karsinoma colorectal _refrat kedokteran

Upload: harrynurfandi

Post on 10-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    1/34

    1

    Referat

    Carsinoma Colorectal

    Disusun oleh :

    HARRY NURFANDI

    NPM. 09310183

    KEPANITERAAN KLINIK

    SMF BEDAH RSUD TASIKMALAYA

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

    2014

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    2/34

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Dua jenis tumor yang paling sering ditemukan pada colorectal adalah

    adenoma atau adenomatous polip dan adenocarcinoma. Carcinoma colorectal

    merupakan keganasan yang paling sering pada traktus gastrointestinal.

    Insidensi carcinoma colorectal di Indonesia cukup tinggi, demikian juga

    angka kematiannya. Di Indonesia, insidensi pada wanita sebanding dengan

    pria. Sekitar 75% ditemukan di rectosigmoid. Di Negara barat, perbandingan

    insidensi laki-laki: perempuan adalah 3:1, kurang dari 50% ditemukan di

    rektosigmoid. Penyakit ini berhubungan dengan usia dan terjadi lebih sering

    pada usia diatas 50 tahun. Deteksi dini dengan penanganan medical dan

    operatif yang terus berkembang dapat menurunkan mortalitas carcinoma

    colorectal.1,2

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    3/34

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1Anatomi Colorectal

    2.1.1 Struktur

    Colon dimulai dari perbatasan ileum terminal-caecum, sepanjang 90-150cm, sampai perbatasan sigmoid-rectum. Terdiri dari caecum, colon ascendens,

    colon transversum, colon descendens, dan colon sigmoideum. Caecum

    merupakan bagian terlebar (7,5 8,5 cm), dan colon sigmoideum merupakan

    bagian tersempit (2,5 cm). Pada kasus obstruksi di distal, caecum merupakan

    bagian yang paling sering ruptur. Lapisan dinding colon adalah mucosa,

    submucosa, otot sirkular, otot longitudinal yang bergabung dengan taenia coli,

    dan serosa. Kekuatan mekanis dari dinding colon berasal dari lapisan

    submucosa, yang memiliki kandungan kolagen tertinggi. Colon ascendens dan

    colon descendens terfiksasi pada retroperitoneal, sedangkan caecum, colon

    transversum, dan colon sigmoideum berada intraperitoneal dan mobil.

    Omentum menempel pada colon transversum.1

    Rectum memiliki panjang 12-15 cm, mulai dari perbatasan sigmoid-

    rectum sampai perbatasan rectum-anus. Taenia coli berakhir pada distal colon

    sigmoideum, dan lapisan otot longitudinal dari rectum terus berlanjut. Pada

    bagian atas rectum masih ditutupi dengan peritoneum di bagian anterior,

    sedangkan bagian bawahnya extraperitoneal. Rectum dikelilingi oleh fascia

    pelvis.1

    a. Colon AscendensColon ascendens mulai dari valvula Bauhini sampai flexura coli dextra,

    sepanjang 15-20 cm, tertutup peritoneum pada bagian depan dan lateral

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    4/34

    4

    kecuali bagian yang paling bawah (retroperitoneal secunder). Didepan

    colon ascendens terdapat usus kecil dan omentum major, sedangkan

    dibelakangnya terdapat musculus iliacus, musculus psoas major, musculus

    quadrates lumborum, musculus transcersus abdominis, kutub bawah ren

    kanan, nervus iliohypogastricus, dan nervus ilioinguinalis sebelah kanan.

    Bagian colon ini mendapat darah dari arteri iliocolica, arteri coli dextra,

    arteri colica media dan arteri marginalis (Drummond) yang terbentuk dari

    berbagai cabang arteri mesenterica superior dan arteri mesenterica inferior.

    Arteri marginalis ini terletak didalam mesocolica, disepanjang sisi dari

    colon dan merupakan pembuluh darah yang penting untuk anastomosis.3

    b. Colon TransversumColon transversum berasal dari midgut dan hindgut mulai dari flexura coli

    dextra sampai flexura coli sinistra. Letak flexura coli sinistra lebih tinggi,

    sudutnya leih tajam, dan kurang bergerak bila dibandingkan dengan

    flexura coli dextra. Posisi colon ini agak melengkung dan menggantung

    kebawah sehingga kadang-kadang fapat mencapai region pubica. Bagian

    colon ini peling mudah bergerak dan diameternya paling besar dengan

    mesocolon transversum yang melekat pada permukaan atasnya. Amentum

    majus melekat pada permukaan bawahnya. Juga ada ligamentum

    gastrocolicum yang menyokong colon transversum akibat persatuan dari

    mesocolon trnasversum dengan permukaan bawah omentum majus.3

    Colon ini mendapat perdarahan dari arteri colica media yang terdapat

    didalam mesocolon transversum. Cabang kanan dan kirinya membentuk

    arteri marginalis. Pada bagian dekat flexura coli sinistra, anastomosis

    antara cabang kiri arteri colica media dan cabang ascendens arteri colica

    sinistra sangat kurang memadai atau tidak ada sehingga bagian itu sering

    disebut sebagai danger area.3

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    5/34

    5

    c. Colon DescendensColon descendens mulai dari flexura coli sinistra kearah bawah menuju

    pelvis untuk beralis menjadi colon sigmoideum. Letaknya retroperitoneal

    secunder di sepanjang sisi kiri abdomen. Dibelakangnya terdapat ren kiri

    serta otot-otot misalnya musculus quadrates lumbirum, musculus

    transversus abdominis, dan kemudian musculus psoas dan musculus

    iliacus. Panjang 25 cm dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan

    colon ascendens atau colon transversum. Hal itu sebagian disebabkan oleh

    bentuk feses yang masuk yang biasanya lebih kecil karena kandungan

    airnya sudah diabsobsi. Suplai darah berasal dari arteri colica sinistra,

    cabang arteri mesenterica inferior, dengan cabang ascendens yang

    beranastomosis secara tidak konsisten dengan cabang kiri arteri colica

    media, sedangkan cabang desendens beranastomosis dengan arcade dari

    arteri sigmoidea untuk ikut membentuk arteri marginalis.3

    d. Colon SigmoidColon sigmoid panjangnya 25-40 cm, mulai dari setinggi crista iliaca

    sinistra, berbentuk seperti huruf S menuju rectum, colon sigmoideum

    terletak intraperitoneal karena mempunyai mesocolon. Dibelakangnya

    terdapat vena iliaca eksterna dan musculus piriformis sinistra. Di depannya

    terdapat cesiva urinaria pada laki-laki dan uterus pada wanita yang

    terpisah dari colon sigmoideum oleh lipatah usus kecil. Fungsi utama dari

    colon sigmoideum adalah menyimpan feces.3

    Mendapatkan darah dari arteri sigmoidea dan arteri rectosigmoidea dan

    arteri rectosigmoidea sebagai cabang akhir dari arteri mesenterica inferior.

