01 agung pradana iskandar

Upload: agung-pradana-izhiver

Post on 14-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Diterminal sering terjadi penggantian keberangkatan, dimana dengan adanya penggantian tersebut dikenakan biaya tambahan yang disebut sebagai biaya transit. Biaya yang harus dibayar lebih dari biaya perjalanan Untuk mengatasi hal tersebut, maka terminal harus diatur sehingga meminimalkan biaya transit di terminal dan juga di sekitar terminal.

  • Dalam hal ini diambil sebuah proses sirkulasi transportasi umum keberangkatan. Dan selanjutnya dilakukan oleh simulasi terminal sesuai dengan kondisi dan karakteristik terminal. Studi kasus yang dilakukan adalah bis kota Leuwipanjang di stasiun bis yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola distribusi proses keberangkatan bis, dan mendapatkan model proses keberangkatan bis, dan juga memprediksi kebutuhan areal untuk tempat transportasi umum antrian di stasiun bis.

  • Dari studi ini diperoleh bahwa kedatangan bis mengikuti pola dari distribusi dengan = 0,213 bis / menit (atau 5 menit / bis). Waktu menunggu dalam antrian mengikuti pola distribusi eksponen dengan rata-rata waktu tunggu = 12,93 menit. layanan waktu Bus mengikuti pola distribusi normal dengan rata-rata waktu layanan = 3,956 menit

    Bis keberangkatan sementara waktu mengikuti pola distribusi eksponen negatif berarti dengan keberangkatan = 4,32 menit/bis. Bis dan antrian daerah adalah kapasitas minimum = 5 bis, ketersediaan bis kapasitas daerah dalam antrian Leuwipanjang bis stasiun bis adalah 10, sehingga masih cukup efektif. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk melakukan penyelesaian dan pengelolaan transportasi umum sirkulasi di stasiun bis.

  • Untuk kasus-kasus transportasi, kejadian dalam studi biasanya bentuk kedatangan kendaraan dan bongkar muat, dan waktu layanan.Simulasi dua jenis yang pertama adalah deterministic dimana semua kejadian pasti ditentukan, misalnya jika terjadi, berapa lama setiap proses akan berjalan dll. Simulasi kedua adalah stochastic di mana terdapat kemungkinan adanya variasi di berbagai karakteristik sistem yang disajikan dalam model simulasi, khususnya model karakteristik sebagai variabel (misalnya waktu yang diperlukan untuk bongkar muat, dll). Karakteristik yang ada kemungkinan berhubungan dengan nilai masing-masing mungkin, di mana kemungkinan adanya menunjukkan frekuensi relatif dari masing-masing kemungkinan nilai.

  • Untuk berbagai sistem yang digunakan karakteristik probabilitas fungsi kepadatan. Fungsi menentukan kemungkinan munculnya kembali nilai-nilai karakteristik. Yang terpenting harus memenuhi syarat oleh fungsi ini adalah jumlah probabilitas berbagai kemungkinan

  • Teori dalam antrian, ada empat karakteristik antrian yang harus ditentukan untuk ramalan variabel. Pertama adalah distribusi kedatangan perlajuan, Kedua adalah distribusi layanan waktu, Ketiga adalah jumlah jalur dilayani dan Keempat adalah antrian disiplinAntrian disiplin dibagi dua, yaitu: - FIFO (pertama masuk pertama keluar) - FILO (pertama masuk terakhir keluar)

  • Dalam studi ini, diperlukan data yang meliputi data primer dan sekunder :Data primer, yaitu: kedatangan bus, bus keberangkatan, jumlah bus di antrian layanan bus dan waktu (waktu penumpang dari asrama). Pada Tabel berikut ini ditampilkan data kedatangan, keberangkatan dan waktu antrian bis di stasiun bis LeuwipanjangData sekunder yang diperlukan meliputi informasi tentang layanan atau waktu operasional di stasiun bus dan ketersediaan fasilitas parkir (luas area untuk antrian).

  • Data kecukupan Pengujian kedatangan bis Diperoleh data tentang kedatangan bis adalah sebagai berikut: = 0,213 bus/min = 0,23 bus/min

    Kecukupan data pengujian menggunakan bis tiba =0.213; =0.23; dan tingkat signifikan = 1%; juga diizinkan kesalahan = 0.1; memberikan hasil sebagai berikut:

    Sehingga data yang telah dikumpulkan (91 data), minimum data (36 data)

  • Pengujian Layanan Waktu Diperoleh data tentang kedatangan bis adalah sebagai berikut: = 3,956 menit/bus = 1,63 min/bus Kecukupan data pengujian menggunakan layanan waktu =3.956 min/bis; =1.63 min/bis dan tingkat signifikan = 1%; juga diizinkan kesalahan = 0.5; memberikan hasil sebagai berikut:

    Sehingga data yang telah dikumpulkan (91 data), minimum data (71 data)

  • Data kecukupan pengujian Waktu di Antrian = 12,93 menit/bus = 11,90 menit/bus Uji kecukupan data waktu di antrian menggunakan =12.93; =11.90; dan tingkat signifikan = 1%; juga diizinkan kesalahan = 4; memberikan hasil sebagai berikut:

    Sehingga data yang telah dikumpulkan (91 data), minimum data (59 data)

  • Distribusi Penyesuaian kedatangan bis Dengan = 0,213 bis / menit, dan tingkat signifikan = 1%; bis yang telah diperoleh kedatangan Poisson distribution perlajuan mengikuti pola. Distribusi Penyesuaian waktu layanan Dengan = 3,956 menit / bis; = 1,63 min / bis dan tingkat signifikan = 1%, yang telah memperoleh layanan bis waktu mengikuti distribusi normal. Distribusi Penyesuaian waktu di antrian Dengan = 12,93 menit / bis, dan tingkat signifikan = 1%, yang telah diperoleh di antrian menunggu waktu mengikuti distribusi eksponen negatif.

  • Dari hasil analisis didapatkan bahwa parameter yang mempengaruhi proses keberangkatan bis adalah waktu kedatangan bis, waktu menunggu dalam antrian dan waktu pelayanan. Dari kajian ini diperoleh bis yang mengikuti pola kedatangan dari pola distribusi dengan = 0,213 bis / menit (atau 5 menit / bis). Menunggu waktu mengikuti pola dalam antrian eksponen pola distribusi dengan rata-rata waktu tunggu = 12,93 menit.Waktu layanan bus mengikuti pola distribusi normal dengan rata-rata waktu layanan = 3,956 menit. Sementara waktu keberangkatan bis pola mengikuti pola distribusi eksponen negatif dengan rata-rata 4,32 hari keberangkatan / bis. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa dari antrian kapasitas daerah diluar minimum 5 bis, dan ketersediaan bis dengan kapasitas daerah dalam antrian Leuwipanjang sebanyak 10 bis, jika ini terpenuhi maka masih cukup efektif.