77772221-refer-at
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
1/15
PENDAHULUAN
Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan paling sering ditemukan
pada usia dewasa antara 20 sampai 74 tahun. Pasien diabetes memiliki resiko 25 kali
lebih mudah mengalami kebutaan dibanding nondiabetes. Resiko mengalami retinopati
pada pasien diabetes meningkat sejalan dengan lamanya diabetes. Pada waktu
diagnosis diabetes tipe 1 ditegakan, retinopati hanya ditemukan hanya kurang dari 5
pasien. !etelah 10 tahun pre"alensi meningkat menjadi 40#50 dan sesudah 20 tahun
lebih dari $0 pasien sudah menderita retinopati diabetik. Pada diabetes tipe 2 ketika
diagnosis ditegakan, sekitar 25 sudah menderita retinopati diabetik nonproli%erati%
&ba'kground retinopathy(. !etelah 20 tahun, pre"alensi retinopati diabetik meningkat
menjadi lebih dari )0 dalam berbagai derajat. Retinopati diabetik nonproli%erati%
&*P+RNonproliverative diabetic retinopathy( merupakan bentuk yang paling sering
ditemukan pada retinopati diabetik.
Retinopati diabetika merupakan penyebab utama kebutaan di -merika serikat
pada pasien berumur 20#)4 tahun. ira#kira /0 kebutaan pada umur 20#)4 tahun
disebabkan oleh retinopati diabetik. Pre"alensi kebutaan oleh karena retinopati diabetik
di ndonesia adalah 52,. eskipun retinopati diabetik tidak dapat di'egah dan
disembuhkan se'ara total, banyak kasus kebutaan dapat dihindari oleh karena
kemajuan manajemen terapi diabetes melitus dan retinopati diabetik. +iagnosis awal,
pengobatan yang intensi% dan kontrol rutin merupakan hal yang sangat diperlukan pada
pasien diabetes, dimana dapat mengurangi resiko kebutaan se'ara signi%ikan.
Pengobatan yang intensi% untuk mengontrol konsentrasi gula darah sampai batas
normal telah terbukti dapat menurunkan resiko berkembangnya retinopati diabetik
sebanyak 7) persen. ebutaan yang disebabkan oleh retinopati diabetik dapat di'egah
setiap tahunnya jika dideteksi se'ara dini. 3leh karena itu, perlu waktu yang optimal
untuk terapi sebelum pasien mengeluhkan gejala penglihatan.
1| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
2/15
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi, Fisiologi dan Histologi Retina
Retina merupakan suatu struktur berlapis ganda dari %otoreseptor dan sel sara%.
esehatan dan akti"itas metabolisme retina sangat tergantung pada jaringan kapiler
retina. apiler retina membentuk jaringan yang menyebar ke seluruh permukaan retina
ke'uali suatu daerah yang disebut %o"ea. elainan dasar dari berbagai bentuk retinopati
diabetik terletak pada kapiler retina tersebut. +inding kapiler retina terdiri dari tiga
lapisan dari luar ke dalam yaitu sel perisit, membrana basalis dan sel endotel.!el perisit dan sel endotel dihubungkan oleh pori yang terdapat pada membran
sel yang terletak di antara keduanya. +alam keadaan normal, perbandingan jumlah sel
perisit dan sel endotel kapiler retina adalah 11 sedangkan pada kapiler peri%er yang
lain perbandingan tersebut men'apai 201. !el perisit ber%ungsi mempertahankan
struktur kapiler, mengatur kontraktilitas, membantu mempertahankan %ungsi barrier
dan transportasi kapiler serta mengendalikan proli%erasi endotel. embran basalis
ber%ungsi sebagai barrier dengan mempertahankan permeabilitas kapiler agar tidak
terjadi kebo'oran. !el endotel saling berikatan erat satu sama lain dan bersama#sama
dengan matriks ekstrasel dari membran basalis membentuk barrier yang bersi%at
selekti% terhadap beberapa jenis protein dan molekul ke'il termasuk bahan kontras
%luoresensi yang digunakan untuk diagnosis penyakit kapiler retina.
