3. kadar crp

Upload: tyreingiutna

Post on 21-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 3. Kadar CRP

    1/11

    PENETAPAN KADAR CRP SECARA KUALITATIF

    Oleh :

    Nama :

    Rombongan : II

    Kelompok : 4

    LAPORAN PRAKTIKUM IMMUNOLOGI

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEUDA!AAN"#$"

    I% PENDA&ULUAN

    A% La'a( elakang

  • 7/24/2019 3. Kadar CRP

    2/11

    Reaksi terhadap kerusakan jaringan dimiliki oleh semua hewan, bahkan pada

    hewan avertebrata air yang berukuran sangat kecil pun mempunyai sel fagosit

    substansi antimikroba, termasuk lisozim. Sama halnya seperti sistem sirkulasi yang

    efisien, sistem pertahanan pun demikian. Sel fagosit seperti halnya protein plasma

    dapat bergerak dengan cepat ke jaringan saat melakukan penyerangan dan dapat

    menghadang jalannya patogen sepanjang sistem sirkulasi. Mekanisme yang

    digunakan untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat

    ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup disebut sistem imun (Starr,

    !!!".

    #munitas adalah kemampuan tubuh untuk menolak substansi asing dan sel$

    sel. Respon non spesifik merupakan garis pertahanan tubuh yang pertama. Respon

    yang sangat spesifik merupakan garis pertahanan tubuh yang tergerak yang mengunci

    setiap ancaman. Respon imun meliputi respon imun spesifik maupun non spesifik.

    Respon imun non spesifik memblokir masuknya dan menyebarnya gen$gen penyebab

    penyakit, sedangkan respon spesifik melibatkan dua jenis respon yaitu respon yang

    diperantarai antibodi dan sel.

    %R& (C-Reaktif Protein" merupakan salah satu protein fase akut yang akan

    meningkat kadarnya pada keadaan infeksi. %R& dapat meningkat '!! kali atau lebih

    dan berperan dalam imunitas non$spesifik yang dengan bantuan %adapat mengikat

    berbagai molekul antara lain fosforilkolin yang ditemukan pada permukaan bakteri

    atau jamur, sehingga mengaktifkan komplemen (jalur klasik". %R& juga mengikat

    protein % pneumococcus. )leh karena itu, %R& berupa opsonin yang memudahkan

    fagositosis. *danya %R& yang tetap tinggi menunjukkan infeksi yang persisten

    (+aratawidjaya, !!".

    %R& dibentuk oleh badan pada saat infeksi. &eranannya ialah sebagai

    opsonin dan dapat mengaktifkan komplemen. %R& dengan bantuan %a dapat

    mengikat berbagai molekul yang terdapat pada banyak bakteri dan jamur. *ktivitas

    %R& beserta cy reseptor berperan dalam memerangi inflamasi dan melingdungi diri

    dari penyakit khusus autoimun (Supardi dan Sukamto, '---".

    Metode$metode yang lazim untuk mengukur %R& adalah aglutinasi, fiksasi

    komplemen, antibodi fluorescens, presipitasi dalam cairan atau gel dan

    radioimmunoassay, penurunan kadar %R& serum dapat menunjukkan terapi yang

    berhasil pada pielonefritis akut. &eningkatan mendadak kadar %R& serum merupakan

  • 7/24/2019 3. Kadar CRP

    3/11

    indikasi penolakan jaringan transplan pada pasien$pasien dengan transpalatasi ginjal

    (Speicher and Smith, '--".

    % T)*)an

    /ujuan praktikum ini adalah mendeteksi keberadaan %R& dalam pemeriksaan

    serum darah, mengetahui kadar %R& dalam serum darah.

    II% TIN+AUAN PUSTAKA

    Sistem imun non spesifik terdiri dari pertahanan humoral dan seluler.

