13_petunjuk praktis terapi insulin pada pasien diabetes melitus1

Upload: ikke-kris-wicaksono

Post on 26-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    1/41

    I. Pendahuluan

    Penemuan insulin lebih dari 80 tahun yang lalu merupakan salah

    satu penemuan terbesar dalam dunia kedokteran pada abad ke-

    20. Saat ini, penggunaan insulin mengalami kemajuan yang pesat.

    Beberapa kemajuan itu antara lain dalam hal jumlah penggunaan

    insulin per pasien, perbaikan mutu insulin, dan cara penggunaan

    insulin. Penemuan insulin dimulai dari jenis yang belum dapat

    dibuat dengan murni, kemudian insulin manusia yang dibuat

    dengan rekayasa genetika, sampai insulin analog dengan

    farmakokinetik menyerupai insulin endogen.

    iabetes melitus tipe 2 !"#2$ merupakan penyakit progresif

    dengan karakteristik penurunan fungsi sel beta pankreas. Seiring

    meningkatnya angka kejadian "#2, terutama pada orang berusia

    relatif muda dan kemungkinan usia hidup masih panjang, maka

    semakin banyak pasien "#2 dengan defisiensi insulin. Pada

    kasus-kasus tersebut, akan dibutuhkan insulin dalam

    penatalaksanaannya.

    %euntungan yang mendasar dari penggunaan insulin

    dibandingkan obat antidiabetik oral dalam pengobatan diabetesmelitus adalah insulin terdapat di dalam tubuh secara alamiah.

    Selain itu, pengobatan dengan insulin dapat diberikan sesuai

    dengan pola sekresi insulin endogen. Sementara itu, kendala

    utama dalam penggunaan insulin adalah pemakaiannya dengan

    cara menyuntik dan harganya yang relatif mahal. &amun demikian,

    para ahli dan peneliti terus mengusahakan penemuan sediaan

    insulin dalam bentuk bukan suntikan, seperti inhalan sampai

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 1

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    2/41

    bentuk oral agar penggunaannya dapat lebih sederhana dan

    menyenangkan bagi para pasien.

    II. Farmakokinetik Obat Insulin

    Saat ini tersedia berbagai jenis insulin, mulai dari human insulin

    sampai insulin analog. "emahami farmakokinetik berbagai jenis

    insulin menjadi landasan dalam penggunaan insulin sehingga

    pemakaiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

    Sebagai contoh, pada kebutuhan insulin basal dan prandial'setelah

    makan terdapat perbedaan jenis insulin yang digunakan. engan

    demikian, pada akhirnya, akan tercapai kendali kadar glukosa

    darah sesuai sasaran terapi.

    Seperti telah diketahui, untuk memenuhi kebutuhan insulin

    basal dapat digunakan insulin kerja menengah !intermediateactinginsulin$ atau kerja panjang !long-acting insulin$( sementara untuk

    memenuhi kebutuhan insulin prandial !setelah makan$ digunakan

    insulin kerja cepat !sering disebut insulin reguler'short-acting

    insulin$ atau insulin kerja sangat cepat !rapid- atau ultra-rapid

    acting insulin$. i pasaran, selain tersedia insulin dengan

    komposisi tersendiri, juga ada sediaan yang sudah dalam bentuk

    campuran antara insulin kerja cepat atau sangat cepat denganinsulin kerja menengah !disebut jugapremixed insulin$ !lihat Tabel

    1dan Gambar 1$.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    3/41

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 3

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    4/41

    Gambar 1. Profil farmakokinetik insulin manusia dan insulin analog. #erlihat

    lama kerja relatif berbagai jenis insulin. )ama kerjanya ber*ariasi antar dan intraperorangan. Sumber: Hirsh IB.

    N Engl J Med 2!" #!2: $%&-$'#

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    5/41

    III. Manfaat Terapi Insulin pada

    Pasien Hiperglikemia

    +iperglikemia pada pasien yang diraat di rumah sakit merupakan

    keadaan yang sering ditemukan. %ondisi tersebut merupakan

    petanda penting buruknya luaran klinis dan peningkatan mortalitas

    pasien dengan atau tanpa riayat diabetes melitus. Pasien

    hiperglikemia yang baru terdiagnosis memiliki angka mortalitas

    yang lebih tinggi dan luaran fungsional yang lebih rendah

    dibandingkan pasien dengan riayat diabetes melitus atau

    normoglikemia. Seperti dirangkum oleh lement et al !200$,

    hiperglikemia berdampak buruk terhadap luaran klinis karena

    dapat menyebabkan gangguan fungsi imun serta lebih rentan

    terkena infeksi, perburukan sistem kardio*askular, trombosis,

    peningkatan inflamasi, disfungsi endotel, stres oksidatif, dan

    kerusakan otak.

    A. Hubungan hiperglikemia dan buruknya luaran klinis

    +iperglikemia berbahaya terhadap berbagai sel dan sistem organ

    karena pengaruhnya terhadap sistem imun, dapat bertindaksebagai mediator inflamasi, mengakibatkan respon *askular, dan

    respon sel otak. Pada keadaan hiperglikemia mudah terjadi infeksi

    karena adanya disfungsi fagosit. +iperglikemia akut dapat

    menyebabkan berbagai efek buruk pada sistem kardio*askular,

    antara lain memudahkan terjadinya gagal jantung.

    %ejadian trombosis seringkali berhubungan dengan

    hiperglikemia. +iperglikemia dapat menyebabkan penurunan

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 5

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    6/41

    akti*itas fibrinolitik plasma dan akti*itas akti*ator plasminogen

    jaringan, peningkatan akti*itas inhibitor akti*ator plasminogen !P/-

    1$, dan peningkatan akti*itas trombosit.

    +iperglikemia merangsang inflamasi akut tampak dari terjadinya

    peningkatan petanda sitokin proinflamasi seperti tumor necrosis

    (actor- !#&-$ dan interleukin-3 !)-3$. Peningkatan petandasitokin inflamasi tersebut kemungkinan terjadi melalui induksi faktor

    transkripsional proinflamasi yaitu nuclear (actor !&-$.

