agama sebagai sumber moral
Post on 13-Apr-2018
268 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari masih sering kita jumpai
masalah-masalah terkait menurunnya suatu kualitas moral atau yang
biasa dikenal dengan degradasi moral. Penurunan kualitas moral ini
sebagian besar dialami oleh kaum remaja sekarang akibat
ketidakseimbangan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni di era globalisasi. Lebih jauh lagi penurunan kualitas moral initidak hanya dialami oleh sebagian besar kaum remaja di negeri ini,
melainkan hampir pada seluruh tingkatan lapisan masyarakat. Kita
terus menuntut kemajuan di era globalisasi ini tanpa memandang
aspek kesantunan budaya negeri ini. Ketidakseimbangan itulah yang
pada akhirnya membuat moral semakin jatuh dan rusak. Begitu juga
dengan perilaku penyimpangan yaitu tindakan yang tidak sesuai
dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat yang
sudah barang tentu dapat dikatakan sebagai perilaku menyimpang.
Maka dalam hal ini, agama memiliki peranan penting
dalam menurunkan tingkat masalah krisis moral tersebut
dengan menjadikan agama sebagai sumber moral. Agama sebagai
penuntun dan pedoman hidup para penganutnya sangat berperan
penting sebagai sumber moral yang dapat dipergunakan sebagai
dasar auan dalam berperilaku. Dalam ajaran agama !indu terdapat
tiga kerangka yang mendasari kehidupan beragama, dimana bagian
yang satu dengan lainnya saling mengisi, dan satu kesatuan yang
bulat, sehingga dapat dihayati, dan diamalkan untuk menapai tujuan
yang disebut Moksa. "iga kerangka dasarnya, yaitu tatt#a, susila,
dan upaara. Ketiganya seara sistematik merupakan satu kesatuan
yang saling memberi $ungsi atas sistem agama !indu seara
keseluruhan.
1
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 2/22
%tika dan moralitas adalah merupakan salah satu kerangka agama hindu dari
tiga kerangka dasar Agama !indu yaitu yaitu terdiri dari $ilsa$at atau tat#a, susila
dan upaara, dengan demikian apa yang baik dan apa yang buruk untuk
melaksanakan etika dan moral akan dapat dipahami dengan jelas karena auan
beretika dan pentingnya menjaga moralitas sangat jelas sumber dan re$erensinya
dari sastra-sastra sui di dalam ajaran Agama !indu.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, Agama !indu sangat menekankan
kemurnian atau kesuian hati sebagai #ujud trans$ormasi diri, karena
sesungguhnya akhir dari pendidikan agama adalah perubahan karakter, dari
karakter manusia biasa menuju karakter manusia de&at', yakni manusia
berkeperibadian mulia. (leh karena itu, penting untuk dikaji lebih dalam guna
menemukan pemahaman yang sama mengenai peranan agama sebagai sumber
moral khususnya disini peranannya dalam Agama !indu.
1.) *umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut munul pertanyaan sebagai berikut +
1.).1 Apakah yang dimaksud dengan etika dan moralitas1.).) Bagaimanakah susila dalam !induisme
1.). Bagaimanakah etika dan moralitas dalam kerangka dasar agama
!indu
1. "ujuan "ulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penulisan ini adalah +
1..1 ntuk mengetahui etika dan moralitas.
1..) ntuk mengetahui susila dalam !induisme.1.. ntuk mengetahui etika dan moralitas dalam kerangka dasar agama
!indu.
1./ Man$aat "ulisan
Adapun man$aat dari penulisan ini meliputi +
1./.1 Menambah #a#asan masyarakat mengenai agama sebagai sumber
moral.
2
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 3/22
1./.) Menambah pustaka ilmu mengenai agama sebagai sumber moral.
1./. Menambah #a#asan penulis mengenai agama sebagai sumber moral.
BAB II
PEMBAHASAN
).1 %tika dan Moralitas
).1.1 Pengertian %tika dan Moral
Makna kata etika yang berasal dari bahasa 0unani ethos, dalam
tiga pengertian, yaitu ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang
hak dan ke#ajiban moral akhlak2, kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak, atau nilai mengenai benar dan salah yang
dianut oleh suatu golongan atau masyarakat. Bentuk jamak dari kata
3ethos4 adalah 3ta etha4 yang berarti adat kebiasaan.
5edangkan moralitas dengan kata asal moral yang memiliki
pengertian sama dengan etika berasal dari bahasa Latin 3mos4
jamaknya 3mores42 yang berarti kebiasaan atau adat. 6adi
pengertiaannya sama dengan 3ta etha4 atau ethos yaitu adat kebiasaan.
Dengan latar belakang pengertian yang sama seperti itu, maka sudah
7aman dahulu etika dipakai untuk menunjukakan $ilsa$at moral. %tika
lalu diartikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan atau sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asasakhlak atau moral.
Moralitas atau susila adalah ilmu tentang perilaku. 5usila adalah
pelajaran dari apa yang benar atau baik dalam prilaku. 8lmu susila
menunjukkan jalan bagi manusia agar berkelakuan baik terhadap satu
sama lain, demikian juga terhadap iptaan "uhan yang lain. 5usila
mengandung prinsip-prinsip sistematis bagaimana seseorang
3
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 4/22
seharusnya bertindak. 5usila adalah prilaku yang benar atau disebut
juga sadaara. 5i&ananda, )99+:/2.
