77772221-refer-at

Upload: santi-lestari

Post on 04-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    1/15

    PENDAHULUAN

    Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan paling sering ditemukan

    pada usia dewasa antara 20 sampai 74 tahun. Pasien diabetes memiliki resiko 25 kali

    lebih mudah mengalami kebutaan dibanding nondiabetes. Resiko mengalami retinopati

    pada pasien diabetes meningkat sejalan dengan lamanya diabetes. Pada waktu

    diagnosis diabetes tipe 1 ditegakan, retinopati hanya ditemukan hanya kurang dari 5

    pasien. !etelah 10 tahun pre"alensi meningkat menjadi 40#50 dan sesudah 20 tahun

    lebih dari $0 pasien sudah menderita retinopati diabetik. Pada diabetes tipe 2 ketika

    diagnosis ditegakan, sekitar 25 sudah menderita retinopati diabetik nonproli%erati%

    &ba'kground retinopathy(. !etelah 20 tahun, pre"alensi retinopati diabetik meningkat

    menjadi lebih dari )0 dalam berbagai derajat. Retinopati diabetik nonproli%erati%

    &*P+RNonproliverative diabetic retinopathy( merupakan bentuk yang paling sering

    ditemukan pada retinopati diabetik.

    Retinopati diabetika merupakan penyebab utama kebutaan di -merika serikat

    pada pasien berumur 20#)4 tahun. ira#kira /0 kebutaan pada umur 20#)4 tahun

    disebabkan oleh retinopati diabetik. Pre"alensi kebutaan oleh karena retinopati diabetik

    di ndonesia adalah 52,. eskipun retinopati diabetik tidak dapat di'egah dan

    disembuhkan se'ara total, banyak kasus kebutaan dapat dihindari oleh karena

    kemajuan manajemen terapi diabetes melitus dan retinopati diabetik. +iagnosis awal,

    pengobatan yang intensi% dan kontrol rutin merupakan hal yang sangat diperlukan pada

    pasien diabetes, dimana dapat mengurangi resiko kebutaan se'ara signi%ikan.

    Pengobatan yang intensi% untuk mengontrol konsentrasi gula darah sampai batas

    normal telah terbukti dapat menurunkan resiko berkembangnya retinopati diabetik

    sebanyak 7) persen. ebutaan yang disebabkan oleh retinopati diabetik dapat di'egah

    setiap tahunnya jika dideteksi se'ara dini. 3leh karena itu, perlu waktu yang optimal

    untuk terapi sebelum pasien mengeluhkan gejala penglihatan.

    1| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    2/15

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Anatomi, Fisiologi dan Histologi Retina

    Retina merupakan suatu struktur berlapis ganda dari %otoreseptor dan sel sara%.

    esehatan dan akti"itas metabolisme retina sangat tergantung pada jaringan kapiler

    retina. apiler retina membentuk jaringan yang menyebar ke seluruh permukaan retina

    ke'uali suatu daerah yang disebut %o"ea. elainan dasar dari berbagai bentuk retinopati

    diabetik terletak pada kapiler retina tersebut. +inding kapiler retina terdiri dari tiga

    lapisan dari luar ke dalam yaitu sel perisit, membrana basalis dan sel endotel.!el perisit dan sel endotel dihubungkan oleh pori yang terdapat pada membran

    sel yang terletak di antara keduanya. +alam keadaan normal, perbandingan jumlah sel

    perisit dan sel endotel kapiler retina adalah 11 sedangkan pada kapiler peri%er yang

    lain perbandingan tersebut men'apai 201. !el perisit ber%ungsi mempertahankan

    struktur kapiler, mengatur kontraktilitas, membantu mempertahankan %ungsi barrier

    dan transportasi kapiler serta mengendalikan proli%erasi endotel. embran basalis

    ber%ungsi sebagai barrier dengan mempertahankan permeabilitas kapiler agar tidak

    terjadi kebo'oran. !el endotel saling berikatan erat satu sama lain dan bersama#sama

    dengan matriks ekstrasel dari membran basalis membentuk barrier yang bersi%at

    selekti% terhadap beberapa jenis protein dan molekul ke'il termasuk bahan kontras

    %luoresensi yang digunakan untuk diagnosis penyakit kapiler retina.

