laporan analisis vegetasi hutan wanagama

Upload: nurkhotimah

Post on 12-Feb-2018

295 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    1/30

    LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI

    ANALISIS VEGETASI

    DI HUTAN WANAGAMA

    Di Susun Oleh :KELOMPOK 7

    Hesti Loknin!"u# $%%&'$($&()

    Nu" Khoti#h $%%&'$($&*&

    +uni" Ku"ni Wi,s"i $%%&'$((&&-

    A"is Set.nto Wi/o0o $%%&'$((&$)

    1URUSAN PENDIDIKAN 2IOLOGI

    3AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI +OG+AKARTA

    )&$(

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    2/30

    2A2 I

    PENDAHULUAN

    A4 LATAR 2ELAKANG

    Dalam kehidupan di muka bumi ini, manusia mempelajari tentang individu,

    populasi, komunitas, ekosistem dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari tentang

    populasi,komunitas, dan ekosistem disebut ekologi.

    Semua organisme yang hidup dialam tidak dapat hidup sendiri melainkan harus

    selalu berinteraksi baik dengan alam (lingkungan). Organisme hidup dalam sebuah

    system ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling

    berpengaruh, baik selara langsung maupun tidak langsung. Kehidupan semua jenis

    makhluk hidup sering mempengaruhi, sastra berinteraksi dengan alam membentukkesatuan disebut ekosistem. Ekosistem juga menunjukkan adanya interaksi bolak balik

    antara makhluk hidup (bioti) dengan alam (abiotik).

    Ekosistem merupakan suatu kesatuan !ungsional yang didalamnya mengalir

    energi dan makanan (nutrient) antara lingkungan !isik (lingkungan abiotik) dan

    lingkungan bioti. "ingkungan bioti dan lingkungan abiotik seara terus menerus

    memiliki dampak satu terhadap yang lainnya sehingga menghasilkan suatu hubungan

    ketergantungan yang kompleks. #al tersebut dapat meniptakan keseimbangan alam

    dalam kehidupan adanya suatu !aktor dapat menyebabkan tergantungnya keseimbangan

    ekosistem itu akan mengalami perubahan juga.

    #utan merupakan tumpuan dan harapan bagi setiap komponen mahkluk

    hidup yang ada di bumi saat ini, pasalnya dari hutan banyak man!aat yang dapat diambil

    baik yang bersi!at benefit cost maupun non benefit cost, namun dalam upaya untuk

    memaksimalkan !ungsi hutan terkadang munul !aktor $ !aktor yang dapat menjadi

    pembaras terapinya !ungsi dan man!aat hutan seara optimal (Ir%anto,&''&).

    Dalam inventarisasi ekosistem perhatian ditujukan pada analisis vegetasi karena

    vegetasi merupakan penerminn interaksi berbagai !aktor lingkungan dengan makhluk

    hidup. Kehidupan lainnya sangat bergantung seluruhnya pada vegetasi sehingga terdapat

    korelasi antara mam vegetasi dan maam komunitas makhluk lain. Oleh karena itu ,

    vegetasi adalah komponen utama dalam suatu ekosistem (#eddy,&'*&*'+).

    nalisis vegetasi diberbagai ka%asan pelestarian dimaksudkan untuk

    memperoleh data tentang komposisi !lora dan data kuantitati! mengenai penyebaran,

    jumlah dan dominansi masing-masing jenis.dalam hal ini data yang dikumpulkan adalah

    !rekuensi,kerapatan, dominansi (#eddy,&'*&*'+).

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    3/30

    24 TU1UAN

    raktikum kali ini dilakukan di hutan /anagama yang bertujuan mempelajari

    struktur vegetasi dan membuat interpretasi !ungsi komunitas tumbuhan pada tegakan

    yang dipelajari.

    2A2 II

    TIN1AUAN PUSTAKA

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    4/30

    A4 Hutn

    Sebuah ekosistem yang diirikan oleh penutupan pohon-pohon yang ukup rapat

    dan luas, sering kali terdiri dari tegakan-tegakan yang beraneka ragam si!at, sepertikomposisi jenis, struktur, kelas umur, dan proses-proses yang berhubungan0 pada

    umumnya menakup padang rumput, sungai, ikan, dan sat%a liar. #utan menakup pula

    bentuk khusus, seperti hutan industri, hutan milik non industri, hutan tanaman, hutan

    publik, hutan lindung, dan hutan kota (#elmi,*112)

    3aam-maam hutan

    *. 4erdasarkan Si!at-Si!at embuatannya

    #utan alam (natural !orest)

    #utan buatan (man made !orest), misalnya

    #utan rakyat (ommunity !orest)

    #utan kota (urban !orest)

    #utan tanaman industri (timber estates atau timber plantation) Dll.

