tugas makalah penanganan

Upload: syaifuddin

Post on 21-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    1/14

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Ikan dikenal sebagai bahan pangan yang sangat mudah mengalami

    kerusakan atau kebusukan (highly perisable). hal ini disebabkan karena beberapa

    hal seperti kandungan protein yang tinggi dan kondisi lingkungan yang sangat

    sesuai untuk pertumbuhan mikroba pembusuk. Adapun kondisi lingkungan

    tersebut seperti suhu, pH, oksigen, waktu simpan, dan kondisi kebersihan sarana

    prasarana. penanganan ikan sangat berpengaruh kepada harga ikan demikian juga

    nilai giinya (!itibaskara " #$$%). &emunduran mutu ikan biasanya ditandai

    dengan hilangnya bau segar yang berubah menjadi bau busuk, kerusakan 'isik

    seperti pada tekstur, insang, permukaan kulit dan mata, maupun perubahan

    penurunan kandungan nutrisinya (uryaningrum et al #$$). *empertahankan

    ikan dalam keadaan tetap hidup saat pengangkutan merupakan salah satu mata

    rantai dalam usaha perikanan yang bertujuan utuk menjaga kesegaran ikan, dan

    memperlambat terjadinnya kerusakan ikan.

    Ikan kerapu dikenal sebagai komuditas hasil laut yang bernilai ekonomis

    penting untuk di kembangkan. Biasanya ikan kerapu di pasarkan dalam bentuk

    sayatan atau beku, namun belakangan ini ikan kerapu yang dalam dunia

    perdagangan dikenal dengan grouper semakin menanjak popularitasnya. hal ini

    disebabkan semakin meningkatnya minat terhadap ikan kerapu di pasar domestik

    maupun ekspor. +eningkatan permintaan konsumen didasari keinginan terhadap

    suatu komuditi perikanan yang bermutu lebih tinggi, untuk memenuhi permintaan

    pasar terhadap ikan kerapu dalam keadaan hidup diperlukan penanganan dalam

    dalam pengiriman ikan kerapu hidup salah satunya adalah dengan ara

    pemingsana.

    +emingsanan (imotilisasi) pada ikan merupakan suatu tindakan yang

    membuat kondisi dimana tubuh ikan kehilangan kemampuan untuk merasa

    (insensibility). +emingsanan dilakukan untuk menge'ekti'kan sistem transportasi.

    +emingsanan menge'ekti'kan sistem transportasi ikan karena dapat menurukan

    akti-itas ikan, menurunkan laju metabolisme, dan respirasi sehingga proses

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    2/14

    eksresi dan kebutuhan oksigen pada ikan dapat ditekan (uryaningrum et al.

    #$$).

    1.# ujuan

    *engetahui ara pemingsanan ikan dan bahan/bahan yang dapat dapat di

    gunakan untuk pemingsanan ikan.

    1.0 *an'aat

    iharapkan dapat mengetahui ara pemingsanan ikan dan bahan/bahan

    yang dapat di gunakan untuk pemingsanan ikan.

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    3/14

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    #.1 &lasi'ikasi dan *or'ologi ikan kerapu

    klasi'ikasi kerapu lumpur adalah sebagai berikut2

    3ilum:Vertebrata

    &elas2Teleostei

    ub &elasActinopterygii

    4rdo2Perciformes

    3amili 2 Serranidae

    ub 3amili2Epinephelinae

    5enus2Epinephelus

    pesies 2Epinephelus

    Suillus

    (unyoto #$$6)

    Ikan kerapu ada 16 genus, umunya dikenal dengan nama grouper,rokod,

    hind dan seabas, penyebaran kerapu dan tempat hidup terdapat di wilayah tropos

    dan subtropis kisaran kualitas air yang dapat menunjang pertumbuhan optimal

    bagi ikan kerapu adalah salinitas #6/0 ppt, oksigen terlarut (4) 7/8 ppm, +H

    %,6/8,$, suhu #7/0# o genus epinephelus memiliki tubuh yang di tutupi dengan

    bintik/bintik berukuran sedang berwarna oklat, kuning,merah,bahkan putih dapat

    di lihat pada gambar #.1.

    5ambar #.1 Ikan kerapu

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    4/14

    #.# &lasi'ikasi dan *or'ologi Caolerpa Racemosa

    Caulerpa racemosadapat di klasi'ikasikan sebagai berikut2

    i-isi : Chlorophyta

    &elas2 Chlorophyceae

    4rdo 2 Cladophorales

    3amili : Caulerpaceae

    5enus2 Caulerpa

    peies 2 Caulerpa Racemosa

    (awson et al #$$).

