laporan kasus uveitis (1)
Post on 17-Feb-2018
260 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 1/20
LAPORAN KASUS
UVEITIS ANTERIOR AKUT DEXTRA
Pembimbing :
dr. Harie Basuki. Sp.M
Disusun Oleh :
Sakina J.H.Saleh
Rio Oktabyantoro
Richky urhakim
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKITMATA
RUMAH SAKIT SYAMSUDIN SH
FAKULTAS KEDOKTERAN & KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 2/20
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
ama : !n.HJenis "elamin : #aki$laki
%mur : &' tahun
(lamat : "arang Jaya) "ab Sukabumi
II. ANAMNESIS
Keluh! U"#
Mata kanan tersasa nyeri se*ak + minggu yang lalu
Keluh! T#$h!
"emerahan pada mata kanan
R%'" (e!')%" *e)+!,-
Pasien datang ke poli Mata RS Syamsudin dengan keluhan mata kanan terasa
nyeri se*ak + minggu yang lalu. "eluhan ini muncul secara tiba$tiba disertai
dengan kemerahan pada mata kanan. "eluhan *uga disertai dengan mata sering
keluar air se*ak , hari yang lalu disertai penglihatan yang menurun seperti ada
yang menghalangi dan silau pada mata kanan. "adang pasien *uga sering merasa
pusing saat siang hari men*elang sore hari. Oleh pasien sering di kucak. Ri-ayat
trauma) demam) batuk dan pilek disangkal. Pasien !idak memiliki gangguan
penglihatan sebelumnya. Mata kiri pasien dirasakan tidak memiliki kelainan.
R%'" Pe!')%" Dhulu
− Pasien tidak pernah mengalami hal serupa sebelumnya
− Ri-ayat penyakit mata lainnya disangkal
− Ri-ayat Hipertensi disangkal
− Ri-ayat DM disangkal
− Ri-ayat penyakit sistemik lainnya disangkal
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 3/20
R%'" (e!,$"!-
Pasien sudah berobat ke dokter umum dan diberi obat tetes dan kapsul) namun
pasien lupa nama obatnya.
R%'" Pe!')%" Kelu+, -
"eluhan serupa disangkal) Ri-ayat penyakit sistemik disangkal
R%'" P*%)**%l :
Merokok ) alcohol$
III. PEMERIKSAAN FISIK
"eadaan %mum : Baik
"esadaran : "omposmentis
!anda /ital :
!D : +01231 mmHg
: 3, 42menit
RR : 0142menit
IV. STATUS LOKALIS
OD OS
&251 V%*u* &2&
Sentral Ke/u/u)! $l #" Sentral
Baik ke segala arah Pe+,e+)! $l #" Baik ke segala arah%dem6$7) hiperemis6$7 )
Hematom$
Pl(e$+e %dem6$7) hiperemis6$7 )
Hematom6$7
8n*eksi "on*ungti9a 6$7)
in*eksi siliar 67)
K!u!,"% 8n*eksi "on*ungti9a 6$7)
in*eksi siliar 6$7)
Jernih)!anda radang 6$7 K+!e Jernih) !anda radang 6$7
Hiperemis) kedalaman
dangkal )cell lare
%l%) #" /e(! Hiperemis) kedalaman
cukup
;oklat) iris reguler ) kripte I+%* ;oklat) iris reguler) kripte
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 4/20
$) sinekia posterior 6n7) sinekia$
%kuran < 0 mm) Relek
cahaya langsung2tak
langsung 67 lambat
Pu(%l %kuran < 5 mm) Relek
cahaya langsung2tak
langsung 67Jernih Le!* Jernih
!idak dilakukan V%"+eu* Hu#u+ !idak dilakukan
=2&.& T!#e"e+ &2&.&
V. RESUME
Seorang laki$laki datang keluhan mata kanan terasa nyeri se*ak + minggu yang
lalu. "eluhan ini muncul secara tiba$tiba disertai dengan kemerahan) berair) silau)
pandangan seperti terhalangi pada mata kanan.
Pada pemeriksaan) ditemukan mata kanan : 9isus &251) in*eksi siliar 67) pupil
miosis anisokor) rele4 pupil lambat) sinekia posterior) cell lare.
