ekbang strategi pembangunan ekonomi indonesia

Upload: anifa-mohdnoor

Post on 19-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    1/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1

    TRATEGI DA AR

    PEMBANGUNAN EKONOMI

    INDONE IA:

    Mercantilism,

    Liberalism, atau

    sialism!

    Free Trade atauProtectionism?Oleh:Agus Brotosusilo

    Materi Perkuliahan

    Teori-Teori Hukum EkonomiPro ram Pascasar ana !lmu Hukum " #ni$ersitas !n%onesia.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    2/128

    TuntutanJustice& %an Peran Hukum

    %alam Tatanan Ekonomi !nternasional

    Perkembangan dalam hukum ekonomiinternasional dalam era globalisasi ekonomimenunjukkan pentingnya pemahaman

    terhadap hubungan antara perdagangandengan keadilan yang semakin meningkat. Semakin luas peran hukum dalam perwujudan

    tata ekonomi dan semakin besar perannya

    didalam penataan aspek-aspek kehidupansosial lainnya, semakin tinggi tuntutanpemahaman terhadap rightness atau justicedalam tatanan ekonomi internasional.

    Agus Brotosusilo, 2005. 2

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    3/128

    . .

    Agus Brotosusilo, 2005. 3Agus Brotosusilo, 2005 3

    GLOBALIZATION:GLOBALIZATION:(LIBERALIZATION & PROTECTION)(LIBERALIZATION & PROTECTION)

    GLOBALIZATION:GLOBALIZATION:(LIBERALIZATION & PROTECTION)(LIBERALIZATION & PROTECTION)

    Production Technology high!tech "iotech G#OTr$n%!"order Tr$n%ort$tion'Inor$tion Tech*

    Intern$tion$l Tr$de L$+ (e*g* ,TO)-ienn$ Con.ention on

    The L$+ o Tre$tie% /010*Region$l Tr$deArr$ngeent%

    Bil$ter$l Tr$deArr$ngeent%

    IMPLICATIONS

    N$tion$l L$+2oe%tic L$+%

    TRIP34 LA,4C54TO# LA,

    ANTI!25#PING LA,4A6EG5AR2 LA,

    BRO /078 9BRO /078 9 L$+L$+No*'/008No*'/008

    I#PORT'E;4PORT

    I#PORT'

    E;4PORT

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    4/128

    ..

    Agus Brotosusilo, 2005. Agus Brotosusilo, 200'

    Three theories of International Political EconomyThree theories of International Political Economy

    Mercantilism Economic

    Liberalism

    Marxism

    Relationship between

    Economics andpolitics:

    Politics %ecisi$e Economics

    Autonomous

    Economics

    %ecisi$e

    Main actors/ units o

    anal!sis:

    (tates !n%i$i%uals )lasses

    The nature o

    Economic relations:

    )on*lictual,

    +ero-sum game

    )ooerati$e,

    ositi$e-sum

    game

    )on*lictual

    Economic "oals: (tate oer Maimum in%i$i%ual

    ell-/eing

    )lass interests

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    5/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !

    ontro$ersi Pro %an ontra Terha%a

    Per%agangan Be/as

    Pada tahun 1""# oleh majalah The Economist diselenggarakanpooling untuk mengukur perbandingan kekuatan antarapendukung Free Trade dengan Protectionism. Pooling dalamlingkup internasional ini melibatkan 22.$$$ orang di 22 %egaradengan pertanyaan& Aa cara ter/aik untuk meningkatkankon%isi erekonomian %an laangan keradi masing-masing%egara, melalui proteksi terhadap industri domestik dengan'ara restriksi impor, atau meningkatkan perdaganganinternasional dengan 'ara penghapusan restriksi perdagangan(

    )asil pooling ternyata diluar dugaan& para pendukungProtectionism unggul terhadap pendukung Free Tradedengan *+ lawan 2+.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    6/128

    Agus Brotosusilo, 2005.

    Pro %an ontra th%. Free Trade ahkan di merika Serikat, %egara yang berlagak

    bagai Pendekar yang paling keras memperjuangkanfree trade hasilnya sangat mengejutkan& pendukungProtectionism unggul terhadap pendukung FreeTrade dengan !+ lawan 3*+.

    )asil pooling tersebut didukung oleh pooling yangdiselenggarakan oleh %/ %ews0all Street ournal

    pada tahun 1""" yang hasilnya& !#+orang merikaSerikat berpendapat bahwa perdaganganinternasional berakibat buruk terhadap perekonomian%egaranya, dan hanya 32+ yang berpendapat

    sebaliknya

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    7/128

    Agus Brotosusilo, 2005. *

    !roni:

    agaimana dalam arus globalisasiekonomi dan perdagangan yangsemakin lajuini ternyata pertentangan

    antara para pengagum Free Tradedengan pendukung Protectionism

    justru semakin tajamdan

    sika menentang arus glo/alisasi

    justru semakin menguat.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    8/128

    Agus Brotosusilo, 2005. #

    Argumentasi-argumentasi Pengagum

    Per%agangan Be/as1ree Trade

    rgumentasi para pengagum perdagangan bebas0freetrade berkembang sedemikian beraneka ragam&

    1. teori-teori klasik 4serangan terhadap praktek merkantilism5,2. teori 6i'ardo tentang keunggulan komparati70comparative

    advantage

    3. teori ekonomi kontemporer

    . teori ilmu hukum dan!. teori tentang dampak sosial dari perdagangan bebas0free

    trade 4pola perdagangan, 8Infant Industries, lapangankerja dan pengupahan, lingkungan, kemanan nasional, dan

    kedaulatan5.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    9/128

    Agus Brotosusilo, 2005. "

    Argumentasi ara en%ukung

    roteksionism

    rgumentasi para pendukung proteksionism tidak kalahberagam&

    1. serangan terhadap teori 8Comparative Advantage

    2. perlindungan terhadap 8Infant Industries3. re9italisasi industri domestik. anti perdagangan 'urang!. perumusan strategi dan taktik dalam perdagangan

    internasional

    . dampak perdagangan internasional terhadap kualitas hidup4hilangnya lapangan kerja dan pendapatan, kemerosotanlingkungan, penyebaran penyakit, 8merikanisasi budayadunia5 dan

    *. keterkaitan antara perdagangan bebas0free tradedengan

    nasionalism 4mempertahankan perekonomian nasional,perlindungan kemanan nasional, penegakan kedaulatan5.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    10/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1$

    3. (erangan Terha%a Merkantilism

    rgumentasi pro perdagangan bebas0free trade

    dari sudut pandang ekonom klasik dirumuskan untukmenentang praktek 4merkantilism& yang diterapkanoleh banyak negara sejak abad ke-:;:. Para

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    11/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 11

    A%am (mith:The #ealth o $ations

    dam Smith, melalui karyanya The Wealth ofNations, mengkritik merkantilism. Pandangan

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    12/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 12

    2. Teori icar%o Tentang eunggulan

    omarati*1)omparati%e &d%anta"e ?eori ekonomi A%am (mith dilandasi berasumsi

    bahwa perdagangan internasional terjadi berdasarkan8absolute advantage, yaitu apabila eksporter dengansumber daya yang dimilikinya dapat menghasilkanproduk berupa output yang lebih banyak, dengan

    harga yang lebih murah, dibandingkan denganpesaing-pesaingnya.

    erbeda dengan Smith, 6a$i% icar%o dalamkaryanya rinciples of olitical Econom! andTa"ations #$%%&' berpendapat bahwa arusperdagangan antar %egara ditentukan oleh tingkatharga relati* --bukan absolut--, dari barang yangdiproduksi.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    13/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 13

    'i%ision o Labor

    Pemilahan tenaga kerja 4di%ision o labor5 dalamlingkup internasional didasarkan pada tingkat hargakomarati*, dan %egara-negara 'enderung untukmengambil spesialisasi untuk memproduksi komoditidengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan

    pesaing-pesaingnya. @engan demikian perdaganganinternasional bukanlah suatu 8a (ero)sum game,tetapi berdasarkan keserasian kepentinganberlandaskan spesialisasi dan comparativeadvantage.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    14/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1

    7. Teori Ekonomi ontemorer

    a. Mo%el omarasi 6inamis Tentang Man*aatPer%agangan Be/as

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    15/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1!

    4umus '2& yaitu bahwa perbedaan yang berkelanjutan dalam

    tingkat pertumbuhan ekonomi yang diperlukan untukpertumbuhan ekonomi sebesar %ua kali liatadalahangka *2 dibagi dengan selisih tingkat pertumbuhanpertahun antara kedua sistem ekonomi yangdiperbandingkan.

    adi pada dua sistem ekonomi yang mulai denganin'ome perkapita yang sama, tetapi pertumbuhanin'ome perkapita pada sistem ekonomi yang pertama

    2+ pertahun lebih tinggi dibandingkan dengan sistemekonomi yang kedua, dalam waktu 3 tahun sistemekonomi yang pertama akan menikmati standarkehidupan dua kali lipat dibanding sistem ekonomiyang pertama

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    16/128

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    17/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1*

    /. Teori Ekonomi Baru ?eori ekonomi klasik dari 6i'ardo menekankan bahwa

    comparatif advantageadalah satu-satunya 7aktor yangmenyebabkan terjadinya pedagangan internasional.

    ?eori ekonomi baru menunjukkan bahwa disamping

    7aktor comparative advantageada 7aktor lain yang tidakkalah penting perannya sebagai penyebabperdagangan internasional, yaitu& skala ekonomi.Skala ekonomi ini akan memberikan tambahan insenti7untuk terjadinya spesialisasi.

