skilllab kedokteran

7/25/2019 skilllab kedokteran

1/85

PETUNJUK PRAKTIKUM HISTOLOGISEMESTER 1

BLOK 1.3 (INTRODUCTION OF HUMAN BODY)

Disusun O!"#

$%. E&' Suis'nin*%u+, M.S-.$%. Nu% Si*n Aini Gu+is, M.Bi!-".$%. I/ Mu%i H%ini, M.S-.A*!n* B%"+$"i, M.S-.D%s. 0"'u Mu'n

NAMA MAHASIS0A # ......

NIM # ......

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNI2ERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMUILMU KESEHATAN

JURUSAN KEDOKTERANPUR0OKERTO

4516

1


2/85

T T!%i7 P%/i/u+ His*i

1. Mahasiswa diwajibkan hadir 15 menit sebelum praktikum

dilaksanakan.2. Mahasiswa diwajibkan menggunakan jas laboratorium selama

praktikum berlangsung.3. Modul histologi diambil maksimal 4 hari sebelum praktikum

dilaksanakan.4. Mahasiswa diwajibkan membuat gambar preparat yang akan

diparktikumkan sesuai dengan modul yang telah dibagikan,materi kuliah, dan atlas histologi.

5. Gambar akan digunakan sebagai tiket masuk saat praktikum

histologi. Praktikan yang tidak membawa gambar tidak

diperbolehkan mengikuti praktikum.. !etentuan gambar"

a. Gambar dibuat pada buku petunjuk praktikumb. Pada sampul depan di#antumkan nama, $%M dan tanda

tangan#. Gambar dibuat berwarna menggunakan pensil warna

atau spidol berwarnad. Gambar dibuat pada lingkaran&tempat yang disediakan,

pada sisi kiri. 'ingkaran pada sisi kanan digunakan untuk

menggambar preparat bila hasil praktikum tidak sesuai

dengan gambar awal.

e. Gambar pada sisi kiri saja yang diberi nilai dan digunakan

untuk penilaian komponen laporan.

2


3/85

(. Pretest dan posttest akan dilaksanakan saat praktikum.

)*ahan pretest" modul, posttest" materi yang sudah diberikan

saat praktikum+. -ika ingin memotret preparat, diperbolehkan 5 menit sebelum

posttest. idak diperkenankan memotret preparat diluar waktu

yang ditentukan karena berpotensi mengganggu jalannya

praktikum. Pelanggaran pada point ini mengandung

konsekuensi dikeluarkannya mahasiswa dari praktikum yang

terkait.

/. $ilai akhir 'aboratorium 0istologi minimal" 5. iperoleh dari

5 nilai proses )gambar, pretest dan posttest+ dan 5 nilai

ujian identiikasi.1. Praktikan wajib mengikuti praktikum sesuai gelombangnya11. *ila ada praktikan yg tidak dapat mengikuti praktikum sesuai

gelombangnya, 6G678 menghubungi asisten dengan

alasan yang jelas disertai surat keterangan.

12. *erganti gelombang praktikum harus melakukan

pemberitahuan selambat9lambatnya 091 sebelum

pelaksanaan praktikum dengan mengajukan pengganti13. erlambat kurang dari 3 menit dapat mengikuti praktikum

tetapi nilai pretest" 14. erlambat lebih dari 3 menit dianggap tidak mengikuti

praktikum dan tidak diperbolehkan mengikuti praktikum

susulan15. Pengumuman dapat dilihat di papan pengumuman

'aboratorium 0istologi1. !ehadiran praktikum harus 1, jika tidak 1 tidak dapat

mengikuti ujian identiikasi

3


4/85

1(. :pen lab harus diajukan 09( sebelum pelaksanaan ujian

identiikasi

4


5/85

A. PRAKTIKUM PERTAMA

Ins%u/si K"usus P%/i/u+ P!%+

1. Pre test dan post test akan dilakukan dengan bahan dari

materi yang ada di petunjuk praktikum dan materi yang

disampaikan selama praktikum.

2. 'aporan untuk praktikum pertama disusun selama kegiatan

praktikum, dengan #ara menggambar 1 struktur yangdiamati pada praktikum dengan perbesaran 4;, 1; dan

4;.

3. anyakan pada pembimbing praktikum anda mengenai

nama sediaan, organ pewarnaan dan struktur yang dapat

diidentiikasi pada sediaan tersebut.

4. Praktikan harus mempersiapkan peralatan praktikum

sebagai berikut" atlas 0istologi, pensil warna, penghapus,

tissue dan alat tulis.

5. *uku petunjuk praktikum akan dikumpulkan setelah

praktikum selesai, praktikan dapat mengambil buku

tersebut 1 hari setelah praktikum berakhir.

. Peraturan lain terkait praktikum menga#u pada ata ertib

Praktikum 0istologi di 0alaman 1 buku ini.