    Gambar 2.+ubungan antara hiperglikemia dan buruknya luaran rumah sakit

    /)B 4 asam lemak bebas !)lement et al* 2&+

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    7/41

    +iperglikemia akut juga sering dihubungkan dengan kerusakan

    sel saraf yang selanjutnya mengakibatkan iskemia otak. %erusakan

    otak tersebut diperkirakan terjadi melalui peningkatan asidosis

    jaringan dan kadar laktat akibat peningkatan kadar glukosa darah.Stres oksidatif merupakan keadaan yang sering ditemukan pada

    pasien diabetes melitus dan diduga merupakan salah satu

    penyebab terjadinya komplikasi terkait hiperglikemia. Gambar 2

    menunjukkan hubungan antara hiperglikemia dan buruknya luaran

    pasien yang diraat di rumah sakit.

    B. Manfaat terapi insulin

    Berdasarkan berbagai penelitian klinis, terbukti baha terapi

    insulin pada pasien hiperglikemia memperbaiki luaran klinis.

    nsulin, selain dapat memperbaiki status metabolik dengan cepat,

    terutama kadar glukosa darah, juga memiliki efek lain yang

    bermanfaat, antara lain perbaikan inflamasi.

    nfus insulin ,glucose-insulin-potassium 56%7$ terbukti dapat

    memperbaiki luaran pada pasien gaat darurat yang diraat di

    ruang intensif akibat kelainan jantung atau stroke. #erapi insulin

    intensif pada pasien gaat darurat yang diraat di ruang intensif

    terbukti dapat menurunkan angka kematian. +al tersebut terutama

    disebabkan oleh penurunan angka kejadian kegagalan organ

    multipel akibat sepsis.

    Selain itu, penggunaan infus insulin juga dapat menurunkan

    mortalitas di rumah sakit secara keseluruhan, sepsis, gagal ginjal

    akut yang membutuhkan dialisis atau hemofiltrasi, jumlah transfusi

    darah sel darah merah, polineuropati, dan penurunan penggunaan

    *entilasi mekanis yang berkepanjangan serta lama peraatan di

    ruang intensif. Penggunaan infus insulin-glukosa secara intensif

    pada pasien infark miokard akut juga memperbaiki angka kematian

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 7

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    8/41

    jangka panjang. +al serupa ditemukan pada pasien stroke. Pasien

    stroke dengan hiperglikemia ringan sampai sedang yang

    mendapatkan infus insulin !6%$ memiliki angka kematian yang

    lebih kecil dibandingkan pasien tanpa pemberian infus insulin 6%.

    Sementara itu, perbaikan luaran klinis pada pasien mungkin

    disebabkan oleh efek insulin terhadap perbaikan stres oksidatif dan

    pelepasan berbagai molekul proinflamasi yang dikeluarkan saatterjadi hiperglikemia akut !lihat Gambar 3$.

    Gambar 3. "ekanisme langsung dan tidak langsung insulin dalam memperbaikistruktur dan fungsi dinding *askular. !Le Roith, 2004)

    IV. Terapi insulin untuk Pasien

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    9/41

    iabetes Melitus !a"at #alan

    A. Indikasi terapi insulin untuk pasien diabetes melitusrawat alan

    "asih terdapatnya beberapa kendala penggunaan insulin oleh

    dokter umum, sering menyebabkan keterlambatan kendali glukosa

    darah yang baik bagi pasien diabetes melitus. Pasien "#2 yang

    memiliki kontrol glukosa darah yang tidak baik dengan

    penggunaan obat antidiabetik oral perlu dipertimbangkan untuk

    penambahan insulin sebagai terapi k!mbinasi dengan !bat

    !ral atau insulin tunggal.

    nsulin yang diberikan lebih dini dan lebih agresif menunjukkan

    hasil klinis yang lebih baik terutama berkaitan dengan masalah

    glukotoksisitas. +al tersebut diperlihatkan oleh perbaikan fungsi selbeta pankreas. nsulin juga memiliki efek lain yang menguntungkan

    dalam kaitannya dengan komplikasi ". #erapi insulin dapat

    mencegah kerusakan endotel, menekan proses inflamasi,

    mengurangi kejadian apoptosis, dan memperbaiki profil lipid.

    engan demikian, secara ringkas dapat dikatakan baha luaran

    klinis pasien yang diberikan terapi insulin akan lebih baik. nsulin,

    terutama insulin analog, merupakan jenis yang baik karenamemiliki profil sekresi yang sangat mendekati pola sekresi insulin

    normal atau fisiologis.

    Pada aalnya, terapi insulin hanya ditujukan bagi pasien

    diabetes melitus tipe 1 !"#1$. &amun demikian, pada

    kenyataannya, insulin lebih banyak digunakan oleh pasien "#2

    karena pre*alensi "#2 jauh lebih banyak dibandingkan "#1.

    #erapi insulin pada pasien "#2 dapat dimulai antara lain untuk

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus $

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    10/41

    pasien dengan kegagalan terapi oral, kendali kadar glukosa darah

    yang buruk !/1c9,: ; atau kadar glukosa darah puasa 2:0

    mg'd)$, riayat pankreatektomi, atau disfungsi pankreas, riayat

    fluktuasi kadar glukosa darah yang lebar, riayat ketoasidosis,riayat penggunaan insulin lebih dari : tahun, dan penyandang

    " lebih dari 10 tahun.

    B. Memulai dan alur pemberian insulin

    alam sub-bab ini, pertanyaan yang harus dijaab adalah kapan

    saat yang tepat memulai pemberian insulin. Pada pasien "#1,

    terapi insulin dapat diberikan segera setelah diagnosis ditegakkan.

    %eputusan yang lebih sulit adalah menentukan aktu memulai

    terapi insulin pada pasien "#2.

    Pada pasien "#1, pemberian insulin yang dianjurkan adalah

    injeksi harian multipel dengan tujuan mencapai kendali kadar

    glukosa darah yang baik !lihat Gambar 2$. Selain itu, pemberian

    dapat juga dilakukan dengan menggunakan pompa insulin

    !continous subcutaneous insulin in(usion5S7$.

