38688433-teori-geometrik-jalan-raya.pdf
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
1/20
TEORI PERENCANAAN
GEOMETRIK JALAN RAYA
I. 1. PENDAHULUAN
Untuk membangun jalan raya yang memenuhi kebutuhan lalu lintas pada
waktu ini dan masa yang akan datang, serta meningkatkan kemajuan kemajuan
teknik pengangkutan serta lalu lintas maka perlu memperdalam pengetahuan
mengenai perencanaan jalan raya dapat melalui pengalaman dan penelitian.
Salah satu bagian yang penting dari perencanaan jalan adalah perencanaan
geometriK jalan raya. Dalam perencanaan geometrik dapat berdasarkan
pengalaman yang telah lalu dengan berdasarkan keadaan tempat untuk membuat
suatu jalan yang melalui alignemen, pendakian/penurunan dan lain lain dengan
biaya yang serendah rendahnya, bertambahnya jumlah dan kualitas kendaraan,
berkembang nya pengetahuan tentang kelakuan pengandara terutama pada saat
berpapasan dan meningkatkan jumlah kendaraan. Hal tersebut menjadi
pertimbangan bagi perencanaan dalam memberikan pelayanan maksimum dengan
keadaan bahaya minimum dengan biaya yang pantas.
I. 2. PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI JALAN RAYAA. Klasifikasi Jalan
alan raya pada umumnya dapat digolongkan dalam klasi!ikasi menurut
!ungsinya yang mana mencakup tiga golongan penting yaitu "
alan utama adalah jalan yang menghubungkan lalu
lintas yang mencakup tinggi antara kota penting atau antara pusat pusat
eksport.
alan sekunder adalah jalan raya yang melayani lalulintas yang cukup tinggi antara kota yang penting dan kota yang lebih kecil serta
melayani daerah sekitarnya.
alan penghubung adalah jalan untuk keperluan
akti#itas daerah yang dipakai sebagai jalan penghubung antara jalan jalan dari
golongan yang sama atau berlawanan.
Dalam hubungan dengan perencanaan geometrik, ketiga golongan ini dibagi
dalam kelas kelas yang menetapkannya ditentukan oleh perkiraan besarnya lalulintas yang akan melewati jalan tersebut.
$
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
2/20
%olume lalu lintas yang akan menggunakan jalan tersebut dinyatakan dalam
Satuan &assa 'enumpang (S&') yang besarnya menunjukkan jumlah lalu lintas
harian rata rata untuk kedua jurusan #olume *H+ yang baru untuk suatu jalan
dapat langsung diperoleh pada lalu lintas dimana dilakukan dalam waktu tersebut.
Klasi!ikasi jalan di ndonesia menurut -ina &arga dalam ata ara'erencanaan 0eometrik alan 1ntar Kota ('01K) 2o" 345 / / -& / $667, disusun
pada tabel berikut "
abel Ketentuan Klasi!ikasi " 8ungsi, Kelas beban, &edan.
abel Ketentuan Klasi!ikasi " 8ungsi, Kelas beban, &edan.8ungsi alan 1+9+ K:*9K:+ *:K1*
Kelas alan 1 -
&uatan Sumbu; $3 $3 5 idak di tentukan
erberat (ton)
ipe &edan D - 0 D - 0 D - 0
Kemiringan< 4 4 => ; => < 4 4 => ; => < 4 4 => ; =>
&edan (?)
Klasi!ikasi menurut wewenang pembinaan jalan (administrasi) sesuai ''.
2o. =@ / $65> " alan 2asional, alan 'ropinsi, alan Kabupaten/ Kotamadya, alan
desa, dan alan khusus.
Keterangan " Datar (D), 'erbukitan (-), dan 'egunungan (0)
. F!n"si Jalan
alan mempunyai !ungsi sebagai alat penghubung di bidang sosial, ekonomi,
politik, militer dan kebudayaan.
alan arteri, adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri ciriperjalanan jarak jauh, kecepatan rata rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi
secara e!isien.
alan arteri primer, adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu
yang terletak berdampingan, atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota
jenjang kedua.
alan arteri sekunder, adalah jalan yang menghubungkan kawasan primer
dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu
dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu
dengan kawasan sekunder kedua.
=
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
3/20
alan Kolektor, adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan/
pembagian dengan ciri ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata rata sedang,
dan jumlah jalan masuk dibatasi.
alan Kolektor 'rimer, adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua
dengan kota jenjang kedua atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan kotajenjang ketiga.
alan Kolektor Sekunder, adalah jalan yang menghubungkan kawasan
sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau menghubungkan kawasan
sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.
alan *okal, adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak
dibatasi.alan *okal 'rimer, adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu
dengan persil atau yang menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang
ketiga, atau dengan jenjang di bawahnya, kota jenjang ketiga dengan persil, atau
kota dibawah jenjang ketiga sampai persil.
alan *okal Sekunder, adalah jalan yang menghubungkan kawasan sekunder
kesatu dengan perumahan, menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan
perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan.
