neng desy mariah-fdk(2)
Post on 21-Feb-2018
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
1/111
PERSEPSI SISWA SMA NEGERI 1 SUKARESMI TERHADAP FILM
DOA YANG MENGANCAM
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.sos.I)
Oleh:
Neng Desy Mariah
NIM. 105051001867
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009 M
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
2/111
PERSEPSI SISWA SMA NEGERI 1 SUKARESMI TERHADAP FILM
DOA YANG MENGANCAM:
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Untuk Memenuhi
Syarat-Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
Neng Desy MariahNIM. 105051001867
Di Bawah Bimbingan
Prof. Dr.H. Murodi, MA
NIP. 196407051992031 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/ 2009 M
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
3/111
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul PERSEPSI SISWA SMA NEGERI 1 SUKARESMI
TERHADAP FILM DOA YANG MENGANCAM telah diujikan dalam sidangmunaqasah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 14 September 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I) pada
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
Jakarta, 14 Sepetember 2009
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota
Drs. Wahidin Saputra. MA Mualimin Ibrahim, S. Pd. I
NIP. 19700903 1996031001 NIP. 19630315 1985037006
Penguji I Penguji II
Dr. H. Arief Subhan, MA Umi Musyarofah, MA
NIP. 19960110 1993031004 NIP. 19710816 1997030202
Pembimbing
Prof. Dr. H. Murodi, MA
NIP. 19640705 1992031001
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
4/111
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya studi saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar S1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesyai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tangerang, 14 September
2009
Penulis
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
5/111
ABSTRAK
Neng Desy Mariah
Persepsi Siswa SMA Negeri 1 Sukaresmi Terhadap Film Doa Yang Mengancam
Media massa sebagai salah satu pioner dalam penyebaran informasi,membawa dampak yang begitu besar, baik dalam bidang ekonomi, politik, agama,
sosial budaya, kemasyarakatan dan lain-lain. Salah satu jenis media massa yangcukup efektif adalah film. Film yang disajikan di bioskop atau televisi dapat
menimbulkan berbagai macam persepsi dari orang yang menyaksikannya.Misalnya pada film yang bernuansa religi, ada yang mempersepsinya sebagai
tayangan yang baik yang mempunyai nilai-nilai moral yang positif. Namun adapula yang menilainya sebagai suatu hal yang dianggap mistis dan dapat merusak
akidah.
Bagaimana persepsi siswa-siswa SMAN 1 Sukaresmi terhadap isi pesan Film
Religi Doa Yang Mengancam dan apa pesan yang didapat oleh siswa setelah
menyaksikan film Doa Yang Mengancam ini.
Film religi dianggap dapat menjadi media yang cukup efektif dalam
mengajarkan nilai-nilai moral positif dan mengajak khalayak pada jalan
kebenaran. Alasan pengambilan film yang berjudul Doa Yang Mengancam
sebagai objek karena peneliti menilai film ini tidak disuguhi unsur-unsur mistikyang dapat merusak keimanan seseorang, justru disini ada pesan-pesankeagamaan yang mengajarkan kita tentang perlunya berserah diri pada Allah Swt.
Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah intipersepsi, yang identik dengan penyandian-balik (decoding) dalam proses
komunikasi. Persepsi yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada tigaaspek, yakni faktor yang menarik perhatian siswa, sikap siswa, dan interpretasi
siswa terhadap isi pesan film Doa Yang Mengancam.
Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Sementara itu, untuk memperoleh data yang lebih luas mengenai persepsi siswa
terhadap film ini, penulis juga melakukan wawancara mendalam dengan beberapa
siswa. Tekhnik wawancara ini merupakan bagian dari metode kualitatif.
Persepsi siswa terhadap film ini terbagi menjadi tiga aspek. Mengenai
perasaan mereka setelah menonton film Doa Yang Mengancam, siswa mengaku
sangat sedih dan terharu dengan jalan kehidupan yang dilalui oleh Madrim dan
berbagai kesulitan yang dia hadapi. Lalu hal yang dianggap paling menarik dalam
film ini adalah ketika Madrim mendapatkan indra ke-6 nya. Sedangkan mengenai
pendapat siswa jika mereka berada dalam posisi Madrim, mereka berpendapat
bahwa sebaiknya kita tetap berusaha yang disertai doa yang ikhlas. Dan mengenai
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
6/111
pesan yang didapat para siswa setelah menonton film ini diantaranya adalahbahwa film ini mengandung pesan-pesan mengenai keikhlasan, menerima apa
yang diberikan allah dan menyakininya bahwa itu yang terbaik untuk kita.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
7/111
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmairirahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdullilahi robbil alamin, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat
Allah SWT., yang telah memberikan kemudahan kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW., sebagai suri tauladan kita menuju jalan
yang diridhoi-Nya. Yaitu sebagai Nabi dan Rasul yang telah membimbing
umatnya kejalan yang benar.
Dengan Rahmat dan Ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan judul: Persepsi Siswa SMA Negeri 1 Sukaresmi Terhadap
Film Doa Yang Mengancam, sebagai persyaratan memperoleh gelar sarjana di
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas
dari dukungan beberapa pihak, baik berupa material maupun moril, berupa saran-
saran, informasi, bimbingan dan sebagainya. Dalam menyusun skripsi ini penulis
banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada
kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. H. Hamdan Hafziri dan Hj. Imas Masitoh, kedua orangtuaku yang dengan
semua kasih sayang dan tanggung jawabnya rela berkorban jiwa raga dan
memberikan yang terbaik demi kesuksesan putra putrinya. Kakak-
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
8/111
kakakku, Teh Ai Lia, Aa Ncep Z. Fauzi, kang Yadi dan keponakanku,
Lulu, Nessa dan Nauval yang selalu menghadirkan suasana ceria di rumah.
Serta keluarga besar yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu namun
tidak mengurangi rasa terima kasih untuk segala kebaikannya.
2. Dr. H. Arief Subhan, MA., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Prof. Dr. H. Murodi, MA., selaku Dosen Pembimbing yang telah
mengorbankan waktu dan pikirannya untuk membantu dalam penulisan
dan penyelesaian skripsi ini.
4. Drs. Wahidin Saputra, MA., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
5. Ibunda Umi Musyarofah, MA., selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan
sebagian ilmu dan bimbingan selama penulis berada dalam masa perkuliahan,
dan semoga semua ilmu tersebut bermanfaat bagi penulis, amin.
7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Dakwah dan
Komunikasi, yang telah banyak memberikan kemudahan kepada penulis.
8.
Drs. Hidayat, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sukaresmi
9. Seluruh Guru dan Siswa SMA Negeri 1 Sukaresmi, yang telah banyak
membantu dan meluangkan waktu serta mau bekerjasama dengan penulis,
khususnya dalam penyebaran angket dan wawancara.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
9/111
10.Mas Hanung Bramantyo yang telah meluangkan waktu untuk wawancara
dengan penulis.
11.Mbak Ina, sekretaris Dapur film.
12.Yang selalu memberikan support yang sangat berarti bagi penulis, Haris
Syahrostani. Wish all the best for our disha.
13.Sahabat-sahabatku, Fauzia Farahdillah, Lely Rohimah, Mutmainah Hijri,
Islahul Ummah, Rosalina. Terima kasih atas waktu dan dukungannya.
Semoga persahabatan ini tidak berakhir sampai disini.
14.Tety Jamilah, S.Pd.I., dan Didi Ahmadi, S.Fil.I kakak-kakakku yang selalu
memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
15.Kawan-kawan KPI A 2005 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Sukses untuk kawan-kawan.
Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Tanpa mengurangi rasa hormat dan terima kasih dari penulis. Semoga Allah
SWT., membalas jasa dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dengan
balasan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum mencapai hasil yang sempurna
dan masih banyak kekurangan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.
Alhamdulillahi robbil alamin.
Tangerang, September 2009
Penulis
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
10/111
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN .. i
ABSTRAK . ii
KATA PENGANTAR . iii
DAFTAR TABEL .vi
DAFTAR ISI .. viii
BAB I PENDAHULUAN . 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .
7
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .. 8
D. Metodologi Penelitian . 8
1.
Metode Penelitian ...
8
2. Subjek dan Objek Penelitian .. 9
3. Tempat Penelitian .
10
4. Teknik Pengumpulan Data ... 10
5.
Teknik Analisis Data 10
E. Sistematika Penulisan 11
BAB II KAJIAN TEORITIS 13
A. Persepsi .. 13
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
11/111
1. Pengertian Persepsi13
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi .. 16
3. Subproses Dalam Persepsi ....19
B. Pengertian Siswa atau Siswa Didik..20
1. Karakteristik atau Sifat Khas Peserta Didik.. 21
2. Ciri Khas Anak Didik ...... 22
C. Pengertian Film24
1. Definisi Film..................................................................................24
2. Jenis-Jenis Film 26
3. Karakteristik Film 27
4. Fungsi Film....28
5. Kelebihan dan Kekurangan Film ..30
BAB III GAMBARAN UMUM .. 32
A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Sukaresmi .
32
1. Profil Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukaresmi .32
2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekolah34
3. Profil Siswa-Siswi di SMA Negeri 1 Sukaresmi . 36
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
12/111
B. Film Doa Yang Mengancam ...41
1.
Profil Sinemart Production House ... 41
2. Profil Film Doa Yang Mengancam ...43
BAB IV PERSEPSI SISWA SMA NEGERI 1 SUKARESMI TERHADAP FILM
DOA YANG MENGANCAM . 49
A. Deskripsi Responden 49
B. Analisis Data 52
BAB V PENUTUP . 77
A. Kesimpulan .. 77
B. Saran-saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA . 80
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
13/111
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jumlah kelas Di SMAN 1 Sukaresmi.................... ..................... 37
Tabel 2 : Jumlah Guru Berdasarkan Kualifikasi ....................... ................ 37
Tabel 3 : Jumlah Guru Berdasarkan Status ......................................... ...... 38
Tabel 4 : Jumlah Tenaga Non-Guru Berdasarkan Kualifikasi .......... ........ 38
Tabel 5 : Jumlah Tenaga Non-Guru Berdasarkan Status ................... ....... 39
Tabel 6 : Jumlah Tenaga Non-Guru Berdasarkan Jenis Pekerjaan ........... 39
Tabel 7 : Jumlah Ruang Kelas ........... ............................... .........................40
Tabel 8 : Koleksi Judul Buku .............................. ...................................... 40
Tabel 9 : Rincian Penghitungan Sampel ..................... .............................. 50
Tabel 10 : Keikutsertaan Dalam Organisasi .......... ................................ ...... 53
Tabel 11 : Frekuensi Mempertimbangkan Ajaran Agama ....................... ....55
Tabel 12 : Pengaruh Doa Dalam kehidupan ...................... ..........................