    B. Jaras is!al

    ". Retino#ati Dia$eti%

    &. De'inisi

    Retinopati diabetes adalah kelainan retina &retinopati( yang ditemukan pada

    penderita diabetes mellitus. Retinopati diabetes merupakan penyulit penyakit diabetes

    yang paling penting. al ini disebabkan karena insidennya yang 'ukup tinggi yaitu

    men'apai 40#50 penderita diabetes dan prognosisnya yang kurang baik terutama bagi

    penglihatan.

    2| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    3/15

    (. Etio)#atogenesis

    eskipun penyebab retinopati diabetik sampai saat ini belum diketahui se'ara

    pasti, namun keadaan hiperglikemia yang berlangsung lama dianggap sebagai %aktor

    risiko utama. -da proses biokimiawi yang terjadi pada hiperglikemia yang diduga

    berkaitan dengan timbulnya retinopati diabetik yaitu jalur poliol, glikasi nonen6imatik,

    dan pembentukan protein kinase . !elain pengaruh hiperglikemia melalui berbagai

    jalur metabolisme, sejumlah %aktor lain yang terkait dengan diabetes mellitus seperti

    peningkatan agregasi trombosit, peningkatan agregasi eritrosit, "iskositas darah,

    hipertensi, peningkatan lemak darah dan %aktor pertumbuhan, diduga turut juga

    berperan dalam timbulnya retinopati diabetik.

    a* Jal!r Poliol

    iperglikemia yang berlangsung lama akan menyebabkan produksi berlebihan

    serta akumulasi dari poliol, yaitu senyawa gula dan alkohol, dalam jaringan termasuk

    di lensa dan sara% optik. !alah satu si%at dari senyawa poliol ialah tidak dapat melewati

    membrana basalis sehingga akan tertimbun dalam jumlah yang banyak di dalam sel.

    !enyawa poliol menyebabkan peningkatan tekanan osmotik sel dan menimbulkan

    gangguan mor%ologi maupun %ungsional sel.

    $* +li%asi Nonenimati%

    8likasi nonen6imatik terhadap protein dan asam deoksiribonukleat &+*-( yang

    terjadi selama hiperglikemia dapat menghambat akti"itas en6im dan keutuhan +*-.

    Protein yang terglikosilasi membentuk radikal bebas dan akan menyebabkan

    perubahan %ungsi sel.

    -* Protein Kinase "

    Protein inase &P( diketahui memiliki pengaruh terhadap permeabilitas

    "askular, kontraktilitas, sintesis membrana basalis dan proli%erasi sel "askular. +alam

    kondisi hiperglikemia, akti"itas P di retina dan sel endotel meningkat akibat

    peningkatan sintesis de novo dari diasilgliserol, yaitu suatu regulator P, dari

    glukosa.

    3| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    4/15

    . Pato'isiologi

    Perubahan histopatologi kapiler retina pada retinopati diabetik dimulai dari

    penebalan membrana basalis, hilangnya perisit dan proli%erasi endotel dimana pada

    keadaan lanjut perbandingan antara sel endotel dan sel perisit dapat men'apai 101.

    Pato%isiologi retinopati diabetik melibatkan 5 proses dasar yang terjadi di tingkat

    kapiler yaitu

    1( Pembentukan mikroaneurisma

    2( Peningkatan permeabilitas pembuluh darah

    ( Penyumbatan pembuluh darah

    4( Proli%erasi pembuluh darah baru &neovascular( dan jaringan %ibrosa di retina

    5( ontraksi dari jaringan %ibrosis kapiler dan jaringan "itreus.

