siklus akuisisi dan pembayaran.pptx

7/22/2019 SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN.pptx

1/42

SIKLUS AKUISISI D

PEMBAYARANAUDITING II


2/42

Yani OktaviaFirda Maulidiyah A.Faisal Rahman

Oleh :


3/42

AKUN DAN KLASIFIKASI TRANSAKSI DALAMSIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN

Tujuan keseluruhan dalam audit siklus akuisisi

pembayaran adalah untuk mengevaluasi apakah akun dipenoleh akuisisi barang dan jasa dan pengeluaran kas untuk a

tersebut telah disajikan dengan wajar sesuai dengan p

akuntansi yang berlaku umum. Terdapat 3 klasifikasi tra

dalam siklus ini, yaitu:

Akuisisi barang dan jasa Pengeluaran kas

Retur pembelian dan cadangan serta potongan pembelian

FAISAL


4/42

FUNGSI-FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DANDOKUMEN DAN PENCATATAN TERKAIT

Siklus akuisisi dan pembayaran meliputi kepu

dan proses yang diperlukan untuk menyediakan bdan jasa dalam pelaksanaan usaha. Siklus ini bias

diawali dengan tindakan pembelian oleh pegawai

membutuhkan barang atau jasa dan berakhir de

pembayaran utang dagang.


5/42

Pemrosesan Pesanan Pembelian

Titik awal dari siklus ini adalah permintaan terhadap barang dan ja

klien. Bentuk formulir permintaan dan lembar persetujuan bergantun

sifat barang dan jasa dan juga kebijakan perusahaan. Dokumen t

meliputi :

Permintaan Pembelian

Pesanan Pembelian

Penerimaan Barang dan Jasa

Laporan penerimaan


6/42

Pengakuan Utang

Pengakuan yang memadai atas munculnya utang pad

penerimaan barang dan jasa membutuhkan pencatatan yangdan akurat. Pencatatan awal memengaruhi laporan keuanga

pengeluaran kas akrual; oleh karena itu, perusahaan

berhati-hati dalam memasukkan seluruh transaksi pemb

yaitu hanya mencatat pembelian yang benar-benar terjad

pada jumlah yang benar.


7/42

Dokumen dan pencatatan pada umumnya meliputi

FakturVendor

Memo Debet Voucher

BerkasTransaksi

Akuisisi

Jurnal atauDaftar

Akuisisi

LaporanVendor

Neraca saldoUtang

Dagang

BerkasUtama Utang

Dagang


8/42

Proses dan Pencatatan Pengeluaran Ka

Pembayaran untuk barang dan jasa merupakan aktivitas penti

seluruh entitas. Aktivitas tersebut secara langsung mengurangi sald

utang, terutama utang dagang.

Dokumen yang berhubungan dengan proses pengeluaran kas yan

diperiksa auditor terdiri atas:

Cek

Berkas Transaksi Pengeluaran Kas


9/42

E-COMMERCE MEMPENGARUHI SIKLUS AKUDAN PEMBAYARAN

Perusahaan menggunakan internet dari opsi e-commerce lainnya

merampingakan proses akuisisi barang dan jasa juga sering memun

pengiriman produk barang dan jasa dengan lebih cepat karena wak

terkait dengan melakukan pesanan secara online dapat dihemat.


10/42

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUPENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBTANTIF ATRANSAKSI

Memahami pengendalian internal

Menilai resiko pengendalian yang direncanakan

Menentukan lingkup pengujian pengendalian

Mendesain pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas tranpembelian

Mendesain pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas tranpengeluaran kas

Pengambilan sampel atribut atas pengujian pengendalian dan pengujia

substantif atas transaksi


11/42

Memahami Pengendalian Internal

Mempelajari diagram alur klien

Menelaah kuesioner pengendalian internal

Melakukan pengujian garis besar terhadap transaks

akuisisi dan pengeluaran kas


12/42

Menilai Resiko Pengendalian YangDirencanakan

Mengotorisasi pembelian

Memisahkan tanggung jawab aset darifungsi lainnya

Melakukan pencatatan waktu dan

penelaahan independen atas transaksi

Mengotorisasi pembayaran


13/42

Menentukan Lingkup PengujianPengendalian

Auditor mengidentifikasi pengendalianinternal utama dan kelemahannya serta

risiko pengendaliannya.