FAKTOR # FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA
II.1. KAREKTERISTIK LALU LINTAS
Data lalu lintas adalah data utama yang diperlukan untuk perencanaan teknik
jalan, karena kapasitas jalan yang akan direncanakan tergantung dari komposisi lalulintas yang akan menggunakan jalan pada suatu segmen jalan yang ditinjau.
-esarnya #olume atau arus lalu lintas diperlukan untuk menentukan jumlah dan lebar
jalur pada satu jalur jalan dalam penentuan karekteristik geometrik, sedangkan jenis
kendaraan akan menentukan kelas beban atau &S (&uatan Sumbu erberat) yang
berpengaruh langsung pada perencanaan konstruksi perkerasan.
Unsur lalu lintas, adalah benda atau pejalan kaki sebagai bagian dari lalu
lintas, sedangkan unsur lalu lintas di atas roda disebut kendaraan dengan unitkendaraan.
4
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
4/20
A. K$n%a&aan R$n'ana
$. Kendaraan +ingan / Kecil (*%)
Kendaraan ringan / kecil adalah kendaraan bermotor ber as dua dengan
empat roda dan dengan as =,3 4,3 ( meliputi " mobil penumpang, oplet,
microbus, pick up dan truck kecil sesuai sistem klasi!ikasi -ina &arga).
=. Kendaraan Sedang (&H%)
Kendaraan bermotor dengan dua gandar, dengan jarak 4,> >,3 (termasuk
bus kecil, truck dua as dengan enam roda, sesuai dengan klasi!ikasi -ina
&arga).
4. Kendaraan -erat / -esar (*- *)a. -us besar (*-)
-us dengan dua atau tiga gandar dengan jarak as >,3 @,3 m
b. ruck -esar (*)
ruck tiga gandar dan truck kombinasi tiga, jarak gandar (gandar pertama
ke kedua) < 4,> m (sesuai sistem klasi!ikasi -ina &arga)
A. Sepeda &otor (&)
Kendaraan bermotor dengan = atau 4 ( meliputi " sepeda motor dan
kendaraan roda tiga sesuai sistem klasi!ikasi -ina &arga)
>. Kendaraan ak -ermotor (U&)
Kendaraan dengan roda yang digerakkan oleh orang atau hewan (meliputi"
sepeda, becak, kereta kuda, dan kereta dorong sesuai dengan klasi!ikasi -ina
&arga)
Catatan : Kendaraan tak bermotor tidak dianggap sebagai bagian dari arus lalu lintas
tetapi unsur hambatan samping.
abel. Dimensi Kendaraan +encana
K190:+
D&92S
K92D1+112 :2:*12 +1DUS 'U1+ +1DUS
K92D1+112 (cm) (cm) (cm) :2:*12
+92121 inggi *ebar 'anjang Depan -elakang &inimum &aksimum ( cm )
Kecil $43 =$3 >53 63 $>3 A=3 743 753Sedang A$3 =@3 $=$3 =$3 =A3 7A3 $=53 $A$3
-esar A$3 =@3 =$33 $=3 63 =63 $A33 $473
A
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
5/20
. K()*(sisi Lal! Lin+as
%olume *alu *intas Harian +ata rata (%*H+), adalah perkiraan #olume lalu
lintas harian pada akhir tahun lalu lintas dinyatakan dalam S&'/ hari.
Satuan &obil 'enumpang (S&')
Satuan arus lalu lintas, dimana arus dari berbagai tipe kendaraan telah menjadi
ringan (termasuk mobil penumpang) dengan menggunakan 9&'.
9ki#alen &obil 'enumpang (9&')
8aktor kon#ersi berbagai jenis kendaraan dibandingkan dengan mobil
penumpang atau kendaraan ringan lainnya sehubungan dengan dampaknya
pada perilaku lalu lintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan lainnya,
9&' B $,3)abel 9ki#alen &obil 'enumpang (9&').
8aktor (8)
8aktor 8 adalah #ariasi tingkat lalu lintas per $> menit dalam satu jam
8aktor %*H+ (K)
8aktor untuk mengubah #olume yang dinyatakan dalam %*H+ menjadi lalu lintas
jam sibuk
%olume am +encana (%+)
%+, adalah perkiraan #olume lalu lintas pada jam sibuk tahun rencana lalu lintas,
dinyatakan dalam S&'/jam, dihitung dengan rumus "
K
%+ B %*H+ C
8
%+ digunakan untuk menghitung jumalh jalur jalan dan !asilitas lalu lintas lainnya
yang diperlukan.
abel 'enentuan 8aktor K dan 8aktor 8 berdasarkan %olume *alu lintas Harian
+ata rata.