B. Jaras is!al
". Retino#ati Dia$eti%
&. De'inisi
Retinopati diabetes adalah kelainan retina &retinopati( yang ditemukan pada
penderita diabetes mellitus. Retinopati diabetes merupakan penyulit penyakit diabetes
yang paling penting. al ini disebabkan karena insidennya yang 'ukup tinggi yaitu
men'apai 40#50 penderita diabetes dan prognosisnya yang kurang baik terutama bagi
penglihatan.
2| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
3/15
(. Etio)#atogenesis
eskipun penyebab retinopati diabetik sampai saat ini belum diketahui se'ara
pasti, namun keadaan hiperglikemia yang berlangsung lama dianggap sebagai %aktor
risiko utama. -da proses biokimiawi yang terjadi pada hiperglikemia yang diduga
berkaitan dengan timbulnya retinopati diabetik yaitu jalur poliol, glikasi nonen6imatik,
dan pembentukan protein kinase . !elain pengaruh hiperglikemia melalui berbagai
jalur metabolisme, sejumlah %aktor lain yang terkait dengan diabetes mellitus seperti
peningkatan agregasi trombosit, peningkatan agregasi eritrosit, "iskositas darah,
hipertensi, peningkatan lemak darah dan %aktor pertumbuhan, diduga turut juga
berperan dalam timbulnya retinopati diabetik.
a* Jal!r Poliol
iperglikemia yang berlangsung lama akan menyebabkan produksi berlebihan
serta akumulasi dari poliol, yaitu senyawa gula dan alkohol, dalam jaringan termasuk
di lensa dan sara% optik. !alah satu si%at dari senyawa poliol ialah tidak dapat melewati
membrana basalis sehingga akan tertimbun dalam jumlah yang banyak di dalam sel.
!enyawa poliol menyebabkan peningkatan tekanan osmotik sel dan menimbulkan
gangguan mor%ologi maupun %ungsional sel.
$* +li%asi Nonenimati%
8likasi nonen6imatik terhadap protein dan asam deoksiribonukleat &+*-( yang
terjadi selama hiperglikemia dapat menghambat akti"itas en6im dan keutuhan +*-.
Protein yang terglikosilasi membentuk radikal bebas dan akan menyebabkan
perubahan %ungsi sel.
-* Protein Kinase "
Protein inase &P( diketahui memiliki pengaruh terhadap permeabilitas
"askular, kontraktilitas, sintesis membrana basalis dan proli%erasi sel "askular. +alam
kondisi hiperglikemia, akti"itas P di retina dan sel endotel meningkat akibat
peningkatan sintesis de novo dari diasilgliserol, yaitu suatu regulator P, dari
glukosa.
3| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
4/15
. Pato'isiologi
Perubahan histopatologi kapiler retina pada retinopati diabetik dimulai dari
penebalan membrana basalis, hilangnya perisit dan proli%erasi endotel dimana pada
keadaan lanjut perbandingan antara sel endotel dan sel perisit dapat men'apai 101.
Pato%isiologi retinopati diabetik melibatkan 5 proses dasar yang terjadi di tingkat
kapiler yaitu
1( Pembentukan mikroaneurisma
2( Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
( Penyumbatan pembuluh darah
4( Proli%erasi pembuluh darah baru &neovascular( dan jaringan %ibrosa di retina
5( ontraksi dari jaringan %ibrosis kapiler dan jaringan "itreus.