    Penyumbatan dan hilangnya per%usi &nonperfusion( menyebabkan iskemia retina

    sedangkan kebo'oran dapat terjadi pada semua komponen darah. ebutaan akanretinopati diabetik dapat terjadi melalui beberapa mekanisme berikut

    1( 9dema makula atau nonper%usi kapiler

    2( Pembentukan pembuluh darah baru pada retinopati diabetik proli%erati% dan kontraksi

    jaringan %ibrosis menyebabkan ablasio retina &retinal detachment(

    ( Pembuluh darah baru yang terbentuk menimbulkan perdarahan preretina dan "itreus

    4( Pembentukan pembuluh darah baru dapat menimbulkan glau'oma

    Perdarahan adalah bagian dari stadium retinopati proli%erati% dan merupakan

    penyebab utama dari kebutaan permanen. !elain itu, kontraksi dari jaringan

    %ibro"askular yang menyebabkan ablasio retina &terlepasnya lapisan retina( juga

    merupakan salah satu penyebab kebutaan pada retinopati diabetik proli%erati%

    /. Klasi'i%asi

    Pada umumnya klasi%ikasi didasarkan atas beratnya perubahan mikro"askular

    retina dan ada atau tidak adanya pembentukan pembuluh darah baru di retina.Early

    Treatment Diabetic Retinopathy Study Research Group &9:+R!( membagi retinopati

    diabetik atas nonproli%erati% dan proli%erati%. Pertemuan Airlie House membagi

    retinopati diabetik atas stadium yaitu stadium nonproli%erati%, preproli%erati%, danproli%erati%. Retinopati diabetik digolongkan sebagai retinopati diabetik nonproli%erati%

    &R+*P( apabila hanya ditemukan perubahan mikro"askular dalam retina. elainan

    %undus pada R+*P dapat berupa mikroaneurisma atau kelainan intraretina yang

    disebut intraretinal microvascular abnormalities &R-( akibat peningkatan

    permeabilitas kapiler. Penyumbatan kapiler retina akan menimbulkan hambatan per%usi

    yang se'ara klinik ditandai dengan perdarahan, kelainan "ena dan R-. skemia

    retina akibat hambatan per%usi akan merangsang proli%erasi pembuluh darah baru

    4| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    5/15

    &neo"askular(. *eo"askular merupakan tanda khas retinopati diabetik proli%erati%

    &R+P(.

    a* Retino#ati dia$eti% non#roli'erati'

    1( Retinopati nonproli%erati% minimal terdapat ; 1 tanda berupa dilatasi "ena,

    mikroaneurisma, perdarahan intraretina yang ke'il atau eksudat keras.2( Retinopati nonproli%erati% ringan sampai sedang terdapat ; 1 tanda berupa dilatasi

    "ena derajat ringan, perdarahan, eksudat keras, eksudat lunak atau R-.

    ( Retinopati nonproli%erati% berat terdapat ; 1 tanda berupa perdarahan dan

    mikroaneurisma pada 4 kuadran retina, dilatasi "ena pada 2 kuadran, atau R- pada

    1 kuadran.

    4( Retinopati nonproli%erati% sangat berat ditemukan ; 2 tanda pada retinopati

    nonproli%erati% berat.

    $* Retino#ati dia$eti% #roli'erati'

    1( Retinopati proli%erati% ringan &tanpa risiko tinggi( bila ditemukan minimal adanya

    neo"askular pada diskus &new vessels on disc [ND!( yang men'akup < = dari daerah

    diskus tanpa disertai perdarahan preretina atau "itreus> atau neo"askular dimana saja di

    retina &new vessels elsewhere [NE!(tanpa disertai perdarahan preretina atau "itreus.

    2( Retinopati proli%erati% risiko tinggi apabila ditemukan atau 4 dari %aktor risiko

    sebagai berikut

    ditemukan pembuluh darah baru dimana saja di retina

    ditemukan pembuluh darah baru pada atau dekat diskus optikus

    pembuluh darah baru yang tergolong sedang atau berat yang men'akup ? = diskus

    perdarahan "itreus.

    -danya pembuluh darah baru yang jelas pada diskus optikus atau setiap adanya

    pembuluh darah baru yang disertai perdarahan, merupakan 2 gambaran yang paling

    sering ditemukan pada retinopati proli%erati% dengan resiko tinggi.

    Klasi'i%asi men!r!t Bagian 0ata FK UI1RS"02

    # +erajat . :erdapat mikroaneurisma dengan atau tanpa eksudat lemak pada %undus

    okuli.