Auditor melakukan pengujian pengendalian

untuk mendapatkan bukti bahwapengendalian beroperasi secara efektif.

YANI


14/42

Mendesain Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif Atas Transaksi UnPembelian

pencatatan akuisisi dilakukan saat barang atau jasa

diterima, konsisten dengan kepentingan klien(keterjadian)

akuisisi yang benar terjadi telah dicatat

(kelengkapan)

akuisisi dicatat secara akurat (akurasi)

akuisisi diklasifikasikan dengan benar

(klasifikasi)

M d i P ji P d li


15/42

Mendesain Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif Atas Transaksi UnPengeluaran Kas

Auditor biasanya melakukan pengujian terh

pembelian dan pengeluaran kas sekaligus.

Transaksi yang dipilih dari jurnal akuisisi, faktur ve

laporan penerimaan, dan dokumen akuisisi la

diperiksa bersamaan dengan cek yang dibatalkan.

Oleh karena itu, verifikasi dilakukan secara efisien t

mengurangi efektivitas pengujian.

Pengambilan Sampel Atribut Atas Pengu


16/42

Pengambilan Sampel Atribut Atas PenguPengendalian Dan Pengujian Substantif Transaksi

Karena pentingnya pengujian pengendalian

dan pengujian substantif atas transaksi

untuk akuisisi da pengeluaran kas, maka

penggunaan sampel atribut biasa dilakukan.

Dengan menggunakan pendekatan

Pengambilan Sampel Audit Secara Statistik


17/42

Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien

yang Mempengaruhi Utang Dagang

METODOLOGI DESAIN PENGUJIANPERINCIAN SALDO UTANG DAGANG

Menetapkan Salah Saji yang Dapat

Diterima Dan Menilai Risiko Bawaan

Menilai Risiko Pengendalian untuk

Siklus Akuisisi dan Pembayaran

TAHAP I


18/42


Mendesain dan Melakukan

Pengujian Pengendalian &

Pengujian Substantif Atas

Transaksi untuk Siklus

Akuisisi dan Pembayaran

TAHAP II


19/42

Penetapan Waktu

Sampel yang Dipilih

Jumlah Sampel

Prosedur Audit


Mendesain dan Melakukan

Prosedur Analitis untuk

Utang Dagang

Mendesain PengujianPerincian Utang Dagang

untuk Memenuhi Tujuan

Audit Terkait Saldo


20/42

Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yangMempengaruhi Utang Dagang

Fokus utama dibanyak perusahaan dalam meningk

aktivitas manajemen rantai pasokan mengakibatkan b

perubahan dalam mendesai n sistem yang digunakan

memulai dan mencatat aktivitas akuisisi dan pembayaran.

Risiko bisnis klien yang cukup besar dapat muncuperubahan tersebut. Misalnya, penjual bisa memiliki akse

pencatatan utang dagang, sehingga mereka dapat mem

status saldo utang dan melakukan rekonsiliasi transaksi.


21/42

Menetapkan Salah Saji yang Dapat DiterimaDan Menilai Risiko Bawaan

Transaksi yang berjumlah besar dapat mempengaruhi utang dagang

transaksi tersebut biasanya besar, dihasilkan dari banyak vendor, da

auditnya relatif mahal.

Auditor biasanya menetapkannya sebagai salah saji yang dapat diterim

tinggi untuk utang dagang, serta menetapkan risiko bawaan sebaga

menengah atau tinggi.

Mereka biasanya berfokus pada kelengkapan dan tujuan audit terkait sald

batas karena terdapat potensi kurang saji pada saldo utang.

M il i Ri ik P d li d M d i


22/42

Menilai Risiko Pengendalian dan Mendesain sertaMelakukan Pengujian Pengendalian & Pengujianuntuk Substantif atas Tansaksi

Pengujian substantif akhir dari auditor bergantung pada efek

relatif pengendalian internal yang terkait dengan utang.