    ;no9asi dari teori baru ini dilandasi oleh asumsibahwa kajian terhadap perdagangan internasional tidaklayak dilakukan dalam model tertutup, yangmemisahkan 7enomena tersebut dari kehidupan sosial

    lainnya. ?erobosan dalam kajian ini dilakukan melaluithe *i"it)+tiglit( monopolistic competition model.

    8 T i !l H k Ri ht , d -

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    18/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1#

    8. Teori !lmu Hukum: Ri"ht ,rder-

    %an The Rule o Law-

    Pentingnya keadilan dalam analisis hukumekonomi internasional adalah hakekat darikonsep keadilan itu sendiri. >onsep Platotentang keadilan sebagai ri"ht order, adalah

    bahwa keadilan adalah prasyarat untukkehidupan bersama didalam masyarakat. agiPlato keberadaan keadilan, dengan demikian

    juga keberadaan right ordertergantung kepadaapa yang dikategorikannya sebagai the good.ristotelesmenguraikan lebih lanjut konsep ini

    dalam distributi dan correcti%e .ustice

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    19/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1"

    8. Teori !lmu Hukum: Ri"ht ,rder-

    %an The Rule o Law-

    Pentingnya pemahaman terhadaphubungan antara perdagangan dengankeadilan semakin meningkat denganglobalisasi ekonomi dan perkembangan

    dalam hukum ekonomi internasional. Semakin luas peran hukum dalam

    perwujudan tata ekonomi dan semakin

    besar perannya didalam penataan aspek-aspek kehidupan sosial lainnya semakintinggi tuntutan pemahaman terhadaprightness atau justice dalam tatanan

    ekonomi internasional.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    20/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 2$

    The Rule o Law- Perihal paling mendasar dari konsepsi 4estern ustice&

    adalah komitmen terhadap the rule o law-

    Western theor! of justice juga dapat dipergunakansebagai pembenaran normati7 konsep dasar ekonomi

    liberalisasi perdagangan. )al ini merupakan pen'erminanprinsip-prinsip ekonomi dari perdagangan, dimanaliberalisasi perdagangan memberikan sumbanganterhadap peningkatan kesejahteraan dari man7aat e7isiensidan comparative advantage.

    Peningkatan kesejahteraan adalah prasyarat yangdiperlukan untuk distribusi kekayaan yang lebih adil danpeningkatan standar kehidupan bagi pihak-pihak yangkurang diuntungkan kedudukannya.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    21/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 21

    5. Teori 6amak (osial Per%agangan Be/as

    9ree Trade+ Terha%a Pola Per%agangan

    a.The 0ec1scher2,hlin (,0+ Theorem

    ?eori klasik /omparative Advantage dari 6i'ardomenekankan& apabila suatu negara memiliki

    keunggulan komparati7 4dalam arti cost5 dalammemproduksi suatu barang maka ia akan mengeksporbarang tersebut. ila tidak memiliki comparativeadvantage maka negara yang bersangkutan akan

    mengimpor barang tersebut. ?eori ini gagalmemperhitungkan perubahan-perubahan dalam7aktor-7aktor produksiyang dimiliki oleh suatu negara4tanah, tenaga kerja, modal, sumberdaya manusia

    dan teknologi5

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    22/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 22

    The 0ec1scher2,hlin (,0+

    Theorem

    Pada tahun 1"3$ teori 6i'ardo disempurnakanmelalui the -ecscher)/hlin #/-' Theorem.)e'ks'her dan Bhlin setuju dengan pendapat

    6i'ardo bahwa perdagangan internasionalterjadi karena perbedaan dalam 8comparativecost. ?etapi lebih lanjut lagi mereka berusaha

    untuk menjawab pertanyaan yang diabaikanoleh 6i'ardo& apa penyebab dari costdeferrentials( awabannya adalah dukungan7aktor-7aktor produksi.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    23/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 23

    The 0ec1scher2,hlin (,0+

    Theorem adi )e'ks'her dan Bhlin berpendapat perdagangan

    internasional disebabkan oleh perbedaan dalampemilikan 7aktor-7aktor produksi yang berlimpah darimasing-masing negara.

    The -ecscher)/hlin #/-' Theorem ini disebut jugasebagai 7aktor 8roportions Theor!, menekankan

    hubungan timbal balik antara proporsi dari perbedaan7aktor-7aktor produksi masing-masing negara denganproporsi dalam hal mana masing-masing 7aktortersebut dipergunakan untuk menghasilkan produkbarang-barang yang berbeda.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    24/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 2

    rauss: 4The $ew Protectionism& Per/e%aan-er/e%aan harga relati* %ari suatu /arang

    meruakan konsekuensi %ari er/e%aan-er/e%aanrelati* emilikan *aktor-*aktor ro%uksi. 6engan%emikian teori ini %iangga se/agai alat ang teatuntuk memre%iksi engaruh li/eralisasier%agangan terha%a ola er%agangan.

    Ber%asarkan teori ini suatu negara akan mengeksor/arang-/arang ang ro%uksina %engan intensi*memergunakan *aktor-*aktor ro%uksi ang/erlimah %i negarana. (e/alikna, suatu negara

    akan mengimor /arang-/arang ang %alamro%uksina %engan intensi* memergunakan *aktor-*aktor ro%uksi ang secara relati* ti%ak %imilikina.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    25/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 2!

    rauss: 4The $ew Protectionism&

    @alam bukunya yang berjudul 4The $ewProtectionism& 41"*#, p. !5 >raussmenyimpulkan bahwa man7aat dari

    perdagangan internasional adalah hasilpertemuan yang tepat antara teknologiproduksi barang-barang dari land)intensif

    dan labor)intensif dengan perbedaanketersediaan 7aktor-7aktor produksi antaranegara-negara.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    26/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 2

    4Leonti Paradox&

    Sayang, pengujian-pengujian empiris terhadap

    the -ecscher)/hlin #/-' Theorem tidakselalu menghasilkan dukungan.

    Pada 4Leonti Paradox&, penelitian yang

    dilakukan terhadap 2$$ industri di merikaSerikat pada tahun 1"* oleh seorang ekonomkelahiran 6usia yang menjadi pemenanghadiah nobel di tahun 1"*3 menunjukkan hasil

    yang bertentangan dengan the -ecscher)/hlin #/-' Theorem , yaitu& merika justrumengekspor produk-produk labor)intensif danmengimpor produk-produk capital)intensif.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    27/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 2*

    4Leonti Paradox& Penelitian arosla9 Canek dan @onald

    >eesing pada tahun 1"!" dianggap dapatmemberikan penjelasan terhadap 7enomena-7enomena 80eontif arado", antara lain

    menekankan pentingnya 7aktor-7aktor non)agricultural land #misalnya ra1 materials5pada impor merika serikat.

    @ia berpendapat bahwa 7aktor-7aktor modal7isik dan tanah saling komplementer dalam

    produksi ra1 materials

    )

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    28/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 2#

    Teori the )ompetiti%e &d%anta"e-

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    29/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 2"

    Teori the )ompetiti%e &d%anta"e- ()ont*ed+

    Perbedaan-perbedaan pada struktur, sistem

    nilai, kebudayaan, kelembagaan, danpengalaman sejarah dari perekonomiannasional sangat menetukan keberhasilandalam persaingan. Ti%ak a%a strategi tunggaluntuk mewujudkan keunggulan kompetiti7 padaindustri tertentu.

    Struktur industri dan posisi kompetiti7 dariperusahaan-perusahaan dalam suatu industri,menetukan strategi apa yang akan

    menghasilkan keunggulan kompetiti7

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    30/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 3$

    Teori the )ompetiti%e &d%anta"e- Porter juga berpendapat bahwa prinsip-prinsip dasar strategi

    persaingan berlaku bagi perusahaan baik dalam persaingandomestik maupun internasional. Pada dasarnya penelitianPorter men'akup 4empat5 permasalahan mendasar&

    ertama,apayang menjadi sumber dari keunggulan kompetiti7

    domestik( awabnya adalah the %alue chain- yaitu 'arasuatu perusahaan untuk mendapatkan penghargaan daripelanggan-pelanggannya dengan 'ara menunjukkan kegiatanyang sangat berbeda dibandingkan pesaingnya.

    2edua,bagaimanakeunggulan kompetiti7 domestik di'iptakan(

    Porter menekankan bahwa keunggulan kompetiti7 suatuperusahaan di'iptakan dengan 'ara menimbulkan persepsiatau penemuan dan 'ara untuk bersaing yang baru dan lebihbaik dalam industri, dan menyajikannya ke pasar. @engan katalain kun'i untuk pen'iptaan kun'i untuk men'iptakankeunggulan kompetiti7 adalah ino$asi.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    31/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 31

    Teori the )ompetiti%e &d%anta"e-

    2etiga,bagaimana 'aramempertahankan keunggulankompetiti7 domestik( awabannya tergantung darisum/er keunggulan, jumlah dari sumber Dsumberyang menghasilkan keunggulan, dan sampai sejauhmana perusahaan berupaya untuk meningkatkan danmemperbesar keunggulannya. Semakin besar jumlah

    sumber-sumber keunggulan kompetiti7, semakin tinggikemampuan perusahaan untuk mempertahankankeunggulannya.

    2eempat, bagaimana keunggulan kompetiti7di'iptakan melalui strategi internasional, dan apaperan yang dapat dilakukan oleh suatu bangsa dalammeningkatkan keunggulan kompetiti7 pada konteksglobal( awabannya adalah& kon*igurasi %an

    koor%inasi glo/al.

    3 l )h i

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    32/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 32

    3alue )hain Suatu perusahaan mendapatkan keunggulan

    kompetiti7 di arena global dengan 'ara mewujudkankon7igurasi kegiatan-kegiatan %alue chain dengan'ara yang memadai dan menjamin bahwa kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan terintegrasi.

