tugas makalah penanganan
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
1/14
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan dikenal sebagai bahan pangan yang sangat mudah mengalami
kerusakan atau kebusukan (highly perisable). hal ini disebabkan karena beberapa
hal seperti kandungan protein yang tinggi dan kondisi lingkungan yang sangat
sesuai untuk pertumbuhan mikroba pembusuk. Adapun kondisi lingkungan
tersebut seperti suhu, pH, oksigen, waktu simpan, dan kondisi kebersihan sarana
prasarana. penanganan ikan sangat berpengaruh kepada harga ikan demikian juga
nilai giinya (!itibaskara " #$$%). &emunduran mutu ikan biasanya ditandai
dengan hilangnya bau segar yang berubah menjadi bau busuk, kerusakan 'isik
seperti pada tekstur, insang, permukaan kulit dan mata, maupun perubahan
penurunan kandungan nutrisinya (uryaningrum et al #$$). *empertahankan
ikan dalam keadaan tetap hidup saat pengangkutan merupakan salah satu mata
rantai dalam usaha perikanan yang bertujuan utuk menjaga kesegaran ikan, dan
memperlambat terjadinnya kerusakan ikan.
Ikan kerapu dikenal sebagai komuditas hasil laut yang bernilai ekonomis
penting untuk di kembangkan. Biasanya ikan kerapu di pasarkan dalam bentuk
sayatan atau beku, namun belakangan ini ikan kerapu yang dalam dunia
perdagangan dikenal dengan grouper semakin menanjak popularitasnya. hal ini
disebabkan semakin meningkatnya minat terhadap ikan kerapu di pasar domestik
maupun ekspor. +eningkatan permintaan konsumen didasari keinginan terhadap
suatu komuditi perikanan yang bermutu lebih tinggi, untuk memenuhi permintaan
pasar terhadap ikan kerapu dalam keadaan hidup diperlukan penanganan dalam
dalam pengiriman ikan kerapu hidup salah satunya adalah dengan ara
pemingsana.
+emingsanan (imotilisasi) pada ikan merupakan suatu tindakan yang
membuat kondisi dimana tubuh ikan kehilangan kemampuan untuk merasa
(insensibility). +emingsanan dilakukan untuk menge'ekti'kan sistem transportasi.
+emingsanan menge'ekti'kan sistem transportasi ikan karena dapat menurukan
akti-itas ikan, menurunkan laju metabolisme, dan respirasi sehingga proses
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
2/14
eksresi dan kebutuhan oksigen pada ikan dapat ditekan (uryaningrum et al.
#$$).
1.# ujuan
*engetahui ara pemingsanan ikan dan bahan/bahan yang dapat dapat di
gunakan untuk pemingsanan ikan.
1.0 *an'aat
iharapkan dapat mengetahui ara pemingsanan ikan dan bahan/bahan
yang dapat di gunakan untuk pemingsanan ikan.
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
3/14
II. TINJAUAN PUSTAKA
#.1 &lasi'ikasi dan *or'ologi ikan kerapu
klasi'ikasi kerapu lumpur adalah sebagai berikut2
3ilum:Vertebrata
&elas2Teleostei
ub &elasActinopterygii
4rdo2Perciformes
3amili 2 Serranidae
ub 3amili2Epinephelinae
5enus2Epinephelus
pesies 2Epinephelus
Suillus
(unyoto #$$6)
Ikan kerapu ada 16 genus, umunya dikenal dengan nama grouper,rokod,
hind dan seabas, penyebaran kerapu dan tempat hidup terdapat di wilayah tropos
dan subtropis kisaran kualitas air yang dapat menunjang pertumbuhan optimal
bagi ikan kerapu adalah salinitas #6/0 ppt, oksigen terlarut (4) 7/8 ppm, +H
%,6/8,$, suhu #7/0# o genus epinephelus memiliki tubuh yang di tutupi dengan
bintik/bintik berukuran sedang berwarna oklat, kuning,merah,bahkan putih dapat
di lihat pada gambar #.1.
5ambar #.1 Ikan kerapu
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
4/14
#.# &lasi'ikasi dan *or'ologi Caolerpa Racemosa
Caulerpa racemosadapat di klasi'ikasikan sebagai berikut2
i-isi : Chlorophyta
&elas2 Chlorophyceae
4rdo 2 Cladophorales
3amili : Caulerpaceae
5enus2 Caulerpa
peies 2 Caulerpa Racemosa
(awson et al #$$).