Oleh karena itu, auditor harus memiliki pemahaman yang meny

tentang hubungan antara pengendalian dan utang dagang.

Setelah menilai risikopengendalian, auditor mendesain dan mela

pengujian substantif transaksi untuk siklus akuisisi dan penge

kas.


23/42

Mendesain dan Melakukan Prosedur Analitis

Penggunaan prosedur analitis penting terutama untuk mengungkap sa

dalam utang.

Tabel 17-4 mengilustrasikan prosedur analitis untuk neraca dan akun

laba rugi dalam siklus akuisisi dan pembayaran yang diperlukan

mengungkap mana yang memerlukan perhatian lebih.

FIRDA


24/42

TABEL 17-4

Prosedur Analitis Salah Saji Yang Mungkin Terjadi

Membandingkan akun terkait akuisisi dengantahun tahun sebelumnya

Salah saji untuk utang dagang dan beba

Menelaah daftar utang dagang untuk utang yang

tidak lazim, nonvendor, dan utang yang

berbunga

Salah saji klasifikasi untuk utang nonda

Membandingkan masing masing utang dagang

dengan tahun tahun sebelumnya

Tagihan yang tidak tercatat atau tidak a

salah saji

Menghitung rasio sperti pembelian dibagi

dengan utang dagang, dan utang dagang dibagi

dengan utang lancar

Tagihan yang tidak tercatat atau tidak

salah saji


25/42

Pada piutang dagang karena tujuan ini juga berlaku untuk utang dengan t

perbedaan :

1. Tujuan nilai realisasi tidak berlaku untuk utang. Nilai realisasi hanya ber

untuk aset

2. Aspek yang tepat untuk tujuan hak dan kewajiban tidak berlaku untuk ut

3. Untuk utang terdapat pemfokusan lebih pada kurang saji dibandingkan l

saji


26/42

Mendesain dan Melakukan PengujianPerincian Saldo Utang dagang

Tujuan keseluruhan dalam audit utang dagang adalah untuk mene

apakah saldo utang piutang disajikan secara wajar dan benar.

Tujuh dari delapan tujuan audit terkait saldo berlaku untuk utang

sedangkan nilai realisasi tidak berlaku untuk utang.

Terdapat perbedaan penting dalam pemfokusan audit atas utang dan ase

Ketika auditor melakukan verifikasi terhadap aset, mereka berfokus pad

saji melaui verifikasi oleh konfirmasi, pemeriksaan fisik, dan peme

dokumen pendukung

Auditor tidak boleh mengabaikan kemungkinan aset yang kurang saji

juga harus lebih peduli pada lebih saji.


27/42

Pengujian Utang Lewat Waktu

Lingkup pengujian untuk mengungkap tidak tercatatnya suatu utang (seringpencarian utang dagang yang tidak tercatat) sangat bergantung pada pengerisiko yang dinilai dan materialitas saldo potensial pada akun.

Prosedur audit yang penting dilakukan :

1. Memeriksa Dokumen Terkait untuk Pemgeluaran kas setelah tanggal pelap

2. Memeriksa dokumen terkait dengan penagihan yang tidak dibayar beberapa minggu setelah akhir tahun

3. Menelusuri laporan penerimaan yang diterbitkan sebelum akhir tahun

fantur vendor terkait

4. Menelusuri Saldo Laporan vendor sesuai dengan neraca saldo utang dagan

5. Mengirimkan konfirmasi kepada vendor yang berbisnis dengan klien


28/42

Pengujian Pisah Batas

Dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatatsebelum atau

sesudah tanggal neraca dimasukkan dalam periode yang benar

Ada dua aspek :

1. Hubungan antara pengamatan fisik pisah batas untuk persediaan

2. Penentuan jumlah persediaan dalam perjalanan


29/42

Hubungan antara Pisah Batas dengan pengamatan fisi

Untuk menentukan apakah pisah batas sudah benar dilakukan, auditor p

melakukan pengujian pisah batas sudah benar dilakukan, auditor perlu

melakukan pengujian pisah batas yang disesuaikan dengan pengamatan fatas persediaan.