    Suatu bangsa akan sukses di arena global apabilalingkungannya mendukung upaya untuk pelaksanaankon7igurasi dan koordinasi yang tepat.

    Pada intinya teori Porter tentang keunggulankompetiti7 diantara bangsa-bangsa adalahargumentasi yang memihak pada ekonomi pasar yang

    didukung kebijakan pemerintah yang terarah.

    ; T i T t 6 k ( i l P %

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    33/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 33

    ;. Teori Tentang 6amak (osial Per%agangan

    Be/as1ree Trade Terha%a 44nant 4ndustries&

    Satu diatara argumentasi tertua untuk membelaproteksionism adalah argumentasi 8infant industr!Ebahwa industri baru tertentu yang menunjukkanharapan si7at 8competitiveness dalam pasar dunia

    harus dilindungi pada saat mereka berada pada tahapawal pertumbuhannya yang belum kompetiti7 untukmenjamin kelangsungan hidupnya dalam jangkapendek.

    ?eori ini menganalogikan pertumbuhan manusiadengan perkembangan industri. ila manusia perluperlindungan pada tahap awal kehidupannya olehmasyarakat, demikian pula halnya dengan industri

    T i T t 6 k ( i l P %

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    34/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 3

    Teori Tentang 6amak (osial Per%agangan

    Be/as1ree Trade Terha%a 44nant 4ndustries&

    ?idak dapat dipungkiri bahwa sebagaimana halnyanasib manusia, sebagian dari industri yang diproteksiini tidak pernah tumbuh dewasa. ;tulah sebabnya

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    35/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 3!

    Teori Tentang 6amak (osial Per%agangan

    Be/as1ree Trade Terha%a 44nant 4ndustries&

    ill Gates memperingatkan bahwa agar sutu industridapat bertahan hidup dalam kompetisi di pasar, diaharus dapat melakukan inno9asi. Subsidi pemerintahmematahkan semangat untuk inno$asi.

    @ikemukakannya&Ever! compan! is going to have avoid business as usual.The onl! big companies that succeed 1ill be those thatobsolete their o1n products before someone else does.

    %amun harus di'atat apa yang tidak diu'apkan olehira-usaha yang paling sukses di merika Serikat&

    The onl! big companies that succeed 1ill have to lobb!Washington for handouts.

    T i T t 6 k ( i l P %

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    36/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 3

    Teori Tentang 6amak (osial Per%agangan

    Be/as1ree Trade Terha%a 44nant 4ndustries&

    >elemahan kedua yang menunjukkan tidak tepatnya argumentasi 8infantindustr! untuk proteksi adalah asumsi bahwa pemerintahEyang tidakmampu mengelola kantor pos sekalipunEmemiliki pengetahuan dankemampuan untuk memilih pemenang dan menyingkirkan pe'undang padasaat memilih industri mana yang harus disubsidi dan mana yang tidak perlumendapatkannya.

    rgumentasi 8infant industr! untuk proteksi harus ditolakkarena&pemerintah tidak memiliki keahlianuntuk memilih industri mana yang harusdisubsidi dan mana yang tidak perlu mendapatkannyabahkan andaikata pemerintah memiliki keahlian untuk memilih industri manayang harus disubsidi dan mana yang tidak perlu, dampak dari proteksi akan

    merampok potensi industri yang kompetiti7 atas insenti7nya untuk melakukaninno9asi.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    37/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 3*

    '. Teori 6amak (osial Per%agangan Be/as1ree

    Trade Terha%a rugman dalam bukunya opInternationalism 41""5 membahas tentangpengaruh liberalissi perdagangan terhadap

    lapangan kerja dan pengupahan.

    >rugman menyangkal pokok-pokok pemikiran

    pada buku 6a7i atra yang berjudul 8The 3!thof 4ree Trade41"*35.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    38/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 3#

    Paul rugman:

    Pop 4nternationalism53==;.

    >rugman berpendapat bahwa stagnasipengupahan di merika Serikat sejak1"*3 4yaitu penurunan penghasilan blue)

    collar 1orers sejak 1"*35 bukanlahdisebabkan oleh free trade

    rgumentasi-argumentasi >rugman untuk

    merumuskan dan mempertahankanpendapatnya adalah sebagai berikut&

    Paul rugman:

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    39/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 3"

    Paul rugman:Pop 4nternationalism53==;.

    ertama, >rugman menunjukkan bahwakompensasi untuk pekerja berpendidikan tinggimeningkat. @ia juga menunjukkan bahwa

    tingkat pengupahan buruh merika antaratahun 1"! dan 1"*3 meningkat dua kali lipat.

    2edua, dia menolak pandangan kon9ensionalbahwa stagnasi upah blue)color 1orerssetelah 1"*3 disebabkan karena penurunantingkat competitiveness dari buruh-buruh

    merika.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    40/128

    Agus Brotosusilo, 2005. $

    Paul rugman:

    Pop 4nternationalism53==;.

    dalah kesalahan besar, menurut >rugman,mempersalahkan impor yang dihasilkan dari buruhberpendidikan rendah yang berlimpah di negara-negara dunia ketiga sebagai sumber stagnasi

    pengupahan di merika Serikat. dalah kesalahan logika untuk merumuskanhubungan sebab akibat antara peningkatan impor danketerpurukan sektor industri.

    Pertanyaan yang harus diajukan adalah& apakahpengaruh yang timbul dari pertumbuhan simultandalam ekspor dan impor produk-produk manu7aktur(

    pakah de7isit nera'a perdagangan pada produk-produk manu7aktur semakin meningkat dalam

    prosentase G@P(

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    41/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1

    Paul rugman:

    Pop 4nternationalism53==;.

    @ari naik turunnya data statistik nera'a perdagangan 1"*$-1""$ ditunjukkannya bahwa de-industrialisasi di merikaSerikat tetap akan terjadi meskipun negara ini dalam kurunwaktu 1"*$ D 1""$ tidak mengimpor produk-produk manu7akturlebih banyak dari produk-produk manu7aktur yang diekspornya.

    pakah penyebab de-industrialisasi ini( >alau bukan dariperdagangan internasional(

    >rugman menjelaskan bahwa penyebabnya adalah perubahanpada komposisi pembelanjaan domestik. Brang-orang merika

    Serikat tidak lagi membeli produk-produk manu7aktur sebanyakyang dilakukan sebelumnya. Pada tahun 1"*$ konsumsimerika Serikat terhadap produk manu7aktur adalah +, dankonsumsi produk jasa !+. Pada tahun 1""1 perimbangantersebut berubah menjadi $,*+ dan !",3+. ;ni berarti bahwasektor manu7aktur semakin menurun perannya dalamperekonomian merika Serikat

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    42/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 2

    Paul rugman:

    Pop 4nternationalism53==;.

    Penjelasan tersebut menimbulkan pertanyaan lebihlanjut& mengapaorang-orang merika membelanjakanin'ome-nya lebih sedikit terhadap produk-produkmanu7aktur(

    awaban >rugman adalah& bahwa harga produk-produk manu7aktur se'ara relati7 menjadi jauh lebihmurah dibandingkan biaya pelayanan jasa.

    Selama periode 1"*$ D 1""$ harga barang-barang

    dibandingkan dengan biaya pelayan jasa turun 22,"+.arena produkti9itas dalam sektor manu7akturmeningkat jauh lebih pesat dibanding produkti9itas disektor

    jasa. Pertumbuhan ini menurut >rugman diterjemahkan

    sebagai harga yang lebih rendah.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    43/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 3

    Paul rugman:

    Pop 4nternationalism53==;.

    6e-in%ustrialisasi di merika Serikat selama periode1"*$ D 1""$ /ukan %ise/a/kan oleh er%agangan/e/as yang berakibat pertumbuhan ekspor yang

    'epat dari negara-negara seperti /hina dan;ndonesia, tetapi disebabkan oleh 7aktor domestik,yaitu semakin turunna ertum/uhan real income.

    @isini timbul ironi& bahwa peningkatan produkti9itaspekerja di merika Serikat telah menyebabkanterpuruknya kegiatan sektor manu7aktur di %egara

    tersebut

    > Teori Tentang 6amak (osial Per%agangan

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    44/128

    Agus Brotosusilo, 2005.

    >. Teori Tentang 6amak (osial Per%agangan

    Be/as 9ree Trade+ Terha%a

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    45/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !

    (choen/aum: Proteksionism tersamar

    Sebagai pembela perdagangan bebas, (choen/aum

    berpendapat bahwa semua restriksi terhadapperdagangan bebas yang dapat dikategorikan kedalam empat kelompok adalah salah.

    6ate"ori pertama adalah peraturan-peraturan impordan ekspor yang diadopsi oleh semua angsa untukmengamankan sumber-daya alam dan lingkungan,serta perlindungan terhadap kesehatan dankeselamatan masyarakat di wilayahnya. Penerapanstandar perlindungan lingkungan sebenarnya

    memberikan sumbangan terhadap e7isiensi ekonomi,karena men'egah terjadinya penyalah-gunaanlingkungan oleh sebagian Produsen, yang kemudianakan membebani masyarakat dengan 8e"ternal costyang timbul dari penyalah-gunaan alokasi sumber-

    daya alam.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    46/128

    Agus Brotosusilo, 2005.

    (choen/aum: Proteksionism tersamar

    S'hoenbaum berpendapat bahwa akhir-akhir ini

    penerapan standar lingkungan dan keamanan telahmemi'u kontro9ersi internasional.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    47/128

    Agus Brotosusilo, 2005. *

    (choen/aum: Proteksionism tersamar

    6ate"ori 1edua restriksi perdagangan adalah semakinmeningkatnya penggunaan kebijakan sebagai alat untukpenerapan standar perlindungan lingkungan dalampersetujuan-persetujuan internasional.