Penyumbatan dan hilangnya per%usi &nonperfusion( menyebabkan iskemia retina
sedangkan kebo'oran dapat terjadi pada semua komponen darah. ebutaan akanretinopati diabetik dapat terjadi melalui beberapa mekanisme berikut
1( 9dema makula atau nonper%usi kapiler
2( Pembentukan pembuluh darah baru pada retinopati diabetik proli%erati% dan kontraksi
jaringan %ibrosis menyebabkan ablasio retina &retinal detachment(
( Pembuluh darah baru yang terbentuk menimbulkan perdarahan preretina dan "itreus
4( Pembentukan pembuluh darah baru dapat menimbulkan glau'oma
Perdarahan adalah bagian dari stadium retinopati proli%erati% dan merupakan
penyebab utama dari kebutaan permanen. !elain itu, kontraksi dari jaringan
%ibro"askular yang menyebabkan ablasio retina &terlepasnya lapisan retina( juga
merupakan salah satu penyebab kebutaan pada retinopati diabetik proli%erati%
/. Klasi'i%asi
Pada umumnya klasi%ikasi didasarkan atas beratnya perubahan mikro"askular
retina dan ada atau tidak adanya pembentukan pembuluh darah baru di retina.Early
Treatment Diabetic Retinopathy Study Research Group &9:+R!( membagi retinopati
diabetik atas nonproli%erati% dan proli%erati%. Pertemuan Airlie House membagi
retinopati diabetik atas stadium yaitu stadium nonproli%erati%, preproli%erati%, danproli%erati%. Retinopati diabetik digolongkan sebagai retinopati diabetik nonproli%erati%
&R+*P( apabila hanya ditemukan perubahan mikro"askular dalam retina. elainan
%undus pada R+*P dapat berupa mikroaneurisma atau kelainan intraretina yang
disebut intraretinal microvascular abnormalities &R-( akibat peningkatan
permeabilitas kapiler. Penyumbatan kapiler retina akan menimbulkan hambatan per%usi
yang se'ara klinik ditandai dengan perdarahan, kelainan "ena dan R-. skemia
retina akibat hambatan per%usi akan merangsang proli%erasi pembuluh darah baru
4| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
5/15
&neo"askular(. *eo"askular merupakan tanda khas retinopati diabetik proli%erati%
&R+P(.
a* Retino#ati dia$eti% non#roli'erati'
1( Retinopati nonproli%erati% minimal terdapat ; 1 tanda berupa dilatasi "ena,
mikroaneurisma, perdarahan intraretina yang ke'il atau eksudat keras.2( Retinopati nonproli%erati% ringan sampai sedang terdapat ; 1 tanda berupa dilatasi
"ena derajat ringan, perdarahan, eksudat keras, eksudat lunak atau R-.
( Retinopati nonproli%erati% berat terdapat ; 1 tanda berupa perdarahan dan
mikroaneurisma pada 4 kuadran retina, dilatasi "ena pada 2 kuadran, atau R- pada
1 kuadran.
4( Retinopati nonproli%erati% sangat berat ditemukan ; 2 tanda pada retinopati
nonproli%erati% berat.
$* Retino#ati dia$eti% #roli'erati'
1( Retinopati proli%erati% ringan &tanpa risiko tinggi( bila ditemukan minimal adanya
neo"askular pada diskus &new vessels on disc [ND!( yang men'akup < = dari daerah
diskus tanpa disertai perdarahan preretina atau "itreus> atau neo"askular dimana saja di
retina &new vessels elsewhere [NE!(tanpa disertai perdarahan preretina atau "itreus.
2( Retinopati proli%erati% risiko tinggi apabila ditemukan atau 4 dari %aktor risiko
sebagai berikut
ditemukan pembuluh darah baru dimana saja di retina
ditemukan pembuluh darah baru pada atau dekat diskus optikus
pembuluh darah baru yang tergolong sedang atau berat yang men'akup ? = diskus
perdarahan "itreus.
-danya pembuluh darah baru yang jelas pada diskus optikus atau setiap adanya
pembuluh darah baru yang disertai perdarahan, merupakan 2 gambaran yang paling
sering ditemukan pada retinopati proli%erati% dengan resiko tinggi.
Klasi'i%asi men!r!t Bagian 0ata FK UI1RS"02
# +erajat . :erdapat mikroaneurisma dengan atau tanpa eksudat lemak pada %undus
okuli.