    5enus aulerpa terdiri dari banyak jenis pada umumnya banyak di jumpai

    pada daerah pantai yang mempunyai rataan terumbu karang pada substrat karang

    mati,peahan karang, peahan karang mati,pasir lumpur dan lumpur. aulerpa

    tumbuh pada kedalam perairan yang pada saat surut terendah masih tergenang air

    (9ijayanti et al #$11). caulerpa racemosadisebut juga anggur laut dan kadang di

    konsumsi dalam bentuk mentah alga laut caulerpa racemosa memiliki thallus

    utama yang tumbuh menjalar dengan ruas batang utama ditumbuhi akar yang agak

    pendek panjang ramuli dapat menapai 6/8 m (atmadja et al #$$8). gambar

    caulerpa racemosadapat di lihat pada gambar #.# dibawah ini.

    5ambar #.# Anggur laut

    #.0 Bioakti' Bahan Anestetik Caulerpa

    alah satu jenis alga laut yaitu makro alga hijau caulerpa sp memiliki

    potensi untuk dijadikan produk 'armasi, ara tradisional telah digunakan oleh

    masyarakat pesisir pantai asia sebagai obat luka bakar, jenis alga laut ini juga

    mengandung anti bakteri, anti 'ungi dan sebagai bahan anestetik ringan (9ijayanti

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    5/14

    et al #$$). Alga laut jenis aulerpa sp menghasikan diterpenoid sederhana, seperti

    tri'arin yang ditemukan dalam ekstrak heksana dari aulerpa tri'aria yang

    ber'ungsi sebagai bahan anestetik ringan dan memiliki nilai klinis dalam berbagai

    peman'aatannya (uwandi #$1$).

    #.7 +emingsanan Ikan

    eiring dengan meningkatnya permintaan ikan hidup, maka penggunaan

    bahan anestesi untuk transportasi ikan makin diperlukan, bahan anestesi kimia

    yang sering di gunakan seperti triaine (*/###) biasa dipelukan untuk

    transportasi hasil budidaya ikan hias agar sampai ditempat tujuan dalam tingkat

    kelangsungan hidup ikan yang setinggi/tingginya atau dalam keadaan hidup dan

    segar. akan tetapi bila digunakan untuk ikan konsumsi akan meninggalkan residu

    yang membahayakan terhadap keamanan produk (uwandi #$1$). Anestesi atau

    pingsan adalah kondisi tidak sadar yang di hasilkan oleh proses terkendali dari

    sistem sara' pusat yang mengakibatkan turunnya kepekaan terhadap rangsangan

    dari luar atau rendahnya respon gerak dari rangsangan tersebut (jauli dan

    handayani #$$1). Anestesi dapat disebabkan oleh senyawa/senyawa kimia yang

    disebut obat pembius, suhu dingin, alur listrik, dan penyakit anestesi yang terjadi

    pada sistem sara' pusat menyebabkan organisme tidak sadar atau pingsan

    (9ijayanti et al.#$11).

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    6/14

    III. PEMBAHASAN

    0.1 *aam/*aam *etode +emingsanan Ikan

    erdapat banyak metode pemingsan ikan, +emingsanan dapat dilakukan

    dengan beberapa ara, yaitu menggunakan senyawa kimia (senyawa anestesi),

    suhu dingin, arus listrik, dan penyakit (+ramono #$$1).

    0.1.1 +emingsanan Ikan *enggunakan enyawa Anestesi

    +:*I!5A!A! *:!55;!A&A! BAHA! A!::I

    &elo

    m/

    pok

    +erlakuan9o

    (gr)

    9t

    (gr)

    waktu

    Induk

    si (s)

    9aktu

    pingsa

    n (s)

    waktu

    reo-er

    y (s)

