17. jurnal nur hidayah
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 17. Jurnal Nur Hidayah
1/5
Volume : V, Nomor : 2 , Januari 2015 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)ISSN : 2339-210X
Sistem Pakar Menentukan Kerusakan Televisi Dengan Metoe !ase "ase #easoning$ %le& : Nur 'ia(a& 9)
SISTEM PAKAR MENENTUKAN KERUSAKAN TELEVISI DENGAN
METODE CASE BASED REASONING
Nur Hidayah (13110834)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma MedanJl. Sisingamangaraja Np. 338 Simpang Limun Medan
Http://www.stmik-budidarma.ac.id//Email: [email protected]
ABSTRAK
Proses kerusakan televisi memang sebaiknya dolakukan oleh seorang pakar yang merupakan seorang
pakar televisi itu sendiri,namun dikarenakan televisi merupakan alat yang sudah tidak lazim lagi orang
mengenalnya maka masyarakat juga sudah banyak yang memiliki televisi dirumah mereka masing-masing.
Untuk perbaikan televisi tersebutpun memerlukan biaya yang cukup mahal maka sebagian masyarakat yang
memiliki televisi bisa melakukan perawatan televisi dirumah. Minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh
masyarakat dapat menyebabkan penanganan yang salah terhadap pemeliharaan/perawatan televisi dan hal ini
berdampak fatal. Keberadaan sistem ini semoga dapat membantu masyarakat dalam mendiagnosa kerusakan
televisi mereka . Dalam hal ini mereka tidak perlu repot-repot untuk memanggil reparasi atau
membawaketempat reparasi televisi. Disini penulis memberikan solusu-solusinya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul pada televisi yang sering muncul. Dalam penelitian ini peulis jua memberikan cara
perawatan perwawan Televisi .
Kata Kunci : Sistem Pakar, , kerusakan Televisi, Case Based Reasoning.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang MasalahSebuah sistem memilik dua elemen utama
yaitu basis pengetahuan knowledge based dan
kemampuan penalaran / reasoning. Basis
pengetahuan merupakan elemen utama sistemkarena komponen ini berisi sumber kecerdasan
sistem. Banyak metode yang membangun sebuah
basis pengetahuan diantaranya melalui interaksilangsung pembangun pengetahuan ahli / pakar
melalui wawancara atau observasi atau melalui
catatan penanganan kasus yang pernah dilakukan
oleh seorang ahli. Akusisi pengetahuan melalui
catatan penanganan kasus yang pernah dilakukan
oleh ahli memiliki banyak keuntungan diantara
pengembangan sistem tidak perlu berhubungan
langsung dengan pakar dan proses akusisi dapat
lebih singkat, sehingga memperpendek waktupengembangan sistem. Metode yang digunakan
untuk membangun sebuah sistem berbasis
pengetahuan yang yang pengetahuannya bersumber
dari catatan kasus-kasus lampau dikenal dengan
Case Based Reasoning (CBR).
1.2. Rumusan MasalahPermasalahan yang akan diangakat dalam
penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana proses menentukan kerusakantelevisi dengan menggunakan sistem pakar?
2. Bagaimana merancang suatu sistem aplikasiuntuk menentukan kerusakan televisi
menggunakan metode Case Based Reasoning?
3. Bagaimana menerapkan metode Case BasedReasoning dalam mendiagnosa kerusakan
televisi dengan menggunakan bahasa Visual
Basic 2008.
1.3. Batasan MasalahKarena keterbatasan waktu dan pengetahuan
penulis, maka batasan masalah dalammerancang perangkat lunak ini antara lain:
1. Menentukan jenis-jenis kerusakan televisi2. Merancang sistem aplikasi untuk menentukan
kerusakan pada televisi dengan menggunakan
metoda case base reasoning
3. Aplikasi yang digunakan dalam menyelesaikanpenelitian ini adalah Visual Basic. Net 2008.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Kecerdasan BuatanKecerdasan buatan berasal dari bahasa
Inggris Artificial Intellegence atau disingkat AI,
yaitu intelligence adalah kata sifat yang berarti
cerdas, sedangkan artificial artinya buatan.Kecerdasan yang dimaksud disini merujuk pada
mesin yang mampu berfikir, menimbang tindakan
yang akan diambil, dan mampu mengambil
keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia.