# +erajat . :erdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan ber'ak dengan atau tanpaeksudat lemak pada %undus okuli.
# +erajat . :erdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan ber'ak, terdapat
neo"askularisasi dan proli%erasi pada %undus okuli.
3. +am$aran Klinis
Retinopati merupakan gejala diabetes mellitus utama pada mata, dimana
ditemukan pada retina
a( ikroaneurismata, merupakan penonjolan dinding kapiler, terutama daerah "ena
dengan bentuk berupa bintik merah ke'il yang terletak dekat pembuluh darah terutama
5| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
6/15
polus posterior. ikroaneurismata merupakan kelainan diabetes mellitus dini pada
mata
b( Perdarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan ber'ak yang biasanya terletak dekat
mikroaneurismata di polus posterior. Perdarahan terjadi akibat gangguan permeabilitas
pada mikroaneurismata, atau karena pe'ahnya kapiler.
'( +ilatasi pembuluh darah balik &"ena( dengan lumennya irregular dan berkelok#kelok,
bentuk ini seakan#akan dapat memberikan perdarahan tapi hal ini tidaklah demikian.
al ini terjadi akibat kelainan sirkulasi dan kadang#kadang disertai kelainan endotel
dan eksudasi plasma.
d( Hard e"udate merupakan in%iltrasi lipid ke dalam retina. 8ambarannya khusus yaitu
irregular, kekuning#kuningan. Pada permukaan eksudat pungtata membesar dan
bergabung. 9ksudat ini dapat mun'ul dan hilang dalam beberapa minggu. elainan ini
terutama terdiri atas bahan#bahan lipid dan terutama banyak ditemukan pada keadaan
hiperlipoproteinemia.
Penemuan klinis pada Retinopati diabeti' nonproli%erati"e termasuk mikroaneurisma,
perdarahan intraretina, dan e@udat lemak.
e( Soft e"udateyang sering disebut cotton wool patchesmerupakan iskemia retina. Pada
pemeriksaan o%talmoskopi akan terlihat ber'ak berwarna kuning bersi%at di%us dan
berwarna putih. Aiasanya terletak di bagian tepi daerah nonirigasi dan dihubungkan
dengan iskemia retina.
6| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
7/15
otton wool spots umum terlihat pada pasien diabeti' retinopathy.
1. Perdarahan %lame#shaped
2. !o%t e@udate
. otton wool spots
4. ikroaneurisma
%( Pembuluh darah baru pada retina biasanya terletak di permukaan jaringan.
*eo"askularisasi terjadi akibat proli%erasi sel endotel pembuluh darah. :ampak sebagai
pembuluh yang berkelok#kelok, dalam kelompok#kelompok, dan bentuknya irregular.
al ini merupakan awal penyakit yang berat pada retinopati diabetes. ula#mula
terletak di dalam jaringan retina, kemudian berkembang ke daerah preretinal, ke badan
ka'a. Pe'ahnya neo"askularisasi pada daerah#daerah ini dapat menimbulkan
perdarahan retina, perdarahan subhialoid &preretinal(, maupun perdarahan badan ka'a.
Proli%erasi preretinal dari suatu neo"askularisasi biasanya diikuti proli%erasi jaringan
ganglia dan perdarahan.
7| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
8/15
g( 9dema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah makula
sehingga sangat mengganggu tajam penglihatan pasien.
h( iperlipidemia suatu keadaan yang sangat jarang, tanda ini akan segera hilang bila
diberi pengobatan.
Penyebab utama gangguan penglihatan pada pasien dengan *P+R adalah edema
ma'ula. 9dema ma'ula disebabkan oleh adanya kebo'oran "askuler dan is'hemia.
Retinopati diabetes biasanya ditemukan bilateral, simetris, dan progresi%, dengan
bentuk
a( Aa'k ground mikroaneurismata, perdarahan ber'ak dan titik, serta edema sirsinata.
b( akulopati edema retina dan gangguan %ungsi makula
'( Proli%erasi "askularisasi retina dan badan ka'a
4. Diagnosis
8| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
9/15
+iagnosis retinopati diabetik ditegakan berdasarkan anamnesis, gejala klinis
dan pemeriksaan o%talmologi.