8lmu pengetahuan ini tidak membahas kebiasaan yang semata-mata
berdasarkan adat melainkan juga membahas kebiasaan semata- mata
berdasarkan adat melainkan juga membahas adat yang berdasarkan
si$at-si$at dasar dan inti sari kemanusiaan, yaitu adat istiadat yang
berhubungan dengan pengertian kesusilaan. Dalam bahasa Latin, istilah
ethos disebut dengan kata Mos, moralitas, karena itu etika sering
diterangkan dengan moral. Akan tetapi dalam ilmu pengetahuan, kata
moral itu lebih dangkal dari pada etika. Moral hanya menyinggung arti
perbuatan luar seseorang, sedangkan etika menyinggung pula kaidah
dan moti$ perbuatan seseorang yang lebih dalam.
Berbiara tentang moralitas suatu perbuatan, artinya segi moral
suatu perbuatan atau baik buruknya. Moralitas adalah si$at moral atau
keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik buruk. Di
samping kata moral seperti tersebut di atas, kita masih mendengar atau
membaa istilah amoral dan immoral. Menurut K. Berten, kata amoral
diartikan sebagai netral dari sudut moral atau tidak mempunyai
rele&ansi etis, sedangkan immoral berarti bertentangan dengan
moralitas yang baik. Masih terkait dengan moral dan etika dan etiket.
%tiket lebih menekankan pada sopan santun. Disamping pengertian
termaksud diatas, makna lain mengenai etika dan moralitas dapat pula
dijelaskan misalnya, etika yang mempunyai makna hampir sama
dengan moral yaitu kebiasaan atau adat. Dalam hal ini moral
mengandung makna berkenaan dengan perbuatan yang baik dan buruk,atau memahami perbedaan antara yang baik dan yang buruk. 5elain dari
pada itu dikenal pula konsep moralitas, yaitu sistem nilai yang
terkandung dalam petuah, nasihat, perintah atau aturan yang di#ariskan
seara turun tumurun melalui agama kebudayaan, tentang bagaimana
manusia harus hidup agar menjadi benar-benar baik.
Moralitas memberikan manusia petunjuk atau aturan tentang
bagaimana ara kita hidup, berprilaku yang baik dan menghindari
4
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 5/22
perilaku yang tidak baik. Moralitas juga bisa diartikan sebagai kualitas
perbuatan manusia, sehingga perbuatan seseorang dapat dikatakan baik
atau buruk, salah atau benar. Disini dapat dikatakan bah#a moralitas itu
bersi$at uni&ersal dalam arti terlepas dari budaya, suku, agama maupun
tingkat perbedaan masyarakatnya. Dalam hal ini dikatakan bah#a
moralitas itu bersumber dari hati nurani. 5edangkan etika berdasarkan
kepada hal-hal diluar dirinya seperti kebiasaan atau norma-norma
berlaku dimasyarakat.
).1.) 5usila, 5piritualitas dan Agama
5usila memiliki peran penting dalam kehidupan manusia terutama
dalam bidang spiritual. 5usila merupakan pondasi dari yoga. 5usila
merupakan landasan dari ;edanta. 5usila merupakan pilar yang kokoh,
sebab dalam susila struktur bhakti yoga bersandar. 5usila adalah
gerbang menuju realisasi "uhan. "anpa kesempurnaan susila, tak
mungkin ada kemajuan spiritual atau realisasi. 5eorang sis#a yoga atau
alon, harus seara ketat menekankan pada masalah susila. 8a harus
jujur dan murni dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. 8a harus
melaksanakan seara tegas pemikiran yang benar, perkataan dan
perbuatan yang baik. Dayananda, )99+:<2.
5etiap agama memiliki susila masing-masing. Khotbah-khotbah
6esus di gunung dan 19 perintah - perintah-=ya mengandung ajaran
susila untuk meningkatkan khidupan manusia. Delapan jalan Mulia dan
Budha merupakan intisari ajaran susila. 0ama dan =iyama dari Maharsi
Patanjali menyatakan susila tertinggi. Manu 5mrti, 0ajna#alkya 5mrti
dan Parasara 5mrti mengandung hukum-hukum prilaku bagi manusia."iga maam kesederhanaan dari Bhaga#ad >ita, tiada lain adalah susila
dalam bentuk yang diperdalam.
Perbuatan manusia bersi$at anasir. Anasir pertama adalah
pengetahuan yang memberikan tujuan, jalan-jalannya dalam menjaga
perhatian dan kesadaran yang diperlukan untuk menetukan kemauan.
Pengetahuan adalah keharusan pokok untuk kemauan yang sebenarnya.
Anasir kedua adalah kemauan yang menuntut bah#a pelaksana harus
5
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 6/22
mengetahui apa yang dilaksanakan dan sadar mengerjakannya. !al ini
menyebabkan perbuatan tersebut menjadi perbuatan kemanusiaan.
Anasir ketiga adalah kebebasan yang menyebabkan manusia dapat
memilih antara yang patut dikerjakan dengan yang tidak patut
dikerjakan. *si ;ararui menerangkan+
3Maka tindakan orang yang tinggi pengetahuannya tidak sayang
mereka akan kekayaannya, nya#anya sekalipun jika diperlukan untuk
kesejahteraan umum, tidak ada orang yang mengetahui akan datangnya
maut dan kenyataan bah#a di dunia tidak ada yang kekal, maka itu
hendaknya rela berkorban demi kepentingan umum4 5arasamusaya.
1?<2. Amal perbuatan dana punia2 yang dilakukan dengan tulus ikhlas
akan mendapat pahala kebaikan berlipat ganda.
Agar orang tidak dikuasai oleh keenderungan-keenderungan
yang rendah ia harus mengendalikan diri dari gunangan-gunangan
hati yang tidak baik. >unangan-gunangan itu semula ada dalam
angan dalam bentuk keinginan.