Berikut adalah beberapa definisi kecerdasan buatan
yang telah didefinisikan oleh beberapa ahli.
2.2 Pengertian PakarMenurut Suyatno (2011)menyatakan bahwa
sistem pakar adalah sistem yang dapat bekerja atau
beroprasi seperti otak manusia. Sistem ini dapat
-
7/25/2019 17. Jurnal Nur Hidayah
2/5
Volume : V, Nomor : 2 , Januari 2015 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)ISSN : 2339-210X
Sistem Pakar Menentukan Kerusakan Televisi Dengan Metoe !ase "ase #easoning$ %le& : Nur 'ia(a& 9*
mengambil keputusan layaknya seorang pakar yang
mengambil keputusan. Sistem ini bekerja dengan
langkah-langkah kerja sebagai berikut : akuisisi
pengetahuan mengidentifikasi object-atribut-value,
menetapkan basis pengetahuan, perancangan basis
data, formalisasi sistem pakar,perancangan dan
pengembangan perangkat lunak, serta validasisistem metode dalam pengolahan sistem pakar ada
2 macam yaitu: Metode forward chaining dan
metode case based reasoning, pada penelitian ini
metode yang di gunakan adalah case based
reasoning, karena metode ini lebih praktis dari pada
forward jika akan menambah data baru.
2.3 Sistem Pakar (Expert System)
2.3.1 Keutungan dan kelemahan sistem pakarAda beberapa kelebihan sistem pakar,
diantaranya :
1. Menghimpun data dalam jumlah yang besar.2. Menyimpan data tersebut untuk jangka waktu
yang panjang dalam suatu bentuk tertentu.3. Mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepattanpa jemu mencari kembali data yang tersimpan
dengan kecepatan tinggi.
kekurangan yang ada pada sistem pakar,diantaranya :
1. Biaya yang sangat mahal untuk membuat danmemeliharanya.
2. Sulit dikembangkan karena keterbatasankeahlian dan ketersedian pakar.
Sistem pakar tidak 100% benar.
2.4 Pengertian DiagnosaDiagnosis adalah identifikasi kondisi diri
yang lainnya, penilaian dapat dilakukan dengan
melalui pemeriksaan pisik test dan dapat dibantu
oleh program komputer dirancang untuk
memperbaiki proses pengambilan keputusan.
Menurut Hariman diagnosis adalah suatu analisis
terhadap kelainan-kelainan atau salah penyesuaian
dari simptom-simptomnya. Dari penjelasan diatas
dapat dismpulkan bahwa diagnosis adalah adalah
satu cara menganalisis suatu kelainan dengan
mengamati gejala-gejala yang Nampak dari gejala
tersebut dari factor penyebab kelainan tadi [2].
2.5 Pengenalan TelevisiMenurut (Ahmad Baidowi, 2012)Televisi
adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang
berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak
beserta suara, baik itu yang monokrom(hitam-
putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan
gabungan dari kata tele (, "jauh") dari bahasa
yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa latin,
sehingga televisi dapat diartikan sebagai alat
komunikasi jarak jauh yang menggunakan media
visual/penglihatan.
Penggunaan kata "Televisi" sendiri juga dapat
merujuk kepada "kotak televis", "acara televisi",
ataupun "transmisi televisi". Penemuan televisi
disejajarkan dengan penemuan roda,karena
penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia.