%*H+ 81K:+ K (?) 81K:+ 8 (?)
; >3.333 A @ 3,6 $
2o. 92S K92D1+112 D11+ / -UK 0U2U20
$ Sedan, eep, Station Eagon $,3 $,3
= 'ick Up, -us Kecil, ruck Kecil $,= =,A $,6 4,>
4 -us -esar dan ruck -esar $,= >,3 =,= @,3
>
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
6/20
43.333 >3.333 @ 5 3,5 $
$3.333 43.333 @ 5 3,5 $
>.333 $3.333 5 $3 3,@ 3,5
$.333 >.333 $3 $= 3,@ 3,5
< $.333 $= $@ < 3,@
Kapasitas
%olume lalu lintas maksimum (mantap) yang dapat digunakan dipertahankan
(tetap) pada suatu bagian jalan dalam kondisi tertentu (misalnya " rencana
geometrik, lingkungan, komposisi lalu lintas dan sebagainya.
Derajat Kejenuhan (DS)
+asio #olume lalu lintas terhadap kapasitas, biasanya dihitung per jam.
C. K$'$*a+an R$n'ana ,-R
%+ adalah kecepatan rencana pada suatu ruas jalan yang dipilih sebagai dasar
perencanaan geometrik, jalan yang memungkinkan kendaraan kendaraan
bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang cerah, lalu lintas
yang lengang, dan pengaruh samping jalan yang tidak berarti, %+untuk masing
masing !ungsi jalan dapat ditetapkan dari tabel "
8U20S 1*12K99'112 +92121 %+(Km / am)
D11+ -UK 0U2U20
1rteri 73 $=3 @3 53 A3 73Kolektor @3 63 >3 @3 43 >3
*okal A3 73 43 >3 =3 43
Catatan : Untuk kondisi medan yang sulit, VRsuatu segmen jalan dapat diturunkan
dengan syarat bahwa penurunan tersebut tidak lebih dari 20 km jam.
II.2. KARAKTERISTIK GEOMETRIK
A. Ti*$ Jalan
ipe jalan menentukan jumlah jalur dan arah pada seatu segmen jalan, untuk
jalan jalan luar kota sebagai berikut "
= lajur $ arah (=/$)
= lajur = arah tak terbagi (= / = -) A lajur A arah tak terbagi (A / = -)
@
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
7/20
A lajur = arah terbagi (A / = -)
@ lajur = arah terbagi (@ / = -)
. a"ian # /a"ian Jalan
$. *ebar alur (Ec)
*ebar (m) jalur jalan yang dilewati lalu lintas, tidak termasuk bahu jalan.
=. *ebar -ahu (Es)
*ebar bahu (m) di samping jalur lalu lintas, direncanakan sebagai ruang untuk
kendaraan yang sekali kali berhenti, pejalan kaki dan kendaraan lambat.
4. &edian (&)
Daerah yang memisahkan arah lalu lintas pada suatu segmen jalan, yang
terletak pada bagian tengah (direndahkan / ditinggikan)
*Saluran Samping
*ebar *ebar jalur lalu lintas *ebar
-ahu -ahu
0ambar ipikal 'otongan &elintang 2ormal dan Denah untuk =/= -
Saluran samping
rotoar
Saluran
*ebar lebar alur &edian *ebar alur lebar
-ahu *alu lintas *alu lintas -ahu
7
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
8/20
0ambar ipikal 'otongan &elintang 2ormal dan Denah untuk A/= -
abel 'enentuan *ebar alur dan -ahu alan
%*H+ 1+9+ K:*9K:+ *:K1*
S&' / Hari deal &in deal &in deal &in
alur bahu alur bahu alur bahu alur bahu alur bahu alur bahu
< 4333 @,3 $,> A,> $,3 @,3 $,> A,> $,3 @,3 $,3 A,> $,3
4333 $3333 7,3 =,3 @,3 $,> 7,3 $,> @,3 $,> 7,3 $,> @,3 $,3
$333$ =>333 7,3 =,3 7,3 =,3 7,3 =,3 &engacu pada idak
; =>333 = n C =,> = C =,3 = n C =,3 persyaran deal ditentukan 4,> 7,3 4,>
= n C 4,> = B = jalur, n B jumlah lajur per jalur F n C 4,> B *ebar / alur
C. S!*$&$l$0asi
'ada kecepatan tertentu superele#asi maksimum dan asumsi dari !aktor
gesekan maksimum bersama sama menenrukan jari jari minimum yang diperoleh
beberapa !aktor yaitu "
a. Kondisi cuaca
b. Kondisi lapangan, datar atau pegunungan
c. ipe dari daerah pedalaman atau kota
d. Sering terdapat kendaraan yang berjalan lambat
Superele#asi maksimum untuk jalan raya terbuka pada umumnya 3,$=
dimana penggunaannya terbatas di daerah yang tidak bersalju.
