107-212-1-rv

Upload: via

Post on 27-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    1/16

    INTISARI

    Efektifitas Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap PerubahanPerilaku Klien Isolasi Sosial di Ruang Abimanyu, Ruang aespati, dan

    Ruang Pringgodani Rumah Sakit !i"a #aerah Surakarta$

    Ni %ayan argitri, &ilis urtutik

    Latar Belakang$ Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi adalah upayamemfasilitasi sosialisasi se'umlah klien dengan perilaku Isolasi Sosialse(ara kelompok$$ Tu'uan penelitian ini untuk mengetahui gambaranperilaku klien isolasi sosial sebelum dilakukan terapi aktivitas kelompoksosialisasi, gambaran perilaku klien isolasi sosial sesudah dilakukan terapiaktivitas kelompok sosialisasi, serta pengaruh terapi aktivitas kelompoksosialisasi terhadap perubahan perilaku klien isolasi sosial$ Klien denganIsolasi Sosial adalah peilaku klien yang menun'ukkan gangguan dalamberhubungan baik terhadap dirinya, orang lain, maupun lingkungannya$Metode Penelitian$ !enis penelitian ini Quasi Eksperimen denganran(angan one group pretest-postest, dengan metode pendekatanobservasi time series$ Pengambilan sampel menggunakan tehnikPurposive sampling$ #ilakukan pada sampel ber'umlah )* klien menarikdiri yang sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan$ Tehnik

    pengumpulan data menggunakan lembar observasi, lembar observasitersebut dinyatakan valid dan reliabel bisa digunakan setelah dilakukan u'ivaliditas dan reliabililitas$ Pengolahan dan analisis data dilakukan denganbantuan komputer dan dihitung dengan menggunakan SPSS )+$Hasil. asil penelitian menun'ukkan perubahan perilaku klien IsolasiSosial, dari skor rata-rata perilaku isolasi sosial klien sebelum dilakukanterapi aktivitas kelompok sosialisasi sebesar ).,.) men'adi skor rata-rata),)/ setelah dilakuan pemberian terapi aktivitas kelompok sosialisasi$asil analisis dengan menggunakan u'i paired t-test diketahui adapengaruh yang (ukup signifikan pada pemberian terapi aktivitas kelompoksosialisasi terhadap perubahan perilaku isolasi sosial klien dimana hasil t

    hitung lebih besar dari t tabel yaitu 0),1/ 2 0,*3*$Simpulan$Pemberian terapi aktivitas kelompok sosialisasi efektif terhadapperubahan perilaku klien isolasi sosial

    Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Februari 2010

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    2/16

    Pendahuluan

    Penderita gangguan 'i"a yang dira"at di rumah sakit 'i"a

    diharapkan pada akhirnya akan dapat kembali ke tengah keluarga dan

    masyarakat untuk dapat berperan seperti semula$ 4ntuk itu telah dilakukan

    berbagai usaha atau upaya untuk mengurangi kronisitas atau kekambuhan

    gangguan 'i"a, mengurangi akibat yang ditimbulkannya serta stigma yang

    berkembang di tengah masyarakat, baik yang bersifat promotif, preventif,

    kuratif dan rehabilitatif 5Saseno, 01106$ 4saha-usaha tersebut dalam

    kesehatan 'i"a termasuk dalam Tri 4paya 7ina !i"a yang meliputi

    pen(egahan gangguan 'i"a, peningkatan kesehatan 'i"a, pera"atan dan

    pengobatan serta rehabilitasi pasien gangguan 'i"a 5Saseno, 01106$ Akhir-

    akhir ini dalam penanganan pasien dengan gangguan 'i"a ada

    ke(enderungan untuk mengkonsepsikan sebagai masalah yang bersifat

    hubungan antar pribadi dan sosial $ 8leh karena itu pendekatan terhadap

    kelompok men'adi lebih bermanfaat dalam menangani masalah klinik

    maupun pribadi$ Ada berbagai pendekatan kelompok, misalnya bimbingan

    kelompok, konseling kelompok, kelompok pelatihan, kelompok pendukung,

    dan 'uga terapi kelompok$

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    3/16

    Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi sangat penting dilakukan

    untuk membantu dan memfasilitasi klien menarik diri agar perilaku menarik

    dirinya berkurang dan mampu untuk bersosialisasi se(ara bertahap melalui

    tu'uh sesi yang melatih kemampuan sosialisasi klien$$ etode yang

    digunakan dengan dinamika kelompok, diskusi atau tanya 'a"ab serta

    bermain peran atau stimulasi$ &angkah langkah kegiatan yang dilakukan

    yaitu persiapan, orientasi, tahap ker'a dan tahap terminasi$ Setelah itu

    pasien yang ikut terapi aktifitas kelompok sosialisasi dievaluasi terhadap

    kemampuan verbal dan kemampuan non verbal 5 Kelliat dan Akemat,

    011+ 6$

    Rumah sakit !i"a Surakarta merupakan sebuah Rumah

    Sakit !i"a tipe A$ Sebagai Rumah Sakit !i"a tipe A, telah mulai

    menerapkan Terapi Aktifitas Kelompok yaitu dengan dibentuknya Ruang

    PKP, dimana salah satu programnya adalah menerapkan Terapi Aktifitas

    Kelompok$ Selain diterapkan di ruang PKP, Terapi Aktifitas Kelompok

    'uga sudah mulai dirintis di ruang pera"atan yang lain dengan

    memanfaatkan S#, biaya dan 9asilitas yang ada$

    Kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok yang dilaksanakan di

    ruang PKP maupun diruang pera"atan yang lain di Rumah Sakit !i"a

    #aerah Surakarta diikuti oleh pasien yang dira"at di ruang pera"atan

    masing masing sesuai dengan permasalahan yang ada pada klien$ Klien

    dengan halusinasi dikelompokkan dengan klien halusinasi yang

    lain,menggunakan terapi stimulasi persepsi sensori, kelompok klien

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    4/16

    "aham menggunakan terapi orientasi realita dan pada klien menarik diri

    dengan terapi sosialisasi$

    Terapi Aktifitas kelompok yang sudah mulai ber'alan dan paling

    sering dilakukan adalah Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi di ruang

    Ayodya$ al ini karena ruang Ayodya adalah ruang odel Praktek

    Kepera"atan Profesional dan klien yang dira"at di ruang Ayodya

    Rumah Sakit !i"a #aerah Surakarta paling banyak dengan masalah

    perilaku isolasi sosial menarik diri$ asil pelaksanaan Terapi Aktivitas

    kelompok sosialisasi selama ini didapatkan perubahan perilaku klien

    isolasi sosial antara lain klien dapat berinteraksi dengan orang lain

    se(ara bertahap, dan 'uga perubahan pada perilaku klien isolasi sosial

    antara lain klien mulai terlihat aktif dengan kegiatan ruangan, perubahan

    pada afek motivasi dan kemapuan mera"at diri meningkat serta

    perubahan perilaku yang lainnya$ #ari data yang di kumpulkan oleh

    peneliti selama enam bulan pada periode April :September 011* maka

    diperoleh prosentase rata-rata 'umlah klien isolasi sosial adalah ;1< dari

    keseluruhan 'umlah pasien ber'umlah kurang lebih /11 pasien yang

    dira"at di ruang ra"at inap$ 5 #ata Rekam edis RS!# Surakarta 011* 6$

    7erdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti pada

    evaluasi dari dokumentasi pasien Isolasi sosial yang telah diberikan

    terapi aktifitas kelompok pada bulan maret :april 011* di ruang Ayodya

    sebanyak =1 pasien sekilas didapatkan data rata-rata /1< klien

    menun'ukkan perubahan kearah perbaikan sedangkan =1< kurang

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    5/16

    menun'ukkan perubahan karakteristik isolasi sosial klien$ #engan

    latarbelakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti Efektifitas Terapi

    Aktifitas Kelompok Sosialisasi terhadap perubahan perilaku klien Isolasi

    sosial dalam berhubungan dengan orang lain di Rumah Sakit !i"a

    #aerah Surakarta

    Landasan Teori

    Terapi Aktivitas Kelompok

    Terapi Aktivitas kelompok adalah merupakan salah satu terapi

    modalitas yang dilakukan pera"at kepada sekelompok klien yang

    mempunyai masalah yang sama 5 Kelliat 7A dan Akemat, 011;6

    Macam-macam terapi aktifitas kelompok

    Ra"lins, %illiams dan 7e(k (it Kelliat 7A dan Akemat 5011;6

    membagi Terapi Aktifitas Kelompok men'adi ; 5empat6 yaitu>

    a$ Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi persepsi

    Klien dilatih mempersiapkan stimulasi yang disediakan atau stimulus

    yang pernah dialami$ Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan

    ditingkatka pada tiap sesi$ #engan proses ini diharapkan respon klien

    pada berbagai stimulus dalam kehidupan men'adi adaptif$ Aktifitas dapat

    berupa? ba(a artikel@buku@ma'alah, menonton a(ara T$

    b$ Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi sensori

    Aktifitas digunakan untuk memberikan stimulasi sensori pada klien$

    Kemudian diobservasi reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi atau