    Arteri rectosigmoidea ini mempunyai anastomosis dengan arcade dari

    arteri sigmoidea hanya pada 50% orang sehingga daerah ini merupakan

    tempat yang kritis dan harus dipertimbangkan pada tindakan operasi

    colorectal.3

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    6/34

    6

    Gambar 1. Anatomi colorectal

    2.1.2Fisiologi

    Pertukaran air dan elektrolit

    Colon menyerap air, natrium, klorida, dan asam lemak rantai pendek, serta

    mensekresikan kalium dan bikarbonat. Hal ini membantu mempertahankan

    keseimbangan cairan dan mencegah dehidrasi. Kemampuan ini hilang pada

    pasien dengan ileostoma, sehingga lebih mudah terjadi dehidrasi. Fungsi

    utama rectum adalah sebagai resevoir dan menahan 1200cc cairan.1

    Motilitas colon

    Pola kontraksi colon adalah pergerakan retrograd, kontraksi segmental, dan

    pergerakan massa. Pergerakan massa akan menyebabkan perpindahan isi

    colon ke arah anus. Motilitas colon dipengaruhi oleh emosi, hormon, dan diet.1

    Flora colon

    Bakteri yang paling banyak pada colon adalah bakteri anaerob Bacteroides.

    Escherichia coli dan enterobacteria lainnya adalah bakteri aerob. Bakteri colon

    berperan penting dalam produksi vitamin K. Supresi flora normal dengan

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    7/34

    7

    antibiotik broad-spectrum dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih dari

    patogen, khususnya Clostridium difficile.1

    Gas colon

    99% gas di colon adalah nitrogen, oksigen, carbon dioksida, hidrogen, dan

    metana. Gas dalam usus berasal dari udara yang tertelan, fermentasi

    karbohidrat dan protein oleh bakteri dalam lumen usus, dan difusi ke lumen

    usus dari darah. Dalam sehari, volume flatus sekitar 600cc.1

    2.2Etiologi & faktor risiko

    Etiologi tumor colorectal belum diketahui secara pasti, namun diketahui

    bahwa proliferasi neoplastik pada mukosa colorectal berhubungan dengan

    perubahan kode genetik, pada germ lineatau mutasi somatik yang didapat.1

    Faktor herediter

    Faktor herediter merupakan salah satu faktor risiko. Diperkirakan bahwa

    10-15% carcinoma colorectal merupakan kasus familial, seperti pada Familial

    adenomatous Polyposis (FAP) dan sindroma Lynch.1

    Usia

    Usia merupakan faktor risiko dominan untuk carcinoma colorectal.

    Insidensi meningkat diatas 50 tahun. Namun individu pada usia berapapun

    tetap saja dapat menderita carcinoma colorectal, sehingga bila ditemukan

    gejala-gejala keganasan harus tetap dievaluasi.1

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    8/34

    8

    Diet dan lingkungan

    Penelitian menunjukkan bahwa carcinoma colorectal lebih sering terjadi

    pada populasi yang mengkonsumsi diet tinggi lemak hewani dan rendah serat.

    Diet lemak jenuh dan tidak jenuh yang tinggi meningkatkan risiko carcinoma

    colorectal, sedangkan diet asam oleat yang tinggi (minyak ikan, minyak

    kelapa, minyak zaitun) tidak meningkatkan risiko. Lemak dapat secara

    langsung meracuni mukosa colorectal dan menginduksi perubahan ke arah

    keganasan. Sebaliknya, diet tinggi serat dapat menurunkan risiko. Diduga

    adanya hubungan antara konsumi alkohol dengan insidensi carcinoma

    colorectal. Konsumsi calcium, selenium, vitamin A, C, dan E, carotenoid,

    fenol tumbuhan dapat menurunkan risiko carcinoma colorectal. Obesitas dan

    gaya hidup sedenter dapat meningkatkan mortalitas pasien carcinoma

    colorectal. Pengaturan diet dan gaya hidup yang baik akan mencegah

    terjadinya carcinoma colorectal.1

    Inflammarory bowel disease

    Pasien dengan Inflammatory bowel disease, khususnya colitis ulceratif

    kronis, berhubungan dengan meningkatnya risiko carcinoma colorectal. Hal

    ini diduga bahwa inflamasi kronis merupakan predisposisi perubahan mukosa

    ke arah keaganasan. Risiko tinggi terjadi keganasan bila onset pada usia muda,

    mengenai seluruh colon, dan menderita lebih dari 10 tahun. Oleh karena itu

    perlu dilakukan skrining colonoscopy dengan biopsi mukosa multipel secara

    acak setiap tahunnya pada pasien setelah 7-10 tahun menderita pancolitis.1

    Faktor risiko lainnya

    Merokok berhubungan dengan meningkatnya risiko adenoma colon,

    khususnya setelah penggunaan lebih dari 35 tahun. Pasien dengan

    ureterosigmoidostomy meningkatkan risiko terjadinya adenoma dan

    carcinoma. Tingginya kadar growth hormondan insulin like growth factor-1

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    9/34

    9

    akan meningkatkan risiko. Irradiasi pelvis dapat meningkatkan risiko

    carcinoma recti.1

    Identifikasi faktor risiko carcinoma colorectal penting untuk menentukan

    program skrining dan surveillance.1

    2.3 Predileksi

    Sekitar 75% carcinoma colorectal ditemukan di rectosigmoid. 2

    Tabel 1. Predileksi carcinoma colorectal2

    Letak Persentase

    Caecum dan colon ascendens 10 %

    Colon transversum 10 %

    Colon descendens 5 %

    Rectosigmoid 75 %

    2.4 Gejala Klinik

    Gejala awal dari karsinoma colorectal biasanya tidak jelas, seperti

    kehilangan berat badan dan kelelahan. Gejala lokal pada usus biasanya jarang, dan

    baru timbul ketika tumor telah tumbuh menjadi berukuran besar. Biasanya makindekat dengan anus, maka gejala lokal pada usus semakin sering muncul.

