penanganan penyimpanan kentang bibit

Upload: rizal-ambarita

Post on 19-Feb-2018

268 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    1/92

    PENANGANAN PENYIMPANAN KENTANG BIBIT

    (Solanum tuberosumL.) DI HIKMAH FARM,

    PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT

    OLEH:

    AFIFAH FARIDA JUFRI

    A24070013

    DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

    FAKULTAS PERTANIAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2011

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    2/92

    RINGKASAN

    AFIFAH FARIDA JUFRI. Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    (Solanum tuberosum L.) di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa

    Barat. Dibawah bimbingan MEGAYANI SRI RAHAYU dan ASEP

    SETIAWAN.

    Magang dilakukan untuk memperoleh pengalaman dan mempelajari

    kegiatan budidaya tanaman kentang, penanganan pasca panen kentang konsumsi

    dan kentang bibit serta pemasarannya baik secara teknis maupun manajerial.

    Magang dilaksanakan mulai 14 Februari-14 Juni 2011 di Hikmah Farm, Desa

    Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

    Kegiatan magang dilakukan dengan mengikuti semua kegiatan perusahaan sesuai

    standar operasional.

    Tanaman kentang merupakan salah satu bahan makanan yang

    mengandung jenis karbohidrat. Tanaman kentang memiliki potensi dan prospek

    yang baik untuk mendukung program diversifikasi dalam rangka mewujudkan

    ketahanan pangan berkelanjutan (The International Potato Center, 2008).

    Produktivitas kentang di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 16.51 ton/ha dan

    pada tahun 2010 menurun menjadi 15.95 ton/ha (BPS, 2011). Penurunan

    produktivitas kentang tersebut disebabkan karena penanganan pascapanen kentang

    bibit yang kurang baik terutama selama penyimpanan yang menyebabkan

    penurunan kualitas kentang bibit.

    Hikmah Farm merupakan perusahaan kentang bibit bersertifikat dengan

    produksi mencapai 1 000 ton/tahun. Ketersediaan bibit berkualitas di Hikmah

    Farm didukung oleh cara penyimpanan umbi yang baik. Umbi kentang memiliki

    masa dormansi sehingga umbi tidak bisa langsung ditanam setelah panen.

    Penanganan umbi selama masa penyimpanan akan mempengaruhi pertumbuhan

    tunas umbi. Hikmah Farm memiliki gudang penyimpanan bersuhu dingin (40C),

    penyimpanan dengan suhu ruang (250C) dan penyimpanan dengan perlakuan gas

    CS2.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    3/92

    Hasil pengamatan terhadap pengaruh suhu simpan dan diameter umbi

    terhadap masa dormansi menunjukkan umbi yang disimpan di suhu dingin (40C)

    belum mengalami pertunasan setelah 16 minggu penyimpanan sedangkan umbi

    yang disimpan di suhu ruang mulai bertunas pada minggu ke-12 dan mencapai

    100% pada minggu ke 16. Penurunan bobot umbi yang disimpan di suhu ruang

    lebih besar daripada umbi yang disimpan di suhu dingin. Hama penyakit lebih

    banyak ditemui pada umbi yang disimpan di suhu ruang yaitu sebesar 16.47%.

    Hasil pengamatan pengaruh perlakuan penyimpanan umbi terhadap

    pertumbuhan tunas menunjukkan bahwa umbi yang disimpan menggunakan

    metode II (penyimpanan umbi selama 2 bulan di suhu ruang dilanjutkan

    pemberian gas CS2) mengalami pertumbuhan tunas yang lebih lambat daripada

    metode simpan I (penyimpanan umbi selama 4 bulan di suhu ruang) dan metode

    simpan III (penyimpanan umbi selama 2 bulan di suhu ruang dan 3 bulan di suhu

    dingin.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    4/92

    PENANGANAN PENYIMPANAN KENTANG BIBIT

    (Solanum tuberosumL.) ) DI HIKMAH FARM,

    PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT

    Skripsi sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

    pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

    AFIFAH FARIDA JUFRI

    A24070013

    DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

    FAKULTAS PERTANIAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2011

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    5/92

    Judul : PENANGANAN PENYIMPANAN KENTANG BIBIT

    (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM,

    PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARATNama : AFIFAH FARIDA JUFRI

    NIM : A24070013

    Menyetujui,

    Pembimbing I Pembimbing II

    Ir. Megayani Sri Rahayu, MS Dr. Ir. Asep Setiawan, MS

    NIP. 19640520 198803 2 001 NIP. 19620916 198703 1 002

    Mengetahui,Ketua Departemen

    Agronomi dan HortikulturaFakultas Pertanian, IPB

    Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr

    NIP. 19611101 198703 1 003

    Tanggal Kelulusan:

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    6/92

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Pekanbaru, Riau pada tanggal 25 Mei 1989. Penulis

    merupakan anak ketiga dari Bapak Jufri Hasan dan Jamalia Farida.

    Tahun 2001 penulis lulus dari SD Negeri 002 Sukajadi, Pekanbaru. Tahun

    2004 menyelesaikan studi di SLTP Negeri 13 Pekanbaru dan tahun 2008 penulis

    lulus dari SMA negeri 8 Pekanbaru. Penulis diterima di IPB melalui jalur USMI

    pada tahun 2007. Penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Agronomi dan

    Hortikultura, Fakultas Pertanian.

    Penulis aktif di berbagai organisasi mahasiswa. Tahun 2009 penulis aktif

    sebagai pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Faperta (BEM A), tahun 2010

    menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Agronomi. Tahun 2010-2011 penulis

    menjadi asisten praktikum mata kuliah Ilmu Tanaman Pangan dan Ekologi

    Pertanian.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    7/92

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan

    rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

    berjudul Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di

    HIKMAH FARM, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat dengan baik. Skripsi ini

    merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Institut

    Pertanian Bogor.

    Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

    1. Ir. Megayani Sri Rahayu, MS dan Dr. Ir. Asep Setiawan, MS sebagai

    dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, dan doa

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

    2. Dr. Ir. Ni Made Armini Wiendi, MS sebagai dosen penguji yang telah

    memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan skripsi ini.

    3.

    Prof. Slamet Susanto sebagai dosen pembimbing akademik atas bimbingan

    selama pelaksanaan kuliah

    4. Seluruh staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura dan staf

    Komisi Pendidikan yang telah membantu penulis selama menjadi

    mahasiswa Agronomi dan Hortikultura.

    5. Kedua orang tua dan empat saudara penulis atas dukungan, doa dan

    semangat kepada penulis.

    6. H. Moch. Adung dan Hj. Cucun Cunarsih sebagai pemilik perusahaan

    yang bersedia menerima penulis untuk melaksanakan magang di Hikmah

    Farm

    7.

    Ir. Bunyan Ismail sebagai pembimbing lapang selama penulismelaksanakan kegiatan di Hikmah Farm

    8.

    Ir. Wildan Mustofa, MM, Atieq M, SSi, Ir. Ela Nurlaela dan seluruh staf

    dan karyawan Hikmah Farm atas bimbingan dan bantuan kepada penulis

    selama magang di Hikmah Farm.

    9.

    Gina R. Utami dan Anne Syaifurrahmah sebagai teman satu bimbingan

    yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam

    menyelesaikan skripsi.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    8/92

    10.Seluruh teman-teman AGH 44 Bersatu, karena AGH 44 adalah keluarga.

    11.Seluruh teman-teman IPB selama penulis menjadi mahasiswa IPB

    Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

    membutuhkan

    Bogor, 12 September 2011

    Penulis

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    9/92

    DAFTARISI

    Halaman

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

    PENDAHULUAN ............................................................................................... 1Latar Belakang .......................................................................................... 1

    Tujuan ....................................................................................................... 3

    TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 4

    Botani Kentang ......................................................................................... 4Pembibitan Kentang .................................................................................. 5

    Penyimpanan Kentang ............................................................................... 6Dormansi .................................................................................................. 7

    METODE MAGANG ........................................................................................ 10

    Tempat dan Waktu ................................................................................... 10

    Metode Pelaksanaan ................................................................................ 10

    Pengamatan dan Pengumpulan Data ........................................................ 11

    Analisis Data dan Informasi ..................................................................... 12

    KEADAAN UMUM .......................................................................................... 13

    Sejarah Perusahaan .................................................................................. 13Lokasi Perusahaan dan Letak Wilayah Administratif ............................... 13

    Sarana dan Prasarana Perusahaan ............................................................ 14Kemitraan Perusahaan ............................................................................. 15

    Keadaan Iklim dan Tanah ........................................................................ 15Luas Areal dan Tata Guna Lahan ............................................................. 16

    Keadaan Tanaman dan Produksi .............................................................. 16

    Struktur Organisasi .................................................................................. 17

    PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG ....................................................... 20

    Aspek Teknis ............................................................................................ 20

    Pembibitan ....................................................................................... 20

    Pemeriksaan Kentang Bibit oleh BPSBTPH ..................................... 21

    Persiapan Lahan ............................................................................... 23

    Penanaman ....................................................................................... 25

    Pemeliharaan Tanaman ..................................................................... 28

    Panen................................................................................................ 35Pasca Panen ...................................................................................... 37

    Pemasaran ........................................................................................ 41

    Aspek Manajerial .................................................................................... 43

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    10/92

    PEMBAHASAN ................................................................................................ 45

    KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 54

    Kesimpulan ............................................................................................... 54

    Saran ........................................................................................................ 54

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 55

    LAMPIRAN .................................................................................................... 58

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    11/92

    DAFTAR TABEL

    Nomor Halaman

    1. Sarana dan Prasarana Hikmah Farm ....................................................... 14

    2.

    Luas Areal Produksi Hikmah Farm ......................................................... 16

    3.

    Standar Pemerikasaan Lapang ................................................................ 22

    4. Standar Pemeriksaan Umbi di Gudang.................................................... 22

    5. Dosis Pestisida Kebun Pasir Angin ......................................................... 31

    6.

    Ukuran Diameter Bibit Kentang ............................................................. 37

    7. Bobot Umbi dan Jumlah Umbi per kg ..................................................... 38

    8. Harga Bibit ............................................................................................. 41

    9.

    Produksi dan Produktivitas Bibit Kentang Kebun Kiara Jeuntas

    Varietas Granola ..................................................................................... 45

    10.Persentase Umbi yang Terserang Hama dan Penyakit selama

    4 Bulan Penyimpanan di Suhu kamar dan Suhu Dingin .......................... 46

    11.Penurunan Bobot Umbi Varietas Granola G3 BerdasarkanPerbedaan Suhu Simpan ......................................................................... 49

    12.Penurunan Bobot Umbi Varietas Granola G3 Berdasarkan

    Ukuran Umbi (Diameter) ........................................................................ 49

    13.Waktu Muncul Tunas Terhadap Perlakuan Penyimpanan ........................ 51

    14.Perkembangan Tunas dan Penurunan Bobot Umbi pada 8 MSP .............. 51

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    12/92

    DAFTAR GAMBAR

    Nomor Halaman

    1. Pola Perbanyakan Kentang Bibit ............................................................ 20

    2.

    Tanaman Kentang Hasil Penyetekan Tunas Berumur 2 Minggu .............. 21

    3.

    Tanaman Kentang ................................................................................... 22

    4. Bedengan ............................................................................................... 25

    5. Pemberian Pupuk .................................................................................. 27

    6.

    Penyiangan Gulma ................................................................................. 28

    7. Pemupukan Susulan ............................................................................... 29

    8. Akibat Pembumbunan yang Terlambat ................................................... 30

    9.