2.5.1 Gejala-gejala kerusakan pada televisiAda beberapa gejala terjadi didalalm
kerusakan televisi yang sering dialami para
pengguna printer yaitu:1. Tidak Ada Gambar Dan Suara2. mati total dan lampu indicator3. suara derit getaran trafo switching4. lampu indicator menyala tetapi gambar dansuara tidak muncul
5. .Tidak Ada Raster Tetapi Suara Baik6. Sinkronisasi Horizontal Jelek
Strip hitam tidak dapat hilang dari raster
meskipun sinkronisasi telah disetel
2.5.2 Bagian pada televisi beserta fungsinyaRangkaian Catu Daya (Power Supply)
Rangkaian berfungsi untuk mengubah arus AC
menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan keseluruh rangkaian. Rangkaian suatu daya dibatasi
oleh garis putih pada PCB dan daerah di dalam
kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah
rangkaian input yang merupakan daerah tegangantinggi (live area).
2.5.3 Merawat televisiUntuk merawat tv dirumah agar tidak
cepat rusak lakukan langkah-langkah berikut
1. Baca buku manual ( jika anda beli baru ) jikatidak perhatikan penjelasan dibawah ini
2. Pastikan voltase tv lcd anda 220v, karenastandart PLN adalah 220v ( jika anda bawa tv
lcd dari luar negeri ada yang 110v )
3. Berilah jarak ketembok min 12cm ( jika pakaibracket )
4. Buatkan grounding ( penangkal petir padaantena anda jika antena terlalu tinggi ) untuk
menghindarkan tv lcd anda dari gangguan petir
jika terjadi musim hujan
5. Jangan menyalakan tv lcd terlalu terang (backlight nya ) karena ini akan mempercepaat
kerusakan panel lcd tv anda
6. Jangan menyalakan tv lcd nonstop ( terlalu lama) idealnya tidak lebih 4 jam, beri waktu off
walau beberapa menit
7. Jika tv lcd tidak terpakai dalam waktu yanglama lepaskan AC Cord ( stop kontak ) dan jack
antena ini sangat penting untuk menghindari
jika terjadi konsleting listrik dan jika ada petir
8. Rawatlah remot control anda denganmembersihkan dan dihindari memegang dalam
kondisi tangan basah karena bisa menyebabkan
remot control anda lembab dan cepat rusak
9. Pakailah baterai alkaline jangan bateraimurahan karena bisa bocor dan merusak remot
control
10.Jika terjadi kerusakan anda bisa menghubungikami atau sekedar tanya-tanya.
-
7/25/2019 17. Jurnal Nur Hidayah
3/5
Volume : V, Nomor : 2 , Januari 2015 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)ISSN : 2339-210X
Sistem Pakar Menentukan Kerusakan Televisi Dengan Metoe !ase "ase #easoning$ %le& : Nur 'ia(a& 99
2. 6 Metode Case Based ReasoningCase Based Reasoning adalah metode
untuk menyelesaikan masalah dengan mengingat
kejadian-kejadian yang sama/sejenis (similar) yang
pernah terjadi di masa lalu kemudian menggunakan
pengetahuan/informasi tersebut untukmenyelesaikan masalah yang baru, atau dengan
kata lain menyelesaikan masalah dengan
menghadapi solusi-solusi yang pernah digunakan di
masa lalu.
Gejala penting = 5
Gajala sedang = 3
Gajala biasa = 1
Simililarity (problem,case) =
[2.1]
keterangan = similarity (nilai kemiripan) yaitu
(sama) dan 0 (beda)
W = weight (bobot yang diberikan)
2.6.1 Proses Pada Case Based ReasoningDalam Case Based Reasoning ada empat
tahapan yang meliputi :
1. Retrieve (memperoleh kembali)kasus yang paling menyerupai/relevan (similar)
dengan kasus yang baru. Tahap retrievel ini
dimulai dengan menggambarkan/menguraikan
sebagian masalah, dan diakhiri jika
ditemukannya kecocokan terhadap masalah
sebelumnya yang tingkat kecocokannya paling
tinggi. Bagian ini mengacu pada segi
identifikasi, kecocokan awal, pencarian dan
pemilihan serta eksekusi.2. Reuse (menggunakan)kembali pengetahuan dan informasi kasus lama
berdasarkan bobot kemiripan yang paling
relevan kedalam kasus yang baru sehingga
menghasilkan usulan solusi dimana diperlukan
suatu adaptasidengan masalah yang baru
tersebut.