5


6/85

I. DASARDASAR MIKROTEKNIK

ubuh manusia tersusun atas berjuta9juta sel. el

merupakan unit undamental yang akan menyusun jaringan.

etiap sel akan menyelenggarakan ungsi metabolisme sehingga

ter#iptalah kondisi homeostasis. 8kan tetapi tidak ada satupun sel

yang mempunyai metabolisme dan organella yang diperlukan

untuk melakukan semua ungsi tubuh manusia. Melalui proses

dierensiasi, tiap sel akan mengalami pengkhususan karakteristik

struktural dan ungsi spesiik. ekelompok sel dengan ungsi

serupa akan membentuk jaringan. %lmu yang mempelajari jaringan

disebut sebagai 0istologi.

alam *lok Introduction of Human Bodyini, akan dipelajari

struktur jaringan9jaringan dasar penyusun tubuh manusia, yaitu

jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan sara.

-aringan epitel dan jaringan ikat akan dipelajari se#ara mendalam

dalam praktikum ini, sedangkan jaringan otot dan sara akan

diperkenalkan dan akan diperdalam pada blok9blok sistem terkait

selanjutnya.

truktur jaringan yang diamati dalam ilmu 0istologi memiliki

ukuran yang sangat ke#il, oleh karena itu untuk pengamatan

sediaan diperlukan alat bantu berupa mikroskop. truktur yang

akan diamati harus melalui serangkaian proses agar dapat tampak

jelas di bawah mikroskop.


7/85

ediaan yang dipergunakan untuk pengamatan di bawah

mikroskop optik dapat berupa sediaan segar dan sediaan

permanen. ediaan segar tidak memerlukan perlakuan khusus,

sediaan ini dapat langsung diamati di bawah mikroskop. engan

#ara ini kita dapat mengamati keadaan alamiah sediaan, misalnya

tentang warna, bentuk, jumlah, jenis komponen jaringan adanya

gerakan serta akti=itas tertentu. ediaan permanen lebih tahan

lama dan mudah diamati di bawah mikroskop karena telah melaui

proses khusus. 8da tiga ma#am sediaan permanen, yaitu sediaanapus, sediaan utuh dan sediaan irisan. alam laboratorium

0istologi, biasanya lebih banyak digunakan sediaan permanen

berbentuk irisan.

8gar dapat diamati di bawah mikroskop, sediaan irisan harus

memenuhi syarat9syarat sebagai berikut"

1. bersiat tipis dan rata sehingga tembus #ahaya

2. struktur harus menyerupai struktur sebelum mengalami proses

3. kontras antar bagian9bagian nyata.

>ntuk memenuhi syarat9syarat di atas, irisan jaringan harus

melalui serangkaian proses. Pada 'aboratorium 0istologi ?!

>$:6, sediaan yang ada umumnya diproses dengan #ara

parain.


8/85

2. ?iksasi

?iksasi bertujuan agar struktur penyusun jaringan stabil, tidak

mengalami perubahan postmortem akibat pengaruh en@im

proteolitik dan bakteri pembusuk. elain itu iksasi juga

bertujuan membuat jaringan lebih tahan terhadap perlakuan

berikutnya dan meningkatkan indeks bias jaringan. -enis #airan

iksati yang digunakan dapat berupa #airan sederhana seperti

ormalin atau larutan yang mengandung berma#am @at seperti

larutan Bouin. Pemilihan #airan iksati tergantung pada jenis

jaringan serta teknik yang akan dipergunakan.

3. ehidrasi

ehidrasi dilakukan untuk mengambil semua air yang

terkandung dalam jaringan dan membersihkan sisa9sisa iksati.

*ahan dehidrasi yang biasanya digunakan adalah ethanol

dengan konsentrasi bertingkat sampai ke ethanol absolut.

!onsentrasi awal ethanol yang dipakai tergantung dengan

kadar air #airan iksati.

4. Penjernihan

Penjernihan dimaksudkan untuk mengambil ethanol yang

terkandung dalam jaringan setelah dehidrasi. *ahan penjernih

merupakan @at yang dapat ber#ampur dengan bahan dehidrasi

maupun parain #air, misalnyaxylol dan toluol.

8


9/85

5. Embedding

isebut juga sebagai peman#angan, hal ini dilakukan untuk

mengganti bahan penjernihan dengan parain #air disertai

pengerasan agar jaringan mudah dipotong menjadi irisan yang

sangat tipis. 0asil akhir proses ini adalah terbentuknya blok

parain yang didalamnya terdapat jaringan yang akan diiris.

. Pemotongan

-aringan dalam blok parain dipotong dengan mikrotom dengan

ketebalan 5912 Am.

(. Penempelan

%risan jaringan ditempelkan pada ka#a obyek dengan mounting

mediaseperti albumin9gliserin, kemudian dikeringkan di bawah

titik lebur parain.

. Pewarnaan

8gar kontras antar bagian terlihat, irisan jaringan pada ka#a

obyek harus diwarnai terlebih dahulu. ebelum diwarnai,

dilakukan deparainisasi terlebih dahulu agar @at warna dapat

masuk ke dalam jaringan. Proses ini biasanya menggunakan

ethanol bertingkat dari ethanol absolut ke kadar tertentu yang

sesuai dengan pewarna yang akan digunakan. Pewarnaan

yang umum dilakukan adalah pewarnaan hematoksilin 6osin.