    4

    Gejala klinik dibagi menjadi gejala lokal, gejala konstitusi, dan gejala

    metastasis.4

    Gejala lokal1,4,5

    :

    Perubahan Pola BAB, dapat berupa konstipasi maupun diare.

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    10/34

    10

    Perasaan BAB yang tidak tuntas (tenesmus) dan diameter feces

    mengecil sering ditemukan pada karsinoma colorectal.

    Feces yang bercampur darah

    Feces dengan mucus

    Feces berwarna hitam seperti tar (melena) dapat timbul, tetapi

    biasanya lebih berhubungan dengan kelainan pada traktus

    gastrointestinal bagian atas seperti kelainan pada lambung atau

    duodenum.

    Obstruksi usus menyebabkan nyeri, kembung, dan muntah yang

    seperti feces.

    Dapat teraba massa di abdomen.

    Gejala yang berhubungan dengan invasi karsinoma ke vesica

    urinaria menyebabkan hematuria atau pneumaturia, atau invasi ke

    vagina menyebabkan pengeluaran sekret vagina yang berbau. Ini

    terjadi pada stadium akhir, menunjukkan tumor yang besar.

    Gejala konstitusi (sistemik)1,4,5

    :

    Kehilangan berat badan mungkin adalah gejala yang paling umum,

    disebabkan karena hilangnya nafsu makan.

    Anemia, menyebabkan pusing, mual, kelelahan, dan palpitasi.

    Secara klinik pasien akan terlihat pucat dan hasil tes darah

    menunjukkan kadar haemoglobin yang rendah.

    Gejala metastasis1,4,5

    Metastasis pada hati menyebabkan :

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    11/34

    11

    Ikterus

    Rasa nyeri di abdomen, lebih sering pada bagian atas dari

    epigastrium atau dinding kanan abdomen.

    Pembesaran hepar

    Bekuan darah pada arteri dan vena, sindroma paraneoplastik yang

    berhubungan dengan hiperkoagulabilitas dari darah.

    Gejala dan tanda dini carcinoma colorectal tidak ada. Umumnya gejala

    pertama timbul karena penyulit, yaitu gangguan faal usus, obstruksi,

    perdarahan atau akibat metastasis.

    2.4.2.1.Carcinoma colon kanan

    Jarang terjadi stenosis dan faeces masih cair sehingga tidak ada faktor

    obstruksi. Gambaran klinis tumor caecum dan colon ascendens tidah khas,

    gejala umumnya nerupa dyspepsia, kelemahan umum, penurunan berat badan,

    dan anemia. Oleh karena itu pasien sering datang dalam keadaan terlambat.

    Nyeri pada carcinoma colon kanan bermula di epigastrium.2

    2.4.2.2.Carcinoma colon kiri dan rectum

    Sering bersifat skirotik sehingga banyak menimbulkan stenosis dan

    obstruksi, terlebih karena faeces sudah padat. Menyebabkan perubahan pola

    defekasi, seperti konstipasi atau defekasi dengan tenesmus. Makin ke distal

    letak tumor, faeces makin menipis, atau seperti kotoran kambing, atau lebih

    cair disertai darah atau lendir. Tenesmus merupakan gejala yang biasa didapat

    pada carcinoma rectum. Nyeri pada colon kiri bermula di bawah umbilicus.2

    Pada pemerikasaan fisik, bila tumor kecil maka tidak teraba pada palpasi

    abdomen, bila sudah terba berarti sudah menunjukkan keadaan lanjut. Massa

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    12/34

    12

    di colon sigmoideum lebih jelas teraba daripada massa di bagian lain colon.

    Pemeriksaan colok dubur merupakan keharusan.2

    Tabel 2. Faktor yang menentukan tanda dan gejala2

    Colon kanan Colon kiri Rectum

    Tipe tumor Vegetative

    ulseratif

    Stenotik Infiltratif

    Ulseratif

    Vegetatif

    Kaliber viskus Besar Kecil/pipih Besar

    Isi viskus Setengah cair Setengah padat Padat

    Fungsi utama Absorbsi Penyimpanan Defekasi

    Tabel 3. Gejala klinis2

    Colon kanan Colon kiri Rectum

    Aspek klinis Colitis Obstruksi Proktitis

    Nyeri Karena

    penyusupan

    Karena obstruksi Tenesmus

    Defekasi Diare atau diare

    berkala

    konstipasi

    progresif

    Tenesmus terus

    menerus

    Obstruksi Jarang Hampir selalu Tidak jarang

    Darah pada faeces Samar Samar atau

    makroskopis

    Makroskopis

    Faeces Normal (atau

    diare)

    Normal Perubahan bentuk

    Dispepsi Sering Jarang Jarang

    Memburuknya

    keadaan umum

    Hampir selalu Lambat Lambat

    Anemia Hampir selalu Lambat Lambat

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    13/34

    13

    2.5 Pemeriksaan penunjang

    Terdapat beberapa pemeriksaan yang berbeda untuk tujuan ini4:

    Pemeriksaan rectal secara digital (rectal toucher) : dokter memasukkan jarinya

    yang telah memakai sarung tangan dan diberi lubrikasi untuk meraba daerah

    yang abnormal. Tindakan ini hanya dapat mendeteksi tumor yang cukup besar

    pada bagian distal dari rektum, tetapi berguna sebagai pemeriksaan skrining

    awal.4

    Fecal occult blood test (FOBT) : pemeriksaan terhadap darah dalam feces. Ada 2

    tipe pemeriksaan darah pada feces yaitu guaiac based(pemeriksaan kimiawi)

    dan immunochemical. Pemeriksaan dengan cara kimiawi tidak spesifik, sebab

    90% pasien dengan FOBTpositif tidak menderita karsinima colon. Sensitivitas

    dari pemeriksaan immunochemicaljauh lebih baik daripada pemeriksaan secara

    kimiawi1,4

    .