    &ertahanan humoral dilakukan di luar sel (ekstraseluler", yaitu dalam sistem sirkulasi

    oleh antibodi, interferon, komplemen, dan %R& (C-Reactive Protein". Sistem imun

  • 7/24/2019 3. Kadar CRP

    4/11

    non spesifik tidak diperoleh akibat adanya kontak dengan antigen. Sifatnya

    nonspesifik dan dapat melindungi tubuh dari banyak patogen potensial. Mekanisme

    tersebut tidak menunjukkan spesifitas dan tidak tergantung pengenalan spesifik

    bahan asing. /ermasuk dalam kelompok ini adalah pelindung tubuh dari penyebab

    infeksi, seperti kulit dan sistem mukosa, sel 01, mekanisme fagositosis dan

    inflamasi. aktor nonspesifik yang lain bervariasi, dipengaruhi oleh usia, faktor$

    faktor hormonal atau aktivitas metabolisme (+rooks et al., !!'". 2immerman

    (!!-", menambahkan bahwa sistem imun innate merespon dengan cepat

    dibandingkan dengan system kekebalan tubuh adaftif yang dapat berlangsung

    beberapa hari untuk diaktifkan. Membutuhkan sebelumnya paparan antigen untuk

    melakukan respon imunologi penuh, memanfaatkan kedua respon yang diperantarai

    sel dan humoral.

    C-Reactive Protein (%R&" merupakan serum protein fase akut dan

    merupakan anggota dari kelompok protein pentraksin yaitu protein yang berperan

    dalam pertahanan yang mendahului fungsi adaptif sistem imun. #nteraksi %R&

    dengan komplemen dan cy reseptor memiliki peranan penting untuk menambah

    apresiasi dari aliran regulatori %R& dalam inflamasi dan autoimunitas. *ktivitas %R&

    beserta cy reseptor berperan dalam memerangi inflamasi dan melingdungi diri dari

    penyakit khusus autoimun. %R& diketahui bahwa mempunyai peran penting dalam

    proses atherosklerosis (Stuveling et al., !!!".

    %R& dibentuk oleh badan pada saat infeksi. &eranannya ialah sebagai

    opsonin dan dapat mengaktifkan komplemen (Supardi dan Sukamto, '---". Sistem

    komplemen secara langsung membunuh mikroba, respon suplemen inflamatori dan

    bekerja dengan respon ini. Respon komplemen melengkapi kerja sistem imun.

    &rotein$protein komplemen dibentuk dalam hati dan menjadi aktif dalam suatu

    tahapan (%' mengaktifasi % dan seterusnya" contohnya %R& (3uyton, '--!".

    %R& adalah suatu indikator peradangan yang dini dan lebih dapat

    diandalkan dibanding reaktan$reaktan fase akut serum lainnya. 4ari diagnosis

    banding pneumonia bacterial versus virus, %R& serum dilaporkan bermanfaat karena

    kadarnya meningkat secara dramatik pada infeksi bakteri (Speiser dan Smith, '--".

    %R& biasanya ditemukan dalam konsentrasi rendah dalam serum, yang kadarnya

    cepat meningkat dalam beberapa jam setelah infeksi, kerusakan jaringan. 4i samping

    bersifat imunosupresif, %R& dapat meningkatkan fagositosis, menghambat fungsi

    trombosit dan mengaktivasi komplemen. ungsinya tidak diketahui, tetapi telah

  • 7/24/2019 3. Kadar CRP

    5/11

    disarankan bahwa %R& mencegah terjadinya autoimunitas terhadap antigen

    intraseluler yang dikeluarkan oleh jaringan rusak (/izard, '-5".

    C-Reactive Protein (%R&" yang merupakan protein yang disintesis di hati

    sebagai respon terhadap berbagai rangsang inflamasi (Susanto dan *dam, !!-".

    Respon inflamatori sering kali sangat kuat untuk menghentikan penyebaran agen$

    agen penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan fungi. Responnya dimulai dengan

    pelepasan sinyal kimiawi dan mengaktifasi dengan pembersihan oleh sel monosit.

    6ika sistem ini tidak cukup kuat menahan penyakit maka sistem komplemen dan

    respon imun akan bekerja (3anong, '-57".

    % Pembaha,an

    8asil praktikum menunjukkan bahwa sampel serum kontrol negatif yang diuji

    atau pada lingkaran ' tidak terbentuk gumpalan$gumpalan putih (aglutinasi" sehingga