    Pengairan SistemFurrow....................................................................... 31

    10.Pengendalian Hama dan Penyakit ........................................................... 30

    11.Tanaman Off Type ................................................................................... 35

    12.Langkah-Langkah Pemanenan Umbi ...................................................... 36

    13.Hasil Penyortiran di Lapangan ................................................................ 38

    14.Mesin Grading........................................................................................ 38

    15.

    Gudang Penyimpanan ............................................................................. 39

    16.Kemasan Kentang .................................................................................. 40

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    13/92

    DAFTAR LAMPIRAN

    Nomor Halaman

    1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas ........... 59

    2. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Asisten Mandor........................ 61

    3. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Asisten Kepala Kebun .............. 63

    4.

    Lokasi dan Peta Wilayah Perusahaan ...................................................... 67

    5. Data Curah Hujan .................................................................................. 68

    6.

    Data Panen ............................................................................................. 69

    7.

    Struktur Organisasi Perusahaan .............................................................. 70

    8.

    Jabatan Hikmah Farm ............................................................................. 71

    9. Kebutuhan Bibit per Hektar .................................................................... 72

    10.Produksi Kentang Konsumsi dan Kentang Bibit Hikmah Farm ............... 73

    11.Analisis Biaya Produksi Pembibitan G2 per Ha tahun 2009 .................... 74

    12.Sidik Ragam Penurunan Bobot Umbi Berdasarkan Diameterdan Suhu Penyimpanan ......................................................................... 75

    13.Sidik Ragam Jumlah Tunas .................................................................... 76

    14.Sidik Ragam Panjang Tunas ................................................................... 77

    15.Sidik Ragam Penurunan Bobot Umbi ..................................................... 78

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    14/92

    1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian masyarakatnya bekerja

    pada bidang pertanian, salah satunya tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura

    memberikan kontribusi yang cukup besar dalam kebutuhan pangan, peningkatan

    ekspor, peningkatan pendapatan petani dan pemenuhan gizi keluarga. Salah satu

    tanaman hortikultura yang memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan pangan

    adalah tanaman kentang (Solanum tuberosum L). Tanaman kentang memiliki

    potensi dan prospek yang baik untuk mendukung program diversifikasi dalamrangka mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan (The International Potato

    Center, 2008).

    Tanaman kentang berasal dari Amerika Latin daerah pegunungan Andes

    di Bolivia dan Peru dan menyebar ke Eropa melalui pedagang Spanyol. Tanaman

    kentang masuk ke Indonesia di sekitar Cimahi, Bandung sejak penjajahan Belanda

    pada tahun 1794. Tanaman kentang berkembang dengan pesat dan menyebar di

    Brastagi (Sumut), Kerinci (Jambi), Pangalengan (Jabar), Dieng (Jateng), Tengger

    (Jatim) dan Toraja (Sulsel). Kentang di Indonesia difungsikan menjadi sayuran

    dan bahan pelengkap menu utama. Kebutuhan kentang mulai meningkat pada

    tahun 1900an saat restoran cepat saji masuk dengan kentang goreng (Sunarjono,

    2004).

    Tanaman kentang merupakan salah satu bahan makanan yang

    mengandung jenis karbohidrat kompleks. Kandungan karbohidrat pada kentang

    mencapai sekitar 18%, protein 2.4% dan lemak 0.1%. Total energi yang diperoleh

    dari 100 gram kentang adalah sekitar 80 kkal (Astawan, 2004), sehingga kentang

    dapat digunakan sebagai pengganti nasi. Kentang juga mengandung vitamin C

    yang mencapai 31 mg dalam 100 gram kentang. Kentang dapat dimanfaatkan

    sebagai campuran dalam olahan kue, perkedel, kroket, bubur, kripik kentang

    (potato chip), kentang goreng, kukus, rebus, dan salad.

    Produktivitas kentang di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 16.51 ton/ha

    dan pada tahun 2010 menurun menjadi 15.95 ton/ha (BPS, 2011). Produktivitas

    kentang di Indonesia masih berada dibawah produktivitas kentang di Eropa yang

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    15/92

    2

    mencapai 25.0 ton/ha (The International Potato Center, 2008). Rendahnya

    produktivitas tersebut disebabkan oleh teknik budidaya yang belum optimal,

    penanganan pasca panen yang kurang baik dan kurangnya ketersediaan bibit yang

    bermutu dan bersertifikat. Data Direktorat Jendral Hortikultura (2010)

    menunjukkan bahwa pada tahun 2008 kebutuhan bibit kentang sebesar 96 277 ton

    sedangkan ketersediaan bibit bersertifikat dalam negeri hanya sebesar 8 066 ton

    (8.3%). Hidayat (2010) menyatakan pemenuhan kebutuhan bibit kentang

    bersertifikat secara nasional hingga kini hanya mencapai 10%, sedangkan sisanya

    menggunakan bibit hasil seleksi sendiri yang berkualitas rendah.

    Salah satu faktor yang mempengaruhi ketersediaan bibit dan rendahnya

    mutu kentang bibit adalah cara penyimpanan di gudang (Pantastico, 1975).

    Penyimpanan kentang bibit bertujuan untuk mencegah dan mengurangi kerugian

    akibat kerusakan panen yang dapat menjadi sumber berkembangnya penyakit

    pada bibit.

    Kentang bibit memiliki masa dormansi dimana umbi kentang tidak akan

    bertunas sampai waktu tertentu. Selama masa dormansi, kentang bibit dapat

    disimpan di gudang bersuhu dingin (cool storage) dan di gudang terang bersuhu

    ruang. Penyimpanan kentang bibit pada gudang bersuhu dingin dapat

    memperpanjang masa dormansi sedangkan penyimpanan di suhu ruang akan

    menyebabkan umbi bertunas sesuai masa dormansinya. Masa dormansi kentang

    bibit dapat dipercepat dengan pemberian gas CS2 atau penyimpanan kentang bibit

    pada suhu berganti.

    Penyimpanan kentang bibit di suhu dingin dilakukan jika produksi kentang

    bibit melebihi permintaan pasar sehingga pertunasan kentang bibit dapat ditunda

    karena masa dormansi menjadi lebih panjang. Penyimpanan kentang bibit di suhuruang dilakukan jika produksi bibit sama dengan permintaan pasar sehingga

    pertunasan kentang sesuai dengan waktu tanam. Pematahan dormansi tersebut

    dilakukan jika produksi bibit lebih sedikit daripada permintaan bibit saat musim

    tanam. Pengaturan penyimpanan kentang bibit tersebut dapat menjaga

    ketersediaan kentang bibit.

    Daerah sentra produksi kentang di Indonesia adalah Pangalengan, Jawa

    Barat. Perusahaan yang dapat menyediakan kentang bibit dalam produksi tinggi di

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    16/92

    3

    Jawa Barat adalah Hikmah Farm. Hikmah Farm dapat menghasilkan sekitar 600

    ton/tahun kentang konsumsi dan 1 000 ton/tahun kentang bibit. Hikmah Farm

    memiliki tiga gudang penyimpanan bibit kentang yaitu suhu ruang, suhu dingin

    dan menggunakan gas sehingga Hikmah Farm dapat memenuhi permintaan bibit.

    Tujuan Magang

    Kegiatan magang ini bertujuan memperluas wawasan dan meningkatkan

    kemampuan profesional serta pengalaman kerja baik secara teknis maupun

    manajerial melalui kerja nyata di perusahaan. Tujuan khusus dari kegiatan

    magang ini untuk mengetahui pengaruh suhu simpan dan diameter umbi terhadap

    masa dormansi dan pengaruh perlakuan penyimpanan terhadap pertumbuhan

    tunas bibit kentang di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    17/92

    4

    TINJAUAN PUSTAKA

    Botani Kentang

    Tanaman kentang (Solanum tuberosumL.) dikenal sebagai The King of

    Vegetable dan produksinya menempati urutan keempat dunia setelah beras,

    gandum dan jagung (The International Potato Center, 2008). Tanaman kentang

    berasal dari wilayah pegunungan Andes di Peru dan Bolivia dan telah menjadi

    makanan penting di Eropa. Tanaman kentang liar dan yang dibudidayakan dapat

    bertahan di habitat tumbuhnya (in situ) dengan baik karena umbinya memiliki

    kadar air, pati, dan cadangan hara lain yang memungkinkan untuk regenerasi(Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

    Kentang diklasifikasikan ke dalam kelas Magnoliopsida, Sub kelas

    Asteridae, Ordo Solanales, Famili Solanaceae, Genus Solanum, dan Spesies

    Solanum tuberosum. Tanaman Solanum tuberosumdibagi menjadi dua subspesies,

    yaitu S. andigena dan S. tuberosum. S. andigena tumbuh di daerah pegunungan

    Andes dengan kondisi panjang hari yang pendek sedangkan S.tuberosum yang

    dapat tumbuh pada panjang hari yang lebih lama dan dikembangkan di seluruh

    dunia (The International Potato Center, 2008)

    Tanaman kentang (Solanum tuberosum. L) merupakan tanaman herba

    tahunan. Tinggi tanaman mencapai 100 cm dari permukaan tanah. Daun tanaman

    kentang menyirip majemuk dengan lembar daun bertangkai, dan batang di bawah

    permukaan tanah (stolon). Stolon tersebut dapat menimbun dan menyimpan

    produk fotosintesis pada bagian ujungnya sehingga membentuk umbi. Pada umbi

    terdapat banyak mata yang bersisik yang dapat menjadi tanaman baru. Warna

    daging umbi biasanya kuning muda atau putih tetapi ada kultivar yang berwarna

    kuning cerah, jingga, merah atau ungu. Bentuk umbi beragam, ada yang

    memanjang, kotak, bulat atau pipih (Sunarjono, 2004)

    Menurut Williams et al. (1993), kentang merupakan tanaman daerah

    beriklim sedang (subtropis) dan dataran tinggi (1 000 - 3 000 meter). Suhu yang

    optimum untuk tanaman kentang sekitar 160 sampai 210C dengan kelembaban

    udara 80-90%. Nonnecke (1989) menyatakan bahwa pembentukan umbi yang

    optimum dapat terbentuk pada suhu 160C, berkurang pada 210C dan berhenti pada

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    18/92

    5

    suhu 290C. Tanaman kentang sensitif terhadap kondisi lingkungan yang terlalu

    dingin. Kentang dapat tumbuh baik pada tanah dengan pH 5.0-5.5. Menurut

    Sunarjono (2004) pada tanah asam, kentang mudah terserang nematoda sedangkan

    pada tanah basa tanaman kentang dapat keracunan unsur K dan mudah terserang

    penyakit kudis.

    Pembibitan Kentang

    Kegiatan pemeliharaan dan pembibitan kentang bibit lebih intensif

    daripada kentang konsumsi. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada

    pembibitan selain pengendalian hama dan penyakit juga dilakukan seleksi

    tanaman (rouging). Rouging adalah membuang tanaman yang menyimpang dari

    tanaman utama dengan tujuan untuk menjaga kemurnian tanaman. Tanaman yang

    menyimpang tersebut dapat berupa campuran dari varietas lain, tanaman

    abnormal, tanaman sakit, tanaman yang terserang virus, dan gulma (Sulaeman, et

    al., 1997).