Pewarnaan ini berdasar pada reaksi asam basa. !omponen

jaringan yang bersiat asam akan mengikat unsur @at warna

yang bersiat basa yaitu hematoksilin. !omponen jaringan yang

9


10/85

bersiat basa akan mengikat unsur @at warna yang bersiat

asam yaitu eosin. !arena hematoksilin berwarna biru

keunguan, maka setelah pewarnaan komponen jaringan yang

bersiat asam akan berwarna biru dan karena eosin berwarna

merah maka komponen jaringan yang bersiat basa akan

berwarna merah. etelah pewarnaan selesai, dilakukan

penutupan dengan ka#a penutup yang diberi mounting media

)biasanya Canada balsamatau P;+.

II. PENGGUNAAN MIKROSKOP

>ntuk mempelajari 0istologi diperlukan pemahaman

penggunaan mikroskop dengan baik. Pelajari baik9baik bagian9

bagian mikroskop sebelum menggunakannya. Bakinkan bahwa

lensa okuler, obyekti, kondensor dan ka#a sudah bersih. etiap

kotoran pada benda9benda tersebut dapat mengganggu lapangan

pandangan dan menimbulkan salah tasir. 8pabila benda9benda

tersebut kotor karena debu, bersihkanlah dengan kertas lensa.

!adang9kadang lensa okuler agak berminyak atau berlemak

karena bulu mata 8nda. 'emak ini dapat dihapus dengan kertas

lensa yang sedikit dilembabi dengan xylol. -angan sekali9kali

seluruh lensa direndam denganxylol.

>ntuk menentukan apakah kotoran menempel pada lensa

okuler, #obalah lensa ini diputar pada kedudukannya. -ika kotoran

itu ikut berputar, jelaslah bahwa kotoran tersebut terdapat pada

lensa okuler.

10


11/85

1. KOMPONEN MIKROSKOP

1.1 8%?

*agian ini terdiri dari"

a.


12/85

memindahkan ka#a sediaan dengan lebih #epat, meja

dilengkapi dengan alat lain, yang dilengkapi dengan

dua jenis sekrup pemutar. ekrup ini mampu

mendorong ka#a sediaan baik ke muka maupun ke

kanan atau ke kiri. >mumnya alat ini dilengkapi dengan

skala milimeter serta nonius, sehingga dapat diketahui

letak titik bayangan terhadap meja sediaan. 'etak meja

horisontal atau mendatar, dapat diatur dengan

mengatur kedudukan9kedudukan tabung pada stati.#. abung atau ubus

%ni terdiri atas 2 bagian"

*agian atas " 'ebih ramping dan pendek. >jungnya

dilengkapi dengan lensa okuler.

*agian bawah " 'ebih gemuk dan panjang. i ujung

bawahnya terdapat lempeng bulat disebut revelver.%ni ditempati deretan lensa obyekti berbagai

ukuran, dan dapat diputar untuk menempatkan

lensa pada kedudukannya sesuai keperluan.

>kuran panjang tubus berbeda9beda menurut

pabrik pembuat mikroskop. tati pada ujung

atasnya dilengkapi dengan alat pemutar, sepasang,

masing9masing di kanan dan kiri.

d. ekrup makrometer

12


13/85

Pemutaran sekrup ini membantu kita menaikan dan

menurunkan tabung terhadap meja sediaan dan stati.

%ni diperlukan waktu kita berusaha mempertajam

penglihatan kita terhadap bayangan sediaan.

e. ekrup mikrometer

!egunaannya serupa dengan sekrup manometer,

hanya gerakannya lebih halus. %ni baru digunakan kalau

lensa obyekti sudah sangat dekat pada ka#a sediaan

sehingga bayangan kabur sediaan sudah dapat terlihatpada lensa okuler. !edua sekrup tersebut dilengkapi

dengan skala untuk se#ara kasar dapat dipakai untuk

mengukur tebal sediaan.

1.2 !:MP:$6$ :P%!

%ni tersusun oleh"a. !ondensor

aya urai mikroskop diantaranya diatur oleh sudut

pembuka obyekti. >ntuk memperoleh hasil optimal,

sinar yang menembus sediaan harus jatuh dengan

sudut pembukaan obyekti. !ondensor digunakan untuk

men#apai hasil ini. !ita mengenal berbagai kondensor.

$ilai kondensor ditentukan oleh CNumerical ApertureC

atau $8 dan koreksi optiknya. !ondensor yang dipakai

di sini mempunyai $8 sebesar 1,2. i bawah

13


14/85

kondensor ada diaragma. %ni dipakai untuk mengatur

intensitas #ahaya yang datang dari bawah. i bawah

diaragma ada #in#in berupa #ahaya kuat dari sumber

buatan.

b. 'ensa :byekti

'ensa ini tersusun oleh berbagai ma#am lensa dengan

berbagai ma#am kekuatan, disesuaikan dengan

panjang tubus dan tebal ka#a sediaan. 'ensa obyekti

sebagai komponen revolvermerupakan lensa pertamayang memperbesar gambar sediaan. *ayangan yang

telah diperbesar dan Cjatuh dalam tabungC akan

diperbesar lagi kelak oleh lensa okuler.

#. 'ensa :kuler

'ensa ini ditempatkan pada ujung atas tabung. 'ensa

ini juga ada berbagai jenis. ugasnya ialah

memperbesar bayangan yang telah diperbesar oleh

lensa obyekti. 'ensa okuler sederhana ialah lensa

Huygens, terdiri atas lensa plankon=eks. 'ensa di

bawah dinamakan lensa kolekti dan lensa dekat mata

disebut lensa mata. i antaranya ada diaragma yang

dapat dilengkapi dengan petunjuk.

4. CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP

14


15/85

etelah 8nda men#ari tempat kerja dan duduk, periksa atau

sediakan sumber #ahaya yang baik. -ika sumber #ahaya bukan

matahari gunakan ilter biru.

15


16/85

G+7% 1. Mi/%s/8

KETERANGAN#

1. '6$8 :!>'67

2. >*>

3. '6$8 :*-6!%?

4. M6-8 6%88$

5. 8!'87 '8MP>

. P6$G8>7 %8?78GM8

(. P6$GG667 6%8$

. 6!7>P M8!7:M667

/. 6!7>P M%!7:M667

1. '8MP>

a. !edudukan mikroskop

empatkan di tempat yang #ukup dapat menangkap

sinar

esuaikan kedudukan mikroskop dengan prasyarat

agar 8nda supaya dapat bekerja dengan enak, tidak

lekas #apai

Meja sediaan dan tabung tidak boleh #ondong jika 8nda

memeriksa sediaan basah atau memakai minyak

emersi.

b. Pengaturan sinar

'ensa okuler dilepas dari tempat kedudukannya.

16


17/85

8tur kedudukan #ermin dengan memutar pada

sumbunya dan pilihlah jenis permukaan #ermin, datar

atau #ekung sesuai dengan jenis sumber #ahaya yang

dipakai.

Perhatikan apakah ada kotoran yang mengganggu.

>saha baru dihentikan kalau lapangan pandangan

sudah tampak terang merata.

8pabila menggunakan mikroskop yang memiliki lampu,

sinar tidak perlu diatur dengan #ermin, #ukup nyalakan

saklar lampu dan atur intensitas #ahaya lampu.

#. Memasang ka#a sediaan

'etakkan ka#a sediaan pada meja sediaan sehingga"

!a#a penutup )cover glass+ sediaan terletak disebelah

atas

'etak sediaan di atas lubang meja sediaan

!a#a sediaan dijepit dengan kuat.

d. !etajaman bayangan" CMulailah dengan pembesaran lemahC

Pasanglah lensa okuler

8tur posisi lensa okuler sehingga bayangan dapat dilihat

oleh kedua mata. Jn*n +!i" $!n*n

+!n**un/n su +.

engan memutar sekrup makrometer pada stati serta

mengamati berhati9hati dari samping, usahakanlah lensa

obyekti mendekat ka#a sediaan sedekat9dekatnya dan

17


18/85

9n*n s+8i !ns 7'!/i: +!n!/n /-

8!nuu8 s!$in.

ambil melihat melalui lensa okuler dan memutar sekrup

mikrometer, usahakanlah supaya bayangan sediaan

yang telah tampak kabur menjadi tajam.

e. Pemakaian kondensor dan diaragma

!ondensor digunakan kalau dipakai sinar buatan dan

pada pembesaran kuat, kondensor dapat dinaikkan atau

diturunkan sehingga ukuran luas lapangan penglihatandapat diatur.

iaragma digunakan untuk mengatur intensitas sinar,

pada pembesaran lemah diaragma dike#ilkan dan

kondensor diturunkan.

. etelah latihan selesai

!embalikan dan atur ka#a sediaan pada tempat semulasetelah diteliti apakah ada yang rusak atau pe#ah.

!embalikan mikroskop pada kedudukan semula dan

periksalah apakah ada kerusakan.

'aporkan pada sta pembimbing yang sedang bertugas

dalam laboratorium dengan rasa tanggung jawab

semestinya.

18


19/85

TUGAS (DIKERJAKAN PADA SAAT PRAKTIKUM)

K$! P%!8% #

N+ S!$in #

O%*n #

P!;%nn #

P!%7!s%n


20/85

K$! P%!8% #

N+ S!$in #

O%*n #

P!;%nn #

P!%7!s%n 155=

K!#

DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD






DDDDDDDDDDDDDDDD.



DDDDDDDDDDD

20


21/85

K$! P%!8% #

N+ S!$in #

O%*n #

P!;%nn #

P!%7!s%n


22/85

B. PRAKTIKUM KEDUA

1. EPITEL SKUAMOUS SIMPLEKS

Preparat " 691a&>91

Pewarnaan " 06

*ahan " Gin9 (K8su B;+n 8% 8%i!is)

istem " U%in%ius

34 =

Parenkim ginjal dapat dibedakan menjadi dua region yaitu

kortek )di sebelah luar yang berwarna lebih gelap+ dan

medulla )di bagian dalam yang berwarna lebih terang+.

155 =

Parenkim ginjal dapat dibedakan menjadi dua region yaitu

kortek )di sebelah luar, berwarna lebih gelap+ dan medulla )di

bagian dalam, berwarna lebih pu#at+. Pada korteks ginjal

terdapat bangunan9bangunan bulat yang disebut glomerulus.

Glomerulus merupakan anyaman kapiler dan dibungkus oleh

suatu membran yang disebut !apsula *owman. !apsula

*owman ini terdiri dari 2 bagian yaitu"

pars parietalis )lap. luar+

pars =iseralis )lap. dalam+

22


23/85


24/85


DDDDDDDDDDD.

