laporan kasus(1)

Upload: agneska-ernestia

Post on 13-Apr-2018

272 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    1/32

    LAPORAN KASUS

    DEMAM TYPHOID

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

    NASIONAL VETERAN JAKARTA

    Disusun Oleh :

    Y!" Hen#$i%

    &'&()**&())'

    Pe+,i+,in! :

    Le-n"n Klnel ./KM0 #$( Pn-1 Yun"$23 S4(PD

    KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM RS TK II DR AK GANI

    PALEMBANG

    5AKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL6VETERAN6 JAKARTA

    PERIODE 7 JANUARI 8 && MARET *)&9

    LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR KEPANITERAAN INTERNA

    Laporan kasus dengan judul :

    HEPATOMA DI5US

    Diajukan untuk Memenuhi syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Departemen INTERNA

    Rumah akit TKII AK !ANI "ALEM#AN!

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    2/32

    Disusun leh :

    $oga hendri%o &'&())&(('

    Tel"h #ise-u1ui leh Pe+,i+,in! :

    N"+" Pe+,i+,in! T"n#" T"n!"n T"n!!"l

    Le-2l /KM #$( Pn-1 Yun"$23 S4(PD ********* *********

    KATA PENGANTAR

    "uji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah +T atas segala ,erkah dan rahmatNya- sehingga

    penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan kasus yang ,erjudul .Hepatoma difus/0 "enulisan laporan

    kasus ini di,uat se,agai salah satu syarat untuk mengikuti ujian "rogram tudi "ro1esi Dokter di ,agian

    Kepaniteraan Klinik Interna RTKII AK !ANI "ALEM#AN!

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    3/32

    "enulis menyadari ,ah2a dalam penyusunan laporan kasus ini terdapat ,anyak kekurangan-

    namun ,erkat ,antuan- ,im,ingan- kerjasama dari ,er,agai pihak dan dokter konsulen- akhirnya

    penyusunan laporan kasus ini dapat terselesaikan dengan se,aik3,aiknya0 Untuk itu penulis

    menyampaikan u%apan terima kasih dan penghargaan kepada Letnan Kolonel 4KM dr "ontjo $unarko-

    p0"D- selaku pem,im,ing dalam penyusunan laporan kasus ini dalam mem,erikan moti5asi- arahan-

    serta saran3saran yang sangat ,erharga kepada penulis selama proses penyusunan0 Terima kasih pula yang

    se,esar3,esarnya kepada semua pihak yang se%ara langsung maupun tidak langsung turut mem,antu

    penyusunan laporan kasus ini0

    "alem,ang- 1e,ruari )(&'

    Penulis

    DA5TAR ISI

    6alaman

    Lem,ar "engesahan0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 ii

    Kata "engantar00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 iii

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    4/32

    Da1tar Isi00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 i5

    #A# I0 "ENDA6ULUAN0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 00000000&

    #A# II0 Laporan Kasus000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000007

    #A# III0 Analisa Kasus0***************************&7

    DA8TAR "UTAKA00*0**************************0)9

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I(&( L"-"$ Bel"2"n!

    Karsinoma hepatoseluler merupakan tumor ganas hati primer yang ,erasal dari hepatosit0

    irosis hati merupakan 1aktor resiko utama karsinoma hepatoseluler di dunia dan

    melatar,elakangi le,ih dari (; kasus karsinoma hepatoseluler0 etiap tahun tiga sampai lima

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    5/32

    pasien dari pasien sirosis hepatis akan menderita karsinoma hepatoseluler dan karsinoma

    hepatoseluler merupakan penye,a, utama kematian pada sirosis hepatis0

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    6/32

    sirosis yang ,erkaitan dengannya0 "ada ,e,erapa studi3studi retrospekti13retrospekti1 ?melihat

    ke,elakang dan kedepan dalam 2aktu@ dari sejarah alami hepatitis 4- 2aktu rata3rata untuk

    mengem,angkan kanker hati setelah paparan pada 5irus hepatitis 4 adalah kira3kira ) tahun0

    Kanker hati terjadi kira3kira sampai &( tahun setelah perkem,angan sirosis pada pasien3pasien

    ini dengan hepatitis 40 #e,erapa studi3studi prospekti1 Eropa melaporkan ,ah2a kejadian

    tahunan kanker hati pada pasien3pasien 5irus hepatitis 4 yang ,er3sirosis ,erkisar dari &0 sampai

    )0'; per tahun0

    "ada sisi lain- ada ,e,erapa indi5idu3indi5idu yang terin1eksi 5irus hepatitis 4 kronis yang

    menderita kanker hati tanpa sirosis0 Badi- telah disarankan ,ah2a protein inti ?pusat@ dari 5irus

    hepatitis 4 adalah tertuduh pada pengem,angan kanker hati0 "rotein inti sendiri ?suatu ,agian

    dari 5irus hepatitis 4@ diperkirakan menghalangi proses alami kematian sel atau mengganggu

