acara v & vi

Upload: denny-andrya-tanfidyah

Post on 23-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    1/13

    ACARA V

    KONSISTENSI TANAH

    ABSTRAK

    Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah kali ini berjuul K!nsistensi Tanah ilaksanakan "aa tan##al $%

    &aret $'%( i )ab!rat!rium Tanah *mum+ ,urusan Ilmu Tanah+ akultas Pertanian+ *ni.ersitas

    /ajah &aa+ 0!#1akarta2 Praktikum kali ini ilakukan bertujuan untuk meneta"kan k!nsistensi tanah

    alam keaaan kerin# atau lembab2 K!nsistensi tanah menunjukkan erajat k!hesi an ahesi iantara

    "artikel-"artikel tanah2 K!nsistensi basah meru"akan "eneta"an k!nsistensi tanah "aa k!nisi kaar

    air tanah i atas ka"asitas la"an#2 K!nsistensi kerin# meru"akan "eneta"an k!nsistensi tanah "aa

    k!nisi kaar air kerin# uara2 Tanah-tanah 1an# i"akai "aa "er3!baan ini 1aitu tanah Al4is!l+

    Entis!l+ *ltis!l+ Vertis!l+ an &!llis!l

    Kata Kun3i 5 K!nsistensi tanah+ k!nsistensi basah+ k!nsistensi kerin#

    PEN/ANTAR

    Pengolahan tanah yang tepat sangat

    membantu keberhasilan penanaman yang

    diusahakan. Pengolahan tanah untuk media

    pertumbuhan dan perkembangan tanaman

    sebaiknya dilakukan pada keadaan air yangtepat, yaitu tidak terlalu kering dan tidak

    terlalu basah. Hal ini dimaksudkan agar tidak

    merusak struktur tanah.

    Untuk menyatakan derajat hubungan

    antara partikel-partikel tanah dengan

    kandungan air tanah digunakan angka-angka

    konsistensi. Berdasarkan hal tersebut diatas

    maka konsistensi tanah dapat didefinisikansebagai :

    a. Suatu sifat yang menunjukkan derajat

    kohesi dan adhesi diantara partikel partikel

    tanah;

    b. etahanan massa suatu tanah terhadap

    perubahan bentuk yang diakibatkan oleh

    tekanan dan berbagai kekuatan yang

    mempengaruhi bentuk tanah.

    Penetapan konsistensi tanah dilakukan !

    "ara yaitu se"ara kualitatif dan se"ara

    kuantitatif. Prinsip penetapan se"ara kualitatif

    adalah penentuan ketahanan massa tanah

    terhadap remasan, tekanan atau pijitan tangan

    pada berbagai kadar air tanah. Penetapan

    konsistensi tanah se"ara kualitatif serimg

    diistilahkan sebagai penentuan angka #tterbeg

    karena #tterbeg adalah pelopor penetapan

    batas-batas konsistensi tanah yang dinyatakan

    dengan angka kandungan pada batas "air dan

    batas plastis $lekat% suatu tanah $&enny,

    !''(%.

    )anah-tanah yang mempunyai konsistensi

    baik umumnya mudah diolah dan tidak

    melekat pada alat pengolah tanah. Penetapan

    konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga

    kondisi, yaitu: basah, lembab, dan kering.

    onsistensi basah merupakan penetapan

    konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah

    di atas kapasitas lapang $field "appa"ity%.

    onsistensi lembab merupakan penetapan

    konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    2/13

    sekitar kapasitas lapang $Boul et al., *(+'%

    onsistensi kering merupakan penetapan

    konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah

    kering udara. leh karena itu pentingnya

    mengetahui konsistensi tanah untuk

    mengetahui tanah tersebut layak apa tidak

    untuk dikelola sebagai lahan pertanian.

    ara penetapan konsistensi untuk

    kondisi lembab dan kering ditentukan dengan

    meremas segumpal tanah. #pabila gumpalan

    tersebut mudah han"ur, maka tanah dinyatakan

    berkonsistensi gembur untuk kondisi lembab

    atau lunak untuk kondisi kering. #pabila

    gumpalan tanah sukar han"ur dengan "ara

    remasan tersebut maka tanah dinyatakan

    berkonsistensi teguh untuk kondisi lembab

    atau keras untuk kondisi kering. alam

    keadaan basah ditentukan mudah tidaknya

    melekat pada jari, yaitu kategori: melekat atau

    tidak melakat. Selain itu, dapat pula

    berdasarkan mudah tidaknya membentuk

    bulatan, yaitu: mudah membentuk bulatan atau

    sukar membentuk bulatan; dan

    kemampuannya mempertahankan bentuk

    tersebut $plastis atau tidak plastis% $&ijarnako

    et al., !''/%

    )anah lunak, dikatakan memiliki

    konsistensi lunak ketika tanah tampak basah.alam keadaann kering, tanah lunak bisa jadi

    memiliki konsistensi gembur. )anah lengket,

    air terhubung ke sebagian besar air tanah pada

    tekanan yang sama yang ada pada seluruh

    tanah. leh karena itu, titik lengket adalah

    kadar air dimana adhesi maksimum terjadi dan

    dimana tanah normal diolah. )anah "air,

    kelembapan tanah mendekati saturasi

    $kejenuhan% dan sifat tanah seperti "airan

    kental $Saras0ati, !''1%.

