lp gbs (guillaine barre syndrome)
Post on 21-Feb-2018
263 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
1/31
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN PENDAHULUAN GUILLAIN BARRE SYNDROME (GBS)
Disusun untuk Memenuhi Tugs L!"#n In$i%i$u P#"&esi Ne#s De!#temen Me$ik' $i
Rung i RSUD* D#* Si&u' An+# M'ng
OLEH ,
SHINTA ARDIANA PUSPITASARI
--./0//----/-
1ELOMPO1
REGULER -
PROGRAM STUDI ILMU 1EPERA2ATAN
3A1ULTAS 1EDO1TERAN UNIVERSITAS BRA2I4AYA
MALANG
/-.
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
2/31
BAB I
PENDAHULUAN
-*-* LATAR BELA1ANGGuillain Bare Syndrom ( GBS) Adalah syndrom klinis yang ditunjukkan oleh
awutan akut dari gejala-gejala yang mengenai saraf perifer dan kranial. Proses penyakit
menakup demielinasi dan degenasi selaput myelin dari saratf perifer dan kranial.
!tiologinya tidak diketahui" tetapi respon alergi atau respon auto imun sangat mungkin
sekali. Be#erapa peneliti #erkeyakinan #ahwa syindrom terse#ut menpunyai asal $irus"
tetapi tidak ada $irus yang dapat diisolasi sampai sejauh ini. Guillain Bare terjadi
dengan frekwensi yang sama pada kedua jenis kelamin dan pada semua ras. Punak
yang agak tinggi terjadi pada kelompok usia %&-' tahun" tetapi mungkin #isa
#erkem#ang pada setiap golongan usia. Sekitar setengah dari kor#an mempunyai
penyalit fe#ris ringan ' sampai minggu se#elum awitan" infeksi fe#ris #iasanya #erasal
dari pernapasan atau gastrointestinal.Sindroma Guillain-Barre (GBS) atau dise#ut juga dengan radang polineuropati
demyelinasi akut (A*+P)" poliradikuloneuritis idiopatik akut" polyneuritis idiopatik akut"
Polio Peranis" paralisis asendens ,andry" dansindroma ,andry Guillain Barre adalah
suatu penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf perifer dan #iasanya dietuskan
oleh suatu proses infeksi yang akut. GBS termasuk dalam kelompok penyakit neuropatiperifer.
GBS terse#ar diseluruh dunia terutama di negaranegara #erkem#ang dan
merupakan penye#a# tersering dari paralysis akut. *nsiden #anyak dijumpai pada
dewasa muda dan #isa meningkat pada kelompok umur /-&/ tahun. ,e#ih sering
dijumpai pada laki laki dari pada perempuan. Punak yang agak tinggi terjadi pada
kelompok usia %&-' tahun" tetapi mungkin juga #erkem#ang pada setiap golongan
usia. Sekitar setengah dari kor#an mempunyai penyakit fe#ris ringan '- minggu
se#elum awitan. *nfeksi fe#ris #iasanya #erasal dari pernapasan atau gastrointestinal.
Angka kejadian penyakit ini #erkisar %"& iga puluh persen0 penderita ini
mem#utuhkan mesin #antu pernafasan untuk #ertahan hidup" sementara 0 pesampai
%"12%33.333 penduduk per tahun le#ih dari 30 kasus #iasanya didahului dengan infeksi
saluran nafas atas. 4nderita akan meninggal" meskipun dirawat di ruang perawatan
intensif. Sejumlah 530 penderita sem#uh sempurna atau hanya menderita gejala sisa
ringan" #erupa kelemahan ataupun sensasi a#normal" seperti halnya kesemutan atau
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
3/31
#aal. ,ima sampai sepuluh persen mengalami masalah sensasi dan koordinasi yang
le#ih serius dan permanen" sehingga menye#a#kan disa#ilitas #erat %30 diantaranya
#eresiko mengalami relaps.
BAB IITIN4AUAN PUSTA1A
-* De&inisi GBS
Guillain Barre Syndrom (GBS)didefinisikan se#agai se#uah penyakit demyelinisasi
neurologist. 4erjadi seara akut" #erkem#ang dengan epat. Biasanya mengikuti pola
asending (meram#at ke atas) mengenai akar saraf-saraf spinal dan perifer. 4erkadang
mengenai saraf-saraf ranial. 6emiliki rangkaian klinis dengan $aria#el yang tinggi.(Symposium Guillain BarreSyndrom" di Brussel" %17).
Guillain Bare Syndrom adalah ganguan kelemahan neuro-muskular akut yang
mem#uruk seara progresif yang dapat mengarah pada kelumpuhan total" tatapi
#iasanya paralisis sementara ( +oenges8&1)
http://cupdate1.blogspot.com/2014/07/askep-gbs-guillain-bare-syndrom.htmlhttp://cupdate1.blogspot.com/2014/07/askep-gbs-guillain-bare-syndrom.html -
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
4/31
GBS merupakan suatu kelompok heterogen dari proses yang diperantarai oleh imunitas"
suatu kelainan yang jarang terjadi dimana sistem imunitas tu#uh menyerang sarafnya
sendiri. 9elainan ini ditandai oleh adanya disfungsi motorik" sensorik" dan otonom.Guillain Barre Syndrome (GBS) atau yang dikenal dengan Aute *nflammatory
*diopathi Polyneuropathy (A**P) atau yang #isa juga dise#ut se#agai Aute *nflammatory+emyelinating Polyneuropathy (A*+P) adalah suatu penyakit pada susunan saraf yang
terjadi seara akut dan menyeluruh" terutama mengenai radiks dan saraf tepi" kadang-
kadang mengenai saraf otak yang didahului oleh infeksi. Penyakit ini merupakan penyakit
dimana sistem imunitas tu#uh menyerang sel saraf.
:ungsi dari myelin 8
-* :ungsi dari selu#ung mielin adalah untuk memfasilitasi konduksi impuls listrik melalui
sel-sel saraf. Selu#ung mielin ter#uat dari modifikasi mem#ran plasma yang melilit
akson saraf dalam pola spiral. Selu#ung mielin sangat penting untuk #erfungsinya
sistem saraf.* :ungsi mielin adalah melindungi akson dan mem#eri nutrisi.
5* 1'si&iksi9lasifikasi Guillain Barre Syndroma. ;adang polineuropati demyelinasi akut (A*+P)" yang merupakan jenis GBS yang paling
#anyak ditemukan" dan sering disinonimkan dengan GBS. +ise#a#kan oleh respon
autoimun yang menyerang mem#rane sel Shwann.#. Sindroma 6iller :isher (6:S)" merupakan $arian GBS yang jarang terjadi dan
#ermanifestasi se#agai paralisis desendens" #erlawanan dengan jenis GBS yang #iasa
terjadi. .
d. >europati aksonal sensorimotor akut (A6SA>)" mirip dengan A6A>" juga menyerang
aksoplasma saraf perifer" namun juga menyerang saraf sensorik dengan kerusakan
akson yang #erat. Penyem#uhan lam#at dan sering tidak sempurna.
e. >europati panautonomik akut" merupakan $arian GBS yang paling jarang dihu#ungkan
dengan angka kematian yang tinggi" aki#at keterli#atan kardio$askular dan disritmia.