56
Tabel 13 : Yang Menentukan Kesuksesan Seseorang ..................... ............ 59
Tabel 14 : Frekuensi Menonton Film Religi ...................... ......................... 62
Tabel 15 : Kesukaan Dengan Jalan Cerita .................... .............................. 66
Tabel 16 : Pendapat Terhadap Tindakan Madrim .......... ............................. 69
Tabel 17 : Yang Mempengaruhi Kesuksesan Madrim .................... ............ 71
Tabel 18 : Pendapat Mengenai Kelebihan Madrim ..................... ................ 73
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
14/111
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat keterangan penelitian dari sekolah
Lampiran 2: Surat keterangan wawancara dengan Hanung Bramantyo
Lampiran 3: Curriculum Vitae Hanung Bramantyo
Lampiran 4: Hasil wawancara dengan Sutradara Film Doa Yang Mengancam
Lampiran 5: Angket penelitian kuantitatif
Lampiran 6: Daftar pertanyaan untuk siswa
Lampiran 7: Daftar siswa yang menjadi responden wawancara
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
15/111
Daftar Siswa Yang Menjadi Responden Dalam Wawancara:
1. Dewi Rengganis, kelas X-1
2. Rifky I.Yuriandi, kelas X-2
3. M. Gilang kelas X-2
4.
Fitria Slamet, kelas X-2
5. Alit apliani, Kelas X-4
6. Farah Farhiyyah, kelas X-5
7. Nurfitri Qadriatin, kelas XI IPA 1
8. Nurkhaerunnisa, kelas XI IPA 1
9. Dwi Rendra kelas XI IPA 2
10.
Kadek Sastrawan,`kelas XI IPS 2
11.Royhan Ahmad, kelas XI Bahasa 1
12.Dimas Muhar, kelas XI Bahasa 1
13.Mujib, kelas XI Bahasa 2
14.Lintar Pratama, kelas XI IPS 1
15.Iwan Kusnandang, kelas XI IPS 2
16.Yani Mulyani, kelas XII IPA 1
17.Ririn Febrina, kelas XII IPA 1
18.
Desi Maryani, kelas XI IPA 2
19.
M. Ramdan, kelas XII IPS 1
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
16/111
20.Elfina Damayanti, kelas XII IPS 1
21.Suzika Puspalia,kelas XII Bahasa 1
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
17/111
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada abad ini, perkembangan teknologi komunikasi berjalan begitu pesat,
dengan ditemukannya alat cetak, radio, televisi hingga internet. Semua itu untuk
menunjang keinginan manusia untuk mendapatkan suatu informasi yang dapat
mereka gunakan untuk berbagai kepentingan yang sifatnya mendasar.1
Perkembangan informasi dan komunikasi zaman ini melahirkan peradaban
baru yaitu kehidupan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Salah satu trend
dalam masyarakat modern sekarang adalah bagaimana membangun dunia secara
universal. Sehingga muncul komunikasi massa yang merupakan suatu tipe
komunikasi yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannnya alat-alat mekanik,
yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Karena itu, komunikasi
massa dapat dipahami sebagai komunikasi yang menggunakan media massa untuk
menyampaikan pesan.
Dari komunikasi massa kita mendapat istilah media massa. Media massa
merupakan suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk
mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai
1Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik televisi, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2003)
Hal. 3
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
18/111
masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering
disingkat menjadi media.2
Secara tradisional jenis-jenis media massa adalah: surat kabar, majalah,
radio, televisi dan film (layar lebar). Seiring dengan perkembangan teknologi dan
sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian
dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular.
Dalam realitasnya, media massa sebagai salah satu pioner dalam
penyebaran informasi, membawa dampak yang begitu besar, baik dalam bidang
ekonomi, politik, agama, sosial budaya, kemasyarakatan dan lain-lain. Maka dapat
dipastikan bahwa perkembangan bidang informasi semakin sulit sulit terbendung
bahkan terus dipacu penyebaran inovasinya.
Media massa juga memiliki pengaruh pada pikiran, perasaan, dan perilaku
kita. Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan
pemirsanya terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana
seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari. Setiap jenis media
dipercaya memiliki pengaruh yang berbeda terhadap khalayaknya.3
Pada fungsinya, media massa menggunakan model penggunaan dan
pemuasan atau Uses And Gratifications Models. Secara singkat model ini
menyatakan bahwa khalayak memiliki kebutuhan akan informasi dan dipuaskan
dengan menggunakan media massa
2 www.id.wikipedia.org/media_massa, diakses pada tanggal 10 April 2009 pukul 14.00
WIB
3 William L.Rivers, Media Massa dan Masyarakat Modern (Jakarta: Prenada Media,
2004) hal. 28
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
19/111
Salah satu jenis media massa yang cukup efektif adalah film. Film adalah
cinemathographic yang berasal dari kata cinema + tho yaitu Phytos (cahaya) +
graphic (gambar, tulisan dan citra). Film atau motion picture ditemukan dari
prinsip-prinsip fotografi dan proyektor. Film sebagai alat komunikasi massa baru
dimulai pada tahun 1901, ketika Ferdinand Zecca membuat film The Story Of a
Crime di Perancis dan Edward S. Pater yang membuat film The Life of an
America Fire Man.
Dari catatan sejarah perfilman Indonesia film pertama yang diputar
berjudulLady Van Javayang diproduksi di Bandung pada tahun 1926 oleh David.
Pada tahun 1927 / 1928 Kreuger Corporation memproduksi film Euis Atjih, dan
sampai tahun 1930, masyarakat disuguhi film lutung kasarung, Si Conat dan Si
Pareh. Film-film tersebut merupakan film bisu dan diusahakan oleh orang-orang
Belanda dan Cina. Sejak anggal 6 Oktober 1945 lahirlah Berita Film Indonesia
(BFI), bersamaan dengan pindahnya Pemerintah RI dari Yogyakarta. BFI pindah
dan bergabung dengan Perusahaan Film Negara, yang kemudian berganti nama
menjadi Perusahaan Film Nasional.4
Film dimasukkan ke dalam kelompok komunikasi masssa; karena selain
mengandung aspek hiburan juga memuat pesan edukatif. namun aspek sosial
kontrolnya tidak sekuat pada surat kabar atau majalah yang memang menyiarkan
berita berdasarkan fakta. Fakta dalam film ditampilkan secara abstrak, dengan
4Marselli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film,1sted (Jakarta: PT. Grasindo, 1993) h.
11
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
20/111
tema cerita yang bertitik tolak dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat.
bahkan dalam film, cerita dibuat secara imajinatif.
Pada awal perkembangannnya, film tidak lebih dari pertunjukkan hiburan
dalam bentuk gambar bergerak (motion picture) dan berlangsung tanpa pelengkap
suara. Film yang mempunyai suara baru ditemukan pada tahun 1927. Dari masa
ke masa, film mengalami perkembangan termasuk soal warna yang semula hitam
putih sekarang sudah berwarna. Dunia ini dimulai oleh seorang Edward
Muybridge ketika berusaha mengambil foto kuda yang sedang berlari lewat
sebuah rangkaian kameranya. Kreatifitas ini kemudian terus berlanjut hingga
dalam bentuknya seperti apa yang dapat kita tonton saat ini.
Pembentukkan opini dan sikap yang dibentuk film dapat dikatakan sebagai
bentuk pengertian komunikasi. Seperti yang dikatakan oleh Carl I. Hovland
bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (Communication
is the process to modify the behaviour of another individuals). Ada juga
paradigma dari Harold D. Laswell bahwa komunikasi adalah proses penyampaian
pesan dari komunikator kepada komunikan melalui sebuah media yang memiliki
efek tertentu. Di samping itu, para pakar psikologi dengan komunikasi dalam
pengertian fenomena stimuli respon.
Namun, sekarang ini film tidak popular disebut sebagai komunikasi massa
atau media, karena media massa lebih berkonotasi kepada media yang memuat
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
21/111
berita yang digarap oleh reporter atau wartawan. Film lebih banyak dipahami
sebagai media hiburan yang diputar di bioskop dan Televisi5
Belakangan ini dunia perfilman Indonesia semakin marak, setelah sempat
vakum selama beberapa tahun. Sekarang banyak sekali film yang dibuat oleh para
kreator dari masing-masing genre, sebagai tanda telah muncul dan bangkitnya
kembali dunia perfilman nasional.
Film yang bertema remaja menjadi sasaran empuk untuk menjadi target
pasar, terbukti dengan banyaknya film-film bertema remaja yang sempat
mendominasi perfilman nasional, seperti Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel im in
Love, Coblos Cinta, Virgin,dll. Walaupun film-film bertema sosial juga sempat
muncul seperti Pasir Berbisik, Soe Hok Gie, Biola Tak Berdawai, Laksar Pelangi,
Naga Bonar, dll. Selain itu, film-film bertema religi juga kini tidak ingin kalah
bersaing dengan jenis film lainnya. Maka muncul film religi seperti Kiamat Sudah
Dekat karya Deddy Mizwar, Rindu Kami Padamu oleh Garin Nugroho, Kun
Fayakun dari Ust. Yusuf Mansyur, atau Ayat-Ayat Cinta karya Hanung
Bramantyo yang sempat menjadi film terlaris pada tahun 2007, Doa Yang
Mengancam, Perempuan Berkalung sorban, dsb.
Film yang disajikan di bioskop atau televisi dapat menimbulkan berbagai
macam persepsi dari orang yang menyaksikannya. Misalnya pada film yang
bernuansa religi, ada yang mempersepsinya sebagai tayangan yang baik yang
5Mafri Amir,Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam(Jakarta: Logos, 1999)
Cet ke-11, h. 27-28
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
22/111
mempunyai nilai-nilai moral yang positif. Namun ada pula yang menilainya
sebagai suatu hal yang dianggap mistis dan dapat merusak akidah.