    )anah kohesif adalah tanah yang

    memiliki ikatan antar butiran yang kuat.Hal ini

    terjadi karena ikatan antar muatan yang

    terdapat disisi butiran sangat kuat. 2aya yang

    bekerja antar butiran disebut juga gaya 3an

    er &aals, yaitu gaya tarik menarik atau tolak

    menolak karena perbedaan muatan yang

    dikandungnya. Salah satu jenis tanah yang

    termasuk tanah kohesi adalah tanah

    lempung.Se"ara 4isual tanah lempung

    memang memiliki ikatan antar butiran $sifat

    kohesi% yang besar. Hal ini dapat dibuktikan

    se"ara sederhana, yaitu apabila kita injak tanah

    lempung, pada umumya sebagian tanah yang

    kita injak akan menempel dialas kaki kita.

    #pabila tanahyang berbutir halus mengandung

    mineral lempung, maka tanah tersebut dapat

    diremas-remas $remolded% tanpa menimbulkan

    retakan.Sifat kohesif ini disebabkan adanya air

    yang terserap $adsorbed water% di sekeliling

    partikel lempung $3oroney et al., !''!%

    onsistensi tanah juga mempunyai

    hubungan dengan tekstur tanah. )anah pasir

    biasanya tak lekat, tak liat dan lepas.

    Sebaliknya tanah lempung-berat ber-konsistensi sangat liat, sangat teguh, dan keras.

    )anah geluh di antara kedua sifat konsistensi

    yang ekstrim itu $arma0ijaya, *((/%. 5aktor-

    faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah

    adalah kadar air tanah, bahan-bahan penyemen

    agregat tanah, bahan dan ukuran agregat tanah,

    tingkat agregasi, dan faktor-faktor penentu

    struktur tanah $tekstur, ma"am lempung, dan

    kadar bahan organik%. Batas-batas #tterberg

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    3/13

    atau batas-batas konsistensi adalah persen

    berat kadar lengas tanah $6uro"ansult, *(+(%.

    7ilai-nilai #tterberg adalah batas liat atas

    $B8#% atau batas "air $B%, Batas lekat $B8%,

    Surplus $S%, batas liat ba0ah $B8B% atau batas

    gulung $B2%, indeks keliatan $9p%, batas

    berubah 0arna $BB&% atau batas kerut $B%,

    dan jangka olah $% $7otohadipra0iro, !'''%.

    &ETODO)O/I

    Per"obaan ini dilaksanakan di

    8aboraturium urusan )anah, 5akultas

    Pertanian, Uni4ersitas 2adjah ada pada

    tanggal !* aret !'*1. #lat yang digunakan

    pada per"obaan ini adalah "a0an sebagai

    tempat adonan tanah. Bahan yang digunakan

    adalah tanah kering udara diameter ! mm,

    "ontoh tanah bongkah, dan air a

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    4/13

    "airan sehingga mempengaruhi batas "air dan

    batas plastisnya.

    enis liat.

    #da banyak jenis liat, perbedaan kandungan

    jenis liat akan berpengaruh pada daya lekat

    tanah tersebut baok dalam keadaan kering,

    lembab maupun basah.

    andungan bahan organik.

    andungan bahan organik mempengaruhi day

    serap tanah akan air, apabila kandungan bahan

    organiknya sedikit maka kemampuan tanah

    untuk menyimpan air juga menjadi rendah

    begitu juga sebaliknya sehingga hal ini juga

    berpengaruh pada konsistensi tanah karena

    sebagai mana dijelaskan diatas, bah0a

    kandungan air tanah juga mempengaruhi

    konsistensi tanah.

    etode yang digunakan untuk

    menetapkan konsistensi tanah dalam keadaan

    basah dan kering yaitu menggunakan metode

    kualitatif. etode ini biasanya dilakukan di

    lapangan atau bisa juga di laboratorium.