    Waktu panen tanaman kentang untuk pembibitan yang baik adalah ketika

    bagian atas tanaman sudah mati dan mengering. Umur panen tergantung varietas

    dan iklim. Umbi yang siap panen dapat dilihat dari kulit umbi yang melekat

    dengan daging umbi dan tidak terkelupas jika ditekan. Umbi yang telah dipanen

    harus di sortasi dan grading di lapangan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk

    mencegah terbawanya kentang bibit yang telah terinfeksi penyakit ke gudang

    penyimpanan.

    Pembibitan kentang adalah kegiatan menghasilkan umbi kentang yang

    diarahkan untuk dipergunakan sebagai bahan tanam musim berikutnya (Sahat, et

    al.,1989). Tanaman kentang pada umumnya diperbanyak dengan umbi. Umbi

    kentang terbentuk dari pembengkakan stolon. Kentang yang diperbanyak melalui

    umbi yaitu penanaman umbi kentang yang telah mengalami pertunasan dan siap

    tanam. Menurut Beukema dan Zaag (2007), ada 5 bentuk bibit kentang yaitu bibit

    dorman, bibit muda (apical dominance), bibit normal, bibit dengan tunas

    bercabang dan bibit yang sudah tua.

    Bibit dorman adalah bibit yang masih dalam masa istirahat dan tidak

    memiliki tunas. Bibit muda (apical dominance) yaitu bibit yang memiliki satu

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    19/92

    6

    mata tunas yang tumbuh pada ujung umbi (tunas apikal). Bibit normal yaitu bibit

    yang memiliki banyak tunas (multiple sprout growth) sedangkan bibit dengan

    tunas yang telah bercabang (branched sprout growth) mulai memasuki fase tua.

    Bibit yang sudah tua (senility) yaitu tunas bibit telah bercabang dan umbi telah

    keriput karena kehilangan bobot yang tinggi akibat respirasi dan kekurangan

    cadangan makanan.

    Bibit yang paling baik ditanam adalah bibit dengan fase bibit muda dan

    bibit muda dengan banyak tunas. Bibit yang ditanam pada fase tersebut akan lebih

    tahan terhadap serangan hama dan penyakit dan memiliki jumlah batang yang

    normal yang dapat mempengaruhi produksi umbi. Bibit yang memiliki tunas yang

    telah bercabang akan tumbuh dengan cepat, tetapi tanaman ini akan mudah

    terserang hama dan penyakit. Hasil dari penggunaan umbi ini akan menghasilkan

    jumlah batang yang banyak tetapi t idak produktif, tanaman akan lebih cepat mati

    dan produksi yang dihasilkan rendah. Umbi tidak akan tumbuh jika menggunakan

    bibit yang dorman dan bibit tua. Pada bibit tua, umbi akan mengalami

    kemunduran daya berkecambah.

    Penyimpanan Kentang Bibit

    Umbi kentang memiliki masa dormansi dan membutuhkan waktu untuk

    bertunas. Lama dormansi tergantung varietas, cuaca, keadaan saat tanam, umur

    umbi ketika panen dan kondisi gudang penyimpanan. Kondisi gudang

    penyimpanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan selama umbi

    mengalami masa dormansi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan selama

    penyimpanan umbi yaitu suhu, kelembaban dan sirkulasi udara pada gudang.

    Suhu yang rendah (30-50C) selama penyimpanan dapat memperpanjang

    umur fisiologis dan meningkatkan produksi (Sahat, et al., 1989). Penyimpanan

    bibit kentang dengan suhu dibawah 20C akan merusak pertumbuhan tunas

    (Nonnecke, 1989) sedangkan penyimpanan umbi pada suhu tinggi (180-250C)

    dapat mempercepat pertunasan. Kelembaban gudang yang baik untuk pembibitan

    yaitu sekitar 75-90%. Kelembaban yang terlalu kering akan menyebabkan

    besarnya kehilangan bobot pada umbi, sedangkan kelembaban yang terlalu tinggi

    dapat mempermudah pengembunan yang menyebabkan umbi lembab dan akan

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    20/92

    7

    mengalami pembusukan. Sirkulasi udara gudang yang baik akan mencegah infeksi

    hama dan penyakit pada umbi. Sirkulasi udara pada gudang dapat dijaga dengan

    tidak menumpuk umbi terlalu padat.

    Dormansi

    Dormansi pada umbi kentang yaitu umbi tidak akan bertunas sampai

    waktu tertentu walaupun telah diberikan kondisi pertumbuhan tunas yang paling

    optimum (Higashiyama, 1994). Dormansi pada umbi kentang dipengaruhi oleh

    varietas, umur umbi ketika panen, keadaan lingkungan saat tanam, dan kondisi

    simpan umbi (Beukema dan Zaag, 2007).

    Varietas kentang yang berbeda akan mempengaruhi umur dormansi dan

    perkembangan fisiologi. Menurut Rowe (1993) ada 5 tahap perkembangan

    fisiologi umbi kentang mulai dari umbi bertunas, membentuk tanaman, induksi

    dan pertumbuhan stolon, pembentukan umbi dan pemasakan umbi. Masa

    pemasakan umbi akan mempengaruhi waktu panen umbi. Menurut Beukema dan

    Zaag (2007) umbi yang dipanen lebih muda akan memiliki masa dormansi yang

    lebih lama daripada umbi yang dipanen lebih tua

    Perkembangan fisiologi umbi juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan

    tanam seperti musim ketika tanam, suhu lingkungan, dan kondisi tanah. Umbi

    akan memiliki masa dormansi yang lebih pendek ketika tumbuh dengan kondisi

    suhu yang tinggi (Olsen dan Hornbacher, 2002).

    Suhu gudang penyimpanan dapat mempengaruhi lama masa dormansi

    umbi kentang. Kentang akan memiliki masa dormansi yang lebih panjang jika

    disimpan pada suhu 40C daripada disimpan dengan suhu 250C. Penyimpanan

    umbi kentang pada suhu yang berubah-ubah dari rendah ke tinggi akan lebih

    mempercepat masa dormansi daripada umbi yang disimpan pada suhu tinggi yang

    konstan (Beukema dan Zaag, 2007).

    Dormansi memiliki keuntungan dan kekurangan dalam musim tanam.

    Dormansi dapat mempertahankan umur umbi lebih lama, dapat mencegah

    pertunasan di lapangan dan merupakan mekanisme untuk mempertahankan hidup.

    Kekurangan dari dormansi yaitu umbi kentang tidak dapat ditanam sepanjang

    tahun, dan membutuhkan waktu yang lama untuk bertunas sehingga dibutuhkan

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    21/92

    8

    cara untuk mematahkan sifat dormansi pada umbi kentang (Goldsworthy dan

    Fisher, 1992). Pematahan dormansi sangat penting dalam memproduksi umbi

    kentang diluar musim tanam. Pematahan dormansi pada umbi dapat dilakukan

    dengan cara perlakuan suhu dan perlakuan kimia.

    Perlakuan suhu

    Pematahan dormansi dapat dilakukan dengan menyimpan umbi pada suhu

    180-25

    0C. Umbi akan mulai bertunas setelah 3-4 bulan penyimpanan.

    Penyimpanan pada suhu ini merupakan pematahan dormansi untuk varietas umbi

    yang memiliki masa dormansi yang lebih pendek (Bryan, 1989). Selain

    penyimpanan pada suhu tinggi, pematahan dormansi juga dapat dilakukan dengan

    suhu berganti. Suhu berganti yaitu dengan menyimpan umbi pada suhu dingin

    dilanjutkan dengan menyimpan umbi pada suhu tinggi. Selama penyimpanan

    umbi pada suhu dingin, kegiatan respirasi umbi akan menurun tetapi setelah

    pemindahan umbi ke suhu ruang maka laju respirasi akan melebihi umbi yang

    disimpan di suhu dingin (Goldsworthy dan Fisher, 1992).

    Perlakuan kimia

    Pematahan dormansi dapat menggunakan GA3(Asam giberelin), CS2(gas

    karbon disulfide), atau gas rindite. Zat kimia tersebut akan mempengaruhi enzim-

    enzim yang terdapat pada umbi kentang. Pematahan dormansi dengan perlakuan

    kimia menyebabkan pembentukan tunas umbi yang dominan adalah tunas apikal

    sehingga jumlah mata tunas yang tumbuh menjadi sedikit.

    Asam giberelin dapat mematahkan dormansi umbi kentang dengan cara

    memotong atau melukai umbi agar GA3 dapat menembus umbi (Bryan, 1989).

    GA3 dapat merangsang sintesis enzim-enzim yang berhubungan dengan hidrolisis

    terutama -amilase. Umbi yang telah diberi GA3 disimpan pada suhu ruang.Penggunaan GA3 dengan konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan elongasi

    pada batang saat ditanam, dan akan menyebabkan perubahan bentuk pada umbi

    (Beukema dan Zaag, 2007).

    CS2 merupakan cairan kimia yang mudah menguap, terbakar dan beracun.

    Umbi kentang harus bebas dari luka ketika diberikan gas CS2dan diaplikasikan

    pada ruang yang kedap udara (Bryan, 1989). Setelah aplikasi umbi disimpan di

    suhu ruang (18-250C) dan akan bertunas setelah 2-4 minggu. Menurut Salimi

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    22/92

    9

    (2010) keuntungan penggunaan CS2 yaitu dapat menghasilkan tunas yang lebih

    pendek, tebal, sehat dan tahan terhadap kerusakan, biaya relatif murah karena

    menggunakan konsentrasi yang rendah sekitar 12-25 ml/m3 untuk ukuran bibit

    yang normal dibandingkan menggunkan gas rindite.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    23/92

    10

    METODE MAGANG

    Tempat dan Waktu

    Kegiatan magang dilaksanakan selama empat bulan dimulai pada 14

    Februari sampai dengan 14 Juni 2011. Pelaksanaan magang bertempat di Hikmah

    Farm yang berlokasi di jalan PTPN VIII Kertamanah Km 1, Desa Margamukti,

    Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40378.

    Metode Pelaksanaan

    Kegiatan selama magang meliputi aspek teknis dan manajerial. Kegiatan

    tersebut dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan dengan mengikuti standar

    operasional perusahaan. Jurnal harian kegiatan magang yang telah dilakukan

    dibuat selama kegiatan magang.

    Kegiatan aspek teknis dilakukan selama satu bulan pertama. Kegiatan

    yang dilakukan mengikuti kegiatan karyawan harian lepas (KHL) mencakup

    teknik budidaya di lapangan hingga kegiatan pasca panen di gudang. Kegiatan

    selama menjadi KHL terlampir pada Lampiran 1.

    Kegiatan aspek manajerial dilakukan pada bulan kedua sampai dengan

    keempat. Mahasiswa melakukan kegiatan sebagai pendamping mandor pada bulan

    kedua dan sebagai pendamping kepala kebun pada bulan ketiga dan keempat.

    Kegiatan pendamping mandor adalah membantu pembuatan perencanaan biaya

    dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan,

    membantu mengawasi pekerjaan KHL, membantu melakukan persiapan sebelum

    kegiatan di kebun, membantu membuat laporan harian, mingguan, dan bulananmandor. Kegiatan pendamping kepala kebun meliputi membantu dalam

    penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP), membantu

    pengawasan dan pengelolaan tenaga kerja, dan melakukan analisa terhadap setiap

    kegiatan yang dilakukan mulai dari kegiatan budidaya hingga pascapanen

    digudang. Kagiatan pada aspek manejerial dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    24/92

    11

    Pengamatan dan Pengumpulan Data

    Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

    primer diperoleh dengan cara mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan di

    lapangan, dan wawancara langsung dengan pekerja. Data primer meliputi teknik

    budidaya tanaman di lapangan, panen hingga pasca panen. Data primer

    produktivitas dikumpulkan pada saat panen. Data sekunder diperoleh dari

    perusahaan meliputi kondisi kebun seperti jenis tanaman, jenis tanah, kondisi

    pertanaman, topografi, iklim dan curah hujan, produktivitas, data organisasi,

    jumlah karyawan, dan status karyawan.