5enus aulerpa terdiri dari banyak jenis pada umumnya banyak di jumpai
pada daerah pantai yang mempunyai rataan terumbu karang pada substrat karang
mati,peahan karang, peahan karang mati,pasir lumpur dan lumpur. aulerpa
tumbuh pada kedalam perairan yang pada saat surut terendah masih tergenang air
(9ijayanti et al #$11). caulerpa racemosadisebut juga anggur laut dan kadang di
konsumsi dalam bentuk mentah alga laut caulerpa racemosa memiliki thallus
utama yang tumbuh menjalar dengan ruas batang utama ditumbuhi akar yang agak
pendek panjang ramuli dapat menapai 6/8 m (atmadja et al #$$8). gambar
caulerpa racemosadapat di lihat pada gambar #.# dibawah ini.
5ambar #.# Anggur laut
#.0 Bioakti' Bahan Anestetik Caulerpa
alah satu jenis alga laut yaitu makro alga hijau caulerpa sp memiliki
potensi untuk dijadikan produk 'armasi, ara tradisional telah digunakan oleh
masyarakat pesisir pantai asia sebagai obat luka bakar, jenis alga laut ini juga
mengandung anti bakteri, anti 'ungi dan sebagai bahan anestetik ringan (9ijayanti
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
5/14
et al #$$). Alga laut jenis aulerpa sp menghasikan diterpenoid sederhana, seperti
tri'arin yang ditemukan dalam ekstrak heksana dari aulerpa tri'aria yang
ber'ungsi sebagai bahan anestetik ringan dan memiliki nilai klinis dalam berbagai
peman'aatannya (uwandi #$1$).
#.7 +emingsanan Ikan
eiring dengan meningkatnya permintaan ikan hidup, maka penggunaan
bahan anestesi untuk transportasi ikan makin diperlukan, bahan anestesi kimia
yang sering di gunakan seperti triaine (*/###) biasa dipelukan untuk
transportasi hasil budidaya ikan hias agar sampai ditempat tujuan dalam tingkat
kelangsungan hidup ikan yang setinggi/tingginya atau dalam keadaan hidup dan
segar. akan tetapi bila digunakan untuk ikan konsumsi akan meninggalkan residu
yang membahayakan terhadap keamanan produk (uwandi #$1$). Anestesi atau
pingsan adalah kondisi tidak sadar yang di hasilkan oleh proses terkendali dari
sistem sara' pusat yang mengakibatkan turunnya kepekaan terhadap rangsangan
dari luar atau rendahnya respon gerak dari rangsangan tersebut (jauli dan
handayani #$$1). Anestesi dapat disebabkan oleh senyawa/senyawa kimia yang
disebut obat pembius, suhu dingin, alur listrik, dan penyakit anestesi yang terjadi
pada sistem sara' pusat menyebabkan organisme tidak sadar atau pingsan
(9ijayanti et al.#$11).
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
6/14
III. PEMBAHASAN
0.1 *aam/*aam *etode +emingsanan Ikan
erdapat banyak metode pemingsan ikan, +emingsanan dapat dilakukan
dengan beberapa ara, yaitu menggunakan senyawa kimia (senyawa anestesi),
suhu dingin, arus listrik, dan penyakit (+ramono #$$1).
0.1.1 +emingsanan Ikan *enggunakan enyawa Anestesi
+:*I!5A!A! *:!55;!A&A! BAHA! A!::I
&elo
m/
pok
+erlakuan9o
(gr)
9t
(gr)
waktu
Induk
si (s)
9aktu
pingsa
n (s)
waktu
reo-er
y (s)
engkeh 1$ tetesnorm
al
186 186
1#
menit
0
detik
/ /
1%0 1%6
17
menit
10
detik
##
menit
0$
detik
#%
menit
67
detik
# >engkeh 1$ tetes es
108 106
1
menit
6#
detik
7#
menit
08
detik
menit
00detik
18 180
#1
menit
67
detik
#8
menit
8 detik
1$
menit
0 >engkeh #$ tetes norm
al
1
1 10
8
menit
1$#
menit
##
menit
17# 10= 8 == 1
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
7/14
menit menit menit
7 >engkeh #$ tetes es
1=7 1=#
menit
18
detik
=$
menit
18
menit
10
detik
1=% 1=7
%
menit
76
detik
=$
menit
% menit
16
detik
6 ereh 1$ tetesnorm
al
1%% 11
0
menit
7$
detik
8
menit
7
detik
0 menit
61detik
1%7 167
67
menit
06
detik
#%
menit
0
detik
0 menit
1$
detik
% ereh 1$ tetes es
11 16%$
menit
1$
menit% menit
1%7 1%%%$
menit
16
menit6 menit
ereh #$ tetesnorm
al
1%1 1681
menit
1=
menit1 menit
18$ 178
menit
6
menit# menit
8 ereh #$ tetes es
161 1618$
menit
1%
menit
0$
detik
18 18 8$menit
1menit
#detik
+embiusan berperan penting dalam proses pengangkutan ikan yang
mengakibatkan hilangnya kesadaran, pembatasan akti-itas re'le?, dan mengurangi
pergerakan otot dan tulang, anestesi sebagai suatu kondisi ketika tubuh atau
bagian tubuh kehilangan kemampuan untuk merasa (insensibility). Anestesi dapat
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
8/14
disebabkan oleh senyawa kimia, suhu dingin, arus listrik, atau penyakit. Bahan
anestesi mengganggu seara langsung maupun tidak langsung terhadap
keseimbangan kationik tertentu di dalam otak selama masa anestesinya. Hal
tersebut menyebabkan ikan tersebut mati rasa karena menurunnya 'ungsi syara'
(+ramono #$$1).