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    6/16

    perasaan melaui gerakan tubuh, ekspresi muka, u(apan$ Aktifitas dapat

    berupa? musik, menari, menyanyi$

    ($ Terapi Aktifitas Kelompok 8rientasi Realita

    Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien yaitu

    diri sendiri, orang lain yang ada disekitar klien, lingkungan yang pernah

    mempunyai hubungan dengan klien dan "aktu saat ini dan yang lalu$

    Aktifitas dapat berupa orientasi "aktu, orang tempat, benda yang ada

    disekitar$

    d$ Terapi Aktifitas Kelompok sosialisasi

    Klien dibantu untuk melaksanakan hubungan sosialisasi dengan individu

    yang ada disekitar klien$ Aktifitas dapat berupa latihan dalam kelompok

    semua kegiatan sosialisasi$

    0$ Komponen Kelompok

    Komponen kelompok ada * aspek sebagai berikut 5Stuart B

    &araia,

    011)6 >

    a$ Struktur Kelompok

    Struktur kelompok men'elaskan batasan, komunikasi, proses

    pengambilan keputusan dan hubungan otoritas dalam kelompok$ Struktur

    kelompok men'aga stabilitas dan membantu mengatur pola perilaku dan

    interaksi$isalnya> ada pemimpin dan ada anggota, arah komunikasi

    dipandu oleh pemimpin, keputusan diambil se(ara bersama$

    b$ 7esar Kelompok

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    7/16

    !umlah kelompok yang nyaman pada kelompok ke(il adalah /-)1

    orang 5Stuart B &araia, 011)6, menurut &an(ester dalam Kelliat 7A dan

    Akemat, 011; adalah )1-)0 orang, sedangkan menurut Ra"lims, "illiams

    dan 7e(k dalam Kelliat 7A dan Akemat, 011; adalah +-)1 orang$ !ika

    terlalu besar maka tidak semua anggota mendapat kesamaan

    mengungkap perasaan, pendapat dan pengalamannya$ !ika terlalu ke(il

    maka tidak (ukup variasi dan interaksi yang ter'adi$

    ($ &amanya Sessi

    %aktu optimal untuk satu sessi adalah 01-;1 menit bagi fungsi

    kelompok yang rendah dan .1-)01 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi

    5Stuart B &araia, 011)6$ 7iasanya dimulai dengan pemanasan berupa

    orientasi, kemudian tahap ker'a dan finishing berupa terminasi$ 7anyaknya

    sessi tergantung pada tu'uan kelompok, dapat satu kali@ dua kali per

    minggu, atau dapat diren(anakan sesuai kebutuhan$

    d$ Komunikasi

    Salah satu tugas pemimpin kelompok yang terpenting adalah

    mengobservasi dan menganalisa pola komunikasi dalam kelompok$

    Pemimpin menggunakan umpan balik untuk memberi kesadaran pada

    anggota kelompok akan dinamika yang ter'adi$

    e$ Peran Kelompok

    Pemimpin perlu mengobservasi peran yang ter'adi dalam kelompok$

    Ada = peran dan fungsi kelompok yang ditampilkan anggota kelompok

    dalam ker'a kelompok yaitu > Maintenance roles, task roles, dan individual

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    8/16

    roles$ 5 Stuart C% dan &araia, 011) 6 Maintenance rolesyaitu peran serta

    aktif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok$ Task rolesyaitu fokus

    pada penyelesaian tugas$ Individual rolesadalah self centereddan

    distraksi pada kelompok$

    f$ Kekuatan 5power)