    &. 4erdasarkan 5ujuan engelolaan #utan

    #utan produksi, yang dikelola untuk menghasilkan kayu ataupun hasil hutan

    bukan kayu (non-timber !orest produt)

    #utan "indung, dikelola untuk melindungi tanah dan tata air

    5aman 6asional merupakan tanah yang dilindungi, biasanya oleh pemerintah

    pusat, dari perkembangan manusia dan polusi. 5aman nasional merupakan

    ka%asan yang dilindungi (proteted area)

    #utan suaka alam, dikelola untuk melindungi kekayaan keanekaragaman

    hayati atau keindahan alam.

    7agar alam adalah suatu ka%asan suaka alam karena keadaan alamnya

    mempunyai kekhasan tumbuhan, sat%a, dan ekosistemnya atau ekosistem

    tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung seara

    alami.

    Suaka alam adalah perlindungan suatu ka%asan berupa kekayaan alam dan

    isinya, meliputi pemeliharaan, penelitian, pendidikan, %isata, rehabilitasi

    ka%asan, dan pengamanan segala aset yang berada dalam ka%asan

    perlindungan. #utan konversi yakni hutan yang diadangkan untuk penggunaan lain, dapat

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    5/30

    dikonversi untuk pengelolaan non-kehutanan.

    8ungsi hutan antara lain

    *. 3enegah erosi dan tanah longsor. kar-akar pohon ber!ungsi sebagai pengikat

    butiran-butiran tanah. Dengan ada hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan

    tanah tetapi jatuh ke permukaan daun atau terserap masuk ke dalam tanah.

    &. 3enyipan, mengatur, dan menjaga persediaan dan keseimbangan air di musim hujan

    dan musim kemarau.

    +. 3enyuburkan tanah, karena daun-daun yang gugur akan terurai menjadi tanah humus.

    9. Sebagai sumber ekonomi. #utan dapat diman!aatkan hasilnya sebagai bahan mentah

    atau bahan baku untuk industri atau bahan bangunan. Sebagai ontoh, rotan, karet,

    getah pera yang diman!aatkan untuk industri kerajinan dan bahan bangunan.

    :. Sebagai sumber plasma dut!ah keanekaragaman ekosistem di hutan memungkinkan

    untuk berkembangnya keanekaragaman hayati genetika.

    . 3engurangi polusi untuk penemaran udara. 5umbuhan mampu menterap karbon

    dioksida dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.

    (%%%.artikellingkunganhidup.om)

    .

    24 Hutn 0n!#

    Ka%asan #utan endidikan /anagama yang luasnya hampir menapai ''

    hektar ini merupakan tumpuan harapan bagi banyak orang yang bermukim di Daerah

    Istime%a ;ogyakarta (DI;) dan sekitarnya untuk kepentingan ekonomis ataupun

    kebutuhan akan jasa lingkungan sebagai paru $ paru kota , insan pendidikan sebagai

    media pembelajaran alamiah ataupun oleh pemerintah daerah sebagai salah satu aset

    %isata alam bagi daerah Istime%a ;ogyakarta (DI;).

    3engingat banyaknya man!aat yang dapat diperoleh le%at kehadiran ka%asan

    #utan %anagama ini, maka upaya untuk mempertahankan !ungsi dan peran ka%asan iniharus terus dilakukan. 6amun dalam pengelolaanya banyak !aktor-!aktor yang menjadi

    pembatas terapainya produktivitas dan perlindungan hutan seara maksimal, salah satu

    !aktor penyebab dimaksud adalah kehadiran agen-agen hayati sebagai

    penyebab timbulnya hama ataupun penyakit hutan yang dapat menyerang pohon-pohon

    yang ada dalam ka%asan hutan /anagama.

    54 Ve!etsi

    5umbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut 6e!etsi. ersebaran

    5umbuhan ditentukan oleh !aktor geologis, geogra!is (seperti ketinggian dan garis

    lintang) dan urah hujan. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut dan letaknya

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    6/30

    semakin jauh dari garis lintang, di tempat tersebut suhunya semakin menurun. Setiap

    kenaikan ketinggian *'' meter dari permukaan laut dan kenaikan garis lintang maka

    sebesar *' suhu daerah tersebut akan turun :' 7, dari perbdaan-perbedan itulah munul

    maam-maam vegetasi. 4erikut 1 maam vegetasi yang ada di dunia beserta iri-

    irinya.

