6. hubungan tetumbuhan dalam masyarakat hutan

Upload: ir-manto

Post on 08-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    1/20

    HUBUNGAN TETUMBUHAN DALAM

    MASYARAKAT HUTAN

    MATA KULIAH EKOLOGI HUTAN

    JURUSAN KEHUTANAN FAPERTA

    UNIVERSITAS HALUOLEO

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    2/20

    PENDAHULUAN

    Suatu masyarakat hutan adalah sekelompok tumbuh-tumbuhan yang dikuasaipohon yang menempati suatu tempat tumbuh atau habitat, di mana terdapathubungan timbal-balik antara tumbuh-tumbuhan itu satu sama lain dan denganlingkungannya

    Hutan merupakan ekosistem alamiah yang sangat kompleks mengandungberbagai spesies tumbuhan yang tumbuh rapat mulai dan spesies tumbuhankecil hingga berukuran besar atau raksasa (Arief, 1994).

    Pengertian Hutan ; Suatu Kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang

    berisi sumberdaya hayati yang didominasi oleh pepohonan, dalampersekutuan dengan alam lingkungannya tidak dapat di pisahkan

    Hubungan timbal balik itu bersifat alami

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    3/20

    Contoh sederhana proses alami pada hutan

    Pohon tumbang, maka tajuk

    pohonnya terbuka dan

    sinar matahari menembus

    sampai ke lantai hutan.

    Tetumbuhan yang sebelumnya

    tidak mampu ; tumbuh dengan

    baik dan memenuhi lantai

    Hutan krn mendapat sinar

    Matahari yang cukup

    Benih pohon tumbang

    berkecambah ; menjadi anakan

    dan menjadi pohon besar,

    tajuknya menaungi lagi daerah

    tersebut.

    Tetumbuhan di Iantai hutan

    menjadi mati dan berkurang

    jumlahnya karena tidak

    mendapat sinar matahari lagi.

    Pohon kembali mendominasi.

    Ada tumbuhan yang

    merambat (memanjat)

    sampai ke bagian atas tajuk

    pohon, yang tumbuh mencekik

    pohon, bersifat epifit,

    dan ada parasit.

    Masing-masing tumbuhan

    mampu berhubungan secara

    alami dengan tumbuhan lain,

    sehingga terbentuklahKeseimbangan, dengan

    perannya masing-masing

    Proses Ekologi Akan Terjadi

    PERSAINGAN, PERSEKUTUAN, DAN STRATIFIKASI TAJUK

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    4/20

    PERSAINGAN

    Persaingan dalam suatu masyarakat hutan terjadi karena mereka mempunyai

    kebutuhan yang sama, misalnya dalam hal hara mineral, tanah, air, cahaya,dan ruang tumbuh

    Persaingan yang terjadi di antara tetumbuhan baik persaingan yang bersifatintraspesifik maupun interspesifik disebabkan masing-masing spesiestumbhan itu mencoba menempati relung ekologi yang sama.

    organisme yang menempati relung yang sama, akan melakukan persainganatau kompetisi dalam merebut atau menggunakan unsur-unsur lingkungansebagai sumber daya yang terbatas jumlahnya bagi pemenuhan kebutuhan

    hidupnyaPersaingan intraspesifik itu terjadi lebih keras dibandingkan persainganinterspesifik,

    Intraspesifik ; spesies yang paling tahan hersaing dapat bertahan hidup.spesies yang tidak tahan bersaing tidak mampu bertahan hidup danakhirnya mati.

    interspesifik ; spesies yang paling tahan bersaing yang dapat bertahan

    hidup, sedangkan spesies yang lain akan tersingkir atau tersisihkanPenggantian spesies tumbuhan oleh spesies tumbuhan yang lainnya dalamsuatu habitat bergantung kepada kemampuannya untuk bersaing dalammemanfaatkan ruang atau tempat, cahaya, air, dan unsur hara yang ada.

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    5/20

    PERSAINGAN

    kemampuan bersaing suatu spesies organisme juga erat kaitannyadengan kemampuan adaptasinya pada banyak relung yang berbeda

    Kemampuan setiap spesies tumbuhan yang bersaing itu mampu bertahanhidup tergantung kepada dua hal, yaitu optimum fisiologis dan optimumekologis

    Optimum fisiologis berupa sifat atau keadaan pada tumbuhan itusendiri yang menciptakan dirinya tumbuh dengan baik.