    S'hoenbaum berpendapat bahwa meskipun restriksi-restriksi terhadap perdagangan internasional ini merupakanalat yang sah untuk perlindungan lingkungan global,peningkatan persetujuan-persetujuan internasional jenis ini

    telah menimbulkan beberapa permasalahan, antara laintentang& jasti7ikasi terhadap restriksi-restriksi perdagangan,proporsionalitas penerapan perlidungan lingkungan, danpenerapan restriksi-restriksi apakah melalui tindakanunilateral atau berdasarkan persetujuan multilateral

    ( h / P t k i i t

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    48/128

    Agus Brotosusilo, 2005. #

    (choen/aum: Proteksionism tersamar.

    6ate"ori 1eti"arestriksi perdagangan untukperlindungan lingkungan bersi7at lebihkontro9ersiel. ?erjadi ke'enderungan

    peningkatan jumlah %egara-negara denganstandar lingkungan ketat yangmempertanyakan kurang memadainyaperlindungan lingkungan di %egara-negara lain.

    Protes ini tidak hanya berakar pada masalahlingkungan, tetapi telah bergeser ke tuduhan8unfair competition.

    ( h / P t k i i t

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    49/128

    Agus Brotosusilo, 2005. "

    . (choen/aum: Proteksionism tersamar

    ategori ke emat restriksi perdagangan untukperlindungan lingkungan berupa kontrol terhadapekspor produk-produk, teknologi, dan limbah-limbahberbahaya.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    50/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !$

    g g g

    Be/as1ree Trade Terha%a eamanan

    ?asional

    Satu diantara argumen yang dikemukakan oleh pembela proteksionismadalah bahwa perlindungan harus diberikan kepada industri tertentuberdasarkan pertimbangan keamanan nasional.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    51/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !1

    30. Teori 6amak (osial 6ari Per%agangan

    Be/as1ree Trade Terha%a e%aulatanSejak dekade 1""$an mun'ul kritik bahwa globalisasi telah menggerogoti

    otonomi nasional. pabila perdagangan dan in9estasi asing memilikikebebasan internasional untuk melampaui batas-batas wilayah kenegaraan,pasar 7inansiel global dapat dengan mudah mewujudkan tekanan ekonomiyang menyingkirkan kemampuan untuk melakukan penentuan kebutuhan-kebutuhan sendiri se'ara demokratis.

    Pendapat ini ditentang keras oleh para pembela perdagangan bebas0freetrade yang menekankan bahwa permasalahan sebenarnya& bukan apakahpersetujuan perdagangan internasional merongrong kedaulatan nasional,tetapi apakah kewajiban-kewajiban dan persyaratan-persyaratan khususyang dibebankan kepada suatu bangsa mendatangkan man7aat yang lebihbesar atau lebih ke'il apabila kewajiban-kewajiban dan persyaratan-persyaratan khusus tersebut diterapkan juga kepada bangsa-bangsa lain

    4bersama dengan bangsa sendiri5.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    52/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !2

    g g gProteksionism

    3. Penolakan-enolakan Terha%a Teori Free

    Tradea@. (erangan Terha%a Teori 4)omparati%e &d%anta"e&: ritik Morris terha%a ree trade diawali dengan uraiannya

    bahwa selama ini kita telah mengalami 4cuci otak& tentang

    man7aat prinsip-prinsip free trade, yaitu& 8Competition, yang dianggap lebih baik daripada 8cooperation,

    karena mendorong ino9asi, meningkatkan produkti9itas, danmenurunkan harga produk

    8The division of labor yang memungkinkan spesialisasi,

    meningkatkan produkti9itas, dan menurunkan harga produk Semakin besar =nit Produksi, semakin tinggi tingkat 8The

    division of labor yang memungkinkan spesialisasi, danmenurunkan harga produk

    Penerapan 8comparative advantage, mampu mengarahkan

    spesialisasi, sehingga meningkatkan standar hidup

    itik M i t h % t d

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    53/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !3

    ritik Morris terha%a ree trade

    Prinsip terakhir dan kemampuannya untuk semakin

    meningkatkan standar hidup pantas dipertanyakan& standar hidupsiapa yang ditingkatkan( @ikemukakan oleh

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    54/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !

    ritik Morris terha%a ree trade >etidak-setaraan0ine7ualit! menjadi sebab dari glo/alism,

    karena ketidak-setaraan0ine6ualit! di dalam satu negaramenyebabkan turunnya jumlah warganegara yang memilikidaya beli yang 'ukup, sehingga Produsen harus menjualsebagian barangnya kepada Pembeli dari %egara lain agarter'apai skala produksi yang diperlukan untuk menghasilkan

    produk dengan harga murah.

    >etidak-setaraan0ine7ualit!di dalam satu ?egaramerupakanakibat glo/alism, karena industri untuk ekspor mempekerjakanhanya sedikit uruh, yang penghasilannya lebih tinggi

    dibanding Pekerja lainnya.

    >etidak-setaraan0ine7ualit! antar ?egara juga merupakanakibat glo/alism, karena %egara-negara

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    55/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !!

    . ritik Morris terha%a ree trade

    4ree trade diharapkan dapat meningkatkan standar hidup

    manusia. ?api kenyataannya bahkan di merika Serikatsekalipun standar hidup rakyatnya semakin turunsejak tahun1"#$.

    ahkan lebih dramatis lagi, pada tahun 1"## uruh di merikaSerikat harus bekerja hampir setengah hari lebih lama untukupah yang lebih rendah dari nilai rielnya pada tahun 1"*$.

    @engan demikian maka segala doktrin tentang kehebatan freetradedan hasilnya berupa perekonomian global harus ditinjaukembali.

    @emikian pula nasib teori 8comparative advantage yang telah

    kehilangan kredibilitasnya

    ritik Morris terha%a ree trade

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    56/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !

    ritik Morris terha%a ree trade. ?eori 8comparative advantage hanya 9alid pada saat

    penyebaran teknologi berlangsung dengan lambat.

    Pada awal re9olusi industri, saat ;nggris menguasai supremasiindustri tekstil, %egara ini tidak hanya melarang eJpor peralatanpabrik tekstil, tetapi bahkan melarang emigrasi orang-orangyang tahu bagaimana membangun dan menjalankan pabrik

    tekstil. Pada tahun 1*#", saat Samuel Slater, seorang magangdi suatu pabrik tekstil ;nggris ingin membangun pabrik tekstil dimerika Serikat, ia hanya dapat mengandalkan memorinya atasdesign dan peralatan pabrik ditempat dia magang sebelumnya.

    Saat ini, berdasarkan keterangan *ata6uest, sebuahperusahaan riset pasar, hanya perlu waktu satu minggu bagisuatu produk baru yang diperkenalkan di merika Serikat untukdikopi, diproduksi se'ara massal di sia, dan dikirim kembali kemerika Serikat. @engan demikian teori 8comparative

    advantage kehilangan kredibilitasnya

    / Perlin%ungan Terha%a 4nant 4ndustries

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    57/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !*

    /. Perlin%ungan Terha%a 4nant 4ndustries

    >aum liberal meyakini bahwa 'atatan sejarah menunjukkankeunggulan free trade atas proteksionism.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    58/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !#

    /. Perlin%ungan Terha%a 4nant 4ndustries

    Pada dasarnya, kedua belah pihak, baik Hiberalistmaupun %asionalist dapat menerima alasan untukperlindungan kepada 8infant industries. >eduanyamenyadari bahwa %egara-negara

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    59/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !"

    /. Perlin%ungan Terha%a 4nant 4ndustries

    agi li/eralist, proteksionism pada hakekatnya adalah mengujiapakah bangsa yang bersangkutan benar-benar memiliki

    comparative advantage pada industri tertentu. @engandemikian proteksionism hanya merupakan tindakan sementarasebagai batu lompatan, pembuka jalan ke arah free trade.

    Sebaliknya, bagi ekonom ?asionalist, proteksionim adalah

    merupakan tujuan itu sendiri, bukan sekedar pembuka jalan.?ujuan akhir %asionalist bukan free trade dan akumulasikekayaan, tetapi pembentukan kekuatan industri dan 8state)building.agi mereka, proteksi terhadap infant industries merupakan

    tindakan de7ensi7, sebagai pelengkap bagi strategi kebijakanperdagangan yang o77ensi7.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    60/128

    c e$italisasi !n%ustri 6omestik

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    61/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1

    c. e$italisasi !n%ustri 6omestik. Proteksi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bersaing

    dari suatu perusahaan hanya se'ara tidak langsung.

    Pertama, restriksi terhadap impor meningkatkan harga jualproduk mereka.

    >edua, peningkatan kebutuhan terhadap produk substitusiimpor meningkatka harga, output, dan keuntungan industridomestik.

    >etiga, peningkatan keuntungan memberi kesempatan kepadaperusahaan-perusahaan domestik untuk melakukan in9estasipada teknologi baru yang lebih hemat biaya, atau untukmenghasilkan produk baru. Peningkatan keuntunganmeningkatkan pula harapan terhadap keuntungan dari

    in9estasi.

    @engan demikian proteksi dapat melakukan restorasiterhadapkemampuan bersaing dalam harga bagi suatu industri, apabilagagal dalam usaha untuk melakukan in9estasi pada teknologi

    baru yang lebih hemat biaya akibat kelangkaan sumber daya.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    62/128

    Fair Trade Bukan Free Trade

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    63/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 3

    Fair Trade, BukanFree Trade. Gegap gempita tuntutan untuk 8fair trade telah

    menggeser landasan dari perdebatan tentangkebijakan perdagangan, kearah penentuan arahkebijakan baru dan mengan'am integritas sistemperdagangan multilateral melalui dua 'ara

    Pertama, sugesti bahwa 8fair trade harus dikejar

    sebagai tujuan kebijakan obyekti7 yang eksplisitmenjadi alasan bagi %egara-negara

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    64/128

    Agus Brotosusilo, 2005.