    3aam-maam vegetasi dan iri-irinya sebagai berikut.

    *) 2io# Tun,"Me#un.i iri-iri vegetasi rumput dan lumut kerak ("ihenes)

    &) 2io#Ti!memiliki iri-iri vegetasi hutan hujan jarum (koni!er)

    +) 2io#Hutn #e"n!!s(9 musim)memiliki iri-iri vegetasi hutan yang hijau

    pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin.

    9) 2io# P,n! "u#utmemiliki iri-iri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa

    rumput (

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    7/30

    menjadi lima berdasarkan tingkatannya, yaitu !isiognomi vegetasi, struktur biomassa,

    struktur bentuk hidup, struktur !loristik, struktur tegakan.

    3enurut Kersha% (*1>+), struktur vegetasi terdiri dari + komponen, yaitu

    *. Struktur vegetasi berupa vegetasi seara vertikal yang merupakan diagram pro!il yangmelukiskan lapisan pohon, tiang, sapihan, semai dan herba penyusun vegetasi.

    &. Sebaran, horisotal jenis-jenis penyusun yang menggambarkan letak dari suatu

    individu terhadap individu lain.

    +. Kelimpahan (abudane) setiap jenis dalam suatu komunitas.

    E. Anlisis 6e!etsi

    Dalam inventarisasi ekosistem perhatian ditujukan pada analisis vegetasi karena

    vegetasi merupakan penerminn interaksi berbagai !aktor lingkungan dengan makhlukhidup. Kehidupan lainnya sangat bergantung seluruhnya pada vegetasi sehingga terdapat

    korelasi antara mam vegetasi dan maam komunitas makhluk lain. Oleh karena itu ,

    vegetasi adalah komponen utama dalam suatu ekosistem (#eddy,&'*&*'+).

    nalisis vegetasi diberbagai ka%asan pelestarian dimaksudkan untuk

    memperoleh data tentang komposisi !lora dan data kuantitati! mengenai penyebaran,

    jumlah dan dominansi masing-masing jenis.dalam hal ini data yang dikumpulkan adalah

    !rekuensi,kerapatan, dominansi (#eddy,&'*&*'+).

    4eberapa batasan yang dijelaskan adalah a. Cegetasi masyarakat tumbuhan pada suatu daerah yang luas dan mudah dikenal

    dengan penglihatan

    b. Komunitas masyarakat tumbuhan tertentu yang merupakan bagian dari vegetasi.

    . 8lora keseluruhan jenis yang terdapat dalam suatu ka%asan tanpa

    memperhitungkan jumlah dan penyebaran individu jenis-jenis.

    d. 8rekuensi penyebaran suatu jenis yang dinyatakan dalam persentase terdapatnya

    dalam petak-petak uplikan tanpa memperhitungkan jumlah individu jenis tersebut

    yang terdapat dalam masing-masing petak 0 misalnya bila dalam suatu vegetasi

    disebar *'' petak yang besarnya seragam dan suatu jenis terdapat dalam 2' petak

    maka nilai !rekuensi jenis adlah 2' .

    e. Kerapatan jumlah individu suatu jenis per satuan luas 0 misalnya bila +: individu

    jenis terdapat dalam *'' m&, maka kerapatan jenis itu adalah +:''Aha.

    !. Dominansi penguasaan suatu jenis dalam suatu vegetasi atau suatu komunitas yang

    dinyatakan dalam

    *. enutup (overage) presentasi luas permukaan yang ditutup oleh suatu jenis

    dalam suatu vegetasi atau komunitas.

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    8/30

    &. "uas bidang dasar (basal areal)luas total penampang batang atau dasar rumpun

    semua individu dari suatu jenis persatuan luas yang dapat dihitung dari diameter

    atau keliling batang atau rumpun.

    +. Columevolumetotal semua individu suatu jenis per satuan luas.

    9. 4iomassaberat total kering atau basah semua individu suatu jenis persatuan

    luas.

    (#eddy,&'*&*'+-*':)

    6ilai-nilai !rekuensi, kerapatan dan dominansi dalam suatu pertelaan vegetasi

    atau komunitas dapat dinyatakan dalam nilai mutlak, atau dapat pula dinyatakan dalam

    nilai-nilai nisbi(relati!)

    umlah individu

    a. Densitas absolut F

    "uas areal

    Densitas setiap spesies

    b. Densitas relati! F =*''

    umlah densitas semua spesies

    6ilai areal tertutup

    . Dominansi absolut F"uas areal

    Densitas setiap spesies

    d. Dominansi relati! F = *''

    umlah densitas semua spesies

    umlah plot yang ditempati spesies

    e. !rekuensi absolut Fjumlah seluruh plot

    !rekuensi tiap spesies

    !. !rekuensi relati! F = *''

    jumlah !rekuensi semua spesies

    g. 6ilai penting F densitas relati!G dominansi relati! G!rekuensi relati!