    engkeh 1$ tetesnorm

    al

    186 186

    1#

    menit

    0

    detik

    / /

    1%0 1%6

    17

    menit

    10

    detik

    ##

    menit

    0$

    detik

    #%

    menit

    67

    detik

    # >engkeh 1$ tetes es

    108 106

    1

    menit

    6#

    detik

    7#

    menit

    08

    detik

    menit

    00detik

    18 180

    #1

    menit

    67

    detik

    #8

    menit

    8 detik

    1$

    menit

    0 >engkeh #$ tetes norm

    al

    1

    1 10

    8

    menit

    1$#

    menit

    ##

    menit

    17# 10= 8 == 1

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    7/14

    menit menit menit

    7 >engkeh #$ tetes es

    1=7 1=#

    menit

    18

    detik

    =$

    menit

    18

    menit

    10

    detik

    1=% 1=7

    %

    menit

    76

    detik

    =$

    menit

    % menit

    16

    detik

    6 ereh 1$ tetesnorm

    al

    1%% 11

    0

    menit

    7$

    detik

    8

    menit

    7

    detik

    0 menit

    61detik

    1%7 167

    67

    menit

    06

    detik

    #%

    menit

    0

    detik

    0 menit

    1$

    detik

    % ereh 1$ tetes es

    11 16%$

    menit

    1$

    menit% menit

    1%7 1%%%$

    menit

    16

    menit6 menit

    ereh #$ tetesnorm

    al

    1%1 1681

    menit

    1=

    menit1 menit

    18$ 178

    menit

    6

    menit# menit

    8 ereh #$ tetes es

    161 1618$

    menit

    1%

    menit

    0$

    detik

    18 18 8$menit

    1menit

    #detik

    +embiusan berperan penting dalam proses pengangkutan ikan yang

    mengakibatkan hilangnya kesadaran, pembatasan akti-itas re'le?, dan mengurangi

    pergerakan otot dan tulang, anestesi sebagai suatu kondisi ketika tubuh atau

    bagian tubuh kehilangan kemampuan untuk merasa (insensibility). Anestesi dapat

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    8/14

    disebabkan oleh senyawa kimia, suhu dingin, arus listrik, atau penyakit. Bahan

    anestesi mengganggu seara langsung maupun tidak langsung terhadap

    keseimbangan kationik tertentu di dalam otak selama masa anestesinya. Hal

    tersebut menyebabkan ikan tersebut mati rasa karena menurunnya 'ungsi syara'

    (+ramono #$$1).

    +embiusan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu penurunan suhu

    seara bertahap dan penurunan suhu seara langsung. Imotilisasi dengan

    penurunan suhu seara bertahap dilakukan dengan ara menurunkan suhu media

    air dari suhu normal ke suhu dimana biota mengalami imotilisasi. +enurunan

    dilakukan dengan menambahkan air dingin ke dalam media seara perlahan

    hingga suhu yang diinginkan terapai. Imotilisasi dengan metode langsung

    dilakukan dengan ara memasukkan biota ke dalam air yang suhunya telah diatur.

    +roses panik atau stress terjadi selama 1/# menit (uryaningrum et al.#$$).

    +embiusan dikatakan berhasil bila memenuhi tiga kriteria, yaitu induksi

    bahan pembius dalam tubuh ikan terjadi dalam waktu tiga menit atau kurang

    sehingga ikan lebih mudah ditangani. &epulihan ikan sampai gerakan renangnya

    kembali normal membutuhkan waktu sepuluh menit atau kurang. +embiusan

    dikatan berhasil apabila tidak ditemukan adanya kematian ikan selama lima belas

    menit setelah pembongkaran bila ikan dibius pada konsentrasi yang e'ekti'

    (+ramono #$$1).

    +emingsanan ikan dipengaruhi oleh beberapa 'aktor. 3aktor yang

    berperan penting adalah suhu. Ikan yang ditempatkan pada media dengan suhu

    dibawah suhu ruang tidak dapat bertahan dan pingsan. *etode pemingsanan juga

    berpengaruh terhadap ikan. +enurunan suhu seara langsung akan meneyababkan

    ikan mengalami stress, sedangkan penurunan suhu seara bertahap menyebabkanikan lebih tenang (uwandi et al.dalam 9ijayanti et al.#$11). 3aktor lain yang

    mempengaruhi pemingsanan adalah bobot ikan serta jenis biota. >rustaea lebih

    lama pingsan daripada ikan karena >rustaea memiliki alat perna'asan tambahan

    sehingga dapat bertahan beberapa jam di lingkungan lembab pada suhu rendah

    (9ijayanti et al.#$11).

    Ada beberapa tahap yang diikuti pengurangan respon dalam proses

    pemingsanan ikan. *enurut >oyle et al #$$7, terdapat 7 tahap pemingsanan pada

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    9/14

    ikan yaitusedation, anesthesia, surgical anesthesia, dan death(ikan mati). +ada

    tahapsedation, ikan mengalama pengurangan gerak serta perna'asan. +ada tahap

    anesthesiaikan mengalami kehilangan kesetimbangan seara parsial dan reakti'

    terhadap rangsangan. +ada tahapsurgical anesthesia, ikan mengalami kehilangan

    kesetimbangan seara total dan tidak ada reaksi ketika diberi ransangan. +ada

    tahap death, na'as dan jantung berhenti, jika kelebihan bahan anestesi akan

    mengakibatkan kematian ikan yang lebih awal.

    ementara itu menurut Iwama et al (1=8=) terdapat 0 tahap pemingsanan

    dan 0 tahap pemulihan. ahap anestesia pertama ikan mengalami kehilangan

    keseimbangan, pada tahap kedua gerak ikan hilang tetapi masih ada gerakan

    operkulum. ahap ketiga sama seperti tahap kedua namun diikuti dengan

    hilangnya pergerakan operkulum. ahap pemulihan yang pertama ikan masih

    tidak dapat bergerak namun pergerakan operkulum mulai tampak. ahap kedua

    pergerakan operkulum seperti biasa dan gerakan tubuh mulai terlihat. ahap

    ketiga ikan sepenuhnya mengalami keseimbangan.