    1ungsi dari suatu gen ?gen p'7@ penekan tumor yang normal0 Aki,at dari aksi3aksi ini adalah,ah2a sel3sel hati terus ,erlanjut hidup dan reproduksi tanpa pengendalian3pengendalian normal-

    yang adalah apa yang terjadi pada kanker0

    %0 Alkohol

    irosis hati yang dise,a,kan konsumsi alkohol yang ,erle,ih ternyata merupakan penye,a,

    utama terjadinya kanker hati di usia lanjut0 6al ini didukung oleh data yang di,uat di Amerika

    erikat terhadap para 5eteran0 Karena dari ,er,agai penelitian menunjukan ,ah2a konsumsi

    alkohol '(3C( gram per hari dan dalam jangka 2aktu yang lama ternyata tidak hanya

    meningkatkan risiko ter,entuknya sirosis hati namun juga memper%epat terjadinya sirosis pada

    penderita hepatitis 4 dan kanker hati0

    d0

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    7/32

    e0 Dia,etes Melitus ?DM@

    Telah lama ditengarai ,ah2a DM merupakan 1aktor risiko ,aik untuk penyakit hati kronik

    maupun kanker hati melalui terjadinya perlemakan hati dan steatohepatitis non3alkoholik

    ?NA6@0 Disamping itu- DM dihu,ungkan dengan peningkatan kadar insulin dan insulin3like

    gro2th 1a%tors ?I!8s@ yang merupakan 1a%tor promoti1 potensial untuk kanker0 Indikasi kuat

    asosiasi antara DM dan kanker hati terlihat dari ,anyak penelitian- antara lain penelitian kasus3

    kelola oleh hasan dkk yang melaporkan ,ah2a dari &&' kasus kanker hati dan )7( pasien non3

    kanker hati- rasio odd dari DM adalah 07- meskipun diakui ,ah2a se,agian dari kasus DM

    se,elumnya sudah menderita sirosis hati0 "enelitian kohort ,esar oleh El erag dkk yang

    meli,atkan &C70=7 pasien DM dan ='(-=)( pasien ,ukan3DM menemukan ,ah2a insidens

    kanker hati pada kelompok DM le,ih dari ) kali lipat di,andingkan dengan insidens kanker hati

    kelompok ,ukan3DM0 Insidens juga semakin tinggi seiring dengan lamanya pengamatan ?kurangdari ' tahun hingga le,ih dari &( tahun@0 DM merupakan 1aktor risiko 644 tanpa memandang

    umur- jenis kelamin dan ras0

    10 Idiopatik

    Antara &'3(; kanker hati ternyata tidak diketahui penye,a,nya 2alaupun sudah dilakukan

    pemeriksaan yang menyeluruh0 #e,erapa penjelasan akhir3akhir ini menye,utkan peranan

    perlemakan hati 3 fatty liver disease 3 yang ,ukan dise,a,kan oleh alkohol ?NA6 F Non

    Al%ohol teato 6epatitis@- diper%aya dapat menye,a,kan kerusakan sel hati yang luas yang pada

    akhirnya menim,ulkan sirosis dan kanker hati0

    g0 irosis

    Indi5idu3indi5idu dengan ke,anyakan tipe3tipe sirosis hati ,erada pada risiko yang meningkat

    mengem,angkan kanker hati0 e,agai tam,ahan pada kondisi3kondisi yang digam,arkan diatas

    ?hepatitis #- hepatitis 4- alkohol- dan hemo%hromatosis@- kekurangan alpha & anti3trypsin- suatu

    kondisi yang diturunkanGdi2ariskan yang dapat menye,a,kan sirosis- mungkin menjurus pada

    kanker hati0 Kanker hati juga dihu,ungkan sangat erat dengan kelainan ,iokimia pada masa

    kanak3kanak yang ,eraki,at pada sirosis dini0"enye,a,3penye,a, tertentu dari sirosis le,ih jarang dikaitkan dengan kanker hati

    daripada penye,a,3penye,a, lainnya0 4ontohnya- kanker hati jarang terlihat dengan sirosis pada

    penyakit +ilson ?meta,olisme tem,aga yang a,normal@ atau primary s%lerosing %holangitis ?luka

    parut dan penyempitan pem,uluh3pem,uluh empedu yang kronis@0 #egitu juga ,iasanya

    diperkirakan ,ah2a kanker hati adalah jarang ditemukan pada primary ,iliary %irrhosis ?"#4@0

    http://www.totalkesehatananda.com/sirosis1.htmlhttp://www.totalkesehatananda.com/sirosis1.html
  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    8/32

    tudi3studi akhir ini- ,agaimanapun- menunjukan ,ah2a 1rek2ensi kanker hati pada "#4 adalah

    se,anding dengan yang pada ,entuk3,entuk lain sirosi0

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    I(&( IDENTITAS PASIEN

    Nama : Tn0M

    Umur : 7)

    Benis kelamin : Laki3laki

    Tanggal masuk : "asien #angsal 8lam,oyan )' januari )(&=

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    9/32

    No04M : 7)&=&)

    D"B" : dr0 Maison M- p0"D

    Kelompok "asien : umum

    I(*( DATA DASAR

    I(*(&( An"+nesis .Su,1e2-i0

    Alloanamnesis tanggal )' januari )(&= jam &70((

    Keluh"n U-"+" : perut mem,esar hari smrs

    Ri;"

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    10/32

    Ri2ayat 6ipertensi : Disangkal

    Ri2ayat Alergi : Disangkal

    Ri2ayat Asma : Disangkal

    Ri2ayat DM :