    # +erajat . :erdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan ber'ak dengan atau tanpaeksudat lemak pada %undus okuli.

    # +erajat . :erdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan ber'ak, terdapat

    neo"askularisasi dan proli%erasi pada %undus okuli.

    3. +am$aran Klinis

    Retinopati merupakan gejala diabetes mellitus utama pada mata, dimana

    ditemukan pada retina

    a( ikroaneurismata, merupakan penonjolan dinding kapiler, terutama daerah "ena

    dengan bentuk berupa bintik merah ke'il yang terletak dekat pembuluh darah terutama

    5| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    6/15

    polus posterior. ikroaneurismata merupakan kelainan diabetes mellitus dini pada

    mata

    b( Perdarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan ber'ak yang biasanya terletak dekat

    mikroaneurismata di polus posterior. Perdarahan terjadi akibat gangguan permeabilitas

    pada mikroaneurismata, atau karena pe'ahnya kapiler.

    '( +ilatasi pembuluh darah balik &"ena( dengan lumennya irregular dan berkelok#kelok,

    bentuk ini seakan#akan dapat memberikan perdarahan tapi hal ini tidaklah demikian.

    al ini terjadi akibat kelainan sirkulasi dan kadang#kadang disertai kelainan endotel

    dan eksudasi plasma.

    d( Hard e"udate merupakan in%iltrasi lipid ke dalam retina. 8ambarannya khusus yaitu

    irregular, kekuning#kuningan. Pada permukaan eksudat pungtata membesar dan

    bergabung. 9ksudat ini dapat mun'ul dan hilang dalam beberapa minggu. elainan ini

    terutama terdiri atas bahan#bahan lipid dan terutama banyak ditemukan pada keadaan

    hiperlipoproteinemia.

    Penemuan klinis pada Retinopati diabeti' nonproli%erati"e termasuk mikroaneurisma,

    perdarahan intraretina, dan e@udat lemak.

    e( Soft e"udateyang sering disebut cotton wool patchesmerupakan iskemia retina. Pada

    pemeriksaan o%talmoskopi akan terlihat ber'ak berwarna kuning bersi%at di%us dan

    berwarna putih. Aiasanya terletak di bagian tepi daerah nonirigasi dan dihubungkan

    dengan iskemia retina.

    6| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    7/15

    otton wool spots umum terlihat pada pasien diabeti' retinopathy.

    1. Perdarahan %lame#shaped

    2. !o%t e@udate

    . otton wool spots

    4. ikroaneurisma

    %( Pembuluh darah baru pada retina biasanya terletak di permukaan jaringan.

    *eo"askularisasi terjadi akibat proli%erasi sel endotel pembuluh darah. :ampak sebagai

    pembuluh yang berkelok#kelok, dalam kelompok#kelompok, dan bentuknya irregular.

    al ini merupakan awal penyakit yang berat pada retinopati diabetes. ula#mula

    terletak di dalam jaringan retina, kemudian berkembang ke daerah preretinal, ke badan

    ka'a. Pe'ahnya neo"askularisasi pada daerah#daerah ini dapat menimbulkan

    perdarahan retina, perdarahan subhialoid &preretinal(, maupun perdarahan badan ka'a.

    Proli%erasi preretinal dari suatu neo"askularisasi biasanya diikuti proli%erasi jaringan

    ganglia dan perdarahan.

    7| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    8/15

    g( 9dema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah makula

    sehingga sangat mengganggu tajam penglihatan pasien.

    h( iperlipidemia suatu keadaan yang sangat jarang, tanda ini akan segera hilang bila

    diberi pengobatan.

    Penyebab utama gangguan penglihatan pada pasien dengan *P+R adalah edema

    ma'ula. 9dema ma'ula disebabkan oleh adanya kebo'oran "askuler dan is'hemia.