    Setiap pusat pelayanan memiliki alur terapi diabetes dan mula

    aal terapi insulin yang berbeda untuk para pasien "#2. /lur

    yang dibuat oleh kesepakatan antara merican iabetes

    ssociation !//$ dan Europeanssociation (or the Stud/ o(

    iabetes !

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    11/41

    terkontrol dengan baik !/1 3.:;$ dalam jangka aktu = bulan

    dengan 2 !bat !ral, maka sudah ada indikasi untuk memulai

    terapi kombinasi obat antidiabetik oral dan insulin.

    Pada keadaan tertentu di mana kendali glikemik amat buruk

    dan disertai kondisi katabolisme, seperti kadar glukosa darah

    puasa 2:0 mg'd), kadar glukosa darah acak menetap =00

    mg'd), /1 10;, atau ditemukan ketonuria, maka terapi insulin

    dapat mulai diberikan bersamaan dengan inter*ensi pola hidup.

    Selain itu, terapi insulin juga dapat langsung diberikan pada pasien

    " yang memiliki gejala nyata !poliuria, polidipsia, polifagia, dan

    penurunan berat badan$. %ondisi-kondisi tersebut sering ditemukan

    pada pasien "#1 atau "#2 dengan defisiensi insulin yang

    berat. /pabila gejala hilang, obat antidiabetik oral dapat

    ditambahkan dan penggunaan insulin dapat dihentikan.

    Seperti telah diketahui, pada pasien " terjadi gangguan

    sekresi insulin basal dan prandial untuk mempertahankan kadar

    glukosa darah dalam batas normal baik pada keadaan puasa

    maupun setelah makan. engan mengetahui mekanisme tersebut,

    maka telah dipahami baha hakikat pengobatan " adalah

    menurunkan kadar glukosa darah baik puasa maupun setelah

    makan.

    alam rangka mencapai sasaran pengobatan yang baik, maka

    diperlukan insulin dengan karakteristik menyerupai orang sehat,

    yaitu kadar insulin yang sesuai dengan kebutuhan basal danprandial. Pemberian insulin basal, selain insulin prandial,

    merupakan salah satu strategi pengobatan untuk memperbaiki

    kadar glukosa darah puasa atau sebelum makan. ?leh karena

    glukosa darah setelah makan merupakan keadaan yang

    dipengaruhi oleh kadar glukosa darah puasa, maka diharapkan

    dengan menurunkan kadar glukosa darah basal, kadar glukosa

    darah setelah makan juga ikut turun.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 11

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    12/41

    Gambar "."emulai terapi insulin injeksi harian multipel pada pasien "#1

    !)heng and 0inman* 2!$

    ara pemberian insulin basal dapat dilakukan dengan

    pemberian insulin kerja cepat drip intra*ena !hanya dilakukan pada

    pasien raat inap$, atau dengan pemberian insulin kerja panjang

    secara subkutan. @enis insulin kera panang yang tersedia di

    ndonesia saat ini adalah insulin &P+, insulin detemir dan insulin

    glargine.

    dealnya, sesuai dengan keadaan fisiologis tubuh, terapi insulindiberikan sekali untuk kebutuhan basal dan tiga kali dengan insulin

    prandial untuk kebutuhan setelah makan. &amun demikian, terapi

    insulin yang diberikan dapat di*ariasikan sesuai dengan

    kenyamanan penderita selama terapi insulin mendekati kebutuhan

    fisiologis. Berbagai macam rejimen terapi insulin yang diberikan

    dengan suntikan multipel seperti dianjurkan oleh heng and

    Ainman dalam Buku @oslins iabetes "ellitus dapat dilihat padaTabel 2. >ejimen injeksi harian multipel ini diterapkan untuk

    penderita dengan "#1. Calaupun banyak cara yang dapat

    dianjurkan, namun prinsip dasarnya adalah sama( yaitu insulin

    prandial dikombinasikan dengan insulin basal dalam usaha untuk

    menirukan sekresi insulin fisiologis.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    13/41

    Gambar #. /lgoritma pengelolaan "#2. iingatkan pentingnya pola hidupsetiap kunjunganD Periksa /1 setiap = bulan sampai E9; dan kemudian paling sedikit setiap 3 bulan.F Calaupun tiga jenis obat antidiabetik oral dapat digunakan, dianjurkan memulai insulin

    berdasarkan efekti*itasnya dan beaya.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 13

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    14/41

    G )ihat 6ambar 2 untuk memulai dan penyesuaian

    insulin. &athan et al. iabetes are 2003( 2HI

    1H3=-1H92.

    Jntuk penderita "#1 tidak dianjurkan memberikan terapi insulin

    dengan dua kali suntikan karena sangat sulit mencapai kendaliglukosa darah yang baik. Pada penderita "#2 rejimen seperti

    pada penderita "#1 juga dapat digunakan, namun karena pada

    penderita "#2 tidak ditemukan kekurangan insulin yang mutlak

    dan untuk meningkatkan kenyamanan penderita, pemberian insulin

    dapat dimodifikasi. "isalnya untuk penderita "#2 masih bisa

    menggunakan rejimen dua kali suntikan sehari dengan insulin

    campuran'kombinasi yang diberikan sebelum makan pagi dansebelum makan malam. /tau hanya diberikan satu kali sehari

    dengan insulin basal yang diberikan pada malam hari dengan

    kombinasi obat oral. "isalnya, metformin yang diberikan sebagai

    tambahan terapi insulin dapat memperbaiki glukosa darah dan lipid

    serum lebih baik dibandingkan hanya meningkatkan dosis insulin.

    emikian juga efek sampingnya seperti hipoglikemia dan

    penambahan berat badan menjadi berkurang.

    alam praktik sehari-hari, sering ditemukan berbagai keadaan

    atau *ariasi kadar glukosa darah puasa dan setelah makan.

    Sebagai contoh, ada pasien yang menunjukkan kadar glukosa

    darah puasa dan setelah makan yang tinggi !1round-the cloc3

    h/pergl/cemia$, ada pasien yang kadar glukosa darah puasanya

    tinggi tapi setelah makan baik, atau sebaliknya kadar glukosa

    darah puasanya normal sedangkan setelah makan tinggi.