    Endoskopi

    a. RectosigmoidoskopiRectosigmoidoskop yang kaku digunakan untuk menilai rectum dan colon

    sigmoideum bagian distal.

    b. Fleksibel sigmoidoskopi dan colonoskopiSigmoidoskop dan colonoskop yang fleksibel dengan video atau fiberoptik

    dapat memperlihatkan gambaran colon dan rectum dengan mutu yang baik.

    Sigmoidoskopi dan colonoskopi dapat digunakan untuk diagnostik dan

    terapetik, merupakan metode yang paling akurat untuk menilai colon.

    Prosedur ini sangat sensitif untuk mendeteksi dan dapat untuk melakukan

    biopsi. Colonoskop untuk diagnostik memiliki satu saluran untuk lewatnya

    alat-alat seperti snare, forcep biopsi, elektrocauter, dan sebagai jalan untuk

    melakukan penghisapan dan irigasi. Colonoskop untuk terapetik mempunyai 2

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    14/34

    14

    saluran yang dapat digunakan secara simultan untuk irigasi / penghisapan dan

    untuk lewatnya alat-alat.

    Gambar 2. Colonoskopi carcinoma colorectal7

    Gambar 3. karsinoma colon dan polip colon

    Double contrast barium enema (DCBE): pertama-tama persiapan untuk

    membersihkan colon dilakukan sejak semalam sebelumnya. Barium enema

    dimasukkan, diikuti dengan pemasukan udara untuk mengembangkan colon.

    Hasilnya adalah lapisan tipis dari barium akan meliputi dinding sebelah

    dalam dari colon yang akan terlihat pada hasil pemeriksaan sinar X.

    karsinoma atau polip prekarsinoma dapat dideteksi dengan cara ini. Namun

    teknik ini dapat gagal mendeteksi polip yang datar (jarang ditemukan) atau

    berukuran kurang dari 1 cm.

    Virtual colonoscopy menggantikan film sinar X pada pemeriksaan double

    contrast barium enemadengan CT-Scan sehingga hasilnya lebih akurat1,4,8

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    15/34

    15

    Pencitraan

    a. X-ray foto polos dan colon in loopX-ray foto polos dan colon in loop memiliki peranan penting dalam

    mengevaluasi pasien yang diduga menderita carcinoma colorectal. Foto polos

    abdomen (supine, tegak, dan LLD) berguna untuk mendeteksi pola gas usus

    yang menunjukkan adanya obstruksi. Colon in loop berguna untuk

    mengevaluasi gejala obstruktif. Colon in loop dengan double contrast sensitif

    untuk mendeteksi massa yang berdiameter lebih besar dari 1 cm. Deteksi

    massa yang kecil sangat sulit, sehingga colonoscopy lebih disukai untuk

    mengevaluasi massa colon yang nonobstruksi.

    Gambar 4. Colon in loop carcinoma colorectal8

    b. CT scanComputed Tomography (CT) digunakan untuk staging carcinoma

    colorectal, karena kesensitivitasnya dalam mendeteksi metastasis.

    c. CT Colonografi (Virtual colonoscopy)Virtual colonoscopy menggunakan CT helical dan rekonstruksi 3 dimensi

    untuk mendeteksi lesi colon intralumen. Untuk memaksimalkan

    kesensitivitasan maka dilakukan persiapan usus per oral, pemberian kontras

    per oral dan rectal, pendistensian colon. Alat ini sensitif untuk melihat

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    16/34

    16

    carcinoma colorectal yang berukuran lebih dari 1 cm. colonoskopi tetap

    dibutuhkan jika terdapat lesi. Alat ini berguna sebagai pencitraan pada

    obstruksi colon proximal. Keterbatasannya adalah terjadinya false positif

    akibat faeces, penyakit divertikula, lipatan haustrae, artefak, dan

    ketidakmampuan mendeteksi adenoma yang datar.

    Gambar 5. Virtual colonoscopy carcinoma colorectal9

    d. MRIMagnetic Resonance Imaging (MRI) lebih sensitif daripada CT scan

    dalam mendeteksi keterlibatan tulang atau dinding pelvis akibat perluasan

    carcinoma colorectal. Penggunaan endorectal coil akan menambah

    sensitivitas.

    e. PETPositron Emmision Tomography (PET) digunakan untuk pencitraan

    jaringan dengan kadar glikolisis anaerob yang tinggi seperti pada tumor ganas.

    PET digunakan sebagai tambahan pemeriksaan CT scan dalam staging

    carcinoma colorectal dan dapat digunakan untuk membedakan kanker rekuren

    dengan fibrosis.

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    17/34

    17

    f. Endorectal ultrasoundEndorectal ultrasound digunakan untuk mengevaluasi kedalaman invasi

    carcinoma recti. Dinding rectum yang normal terdiri atas 5 lapisan. Ultrasound

    dapat membedakan tumor jinak dari tumor invasif berdasarkan integritas

    lapiasan submukosa. Ultrasound dapat membedakan tumor superficial T1-T2

    dengan tumor yang lebih dalam T3-T4. Keakurasian ultrasound dalam

    mendeteksi kedalamam invasi tumor intramural berkisar antara 81-94%.

    Ultrasound juga dapat mendeteksi pembesaran nodus limfatikus perirectal,

    yang menunjukkan metastasis ke nodus limfatikus, dimana keakurasiannnya

    adalah 58-83%. Ultrasound juga dapat digunakan untuk mendeteksi rekurensi

    lokal setelah pembedahan.