    Optimum ekologis, berupa sifat atau keadaan lingkungan yangmenciptakan tumbuhan dapat hidup dan berkembang secara baikdalam persekutuan (hidup bersama) dengan tetumbuhan lainnya

    Persaingan ini menyebabkan terbentuknya susunan masyarakattumbuhan yang tertentu bentuknya (Life form-nya), macam dan

    banyaknya jenis dan jumlah individunya, sesuai dengan keadaan tempattumbuhnya

    I Lanjutan I

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    6/20

    PERSAINGAN

    Allelopathy = Allelo ; yang lain, Pathy = Menderita

    Adanya zat Allelopathy yang dikeluarkan oleh spesiesn tertentu dapat meningkatkankemampuannya untuk bersaing ; Zat tersebut dapat menghambat pertumbuhan, bahkandapat mematikan spesie pesies tumbuhan lainnya.

    Allelopathy dapat berupa :

    Keluarnya zat dari akar untuk menghambat pertumbuhan dari tanaman sejenis atautanaman lain.

    Tanaman mengeluarkan zat pada daun yang kemudian tercuci air hujan, zat inidapat menghambat pertumbuhan tanaman lain.

    Tanaman mengandunng suatu zat yang pada waktu hidup tidak bereaksi apa-apa,tetapi kalau tanaman mati, zat akan terlepas dan terurai di dalam tanah secarakimiawi atau oleh mikroorganisme. Zat yang lepas dapat mempengaruhi kehidupantanaman sejenis dan tanaman lain.

    I ALLELOPATHY I

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    7/20

    PERSAINGAN

    Pada daerah tropis yang curah hujan hujannya tinggi, pengaruh zat-zat inikemungkinan tidak nyata karena pencucian oleh air hujan.Contoh jenis yang mengeluarkan zat allelopathy ;

    Pinus merkussi, guguran-guguran daunnya dapat menghambatpertumbuhan jenis-jenis lain, hanya jenis tertentu yang dapat bertahan,misalnya : kerinyuh (Eupatorium doratum)

    Alang-alang, kalau suatu daerah diinvasi alang-alang. Kecendrunganalang-alang untuk berkuasa sangat besar, sehingga daerah tersebut

    kemungkinan ditumbuhi oleh alang-alang seluruhnya. Pohon pisang (Musa spp.); rumpun pisang akan melebar ke tepi karena

    pangkal pisang yang membusuk mengeluarkan zat yang meracun bagijenisnya sendiri

    I Lanjutan I

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    8/20

    STRATIFIKAS

    Stratifikasi atau pelapisan tajuk ; susunan tetumbuhan secara vertikal didalam suatu komunitas tumbuhan atau ekosistem hutan. Pada tipeekosistem hutan hujan tropis, stratifikasi itu terkenal dan lengkap (Vickery,1984).

    Stratifikasi teijadi karena dua hal ;

    1. Persaingan antartumbuhan. Akibat persaingan tersebut muncullahspesies pohon yang mampu bersaing, memiliki pertumbuhan kuat, danmenjadi spesies yang dominan atau lebih berkuasa dibandingkan

    spesies lainnya. Bagi.pohon-pohon yang tinggi akan menjadi pohonpemenang dan menguasai pohon-pohon lain yang lebih rendah. Pohon-pohor. dominan akan mencirikan masyarakat hutan yang bersangkutan.Suatu contoh pada hutan hujan tropis (tropical rain forest) di Kalimantandan Sumatra terdapat spesies pohon Shorea spp.

    2. Sifat toleransi spesies pohon terhadap intensitas radiasi matahari.

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    9/20

    STRATIFIKAS

    Stratifikasi yang terdapat pada hutan hujan tropis dapat dibagi menjadi lima stratumberurutan dari atas ke bawah, yaitu stratum A, stratum B, stratum C, stratum D, dan

    stratum E. Masing-masing stratum diuraikan sebagai berikut1. Stratum A (A-storey), yaitu lapisan tajuk (kanopi) hutan paling atas ;

    Pepohonan yang tingginya lebih dari 30 m.