5etiap keinginan menuntut kepuasan pada obyeknya. 8ndriya
merupakan alat untuk memenuhi keinginan itu. 8ndriyalah yang
menghubungkan manusia dengan alam ini. 5entuhan indriya dengan ala
mini menimbulkan gunangan-gunangan pribadi orang. Bahkan tidak
jarang orang mendapatkan elaka karena terlalu memenuhi keinginan
indriyanya. Karena itu orang harus dapat mengendalikan indriya pada
hal-hal yang memba#a kerahayuan.
).1. Kedudukan %tika%tika bergerak dalam lapangan kesusilaan, artinya bertalian dengan
norma-norma yang seharusnya berlaku dan ketaatan batin kepada
norma-norma itu. 6adi etika berkedudukan sebagai ilmu pengetahuan
tata susila yang mengatur tingkah laku manusia dalam hubunganya
dengan "uhan, sesama manusia dan alam sekitar agar perbuatannya
tidak menyimpang dari sabda !yang ;idhi. Maka dari itu etika
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari agama !indu, yang
6
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 7/22
mengatur dan menentukan tingkah laku manusia, hubungan dengan
sesamanya dan hubungannya dengan "uhan. Berdasarkan uraian di atas
dapatlah disimpulkan bah#a etika mempunyai kedudukan yang amat
penting dalam theologi !indu karena dengan demikian dapat
menyatakan kasih sayang !yang ;idhi. Karena itu etika merupakan
landasan dan pedoman bagi umat manusia dalam mengarungi lautan
hidup dan kehidupan didunia ini untuk mendapatkan kesejahteraan dan
kebahgiaan di dunia $ana jagadhita2 dan akhirat moksa2.
Manusia bersi$at jasmani rohani. Kesatuan itu disebut mono-dualis.
Karena jasmaninya manusia adalah makhluk badani dan harus
menjalankan hidupnya di dunia ini. Dia harus bersikap, bertindak
bergerak dan bekerja. 5edangkan darisegi rohani, kesuian itu
merupakan tangga untuk mendapatkan kebahagiaan abadi suka tan
pa#ali duka2, yaitu bersatunya Atman kepada Brahman.
"entu saja etika dalam agama !indu norma agama yang dijadikan
titik tolak berpikir. Demikianlah pola-pola keperayaan, paham-paham
$ilsa$at agama !indu mempunyai kedudukan yang amat penting dalam
etika !indu.
).1./ @ungsi %tika
Berikut merupakan $ungsi dari etika 8 >ede A.B.;iranata,)99<2+
a. %tika ber$ungsi sebagai pembimbing tingkah laku manusia agar
dalam mengelola kehidupan ini tidak sampai bersi$at tragis.
%tika berusaha menegah tersebarnya tratiida at o$ breaking2
yang seara legendaries dan historis me#arnai sejarah hidup
manusia. b. %tika juga ber$ungsi untuk membantu manusia menari orientasi
seara kritis dalam sistematis, sedang yang dihasilkannya bukanlah
kebaikan, melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar dan
kritis.
. %tika juga mempunyai $ungsi penting dalam pendidikan. Pendidikan
pro$essional tanpa disertai dengan pendidikan mengenai tanggung
ja#ab dan etika pro$essional tidaklahlengkap."anpa adanya landasan
7
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 8/22
etika dan moral dalam mengemban pro$esi,tidak terbayangkan apa
yang akan terjadi jika menimpa para insan mahasis#a sebagai
penerus pembangunan bangsa.
).1.< Man$aat %tika
Moralitas merupakan gerbang menuju agama. 8a yang menjalani
kehidupan bermoral dan bajik, menapai kebebasan, kesempurnaan atau
moksa. Pelaksanaan tata susila akan membantu seseorang untuk hidup
dalam keselarasan dengan tetangga, ka#an, anggota keluarga sendiri,
sesama manusia dan orang lain. 8a akan member seseorang kebahagiaan
abadi atau moksa dan akan memurnikan hati seseorang, serta tetap
menjaga hati nurani seseorang tetap bersih.
(rang yang bermoral, yang seara ketat mengikuti prinsip-prinsip
tata susila tak akan pernah menyimpang dari jalan dharma atau
kebajikan. Prilaku yang kurang baik merupakan akar kemakmuran
material dan spiritual, karena meningkatkan kemasyuran. Prilakulah
yang memperpanjang kehidupan dan menghanurkan segala benana
dan kejahatan serta memberikan kebahagiaan abadi. Perilaku yang
baiklah yang memberikan kebajikan. (leh karenaa itu kembangkanlah
prilaku yang baik.
Man$at etika menurut Ketut *idjin Ketut *indjin,)99/2+
a. %tika dapat mendorong dan mengajak orang untuk bersikap kritisdan
rasional. Masyarakat dapat mengambil keputusan berdasarkan
pandangannya sendiri dan dapat dipertanggung ja#abkan. b. %tika dapat mengarahkan masyarakat untuk berkembang menjadi
masyarakat yang tertib, teratur, damai dengan ara mentaati norma-
norma yang berlaku. Dengan mengikuti norma-normayang berlaku,
maka kelainan-kelainan yang sering terjadi dan mengakibatkan
adanya ketidak tertiban dapat dipulihkan demi untuk terapainya
kedamaian, ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.
8
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 9/22
).) 5usila Dalam !induisme
!induisme sangat menekankan pada disiplin tata susila. 0ama
pengendalian diri2, dan =iyama pengendalian rohani2 merupakan pondasi
dari 0oga dan ;edanta. (rang-orang yang belum berkembang tak dapat
memikirkan dirinya sendiri. (leh karena itu aturan-aturan tata susila telah
ditetapkan oleh para bijak agung atau pengamat seperti Manu dan
0ajna#alkya.