    Retinopati diabetes biasanya ditemukan bilateral, simetris, dan progresi%, dengan

    bentuk

    a( Aa'k ground mikroaneurismata, perdarahan ber'ak dan titik, serta edema sirsinata.

    b( akulopati edema retina dan gangguan %ungsi makula

    '( Proli%erasi "askularisasi retina dan badan ka'a

    4. Diagnosis

    8| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    9/15

    +iagnosis retinopati diabetik ditegakan berdasarkan anamnesis, gejala klinis

    dan pemeriksaan o%talmologi.

    Pada anamesa harus ditanyakan mengenai lamanya mederita diabetes militus,

    riwayat penggunaan obat diabetes militus, riwayat penyakit sitemik lain seperti ginjal,

    kelainan pro%il lipid, kadar gula darah dan b-1' terakhir. 8ejala klinis seperti

    keluhan tajam penglihatan, distorsi penglihatan, dan pandangan kabur.

    Pada pemeriksaan o%talmologi baik direk maupun indirek. -danya perdarahan,

    eksudat, mikroaneurisma dan abnormalitas "ena dapat terlihat dengan jelas.

    Pemeriksaan BB- &%undal %luores'ein angiogra%i( merupakan metode diagnosis

    yang paling diper'aya dan juga sangat beman%aat dalam mendeteksi kelainan

    mikro"askuler.

    Pemeriksaan BB- &%undal %luores'ein angiogra%i( dengan penyuntikan %luoresen

    10 intra"ena sebanyak 10 '', 6at warna tersebut akan menunjukkan titik#titik

    kebo'oran kapiler pada %oto yang dibuat se'ara berurutan. Pembuluh darah yang terisi

    kontras %louresens, terlihat perdarahan seperti ber'ak gelap pada angiogra%i, sedangkan

    pada sisi kanan terdapatnya kerusakan pembuluh darah retina yang disebut darah non

    per%usi atau iskemik retina.

    9| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    10/15

    5. Penatala%sanaan

    Pengobatan retinopati diabetik merupakan upaya yang harus dilakukan se'ara

    untuk men'egah atau menunda timbulnya retinopati dan juga untk memperlambat

    perburukan retinopati. :ujuan utama pengobatan retinopati diabetik ialah untuk

    men'egah terjadinya kebutaan permanen. Retinopati yang ditemukan pada stadium

    awal seringkali tidak memerlukan terapi, tetapi 'ukup dengan pengawasan se'ara

    berkala. Pengobatan dianjurkan untuk menghentikan proses kerusakan retina dan bila

    mungkin memperbaiki tajam penglihatan.

    Bokus pengobatan pada pasien retinopati diabetik non proli%erasi tanpa edema

    makula adalah pengobatan hiperglikemia dan penyakit sistemik lainnya. !edangkan

    untuk terapi retinopati diabetik proli%erasi biasanya di indikasikan pengobatan laser

    %otokoagulasi yang se'ara bermakna menurunkan kemungkinan perdarahan massi%

    korpus "itreum dan pelepasan retina dengan 'ara menimbulkan regresi dan pada

    sebagian kasus dapat menghilangkan pembuluh#pembuluh baru tersebut.

    Cntuk penatalaksanaan konser"ati% penglihatan monokuler yang disebabkan

    oleh perdarahan "iterum diabetes pada pasien binokular adalah dengan membiarkan

    terjadinya resolusi spontan dalam beberapa bulan.

    &. SINAR LASER F6T6K6A+ULASI

    !inar laser berman%aat untuk mengobati retinopati diabetika, pengobatan ini

    sangat e%ekti% untuk menutup pembuluh darah yang bo'or. +alam prosedur ini sinar

    laser yang berkekuatan energi tinggi di%okuskan ke bagian retina yang rusak.

    Botokoagulasi laser ditujukan untuk mengurangi kebo'oran pembuluh darah akibat

    mikroaneurisma, mengablasi pembuluh darah yang tersumbat, dan se'ara tidak

    langsung mengurangi risiko neo"askularisasi. Risiko kehilangan penglihatan dapat

    dikurangi sampai dengan 50

    Pada mata dengan !9, Early Treatment Diabteic Retinopathy Study

    &Penelitian Penanganan +ini Retinopati +iabetik( menunjukkan bahwa laser

    %otokoagulasi makula mengurangi resiko kehilangan penglihatan moderat dengan

    persentasi lebih 50. Botokoagulasi makula untuk !9 melibatkan penanganan

    laser %okal untuk mikroaneurisma yang bo'or dan laser %otokagulasi berpola garis pada

    edema makula di%us.