4. EPITEL CUBOID SIMPLEKS

Preparat $o. " >91

Pewarnaan " 06

*ahan " REN>GINJAL (u7uus -!-i&us)

istem " >rinarius

34 =Parenkim ginjal dapat dibedakan menjadi dua region yaitu

kortek )di sebelah luar yang berwarna lebih gelap+ dan

medulla )di bagian dalam yang berwarna lebih terang

155 =

!ortek dan medula dapat dilihat dengan mengalih9alihkan

lapang pandang untuk orientasi. aerah kortek merupakan

daerah tepi dengan pewarnaan merah. Medula tampak daerah

dengan saluran9saluran pu#at yang terpotong memanjang dan

melintang. Pada daerah medulla dekat dengan kaliks renalis

tampak saluran bulat di antara kapiler9kapiler.


25/85

berbentuk bulat&o=al agak kolumner, sitoplasma ungu

pu#at&=iolet dengan batas antar sel yang jelas.

TUGAS

7. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#












25


26/85



3. EPITEL KOLUMNER SIMPLEKS

Preparat $o. " 693

Pewarnaan " 06

*ahan " Mu/s in!sinu+

istem " igesti=us

34 =

>sus dapat dikenali sebagai organ berongga. 'apisan

yang paling dekat dengan rongga&lumen di tengah disebut

sebagai lapisan mukosa. Perbesarlah bagian ini yang dapat

dikenali dengan tonjolan)=illi+ usus.

155 =

ampak lapisan usus pada lapisan mukosa dengan =ili9=ili

intestinalis, yang dilapisi sel epitel kolumner simpleks. el9sel

kolumner ini tampak seperti pagar rapat berwarna merah

jambu.


27/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#









28/85

155=

!ulit dapat dibedakan dalam dua lapisan besar yaitu

epidermis pada bagian superisial dan dermis pada bagian

prounda. 6pitel skuamous kompleks berkeratin dapat diamati

pada epidermis. el penyusun epitel ini berlapis lapis, dengan

sel pada lapisan paling superisial berbentuk pipih dan

memiliki keratin. 'apisan ini terdiri dari lima lapisan )dari

paling atas&luar+" stratum corneum, stratum lucidum, stratum

granulosum, stratum spinosum dan stratumbasale/germinativum.


29/85

skuamus. 'apisan ini masih memiliki inti sel berbentuk

pipih.

i bawah lapisan granulosum adalah stratum

spinosum. 'apisan ini disusun oleh sel9sel kuboid

yang berjarak agak berjauhan, dan sel9sel kuboid

tersebut terlihat mempunyai tonjolan )spina+.

'apisan yang paling bawah disusun oleh selapis sel9sel

kolumer&silindris. esuai dengan bentuk sel tersebut

maka disebut Stratum silindricum. :leh karenaletaknya di basal )bersandar pada membran basalis+

maka disebut juga Stratum basale. el9sel pada

lapisan ini akti membelah sehingga tampak padat.

Pada lapisan ini didapati mitosis, untuk mengganti sel9

sel di atasnya yang telah mati, sehingga lapisan ini

disebut stratum germinativum.

29


30/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#














30


31/85

6. EPITEL SKUAMOUS KOMPLEKS NON KERATIN

Preparat $o. " 695

Pewarnaan " 06

*ahan " O!s8"*us > !s8"*us

istem " igesti=us

34 =

ampak penampang melintang esoagus dengan lapisan9lapisan dindingnya.


32/85


33/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#














33


34/85

?. EPITEL TRANSISIONAL

Preparat $o. " 69

Pewarnaan " 06

*ahan " 2!si- u%in%i

istem " >rinarius

34 =

ampak penampang =esika urinaria dengan lapisan9

lapisan dindingnya.


35/85

bulat dan besar dengan inti 1 atau 2. el ini dapat pula

mengadakan penyesuaian diri dengan isi ruangan yaitu dapat

berbentuk pipih, men#embung atau bulat. el ini dinamakan

sel payung&facet cell karena melindungi lapisan di bawahnya

terhadap tekanan. 'apisan yang ada di bawahnya tersebut

terdiri dari sel kuboid sampai kolumner 3F5 lapis. etapi

dalam keadaan tertekan )isi ruangan penuh+ dapat menjadi 1

atau 2 lapis saja. ediaan ini memiliki lapisan yang #ukup

tebal, sehingga sel9sel yang terletak di tengah menyusun8isn in!%+!$i yang tersusun atas sel9sel berbentuk

poligonal. L8isn 7sis adalah lapisan terbawah yang

bersandar pada membrana basalis, berbentuk sel9sel

kolumner tersusun padat

35


36/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#







DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD..............