Pada anamesa harus ditanyakan mengenai lamanya mederita diabetes militus,
riwayat penggunaan obat diabetes militus, riwayat penyakit sitemik lain seperti ginjal,
kelainan pro%il lipid, kadar gula darah dan b-1' terakhir. 8ejala klinis seperti
keluhan tajam penglihatan, distorsi penglihatan, dan pandangan kabur.
Pada pemeriksaan o%talmologi baik direk maupun indirek. -danya perdarahan,
eksudat, mikroaneurisma dan abnormalitas "ena dapat terlihat dengan jelas.
Pemeriksaan BB- &%undal %luores'ein angiogra%i( merupakan metode diagnosis
yang paling diper'aya dan juga sangat beman%aat dalam mendeteksi kelainan
mikro"askuler.
Pemeriksaan BB- &%undal %luores'ein angiogra%i( dengan penyuntikan %luoresen
10 intra"ena sebanyak 10 '', 6at warna tersebut akan menunjukkan titik#titik
kebo'oran kapiler pada %oto yang dibuat se'ara berurutan. Pembuluh darah yang terisi
kontras %louresens, terlihat perdarahan seperti ber'ak gelap pada angiogra%i, sedangkan
pada sisi kanan terdapatnya kerusakan pembuluh darah retina yang disebut darah non
per%usi atau iskemik retina.
9| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
10/15
5. Penatala%sanaan
Pengobatan retinopati diabetik merupakan upaya yang harus dilakukan se'ara
untuk men'egah atau menunda timbulnya retinopati dan juga untk memperlambat
perburukan retinopati. :ujuan utama pengobatan retinopati diabetik ialah untuk
men'egah terjadinya kebutaan permanen. Retinopati yang ditemukan pada stadium
awal seringkali tidak memerlukan terapi, tetapi 'ukup dengan pengawasan se'ara
berkala. Pengobatan dianjurkan untuk menghentikan proses kerusakan retina dan bila
mungkin memperbaiki tajam penglihatan.
Bokus pengobatan pada pasien retinopati diabetik non proli%erasi tanpa edema
makula adalah pengobatan hiperglikemia dan penyakit sistemik lainnya. !edangkan
untuk terapi retinopati diabetik proli%erasi biasanya di indikasikan pengobatan laser
%otokoagulasi yang se'ara bermakna menurunkan kemungkinan perdarahan massi%
korpus "itreum dan pelepasan retina dengan 'ara menimbulkan regresi dan pada
sebagian kasus dapat menghilangkan pembuluh#pembuluh baru tersebut.
Cntuk penatalaksanaan konser"ati% penglihatan monokuler yang disebabkan
oleh perdarahan "iterum diabetes pada pasien binokular adalah dengan membiarkan
terjadinya resolusi spontan dalam beberapa bulan.
&. SINAR LASER F6T6K6A+ULASI
!inar laser berman%aat untuk mengobati retinopati diabetika, pengobatan ini
sangat e%ekti% untuk menutup pembuluh darah yang bo'or. +alam prosedur ini sinar
laser yang berkekuatan energi tinggi di%okuskan ke bagian retina yang rusak.
Botokoagulasi laser ditujukan untuk mengurangi kebo'oran pembuluh darah akibat
mikroaneurisma, mengablasi pembuluh darah yang tersumbat, dan se'ara tidak
langsung mengurangi risiko neo"askularisasi. Risiko kehilangan penglihatan dapat
dikurangi sampai dengan 50
Pada mata dengan !9, Early Treatment Diabteic Retinopathy Study
&Penelitian Penanganan +ini Retinopati +iabetik( menunjukkan bahwa laser
%otokoagulasi makula mengurangi resiko kehilangan penglihatan moderat dengan
persentasi lebih 50. Botokoagulasi makula untuk !9 melibatkan penanganan
laser %okal untuk mikroaneurisma yang bo'or dan laser %otokagulasi berpola garis pada
edema makula di%us.
10| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
11/15
!uatu uji klinik berskala besar yang dilakukan *ational nstitutes o% ealth di
-merika serikat jelas menunjukan bahwa pengobatan %otokoagulasi dengan sinar laser
apabila dilakukan tepat pada waktunya, sangat e%ekti% untuk pasien dengan retinopati
diabetik proli%erati% dan edema makula.
ndikasi terapi laser %otokoagulasi
# Retinopati non proli%erati% dengan edema makula dan tajam penglihatan menrun.
# Pre Retinopati diabetik proli%erati% paling tidak tiga gejala klinis
# Retinopati diabetik proli%erati% dengan atau tanpa komplikasi
# Perdarahan "itreus
# Retinopati diabetik non prili%erati% dengan katarak
# Penderita dengan kontrol diabetes yang tidak baik
# Retinopati diabetik non proli%erati% pada salah satu mata yang mengalami progresi"itas
omplikasi laser %otokoagulasi
# Penurunan sensiti"itas terhadap 'ahaya
# Penurunan tajam penglihatan peri%er
# Penururnan tajam penglihatan waktu malam hari
# !kotoma parasternal dan sentral
# Bibrosis submakula
# Pelebaran sikatriks jejas laser
# Perdarahan khorioretina
Ada tiga tera#i 'oto%oag!lasi dengan laser 7ait! 2
a. !'atter &panretinal( photo'oagulation, dilakukan pada kasus dengan kemunduran "isus
yang 'epat dan untuk menghilangkan neo"askuler pada sara% optikus dan permukaan
retina atau pada sudut 'hamber anterior.
b. Bo'al photo'oagulation, ditujukan pada mikroaneurisma di %undus posterior yang
mengalami kebo'oran untuk mengurangi atau menghilangi edema makula
'. 8rid photo'oagulation, suatau teknik pengguanaan sinar laser dimana pembakaran
dengan bentuk kisi#kisi diarahkan pada daerah edema.
11| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
12/15
ata kanan sebelum dilakukan laser panretinal
ata kiri setelah dilakukan laser panretinal
(. INJEKSI ANTI)E+F INTRAITREAL
+engan menyuntikkan 6at anti perdarahan kedalam bola mata, diharapkan
pembuluh darah baru yang terbentuk akan mengalami penyusutan.
.
. ITREKT60I
Ditrektomi merupakan tindakan bedah yang dilakukan dengan bius umum
dikamar operasi. Eika perdarahan banyak, dapat dilakukan operasi untuk membuang
darah tersebut.Diterktomi dini perlu dilakukan pada pasien yang mengalami kekeruhan
"itreus dan yang mengalami neo"askularisasi akti%, "itrektomi juga dapat membantu
bagi pasien dengan neo"askularisasi yang ekstensi% atau yang mengalami proli%erasi
%ibro"askular.
+alam hal ini "itreus yang penuh darah akan dikeluarkan dan diganti dengan
'airan jernih. !ekitar 70 pasien yang menjalani operasi bedah "itrektomi mengalami
perbaikan yang signi%ikan pada penglihatannya. Penentuan waktu operasi pada masing#masing pasien tergantung derajat kerusakan pada mata dan pada kondisi mata yang
satu lagi. al pertama dan penting untuk pengobatan adalah mengontrol kadar gula
darah sehingga tetap berada dalam rentang nilai normal. +engan demikian, keparahan
penyakit dapat dihindari. Pada retinopati yang mengalami perdarahan dapat dilakukan
%o'al laser treatment untuk menghentikannya.
ndikasi "iterktomi
# -blasio retina
# Perdarahan "itreus setelah %otokoaglasi
# Retinopati diabetik proli%erasi berat
12| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
13/15
# Perdarahan "itreus yang tidak mengalami perbaikan.
8. Prognosis
Pada mata yang mengalami edema makular dan iskemik yang bermakna akan
memiliki prognosa lebih buruk dengan atau tanpa terapi laser, dari pada mata dengan
edema dan per%usi yang realti% baik.