    Laboratorium

    a. Pemeriksaan darah samar pada faecesDigunakan untuk tes skrining pada tumor colorectal yang asimptomatik,

    pada individu dengan risiko sedang. Efikasi tes ini berdeasarkan tes serial

    karena kebanyakan carcinoma colorectal berdarah secara intermiten. Tes ini

    merupakan tes nonspesifik untuk peroxidase yang terkandung dalam

    haemoglobin. Perdarahan traktus gastrointestinal akan memberikan hasil

    positif. Beberapa makanan (daging, beberapa buah dan sayuran, dan viamin

    C) dapat memberikan false positif, sehingga pasien sebaiknya diet selama 2-3

    hari sebelum tes. Tes ini dapat ditingkatkan spesifik dan sensitivitasnya

    dengan menggunakan immunochemical. Hasil positif pada tes ini sebaiknya

    dilanjutkan dengan pemeriksaan colonoskopi.

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    18/34

    18

    b. Pemeriksaan DNA fecesPemeriksaan DNA feces adalah teknologi baru yang berkembang untuk

    skrining karsinoma colorectal. Adenoma premalignan dan karsinoma

    menhasilkan marker DNA yang tidak terdegradasi selama proses pencernaan

    dan tetap stabil di dalam feces. Hasil penelitian pemeriksaan ini memiliki

    sensitivitas 71-91%

    c. Tumor markerTumor marker seperti CEA, CA 19-9, dan CA-50 digunakan untuk pasien

    carcinoma colorectal. Carcinoembrionic antigen (CEA) yang paling umum

    digunakan, sedangkan CA 19-9 dan CA-50 tidak rutin digunakan. CEA dapat

    meningkat pada 60-90% pasien dengan carcinoma colorectal. Namun CEA

    bukan merupakan tes skrining yang efektif untuk keganasan. CEA tidak

    spesifik karena dapat meningkat juga pada pasien dengan carcinoma selain

    carcinoma colorectal.

    d.Tes serum

    Pemeriksaan fungsi hepar seperti alkali fosfatase, SGPT, SGOT, SGGT,

    dan LDH dapat memprediksi kemungkinan metastasis ke hepar.

    Biopsi

    Biopsi dilakukan melalui endoskopi. Hasil patologi dari biopsi dapat

    mendeskripsikan tipe sel dan gradasi tumor. Tipe sel yang paling sering

    didapat pada carcinoma colorectal adalah adenocarcinoma (95%).

    Biopsi nodus limfatikus sentinel

    Teknik ini digunakan pada beberapa keganasan, biasanya pada carcinoma

    mammae dan melanoma. Tujuan biopsi ini adalah untuk mengidentifikasi

    nodus limfatikus pertama yang sering menjadi tempat pertama metastasis.

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    19/34

    19

    Pada colorectal carcinoma, teknik ini bertujuan untuk meningkatkan hasil

    staging. Pemeriksaan yang intensif dengan potongan histopatologi yang

    multipel, imunohistokimia, dan reverse transcriptase polymerase chain

    reaction (RT-PCR) dapat mendeteksi mikrometastasis pada pasien yang

    diketahui N0 pada teknik konvensional.1,5,7

    2.6 Diagnosis

    Diagnosis carcinoma colorectal ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan

    fisik dan pemeriksaan penunjang. Kepastian diagnosis ditentukan berdasarkanpemeriksaan patologi anatomi.

    2

    2.7. Diagnosis banding

    Tabel 4. Diagnosis banding2

    Colon kanan Colon tengah Colon kiri Rectum

    Apendicular abscess

    Massa

    periappendicular

    Amuboma

    Enteritis regionalis

    Ulcus pepticum

    Carcinoma gaster

    Abscess hepar

    Hepatocellular

    carcinoma

    Cholecystitis

    Kelainan pancreas

    Kelainan saluran

    empedu

    Colitis ulcerative

    Polip

    Diverticulitis

    Endometriosis

    Polip

    Prokitis

    Fissura ani

    Haemorrhoid

    Carcinoma ani

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    20/34

    20

    2.8. Klasifikasi

    American Joint Committee on Cancer memakai sistem TNM. Sistem ini

    memisahkan dan mengidentifikasi berdasarkan kedalaman dari invasi tumor

    (T), status nodus limfatikus regional (N) dan ada tidaknya metastase (M)

    a.Sistem TNM

    Tabel 5. Klasifikasi carcinoma colorectal berdasarkan sistem TNM3

    Stadium 0 Tis N0 M0

    Stadium I T1

    T2

    N0

    N0

    M0

    M0

    Stadium II T3

    T4

    N0

    N0

    M0

    M0

    Stadium III Semua T N1

    N2,N3

    M0

    M0

    Stadium IV Semua T Semua N M1

    Tumor Primer

    TX: Tumor primer tidak bisa ditemukan

    T0: Tidak ada bukti tumor primer

    Tis: Carcinoma insitu

    T1: Tumor menginvasi submukosa

    T2: Tumor menginvasi muscularis propria

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    21/34

    21

    T3: Tumor menginvasi muscularis propria sampai subserosa atau kedalam non

    peritonealisasi pericolic atau perirectal

    T4: Tumor menyebabkan adanya perforasi ke peritoneum visceral atau invasi

    ke organ atau struktur lain.