3. Revise (meninjau)kembali solusi yang diusulkan kemudian
mengetesnya pada kasus nyata (simulasi) dan jikadiperlukan memperbaiki solusi tersebut agar cocok
dengan kasus yang baru.
4. Retain (menyimpan)bagian-bagian pengalaman tersebut yang mungkin
berguna untuk memecahkan dimasalah yang akan
datang.
2.6.2 UML (Unifed Modeling Language)Perancangan aplikasi adalah mengataur
dan menata suatu sistem untuk dapat memecahkan
atau menyelesaikan suatu masalah. Sesuai dengan
Whittendalam Kristanto (1994) bahwa perancanganaplikasi adalah proses dimana keperluan pengguna
dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan
atau ke dalam spesifikasi pada kmputer yang
berdasarkan pada sistem informasi.
Didalam perancangan aplikasi ini perancang akan
menggunakan Unifed Modeling Language (UML)
dimana menurut Fowler (2004). UML adalah
keluarga notasi grafis yang didukung oleh model-
model tunggal, yang membantu pendeskripsian dandesain sistem perangkat lunak, khususnya sistem
yang dibangun menggunakan pemrograman
berorientasi objek (OO) dan diagram yang akan
digunakan dalam UML adalah use case, class
diagramdan sequence diagram.
3. PEMBAHASAN3.1 Penerapan Metode Case Based Reasoning
Metode cased based reasoning merupakan
metode yang menerapkan 4 tahapan proses, yaitu
retrieve, reuse, revise, dan retain. Cara kerja sistem
secara umum berpedoman pada basis pengetahuan
yang dimiliki oleh sistem yang bersumber dari
kasus-kasus yang pernah ditangani oleh seorangpakar yang kemudian dihitung tingkat
kemiripannya dengan kasus baru yang dimasukan
pengguna. Berdasarkan tingkat kemiripan kasus
inilah sistem akan mengeluarkan diagnosiskerusakan televisi.
a. Proses RertieveProsesRetrieve merupakan proses pencarian
kemiripan kasus baru dengan kasus yang lama.
Pencarian kemiripan antara kasus baru dengan
kasus lama dilakukan dengan cara mencocokan
gejala yang diinputkan oleh pengguna dengan
gejala yang ada pada basis pengetahuan.
Pada awal proses diagnosa pengguna akan
menginputkan gejala-gejala yang dialaminya.
Pengguna dapat menekan tombol lanjut terus-
menerus sampai pertanyaan parameter gejala yang
terakhir atau jika pengguna merasa bahwa gejala
yang dimasukan sudah cukup maka pengguna dapat
menekan tombol proses untuk dapat langsung
mengetahui hasil diagnosanya. Kemudian sistem
akan melakukan proses pembobotan dengan
melakukan pencocokan satu persatu antara gejala
yang dimasukan dengan data yang ada di dalam
basis pengetahuan. Proses pembobotan yang
dilakukan oleh sistem ditampilkan dalam
perhitungan dibawah ini.
Bobot parameter (w) :
Gejala Penting = 8
Gejala Sedang = 4
Gejala Biasa = 1
Tingkat kerusakan :
1. 0 0,25 (Kecil)2. 0,27 0,50 (Sedang)3. 0,52 0,75 (Tinggi)4. 0,76 1 (Kritis)
Dengan menggunakan rumusan maka :
-
7/25/2019 17. Jurnal Nur Hidayah
4/5
Volume : V, Nomor : 2 , Januari 2015 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)ISSN : 2339-210X
Sistem Pakar Menentukan Kerusakan Televisi Dengan Metoe !ase "ase #easoning$ %le& : Nur 'ia(a& 100
Keterangan:
S = similarity (nilai kemiripan) yaitu 1 (sama)
dan 0 (beda)
W = weight (bobot yang diberikan)
Adapun langkah-langkah perhitungan kasus
dengan proses rertrieve adalah:1. Pembuatan tabel data analisa untuk kerusakan
televisi
Berikut ini adalah data untuk diagnosa
setiap gejala dari kerusakan televisi dapat di lihat
dari tabel 1. seperti dibawah ini. Dari gejala
tersebut maka ditentukan tipe dari penyakit
dyspepsia seperti tabel 1
Tabel 1 : Bobot Kerusakan Televisi
2. Pembobot gejala kerusakan pada Televisi
Perhitungan pembobotan gejala kerusakan
televisiSimilarity (X,10) =
=
=
= (Tinggi)
Solusi :
Periksa rangkaian defleksi vertikal Periksa seluruh
elektroda IC atau transistor dengan multitester dan
periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input
sampai output.