    Penetapan konsistensi se"ara kualitatif

    dilakukan dengan menekan bongkah tanah

    diantara ujung telunjuk dengan ibu jari atau

    ujung ibu jari dengan pangkal tangan untuk

    kondisi kering dan membuat pasta tanah lalu

    diamati untuk kondisi basah. Penetapan se"ara

    kualitatif dapat digunakan untuk melihat

    tingkat kelekatan, keliatan, pada konsistensi

    basah dan tingkat kekerasan pada konsistensi

    kering. etode ini dipilih karena mudah, "epat

    dan membutuhkan alat dan bahan yang

    sederhana.

    onsistensi berhubungan erat dengan

    derajat struktur dan juga kelas tekstur tanah.

    ontohnya apabila suatu tanah dengan tekstur

    pasir maka akan mempunyai struktur butir

    tunggal dan sifat konsistensi lepas-lepas.

    Sebaliknya tanah yang bertekstur lempung

    akan mempunyai struktur gumpal, pejal atau

    baji dan mempunyai konsistensi agak teguh-

    teguh pada kondisi kering dan plastis bila

    basah. Hal tersebut dikarenakan sifat partikel

    penyusun tanah $pasir, debu, dan lempung%

    yang terdapat pada suatu tanah akan

    mempengaruhi gaya yang bekerja pada

    partikel-partikel tanah sehingga menghasilkan

    sifat fisik yang saling berkaitan.

    Bardasarkan per"obaan yang

    dilakukan didapatkan hasil untuk 6ntisol pada

    kondisi kering konsistensinya agak keras, dan

    pada kondisi basah konsistensinya agak plastis

    dan agak lekat, hal ini dikarenakan 6ntisol

    didominasi oleh fraksi pasir. emudian Ultisol

    memiliki konsistensi agak keras pada kondisi

    kering, serta bersifat plastis dan sangat lekat

    pada kondisi basah, karenah didominasi

    lempung. #lfisol berkonsistensi sangat keras

    pada saat kering dan bersifat plastis dan lekat

    pada saat basah. )anah ollisol dan 3ertisol

    memiliki konsistensi yang relati4e sama. Pada

    tanah 3ertisol pada kondisi basah bersifat

    plastis dan lekat, sedangkan pada kondisi

    keringnya sangat keras karena sama sekali

    tidak bisa dipe"ahkan. an terakhir ollisol,pada kondisi kering berkonsistensi sangat

    keras sama seperti 3ertisol, dan pada kondisi

    basah berkonsistensi sangat plastis dan sangat

    lekat.

    enurut Sarief $*(+=%, Ultisol

    memiliki konsistensi gembur $lunak%,

    sedangkan pada per"obaan didapat hasil sangat

    keras. enurut )an $*(+>%, )anah 6ntisol

    memiliki konsistensi lepas-lepas, namun pada

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    5/13

    per"obaan didapat hasil agak keras. enurut

    arma0idjaya $*((!% iri - "iri tanah 3ertisol

    adalah- $*% tekstur lempungan,$ii% tanpa

    horison ellu4ial dan struktur lapisan atas

    granuler dengan lapisan bagian ba0ah gumpal

    atau pejal. $i4% mengandung kapur, $4%

    oefisien pemuaian dan pengkerutan tinggi

    dengan berubahnya kadar air $4i% konsistensi

    luar biasa liat $e?tremely plasti"%. engan

    melihat "iri-"iri tersebut maka sesuai dengan

    hasil per"obaan. )anah rend@ina memiliki

    kemiripan dengan 4ertisol pada hasil

    per"obaan sehingga dapat dikatakan memiliki

    konsistensi yang sama dengan 4ertisol karena

    keduanya memiliki kadar lempung yang "ukup

    tinggi. )anah #lfisol memiliki konsistensi

    teguh atau dapat dikatakan keras, lekat dan

    plastis, hasil per"obaan menunjukkan

    kesamaan #danya perbedaan pada hasil

    per"obaan sepeti pada tanah Ultisol yang pada

    hasil per"obaan bersifat agak kerang

    sedangkan menurut penelitian lain bersifat

    lunak dapat diakibatkan karena standar keras-

    lunak yang berbeda pada setiap praktikan

    $penetapan konsistensi tanah se"ara kualitatif

    ini bersifat subjektif sehingga memungkinkan

    adanya kesalahan penilaian%.

    anfaat mengetahui konsistensi tanahdibidang pertanian dibidang pertanian adal;ah

    dapat mempermudah pengolahan tanah karena

    tiap tanah mempunyai konsistensi yang

    berbeda-beda. engan perilaku tersebut

    diharapkan mampu membuat konsistensi tanah

    sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam

    sehingga mampu meningkatkan produksi

    pertanian.