    Nodus limfatikus regional

    NX: Nodus limfatikus regional tidak ditemukan

    N0: Tidak ada metastase nodus limfatikus regional

    N1: Metastase pada 1-3 nodus limfatikus pericolica atau perirectal

    N2: Metastase pada 4 atau lebih nodus limfatikus pericolica atau perirectal

    N3: Metastase pada semua nodus limfatikus sepanjang cabang pembuluh

    darah

    Metastase jauh

    MX: Adanya metastase jauh tidak dapat dinilai

    M1: Tidak ada metastase

    M2: Metastase

    Sistem TNM ini dapat dikonversikan ke sistem Duke yang lebih sederhana

    Stadium I dari TNM sama dengan Duke A

    Stadium II dari TNM sama dengan Duke B

    Stadium III dari TNM sama dengan Duke C

    Stadium IV dari TNM sama dengan Duke D

    4

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    22/34

    22

    b. Sistem Dukes2

    Tabel 6. Klasifikasi Duke 2

    Dukes Dalamnya infiltrasi

    Prognosis hidup

    setelah 5 tahun

    A Terbatas di dinding usus 97%

    B Menembus lapisan muskularis mukosa 80%

    C

    C1

    C2

    Metastasis ke kelenjar limfe

    Beberapa kelenjar limfe dekat tumor primer

    Dalam kelenjar limfe jauh

    65%

    35%

    D Metastasis jauh

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    23/34

    23

    Stage IIIA T1, N1, M0

    T2, N1, M0

    Stage IIIB T3, N1, M0

    T4, N1, M0

    Stage IIIC Any T, N2, M0

    Stage IV Any T, Any N, M1

    Gambar 6. penyebaran karsinoma

    2.9. Metastasis

    Carcinoma colorectal mulai berkembang pada mukosa dan bertumbuh

    sambil menembus dinding dan meluas secara sirkuler ke arah oral dan aboral ke

    jaringan dan organ visceral lainnya. Penyebaran perkontinuitatum menembus

    jaringan sekitar atau organ sekitarnya seperti ureter, vesica urinaria, uterus,

    vagina, atau prostat.

    Keterkaitan nodus limfatikus regional merupakan bentuk yang paling

    sering pada penyebaran carcinoma colorectal dan biasanya mendahului metastasis

    jauh atau menyebabkan carcinomatosis. Penyebaraan ke nodus limfatikus

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    24/34

    24

    meningkat dengan pertambahan ukuran tumor, diferensiasi histologis yang buruk,

    invasi limfovaskular dan kedalaman invasi.

    Pada carcinoma colon, penyebaran limfatik biasanya mengikuti aliran vena

    besar dari segmen colon yang terkait. Penyebaran limfatik dari rectum mengikuti

    2 jalur. Pada rectum bagian atas, pengaliran ascendens sepanjang pembuluh

    rectalis superior ke kelenjar mesenterica inferior. Pada rectum bagian bawah,

    pengaliran limfatik terjadi sepanjang pembuluh rectalis media. Penyebaran

    sepanjang pembuluh rectalis inferior ke kelenjar iliaca interna atau inguinal jarang

    terjadi kecuali jika tumor mengenai canalis analis atau aliran limfatik proximal

    diblok oleh tumor.

    Tempat yang paling sering terkena pada metastasis jauh carcinoma

    colorectal adalah hepar. Metastasis ini timbul dari penyebaran hematogen melalui

    system vena portal. Seperti pada penyebaran ke nodus limfatikus, risiko

    metastasis ke hepar meningkat dengan peningkatan ukuran tumor dan grade

    tumor, namun tumor yang kecil pun dapat menyebabkan metastasis jauh. Paru-

    paru juga merupakan tempat penyebaran hematogen carcinoma colorectal, namun

    jarang terjadi. Penyebaran ke peritoneal mengakibatkan carcinomatosis

    (metastasis peritoneal difus) dengan atau tanpa ascites.1,2

    2.11. Penatalaksanaan

    A.Pembedahan4

    Pembedahan dapat dikategorikan menjadi curative, palliative, bypass,

    fecal diversion, atauopen-and-close.

    Curative, tindakan ini dapat dilakukan bila tumor terlokalisir. Karsinoma

    yang sangat dini seperti polip biasanya dapat disembuhkan dengan

    polypectomy pada saat colonoscopy. Tumor yang lebih lanjut

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    25/34

    25

    membutuhkan sebagian colon yang mengandung tumor dibuang hingga

    batas tertentu (contohnya colectomy) dan reseksi radikal en-bloc dari

    mesenterium dan lymph node untuk mengurangi resiko rekurensi. Jika

    mungkin bagian yang tersisa dari colon dilakukan anastomosis, jika tidak

    memungkinkan anus buatan (stoma) harus dibuat. Pembedahan terhadap

    metastase ke hepar yang terisolasi dapat menyembuhkan pada pasien

    tertentu. Dengan semakin majunya kemoterapi, maka semakin banyak

    pasien yang ditawarkan pembedahan terhadap metastasis ke hepar yang

    terisolasi.

    Palliative, dilakukan jika terdapat metastasis yang multipel. Reseksi dari

    tumor primer masih dianjurkan untuk menghindari kematian akibat

    perdarahan, invasi, ataupun efek katabolik. Dilakukan bila tumor tidak

    dapat direseksi untuk mencegah dan mengatasi obstruksi atau

    menghentikan perdarahan supaya kualitas hidup penderita baik. Jika tumor

    tidak dapat diangkat maka dapat dilakukan bedah pintas atau anus

    pretenaturalis. Pada metastasis ke hepar yang tidak lebih dari 2 atau 3

    nodul dapat dipertimbangkan eksisi metastasi. Pemberian sitostatika

    melalui arteri hepatica, yaitu perfusi secara selektif, kadang disertai terapi

    embolisasi2

    Jika tumor menginvasi struktur disekitarnya sehingga eksisi sulit dilakukan,

    maka ahli bedah lebih menyukai melakukan bypass dari tumor

    (ileotransverse bypass) atau melakukanfecal diversiondengan pembuatan

    stomapada tempat yang lebih proximal.

    Pada kasus terburuk dapat dilakukan pembedahan open-and-close. Hal ini

    dilakukan jika ahli bedah menemukan tumor tidak dapat direseksi dan usus

    kecil sudah terinvasi, dan tindakan lebih lanjut akan lebih membahayakan

    pasien. Dengan majunya teknik pencitraan hal ini sudah jarang terjadi.

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    26/34

    26

    Laparoscopic-assisted colectomy adalah teknik yang kurang invasif yang

    dapat mengurangi ukuran sayatan dan nyeri pasca operasi.