Mengingat begitu banyak film yang bernuansa religi, baik yang
ditayangkan di bioskop atau stasiun televisi swasta, maka penulis tertarik untuk
meneliti persepsi siswa terhadap salah satu film religi di Indonesia yakni film
Doa Yang Mengancam yang ditayangkan di bioskop pada September 2008 lalu.
penulis mengangkat siswa-siswi SMA Negeri 1 Sukaresmi sebagai subjek karena
pada remaja kecerdasan atau kemampuan berpikirnya mulai sempurna dan kritis
dalam mengambil kesimpulan dan informasi. Selain itu penulis juga melihat minat
siswa-siswi yang notabene adalah remaja ini kurang terhadap film bertema religi.
Adapun objeknya adalah film religi yang dianggap dapat menjadi media
yang cukup efektif dalam mengajarkan nilai-nilai moral positif dan mengajak
khalayak pada jalan kebenaran.
Dengan begitu banyaknya film bertema religi yang ditayangkan di bioskop
atau televisi, maka penulis hanya mengambil satu film yang berjudul Doa Yang
Mengancam. Pengambilan film ini sebagai objek karena peneliti menilai film ini
tidak disuguhi unsur-unsur mistik yang dapat merusak keimanan seseorang, justru
disini ada pesan-pesan keagamaan yang mengajarkan kita tentang perlunya
berserah diri pada Allah Swt.
Film Doa Yang Mengancam menceritakan mengenai kisah hidup
seorang buruh bernama Madrim yang merasa lelah hidup susah, merasa Tuhan
telah melupakan dia dan tidak pernah menjawab doa-doanya. Karenanya dia
mengancam Tuhan agar segera mengabulkan doanya. Banyak keajaiban yang dia
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
23/111
alami setelah mengancam Tuhan. Dan pada akhirnya Madrim dapat merasakan
bagaimana besarnya kekuasaan Tuhan.
Dari permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba mengadakan
penelitian lebih mendalam dalam laporan penelitian yang diberi judul Persepsi
Siswa SMA Negeri 1 Sukaresmi Terhadap Film Doa Yang Mengancam.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk mempermudah dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi
hanya kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Sukaresmi kelas X, XI dan XII.
Sedangkan yang dimaksud dengan persepsi pada penelitian ini diambil dari sudut
pandang komunikasi, yaitu persepsi merupakan pengalaman tentang objek,
peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan.6 Persepsi dalam hal ini dibatasi dalam 3 aspek, yakni: faktor
yang menarik perhatian siswa, sikap siswa, dan interpretasi siswa terhadap isi
pesan film Doa Yang Mengancam.
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana persepsi siswa-siswa SMAN 1 Sukaresmi terhadap isi pesan
Film Religi Doa Yang Mengancam?
2. Apa pesan yang didapat oleh siswa setelah menyaksikan film Doa Yang
Mengancam?
6Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Cet ke-20. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005) h.51
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
24/111
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui pendapat siswa
SMA Negeri 1 Sukaresmi mengenai isi film Doa Yang Mengancam. Sedangkan
tujuan penelitian secara khusus adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
siswa terhadap apa yang keseluruhan isi film Doa Yang Mengancam.
Sementara manfaat penelitian juga terbagi dua, yakni:
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menggali nilai-nilai agama,
sosial dan moral yang terkandung dalam film Doa Yang Mengancam.
2. Secara praktis, adanya penelitian ini diharapkan dapat membuat nilai-nilai
yang terkandung dalam film religi Doa Yang Mengancam dapat
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Sementara itu, untuk memperoleh data yang lebih luas mengenai persepsi siswa
terhadap film ini, penulis juga melakukan wawancara mendalam dengan beberapa
siswa. Tekhnik wawancara ini merupakan bagian dari metode kualitatif.
Sementara tekhnik analisis data yang digunakan adalah dengan pendekatan
deskriktif analisis. Dengan metode ini dari temuan datanya dapat dideskripsikan
dan diinterpretasikan, yakni mengenai persepsi siswa-siswi SMAN 1 Sukaresmi
terhadap isi pesan film Doa Yang Mengancam. Pada hasilnya, penelitian ini
hanya dapat mendeskripsikan dari hasil temuan data melalui wawancara yang
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
25/111
didapat dari sutradara film mengenai isi pesan yang ingin disampaikannya kepada
penonton dan melalui wawancara dengan 21 orang informan mengenai
persepsinya terhadap isi pesan yang ada pada cerita Film Doa Yang
Mengancam yang telah dilihatnya. Kemudian setelah dideskripsikan, temuan-
temuan tersebut diinterpretasikan.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek pada penelitian ini ialah siswa-siswi kelas X, XI dan XII di SMAN
1 Sukaresmi Cianjur. Populasi di sekolah ini sebanyak 1033 orang, dan yang
dijadikan sampel sebanyak 103 orang. Pemilihan didasarkan pada siswa-siswi
yang sudah mencapai usia 14-18 tahun karena pada usia ini dianggap sudah
berkembang dan sudah berpikir realistis.. Pada usia ini anak mengalami
perubahan biologis yang drastis, postur tubuh hampir menyamai orang dewasa
walaupun taraf kematangan jiwanya belum mengimbanginya.
Alasan lain yang dijadikan dasar pemilihan adalah mereka yang
mengetahui, pernah mendengar atau menonton film ini sebelumnya.. Sementara
untuk wawancara dipilih siswa sebanyak 21 orang.. Dasar pemilihan subjek ini
yakni dipilih siswa-siswi yang pernah menonton film ini sebelumnya di bioskop
sehingga dinilai lebih dapat memahami isi film ini daripada siswa lainnya, dan
dipilih siswa yang aktif di organisasi sehingga penilaian mereka juga akan lebih
objektif.
Objek penelitian ini adalah isi pesan yang terdapat dalam film Doa Yang
Mengancam, mengenai persepsi siswa-siswi mengenai konsep keikhlasan, usaha,
takdir, dan doa dalam film Doa Yang Mengancam.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
26/111
3. Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan memutarkan VCD film Doa
Yang Mengancam yang bertempat di SMA Negeri 1 Sukaresmi pada tanggal 15
Juni 2009.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, ada beberapa teknik yang digunakan dalam
mengumpulkan data dan informasi, yaitu:
1. Melakukan observasi terhadap siswa-siswi SMAN 1 Sukaresmi mengenai
persepsi mereka terhadap isi pesan film Doa Yang Mengancam. Dalam
penelitian ini, peneliti memutarkan VCD dan siswa-siswi menontonnya,
kemudian peneliti mengamatinya.
2. Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada
siswa-siswi SMAN 1 Sukaresmi dan sutradara untuk dapat memperoleh
informasi dan dapat membantu menilai persepsi siswa terhadap isi pesan
film Doa Yang Mengancam.
3. Dokumentasi dilakukan dengan memutarkan VCD Doa Yang
Mengancam dengan tujuan agar semua subjek yang diambil dapat
menonton secara bersama-sama sehingga memudahkan peneliti dalam
mengolah data dan hasil penelitiannya.
5. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisa serta disajikan dalam suatu pandangan
yang utuh. Peneliti menggunakan teknik analisis data yang berhubungan dengan
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data ini lebih banyak
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
27/111
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Setelah data terkumpul, maka
teknik yang digunakan hanya menggambarkan data dari temuan-temuan yang
didapatkan dari hasil wawancara peneliti dengan siswa SMAN 1 Sukaresmi yang
telah menyaksikan film Doa Yang Mengancam dan juga sutradara. Setelah
digambarkan, lalu dilakukan interpretasi data.
E. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan sistematik, maka penulis
membaginya ke dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian
dan terakhir menuliskan tentang sistematika Penulisan
BAB II: KAJIAN TEORITIS
Dalam bab ini diuraikan pembahasan mengenai pengertian dari persepsi,
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, subproses dalam persepsi,
pengertian siswa atau anak didik, karakteristik atau sifat khas peserta
didik, ciri khas anak didik, pengertian film, jenis-jenis film, karakteristik
atau manfaat film, kelebihan dan kekurangan film.
BAB III: GAMBARAN UMUM
Meliputi profil sekolah SMA Negeri 1 Sukaresmi, sejarah singkat
berdirinya, Visi, misi, sarana dan prasarana SMA Negeri 1 Sukaresmi.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
28/111
Profil film Doa Yang Mengancam, sekilas tentang film Doa Yang
Mengancam, serta sinopsis film Doa Yang Mengancam
BAB IV: TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA
Pada bab ini menguraikan mengenai hasil penelitian yang berupa deskripsi
responden dan analisis data.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Meliputi kesimpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan yang
dibahas. Selain itu, dalam penutup ini penulis juga mencantumkan saran-
saran dari permasalahan yang dibahas.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
29/111
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Secara bahasa, kata persepsi berasal dari bahasa Inggris Perceptionyang
artinya penglihatan, perasaan, dan penangkapan. Sementara dalam kamus lengkap
Bahasa Indonesia popular, persepsi memiliki pengertian sebagai tanggapan dari
sesuatu yang dilihat atau didengar, atau dapat pula bermakna sebagai proses
pengamatan tentang sesuatu objek dengan menggunakan panca indera.7 Dalam
kamus istilah konseling dan terapi, Persepsi dimaknai sebagai hal yang menunjuk
pada suatu kesadaran tunggal yang timbul dari proses pengindraan saat tampilnya
suatu stimulus.8
Dari pengertian persepsi dari segi bahasa, selanjutnya akan dijelaskan
mengenai pengertian persepsi dari segi istilah yang dikemukakan oleh para pakar
dalam beberapa literature yang penulis dapatkan.
Persepsi dalam pengertian psikologi adalah proses pencarian informasi
untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah penginderaan
7 Bambang Mardijanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Populer,
(Surabaya: Bintang Timur, 1996), h. 481
8 Andi Mappiare, Kamus Istilah Konseling dan Terapi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2006), h.239
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
30/111
(penglihatan, pendengaran, peraba dan sebagainya). Sebaliknya, alat untuk
memahaminya adalah kesadaran atau kognisi.9
Persepsi adalah bagaimana kita melihat dunia sekitar kita. Secara
formal, persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses, dengan cara seseorang
menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan stimulus dalam suatu
gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh.10
Persepsi adalah suatu proses di mana individu mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada lingkungan
mereka.11
Menurut pendapat David Krech disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu
proses kognitif yang kompleks dan menghasilkan suatu gambar unik tentang
kenyataan yang barangkali sangat berbeda dengan kenyataannya.12
Persepsi adalah suatu proses aktif, setiap orang memperhatikan,
mengorganisasikan, dan menafsirkan semua pengalamannya secara selektif.13
9 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Sosial Individu dan Teori-teori,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. Ke-3, h. 94
10 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT.