    Penentuan nilai konsistensi dapat

    dikelompokan menjadi ! yaitu $*% kualitatif

    $biasanya di lapangan dan di laboratorium%

    dengan menekan bongkah tanah diantara ujung

    telunjuk dengan ibu jari atau ujung ibu jari

    dengan pangkal tangan. Penetapan se"ara

    kualitatif dapat digunakan untuk melihat

    tingkat kelekatan, keliatan, pada konsistensi

    basah dan tingkat kekerasan pada konsistensi

    kering. etode ini lebih sering dilakukan di

    lapangan karena lebih simpel dan tidak

    membutuhkan alat dan bahan yang rumit. $!%

    kuantitatif $ di laboratorium% dengan

    pendekatan angka-angka atterberg yaitu batas

    "air $B%, batas gulung $B2%, batas lekat $B8%,

    dan batas berubah 0arna $BB&%. etode ini

    lebih sering dilakukan di laboratorium karena

    lebih rumit dan membutuhkan alat yang lebih

    banyak.

    Hubungan tekstur, struktur, dan konsistensi

    tanah sangat erat seperti ontoh hubungan A

    sifat fisik tanah tersebut adalah suatu tanah

    dengan tekstur pasir maka akan mempunyai

    struktur butir tunggal dan akan mempunyai

    struktur gumpal, pejal atau baji dan

    mempunyai konsistensi agak teguh $kering%

    dan plastis bila basah

    KESI&P*)AN )ingkat konsistensi tanah dari yang paling

    keras berurutan yaitu 3ertisol ollisol

    #lfisol C 6ntisol C Ultisol

    )ingkat Plastisitas dari yang paling plastis

    berurutan yaitu ollisol C Ultisol

    #lfisol 3ertisol C 6ntisol

    )ingkat kelekatan tanah dari yang paling

    lekat yaitu ollisol Ultisol C #lfisol

    3ertisol C 6ntisol

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    6/13

    DARTAR P*STAKA

    Boul, S. &., 5. P. Hole, and D. . ". ra"ken.*(+'. Soil 2enensis and lassifation.

    )he 9 State Uni4ersity Press, #mes

    arma0ijaya, . 8. *((/. lasifikasi )anah.

    2adjah ada Uni4ersity Press,

    Eogyakarta.

    7otohadipra0iro, ). !'''. )anah dan

    8ingkungan. Uni4ersitas 2adjah

    ada, Eogyakarta.

    Saras0ati.!''1. 9ndikator mutu tanah. &artaSumber aya 8ahan 3ol * 7o. 1.

    Sarief, S. *(+=. 9lmu )anah Umum. 5akultas

    Pertanian Uni4ersitas Padjajaran,

    Bandung.

    )an, . H. *(+>. asar F asar imia )anah.

    Uni4ersitas 2adjah ada Press,

    Eogyakarta.

    3oroney,D.P., G 3yn,).. !''!. hanges in

    Soil rgani" atter. #gri"ulture and

    #gri-5ood, anada.

    &alker, . P., and ). . 3yn. !''!. hanges in

    Soil rgani" atter. #gri"ulture and

    #gri 5ood, anada

    &eny. !''(. http :III6:Isifat-fisika-tanah-

    bagian-=-konsistensi.htmlC iakses !A

    aret !'*1

    &ijanarko, #., Sudaryono, dan Sutarno. !''/.

    arakteristik Sifat imia dan 5isika

    )anah #lfisol di atim dan ateng. 9ptek

    )anaman Pangan. !$!%: !*1- !!>.

    ACARA VI

    BAHAN OR/ANIK

    ABSTRAK

    A3ara VI "raktikum Dasar-asar Ilmu tanah 1an# berjuul Bahan Or#anik Tanah ilaksanakan "aahari ,um6at $% &aret $'%( i )ab!raturium Dasar Ilmu Tanah+ ,urusan Tanah+ akultas Pertanian

    *ni.ersitas /ajah &aa2 Praktikum ini bertujuan untuk meneta"kan kaar C-Or#anik an kaar

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    7/13

    bahan !r#anik tanah2 Bahan organik adalah sekumpulan beragam senyawa-senyawaorganik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baikberupa humus hasil humifkasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasilmineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofk dan ototrofk yangterlibat dan berada didalamnya. alam "raktikum ini i#unakan sam"el tanah 1aitu al4is!l+entis!l+ ultis!l+ ren7ina+ an .ertis!l2 Pen#ujian ilakukan se3ara kuantitati4 i lab!raturium en#an

    men##unakan met!e 8alkle1 an Bla3k2 Dari hasil "en#ujian a"at iketahui bah9a setia" jenis tanahmemiliki kaar C-!r#anik 1an# berbea-bea2 Semakin besar kanun#a C-!r#anik+ semakin besar "ula

    kanun#an bahan !r#anik tanah atau be#itu "ula sebalikn1a2

    Kata Kun3i5 Bahan Or#anik+ &et!e 8alkle1 an Bla3k+ C-Or#anik

    PEN/ANTAR

    Bahan organik tanah merupakan

    timbunan binatang dan jasad renik yang

    sebagian telah mengalami perombakan. Bahan

    organik ini biasanya ber0arna "okelat dan

    bersifat koloid yang dikenal dengan humus,

    Humus terdiri dari bahan organik halus yang

    berasal dari han"uran bahan organik kasar

    serta senya0a-senya0a baru yang terbentuk

    dari han"uran bahan organik tersebut melalui

    suatu kegiatan mikroorganisme dalam tanah.