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
5/31
f. !nsefalitis #atang otak Bikerstaffs (BB!)" ditandai oleh onset akut oftalmoplegia"
ataksia" gangguan kesadaran" hiperefleksia atau refleks Ba#inski (menurut Bikerstaff"
%17 Al-+in et al."%15'). Perjalanan penyakit dapat monofasik ataupun diikuti fase
remisi dan relaps. ,esi luas dan ireguler terutama pada #atang otak" seperti pons"
mid#rain" dan medulla. 6eskipun gejalanya #erat" namun prognosis BB! ukup #aik.
6* Eti"'"gi!tiologi SGB sampai saat ini masih #elum dapat diketahui dengan pasti penye#a#nya
dan masih menjadi #ahan perde#atan. Be#erapa keadaan2penyakit yang mendahului dan
mungkin ada hu#ungannya dengan terjadinya SGB" antara lain8a. *nfeksi#. aksinasi. Pem#edahand. Penyakit sistematik 8
9eganasan
Systemi lupus erythematosus 4iroiditis
Penyakit Addison
e. 9ehamilan atau dalam masa nifasSGB sering sekali #erhu#ungan dengan infeksi akut non spesifik. *nsidensi kasus
SGB yang #erkaitan dengan infeksi ini sekitar antara &0 530" yaitu % sampai /
minggu se#elum gejala neurologi tim#ul seperti infeksi saluran pernafasan atas atau
infeksi gastrointestinal. Salah satu hipotis menyatakan #ahwa infeksi $irus
menye#a#kan reaksi autoimun yang menyerang mielin saraf perifer.
In&eksi kut 7ng 8e#hu8ungn $engn SGB
In&eksi De&inite P#"88'e P"ssi8'e
irus ?6!B @*ariella-
osterainia2smallpoC
*nfluena6easles6umps
;u#ella
@epatitis
?oCsakie!ho
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
6/31
Bakteri ?ampylo#ater Dejeni
6yoplasma
Pneumonia
4yphoid Borrelia
BParatyphoidBruellosis
?hlamydia
,egionella
,isteria
Paling #anyak pasien-pasien dengan sindroma ini ditim#ulkan oleh adanya
infeksi" % sampai / minggu se#elum terjadi serangan penurunan neurologik. Pada
#e#erapa keadaan. +apat terjadi setelah $aksinasi atau pem#edaha. *ni juga dapat
terjadi dapat diaki#atkan oleh infeksi $irus primer" reaksi imun" edera medula spinalis
dan #e#erapa proses lain atau se#uah kom#inasi proses.Penyakit ini tim#ul dari pem#engkakan syaraf peripheral" sehingga mengaki#atkan tidak
adanya pesan dari otak untuk melakukan gerakan yang dapat diterima oleh otot yang
terserang.
9arena #anyak syaraf yang terserang termasuk syaraf immune sistem maka
sistem keke#alan tu#uh kita pun akan kaau. +engan tidak diperintahakan dia akan
menngeluarkan airan sistem keke#alan tu#uh ditempat-tempat yang tidak diinginkan.
+engan pengo#atan maka sistem keke#alan tu#uh akan #erhenti menyerang syaraf dan
#ekerja se#agaimana mestinya..* Pt"&isi"'"gi
GBS merupakan suatu demielinasi polineuropati akut yang dikenal dengan #e#erapa
nama lain yaitu" polineurutis akut" paralisis asenden ,andry" dan polineuropati inflamasi
akut. Gam#aran utama GBS adalah paralisis motorik asendens seara primer dengan
#er#agai gangguan fungi sensorik. GBS adalah gangguan neuron motorik #agian #awah
dalam saraf primer" final common pathway, untuk gerakan motorik juga terli#at.amun telah diketaui #ahwa GBS #ukan penyakit herediter atau menular.
Ealaupun mungkin tidak terdapat peristirwa penetus" anamnesis pasien yang lengkap
sering kali memperlihatkan suatu penyakit $irus #iasa yang terjadi % hingga minggu
se#elum awitan kelemahan motorik. Denis penyakit lain yang mendahului sidrom terse#ut
adalah infeksi pernapasan ringan atau infeksi G*. Pem#edahan" imunisasi" penyakit
@odgkin" atau limfoma lain" dan lupus eritomatosus. 9eadaan yang paling sering dilaporkan
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
7/31
adalah infeksi Campylobacter jejuni yang seara khas memye#a#kan penyakit G* swasirna
yang ditandai dengan diare" nyeri a#domen" dan demam.Aki#at tersering dari kejadian ini dalam petologi adalah #ahwa kejadian penetus
($irus atau proses inflamasi) meru#ah dalam sistem saraf sehingga sistem imun mengenali
sistem terse#ut se#agai sel asing. Sesudah itu" limfosit 4 yang tersensitisasi dan amkrofagakan menyerang mielin. Selain itu limfosit mengiduksi limfosit B untuk menghasilkan
anti#ody yang menyerang #agian tertentu daris selu#ung mielin" menye#a#kan kerusakan
mielin (>*>+S"'333).Aki#atnya adalah edera demielinasi ringan hingga #erat yang mengganggu konduksi
impuls dalam saraf perifer yang terserang. (se#aliknya" demielinasi pasda 6S hanya
ter#atas pada sistem saraf pusat). Peru#ahan patologi mengikuti pola yang tepat 8 infiltrasi
limfosit terjadi dalam ruang peri$askular yang #erdekatan dengan saraf terse#ut dan
menjadi fokus degenerasi mielin.
+emielinsi akson saraf perifer menye#a#kan tim#ulnya gejala positif dan negatif.
Gejala positif adalah nyeri dan perestesia yang #erasal dari akti$itas impuls a#normal dalam
serat sensoris atau Fcross-talk listrik antara akson a#normal yang rusak. Gejala negatif
adalah kelemahan atau paralisis otot" hilangnya refleks tendon" dan menurunnya sensasi.
+ua gejala negatif pertama terse#ut dise#a#kan oleh kerusakan akson motorik yagn
terakhir dise#a#kan oleh kerusakan sera#ut sensorik.Pada GBS" gejala sensorik enderung ringan dan dapat terdiri dari rasa nyeri" geli"
mati rasa" serta kelainan sensasi getar dan posisi. >amun" polineuropati merupakan motorik
dominan dan temuan klienis dapat #er$arisasi mulai dari kelemahan otot hingga paralisis
otot pernapasan yang mem#utuhkan penanganan $entilator. 9elemahan otot rangka sering
kali sangat akut sehingga tidak terjadi atrofi otot" namun tonus otot hilang dan mudah
terdeteksi arefleksia. 9epekaan #iasnya dirangsang dengan tekanan yang kuat dan
pemerasan pada otot. ,engan dapat menjdi kurus atau otot lengan kurang lemah
di#andingkan dengan otot tungkai. Gejala autonom termasuk hipotensi postural" takikardi
sinus" dan tidak kemampuan untuk #erkeringat. Bila saraf kranial terli#at" paralisis akan
menyerang otot wajah" okular" dan otot orofaringeal #iasanya setelah keterli#atan lengan.