'ada perencanaan alinemen horiGontal, umumnya akan ditemui dua jenis
bagian jalan yaitu bagian lurus dan bagian lengkung atau umumnya disebut tikungan
yang terdiri dari tiga jenis tikungan yang digunakan, yaitu "
*ingkaran (8ull ircle B 8)
Spiral *ingkaran Spiral (Spiral ircle Spiral B
S S )
Spriral Spiral (S S)
5
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
9/20
Syarat syarat pemakaian "
*ingkaran (8ull ircle B 8)
Untuk menggunakan bentuk ini adalah tergantung pada kecepatan rencana,
jika sudah memenuhi yaitu dengan melihat tabel sebagai berikut "
Kec. +encana $=3 $33 53 @3 A3 43
ari ari min. =333 $>33 $$33 733 433 $=3
Selanjutnya dengan bantuan tabel di hitung "
$A4=,A
D B
+
+
9tB +
os (3,>)
tB + C tan (3,>)
*cB = + B 3,3$7A>4 +
4@3
*cB =3 m
Ealaupun bentuk ini tidakl mempunyai lengkung peralihan (*s) akan tetapi
diperlukan adanya lengkung peralihan !ikti! (*s)
*sB - (em e) C *andai
Dimana "
- B *ebar 'ekerasan (m)
6
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
10/20
em B Kemiringan melintang maksimum relati! ( superele#asi maks. 'ada
tikungan tersebut ).
e B Kemiringan perkerasan pada jalan lurus.
Spiral ircle Spiral
Syarat 'emakaian "
I -ila bentuk ircle tidak dapat dipakai.
I c < 3 c B =
I *c ; =3 meter
Jang dihitung jika memenuhi syarat di atas adalah "
c B = s ( *s dari tabel )
*c B 3,3$7A>4 C tan ( 3,> ) Kt B ( + ' ) tan ( 3,> ) K
+ '
9t B +
os (3,>)
% 4 % C e
*s (min) B 3,3== =,7=7
+ C c c
Dimana " c B perubahan percepatan B 3,A m / dtk
Spiral Spiral
Syarat 'emakaian "
I -ila bentuk S ' S tidak bisa dipakai
I s B 3,>
Jang dihitung bila memenuhi syarat di atas adalah "
s C +
*s B
=5,@A5
t B (+ ') tan (3,>) K
+ '
9t B >
$3
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
11/20
os (3,>)
' B ' C *s
K B K C *s
II.. TOPOGRAFI DAN KLASIFIKASI MEDANopogra!i adalah !aktor yang penting dalam menentukan lokasi jalan di luar
kota dan pada umumnya mempengaruhi jalan kota terutama berpengaruh pada
aligmen, landai jalan, jarak pandang, penampang melintang dan lain lain.
-ukit, lembah, landai yang curam, sungai dan sering memberikan
pembatasan terhadap lokasi dan perencanaan. Dalam hal keadaan tanah yang datar
topogra!i tidak memberikan pengaruh atau sedikit sekali terhadap lokasi tetapi dapat
menyebabkan kerusakan dalam hal tertentu. Dari perencanaan seperti drainase,sebaiknya dalam daerah yang berbukit bukit penentuan lokasi jalan dan beberapa
bagian dari perencanaan mingkin secara keseluruhan ditentukan oleh topogra!i.
Dalam memperkecil biaya pembangunan suatu standar perlu disesuaikan
dengan keadaan topogra!i. Dalam hal ini jenis medan dibagi dalam tiga golongan
umum yang dibedakan menurut besarnya lereng melintang dalam arah lebih kurang
tegak lurus terhadap sumbu jalan raya. Klasi!ikasi medan dan besarnya lereng
melintang yang bersangkutan adalah sebagai berikut "
G(l(n"an M$%an L$&$n" M$lin+an"
Datar ( D ) 3 sampai 6,6 ?
'erbukitan ( - ) $3 sampai =A,3 ?
'egunungan ( 0 ) dari => ? ke atas
II.. PENAMPANG MELINTANG JALAN
'otongan melintang jalan merupakan potongan melintang tegak lurus sumbu
jalan. 'ada potongan melintang jalan dapat terlihat bagian bagian jalan. -agian
bagian jalan yang utama dapat dikelompaokkan sebagai berikut "
a. -agian yang langsung berguna untuk lalu lintas
alur lalu lintas
*ajur lalu lintas
-ahu jalan
rotoar
&edian
b. -agian yang berguna untuk draenase jalan
Saluran samping
$$
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
12/20
Kemirangan melintang jalur lalu lintas
Kemirangan melintang bahu
Kemiringan tegak
c. -agian pelengkap jalan.