    Bahan organik men"akup semua

    bahan yang berasal dari jaringan tanaman dan

    he0an, baik yang hidup maupun yang telah

    mati, pada berbagai tatanan dekomposisi.

    Bahan organik tanah lebih menga"u pada

    bahan $sisa jaringan tanamanIhe0an% yang

    telah mengalami perombakanIdekomposisi

    baik sebagianI seluruhnya, yang telah

    mengalami humifikasi maupun yang belum

    $5ountaine et al., !''1%

    andungan bahan organik di 0ilayah

    tropika serupa dengan yang ada di 0ilayah

    iklim sedang. ksisols yang sangat lapuk

    mempunyai kandungan bahan organik yang

    lebih tinggi daripada ditunjukkan oleh

    0arnanya yang kemerah-merahan. 5aktor yang

    mempengaruhi kandungan bahan organik

    tanah dapat dianalis dalam hubungan dengan

    tambahan bahan organik tahunan dan laju

    pelapukan tahunan $udal and Supraptoharjo,

    *(>*%

    Bahan organik merupakan perekat butiran

    lepas dan sumber utama nitrogen, fosfor dan

    belerang. Bahan organik "enderung mampu

    meningkatkan jumlah air yang dapat ditahan

    didalam tanah dan jumlah air yang tersedia

    pada tanaman. #khirnya bahan organik

    merupakan sumber energi bagi jasad mikro.

    )anpa bahan organik semua kegiatan biokimia

    akan terhenti $Supriyadi, !''+%.

    Sumber primer bahan organik dalam

    tanah #lfisol adalah jaringan tanaman berupa

    akar, batang, ranting dan daun. aringan

    tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan

    akan terangkut ke lapisan ba0ah serta

    diinkorporasikan dengan tanah tersebut

    $Sutanto,!''=%.andungan organik tanah biasanya

    diukur berdasarkan kandungan -organik

    kandungan karbon $% bahan organik

    ber4ariasi antara 1=J->'J dan kon4ersi -

    organik menjadi bahan J -organik ? *,/!1.

    andungan bahan organik dipengaruhi oleh

    arus akumulasi bahan asli dan arus

    dekomposisi dan humifikasi yang sangat

    tergantung kondisi lingkungan $4egetasi,

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    8/13

    iklim, batuan, timbunan, dan praktik

    pertanian%. #rus dekomposisi jauh lebih

    penting dari pada jumlah bahan organik yang

    ditambahkan. Pengukuran kandung bahan

    organik tanah dengan metode 0alkey and

    bla"k ditentukan berdasarkan kandungan -

    organik $oshou et al., !''/%.

    Bahan organik tanah terbentuk dari

    jasad hidup tanah yang terdiri atas flora dan

    fauna, perakaran tanaman yang hidup dan

    yang mati, yang terdekomposisi dan

    mengalami modifikasi serta hasil sintesis baru

    yang berasal dari tanaman dan he0an. Humus

    merupakan bahan organik tanah yang sudah

    mengalami prubahan bentuk dan ber"ampur

    dengan mineral tanah $Sutanto,!''=%.

    Bahan organik yang terlapuk akan

    memiliki nisbah I7 yang lebih rendah.

    Penurunan jumlah pada bahan organi ini

    berarti penurunan jumlah energi yang tersedia

    bagi jasad renik tanah. engan demikian

    perkembangan jasad renik tanah akan

    berkurang sehingga hara-hara tanaman yang

    dibebaskan dari peromabakan bahan organik

    akan dengan mudah digunakan oleh tanaman.

    Pada kondisi ini proses mineralisasi akan lebih

    dominan dengan proses imobilisasi. Bahan

    organik yang segar mengandung nisbah I7 CA' biasanya menunjukkan imobilisasi yang

    lebih penting dibandingkan mineralisasi.