Gejala saraf kranial adalah palsi wajah dan kesulitan #iara" gangguan $isual dan kesulitan
menelan. *stilah palsi #ul#ar kadang-kadang digunakan seara khusus untuk peralisis
rahang" faring" dan otot lidah yang dise#a#kan oleh kerusakan saraf kranial *" " dan *"
yang #erasal dari medula o#longata dan #iasa dise#ut bulb.
6ekanisme #agaimana infeksi" $aksinasi" trauma" atau faktor lain yang mempresipitasi
terjadinya demielinisasi akut pada GBS masih #elum diketahui dengan pasti. Banyak ahli
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
8/31
mem#uat kesimpulan #ahwa kerusakan saraf yang terjadi pada sindrom ini adalah melalui
mekanisme imun. Bukti-#ukti #ahwa imunopatogenesis merupakan mekanisme yang
menim#ulkan jejas saraf tepi pada sindrom ini adalah8%. +idapatkannya anti#odi atau adanya respon keke#alan seluler (cell mediated immunity)
terhadap agen infeksious pada saraf tepi"'. Adanya auto-antibodyterhadap sistem saraf tepi". +idapatkannya penim#unan kompleks antigen anti#odi dari peredaran pada pem#uluh
darah saraf tepi yang menim#ulkan proses demyelinisasi saraf tepi.Proses demielinisasi saraf tepi pada GBS dipengaruhi oleh respon imunitas seluler dan
imunitas humoral yang dipiu oleh #er#agai peristiwa se#elumnya" yang paling sering
adalah infeksi $irus.
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
9/31
,okasi GBS yang menyerang sistem ner$us perifer.
Stadium pada kerusakan saraf perifer pada GBS.
Pe#n imunits se'u'e#
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
10/31
+alam sistem keke#alan seluler" sel limfosit 4 memegang peranan penting disamping peran
makrofag. Prekursor sel limfosit #erasal dari sumsum tulang (#one marrow) steam ell yang
mengalami pendewasaan se#elum dilepaskan kedalam jaringan limfoid dan peredaran.
Se#elum respon imunitas seluler ini terjadi pada saraf tepi" antigen harus dikenalkan pada
limfosit 4 (?+/) melalui makrofag. 6akrofag yang telah menelan (fagositosis)
antigen2terangsang oleh $irus" allergen atau #ahan imunogen lain akan memproses antigen
terse#ut oleh penyaji antigen (antigen presenting cellH AP?). 9emudian antigen terse#ut akan
dikenalkan pada limfosit 4 (?+/). Setelah itu limfosit 4 terse#ut menjadi aktif karena akti$asi
marker dan pelepasan su#stansi interlekuin (*,')" gamma interferon serta 4>:- .
9elarutan ! seletin dan adesi molekul (*?A6) yang dihasilkan oleh aktifasi sel endothelial akan
#erperan dalam mem#uka sawar darah saraf" untuk mengaktifkan sel limfosit 4 dan
pengam#ilan makrofag . 6akrofag akan mensekresikan protease yang dapat merusak protein
myelin disamping menghasilkan 4>: dan komplemen.
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
11/31
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
12/31
* 3se93se GBS:ase Guillain Barre SyndromPerjalan penyakit ini terdiri dari fase"yaitu8a. :ase progresif
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
13/31
yang lama setelah penyem#uhan. +erajat penyem#uhan tergantung dari derajat
kerusakan saraf yang terjadi pada fase infeksi.
0* Tn$ $n ge:' GBSGejala-gejala neurologi diawali dengan parestesia (kesemuatan dan ke#as) dan
kelemahan otot kaki" yang dapat #erkem#ang ke ekstremitas atas" #atang tu#uh dan otot
wajah. 9elemahan otot dapat diikuti dengan epat adanya paralisis yang lengkap. Saraf
kranial yang paling sering terserang" yang mennjukan paralisis pada okular" wajah dan otot
orofaring dan juga menye#a#kan kesukaran #er#iara" mengunyah dan menelan. +isfungi
autonom yang serign terjadi dan sering memperlihatkan #entuk reaksi #erle#ihan atau
kurang #ereaksinya sistem saraf simapatis dan parasimpatis" seperti dimanifestasikan oleh
gangguan frekuensi jantung dan ritme" peru#ahan tekanan darah ( hepertensi transien"
hipotensi ortostatik)" dan gangguan fasomotor lainnya yang #erfariasi. 9eadaan ini juga
menye#a#kan nyeri #erat dan menetap pada punggung dan daerah kaki. Sering kali pasien
menunjukan adanya kehilangan sensasi terhadap posisi tu#uh sama seperti keter#atasan
atau tidak adanya refleks tendon. Peru#ahan sensori dimanifestasi dengan #entuk
parestesia.9e#anyakan pasien mengalami pemulihan penuh #e#erapa #ulan sampai satu tahun"
tetapi sekitar %30 menetap dengan residu ketidakmampuan.Gejala awal antara lain adalah8 rasa seperti ditusuk-tusuk jarum diujung jari kaki atau
tangan atau mati rasa di #agian tu#uh terse#ut. 9aki terasa #erat dan kaku atau mengeras"
lengan terasa lemah dan telapak tangan tidak #isa menggenggam erat atau memutar
seusatu dengan #aik (#uka kuni" #uka kaleng dll)Gejala-gejala awal ini #isa hilang dalam tempo waktu #e#erapa minggu" penderita
#iasanya tidak merasa perlu perawatan atau susah menjelaskannya pada tim dokter untuk
meminta perawatan le#ih lanjut karena gejala-gejala akan hilang pada saat diperiksa.Gejala tahap #erikutnya disaaat mulai munul kesulitan #erarti" misalnya8 kaki susah
melangkah" lengan menjadi sakit lemah" dan kemudian dokter menemukan syaraf refleks
lengan telah hilang fungsi.
Gejala klinis lainnya yaitu antara lain se#agai #erikut 8
a. 9elumpuhan6anifestasi klinis utama adalah kelumpuhan otot-otot eksremitas tipe lower motor
newron. Pada se#agian #esar kellumphan di mulai dari kedua eksremitas #awah
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
14/31
kemudian menye#ar seara asenden ke #adan anggota gerak atas dan saraf kranialis
kadang-kadang juga #isa ke empat anggota di kenai seara anggota kemudian
menye#ar ke #adan dan saraf kranialis.