Kitab 5mrti yang ditulis oleh 0ajna#alkya, Manu dan orang-orang bijak
lainnya, seara jelas menguraikan tentang susila. Karena kamu tidak memiliki
daya maupun #aktu untuk berpikir tentang prinsip dan tertib moral yang
diberikan dalam kitab sui, kamu dapat memperolehnya dari para bijak dan
orang sui, dan mengikutinya. 5i&ananda, )99+::2
).).1 Prinsip Dasar dari 5usila !indu
"ata susila !indu bersi$at luhur dan mendalam. 5emua agama
memiliki semboyan-semboyan dalam ajaran susila, seperti + 36angan
membunuh, jangan merugikan orang lain, sayangiah tetanggamu seperti
dirimu sendiri4, tetapi mereka tidak memberi alasan. Dasar dari tata
susila !indu adalah + 3Ada satu Atman yang meresapi segalanya. 8a
merupakan roh terdalam dari semua makhluk, yang merupakan
kesadaran murni umum.
Atman atau sang diri adalah satu. 5atu kehidupan bergetar dalam
semua makhluk. Kehidupan la7im dalam binatang, burung-burung,
makhluk manusia, karena keberadaan adalah la7im. 8ni merupakan
pernyataan yang tegas dari panisad atau 5ruti. Kebenaran utama dari
agama merupakan pondasi dari etika atau moralitas atau ilmu prilakuyang benar. Moralitas mengambil ;edanta sebagai dasarnya.
).).) Budaya Kesusilaan atau Proses Pemurnian
Akar dan inti dari semua disiplin moral adalah pemurnian mental
melalui penahanan diri dari semua perbuatan jahat dan melakukan
kebijakan seara akti$. Lakukan kebaikan pada segala #aktu. Ahimsa,
satya, dan brahmaarya, melambangkan proses dari pelenyapan dosa,
setia pada kebajikan dan pemurnian diri. 5egala maam kejahatan
9
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 10/22
munul dari keakuan manusia, yang me#ujudkan dirinya sebagai
ambisi, keinginan, dan na$su. Di ba#ah pengaruhnya manusia
memanjakannya dalam kebenian, inta, bujukan, kesombongan, nekat,
hipokrit dan hayalan. 5i&ananda, )99+:2.
ntuk membasmi keakuan yang munul dari deha-abhimanan
pemikiran badan2, pikirkanlah terus-menerus pada kotoran dan
ke$anaan dari badan, dan penderitaan yang munul dari indriya-indriya.
Buanglah mereka itu sebagai hal yang jahat dan kebangkitan bathin
yang murni di atasnya. *enungkanlah hal-hal yang patut yang
meningkatkan dan bersi$at ke-"uhanan. Kegiatan yang terela yaitu
perbuatan tanpa pikir dan tanpa pandang bulu, menimbulkan segala
maam kesengsaraan. Bebaskanlah dari kesengsaraan itu, menuju jalan
mulia kebajikan yaitu sadaara yang harus diikuti. sahakanlah seara
tegas kebenaran dan kemurnian dalam pemikiranmu, perkataan,
perbuatan, keenderungan bathin dan perilaku sehari-hari. Kembangkan
rasa inta, toleran dan murah hati dalam pandanganmu tentang orang
dan segala sesuatu dan dalam berurusan dengan orang lain. Dalam
setiap situasi, seseorang hendaknya mengusahakan untuk mengikuti
si$at ini dan me#ujudkannya. 6adi, pemikiran ini dilaksanakan di antara
para orang tua dengan anak-anak, para sesepuh dan pemuda-pemuda,
guru dan murid, antara teman dengan teman, pemimpin dan ba#ahan,
majikan dan buruh, dan antara bangsa dengan bangsa.
Kita harus menapak sepanjang jalan kebajikan. Putuskan untuk
tidak menyimpang seini pun dari dharma. Pikiran harus dilatih seara
hati-hati dan kehendak seharusnya dikembangkan dan diperkuat. (lehkarena itu banyak hal penting telah ditetapkan oleh orang-orang jaman
dahulu berkenaan dengan 0ama, =iyama dan 5ad 5ampad enam
kebaikan yang berharga2. Pikiran dan kehendak haruslah dilatih dan
didisiplinkan melalui perbuatan-perbuatan yang penuh dengan
pertimbangan tentang penyangkalan diri dan pengorbanan diri dalam
kehidupan sehari-hari. (leh karena itu budaya susila, membutuhkan
ke#aspadaan moral dan penggunaan yang benar. Pengembangan diri
10
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 11/22
dari suatu kata hati yang sensiti$ bagi kebaikan dan kemuliaan
memainkan peran yang besar dalam budaya susila. 5i&ananda,
)99+?92.
).). @ilsa$at Benar dan 5alah
5etiap orang dapat menilai mana yang disebut prilaku benar, dan
yang mana disebut prilaku salah sesuai dengan penilaiannya masing-
masing. Penilaian ini enderung bersi$at subjekti$.
"iap orang mengatakan + 38ni benar, itu salah kamu benar, dia
salah4 tetapi ia tidak dapat mengatakan kepadamu seara tepat, apa
yang dimaksudkan dengan benar dan salah itu. 5i&ananda, )99+?92.
Benar dan salah berhubungan dengan standar moral, sebagai hukum.
Baik dan buruk, berhubungan dengannya, sebagai tujuan. 5esuai
dengan aturan, adalah benar dan yang hasilnya pantas, adalah baik.
Agama memberi kita data atau keterangan akhir, di atas mana ilmu
susila dapat dibentuk.
Benar dan salah, atau dharma dan adharma, adalah istilah yang
si$atnya relati$. Amat sulit untuk mende$inisikan istilah ini seara tepat.