    Umumnya tajuk pohon pada stratum tersebut lebar, tidak bersentuhan ke arahhorizontal dengan tajuk pohon lainnya dalam stratum yang sama, sehingga stratumtajuk itu berbentuk lapisan diskontinu.

    Pohon pada stratum A umumnya berbatang lurus, batang bebas cabang (clear boletinggi, dan bersifat intoleran (tidak tahan naungan).

    Pada waktu mudanya, tingkat semai (seedling) hingga sapihan (sapling), perlunaungan sekedarnya, tetapi untuk pertumbuhan selanjutnya perlu cahaya yangcukup banyak

    2. Stratum B (B-storey), yaitu lapisan tajuk kedua dan atas yang dibentuk oleh

    pepohonan yang tingginya 2030 m.

    Bentuk tajuk pohon pada stratum B membulat atau memanjang dan tidak meleharseperti pada tajuk pohon di stratum A.

    Jarak antarpohon lebih dekat, sehingga tajuk-tajuk pohonnya cenderung membentuklapisan tajuk yang kontinu.

    Spesies pohon yang ada, bersifat toleran (tahan naungan) atau kurang memerlukancahaya.

    Batang pohon banyak cabangnya dengan batang bebas cabang tidak begitu tinggi.

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    10/20

    STRATIFIKAS

    3. Startum C (C-storey), yaitu lapisan tajuk ketiga dari atas yangdibentuk oleh pepohonan yang tingginya 420 m.

    Pepohonan pada stratum C mempunyai bentuk tajuk yangberubah-ubah tetapi membentuk suatu lapisan tajuk yang tebal.

    Selain itu, pepohonannya memiliki banyak percabangan yang

    tersusun dengan rapat, sehingga tajuk pohon menjadi padat. Pada stratum C, pepohonan juga berasosiasi dengan berbagai

    populasi epifit, tumbuhan memanjat, dan parasit (Vickery, 1984).

    4. Stratum D (D-storey), yaitu lapisan tajuk keempat dan atas yangdibentuk oleh

    Spesies tumbuhan semak dan perdu yang tingginya 14 m.

    Pada stratum itu juga terdapat dan dibentuk oleh spesies pohonyang masih muda atau dalam fase anakan (seedling),

    Perdapat palma-palma kecil, herba besar, dan paku-pakuan besar.

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    11/20

    STRATIFIKAS

    5. Stratum E (E-storey), yaitu tajuk paling bawah (lapisan kelima dan atas) yang dibentukoleh Spesies-spesies tumbuhan penutup tanah (ground cover) yang tingginya 01 m.

    Keanekaragaman spesies pada stratum E lebih sedikit dibandingkan denganstratum lainnya.

    Spesies-spesies tumbuhan bawah yang sering ada, yaitu anggota familiCommelinaceae, Zingiberaceae, Acanthaceae, Araceae, dan Marantaceae.

    Pada stratum ini, tumbuhan paku dan Selaginella juga sangat dominan, rerumputanhampir tidak ada tetapi beberapa spesies yang berdaun lebar kadang-kadang ada,misalnya spesies Olyra latifolia, Leptaspis cochleata, Mapania spp., dan Hypolytrumspp.

    tidak semua tipe ekosistem hutan itu memiliki lima stratum seperti tersebut di atas. Olehkarena itu, tentu ada hutan-hutan yang hanya memiliki stratum A, B, D, dan E, atau A, C,D, dan E, dan lain sebagainya, sangat tergantung pada kondisi tempat tumbuhnya.

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    12/20

    HUBUNGAN PERSEKUTUAN ATAU KETERGANTUNGA

    Di dalam kehidupan ekosistem hutan terdapat saling keterkaitan antara satuspesies tumbuhan dengan spesies tumbuhan lainnya, misalnya dalam halnaungan, air, hara, mineral, dan relung, sehingga keterkaitan atau hubunganantara satu tumbuhan dengan tumbuhan lainnya dapat saling menguntungkan,

    juga dapat saling merugikan atau mematikan. Adapun contoh bentuk

    hubungan (persekutuan hidup) tetumbuhan antara lain sebagai berikut Epifit,Parasit, Mikoriza, Nodul Akar, Tumbuhan Pencekik, Liana, Hewan atau satwaliar

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    13/20

    HUBUNGAN PERSEKUTUAN ATAU KETERGANTUNGA

    Epifit

    Epifit merupakan semua tumbuhan yang menempel dan tumbuh padatumbuhan lain untuk mendapat sinar matahari dan air.