    Bahan organik yang akan dikategorikan

    sebagai matang apabila mengandung nisbah

    I7 *+. )anah-tanah pertanian biasanya

    mengandung bahan organik engan nsbah I7

    antara + hingga *' $5oth et al., *(/!%

    Bahan organik tanah sangat berperan

    dalam hal memperbaiki sifat fisik tanah,

    meningkatkan akti4itas biologis tanah, serta

    untuk meningkatkan ketersediaan hara bagi

    tanaman. Bahan organik itu sendiri merupakan

    bahan yang penting dalam men"iptakan

    kesuburan tanah, baik se"ara fisika, kimia

    maupun biologi tanah. Bahan organik adalah

    bahan pemantap agregat yang tiada taranya.

    Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation

    $)% berasal dari bahan organik. Bahan

    organik juga merupakan sumber energi dari

    sebagian besar organisme tanah. Sumber

    bahan organik adalah jaringan tanaman

    $sumber sekunder%. adar bahan organik tanah

    dipengaruhi oleh kedalaman, iklim, drainase

    dan pengolahan dari tanah tersebut. Bahan

    organik ditentukan kadarnya oleh para peneliti

    tanah melalui penetapan jumlah unsure karbon

    organiknya $Sutanto, !''=%.

    8apisan atas profil tanah biasanya "ukup

    banyak mengandung bahan organik dan

    biasanya ber0arna gelap karena penimbunan

    $akumulasi bahan organik tersebut%. 8apisan

    dengan "iri demikian sudah umum dianggap

    sebagai daerah $@one% utama penimbunan

    lahan organik yang disebut tanah atas atau

    tanah olah. Sub soil adalah tanah dibagian

    ba0ahnya, yang mengalami "ukup pelapukan,

    mengandung sedikit bahan organik. 8apisanorganik yang berlainan itu terutama dalam

    tanah yang sudah mengalami pelapukan di

    daerah lermbah $Bu"kman, *(+!%. Pada tanah

    dengan drainase buruk, dimana air berlebih,

    oksidasi terhambat karena kondisi aerasi yang

    buruk. Hal ini menyebabkan kadar bahan

    organik dan 7 tinggi daripada tanah

    berdrainase baik. isamping itu 4egetasi

    penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    9/13

    juga mempengaruhi kadar bahan organik

    tanah. 3egetasi hutan akan berbeda dengan

    padang rumput dan tanah pertanian. 5aktor-

    faktor ini saling berkaitan, sehingga sukar

    menilainya sendiri. $Hakim et al., *(+>%.

    &ETODO)O/I

    Per"obaan ini dilakukan pada hari

    Senin, tanggal ** aret !'*A di 8aboraturium

    asar 9lmu )anah, urusan )anah, 5akultas

    Pertanian Uni4ersitas 2adjah ada. Pada

    per"obaan ini, alat yang digunakan antara lain

    labu takar ='ml, pipet 4olume *'ml, pipet

    4olume =ml, gelas ukur *'ml, labu

    6rlenmeyer ='ml, dan buret. Bahan yang

    digunakan dalam per"obaan ini yaitu "ontoh

    tanah kering udara diameter ',=mm, garam

    kalium dikromat *7 $!r!/*7%, asam sulfat

    pekat $H!S1pekat%, garam besi $99% sulfat *7

    atau fero sulfat *7 $5eS1%, dan indi"ator

    difenilamin.

    Pada per"obaan ini, metode yang

    digunakan adalah metode &alkley and Bla"k.

    )ahapan yang dilakukan dalam metode ini

    adalah tahapan antara, yang artinya

    kandungan bahan organik ditentukan oleh

    besarnay -organik hasil titrasi kemudiandikalikan dengan konstanta tertentu. Pada

    metode ini, "ontoh tanah kering udara dengan

    diameter ',=mm ditimbang seberat a gram lalu

    dimasukkan ke dalam labu takar ='ml dan

    ditambahkan *'ml !r!/ *7 dengan pipet

    4olume *'ml. selanjutnya, *'ml H!S1pekat

    ditambahkan se"ara perlahan lalu digojok

    dengan gerakan memutar dan mendatar.

    Setelah itu, larutan didiamkan selama A'menit

    agar dingin dan setelah dingin ditambahkan !-

    A tetes indi"ator difenilamin. 8alu,

    ditambahkan air a

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    10/13

    berbagai bentuk hara, pengukurannya

    menggunakan perubahan 0arna, angka

    kualitatif dan ketelitiannya yang lebih tinggi,

    serta dapat menggunakan berbagai jenis bahan

    kimia. 7amun disis lain, metode inipun

    memiliki kekurangan dibandingkan dengan

    metode uji "epat yaitu prosedur dari metode

    ini termasuk lamaIbaku. anfaat khemikalia

    dalam per"obaan ini yaitu !r!/ berfungsi

    sebagai peme"ah -organik tanah sedangkan

    penggunaan H!S1 yaitu sebagai oksidator.