    Aspek umum pada magang ini mencakup kegiatan budidaya tanaman di

    lapangan untuk pembibitan, penanganan pasca panen kentang bibit terutama hama

    dan penyakit di gudang hingga pemasaran kentang bibit.

    Pada aspek khusus dilakukan dua pengamatan yaitu pengaruh suhu dan

    diameter umbi terhadap masa dormansi umbi (Pengamatan khusus 1) dan

    pengaruh metode penyimpanan umbi kentang terhadap pertumbuhan tunas

    (Pengamatan khusus 2).

    Pengamatan khusus 1 menggunakan kentang varietas Granola generasi 3

    (G3). Pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan lengkap teracak

    (completely randomized design) dengan dua faktor perlakuan yaitu suhu dan

    ukuran umbi. Faktor suhu terdiri atas dua taraf yaitu suhu kamar (180-250C) dan

    suhu dingin (40C). Faktor ukuran umbi terdiri atas dua taraf yaitu umbi besar

    (> 55 mm) dan umbi sedang (4555 mm). Jumlah umbi yang diamati adalah 10

    umbi setiap perlakuan dimana setiap satu umbi merupakan satu ulangan. Variabel

    yang diamati adalah penurunan bobot umbi dan waktu muncul tunas.

    Pengamatan khusus 2 menggunakan kentang varietas Granola generasi 4

    (G4). Pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan lengkap teracak

    (completely randomized design) dengan faktor tunggal yaitu perlakukan metode

    penyimpanan umbi yang terdiri atas 3 taraf yaitu metode simpan I, metode simpan

    II dan metode simpan III. Metode simpan I adalah penyimpanan umbi selama 4

    bulan pada suhu kamar, metode simpan II adalah penyimpanan umbi selama 2

    bulan pada suhu kamar dilanjutkan dengan pemberian gas CS2selama 24 jam dan

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    25/92

    12

    metode simpan III adalah penyimpanan umbi selama 2 bulan pada suhu kamar

    dilanjutkan 3 bulan di suhu dingin. Umbi yang telah mendapat perlakuan tersebut

    disimpan dalam suhu kamar selama 8 minggu dan setiap minggunya dilakukan

    pengamatan pertumbuhan tunas dengan variabel pengamatan yaitu waktu muncul

    tunas, jumlah tunas, panjang tunas dan penurunan bobot umbi kentang. Jumlah

    sample umbi yang diamati dari setiap perlakuan adalah 10 umbi dimana setiap

    satu umbi merupakan satu ulangan.

    Analisis Data dan Informasi

    Analisis ragam untuk pengamatan aspek khusus pertama dilakukan

    menggunakan RAL dua faktor dengan model aditif linier yang digunakan:

    Yijk= + i+ j+ ()ij+ ijk

    dimana

    Yij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan ke-j

    = rataan umum

    i = pengaruh perlakuan suhu ke-i

    j = pengaruh perlakuan diameter ke-j

    ij=pengaruh interaksi perlakuan i dan j

    ijk = galat percobaan

    Analisis ragam untuk pengamatan aspek khusus kedua dilakukan

    menggunakan RAL faktor tunggal dengan model aditif linier sebagai berikut:

    Yijk= + i+ j+ ijk

    dimana

    Yij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan ke-j

    = rataan umum

    i = pengaruh perlakuan penyimpanan ke-i

    ijk = galat percobaan

    Uji lanjut terhadap nilai tengah dilakukan menggunakan DMRT (Duncan

    Multiple Range Test) jika hasil analisis ragam berbeda nyata.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    26/92

    13

    KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

    Sejarah Perusahaan

    Hikmah Farm merupakan salah satu produsen kentang bibit yang didirikan

    oleh H. Moch. Adung Safei bersama istrinya Hj. Cucun Cunarsih. Awal

    berdirinya Hikmah Farm dimulai tahun 1962 yang berkonsentrasi pada produk

    kentang sayur. Pada tahun 1982 H. Adung resmi mendirikan PD. Hikmah sebagai

    perusahaan kentang sayur segar karena permintaan kentang sayur yang terus

    meningkat.

    PD. Hikmah mulai mengembangkan bisnis untuk memproduksi kentangbibit skala besar pada tahun 1995 setelah menjalin kerja sama operasi (KSO)

    dengan PTPN VIII dalam penggunaan lahan. PD Hikmah terdaftar sebagai

    produsen dan pedagang bibit kentang bersertifikat sesuai dengan Surat Keputusan

    Pendaftaran Pedagang Bibit Nomor : 074 / BPSBTPH / HAT / Prod / H / II /

    2003. PD. Hikmah menjadi Hikmah Farm pada tahun 2005 sebagai bentuk

    pengembangan perusahaan untuk membangun reputasi didalam usaha agribisnis.

    Kebun Hikmah Farm saat ini seluas 204 ha dengan sepertiga bagian milik

    perusahaan dan dua pertiga bagian milik mitra. Hikmah Farm memperluas

    kegiatan produksi dengan memasuki industri makanan berbasis kentang yang

    dipasarkan di super market dengan merk dagang Balados dan memulai

    mengembangkan tanaman perkebunan yaitu teh dan kopi. Saat ini Hikmah Farm

    menuju perusahaan komersial yang dikelola dengan manajemen modern dan

    tenaga professional.

    Lokasi Perusahaan dan Letak Wilayah Administratif

    Hikmah Farm berada 43 km kearah Selatan Bandung, Jawa Barat. Kantor

    Hikmah Farm terletak di Jalan PT. Perkebunan VIII Kertamanah Km 1, Desa

    Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40378.

    Akses transportasi dan jaringan telekomunikasi yang baik memudahkan untuk

    menemukan lokasi perusahaan.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    27/92

    14

    Hikmah Farm terletak pada 07011 LS dan 107

    035 LB. Lokasi Hikmah

    Farm di kelilingi oleh pegunungan. Gunung Tilu, Lamajang, dan Panglima

    membatasi di sebelah Barat, gunung Nini, Kaharu dan Puncak Gede di sebelah

    Timur dan Gunung Waring di sebelah Selatan. Wilayah administratif Hikmah

    Farm berbatasan dengan Kecamatan Cimaung di sebelah Utara, kecamatan

    Kertasari di sebelah Timur, kebupaten Garut di sebelah Selatan dan Kecamatan

    Pasir Jambu di sebelah Barat. Lokasi perusahaan dan wilayah administratif

    Hikmah Farm disajikan pada Lampiran 4.

    Sarana dan Prasarana Perusahaan

    Hikmah farm dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk menunjang

    kegiatan produksi perusahaan. Sarana dan prasarana Hikmah Farm disajikan pada

    Tabel 1.

    Tabel 1. Sarana dan Prasarana di Hikmah Farm

    Fasilitas Jumlah(Unit)

    Fungsi

    Kantor 1 Sebagai pusat kegiatan administrasiGudang permanen 2

    -

    Gudang biru Tempat pemeriksaan dan penyimpanan kentangbibit bersertifikat

    - Gudangkonsumsi

    Tempat penyimpanan kentang sayur, pencucian,dan pengepakan kentang konsumsi yang akan

    dipasarkanGudang semi

    permanen

    5

    -

    Gudang hitam Tempat penyimpanan kentang bibit di cool

    storage

    - Gudang kuning Tempat penyimpanan kentang sebelum disortasi

    dan di grading.

    -

    Gudang wetan Tempat penyimpanan kentang bibit dari lapangan-

    Gudang kidul Tempat penyimpanan kentang konsumsi

    - Gudang pupuk Tempat penyimpanan pupuk

    Screen house 6 Lahan produksi kentang bibit dari generasi ke-0

    (G0) menjadi generasi ke-1 (G1)

    Green House 4 Lahan aklimatisasi planlet menjadi kentang bibit

    G0

    Irigasi sprinkler Tidakterdata

    Untuk memudahkan penyiraman tanaman

    Pabrik 1 Tempat pengolahan kentangRadio monitor Tidak

    terdata

    Untuk memudahkan komunikasi di kebun antar

    mandor

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    28/92

    15

    Fasilitas Jumlah

    (unit)

    Fungsi

    Komputer 5 Untuk memudahkan pembukuan kegiatan dan

    administrasi

    Truk 6 Untuk pengangkutan hasil panen ke gudang ataubahan tanam ke lahan

    Mobil jeep 3 Untuk mengangkut peralatan penyemprotan hama

    dan penyakit

    Mobil box 1 Untuk pengangkutan kentang konsumsi yang akan

    dipasarkan

    Sumber : Hikmah Farm, 2011

    Kemitraan Perusahaan

    Hikmah Farm melakukan kemitraan dengan beberapa pihak dalam

    penggunaan lahan dan penelitian dan pengembagan tanaman kentang. Hikmah

    Farm melakukan kerjasama operasi (KSO) dalam penggunaan lahan produksi

    dengan PTPN VIII, BPPTK (Badan Pusat Penelitian Teh dan Kina), dan

    pemerintah desa. Hikmah Farm juga melakukan kerjasama dengan petani

    Pangalengan mencakup penyediaan lahan, peminjaman modal untuk produksi dan

    pemasaran hasil panen. Hasil yang diperoleh akan dibagi menggunakan sistem

    bagi hasil antara petani dan Hikmah Farm.

    Kerjasama untuk penelitian dan pengembangan tanaman kentang

    dilakukan dengan IPB (Institut Pertanian Bogor), Balitsa (Balai Penelitian Sayur),

    Balai Pengembangan Benih Kentang (BPBK) Pangalengan, dan Balai

    Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

    (BPSBTPH). Mitra utama Hikmah Farm dalam pemasaran kentang konsumsi

    adalah Yogya Toserba, PT. Lion Superindo, Hero, Lottemart, Setia Budi, Circle-K

    Bali dan Siantar top.

    Keadaan Iklim dan Tanah

    Hikmah Farm terletak pada daerah Pangalengan dengan curah hujan 2 555

    mm/tahun dengan ketinggian tempat antara 1 200-1 700 m di atas permukaan laut

    (mdpl). Data Curah hujan dapat dilihat pada Lampiran 5. Suhu udara berkisar

    antara 110C sampai dengan 270C. Pertumbuhan umbi kentang akan terhambat

    apabila suhu tanah kurang dari 100C dan lebih dari 30

    0C. Pangalengan memiliki

    topografi lahan datar sampai berombak antara 80-450. Jenis tanah di Pangalengan

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    29/92

    16

    sebagian besar adalah andosol dengan struktur tanah lempung berliat sampai

    lempung berdebu. pH tanah andosol berkisar antara 5.0-6.5 yang cocok untuk

    budidaya tanaman kentang.

    Luas Areal Produksi dan Tata Guna Lahan

    Hikmah Farm memiliki luas areal produksi 204 ha yang terletak di

    beberapa lokasi. Luas areal produksi tersebut dapat mengalami perubahan setiap

    tahun karena penggunaan lahan sebagian besar bersifat kemitraan dengan

    perkebunan dan desa. Pada saat pihak mitra akan menggunakan areal kebun, maka

    Hikmah Farm tidak dapat menggunakan lahan tersebut. Luas areal kebun dan

    komoditas yang ditanam di Hikmah Farm dapat dilihat pada Tabel 2.