Bahkan para bijaksana kadang-kadang dibingungkan dalam
mendapatkan makna apakah sesungguhnya benar dan salah itu pada
beberapa keadaan tertentu. 8tulah sebabnya mengapa 5ri Krsna
menyabdakan dalam Bhaga#adgita 3apakah kerja Apakah tidak kerja
itu Bahkan orang bijak disini dibingungkannya. (leh karena itu Aku
akan menjelaskan kepadamu kegiatan dengan mengetahuinya, engkau
akan bebas dari kejahatan. Dalam hal ini sangat diperlukan untuk membedakan kegiatan melanggar hukum dan membedakan tanpa
kegiatan sangatlah rahasia jalan kegiatan itu. 8a yang melihat tiada
kegiatan dalam kegiatan dan kegiatan dalam tiada kegiatan, ia adalah
orang bijaksana di antara manusia ia dalam keselarasan #alaupun
sementara itu melaksanakan segala kegiatan4 Bhaga#adgita 8C-1:, 1?,
12.
11
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 12/22
). %tika dan Moralitas dalam Kerangka Dasar Agama !indu
Agama !indu memiliki kerangka dasar yang dapat dipergunakan oleh
umatnya sebagai landasan untuk memahami, mengalami dan mengamalkan
ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Kerangka dasar tersebut terdiri
atas tiga unsur, yaitu+
1. "att#a atau $ilsa$at Agama !indu,
). 5usila atau %tika, dan
. Aara atau *itual Agama !indu
ntuk dapat memahami, mengalami dan mengamalkan ajaran Agama
!indu seara utuh dalam hidup dan kehidupan sehari-hari maka setiap umat
!indu memiliki ke#ajiban menjadikan kerangka dasar sebagai pedoman.
dengan demikian mereka dapat me#ujudkan hidup dan kehidupan ini menjadi
sejahtera dan bahagia. 5udirga, )99?+:2 5usila dalam Agama !indu
merupakan kerangka dasar yang kedua. 5usila berasal dari kosa kata bahasa
5anskerta yang artinya tingkah laku yang baik atau menunjukkan kebaikan.
Dalam ;rhaspati "att#a ): dinyatakan sebagai berikut+
35ila ngaranya angraksa aara rahayu4. ;rhaspati "att#a.):2
Artinya +
Kata susila mengandung pengertian perbuatan baik atau tingkah laku yang
baik.
5usila adalah istilah lain dari kata etika dan moral. %tika dan moral
merupakan dua kata yang dipergunakan silih berganti untuk maksud yang
sama. Berdasarkan uraian di atas dapat kita pahami bah#a etika merupakan
ajaran perilaku atau perbuatan yang bersi$at sistematis tentang perilaku
karma2.Ajaran susila hendaknya diterapkan dalam kehidupan di dunia ini karena
dunia inilah tempat kita berkarma. Pembenahan diri sendiri merupakan
prioritas utama di samping pembenahan diri dalam hubungannya dengan
orang lain. Kelahiran ini merupakan tangga untuk naik ke surga. (leh karena
itu, kesempatan ini kita abdikan untuk meningkatkan diri dalam kebajikan
agar tidak jatuh ke neraka. ntuk dapat meningkatkan diri, manusia harus
mampu meningkatkan si$at-si$at baik dan mulia yang ada pada dirinya. Pada
12
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 13/22
dasarnya dalam diri manusia ada dua keenderungan, yaitu keenderungan
berbuat baik dan keenderungan berbuat buruk. 5ri Kresna dalam Kitab
Bhaga#adgita telah membagi keenderungan budi manusia atas dua bagian
yaitu+
1. Dai#i 5ampad, yaitu si$at-si$at kede#aan. Dai#i 5ampad
bermaksud menuntun perasaan manusia ke arah keselarasan antar
sesama manusia.
). Asuri 5ampad, yaitu si$at-si$at keraksasaan.
)..1. "ujuan %tika dan Moralitas dalam Agama !indu
Landasan dasar etika dan moralitas bagi umat !indu adalah agama
!indu, sedangkan pedoman yang dipergunakan adalah Kitab 5ui
;eda dan Kitab-kitab sui lainnya. Adapun tujuan susila atau etika
dan moralitas agama !indu adalah+
1. ntuk membina agar umat !indu dapat memelihara hubungan
dengan baik.
). ntuk menghindarkan adanya hukum rimba, dimana yang kuat
menindas atau memperalat yang lemah.
. ntuk membina agar umat !indu dapat menjadi manusia yang
baik dan berbudi luhur.
/. ntuk membina agar umat !indu selalu bersikap dan bertingkah
laku baik, termasuk selalu berbuat baik dengan siapapun juga.
Ajaran tentang susila agama bukan saja penting untuk dipahami,
tetapi yang lebih penting lagi adalah untuk diamalkan, untuk
dilaksanakan dalam pergaulan hidup sehari-hari, untuk diamalkan
sesuai dengan petunjuk-petunjuk agama, sehingga dapat terbentuk masyarakat yang berbudi luhur dan mulia.
Manusia diiptakan !yang ;idhi untuk berbuat baik subha
karma2 agar mendapatkan kebahagiaan, kesejahteraan dan
ketentraman. Ke#ajiban manusia sebagai karmanam pekerja "uhan2
adalah selalu bekerja, bertingkah laku baik, sedangkan hasilnya
diserahkan kepada !yang ;idhi untuk menentukannya. !yang ;idhi
bersi$at maha ada, maha kasih, karena itu 8a selalu melimpahkan
13
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 14/22
anugrahnya dan memberikan pahala kepada setiap orang sesuai
dengan perbuatannya karmanya2. Karena !yang ;idhi selalu
mengasihi manusia, maka manusia pun harus berterima kasih kepada
!yang ;idhi. Berterima kasih dan bisa membalas jasa kepada orang
lain yang berjasa merupakan perbuatan baik susila2.