VI. DIA3NOSA KLINIS
%9eitis anterior akut de4tra
VII. DIA3NOSA ANDIN3
$ "on*ungti9itis akut
$ glaukoma akut
VIII. PENATALAKSANAAN
polyde4 = 4 + hari
Homatropin 54sehari
Methylprednisolone += mg +40 tablet
IX. ANJURAN PEMERIKSAAN
#aboratorium : >lukosa
Hasil Pemeriksaan : +1+ mg2Dl
X. PRO3NOSIS
(d 9itam : bonam
(d sanactionam : bonam(d unctionam : dubia
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 5/20
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
%9eitis meliputi berbagai macam kondisi) dimana ter*adi proses inlamasi pada
u9ea 6iris) korpus siliare) koroid7 .
PATOFISIOLO3I
D%l"*% (u(%l /%%)u"% e)*u/*% e/e# %+%*4 (u"4 +e6le)* l#$"
E)*u/*% 6%$+%! /! *el +/!, #*u) )e MD 7ueu* hu#+ )e+uh
Patoisiologi pasti dari u9eitis belum diketahui. Secara umum) u9eitis disebabkan
oleh reaksi imun. %9eitis sering dihubungkan dengan ineksi) seperti herpes)
to4oplasmois dan siilis? ada yang menyebutkan bah-a ter*adi reaksi imun untuk
mela-an molekul$molekul asing atau antigen tersebut yang *uga melukai sel$sel dan
pembuluh darah u9ea) selain itu) u9eitis *uga dapat ter*adi akibat reaksi toksin dari
patogen yang ada dalam tubuh tersebut.
(danya antigen akan merangsang timbulnya proses inlamasi) sehingga ter*adi
penumpukan leukosit dan molekul plasma pada tempat ter*adinya ineksi atau pada
*aringan yang terluka untuk mela-an antigen. Proses ini melibatkan aktor kemotaktik)
migrasi sel) adesi molekul$molekul) peningkatan permeabilitas kapiler dan pelepasan
mediator inlamasi. Proses inlamasi tersebut seharusnya berhenti bila antigen penyebab
telah dimusnahkan. Saat proses inlamasi ter*adi akibat proses imun itu sendiri) proses
yang ter*adi dikendalikan oleh antigen yang menga-ali ter*adinya respon semula. Situasi
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 6/20
ini akan berakhir dengan proses inlamasi kronik karena antigen yang ada tidak dapat
dimusnahkan seluruhnya.
%9eitis *uga didapatkan berhubungan dengan penyakit$penyakit autoimun seperti
S#@ dan rhematoid arthritis. Pada kasus$kasus tersebut) u9eitis dapat ter*adi akibat
adanya reaksi hipersensiti9itas yang melibatkan pembentukan kompleks imun pada u9ea.
ETIOLO3I
Penyebab u9eitis anterior :
(utoimun 8neksi "eganasan #ain$lain
(rthritis reumatoid *u9enile
Spondilitis ankilosa
"olitis ulserati9a
%9eitis terinduksi lensa
Sarkoidosis
Penyakit ;rohn
Psoriasis
Siilis
!uberkulosis
Morbus Hansen
Herpes Aoster
(deno9irus
Onkoserkiasis
Sindroma
Masuerade
Retinoblastoma
#imoma
Melanoma
maligna
8diopatik
%9eitis traumatika
(blasio retina
8ridosiklitis heterokromik Cuchs
>out
"risis glaukomatosiklik
Penyebab u9eitis posterior :
+. 8neksi
a. /irus
;M/) herpes simpleks) herpes Aoster) rubella) rubeola) H8/) @pstein Barr) 9irus
co4sackie. ekrosis retina akut.
a. Bakteri
Mycobacterium tuberkulosis) brucellosis) siilis) ocardia) Neisseria Meningitidis)
Mycobacterium avium) Borrelia
b. Cungus
;andidia) Histoplasma) ;ryptococcus dan (spergillus
c. Parasit
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 7/20
!o4oplasma) !o4ocara) ;ysticercus dan Onchocera
KLASIFIKASI
L)*% Pe+l!! Pe!')%" P"l,% F)"+ Pe!'$$
(nterior (kut >ranulomatosa 8neksiPosterior "ronis on$
>ranulomatosa
(utoimun
Rekuren Sistemik
"lasiikasi yang direkomendasikan oleh International Uveitis Study Group adalah
berdasarkan letak anatomis dari u9ea) yaitu :
Ue%"%* A!"e+%+ : 8ritis) cyclitis anterior) iridocyclitis
Ue%"%* I!"e+#e/%"e8P+* Pl!%"%* : ;yclitis posterior) hyalitis) retinokoroiditis
Basal.