4. ALGORITMA DAN IMPLEMENTASI4.1 AlgoritmaAlgoritma dapat didefenis1ikan sebagai urutan
langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang
disusun secara sistematis. Langkah-langkah
tersebut harus logis, berarti nilai kebenarannyaharus dapat ditentukan. Algoritma pada sistem
pakar yang dirancang oleh penulis adalah sebagai
berikut:
Adapun algoritma yang digunakan dalam program
ini adalah :
Prosedur Algoritma Case Based Reasoning (CBR)
INPUT : Gejala = Gejala
Kerusakan
Bobot = Nilai Bobot
Gejala (W1-Wn)
OUTPUT : Simililarity (X,W) =
Nilai bobot yang diberikan kemiripan
Berdasarkan bobot yang diberikan.
PROSES : //Bandingkan kasus lamadengan kasus baru
n =
Banyak gejala
Dim X as Array [1-n]Dim W as Array [1-n]
Simililarity (X,W) =
5. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian dan juga
berdasarkan referensi-referensi yang ada, data dan
hasil analisa serta melalui fakta yang telahdiuraikan pada bab-bab terdahulu, maka penulis
mengangkat kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan metode Case BasedReasoning dapat diterapkan dalam pembuatan
aplikasi sistem pakar Mendeteksi kerusakan
Televisi sehingga membantu masyarakat awam
dalam memperbaiki kerusakan Televisi.
2. Dengan menggunakan Visual Basic .Net 2008dapat membuat aplikasi sistem pakar
mendeteksi kerusakan Televisi menggunakan
metode Case Based Reasoning.
5.2.Saran
Dalam penerapan metode ini, penulismemberikan beberapa masukan dan
menyarankan:
1. Agar penelitian ini tidak berhenti sampai disinisaja, ada baiknya penelitian ini dilanjutkan
dengan menggunakan metode yang lain gunamembandingkan kefesiesi cara memecahkan
masalah yang dihadapi terutama dalam
mendeteksi kerusakan Televisi
2. Sebaiknya Televisi yang digunakan tidak hanyasatu jenis Televisi saja sehingga aplikasi lebih
-
7/25/2019 17. Jurnal Nur Hidayah
5/5
Volume : V, Nomor : 2 , Januari 2015 Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI)ISSN : 2339-210X
Sistem Pakar Menentukan Kerusakan Televisi Dengan Metoe !ase "ase #easoning$ %le& : Nur 'ia(a& 101
baik dan banyak digunakan dikalangan
masyarakat.
3. Menggunakan bahasan pemograman yang laindalam arti tidak terpaku pada pemograman
desktop saja namun untuk selanjutnya aplikasi
ini dapat dikembangkan dengan menerapkannya
pada aplikasi berbasis mobile.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Harpriadi Diagram Use Case sederhana 2004[2]. Jogyanto, Pengenalan ilmu Komputer[3]. Muhammad Arhami Ruang Lingkup
Artifical Intelligence, 2005
[4]. Muhammad Arhami Arsitektur Sistem Pakar2005
[5]. Muhammad Arhami Fase PengembanganSistem Pakar2005
[6]. M. Sadeli, Awal Visual Studio. Net 20082009
[7]. Rima Nurasmi siklus metode Case BasedReasoning 2011[8]. http://teknikkomputerqw.com/2012/04/penge
nalan-televisi.html