    menunjukkan hasil negatif. 9ingkaran ditetesi dengan sampel kontrol positif,

    terjadi aglutinasi sehingga dapat diketahui bahwa kontrol mengandung konsentrasi

    %R& dalam batas normal di dalamnya. 9ingkaran ke$7 ditetesi dengan sampel plasma

    ! :l tidak terbentuk gumpalan$gumpalan putih (tidak terjadi aglutinasi". 8al ini

    berarti bahwa di dalam plasma tidak mengandung konsentrasi %R& yang

    menandakan tidak terjadinya peradangan infeksi atau kerusakan jaringan. Menurut

    Speicher dan Smith ('--", dalam konsentrasi %R& dalam keadaan normal adalah

  • 7/24/2019 3. Kadar CRP

    6/11

    !,!!!5$!,!!; g

  • 7/24/2019 3. Kadar CRP

    7/11

    Sensitifitasnya yang tinggi menyebabkan pemeriksaan 8s$%R& dapat

    digunakan untuk memperkirakan resiko penyakit kardiovaskular dan memperkirakan

    adanya inflamasi aktif akibat infeksi bakteri atau virus dan trauma. &enelitian

    epidemiologis melaporkan bahwa risiko penyakit kardio vaskuler (%>4"

    digolongkan ke dalam rendah, sedang, dan tinggi jika kadar high sensitivity C-

    reactive protein (hs%R&" masing masing ?' mg

  • 7/24/2019 3. Kadar CRP

    8/11

    -% KESIMPULAN DAN SARAN

    A% Ke,.mp)lan

    +erdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan

    bahwaE

    '. 1adar %R& meningkat saat terjadi infeksi, peradangan akut ataupun kerusakan

    jaringan.

    . /erjadinya aglutinasi saat pencampuran antara reagen %R& dengan antigen

    dalam serum.menunjukkan kadar %R& yang tinggi (di atas kadar normal"

    7. Reaksi dalam %R& merupakan reaksi sekunder imunologik humoral

  • 7/24/2019 3. Kadar CRP

    9/11

    % Sa(an

    Saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya pendampingan yang lebih

    mengenai pengamatan aglutinasi %R& ini.

  • 7/24/2019 3. Kadar CRP

    10/11

    DAFTAR REFERENSI

    +aratawidjaya, 1.3. !!. #munologi 4asar Fdisi 1etiga. akultas 1edokteran D#,

    6akarta.

    3anong, B. . '-57. isiologi 1edokteran. F3%, 6akarta.

    3uyton, *. %. '--!. 8uman &hysiology and Mechanism of 4isease 7 rd Fdition.

    *cademic &ress #nc, 0ew Cork.

    1reirer, 6.& and R.6 Mortensen.'--!. #nection, Resistance and #mmunity. 8arper and

    Row &ublishers #nc, 0ew Cork.

    Rose, 0.R, Milgrom, and %.6.> )ss. '-=-. &rinciples of #munology. Macmillan

    &ublishing %o. #nc, 0ew Cork.

    2hang, S. M., 6ennifer 9in, 0ancy R. %ook, #$Min 9ee, 6o*nn F. Manson, 6ulie F.+uring, and &aul M. Ridker. !!=. %$Reactive &rotein and Risk of +reast

    %ancer.J Natl Cancer Inst, -- E 5-! @ 5-;.

    Soebandrio, *, Suharto, dan Sujudi. '--!. +uku *jar Mikrobiologi 1edokteran Fdisi

    Revisi. D# &ress, 6akarta.

    Speicher, F.% dan 6.B Smith 6r. '--. &emilihan Dji laboratorium yang Ffektif.

    F%3, 6akarta.

    Stuveling, F. M, 8illage, 8. 9, +akker, S. 6, 3ans R), 4e 6ong &F, and 4e 2eeuw

    4. !!!. %$Reactive &rotein is *ssociated Bith Renal unction

    *bnormalities #n * 0on$4iabetic &opulation, httpEeteriner. *irlangga Dniversity &ress,Surabaya.

    Bakatsuki, *, 0 #kenoue, 1 shinonara, 1 Batanabe, and / fukaya. !!. Fffect of

    9ower 4osage of )ral %onjugated FGuine Fstrogen on #nflamatory markers

    and Fndothelia unction in 8ealthy &ostmenopausal Bomen. 4epartment of

    )bstretics and 3ynecology. 1ochi Medical School, 1ochi.

    Cotis, B. B. and 8. riedman. !!'. *ppleton and 9angeHs Review of Microbiology

    fourth Fdition. Mc3raw$8ill %ompanies #nc, 0ew Cork.

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
  • 7/24/2019 3. Kadar CRP

    11/11

    2immerman, 9. M. >ogel, 9. * and +owden, R. M, !!-. Dnderstanding the

    vertebrate immune systemE insights from the reptilian perspective. School of

    +iological Sciences, #llinois State Dniversity, 0ormal, #9 '=-!$;'!, DS*.

    The Journal of #$perimental %iology'7, '$='.