36


37/85


DDD

C. PRAKTIKUM KETIGA

1. EPITEL KOLUMNER PSEUDOKOMPLEKS BERSILIA

Preparat $o. " 6 F 4

Pewarnaan " 06

*ahan " E8i$i$i+is

istem " 7eproduksi

34=

8matilah testis, terdapat dua kelompok tubulus yang

dipisahkan oleh jaringan ikat. !elompok tubulus yang

berdinding tebal dan lumen lebih sempit merupakan tubulus

seminierus. !elompok tubulus dengan dinding yang lebih tipis

dan lumen lebar berisi kelompok spermato@oa adalahepididimis. Perbesar bagian iniE

155=

6pididimis merupakan saluran berkelok9kelok yang

berungsi untuk menyalurkan sperma. 6pididimis dapat

dibedakan dari struktur lain yaitu dari dinding yang tidak terlalu

tebal dan lumen yang relati lebih luas dan dapat kosong atau

berisi kumpulan sel sperma. Perbesarlah struktur epididimisE

37


38/85


39/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#














39


40/85

2. JARINGAN IKAT EMBRIONAL

Preparat $o. "


41/85

sitoplasma jernih. el9 sel kondroblas tampak relati besar

dibandingkan sel mesenkim dan saling berdekatan.

Pada jaringan mesenkhim terlihat"

el mesenkim yang berwarna merah dan berbentuk

stelata )bintang+. el mesenkim ini adalah sel embrional

yang siatnya multipoten, artinya dapat berdierensiasi

menjadi beberapa ma#am jenis sel dewasa.

aerah inter selulernya kosong karena hilang waktu

pembuatan preparat.

41


42/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#














42


43/85

3. JARINGAN IKAT LONGGAR>TET!S "#$$E"T%&!S

'(E#)'(%S

Preparat $o. "


44/85

2. erat elastikerat elastik berukuran lebih ke#il dan halus dan

ber#abang, berwarna merah muda. Pada pewarnaan

Hematosilin !esorsin Anilin Blue berwarna hijau

kebiruan.3. erat retikuler

Merupakan serat yang paling ke#il dan paling halus,

akan tetapi sulit dilihat pada pewarnaan rutin.

el Fsel yang dapat dikenali pada jaringan ikat longgar antara

lain"

1. *ibroblas

sel ini dengan inti bulat panjang atau o=al, berwarna

=iolet muda dan kromatin tersebar seperti debu

ter#at kurang gelap. itoplasma sulit terlihat.

2. *ibrocyt

bentuk inakti&tua dari ibroblast, memiliki bentuk

yang lebih pipih&usiorm&gelendong

terlihat hanya inti seperti tanda seru&tongkat ke#il

padat =iolet.

?ibroblast dan ibrosit adalah sel permanen di jaringan

ikat yang berperan dalam pembuatan serat

kolagen&elastik, sehingga sering dapat ditemukan

mengelilingi serat.

44


45/85

3. +istiocyt,makrophag jaringan ikat

el yang tidak akti berbentuk seperti ibroblas,

hanya saja ukurannya lebih besar -ika sel ini akti melakukan agositosis akan

membentuk juluran sel dan sitoplasma mengandung

inklusi materi yang diagosit. ?ungsi " agositosis

benda asing.

. Sel ast /astocyt0

sel besar, lonjong&o=al, tunggal atau berkelompok

sitoplasma mengandung granula besar berwarna

ungu&kebiruan

inti bulat, kadang9kadang o=al yang tidak begitu

padat, berwarna ungu, di tengah,

ungsi " produksi histamin dan heparin.

. Sel lasma /sulit ditemukan0.

sel ke#il9ke#il yang sering bergerombol, sitoplasma

sedikit, warna biru&pu#at, kadang9kadang terlihat

intinya saja

inti terletak di tepi, dengan kromatin yang ter#at

gelap tersusun radier menempel ke dinding inti,

terlihat seperti roda pedati

?ungsi" produksi antibodi.

. Sel )imfosit el bulat, memiliki inti 1 besar, bulat berwarna ungu.

45


46/85

?ungsi" berperan pada respon imun adapti

4. $eutrofil el bulat, memiliki inti bersegmen9segmen )395

lobus+, berwarna ungu. ?ungsi" agositosis bakteri

5. Eosinofil el bulat, memiliki inti bersegmen )2 lobus+, bulat

berwarna ungu, berranula merah. ?ungsi" membunuh parasit dan reaksi alergi

6. Sel lemak el bulat, =akuola kosong, inti di pinggir

?ungsi" menyimpan energi

Pada sediaan ini yang dapat dibedakan dengan jelas

adalah sel ibroblast dan ibro#it, makroag. el9sel yang lain

agak sulit diidentiikasi.

46


47/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#














47


48/85

. JARINGAN IKAT PADAT REGULER>TE=TUS

CONNECTI2US COMPACTUS REGULARIS

Preparat $o. "


49/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#










DDDDDDDDDDDDDDDDD..




DDDDDDDDDD

49


50/85

. JARINGAN IKAT PADAT IREGULER

Preparat $o. "


51/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#














D. PRAKTIKUM KEEMPAT

51


52/85

1. JARINGAN IKAT LEMAK MONO2AKUOLAR

Preparat $o. "


53/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#














53


54/85

4. JARINGAN IKAT ELASTIS

Preparat $o. "


55/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#














55


56/85

3. KARTILAGO HIALIN

Preparat $o. " 793

Pewarnaan " 06

*ahan " T%/"! 8n*n +!inn*

istem " 7espiratorius

34=

Pada penampang melintang tra#hea perbesaran lemah ini

dapat dikenali beberapa struktur utama tra#hea. Bang paling

men#olok adalah struktur kartilago berbentuk lingkaran yang

tidak sempurna sehingga menyerupai huru jung huru


57/85

lemah epitel ini tampak berlapis, tetapi pada

perbesaran kuat dapat diamati bahwa sel9sel epitel ini

bersandar pada membrane basalin dengan tinggi sel

yang tidak sama, serta letak inti yang tidak sejajar.