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    11/32

    J Tekanan ,ola mata : Dalam ,atas normal

    J Kelopak mata : Edema3G3

    J Konjungti5a : AnemisHGH

    J Kornea : Bernih- re1le ?H@

    J klera : IkterusHGH

    J "upil : #ulat- isokor- )-'mm

    G )-'mm

    J 6idung :

    J simetris- na1as %uping ?3@- de1ormitas ?3@- se%ret ?3@- septum de5iasi ?3@

    J Telinga :

    Tophi : ?3@ "endengaran : Dalam ,atas normal

    Nyeri tekan di prosessus mastoideus : ?3@

    J Mulut :

    J #i,ir : ianosis ?3@- kering ?3@J Tonsil : T&3T&- hiperemis ?3@

    J !igi geligi : 4aries ?3@

    J 8arings : 6iperemis ?3@

    J !usi : "erdarahan ?3@- hipertro1i ?3@

    J Lidah : d,n

    J Leher :

    J Kelenjar getah ,ening : Tidak ada pem,esaran

    J Kelenjar gondok : Tidak ada pem,esaran

    J "em,uluh darah : Tidak ada kelainan

    J

    Kaku kuduk : ?3@J Tumor : ?3@

    D"#"

    o Inspeksi

    #entuk : Normo%hest- simetris kiriFkanan

    "em,uluh darah : Tidak ada pem,esaran

    #uah dada : imetris kiriFkanan- gyne%omasti ?3@

    ela iga : Dalam ,atas normal

    Lain lain : Tidak ada kelainan

    /$

    o Inspeksi : I%tus 4ordis tidak tampak

    o "alpasi : I%tus 4ordis tera,a

    o "erkusi : "ekak

    : #atas kanan : Linea parasternalis detra

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    12/32

    : #atas Kiri : Linea mid%la5i%ula sinistra

    : #atas Atas : I4 II sinistra

    : #atas #a2ah : I4 > sinistra

    o Auskultasi : #B IGII murni regular- ,ising ?3@

    Pul+

    o "alpasi

    8remitus ra,a : KiriFkanan

    Nyeri tekan : ?3@

    o "erkusi

    "aru kiri : onor

    "aru kanan : onor

    #atas paru hepar : I4 >I detra anterior

    #atas paru ,elakang kanan : 4>Th0Idetra

    #atas paru ,elakang kiri : 4>Th0 I sinistra

    o Auskultasi

    #unyi pernapasan : >esikuler

    #unyi tam,ahan : Rh3G3+h

    3G3

    A,#+en

    o Inspeksi : "erut mem,un%it- 5enektasi ?H@

    o "alpasi : nyeri tekan ?H@ di hipokondrium kanan dan epigastrium

    6epar tera,a jari #A4D

    - Tepi tumpul

    - "ermukaan ,er,enjol3,enjol

    - Nyeri tekan ?H@

    - Konsistensi padat- keras

    - #ising ?H@

    Lien tera,a- shu11ner II

    o "erkusi : "ekak alih ?H@- pekak sisi ?H@- undulasi ?H@

    o

    Geni-"li" :Tidak dilakukan pemeriksaan

    E2s-$e+i-"s: uperior : Telapak tangan eritema palmaris ?HGH@- jari ta,uh ?3G3@- 2hite

    nail ?3G3@- sianosis ?3G3@- akral dingin ?3G3@- kontraktur dupuytren ?3G3@

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    13/32

    In1erior : #engkak ?HGH@- akral dingin ?3G3@- sianosis ?3G3@

    LABORATORIUM

    "emeriksaan Darah lengkap:

    3 6, : =-) grGdl &7 3 &= grGdl

    3 Leukosit : )(0)(( G l '((( &(0((( G l

    3 6ematokrit : & ; p ( - 2 7C 7 ;

    3 Trom,osit : 9C0(((Gl &'(0((( ((0(((Gl

    a0 8ungsi hati

    !

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    14/32

    I(*(7( ASSESMENT

    Dari anamnesis- pemeriksaan 1isik dan ditunjang dengan pemeriksaan la,- pasien ini didiagnosa

    3 DM3 HIPOTENSI3 SUSP SIROSIS HEPATIS

    I(*('( PLANNING

    "engajuan "emeriksaan "enunjang:

    "emeriksaan la,oratorium di,utuhkan untuk menunjang penegakan diagnosis0

    -Darah

    #isa dijumpai 6, rendah- anemia normokrom normositer- hipokrom makrositer0

    Anemia ,isa aki,at hipersplenisme dengan leukopenia dan trom,ositopenia dan

    dilakukan pemeriksaan !D" H !D)B""0 Kolesterol darah yang selalu rendah

    mempunyai prognosis yang kurang ,aik0

    - Kenaikan kadar enim transaminase G !

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    15/32

    - Endoskopi

    Dapat dilihat 5arises esophagus- gaster dan kelainan pada duodenumnya0

    - U!