    Kekuatan adalah kemampuan anggota kelompok dalam

    mempengaruhi kelompok$ 4ntuk menetapkan anggota kelompok yang

    bervariasi diperlukan ka'ian terhadap siapa yang paling banyak menerima

    perhatian, siapa yang paling banyak mendengarkan, dan siapa yang

    membuat keputusan untuk kelompok$

    g$ Norma

    Norma adalah standar perilaku$ Pengharapan akan perilaku

    kelompok pada masa yang akan datang berdasarkan pengalaman masa

    lalu dan saat ini$ Pemahaman akan norma kelompok untuk mengetahui

    pengaruhnya terhadap komunikasi dan interaksi dalam kelompok$

    Kesesuaian perilaku anggota kelompok dengan norma kelompok penting

    diterima sebagai anggota kelompok$

    h$ Kohesivenes

    ohesivenesadalah kekuatan anggota kelompok beker'a bersama

    men(apai tu'uan$ al ini mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap

    betah dalam kelompok$ Pemimpin kelompok 5terapis6 perlu melakukan

    upaya agar kohesiveneskelompok dapat ter"u'ud$

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    9/16

    Kelompok sama dengan individu, mempunyai kapasitas untuk tumbuh

    dan kembang$

    Pemimpin yang akan mengembangkan kelompok akan melalui empat

    fase 5Stuart dan &araia, 011)6 yaitu>

    9ase pra kelompok, 9ase A"al Kelompok 9ase Ker'a Kelompok,

    9ase Terminasi

    Perilaku Manusia

    Perilaku merupakan seperangkat perbuatan@tindakan seseorang

    dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian di'adikan

    kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini$ Perilaku manusia pada

    dasarnya terdiri dari komponen pengetahuan 5kognitif), sikap 5afektif),

    dan keterampilan 5psikomotor) atau tindakan 5%idayatun TS,)3336$

    #alam konteks ini maka setiap perbuatan seseorang dalam merespon

    sesuatu pastilah terkonseptualisasikan dari ketiga ranah ini$ Perbuatan

    seseorang atau respon seseorang terhadap rangsang yang datang,

    didasari oleh seberapa 'auh pengetahuannya terhadap rangsang tersebut,

    bagaimana perasaan dan penerimaannya berupa sikap terhadap obyek

    rangsang tersebut, dan seberapa besar keterampilannya dalam

    melaksanakan atau melakukan perbuatan yang diharapkan$

    Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam

    berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak

    sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai yang paling tidak

    dirasakan$ Pandangan tentang perilaku, ada lima pendekatan utama

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    10/16

    tentang perilaku yaitu> 5)6 pendekatan neurobiologik, pendekatan ini

    menitikberatkan pada hubungan antara perilaku dengan ke'adian yang

    berlangsung dalam tubuh 5otak dan saraf6 karena perilaku diatur oleh

    kegiatan otak dan sistem saraf, 506 pendekatan behavioristik, pendekatan

    ini menitikberatkan pada perilaku yang nampak, perilaku dapat dibentuk

    dengan pembiasan dan penguDkuhan melalui pengkondisian stimulus, 5=6

    pendekatan kognitif, menurut pendekatan ini individu tidak hanya

    menerima stimulus yang pasif tetapi mengolah stimulus men'adi perilaku

    yang baru, 5;6 pandangan psikoDanalisis, menurut pandangan ini perilaku

    individu didorong oleh insting ba"aan dan sebagian besar perilaku itu

    tidak disadari, 5+6 pandangan humanistik, perilaku individu bertu'uan yang

    ditentukan oleh aspek internal individu 5usuf Syamsu, 01106

    Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri

    manusia, sedang dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan

    yang ada dalam diri manusia$ #alam kehidupan sehari-hari manusia

    selalu berperilaku dalam segala aktivitas, banyak hal yang mengharuskan

    berperilaku$ Perilaku mempunyai arti yang kongkrit daripada 'i"a, karena

    lebih kongkrit, perilaku dapat dikenal 'i"a seseorang$ Karakteristik perilaku

    ada yang terbuka dan ada yang tertutup$ Perilaku terbuka adalah perilaku

    yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat bantu$

    Perilaku tertutup adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan

    menggunakan alat atau metode tertentu misalnya berpikir, sedih,

    berkhayal, bermimpi, takut$Ada anggapan dasar bah"a manusia

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    11/16

    berperilaku karena dituntut oleh dorongan dari dalam sedangkan

    dorongan merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan yang