    Tabel 2. Luas Areal Kebun dan Komoditas yang ditanam di Hikmah Farm

    Areal KebunLuas(ha)

    Komoditas yang ditanam

    1 Legok Bako 2 Kentang, kubis, jagung dan wortel

    Pasir Angin 3 Kentang, kubis, jagung dan wortel

    Cikole 11 Kentang, kubis, jagung dan wortel

    Kiara Jeuntas 20 Kentang, kubis, jagung dan wortel

    Sukamenak 7 Kentang, kubis, jagung, dan rumput gajah

    Ciarileu 17 Kentang, kubis dan jagungGunung

    Cupu25 Kentang

    2 Purbasari 1 25 Kentang, kubis, wortel, jagung

    3 Gambung 27 Kentang, kubis, sawi, wortel, cabai dan jagung

    4 Purbasari 2 27 Kentang, kubis, wortel, jagung

    5 Cibercek 40 Kopi, teh

    Total 204

    Sumber: Hikmah Farm, 2011

    Keadaan Tanaman dan Produksi

    Hikmah Farm memproduksi tanaman kentang sebagai komoditas utama.

    Produksi kentang di Hikmah Farm pada tahun 2007 untuk kentang konsumsi

    sebesar 1 412 075 kg dan untuk kentang bibit sebesar 746 883 kg. Produksi

    tersebut mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 607 579 kg untuk

    kentang konsumsi dan meningkat untuk kentang bibit menjadi 1 080 096 kg

    (Hikmah Farm, 2011). Data produksi kentang konsumsi dan kentang bibit di

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    30/92

    17

    Hikmah Farm dari tahun 2007-2009 disajikan pada Lampiran 6. Varietas kentang

    yang diproduksi yaitu Granola sebanyak 75%, Nadia sebanyak 20% dan varietas

    lain sebanyak 5%. Hikmah Farm juga memproduksi komoditas lain sebagai

    tanaman rotasi terhadap tanaman kentang yaitu jagung, kubis, wortel, cabai dan

    sawi.

    Hikmah Farm memproduksi kentang bibit bersertifikat dimulai dari benih

    sumber (G0) sampai dengan benih sebar (G4). Kelas benih yang diproduksi yaitu

    benih sumber (Breeder Seed-G0), benih dasar-1 (Foundation Seed 1-G1), benih

    dasar-2 (Foundation Seed 2-G2), benih pokok (Stock Seed-G3) dan benih sebar

    (Extention seed-G4). Pengkelasan benih tersebut berasal dari turunan generasi.

    Benih sumber (G0) diperoleh dari bahan tanam yang dihasilkan dari kultur

    jaringan dengan cara aklimatisasi. Penanaman G0 akan menghasilkan G1,

    penanaman G1 akan menghasilkan G2, dan begitu seterusnya sampai

    menghasilkan G4. Produksi benih G0 dilakukan di green house, benih G1

    dilakukan discreen house dan benih G2 sampai G4 dilakukan di lapangan. Mutu

    bibit kentang di Hikmah Farm diawasi oleh perusahaan dan pihak BPSBTPH

    Jawa Barat.

    Struktur Organisasi

    Hikmah Farm dipimpin oleh H. Moch. Adung sebagai direktur utama yang

    bertugas untuk mengelola perusahaan secara umum dan merencanakan strategi

    perusahaan. Direktur utama dibantu oleh Hj. Cucun Cunarsih sebagai internal

    audit yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan sistematis terhadap sistem,

    prosedur dan kebijakan yang dijalankan oleh perusahaan. Direktur utama

    langsung membawahi direktur produksi, direktur pemasaran dan direktur

    administrasi dan keuangan. Struktur organisasi dan jabatan perusahaan Hikmah

    Farm disajikan pada Lampiran 7 dan 8.

    Direktur produksi dijabat oleh Ir. Wildan Mustofa, MM yang membawahi

    manajer penelitian dan pengembangan, manajer area kebun dan mitra. Manajer

    penelitian dan pengembangan (R&D) berperan untuk mengembangkan inovasi-

    inovasi baru dalam budidaya tanaman, penanganan pasca panen dan pemasaran.

    Jabatan untuk manajer R&D masih sering kosong karena kurangnya sumber daya

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    31/92

    18

    manusia yang ada di Hikmah Farm. Manajer area dibantu oleh kepala kebun

    bertugas untuk merencanakan dan mengontrol kegiatan produksi yang

    dilaksanakan di kebun. Manajer Area 1 dijabat oleh Shoheh Sopandi, manajer area

    2 dijabat oleh Aep Saepullah, manajer area 3 dijabat oleh H. Khoeruman dan

    manajer area 4 dijabat oleh Ir. Bunyan Ismail, MSc. Kepala kebun dibantu oleh

    beberapa mandor kebun yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan

    budidaya dan seorang mandor pestisida yang bertangggung jawab terhadap

    pengendalian hama dan penyakit.

    Direktur pemasaran dijabat oleh Pipin Walid M yang berperan dalam

    mengelola perencanaan pemasaran, manajemen penjualan dan kegiatan distribusi.

    Direktur pemasaran dibantu oleh manajer humas, manajer pengembangan bisnis,

    dan manajer penjualan. Manajer humas bertugas dalam promosi dan komunikasi

    pelanggan, dan melakukan hubungan yang baik dengan pelanggan. Manajer

    pengembangan bisnis bertugas dalam mencari pasar, dan melakukan inovasi dan

    pengembangan terhadap produk, melakukan riset terhadap kepuasan pelanggan.

    Manajer penjualan bertugas dalam hal penjualan dan pengaturan distribusi produk

    kepada pelanggan. Jabatan untuk manajer humas, manajer pengembangan bisnis,

    dan manajer penjualan masih kosong sehingga saat ini masih dipegang langsung

    oleh direktur pemasaran.

    Direktur administrasi dan keuangan dijabat oleh Atieq Mustikaningtyas,

    S.Si yang bertanggungjawab terhadap kegiatan administrasi dan keuangan

    perusahaan. Direktur administrasi dan keuangan membawahi manajer sumberdaya

    manusia yang bertanggungjawab terhadap pengembangan SDM dan manajer

    keuangan yang berperan dalam pengaturan keuangan perusahaan dan kegiatan

    pembukuan.Tenaga kerja Hikmah Farm terdiri dari tenaga kerja tetap dan tidak tetap.

    Tenaga kerja tetap merupakan staf kantor yang bekerja secara tetap di kantor yang

    terdiri dari satu orang internal audit, empat orang manajer area, lima orang staf

    administrasi, dua orang staf penjualan produk, tujuh orang kepala kebun, 24 orang

    mandor, dan enam orang supir. Tenaga kerja tidak tetap merupakan karyawan

    kebun yang bekerja secara harian, borongan, dan musiman. Total karyawan tidak

    tetap di Hikmah Farm yaitu 689 orang.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    32/92

    19

    Karyawan kebun dan karyawan kantor masuk setiap hari. Pekerjaan di

    kebun dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 12.30 WIB dengan waktu

    istirahat pukul 9.30 WIB-10.00 WIB. Kegiatan untuk hari Jumat berakhir pada

    pukul 10.30 WIB. Karyawan wanita di gudang dan pabrik pada hari Jumat tetap

    bekerja sampai pukul 12.30 WIB. Karyawan kantor masuk pada pukul 06.00 WIB

    sampai dengan 15.00 WIB. Karyawan kantor mendapatkan libur secara bergilir

    dalam satu bulan.

    Karyawan akan menerima upah setiap awal bulan. Upah karyawan harian

    akan dihitung berdasarkan jumlah hari kerja harian, kerja borongan dan lembur

    selama satu bulan. Upah akan diberikan setiap awal bulan sebesar Rp. 12 000 per

    HKW (hari kerja wanita) dan Rp. 13 500 per HKP (hari kerja pria). Upah

    borongan akan dihitung sesuai prestasi kerja karyawan. Upah lembur akan

    dihitung sebesar Rp. 1 500 2 000 per jam sehingga upah yang diperoleh akan

    berbeda setiap karyawan.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    33/92

    20

    PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

    Aspek teknis

    Aspek teknis yang dilakukan dalam budidaya kentang oleh Hikmah Farm

    meliputi: pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca

    panen dan pemasaran.

    Pembibitan

    Pembibitan kentang yaitu kegiatan yang menghasilkan bahan tanam untuk

    ditanam kembali pada musim tanam selanjutnya. Tanaman kentang dapat

    dikembangbiakkan secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakkan secara

    vegetatif dapat dilakukan dengan cara stek batang, tunas dan umbi, sedangkan

    secara generatif menggunakan biji. Hikmah Farm melakukan perkembangbiakkan

    tanaman kentang menggunakan umbi dan stek tunas dari planlet. Planlet tanaman

    kentang diperoleh dari Balitsa untuk varietas Granola dan IPB untuk Varietas

    Nadia. Pola perbanyakan kentang bibit disajikan pada Gambar 1.

    Gambar 1. Pola Perbanyakan Kentang Bibit

    Mother Plant

    Planlet

    G0

    G1

    G2

    G3

    G4

    Petani

    Di Lapangan

    Di Screen House

    Kultur Jaringan

    Di Green House

    Stek tunas

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    34/92

    21

    Hikmah Farm melakukan perbanyakan kentang bibit dimulai dari

    aklimatisasi planlet ke green houseuntuk memperoleh bibit G0 (generasi ke-0),

    penanaman kentang bibit G0 untuk mendapatkan bibit G1 di screen house,

    penanaman kentang bibit G1 untuk memperoleh bibit G2 hingga penanaman

    kentang bibit G3 untuk memperoleh kentang bibit G4 yang dilakukan di lapangan.

    Umbi G0 diperoleh dari aklimatisasi planlet ke media tanam di green

    house dengan cara stek. Media tanam yang digunakan adalah arang sekam yang

    bersifat porous, ringan dan dapat menahan air. Tanaman dari aklimatisasi planlet

    tersebut akan tumbuh dan memiliki beberapa daun setelah 2-3 minggu. Tanaman

    yang telah memiliki daun dapat dilakukan stek tunas untuk memperbanyak

    tanaman sampai tanaman telah memiliki daun trifoleat. Jarak tanam yang

    digunakan adalah 5cm x 5cm. Pembuatan jarak tanam dilakukan menggunakan

    alat kayu berjari dengan jarak yang sesuai. Umbi kentang G0 yang dihasilkan dari

    tanaman hasil stek tersebut sebesar telur puyuh. Tanaman kentang hasil

    penyetekan tunas setelah berumur 2 minggu disajikan pada Gambar 2.

    Gambar 2. Tanaman Kentang Hasil Penyetekan Tunas

    Berumur 2 Minggu.

    Umbi G1 diperoleh dari hasil penanaman umbi G0 di screen house.

    Penanaman dilakukan dengan cara tugal pada bedengan 1.5 m x 6 m dan jarak

    tanam yang digunakan yaitu 20 cm x 30 cm. Penanaman G1 dilakukan di screen

    houseuntuk mengurangi tanaman yang terserang hama dan penyakit yang akan

    mempengaruhi produksi kentang bibit dan mutu kentang bibit. Tanaman kentang

    G1 di screen house disajikan pada Gambar 3 (a). Umbi G2 diperoleh dari hasil

    penanaman umbi G1, umbi G3 diperoleh dari hasil penanaman umbi G2 dan G4

    diperoleh dari penanaman umbi G3. Penanaman untuk memperoleh kentang bibit

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    35/92

    22

    G2, G3 dan G4 dilakukan di lapangan. Contoh tanaman kentang yang di tanam di

    lapangan disajikan pada Gambar 3 (b).