    Komplikasi dari pembedahan antara lain4,10

    :

    Infeksi luka

    Impotensi

    Dehiscence atau hernia

    anastomosis bocor atau terlepas, menyebabkan pembentukan abscess atau

    fistula, dan atau peritonitis.

    Perdarahan dengan atau tanpa pembentukan hematom

    Adhesi menyebabkan obstruksi usus

    Cedera organ di sekitarnya (seringnya usus kecil, ureter, limpa, dan vesica

    urinaria)

    Komplikasi Cardiopulmonal seperti infark miocard, pneumonia, aritmia

    cordis, emboli paru dan sebagainya.

    Tujuan utama tindakan bedah adalah memperlancar saluran cerna, baik

    bersifat kuratif maupun nonkuratif. Kemoterapi dan radiasi bersifat paliatif dan

    tidak memberikan manfaat kuratif. Bedah kuratif dilakukan bila tidak ditemukan

    gejala penyebaran lokal maupun jauh.

    Tindakan bedah terdiri atas reseksi luas carcinoma primer dan kelenjar

    limfe regional. Bila sudah ada metastasis jauh, tumor primer akan direseksi juga

    dengan maksud mencegah obstruksi, perdarahan, anemia, inkontinensia, fistel dan

    nyeri.

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    27/34

    27

    Pada carcinoma caecum atau colon ascendens dilakukan hemicolectomy

    kanan. Pembuluh darah ileocolica, colica dextra, dan cabang kanan dari colica

    media diligasi dan dipisahkan. Ileum terminal sekitar 10 cm ikut direseksi,

    kemudian dibuat anastomosis ileum dengan colon transversum.

    Pada carcinoma di flexura hepatica atau di proximal colon transversum

    dilakukan hemicolectomy kanan yang diperluas. Caranya sama dengan

    hemicolectomy kanan namun dilakukan ligasi pembuluh darah colica media pada

    pangkalnya. Colon kanan dan proximal colon transversum direseksi dan dilakukan

    anastomosis ileum dengan colon transversum distal. Jika aliran darah diragukan,

    maka reseksi dapat diperluas sampai flexura lienalis dan dilakukan anastomosis

    ileum dengan colon descendens.

    Pada carcinoma colon transversum tengah dan distal dilakukan colectomy

    transversum. Dilakukan ligasi pembuluh darah colica media. Kemudian dilakukan

    anastomosis colocolonik.

    Pada carcinoma colon transversum distal, flexura lienalis, dan colon

    descendens dilakukan hemicolectomy kiri. Cabang kiri pembuluh darah colica

    media, colica kiri, dan cabang pertama pembuluh darah sigmoid diligasi.

    Kemudian dibuat anastomosis colocolonik.

    Pada carcinoma colon transversum distal dapat dilakukan hemicolectomy

    kiri yang diperluas. Caranya sama dengan hemicolectomy kiri, namun dilakukan

    ligasi pada cabang kanan pembuluh darah colica media.

    Pada carcinoma colon sigmoideum dilakukan colectomy sigmoideum.

    Dilakukan ligasi dan pemisahan cabang sigmoig dari arteri mesenterica inferior.

    Colon sigmoideum direseksi sampai batas refleksi peritoneum dan dibuat

    anastomosis colon descendens dengan rectum bagian atas.

    Colectomy total dan subtotal dilakukan pada pasien dengan familial

    adenomatous poliposis. Pada prosedur ini, pembuluh darah ileocolica, colica

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    28/34

    28

    dextra, colica media, dan colica sinistra diligasi dan dipisahkan. Pembuluh darah

    rectalis superior dipertahankan. Jika diperlukan untuk mempertahankan colon

    sigmoideum, maka pembuluh darah sigmoid distal dipertahankan dan anastomosis

    dibuat antara ileum dan colon sigmoideum distal (subtotal colectomy dengan

    anastomosis ileosigmoid). Jika colon sigmoideum direseksi, pembuluh darah

    sigmoidf diligasi dan dipisahkan, dan dibuat anastomosis ileum dengan rectum

    bagian atas (total abdominal colectomy dengan anastomosis ileorectal). Jika

    anastomosis dikontraindikasikan, maka dibuat end-ileostomy dan rectum atau

    colon sigmoideum digunakan sebagai fistula mucus atau Hartmann pouch.1,2,5

    B.Kemoterapi4

    Kemoterapi berguna untuk mengurangi kemungkinan metastasis,

    mengecilkan ukuran tumor, atau memperlambat pertumbuhan tumor. Biasanya

    diberikan setelah pembedahan (adjuvant), atau sebelum pembedahan (neo-

    adjuvant), atau sebagai terapi primer (palliative). Kemoterapi sesudah

    pembedahan biasanya diberikan setelah karsinoma menyebar ke lymph node

    (stadium III). Beberapa obat yang disetujui oleh US Food and Drug

    Administration adalah :

    Adjuvant (setelah pembedahan) kemoterapi :

    Kombinasi dengan infusan 5-fluorouracil, leucovorin, dan oxaliplatin

    (FOLFOX)

    5-fluorouracil (5-FU) atau Capecitabine (Xeloda)

    Leucovorin (LV, Folinic Acid)

    Oxaliplatin (Eloxatin)

    Kemoterapi untuk yang sudah metastasis4,11:

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    29/34

    29

    Obat pilihan utamanya adalah kombinasi 5-fluorouracil, leucovorin, dan

    oxaliplatin (FOLFOX) dengan bevacizumab atau infusan 5-fluorouracil,

    leucovorin, and irinotecan (FOLFIRI) dengan bevacizumab

    5-fluorouracil (5-FU) atau Capecitabine

    UFT atau Tegafur-uracil

    Leucovorin (LV, Folinic Acid)

    Irinotecan (Camptosar)

    Oxaliplatin (Eloxatin)

    Bevacizumab (Avastin)

    Cetuximab (Erbitux)

    Panitumumab (Vectibix)

    Sedang dalam percobaan untuk yang karsinoma metastasis yang tidak efektif

    dengan kemoterapi di atas :

    Bortezomib (Velcade)

    Oblimersen (Genasense, G3139)

    Gefitinib dan Erlotinib (Tarceva)

    Topotecan (Hycamtin)

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    30/34

    30

    C.Radioterapi3

    Radioterapi tidak digunakan secara rutin pada karsinoma colon, karena

    dapat menyebabkan radiation enteritis, dan sulit untuk membidik daerah spesifik

    dari colon. Biasanya lebih sering diberikan radioterapi pada karsinoma rectal

    karena rectum tidak bergerak sebanyak colon maka lebih mudah untuk dibidik.