    Fair Trade, BukanFree Trade. 6edua, @apat juga ditarik kesimpulan bahwa ketiadaan

    8fairness dalam hubungan perdagangan mengungkapkankebutuhan akan 4inter$ensi& dan 4plannin"- padaperekonomian domestik untuk menghindari pri9atisasi-pri9atisasi yang akan menyusul sebagai akibat permainan'urang pihak-pihak asing.

    6espon ini mengarah pada 4inkonsistensi& karenamempraktekkan 8inter9ensi dan 8planning dalamperekonomian dalam negeri, tetapi sebaliknya merendahkandan menentangnya di luar negeri, demi rethorika 8pasar bebas.

    ?indakan-tindakan ini akan meningkatkan eskalasi perang

    subsidi dan retaliasi. >asus-kasus penerapan 8maret sharingseharusnya menimbulkan kesadaran bahwa perekonomianpasar se'ara sistematis telah gagal, atau bahwa pemerintah-pemerintah di berbagai %egara se'ara sistematis menjadi4semakin5 jahat dan keji.

    Fair Trade Bukan Free Trade

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    65/128

    Agus Brotosusilo, 2005. !

    Fair Trade, BukanFree Trade.

    %amun hendaknya disadari bahwa prospek untuk

    sukses bagi 8strategic trade polic! tidaklah terlalubagus, baik dari sudut pandang ekonomi, maupunpolitik.

    @ari sudut pandang ekonomi, tidak pernah ada buktibahwa pelaksanaan 8strategic trade polic! se'araagresi7 menghasilkan man7aat yang besar.

    Sedangkan dari sudut pandang politik, tiadanyakepastian tentang 8strategic trade polic! seperti apayang harus diterapkan, dapat berakibat bahwa upayauntuk mewujudkannya justru diselewengkan untukkepentingan-kepentingan kelompok politik yang

    terselubung.

    Fair Trade Bukan Free Trade

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    66/128

    Agus Brotosusilo, 2005.

    Fair Trade, BukanFree Trade

    Pada dasarnya, 8resiprositas merupakanupaya untuk pen'apaian 8fair trade,perihal diskriminasi, dan tentang 8maretsharing.

    ukan tentang bagaimana meningkatkankinerja pasar yang terbuka dan kompetiti7,berdasarkan aturan-aturan dan disiplin

    yang telah ditentukan sebelumnya

    e e/iakan Per%agangan (trategis %an

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    67/128

    Agus Brotosusilo, 2005. *

    e. e/iakan Per%agangan (trategis %an

    Per%agangan Terkelola

    =ntuk menanggapi permasalahan Kindustri manakah yangharus dikembangkan di suatu negara( Paul >rugman menunjukpada dua kriteria&

    riteria pertama menga'u pada potensi teknologi untuk

    mudah menyebar. rgumentasi klasik mengemukakan karenasi7at teknologi ini suatu pengembangan industri dasar perludibangun meskipun perlu subsidi, karena hasilnya lebih mahaldaripada produk impor. @iharapkan agar industri dasar inimeskipun berbiaya tinggi dapat merangsang tumbuhnyaindustri deri9asi. Sedangkan argumentasi kontemporermendukung pembangunan industri dasar berdasarkanpendapat bahwa comparative advantage memang seringkaliharus di'iptakan, tidak datang dengan sendirinya. @engandemikian subsidi pantas diberikan, meskipun si7atnya hanyasementara, jangan menjadi permanen.

    Fair Trade, BukanFree Trade.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    68/128

    Agus Brotosusilo, 2005. #

    ,

    riteria 1edua5untuk penentuan target industri

    memiliki istilah keren, yaitu 8strategic tradepolic!.

    >ebijakan ini memang memberikan dukunganterhadap proteksionism, tetapi bukan untukproteksionism per se, tetapi berupa dukunganterhadap kebijakan industri yang terbatas

    berupa subsidi yang diberikan dengan sangatberhati-hati, penuh perhitungan, menga'u padatarget yang jelas, dan bukan untuk tari7 dankuota impor. ;nilah yang disebut sebagai

    4mana"ed trade&

    * 8trate"ic Trade Theories #ntuk usti*ikasi

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    69/128

    Agus Brotosusilo, 2005. "

    *. 8trate"ic Trade Theories #ntuk usti*ikasi

    8trate"ic Trade Polic!5 %an4ndustrial Polic!&

    +trategic Trade Theories dapatdipergunakan sebagai justi7ikasi teoritisbagi 8+trategic Trade olic! yang

    dipergunakan untuk legitimasi tindakan-tindakan untuk menanggulangi praktekperdagangan 'urang yang dilakukan oleh%egara lain.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    70/128

    Agus Brotosusilo, 2005. *$

    *. 8trate"ic Trade Theories #ntuk usti*ikasi

    8trate"ic Trade Polic!5 %an4ndustrial Polic!&

    8trate"ic Trade Theories mempergunakan konsep4economies o scale& untuk berargumentasi bahwaPemerintah dapat memperoleh lebih banyak pendapatandengan 'ara meningkatkan akses pasar bagi produser-produser mereka dan membatasi akses pasar bagi

    pesaing-pesaing asing.

    pabila industri domestik dapat menurunkan biayaproduksinya dibawah pesaing-pesaing asingnya,

    keuntungan dari monopoli dapat digeser dengan bebanyang ditanggung pihak asing.

    @engan melindungi pasar domestik, Pemerintah dapatmen'iptakan 8competitive advantage untuk industridomestiknya sendiri

    *. 8trate"ic Trade Theories #ntuk usti*ikasi

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    71/128

    Agus Brotosusilo, 2005. *1

    "

    8trate"ic Trade Polic!5 %an4ndustrial Polic!&

    erdasarkan +trategic Trade Theories,langkah unilateral kearah ree tradedapat meningkatkan potensi pasar bagi

    pesaing-pesaing asing.

    )al ini dapat merusak posisi kompetiti7dari industri domestik, dan dapat berakibatpenurunan kesejahteraan nasional

    . *. 8trate"ic Trade Theories #ntuk usti*ikasi

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    72/128

    Agus Brotosusilo, 2005. *2

    "

    8trate"ic Trade Polic!5 %an4ndustrial Polic!&

    Pendukung +trategic Trade Theoriesmenyatakan bahwa Pemerintah dapatmenjamin bahwa perusahaan domestikakan menikmati 8strategic advantage atas

    pesaing-pesaing asingnya dengan 'arapenerapan instrument-instrument 8trade

    polic!.

    pabila dukungan Pemerintah 'ukupmeyakinkan, an'aman terhadap aksesasing terhadap pasar dapat di'egahsepenuhnya.

    * 8trate"ic Trade Theories #ntuk usti*ikasi 8trate"ic

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    73/128

    *. 8trate"ic Trade Theories #ntuk usti*ikasi 8trate"ic

    Trade Polic!5 %an4ndustrial Polic!& 9)ontCe%@

    Segera setelah perusahaan domestik telahmen'apai tingkat optimum dengan biayarendah, mereka akan dapat mempertahankan8competitive advantage tanpa dukungan

    Pemerintah lagi. @engan 'ara ini 8trade polic! dapat

    memberikan sumbangan terhadap 8industrialpolic! dengan 'ara memberikan dukunganterhadap sektor-sektor yang dipandangstrategis, dan dengan men'iptakan posisi8defensible competitive

    Agus Brotosusilo, 2005. *3

    2. Free Trade %an ualitas Hi%u

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    74/128

    Agus Brotosusilo, 2005. *

    a@. Hilangna

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    75/128

    2. Free Trade %an ualitas Hi%u

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    76/128

    Agus Brotosusilo, 2005. *

    2. Free Trade %an ualitas Hi%u ?eori 6i'ardo comparative advantage tentang menekankan

    bahhwa perdagangan antara dua negara selalu masuk akal,bahkan meskipun diantara keduanya sangat jauh berbedatingkat kemajuannya.

    Praktek free trade masa kini ternyata melupakan pengalamanpahit doktrin pasangan teori tersebut, yaitu& 8the Iron 0a1 of

    Wages, yang mematok nilai alamiah tenaga kerja hanyasedikit di ambang batas 'ukup untuk bertahan hidup agar dapatbekerja dengan giat di pabrik-pabrik. ?ragisnya, doktrin yangtidak manusiawi dan telah menelan jutaan korban uruh-buruh;nggris di abad ke-:;: ini, meskipun tidak dikemukakan se'ara

    tegas sebagai ideologi free tradekontemporer, sampai saat initetap diterapkan, bahkan dengan kondisi dan persyaratan yang

    jauh lebih buruk. tas nama e7isiensi, segala pertimbanganmoral tentang keadilan sosial maupun perlindungan lingkungandibuang jauh-jauh.