    "uas areal Fjumlah luas seluruh

    plot yang digunakan

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    9/30

    34 Ku,"t s#lin!

    3etode kuadran umunya dilakukan bila vegetasi tingkat pohon saja yang jadi bahan

    penelitiaan. 3etode ini mudah dan lebih epat digunan untuk mengetahui komposisi,

    dominasi pohon dan menksir volumenya. Cegetasi merupakan kumpulan tumbuh-

    tumbuhan biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam

    mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yangerat baik diantara

    sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun denganorganisme lainnya

    sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis(betta,&'*&)

    Supaya data penelitian yang akan diperoleh bersi!at valid, maka sebelum

    melakukan penelitian dengan metoda sampling harus ditentukan terlebih dahulu metode

    sampling yang akan digunakan, jumlah, ukuran dan peletakan satuan-satuan unit ontoh.

    emilihan metode sampling yang akan digunakan bergantung pada keadaan mor!ologi

    jenis tumbuhan dan penyebarannya, tujuan penelitian dan biaya serta tenaga yang

    tersedia.

    Kemudian 3etode dan 5eknik nalisis Cegetasi yang dipakai dipertimbangkan

    sesuai jenis, tujuan dan luas areal yang akan diteliti. 3etode analisis atau survey vegetasi

    yang dapat dipakai adalah sebagai berikut

    *. 3etode dengan etak

    *.*. 5eknik Sampling Kuadrat (Quadrat Sampling Technique)

    5eknik sampling kuadrat ini merupakan suatu teknik survey vegetasi yang

    sering digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan. 7ontoh petak yang

    dibuat dalam teknik sampling ini bisa berupa petak tunggal dan beberapa petak.

    etak tunggal akan memberikan in!ormasi yang baik bila komunitas vegetasi

    yang diteliti bersi!at homogen. dapun petak petak ontoh yang dibuat dapat

    diletakkan seara random atau beraturan sesuai dengan prinsip-prinsip teknik

    sampling. 4entuk petak yang dibuat tergantung pada bentuk mor!ologis vegetasi

    dan e!isiensi sampling pola penyebarannya.

    etak 5unggal

    Di dlam metode ini dibuat satu petak sampling dengan ukuran tertentu

    yang me%akili suatu tegakan hutan. Bkuran petak ini dapat ditentukan dngan

    kurva spesies-area.

    etak

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    10/30

    *.&. 3etode alur

    3etode ini paling e!ekti! untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi

    menurut kondisi tanah, topogra!i dan elevasi. alur- jalur ontoh ini harus dibuat

    memotong garis-garis topogra!i, misal tegak lurus garis pantai, memotong sungai,

    dan menaik atau menurun lereng gunung.

    *.+. 3etode

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    11/30

    &. Densitas absolut seluruh spesies dalam luas areal tertentu. #al ini berarti jumlah

    phon seluruh spesies dalam luas area tertentu. , bila digunakan luas areal F*'' meter

    persegi, maka

    +. 5erapkan jumlah pohon masing-masing spesies setiap uarter

    9. Densitas absolut spesies ybs. ( ini berarti jumlah pohon spesies ybs setiap luas area

    *'' meter persegi)

    tau .................... (4)..................=..................()................................

    Densitas relati! spesies ybs

    :. Dominansi absolut spesies ybs

    F rata rata area spesies ybs = dnsitas absolut spesies ybs

    4 Frata-rata luas penutupan spesies ybs = densitas absolut spesies ybs

    . 8rekuensi absolut spesies ybs

    >. 6ilai penting F densitas relati! G dominansi relati! G !rekuensi relati!

