkan ekspresi yang kat dari reseptor

*&H+ -a. dala! pra&B't(inger ko!pleks, dan tindakan

agonistik selekti# dapat !enangkal depresi perna#asan

yang dipi$ #entanyl se!entara !e!perta%ankan analgesia

5607" Beberapa agonis *&H+ -a. seperti Mosapride tela%

ditn)kkan !eningkatkan aktivitas di neron pernapasan

pada stdi %ewan 56007" Bar&bar ini, a!pakines, yang

!erpakan !odlator positi# dari sb&tipe AMPA dari

reseptor glta!at, tela% !enn)kkan keber%asilan dala!

!e!balikkan depresi perna#asan yang dipi$ opioid" Hal

ini dianggap !en)adi kedanya e#ek a!pakines dala!

!engatr r%yt%!i$ity dala! pra&B't(inger ko!pleks 56007



dan dala! !ediasi trans!isi rangsang ke !otonerons

%ypoglossal bertanggng )awab !e!perta%ankan patensi

)alan napas bagian atas 560*7" Ak%irnya, ventilasi

!ekanis !ngkin dibt%kan ntk !enge!balikan ventilasi

dan pertkaran gas pada pasien !abk opioid para%"

SM"./A+

Opioid !enyebabkan depresi perna#asan tergantng dosis"

Hal ini disebabkan !elali ko!binasi !ekanis!e & e#ek

langsng pada pra&B't(inger dan @+> < p@G Ko!pleks

bertanggng )awab ntk !eng%asilkan pola pernapasan,

!ereda! respon dari kedanya ke!oreseptor psat dan

peri#er ntk %iperkapnia dan %ipoksia, dan !elali

peningkatan resistensi salran napas bagian atas dan

!enrnkan penyesaian dinding dada !elali tindakan di

berbagai !otorik" >a!n, ada banyak #aktor yang

!e!odlasi respons individ ntk opioid seperti

intensitas nyeri pas$a operasi, dan !ekanis!e lainnya

yang !enyebabkan peningkatan respon stres yang !ngkin

se$ara #ngsional !enentang e#ek opioid, serta e#ek

potensiasi non&opioid&anestesi" +antangan saat ini adala%

ntk dokter !eng%indari kesala%an pengobatan dan titrasi



dosis opioid dengan %ati&%ati, terta!a ketika pengobatan

bar sedang di!lai ata )ika sti!ls nyeri berkrang"

Hal ini diperlkan ntk se$ara e#ekti# !e!anta e#ek

sa!ping pernapasan, terta!a pada pasien berisiko tinggi

terta!a sensiti# ter%adap e#ek pernapasan opioid"

Pengobatan klinis opioid disebabkan e#ek sa!ping adala%

diagnosis tepat wakt penndaan yang e#ekti# dan !e!lai

pengobatan"

Setiap le!baga perl !enge!bangkan strktr organisasi

yang opti!al se$ara lokal ntk !enentkan !etode yang

tepat ntk !eng%indari kesala%an pengobatan, titrasi

opioid ntk !enargetkan e#ek, dan pe!antaan e#ek

sa!ping pernapasan"

salemba - translate anesthesiology journal.doc

Documents