ഭ2019 - kliping.depkes.go.idkliping.depkes.go.id/upload/ae2474f51f18e392cbeea2394f1dbc73.pdfdalam...

1
Judul : Angka Kematian Ibu dan Bayi Diakui Masih Tinggi, Ini Skala Prioritas Kemenkes Hingga 20 Media : Tribun Pontianak (com) Wartawan : Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano , Tanggal : 04 Oct 2017 Nada Pemberitaan : Negatif Halaman : Lihat Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar pertemuan evaluasi pelayanan kesehatan dasar dan PIS-PK Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Orchard, Jalan Perdana Pontianak, Rabu (4/10/2017). Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Hyasinta Nita SKM, MM mengatakan, telah banyak dicapai keberhasilan dalam pembangunan nasional dibidang kesehatan. googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-Inside-MediumRectangle'); });Namun bangsa Indonesia masih belum berhasil mencapai Indonesia Sehat sebagaimana yang dikehendaki dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. (Baca: Wujudkan Pembangunan Kesehatan, Ini yang Dilakukan Diskes Kalbar ) Angka kematian ibu masih tinggi. Angka kematian bayi juga masih tinggi. "Sementara itu masih banyak dijumpai anak yang pendek, dan berbagai masalah gizi, penyakit menular dan tidak menular," katanya. Menyadari permasalahan yang ada, Kementerian Kesehatan RI telah membuat skala prioritas untuk mencapai Indonesia Sehat hingga tahun 2019. (Baca: Murid PAUD Joyful Kindergarten Takjub Lihat Ruang Percetakan Kantor Tribun Pontianak ) Sektor kesehatan diarahkan untuk melakukan upaya guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Menurunkan prevalensi balita pendek (stunting), menanggulangi penyakit menular HIV AIDS, tuberkulosis dan malaria serta menanggulangi penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, obesitas, kanker dan gangguan jiwa. Upaya tersebut diselenggarakan secara terintegrasi sejak dari perencanaan sampai ke pelaksanaan, pemantauan dan evaluasinya. "Sasarannya pun dilakukan kepada keluarga dengan dihidupkannya kembali pendekatan keluarga," jelasnya.

Upload: leminh

Post on 27-Aug-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ഭ2019 - kliping.depkes.go.idkliping.depkes.go.id/upload/ae2474f51f18e392cbeea2394f1dbc73.pdfdalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. (Baca: Wujudkan Pembangunan Kesehatan,

Judul : Angka Kematian Ibu dan Bayi Diakui Masih Tinggi, Ini Skala Prioritas Kemenkes Hingga 2019

Media : Tribun Pontianak (com) Wartawan : Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano , Editor: Dhita Mutiasari , Sumber: Tribun Pontianak

Tanggal :04Oct2017

Nada Pemberitaan : Negatif

Halaman : Lihat  Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar pertemuan evaluasipelayanan kesehatan dasar dan PIS-PK Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Orchard, Jalan PerdanaPontianak, Rabu (4/10/2017). Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar,Hyasinta Nita SKM, MM mengatakan, telah banyak dicapai keberhasilan dalam pembangunan nasionaldibidang kesehatan. googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-Inside-MediumRectangle');});Namun bangsa Indonesia masih belum berhasil mencapai Indonesia Sehat sebagaimana yang dikehendakidalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. (Baca: Wujudkan Pembangunan Kesehatan, Iniyang Dilakukan Diskes Kalbar ) Angka kematian ibu masih tinggi. Angka kematian bayi juga masih tinggi."Sementara itu masih banyak dijumpai anak yang pendek, dan berbagai masalah gizi, penyakit menular dantidak menular," katanya. Menyadari permasalahan yang ada, Kementerian Kesehatan RI telah membuatskala prioritas untuk mencapai Indonesia Sehat hingga tahun 2019. (Baca: Murid PAUD Joyful KindergartenTakjub Lihat Ruang Percetakan Kantor Tribun Pontianak ) Sektor kesehatan diarahkan untuk melakukanupaya guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Menurunkan prevalensi balita pendek (stunting),menanggulangi penyakit menular HIV AIDS, tuberkulosis dan malaria serta menanggulangi penyakit tidakmenular seperti hipertensi, diabetes, obesitas, kanker dan gangguan jiwa. Upaya tersebut diselenggarakansecara terintegrasi sejak dari perencanaan sampai ke pelaksanaan, pemantauan dan evaluasinya."Sasarannya pun dilakukan kepada keluarga dengan dihidupkannya kembali pendekatan keluarga," jelasnya.