    !am,aran U! keganasan primer pada hepar dapat di,agi menjadi ,entuk nodular

    dan di1us0 "ada jenis nodular terlihat kelainan yang ,er,atas tegas dari parenkim hepar

    sekitarnya0 Kelainan ekostruktur pada jenis ini tergantung dari ukuran lesi0 Lesi

    ,erukuran kurang dari ) %m seringkali ,erekostruktur hipoekoik0 Dengan

    ,ertam,ahnya diameter- ekostruktur akan menjadi le,ih hiperekoik atau %ampuran-

    serta dapat dijumpai adanya ,agian yang nekrosis atau perdarahan di dalamnya-

    seringkali ditemui pada yang ,erekostruktur hiperekoik atau %ampuran0 !am,aran

    lainnya dapat juga ditemui adanya trom,us dalam 5ena porta atau 5ena hepatika dan

    atau %a,ang3%a,angnya yang tampak se,agai suatu struktur yang hiperekoik tanpa

    ,entuk tertentu- ,esarnyapun tidak tentu- dapat memenuhi lumen 5ena porta dan

    %a,ang3%a,angnya atau se,agian saja0 #entuk di1us memperlihatkan peru,ahan

    ekostruktur di seluruh hepar0

    - A8"

    Al1a31etoprotein adalah protein serum normal yang disintesis oleh sel hati 1etal- sel

    yolk3sa% dan sedikit sekali oleh saluran gastrointestinal 1etal0 Rentang normal A8"

    serum adalah (3)(ngGmL0 Kadar A8" meningkat pada =(;3C(; dari pasien

    karsinoma hepatoseluler dan kadar le,ih dari (( ngGmL adalah diagnostik atau sangat

    sugesti1 untuk karsinoma hepatoseluler0 Nilai normal juga dapat ditemukan pada

    pasien karsinoma hepatoseluler stadium lanjut0 6asil positi1 palsu juga dapat

    ditemukan pada hepatisis akut atau kronik dan pada kehamilan0

    - 8oto toraks

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    16/32

    Untuk melihat peninggian dia1ragma kanan dan ada tidaknya gam,ar metastasis di

    paru0

    - #iopsi hepar

    Untuk mengetahui sel tumor ganas atau jinak

    - Endoskopi

    Untuk mengetahui asal perdarahan

    Terapi Konser1ati1 :

    a0 Non medikamentosa

    &0 Monitor 5ital sign

    A2asi tanda3tanda syok

    )0 Tirah ,aring untuk men%egah perdarahan ,erulang dan men%egah terjadinya

    hipotensi ortostatik

    70 Diet rendah garam ?)(( '(( mgGhari@ agar tidak memper,erat retensi

    natrium dan air

    0 Diet "uasa

    '0 "asang N!T

    Tujuan:

    Mem,ersihkan lam,ung dari makanan dan darah

    Untuk memasukkan makanan

    Untuk men%egah aspirasi

    Untuk gastri% la5age untuk men%egah koma hepatikum

    =0 La5ement tinggi )Ghari

    untuk mengurangi produksi amoniak oleh ,akteriurease di usus

    ,0 Medikamentosa

    &@0 I>8D al,umin

    )@0 >itamin K &&( mg

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    17/32

    Untuk memper,aiki de1isiensi komplek protom,in karena 5itamin K merangsang

    pem,entukan 1i,rinogen0

    7@0 #eta ,loker ?"ropanolol@ ) &( mg

    Untuk menurunkan hipertensi portal

    @0 Ranitidine ) '( mg i05

    '@0Untuk menekan histamin karena adanya perdarahan menye,a,kan pengeluran

    histamin- sedangkan hepar tidak dapat menginakti5asi histamin0

    =@0 No5orapid 7=

    Untuk menurunkan gula darah

    C@0 e1alosporin generasi ke37Untuk men%egah in1eksi sekunder ?peritonitis ,akterial spontan dan septikemia@

    @0 L@

    Tamponade ,alon atau TI"

    Bika tumor soliter dan diameter ' %m Reseksi tumor- Em,olisasi- A,lasi

    Bika tumor di1us Transplantasi hati

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    18/32

    5ll; U4 P"sien

    6ari G

    Tanggal

    < A "

    )' januari

    )(&=

    "era2atan

    hari ke3&

    "erut

    mem,esar

    Nyeri tekan

    di ,agian

    a,domen

    Kaki

    ,engkak

    "using ?H@

    KU : Lemah

    N : Gmnt

    RR : ) Gmnt

    : 7= (4

    TD : 9(GC(

    KGL : s%lera

    ikterik H

    konjungti5a pu%at

    Thoraks : d,n

    A,domen : asites0

    nyeri tekan

    a,domen

    Ekstremitas :

    edema eks

    in1erior- pitting

    edem

    DM

    irosis

    I!D

    I>8D !TT 7(

    No5orapid

    Neurode

    4ur%uma

    #AN!AL

    In1use RL gtt

    7(

    Inj radin )&

    Inj

    4e1triaone

    )&

    Inj 1urosemid

    &&

    Inj no5orapid

    7=

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    19/32

    )9

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    20/32

    7&

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    21/32

    demam- namun minum masih kuat0 #uang air ke%il normal seperti ,iasa- ,er2arna kuning

    muda- dan tidak ada sakit 2aktu ,uang air ke%il0 "asien tidak ada mengeluh nyeri otot atau nyeri

    pinggang- serta tidak ada ri2ayat ,epergian ke luar kota0

    Demam & minggu menandakan adanya suatu proses in1lamasi yang menye,a,kan

    dilepaskannya mediator in1lamasi yang merangsang pem,entukan prostaglandin yang merupakan

    pre%ursor yang dapat menye,a,kan demam0 Dilihat dari 2aktunya- pola demam yang meningkat

    pada malam hari penyakit ini mengarah pada demam ti1oid- dan ditam,ah adanya %oated tongue