Perbuatan, tingkah laku manusia adalah baik dan benar, jika hal itu
memba#a kesempurnaan kebaikan, kebaikan merupakan suatu yang
diinginkan oleh segalanya. Manusia menentukan sikapnya dan
mengatur tingkah lakunya untuk menapai sasaran antara
kebahagiaan dan kesejahteraan dunia#i2 dan kemudian sasaran
pokok sasaran akhir2. ntuk semua manusia, tujuan akhir itu sama,
sebab tujuan akhir moksa2 merupakan kebaikan dan kebebasan
tertinggi. Perbuatan baik, tingkah laku baik disebut pula kebaikan
moral. "ingkah laku manusia mendapatkan kebaikan susila dan moral
dari tujuan akhir.ini berarti bah#a tingkah laku manusia di dunia
harus dikendalikan agar terapainya suatu tujuan akhir yang diita-
itakan itu. *si ;ararui menegaskan demikian+
35usila itu adalah yang paling utama dasar mutlak2 pada titisan
sebagai manusia. Apabila prilaku titisan manusia itu tidak baik,
apakah maksud orang itu dengan hidupnya, kekuasaan dan
kebijaksanaannya. 5emua itu akan sia-sia apabila tidak ada penerapan
kesusilaan pada perbuatan4 5arasamusaya. 1:92
!idup sekarang ini merupakan kesempatan yang baik untuk
melaksanakan dharma, sehingga nantinya tidak mengalami kelahiran
kembali. 6adi tujuan %tika adalah untuk membina susila moralmanusia2 agar menjadi manusia yang berbudi luhur dan berpribadi
mulia yang mengejala pada tingkah laku dan perbuatan sehari-hari.
%tika menghendaki kehidupan harmonis dan selaras. Manusia
merupakan homo-homini-soius yaitu makhluk yang hidup
bermasyarakat dan merupakan bagian alam semesta. 5ebagai anggota
masyarakat, manusia mempunyai bermaam-maam hubungan yang
harus dilaksanakan seara baik susila2. 5ebagai bagian dari alam
14
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 15/22
semesta, manusia harus dapat memelihara lingkungan hidupnya, yaitu
lingkungan tempat tinggal. 5ri 5ankara mengharapkan agar setiap
orang senantiasa bekerja atas dasar bhakti bhakti marga2 kepada
!yang ;idhi yang kuat 5radhanya, memandang segala perintah
agama sebagai kebutuhan. Karena itu akan selalu merasa #ajib untuk
melaksanakannya. Apabila ke#ajiban itu tidak dilaksanakan, maka
akan timbul penyesalan, rasa dosa, karena kehausannya akan
perlindungan !yang ;idhi tidak terpenuhi.
"entu saja etika dalam agama !indu norma agama yang dijadikan
titik tolak berpikir. Demikianlah pola-pola keperayaan, paham-
paham $ilsa$at agama !indu mempunyai kedudukan yang amat
penting dalam etika !indu.
Keperayaan agama !indu berpangkal dari keperayaan kepada
"uhan yan berada di mana-mana, yang mengetahui segala. 8a adalah
saksi agung yang menjadi saksi segala perbuatan manusia. Karena itu
manusia tidak dapat menyembunyikan segala perbuatannya terhadap
"uhan baik perbuatan itu perbuatan baik maupun perbuatan yang
buruk.
Disamping keyakinan bah#a "uhan mengetahui semua perbuatan
orang, penganut agama !indu amat meyakini adanya hukum karma
yang menyatakan bah#a setiap perbuatan itu ada akibatnya. Bila
seseorang berbuat baik maka ia akan memetik buah yang baik dan
bila seseorang berbuat buruk ia akan memetik buah yang buruk.
)..). %tika dan Moralitas 5ebagai Aturan "ingkah Laku yang Baik
%tika dan moralitas agama !indu pada dasarnya mengajarkanaturan tingkah laku yang baik dan mulia. Ajaran tingkah laku yang
baik dan mulia terdiri dari+
1. Eatur Marga atau empat jalan menuju kesempurnaan hidup yang
terdiri dari Bhakti Marga, Karma Marga, 6nana Marga dan *aja
Marga
). "ri Kaya Parisudha atau tiga perilaku yang baik yang terdiri dari
Manaika, ;aika dan Kayika
15
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 16/22
. Pana 0ama Brata atau lima ara pengendalian diri yang terdiri
dari Ahimsa, Brahmaari, 5atya, A#ya#ahara dan Asteya
/. Dasa 0ama Brata atau sepuluh ara pengendalian diri yang terdiri
dari Anrsamsa tidak kejam2, Ksama pemaa$2, 5atya kesetiaan,
kebenaran dan kejujuran2, Ahimsa tidak menyakiti atau
mebunuh2, Dama mengendalikan ha#a na$su2, Arja#a tetap
pendirian2, Priti #elas asih2, Prasada berpikir jernih dan sui2,
Madhurya ramah tamah2 dan Marda#a lemah lembut2
<. Pana =iyama Brata atau lima ara pengendalian diri lanjutan
yang terdiri dari Akrodha tidak marah2, >uru susrusa hormat
kepada guru2, 5aua bersih atau sui2, Aharalagha#a makan
makanan sederhana2 dan Apramadha tidak mngabaikaan
ke#ajiban2
:. Dasa =iyama Brata atau sepuluh ara pengendalian diri lanjutan
yang terdiri dari Dana pemberian sedekah2, 8jya puja dan puji
kepada "uhan2, "apa menghindarkan kedunia#ian2, Dhyana
pemusatan pikiran2, 5#adhyaya belajar sendiri2, pasthanigraha
pengendalian ha#a na$su2, Bratha pelaksanaan pantangan2,
pa#asa puasa2, Mona tidak berbiara2 dan 5nana pemberian
sedekah2.