    Epifit tidak bergantung pada bahan makanan yang berasal dan tumbuhan yangditempeli, karena dia mendapatkan unsur hara dan mineral-mineral yangterbawa oleh udara, air hujan, atau aliran batang dan cabang tumbuhan lain.

    Epifit mampu melakukan proses fotosintesis untuk pertumbuhan dirinya,sehingga dia bukan parasit. Keberadaan epifit sangat penting dalam ekosistemhutan karena kadangkala tumbuhan epifit mampu menyediakan tempat

    tumbuh bagi semut-semut pohon. Contoh tumbuhan epifit antara lain Asplenium nidus dan Asplenium africanum

    merupakan spesies tumbuhan paku yang tumbuh menempel pada batang dancabang-cabang pohon, Platicerium spp. merupakan epifit yang seringmenempel pada batang palm, Drynaria spp., Bilibergia spp., Platycerium spp.,Diaphanante spp., dan berbagai jenis anggrek seperti Palaenopsis gigan tea,Palaenopsis psilantha, dan Arachnis lowei.

    Dalam hutan hujan tropis tumbuhan epifit banyak terdapat, yaitu anggrek,paku-pakuan. Umumnya lebih dari 19% dari pohon-pohon dalam hutan hujantropis ditumbuhi epifit (Richards, 1952).

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    14/20

    HUBUNGAN PERSEKUTUAN ATAU KETERGANTUNGA

    Tumbuhan Parasit

    Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang hidup menempel pada tumbuhan lain danmengambil makanan dan tumbuhan inang.

    Terbagi menjadi 2 ;

    a. Tumbuhan semi parasit (semiparasjtes atau partial parasites), yaitu tumbuhanparasit yang hidup dengan suplai sebagian makanan dan inangnya dan sebagiandan fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan parasit itu sendiri. Contoh Cassythaspp. dan Tapinanthus bangwensismerupakan parasit yang tumbuh pada cabangpohon, Striga spp. merupakan parasit yang tumbuh pada akar rumput, dan Sopubiaramosamerupakan parasit yang tumbuh pada akar alang-alang (Ewusie, 1990).

    Di Indonesia, parasit cabang pohon yang terkenal adalah benalu, yaitu anggotafamili Loran thaceae.

    b. Tumbuhan parasit sempurna (total parasites), yaitu tumbuhan parasit yang hidupsepenuhriya bergantung pada suplai makanan dan tumbuhan inang.

    Tumbuhan parasit sempurna sangat merugikan tumbul-ian inang, bahkan dapatmerusak tumbuhan inang dengan cara memakan jaringan dan melepaskan racun.

    Contoh tumbuhan parasit sempuma antara lain

    Balanophora spp. merupakan parasit pada pohon di hutan hujan tropis, Cuscutaspp. merupakan parasit pada perdu dan pohon kecil,

    Orobanche spp. merupakan parasit pada akar tomat dan tembakau, dan Rafflesiaspp. merupakan parasit pada akar ara atau pohon-pohon anggota genus Ficus(Ewusie, 1990).

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    15/20

    HUBUNGAN PERSEKUTUAN ATAU KETERGANTUNGA

    Mjkoriza

    Mikoriza merupakan bentuk hubungan simbiosis mutualisme antaracendawan (mykos) dan perakaran (rhizos) tumbuhan.

    Berdasarkan cara menginfeksi pada akar tumbuhan inang, mikorizadikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu ektomikoriza endomikoriza, danektendomjkoriza

    Mikoriza tersebut banyak dijumpai bersimbiosis dengan pohon-pohon

    hutan misalnya pohon Pinus spp., Eucalyptus spp., spesies pohon

    anggota famili Dipterocarpaceae, Tectona grandis, Paraserianthes

    falcataria, Acacia man gium, Swietenia macrophylla, Meliaazedarach,

    Leucaena leucocephala, Araucaria cuninghamii, Agathis spp., dan

    Aleurites spp.