    ?H@ yang terjadi aki,at ,akteri ,erkem,ang ,iak pada lidah- gejala gastrointestinal dan ,radikardi

    relati10 edangkan D68- pola demamnya terus menerus- durasi & minggu- ada 1ase demam-

    kritis dan penyem,uhan ?saddle ,a%k 1e5er@- dan disertai adanya tanda tanda perdarahan

    disertai mialgia dan artralgia0

    O .O,1e2-i0

    Keadaan umum : Tampak lemas

    Kesadaran : 4ompos Mentis

    Tanda 5ital :

    TD : &&(G( mm6g

    Nadi : 7Gmenit- isi dan tegangan %ukup8rekuensi Respirasi : )( Gmenit

    uhu : 79-&(

    4Kepala :Mata : Konjungti5a anemis ?HGH@- klera Ikterik ?3G3@- %oated tongue ?H@

    Leher : B>" ?normal@- "em,esaran K!# ?3@

    Thoraks :Bantung : &)0 Reguler

    "aru : D> ?HGH@

    A,domen : upel- #ising Usus ?H@ meningkat- Nyeri Tekan ?H@ pada regio epigastrium-

    Ekstremitas : dalam ,atas normal- edema ?3@- rumple leed ?3@

    A .Asses+en-0

    Demam Typhoid

    Diagnosis #anding :

    o D68

    o Malaria

    o In1luena

    P .Pl"nnin!0

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    22/32

    In1us RL )( tpm merupaka %airan kristaloid yang di,erikan se,agai salah satu upaya

    untuk rehidrasi pada pasien3pasien yang mendapatkan pera2atan dirumah sakit guna

    memenuhi ke,utuhan elektrolit3elektrolit dalam tu,uh selama masa pera2atan0 elain itu

    juga untuk mengganti %airan yang hilang aki,at diare yang dialami oleh pasien0

    Injeksi kloram1enikolmerupakan o,at lini pertama untuk demam typhoid0 #erdasarkan

    penelitian kloram1enikol masih sensiti5e 99-(' ; untuk demam typhoid dan memiliki si1at

    ,akteriostatik dan ,akterisid pada dosis tinggi0

    Injeksi

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    23/32

    asimtomatik ?'(;39(;@- namun dapat juga ,erupa penyakit demam non3spesi1ik atau tim,ul gejala3

    gejala klasik demam dengue0 Demam dengue mun%ul mendadak dengan kisaran suhu antara 790'3&040

    Demam umumnya mun%ul pada hari ketiga dan ,erlangsung selama '3C hari0 Demam dapat

    disertai oleh rasa menggigil- mengaki,atakan kulit eritematosa- dan flushingpada 2ajah0 Demam ,ersi1at

    ,i1asik karena demam akan menurun selama &3) hari kemudian meningkat kem,ali sehingga mem,entuk

    gra1ik pelana kuda0 "ada masa penurunan suhu inilah masa kritis dimulai dimana penyakit pasien ,erisiko

    ,erkem,ang menjadi demam ,erdarah dengue atau ,ahkan dengue shock syndrome0 etelah demam

    ,iasanya mun%ul mialgia yang dapat ,erlangsung hingga ,e,erapa minggu- namun gejala mialgia tidak

    ditemukan pada pasien ini0 akit kepala pada demam dengue dapat tim,ul di area 1rontal dan retro3or,ita0

    "ada pasien didapati nyeri kepala 1rontal0

    Malaria juga dijadikan diagnosis ,anding demam ti1oid karena pada malaria ditemukan demam-

    sakit kepala- malaise- nyeri sendi dan tulang- anoreksia- nyeri perut- diare- dan hepatomegali0 Malaria

    juga merupakan penyakit endemik di ,e,erapa daerah di Indonesia0 Dari anamnesis diketahui pasien tidak

    melakukan perjalanan ke tempat3tempat selain Tangerang dan sekitarnya0 elain itu malaria juga memiliki

    pola demam yang khas yaitu demam intermiten- sedangkan demam yang dialami pasien adalah demam

    remiten dimana suhu ,adan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah men%apai suhu ,adan normal0

    "er,edaan suhu dapat men%apai )0

    Diagnosis ,anding yang lain adalah in1luena0 In1luena merupakan penyakit in1eksi akut saluran

    pernapasan terutama ditandai oleh demam menggigil- mialgia- sakit kepala- dan sering disertai gejala

    pilek- sakit tenggorok- dan ,atuk non produkti10 Lama sakitnya ,erkisar antara )3C hari dan ,iasanya

    sem,uh se,diri karena dise,a,kan oleh 5irus in1luena tipe A- #- dan 40 "ada pasien tidak ditemukan

    gejala3gejala in1eksi saluran napas sehingga diagnosis ,anding ini dapat disingkirkan0 elain itu pada

    pasien juga di diagnosis ,anding dispepsia karena keluhan3keluhan seperti mual- muntah dan nyeri ulu

    hati serta tidak nyaman pada perut ,agian atas0

    Bika dilihat pola demam pasien yang %enderung meningkat pada malam hari dan peningkatan

    suhu yang semakin tinggi ditam,ah dengan adanya sakit kepala- mual- muntah- nyeri epigastrium dan

    hipokondrium kanan dan konstipasi maka diagnosis sementara adalah suspek demam ti1oid0 Ditam,ah

    dengan ke,iasaan makan pasien yang tidak teratur dan suka jajan makanan di pinggir jalan yang tidak

    terjamin ke,ersihannya0 Namun hal ini masih perlu di,uktikan dengan ,e,erapa pemeriksaan0 Untuk

    menegakkan diagnosis demam ti1oid harus ter,ukti ditemukannya kuman Salmonella typhipada kultur

    dengan spesimen darah pada akhir minggu pertama- spesimen urin pada minggu ketiga- atau spesimen