?. Dasa Dharma atau sepuluh perbuatan baik berdasarkan agama
yang terdiri dari Dhriti bekerja sungguh-sungguh2, Ksama
mudah memberi maa$2, Dama dapat mengendalikan ha#a
na$su2, Asteya tidak menuri2, 5aua bersih dan sui2,
8ndryanigraha dapat mengendalikan keinginan2, Dhira beranimenbela yang benar2, ;idya sanggup belajar dan mengajar2,
5atya kebenaran, kesetiaan dan kejujuran2 dan Akrodha tidak
marah2
. Eatur Purusa Artha atau empat ara untuk memenuhi tujuan hidup
yang terdiri dari Dharma Kebaikan, kebenaran2, Artha materi2,
Kama ha#a na$su2 dan Moksa kebebasan dunia akhirat2.
16
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 17/22
. Eatur Paramitha atau empat perbuatan luhur yang terdiri dari
Maitri bersahabat2, Karuna inta kasih2, Mudhita bersimpati2,
dan peksa toleransi2.
19. "ri !ita Karana atau tiga ara penapaian kebahagian hidup yang
terdiri dari Parhyangan hubungan harmonis dengan !yang ;idhi
;asa2, Pa#ongan hubungan harmonis dengan sesama manusia2
dan Palemahan hubungan harmonis dengan lingkungan2
11. Asta Brata atau delapan ara ara pengendalian diri mengikuti
si$at-si$at para de#a yang terdiri dari+
a. 5urya Brata yaitu pengendalian diri menguikuti si$at baik
matahari, tanpa pilih kasih
b. Ehandra Brata yaitu mengendalikan diri mengikuti si$at bulan
yang lembut dan ramah tamah
. Bayu Brata yaitu mengendalikan diri sesuai si$at angin, hidup
dengan penuh toleransi dan rukun
d. Ku#era Brata yaitu mengendalikan diri meniru si$at De#a
kekayaan, memakai harta benda untuk kesejahteraan dan
kebahagiaan manusia
e. Baruna Brata yaitu mengendalikan diri sesuai si$at-si$at
Baruna, yaitu menghormati peraturan dan ketentuan yang
berlaku
$. Agni Brata yaitu mengendalikan diri sesuai si$at De#a Agni,
yakni menghanurkan siapa saja yang hendak berbuat jahat
g. 0ama Brata yaitu mengendalikan diri dengan memegang
teguh keadilan dan kebenaranh. 8ndra Brata yaitu mengendalikan diri dengan melindungi
orang keil dan memerlukan bantuan atau dalam kesulitan
).. "iga Kerangka Dasar Agama !indu
Ajaran Agama !indu dapat dibagi menjadi tiga bagian yang dikenal
dengan 3"iga Kerangka Dasar4, di mana bagian yang satu dengan
lainnya saling isi mengisi dan merupakan satu kesatuan yang bulat
17
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 18/22
untuk dihayati dan diamalkan guna menapaitujuan agama yang disebut
6agadhita dan Moksa. "iga Kerangka Dasar tersebut adalah+
1. "att#a @ilsa$at2
5ebenarnya agama !indu mempunyai kerangka dasar kebenaran
yang sangat kokoh karena masuk akal dan konseptual. Konsep
penarian kebenaran yang hakiki di dalam !indu diuraikan dalam
ajaran $ilsa$at yang disebut "att#a. "att#a dalam agama !indu dapat
diserap sepenuhnya oleh pikiran manusia melalui beberapa ara dan
pendekatan yang disebut Pramana. Ada tiga2 ara penyerapan
pokok yang disebut "ri Pramana. "ri Pramana ini, menyebabkan akal
budi dan pengertian manusia dapat menerima kebenaran hakiki
dalam tatt#a, sehingga berkembang menjadi keyakinandan
keperayaan. Keperayaan dan keyakinan dalam !indu disebut
dengan sradha. Dalam !indu, sradha disarikan menjadi < lima2
esensi, disebut Pana 5radha. Berbekal Pana 5radha yang diserap
menggunakan "ri Pramana ini, perjalanan hidup seorang !indu
menuju ke satu tujuan yang pasti. Ke arah kesempurnaan lahir
danbatin yaitu 6agadhita dan Moksa. Ada / empat2 jalan yang bisa
ditempuh, jalan itu disebut Eatur Marga. Demikianlah tatt#a !indu
Dharma. "idak terlalu rumit, namun penuh kepastian. 8stilah- istilah
yang disebutkan di atas janganlah dianggap sebagai dogma, karena
dalam !indu tidak ada dogma. 0ang ada adalah kata- bantu yang
telah disarikan darisastra dan &eda, oleh para pendahulu kita, agar
lebih banyak lagi umat yangmendapatkan penerahan, dalam
penarian kebenaran yang hakiki.). 5usila %tika2
5usila merupakan kerangka dasar Agama !indu yang kedua
setelah $ilsa$at "att#a2. 5usila memegang peranan penting bagi tata
kehidupan manusia sehari- hari. *ealitas hidup bagi seseorang dalam
berkomunikasi dengan lingkungannya akan menentukan sampai di
mana kadar budi pekerti yang bersangkutan. la akan memperoleh
simpati dari orang lain manakala dalam pola hidupnya selalu
18
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 19/22
menerminkan ketegasan sikap yang di#arnai oleh ulah sikap
simpatik yang memegang teguh sendi- sendi kesusilaan. Di dalam
$ilsa$at "att#a2 diuraikan bah#a agama !indu membimbing
manusia untuk menapai kesempurnaan hidup seutuhnya, oleh sebab
itu ajaran suinya enderungkepada pendidikan sila dan budi pekerti
yang luhur, membina umatnya menjadimanusia susila demi
terapainya kebahagiaan lahir dan batin. Kata 5usila terdiri dari dua
suku kata+ 35u4 dan 35ila4. 35u4 berarti baik, indah,harmonis. 35ila4
berarti perilaku, tata laku. 6adi 5usila adalah tingkah laku manusia
yang baik terpanar sebagai ermin obyekti$ kalbunya dalam
mengadakan hubungandengan lingkungannya. Pengertian 5usila
menurut pandangan Agama !indu adalah tingkah laku hubungan
timbal balik yang selaras dan harmonis antara sesama manusia
dengan alam semestalingkungan2 yang berlandaskan atas korban
sui 0adnya2, keikhlasan dan kasih sayang. Pola hubungan tersebut
adalah berprinsip pada ajaran "at "#am Asi 8a adalah engkau2
mengandung makna bah#a hidup segala makhluk sama, menolong
orang lainberarti menolong diri sendiri, dan sebaliknya menyakiti
orang lain berarti pula menyakiti diri sendiri. 6i#a sosial demikian
diresapi oleh sinar tuntunan kesuian "uhan dan sama sekali bukan
atas dasar pamrih kebendaan.