    *''

    Densitas absolut seluruh spesies tiap *'' m&F -------- ------ ()

    D

    umlah pohon spesies ybs pada seluruh uarter

    F ----------------------------------------------- ------ (4)

    umlah seluruh uarter

    umlah pohon sp ybs pada seluruh uarter

    F ------------------------------------------- = densitas seluruh spesies tiap *''m&

    umlah seluruh uarter

    Densitas absolut spesies ybs

    F ----------------------------------------------- =*''

    5otal densitas absolut seluruh spesies

    Dominansi absolut spesies ybs

    F ----------------------------------------------- = *''

    5otal dominansi absolut sluruh spesies

    umlah point yang ada spesies ybs

    DF ----------------------------------------------- =*''

    Seluruh point

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    12/30

    2A2 III

    METODE

    ALAT DAN 2AHAN

    *. atok &' batang

    &. 5ali *+' meter

    +. 3eteran panjang +' meter

    9. isau tajam A gunting

    :. Kantong plastik tipis (* kg) *'' buah. Steples keildan isinya

    >. Spidol permanent keil

    2. Kertas label

    1. nemometer

    *'. "u=meter

    **. Soil tester

    *&. 5ermometer

    *+. #igrometer

    LANGKAH KER1A

    9u,"t S#lin! Tehni;ues

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    13/30

    $4 Pen8elsn " ke"8 /uli" )

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    14/30

    d. Setelah gra!ik terbentuk, menentukan titik pada sumbu J sehingga *' dan jumlah

    plot terbesar (jumlah plotAplot beberapa spesies mulai tetap jumlahnya)

    e. 3enentukan titik pada sumbu ; sehingga *' ndari jumlah kumulati! tertinggi

    spesies.

    !. 3embuat garis ordinasi melalui titik temu *' jumlah spesies dan *' luas plot

    terbesar.

    g. 3embuat garis sejajar dengan garis ordinasi yang menyinggung gra!ik harga-harga

    jumlah kumulati! spesies.

    h. Dari titik singgung antara garis sejajar dengan gra!ik , proyeksikan pada sumbu ;

    ,maka di temukan jumlah minimal plot yang dimaksud.

    3odi!ikasi (hanya boleh dilakukan pada praktikum ini saja , sebagai latihan)

    4ila prosedur tersebut dilakukan seara urut ,maka praktikum setidaknya

    membutuhkan %aktu lama , minimal & hari berturut-turut, oleh sebab itu perlu dilakukan

    sedikit modi!ikasi agar %aktu dapat diperpendek dengan meman!aatkan tenaga yang

    banyak. Oleh sebab itu kelompok harus dibuat besar anggotanya.

    3odi!ikasi adalah Saat kerja akan menghitung minimal plot, yang seharusnya

    hanya menghitung jumlah spesies, sekaligus dilakukan penghitungan jumlah individu

    anggota penyusun spesies yang bersangkutan dan luas penutupannya.

    Oleh jumlsh minimsl plot yang di butuhkan untuk tegakan yang dipelajari belum

    diketahui, makakita dapat membuat spekulasi tentang jumlah plot yang dibutuhkan. Kita

    tetapkan saja misalnya kita buat spekulasi 9 plot ,untuk me%akili tegakan yang kita

    pelajari. Ke empat plot diletakan seara merata pada seluruh tegakan aar dapat me%akili

    seluruh %ilayah tegakan tersebut , jangan sampai ada %ilayah yang tidak ter%akili.

    ada masing $masing plot dari 9 plot yang kita tetapkan sementara (spekulasi)

    dihitung jumlah individu dan luas penutupnya .

    7atatan *. Data tentang spesies selanjutnya akan digunakan untuk menentukan minimal plot

    ontoh.

    &. Data tentang jumlah individu dan luas penutupnya simpan dahulu, yang selanjutnya

    akan digunakan untuk menentukan nilai penting masing- masing spesies tiap tegakan

    , penghitungannya saat dikelasAdirumah.

    Setelah diperhitungkan dengan ara membuat gra!ik ,misalnya diperoleh kebutuhan

    minimal jumlah plot adalah plot. Karena baru dibuat 9 plot (yaitu 9 plot yang

    ditetapkas seara spekulasi), maka harus digenapi dengan menambah & plot lagi,

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    15/30

    supaya jumlah plot minimal terpenuhi yaitu plot ,hasil perhitungan dengan ara

    membuat gra!ik. Ke & plot tambahan dihitung jumlah speies,jumlah individu dan

    luas penutupnya, seperti keempat plot sebelumnya.

    Sebaiknya dibuat jumlah plot minimal spekulati! yang agak besar agar tidak perlu

    menggenapi . kelebihan jumlah plot bukan lebih baik. 3isalnya spekulasi 2 plot

    ternyata hanya dibutuhkan plot.