#. Gangguan sensi#ilitas
Parastesia #iasanya le#ih jelas pada #agian distal eksremitas" muka juga #isa di kenai
dengan distri#usi sirkumolar. +efesit sensori o#jektif #iasanya minimal. ;asa nyeri otot
sering di temui seperti rasa nyeri setelah suatu akti$itas fisik
. Saraf kranilisJang paling sering di kenal adalah >.*. kelumpuhan otot sering di mulai pada satu sisi
tapi kemudian segera menjadi #ilateral sehingga #isa di temukan #erat antara kedua
sisi. Semua saraf kranialis #isa di kenai keuali >.* dan >.***. diplopia #isa terjadi aki#at
terkena >.* atau >.***. #ila >.* dan >. terkena akan menye#a#kan gangguan sukar
menelan disfonia dan pada kasus yang #erat menye#a#ka# pernapasan karena paralis
dan laringeus
d. Gangguan fungsi otonomGangguan fungsi otonom di jumpai pada '0 penderita GBS. Gangguan terse#ut
#erupa sinus takikardi atau le#ih jarang sinus #radikardi" muka jadi merah ( faial
flushing )" hipertensi atau hipotensi yang #erfluktusi" hilangnya keringat atau episodik
profuse diphoresis. ;etensi atau inkontenensia urin jarang di jumpai. Gangguan otonom
ini jarang menetap le#ih dari satu atau dua minnggu.
e. 9egagalan pernapasan9egagalan pernapasan merupakan koomplikasi utam yang dapat #eraki#at fatal #ila
tidak di tangani dengan #aik. 9egagalan pernapasan ini di se#a#kan paralisis
pernapasan dan kelumpuhan otot-otot pernapasan" yang di jumpai pada %3-0
penderita
f. Papiledema9adang-kadang di jumpai papiledem" penye#a#nya #elum di ketahui dengan pasti di
duga karena penindian kadar protein dalam otot yang menye#a#kan penyum#atan
arahoidales sehingga a#sor#si airan otak #erkurang
;* Peme#iksn Penun:ng GBS
Pungsi lum#al #erurutan 8 memperlihatkan fenomena klasik dari tekanan normal dan
jumlah sel darah putih yang normal" dengan peningkatan protein nyata dalam /-&
minggu. Biasanya peningkatan protein terse#ut tidak akan tampak pada /- hari
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
15/31
pertama" mungkin diperlukan pemeriksaan seri pungsi lum#al (perlu diulang untuk dalam
#e#erapa hari).
!lektromiografi 8 hasilnya tergantung pada tahap dan perkem#angan sinrdom yang
tim#ul. 9eepatan konduksi saraf diperlam#at pelan. :i#rilasi (getaran yang #erulang dari
unit motorik yang sama) umumnya terjadi pada fase akhir. +arah lengkap 8 terlihat adanya leukositosis pada fase awal.
:oto rontgen 8 dapat memperlihatkan #erkem#angnya tanda-tanda dari gangguan
pernapasan" seperti atelektasis" pneumonia.
Pemeriksaan fungis paru 8 dapat menunjukan adanya penurunan kapasitas $ital" $olume
tidal" dan kemampuan inspirasi.
sere#rospinal (?SS)
Jang paling khas adalah adanya disosiasi sitoal#uminik" yakni meningkatnya jumlah
protein (%33-%333 mg2d,) tanpa disertai adanya pleositosis (peningkatan hitung sel).
Pada ke#anyakan kasus" di hari pertama jumlah total protein ?SS normal setelah
#e#erapa hari" jumlah protein mulai naik" #ahkan le#ih kanjut di saat gejala klinis mulai
sta#il" jumlah protein ?SS tetap naik dan menjadi sangat tinggi. Punaknya pada /-&
minggu setelah onset. +erajat penyakit tidak #erhu#ungan dengan naiknya protein dalam
?SS. @itung jenis umumnya di #awah %3 leukosit mononulear2mm
Pemeriksaan keepatan hantar saraf (9@S) dan elektromiografi (!6G)
6anifestasi elektrofisiologis yang khas dari GBS terjadi aki#at demyelinasi saraf" antara
lain prolongasi masa laten motorik distal (menandai #lok konduksi distal) dan prolongasi
atau a#sennya respon gelom#ang : (tanda keterli#atan #agian proksimal saraf)" #lok
hantar saraf motorik" serta #erkurangnya 9@S. Pada 130 kasus GBS yang telahterdiagnosis" 9@S kurang dari &30 normal. !6G menunjukkan #erkurangnya rekruitmen
motor unit +apat pula dijumpai degenerasi aksonal dengan potensial fi#rilasi '-/ minggu
setelah onset gejala" sehingga ampilitudo ?6AP dan S>AP kurang dari normal. +erajat
hilangnya aksonal ini telah ter#ukti #erhu#ungan dengan tingkat mortalitas yang tinggi
serta disa#ilitas jangka panjang pada pasien GBS" aki#at fase penyem#uhan yang
lam#at dan tidak sempurna. Sekitar %30 penderita menunjukkan penyem#uhan yang
tidak sempurna" dengan periode penyem#uhan yang le#ih panjang (le#ih dari minggu)
serta #erkurangnya 9@S dan dener$asi !6G.
Pemeriksaan darah
Pada darah tepi" didapati leukositosis polimorfonuklear sedang dengan pergeseran ke
#entuk yang imatur" limfosit enderung rendah selama fase awal dan fase aktif penyakit.
Pada fase lanjut" dapat terjadi limfositosis eosinofilia jarang ditemui. ,aju endap darah
dapat meningkat sedikit atau normal" sementara anemia #ukanlah salah satu gejala.
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
16/31
+apat dijumpai respon hipersensiti$itas anti#odi tipe lam#at
+engan peningkatan immunoglo#ulin *gG" *gA" dan *g6" aki#at demyelinasi saraf pada
kultur jaringan.A#normalitas fungsi hati terdapat pada kurang dari %30 kasus"
menunjukkan adanya hepatitis $iral yang akut atau sedang #erlangsung umumnya
jarang karena $irus hepatitis itu sendiri" namun aki#at infeksi ?6 ataupun !B.
!lektrokardiografi (!9G)
6enunjukkan adanya peru#ahan gelom#ang 4 serta sinus takikardia. Gelom#ang 4 akan
mendatar atauin$erted pada lead lateral. Peningkatan $oltase =;S kadang dijumpai"
namun tidak sering.
4es fungsi respirasi (pengukuran kapasitas $ital paru)
6enunjukkan adanya insufisiensi respiratorik yang sedang #erjalan (impending).
1#ite#i Dign"stik untuk Sin$#"m Gui''in9B##e
Temun 7ng $i8utuhkn untuk $ign"sis
9elemahan progresif kedua anggota gerak atau le#ih
Arefleksia
Temun k'inis 7ng men$ukung $ign"sis ,
Gejala atau tanda sensorik ringan
9eterli#atan saraf kranialis (bifacial palsies) atau saraf kranial lainnya
Penyem#uhan dimulai '-/ minggu setelah progresi$itas #erhenti
+isfungsi otonom
4idak adanya demam saat onset
Progresi$itas dalam #e#erapa hari hingga / minggu
Adanya tanda yang relatif simetris
Temun '8"#t"#ium 7ng men$ukung $ign"sis,
Peningkatan protein dalam ?SS dengan jumlah sel K%3 sel2Ll
4emuan elektrofisiologis mengenai adanya demyelinasi8 melam#atnya
atau ter#loknya hantaran saraf
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
17/31
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
18/31
mem#erikan kenyamanan" analgesi dan kontrol lingkungan yang ermat (mis"
mematikan lampu" mem#erikan suasana ruangan yang tenang) dapat mem#antu untuk
meningkatkan tidur dan istirahat. Duga harus selalu diingat #ahwa pasien yang
mengalami paralise dan mungkin pada $entilasi mekanik dapat sangat ketakutan sendiri
pada malam hari" karena ketakutan tidak mampu mendapat #antuan jika ia mendapat
masalah. @arus disediakan ara atau lampu pemanggil sehingga pasien mengetahui
#ahwa ia dapat meminta #antuan. 6em#uat jadwal rutin pemeriksaan pasien juga dapat
mem#antu mengatasi ketakutan.