    "ooradian et al., 2003, menganjurkan jalan keluar pengobatan

    kepada pasien dengan profil glukosa darah seperti di atas.

    >ekomendasi dapat dilihat pada Tabel 3.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    15/41

    $. %!mbinasi terapi insulin dan !bat antidiabetik !ral

    #erapi insulin sering dikombinasikan dengan obat antidiabetik oral

    pada pasien "#2 atau "#1 yang memiliki resistensi insulin

    dengan kebutuhan insulin 0 J per harinya. Pada pasien

    D &P+ 4 neutral protamine Hagedorn( ?/ 4 oral antigl/cemic drug.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 15

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    16/41

    2

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    17/41

    Pen insulin kini lebih popular dibandingkan semprit dan jarum.

    ara penggunaannya lebih mudah dan nyaman, serta dapat

    dibaa kemana-mana. %elemahannya adalah kita tidak dapat

    mencampur dua jenis insulin menjadi berbagai kombinasi, kecualiyang sudah tersedia dalam sediaan tetap ,insulin premixed+.

    V. Terapi Insulin untuk Pasien

    Hiperglikemia %ang ira"at di !uma&

    'akit

    Pasien yang diraat di rumah sakit dapat dibagi ke dalam dua

    kelompok. %elompok pertama pasien yang memerlukan peraatan

    di ruang intensif, misalnya pasien ketoasidosis, pascaoperasi, atau

    pasien penyakit gaat seperti sepsis. %elompok kedua adalah

    pasien yang tidak memerlukan peraatan di ruang intensif,

    misalnya pasien praoperatif atau pasien dengan penyakit yang

    tidak gaat.

    Secara umum, cara pemberian terapi insulin bagi kedua

    kelompok di atas memiliki perbedaan. Pasien yang diraat di

    ruang intensif umumnya memerlukan terapi intensif dengan cara

    pemberian insulin infus !drip$ intra*ena atau secara intramuskular.

    ara intramuskular jarang dilakukan dan hanya dilakukan bila

    fasilitas insulin drip intra*ena tidak tersedia. Pasien yang diraat di

    ruang biasa umumnya tidak memerlukan terapi insulin infus

    intra*ena. #erapi untuk pasien ini cukup dengan pemberian

    subkutan atau dengan pompa insulin !S$. Bahkan pada kasus

    yang ringan, terapi dengan obat antidiabetik oral masih dapat

    diberikan untuk pasien ", terutama pasien "#2.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 17

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    18/41

    /. Sasaran kendali glukosa darah

    ulu hal yang terpenting dalam penanganan pasien " yang

    diraat di rumah sakit adalah mencegah keadaan hipoglikemia.?leh sebab itu muncul ungkapan baha sebaiknya pasien-pasien

    tersebut Mdipertahankan tetap sedikit manisN atau dalam Bahasa

    nggris dikatakan keep the patient a little seet. Persepsi tersebut

    ternyata keliru sebab diabetes dan hiperglikemia di rumah sakit

    bukan merupakan kondisi yang ringan !benign$. Sementara itu,

    terapi insulin intensif untuk mempertahankan kadar glukosa darah

    E 110 mg'd) dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien

    di unit peraatan intensif. Sasaran kendali glukosa darah adalah

    normoglikemi !lihat #abel $.

    B. ara pemberian insulin

    /gar terapi insulin dapat dilaksanakan dengan baik pada pasien

    hiperglikemia yang diraat di rumah sakit, harus dipahami tentang

    pola sekresi insulin pada orang normal. +al tersebut disebabkan

    pada hakikatnya sasaran terapi insulin adalah membuat insulin

    eksogen yang diberikan sedemikian rupa sehingga menyerupaipola sekresi insulin endogen atau fisiologis.

    Sekresi insulin dapat dibagi menjadi sekresi insulin basal !saat

    puasa atau sebelum makan$ dan insulin prandial !setelah makan$.

    nsulin basal adalah jumlah insulin eksogen per unit aktu yang

    diperlukan untuk mencegah hiperglikemia puasa akibat

    glukoneogenesis serta mencegah ketogenesis yang tidak

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    19/41

    terdeteksi. nsulin prandial adalah jumlah insulin yang dibutuhkan

    untuk mengkon*ersi bahan makanan ke dalam bentuk energi

    cadangan sehingga tidak terjadi hiperglikemia postprandial. %arena

    selama peraatan tidak jarang ditemukan fluktuasi kadar glukosadarah akibat berbagai sebab, dalam pemberian terapi insulin bagi

    pasien yang diraat di rumah sakit dikenal istilah Minsulin koreksiN

    atau insulin suplemen. nsulin koreksi adalah jumlah insulin yang

    diperlukan pasien di rumah sakit akibat kenaikan kebutuhan insulin

    yang disebabkan adanya suatu penyakit atau stres.

    Secara umum, kebutuhan insulin dapat diperkirakan sebagai

    berikutI insulin basal adalah :0; kebutuhan total insulin per hariatau 0,02 J'kgBB( insulin prandial adalah :0; dari kebutuhan total

    insulin per hari( dan insulin koreksi sekitar 10-20; dari kebutuhan

    total insulin per hari

    atatan tambahanI

    "enghitung karbohidrat !carbohydrate counting$Pemahaman pasien tentang cara menghitung karbohidrat sangat

    penting, terutama pada pasien yang mendapat terapi insulin

    dengan dosis multipel. Perhitungannya, untuk setiap 1: gram

    karbohidrat !30 kal 4 dibutuhkan 1 unit insulin$. Jsia dan berat

    badan mempengaruhi kebutuhan insulin untuk karbohidrat yang

    dikonsumsi.