    Bahan anestesi alami yang digunakan adalah ekstrak engkeh dan serai.

    &eepatan pemingsanan ikan tergantung pada dosis yang diberikan. 9aktu

    pemingsanan akan semakin epat apabila dosis yang diberikan juga semakin

    besar, namun hal tersebut dapat menyebabkan kematian pada ikan dikarenakan

    ikan memiliki daya kemampuan untuk beradaptasi yang ukup lambat.

    ebaliknya bila dosis yang diberikan sedikit, maka proses pemingsanan akan

    berlangsung lebih lama. osis bahan anestesi yang diberikan untuk

    memingsankan ikan tergantung dari jenis ikan, ukuran ikan, kepadatan ikan saat

    ditransportasikan, jenis bahan anestesi, dan jarak transportasi ikan ke tempat

    tujuan (+ramono #$$1).Bahan anestesi yang paling epat atau e'ekti' dalam pemingsanan ikan

    adalah ekstrak engkeh dengan jumlah tetesan #$ tetes, yang membutuhkan waktu

    induksi selama 8 menit. 9aktu induksi tersebut merupakan waktu yang ideal

    dalam proses anestesi ikan menurut 5unn (#$$1). Bahan anestesi ekstrak engkeh

    lebih e'ekti' jika dibandingkan dengan serai. Hal tersebut sesuai dengan literatur

    yang menjelaskan bahwa ekstrak engkeh menghasilkan bahan akti' eugenol yang

    dapat menjadi agen anestesi yang menjanjikan dalam akuakultur. :ugenol

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    10/14

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    11/14

    Anestesi yang ideal adalah anestesi yang mampu memingsankan ikan

    kurang dari tiga menit dan menyadarkan kembali kurang dari lima menit. Bahan

    anestesi yang digunakan juga tidak boleh mengandung raun bagi ikan dan

    manusia serta mudah larut dalam media pelarut (5unn #$$1 dalam +ramono

    #$$#). *enurut 9right dan Hall (1=%1) pembiusan ikan meliputi tiga tahap, yaitu

    berpindahnya bahan pembius dari lingkungan ke dalam muara perna'asan

    organisme, di'usi membran dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya

    penyerapan bahan pembius ke dalam darah dan sirkulasi darah dan di'usi jaringan

    menyebarkan substansi ke seluruh tubuh dimana keepatan distribusi dan

    penyerapan oleh sel beragam tergantung pada persediaan darah dan kandungan

    lemak pada setiap jaringan. Ikan dapat menyerap bahan anestesi melalui jaringan

    otot, saluran penernaan dengan ara injeksi atau melalui insang.

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    12/14

    IV. KESIMPULAN

    7.1 &esimpulan

    Bahan anestesi yang paling epat atau e'ekti' dalam pemingsanan ikan

    adalah ekstrak engkeh dengan membutuhkan waktu induksi selama 8 menit.

    9aktu induksi tersebut merupakan waktu yang ideal dalam proses anestesi ikan

    menurut 5unn (#$$1). Bahan anestesi ekstrak engkeh lebih e'ekti' jika

    dibandingkan dengan serai. Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menjelaskan

    bahwa ekstrak engkeh menghasilkan bahan akti' eugenol yang dapat menjadi

    agen anestesi yang menjanjikan dalam akuakultur. :ugenol merupakan komponen

    kimia utama pada ekstrak engkeh dengan kadar yang berkisar antara 8$@ sampai

    =$@. Imotilisasi ikan dengan bahan anestesi ekstrak engkeh dan serai yang

    menggunakan es kurang e'ekti' jika dibandingkan dengan penggunaan bahan

    anestesi yang normal. Bahan anestesi yang diberi es enderung lebih lama dalam

    memingsankan ikan dan waktu reco"erynya juga epat, sehingga tidak e'ekti'

    apabila diterapkan pada transportasi ikan jarak jauh.

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    13/14

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdullah "". #$1#. Te#ni# imotilisasi mengguna#an e#stra# hati batang pisang

    $%usa spp.& dalam simulasi transportasi #ering i#an ba'al air ta'ar

    (Clossoma macropomum) CskripsiD. Bogor2 epartemen eknologi Hasil

    +erairan. Institut +ertanian Bogor.

    C&&+D &ementerian +erikanan dan &elautan. #$1$. Statisti# Peri#anan (udidaya

    )ndonesia.

  • 7/24/2019 TUGAS MAKALAH PENANGANAN

    14/14

    TEKNIK PEMINGSANAN IKAN (IMOTILISASI)

    MENGGUNAKAN BAHAN ANESTETIK DALAM

    PENGEMASAN IKAN KERAPU LUMPUR

    Oleh:

    SYAIFUDDIN

    12.!."11.#$

    PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

    BANGKALAN

    21#