Kereb
'engaman tepi
d. -agian konstruksi jalan
*apisan perkerasan jalan
*apisan pondasi atas
*apisan lpondasi bawah
*apisan tanah dasar
e. Daerah man!aat jalan (damanja)
!. Daerah milik jalan (damija)
g. Daerah pengawasan jalan (dawasja)
Penjelasan :
1. Jal!& Lal! Lin+as
alur lalu lintas adalah keseluruhan bagian perkerasan jalan yang
diperuntukkan untuk lalu lintas kendaraan. alur lalu lintas terdiri dari beberapa jalur
(lane) kendaranaan. *ajur kendaraan yaitu bagian dari jalur lalu lintas yang khusus
untuk dilewati oleh suatu rangkaian beroda empat atau lebih dalam satu arah. adi
jumlah lajur minimal untuk = arah adalah = dan pada umumnya disebut sebagai jalan
= lajur = arah. alur lalu lintas untuk $ arah minimal $ lajur lalu lintas.
Lebar Lajur Lalu Lintas
*ebar lajur lalu lintas merupakan bagian yang paling menentukan lebar
melintang jalan secara keseluruhan. -esarnya lebar lajur lalu lintas hanya dapat
ditentukan dengan pengamatan langsung dilapangan karena "
*intasan kendaraan yang satu tidak mungkin akan
dapat diikuti oleh lintasan kendaraan lain dengan tepat.
*ajur lalu lintas mungkin tepat sama degan lebar
kendaraan maksimum. Untuk keamanan dan kenyamanan setiap pengemudi
membutuhkan ruang gerak antara kendaraan.
*intasan kendaraan tidak mengkin dibuat tetap
sejajar sumbu lajur lalu lintas, karena selama bergerak akan mengalami gaya
$=
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
13/20
gaya samping seperti tidak ratanya permukaan, gaya sentritugal ditikungan, dan
gaya angin akibat kendaraan lain yang menyiap.
*ebar lajur lalu lintas merupakan lebar kendaraan ditambah dengan ruang
bebas antara kendaraan yang besarnya sangat ditentukan oleh keamanan dan
kenyamanan yang diharapkan. 'ada jalan local (kecepatan rendah) lebar jalanminimum >,>3 m (= C =,7>) cukup memadai untuk jalan = jalur dengan = arah.
Dengan pertimbangan biaya yang tersedia, lebar > m pun masih diperkenankan.
alan arteri yang direncanakan untuk kecepatan tinggi, mempunyai lebar lajur lalu
lintas lebih besar dari 4,=> m sebagiknya 4,>3 m.
Jumlah Lajur Lalu Lintas
-anyak lajur yang membutuhkan sangat tergantung dari #olume lalu lintasyang akan memakai jalan tersebut dan tingkat pelayanan jalan yang diharapkan.
Kemiringan melintang jalur lalu lintas dua jalan lurus diperuntukkan terutama
untuk kebutuhan drainase jalan. 1ir yang jatuh di atas permukaan jalan supaya cepat
dialirkan ke saluran saluran pembuangan. Kemiringan melintang ber#ariasi antara
$,>? 4? untuk jenis lapisan permukaan dengan memperguna kan bahan pengikat
seperti aspal atau semen. Semakin kedap air lapisan tersebut semakin kecil
kemiringan melintang yang dapat dipergunakan. Sedangkan untuk jalan berkerikir,
kemiringan melintang dibuat sebesar >?. Kemiringan melintang jalur lalu lintas di
tikungan dibuat untuk kebutuhan gaya sentritugal yang bekerja, disamping
kebutuhan akan draenase.
2. a3! 4alan
-ahu jalan adalah jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas
yang ber!ungsi sebagai berikut"
$. +uangan untuk tempat berhenti sementara kendaraan yang mogok atau yang
sekedar berhenti untuk beristirahat.
=. +uangan untuk menghindarkan diri dari saat saat darurat, sehingga dapat
mencegah terjadinya kecelakaan.
4. &emberikan kelegaan pada pengemudi, dengan demikian dapat
meningkatkan kapasilitas jalan yang bersangkutan.
A. &emberikan sokongan pada konstruksi perkerasan jalan dari arah samping.
>. +uang pembantu pada waktu mengadakan pekerjaan perbaikan atau
pemeliharaan jalan (tempat penempatan alat alat dan penimbunan material).
$4
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
14/20
@. +uang untuk lintasan kendaraan kendaraan patroli, ambulans, yang sangat
dibutuhkan pada keadaan darurat seperti terjadinya kecelakaan.
Jenis Bahu Jalan
-erdasarkan tipe perkerasannya, bahu jalan dapat dibedakan atas "$. -ahu yang tidak diperkeraskan, yaitu bahu yang hanya dibuat dari material
perkerasan jalan tanpa bahan pengikat, bahu ini dipergunakan untuk daerah
daerah yang tidak begitu penting, dimana kendaraan yang berhenti dan
mempergunakan bahu tidak begitu banyak jumlahnya.