    7amun se"ara umum penggunaan beberapa

    jenis khemikalia berfungsi untuk membantu

    proses penetuan nilai B pada tiap-tiap jenis

    tanah. )idak digunakannya HAP1 dalam

    per"obaan ini karena @at tersebut berfungsi

    untuk menghilangkan gangguan yang mungkin

    ditimbulkan oleh adanya ion 5ero.

    Beberapa fa"tor yang mempengaruhi

    Bahan rganik tanah yaitu :

    edalaman lapisan menentukan

    kadar bahan organi" dan 7. kadar

    bahan organi" terbanyak

    ditemukan di lapisan atas setebal

    !'"m $*=-!'J%. Semakin ke

    ba0ah kadar bahan organi"

    semakin berkurang. Hal itu

    disebabkan akumulasi bahan

    organi" memang terkonsenterasi

    di lapisan atas.

    5a"tor iklim yang berpengaruh

    adalah suhu dan "urah hujan.

    akin ke daerah dingan kadar

    bahan organi" dan 7 makin tinggi.

    Pada kondisi yang sama kadar

    bahan organi" dan 7 bertambah !hingga A kali tiap suhu larutan

    rata-rata *'o. Bila kelembaban

    efektif meningkat, kadar bahan

    organi" dan 7 juga bertambah.

    Hal itu menunjukkan suatu

    hamabatan kegiatan organisme

    tanah.

    )ekstur tanah juga "ukup berperan, makin

    tinggi jumlah liat maka makin tinggi

    kadar bahan organi" dan 7 tanah, bila

    kondisi lainnya sama. )anah berpasir

    memungkinkan oksidasi yang baik

    sehingga bahan organi" "epat habis.

    Pada tanah dengan drainase buruk,

    dimana air berlebih, oksidasi terhambat

    karena aerasi buruk. Hal ini

    menyebabkan kadar bahan organi" dan 7

    tinggi daripada tanah dengan drainase

    baik. isamping itu 4egetasi penutup

    tanah dan adanya kapur di dalam tanah

    juga mempengaruhi kadar bahan organi"

    tanah. )opografi berperan dalam penyimpanan

    dan pen"u"ian bahan organi". isalnya

    di daerah lereng yang "uram yang sering

    terjadi erosi biasanya bahan organiknya

    rendah.

    Penggunaan lahan juga sangat

    mempengaruhi kandungan bahan organi".

    isalnya antara tanah perkebunan danhutan pasti memiliki kandungan yang

    berbeda.

    Bahan organi" tanah juga

    mempengaruhi beberapa sifat tanah seperti

    sifat fisik, kimia dan biologis. aitannya

    dengan sifat fisik tanah, bah0a bahan organi"

    merangsang agregat serta memantapkannya,

    hal ini menjadikan kemampuan tanah dalam

    menahan air menjadi meningkat. &arna tanah

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    11/13

    menjadi "oklat hingga hitam, sehingga tanah

    lebih optimal dalam penyerapan energy radiasi

    matahari yang mengakibatkan suhu tanah lebih

    konstan pada suhu potensial kerja bakteri.

    Bahan organikpun menurunkan plastisitas,

    kohesi dan sifat buruk lainnya dari liat. an

    pengaruhnya terhadap sifat kimia yaitu

    penambahan bahan organi" berpengaruh dalam

    peningkatan P kemudian berdampak pada

    peningkatan kemampuan tanah untuk menahan

    unsur-unsur hara. Selain itu bahan organi"

    merupakan penambah hara 7, P, bagi

    tanaman dan hasil mineralisasi oleh

    mikroorganisme. Bahan organi" yang masuk

    ke dalam tanah pun dapat mempengaruhi pH

    tanah. Sedangkan pada sifat biologis,

    pemberian bahan organi" ke dalam tanah dapat

    meningkatkan pertumbuhan dan akti4itas

    mikroorganisme. Hal ini dikarenakan bahan

    organi" merupakan sumber energy bagi

    mikroorganisme di dalam tanah. Selain itu

    juga bahan organi" segar yang ditambahkan ke

    dalam tanah akan meningkatkan kegiatan jasad

    mikro dalam dekomposisi bahan organi" yang

    nantinya akan menghasilkan humus.

    alam bidang pertanian penambahan

    bahan organi" ke dalam tanah mempengaruhi

    proses pertumbuhan tanaman melaluiperbaikan sifat dan "irri tanah. &alaupun

    bahan organi" dapat mempengaruhi proses

    pertumbuhan tanaman se"ara langsung tetapi

    kebanyak bahan organi" mempengaruhi

    pertumbuhan tanaman melalui perbaikan fisik

    seperti perbaikan porositas tanah,

    meningkatkan P, dan meningkatkan 7P

    dalam tanah yang kemudian mendukung

    pertumbuahan suatu tanaman.