Ue%"%* P*"e+%+ : "oroiditis) korioretinitis) retinokoroiditis) neurou9eitis.
P!ue%"%*
"lasiikasi berdasarkan patologi :
N!9 ,+!ul#"* 3+!ul#"*
O!*e" (kut !ersembunyi
S)%" yata !idak ada atau ringan
F"6$% yata Ringan
Pe!,l%h"! )$u+ Sedang yata
Me+h *%+)u# +!el yata Ringan
Ke+"%) (+e*%(%"" Putih halus "elabu besar
Pu(%l "ecil dan tidak teratur "ecil dan tidak teratur
S%!e)% (*"e+%+ "adang "adang
N/ul %+%* "adang "adang
Te#(" %9ea anterior %9ea anterior dan
posterior
Pe+l!! (kut "ronik
Re)u+e!* Sering "adang
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 8/20
MANIFESTASI KLINIS
$ Mata seperti berpasir
$ 8n*eksi silier
$ yeri saat ditekan2 gerak
$ Cotoobia
$ Blepharospasme
$ Penglihatan suram
$ Palpebra bengkak
$ @dema
$ Hipopion
$ 8ris edema
$ Sinekia posterior
$ Pupil sempit ireguler
$ Releks pupil lambat sampai negati
$ Bilik mata keruh
UVEITIS ANTERIOR
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 9/20
$ Ue%"%* (/ Pe!')%" Pe+*e!/%!
Sekitar 01 anak dengan JR( menun*ukkan adanya iridosiklitis non$granulomatosa
bilateral menahun. Eanita *auh lebih sering ditemukan *ika dibandingkan dengan laki$
laki 6,:+7. %sia rata$rata u9eitis terdeteksi adalah &)& tahun. Pada sebagian besar kasus)
onset u9eitis tersebut tidak tampak nyata) u9eitis ini baru disadari setelah anak tersebut
mempunyai -arna yang berbeda pada kedua mata) berbeda ukuran dan bentuk pupil) atau
timbulnya strabismus.
!anda klinis utama u9eitis pada JR( ini adalah adanya sel$sel dan kilauan merah
dalam kamera anterior) presipitat keratik putih berukuran kecil sampai sedang dengan
atau tanpa bintik$bintik ibrin pada endotel) sinekia posterior) katarak berkomplikasi)
aneka bentuk glaukoma sekunder edema makular dan keratopati pita berkapur di akhir
per*alanan penyakit.
!imbulnya iridosiklitis pada arthritis reumatoid pada de-asa semata$mata kebetulan.
Pada orang de-asa) kemungkinan besar menimbulkan skleritis dan sklerou9eitis.
Sayangnya sel$sel dan kilauan 6 flare7 di aueous humor tersebut ditasirkan sebagai
iridosiklitis.
Sekitar +1$=1 pasien dengan spondilitis ankilosa berkembang men*adi u9eitis
anterior. %9eitis tampak sebagai iridosiklitis tipe non$granulomatosa dengan in*eksi
siliaris) sakit) penglihatan kabur dan otoobia. Pada pemeriksaan mata) tampak in*eksi
siliar dan adanya presipitat keratik putih halus terutama di bagian ba-ah 6 Artl’s
Triangle7. Sinekia posterior) sinekia anterior perier) katarak dan glaukoma merupakan
komplikasi yang umum ter*adi setelah peradangan. Pemastian diagnosis dengan oto
rontgen sendi sakroiliaka.
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 10/20
Artl’s Triangle
$ I+%/*%)l%"%* He"e+)+# Fuh
Penyakit yang etiologinya tidak diketahui ini mencakup 5 dari semua kasus u9eitis.
8ridosiklitis heterokrom Cuch adalah siklitis tenang dengan depigmentasi iris pada mata
yang sama. Secara patologis) ter*adi atroi iris dan korpus siliare) depigmentasi berbentuk
bercak lapisan berpigmen dan iniltrasi dius limosit dan sel plasma. %nilateral
merupakan ciri khas penyakit ini. Onset tidak *elas) tanpa rasa sakit) kemerahan maupun
otoobia. Pasien sering tidak menyadari hingga penyakit yang terbentuk mengganggu
penglihatannya.