Informasi pisah batas terhadap pembelian harus dilakukan selama masa

pengamatan persediaan.


30/42

Persediaan dalam perjalanan

Dalam utang dagang, auditor harus membedakan antara pembelian per

yang berbasis FOB tujuan dan FOB tempat asal.

Untuk FOB tujuan, pemilikan berpindah ke pembeli saat kiriman

diterima. Sehingga hanya persediaan yang diterima pada dan sebelum

neraca dapat dimasukkan dalam persediaan dan utang dagang pad

tahun.

Pada saat pembelian berbasis FOB tempat asal, perusahaan harus m

persediaan dan utang dagang terkait pada periode berjalan jika pe

terjadi pada atau sebelum tanggal neraca.


31/42

Reliabilitas Bukti

Faktur vendor

Laporan vendor

Konfirmasi


32/42

Perbedaan antara faktur vendor dan laporan vendorauditor

Auditor akan mendapatkan bukti kuat atas transaksi ketika memeriksa

vendor dan dokumen terkait.

Laporan vendor tidak sepenting faktur dalam melakukan verifikasi tr

individual karena dalam laporan tersebut hanya terdapat total jumlah tra

Laporan vendor lebih baik dalam melakukan verifikasi utang dagang

memasukkan saldo akhir

Faktur vendor lebih dalam melakukan verfikasi transaksi


33/42

Perbedaan antara laporan vendor dan konfirmasi

Perbedaan utama dalah sumber informasinya.

Laporan vendor dibuat oleh vendor, tetapi ada di tangan klien padiperiksa auditor.

Tanggapan atas permintaan konfimrasi utang dagang biasanya dik

langsung ke KAP oleh para vendor. Tanggapan konfirmasi berisi informa

sama dengan laporan vendor tetapi dapat lebih diandalkan.

Oleh karena ketersediaan laporan vendor dan faktur vendor,dimana ke

merupakan bukti yang andal karena berasal adari pihak ketiga, maka konuatng dagag menjadi tidak umum dibandingkan dengan konfirmasi

dagang.


34/42

Jumlah sampel

Sampel untuk pengujian utang dagang bervariasi, bergantung pada fakto

materialitas utang dagang. Jumlah utang beredar, risiko audit yang diketa

dan hasil audit sebelumnya.

Pengambilan sampel statistik tidak biasa digunakan dalam aduit utang da

dibandingkan piutang dagang. Menentukan populasi dan jumlah populas

sulit dalam audit utang dagang. Oleh akrena penekanan terletak pada

penghapusan utang dagang, maka auditor harus memastikan bahwa popu

telah mencakup seluruh kemungkinan utang yang ada.


35/42

PEMERIKSAAN KEWA

JANGKA PENDEK(Current Liabilities)


36/42

Current Liabilities adalah kewajibanperusahaan kepada pihak ketiga, yg jatuhtempo atau harus dilunasi dlm jangka waktu

atau sama dengan satu tahun.

1. Hutang Dagang (Accounts Payable)2. Pinjaman dari Bank (Short Term Loan)3. Hutang Pajak (Taxes Payable)4. Biaya yg harus dibayar (Accrued Expenses)5. Bagian dari kredit jangka panjang yg jatuh te

dalam waktu kurang atau sama dengan 1(Current Portion of long Term Loan)

6. dll.

YANI

CONTOH


37/42

YANG HARUS DIPERHATIKAN !!!

Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam pemer

kewajiban jangka pendek, yaitu :

a. Kecenderungan perusahaan utk mencatat kewajibannya

rendah dari yg sebenarnya (understatement of liab

dengan tujuan utk melaporkan laba lebih besar dari j

sebenarnya.

b. Perbedaan antara hutang dagang (Accounts Payable) dbiaya yg masih harus dibayar (Accrued Expenses).

TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES)KEWAJIBAN JANGKA PENDEK


38/42

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK1. Terdapat internal control yg baik atas kewajiban jangka pendek

2. Kewajiban jangka pendek yg tercantum di neraca didukung oleh bukberasal dari transaksi yg betul-betul terjadi

3. Semua kewajiban jangka pendek perusahaan sudah tercatat per tanggal n

4. Accrued Expenses jumlahnya reasonable (wajar atau tidak)

5. Kewajiban leasing, jika ada, sudah dicatat sesuai dg standar akuntansi sew

6. Jika ada, kewajiban jangka panjang dlm mata uang asing per tgl neraca sdalam Rupiah dan selisih kurs sudah dibebankan pada laba-rugi tahun be

7. Biaya bunga dan bunga yg terhutang dr hutang jangka pendek telah dihitung secara akurat & merupakan beban perusahaan.

8. Semua persyaratan dlm perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaanBankDefault

9. Penyajian kewajiban jangka pendek didalam neraca dan CALK sudah sesuFIRDA

PROSEDUR PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PE


39/42

PROSEDUR PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PE

1. Pelajarin & evaluasi internal control atas kewajiban jangka pendek

2. Meminta rincian kewajiban jangka pendek, kemudian diperiksa

penjumlahannya (footing) serta cocokkan dg saldo hutang di buku

besar (controlling account)

3. Utk hutang dagang cocokkan saldo masing-masing supplier dg saldo

menurut subsidiary ledger hutang datang (jika jumlah suppliernya byk,

tidak perlu 100%)

4. Secara tes basis (sampling), periksa bukti penduk

hutang kpd supplier serta periksa perhitungan m

dokumen-dokumen dan pengotorisasiannya

5. Jika terdapat monthly statement of account dari supplie

rekonsiliasi saldo hutang dg saldo subsidiary le

menurut statement of account.FAISAL

6. Pertimbangkan utk mengirim konfirmasi kpd beberapa supplier baik


40/42

10. Jika ada hutang leasing, periksa apakah pencatatannya

akuntansi sewa guna usaha (PSAK No. 30) & bagian yg jatuh te

th yg akan datang sudah dicatat sebagai hutang jangka pendek

11. Periksa perhitungan dan pembayaran bunga apakah

kebenarannya.

12. Jika ada saldo debit dari hutang dagang, telusuri apakah m

muka pembelian atau karena adanya pengembalianbarang

sudah dilunasi sebelumnya.

saldonya besar maupun yg tidak berubah sejak tahun sebelumnya.

7. Periksa pembayaran sesudah tgl neraca (subsequent payment) umengetahui apakah ada kewajiban yg belum dicatat per tgl neraca.

8. Jika ada hutang bank dlm bentuk kredit, maka kirim konfirmasi ke ba& periksa surat perjanjian kredit dan pengotorisasiannya.

9. Jika ada hutang pemegang saham/direksi/perusahaan afiliasi, yg hardilunasi dlm waktu 1 th yg akan datang, harus dikirim konfirmaperiksa penjanjiannya & apakah ada pembebanan bunga atas pinjaman

13. Jika ada uang muka penjualan per tgl neraca, periksa bukti pendukung


41/42

17. Periksa dasar perhitungan accrued expenses yg dibuat oleh per

18. Periksa notulen rapat direksi, pemegang saham & perjaperusahaan dg pihak kegita, utk mengetahui semua kewajiba

dan dicatat per tgl neraca.

19. Kirim konfirmasi kepada penasihat hukum perusahaan.

20. Periksa apakah penyajian kewajiban jangka pendek di neraca d

sesuai dg PSAK yg berlaku umum.

apakah saldo tsb sudah diselesaikan diperiode berikutnya.

14. Jika ada kredit jangka panjang, periksa apakah bagian yg jatuh tempo

yg akan datang sudah direklasifikasi sebagai hutang jangka pendek.

15. Jika ada kewajiban dlm mata uang asing, periksa saldo tsb per tgl ner

telah dikonversikan serta selisih kurs dibebankan pada laba-rugi taberjalan.

16. Utk hutang PPh 21 & PPN, periksa pelunasannya pada periode berikutn


42/42

SEKIANDAN THANK YOU

siklus akuisisi dan pembayaran.pptx

Documents