+embiusan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu penurunan suhu
seara bertahap dan penurunan suhu seara langsung. Imotilisasi dengan
penurunan suhu seara bertahap dilakukan dengan ara menurunkan suhu media
air dari suhu normal ke suhu dimana biota mengalami imotilisasi. +enurunan
dilakukan dengan menambahkan air dingin ke dalam media seara perlahan
hingga suhu yang diinginkan terapai. Imotilisasi dengan metode langsung
dilakukan dengan ara memasukkan biota ke dalam air yang suhunya telah diatur.
+roses panik atau stress terjadi selama 1/# menit (uryaningrum et al.#$$).
+embiusan dikatakan berhasil bila memenuhi tiga kriteria, yaitu induksi
bahan pembius dalam tubuh ikan terjadi dalam waktu tiga menit atau kurang
sehingga ikan lebih mudah ditangani. &epulihan ikan sampai gerakan renangnya
kembali normal membutuhkan waktu sepuluh menit atau kurang. +embiusan
dikatan berhasil apabila tidak ditemukan adanya kematian ikan selama lima belas
menit setelah pembongkaran bila ikan dibius pada konsentrasi yang e'ekti'
(+ramono #$$1).
+emingsanan ikan dipengaruhi oleh beberapa 'aktor. 3aktor yang
berperan penting adalah suhu. Ikan yang ditempatkan pada media dengan suhu
dibawah suhu ruang tidak dapat bertahan dan pingsan. *etode pemingsanan juga
berpengaruh terhadap ikan. +enurunan suhu seara langsung akan meneyababkan
ikan mengalami stress, sedangkan penurunan suhu seara bertahap menyebabkanikan lebih tenang (uwandi et al.dalam 9ijayanti et al.#$11). 3aktor lain yang
mempengaruhi pemingsanan adalah bobot ikan serta jenis biota. >rustaea lebih
lama pingsan daripada ikan karena >rustaea memiliki alat perna'asan tambahan
sehingga dapat bertahan beberapa jam di lingkungan lembab pada suhu rendah
(9ijayanti et al.#$11).
Ada beberapa tahap yang diikuti pengurangan respon dalam proses
pemingsanan ikan. *enurut >oyle et al #$$7, terdapat 7 tahap pemingsanan pada
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
9/14
ikan yaitusedation, anesthesia, surgical anesthesia, dan death(ikan mati). +ada
tahapsedation, ikan mengalama pengurangan gerak serta perna'asan. +ada tahap
anesthesiaikan mengalami kehilangan kesetimbangan seara parsial dan reakti'
terhadap rangsangan. +ada tahapsurgical anesthesia, ikan mengalami kehilangan
kesetimbangan seara total dan tidak ada reaksi ketika diberi ransangan. +ada
tahap death, na'as dan jantung berhenti, jika kelebihan bahan anestesi akan
mengakibatkan kematian ikan yang lebih awal.
ementara itu menurut Iwama et al (1=8=) terdapat 0 tahap pemingsanan
dan 0 tahap pemulihan. ahap anestesia pertama ikan mengalami kehilangan
keseimbangan, pada tahap kedua gerak ikan hilang tetapi masih ada gerakan
operkulum. ahap ketiga sama seperti tahap kedua namun diikuti dengan
hilangnya pergerakan operkulum. ahap pemulihan yang pertama ikan masih
tidak dapat bergerak namun pergerakan operkulum mulai tampak. ahap kedua
pergerakan operkulum seperti biasa dan gerakan tubuh mulai terlihat. ahap
ketiga ikan sepenuhnya mengalami keseimbangan.