Gramedia Utama, 2002), h. 102
11Stephen P. Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi (Jakarta: Erlangga,
2002), Cet. Ke-5, h. 46
12 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 142
13Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication, Prinsip-Prinsip
Dasar,penerjemah: Deddy Mulyana, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001),
Cet. Ke-3, h. 59
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
31/111
Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,
mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses
tersebut mempengaruhi perilaku kita.14
Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi)
adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian-balik (decoding) dalam
proses komunikasi.15Hal ini jelas nampak pada definisi yang dikemukakan oleh
John R. Wenburg dan William W. Wilmot: Persepsi dapat didefinisikan sebagai
cara organisme memberi makna.16
Dalam buku Ilmu Komunikasi karangan Deddy Mulyana dijelaskan
tentang beberapa makna persepsi yakni seperti yang dikutip dari Brian Fellows
bahwa: Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima
dan menganalisis informasi.17
Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken:
Persepsi adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan
sekeliling lingkungan kita.18
Philip Goodacre dan Jennifer Follers: Persepsi
adalah proses mental yang digunakan untuk mengenali rangsangan.19
Dari
14Udai Pareek, Perilaku Organisasi, (Jakarta PT. Ikrar Mandiri, 1996), h.13
15Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-7, h. 179
16Deddy Mulyana, Ilmu Komunikas, h. 180
17Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi,h. 180
18Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi,h. 180
19Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi,h. 180
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
32/111
kutipan dari Joseph A. Devito: Persepsi adalah proses yang menjadikan kita
sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita.20
Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi
dijelaskan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi.21
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap
orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci utama
memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu
merupakan sebuah penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu
pencatatan yang benar terhadap situasi.22
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Sejumlah faktor bekerja untuk membentuk dan kadang memutar balik
persepsi. Faktor-faktor ini dapat berada pada pihak pelaku persepsi (perceiver),
dalam objeknya atau target yang dipersepsikan, atau dalam konteks dari situasi
dalam mana persepsi itu dilakukan. Ketika seorang individu melihat suatu sasaran
dan berusaha menginterpretasikan apa yang ia lihat, interpretasi itu sangat
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi individu yang melihat. Karakteristik pribadi
20Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi,h. 180
21Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-24, h. 51
22Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, h. 149
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
33/111
yang mempengaruhi persepsi meliputi sikap, kepribadian, motif, kepentingan,
pengalaman masa lalu dan harapan.23
Sementara Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya menyatakan bahwa faktor
yang sangat mempengaruhi persepsi adalah perhatian.24
Selain faktor perhatian yang mempengaruhi persepsi, Persepsi seperti juga
sensasi, ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David Krech dan
Richard S. Crutchfield menyebutnya sebagai faktor fungsional dan struktural.25
a. Faktor Perhatian
Kenneth E. Andersen menyatakan bahwa perhatian adalah proses mental
ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat
stimuli lainnya melemah.26
Berbagai macam faktor-faktor perhatian yang berasal dari luar maupun
dari dalam dapat mempengaruhi proses seleksi persepsi. Adapun faktor-faktor dari
luar yang terdiri dari pengaruh lingkungan luar antara lain: intensitas, ukuran,
keberlawanan, pengulangan, gerakan dan hal-hal yang baru berikut ketidak
asingan.27
Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya menyatakan bahwa apa yang kita
perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal. Faktor
23SP. Robin, Perilaku Organisasi, h. 124
24Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 52
25Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h..51
26Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi h.52
27Miftah Thoha, Perilaku Organisai, h. 149
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
34/111
situasional terkadang disebut sebagai determinan perhatian yang bersifat
eksternal atau penarik perhatian (attention getter). Stimuli diperhatikan karena
mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain: gerakan, intensitas, stimuli,
kebaruan dan perulangan.28
Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi perhatian kita, yakni:
faktor-faktor biologis, faktor-faktor sosiopsikologis, dan juga motif sosiogenis,
sikap, kebiasaan serta kemauan.29
b. Faktor Fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman, masa lalu dan hal-
hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal.
Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi yang pertama: Persepsi
bersifat selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa objek-objek yang
mendapat tekanan dalam persepsi kita biasanya yang memenuhi tujuan individu
yang melakukan persepsi.30
Selain mempersepsi stimuli secara selektif, kita juga cenderung
mengorganisasikan stimuli secara selektif, artinya, stimuli diurutkan dan
selanjutnya disajikan menjadi sebuah gambaran yang menyeluruh, lengkap dan
dapat di indera.31
28Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 52
29Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi h. 154
30Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi,h. 56
31Stewart L. Tubbs, Human Communication, h. 19
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
35/111
Di antara karakteristik pribadi yang lebih relevan yang mempengaruhi
persepsi adalah sikap. motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan
pengharapan (ekspektasi).32
Dalam bukunya yang berjudul Perilaku Organisasi, Udai Pareek
mengemukakan bahwa dalam menyeleksi berbagai gejala untuk persepsi
dipengaruhi oleh kebutuhan psikologis, latar belakang, pengalaman, kepribadian,
sikap, dan kepercayaan serta penerimaan diri.33
c. Faktor-Faktor Struktural
Faktor-faktor struktural berasal semata-mata sifat dari sifat fisik dan efek-
efek saraf yang ditimbulkan pada sistem saraf individu.
Krech dan Crutchfield melahirkan dalil persepsi yang ke dua: Medan
perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Kita
mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang
kita terima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interpretasi yang
konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi.34
Dalam hubungan dengan konteks, Krech dan Crutchfield menyebutkan
dalil persepsi yag ketiga: Sifat-sifat perceptual dan kognitif dari substruktur
ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Menurut
dalil ini, jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu
32SP. Robin, Perilaku Organisasi, h. 124
33Udai Pareek, Perilaku Organisasi, h. 16-17
34Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 59
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
36/111
yang berkaitan dengan sifat kelompok akan dipengaruhi oleh kenaggotaan
kelompoknya dengan efek yang berupa asimilasi atau kontras.35
3. Subproses Dalam Persepsi
Ada beberapa subproses dalam persepsi yang menjadi bukti bahwa
persepsi merupakan hal yang komplek dan interaktif.
Subproses pertama yang dianggap penting ialah stimulus atau situasi yang
hadir. Situasi yang dihadapi itu mungkin bisa berupa stimulus penginderaan dekat
dan langsung atau berupa bentuk lingkungan sosiokultur dan fisik yang
menyeluruh.36
Subproses selanjutnya adalah registrasi, interpretasi, dan umpan balik
(feedback). Dalam masa registrasi, suatu gejala yang nampak ialah mekanisme
fisik yang berupa penginderaan dan syaraf seseorang terpengaruh, kemampuan
fisik untuk mendengar dan melihat akan mempengaruhi persepsi. Dalam hal ini
seseorang mendengar atau melihat informasi terkirim kepadanya. Mulailah ia
mendaftar semua informasi yang terkirim dan terlihat padanya. Setelah
terdaftarnya semua informasi yang sampai kepada seseorang subproses berikut
yang bekerja ialah interpretasi. Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari
persesi yang amat sangat penting. Proses interpretasi ini tergantung pada cara
pendalaman (learning), motivasi, dan kepribadian seseorang. Pendalaman,
motivasi dan kepribadian seseorang akan berbeda dengan orang lain. Oleh karena
35Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h.59
36Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, h. 145-146
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
37/111
itu, interpretasi terhadap suatu informasi yang sama akan berbeda antara satu
orang dengan orang lain.37
Subproses terakhir adalah umpan balik (feedback). Subproses ini dapat
mempengaruhi persepsi seseorang. Sebagai contoh, seorang karyawan yang
melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya, kemudian mendapat umpan balik
dengan melihat raut muka atasannya. Kedua alisnya naik ke atas, bibirnya
mengatup rapat, matanya tidak berkedip, dan kemudian terdengan suaranya
bergumam seperti mau ditelan sendiri. Feedback semacam ini membentuk
persepsi tersendiri bagi karyawan tersebut. Bagi atasan tersebut barang kali heran
bahwa bawahannya mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, dan diam-diam
dia memujinya. Tetapi persepsi karyawan, dia telah berbuat salah dan tidak
membawa kepuasan bagi atasannya.38
B. Pengertian Siswa Atau Peserta Didik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Siswa diartikan sebagai murid
yaitu orang (anak) yang sedang berguru (belajar, bersekolah).39
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa Siswa atau Peserta Didik
merupakan salah satu anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya
37Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, h. 146
38Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, h. 146-147
39 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2002), h. 601
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
38/111
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.40
Anak didik atau peserta didik adalah anak yang belum dewasa, yang
memerlukan usaha, bantuan bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa,
sehingga dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat
manusia, sebagai Warga Negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suaru
pribadi atau individu.41
Anak didik adalah anak yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara
fisik maupun logis untuk mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga
pendidikan. Anak didik atau siswa merupakan masukan (input) utama dalam
proses belajar mengajar, karena siswa berkemampuan untuk aktif belajar bagi
dirinya di seluruh hasil usaha serta penataan pengajaran atau agar siswa dapat
menjalankan tugas belajarnya secara efektif dan efisien.42
1. Karakteristik atau Sifat Khas Peserta Didik antara lain:
a. Anak didik adalah seseorang yang belum dewasa atau belum memperoleh
kedewasaan; ia masih menjadi tanggungjawab seorang pendidik tertentu.
b. Anak didik adalah anak yang sedang berkembang; sejak lahir sampai
meninggal anak mengalami perkembangan. Karena itu, pendidik harus
membantu membimbing perkembangan anak, baik perkembangan
40Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Jakarta: CV. Jaya Abadi, 2003), h. 5
41Abu Ahmadi dan Nur Unbiyati, Ilmu Pendidikan,(Jakarta: Rineka Cipta,
2001), h. 251
42A. Samana, Sistem Pengajaran, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), h.14
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
39/111
jiwanya, pengetahuannya, dan penguasaan diri terhadap lingkungan
sosialnya.
c. Dasar hakiki anak adalah dapat dididik dan harus dididik, karena anak
mempunyai bakat dan disposisi-disposisi yang memungkinkan pendidikan.