    Gambar 3. Tanaman Kentang. Tanaman Kentang yang Menghasilkan Kentang

    Bibit G1 di Screen House (a), Tanaman Kentang di Lapangan untuk

    Menghasilkan Kentang Bibit G2, G3 dan G4.

    Pemeriksaan Kentang Bibit oleh BPSBTPH

    Hikmah Farm merupakan perusahaan penangkar benih bersertifikat.

    Penangkar harus mengajukan surat permohonan pemeriksaan kepada BPSBTPH

    untuk melakukan pemeriksaan benih kentang di lapangan dan di gudang dan akan

    mendapat sertifikat setelah lulus pemeriksaan. Pemeriksaan di lapangan meliputi

    pemeriksaan kondisi tanah dan pemeriksaan tanaman pada saat berumur 30-40

    HST, 40-50 HST dan 50-70 HST. Kriteria lulus pemeriksaan di lapangan

    disajikan pada Tabel 3.

    Tabel 3. Standar Pemeriksaan Tanaman di Lapang

    Faktor Jumlah

    Benih

    Dasar

    (G1)

    Benih

    Dasar

    (G2)

    Benih

    Pokok

    (G3)

    Benih

    Sebar

    (G4)

    Isolasi (min) - 10 m 10 m 10 m

    Virus (PLRV, PVS,

    PVX, PVY)(max) 0.0% 0.1% 0.5% 2.0%

    Layu bakteri (max) 0.1% 0.5% 1.0% 1.0%

    Busuk daun, dan

    penyakit lain serangan

    berat

    (max) 2.0% 10.0% 10.0% 10.0%

    Nematoda sista kentang

    (NSK)0.0% 0.0% 0.0% 0.0%

    Campuran varietas lain (max) 0.0% 0.0% 0.1% 0.5%

    Sumber: BPSBTPH, 2011

    a. b.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    36/92

    23

    Pemeriksaan umbi di gudang dilakukan setelah umbi di sortasi dan di

    grading. Kriteria lulus pemeriksaan di gudang disajikan pada Tabel 4.

    Tabel 4. Standar Pemeriksaan Umbi di Gudang

    Faktor Jumlah

    Benih

    Dasar

    (G1)

    Benih

    Dasar

    (G2)

    Benih

    Pokok

    (G3)

    Benih

    Sebar (G4)

    Busuk coklat dan busuklunak

    (max) 0.0% 0.3% 0.5% 0.5%

    kudis, powdery scab,

    kudis lak, dan hawar ubi(max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0%

    busuk kering (max) 00.1% 1.0% 3.0% 3.0%

    Kerusakan oleh

    penggerek ubi(max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0%

    Nematoda bintil akar (max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0%Nematoda sista kuning (max) 0.0% 0.0% 0.0%

    Campuran varietas lain (max) 0.0% 0.0% 0.1% 0.5%

    Kerusakan Mekanis dan

    serangga(max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0%

    Sumber BPSBTPH, 2011

    BPSBTPH akan memberikan satu kali kesempatan untuk pemeriksaan

    ulang jika pemeriksaan di lapangan atau digudang tidak lulus. Pemeriksaan

    dilakukan dengan cara mengambil sampel 1 000 tanaman di lapangan dan 1 000

    umbi di gudang secara acak.

    Umbi yang telah lulus pemeriksaan diberi label sertifikasi untuk

    memperjelas identitas kentang bibit yang akan dijual ke petani. Label yang

    digunakan yaitu label berwarna putih untuk kentang bibit G2, label berwarna ungu

    untuk kentang bibit G3 dan label berwarna biru untuk kentang bibit G4. Kentang

    bibit yang telah mendapat sertifikat disimpan di gudang penyimpanan bersuhu

    dingin atau bersuhu ruang. Kentang bibit tersebut akan dilakukan penyortirankembali saat akan dijual dan akan di tanam.

    Persiapan lahan

    a.

    Pengolahan lahan

    Pengolahan lahan bertujuan untuk menggemburkan tanah, memutuskan

    dan memusnahkan siklus hama dan penyakit tanaman yang berada didalam tanah,

    dan melancarkan sirkulasi udara didalam tanah. Tanah yang gembur akan

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    37/92

    24

    membantu dalam penyerapan air. Pengolahan lahan yang dilakukan oleh Hikmah

    Farm menggunakan sistem pengolahan tanah minimum untuk umbi G2-G4 dan

    pengolahan tanah sempurna untuk umbi G1.

    Sistem pengolahan tanah minimum yang dilakukan adalah sistem ngalaci

    pada bedengan bekas jagung atau kubis. Sistem ngalaci yaitu membersihkan

    bedengan dari gulma dan bekas tanaman untuk penanaman kentang G2 sampai

    dengan G4. Pengolahan lahan dengan sistem ngalaci lebih mudah dilakukan

    daripada mengolah tanah dengan sistem pengolahan sempurna dan dapat

    menghemat waktu dalam pengerjaannya. Sistem ngalaci dapat menjaga

    kelembaban tanah pada musim kemarau karena pengolahan tanah yang minimum.

    Sistem pengolahan tanah sempurna menggunakan alat garu dan cangkul

    yang dilakukan di screen house untuk penanaman bibit G1. Tanah yang telah

    diolah diberi basamid dengan bahan aktif dazomet 98% yang berfungsi sebagai

    fumigan untuk mengendalikan nematoda dan penyakit kemudian ditutupi mulsa

    selama satu minggu. Penutupan mulsa bertujuan agar hama dan penyakit yang ada

    didalam tanah mati. Tanah tersebut dapat ditanami tanaman kentang setelah mulsa

    dibuka selama dua minggu agar gas yang ditimbulkan dapat menguap dan tidak

    menyebabkan tanaman mati.

    b. Pembuatan bedengan

    Bedengan pada tanaman kentang bertujuan untuk melindungi akar dan

    umbi dari genangan air, memudahkan dalam penyiangan gulma, pemanenan,

    pemupukan, penyemprotan pestisida dan pengairan. Akar dan umbi kentang

    sangat peka terhadap genangan air sehingga mudah busuk dan mengganggu

    pertumbuhan (Samadi, 2007).

    Pembuatan bedengan memperhatikan topografi lahan dan arah aliran air.Bedengan dengan topografi datar dibuat searah dengan aliran air dan memanjang

    kearah barat-timur untuk mendapatkan sinar matahari yang optimal. Bedengan

    untuk topografi berbukit dibuat searah dengan kemiringan tanah atau dengan

    pembuatan teras. Bedengan yang dibuat dengan menggunakan teras atau

    mengikuti kemiringan tanah dapat dilihat pada Gambar 4. Penanaman kentang

    pada bedengan yang dibuat menggunakan teras menghasilkan produksi yang lebih

    baik daripada penanaman pada bedengan yang searah dengan topografi. Hal ini

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    38/92

    25

    karena bedeng yang searah dengan topografi akan lebih mudah kehilangan top soil

    daripada bedeng yang dibuat dengan pembuatan teras sehingga tanah menjadi

    keras yang akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman kentang.

    Faktor yang perlu diperhatikan selama pembuatan bedeng selain arah

    aliran air yaitu arah jalan untuk penyemprotan pestisida. Arah jalan tersebut akan

    mempengaruhi kemudahan penyemprot untuk melakukan penyemprotan tanaman

    kentang selama pemeliharaan.

    Gambar 4. Bedengan. Bedengan dengan Pembuatan Teras (a) dan Bedengan

    dengan Mengikuti Topografi Lahan (b)

    Ukuran bedengan tergantung musim tanam dan topografi lahan. Panjang

    bedengan untuk penanaman pada musim hujan lebih pendek daripada musim

    kemarau karena pada musim hujan tanaman rentan terhadap penyakit. Bedengan

    yang panjang dapat menyebabkan jamur dan cendawan berkembang dengan baik

    karena jumlah tanaman akan lebih banyak sehingga menyebabkan tanah menjadi

    lebih lembab.

    Penanaman

    a.

    Pengaturan waktu tanam

    Pengaturan waktu tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman

    kentang. Indonesia memiliki dua musim yang memiliki kondisi agroklimat yang

    berbeda dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hama dan penyakit

    tanaman kentang. Menurut Samadi (2007), waktu yang tepat untuk menanam

    kentang adalah pada akhir musim hujan sekitar bulan April-Juni. Penanaman pada

    musim kemarau akan mengalami kurangnya ketersediaan air sehingga diperlukan

    pengaturan irigasi yang baik sedangkan pada musim hujan akan menyebabkan

    a. b.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    39/92

    26

    berkembangnya pertumbuhan cendawan patogen yang dapat menurunkan

    produktivitas tanaman.

    Hikmah Farm melakukan penanaman kentang pada akhir musim hujan dan

    awal musim kemarau. Kebun-kebun yang sulit air biasanya penanaman kentang

    dilakukan pada musim hujan dengan pengendalian hama dan penyakit yang lebih

    intensif dan pembuatan selokan yang lebih tinggi agar umbi tidak busuk

    sedangkan pada musim kemarau akan ditanami tanaman rotasi seperti jagung atau

    diberakan selama 4-6 bulan. Kebun yang mempunyai sistem irigasi dilakukan

    penanaman kentang pada akhir musim hujan.

    b. Pembuatan jarak tanam

    Tujuan pembuatan jarak tanam untuk mengurangi persaingan antar

    tanaman dalam mendapatkan cahaya matahari, unsur hara, air, mengurangi

    timbulnya penyakit dan akan mempengaruhi umbi yang dihasilkan. Penanaman

    kentang untuk kentang bibit menggunakan jarak tanam yang rapat agar

    menghasilkan umbi yang kecil dan banyak sedangkan untuk kentang konsumsi

    menggunakan jarak tanam yang lebih lebar agar umbi yang dihasilkan berukuran

    besar (Rubatzky, 1998). Jarak tanam yang digunakan Hikmah Farm untuk

    penanaman G0 yaitu 5cm x 5cm, penanaman G1 dengan jarak 30cm x 20cm dan

    penanaman G2-G4 menggunakan jarak tanam tergantung pada ukuran bibit yang

    digunakan dan tujuan penanaman. Jarak tanam untuk penanaman G2-G4 dapat

    dilihat pada Lampiran 9.

    c. Pemupukan Dasar

    Pupuk dasar adalah pupuk yang diberikan sebelum penanaman dilakukan.

    Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan pupuk buatan. Pemberian

    pupuk kandang bertujuan untuk menambah bahan organik tanah, memperbaikistruktur tanah, dan mengikat serta menyimpan air tanah (Sutedjo, 2008). Pupuk

    kandang yang digunakan untuk menanam kentang di Hikmah Farm adalah

    kotoran sapi atau ayam dengan dosis 16-20 ton/ha.

    Pupuk buatan yang digunakan adalah pupuk kimia yang bertujuan untuk

    memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman yang kurang tersedia di dalam tanah.

    Dosis penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan kondisi

    ketersediaanya didalam tanah sehingga kebutuhan pupuk setiap kebun berbeda.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    40/92

    27

    Tanaman kentang membutuhkan sekitar 100-150 kg/ha unsur N, 250 kg/ha untuk

    P2O5dan 200 kg/ha untuk K2O. Pupuk kimia berupa pupuk hayati emas (PHE)

    juga diberikan saat tanam dengan dosis 200 kg/ha. PHE mengandung bakteri

    penambat nitrogen yang bukan pensimbiosis mikroba pelarut hara fosfat dan

    kalium serta menyediakan mikroba pemantap agregat.