Bahan anestesi alami yang digunakan adalah ekstrak engkeh dan serai.
&eepatan pemingsanan ikan tergantung pada dosis yang diberikan. 9aktu
pemingsanan akan semakin epat apabila dosis yang diberikan juga semakin
besar, namun hal tersebut dapat menyebabkan kematian pada ikan dikarenakan
ikan memiliki daya kemampuan untuk beradaptasi yang ukup lambat.
ebaliknya bila dosis yang diberikan sedikit, maka proses pemingsanan akan
berlangsung lebih lama. osis bahan anestesi yang diberikan untuk
memingsankan ikan tergantung dari jenis ikan, ukuran ikan, kepadatan ikan saat
ditransportasikan, jenis bahan anestesi, dan jarak transportasi ikan ke tempat
tujuan (+ramono #$$1).Bahan anestesi yang paling epat atau e'ekti' dalam pemingsanan ikan
adalah ekstrak engkeh dengan jumlah tetesan #$ tetes, yang membutuhkan waktu
induksi selama 8 menit. 9aktu induksi tersebut merupakan waktu yang ideal
dalam proses anestesi ikan menurut 5unn (#$$1). Bahan anestesi ekstrak engkeh
lebih e'ekti' jika dibandingkan dengan serai. Hal tersebut sesuai dengan literatur
yang menjelaskan bahwa ekstrak engkeh menghasilkan bahan akti' eugenol yang
dapat menjadi agen anestesi yang menjanjikan dalam akuakultur. :ugenol
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
10/14
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
11/14
Anestesi yang ideal adalah anestesi yang mampu memingsankan ikan
kurang dari tiga menit dan menyadarkan kembali kurang dari lima menit. Bahan
anestesi yang digunakan juga tidak boleh mengandung raun bagi ikan dan
manusia serta mudah larut dalam media pelarut (5unn #$$1 dalam +ramono
#$$#). *enurut 9right dan Hall (1=%1) pembiusan ikan meliputi tiga tahap, yaitu
berpindahnya bahan pembius dari lingkungan ke dalam muara perna'asan
organisme, di'usi membran dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya
penyerapan bahan pembius ke dalam darah dan sirkulasi darah dan di'usi jaringan
menyebarkan substansi ke seluruh tubuh dimana keepatan distribusi dan
penyerapan oleh sel beragam tergantung pada persediaan darah dan kandungan
lemak pada setiap jaringan. Ikan dapat menyerap bahan anestesi melalui jaringan
otot, saluran penernaan dengan ara injeksi atau melalui insang.
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
12/14
IV. KESIMPULAN
7.1 &esimpulan
Bahan anestesi yang paling epat atau e'ekti' dalam pemingsanan ikan
adalah ekstrak engkeh dengan membutuhkan waktu induksi selama 8 menit.
9aktu induksi tersebut merupakan waktu yang ideal dalam proses anestesi ikan
menurut 5unn (#$$1). Bahan anestesi ekstrak engkeh lebih e'ekti' jika
dibandingkan dengan serai. Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menjelaskan
bahwa ekstrak engkeh menghasilkan bahan akti' eugenol yang dapat menjadi
agen anestesi yang menjanjikan dalam akuakultur. :ugenol merupakan komponen
kimia utama pada ekstrak engkeh dengan kadar yang berkisar antara 8$@ sampai
=$@. Imotilisasi ikan dengan bahan anestesi ekstrak engkeh dan serai yang
menggunakan es kurang e'ekti' jika dibandingkan dengan penggunaan bahan
anestesi yang normal. Bahan anestesi yang diberi es enderung lebih lama dalam
memingsankan ikan dan waktu reco"erynya juga epat, sehingga tidak e'ekti'
apabila diterapkan pada transportasi ikan jarak jauh.
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
13/14
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah "". #$1#. Te#ni# imotilisasi mengguna#an e#stra# hati batang pisang
$%usa spp.& dalam simulasi transportasi #ering i#an ba'al air ta'ar
(Clossoma macropomum) CskripsiD. Bogor2 epartemen eknologi Hasil
+erairan. Institut +ertanian Bogor.
C&&+D &ementerian +erikanan dan &elautan. #$1$. Statisti# Peri#anan (udidaya
)ndonesia.
-
7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN
14/14
TEKNIK PEMINGSANAN IKAN (IMOTILISASI)
MENGGUNAKAN BAHAN ANESTETIK DALAM
PENGEMASAN IKAN KERAPU LUMPUR
Oleh:
SYAIFUDDIN
12.!."11.#$
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
21#