Dengan slit lamp atau kaca pembesar akan tampak deposit putih halus tersebar merata
pada permukaan posterior kornea. Juga tampak lare dan sel$sel dalam kamera anterior
dan iris.
$ Ue%"%* "e+%!/u)*% le!*
%9eitis yang terinduksi lensa atau akogenik adalah u9eitis yang timbul akibat reaksi
autoimun sekunder terhadap antigen lensa. "asus ini ter*adi pada pasien yang lensa
matanya mengalami katarak hipermatur. "apsul lensa bocor) materi lensa meresap ke
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 11/20
kamera anterior dan posterior sehingga menimbulkan reaksi radang. Mata memerah dan
sedikit sakit) pupil kecil) dan penglihatan sangat menurun 6kadang hingga hanya persepsi
cahaya7.
%9eitis terinduksi lensa yang lebih berat dapat timbul setelah operasi ekstraksi lensa
ekstrakapsular. !ampak banyak leukosit dan PM dalam kamera anterior. Matanya
memerah dan sakit) dan penglihatannya men*adi kabur.
PEMERIKSAAN OFTALMOLO3I
Pemeriksaan isik tidak *auh berbeda dengan ge*ala yang dapat timbul pada u9eitis)
hasil pemeriksaan yang didapat ber9ariasi tergantung dari lokasi) penyebab dan
patogenesis dari proses inlamasi yang ter*adi. Pemeriksaan *aringan mata yang
menyeluruh dapat memberikan hasil yang sangat membantu dalam penentuan diagnosis.
K!u!,"%
Didapatkan in*eksi siliar 6in*eksi perilimbal) kemerahan sirkumkorneal akibat dilatasi
pembuluh$pembuluh darah limbus) merupakan karakteristik dari u9eitis anterior7 atau
nodul 6pada sarkoidosis7.
• K+!e
Ditemukan adanya presipitat keratik) merupakan kumpulan sel$sel mediator inlamasi
pada permukaan endotel kornea. Presipitat tersebut tampak berupa deposit putih halus.
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 12/20
Presipitat keratik berukuran kecil umumnya ditemukan pada u9eitis non$granulomatosa)
sedangkan presipitat berukuran besar biasanya ditemukan pada u9eitis granulomatosa)
yang dikenal dengan Fmutton fat F.
Presipitat eratik
Presipitat keratik a-al biasanya ber-arna putih dan akan men*adi lebih berpigmen
dan mengkerut seiring dengan ber*alannya -aktu. Selain itu) pada kornea dapat timbul
gambaran dendrit epitel) F geograp!ic ulcersF atau terdapat skar pada stroma pada kasus
keratou9eitis pada herpes. Mekanisme inlamasi yang ter*adi pada tingkat seluler akan
menimbulkan gambaran FcellsF dan F flareF pada aueous humor.
"ells and #lare
Pada kasus$kasus u9eitis anterior yang berat) dapat ter*adi penimbunan ibrin dan2atau
pembentukan hipopion.
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 13/20
$ipopion
• I+%*
Ditemukan sinekia anterior yaitu iris melekat pada kornea maupun sinekia posterior
yaitu iris melekat pada lensa. Bila proses berlan*ut terus maka akan timbul F pupillary
block F) Firis bomb%F dan2atau glaukoma sudut tertutup.
Iris &omb%
!erdapat nodul yang terdiri atas kelompok sel$sel putih tampak di tepian pupil iris
6odul oeppe bila timbul pada batas pupil) dan odul &ussaca bila timbul pada stroma
iris7 atau terdapat granuloma yang nyata.hal ini terhadi pada u9eitis granulomatosa.
(danya atroi iris pada beberapa bagian sa*a merupakan ciri khas pada penyakit herpes.
Pada pemeriksaan pupil) akan didapatkan pupil yang miosis.
oeppe’s Nodules &ussaca’s Nodules
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 14/20
• Le!*
Pemeriksaan yang mungkin didapat adalah adanya katarak. "atarak merupakan
komplikasi yang sering timbul dalam klinis pasien u9eitis. "atarak biasanya ter*adi pada
u9eitis yang telah berlangsung lama atau pada u9eitis dengan pemakaian kortikosteroid
*angka pan*ang. Pada 9itreous humor) akan tampak gambaran Fsno-ball opacitiesF)
berupa iniltrasi sel$sel) yang pada umumnya terlihat pada u9eitis intermediate dan
sarkoidosis. Selain itu) *uga tampak adanya traksi pada retina) atau pembentukan
membran siklitik dibelakang lensa.