=. -ahu yang diperkeras, yaitu bahu yang dibuat dengan mempergunakan
bahan pengikat sehingga lapisan tersebut lebih kedap air dari pada bahu yang
tidak diperkeras. -ahu dipergunakan untuk jalan jalan dimana kendaraan yangakan berhenti dan memakai bagian tersebut besar jumlahnya.
Lebar Bahu Jalan
-esarnya lebar bahu jalan dipengaruhi oleh "
$. 8ungsi jalan, jalan arteri direncanakan untuk kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jalan local. Dengan demikian jalan arteri membutuhkan
kebebasan samping, keamanan, dan kenyamanan yang lebih besar, atau
menuntut lebar bahu yang lebih besar dari jalan local.
=. %olume lalu lintas, #olume lalu lintas yang tinggi membutuhkan lebar bahu
yang lebih besar dibandingkan dengan #olume lalu lintas yang lebih rendah.
Kegiatan disekitar jalan. alan yang melintas daerah perkotaan, pasar, sekolah,
membutuhkan lebat bahu jalan yang lebih besar dari pada jalan yang melintasi
daerah rural.
4. 1da atau tidaknya trotoar
A. -iaya yang tersedia sehubungan dengan biaya pembebasan tanah, dan biaya
untuk konstruksi.
Lereng Melintang Bahu Jalan
-er!ungsi atau tidaknya lereng melintang perkerasan jalan untuk mengalirkan
air hujan sangat ditentukan oleh kemiringan melintang bagian samping jalur
$A
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
15/20
perkerasan itu sediri, yaitu kemiringan melintang bahu jalan. Kemiringan melintang
bahu yang tidak baik ditambah pula dengan bahu dari jenis tidak diperkeras akan
menyebabkan turunnya daya dukung lapisan perkerasan, lepasnya ikatan antara
agregat dan aspal yang akhirnya dapat memperpendekumur pelayanan jalan.
Untuk itu, haruslah dibuat kemiringan bahu jalan yang sebesar besarnyatetapi maman dan nyaman bagi pengemudi kendaraan. Kemiringan melintang jalur
perkerasan jalan, yang dapat ber#ariasi sampai @ ? tergantung dari jenis permukaan
bahu, intensitas hujan, dan kemungkinan penggunaan bahu jalan.
. T&(+(a& ,Jal!& *$4alan kaki 5 si%$ 6alk
rotoar adalah jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas yang
khusus dipergunakan untuk pelalan kaki (pedestrian). Untuk keamanan pejalan kakimaka trotoar harus dibuat terpisah dari jalur lalu lintas oleh struktur !isik berupa
kereb.
Lebar Trotoar
*ebar trotoar adalah jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas
yang khusus dipergunakan untuk pejalan kaki yang di inginkan, dan !ungsi jalan.
Untuk itu lebar $,> 4,3 m merupakan nilai yang umum diguanakan.
. M$%ian
'ada arus lalu lintas yang tinggi sering kali dibutuhkan median guna
memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah. adi median adalah jalur yang
terletak ditengah jalanyang membagi jalan dalam masing masing arah. *ebar
median ber#ariasi $,3 $= m. median dengan lebar sampai > m sebaiknya
ditinggikan dengan kereb atau dilengkapi dengan pembatas agar tidak dilanggar
kendaraan.
8unsi &edian "
&enyediakan daerah netral yang cukup lebar dimana
pengemudi masih dapat mengontrol kendaraannya pada saat saat darurat.
&enyediakan jarak yang cukup untuk membatasi /
mengurangi kesilauan terhadap lampu besar dari kendaraan yang berlawanan
arah.
&enambah rasa kelegaan, kenyamanan dan
keindahan bagi setiap pengemudi.
$>
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
16/20
&engamankan kebebasan samping dari masing
masing arah arus lalu lintas.
Jalur tepi Median
alur tepi median adalah jalur yang terletak berdampingan dengan median.
alur tepi median ini ber!ungsi untuk mengamankankebebasan samping dari arus
lalu lintas. *ebar jalur tepian median dapat ber#ariasi antara 3,=> 3,7> m dan
dibatasi dengan marka berupa garis putih menerus.
7. Sal!&an Sa)*in"
Saluran samping berbentuk trapesium atau persegi panjang. Untuk daerah
perkotaan dimana daerah pembebasan jalan sudah sangat terbatas, maka saluransamping dapat dibuat persegi panjang dari konstruksi beton dan ditempatkan di
bawah trotoar. Saluran samping berguna untuk "
&engalirkan air dari permukaan perkerasan jalan atau pun dari bagian
luar jalan.
&enjaga supaya konstruksi jalan selalu berada dalam keadaan kering
tidak terendam air.