Pada permukaan api#al sel9sel epitel ini dapat diamati

silia. Pada beberapa tempat dapat diamati sel goblet

yang pada pewarnaan ini tampak sebagai sel dengan

inti di basal dan sitoplasma jernih&kosong. 'amina

propria tra#hea terdiri jari jaringan ikat longgar denganbanyak pembuluh darah. Pada beberapa tempat dapat

diamati jaringan limoid yang terdiri dari aggregasi

limosit berwarna ungu tua.

uni#a ubmukosa

uni#a submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar

disertai asini kelenjar. Pada perbesaran kuat dapat

diamati bahwa asini kelenjar ada yang bersiat mukus

)berwarna jernih+ dan serus )berwarna pink+. !elenjar

seperti ini disebut sebagai kelenjar #ampur )miIed

gland+

i antara lapisan submukosa dan ad=entisia dapat

diamati #artilage hialin yang dibungkus oleh

perikondrium. Pada perbesaran kuat dapat dimati

kartilago hialin mengandung #hondrosit yang terletak di

dalam la#una. apat diamati pula sel9sel isogen.

57


58/85

Matriks #artilago tampak jernih homogen. ampak

daerah teritorial matri7, yaitu daerah di sekitar lakuna

dimana @at interselulernya ter#at lebih gelap karena

mengandung lebih banyak kondroitin sulat.

edangkan matriI di luar teritorial tadi warnanya lebih

pu#at disebut daerah interteritorial matri7. Pada

peri#hondrium dapat diamati sel9sel ibroblast

berbentuk kumparan. Pada bagian posterior dapat

diamati bahwa m. tra#healis yang menghubungkankedua ujung posterior kartilago tersusun atas serat9

serat otot polos.

uni#a 8d=entisia

uni#a ad=entisia tra#hea berhubungan dengan organ

lain di sekitarnya. 'apisan ini terdiri dari jaringan ikat

yang mengandung pembuluh darah dan sara.

58


59/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#














59


60/85


61/85


62/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#














62


63/85

6. JARINGAN OTOT SERAN LINTANG 8!n+8n*

+!+n9n*

Preparat $o. " M 1a

Pewarnaan " 06&:r#ein

*ahan " #tot kerangka /m. intercostalis0.

P!%7!s%n 155=ampak serabut otot tersusun memanjang seperti lidi

berwarna merah. erabut otot berkelompok dalam berkas

atau asikulus. 8ntar satu berkas dengan berkas yang laindipisahkan oleh jaringan ikat, yang kadang tidak terlihat,

hanya tampak kelompok serabut yang terpisah satu dengan

yang lain. Pada pewarnaan :r#ein serabut otot tampak

ke#oklatan, dan bergelombang.

P!%7!s%n


64/85

TUGAS. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#






DDDDDDDDDD.DDDD..







64


65/85


DDDDDDDDDDDD

?. JARINGAN OTOT SERAN LINTANG 8!n+8n* +!inn*

Preparat $o. " M 1b

Pewarnaan " 06

*ahan " #tot kerangka /m. intercostalis0.

P!%7!s%n 155=

ampak serabut otot tersusun berkelompok dalam berkas

atau asikulus. 8ntar satu berkas dengan berkas yang lain

dipisahkan oleh jaringan ikat yang dapat mengandung

pembuluh darah )perimisium+. *eberapa berkas terbungkus

perimisium akan membentuk berkas yang lebih besar yang

dibungkus oleh epimisium.

P!%7!s%n


66/85

pipih. Pada jaringan ikat perimisium dapat ditemui pembuluh

darah dan sara.

TUGAS. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#






DDDDDDDDDD.DDDD..






66


67/85



DDDDDDDDDDDD

E. PRAKTIKUM KELIMA

1. OTOT JANTUNG

Preparat $o. " M93

Pewarnaan " 06&:r#ein

*ahan " Jnun*

P!%7!s%n 155=

-antung terdiri dari 3 lapis )dari dalam keluar+, yaitu"

endo#ardium, myo#ardium dan epi#ardium. Pada sediaan

yang dapat diamati adalah lapisan mio#ardium )otot+. erabut

otot tersusun berkelompok9kelompok, dan di antaranya

terdapat jaringan ikat tipis dan serabut urkinje.

P!%7!s%n


68/85

garis9garis melintang yang berwarna gelap, bergelombang

atau seperti tangga&trap9trap. erabut otot jantung mempunyai

garis9garis seran lintang. i dekat ujung9ujung inti seringkali

terlihat butir9butir pigmen berwarna kuning #oklat )pigmen

lipou#hsin+. Penampang melintang terlihat potongan9

potongan serabut otot yang berbentuk bulat&poligonal dengan

inti di tengah. ibawah lapisan endo#ardium terlihat serabut-

serabut urkinje yang terpotong melintang, bentuknya

bulat&o=al, lebih besar dari otot jantung dan intinya di tengah.