    1eses pada minggu kedua dan ketiga0

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    24/32

    Demam ti1oid adalah penyakit in1eksi akut dise,a,kan oleh ,asil kuman gram negati1 Salmonella

    typhi- ,er1lagel- ,ersi1at anaero, 1akultati1- masa tunas &(3& hari0 elama terjadi in1eksi- kuman terse,ut

    ,ermultiplikasi dalam sel 1agositik mononuklear dan se%ara ,erkelanjutan dilepaskan ke aliran darah0 Bika

    organisme almonella masuk ke dalam tu,uh manusia se,anyak &( 73&(=maka indi5idu terse,ut akan

    terin1eksi0

    G"+,"$ &( S"l+nell" T

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    25/32

    1agosit dan kemudian ,erkem,ang ,iak diluar sel atau ruang sinusoid dan selanjutnya masuk kedalam

    sirkulasi darah lagi mengaki,atkan ,akteremia yang kedua kalinya dengan disertai tanda3tanda dan gejala

    penyakit in1eksi sitemik0

    Didalam hati kuman masuk kedalam kandung empedu- ,erkem,ang ,iak- dan ,ersama %airan

    empedu diekskresikan se%ara intemiten ke dalam lumen usus0 e,agian kuman dikeluarkan melalui 1eses

    dan se,agian masuk lagi kedalam sirkulasi setelah menem,us usus0 "roses yang sama terulang kem,ali-

    ,erhu,ung makro1ag telah terakti5asi dan hiperakti1 maka saat 1agositosis kuman almonella terjadi

    pelepasan ,e,erapa mediator in1lamasi yang selanjutnya akan menim,ulkan gejala reaksi in1eksi sitemik

    seperti demam- malaise- mialgia- sakit kepala- sakit perut- insta,ilitas 5as%ular- gangguan mental dan

    koagulasi0

    Didalam plague peyeri makro1ag hiperakti1 menim,ulkan reaksi hiperplasia jaringan ?0typhi intra

    makro1ag menginduksi reaksi hipersensiti5itas tipe lam,at- hyperplasia jaringan dan nekrosis organ@0

    "erdarahan saluran %erna dapat terjadi aki,at erosi pem,uluh darah sekitar plague peyeri yang sedang

    mengalami nekrosis dan hyperplasia aki,at akumulasi sel3sel mononuklear didinding usus0 "roses

    patologis jaringan lim1oid ini dapat ,erkem,ang hingga kelapisan otot- serosa usus dan dapat

    mengaki,atkan per1orasi0 Endotoksin dapat menempel direseptor endotel kapiler dengan aki,at tim,ulnya

    komplikasi seperti gangguan neuropsikiatrik- kardio5askular- pernapasan dan gangguan organ lainnya0

    !am,ar )0 "ato1isiologi Demam Ti1oid

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    26/32

    Masa inku,asi demam ti1oid ,erlangsung antara C3& hari- namun ini juga ,ergantung dosis in1eksi

    ?737( hari@0 !ejala3gejala klinis yang tim,ul sangat ,er5ariasi dari ringan sampai dengan ,erat- dari

    asimtomatik hingga gam,aran penyakit yang khas disertai komplikasi0

    !am,ar 70 "erjalanan "enyakit Demam Ti1oid

    "ada minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala serupa in1eksi akut

    pada umumnya yaitu :

    Demam sekitar intermintenGremiten

    Lidah kotor- mulut kering- mual muntah

    !am,aran gejala saluran na1as atas

    akit kepala he,at- tampak apatis- lelah

    Tidak enak di perut dan mungkin kontipasiG diare- ditemukan splenomegaliG hepatomegali

    Roseola mungkin ditemukan

    Dalam minggu kedua gejala3gejala menjadi le,ih jelas ,erupa :

    Demam kontinyu

    #radikardi relati1 ?peningkatan suhu &4 tidak diikuti peningkatan denyut nadi kali

    permenit@

    Keadaan penderita semakin menurun- apatis- ,ingung

    6epatomegali dan splenomegali-

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    27/32

    Lidah yang ,erselaput ?kotor ditengah- tepi dan ujung merah serta tremor@ dan kehilangan

    na1su makan

    Nyeri- distensi perut- meteorismus

    "ada minggu ketiga dapat ditemukan gejala antara lain:

    uhu turun jika ,erhasil dio,ati tanpa komplikasi

    Bika keadaan mem,uruk:

    3 Disorientasi- ,ingung- insomnia-

    3 Komplikasi perdarahan dan per1orasi0

    "ada pasien ini ditegakkan diagnosa demam typhoid tanpa komplikasi0 Diagnosa ditegakkan

    ,erdasarkan :

    Anamnesis:

    "asien demam hari yang remitten0 Demam a2alnya tidak terlalu dirasa tinggi namun semakin

    lama semakin panas pada hari3hari ,erikutnya0 Demam terutama dirasakan saat sore dan malam

    hari0 "asien juga mengalami sakit kepala- mual disertai muntah- nyeri perut- serta konstipasi0

    "asien sering jajan makanan dan minumam di luar rumah- yang tidak jelas ke,ersihannya

    Demam yang tim,ul se,agai gejala demam ti1oid merupakan aki,at dari terangsangnya makro1ag

    oleh kuman Salmonella typhi sehingga makro1ag melepas sitokin- interleukin- dan mediator3mediator

    in1lamasi lainnya yang dapat mengganggu termoregulasi tu,uh sehingga tim,ullah demam0 Demam

    ,iasanya ,erkisar antara suhu 79 3 ( 40 Konstipasi pada demam ti1oid terjadi aki,at Peyers patchesmengalami in1lamasi sehingga mem,engkak dan motilitas usus mengalami penurunan0 Namun demam

    ti1oid juga dapat memiliki gejala diare khususnya diare sekretorik aki,at endotoksin Salmonella typhi0

    #ahkan pada ,e,erapa kasus juga ditemukan demam ti1oid dengan gejala diare terle,ih dahulu disusul

    oleh konstipasi ,e,erapa hari kemudian0

    "ada pasien ini pemeriksaan 1isiknya ditemukan :

    Didapatkan tanda3tanda 5ital dalam ,atas normal- keadaan umum tampak sakit sedang- tanpa

    gangguan kesadarano "ada lidah pasien ditemukan kotor pada tengahnya dan hiperemis pada pinggirnya-

    tremor ?H@

    6epatomegali ) %m di,a2ah ar%us %ostae- tepi tajam- permukaan li%in- konsistensi kenyal- dan nyeri

    tekan ?3@

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    28/32

    6epatomegali yang ditemukan dalam pemeriksaan 1isik dapat tim,ul aki,at makro1ag yang

    mela2an kuman Salmonella typhidan mati di,a2a ke organ3organ RE ?Reticuloendothelial System@

    seperti hepar dan limpa0

    "emeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa demam typhoid di,agi dalam 7 kelompok-

    yaitu ?&@ Isolasi kuman penye,a, demam typhoid melalui ,iakan kuman dari spesimen penderita seperti

    darah- sumsum tulang- urin- tinja- %airan duodenum dan rose spot- ?)@ Uji serologis untuk mendeteksi

    anti,odi terhadap antigen- ?7@ "emeriksaan mela%ak DNA kuman 0 Tyhpi

    Diagnosis demam typhoid dengan ,iakan kuman se,enarnya merupakan golden diagnostik-

    namun identi1ikasi kuman memerlukan 2aktu 73' hari0 #iakan darah positi1 pada (3=(; kasus yang

    diperiksa pada minggu pertama sakit- sedangkan ,iakan 1eses atau urin akan positi1 setelah minggu

    pertama0 #iakan dari sumsum tulang akan positi1 pada penyakit stadium lanjut- dan merupakan

    pemeriksaan yang paling sensiti10 #iakan darah positi1 memastikan demam typhoid- tetapi ,iakan darah

    negati1 tidak menyingkirkan demam typhoid0 6al ini dise,a,kan karena hasil ,iakan darah ,ergantung

    pada ,e,erapa 1aktor- antara lain ?&@ jumlah darah yang diam,il- ?)@ per,andingan 5olume darah dan

    media empedu- ?7@ 2aktu pengam,ilan darah0

    "ada pasien tidak dilakukan pemeriksaan kultur darah karena mem,utuhkan 2aktu yang %ukup

    lama untuk mengetahui hasilnya dan pemeriksaan mela%ak DNA tidak dilakukan karena ,iaya yang

    mahal dan 1asilitas rumah sakit yang ter,atas0 "ada pasien ini dilakukan pemeriksaan serologis dan

    didapatkan hasil positi1 pada serologi almonella typhi < dan almonella paratyphi 4< se,esar &G7)(0

    +alaupun uji serologi +idal untuk menunjang diagnosis demam typhoid telah luas digunakan namun

    man1aatnya masih menjadi perde,atan karena spesi1isitas dan sensiti5itasnya rendah0

    6asil ,iakan darah yang positi1 memastikan demam ti1oid- akan tetapi hasil negati1 tidak

    menyingkirkan demam ti1oid- karena mungkin dise,a,kan oleh hal3hal se,agai ,erikut :

    &0 Telah mendapat terapi anti,iotik0 #ila pasien se,elum dilakukan kultur darah telah mendapat

    anti,ioti%- pertum,uhan kuman dalam media ,iakan terham,at dan hasil mungkin negati10

    )0 >olume darah yang kurang ?diperlukan kurang le,ih ' %% darah@0 #ila darah yang di,iak

    terlalu sedikit hasil ,iakan ,isa negati10 Darah yang diam,il se,aiknya se%ara bedside

    langsung dimasukkan ke dalam media %air empedu ?ogall@ untuk pertum,uhan kuman

    70 Ri2ayat 5aksinasi0 >aksinasi dimasa lampau menim,ulkan anti,odi dalam darah pasien0

    Anti,odi ?aglutinin@ ini dapat menekan ,akteremia hingga ,iakan darah dapat negati10