    10| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    11/15

    !uatu uji klinik berskala besar yang dilakukan *ational nstitutes o% ealth di

    -merika serikat jelas menunjukan bahwa pengobatan %otokoagulasi dengan sinar laser

    apabila dilakukan tepat pada waktunya, sangat e%ekti% untuk pasien dengan retinopati

    diabetik proli%erati% dan edema makula.

    ndikasi terapi laser %otokoagulasi

    # Retinopati non proli%erati% dengan edema makula dan tajam penglihatan menrun.

    # Pre Retinopati diabetik proli%erati% paling tidak tiga gejala klinis

    # Retinopati diabetik proli%erati% dengan atau tanpa komplikasi

    # Perdarahan "itreus

    # Retinopati diabetik non prili%erati% dengan katarak

    # Penderita dengan kontrol diabetes yang tidak baik

    # Retinopati diabetik non proli%erati% pada salah satu mata yang mengalami progresi"itas

    omplikasi laser %otokoagulasi

    # Penurunan sensiti"itas terhadap 'ahaya

    # Penurunan tajam penglihatan peri%er

    # Penururnan tajam penglihatan waktu malam hari

    # !kotoma parasternal dan sentral

    # Bibrosis submakula

    # Pelebaran sikatriks jejas laser

    # Perdarahan khorioretina

    Ada tiga tera#i 'oto%oag!lasi dengan laser 7ait! 2

    a. !'atter &panretinal( photo'oagulation, dilakukan pada kasus dengan kemunduran "isus

    yang 'epat dan untuk menghilangkan neo"askuler pada sara% optikus dan permukaan

    retina atau pada sudut 'hamber anterior.

    b. Bo'al photo'oagulation, ditujukan pada mikroaneurisma di %undus posterior yang

    mengalami kebo'oran untuk mengurangi atau menghilangi edema makula

    '. 8rid photo'oagulation, suatau teknik pengguanaan sinar laser dimana pembakaran

    dengan bentuk kisi#kisi diarahkan pada daerah edema.

    11| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    12/15

    ata kanan sebelum dilakukan laser panretinal

    ata kiri setelah dilakukan laser panretinal

    (. INJEKSI ANTI)E+F INTRAITREAL

    +engan menyuntikkan 6at anti perdarahan kedalam bola mata, diharapkan

    pembuluh darah baru yang terbentuk akan mengalami penyusutan.

    .

    . ITREKT60I

    Ditrektomi merupakan tindakan bedah yang dilakukan dengan bius umum

    dikamar operasi. Eika perdarahan banyak, dapat dilakukan operasi untuk membuang

    darah tersebut.Diterktomi dini perlu dilakukan pada pasien yang mengalami kekeruhan

    "itreus dan yang mengalami neo"askularisasi akti%, "itrektomi juga dapat membantu

    bagi pasien dengan neo"askularisasi yang ekstensi% atau yang mengalami proli%erasi

    %ibro"askular.

    +alam hal ini "itreus yang penuh darah akan dikeluarkan dan diganti dengan

    'airan jernih. !ekitar 70 pasien yang menjalani operasi bedah "itrektomi mengalami

    perbaikan yang signi%ikan pada penglihatannya. Penentuan waktu operasi pada masing#masing pasien tergantung derajat kerusakan pada mata dan pada kondisi mata yang

    satu lagi. al pertama dan penting untuk pengobatan adalah mengontrol kadar gula

    darah sehingga tetap berada dalam rentang nilai normal. +engan demikian, keparahan

    penyakit dapat dihindari. Pada retinopati yang mengalami perdarahan dapat dilakukan

    %o'al laser treatment untuk menghentikannya.

    ndikasi "iterktomi

    # -blasio retina

    # Perdarahan "itreus setelah %otokoaglasi

    # Retinopati diabetik proli%erasi berat

    12| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    13/15

    # Perdarahan "itreus yang tidak mengalami perbaikan.

    8. Prognosis

    Pada mata yang mengalami edema makular dan iskemik yang bermakna akan

    memiliki prognosa lebih buruk dengan atau tanpa terapi laser, dari pada mata dengan

    edema dan per%usi yang realti% baik.