8. Tal!% k$)i&in"an l$&$n"
alud jalan umumnya dibuat = H " $ %, tetapi untuk tanah tanah yang mudah
longsor talud jalan harus dibuat sesuai dengan besarnya landai yang aman.
-erdasarkan keadaan tanah lokasi tersebut, mungkin saja dibuat bronjong, tembok
penahan tanah, lereng bertingkat (brem) atau pun hanya ditutupi rumput saja.
9. K$&$/
Kereb adalah penonjolan atau peninggian tepi perkerasan atau bahu jalan ,
yang terutama dimaksudkan untuk keperluan keperluan draenase, mencegah
keluarnya kendaraan dari tepi perkerasan, dan memberikan ketegasan tepi
perkerasan.
-erdasarkan !ungsinya kereb dibedakan atas "
Kereb peninggi (mountable curb), adalah kereb yang direncanakan agar dapat
di daki kendaraan, biasanya terdapat di tempat parkir dan dipinggir jalan,
tingginya antara $3 $> cm.
$@
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
17/20
Kereb penghalang (barriar urb), adalah kereb yang direncanakan untuk yang
dibuat menghalangi atau mencegah kendaraan meninggalkan jalur lalu lintas,
terutama di median, trotoar, pada jalan jalan tanpa pagar pengaman, tingginya
berkisar => 43 cm. Kereb berparit (gutter curb) adalah kereb yang direncanakan
untuk membentuk sistem drainase perkerasan jalan, tingginya berkisar $3
=3 cm.
Kereb penghalang berparit.
Kereb berparit (gutter curb), adalah kereb yang direncanakan untuk
membentuk sistem drainase perkerasan jalan. ingginya berkisar antara => 43
cm.
Kereb berparit (gutter curb), adalah kereb yang direncanakan untuk
membentuk sistem drainase perkerasan jalan. ingginya berkisar $3 =3 cm.
Kereb penghalang berparian memberikan ketegasan tepi perkerasan.
-erdasarkan !ungsinya kereb dibedakan atas "
Kereb peninggi (mountable curb) adalah kereb yang direncanakan agar
dapat di daki kendaraan, biasanya terdapat di tempat parkir di pinggir jalan.
ingginya antara $3 => cm.
Kereb penghalang (barrier curb) adalah kereb yang direncanakan yang
untuk dibuat menghalangi atau mencegah kendaraan meninggalkan jalur lalu
lintas, terutama di median, trotoar, pada jalan jalan tanpa pagar pengaman.
-ahan urugan yang mempunyai kadar air yang lebih tinggi dari yang
seharusnya, tidak boleh dipadatkan sebelum dikeringkan dengan cara digelar
atau cara lain yang umum dipakai. 'ekerjaan pemadatan tanah urugan harus
dilaksanakan pada kadar air optimum sesuai si!at si!at pemadat yang
tersedia.
Sebelum pekerjaan konstruksi timbunan dimulai pada tempat yangtelah selesai dibabat dan dibersihkan, harus mengerjakan pengisian lubang
lubang yang disebabkan karena pencabutan akar akar pohon, belukar,
saluran dan sebagainya, dengan menggunakan material yang baik.
'enghamparan dan pemadatan material pada lapisan lapisan
horiGontal dengan tebalnya tidak boleh lebih dari =3 cm. Sebelum dimulai
pekerjaan pemadatan yang sesungguhnya, harus mengadakan percobaan
pemadatan atas jalur jalur jalan yang akan dipadatkan dengan panjangtertentu, dengan alat alat dan bahan bahan yang sama seperti yang akan
$7
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
18/20
digunakan pada pekerjaan pemadatan yang sesungguhnya. ujuan dari
percobaan ini adalah untuk mengatur kadar optium yang akan dipakai dan
hubungan antara jumlah penggilasan dengan kepadatan yang dapat dicapai.
Kepadatan yang harus dicapai untuk konstruksi urugan adalan sebagai berikut
"
*apisan tanah yang lebih dari 43 cm di bawah permukaan sub grade,
harus dipadatkan sampai 6> ? dari kepadatan kering maksimum yang dipakai
dengan percobaan titik.
*apisan berikutnya tidak boleh dihamparkan sebelum laisan terdahulu
selesai dipadatkan.
*apisan di bawah lapisan tanah dasar sedalam 43 cm atau kurang
harus dipadatkan sampai $33 ? dari kepadatan maksimum.
1. P$n:$l$saian P$k$&4aan la*isan Tana3 Dasa&
Harus diperhatikan beberapa hal sebagai berikut "
'enurunan, bila diakibatkan oleh penurunan, timbunan memerlukan
tambahan material tidak lebih dari 43 cm hingga dapat dicapai kembali
permukaan yang ditentukan. -agian atas dari konstruksi timbunan tersebut
harus digarak sebelum material tambahan itu dihamparkan. 'ermukaan akhir, harus dipermukaan kembali sesuai dengan
keperlukan tikungan dan kemiringan melintang.