9. Pen-ega:an
etode pen'egahan retinopati diabetik saat ini meliputi kontrol glukosa darah,
kontrol tekanan darah,masalah jantung, obesitas harus dikendalikan dan diperhatikan.
ontrol glukosa darah yang baik merupakan dasar dalam men'egah timbulnyaretinopati diabetik atau memburuknya retinopati diabteik yang sudah ada. asil
penelitian dari +: dan C+! tersebut memperlihatkan bahwa meskipun kontrol
glukosa darah se'ara intensi% tidak dapat men'egah terjadinya retinopati se'ara
sempurna, namun dapat mengurangi resiko timbulnya retinopati diabetik dan
memburuknya retinopati diabetik yang sudah ada. !e'ara klinik kontrol glukosa darah
yang baik dapat melindungi "isus dan mengurangi risiko kemungkinan menjalani
terapi %otokoagulasi dengan sinar laser.
13| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
14/15
PENUTUP
.
Retinopati termasuk salah satu komplikasi mikro"askuler dari diabetes.
Retinopati diabetik suatu mikroangiopati progresi% yang ditandai dengan kerusakan dan
sumbatan pembuluh#pembuluh halus darah retina.
Retinopati diabetik dapat dibagi diklasi%ikasikan menjadi tipe proli%erati%,
nonproli%erati%, :ipe nonproli%erati% ringan ditandai minimal 1 mikroaneurisma. :ipe
nonproli%erati% sedang ditandai mikroaneurisma luas, perdarahan intraretinal &%lame#
shaped hemorrhage(, permukaan "ena yang tidak rata &"enous beading(.
+apat ditemukan 'otton wool spots.:ipe nonproli%erati% berat ditandai dengan adanya
'otton wool spots, "enous beading, dan abnormalitas mikro"askuler intraretinal.
Fang membedakan berat dan sedang adalah adanya perdarahan intraretina di ke#4
kuadran, "enous beading di 2 kuadran, atau abnormalitas mikro"askuler intraretinal di 1
kuadran. Fang membedakan tipe proli%erati% dan nonproli%erati% adalah adanya
neo"askularisasi pada retina atau adanya perdarahan "itreous.
14| P a g e
-
7/21/2019 77772221-Refer-At
15/15
Cntuk membantu daignosis pada retinopati diabetik dapat digunakan pemeriksaan
BB- &%undal %luores'ein angiogra%i( yang berman%aat dalam mendeteksi kelainan
mikro"askuler retinopati diabetik.
:erapi %oatokoagulasi dengan menggnakan laser dapat memperke'il resiko
penurunan penglihatan dan meningkatkan kemungkinan perbaikan %ungsi penglihatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. lyas !idarta, Pro%. +r. , !p., lmu Penyakit mata. 9disi . Aalai Penerbit BC.
Eakarta 2005
2. +iabeti' retinophaty. httpwww."rmy.'om +iunduh pada tanggal 2) 3ktober 2011.
Pukul 20.00 GA
. Rahmawati RH.+iabetik Retinopati.edan lmu Penyakit ata B C!C .-dam
malik.2007.4#7
4. Daughan +8, -sbury :,9"a PR. 3%talmologi umum. 9disi ke 14. Eakarta Gidya
edika. 2000.5. Pato%isiologi retinopati diabetik. httpwww.de'%inder.htm +iunduh pada tanggal 2)
3ktober 2011. Pukul 1$.00 GA
). Retinopati#diabetik#nonproli%erati%httpwww.'etrion.'om +iunduh pada tanggal 2)
3ktober 2011. Pukul 20.20 GA
15| P a g e
http://www.vrmy.com/http://www.decfinder.htm/http://www.vrmy.com/http://www.decfinder.htm/