    harus terpuaskan$ !adi perilaku timbul karena dorongan dalam rangka

    pemenuhan kebutuhan$ Terdapat berbagai ma(am kebutuhan diantaranya

    kebutuhan dasar dan kebutuhan tambahan$ Kebutuhan dasar adalah

    kebutuhan yang menentukan kelangsungan hidup manusia seperti makan,

    minum, perlindungan diri dan 'enis$ Sedangkan kebutuhan yang lainnya

    hanyalah merupakan kebutuhan tambahan$ Kebutuhan tambahan sifatnya

    mendukung atau menambah kebutuhan dasar manusia$ Sementara itu

    kadang manusia sulit menentukan perbedaan antara kebutuhan dasar dan

    kebutuhan tambahan, hal itu disebabkan oleh kebutuhan belum pernah

    nampak se(ara langsung dan istilah kebutuhan penggunaannya berbeda-

    beda dalam kehidupan sehari-hari$

    MT!" P#L$T$A#

    %enis Penelitian

    !enis penelitian ini adalah Quasi E!perimental dengan menggunakan

    ran(angan one group pretest postest, tehnik pengambilan data se(ara

    observasi time series tanpa kelompok kontrol dengan pertimbangan

    bah"a subyek dalam penelitian ini adalah manusia sehingga tidak semua

    faktor di luar penelitian yang dapat mempengaruhi 'alannya penelitian

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    12/16

    dapat dikendalikan dan karena terbatasnya 'umlah sampel sesuai kriteria

    inklusi yang tersedia$

    Populasi dan Sampel Penelitian

    Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua

    klien dengan masalah kepera"atan isolasi sosial yang dira"at di Ruang

    Ayodya dan ruang Abimanyu Rumah Sakit !i"a #aerah Surakarta,

    berdasarkan data klien isolasi sosial yang dira"at diruang Ayodya di

    minggu ke II bulan Nopember didapatkan populasi se'umlah ); klien dan

    ruang Abimanyu se'umlah )/ klien$ etode pengambilan sampel yang

    digunakan di sini adalah dengan (arapurposive samplingyaitu

    pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu$

    Analisis "ata

    )$ Analisis 4nivariat

    4ntuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan Terapi Aktifitas

    Kelompok Sosialisasi, serta tanda dan ge'ala klien isolasi sosial$

    0$ Analisis 7ivariat

    4ntuk mengetahui efektivitas pemberian Terapi Aktifitas Kelompok

    Sosisalisasi terhadap perubahan perilaku klien isolasi sosial dengan

    men(ari nilai mean pretest dan mean postest yang kemudian di(ari nilai

    signifikansi antarapretestdanpostest$ #ikatakan signifikan apabila ada

    perbedaan nilai mean yang bermakna setelah melalui u'i statistik$

  • 7/25/2019 107-212-1-RV

    13/16

    Hasil Penelitian

    7erdasarkan analisis data yang dilakukan dengan analisis

    statistikpaired sample t test, untuk mengetahui efektifitas TAKS terhadap

    perubahan perilaku klien isolasi sosial dalam berhubungan dengan orang

    lain di ruang Ayodya dan Abimanyu RS! #aerah Surakarta$ Adapun hasil

    analisis statistikpaired sample t testdapat dilihat pada tabel berikut >

    Tabel Paired Samples Statisti(s

    ean NStd$#eviation Std$ Error ean

    Pair )

    Nilai isos PreTAKS

    ).,.) )* ),*+0 ,;=.

    Nilai isos PostTAKS

    ),)/ )* ),;0+ ,==.

    Tabel menun'ukkan bah"a rata-

    rata nilai isolasi sosial sebelum

    terapi aktivitas kelompok adalah

    ).,.) dan sesudah terapi

    aktivitas kelompok adalah ),)/$

    dari hasil tersebut bisa diketahui

    penurunan nilai isolasi sosial

    sesudah terapi aktivitas kelompok

    mengalami penurunan sebesar

    )+,;;

    Tabel menun'ukkan

    adanya pengaruh

    terapi aktivitas

    kelompok terhadap perubahan perilaku isolasi sosial$ Korelasi

    menun'ukkan nilai sebesar 1,/33 dengan signifikansi 1,111$ #ari nilai

    korelasi tersebut bisa diketahui bah"a terapi akitivitas kelompok

    berpengaruh terhadap penurunan isolasi sosial sebesar /3,3 !akarta

    Saseno, 0110,umpulan Materi uliah eperawatan esehatan Mental

    , tidakdipublikasikan, Akper #epkes agelang$

    Setia'i, S$, 0110, *pa+a +ang perlu dilakukan untuk menghilangkan $tigma Mas+arakatterhadap angguan (iwa, 7agian Ilmu Kedokteran !i"a 9akultas Kedokteran !i"a9akultas Kedokteran 4C, ogyakarta

    Stuart, C% dan &araia,011), Principles and Practice of Ps+chiatrigbbc ursing, osbyear 7ook, isouri$

    %idayatun, T$S$, )333, Ilmu Perilaku, Sagung Seto, !akarta

    usuf Syamsu, 0110, Pengantar Teori Kepribadian, Publikasi PP7 9IP 4PI, 7andung

    Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Februari 2010 16