    Pemberian pupuk dilakukan dengan cara di alur dilarikan. Pemberian

    pupuk secara alur dapat dilihat pada Gambar 5. Pemupukan dengan cara alur

    memudahkan pekerjaan pemupukan dan mengurangi tenaga kerja sehingga dapat

    menekan biaya produksi. Menurut Suriatna (1991) pemupukan dengan cara alur

    baik dilakukan pada tanaman dengan jarak tanam yang lebar dan jumlah akar

    tanaman yang sedikit.

    Gambar 5. Pemberian Pupuk. Pupuk Kandang (a) dan Pupuk buatan (b)

    d.

    Penanaman

    Penanaman kentang di Hikmah Farm dilakukan dengan dua cara yaitu

    membuat lubang tanam dan menanam secara langsung. Penanaman pada lubang

    tanam dilakukan untuk ukuran umbi yang sangat kecil (diameter < 35 mm).

    Penanaman umbi yang berukuran kecil di butuhkan ajir agar tanaman tidak rebah.

    Penanaman bibit dengan cara alur di bedengan dilakukan untuk bibit G1-

    G4 dengan ukuran bibit yang lebih besar dengan diameter 45 mm-55 mm. Ukuran

    bedengan untuk penanaman bibit G1-G4 lebih kecil yaitu 6m x 0.75m sehingga

    pada satu bedengan hanya ditanam satu alur tanaman kentang. Bibit kentang

    diletakkan pada alur tanam dengan jarak tertentu sesuai ukuran bibit yang

    digunakan. Bibit yang yang telah diletakkan di alur, ditutup dengan tanah

    sehingga akan terbentuk bedengan. Untuk mencegah rebahnya tanaman,

    dilakukan beberapa tahap pembumbunan.

    a. b

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    41/92

    28

    Bibit yang baik di tanam adalah bibit yang telah bertunas. Ada tiga kriteria

    bibit yang siap tanam yaitu:

    a. Bibit muda yaitu bibit yang hanya bertunas pada tunas apikal. Bibit akan

    memiliki jumlah batang yang sedikit dengan ukuran umbi yang besar dan

    jumlah yang sedikit. Bibit ini akan lebih tahan terhadap serangan hama dan

    penyakit karena banyak cadangan bibit. Bibit muda biasanya ditanam dengan

    tujuan tanam untuk kentang konsumsi.

    b. Bibit normal yaitu bibit yang memiliki beberapa tunas selain tunas apical.

    Bibit ini akan memiliki jumlah batang yang lebih banyak dengan ukuran umbi

    yang lebih kecil. Bibit ini sering digunakan untuk menghasilkan tanaman

    kentang untuk menghasilkan bibit.

    c. Bibit tua yaitu bibit yang kadaluwarsa. Bibit ini memiliki tunas yang telah

    bercabang, lemah dan akan menghasilkan tanaman yang rentan terhadap

    serangan penyakit karena cadangan makanan telah berkurang dan bibit

    mengkerut.

    Pemeliharaan tanaman

    Pemeliharaan tanaman diperlukan untuk memperoleh tanaman yang sehat

    dan berproduksi baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

    produksi tanaman adalah keadaan bibit sebelum tanam dan pemeliharaan selama

    fase pertumbuhan. Kegiatan yang dilakukan selama pemeliharaan tanaman adalah

    pemupukan susulan, pembumbunan, penyiangan gulma, pengairan, pengendalian

    hama dan penyakit, dan rouging.

    a.

    Penyiangan gulma

    Gulma merupakan tanaman pengganggu yang akan melakukan persaingandengan tanaman utama dalam memperoleh unsur hara dan sinar matahari.

    Penyiangan gulma sangat diperlukan terutama pada fase kritis yaitu fase awal

    pertumbuhan vegetatif dan fase pembentukan umbi. Penyiangan gulma dilakukan

    pada umur tanaman 20-30 HSTsebelum pemberian pupuk susulan. Gulma yang

    tumbuh disekitar tanaman kentang termasuk kelompok teki-tekian. Penyiangan

    gulma dilakukan secara manual menggunakan tangan dan cangkul dapat dilihat

    pada Gambar 6.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    42/92

    29

    Gambar 6. Penyiangan gulma. Secara manual (a) dan Menggunakan Cangkul (b)

    b.

    Pemupukan susulan

    Pemupukan susulan diberikan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara pada

    tanaman kentang saat fase pertumbuhan agar tanaman dapat tumbuh dengan

    maksimal. Pemupukan susulan dilakukan pada saat umur tanaman 30 HST

    bersamaan dengan pembumbunan pertama tanaman. Pupuk yang digunakan

    Hikmah Farm adalah Phonska dengan dosis 200-250 kg/ha. Pemupukan susulan

    dilakukan oleh Hikmah Farm dengan cara sebar diantara dua bedengan yang telah

    bersih dari gulma atau meletakkan pupuk diantara dua tanaman kemudian di

    timbun dengan tanah. Pemberian pupuk susulan dengan cara sebar di antara duabedengan dapat dilihat pada Gambar 7. Cara sebar lebih sering dilakukan karena

    lebih efisien dalam tenaga kerja dan waktu daripada cara meletakkan pupuk

    diantara dua tanaman. Kekurangan pemupukan dengan cara sebar yaitu

    penggunaan pupuk lebih banyak dan kurang efektif terhadap tanaman.

    Gambar 7. Pemupukan Susulan

    a. b

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    43/92

    30

    c. Pembumbunan

    Pembumbunan yaitu kegiatan untuk mempertinggi permukaan tanah di

    sekitar tanaman. Pembumbunan bertujuan untuk merangsang pembentukan akar

    yang akan mempengaruhi jumlah umbi, membantu pembesaran umbi, menjaga

    umbi agar terhindar dari sinar matahari, menjaga tanaman agar tidak rebah dan

    mencegah tanaman tergenang air. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman

    berumur 30 HST dan 40-45 HST bersamaan dengan penyiangan gulma.

    Pembumbunan yang terlambat akan mengakibatkan tanaman rebah, umbi

    berwarna hijau dan mudah terserang hama dan penyakit yang dapat dilihat pada

    Gambar 8.

    Gambar 8. Akibat Pembumbunan yang terlambat. Tanaman Kentang Rebah (a),

    Umbi Kentang yang Berwarna Hijau (b), Tanaman Layu Bakteri (c)

    d.

    Pengairan

    Air selain berfungsi sebagai zat makanan, juga dapat mengatur temperatur

    dan kelembapan tanah. Pemberian air yang kurang dari kebutuhan tanaman

    menyebabkan tidak seimbangnya antara penguapan dan air yang diserap oleh

    tanaman. Tanaman kentang sangat peka terhadap kekurangan air, terutama pada

    fase stolonisasi dan inisiasi umbi. Kekurangan air pada awal pembentukan umbi

    dapat meningkatkan terjadinya spindled tuber dan dapat menyebabkan umbi

    pecah (Samadi, 2007). Kelebihan air akan menyebabkan tanah terlalu lembab dan

    akan memicu busuk umbi pada kentang. Pengaturan pengairan sangat diperlukan

    oleh tanaman kentang.

    Pengairan yang dilakukan Hikmah Farm menggunakan sistem sprinkler

    dan sistem irigasi alur (furrow). Sistem sprinkler digunakan di kebun milik

    a. b. c.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    44/92

    31

    perusahaan yang memiliki sumber air. Sistem sprinkler digunakan pada musim

    kemarau. Irigasi sprinkler juga digunakan pada tanaman G0 dan G1. Sistem

    furrowdigunakan di kebun yang jauh dari sumber air untuk tanaman G2, G3 dan

    G4. Pengairan sistemfurrowdilakukan dengan cara mengalirkan air melalui parit

    ke lahan yang berasal dari air yang di tampung pada bak saat hujan. Pengairan

    sistemfurrow disajikan pada Gambar 9.

    Gambar 9. Pengairan Sistem Furrow

    e. Pengendalian hama dan penyakit

    Hama dan penyakit akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi

    tanaman kentang. Pengendalian hama dan penyakit lebih bersifat mencegah

    sebelum hama dan penyakit menyerang dan menyebar ke tanaman kentang yang

    lain. Pengendalian tersebut bersifat memutuskan daur hidup hama dan vektor

    pembawa penaykit.

    Hama dan penyakit yang menyerang tanaman akan berbeda pada musim

    hujan dan musim kemarau. Hama lebih dominan menyerang tanaman pada musim

    kemarau dan penyakit lebih dominan menyerang tanaman pada musim hujan.

    Pestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit dipengaruhi

    oleh sifat hama dan penyakit yang menyerang dan musim ketika penanaman.

    Pestisida sistemik digunakan pada musim hujan sedangkan pestisida kontak

    digunakan pada musim kemarau.

    Penyemprotan pada musim hujan akan lebih sering daripada musim

    kemarau. Jadwal penyemprotan pada musim hujan yaitu antara 01-03 yang artinya

    penyemprotan bisa dilakukan setiap hari sampai tiga hari sekali sedangkan pada

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    45/92

    32

    musim kemarau dilakukan pada 04-05 yaitu 4-5 hari sekali. Penyemprotan

    dilakukan pada tanaman dapat dilihat pada Gambar 10.

    Gambar 10. Pengendalian Hama dan Penyakit

    Dosis pestisida yang digunakan setiap kebun akan berbeda tergantung

    hama dan penyakit yang menyerang. Salah satu contoh dosis yang digunakan di

    kebun Pasir Angin pada tanggal 18 Februari 2011disajikan pada Tabel 5.

    Tabel 5. Dosis Pestisida di Kebun Pasir Angin.

    Umur

    TanamanMerk Dagang Fungsi

    Konsentrasi

    per 20 L

    Sangat Muda

    (10-40 HST)

    Apsa Bahan perata dan perekat 50 cc

    Imidor Insektisida sistemik, racunkontak dan perut

    250 cc

    Revus Fungisida sistemik dan

    kontak

    125 cc

    Rotanil Fungisida kontak 400 gram

    Muda

    (40-65 hari)

    Apsa Bahan perata dan perekat 50 cc

    Imidor Insektisida sistemik, racunkontak dan perut

    250 cc

    Revus Fungisida sistemik dan

    kontak

    125 cc

    Rotanil Fungisida kontak 400 gram

    Tua(70 HST-

    panen)

    Apsa Bahan perata dan perekat 50 cc

    Imidor Insektisida sistemik, racun

    kontak dan perut

    250 cc

    Revus Fungisida sistemik dan

    kontak

    125 cc

    Rotanil Fungisida kontak 400 gram

    Sumber : mandor pestisida

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    46/92

    33

    Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kentang di Hikmah

    Farm yaitu:

    1. Penyakit busuk daun

    Penyakit busuk daun disebabkan oleh Phytophthora infestans. Gejala awal

    penyakit ini yaitu bercak pada bagian tepi dan ujung daun, bercak melebar dan

    terbentuk daerah nekrotik yang berwarna coklat. Pengendalian penyakit dapat

    dilakukan dengan cara menanam bibit yang sehat, tidak menanam tanaman di

    bekas lahan yang ditanami tanaman sejenis, menjaga kebersihan dan sanitasi

    lahan, serta melakukan penyemprotan dengan fungisida.