e. Dukungan emosional9etakutan" keputusasaan" dan ketidak#erdayaan semua dapat terlihat pada
pasien dan keluarga sepanjang perjalanan terjadinya gangguan. Penjelasan yang
teratur tentang inter$ensi dan kemajuan dapat sangat #erguna. Pasien harus
diper#olehkan untuk mem#uat keputusan se#anyak mungkin sepanjang perjalanan
pemulihan. 9adang pasien seperti sangat sulit untuk dirawat karena mereka
mem#utuhkan #anyak waktu perawat. 6ereka dapat menggunakan #el pemanggil
seara #erle#ihan jika merasa tidak aman. Perawat harus mempertim#angkan untuk
mem#iarkan keluarga mengha#iskan se#agian waktu le#ih #anyak #ersama pasien.
+engan menyediakan perawat primer dapat mem#erikan pasien dan keluarga rasa
aman" mengetahui #ahwa ada seseorang yang dapat menjadi sum#er informasi dengan
konsisten. Pertemuan tim dengan pasien dan keluarga harus dilakukan seara.
armakologi
Sindroma Guillain-Barre dipertim#angkan se#agai kedaruratan medis dan pasien
diatasi di unit intensif are. Pasien yang mengalami masalah pernapasan memerlukan
$entilator yang kadang-kadang dalam waktu yang lama.Pada se#agian #esar penderita dapat sem#uh sendiri. Pengo#atan seara umum
#ersifat simtomik. 6eskipun dikatakan #ahwa penyakit ini dapat sem#uh sendiri" perlu
dipikirkan waktu perawatan yang ukup lama dan angka keaatan (gejala sisa) ukup
tinggi sehingga pengo#atan tetap harus di#erikan. 4ujuan terapi khusus adalah
mengurangi #eratnya penyakit dan memperepat penyem#uhan melalui sistem imunitas
(imunoterapi).* 1"#tik"ste#"i$
9e#anyakan penelitian mengatakan #ahwa penggunaan preparat steroid tidak
mempunyai nilai2tidak #ermanfaat untuk terapi SGB.
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
19/31
8* P'sm!#esisPlasmaparesis atau plasma eChange #ertujuan untuk mengeluarkan faktor
autoanti#odi yang #eredar. Pemakain plasmaparesis pada SGB memperlihatkan
hasil yang #aik" #erupa per#aikan klinis yang le#ih epat" penggunaan alat #antu
nafas yang le#ih sedikit" dan lama perawatan yang le#ih pendek. Pengo#atan
dilakukan dengan mengganti '33-'3 ml plasma2kg BB dalam 7-%/ hari.
Plasmaparesis le#ih #ermanfaat #ila di#erikan saat awal onset gejala (minggu
pertama).6etode ini digunakan untuk menghilangkan anti#ody dari darah. Prosesnya
meliputi pengam#ilan darah dari tu#uh" #iasanya dari tangan" darah dipompa ke
mesin yang memisahkan anti#ody" kemudian mengem#alikannya lagi ke tu#uh
pasien.
;ejimen yang kami gunakan menghilangkan '33 sampai '3 ml2kg plasmadalam / sampai & penanganan pada selang #e#erapa hari atau dalam jangka waktu
yang le#ih pendek jika tidak ada koagulopati. ?airan pengganti yang digunakan yaitu
larutan saline dikom#inasikan dengan 0 al#umin. Akses $ena yang #esar #iasanya
mem#utuhkan insersi dari su#la$ia atau kateter internal jugular" dan ini dapat
menjadi sum#er utama komplikasi (pneumothoraC" infeksi" hemoragik). Pada
ke#anyakan pasien" penatalaksanaan ini dapat dilakukan melalui $ena anteku#iti.
Saat prosedur" hipotensi" hipoprotrom#inemia dengan perdarahan (#iasanya
epitaksis) dan aritmia jantung dapat terjadi. Be#erapa grup memilih untuk
menggunakan kadar fi#rinogen" yang saat menurun saat dilakukannya
plasmapharesis" se#agai meteran untuk risiko dari potensi hemoragik se#elum
memulai pemeriksaan dan penggantian #erikutnya. @epatitis dan A*+S tidak #erisiko
jika plasma diganti dengan al#umin dan saline di#anding denganpooled plasma.
=* Peng"8tn imun"su!#esn,
- Imun"g'"8u'in IVPengo#atan dengan gammamun (immunoglo#ulin) inter$ena le#ih
menguntungkan di#andingkan plasmaparesis karena efek samping2komplikasi
le#ih ringan. +osis maintenane 3./ gr2kg BB2hari selama hari dilanjutkan
dengan dosis maintenane 3./ gr2kg BB2hari tiap % hari sampai sem#uh.
9eepatan laju infusnya K'33ml2jam. 4ujuan pem#erian o#at ini adalah
menetralisir plasma darah yang tengah merusak saraf. M+engan dosis tepat yang
disuntikkan ke dalam pem#uluh darah" gen anti#odi perusak diharapkan #isa
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
20/31
netral kem#ali. >amun patut diatat" pada sekitar '30 pasien" o#at terse#ut
menim#ulkan efek samping #erupa nyeri otot dan kedinginan.6etode ini digunakan untuk mem#lok anti#ody dengan menggunakan
dosis tinggi dari immunoglo#ulin (**G). Pada kasus ini" immunoglo#ulin
dimasukkan ke dalam darah dalam jumlah #esar" yang mengaki#atkanterham#atnya anti#ody yang menye#a#kan inflamasi.
4he +uth Study Group telah menemukan #ahwa intravenous
administration of immune globulin(3"/g2kg per hari untuk hari #erturut-turut)
sama efektifnya dengan penggantian plasma dan le#ih mudah serta mungkin
le#ih aman karena tidak di#utuhkannya akses intra$ena yang #esar. @asil dari
penelitian yang dilakukan dengan mem#andingkan dua model penatalaksanaan
dan die$aluasi seara #erkala. Pada pero#aan akhir ada tren dimana hasil le#ih
#aik ada pada pasien yang menerima pertukaran plasma" dan hasilnya le#ih
#agus lagi pada grup yang mem#erikan pergantian plasma diikuti dengan hari
pem#erian immuno glo#ulin. 9e#anyakan pasien mentoleransi penatalaksanaan
**G dengan #aik. Gagal ginjal" proteinuria" dan meningitis asepsis" yang
#er#entuk sakit kepala he#at" dan komplikasi langka. Satu-satunya reaksi serius
yang ditemukan pada #e#erapa pasien yang seara kongenital kekurangan *gA
dan yang mendapatkanpooled gamma globulinmengaki#atkan anafilaksis dan
inflamasi lokal $ena throm#osis
- O8t sit"t"ksikPem#erian o#at sitoksik yang dianjurkan adalah8a. & merkaptopurin (&-6P)#. Aathioprine. ?ylophosphamid
!fek samping dari o#at-o#at ini adalah8 alopeia" muntah" mual dan sakit kepala.