PEMERIKSAAN PENUNJAN3
Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk memastikan etiologi ) sehingga) sebelum
dilakukan pemeriksaan laboratorium) sebaiknya dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
isik yang baik agar dapat dilakukan pemeriksaan penun*ang yang terarah. Pemeriksaan
laboratorium pada umumnya tidak diperlukan untuk u9eitis anterior) terutama *ika
*enisnya non$granulomatosa dan *elas sensiti terhadap terapi non$spesiik.
Pada u9eitis anterior maupun posterior yang tidak responsi terhadap terapi) atau bila
u9eitis yang ter*adi bilateral atau granulomatosa atau rekuren) maka harus ditentukan
diagnosis etiologinya. Pemeriksaan penun*ang yang dapat dilakukan antara lain :
#@D
Coto Rontgen !hora4
!iter #yme
!es Mantou4
(( 6 Antinuclear Antibody7
RPR 6 'apid Plasma 'eagin7
/DR# 6(enereal )isease 'esearc! *aboratory7
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 15/20
PPD 6 Purified Protein )erivative7
@#8S(
H#( B0'
Cluorescein angiography
#umbal Pungsi
"ultur 9itreous
;!$scan dan MR8 otak
Hampir semua pemeriksaan penun*ang pada u9eitis merupakan pemeriksaan
laboratorium khusus yang akan dilakukan hanya dengan alasan dan indikasi yang *elas.
Dengan indikasi yang *elas) maka pemeriksaan tersebut baru akan bernilai diagnostik.
!idak ada aturan pasti yang menentukan pemakaian pemeriksaan$pemeriksaan tersebut.
"uncinya adalah dengan memaksimalkan kemampuan anamnesis) penilaian keseluruhan
sistem tubuh dan pemeriksaan isik secara umum dan otalmologik sehingga dapat
ditentukan indikasi pemeriksaan penun*ang yang diperlukan.
DIA3NOSIS
%9eitis sering berhubungan dengan penyakit sistemik lainnya) oleh sebab itu) ada
baiknya dilakukan anamnesis yang komprehensi serta pemeriksaan isik yang
menyeluruh pada setiap pasien dengan inlamasi intraokuler. Pemeriksaan yang
menyeluruh tersebut dapat membantu dalam penentuan diagnosis yang tepat sehingga
aktor penyebab dapat ditangani dengan baik.
Anamnesis : Ri-ayat diabetes melitus) rhematik) !B) sinusitis) abses2 karies
Pemeriksaan Fisik
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 16/20
@9aluasi tanda$tanda 9ital) periksa keta*aman penglihatan) periksa gerakan bola mata)
periksa setiap *aringan bola mata dengan slit lamp) lakukan pemeriksaan unduskopi) dan
ukur tekanan bola mata.
DIA3NOSA ANDIN3
Ue%"%* !"e+%+ )u" K!u!,%"%%"%* )u" 3lu)# )u"
I!e)*% Silier 2pericorneal
9ascular
Dari ornikslimbus "ongesti
Pu(%l Miosis ireguler ormal Paresis singter
pupil6iridoplegi7
Re6le) Pu(%l lambat normal $
V%*u* GG atau normal ormal Sangat menurun
TIO atau normal ormal 31 mmHg) P(S
K+!e "eratiitik presipitat 6"P7 ormal @dema
MD Dangkal I menutup ormal !ertutup
Se)+e" $ $
PENATALAKSANAAN
!u*uan utama penatalaksanaan u9eitis adalah mengobati proses inlamasi pada mata
secara eekti serta meminimalkan komplikasi yang mungkin timbul baik dari
penyakitnya itu sendiri maupun dari terapi yang diberikan. (gar tu*uan pengobatan dapat
dicapai) maka diperlukan pemeriksaan yang baik) karena) beberapa kondisi memerlukan
tindakan tertentu seperti pemberian obat kortikosteroid) sedangkan pada kondisi lain
tidak dian*urkan karena penggunaan kortikosteroid *angka pan*ang akan menyebabkan
pembentukan katarak dan meningkatkan tekanan intraokuler.