    1. nsulin infus intra*ena

    a. Sasaran kadar glukosa darah

    Sasaran kadar glukosa darah dan batas kadar glukosa darah

    untuk memulai pemberian terapi insulin tergantung dari

    setiap kasus yang dihadapi. Pada pasien bedah yang kritis

    !sakit berat'gaat$, sasaran kadar glukosa darah lebih

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 1$

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    20/41

    rendah daripada pasien penyakit kritis nonbedah atau

    penyakit bedah tidak kritis !lihat #abel : dan #abel 3$.

    b. ndikasi insulin infus intra*ena

    Pada prinsipnya, pasien penyakit berat atau kritis yang

    diraat di rumah sakit memerlukan terapi insulin. Sebagian

    besar dari mereka membutuhkan terapi insulin yang

    diberikan secara infus intra*ena, misalnya pada pasien

    kritis'akut seperti hiperglikemia gaat darurat, infark miokard

    akut, stroke, fraktur, infeksi sistemik, syok kardiogenik,

    pasien transplantasi organ, edema anasarka, kelainan kulit

    yang luas, persalinan, pasien yang mendapat terapi

    glukokortikoid dosis tinggi, dan pasien pada periode

    perioperatif. +al lain yang perlu diperhatikan adalah adanya

    strategi untuk mencapai dosis yang tepat sebelum kon*ersi

    dari terapi insulin infus intra*ena ke terapi insulin subkutan.

    Selain itu, hal yang juga perlu diperhatikan adalah derajat bukti

    manfaat penggunaan insulin infus intra*ena. +al tersebut telah

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    21/41

    disebutkan dalam jurnal yang ditulis oleh lement et al !200$

    !lihat #abel 9$.

    c. Protokol insulin infus intra*ena

    Bagi pasien kritis pascabedah yang diraat di ruang intensif,

    protokol terapi insulin yang dapat dipakai sebagai acuan adalah

    protokol yang dipaparkan oleh Oan den Berghe !dapat dilihat

    pada #abel 8$. ara pemberian yang lain dapat dilihat pada

    lampiran.

    )lemet et al* 2&

    Endocr 5ract. 2&" $ ,Suppl 2+: %$-'

    )atatan: 6ategori /ang pasling bai7dian8uran adalah pada le4el

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus (1

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    22/41

    9an den Berghe* 2$Protokol ini dimulai dengan tahap persiapan yaitu dengan

    memberikan infus :; 100cc'jam. Setelah itu, bila terdapat

    fasilitas syringe pump, siapkan :0 unit insulin reguler !>$ dalam

    spuit berukuran :0 cc, kemudian encerkan dengan larutan &al

    0,H ; hingga mencapai :0 cc !1 cc &al 4 1 unit >$. Bila

    diperlukan 1,: unit insulin'jam, petugas tinggal mengatur

    kecepatan tetesan 1,: cc'jam. apat pula diberikan 12: > dalam

    2:0 ml larutan &al 0,H;, yang berarti setiap 2 cc &al 4 1 unit

    >.

    Bila tidak tersedia syringe pump, dapat digunakan botol infus

    :00 cc larutan &al 0,H;. "asukkan 12 unit > !dapat juga 3 unit

    atau angka lain, sebab nantinya akan diperhitungkan dalam

    tetesan$ ke dalam botol infus :00 cc larutan &al 0.H;. Bila

    dibutuhkan 1 unit insulin'jam, maka dalam botol infus yang berisi

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    23/41

    12 unit >, diatur kecepatan tetesan 12 jam'botol, sehingga 12 unit

    > akan habis dalam 12 jam. Bila dibutuhkan 2 unit perjam,

    kecepatan tetesan infus diatur menjadi 3 jam'botol, karena 12 unit

    > akan habis dalam 3 jam, demikian seterusnya, tetesan diatursesuai permintaan. Sebagai patokan tetesan, 1 cc cairan infus 4 20

    tetesan makro 4 30 tetesan mikro.

    d. 'eralihan insulin infus intra(ena ke insulin subkutan

    Setelah kadar glukosa darah stabil dan pasien mulai

    mendapatkan makanan, terapi insulin dapat dialihkan

    menjadi jalur subkutan dengan tetap memperhatikan kaidah

    terapi insulin basal dan bolus, serta disesuaikan dengan

    pola respon insulin fisiologis. Sebelum terapi insulin infus

    intra*ena dihentikan, terapi insulin subkutan sebaiknya

    sudah dimulai supaya diperoleh aktu yang cukup untuk

    aitan kerja insulin. #erapi insulin infus intra*ena dapat

    dihentikan 2 jam setelah pemberian insulin subkutan.

    %ebutuhan insulin subkutan dihitung berdasarkan totalkebutuhan insulin infus intra*ena dalam 2 jam. osis total

    harian insulin subkutan adalah 80; dari dosis total insulin

    infus intra*ena selama 2 jam. osis total harian tersebut

    dibagi menjadi dosis insulin basal dan insulin bolus

    subkutan. osis insulin basal adalah sebesar :0; dari dosis

    harian total.

    @enis insulin yang diberikan biasanya long acting insulin !lebihbaik digunakan insulin yang tidak memiliki puncak kerja'peak,

    seperti insulin glargine atau detemir$. osis insulin bolus

    subkutan adalah :0; dari dosis harian total subkutan. alam

    pemberiannya, dosis dibagi rata sesuai jumlah kali makan,

    umumnya = kali'hari. @enis insulin yang diberikan berupa short

    atau rapid acting insulin. ontoh perhitungan dosis insulin

    subkutan dapat dilihat pada tabel H.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus (3

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    24/41

    2. nsulin subkutan

    Calaupun penggunaan terapi obat antidiabetik oral masih

    memungkinkan untuk diberikan pada pasien diabetes melitus yang

    diraat di rumah sakit, tapi bagi pasien yang akan menjalani

    pembedahan atau memiliki penyakit berat sebaiknya digunakan

    terapi insulin.

    /da beberapa bentuk pemberian insulin subkutan pada pasien

    yang diraat di rumah sakit, antara lain insulin terjadal

    !scheduled atau programmed insulin$ dan insulin koreksi.

    Program pemberian insulin terjadal terbagi atas kebutuhan insulinbasal dan insulin prandial. nsulin basal dapat diberikan dengan

    menggunakan pompa insulin !S$, insulin kerja intermediate

    @ika protokol dimulai dengan pemberian &P+ !bukan glargine'detemir$, maka dosis yangdiberikan 0,2: J'kgBB &P+ saat makan pagi dan sebelum tidur !0,1: J'kgBB bila kuatirterjadi hipoglikemia ( 0,=: J'kg untuk kondisi dengan peningkatan kebutuhan insulin basal$.