68


69/85

TUGAS. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD






DDDDDDDDDDDDDDDDD.DDDDDDDDD..








69


70/85

4. MEDULA SPINALIS# N!u%n, N!u%*i, S! E8!n$i+

Preparat $o. " $9

Pewarnaan " 06

*ahan " edula Spinalis

istem " $euro

34=

Pada sediaan ini dapat diamati penampang melintang

medulla spinalis. Medulla spinalis dapat dibedakan bagian

anterior dan posteriornya dari adanya issura mediana di

bagian anterior. ampak substansia alba pada bagian luar dan

substansia grisea di bagian dalam berbentuk seperti kupu9

kupu. ubstansia alba berisi serabut9serabut sara terutama

yang bermielin sedangkan substansia grisea berisi soma sel

sara. Pada bagian yang menyerupai kupu9kupu ini kita bisa

melihat ada bangunan seperti tanduk ke arah =entral )#ornu

=entralis&anterior+ dan ke dorsal )#ornu dorsalis&posterior+.

Pada bagian pusat terdapat saluran yang disebut sebagai

#analis sentralis. Perbesarlah substansia grisea.

155=

idalam substansia grisea dapat diamati beberapa badan

sel sara )soma+ berwarna merah. Pada #ornu anterior

populasi paling banyak adalah sel9sel sara motorik,

sedangkan pada #ornu posterior adalah sel sara sensorik.

*entuk neuron sensorik dan motorik adalah multipolar, dalam

70


71/85

perbesaran kuat sulit dibedakan antara neuron motorik dan

sendorik, akan tetapi dapat dibedakan dari letak selnya sesuai

dengan orientasi medulla spinalis. *entuk neuron adalah

multipolar, pada sediaan bentuk neuron tampak seperti

bintang&tidak beraturan dengan ukuran ber=ariasi. i antara

neuron tampak inti sel glia.


72/85

merah gelap berbentuk lonjong&o=al tampak jelas sedangkan

silia tidak tampak jelas di lumen kanalis. i substansia grisea

terdapat akson9akson terpotong melintang dikelilingi myelin

berwarna putih.

72


73/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

!et"





DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD..

DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD..








73


74/85

3. SEL SCH0ANN PADA SARAF PERIFER PENAMPANG

MEMANJANG

Preparat $o. " $93a

Pewarnaan " 06

*ahan " $. %schiadicus

istem " $euro

155=

Pada sediaan $. %schiadicusyang terpotong memanjang

terlihat berkas sara berkelompok dibungkus jaringan ikat

perineurium berwarna merah homogen. Perineurium tampak

juga mengandung sel9sel lemak. erabut sara berupa garis9

garis merah muda diselingi garis warna putih.erlihat pula

serat9serat otot yang terpotong memanjang pada bagian luar.

Perbesarlah berkas sara ini.


75/85

%nti sel Sch8an berwarna ungu, berukuran besar,

biasanya terletak di sebelah luar lapisan myelin.

*entuknya lebih bulat.

?ibrosit pada jaringan ikat )endoneurium atau perineurium+

tampak sebagai sel pipih berwarna ungu

el lemak pada jaringan ikat tampak putih&kosong dengan

inti pipih di tepi berwarna ungu.

75


76/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD








DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD


76


77/85




78/85

tunggal, dengan nukleolus prominen. Pada sitoplasma tampak

struktur granuler basoilik berwarna kebiruan )dalam sediaan

hanya tampak lebih gelap+. truktur ini adalah retikulum

endoplasmikum granular yang disebut sebagai *adan $issl.

*adan $issl juga dapat ditemukan pada dendrit, yang dapat

dikenali sebagai juluran sel sara. 8kson dapat dikenali

sebagai juluran sel yang tidak mengandung badan $issl

sehingga tampak pu#at.

Pada korteks serebellum, terdapat lapisan molekular dangranular, diantarakedua lapisan terdapat sel besar yang

disebut sel Purkinje. el ini berbentuk bulat besar, dengan inti

pu#at dan nukleolus menonjol. isekeliling inti tampak

sitoplasma mengandung butir9butir biru $ssl bodies.

78


79/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#











DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

79


80/85

6. NEURON DAN SEL SATELIT PADA GANGLION SPINALE

Preparat $o. " $91

Pewarnaan " 06

*ahan " Ganglion spinale

istem " $euro

155=

ari bagian paling luar dapat diamati struktur kapsul

jaringan ikat dengan beberapa pembuluh darah membungkus

kelompok9kelompok neuron. i antara kelompok neuron dapat

ditemukan serabut9serabut sara. *adan sel sara )soma+

terdapat dalam berbagai ukuran berbentuk relati bulat.


81/85

TUGAS

. S!7!u+ P%/i/u+ 7. S!!" P%/i/u+

K!#














81


82/85

?. NEUROGLIA (Si$!)

. As%si :i7%s

K!#













82


83/85

7. As%si 8%8s+is

K!#















83


84/85

-. Mi/%*i

K!#















$. Oi*$!n$%si

84


85/85

K!#DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.

DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.










skilllab kedokteran

Documents