    Free Trade %an ualitas Hi%u

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    77/128

    Agus Brotosusilo, 2005. **

    Free Trade %an ualitas Hi%u Pemegang tampuk kekuasaan di ashington selalu

    mempropagandakan free trade seakan-akan 8magicbullet yang se'ara alamiah meningkatkan upah danmelahirkan lapangan kerja baru. Faktanya adalah& di

    merika Serikat saja, negara yang paling siap

    menerapkan free trade, sejak tahun 1"*3perdagangan merika Serikat dengan %egara-negaralain meningkat dua-kali lipat, tetapi sebaliknya padaperiode yang sama upah uruh di %egara tersebut

    turun 1#+. )anya dalam dekade terakhir saja, jumlah uruh

    muda yang bekerja full time tetapi hanya menerimaupah di tingkat kemiskinan meningkat sebanyak 1$$+

    2. Free Trade %an ualitas Hi%u

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    78/128

    Agus Brotosusilo, 2005. *#

    2. Free Trade %an ualitas Hi%u

    Perekonomian nasional %egara ini meningkat& G%P per kapita

    naik 2#+, tetapi jumlah orang miskin semakin bertambah,karena sebagian besar pendapatan mengalir ke sekelompokke'il orang dengan in'ome tertinggi. Ine6ualit! semakinmeningkat, akibat struktur perekonomian merika Serikatse'ara pasti mengalami deregulasi dan internasionalisasikearah keberpihakan kepada para eksekuti7 perusahaan,

    in9estor, dan lawyer bisnis, dengan kerugian pihak-pihaklainnya. @itengah makin berkembangnya ekspansiperdagangan ke luar negeri, tidak ada kebijakan pemerintahyang menetapkan kesejahteraan masyarakat sebagai prioritasutama9

    )anya perusahaan-perusahaan yang memiliki koneksi politis,yang dapat melepaskan diri dari arus perdagangan bebas,karena mereka mendapatkan perlakuan yang khusus dandiuntungkan, misalnya saja melalui 8:arn 4or1ard Clause yangdirumuskan untuk melindungi produsen tekstil =S daripesaing-pesaing asing.

    2 Free Trade %an ualitas Hi%u

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    79/128

    Agus Brotosusilo, 2005. *"

    2. Free Trade %an ualitas Hi%u =ntuk pertanyaan& kepentingan 7inansiel siapa yang diproteksi, dan apa

    alasannya( awabannya 'ukup singkat& Tansnational Corporations8TNC9s

    dan para pemegang sahamnya harus diproteksi, karena mereka memilikikekuatan politik yang luar biasa di %egaranya

    @ani 6odrik dalam karyanya -as ;lobali(ation ;one too 4ar #$

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    80/128

    Agus Brotosusilo, 2005. #$

    Free Trade %an ualitas Hi%u

    6odrik merin'i sumber-sumber ketegangan antara pasar

    global dengan stabilitas sosial adalah& 415 penurunan hambatan-hambatan terhadap perdangan dan

    in9estasi semakin meningkatkan kesenjangan antarakelompok-kelompok yang dapat melampaui batas wilayahnasional 4misalnya melalui 8outsourcing5

    425 globalisasi melahirkan kon7lik-kon7lik di dalam maupunantar bangsa, terutama berkaitan dengan nilai-nilai domestikdan institusi-institusi yang mmendukungnya dan

    435 globalisasi selama dua dekade terakhir telah melindas

    kemampuan %egara-negara arat untuk mewujudkan 81elfarestate yang merupakan jaminan sosial bagi warganya.D 4Hihat 6odrik, @ani. -as ;lobali(ation ;one Too 4ar=. ashington,

    @/.& ;nstitute For ;nternational A'onomi's, 1""*, pp. -*.5

    2. Free Trade %an ualitas Hi%u

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    81/128

    Agus Brotosusilo, 2005. #1

    /@. emerosotan

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    82/128

    2. Free Trade %an ualitas Hi%u

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    83/128

    Agus Brotosusilo, 2005. #3

    ukan hanya warga %egara-negara berkembang yang

    harus makin tenggelam dalam penderitaan, tetapinasib serupa harus dialami oleh bagian terbesarwarga %egara-negara

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    84/128

    Agus Brotosusilo, 2005. #

    c@. Pene/aran Penakit Pola-pola perubahan perekonomian global sepenuhnya didorong oleh

    pertimbangan-pertimbangan ekonomi& profits, nera'a perdagangan,pinjaman, ksempatan-kesempatan in9estasi. @ampak dari perubahan-perubahan tersebut terhadap kesehatan manusia, yang merupakan e7ek-samping, terjadi disebabkan ketidak hati-hatian kegiatan-kegiatan yangdilakukan karena sebab-sebab yang lain. Strategi ekonomi utama--pri9atisasi, agrikultur untuk ekspor, deregulasi, pertumbuhan tinggi,perdagangan bebasE telah merubah pola penyebaran penyakit melalui

    beraneka 'ara& Perubahan tata-guna tanah, termasuk perusakan hutan, irigasi, monokultur,

    dan urbanisasi, telah menyebabkan kepunahan aneka bio-di9ersity Peningkatan penderita kurang giNi, akibat melebarnya kesenjangan antara

    kaya dan miskin, menghilangnya 7ungsi pelayanan kesehatan umum Perusakan sumber daya alam dan polusi produk-produk kimiawi terhadap

    tanah dan perairan Peningkatan, dan tidak terkontrolnya pemakaian terapi dengan prekursor

    kimiawi E narkotika, 9aksin, dan pestisida E mengubah pelayanankesehatan itu sendiri menjadi komoditi

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    85/128

    F T d % lit Hi%

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    86/128

    Agus Brotosusilo, 2005. #

    . Free Trade %an ualitas Hi%u

    Setelah memahami kondisi-kondisi khusussebagaimana dikemukakan di atas, dapat dilihatpola-pola keseluruhannya. Sebagai akibatumum& penyebaran mikro-organism penybabpenyakit meningkat, sementara daya tahanmanusia terhadapnya semakin menurun.Penyakit-penyakit lama timbul kembali,

    penyakit-penyakit baru timbul, dan sistemkesehatam masyarakat terjebak dalam ketidak-siapan menghadapinya

    %@. Amerikanisasi Bu%aa 6unia

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    87/128

    Agus Brotosusilo, 2005. #*

    @

    @ari bangsa yang tidak memiliki akar budaya immateriel

    sendiri, berkat kekuatan 'engkeraman imperium sistemkapitalism dan dukungan mass-medianya, merika Serikatdengan 'epat berubah menjadi sumber budaya materiel global.)olywood, 5nion Artist, Coca)cola dan *isne!land menjadimenjadi ikon budaya materiel global.

    Pada saat pemerintahan, sistem kekeluargaan, dan strukturkekuasaan adat terjerumus ke dalam krisis di abad kedua-puluh, artis pop tampil sebagai pemegang tampuk penguasaglobal. Perusahaan-perusahaan entertainment globalmemanjakan kebutuhan dua-perlima penduduk dunia dibawahumumr dua puluh tahun.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    88/128

    Agus Brotosusilo, 2005. ##

    !slam u%amentalis Satu-satunya hambatan ideologis terkuat bagi budaya

    materiel merika Serikat ini adalah !slamu%amentalis. erdasarkan aliran ini, produk-produkbudaya materiel global ini adalah simbol paling nyatadari dekadensi akibat pengaruh setan.

    kibatnya, ke'enderungan mutakhir yang melandaseluruh dunia iniEpenyusupan teknologi maju,pri9atisasi, deregulasi, dan komersialisasi mediaelektronikaEtelah membuat keluarga-keluarga danpara pendidik harus bersaing sangat keras denganmedia global untuk merebut perhatian generasimudanya

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    89/128

    Free Trade %an ?asionalitas

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    90/128

    Agus Brotosusilo, 2005. "$

    %asinalism ekonomi berakar dari merkantilism abad :C;; dan :C;;;.%amun dalam laporannya kepada the 5+ -ouse of ?epresentativepada tahun 1*"1 berjudul ?eport on the +ubject of 3anufactures,leJander )amilton se'ara ilmiah membedakan antara %asionalismAkonomi lasik yang@e7ensi7.

    )amilton memodernisir thesis %asinalism ekonomi merkantilism abad

    :C;; dan mengembangkan teori %inamis dari pembangunanekonomi yang berdasarkan superioritas sektor manu7aktur terhadapsektor agrikultur. @ia merumuskan apa yang sekarang dikenalsebagai 8an @import substitution9 strateg! of economic development.

    @itekankannya bahwa& ukan hanya kesejahteraan, tetapikemerdekaan dan keamanan %egara, se'ara nyata berkaitan-eratdengan kemakmuran sektor manu7aktur. Setiap %egara, dengansudut pandang obyek yang penting ini, harus berupaya untukmemiliki dalam dirinya sendiri, apa yang esensiel dalam kebutuhannasionalnya. Perihal ini terdiri dari peralatan untuk memenuhi

    kebutuhan sendiri, pemukiman, pakaian, dan pertahanan

    . 2. Free Trade %an ualitas Hi%u

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    91/128

    Agus Brotosusilo, 2005. "1

    @ari )amiltonlah kaum %asionalist berargumentasi bahwa lokasi-lokasi kegiatan ekonomi harus menjadi perhatian utama darikebijakan %egara.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    92/128

    Agus Brotosusilo, 2005. "2

    2. Free Trade %an ualitas Hi%u adi apabila ekonom liberal klasik menitik-beratkan keuntungan dalam

    kesejahteraan global dari reNim perdagangan bebas, ekonom %asionalistabad :C;;; dan ekonom %asionalist abad :;: sebagai pewarisnyamenekankan distribusi internasional keuntungan dari perdagangan.

    >aum %asionalist memperingatkan bahwa dalam perdagangan bebasyang mendunia, 8term of trade 'enderung berpihak pada perekonomian%egara-negara idustri yang lebih maju.

    8The ;erman -istorical +chool mengemukakan bahwa ;nggrismempertahankan kebijakan proteksionis sampai industri mereka 'ukupkuat untuk bersaing dengan pesaing-pesaing dari perekonomian lain,dan bahwa superioritas teknologi ;nggris pada proses-proses danproduk-produk manu7aktur memungkinkan ;nggris menikmatikeuntungan 8term of trade yang tinggi dalam berhadapan denganeksporter makanan, produk-produk, dan bahan mentah dari %egara-negara dengan tingkat teknologi yang lebih rendah.