Penatalaksanaan 9eperawatan ( Perawatan Supportif)
a. ;espirasi
6onitor ketat frekuensi dan pola nafas yaitu monitor oksimetri dan AG+. Pernafasan
mekanik" perawatan pasien dengan $entilator mekanik.
#. 9ardio$askuler 8 monitor ketat frekuensi" irama" kekuatan denyut nadi (@; ) dan
tekanan darah (#lood pressure ).
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
21/31
. Pemenuhan ke#utuhan airan" elektrolit dan nutrisi.
d. Perawatan seara umum 8
e. Physioterapi
f. perawatan pada #agian-#agian tu#uh yang tertekan
g. pertahankan ;N6 sendi
h. pertahankan fungsi paru
i. kultur urine dan sputum tiap ' minggu
j. penegahan terhadap trom#oem#oli
k. pem#erian antidepressant jika pasien depresi
-/* 1"m!'iksi GBS%. Polinneuropatia terutama oleh karena defisiensi atau meta#oli.'. 4etraparese oleh karena penye#a# lain.. @ipokalemia./. 9elumpuhan otot pernafasan. +eku#itus.&. Paralisis otot persisten7. Gagal nafas" dengan $entilasi mekanik
5. Aspirasi1. ;etensi urin%3. 6asalah psikiatrik" seperti depresi dan ansietas%%. >efropati" pada penderita anak%'. 4rom#oem#oli" pneumonia" ulkus%. Aritmia jantung%/. *leus
--* Asuhn 1e!e#+tn GBS-* Pengk:in
Pengkajian keperawatan klien dengan GBS meliputi anamnesis riwayat penyakit"
pemeriksaan fisik" pemeriksaan diagnostik" dan pengkajian psikososial.Pengkajian terhadap komplikasi GBS meliputi pemantauan terus-menerus terhadap
anaman gangguan gagal napas akut yang menganam kehidupan. 9omplikasi lain
menakup disritmia jantung" yang terlihat melalui pemantauan !9G dan
mengo#ser$asi klien terhadap tanda trom#osis $ena profunda dan em#oli paru-paru"
yang sering menganam klien imo#ilisasi dan paralisis.* Anmnesis
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
22/31
Identitas klien" antara lain8 nama" jenis kelamin" umur" alamat" pekerjaan" agama"
pendidikan" ds#.
eluhan utamayang sering menjadi alasan klien meminta pertolongan
kesehatan adalah #erhu#ungan dengan kelemahan otot #aik kelemahan fisik
seara umum maupun lokalis seperti melemahnya otot-ototpernapasan. !iwayat "enyakit, meliputi8
Ri+7t Pen7kit St Ini
9eluhan yang paling sering ditemukan pada klien GBS dan merupakan
komplikasi yang paling #erat dari GBS adalah gagal napas. 6elemahnya otot
pernapasan mem#uat klien dengan gangguan ini #erisiko le#ih tinggi terhadap
hipo$entilasi dan infeksi pernapasan #erulang. +isfagia juga dapat tim#ul"
mengarah pada aspirasi. 9eluhan kelemahan ekstremitas atas dan #awah
hampir sama seperti keluhan klien yang terdapat pada klien stroke. 9eluhan
lainnya adalah kelainan dari fungsi kardio$askular" yang mungkin
menye#a#kan gangguan sistem saraf otonom pada klien GBS yang dapat
mengaki#atkan disritmia jantung atau peru#ahan drastis yang menganam
kehidupan dalam tanda-tanda $ital. Ri+7t Pen7kit Dhu'u
Pengkajian penyakit yang pernah dialami klien yang memungkinkan
adanya hu#ungan atau menjadi predisposisi keluhan sekarang meliputi
pernahkan klien mengalami *SPA" infeksi gastrointestinal" dan tindakan #edah
saraf. Pengkajian pemakaian o#at-o#at yang sering digunakan klien" seperti
pemakaian o#at kartikosteroid" pemakaian jenis-jenis anti#iotik dan reaksinya
(untuk menilai resistensi pemakaian anti#iotik) dapat menam#ah
komprehensifnya pengkajian. Pengkajian riwayat ini dapat mendukung
pengkajian dari riwayat penyakit sekarang dan merupakan data dasar untuk
mengkaji le#ih jauh dan untuk mem#erikan tindakan selanjutnya.
"engkajian "siko-sosio-spiritual
Pengkajian psikologis klien GBS meliputi #e#erapa penilaian yang
memungkinkan perawat untuk memperoleh persepsi yang jelas mengenai status
emosi" kognitif" dan perilaku klien. Pengkajian mekanisme koping yang
digunakan klien juga penting untuk menilai respons emosi klien terhadap
penyakit yang dideritanya dan peru#ahan peran klien dalam keluarga dan
masyarakat serta respons atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya
#aik dalam keluarga ataupun masyarakat. Apakah ada dampak yang tim#ul pada
klien" yaitu tim#ul ketakutan akan keaatan" rasa emas" rasa ketidakmampuan
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
23/31
untuk melakukan akti$itas seara optimal" dan pandangan terhadap dirinya yang
salah (gangguan itra tu#uh). Pengkajian mengenai mekanisme koping yang
seara sadar #iasa digunakan klien selama masa stres meliputi kemampuan
klien untuk mendiskusikan masalah kesehatan saat ini yang telah diketahui dan
peru#ahan perilaku aki#at stres.9arena klien harus menjalani rawat inap maka apakah keadaan ini
mem#eri dampak pada status ekonomi klien" karena #iaya perawatan dan
pengo#atan memerlukan dana yang tidak sedikit. Perawat juga memasukkan
pengkajian terhadap fungsi neurologis dengan dampak gangguan neurologis
yang akan terjadi pada gaya hidup indi$idu. Perspektif keperawatan dalam
mengkaji terdiri dari dua masalah" yaitu keter#atasan yang diaki#atkan oleh
defisit neurologis dalam hu#ungannya dengan peran sosial klien dan renana
pelayanan yang akan mendukung adaptasi pada gangguan neurologis di dalamsistem dukungan indi$idu.
8* Peme#iksn 3isikSetelah melakukan anamnesis yang mengarah pada keluhan-keluhan klien"
pemeriksaan fisik sangat #erguna untuk mendukung data dari pengkajian
anamnesis. Pemeriksaan fisik se#aiknya dilakukan per sistem (B%-B&) dengan
fokus pemeriksaan fisik pada pemeriksaan B (#rain) yang terarah dan
dihu#ungkan dengan keluhan-keluhan dari klien.Pada klien GBS #iasanya didapatkan suhu tu#uh normal. Penurunan denyut
nadi terjadi #erhu#ungan dengan tanda-tanda penurunan urah jantung.