    0 aat pengam,ilan darah setelah minggu pertama- pada saat agglutinin semakin meningkat0

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    29/32

    "ada pasien telah diperiksa uji +idal namun sekarang sudah kurang dipakai karena Indonesia

    merupakan negara yang endemik demam ti1oid0 Apalagi pada pasien ,aru diperiksa +idal satu kali0

    eharusnya satu minggu kemudian diperiksa lagi apakah ada kenaikan titer lipat0 "ada prinsipnya

    pemeriksaan +idal menggunakan reaksi aglutinasi yang terjadi ,ila serum penderita di%ampur dengan

    suspensi antigen Salmonella typhi."emeriksaan dise,ut positi1 apa,ila terjadi reaksi aglutinasi0

    Tujuan uji 2idal adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita tersangka

    demam ti1oid yaitu :

    a@ agglutinin < ?dari tu,uh kuman@

    ,@ agglutinin 6 ?1lagella kuman@

    %@ agglutinin >i ?simpai kuman@

    Dari ketiga agglutinin terse,ut hanya agglutinin < dan 6 yang digunakan untuk diagnosis demam

    ti1oid0 emakin tinggi titernya semakin ,esar kemungkinan terin1eksi kuman ini0 "em,entukan agglutinin

    mulai terjadi pada akhir minggu pertama demam- kemudian meningkat se%ara %epat dan men%apai pun%ak

    pada minggu keempat dan tetap tinggi selama ,e,erapa minggu0 "ada 1ase akut mula3mula tim,ul

    agglutinin

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    30/32

    Untuk mendukung diagnosis yang diperlukan ialah titer at anti tehadap antigen

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    31/32

    &' mgGkgGhari selama &( hari0

    "ada demam ti1oid ,erat kasus ,erat seperti delirium- stupor- koma sampai

    syok dapat di,erikan kortikosteroid I> ?deametasone@ 7 mgGkg dalam 7( menit untuk dosis a2al-

    dilanjutkan & mgGkg tiap = jam sampai jam0

    Untuk demam ti1oid dengan penyulit perdarahan usus

    kadang3 kadang diperlukan tran1usi darah0 edangkan yang sudah terjadi per1orasi harus segera

    dilakukan laparotomi disertai penam,ahan anti,iotika metronidaol0ampu intake peroral dapat di,erikan

    5ia parenteral

    "asien diper,olehkan pulang setelah pera2atan di rumah sakit karena tidak ada keluhan dan ada

    per,aikan klinis0 Namun pasien tetap dianjurkan untuk istirahat dan mo,ilisasi ,ertahap- diet makanan

    lunak- dan melanjutkan anti,iotik sampai ' hari ,e,as demam0 "rognosis terhadap pasien demam ti1oid

    ,ergantung kepada ke%epatan penegakan diagnosis dan ketepatan terapi anti,iotik0 8aktor lain yang

    mempengaruhi meliputi umur pasien- status kesehatan dan nutrisi- serotype almonella dan mun%ulnya

    komplikasi00 Indi5idu yang mengekskresikan 0typhi O7,ulan setelah in1eksi dianggap se,agai karier

    kronik0

    Komplikasi pada demam ti1oid di,agi menjadi komplikasi intestinal dan ekstraintestinal0

    3 Intestinal : peritonitis- perdarahan intestinal dan per1orasi

    3 Ekstraintestinal : ense1alitis- pneumonia- meningitis- osteomielitis- hepatitis0

  • 7/24/2019 LAPORAN KASUS(1)

    32/32

    DA8TAR "UTAKA

    &0 Mansjoer- Ari1 dkk0 Demam Ti1oid0 Kapita elekta Kedokteran Bilid & Edisi ketiga0

    Bakarta: "ener,it Media Aes%ulapius 8KUI0 )(((0 p0)&3)'

    )0 Askep Anak Demam ti1oid0 P%itedQ April &th- )(&( PonlineQ )( Desem,er )(&(0

    A5aila,le 1rom: http:GGnursing,egin0%omGaskep3anak3demam3ti1oid

    70 Demam Ti1oid Masalah erius- Kenali !ejala dan Risiko Komplikasinya ,y Eny

    +i,o2o0 P%itedQ &) No5em,er )(&(0 A5aila,le 1rom: http:GG2220gohealthyli1e0%om

    0 Demam Ti1oid0 P%itedQ De%em,er ))- )(&(0 A5aila,le 1rom: http:GG2220indoroyal0%om

    '0 Demam ti1oid ,y M0#udi U0 P%itedQ &)3&)3)(&(0 A5aila,le 1rom:

    http:GGem,udiu0,logspot0%omG)(&(G&)=0 +idodo- djoko0 Demam Ti1oid0 #uku Ajar Ilmu "enyakit Dalam Bilid III0 Edisi 0

    Bakarta: "usat "ener,itan Ilmu "enyakit Dalam 8akultas Kedokteran Uni5ersitas

    Indonesia )((=0 p0&CC3&CC'

    C0 6arrison TR et al0 6arrisonSs "rin%iples o1 Internal Medi%ine0 &=th ed0 "hiladelphia:

    M%!ra26ill )(('0 p0939(

    0 Demam ti1oid0 P%itedQ april )((90 A5aila,le 1rom:http:GGir2anashari0,logspot0%omG0

    90 DEMAM TI8