    %4 Pen8elsn " ke"8 /uti" (

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    16/30

    &&

    3aka luas penutup mahkota pohon (tajuk) F ----- = r&

    >

    &. enutupan mahkota pohon yang tidak berbentuk bulat, pengukuran diameternya

    harus dilakukan setidak-tidaknya & kali. Bkur diameter terpanjang F D* dan

    diameter terpendek F D& maka luas penutup mahklota pohon (tajuk) F (ro%n

    over F )

    && (D* G D&)&

    7 F ------ = -----------------

    > 9

    Point 9u"te" Tehni;ues

    7? KE?

    *. 3enentukan lokasi studi dan menentukan batar batasnya.

    &. 3embuat arah garis pertama yang arahnya disesuaikan dengan arah kompas (garis

    ini yang sering disebut dengan kompas line )

    +. 3enentukan jarak antar titik (point), sepanjang garis pertama.

    9. 3embuat garis kedua yang arahn ya tegak lurus dengan garis pertama dan karena

    perpotongan dua garis tersebut masing-masing daerah disekitar point dibagi menjadi

    9 uarter.

    :. 3enentukan A memilih point Atitik yang di prioritaskan untuk diamati terlebuh

    dahulu. Ingat jumalh poin yang dibutuhkan dalam teknik kuadrat. umlah minoimal

    plot yangdi butuhkan belum diketahui belum diketahui karena sedang diari prioritas

    pad titik tertentu, alasannya apa bila tidak perlu pernambahan titik lagi (sesuai

    kebutuhan titik minimal), titik titik yang di prioritaskan yang telah diamati, sudah

    dapat di%akili keseluruhan tegakan.. 3engukur jarak pohon yang memiliki diameter * m atau lebih, yang dekat dengan

    point enter, pada setiap uarter pada masing masing point dengan point enter.

    >. 3enatat nama speies dan mengukur diameter pohon yang dipilih (karena terdekat

    dengan point enter) dan mengukur luas penutup tajuk.

    2. 3enari nilai penting masing masing speies pada setiap tegakan. Selanjutnya

    menetapkan kedudukan (rank) masing masing speies untuk menentukan struktur

    tro!ik diantara komponen vegetasi lain (speies lain) dalam level prosedur.

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    17/30

    2A2 IV

    HASIL DAN PEM2AHASAN

    No4 Plot 1enis Tu#/uhn 1u#lh

    *. * Panicum repens *'

    Stach!tarpheta "amaicensis *+2

    eucaena sp# 2

    D :

    $liricidea sp# +

    8 *

    "asidi *

    Podocarpus sp# *

    &. & Panicum repens *'

    Stach!tarpheta "amaicensis *&'

    eucaena sp# **

    D

    $liricidea sp# +

    8 *

    "asidi *

    Merremia emarginata &

    No4 Plot Intensits 5h. H tnh Kele#//n

    tnh

    Suhu

    *. * *>* = *'' lu= ,2 >' +*o7

    &. & **1 = *'' lu= ,2 >' +*o7

    9u,"t S#lin! Tehni;ues

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    18/30

    6o. Spesies Densitas

    bsolut

    8rekuensi

    bsolut

    *. Panicum repens *.*+ *

    &. Stach!tarpheta "amaicensis 9.+* '.:

    +. eucaena sp# '.&2 *

    9. D '.'1 '.:

    :. $liricidea sp# '.'1 '.:

    . 8 '.'+ '.:

    >. "asidi '.' *

    2. Podocarpus sp# '.'+ '.:

    B3"# .'+ :.:

    6o. Spesies Densitas

    ?elati!

    8rekuensi

    ?elati!

    6ilai

    enting

    *. Panicum repens *2 *2.*2 +.*2

    &. Stach!tarpheta

    "amaicensis

    >* 1.'1 2'.'1

    +. eucaena sp# : *2.*2 &+.*2

    9. D & 1.'1 **.'1

    :. $liricidea sp# & 1.'1 **.'1

    . 8 '.91 1.'1 1.:2

    >. "asidi '.11 *2.*2 *1.*>

    2. Podocarpus sp# '.91 1.'1 1.:2

    B3"# 11.1> 11.11 *11.1

    6ilai enting suatu spotlit umlah Densitas ?elati! G umlah 8rekuensi ?elati!