    Selain itu, tetap diberikan 0,1 J'kgBB rapid acting insulinsetiap makan.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    25/41

    !&P+ atau premied$ 2- kali sehari, atau insulin analog kerja

    panjang. Sementara itu, kebutuhan insulin prandial dapat dipenuhi

    dengan insulin kerja cepat !insulin regular atau rapid acting insulin

    analog$. nsulin tersebut diberikan sebelum makan atau setelahmakan !hanya untuk penggunaan rapid acting insulin analog$

    apabila jadal dan jumlah asupan makanan tidak pasti !lihat juga

    #abel 2$.

    >ekomendasi jenis dan dosis pemberian insulin subkutan pada

    pasien "#1 dan "#2 yang mendapatkan makanan secara oral

    dapat dilihat pada #abel 10.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus (5

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    26/41

    VI. Terapi insulin pada Pasien

    Perioperartif

    Beberapa persiapan sebelum operasi, antara lain melakukan

    pengendalian metabolik !kadar glukosa darah puasa E 10 mg'd),

    kadar glukosa darah 2 jam setelah makan E200 mg'd)$, serta

    menentukan keadaan kardio*askular, neurologi, dan fungsi ginjal.

    Penatalaksanaan pasien " perioperatif tergantung dari beratringannya tindakan pembedahan.

    A. )perasi ke*il

    Penggunaan obat antidiabetik oral atau insulin dapat diteruskan

    bila kadar glukosa darah sudah terkendali dengan baik. Pasien-

    pasien ini tidak memerlukan persiapan khusus seperti puasa dan

    sesudah tindakan dapat makan seperti biasa.

    B. )perasi sedang

    ?perasi sedang yang elektif merupakan kasus yang paling sering

    ditemukan oleh para spesialis penyakit dalam saat persiapanprabedah seperti operasi laparatomi, bedah tumor kandungan,

    bedah tulang, dan bedah saraf. Persiapannya sama dengan

    operasi besar, yang pada d asarnya harus dilakukan sebaik

    mungkin sebelum menjalani tindakan operasi. Perlu dicatat

    kepentingan pemantauan kadar glukosa darah selama operasi.

    Jntuk hal tersebut petugas cukup menggunakan re(lectance meter

    yang dapat digunakan di kamar operasi. ?perasi yang lama dapat

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    27/41

    meningkatkan kadar glukosa darah. Bila kadar glukosa darah tinggi

    maka perlu diberikan insulin.

    $. )perasi besar

    Bagi pasien yang akan menjalani operasi besar yang memerlukan

    anestesi umum dan dipuasakan, dibutuhkan infus insulin dan

    glukosa serta pemantauan kadar glukosa darah setiap jam.

    Pemberian infus insulin dan glukosa dapat diberikan secara

    terpisah, misalnya insulin kerja singkat dimasukkan ke dalam

    larutan &al 0,H; dengan konsentrasi 0,: unit'ml dan larutan

    dekstrose :; atau 10; tergantung keperluan. nfus insulin

    ditambahkan pada infus dekstrosa dan kecepatan infus

    disesuaikan dengan kadar glukosa darah !untuk lebih jelasnya

    dapat dilihat pada tabel 11$. Pada operasi yang memerlukan

    pembatasan cairan seperti pada pasien gagal ginjal dan penyakit

    jantung kongestif, sebagai asupan karbohidrat dapat digunakan

    dekstrosa :0;.

    #indakan operasi jantung dan pintas kardiopulmonar seringkali

    memerlukan dosis insulin yang tinggi untuk mengendalikan kadar

    glukosa darah dengan baik. Pengendalian kadar glukosa darah

    yang baik selama operasi akan menurunkan angka morbiditas dan

    mortalitas pasien ". %adar glukosa darah yang baik pada

    persiapan dan selama operasi dipertahankan pada kadar 100Q12:

    mg'd). +al yang perlu mendapat perhatian pada pasien " yangmemerlukan tindakan operasi darurat adalah aktu terakhir

    mendapat suntikan insulin dan penilaian status metabolik melalui

    pemantauan kadar glukosa darah.

    Bagi pasien yang akan menjalani operasi elektif, pemberian

    insulin umumnya dimulai apabila ditemukan kadar glukosa darah

    lebih dari 10 mg'd). Sementara itu, bagi pasien " di ruang

    intensif yang akan menjalani operasi, insulin dapat mulai diberikan

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus (7

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    28/41

    bila kadar glukosa darah lebih dari 110 mg'd). #arget kadar

    glukosa darah yang diinginkan untuk pasien kritis yang akan

    menjalani operasi adalah 80 Q 110 mg'd), sementara untuk pasien

    dengan operasi lainnya, target kadar glukosa darah adalah H0-10mg'd).

    &. 'enatalaksanaan pas*a tindakan !perasi

    Pada operasi besar, infus dekstrosa dan insulin harus diteruskan

    sampai pasien bisa makan, kemudian dimulai dengan pemberian

    insulin subkutan sesuai kebutuhan. Bagi pasien yang memerlukan

    nutrisi enteral tetap dianjurkan pemberian insulin kerja singkat

    setiap enam jam dan perlu pengaasan untuk menghindari

    terjadinya hipoglikemia. Pasien yang tidak bisa makan dan harus

    mendapat nutrisi parenteral dapat mengalami gangguan metabolik

    yang berat. Penggunaan infus insulin pada pasien-pasien tersebut

    mengikuti aturan dosis seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.

    %adar glukosa darah dipertahankan pada kisaran 80 Q 110 mg'd)

    untuk pasien kritis dan kisaran H0 Q 10 mg'd) untuk pasien

    operasi lainnya.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    29/41

    'tatus Hiperglikemia Hiperosmiolar

    A. &e+nisi dan diagn!sis

    %etoasidosis diabetik !disingkat %/$ dan status hiperglikemia

    hiperosmolar !disingkat S++$ merupakan komplikasi metabolik

    akut paling serius pada pasien diabetes melitus. "anifestasi

    utamanya adalah kekurangan insulin dan hiperglikemia yang berat.