K+"%)*"e+%/
"ortikosteroid merupakan terapi primer pada pasien u9eitis. "ortikosteroid menekan
ker*a sistem imun serta memiliki eek anti$inlamasi melalui beberapa mekanisme.
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 17/20
"ortikosteroid dapat diberikan secara topikal) melalui in*eksi periokular atau intra9itreal
atau diberikan secara sistemik.
Pemberian secara topikal diutamakan pada pasien dengan u9eitis anterior. Penetrasi
menu*u segmen posterior pada pemberian topikal sangat buruk) kecuali bila pasien
tersebut pseudoakia atau aakia. Secara umum) kortikosteroid yang dian*urkan pada
pemberian topikal adalah prednisolon asetat.
S"e+%/ e'e/+( :;8 h+%4 "%( < # = (l'/e;8*%"+
S"e+%/ +l >#e"h'l(+e/!%*l!e? 1#,8), >*%!,le /*e?. %*!' /%$e+%)! 1@ #, 2
"$le" /! /%*"( *e+ "((e+%!, 66.
M'/+%"% /! 'l(le,%
Pengobatan topikal ini digunakan untuk mengatasi spasme siliare yang biasanya
muncul pada u9eitis anterior akut dan untuk melepaskan sinekia posterior yang terbentuk
dan2atau mencegah perkembangan sinekia baru.
M%/+%"%)u# >*h+" !/ L!,? e6e) #%/+%*%* B #. Pe#$e+%!!' u!"u)
#ele(* *%!e)% "u #e!e,h *%!e)% %) $elu# "e+$e!"u).
KOMPLIKASI
$ Sinekia anterior
$ Sinekia posterior
$ "atarakak komplikata
$ >laukoma sekunder
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 18/20
$ Oklusi pupil
$ @ndotalmitis
%9eitis yang kronis dapat mengakibatkan hiposekresi dari aueous humor) yang
berakibat menurunnya suplai nutrisi ke struktur segmen anterior) ter*adu ormasi
membran siklitik) dan pelepasan korpus siliaris.
>angguan metabolisme lensa dapat menimbulkan katarak. "atarak sering timbul pada
u9eitis menahun. Operasi katarak sebaiknya dilakukan 5$, bulan setelah u9eitis tenang.
Prognosis operasi katarak pada kasus demikian tergantung pada penyebab u9eitis.
(blasio retina dapat timbul akibat traksi atau tarikan pada retina oleh benang$benang
9itreus. @dema kistoid makula dan degenerasi makula dapat ter*adi pada u9eitis
anterior yang beepan*angan. "ortikosteroid sistemik atau periokular dapat digunakan
untuk terapi edema makular) *ika tidak berhasil) maka dapat digunakan terapi
imunosupresi. Berkurangnya penglihatan hingga kebutaan *uga merupakan salah satu
komplikasi dari u9eitis.
PRO3NOSIS
%9eitis merupakan kondisi penyakit yang berpotensi dalam menimbulkan kebutaan.
%9eitis *uga dapat berakhir dengan komplikasi yang serius pada mata. Dengan
Sinekia Anterior Sinekia Posterior
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 19/20
pengobatan yang adekuat) serangan u9eitis non$granulomatosa umumnya berlangsung
beberapa hari sampai minggu) namun) pasien akan sering mengalami kekambuhan.
%9eitis granulomatosa berlangsung berbulan$bulan sampai tahunan) kadang$kadang
dengan remisi dan eksaserbasi) dan dapat menimbulkan kerusakan permanen dengan
penurunan penglihatan yang nyata -alau dengan pengobatan yang terbaik sekali.
DAFTAR PUSTAKA
1. /aughan) D. >.? (sbury) !. +ftalmologi Umum edisi ,-. Eidya Medika. Jakarta:
0111.
2. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata 8ndonesia) Ilmu Penyakit Mata. Sagung Seto.
Jakarta:0110
3. 8lyas) Sidarta Pro.dr) Ilmu Penyakit Mata. Cakultas "edokteran 8ndonesia @disi "e 5
Jakarta: 0113
4. http:22---.kalbe.co.id2iles2cdk2iles2+&>ambaran"linis%9eitis5.pd2+&>ambaran"l
inis%9eitis5.html
7/23/2019 Laporan Kasus Uveitis (1)
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-uveitis-1 20/20
top related