Peningkatan frekuensi pernapasan #erhu#ungan dengan peningkatan laju
meta#olisme umum dan adanya infeksi pada sistem pernapasan dan adanya
akumulasi sekret aki#at insufisiensi pernapasan. 4+ didapatkan ortostatik
hipotensi atau 4+ meningkat (hipertensi transien) #erhu#ungan dengan penurunan
reaksi saraf simpatis dan parasimpatis.
B- (B#ething)
*nspeksi didapatkan klien #atuk" peningkatan produksi sputum" sesak napas"
penggunaan otot #antu napas" dan peningkatan frekuensi pernapasan karena
infeksi saluran pernapasan dan paling sering didapatkan pada klien GBS
adalah penurunan frekuensi pernapasan karena melemahnya fungsi otot-otot
pernapasan. Palpasi #iasanya taktil premitus seim#ang kanan dan kiri.
Auskultasi #unyi napas tam#ahan seperti ronkhi pada klien dengan GBS
#erhu#ungan akumulasi sekret dari infeksi saluran napas.
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
24/31
B (B'""$)
Pengkajian pada sistem kardio$askuler pada klien GBS didapatkan #radikardi
yang #erhu#ungan dengan penurunan perfusi perifer.4ekanan darah didapatkan
ortostatik @ipotensi atau 4+ meningkat ( hipertensi transien ) #erhu#ungan
dengan penurunan reaksi saraf simpatis dan parasimpatis.
B5 (B#in)
6erupakan pengkajian fous meliputi 8 Tingkt kes$#n
Pada klien GBS #iasanya kesadaran ompos mentis ( ?6 ). Apa#ila klien
mengalami penurunan tingkat kesadaran maka penilaian G?S sangat
penting untuk menilai dan se#agai #ahan e$aluasi untuk monitoring
pem#erian asuhan keperawatan.
3ungsi se#e8#i
Status mental 8 o#ser$asi penampilan klien dan tingkah lakunya" nilai
gaya #iara klien dan o#ser$asi ekspresi wajah" dan akti$itas motorik
yang pada klien GBS tahap lanjut disertai penurunan tingkat kesadaran
#iasanya status mental klien mengalam peru#ahan.
Peme#iksn s#& =#ni'
- Saraf *. Biasanya pada klien GBS tidak ada kelainan dan fungsi
peniuman- Saraf **. 4es ketajaman penglihatan pada kondisi normal.
- Saraf ***" *" dan *. Penurunan kemampuan mem#uka dan menutup
kelopak mata" paralis oular.
- Saraf . Pada klien GBS didapatkan paralis pada otot wajah sehingga
mengganggu proses mengunyah.
- Saraf **. Persepsi pengeapan dalam #atas normal" wajah asimetris
karena adanya paralisis unilateral.
- Saraf ***. 4idak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi.
- Saraf * dan . paralisi otot orofaring" kesukaran #er#iara"
mengunyah" dan menelan. 9amampuan menelan kurang #aik sehngga
mengganggu pemenuhan nutrisi $ia oral.
- Saraf *. 4idak ada atrof otot sternokleinomastoideus dan
trapeius.kemampuan mo#liisasi leher #aik.
- Saraf **. ,idah simetris" tidak ada de$iasi pada satu sisi dan tidak ada
fasikulasi. *ndra pengeapan normal.
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
25/31
S7stem m"t"#ik
9ekuatan otot menurun" ontrol keseim#angan dan koordinasi pada klien
GBS tahap lanjut mengalami peru#ahan. 9lien mengalami kelemahan
motorik seara umum sehingga menggaganggu mo#litas fisik .
Peme#iksn #e&'e>sPemeriksaan refleC dalam" pengetukan pada tendon" ligamentum"
periosteum derajat refleCs dalam respons normal.
Ge#kn in%"'unte#
4idak ditemukan adanya tremor" kejang" 4i"dan distonia.
S7stem sens"#ik
Parestesia ( kesemutan ke#as ) dan kelemahan otot kaki" yang dapat
#erkem#ang ke ekstrimtas atas" #atang tu#uh" dan otot wajah. 9lien
mengalami penurunan kemampuan penilaian sensorik ra#a" nyeri" dan
suhu.
B6 (B'$$e#)
4erdapat penurunan $olume haluaran urine" hal ini #erhu#ungan dengan
penurunan perfusi dan penurunan urah jantung ke ginjal.
B. (B"+e')
6ual sampai muntah dihu#ungkan dengan peningkatan produksi asam lam#ung.
Pemenuhan nutris pada klien GBS menurun karena anoreksia dan kelemahan
otot-otot pengunyah serta gangguan proses menelan menye#a#kan pemenuhan
$ia oral kurang terpenuhi.
B (B"ne)
Penurunan kekuatan otot dan penurunan tingkat kesadaran menururnkan
mo#ilitas pasien seara umum. +alam pemenuhan ke#utuhan sehari-hari klien
le#h #anyak di#antu orang lain.
=* Peme#iksn Dign"stik
+iagnosis GBS sangat #ergantung pada 8a. ;iwayat penyakit dan perkem#angan gejala-gejala klinik.#. ,um#al pungs dapat menunjukkan kadar protein normal pada awalnya dengan
kenaikan pada mnggu ke-/ sampai ke-&. ?airan spinal memperlihatkan adanya
peningkatan konsentrasi protein dengan menghitung jumlah sel normal.
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
26/31
. Pemeriksaan konduksi saraf menatat transmisi impuls sepanjang sera#ut saraf.
Pengujan elektrofisiologis diperlihatkan dalam #entuk lam#atnya laju konduksi
saraf.d. Sekitar '0 orang dengan penyakit ini mempunyai anti#ody #aik terhadap
ytomegalo$irus atau $irus !pstein-Barr. 4elah ditunjukkan #ahwa peru#ahanrespons imun pada antigen saraf tepi menunjang perkem#angan gangguan.
e.
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
27/31
9aji fungsi paru" adanya #unyi napas
tam#ahan" peru#ahan irama dan
kedalaman" penggunaan otot #antu
pernapasan
6enjadi parameter monitoring serangan gagal
napas dan menjadi data dasar inter$ensi selanjutnya
!$aluasi keluhan sesak napas #ak
seara $er#al maupun non$er#al
4anda dan gejala meliputi adanya kesukaran
#ernapas saat #iara" pernapasan dangkal dan
ireguler"takikardia dan peru#ahan pola napas.
Beri $entilasi mekanik entilasi mekanik digunakan jika pengkajian sesuai
kapasitas $ital" klien memperlihatkan perkem#angan
kearah kemunduran" yang mengndikasikan kearah
mem#uruknya kekuatan otot pernapasan
,akukan pemeriksaan kapasitas $ital
pernapasan
Penurunan kapasitas $ital dhu#ungkan dengan
kelemahan otot-otot pernapasan saat
menelan"sehingga hal ini menye#a#kan kesukaran
saat #atuk dan menelan" dan adanya indikasi
mem#uruknya fungsi pernapasan.