2. Ciri Khas Anak Didik
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga
merupakan insan yang unik.
b. Individual yang sedang berkembang yang membutuhkan bimbingan
individual dan perlakuan yang manusiawi.
c. Individu yang memiliki kemampuan mandiri, oleh karena itu pendidik
harus memberi kesempatan dan mendorong peserta didik agar setapak
demi setapak dapat berdiri sendiri dalam segala hal.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam masalah anak didik adalah:
a. Anak didik bukan miniatur orang dewasa, ia mempunyai dunia sendiri,
sehingga metode belajar mengajar tidak boleh disamakan dengan orang
dewasa.
b. Anak didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu dan
mempunyai pola perkembangan serta tempo iramanya.
Dalam psikologi perkembangan disebutkan bahwa periodesasi manussia
pada dasarnya dapat dibagi menjadi lima tahapan, yaitu:
1. Tahap Asuhan (usia 0,0-2,0 tahun), pada tahao ini, anak belum memiliki
kesadaran dan daya intelektual, ia hanya mampu menerima rangsangan
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
40/111
yang bersifat biologis dan psikologis melalui air susu ibunya. Pada fase
ini belum dapat diberikan edukasi secara langsung.
2. Tahap Pendidikan Jasmani Dan Pelatihan Panca Indera (Usia 2,0-12,0
tahun), pada tahap ini anak mulai memiliki potensi-potensi biologis,
pedagogis dan psikologis. Oleh karena itu, pada tahap ini mulai
diperlakukan adanya pembinaan, pelatihan, bimbingan, pengajaran, dan
pendidikan yang disesuaikan bakat, minat dan kemampuannya.
3. Tahap Pembentukan Watak Dan Pendidikan Agama (Usia 12,0-20,0
tahun), pada tahap ini, anak mengalami perubahan biologis yang drastis,
postur tubuh hampir menyamai orang dewasa walaupun taraf
kematangan jiwanya belum mengimbanginya.
4. Tahap Kematangan (Usia 20,0-30,0 tahun)pada tahap ini, anak telah
beranjak menjadi dewasa, yaitu dewasa dalam arti sebenarnya,
mencangkup kedewasaan biologis, sosial psikologis dan kedewasaan
religius. Pada fase ini, mereka sudah mempunyai kematangan dalam
bertindak, bersikap dan mengambil keputusan untuk menentukan masa
depannya sendiri.
5. Tahap Kebijaksanaan (Usia 30,0-meninggal), pada tahap ini manusia
telah menemukan jati dirinya yang hakiki, sehingga tindakannya penih
dengan kebijaksanaan yang mampu memberi naungan dan perlindungan
bagi orang lain.
c. Anak didik memiliki kebutuhan dan menuntut untuk memenuhi kebutuhan
itu semaksimal mungkin.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
41/111
d. Anak didik memiliki perbedaan antara individu dengan individu yang lain,
baik perbedaan yang disebabkan dari faktor endogen (fitrah) maupun
ekogen (lingkungan) yang meliputi segi jasmani, inteligensi, sosial, bakat,
minat dan lingkungan yang mempengaruhinya.
e. Anak didik dipandang sebgaai kesatuan sistem manusia. Maka pribadi
anak didik walaupun terdiri dari banyak segi, merupakan satu kesatuan
jiwa raga (cipta, rasa dan karsa).
f. Anak didik merupakan objek pendidikan yang aktid dan kreatif serta
produktif.43
C. Pengertian Film
1. Definisi Film
Menurut Undang-undang Perfilman Nomor 8 Tahun 1992 pada Bab I
Ketentuan Umum, Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan
media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asa
sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video,
dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan
ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan
atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem
proyeksi mekanik, elektronik, dan atau lainnya.
43Muhaimin dan Abdul Mujih, Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Filosofi
dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya, (Bandung: Trigonda Karya, 1993), Cet.
Ke-1 h. 178-181
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
42/111
Penjelasan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1992
tentang perfilman Pasal 1 Ayat 1, yang termasuk film sebagai media komunikasi
massa pandang-dengar (audio-visual) dalam Undang-undang ini ialah:
a. Yang dibuat dengan bahan baku pita seluloid melalui proses kimiawi,
yang lazim disebut film;
b. Yang dibuat dengan bahan pita video atau piringan video melalui proses
elektronik, yang lazim disebut rekaman video;
c. Yang dibuat dengan bahan baku lainnya atau melalui proses lainnya
sebagai hasil perkembangan teknologi, dikelompokkan sebagai media
komunikasi massa pandang-dengar.
Film adalah hasil seni yang terdiri dari lukisan dan tulisan yang
digerakkan secara mekanis. Film yang tampak oleh penonton di gedung bioskop
atau televisi adalah berbentuk gambar-gambar yang terbuat dari celluloid yang
transparan dalam jumlah yang banyak yang apabila dikeluarkan melalui cahaya
yang kuat akan tampak seperti gambar yang hidup.
Sedangkan menurut kamus, secara fisik, istilah Film berarti selaput tipis
yang terbuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret)
atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop). Selaput
tipis tersebut terdiri dari beberapa lapisan.
Dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa film adalah
gabungan antara fotografi dan cinematografi dengan serangkaian gambar dan
objek bergerak yang berbentuk adegan.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
43/111
Film memberikan pengaruh yang besar pada jiwa manusia. Dalam suatu
proses menonton film, terjadi suatu gejala sosial sebagai identifikasi psikologis.
Ketika proses decoding terjadi, para penonton kerap menyamakan atau meniru
seluruh pribadinya dengan salah seorang peran dalam film tersebut.
Film di samping sifatnya menghibur, juga menyajikan informasi dan
pendidikan yang terkandung di dalamnya. Tergantung pada bagaimana penonton
dapat mencernanya.
2. Jenis-Jenis Film
Agar sebuah film dapat dengan mudah diidentifikasi, maka film dapat
dibagi menjadi beberapa jenis. Pada dasarnya, film dapat dikelompokkan menjadi
dua yakni film cerita dan film non cerita.
Film cerita adalah film yang diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang,
dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Sedangkan film non cerita adalah kategori
film yang mengambil kenyataan sebagai subjeknya, jadi merekam kenyataan
daripada fiksi tentang kenyataan.44
Pembagian lain yang lebih kompleks, film terbagi menjadi beberapa jenis,
antara lain:
a. Film Cerita (story film), adalah jenis film yang mengandung suatu cerita
yang lazim dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan bintang film
tenar dan film ini didistribusikan sebagai barang dagangan. Cerita yang
diangkat menjadi topik film bias berupa cerita fiktif atau berdasarkan kisah
44Marselli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film, (Jakarta: Grasindo, 1993),
Cet. Ke-1 h. 11
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
44/111
nyata yang dimodifikasi, sehingga ada unsurunsur menarik, baik dari
jalan ceritanya maupun dari segi gambar yang artistik.
b. Fiim Berita (newsreel), adalah film mengenai fakta, peristiwa, yang benar-
benar terjadi. Karena sifatnya berita, maka film yang disajikan kepada
public harus mengandung nilai berita (news value). Criteria berita itu
adalah penting dan menarik. Film berita dapat langsung terekam dengan
suaranya, atau film beritanya bisu, pembaca berita yang membacakan
narasinya.
c. Film documenter (documentary film) didefinisikan oelh Robert Flaherty
sebagai karya ciptaan mengenai kenyataan (creative treatment of
actuality). Berbeda dengan film berita yang merupakan rekaman
kenyataan, maka film dokumenter merupakan hasil interprestasi pribadi
(pembuatnya) mengenai kenyataan tersebut. Biografi seseorang yang
memiliki karya pun dapat dijadikan sumber bagi dokumenter.
d. Film kartun (cartoon film), dibuat untuk konsumsi anak-anak. Sebagian
film kartun dibuat untuk membuat penontonnya tertawa karena kelucuan
dari para tokoh pemainnya. Sekalipun tujuan utamanya menghibur, film
kartun dapat pula mengandung unsur pendidikan.45
3. Karakteristik Film
Ada beberapa factor yang dapat menunjukkan karakteristik film, yakni:
a. Layar Yang Luas/Lebar
45Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu
Pengantar,(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004), h.138-140
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
45/111
kelebihan media film adalah layarnya yang berukuran luas jika
dibandingkan televisi. Layar film yang luas telah memberikan keleluasan
penontonnya untuk melihat adegan-adeganyang disajikan dalam film.
Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi, layar film di bioskop-bioskop
pada umumnya sudah tiga dimensi, sehingga penonton seolah-olah melihat
kejadian nyata dan tidak berjarak.
b. Pengambilan Gambar
Sebagai konsekuensi layar lebar, maka pengmabilan gambar atau shot
dalam film bioskop memungkinkan dari jarak jauh dan pengambilan
pemandangan menyeluruh. Shot tersebut dipakai untuk memberi kesan
artistik dan suasana yang sesungguhnya, sehingga film menjadi lebih
menarik.
c. Konsentrasi Penuh
Ketika kita menonton di bioskop, kita semua terbebas dari hiruk pikuknya
suara di luar karena biasanya ruangan kedap suara. Semua mata hanya
tertuju pada layar, sementara pikiran perasaan kita tertuju pada alur cerita.
Dalam keadaan demikian, tentu emosi kita juga terbawa suasana.
d. Identifikasi Psikologi,
Kita semua dapat merasakan bahwa suasana di gedung bioskop telah
membuat pikiran dan perasaan kita larut dalam cerita yang disajikan.