    Indikasi radioterapi adalah :

    Karsinoma colon :

    Menghilangkan nyeri dan palliative, ditargetkan pada deposit tumor jika

    menekan struktur vital atau menyebabkan sakit.

    Karsinoma rectal

    Biasanya diberikan sebelom pembedahan (neoadjuvant) pada tumor yang

    tumbuh keluar dari rectum atau telah menyebar ke nodus limfatikus, dengan

    tujuan menurunkan resiko rekurensi.

    Adjuvant, jika tumor menyebabkan perforasi dari rectum atau karsinoma sudah

    menyebar ke nodus limfatikus.

    Palliative, untuk mengurangi ukuran tumor untuk meringankan gejala.

    D.Immunoterapi4

    Bacillus Calmette-Gurin (BCG) sedang diteliti sebagai campuran

    adjuvant untuk terapi colorectal4.

    E.Vaksin4,5

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    31/34

    31

    Pada November 2006, vaksin baru, TroVax bekerja dengan meningkatkan

    immunitas pasien untuk melawan penyakit.

    Tabel 7. Terapi carcinoma colorectal menurut stadium1

    Stadium Terapi

    Stadium 0

    (Tumor In Situ)

    Eksisi lokal secara komplit melalui

    endoskopi

    Stadium 1

    (Carcinoma Colorectal terlokalisasi)

    Reseksi colon atau rectum

    Dapat ditambah adjuvant kemoterapi

    pada pasien tertentu (usia muda,

    temuan histologi yang beresiko

    tinggi)

    Stadium 2

    (Carcinoma Colorectal terlokalisasi)

    Reseksi colon atau rectum

    Dapat ditambah adjuvant kemoterapipada pasien tertentu (usia muda,

    temuan histologi yang beresiko

    tinggi)

    Stadium 3

    (Metastasis ke nodus limfatikus)

    Adjuvant kemoterapi, radioterapi

    imunoterapi.

    Reseksi radikal

    Stadium 4

    (Metastasis jauh)

    Adjuvant kemoterapi

    Reseksi hepar bila terdapat metastasis

    ke hepar

    Terapi Paliatif

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    32/34

    32

    2.12. Prognosis

    Prognosis tergantung dari ada tidaknya metastasis jauh, yaitu klasifikasi

    penyebaran carcinoma dan tingkat keganasan sel tumor. Bila disertai diferensiasi

    sel tumor yang buruk, maka prognosisnya sangat buruk.2

    Angka harapan hidup

    pada stadium awal adalah 5 kali lipat lebih besar dari stadium akhir. CEA juga

    secara langsung berhubungan dengan prognosis dari penyakit

    2.13. Follow-up

    U.S. National Comprehensive Cancer Networkdan American Society of Clinical

    Oncology memberikan panduan untukfollow-upkarsinoma colon :

    Pemeriksaan fisik setiap 3 sampai 6 bulan selama 2 tahun., lalu setiap 6

    bulan selama 5 tahun.

    CT-scan dada, abdomen, dan pelvis dapat dipertimbangkan untuk

    dilakukan secara rutin selama 3 tahun pertama pada pasien dengan

    resiko tinggi terjadi rekurensi.

    Colonoscopy dapat dilakukan 1 tahun setelahnya, kecuali belum

    dilakukan pada sebelum pembedahan karena adanya massa yang

    menghalangi. Dalam kasus tersebut sebaiknya dilakukan setelah 3

    Sampai 6 bulan.

    PET or ultrasound scanning, chest X-rays, pemeriksaan darah lengkap

    atau tes fungsi hati tidak disarankan3.

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    33/34

    33

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Brunicardi, Andersen, Billiar, Dunn, Hunter, Pollock. 2005. Colon, rectum,

    and anus. In Schwartzs Principles of Surgery. 8th

    edition. USA: McGraw-

    Hill. P 1057-70.

    2. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2003. Usus halus, appendiks, kolon, dan

    anorektum. Dalam Buku ajar ilmu bedeah. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hal 646-53.

    3. Wibowo S. Daniel et Paryana Widjaya 2007. Colon Ascendens, Colon

    Descendens, Colon Transversum dan Sigmoid. Dalam Anatomi Tubuh

    Manusia. Bandung: Graha Ilmu. 342-344.

    4. Townsend, Beauchamp, Evers, Matton. 2004. Colon and rectum. In Sabistons

    Textbook of Surgery. 17th

    edition. 2004. Philadelphia: Elsevier Saunders. P

    1443-65.

    5.Zinner, Schwartz, Ellis. 2001. Tumors of the colon. In Maingotss Abdominal

    operation. 10th

    edition. 2001. Singapore: McGraw-Hill. P 1281-1300

    6. Zinner, Schwartz, Ellis. 2001. Rectal Cancer. In Maingotss Abdominal

    operation. 10th

    edition. 2001. Singapore: McGraw-Hill. P1455-99

    7.Wikipedia. 2007. Cancer colorectal. http://www.wikipedia.org.

    8.Mayoclinic. 2006. Colon cancer.

    http://health.yahoo.com/topic/other/other/article/mayoclinic/

    9.GE.2007. Carcinoma colorectal

    http://www.medcyclopaedia.com/library/topics/

  • 7/22/2019 Karsinoma Colorectal _refrat Kedokteran

    34/34

    34

    10.Barish ,M.A. Rocha, T.C. 2007.Role of virtual colonoscopy in screening for

    colorectal cancer. http://www.cancernews.com/data/Article/284.asp