    Menurut Soerianegara dan Indrawan (1982) hutan-hutan di Indonesia padaumumnya miskin hara, sehingga pepohonan yang ada di hutan kebanyakan

    mengandung mikoriza. Misalnya saja di hutan egunungan Cibodas, temyata80% dan spesies pohon yang ada mengandung mikoriza pada akarnya.

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    16/20

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    17/20

    HUBUNGAN PERSEKUTUAN ATAU KETERGANTUNGA

    Tumbuhan Pencekik

    Tumbuhan pencekik (strangler) adalah spesies tumbuhan yang pada awalnyahidup sebagai epifit pada suatu pohon, setelah akar-akarnya tanah dan dapathidup sendiri lalu mencekik, bahkan dapat membunuh pohon tempat bertumpu.

    Tumbuhan yang terkenal sebagai tumbuhan pencekik dan spesies tumbuhangenus Ficus misalnya Picas rigida, Ficus altissiina. Spesies anggota Ficusyang sedang dalam pertumbuhannya dan masih berstatus sebagai epifit

    mengeluarkan akar-akar gantung yang tampak sangat menarik, bagaikanhiasan pada pohon inangnya. Akan tetapi, lama-kelamaan akar gantung itusemakin menjulur ke bawah, dan bila telah menancap di tanah, maka akar-akar itu mulai menunaikan tugasnya mengisap zat hara dan bahan organik dandalam tanah. Kemudian akar-akar tadi akan berkembang menjadi batang danbersatu mencekik pohon induk. Pohon induk mau tidak mau akan terepit ditengah-tengah. Mulai saat itu spesies anggota Ficus benar-benar menjadipencekik atau strangler.

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    18/20

    HUBUNGAN PERSEKUTUAN ATAU KETERGANTUNGA

    Liana

    Liana merupakan spesies tumbuhan merambat. Tumbuhan itu memilikibatang yang tidak beraturan dan lemah, sehingga tidak mampumendukung tajuknya.

    Terdapat liana di hutan hujan tropis adalah salah salah satu ciri khas. Yangterpenting adalah liana berkayu yang dapat merupakan bagian dari hutandan dapat mendesak tajuk hutan dan dapat mendesak tajuk pohon

    tempatnya bertumpu atau mengisi lubang-lubang tajuk hutan di antarabeberapa pohon. Karena itu dalam sistem silvikultur Tropical ShelterwoodSystem, pada tahun pertama dilakukan pemotongan liana sebagai salahsatu tindakan tindakan penting dalam rangka pembukaan tajuk hutan untukmenstimulir pertumbuhan anakan pohon

    Contoh spesies tumbuhan liana antara lain Plumbago capensis,Bougenvillea spp., dan berbagai spesies rotan misalnya Calamus caesius,Calamus manan, Calamus scipionum, Calamus javensis, Daemonoropsdraco, dan Daemonorops melanochaetes.

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    19/20

    HUBUNGAN PERSEKUTUAN ATAU KETERGANTUNGA

    Hewan Hutan atau Satwa Liar

    Hewan tersebut selain sebagai konsumen yang pasti membutuhkan tumbuhanuntuk sumber makanannya, juga menggunakan tumbuhan untuk tempatberaktivitas khususnya hewari arboreal yang sebagian besar aktivitas hidupnyadi atas pohon. Beberapa contoh hewan arboreal antara lain morlyet, tupaipohon, harimau pohon, siamang, orang utan, dan berbagai spesies burung.

    Beberapa hewan ternyata keberadaannya sangat diperlukan untuk membantu

    proses penyerbukan bunga dan penyebaran biji atau buah. Hewan-hewanhutan yang berperan dalam penyerbukan berbagai spesies serangga antaralain lebah, berbagai spesies burung, dan kelelawar. Biasanya, burung,kelelawar, dan monyet yang memakan buah dapat juga menjadi agenpenyebaran bakal kehidupan, yaitu biji atau buah tanaman, sehingga prosesregenerasi alami dan tetumbuhan di hutan dapat berjalan dan tersebar meratadi dalam habitatnya.

  • 7/22/2019 6. Hubungan Tetumbuhan Dalam Masyarakat Hutan

    20/20