Karena penghayatan kita yang amat mendalam, seringkali secara tidak
sadar kita menyamakan (mengidentifikasikan) pribadi kita dengan slaah
seorang pemeran dlaam film itu, sehingga seolah-olah kita lah yang
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
46/111
sedang berperan. Gejala ini menurut ilmu jiwa sosial disebut sebagai
identifikasi psikologis.46
4. Fungsi Film
Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film terutama
adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi, dalam film dapat terkandung
fungsi informative maupun edukatif, bahkan persuasive. Hal ini pun sejalan
dengan misi perfilman nasional sejak tahun 1979, bahwa selain sebagai media
hiburan, film nasional dapat digunakan sebagai emdia edukasi untuk pembinaan
generasi muda dalam rangka nation and character building.47
Fungsi edukasi dapat tercapai apabila film nasional memproduksi film-
film sejarah yang objektif, atau film dokumenter dan film yang diangkat dari
kehidupan sehari-hari secara berimbang.48
Sebagai media komunikasi massa, film dapat memainkan peran dirinya
sebagai saluran menarik untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dari dan untuk
manusia, termasuk pesan-pesan keagamaan yang lazimnya disebut dakwah.
Untuk penyampaian pesan-pesan keagamaan, khususnya Islam, lewat
media tersebut menitikberatkan pada usaha yang bersifat penerangan dan
motivasi.
Untuk melihat bagaimana pesan-pesan keagamaan bisa disampaikan
sekaligus diserap lewat akting-akting yang disajikan dalam film, kita bisa
46Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa, h.136-138
47Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi , (Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2003), h.212
48Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa, h.136
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
47/111
meminjam teori belajar sosial. Bandura, pencetus teori itu, menjelaskan proses
belajar sosial dalam empat tahapan, yakni: proses perhatian, proses pengingatan,
proses reproduksi motoris dan proses motivasional.
Dengan film kita dapat memperoleh informasi dan gambaran tentang
realitas tertentu, realitas yang sudah diseleksi. Seorang sutradara akan memilih
tokoh-tokoh tertentu untuk ditampilkan, dan akan mengesampingkan tokoh lain
yang tidak pas untuk ditampilkan.
5. Kelebihan dan Kekurangan Film
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa film dapat dijadikan sebagai
media pengajaran atau media untuk menyamapikan pesan yang cukup efektif. Dan
seperti jenis media massa lainnya, film memiliki sisi positif dan negatif, disatu sisi
film memiliki kelebihan dan manfaat sebagai media pengajaran, namun film juga
ternyata memiliki kekurangan.
Keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran:
a. Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan
suatu keterampilan tangan dan sebagainya.
b. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
c. Penggambarannya bersifat tigadimensional.
d. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam
bentuk ekspresi murni.
e. Dapat menyampaikan suaru seseorang ahli sekaligus melihat
penampilannya.
f. Film yang berwarna dapat menambah realita objek yang diperagakan.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
48/111
g. Dapat menggambarkan teori sains dan animasi.
Sementara kekurangan dalam film diantaranya adalah:
a. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang
diucapkan sewaktu film diputar, pengehantian putaran akan mengganggu
hjjjjjjj
b. Penonton tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar
terlalu cepat.
c. Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kembali, kecuali jika memutar
kembali secara keseluruhan.
d. Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
49/111
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 SUKARESMI
1. Profil Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukaresmi
SMA Negeri 1 Sukaresmi berdiri pada tahun 1983 yang mulanya
merupakan kelas jauh dari SMAN 1 Ciranjang sekarang. Tentu saja namanya dulu
bukan SMAN 1 Sukaresmi, tetapi SMAN 1 Cipanas. Tahun 1986 SMA ini pindah
menempati gedung baru milik sendiri di jalan Mariwati Km. 4. pada awalnya,
sekolah ini hanya memiliki lima ruang belajar, satu ruang perpustakaan, satu
ruang keterampilan, satu ruang guru, ruang TU dan ruang Kepala Sekolah.49
Sejak tahun 1986 SMAN 1 Sukaresmi menempati rumah baru yang
setahap demi setahap mulai mempercantik diri dengan menambah gedung serta
fasilitas lainnya, di antaranya ruang belajar, ruang laboratoriun, ruang
perpustakaan, mushalla, ruang BP/BK, ruang OSIS, lapangan basket, lapangan
sepak bola, dll.
Tahun 1994 SMAN Cipanas berganti nama menjadi SMUN Cipanas. Dan
tahun pelajaran 1996-1997 berganti nama lagi menjadi SMAN 1 Sukaresmi
sampai sekarang yang memiliki 27 ruang belajar, satu ruang; laboratorium IPA,
49www.sman1sukaresmi.sch.id. Diakses pada tanggal 20 April 2009 pukul
13.00 WIB
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
50/111
Bahasa, Multi Media, Perpustakaan, BP, OSIS, Kesenian, Kepala Sekolah, Guru,
TU, Mushalla, Lapangan Basket dan Sepak Bola.
SMAN 1 Sukaresmi berdiri dengan Nomor Akte Pendirian/Kelembagaan
adalah 00558/0/1984. Sekolah ini di bangun di atas tanah seluas 14.892 m2 dengan
luas bangunan sekolah 5.018 m2 . Sekolah ini berdiri di atas tanah yang berstatus
hak milik, dengan nomor sertifikat tanah 10.13.17.09.4.00001, dan bangunan yang
juga telah berstatus hak milik sendiri. SMAN 1 Sukaresmi beralamat di Jl.
Mariwati km.4 Kecamatan Sukaresmi kabupaten Cianjur provinsi Jawa Barat.
Telepon (0263) 581209, faksimili (0263) 580519. Untuk informasi lebih lanjut
mengenai SMAN 1 Sukaresmi, kita dapat mengirimkan E-mail ke alamat
info@sman1sukaresmi.sch.id atau melihat informasi lengkapnya di situs
www.sman1sukaresmi.sch.id.50
Seperti namanya, SMA ini berstatus negeri, dengan Nomor Pokok Sekolah
Nasional (NPSN) 20203733, dan Nomor Identitas Sekolah (NIS) 301101. SMAN
1 Sukaresmi memiliki Nomor Statistik Sekolah (NSS) 301020722013. Saat ini,
SMA Negeri 1 Sukaresmi telah menyandang status akreditasi A atau Amat Baik,
untuk periode tahun 2007-2011. Status akreditasi ini diakui telah meningkat dari
periode sebelumnya 2003-2007 yakni B atau Baik.51
Program sarana SMA Negeri 1 Sukaresmi pada tahun 2008/2009 ialah:
1.
Pembangunan satu Ruang Kelas Baru
50 Data milik sekolah, yang dapat juga diperoleh melalui situs www.
www.sman1sukaresmi.sch.id.
51 Data milik sekolah, yang dapat juga diperoleh melalui situs www.
www.sman1sukaresmi.sch.id.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
51/111
2. Pembangunan satu ruang Laboratorium Kimia
3. Pembangunan satu ruang Laboratorium Komputer
4. Rehabilitasi tiga ruang belajar
5. Pengadaan meja kursi siswa
6. Pengadaan meja kursi guru
7. Pengadaan sarana pembelajaran
8. Pemenuhan kebutuhan sarana pendidikan berbasis TIK
9. Pemeliharaan gedung dan halaman
2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekolah52
a. Visi
Mencapai Hasil Gemilang
Generasi yang semakin cerdas, terdidik dan berbudaya berlandaskan iman dan
takwa dengan perilaku berakhlakul karimah. Memiliki motivasi kuat untuk
berprestasi tinggi, serta langkah mantap dalam menyongsong masa depan yang
cerah, dengan kreatif dan inovatif dalanm lingkungan agrobisnis dan pariwisata.
Indikator:
1. Teladan dalam berakhlakul kharimah
2. Unggul dalam prestasui akademik
3. Gemilang dalam menghasilkan siswa lulusan
4.
Unggul dalam prestasi olahraga dan kesenian
5. Cepat tanggap terhadap pembaharuan
52 Data milik sekolah, yang dapat juga diperoleh melalui situs www.
www.sman1sukaresmi.sch.id.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
52/111
6. Terdepan dalam pengembangan wawasan lingkungan
7. Konsisten dalam menegakkan disiplin di segala bidang.
b. Misi
1. Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien
2. Mengembangkan sikap kreatif, inovatif dan sportif yang dilandasi iman
dan takwaMenyiapkan siswa lulusan yang semakin cerdas, etrdidik,
berbudaya dan berakhlakul kharimah, serta mampu menghadapi tantangan
masa depan
3. Mengembakan kompetensi guru/pegawai yang beedikasi tinggi menuju
terbentuknya karakter kepemimpinan yang kuat dengan kinerja yang
optimal
4. Menumbuhkembangkan sikap responsif dan antisipatif terhadap
pembaharuan pendidikan
5. Mewujudkan kerja sama (Team Work) yang kompak dan dinamis
6. Menumbuhkan motivasi dan sikap yang berwawasan maju dalam
menyongsong era globalisasi.
c. Tujuan
1. Tercapainya tingkat prestasi hasil belajar siswa, dengan rata-rata nilai di
atas batas kelulusan yang ditetapkan pemerintah
2.
Terwujudnya sikap siswa yang lebih kreatif , inovatif dan sportif, dengan
meningkatkan aktivitas ekstra kurikuler
3. Terwujudnya perilaku akhlakul kharimah, dengan membina dan
mengembangkan wawasan keagamaan.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
53/111
4. Meningkatkan kemampuan personal dalam mengelola proses pendidikan
5. Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasarana perpustakaan yang representatif
menuju electronic library
6. Terwujudnya koordinasi dan kerjasama personal yang baik, untuk
mencapai kinerja yang optimal
7. Terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan nyaman dengan
meningkatkan kegiatan wawasan wiyata mandala.
d. Sasaran
1. Menyusun dan menetapkan kurikulum sekolah yang sesuai dengan standar
nasional
2. Membina pendidik dan tenaga kependidikan yang professional dengan
kinerja yang optimal, sesuai standar yang telah ditetapkan
3. Pembinaan peserta didik secara kontinu dan berkesinambungan dalam
meningkatkan kualitas hasil belajar dan kualitas akhlak mulia
4. Melengkapi kebutuhan sarana/prasarana perpustakaan yang representatif
menuju electronic library. Serta kebutuhan sarana/prasarana pembelajaran
lainnya.
5. Menggali sumber dana dan mengelolanya dengan tepat guna serta berhasil
guna dengan prinsip transfaransi dan akuntabel.53
3. Profil Siswa-Siswi di SMA Negeri 1 Sukaresmi
53www.sman1sukaresmi.sch.id. Diakses pada tanggal 20 April 2009 pukul
13.00 WIB
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
54/111
Jumlah siswa di SMA Negeri 1 Sukaresmi untuk tahu ajaran 2008-2009
mencapai 1033 siswa dan siswi dari seluruh tingkatan, dengan jumlah siswa
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 458 orang dan siswa berjenis kelamin
perempuan berjumlah 575 orang.