    F 11.1> G 11.11

    F *11.1

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    19/30

    #asil analisis tabel Huadrat sampling tehniues menunjukkan bah%a nilai

    kerapatanAdensitas dari 2 spesies yang terdapat di plot * dan plot & ukup bervariasi. 6ilai

    kerapatan suatu spesies menunjukkan jumlah individu spesies yang bersangkutan pada satuan

    luas tertentu, sehingga nilai kerapatan yang dihasilkan dalam kegiatan ini merupakan

    gambaran mengenai jumlah jenis bersangkutan yang ada di suatu %ilayah yang ada di #utan

    /anagama. 5otal kerapatan pohon dari 2 spesies tersebut adalah .'+ pohonAhektar dengan

    nilai kerapatan tertinggi sebesar 9.+* pohonAhektar dan kerapatan relati! >* terdapat pada

    Stach!tarpheta "amaicensis. Selanjutnya diikuti olehPanicum repensyang mempunyai nilai

    kerapatan sebesar *.*+ pohonAhektar dan kerapatan relati! *2.

    erbedaan masing-masing spesies tersebut disebabkan adanya perbedaan kemampuan

    reproduksi, penyebaran dan daya adaptasi terhadap lingkungan. Dengan adanya nilaikerapatan tersebut maka in!ormasi tentang kehadiran tumbuhan tertentu dalam %ilayah

    tersebut dapat diketahui.

    Bntuk mengetahui distribusi individu pada suatu %ilayah tersebut dapat dilihat dari

    nilai !rekuensinya. ada tabel dapat dilihat bah%a nilai !rekuensi tertinggi ditemukan pada

    Panicum repens, eucaena sp# dan "asidi, masing-masing yaitu sebesar *. #al ini

    menunjukkan bah%a karakteristik habitat di %ilayah tersebut ukup sesuai dengan ketiga

    spesies tersebut sehingga spesies tersebut dapat tersebar disekitar %ilayah itu.

    ada %ilayah tersebut tidak terdapat overege sehingga tidak terdapat nilai dominansi.

    #al itu dikarenakan pada %ilayah tersebut dalam kondisi gersang sehingga tumbuh-tumbuhan

    disana menjadi kering dan akibatnya tidak terdapat penutupanAoverage.

    Bntuk mengetahui salah satu parameter yang dapat memberikan gambaran tentang

    peranan spesies yang bersangkutan dalam komunitasnya maka digunakan Indeks 6ilai

    enting. ada pengamatan dapat diketahui bah%a Stach!tarpheta "amaicensis merupakan

    spesies yang mendominasi di %ilayah tersebut karena memiliki Indeks 6ilai enting tertinggi

    yaitu sebesar 2'.'1 . #al ini menunjukkan bah%a Stach!tarpheta "amaicensis mampu

    beradaptasi dengan kondisi lingkungan di %ilayah tersebut.

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    20/30

    Point 9u"te" Tehni;ues

    *. arak rata-rata antar pohon (D) F

    F

    F *,1:&: m

    &. Densitas absolut seluruh spesies (per *'' m&) F

    F

    F

    Point 9u"te" N# sesies 1"k

    ohon

    ?*)

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    21/30

    F &,&:

    +. Densitas absolut tiap spesies

    Sesies 1u#lh ohon ti ;u"te" Densits /solut sesies ./s

    Panicum repens +A2 F ',+>: ',+>: = &,&: F 1,29+

    "asidi &A2 F ',&:' ',&:' = &,&: F ,:+

    eucaena sp# *A2 F ',*&: ',*&: = &,&: F +,&2*

    $liricidea sp# &A2 F ',&:' ',&:' = &,&: F ,:+

    Totl &,&:

    9. 4asal area

    Panicum

    repens

    "asidi eucaena sp# $liricidea

    sp#

    ',+:

    *,*+'

    ',*1

    *,>

    &,&2

    ',+29 *,+&

    ',*&:

    1u#lh *,1* 9,'+9 ',+29 *,9:*

    Rt@"t ',:9 &,'*> ',+29 ',>&:

    :. Dominasi absolut tiap spesies per *'' m& (basal area)

    .r ',:9 m&= 1,29+ F ,9+> m&, tiap area *'' m&

    "asidi &,'*> m&= ,:+ F *+,&+2 m&, tiap area *'' m&

    ".s. ',+29 m&= +,&2* F *,&:1 m&, tiap area *'' m&

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    22/30

    "asidi F = *'' F *''

    ".s. F = *'' F :'

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    23/30

    "asidi F = *'' F :*,:+

    ".s. F = *'' F 9,1

    *''

    *'. 6ilai penting tiap spesies (dasar basal area)

    .r. F +>,: G &:,': G ++,++ F 1:,22 ?ank II

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    24/30

    "asidi F &: G :*,:+ G ++,++ F *'1,2 ?ank I

    ".s. F *&,: G 9,1 G *,> F +9,'> ?ank IC

    F ',*1 ?ank III

    4erdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan di #utan /anagama pada tanggal