. Aara ritual2
Aara agama !indu merupakan bentuk pelaksanaan ajaran agama
yang terermin dalam kegiatan praktis bagaimana menunjukkan rasa
bhakti dan kasihnya kepada !yang ;idhi ;asa, "uhan 0ang Maha%sa, kepada leluhurFroh nenek moyang, kepada sesama manusia dan
kepada orang-orang sui kepada alam semesta seisinya. Aara agama
sebagai salah satu dari kerangka dasar Agama !indu tersebut.
19
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 20/22
BAB 888
P%="P
.1. 5impulan
%tika diartikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan atau sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak atau moral. Moral mengandung makna berkenaan dengan perbuatan
yang baik dan buruk atau memahami perbedaan antara yang baik dan yang
buruk. Moral hanya menyinggung arti perbuatan luar seseorang, sedangkan
etika menyinggung pula kaidah dan moti$ perbuatan seseorang yang lebih
dalam. Moralitas atau susila adalah ilmu tentang perilaku. 5usila adalah
pelajaran dari apa yang benar atau baik dalam prilaku. %tika merupakan
landasan dan pedoman bagi umat manusia dalam mengarungi lautan hidup
dan kehidupan didunia ini untuk mendapatkan kesejahteraan dan kebahgiaan
di dunia $ana jagadhita2 dan akhirat moksa2. Akar dan inti dari semua
disiplin moral adalah pemurnian mental melalui penahanan diri dari semua
perbuatan jahat dan melakukan kebijakan seara akti$. Benar dan salah, atau
dharma dan adharma, adalah istilah yang si$atnya relati$. Agama !indu
memiliki kerangka dasar yang dapat dipergunakan oleh umatnya sebagai
landasan untuk memahami, mengalami dan mengamalkan ajaran-ajarannya
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu tat#a, susila dan aara. "att#a dalam
agama !indu dapat diserap sepenuhnya oleh pikiran manusia melalui
beberapa ara dan pendekatan yang disebut "ri Pramana dengan berbekal pana sradha. 5usila menurut pandangan Agama !indu adalah tingkah laku
hubungan timbal balik yang selaras dan harmonis antara sesama manusia
dengan alam semestalingkungan2 yang berlandaskan atas korban sui
0adnya2, keikhlasan dan kasih saying yang berprinsip pada ajaran "at "#am
Asi. Aara agama !indu merupakan bentuk pelaksanaan ajaran agama yang
terermin dalam kegiatan praktis bagaimana menunjukkan rasa bhakti dan
kasihnya kepada !yang ;idhi ;asa, "uhan 0ang Maha %sa, kepada
20
7/24/2019 Agama Sebagai Sumber Moral
http://slidepdf.com/reader/full/agama-sebagai-sumber-moral 21/22
leluhurFroh nenek moyang, kepada sesama manusia dan kepada orang-orang
sui kepada alam semesta seisinya. Pada dasarnya dalam diri manusia ada dua
keenderungan, yaitu keenderungan berbuat baik dan keenderungan
berbuat buruk. Keenderungan budi manusia atas dua bagian yaitu+ Dai#i
5ampad, yaitu si$at-si$at kede#aan dan Asuri 5ampad, yaitu si$at-si$at
keraksasaan. %tika dan moralitas agama !indu pada dasarnya mengajarkan
aturan tingkah laku yang baik dan mulia yang terdiri atas Eatur Marga, "ri
Kaya Parisudha, Pana 0ama Brata, Dasa 0ama Brata, Pana =iyama Brata,
Dasa =iyama Brata, Dasa Dharma, Eatur Purusha Arta,Eatur Paramitha, "ri
!ita Karana, dan Asta Brata.
.) 5aran
Dari simpulan maka saran yang dapat direkomendasikan+
.).1 Makalah ini dapat dijadikan pedoman dan auan bagi para pembaa
dalam mempelajari tentang agama sebagai sumber moral.
.).) Dalam penulisan lebih lanjut mengenai makalah agama sebagai
sumber moral, perlu penambahan re$erensi sehingga materi yang
disajikan menjadi lebih lengkap.
21
top related