    2. Penyakit layu

    Penyakit layu disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum dan

    cendawan Fusarium ocysporum. Gejala yang disebabkan oleh bakteri akan

    mengalami kelayuan pada tanaman. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu

    menggunakan bibit yang sehat, menjaga sanitasi kebun, mengatur drainase air,

    dan melakukan rotasi tanaman.

    3. Penyakit kanker batang (Damping off)

    Penyakit kanker batang disebabkan oleh cendawanRhizoctonia solaniyang

    menyerang tunas umbi kentang yang baru muncul dan tanaman muda.

    Pengendalian dapat dilakukan dengan tidak menanam bibit terlalu dalam,

    menggunakan umbi yang sehat, menjaga kelembaban tanah, melakukan rotasi

    tanaman dan menggunakan fungisida.

    4. Penyakit kudis (Scab)

    Penyakit kudis disebabkan oleh cendawan Streptomyces scabies yang

    menyerang kulit umbi dan menular melalui tanah. Pengendalian penyakit ini dapat

    dilakukan dengan menggunakan bibit yang sehat, dan melakukan rotasi tanaman.5. Penyakit busuk lunak (Soft rot)

    Penyakit busuk lunak disebabkan oleh Erwinia carotovora dan menular

    melalui tanah. Gejala dapat dilihat pada umbi di gudang penyimpanan yaitu warna

    umbi berubah menjadi cokelat keabu-abuan dan lunak berair. Pengendalian dapat

    dilakukan dengan cara tidak menanam ketika tanah basah, menggunakan umbi

    yang sehat dan umbi disimpan di ruang penyimpanan dengan ventilasi yang baik.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    47/92

    34

    6. Penyakit mosaik

    Penyakit mosaik disebabkan oleh virus. PLRV (Potato Leaf Roll Virus)

    menyebabkan daun menggulung, PVX (Potato Virus X) menyebabkan penyakit

    mosaik laten pada daun, dan PVY (Potato Virus Y) menyebabkan penyakit mosaik

    atau nekrosis lokal. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu memangkas atau

    mencabut tanaman yang terkena virus, melakukan rotasi tanaman, menggunakan

    bibit yang sehat dan mengendalikan serangga atau binatang yang dapat menjadi

    vektor penularan virus.

    7.

    Ulat grayak

    Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan hama dari larva ngengat

    berwarna abu-abu. Gejala yang ditimbulkan adalah tidak ada daun yang tersisa

    kecuali tulang-tulang daun. Pemberantasan hama ini dapat dilakukan dengan cara

    penyemprotan insektisida atau memangkas daun yang sudah tertempeli telur.

    8. Kutu daun

    Hama kutu daun yang menyerang adalahAphidsgossypii, Aphids spiraecola

    danMyzus persicae. Kutu-kutu tersebut menginfeksi daun sehingga daun berkerut

    atau keriting dan akhirnya layu. HamaMyzus persicaedapat menularkan penyakit

    virus PLRV dan PVY. Pemberantasan dapat dilakukan dengan memangkas

    tanaman atau penyemprotan pestisida.

    9. Orong-orong

    Orong-orong (Gryllotalpa sp.) lebih sering menyerang umbi pada musim

    kemarau. Pengendalian dapat dilakukan dengan memberikan insektisida

    berbentuk tepung bersamaan dengan pemberian pupuk dasar.

    10.

    Uret

    Hama uret (Holotrichia javana) menyerang dan memakan umbi didalamtanah. Umbi yang terserang akan berlubang dan membusuk. Hama ini

    berkembang pada musim kemarau. Pengendalian hama ini dengan memberantas

    kumbang yang menjadi induknya.

    e.Roguing

    Roguingmerupakan kegiatan membuang tanaman yang menyimpang (off

    type) dari tanaman utama untuk memurnikan varietas kentang. Tanaman yang

    menyimpang tersebut dapat berupa campuran dari varietas lain, tanaman

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    48/92

    35

    abnormal, tanaman sakit, tanaman yang terserang virus, dan gulma (Sulaeman, et

    al., 1997).Roguingdilakukan hanya pada kegiatan pembibitan kentang. Kegiatan

    roguingdilakukan minimal dua kali sebelum pemeriksaan di lapang antara umur

    25-35 HST dan 45-50 HST. Tanaman hasil roguing harus dibuang dari lahan

    untuk mencegah penyebaran penyakit oleh virus pada tanaman yang sehat.

    Tanaman kentang yang terkena virus dan bakteri yang harus di rouging dapat

    dilihat pada Gambar 11.

    Gambar 11. Tanaman Off Type. Tanaman Terserang Virus Mosaik (a), Tanaman

    Terserang Layu Bakteri (b) dan Tanaman Terserang Busuk Daun (c)

    Panen

    Penanganan panen yang perlu diperhatikan yaitu umur tanaman saat panen

    dan teknik pemanenan. Umur panen tergantung dari varietas kentang. Umur

    panen untuk kentang konsumsi antara 100-110 hari sedangkan untuk kentang bibit

    antara 110-120 hari. Menurut Samadi (2007), kondisi yang sangat dingin pada

    awal pertumbuhan pada tanaman akan menghambat pertunasan sehingga akan

    memperpanjang masa pertumbuhan yang menyebabkan umur panen akan lebih

    lama daripada umur tanaman normal.

    Penentuan waktu panen dapat dilihat dari fisik tanaman yaitu daun-dauntanaman mulai menguning dan batang tanaman mengering bukan karena penyakit.

    Umbi kentang yang dapat dipanen dapat dilihat dari kulit umbi yang melekat pada

    daging umbi dan tidak terkelupas saat terkena gesekan. Waktu panen yang baik

    dilakukan pada pagi hari dengan kondisi cuaca yang cerah. Pemanenan yang

    dilakukan saat hujan akan menyebabkan umbi basah sehingga umbi cepat busuk

    saat disimpan.

    a. b. c.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    49/92

    36

    Metode dan peralatan yang digunakan untuk pemanenan tanaman kentang

    tergantung pada luas lahan yang di panen, karakteristik tanah, topografi, tujuan

    kentang yang akan dipanen untuk disimpan atau di jual langsung ke pasar (Smith,

    1968). Teknik pemanenan yang dilakukan di Hikmah Farm yaitu menggunakan

    cangkul atau cungkil bambu. Penggunaan cangkul dilakukan untuk tanaman

    kentang G2-G4 yang ditanam di lahan sedangkan cungkil bambu dilakukan untuk

    tanaman kentang G1 di screen house. Umbi dipanen dengan cara membongkar

    bedengan secara hati-hati agar tidak mengalami kerusakan mekanik. Umbi yang

    telah dipanen dilakukan penjemuran untuk mengeringkan tanah-tanah yang

    menempel pada umbi agar tidak terbawa ke gudang penyimpanan yang dapat

    menjadi sumber penyakit. Langkah-langkah pemanenan kentang dapat dilihat

    pada Gambar 12.

    Gambar 12. Langkah-langkah Pemanenan Umbi. Pembongkaran Bedeng (a),

    Penjemuran Umbi (b), Penyortiran dan Grading di Lahan (c), Umbi

    dimasukkan ke Karung Jala (d), Pengangkutan (e)

    Umbi kentang yang telah kering kemudian di sortasi dan grading.

    Penyortiran dilakukan berdasarkan umbi yang baik, afkir dan busuk sedangkan

    grading dilakukan berdasarkan ukuran umbi yaitu ukuran besar (AL), sedang

    a.

    d. e.

    c.b.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    50/92

    37

    (AB) dan kecil (Ares). Umbi-umbi yang telah di sortasi dan di grading

    dimasukkan ke karung jala kemudian diangkut ke truk untuk dikirim ke gudang

    penyimpanan. Umbi afkir yaitu umbi yang rusak mekanik karena cangkul akan di

    jual langsung ke bandar untuk dijual ke pasar tradisional. Data panen beberapa

    kebun di Hikmah Farm dapat dilihat pada Lampiran 10.

    Lahan bekas panen disewakan ke seorang bandar untuk mengambil hasil

    panen yang masih tertinggal dilahan saat panen. Kegiatan ini dikenal dengan

    sistem ngasag. Harga sewa lahan asagan sekitar 40% dari harga kentang yang

    baik sesuai produksi yang dihasilkan. Penyewaan lahan dihitung dengan luasan

    tumbak (16 m2) untuk harga 1 kg kentang yang baik. Umbi kentang hasil asagan

    akan dibeli kembali oleh Hikmah Farm jika umbi hasil panen adalah G2 dan G3.

    Kendala yang dihadapi selama panen yaitu sarana transportasi dan cuaca

    yang sering berubah. Jalan kebun yang terjal menyulitkan dalam pengangkutan

    hasil panen dan hujan yang mengharuskan kegiatan panen dihentikan untuk

    mencegah umbi terkena air hujan.

    Pasca panen

    Penanganan pasca panen bertujuan untuk mempertahankan kondisi umbi

    dan mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama

    penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas pada umbi untuk kentang konsumsi,

    umbi rusak dan busuk, atau munculnya solanin selama penyimpanan. Penanganan

    pasca panen yang kurang tepat akan menurunkan jumlah produksi dan mutu

    produksi. Kegiatan pasca panen di Hikmah Farm meliputi:

    a.

    Sortasi dan Grading

    Kegiatan sortasi dan grading dilakukan dari lapangan sampai ke gudangpenyimpanan. Kentang bibit yang telah di sortasi dan di grading di lapangan

    dibawa ke gudang penyimpanan (gudang kuning) sedangkan kentang konsumsi

    dibawa ke gudang konsumsi. Selama di gudang penyimpanan, umbi kentang

    kembali di sortasi dan di grading.

    Sortasi di gudang bertujuan untuk mencegah penyebaran hama dan

    penyakit oleh umbi yang terbawa dari lapangan. Sortasi yaitu memisahkan umbi

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    51/92

    38

    yang sehat, umbi yang afkir dan umbi yang busuk. Hasil sortasi dapat dilihat pada

    Gambar 13.

    Gambar 13. Hasil Penyortiran di Lapangan. Umbi Sehat (a), Umbi afkir (b), UmbiBusuk (c)

    Umbi yang telah di sortasi akan di grading menggunakan mesin grading.

    Mesin grading yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 14.

    Gambar 14. Mesin Grading

    Umbi kentang di grading berdasarkan diameter umbi. Ukuran diameter

    kentang bibit dapat dilihat pada Tabel 6.

    Tabel 6. Diameter Bibit Kentang

    Generasiukuran diameter (mm)

    L M S SS

    G1> 60 45-60

    34-45 55 45-55

    G4 >50 45-50

    Kentang bibit yang telah disortasi dan digrading dikirim ke gudang biru

    kemudian dilakukan penyortiran terakhir dan diperiksa oleh BPSBTPH untuk

    b.a. c.

  • 7/23/2019 Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit

    52/92

    39

    mendapatkan sertifikat. Setelah mendapatkan sertifikat, kentang bibit disimpan di

    cool storage (gudang hitam) dan dilakukan penyortiran kembali sebelum tanam.

    Umbi kentang konsumsi digradingberdasarkan bobot umbi. Bobot umbi kentang

    konsumsi dapat dilihat pada Tabel 7.

    Tabel 7. Bobot Umbi (Gram)

    Ukuran umbiBobot umbi

    (gram)

    AL (besar) 200-500

    AB (sedang) 125-150

    ABC (kecil) 68-80

    Ares (sangat kecil)