    * 6ovember &'*9 menggunakan teknik point uarter (oint Huarter 5ehniues), diperoleh

    data seperti pada tabel di atas. 3etode ini dia%ali terlebih dahulu membuat garis-garis

    transek. ada jarak-jarak tertentu (seara sistematik atau aak) di sepanjang garis tersebut

    dibuat titik-titik pengukuran, dimana dilakukan pengamatan dan pengukuran pohon. ada

    setiap titik pengukuran, dibuat garis absis dan ordinat khayalan, sehingga setiap titikpengukuran terdapat 9 buah kuadran. ada setiap kuadran dipilih satu pohon yang letaknya

    paling dekat dengan titik pengukuran dan diukur jarak masing-masing pohon tersebut ke titik

    pengukuran.

    Dari data yang telah diperoleh, pertama adalah menghitung jarak rata-rata antar pohon

    dengan ara total jarak pohon dari seluruh pengukuran dibagi dengan jumlah seluruh uarter,

    dan hasilnya adalah *,1:&: m. Kemudian menghitung densitas absolut seluruh spesies per

    *'' m& dan hasilnya adalah &,&:. 6ilai kerapatan suatu spesies menunjukkan jumlah

    individu spesies yang bersangkutan pada satuan luas tertentu, sehingga nilai kerapatan yang

    dihasilkan dalam kegiatan ini merupakan gambaran mengenai jumlah jenis bersangkutan

    yang ada di suatu %ilayah yang ada di #utan /anagama.

    Bntuk densitas absolut tiap spesies, yang memiliki nilai densitasAkerapatan tertinggi

    adalah Panicum repens dengan nilai 1,29+ dan yang memiliki nilai densitasAkerapatan

    terendah adalaheucaena sp#dengan nilai +,&2*. #al ini menunjukkan bah%a dalam & point

    tersebut, jumlahPanicum repenslebbih banyak dibandingkan jumlaheucaena sp#.

    Bntuk dominasi absolut tiap spesies per *'' m&diperoleh hasil bah%a yang memiliki

    nilai tertinggi adalah tumbuhan "asidi dengan nilai *+,&+2 m& dan yang memiliki nilai

    terendah adalaheucaena sp#dengan nilai *,&:1 m&.

    Bntuk !rekuensi absolut tiap spesie, diperoleh hasil bah%a Panicum repensdan "asidi

    memiliki nilai !rekuensi yang sama yaitu *'' sedangkan eucaena sp#dan $liricidea sp#

    !rekuensinya sebesar :'. #al ini menunjukkan bah%aPanicum repensdan "asidi terdapat

    di ponit * dan point &, sedangkaneucaena sp# dan $liricidea sp#hanya ada di salah satu

    point saja.

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    25/30

    Spesies yang memiliki nilai densitas relati! tertinggi adalah Panicum repensdengan

    nilai +>,: dan yang memiliki nilai densitas relati! terendah adalah eucaena sp# dengan

    nilai *&,:. Bntuk dominasi relati! berdasarkan basal area, yang memiliki nilai tertinggi

    adalah "asidi dengan nilai :*,:+ dan yang memiliki nilai terendah adalah eucaena sp#

    dengan nilai 9,1

    Bntuk nilai penting tiap spesies berdasarkan dasar basal area, yang memiliki rank

    tertinggi adalah "asidi dan yang memiliki rank terendah adalah eucaena sp#. Dapat

    dikatakan bah%a tumbuhan yang memiliki rank tertinggi memiliki peranan yang lebih

    penting dalam ekosistem %ilayah tersebut dibandingkan dengan yang memiliki rank

    terendah.

    ada %ilayah tersebut tidak terdapat overege sehingga tidak terdapat nilai dominansidan nilai penting untuk luas penutupan. #al itu dikarenakan pada %ilayah tersebut dalam

    kondisi gersang sehingga tumbuh-tumbuhan disana menjadi kering dan akibatnya tidak

    terdapat penutupanAoverage.

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    26/30

    2A2 V

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    5umbuhan yang paling banyak ditemukan di ekosistem hutan /anagama adalah

    Stach!tarpheta "amaicensis#

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    27/30

    DA3TAR PUSTAKA

    4etta, di

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    28/30

    LAMPIRAN

    Kingdom lantae

    Divisi inophyta

    Kelas inopsida

    Ordo inales

    8amili odoarpaeae

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    29/30

    Kingdom lantae

    Divisi 3agnoliophyta

    Kelas "iliopsida

    Ordo oales

    8amili oaeae

  • 7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama

    30/30

    lot &