    >aum %asionalist juga berpendapat bahwa perdagangan bebasmenggerogoti otonomi nasional dan kemampuan %egara untukmelakukan kontrol terhadap perekonomian karena menempatkanperekonomian di dalam pasar dunia yang selalu berubah, tidak stabil,eJploitasi dari pihak lain yang lebih kuat perekonomiannya

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    93/128

    /. Melin%ungi eamanan ?asional.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    94/128

    Agus Brotosusilo, 2005. "

    Permasalahan yang dihadapi dalam hal ini adalah karena adanyaperbedaan antara 8national securit! dengan 8economic securit!.

    /lyde PrestowitN menunjukkan perbedaan antara 8national securit!dengan 8economic securit! menga'u pada 8+ection B of the $esulitan berikutnyaadalah& bagaimana membedakan antara kepentingan ekonomi dengnkepentingan militer( Pembedaan dalam beberapa hal mungkinmudah dilakukan, tetapi antara kedua kepentingan tersebut seringkalilebih sulit dipilahkan. Padahal, sampai sejauh mana sebenarnyakemandirian militer merika Serikat terhadap sektor industri(

    (hintaro !shihara: The Japan that )an 8a! $o

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    95/128

    Agus Brotosusilo, 2005. "!

    Shintaro ;shihara dalam bukunya The Dapan that Can

    +a! No se'ara kontro9ersiel mengemukakan& While 5+ companies ma! alread! have thetechnological no1)ho1 for the advance chips, onl!Dapanene electronic firms have the mass)production

    and 6ualit!)control capabilit! to suppl! the multi)megabit semiconductors for the 1eapons s!stems andother e6uipment.

    In short, 1ithout using ne1)generation computer chips

    made in Dapan, the 5.+. *epartment of *efencecannot guarantee the precision of its nuclear 1eapon.If Dapan told Washington it 1ould no longer sellcomputer chips to the 5nited +tates, the entagon

    1ould be totall! helpless.

    / Melin% ngi eamanan ?asional

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    96/128

    Agus Brotosusilo, 2005. "

    /. Melin%ungi eamanan ?asional.

    8+ection B of the $

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    97/128

    Agus Brotosusilo, 2005. "*

    %amun proteksi yang terlalu besar justru akanmenimbulkan kerugian terhadap perekonomian

    merika Serikat sendiri, dan dengan demikian dalamjangka panjang akan memperlemah posisipertahanannya. Padahal masih ada satu an'aman lagiyang dari waktu ke waktu semakin men'engkam bagi

    merika Serikat, yaitu 8;lobal Terrorism. n'amankeamanan jenis ini timbulnya mungkin tidak hanyadari satu %egara, tetapi dari gerakan-gerakan yangpopuler di dorong oleh 7aktor-7aktor etnis, religi,

    bahasa, atau bahkan moti7 indi9iduel. Penerapanproteksi berdasarkan argumentasi kemanan nasionaldari waktu ke waktu berubah berdasarkan konteks.)al tersebut berdasarkan penilaian tentang

    kemungkinan adanya an'aman di masa mendatang.

    / Melin%ungi eamanan ?asional

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    98/128

    Agus Brotosusilo, 2005. "#

    . /. Melin%ungi eamanan ?asional

    agi merika Serikat, an'aman tersebut tidakhanya mun'ul di dalam negeri, tetapi justrumungkin karena perang saudara yang timbulnun jauh di 7rika, kriminalitas di >olombia,atau mungkin dari separatis

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    99/128

    Agus Brotosusilo, 2005. ""

    c. Memertahankan e%aulatan.

    ?idak disangsikan lagi, penguasa suatu negaradapat 'ampur tangan terhadap globalisasimelalui 'ara-'ara de7ensi7 maupun o77ensi7.;nter9ensi de7ensi7 melalui tindakanmempertahankan hambatan terhadapglobalisasi melalui tindakan proteksi ekonomipada akhirnya akan dapat mengembalikan

    kedaulatan nasional

    c. Memertahankan e%aulatan..

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    100/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1$$

    Sedangkan tindakan inter9ensi o77ensi7 dilakukukan oleh suatu%egara dengan 'ara terjun langsung dalam arena persaingan

    global, berupaya keras untuk mewujudkan lingkungan yangpaling menarik yang membuka kemungkinan bagi strategiglobal perusahaan-perusahaan dalam lingkup wilayahnasionalnya, atau melakukan lobbi terhadap %egara-negaralain atas nama perusahaan-perusahaan domestiknya dalam

    rangka mendukung strategi mereka di luar wilayah %egaranya.

    Pada awal tahun 1""$an oleh sebagian pakar geoekonomimerika Serikat diperjuangkan inter9ensi o77ensi7 denganargumentasi bahwa dengan berakhirnya perang dingin,

    persaingan ekonomi akan menggantikan persaingan militer.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    101/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1$1

    !nter$ensi o**ensi* %aat %ilakukan

    melalui /eraneka alur erekonomian.Misalna saa Pemerintah angmemusatkan erhatian untukmemeroleh competiti%e ad%anta"e

    /agi erusahaan-erusahaan %omestik%aat melakukan %eregulasi in%ustri,atau enurunan aak untuk menarikin$estor ke ilaahna. !nter$ensio**ensi* lainna %aat /erua su/si%i,romosi eksor ang agresi*, aminanasuransi eksor, %an mengkaitkan

    /antuan asing %engan eksor

    Memertahankan e%aulatan 9)ontCe%@

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    102/128

    9 @

    Bahkan eningkatan erekonomian telah meningkatkan

    keterli/atan agen-agen intelien untuk mengumulkanin*ormasi-in*ormasi ekonomi. (ionase ekonomi

    semakin mene/ar luas %i Amerika (erikat, eang,

    %an ?egara-negara #ni Eroa. Meskiun strategi

    inter$ensi ti%ak %aat menaa/ segala tantanganglo/alisasi terha%a emerintah nasional, strategi ini

    teta menarik %an ouler, karena mem/erikan ken%ali

    kontrol kea%a enguasa ?egara, %isaming rethorika

    ang %iergunakan oleh en%ukungna menim/ulkan

    rasa aman %itengah-tengah enurunan e*ekti*itaske%aulatan ?egara. !tulah se/a/na eneraan strategi

    inter$ensi semakin meningkat %i /er/agai ?egara

    Agus Brotosusilo, 2005. 1$2

    7. Posisi !n%onesia

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    103/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1$3

    a. Posisi !n%onesia 6alam Per%agangan Multilateral

    ;ndonesia telah merati7ikasi keanggotaannya di?B melalui =ndang undang %omor * ?ahun1"" tentang Pengesahan AgreementEstablishing the World Trade /rgani(ation

    #Perjanjian Pembentukan BrganisasiPerdagangan @unia5.

    erdasarkan The >ienna Convention on the0a1 of Treaties, 3a! B, $

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    104/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1$

    ?iadanya kesepahaman dalam interpretasi

    konsekuensi keanggotaan 6; dalam ?Bberakibat tersendat-sendatnya pelaksanaan isikesepakatan ?B apabila pelaksanaantersebut memerlukan kerjasama inter-departemental yang melibatkan aparat-aparatyang berbeda pendapat tersebut.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    105/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1$!

    Sebagaimana telah dikemukakan di atas, hingga saatini negara ini belum memiliki perundang-undanganyang integral dan komprehensi7 dibidang perdagangan.

    Handasan paling mendasar kegiatan di bidangperdagangan masih menga'u pada produk perundang-undangan kolonial, yaitu Fedrifsreglementerings/rdonantie +tbl. $

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    106/128

    Posisi !n%onesia 6alam Per%agangan egional

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    107/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1$*

    kibatnya wa'ana di bidang ini tidak terlepasdari kontradiksi opini tentang hakekatregionalism dan multilateralism& apakahkeduanya merupakan lawan yang saling

    berkompetisi, atau merupakan pasangan yangkomplementer( pakah regionalismmerupakan buildin" bloc1, ataukah

    merupakan stumblin" bloc1 bagimultilateralism

    Economic !ntegration

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    108/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1$#

    g9(tatic E**ects@

    (tatic e**ects4a'ob Ciner, 1"!$5&9a@ tra%e creation & takes pla'e whene9er

    e'onomi' integration leads to a shi7t inprodu't origin 7rom a domesti' produ'ers

    #1hose resource costs are higher' to amember produ'ers #1hose resource costs arelo1er'

    4b5 tra%e %i$ersion& takes pla'e whene9er thereis a shi7t in produ't origin 7rom a nonmemberprodu'ers #1hose resource costs are higher'to a member-'ountry produ'ers #1hose

    Posisi !n%onesia

    6alam Per%agangan egional

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    109/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 1$"

    6alam Per%agangan egional

    =ntuk keperluan analisis dalam kegiatan ilmiahperlG dibedakan antara regionalism padaperiode pra-?B dengan regionalism setelahterbentuknya ?B.

    regionalism periode ra-DTOdibedakan dalam3 4tiga5 perwujudan

    >ategori pertama, adalah regionalism klasik

    yang merupakan hambatan bagimultilateralism, merupakan upaya untukmenjauhkan diri dari integrasi perekonomiandunia, banyak mun'ul di awal 1""$an

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    110/128

    Posisi !n%onesia

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    111/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 111

    6alam Per%agangan egional.