    9. Pen-ega:an

    etode pen'egahan retinopati diabetik saat ini meliputi kontrol glukosa darah,

    kontrol tekanan darah,masalah jantung, obesitas harus dikendalikan dan diperhatikan.

    ontrol glukosa darah yang baik merupakan dasar dalam men'egah timbulnyaretinopati diabetik atau memburuknya retinopati diabteik yang sudah ada. asil

    penelitian dari +: dan C+! tersebut memperlihatkan bahwa meskipun kontrol

    glukosa darah se'ara intensi% tidak dapat men'egah terjadinya retinopati se'ara

    sempurna, namun dapat mengurangi resiko timbulnya retinopati diabetik dan

    memburuknya retinopati diabetik yang sudah ada. !e'ara klinik kontrol glukosa darah

    yang baik dapat melindungi "isus dan mengurangi risiko kemungkinan menjalani

    terapi %otokoagulasi dengan sinar laser.

    13| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    14/15

    PENUTUP

    .

    Retinopati termasuk salah satu komplikasi mikro"askuler dari diabetes.

    Retinopati diabetik suatu mikroangiopati progresi% yang ditandai dengan kerusakan dan

    sumbatan pembuluh#pembuluh halus darah retina.

    Retinopati diabetik dapat dibagi diklasi%ikasikan menjadi tipe proli%erati%,

    nonproli%erati%, :ipe nonproli%erati% ringan ditandai minimal 1 mikroaneurisma. :ipe

    nonproli%erati% sedang ditandai mikroaneurisma luas, perdarahan intraretinal &%lame#

    shaped hemorrhage(, permukaan "ena yang tidak rata &"enous beading(.

    +apat ditemukan 'otton wool spots.:ipe nonproli%erati% berat ditandai dengan adanya

    'otton wool spots, "enous beading, dan abnormalitas mikro"askuler intraretinal.

    Fang membedakan berat dan sedang adalah adanya perdarahan intraretina di ke#4

    kuadran, "enous beading di 2 kuadran, atau abnormalitas mikro"askuler intraretinal di 1

    kuadran. Fang membedakan tipe proli%erati% dan nonproli%erati% adalah adanya

    neo"askularisasi pada retina atau adanya perdarahan "itreous.

    14| P a g e

  • 7/21/2019 77772221-Refer-At

    15/15

    Cntuk membantu daignosis pada retinopati diabetik dapat digunakan pemeriksaan

    BB- &%undal %luores'ein angiogra%i( yang berman%aat dalam mendeteksi kelainan

    mikro"askuler retinopati diabetik.

    :erapi %oatokoagulasi dengan menggnakan laser dapat memperke'il resiko

    penurunan penglihatan dan meningkatkan kemungkinan perbaikan %ungsi penglihatan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. lyas !idarta, Pro%. +r. , !p., lmu Penyakit mata. 9disi . Aalai Penerbit BC.

    Eakarta 2005

    2. +iabeti' retinophaty. httpwww."rmy.'om +iunduh pada tanggal 2) 3ktober 2011.

    Pukul 20.00 GA

    . Rahmawati RH.+iabetik Retinopati.edan lmu Penyakit ata B C!C .-dam

    malik.2007.4#7

    4. Daughan +8, -sbury :,9"a PR. 3%talmologi umum. 9disi ke 14. Eakarta Gidya

    edika. 2000.5. Pato%isiologi retinopati diabetik. httpwww.de'%inder.htm +iunduh pada tanggal 2)

    3ktober 2011. Pukul 1$.00 GA

    ). Retinopati#diabetik#nonproli%erati%httpwww.'etrion.'om +iunduh pada tanggal 2)

    3ktober 2011. Pukul 20.20 GA

    15| P a g e

    http://www.vrmy.com/http://www.decfinder.htm/http://www.vrmy.com/http://www.decfinder.htm/