Mengenai jumlah rombongan belajar, pembagian kelas maupun para
pengajar di SMAN 1 Sukaresmi dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.
Tabel 1.
Jumlah Kelas Di SMAN 1 Sukaresmi
Kelas
XI
Kelas
XII
TotalKelas
X
IPA IPS BHS Jml IPA IPS BHS Jml
9 3 4 2 9 3 4 2 9 27
Tabel 2
Jumlah Guru Berdasarkan Kualifikasi
Kualifikasi Jumlah Persen Ket.
Doktor (S-3)
Magister (S-2) 2 3,2%
Sarjana (S-1) 59 93,6%
Sarjana (S-1) 1 1,6% Dalam proses
penyelesaian
Sarjana Muda (D-III) 1 1,6%
Diploma II (D-II)
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
55/111
Diploma I (D-I)
SLTA
Total 63 100%
Tabel 3
Jumlah Guru Berdasarkan Status
Kualifikasi Jumlah Persen Ket.
Guru tetap yayasan
Guru Negeri 41 65,1%
Guru tidak tetap (honorer) 22 34,9%
Total 63 100,0%
Tabel 4
Jumlah Tenaga Non-Guru Berdasarkan Kualifikasi
Kualifikasi Jumlah Persen Ket.
Doktor (S-3)
Magister (S-2)
Sarjana (S-1)
Sarjana (S-1)
Sarjana Muda (D-III) 1 5,6%
Diploma II (D-II)
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
56/111
Diploma I (D-I) 2 11,1%
SLTA 8 44,4%
SLTP
SD 7 38,9%
Total 18 100%
Tabel 5
Jumlah Tenaga Non-Guru Berdasarkan Status
Kualifikasi Jumlah Persen Ket.
Guru Tetap Yayasan
Guru Negeri (PNS) 4 22,2%
Guru Tidak Tetap 14 77,8%
Total 18 100%
Tabel 6
Jumlah Tenaga Non-Guru Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Kualifikasi Jumlah Persen Ket.
Tata usaha atau administratif 9 50%
Pustakawan 2 11%
Petugas laboratorium
Teknisi 1 6%
Kebersihan 4 22%
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
57/111
Keamanan 2 11%
Lainnya
Total 18 100%
Tabel 7
Jumlah Ruang Kelas
Kondisi ruang kelas Jumlah Persen Ket.
Baik 18 67%
Rusak ringan 9 33%
Rusak parah
Total 27 100%
Seperti sekolah-sekolah lain pada umumnya, SMAN 1 Sukaresmi
memiliki fasislitas ruang perpustakaan yamg membantu menunjang aktifitas
belajat mengajar siswa-siswa di sekolah ini. Perpustakaan yang terdapat di
sekolah ini memiliki berbagai masam fasilitas.
Luas perpustakaan SMAN 1 Sukaresmi adalah 223 m2
dengan rata-rata
jumlah pengungjung perpustakaan 582 siswa per bulannya. Dan rata-rata jumlah
buku yang dipinjam oleh siswa adalah 313 Buku perbulannya.
Tabel 8
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
58/111
Koleksi Judul Buku
Jenis Buku Jumlah Buku persen Ket.
Buku Pelajaran 325 42%
Buku penunjang 107 14%
Buku bacaan 346 44%
Total 778 100%
B. FILM DOA YANG MENGANCAM
1. Profil Sinemart Production House
Sinemart dibentuk pada tahun 2003 oleh Leo Sutanto, Sentot Sahid, Heru
Hendriyarto dan Lala Hamid. Leo Sutanto telah lama dikenal di dunia perfilman
Indonesia. Setelah 25 tahun karir perfilmannya, dia kemudian mempunyai
kerinduan untuk menyampaikan cerita-cerita yang inspirasional. Dari keinginan
inilah, Sinemart terbentuk.
54
Proyek pertama Sinemart adalah "Malam Pertama" (2003), sebuah serial
televisi untuk SCTV yang pada akhirnya mendapat banyak nominasi di ajang
SCTV Awards 2003. Namun terobosan besar pertama Sinemart adalah adaptasi
Sinemart untuk "Ada Apa Dengan Cinta?" (2003) menjadi sebuah serial TV.
Proses audisi untuk pemeran dikemas dalam bentuk reality show, yang merupakan
acara realitas berskala nasional pertama di Indonesia.
Sejak didirikan, Sinemart telah mengukuhkan posisi sebagai salah satu
pemeran utama di dunia perfilman Indonesia. Cakupan dan pertumbuhan
54www.sinemart.com. Diakses pada tanggal 20 Mei 2009, pukul 16.00 WIB
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
59/111
perusahaan Sinemart bertumbuh pesat dengan portfolio yang berkisar 70 lebih
judul program untuk televisi, dengan 14 program sedang tayang. Ditambah pula
divisi Sinemart Pictures Sinemart yang telah berhasil membuat 9 film layar lebar.
Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, semua produksi Sinemart selalu menjanjikan
rating tinggi dan tanggapan memuaskan dari publik nasional dan internasional
(terutama Asia Tenggara).
Sinemart, yang diambil dari 3 kata 'Sinema', 'Art' dan 'Mart'
menggambarkan secara tepat apa visi dari perusahaan Sinemart ini. Sinemart
berusaha menciptakan sebuah campuran sempurna antara 'seni' dan 'dagang'
melalui medium film. Seperti telah disebutkan sebelumnya, kerinduan akan
menyampaikan cerita-cerita yang inspirasional merupakan fondasi Sinemart untuk
mengembangkan sebuah serial televisi atau film layar lebar.
Sebuah cerita inspirasional tentunya subjektif dengan selera orang, namun
cara Sinemart menceritakan adalah yang membuat Sinemart beda dari yang lain.
Gaya cerita Sinemart bisa digambarkan sebagai kombinasi dari artistik dan
komersil, yang menurut Sinemart sangat tepat sebagai penarik perhatian untuk
berbagai umur dan latar belakang.
Eksklusif tetapi mudah dijangkau, menjadi idaman Sinemart untuk
bagaimana Sinemart ingin dilihat khalayak luas. Para pekerja di Sinemart akan
mengerjakan dan mempromosikan produksi Sinemart secara maksimum namun
tanpa kesan akan mengintimidasi publik. Adalah ikrar Sinemart untuk
meneruskan kontribusi-kontribusi Sinemart ke dalam industri perfilman Indonesia
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
60/111
dengan selalu mencari dan memberi kesempatan bagi darah-darah baru, terobosan
baru dalam presentasinya dan (tentunya) cerita-cerita baru yang inspirasional.
Sejauh ini, portfolio Sinemart selalu mengandung cerita-cerita yang smart,
baru dan real dalam arti dapat direlasikan dengan kehidupan sehari-hari. Sinemart
percaya (sejauh ini) kehidupan sehari-hari dari kawula muda di lingkungan
metropolitan sangat akrab dengan mayoritas pemirsa di Indonesia.Yang menjadi
media rekanan Sinemart adalah Stasiun TV swasta seperti Global TV TPI
(Televisi Pindidikan Indonesia), RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) dan
MNC (Media Nusantara Citra).
2. Profil Film Doa yang Mengancam
a. Profil Film Doa yang Mengancam
Berbekal rayuan maut akan kehidupan mewah dan mapan di Jakarta.
Madrim sukses menikahi Leha. Sayangnya, kenyataan berkata lain, Madrim yang
hanya buruh bongkar muat di pasar induk, tak kuasa lagi mempertahankan Leha.
Istrinya itu minggat dari rumah.
Ditengah kemiskinan dan penderitaan hatinya, Madrim mengadu pada
Kadir, lelaki penjaga mushola kecil. Kadir pun menyarankan apa yang disarankan
hampir setiap orang tua kepada anaknya, petuah lama yang berbunyi; bekerja
keras diiringi doa. Dan Madrim pun kembali giat bekerja, dan terus berdoa di
mushola Kadir.
Sayangnya, kehidupan Madrim tak kunjung membaik, Leha juga semakin
tak berkabar berita. Kekesalan semakin menumpuk di dada Madrim, dan dalam
salah satu doa terakhirnya, Madrim mengancam tuhan!
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
61/111
Tapi tenang, tentu saja Sang Maha Kuasa tak tinggal diam. Dengan sekali
sambaran petir-Nya, Madrim terkapar tak berdaya di tanah lapang.
Bermula dari cerita pendek berjudul 'Dalam Doanya Dia Mengancam'
yang kemudian dituangkan kedalam skenario oleh Jujur Prananto (yang juga
menulis cerpennya).
Sinemart Pictures kembali mempercayakan produksi filmnya kepada
sutradara yang tengah happening lewat film Ayat-Ayat Cinta, Hanung Bramantyo.
Judul filmnya nanti akan diberi judul 'Doa Yang Mengancam'.
Jika Anda pernah menyimak dua film sebelumnya dari sutradara Hanung
Bramantyo, Get Married (1,3 juta penonton, Starvision Plus) dan Ayat-Ayat Cinta
(3,5 juta penonton, MD Pictures), maka Doa Yang Mengancam ini adalah
perpaduan keduanya, yakni komedi-religi. Film ini direkam diatas pita Kodak 35
mm dan kamera 535, dengan lokasi hampir seluruhnya di seputaran Jakarta dan
Depok.
b. Kru dan Pemain Film Doa yang mengancam
Banyak artis papan atas Indonesia yang terlibat dalam film Indonesia.
Tokoh buruh bongkar muat bernama Madrim yang menjadi tokoh utama akan
diperankan oleh Aming. Aktingnya akan disandingkan dengan Ramzi, bintang
sinetron ini akan bermain sebagai Kadir. Istri cantik Madrim yang lugu akan
dimainkan oleh Titi Kamal.