    Sedangkan kategori ketiga, merupakaninisiati7 %egara-negara erkembang untuk

    meningkatkan integrasi diantara sesamamereka, merupakan peningkatankebijakan substitusi-impor dari le9el

    nasional ke le9el regional, tumbuh danberkembang pada masa-masa 1"!$andan 1"$an

    Posisi !n%onesia

    6alam Per%agangan egional

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    112/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 112

    6alam Per%agangan egional. Hebih jauh lagi, setting regionalism berubah pada

    saat dunia bergerak ke arah perdagangan yangsemakin terbuka sebagaimana komitmen yangdirumuskan dalam negosiasi-negosiasi pada

    5rugua!)?ound.

    @alam konstelasi ini ?egional Trade Agrements

    #?TA9s' dianggap lebih memiliki potensi sebagaipelengkap 4komplementer5 daripada sebagaipesaing bagi sistem perdagangan multilateral

    Posisi !n%onesia6alam Per%agangan egional

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    113/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 113

    g g g

    @engan demikian meskipun tahapan regionalism

    mutakhir dapat dikategorikan sebagai integrasi yanglebih mendalam, adalah terlalu menyederhanakanpermasalahan apabila semua ?egional Trade

    Agrements #?TA9s'dianggap sebagai sama.

    Satu diantara penyebabnya adalah karena beraneka?egional Trade Agrements #?TA9s' dewasa ini pada

    umumnya memiliki perbedaan-perbedaan yangsangat mendasar apabila dilihat pada tiga unsurnya&tujuan komposisi %egara-negara anggotanya danlingkup isinya.

    Posisi !n%onesia6alam Per%agangan egional

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    114/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 11

    6alam Per%agangan egional

    eraneka-ragam ?egional Trade Agrements #?TA9s' mutakhirapabila dilihat pada moti9asi tujuan pembentukannya dapatdibedakan dari sudut pandang komersiel, ekonomi, strategis,dan politik ekonominya.

    @ilihat dari komposisi %egara-negara anggotanya, data sampaiakhir tahun 2$$2 menunjukkan bahwa 1+ dari ?egional TradeAgrements #?TA9s'berupa lurilateral Agreement, sedangkan"# dari 1*2 ?egional Trade Agrements #?TA9s' yang berlakue7ekti7 berupa Filateral Agreement.

    @isamping itu terdapat bentuk ?egional Trade Agrements#?TA9s' dimana salah satu pihak diantara pesertanya adalahberupa ?egional Trade Agrements #?TA9s' itu sendiri, yangmeliputi 3$+ dari ?egional Trade Agrements #?TA9s' yang

    berlaku e7ekti7 maupun yang sedang dalam negosiasi

    @ilihat dari luas lingkup isi kesepakatan-kesepakatan dalam beraneka ?egional

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    115/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 11!

    kesepakatan dalam beraneka ?egionalTrade Agrements #?TA9s' terdapat suatu

    bentuk perkembangan regionalism yangpantas mendapatkan perhatian khusus, yaituapa yang tertuang ke dalam konsep 8?B-

    Plus, yang dirumuskan sebagai indikatorapakah suatu agreements merupakanpenambahan terhadap hak-hak dan

    kewajiban-kewajiban dalam ?B, ataupenyimpangan dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban tersebut.

    Studi kasus yang dilakukan oleh

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    116/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 11

    Sampson dan ool'o'k 42$$35 sampai

    pada kesimpulan bahwa pengaruh darikesepakatan-kesepakatan regionalterhadap permasalah pengaturan yang

    baru pada segi substanti7 umumnyakonsisten dengan prinsip-prinsipkesepakatan multilateral tentang

    pengaturan hambatan perdagangandalam ?B.

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    117/128

    S d l k k k

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    118/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 11#

    . Sampson dan ool'o'k menekankan

    bahwa ketentuan prosedural 4adjectivela15 yang dikaji dalam penelitian ini padaumumnya terbukti e7ekti7 dalam

    meningkatkan transparansi membantupembangunan kelembagaan sertain7rastruktur pengaturan dan melalui

    kerjasama maupun bantuan-bantuanteknis antar pihak-pihak yang berwenangmerumuskan pengaturan.

    >edua Peneliti juga berpendapat

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    119/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 11"

    bahwa kombinasi antara ketentuan-

    ketentuan prosedural 4adjective la15dan re9iew-re9iew ternyatamemberikan sumbangan terhadap7asilitasi perdagangan, dan dengandemikian juga terhadap keterbukaan

    pasar pada sektor-sektor yang ditandaidengan peraturan-peraturan yangmenghambat perdagangan

    Posisi !n%onesia 6alam ATAP d b b i di dik k k i i b h di t

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    120/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 12$

    Pada berbagai mass-media dikemukakan opini bahwa diantaranegara-negara anggota SA% ;ndonesia adalah negara yangpaling tidak siap untuk menghadapi F?.O

    >ondisi sema'am ini menimbulkan konsekuensi bahwa apabila;ndonesia ikut serta dalam organisasi perdagangan regionaltersebut, negara ini harus mengejar ketertinggalannya dari

    sesama anggota F? lainnya. =ntuk men'apai tujuan tersebutdiperlukan kerja keras untuk segera mempersiapkan dirimenghadapi persaingan dengan sesama negara anggota F?lainnya.

    O

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    121/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 121

    6alam Per%agangan egional

    sean memang dibentuk dengan belajar daripengalaman European Communit!. %amun berbedadengan European Communit! yang kerjasamanyaberbentuk integration, kerjasama diantara negara-negara sean hanya bersi7at co)operation.

    erbeda dengan kerjasama diantara negara-negaraanggota European Communit! yang meliputi baikbidang politik maupun ekonomi, dengan konsekuensi

    para anggota harus menerima pembatasan-pembatasan tertentu atas kedaulatan nasionalnya,sebaliknya dalam kerjasama diantara negara-negara

    sean para anggotanya tidak boleh mengurangikedaulatan nasional masing-masing.

    Posisi !n%onesia6alam Per%agangan Bilateral

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    122/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 122

    6alam Per%agangan Bilateral

    Posisi !n%onesia 6alam Per%agangan Bilateral

    >e'uali melalui kerangka hukum

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    123/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 123

    Bagi ?egara Berkem/ang

    @alam >on7erensi =%/?@ :; yang diselenggarakan di rasilpada bulan uni 2$$ berhasil dirumuskan 8+ao aulo*eclaration, G yang intinya dan non-tari7.

    =rgensi dari deklarasi ini tidak diragukan lagi apabila diingat

    bahwa porsi perdagangan antar %egara-negara berkembangsemakin adalah untuk peningkatan akses pasar antar %egara-negara berkembang dan %egara-negara Selatan-Selatandengan 'ara mengurangi hambatan-hambatan tari77 mengalamipeningkatan, dari 2$+ pada tahun 1"#$an menjadi 3$+ pada

    saat ini. palagi data menunjukkan bahwa *$+ tari77 yang dihadapi

    produk ekspor %egara berkembang ternyata dikenakan oleh%egara berkembang lainnya.

    Posisi !n%onesia6alam Per%agangan egional

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    124/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 12

    A%aun man*aat 48ao Paulo 'eclaration5 9;- /agi

    ?egara-negara esertana antara lain akan %itentukan olehenis-enis ro%uk %iantara ?egara eserta, aakah salingkomlementer, atau saling /ersaing karena menghasilkanro%uk ang sama. (emakin /esar tingkat 4komlementer&ro%uk antar ?egara eserta, semakin /esar man*aat ang%aat %inikmati.

    (elain melalui eman*aat maksimal 48ao Paulo'eclaration5 9;- !n%onesia harus /ereran akti* %alammencari %an meman*aatkan Trade Preerence lainna.Misalna saa seminggi setelah /encana Tsunami melan%a

    Aceh %an (umatera #tara, etua aukus !n%onesia %ionggres #(A menatakan akan /erusaha agar /agieksor tekstil !n%onesia ke #(A %i/erikan TradePreerence /erua keringanan /ea masuk.

    Posisi !n%onesia

    6alam Per%agangan egional 9)ontCe%@

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    125/128

    6alam Per%agangan egional 9)ont e%@

    Menurut etua aukus terse/ut, /ila ti%ak%i/erikan kea%a !n%onesia, keuntungan akan%inikmati oleh eu/lik akat )hina. Taaran%an niat /aik semacam ini seharusna segera%ireson agar segera %aat %iman*aatkan %engan

    se/aik-/aikna.

    Pihak ang aling /erkeentingan %alam taaranetua aukus !n%onesia %i onggres #(A ini

    kecuali 6eartemen Per%agangan a%alah A6!?%an Asosiasi Eksorter Tekstil %an Pakaiana%i1armen.

    Agus Brotosusilo, 2005. 12!

    Posisi !n%onesia6alam Per%agangan Multilateral:

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    126/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 12

    !n%onesia (e/agai etua -77

    @alam pertentangan kepentinganantara dua kelompok dalam ?B,

    posisi ;ndonesia tidak hanya sekedarsebagai anggota negara berkembang,tetapi negara ini menjadi pelopor

    negara berkembang, yaitu denganperannya sebagai ketua G-33.

    Trashin"5 deconstruction%an"enealo"!

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    127/128

    Agus Brotosusilo, 2005. 12*

    "enealo"!

    @i dalam perjuangan melawanpenyalahgunaan hukum perdaganganinternasional oleh negara maju,negara berkembang seyogyanyamenerapkan methode yang biasa

    dipergunakan oleh aliran Critical0egal +tudies, yaitu trashing,deconstructiondangenealog!

    egagalan DTOMen%orong Pertum/uhan

  • 7/23/2019 Ekbang Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

    128/128

    g

    Per%agangan %an Perekonomian 6unia:

    Dorl% Tra%e an% Econom9roth, /e*ore an% a*ter #rugua oun%@

    =ear