    S++ terjadi ketika defisiensi insulin yang relatif !terhadap

    kebutuhan insulin$ menimbulkan dehidrasi dan akhirnya

    menyebabkan kondisi hiperosmolaritas. %/ terjadi bila

    kekurangan insulin yang berat tidak saja menimbulkan

    hiperglikemia dan dehidrasi yang berat tapi juga mengakibatkan

    produksi keton meningkat serta asidosis.

    iagnosis %/ ditegakkan bila ditemukan hiperglikemia ! 2:0

    mg'd)$, ketosis darah atau urin, dan asidemia !p+ E 9.=$.

    B. Terapi#erapi bertujuan mengoreksi kelainan patofisiologis yang

    mendasari, yaitu gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit,

    kadar glukosa darah, gangguan asam basa, serta mengobati faktor

    pencetus. Prinsip terapi %/ dan S++ terdiri dari pemberian

    cairan, terapi insulin, koreksi kalium, dan bikarbonat.

    1. Insulin

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus ($

    Terapi insulin pada

    )risisHiperglikemia* )etoasidosis

    iabetik dan

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    30/41

    a. Insulin infus intra(ena d!sis rendah berkelanutan

    nsulin regular intra*ena memiliki aktu paruh Q: menit,

    sementara pemberian insulin secara intramuskular atau

    subkutan memiliki aktu paruh sekitar 2Q jam.

    nsulin infus intra*ena dosis rendah berkelanjutan

    !continuous in(usion o( lo dose insulin$ merupakan standar

    baku pemberian insulin di sebagian besar pusat pelayanan

    medis. Panduan terapi insulin pada %/ dan S++ dapat

    dilihat pada tabel H. Pemberian insulin infus intra*ena dosis

    rendah Q8 unit'jam menghasilkan kadar insulin sekitar 100

    uJ'ml dan dapat menekan glukoneogenesis dan lipolisis

    sebanyak 100;.

    ara pemberian infus insulin dosis rendah berkelanjutan

    dikaitkan dengan komplikasi metabolik seperti hipoglikemia,

    hipokalemia, hipofosfatemia, hipomagnesema,

    hiperlaktatemia, dan diseRuilibrium osmotik yang lebih

    jarang dibandingkan dengan cara terapi insulin dengan

    dosis besar secara berkala atau intermiten.

    b. Insulin intramuskular

    Penurunan kadar glukosa darah yang dicapai dengan

    pemberian insulin secara intramuskular lebih lambat

    dibandingkan dengan cara pemberian infus intra*ena

    berkelanjutan. #erapi insulin intramuskular dosis rendah !:

    unit$ yang diberikan secara berkala !setiap 1Q2jam$ sesudah

    pemberian insulin dosis aal !loading dose$ sebesar 20 m

    juga merupakan cara terapi insulin pada pasien %/. ara

    tersebut terutama dijalankan di pusat pelayanan medis yang

    sulit memantau pemberian insulin infus intra*ena

    berkelanjutan. Pemberian insulin intramuskular tersebut

    dikaitkan dengan kadar insulin serum sekitar 30QH0 J'd).

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    31/41

    *. Insulin subkutan

    #erapi insulin subkutan juga dapat digunakan pada pasien %/.

    &amun, untuk mencapai kadar insulin puncak dibutuhkan aktu

    yang lebih lama. ara itu dikaitkan dengan penurunan kadar

    glukosa darah aal yang lebih lambat serta timbulnya efek

    hipoglikemia lambat !late h/pogl/cemia$ yang lebih sering

    dibandingkan dengan terapi menggunakan insulin

    intramuskular.

    Pada mayoritas pasien, terapi insulin diberikan secara simultan

    dengan cairan intra*ena. /pabila pasien dalam keadaan syok

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 31

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    32/41

    atau kadar kalium aal kurang dari =,= m

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    33/41

    VIII. )omplikasi Terapi Insulin

    A. Hip!glikemia

    %omplikasi terapi insulin yang paling penting adalah hipoglikemia.

    #erapi insulin intensif untuk mencapai sasaran kendali glukosa darah

    yang normal atau mendekati normal cenderung meningkatkan risiko

    hipoglikemia.

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    34/41

    %adang-kadang dibutuhkan terapi diuretika untuk menatalaksana hal

    tersebut.

    &. -eaksi l!kal terhadap suntikan insulin

    )ipohipertrofi merupakan pertumbuhan jaringan lemak yang

    berlebihan akibat pengaruh lipogenik dan groth-promotingdari kadar

    insulin yang tinggi di tempat penyuntikan. +al itu dapat muncul pada

    pasien yang menjalani beberapa kali penyuntikan dalam sehari dan

    tidak melakukan rotasi tempat penyuntikan. )ipoatrofi adalah

    hilangnya jaringan lemak pada tempat penyuntikan. Saat ini, dengan

    penggunaan sediaan insulin yang sangat murni, lipoatrofi sudah

    sangat jarang terjadi.

    ,. Alergi

    Saat ini, dengan penggunaan sediaan insulin yang sangat murni,

    alergi insulin sudah sangat jarang terjadi.

    Terapi Insulin

    Pertimbangan keuntungan dan kerugian dalam terapi insulin pada

    pasien yang diraat di rumah sakit hendaknya menjadi perhatian bagi

    dokter yang meraat. Secara umum berbagai keuntungan terapi

    insulin sudah banyak diketahui. Pada pasien yang diraat di rumah

    sakit, terapi insulin dapat menyelamatkan jia. &amun demikian, bila

    cara pemberian dan pemantauan kurang memadai, hal itu dapat

    mengancam jia pasien.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

    )euntungan dan )erugian

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    35/41

    %esalahan terapi insulin cukup sering ditemukan dan menjadi

    masalah klinis yang penting. Bahkan terapi insulin termasuk dalam

    lima besar Mpengobatan berisiko tinggi !high-ris medication$N bagi

    pasien di rumah sakit. Sebagian besar kesalahan tersebut terkaitdengan kondisi hiperglikemia dan sebagian lagi akibat hipoglikemia.