    Berdasarkan hasil per"obaan yang

    dilakukan terhadap penentuan bahn organi"

    pada beberapa jenis tanah didapat data berupa

    kadar -organikJ yang kemudian dijadikan

    dasar perhitungan dalam penentuan kadar B

    tanah. Berdasarkan per"obaan ini didapatkan

    hasil untuk kadar bahan organik tanah 6ntisol

    A,1'+J, Ultisol A,/+J, #lfisol =,'(J, 3ertisol

    =,*=J dan ollisol /,*(J.

    Setiap tanah memiliki karakteristik

    yang berbeda tergantung dengan kandungan

    bahan organi" sendiri-sendiri. enurut unir

    $*((=% tanah regosol atau yang sering kita

    sebut dengan 6ntisol kandungan bahan

    organiknya rendah yaitu sekitar *J karena

    tanah regosol didominasi oleh pasir. Untuk

    tanah 2rumusol atau 3ertisol se"ara umum

    3ertisol mengandung bahan organi" sedikit

    $lebih rendah dari *J% khususnya jika

    pengolahan tanah dilakukan terus menerus dan

    tidak pernah diberikan pupuk hijau. Dind@ina

    merupakan tanah padan rumput, kandungan

    bahan organiknya ber4ariasi =-*= J dan

    biasanya dalam status lanjut. Sedangkan untuk

    tanah latosolIultisol serta mediteranIalfisol

    se"ara umum kandungan bahan organiknya

    dari rendah sampai sedang.

    ika dibandingkan dengan hasil yangdidapatlkan, maka ada beberapa perbedaan

    seperti kandungan bahan organi" 6ntisol yang

    menurut pembanting sekitar *J sedangkan

    yang didapat A,1'+J bahkan untuk tanah

    3ertisol yang menurut pembanding harusnya

    kadar Bnya kurang dari *J namun dari hasil

    per"obaan didapatkan hasil =,*=J. Sedangkan

    untuk Dend@inaIollisol, #lfisol dan Ultisol

    "enderung sesuai dengan pembanding.

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    12/13

    Perbedaan hasil yang didapatkan dengan

    pembanding dapat disebabkan karena

    kurangnya ketelitian praktikan saat

    penimbangan, pemipetan maupun titrasi, atau

    dapat pula disebabkan oleh fa"tor pengambilan

    tanahIasal tanah yang dipakai untuk

    praktikum.

    KESI&P*)AN

    Bahan rganik merupakan nilai kadar

    Bahan rganik yang terdapat di dalam tanah.

    ari per"obaan yang dilakukan hasil

    kandungan bahan organi" mulai dari yang

    tertinggi hingga terendah yaitu ollisol,

    3ertisol, ##lfisol, Ultisol dan 6ntisol

    DATAR P*STAKA

    Bu"kman, Harry . *(+!. 9lmu )anah. Bharatarya #ksara, akarta

    udal dan Supraptoharjo.

    *(>*.http:IIilearn.unand.a".idIpluginf

    ile.phpI*/=+*ImodKresour"eI"ontentI*

    I

    lasifikasiJ!')anah

    J!'9ndonesia.pdfC iakses pada

    !A aret !'*1

    5ontaine, S., 2., Bardou?, 8. #bbadie, and

    ariotti. !''1. arbon input to soilmay de"rease "arbon "ontent.

    6"ology 8etters, /: A*1-A!'

    5oth, 7. ., and 8. . )urk. *(/!.

    5undamentals of Soil S"ien"e =th

    edition. hon &illey and Sons, 9n".,

    7e0 Eork

    Hakim. 7, Eusuf 7yakpa, #. 8ubis, S. 2.

    7ugroho, Dusdi Saul, #min iha,

    2o Bang Hong, H. H. Bailey, *(+>.

    asar-dasar 9lmu )anah.Uni4ersitas 8ampung, 8ampung.

    oshou, ., 3rindts, 6., e etelaere, B., e

    Baerdemaeker, ., and Damon, H.,

    !''/. # neural net0ork based plant

    "lassifier, omput. 6le"tron. #gri".

    A* $*%, =-*>.

    unir, H. o"h . *((= . )anah-tanah Utama

    9ndonesia . Pustaka aya, alang .

    Supriyadi, Slamet. !''+. andungan bahanorganik sebagai dasar pengelolaan

    tanah di lahan kering adura.

    6mbryo 0ol.= 7o.!: */+-*/(

    Sutanto, D. !''=. asar-asar 9lmu )anah.

    anisius, Eogyakarta

  • 7/24/2019 ACARA V & VI

    13/13