9ola#orasi 8
Pem#erian humidifikasi oksigen
,26enit
6em#antu pemenuhan oksigen yang sangat
dperlukan tu#uh dengan kondisi laju meta#olism
sedang meningkat
Resik" tinggi !enu#unn =u#h :ntung 7ng 8e#hu8ungn $engn !e#u8hn
ekuensi? i#m? $n k"n$uksi 'ist#ik :ntung*
4ujuan 8 penurunan urah jantung tidak terjadi
?riteria hasil 8 sta#ilitas hemodinamik #aikInte#%ensi Rsi"n'
Auskultasi 4+" #andingkan kedua
lengan" ukur dalam keadaan #er#aring"
duduk" atau #erdiri #ila memungkinkan
@ipotensi dapat terjadi sampai dengan disfungsi
$entrikel" hipertensi juga fenomena umum karena
nyeri emas pengeluaran katekolamin.
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
28/31
!$aluasi kualitas dan kesamaan nadi Penurunan urah jantung mengaki#atkan
menurunnya kekuatan nadi.
?atat murmur 6enunjukkan gangguan aliran darah dalam
jantung" (kelainan katup" kerusakan septum" atau
fi#rasi otot papilar).
Pantau frekuensi jantung dan irama Peru#ahan frekuensi dan irama jantung
menunjukkan komplikasi disritma.
9ola#orasi 8
Berikan N' tam#ahan sesuai indikasi +apat meningkatkan saturasi oksgean dalam
darah
Resik" gnggun nut#isi , ku#ng $#i ke8utuhn tu8uh 7ng 8e#hu8ungn $engn
ket$kmm!un mengun7h $n mene'n mknn
4ujuan 8 pemenuhan nutrisi klien terpenuhi
?riteria hasil 8 setelah dirawat tiga hari klien tidak terjadi komplikasi aki#at penurunan
asupan nutrisi
Inte#%ensi Rsi"n'
9aji kemampuan klien dalam
pemenuhan nutrisi klien oral
Perhatian yang di#erikan untuk nutrisi yang
adekuat dan penegahan kelemahan otot karena
kurang makanan.
6onitor komplikasi aki#at paralisis
aki#at insufisisensi akti$itas
parasimpatis
*lius paralisis dapat dise#a#kan oleh insufisiensi
akti$itas parasimpatis. +alam kejadian ini"
makanan melalui intra$ena dipertim#angkan
di#erikan oleh dokter dan perawat mementau
#ising usus sampai terdengar
Berikan nutrisi $ia >G4 *ndikasi jika klien tidak mampu menelan melalui
oral
Berikan nutrisi $ia oral #ila paralis
menelan #erkurang
Bila klien dapat menelan" makanan melalui oral
di#erikan perlahan-lahan dan sangat hati-hati
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
29/31
Gnggun m"8i'its &isik 7ng 8e#hu8ungn $engn ke#uskn neu#"mus=u'#?
!enu#unn kekutn "t"t? !enu#unn kes$#n
4ujuan 8 dalam waktu C'/ jam setelah di#erikan tindakan mo#ilitas klien meningkat atau
teradaptasi
?riteria hasil 8 peningkatan kemampuan dan tidak terjadi throm#osis $ena profunda danem#oli paru merupakan anaman klien paralisis yang tidak mampu menggerakkan
ekstremitas" deku#itus tidak terjadi
Inte#%ensi Rsi"n'
9aji tingkat kemampuan klien dalam
melakukan mo#ilitas fisik
6erupakan data dasar untuk melakukan inter$ensi
selanjutnya
+ekatkan alat dan sarana yang
di#utuhkan klien dalam pemenuhan
akti$itas sehari-hari
Bila pemulihan mulai untuk dlakukan" klien
dapat hipotensi ortostatik ( dari disfungsi otonom )
dan kemungkinan mem#utuhkan meja tempat tidur
untuk menolong mereka mengam#il posisi duduk
tegak
@indari fator-faktor yang
memungkinkan terjadinya trauma pada
saat klien melakukan mo#ilisasi
*ndi$idu paralisis mempunyai kemungkinan
mengalalmi kompresi neuropati" paling sering saraf
ulnar dan peritonial
Sokong ekstremitas yang mengalami
paralisis
!kstremitas paralisis disokong dengan posisi
fungsional dan mem#erikan latihan rentang gerakseara pasif paling sedikit dua kali sehari
6onitor komplikasi gangguan mo#ilitas
fisik
+eteksi awal throm#osis $ena profunda dan
deku#itus sehingga dengan penemuan yang epat
penanganan le#ih mudah dilaksanakan.
9ola#orasi dengan tim fisisoterapis 6enegah deformities kontraktur dengan
menggunakan pengu#ahan posisi yang hati-hati
dean lathan rentang gerak
@ems 7ng 8e#hu8ungn $engn k"n$isi skit $n !#"gn"sis !en7kit 7ng 8u#uk
4ujuan 8 dalam waktu %C'/ jam setelah di#erikan inter$ensi keemasan hilang atau
#erkurang
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
30/31
?riteria hasil 8 mengenal perasaannya" dapat mengidentifikasi penye#a# atau fator yang
mempengaruhinya" dan menyatakan emas #erkurang
Inte#%ensi Rs"n'
Bantu klien mengekspresikan
perasaan marah" kehilangan" dan
takut
?emas #erkelanjutan dapat mem#erikan dampak
serangan jantung selanjutnya
9aji tanda $er#al dan non $er#al
keemasan" dampingi klien" dan
lakukan tundakan #ila menunjukkan
perilaku merusak
;eaksi $er#al atau non$er#al dapat menunjukkan
rasa agitasi" marah dan gelisah
@indari konfrantasi 9onfrontasi dapat meningkatkan rasa marah"
menurunkan kerja sama" dan mungkin
memperlam#at penyem#uhan
6ulai melakukan tindakkan untuk
mengurangi keemasan. Beri
lingkungan yang tenang dan suasana
penuh istirahat
6engurangi rangsangan eksternal yang tidak perlu
Nrientasikan klien terhadap prosedur
rutin dan akti$itas yang diharapkan
Nrientasi dapat menurunkan keemasan
D&t# Pustk
Bosh !.P.. %115. Guillain-Barre Syndrome 8 an update of aute immuno-mediated
polyradiuloneuropathies. 4he >eurologist (/) '%%-''&
?arpenito" ,ynda Duall. %111. ;enana O +okumentasi 9eperawatan. !d '. Dakarta8 !G?
+oenges" 6arlynn !. '333. !encana#suhan eperawatan, "edoman $ntuk "erencanaan dan
"endokumentasian "erawatan "asien. !G?8 Dakarta
+oenges" 6arlyn !. %111. ;enana Asuhan keperawatan8 Pedoman untuk Perenanaan dan
Pedokumentasian Perawatan Pasien. !d . Dakarta8 !G?
-
7/24/2019 LP GBS (Guillaine Barre Syndrome)
31/31
@adinoto" S" %11&" Sindroma Guillain Barre" dalam 8 Simposium Gangguan Gerak" hal %7-%71"
Badan Pener#it :9 +*P" Semarang.
@arsono" %11&" Sindroma Guillain Barre" dalam 8 >eurologi 9linis" edisi * 8 hal 37-%3" Gadjah
6ada
top related