    @enis kesalahan tersebut antara lain disebabkan keterbatasan dalam

    hal ketrampilan !sill-based$, cara atau protokol !rule-based$, dan

    pengetahuan !noledge-based$ dalam hal penggunaan insulin.

    Banyak data yang menunjukkan baha hiperglikemia dikaitkan

    dengan buruknya luaran klinik. Sebagai contoh, kesalahan dalam

    terapi insulin sebelum pembedahan pada pasien "#1 akan

    mengakibatkan %/ dan kematian. +ipoglikemia, alaupun

    frekuensinya lebih sedikit, namun juga dapat mengakibatkan

    kematian. Bahaya yang dapat diakibatkan oleh serangan hipoglikemia

    meliputi kecelakaan seperti jatuh, mual, muntah, respon hipertensi

    yang mengakibatkan iskemia miokard.

    Jntuk menghindari bahaya-bahaya di atas, terapi insulin

    hendaknya diberikan sesuai dengan protokol yang telah ditetapkan.

    Selain itu, perlu dilakukan pemantauan yang memadai. Sebagai

    contoh, terapi insulin intensif dengan cara infus intra*ena hanya dapat

    diberikan pada pasien khusus serta dilakukan di ruang intensif.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 35

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    36/41

    X. Daftar Pustaka

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

    American Diabetes Association. Practical insulin. A handbook for prescribers.

    ADA edisi 2004.

    Adam JMF. Penatalaksanaan endokrin darurat. Perkumpulan Endokrinologi

    ndonesia. Makassar! 2002.

    American "ollege of Endocrinolog# $ask Force on npatient Diabetes andMetabolic "ontrol.American "ollege of Endocrinolog# Position %tatement on

    npatient Diabetes and Metabolic "ontrol. Endocr Pract.2004&'0( ))*+'.

    American Diabetes Association. ,#pergl#cemic crisis in diabetes. Diabetes "are

    2004& 2)( %-4 %'02.

    American Diabetes Association. %tandards of medical care in diabetes*200/.

    Diabetes "are 200/&2-( %4*%42.

    Ailes*%anta 1! askin P. %urger# and anasthesia. n $herap# for diabetes mellitus

    and related disorders! 1eboit3 ,E ed5! American Diabes Association! 4 th

    ed! 2004! p. 24)*26+.

    7ethel MA! Feinglos M8. 7asal insulin therap# in t#pe 2 diabetes. J Am 7oard

    Fam Pract 2006& '+( '--*204.

    7ode 79! 7raih:aite %%! %teed D! Daidson P". ntraenous insulin infusion

    therap#( indications methods! and transition to subcutaneous insulin therap#.

    A"E inpatient diabetes and metabolic control concensus conference. EndocrPract. 2004& '0 %uppl 25( )'*+0.

    "ampbell ;7! 7raith:aite %%. ,ospital management of h#pergl#cemia. "linical

    Diabetes 2004& 22( +'*++

    "apes %E! ,unt D! Malmberg ;! Pathak P!

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    37/41

    "heng A??! @inman 7! ;han "! et al. Eds5. Joslins Diabetes Mellitus. Fourth

    Edition. 1ipincott 9illiams B 9ilkins. Philadelphia! 2006.

    "lement %! 7raith:aite %%! Magee MF! Ahmann A! %mith EP! %chafer

    7. Management of diabetes and h#pergl#cemia in hospitals. Diabetes "are 2004&2)( 66>*6-'.

    Daidson M7! Dulan %! Duran P! 7a3argan M. ndirect support for the use of

    supplement insulin in hospitali3ed insulin*reCuiring diabetes patients. Diabetes

    "are 2004& 2)(22/0*22/'

    Dandona P! Mohant# P! "haudhuri A! 66.

    Furnar# Anthon# P! ;athr#n J@! >.

    ,irsch . Effect of insulin therap# on nongl#cemic ariables during acute illness.

    Endocrine Pract 2004&'0(/>*)0.

    ,irsch 7. nsulin Analog. 8 Engl J Med 2006& >62( ')4*'+>.

    ,irsch 7! 7ergenstal M! Parkin "

    approach to insulin therap# in primar# care practice. "linical Diabetes 2006&

    2>( )+*+/

    ;rent3 AJ! 8attrass M. Acute metabolic complications of diabetes( diabetic

    ketoacidosis! h#perosmolar non*ketotic h#pergl#caemia and lactic acidosis. n(

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus 37

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    38/41

    $etbook of Diabetes! Pickup J" and 9illiams < Eds.5! 7lack:ell

    Publishing! 200>! p. >2.'.

    ;rinsle# J%. Effect of an intensie glucose management protocol on the mortalit#

    of criticall# ill adult patients. Ma#o "lin Proc 2004& )-( --2*'000.

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    39/41

    1e oith. Molecular Mechanism 7# 9hich Metabolic "ontrol Ma# mproe

    =utcomes. Endocr Pract 2004& '0 %uppl 25( 6)*/2.

    1teif A! Mather ;. nsulin resistance! metabolic s#ndrome and ascular disease(

    update on mechanistic linkages. "an J "ardiol 2004& 20( //7*)27.

    Magee MF! "lement %. %ubcutaneous insulin therap# in the hospital setting(

    issues! concerns and implementation. Endocr Pract 2004& '0 %uppl 25( +2*++.

    Malmberg ;! 8orhammar A! 9edel ,! #den 1. 26( '>4/*

    '>4).

    Mooradian AD! 7ernbaum M! Albert %*)0.

    8athan DM! 7use J7! Daidson M7! ,eine J! ,olman ! %her:in ! @inman

    7. Management of h#pergl#cemia in t#pe 2 diabetes( a consensus algorithm

    for the initiation and adustment of therap# a consensus statement from the

    American Diabetes Association and the European Association for the %tud# of

    Diabetes. Diabetes "are 200/& 2-( '-/>*'-)2.

    P7 Perkeni. ;onsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus $ipe 2. 200/

    %cott JF! obinson

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    40/41

    :ith mild to moderate h#pergl#cemia the glucose insulin in stroke trial

  • 7/25/2019 13_Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus1

    41/41

    Petunjuk Praktis Terapi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus

    TIM )O+',+'-' I+'-I+