Stabilitas timbunan, kontraktor bertanggung jawab atas stabilitasi dari
timbunan dan harus mengganti bagian bagian yang rusak, yang diakibatkan
karena kebocoran kontraktor atau akibat aliran air.
2. P$k$&4aan P(n%asi a6a3Persiapan Tanah Dasar
Sebelum penghamparan agregat dimulai, terlebih dahulu tanah dasar harus
sudah siap sebagaimana dipersyaratkan dalam rencana.
'encampuran dan 'enghamparan
Dengan peralatan tidak bergerak / berjalan
(stasioner). 1gregat dan air harus dicampur dalam alat pencampur yang
sudah disetujui oleh direksi. Selama pencampuran kadar air harus sesuai
dengan yang diperlukan pada pemadatan. Setelah selesai pencampuran,
$5
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
19/20
bahan diangkut ke tempat pekerjaan dengan menjaga kadar air dalam batas
yang dipersyaratan dan harus dihampar dengan alat telah disetujui direksi.
Dengan peralatan bergerak / berjalan (mobil).
Setelah bahan untuk tiap lapis dihampar dengan mesin penebar agregat atau
mesin lain pencampuran berjalan sehingga campuran merata. Selama
pencampuran, jumlah air harus diatur agar diperoleh kadar air yang sesuai
dengan persyaratan.
ara pencampuran ditempat, setelah bahan untuk
setiap lapis dihampar, sambil mengatur kadar airnya bahan dicampur dengan
motor grader sampai benar benar rata.
Pemadatan
Setelah selesai penghamparan dan peralatan, tiap lapisan harus segeradipadatkan dan seluruh lebar hamparan dengan menggunakan mesin gilas roda besi
atau mesin gilas roda karet, atau mesin gilas lainnya.pada bagian lurus, pemadatan
dilakukan mulai dari bagian tepi hamparan bergesar ke bagian tengah sejajar
dengan sumbu jalan dan diusahakan berlangsung terus menerus sampai seluruh
permukaan selesai terpadatkan dimulai dari bagian yang rendah ke arah bagian
yang tinggi.
1pabila pada suatu tempat harus segera dilakukan pembongkaran dan
penggantian atau penambahan bahan dan kemudian memadatkannya kembali
seperti mencapai kepadatan yang seragam dan rata dengan permukaan disekitarnya
yang telah selesai dipadatkan. Kepadatan setiap lapis minimumharus mencapai 6>
? kepadatan berdasarkan percobaan kepadatan berat dan harus mencapai tebal
seluruh lapisan.
. P$k$&4aan P(n%asi A+as
'ersiapan pada permukaan lapis pondasi bawah,
sebelum penghamparan agraret dimulai, permukaan lapisan pondasi bawah
harus sudah sempurna dikerjakan, dibentuk sebagaimana disyaratkan dalam
gambar rencana.
. P$k$&4aan La*isan P$n!+!*.
*apisan penutup yang terdiri dari lapisan aspal beton merupakan suatu lapis
permukaan konstruksi jalan yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang
$6
-
7/22/2019 38688433-Teori-Geometrik-Jalan-Raya.pdf
20/20
mempunyai gradasi menerus, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada
suhu tertentu. *apis beton mempunyai si!at si!at yaitu "
&empinyai nilai structural
Kedap air
&empunyai stabilitas tinggi
'eka terhadap penyimpangan perencanaan dan
pelaksanaan.
Pelaksanaan pekerjaan lapisan aspal beton
ampuran hanya dapat dihamparkan apabila permukaan jalan benar benar
karing, cuaca tidak berkabut atau hujan. 'ekerjaan tidak boleh dilakukan apabila
peralatan pengangkutan, mesin penghampar atau mesin penggilas atau buruh tidak
memungkinkan untuk menjamin unit pencampuran dapat bekerja dengan kecepatan
produksi minimum @3 ? kapasitasnya.
II.7. PENINGKATAN MUTU JALAN LAMA
'ada peningkatan jalan, bentuk konstruksinya kita temui ber#ariasi pada
pekerjaan sub base dan base, terutama pada lebar dan tebalnya. ni terjadi karena
muka jalan lama (eCiCting road) kurang memenuhi syarat, maka kita akanmempunyai pekerjaan "
$. 'emeliharaan rutin, adalah pemeliharaan yang dilakukan
secara berkala.
=. 'emeliharaan khusus, adalah pemeliharaan yang
dilakukan pada tempat tempat tertentu dan waktu tertentu.
4. +ekonstruksi, adalah melaksanakan konstruksi yang
dikehendaki. 1dakalanya mulai dari embankment atau hanya dari pekerjaan sub
garde proporation saja.