Casting Director Amelia Oktavia harus bekerja keras untuk
mengumpulkan nama-nama beken yang akan berperan dalam film ini, aktor senior
Deddy Sutomo harus dikejarnya hingga Gedung MPR/DPR, aktor kawakan ini
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
62/111
akan memainkan karakter Tantra, seorang penjahat kelas atas sekaliber Eddy
Tansil. Masih ada Nani Wijaya dan Cahya Kamila, duo ibu anak yang akan
berperan sebagai ibu Madrim. Plus Berliana Febrianti yang akan memakai
seragam Polisi lengkap berpangkat Aipda, Cici Tegal serta Jojon. Turut
mengambil peran adalah Zaskia Mecca. Pendalaman karakter seluruh pemain
dipercayakan pada Whani Dharmawan yang sekaligus mentor di Dapur Film
Acting Course.55
Hampir seluruh tim produksi Ayat-Ayat Cinta dan Get Married terlibat
dalam produksi 'Doa Yang Mengancam', Director of Photography Faozan Rizal,
Costume Designer Retno Ratih Damayanti, serta sound Adimolana, sementara Art
Director dipercayakan pada Oscar Firdaus.
c. Sinopsis Film Doa yang Mengancam56
Madrim, seorang kuli angkut di pasar induk, merasa dirinya bernasib
paling malang di dunia. Ia terlibat banyak hutang, ditinggal istri yang cantik, dan
diusir dari rumah kontrakan. Ia curhat ke Kadir, teman satu-satunya yang penjaga
mushola. Kadir mengatakan semua itu terjadi karena Madrim tak pernah berdoa,
dan menyarankan agar Madrim rajin sholat. Madrim mengikuti nasihat ini dan
rajin sholat di mushola. Tapi nasibnya tak kunjung berubah.
Suatu hari seorang maling yang sedang dikejar-kejar penduduk masuk
mushola. Ia menyandera Kadir dan mengancam akan menusuk leher Kadir.
55www.doayangmengancam.com, diakses pada tanggal 20 Mei 2009,
pukul 15.00 WIB
56www.doayangmengancam.com, diakses pada tanggal 20 Mei 2009,
pukul 15.30 WIB
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
63/111
Penduduk menyingkir. Si maling kemudian kabur. Peristiwa ini menjadi inspirasi
bagi Madrim. Dalam doanya dia bukan hanya memohon tapi juga mengancam
Tuhan. Ia memberi tenggat waktu tiga hari. Jika doanya tidak terkabul, ia akan
berpaling ke setan.
Madrim pun pergi berkelana. Pada hari ketiga, ia sampai di sebuah padang
ilalang, dimana saat itu ia sudah mulai putus asa. Petir menyambarnya, ia jatuh
pingsan dan ditolong penduduk desa. Setelah mengalami koma beberapa hari, ia
pun sadar. Tiba-tiba, Madrim memiliki kemampuan yang sangat jarang dimiliki
orang, ia dapat mengetahui keberadaan seseorang hanya dengan melihat fotonya.
Kemampuan melihat ini lalu dimanfaatkan polisi untuk melacak
keberadaan para buron. Puluhan buron berhasil ditangkap polisi atas petunjuk
Madrim.
Hal ini meresahkan Tantra, seorang buron kerah putih yang kaya raya.
Ia pun menculik Madrim dan menahan di apartemennya dengan memberinya gaji
buta dan pengawalan ketat.
Madrim pun seketika hidup berkecukupan. Ia kemudian membayar semua
hutang-hutangnya. Kadir menyarankan agar Madrim mengunjungi ibunya yang
sudah begitu lama ia tinggalkan di kampung. Madrim pun mendatangi ibunya dan
mengajaknya pindah ke Jakarta, tapi si ibu menolak. Saat si ibu mandi, Madrim
menemukan foto ibunya saat masih muda. Sekonyong-konyong Madrim melihat
gambaran masa-lalu ibunya. Ia pun sangat terkejut.
Madrim yang syok kembali ke Jakarta. Ia memohon, dan lagi-lagi
mengancam Tuhan agar ia dibebaskan dari kemampuan lebih-nya yang ternyata
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
64/111
justru menyiksa dirinya. Doanya tak mempan. Kadir menduga, jangan-jangan
kemampuan lebih itu bukan pemberian Tuhan, tapi pemberian setan. Maka
Madrim pun menggugat setan, minta agar ia dikembalikan jadi manusia biasa.
Madrim melakukan dialog ini dalam kondisi mabok, sampai secara tak sengaja ia
melakukan sesuatu yang membuatnya tersetrum listrik
Lagi-lagi Madrim mengalami koma. Setelah siuman, ia bukannya
kehilangan kemampuan, tapi kemampuannya justru bertambah. Ia bukan saja bisa
melihat gambaran seseorang saat ini, tapi juga gambaran di masa mendatang!
Tantra gembira sekali Madrim memiliki kemampuan baru ini, dan
memanfaatkannya habis-habisan untuk bermain saham. Hanya dengan melihat
foto seorang penyiar televisi (yang menyiarkan berita perkembangan saham),
Madrim bisa melihat apa yang terucap si penyiar sekian hari mendatang.
Walhasil, kenaikan atau pun penurunan harga saham bisa diprediksi secara sangat
tepat
Dalam tempo singkat kekayaan Madrim meningkat. Tapi ia tak kunjung
bahagia karena ia justru tak mampu melacak keberadaan istrinya sendiri. Ia pun
memohon pada Tuhan agar dipertemukan dengan istrinya
Tantra yang melihat Madrim lesu dan kesepian, berinisiatif memanggilkan
seorang pelacur kelas atas ke apartemen Madrim. Pelacur ini pun datang dan
ternyata dia adalah Leha, istri Madrim! Leha merasa sangat terpukul dan
melarikan diri. Madrim mengejarnya sampai lantai tertinggi apartemen. Madrim
merayunya agar Leha mau hidup bersama lagi seperti dulu, tapi Leha memilih
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
65/111
jalan lain. Leha bunuh diri dengan cara emnjatuhkan dirinya dari lantai tertinggi
apartemen tersebut.
Madrim merasa sangat terpukul dan memutuskan membuang semua
kekayaannya (menyerahkannya ke Kadir untuk dikelola) dan memilih jadi orang
biasa. Tapi muncul kemudian gambaran dirinya di masa depan : Madrim yang
sudah miskin masih juga ditodong dan ditusuk penjahat karena tak bisa
menyerahkan apa-apa. Madrim panik dan memutuskan untuk pergi ke padang
ilalang tempat ia pertama kali mendapat kekuatan.
Di padang ilalang ini ia berteriak memanggil-manggil petir agar datang
dan menyambarnya, dan berharap agar dengan tersambar petir kekuatannya akan
hilang dan ia bisa kembali menjadi manusia biasa. Tapi sang geledek tak kunjung
datang. Berhari-hari Madrim bergolek di padang ilalang. Sampai nyaris mati
lemas.
Kepala Desa lagi-lagi menemukan Madrim dan menolongnya. Kadir (yang
datang ke desa ini karena sudah bisa menduga tujuan kepergian Madrim)
mengatakan ia dan orang-orang desa berdoa untuk keselamatannya. Madrim
merasa iri pada orang-orang yang masih bisa berdoa, karena dirinya sudah takut
berdoa. Kadir menyarankan agar Madrim bersikap tawakal.
Semua kejadian yang telah menimpa Madrim akhirnya menyadarkannya
bahwa kekayaan dan kesuksesan yang telah diraihnya tidak membuatnya bahagia
karena dia sendiri tidak dapat menikmatinya bersama dengan orang-orang yang
dia cintai. Akhirnya Madrim bertobat, dia kembali menjemput ibunya dan
memilih memulai hidup baru Dibantu oleh sahabatnya, kadir, Madrim dan Ibunya
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
66/111
membuka sebuah warung makan sederhana sebagai mata pencaharian baru
mereka.
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
67/111
BAB IV
PERSEPSI SISWA SMA NEGERI 1 SUKARESMI TERHADAP FILM
DOA YANG MENGANCAM
A. Deskripsi Responden
SMAN 1 Sukaresmi beralamat di Jl. Mariwati km.4 Kecamatan Sukaresmi
kabupaten Cianjur provinsi Jawa Barat. Telepon (0263) 581209, faksimili (0263)
580519. Jumlah siswa di SMA Negeri 1 Sukaresmi untuk tahu ajaran 2008-2009
mencapai 1033 siswa dan siswi dari seluruh tingkatan, dengan jumlah siswa
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 458 orang dan siswa berjenis kelamin
perempuan berjumlah 575 orang.
Dalam penelitian ini, respondennya adalah siswa-siswi SMA Negeri 1
Sukaresmi, yakni kelas X, kelas XI dan kelas XII semua program study di sekolah
tersebut. Penulis mengambil jumlah sampel sebanyak 103 siswa. Karena penulis
menggunakan 10% dari jumlah populasi kelas X, XI dan XII. Penulis mencoba
menghitung sampel dengan 10% maka 1033 x 10% = 103,3, dibulatkan menjadi
103 siswa. Jadi, setelah dipersentasi dengan 10% hasilnya adalah 103 siswa. Dan
sampel tersebut berasal dari kelas X, XI dan XII dari program study IPA, IPS dan
Bahasa.
Sementara itu, untuk memperoleh data yang lebih luas mengenai persepsi
responden maka penulis juga melakukan wawancara (Deep Interview) yang
merupakan bagian dari metode penelitian kualitatif. Dari 103 responden, maka
penulis mengambil siswa sebanyak 21 orang. Pengambilan sampel ini didasarkan
-
7/24/2019 Neng Desy Mariah-fdk(2)
68/111
pada dua hal, yakni mereka yang aktif di organisasi dan yang kedua mereka
pernah menonton film ini sebelumnya sebelum ditayang ulang oleh penulis pada
15 Juni 2009. Dengan ini diharapkan mereka akan lebih memahami isi film
dibanding siswa lainnya. Dan dari 21 orang inilah penulis melakukan wawancara
langsung mengenai persepsi mereka tentang film Doa Yang Mengancam.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendapat kemudahan dalam
membagikan angket kepada 103 siswa dan 21 siswa yang dijadikan sampel dan
jawaban yang didapat tidak terdapat kecacatan.
Tabel 9
Rincian Penghitungan Sampel
No. Kelas Jumlah Siswa Rincian Jumlah
1. X 344 10 x 344
100
34,4
2. XI 344 10 x 344
100
34,4
3. XII 345 10 x 345
100
34,5
Jumlah 1033 103,3
Untuk mendeskripsikan mengenai persepsi si
top related